desain corporate identity untuk promosi sutera sari segara di desa

advertisement
ARTIKEL ILMIAH
STRATA 1 (S1)
DESAIN CORPORATE IDENTITY UNTUK PROMOSI
SUTERA SARI SEGARA DI DESA SIBANGKAJA
BANJAR LATENG ABIANSEMAL - BALI
Oleh
I Gusti Ngurah Agung Anom Suryawan
NIM : 2009 06 054
Program Studi Desain Komunikasi Visual
Jurusan Desain
FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN
INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR
2013
ABSTRAK
Judul : DESAIN CORPORATE IDENTITY UNTUK PROMOSI SUTERA
SARI SEGARA DI DESA SIBANGKAJA BANJAR LATENG
ABIANSEMAL - BALI
Oleh : I Gusti Ngurah Agung Anom Suryawan
2009 06 054
Corporate Identity adalah Identitas “brand” sebuah perusahaan, yang
terdiri dari identitas visual (nama, logo, merk dagang, tipografi, warna, dsb) dan
identitas verbal (slogan, tagline, dsb). Corporate Identity adalah upaya aktif untuk
membangun sebuah citra dalam perusahaan. Salah satu contoh perusahaan yang
memerlukan corporate identity sebagai pembangun citra baru dan untuk
memperkenalkan kepada masyarakat adalah Perusahaan Sutera Sari Segara.
Dimana perusahaan ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang
pembudidayaan ulat sutra. Bali adalah salah satu daerah kerajinan kesenian yang
dimana kini disebutkan bahwa Bali merupakan salah satu tempat yang berpotensi
dalam pengembangan dan pembudidayaan ulat sutera sebagai kerajinan
kebudayaan baru ini. Perusahaan ini juga memberikan fasilitas argo wisata
sebagai tempat menambah ilmu pengetahuan tentang ulat sutra. Berbagai hasil
yang awalnya hanya sekumpulan benang sutra kini telah diolah menjadi produk
kerajinan berkualitas tinggi dan berpotensi. Namun kurangnya promosi
perusahaan yang dilakukan menyebabkan keberadaan Sutera Sari Segara tidak
banyak diketahui dan diminati oleh masyarakat. Eksistensi corporate identity dari
perusahaan dianggap belum mampu mempresentasikan visi dan misi perusahaan.
Bentuk visual identitas perusahaan kurang mencerminkan image yang hendak
disampaikan. Oleh karena itu untuk menghadapi permasalahan tersebut dan
membentuk visual masyarakat luas terhadap keberadaan Sutera Sari Segara
diperlukan sebuah sistem grafis yang menggambarkan identitas perusahaan
melalui pembentukan corporate identity yang baru. Melalui metode penelitian,
dan data-data yang diperoleh melalui hasil observasi, wawancara, kepustakaan
dan dokumentasi di Sutera Sari Segara. Teori yang digunakan dalam kasus ini
adalah teori Semiotik. Kemudian diolah melalui analisis SWOT yaitu Strenght
(Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunity (Peluang) dan Threat
(Ancaman).Konsep dasar yang digunakan untuk membangun corporate identity
Perusahaan Sutera Sari Segara adalah “Natural”. Konsep ini digunakan agar
mampu menyampaikan pesan tertentu yang berkaitan dengan keadaan natural
perusahaan yang bergerak dibidang pembudidayaan ulat sutra dan agro wisata
yang juga memberikan beberapa informasi ilmu pengetahuan tentang ulat sutra
yang memiliki potensi besar dalam bidang pendidikan, pariwisata, serta peluang
bisnis dalam pengembangan budidaya ulat sutra sebagai kerajinan kedepannya.
Media yang tepat dan sesuai yaitu Logo, Stationery, Folder, Cutting Stiker,
Shoping Bag, Price Tag, Iklan Majalah, Seragam Kerja, Billboard dan Katalog.
Kata Kunci : Corporate Identity, Perusahaan Sutera Sari Segara, Media
Komunikasi Visual.
1
ABSTRACT
Title : DESIGN CORPORATION IDENTITY FOR PROMOTION OF
SUTERA SARI SEGARA IN THE SIBANGKAJA VILLAGE
BANJAR LATENG ABIANSEMAL - BALI
By : I Gusti Ngurah Agung Anom Suryawan
2009 06 054
Corporate Identity is a brand identity of a company consist of a visual identity (
name , logo , trademark , typhography ,colour, etc) and verbal identity ( slogan , tagline ,
etc )Corporate identity is an active effort to build an image of the company . an example
of a community that needs corporate identity as a new image and to introduce to the
public is Sutera Sari Segara .Well this company is a company engaged in the cultivation
of silkworms . Bali is one area it was where the craft and arts , bali that mentioned is one
of the potential in the development and cultivation of silkworms as craft this new
culture.The company also provides agro-tourism facilities as a place to add knowledge
about silkworms . various set of results initially only silk thread and now has processed
into high-quality craft products and potentially. However , the lack of promotion that do
not lead to the existence of Sutera Sari Negara many known and in demand by the public
.Existence of the corporate identity of the company is considered to have not been able to
present its vision and mission . form of visual identity reflects the company's image less
than that would be submitted, therefore to address these issues and shape the public to
the presence of visual Sutera Sari Segara required a graphics system that describes the
identity of the company through the establishment of a new corporate identity.Research
methods and data through data obtained through interviews observations in the literature
and documentation in Sutera Sari Segara . theory used in this case is theory semiotic .
and then processed through the SWOT analysis and that is : Strenght , Weakness ,
Opportunity and Threat .Basic concepts that are used to build the company's corporate
identity Sutera Sari Segara adalah ” Natural “ . This concept used to be able to convey
certain messages relating to the natural state of a company engaged in the cultivation of
silkworms and agro-tourism which also gives some information about the science of
silkworms that have potential in the field of tourism education and business opportunities
in the development of silkworm cultivation as craft future .Media that is appropriate and
suitable stationery : logo, shopping bag , price tag , work uniforms , billboard ,
magazine ads ,and catalog .
Keywords : Corporate identity, Sutera Sari Segara Company, Visual Communication
Media.
2
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Menurut Wiryawan (2008:40) corporate Identity adalah Identitas
“brand” sebuah perusahaan, yang terdiri dari identitas visual (nama, logo,
merk dagang, tipografi, warna, dsb) dan identitas verbal (slogan, tagline,
dsb). Corporate Identity bukan hanya sekedar simbol atau gambar, tapi sudah
memiliki karakter dan kepribadian serta mewakili persepsi tentang kualitas,
servis, dan kepercayaan. Corporate Identity adalah upaya aktif untuk
membangun sebuah citra dalam perusahaan. Keuntungan melakukan promosi
dengan corporate identity adalah melalui proses ini identitas sebuah
perusahaan yang dibangun akan lebih mudah untuk diingat target audiens dan
memiliki ciri khas dalam perusahaan. Salah satu contoh perusahaan yang
memerlukan corporate identity sebagai pembangun citra baru dan untuk
memperkenalkan kepada masyarakat adalah Perusahaan Sutera Sari Segara.
Dimana perusahaan ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang
pembudidayaan ulat sutra.
Ulat sutra atau sutera merupakan serat protein alami dari ulat sutra
yang dapat ditenun menjadi tekstil sebagai bahan kerajinan. Jenis sutra yang
paling umum adalah sutra dari kepompong yang dihasilkan larva ulat sutra
murbei (Bombyx mori) yang diternak. Ulat sutera adalah larva dari serangga
yang termasuk ordo Lepidoptera yang mengalami metamorfosa sempurna.
Siklus hidup ulat sutera diawali dari telur, kemudian menetas menjadi ulat,
pupa dan akhirnya menjadi ngengat yang siap bertelur lagi. Pembudidayaan
ulat sutera sudah cukup lama dikenal di Indonesia. Pertama kali sutera
dikenalkan dan digunakan sejak 2500 SM di negeri Cina pada masa dinasti
Han. Melalui perdagangan sutera menyebar ke banyak negara di dunia
termasuk ke Indonesia. Di Indonesia, sutera disebarkan pada tahun 1998 di
Kabupaten Garut, Jawa Barat yang kini meluas hingga ke Jawa Tengah di
Temanggung, dan di Jawa Timur
di Sumberingin (Blitar), namun skala
3
produksinya masih sangat kecil karena kurangnya peralatan, bahan–bahan,
dan pengetahuan tentang pengolahan pembudidayaan ulat sutra tersebut.
(Diunduh
dari
www.
ihsanart.kepompongsutra.com,
diakses
pada
09/04/2013, 15:22)
Bali adalah salah satu daerah kerajinan kesenian yang dimana kini
disebutkan bahwa Bali merupakan salah satu tempat yang berpotensi dalam
pengembangan dan pembudidayaan ulat sutera sebagai kerajinan kebudayaan
baru ini. Dimana perusahaan ini awalnya hanya bergerak dibidang Kelompok
Tani Sutera Alam yang menghasilkan kepompong-kepompong yang
berkualitas biasa tanpa memasarkan hasil produk, namun sesuai dengan
perkembangan zaman perusahaan ini pun semakin berkembang menjadi
perusahaan pembudidayaan dan pelestarian ulat sutera yang menghasilkan
kerajianan-kerajinan kain tenun sutra dan tekstil lainnya yang siap dijual. Dan
kini perusahaan tersebut berganti nama menjadi perusahaan Sutera Sari
Segara. Sutera Sari Segara sebagai salah satu perusahaan yang bergerak
dibidang pembudidayaan dan pelestarian ulat sutra, memiliki komitmen
untuk memberikan citra positif kepada masyarakat Bali tentang ulat sutra.
Sutera Sari Segara merupakan perusahaan yang didirikan pada bulan Agustus
tahun 2008 oleh Bapak Nyoman Sarya. Bsc yang berlokasi di desa
Sibangkaja, Banjar Lateng, Kec. Abiansemal, Kab. Badung.
Dalam kasus ini, Desain Komunikasi Visual sangat berperan dalam
perancangan Corporate Identity dari Perusahaan Sutera Sari Segara.
Corporate identity atau identitas perusahaan, menurut Artini Kusmiati R
(2001:103) dalam Teori Dasar Desain Komunikasi Visual, sering diartikan
sebagai lambang suatu perusahaan. Pengertian identitas perusahaan atau
corporate identity mencakup jangkauan yang lebih luas, yaitu menunjukkan
kepada khalayak ramai (audience) tentang ciri khas, keberadaan, serta kualitas
produk atau jasa suatu perusahaan. Melalui elemen Desain Komunikasi Visual
seperti teks, ilustrasi & warna, tentunya dapat mewakili visi, misi dan filosofi
perusahaan ke dalam corporate identity Sutera Sari Segara. Dimana proses
4
corporate identity dimulai dari pembuatan identitas perusahaan seperti logo,
penentuan warna (corporate colour), visual, dan pesan hingga bagaimana cara
mengkomunikasikannya melalui media komunikasi visual sebagai sarana
sosialisasi dan promosi, pendukung agar image perusahaan Sutera Sari Segara
mendapat tempat di benak masyarakat.
1.2 Rumusan Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang yang telah diuraikan diatas,
permasalahan yang timbul dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah merumuskan konsep kreatif corporate identity untuk
mempromosikan Sutera Sari Segara?
2. Media apa saja yang efektif sebagai penjabaran corporate identity untuk
mensosialisasikan dan mempromosikan secara lebih luas Sutera Sari
Segara kepada masyarakat?
1.3 Batasan Masalah
Ruang lingkup permasalahan dibatasi hanya pada merumuskan konsep
kreatif yang akan digunakan sebagai acuan untuk perancangan corporate
identity Sutera Sari Segara melalui media komunikasi visual yang efektif &
komunikatif dalam mensosialisasikan dan mempromosikan corporate identity
tersebut, yang nantinya dirancang berdasarkan teori-teori desain komunikasi
visual, sehingga terwujud desain sebagai contoh media promosi Sutera Sari
Segara kepada kalangan masyarakat untuk lebih dikenal.
1.4 Tujuan dan Manfaat Desain
1.4.1
Tujuan
Tujuan dari desain ini adalah dapat menjawab berbagai pertanyaan
yang timbul sesuai dengan perumusan masalah yang akan dijawab dan
diharapkan dapat memberikan manfaat serta masukan yang berguna baik itu
bagi pembaca, penulis dan masyarakat yang dijabarkan sebagai berikut :
5
a. Tujuan Khusus
1) Untuk mengetahui atau merumuskan konsep kreatif yang tepat dalam
merancang media corporate identity Perusahaan Sutera Sari Segara.
2) Untuk mengetahui media komunikasi visual yang efektif dan
komunikatif yang tepat digunakan dalam mensosialisasikan dan
mempromosikan corporate identity Perusahaan Sutera Sari Segara
kepada masyarakat.
b. Tujuan Umum
1) Mahasiswa diharapkan agar dapat lebih kritis terhadap lingkungan
lapangan pekerjaan yang telah ada, sehingga selain menambah
wawasan ilmu mahasiswa itu sendiri diharapkan juga mahasiswa
mampu memasarkan sebuah perusahaan dengan baik.
2) Melalui perancangan ini diharapkan masyarakat kususnya di Bali mau
berusaha untuk melakukan pembudidayaan terhadap perkembangan ulat
sutera sebagai sumber penghasilan dan kerajinan yang memiliki banyak
potensi untuk pemasaran yang lebih luas.
1.4.2
Manfaat
Adapun manfaat yang diharapkan dari karya Ilmiah ini antara lain
sebagai berikut :
a. Bagi Mahasiswa
Menambah
wawasan
dan
pengalaman
dalam
merancang
media
komunikasi visual yang efektif dan komunikatif sebagai media promosi
Sutera Sari Segara, serta menambah pengetahuan, manfaat, dan potensi
ulat sutera.
b. Bagi Lembaga (ISI)
Menambah referensi bagi akademis khususnya desain komunikasi visual
mengenai
desain
media
untuk
usaha
yang
bergerak
dibidang
6
pembudidayaan ulat sutera serta sebagai bahan masukan untuk penulis
selanjutnya
c. Bagi Perusahaan (Sutera Sari Segara)
Memiliki identitas visual tersendiri (corporate identity) dan sekaligus
memperkenalkan corporate identity tersebut kepada masyarakat.
d. Bagi Masyarakat
Memberikan informasi kepada target audiens, bahwa Sutera Sari Segara
merupakan perusahaan pembudidayaan ulat sutera yang memiliki manfaat
dan potensi sebagai bahan kerajinan serta obyek wisata untuk menambah
pengetahuan target audiens tentang ulat sutera .
1.5 Metode Pengumpulan Data
Dalam hal desain terlebih dahulu dilakukan pengumpulan data untuk
memudahkan sistem kerja. Metode pengumpulan data yang dipergunakan untuk
kasus desain ini kemudian dianalisa dan dicari sintesanya.
Adapun metode yang digunakan adalah:
a. Metode Observasi
Kegiatan observasi meliputi pencatatan secara sistematis atas kejadiankejadian, perilaku, obyek-obyek yang dilihat dan hal-hal lain yang diperlukan
guna mendukung penelitian yang sedang dilakukan. Salah satu peran pokok
dalam melakukan observasi ialah menemukan interaksi yang kompleks dengan
latar belakang sosial yang alami (Sarwono, 2007:100).
Pada metode ini, penulis melakukan pencatatan atau survey ke lapangan
secara langsung ke Sutera Sari Segara, mengamati situasi dan lingkungan dari
perusahaan tersebut.
7
b. Metode Wawancara
Wawancara/kuesioner lisan adalah sebuah dialog yang dilakukan
pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara
(interviewer) (Arikunto, 2002:132).
Agar penulis mendapatkan data atau informasi yang tepat tentang
perusahaan, maka pada survey ini penulis mengadakan wawancara.
Wawancara dilakukan dengan tidak terstruktur, dijawab dengan spontan dan
lebih bersifat non formal. Pada metode ini penulis melakukan wawancara
langsung kepada pegawai, pengerajin, pengunjung, dan Bapak Nyoman Sarya.
Bsc sebagai pemilik Perusahaan Sutera Sari Segara.
Metode observasi dan metode wawancara dilakukan untuk memperoleh
data primer. Dimana data primer, merupakan teks hasil wawancara yang
diperoleh melalui wawancara dengan informan yang dijadikan sampel
penelitian. Data dapat direkam atau dicatat oleh peneliti (Sarwono, 2007:98).
c. Metode Kepustakaan
Metode ini menggunakan literatur untuk data komparatif dalam
menunjang semua data yang diperoleh dari berbagai sumber kepustakaan
untuk memperoleh teori- teori dan mempelajari peraturan-peraturan yang
berhubungan dengan penulisan ini dan menunjang keabsahan data yang
diperoleh di lapangan (Moleong, 2001: 113).
Sesuai dengan teori diatas, penulis mencari data menggunakan literatur
yang meliputi desain komunikasi visual yaitu meliputi buku, kamus dan
internet yang memberikan informasi tentang perkembangan, pembudidayaan,
serta pemasaran pemanfaat ulat sutera sebagai kerajinan.
d. Metode Dokumentasi
Metode ini dilaksanakan untuk memperoleh sumber data yang berupa
laporan tertulis atau berupa foto dan gambar, mengingat keterbatasan
8
pengamatan yang dilakukan dengan mata secara sepintas, pikiran dan catatancatatan yang diperlukan dapat menimbulkan kesalahan dan kekurangankekurangan sehingga dengan metode ini dapat memperbaiki kesalahankesalahan yang terjadi (Sarwono, 2007 : 102).
Dokumen disini berarti keterangan dalam memperoleh data yang
digunakan untuk melengkapi data-data lainnya. Dalam hal ini dilakukan
dengan mengumpulkan dokumen-dokumen berupa foto-foto fasilitas, situasi
tempat keberadaan perusahaan, proses pembuatan, dan hasil-hasil kerajinan
dari ulat sutra tersebut.
Metode
kepustakaan
dan
metode
dokumentasi
dilakukan
untuk
memperoleh data sekunder. Dimana data sekunder, berupa data-data yang
sudah tersedia dan dapat diperoleh peneliti dengan cara membaca, melihat
atau mendengarkan (Sarwono, 2007:98).
1.6
Indikator serta Model Penilaian Desain
Indikator yang nantinya akan dipakai sebagai acuan didalam menilai
desain ialah ilustrasi, teks, warna, teknik cetak. Dibuat alternatif desain dari
media yang dipilih. Desain yang terbaik dipilih dari tiga alternatif desain yang
diukur berdasarkan kriteria desain. Kriteria yang dimaksud yakni dari segi
fungsional, komunikatif, informatif, ergonomis, unity, simplycity, kreatif dan etis.
Menentukan desain terpilih dengan melakukan pengukuran atau penilaian
alternatif-alternatif
desain
menggunakan
skala
koordinat
(skala
yang
menunjukkan tingkatan atau rangking). Rangking didapatkan setelah dilakukan
penilaian berdasarkan prinsip-prinsip desain.
Setelah masing-masing desain dinilai berdasarkan prinsip-prinsip desain
akan terlihat satu desain yang menduduki ranking teratas dan desain inilah yang
nantinya sebagai desain terpilih (Nazir, 2003: 338).
9
2. IDENTIFIKASI DAN ANALISA DATA
2.1 Data Teoritis / Aktual
Data aktual merupakan data yang diperoleh dari literatur mengenai teori
tentang desain komunikasi visual yang berhubungan dengan konsep pengerjaan
desain ini.
2.1.1
Pengertian Objek / Kasus
Pada Karya Ilmiah ini judul yang diangkat adalah “Desain Corporate
Identity Untuk Promosi Sutera Sari Segara di Desa Sibangkaja banjar Lateng
Abiansemal Bali”. Corporate Identity adalah makna tentang identitas “brand”
sebuah perusahaan yang terdiri dari identitas visual dan identitas verbal yang
bertujuan untuk memudahkan sebuah perusahaan untuk lebih dikenali oleh
semua pihak (Kamus Brand oleh Menbiola B. Wiryawan) dan promosi
(barang) adalah memperkenalkan barang dengan harapan agar dibeli
(Daryanto, 1998 : 457). Dalam merancang sebuah corporate identity dalam
mempromosikan perusahaan yang konsisten dan sesuai dengan visi, misi serta
nilai filosofi perusahaan, harus ditunjang oleh beberapa hal aspek seperti
corporate visual (Logo, system graphic dan semua aspek yang berhubungan
dengan visibilitas), corporate communication (company profile dan semua
aspek yang berhubungan dengan komunikasi, informasi dan promosi) serta
corporate behavior (nilai internal dari perusahaan yang bersangkutan) yang
didukung media komunikasi visual yang efektif dan komunikatif untuk
memperkuat identitas perusahaan.
Sutera sari segara merupakan sebuah perusahaan yang bergerak
dibidang
agrowisata
dan
industri
kerajinan
dengan
memanfaatkan
pembudidayaan ulat sutera. Secara umum pengertian agrowisata adalah
kegiatan pariwisata yang berlokasi di kawasan pertanian. Obyek agrowisata
bisa berupa suasana yang nyaman seperti udara segar dengan pemandangan
yang unik, suasana khas yang masih alami. Selain memberikan hiburan berupa
10
pemandangan yang unik, kegiatan agrowisata juga dapat diterapkan sekaligus
untuk menyampaikan materi pendidikan dalam bidang masing-masing, seperti
pendidikan dalam bidang pertanian
Jadi perusahaan ini bergerak dibidang pelestarian, dan pembudidayaan
ulat sutera sebagai industri kerajianan yang juga menyediakan agro wisata
untuk memberikan ilmu tambahan kepada masyarakat dan kelompok tani
lainnya tentang pembudidayaan ulat sutera yang berpotensi tinggi. Akan tetapi
kurangnya promosi dan informasi yang diberikan perusahaan kepada
masyarakat menyebabkan masih minimnya konsumen ataupun pengunjung
yang datang untuk mengetahui keberadaan perusahaan ini. Dari pengertian
objek/kasus tersebut perusaahaan sangat memerlukan perancangan corporate
identity dalam membangun sebuah indentitas tersendiri yang konsisten dan
sesuai dengan karakter, visi, misi serta nilai filosofi perusahaan. Dimana
nantinya diharapkan dengan corporate identity promosi yang dilakukan
perusahaan mampu memberikan citra baru dan memperkenalkan tentang
keberadaan perusahaan Sutera Sari Segara kepada masyarakat luas.
2.1.2
Aspek-Aspek Desain Komunikasi Visual
Desain komunikasi visual adalah ilmu yang mempelajari konsep
komunikasi dan ungkapan daya kreatif yang diaplikasikan dalam berbagai
media komunikasi visual dengan mengolah elemen desain grafis yang terdiri
dari gambar, huruf, warna, komposisi, dan layout. Jadi media desain dapat
dipakai sebagai alat didalam mencapai maksud dan tujuan serta dapat berupa
alat atau sarana informasi yang tidak terlepas dari aspek-aspek desain
komunikasi visual seperti media, ilustrasi, warna, teks dan huruf.
2.1.3
Prinsip Desain Komunikasi Visual
Prinsip desain merupakan suatu prinsip atau acuan yang harus
diketahui untuk menghasilkan desain grafis yang baik untuk tampilan iklan.
Adapun prinsip-prinsipnya seperti prinsip keseimbangan dan prinsip hirarki
visual.
11
2.1.4
Aspek Teknis Perwujudan
Aspek teknis perwujudan merupakan suatu aspek yang perlu
diperhitungkan agar visual desain yang dibuat dapat menjadi satu kesatuan
konsep dengan eksekusi perwujudan. Teknis perwujudan yang dimaksud yaitu
tata letak dan kompisisi (layout), bahan dan teknik cetak.
2.1.5
Teori Sosial yang Mendukung Kasus
Teori pendukung yang digunakan dalam kasus ini adalah Teori
Semiotik
(Semiotics).
Kata
Semiotik
berasal
dari
kata
semeion
(bahasaYunani), yang berarti tanda, maka simiotika berarti ilmu tanda.
Semiotika adalah cabang ilmu yang berurusan dengan pengkajian tanda dan
segala sesuatu
yang berhubungan
dengan
tanda
(menciptakan
dan
menyampaikan makna melalui tanda, berkenaan dengan komunikasi).
Semiotic, dilihat dari kacamata dunia Desain Grafis adalah ilmu komunikasi
yang berkenaan dengan pengertian tanda-tanda/ symbol/ syarat serta
penerapannya, Suatu studi tentang pemaknaan semiotic menyangkut aspekaspek budaya, adat istiadat, atau kebiasaan di masyarakat.
2.2 Data Lapangan / Faktual
Data Faktual merupakan data-data yang diambil berdasar fakta yang ada
dilapangan. Fakta artinya peristiwa, sesuatu yang terjadi sungguh-sungguh,
sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi (Anwar, 2003:137).
2.2.1 Nama Objek / Kasus
Pada pengantar karya Tugas Akhir ini, penulis mengangkat judul
“Corporate Identity Sebagai Sarana Promosi Sutera Sari Segara Di Desa
Sibangkaja Banjar Lateng Abiansemal Bali”. Sehingga penulis mencari
data-data mengenai pembudidayaan dan potensi ulat sutera baik dari
buku-buku ataupun dari internet.
12
2.2.2 Pengelola
-
Nama Perusahaan
: Sutera Sari Segara
-
Pemiliki
: Nyoman Sarya. Bsc
-
Tahun Berdiri
: 2008
-
Alamat
: Desa Sibangkaja, Banjar Lateng, Kec.
Abiansemal, Kab. Badung, Prov. Bali
-
No. Telepon
: 0361 - 2757900
-
Bidang Usaha Perusahaan : Budidaya Sutera Alam dan Agro wisata
-
SIUP
: No. 219/22-08/MKR/IV/2012
-
NPWP
: No.04.149.276.0-901.000
-
Profil Perusahaan
:
Sutera Sari Segara merupakan perusahaan perorangan yang didirikan pada
bulan Agustus tahun 2008 oleh Bapak Nyoman Sarya. Bsc dan berlokasi di
desa
Sibangkaja,
Banjar
Lateng,
Abiansemal
Badung.
Pada
awal
pendiriannya, perusahaan ini merupakan Kelompok Tani Sutera Alam yang
hanya menghasilkan benang Sutra. Seiring perjalanan waktu, perusahaan pun
semakin berkembang dengan menghasilkan produk-produk tekstil dan
kerajinan yang berbahan dasar benang sutra yang kini berganti nama menjadi
perusahaan Sutera Sari Segara.
2.2.3 Lokasi
Untuk
mempermudah
pengumpulan
data
maka
penulis
bekerjasama dengan Sutera Sari Segara yang berlokasi di Desa
Sibangkaja Banjar Lateng Abiansemal Bali. Telp.0361- 2757900.
13
Gambar 2.34 Denah Lokasi Sutera Sari Segara
( Sumber : Data perusahaan – Diunduh tanggal 11/03/2013 )
2.2.4 Sarana Komunikasi yang Ada
Media komunikasi
yang ada
yang telah
didapatkan selama
pengumpulan data di Sutera Sari Segara yaitu leaflet.
a. Aplikasi Unsur-Unsur Desain Komunikasi Visual
Unsur-unsur Desain Komunikasi visual yang sudah diterapkan pada media
yang sudah ada pada Sutera Sari Segara, diantara lain :
-
Leaflet (selebaran)
Lembaran kertas cetak yang dilipat menjadi dua halaman atau lebih
(Kusrianto, 2007:330).
14
Tampak Dalam
Tampak Luar
Gambar 2.35 Folder
(Sumber : Dokumen Sutera Sari Segara)
Tampak Dalam
Tampak Luar
Gambar 2.36 Layout Folder
(Sumber : Dokumen Sutera Sari Segara)
2.2.1
Potensi Kasus
Ulat sutra merupakan salah satu serangga yang mampu
menghasilkan bahan benang sutra yang berkulitas tinggi. Populasinya
pada saat ini semakin berkurang dari tahun ke tahun karena kurangnya
pengetahuan masyarakat tentang perkembangbiakan populasi ulat sutra
ini. Sutera Sari Segara adalah perusahaan yang awalnya hanya
bergerak dibidang Kelompok Tani Sutera Alam yang menghasilkan
15
kepompong-kepompong dengan kualitas biasa tanpa memasarkan hasil
produk, namun sesuai dengan perkembangan dari tahun ke tahun
perusahaan ini pun semakin berkembang menjadi perusahaan yang
bergerak dibidang pembudidayaan dan pelestarian ulat sutra dengan
memiliki komitmen untuk memberikan citra positif kepada masyarakat
Bali tentang ulat sutra. Dimana Perusahaan ini tidak hanya
memasarkan hasil-hasil kerajinan dari pembudidayaan ulat sutera,
namun juga memberikan manfaat penting tentang potensi yang besar
kepada masyarakat dibidang agro wisata sebagai pendidikan dan
membantu memberikan kesempatan baru bagi pengusaha yang ingin
membuat sebuah perusahaan, dimana nantinya perusahaan Sutera Sari
Segara akan dapat terbantu dalam pembudidayaan ulat sutra secara
luas sebagai salah satu usaha pemasaran dan pelestarian bahan sutra
sebagai kerajinan khas Bali.
Dengan dasar itulah, penulis merasa media komunikasi visual
sangat berperan penting dalam upaya menginformasikan keberadaan
Sutera Sari Segara dengan potensi ulat sutranya. Melalui media
komunikasi visual yang efektif dan komunikatif, penulis akan dapat
merancang corporate identity perusahaan yang konsisten, sesuai
dengan visi, misi serta filosofi perusahaan dalam mempromosikan dan
membangun citra baru terhadap Sutera Sari Segara kepada masyarakat.
2.3 Analisis & Sintesa
Dalam proses ini, penulis meneliti media-media yang terdapat di Sutera
Sari Segara. Dari analisis media-media tersebut penulis dapat menentukan
kelemahan maupun kekuatan dari setiap media untuk diaplikasikan ke dalam
desain yang akan dibuat melalui sintesa. Adapun prosesnya adalah sebagai
berikut:
16
2.3.1
Analisis
Analisis merupakan uraian sebab akibat yang menjadi alasan dalam
mendesain corporate identity Sutera Sari Segara yang digunakan untuk
membangun citra perusahaan sesuai dengan visi, misi & filosofi
perusahaan.
2.3.1.1 Analisis SWOT
Analisa SWOT digunakan untuk menganalisa apa yang
dibutuhkan dalam corporate identity Sutera Sari Segara, dari
data-data yang telah dikumpulkan sebelumnya. Analisa SWOT
terdiri dari empat langkah, yaitu Strenght (Kekuatan), Weakness
(Kelemahan), Opportunity (Peluang) dan Threat (Ancaman).
Analisis
ini
akan
berguna
untuk
perancangan,
maupun
merumuskan konsep yang dibutuhkan dalam perancangan
corporate identity baru.
2.3.1.2 Analisis Aktual
Analisis Aktual adalah Penyelidikan dan penguraian dari
data-data menganai teori-teori perancangan media komunikasi
visual terhadap suatu masalah untuk mengetahui keadaan yang
sebenar-benarnya.
2.3.1.3 Analisis Faktual
Analisis faktual, yaitu data-data dari media saat survey
yang didapat untuk pembuatan Karya Ilmiah ini sesuai dengan
data yang sebenarnya.
2.3.2
Sintesa
Sintesis sendiri merupakan paduan beberapa pengertian agar terbentuk
kesatuan yang selaras (Zain, 2001:1332). Berdasarkan analisa yang telah
dilakukan secara teori, dan dari data-data yang didapat, maka diketahui bahwa
Perusahaan Sutera Sari Segara belum memiliki corporate identity yang
17
konsisten dan sesuai dengan visi, misi serta filosofi perusahaan. Untuk itu
guna mencapai tujuan yang diinginkan maka akan dirancang corporate
identity yang sesuai dengan visi, misi dan filosofi perusahaan yang akan
diperkenalkan kepada masyarakat melalu media komunikasi visual yang
efektif & komunikatif.
Adapun media yang dirancang mengandung unsur sebagai berikut :
a.
Media
Media yang dimiliki Sutera Sari Segara masih sangat minim. Perusahan
ini berkeinginan untuk menambah jumlah jenis media komunikasi visual yang
belum ada. Dalam pemilihan jenis media disesuaikan dengan kebutuhan dan
kemampuan. Dengan memperhatikan efektifitas, keperluan, sasaran yang akan
dituju serta biaya yang tersedia, maka jenis media komunikasi visual yang
akan dirancang dalam mempromosikan Sutera Sari Segara antara lain : logo
dimana logo yang efektif dibuat agar mudah diingat dan dikenali, stationery
(kartu nama, kop surat, amplop) media ini efektif digunakan kepada klien
yang ingin ikut bekerjasama, leaflet media ini efektif disebarkan di tempat
umum atau kepada target audiens karena ukurannya yang kecil mudah di
bawa dan dibaca saat berjalan sekalipun, cutting stiker media ini ditempelkan
pada kendaraan perusahaan, shoping bag dipilih karena selain fungsinya untuk
membawa barang belanjaan media ini juga mengurangi penggunaan tas plastik
yang akan merusak lingkungan, price tag media ini digunakan sebagai label
harga pada setiap hasil kerajinan yang dijual, iklan majalah dibuat karena
sangat efektif untuk memasarkan dan memperkenalkan secara luas
perusahaan, seragam kerja digunakan kepada setiap pegawai maupun
pengerajin sebagai tanda pengenal, billboard dibuat karena media ini efektif
untuk memperjelas keberadaan perusahaan dan karena ukurannya yang besar
billboard ditemptkan pada media massa yang pastinya mempermudah orang
untuk membacanya, dan katalog digunakan sebagai media informasi tentang
media promosi yang dibuat.
18
b. Ilustrasi
Ilustrasi yang akan digunakan adalah teknik ilustrasi gabungan yakni
dengan penggabungan ilustrasi foto dan teknik hand drawing yang dilakukan
dengan bantuan komputer. Dimana ilustrasi yang digunakan tentang hasil
kerajinan, keberadaan, kegiatan, dan fasilitas yang ada pada perusahaan dalam
usaha menarik minat konsumen kepada Sutera Sari Segara.
c.
Warna
Warna yang akan digunakan adalah warna-warna sekunder seperti
warna hijau, karena warna tersebut disesuaikan dengan warna identitas
perusahaan dan memberi kesan natural.
d. Huruf
Huruf yang digunakan adalah jenis huruf formal seperti Arial dan
Times New Roman dengan penataan yang lebih rapi agar mudah dibaca target
audiens.
e.
Teks
Teks yang digunakan pada headline yaitu nama perusahaan yang
disertakan dengan logotype dari perusahaan. Pada subheadline yaitu berupa
tagline dari perusahaan, naskah (bodycopy) yaitu berupa informasi mengenai
perusahaan. Sedangkan pada closing word berupa contact person serta alamat
perusahaan. Untuk kandungan teks yang digunakan berupa kata-kata atau
kalimat yang memberikan informasi dan keterangan yang bersifat membujuk
dan mempengaruhi sasaran yang dituju secara singkat, jelas, informatif dan
komunikatif serta juga mudah dipahami dan mudah dimengerti.
f.
Prinsip-prinsip Desain
Untuk menghasilkan desain yang berkualitas diperlukan berbagai
pertimbangan dalam mengorganisasikan elemen-elemen grafis sesuai dengan
prinsip-prinsip desain. Dalam perancangan corporate identity ini akan
menggunakan beberapa prinsip-prinsip desain sebagai acuan, seperti:
19
1)
Prinsip Keseimbangan (Balance)
Tata letak/komposisi unsur-unsur desain pada media yang akan dibuat
dalam corporate identity ini, harus terlihat seimbang baik dari penyusunan teks
maupun ilustrasi. Dimana dimana kesimbangan yang akan digunakan adalah
keseimbangan asimetris karena memberikan kesan movement atau gerakan
sehingga lebih dinamis dan tidak baku.
3)
Prinsip Hirarki Visual
Desain pada media-media yang akan dibuat dalam corporate identity ini
dapat ditangkap oleh audiens bagian mana yang pertama dilihat, mana yang
kedua, dan selanjutnya.
4)
Prinsip Kesatuan (Unity)
Desain pada media-media yang akan dibuat harus memiliki kesatuan dari
segi ilustrasi, teks ataupun warna, untuk menghasilkan corporate identity yang
kuat dan konsisten.
g.
Ukuran dan Bahan
Ukuran yang akan digunakan memakai satuan cm dan pixelss, bahan
yang digunakan terdiri dari art paper, frontlite, Stiker Vinyl, dan kain combed.
20
3. KONSEP DESAIN
3.1 Konsep Dasar Desain
Konsep adalah salah satu hal yang paling penting dalam mendesain
sesuatu, karena konsep sendiri adalah dasar inspirasi yang nantinya akan
digunakan sebagai acuan desainer dalam mendesain media-media komunikasi
visual.
Dalam mendesain corporate identity untuk mempromosikan perusahaan
Sutera Sari Segara, konsep yang digunakan adalah “ natural “. Dimana kata
“natural” dalam bahasa Indonesia berarti natural, alami, sederhana (Kamus
Inggris-Indonesia, 2007 : 260). Maksud dari konsep disini “natural” yang akan
diterapkan dalam penampilan visualnya tetap mengandung unsur-unsur alami
dimana hal yang lebih diutamakan adalah ilustrasi dari media-media yang
dirancang dan dibuat sesederhana mungkin agar mempermudah target audience
mengerti dengan apa yang ingin disampaikan oleh perusahaan. Kemudian unsurunsur desain seperti ilustrasi, warna, tipografi dan teks yang kreatif tetap
digunakan berdasarkan konsep natural sebagai acuan dalam mendesain. Dimana
ilustrasi fotografi yang digunakan mencakup tentang keadaan natural perusahaan
yang bergerak dibidang pembudidayaan ulat sutra seperti perkebunan murbei,
aktivitas pengolahan ulat sutera dan aktivitas agro wisata, dengan pengolahan
warna natural seperti warna hijau yang juga digunakan sebagai warna identitas
perusahaan dan tipografi ataupun teks yang inovatif dimana nantinya diharapkan
dapat memberikan daya tarik terhadap target audience.
Dari penjabaran diatas, desainer akan menggunakan konsep natural sebagai
acuan dalam membuat desain media komunikasi visual yang efektif dan
komunikatif
sesuai
dengan
norma-norma
yang
berlaku,
serta
dapat
mempromosikan dan meyakinkan target audience untuk mengetahui tentang
keberadaan perusahaan Sutera Sari Segara.
21
3.2 Skema Pola Pikir
Konsep pola pikir yang dimaksud adalah langkah-langkah pemikiran
dalam desain media komunikasi visual antara komunikator dan komunikan guna
memastikan pesan yang disampaikan sesuai sasaran.
Berdasarkan Skema Pola Pikir diatas, diketahui bahwa manusia sebagai
permasalahan yang mempunyai kebutuhan. Kebutuhan akan informasi tentang
agro wisata
dan
pembudidayaan ulat sutra sebagai bahan kerajinan yang
memiliki potensi di Sutera Sari Segara. Berkaitan tentang informasi ada 3 unsur
yang berperan yaitu komunikator, komunikan, dan desainer. Desainer
mempunyai peranan untuk
memvisualisasikan maksud dan tujuan menjadi
sebuah media komunikasi visual dari komunikator yaitu Sutera Sari Segara
kepada komunikan yakni masyarakat luas melalui media komunikasi visual yang
dibuat. Penyampaian pesan melalui media komunikasi visual harus memiliki
dasar aturan dan perundangan-undangan serta batasan-batasan yang tepat. Dasar
dari aturan ini adalah norma-norma yang ada didalam masyarakat, sedangkan
batasan yang dimaksud adalah kriteria-kriteria perancangan desain yang baik.
3.3 Skema Proses Desain
Konsep proses desain juga digunakan untuk mendukung pemecahan
masalah. Oleh karena itu, diperlukan dukungan data teori yang ada dan data yang
didapat di lapangan. Skema ini akan menunjukkan perjalanan desain dari latar
belakang permasalahan yang akan dipecahkan melalui perwujudan media
komunikasi visual terpilih.
Judul yang diangkat yaitu “Desain Corporate Identity Untuk Promosi
Sutera Sari Segara di Desa Sibangkaja Banjar Lateng Abiansemal Bali”.
Permasalahan yang dihadapi adalah media apa saja yang efektif sebagai
penjabaran corporate identity untuk mensosialisasikan dan mempromosikan
secara lebih luas Sutera Sari Segara. Sehingga tujuan yang ingin dicapai adalah
untuk menciptakan media komunikasi visual yang efektif dan komunikatif
sebagai sarana dalam mensosialisasikan dan mempromosikan corporate identity
22
Perusahaan Sutera Sari Segara. Sasarannya adalah seluruh masyarakat luas, baik
masyarakat Bali maupun luar Bali. Agar tujuan dan sasaran dapat dicapai maka
diperlukan adanya pengumpulan data data aktual dan data faktual. Kemudian
data yang sudah terkumpul dianalisis sehingga mendapatkan kesimpulan
sementara atau sintesa. Dari sintesa tersebut maka ditentukanlah media terpilih
yaitu Logo, Statinery, Folder, Cutting Stiker, Shoping Bag, Price Tag, Iklan
Majalah, Seragam Kerja, Billboard, dan Katalog. Kemudian dibuatlah alternatif
pra-desain dari media-media terpilih tersebut dan dianalisis berdasarkan kriteria
desain sehingga akan tercipta desain terpilih. Kemudian desain yang terpilih akan
diwujudkan menggunakan teknik cetak, alat dan bahan yang disesuaikan dengan
media. Kemudian didistribusikan kepada masyarakat sehingga permasalahan di
atas dapat diatasi.
3.4 Strategi Media
Strategi yang akan diterapkan pada desain corporate identity dalam
mempromosikan Sutera Sari Segara melalui media komunikasi visual adalah
sebagai berikut:
3.4.1 Khalayak Sasaran
Sasaran yang dituju adalah masyarakat di Bali yang kurang mengetahui
tentang keberadaan agro wisata dan pembudidayaan ulat sutra di Sutera Sari
Segara, berikut faktor yang digunakan di bawah ini :
a. Demografi
Segmentasi Demografis adalah segmentasi yang didasari oleh
beberapa faktor, diantaranya jenis kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan,
status perkawinan, dan tingkat penghasilan (Santoyo, 2006:67). Beranjak
dari definisi tersebut, berdasarkan survey lapangan yang dilakukan, maka
target audience dalam promosi yang akan dilakukan ini adalah seluruh
golongan masyarakat baik dari pekerja hingga tingkat pendidikan TK, SD,
SMP, SMA dan perguruan tinggi, baik berjenis kelamin laki laki ataupun
perempuan.
23
b. Geografi
Segmentasi Geografis adalah segmentasi yang didasari oleh
beberapa faktor, diantaranya wilayah propinsi, kabupaten, kota, dengan
sifatnya: urbanis / semi urbanis / rural (Santoyo, 2006:67). Dilihat dari
segi geografisnya, promosi ini akan dilakukan kususnya di wilayah Bali
sebagai awal promosi yang dilakukan di daerah Badung, Gianyar,
Denpasar, dan Tabanan.
c. Psikografi
Segmentasi Psikografis adalah segmentasi yang didasari oleh
beberapa faktor, diantaranya kepribadian dan
kesukaan (Santoyo,
2006:67). Secara psikografi yang menjadi target atau sasaran promosi
Sutera Sari Segara ini adalah mengacu kepada upaya memotivasi minat
masyarakat untuk lebih mengetahui tentang pembudidayaan ulat sutera
sebagai bahan kerajinan dan memperkenalkan keberadaan perusahaan
yang akan memberikan manfaat penting tentang agro wisata potensi ulat
sutera dalam pendidikan.
d. Behaviori
Segmentasi Behavioristis adalah segmentasi yang didasari oleh
beberapa faktor, diantaranya perilaku dan kebiasaan(Santoyo, 2006:67).
Ditinjau dari behaviora yang menyangkut dengan kebutuhan dan
pengetahuan masyarakat sebagai sasarannya, strategi pemasaran dirancang
untuk lebih menarik dan mudah di mengerti, misalnya dalam pemilihan
warna yang natural digunakan tetap sebagai warna identitas perusahaan,
ilustrasi
fotografi
keadaan
perkebunan
yang
menarik
dengan
kealamiannya, jenis tipografi yang sederhana atau tidak rumit, sehingga
media
promosi
yang
dirancang
akan
efektif
digunakan
dalam
memperkenalkan lebih luas tentang Sutera Sari Segara.
24
3.5 Program Tayangan Media
Program tayangan media merupakan media komunikasi visual yang akan
digunakan kemudian hendaknya dilaksanakan pada saat yang tepat sehingga tepat
pada sasaran yang ingin dituju. Program tayangan media corporate identity yang
digunakan dalam mempromosikan perusahaan Sutera Sari Segara hendaknya
sesuai dengan aspek yang terkait diantaranya yaitu Kapan, Dimana, dan
Frekuensi.
3.6 Strategi Kreatif
Strategi kreatif adalah upaya pendekatan media promosi untuk
memaksimalkan daya tarik visual melaui bentuk isi dan perwujudan media.
Adapun strategi kreatif yang dilakukan pada media komunikasi visual untuk
promosi Sutera Sari Segara antara lain mempertimbangkan isi pesan, bentuk
pesan, strategi visual, gaya visual dan material
25
4. VISUALISASI DESAIN
4.1 Logo
1. Bentuk Fisik
Bentuk fisik dari logo yaitu berupa penggabungan dari teks,
ilustrasi daun murbei dan ulat sutera yang diolah menggunakan sketsa
pensil kemudian di digitalisasi dan digabungkan menggunakan program
komputer. Kemudian logo akan diwujudkan dalam media-media
komuikasi visual yang ada sesuai dengan ukuran masing – masing.
2. Ilustrasi
Dalam mendesain logo Perusahaan Sutera Sari Segara, ilustrasi
logo diinspirasikan berdasarkan ilustrasi daun murbei dan ulat sutera
yang digabungkan menjadi sebuah icon perusahaan guna lebih
memperkenalkan keberadaan perusahaan yang bergerak dibidang
budidaya ulat sutera. Teknik ilustrasi yang digunakan adalah dengan
teknik hand drawing yang kemudian di digitalisasi dan digabungkan
menggunakan program computer.
26
3. Teks
Pada logo terdapat teks dari nama perusahaan yaitu Sutera Sari
Segara.
4. Huruf/Typografi
Dalam mendesain logo ini, huruf yang digunakan yaitu Billy
Argel. Huruf ini digunakan karena bentuk huruf yang desainnya sangat
simple dan lembut sesuai dengan image perusahaan tentang sutera.
Karena jenis huruf Billy Argel memiliki bentuk lekuk – lekuk yang
berbeda dengan jenis huruf lainnya jenis huruf Billy Argel diharapkan
bisa membuat efek respon yang berbeda. Jenis Billy Argel biasanya
paling cocok digunakan untuk Judul, dan lebih baik jangan digunakan
sebagai body text.
5. Warna
Pada desain logo, menggunakan warna sebagai berikut:
-
Pada Ilustrasi logo dengan penggabungan ilustrasi daun murbei dengan
ulat sutra menggunakan warna hijau sebagai warna khas perusahaan.
Warna hijau digunakan juga berdasarkan konsep natural yang
digunakan sebagai acuan desain yang memiliki makna kesejukan,
kesegaran, kedamaian, mendorong perasaaan empati terhadap orang
lain, dan memberikan rasa aman dalam perusahaan. Warna hijau disini
juga memberikan image tentang keberadaan perusahaan yang bergerak
dibidang pertanian sutra alam.
-
Pada teks logo penggunaan warna natural tetap digunakan dengan
menggunakan warna coklat. Warna coklat disini digambarkan sebagai
warna kesuburan tanah dalam pertanian yang dilakukan perusahaan.
Dimana warna coklat juga melambangakan kekuatan, keyakinan,
kenyamanan dan kemakmuran yang diharapkan dapat menjadi image
dalam perusahaan.
27
6. Bahan
Dalam mendesain logo, bahan yang digunakan akan disesuaikan
pada media – media yang dirancang sebagai promosi.
7. Tekni cetak
Teknik cetak disesuaikan media – media komunikasi visual yang
dirancang sebagai promosi.
4.2 Stationery
Nama Media
: Stationery
Ukuran
: Kartu Nama 9cm x 5cm
Kop Surat 21cm x 29,5cm
Amplop 22cm x 11cm
Bahan
: Art paper dan HVS
Teknik
: Cetak offset
28
4.3 Folder
Bagian Depan
Nama Media
: Folder
Ukuran
: 21cm x 29cm
Bahan
: Art Paper
Teknik
: Offset
Bagian Belakang
4.4 Cutting Sticker
Nama Media
: Cutting Sticker
Ukuran
: 40cm x 60cm
Bahan
: Stiker vinyl
Teknik
: Digital Printing
29
4.5 Shoping Bag
Tampak Belakang
Nama Media
: Shoping Bag
Ukuran
: 38cm x 27cm
Bahan
: Artpaper
Teknik
: Offset
Tampak Depan
4.6 Price Tag
Tampak Depan
Nama Media
: Price Tag
Ukuran
: 3,5cm x 7cm
Bahan
: Artpaper
Teknik
: Digital Print
Tampak belakang
30
4.7 Iklan Majalah
Nama Media
: Iklan Majalah
Ukuran
: 14,8cm x 21cm
Bahan
: Art Paper 150gsm
Teknik
: Offset
4.8 Seragam Karyawan
Nama Media
: Seragam Karyawan
Ukuran
: M, L , dan XL
Bahan
: Combed 32S
Teknik
: Cetak Sablon
31
4.9 Billboard
Nama Media
: Billboard
Ukuran
: 200cm x 100cm
Bahan
: Frontlite
Teknik
: Digital Print
4.10 Katalog
Nama Media
: Katalog
Ukuran
: 21 cm x 14.5 cm
Bahan
: Art papper
Teknik
: Cetak Offset
32
5. SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berikut ini adalah simpulan yang dapat diambil dari proses
perancangan yang telah dilakukan :
1. Media komunikasi visual yang efektif, komunikatif dan sesuai kriteria
desain Corporate Identity untuk promosi Sutera Sari Segara adalah : Logo,
Stationery, Folder, Cutting stiker, Shoping bag, Price Tag, Iklan Majalah,
Seragam kerja, Billboard dan Katalog. Masing-masing media memiliki
fungsi yang berbeda, efisien untuk memberikan informasi mengenai
keberadaan Perusahaan Sutera Sari Segara kepada masyarakat khususnya di
daerah Badung, Gianyar, Denpasar dan Tabanan sebagai awal promosi.
2. Melalui konsep “ Natural ” dan gaya visual yang menampilkan ilustrasi
gabungan antara tehnik hand drawing dan fotografi, dapat terwujud media
komunikasi visual yang sesuai dengan kriteria desain serta tepat pada
sasaran. Sehingga tujuan dari desain media komunikasi visual tersebut dapat
mempengaruhi dan meyakinkan masyarakat tentang keberadaan Perusahaan
Sutera Sari Segara yang tidak hanya memasarkan hasil-hasil dari
pembudidayaan ulat sutera saja, namun juga memberikan manfaat tentang
potensi yang besar dibidang pendidikan, pariwisata, konservasi serta
penelitian dan memberikan kesempatan baru bagi pengusaha yang ingin
membuat sebuah perusahaan, dimana nantinya perusahaan Sutera Sari
Segara akan dapat membantu pembudidayaan ulat sutra secara luas sebagai
salah satu usaha pemasaran dan pelestarian bahan sutra sebagai kerajinan
khas Bali sebagai warisan budaya
33
5.2 Saran
Saran-saran penulis sebagai pertimbangan setelah mengetahui dan
melakukan berbagai kegiatan dalam merancang desain Corporate Identity
sebagai promosi Sutera Sari Segara di Desa Sibangkaja Banjar Lateng
Abiansemal, antara lain :
1. Media Corporate Identity yang akan digunakan dalam mempromosikan
perusahaan Sutera Sari Segara hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan
dan fungsi dari masing-masing media komunikasi tersebut sehingga bisa
mencapai target atau sasaran yang diinginkan.
2. Untuk memperkenalkan tentang keberadaan Sutera Sari Segara dalam
upaya pembudidayaan ulat sutera dan pemasaran hasil kerajinannya
diharapkan nantinya pemerintah dapat ikut berperan aktif dalam hal
sosialisasi dan penyediaan lahan bagi para kelompok tani sutera alam
lainya guna meningkatkan lapangan pekerjaan tambahan.
34
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: P.N Balai Pustaka.
Anwar,Desy. 2003. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Terbaru. Surabaya:
Amelia
Dameria, Anne. 2007. Color Basic. Jakarta: Link & Match Graphic
Kasilo, Djito. 2008. Komunikasi Cinta Menembus G-Spot Konsumen Indonesia.
Kusrianto, Adi. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: C.V.
ANDI OFFSET
Kusmiati, A.R.1999. Teori Dasar Desain Komunikasi Visual. Jakarta: Djambatan
Nazir, M. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Erlangga.
Wiryawan, Mendiola b.2008. Kamus Brand. Jakarta: Red & White Publishing.
Pujiriyanto. 2005. Desain Grafis Komputer (Teori Grafis Komputer). Yogyakarta:
C.V. ANDI OFFSET
Rustan, Surianto, S.Sn. 2009. Lay Out Dasar dan Penenrapannya. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama
Moleong, Lexy. 2000. Metode Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya.
Jakarta
Sachari. 2005. Pengantar Metodelogi Penelitian Budaya Rupa dan Desain.
Arsitektur. Seni Rupa dan Kriya. Bandung: Erlangga
Safanayong Yongky.2006.Desain Komunikasi Visual Terpadu. Jakarta : Arte
Media
Sanyoto, Sadjiman. E. 2006. Metode Perancangan Komunikasi Visual
Periklanan.
35
Yogyakarta: Dimensi Press
Sarwono, Jhonatan & Lubis, Hary. 2007. Metode Riset Untuk Desain Komunikasi
Visual. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Wiryawan, Mendiola b.2008. Kamus Brand. Jakarta: Red & White Publishing.
Yasyin, Sulchan, 1997. Kamus Lengkap Bahasa indonesia. Surabaya: Amanah.
Poerwadarminta. 1999. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
http://Industri di Indonesia - Perekonomian Bisnis _ Organisasi.Org.htm- diunduh
tanggal 11/04/2013
http://4.bp.blogspot.com/, diunduh pada 15/03/2013
http://wisatasutra.co.id, diunduh pada 15/03/2013
http://balistarlingt.com/art/leucopsor-ratschildi/2009/12/04/ - diunduh tanggal
09/3/2013
http://i245.photobucket.com/albums/gg71/artupida/digital%20imaging/.jpg/9/201
2/ - diunduh tanggal 09/04/2013
http/PENGENALAN JENIS-JENIS FOTO DAN TEKNIS
PEMOTRETAN_Fotografiyudakurniawan.htm- diakses
pada 25/04/2013
http://www.ahlidesain.com/dasar-pemakaian-warna-dalam-desain
grafis.html/9/2012- diunduh tanggal 09/03/2013
http://www.tentangdesaingrafis.blogspot.com, diunduh pada 08/04/2013
http://www.tentangwarnaanalog.blogspot.com, diunduh pada 08/04/2013
http://www.designwarnamonokrom.com/, diunduh pada 8/04/2013
http. Tipografi Komputer Untuk desainer Grafis,Adi Kusrianto,2004:32- Diunduh
tanggal 11/03/2013
36
http://www.designbrosur.com/, diunduh pada 8/04/2013
http://www.google.co.id/desain-jpg-23401155/10/2012/
-diunduh
tanggal11/03/2013
http://www.google.co.id/desain-prinsiphirarkivisual/imgres.html/9/2012-diunduh
tanggal 11/03/2013
http://mesinpercetakanchabelita.wordpress.com/2010/06/09/mesin-sablon-rotarymanual-baru-second/, diunduh tanggal 11/03/2013
www.designbrosur.com/, diunduh pada 8/04/2013
www. ihsanart.kepompongsutra.com, diakses pada 09/04/2013, 15:22
www.behance.net, diakses pada 09/04/2013, 23:47
www. ihsanart.wordpress.com, diakses pada 09/04/2013, 15:22
www.ihsanart.pertenunansutra.com, diakses pada 16/04/2013
www.google.com, diakses pada 16/04/2013
www.ahlidesain.com/menghitung harga-sebuah-karya-desain.html/Thoma Dian
dan Ipung Motha
37
Download