Keadaan Sosial Ekonomi, Pola Konsumsi Makan

advertisement
KERANGKA PEMIKIRAN
Setiap individu memiliki kebiasaan makan yang berbeda satu sama lain
Keadaan sosial ekonomi seperti usia, pendidikan, pendapatan, pekerjaan, dan
besar keluarga dapat mempengaruhi pola konsumsi makan lansia. Konsumsi
makan biasanya terkait dengan jumlah energi yang diperlukan oleh individu
untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dan kemampuan tubuh dalam
menggunakan zat gizi tersebut. Jika seseorang terbiasa mengkonsumsi
makanan dalam jumlah yang defisit atau lebih maka akan berakibat pada
perubahan berat badan seseorang, sehingga pola konsumsi makan ini dapat
mempengaruhi status gizi dan lebih lanjut akan mempengaruhi kesehatan lansia.
Status gizi adalah kondisi kesehatan tubuh seseorang atau sekelompok
orang akibat dari penyerapan (absorpsi), konsumsi, dan penggunaan gizi utilasi
(utilization) zat gizi makanan. Oleh karena itu, dengan menilai status gizi dapat
memperlihatkan kondisi kesehatan seseorang. Selain itu, kondisi kesehatan
seseorang juga dapat dipengaruhi oleh stres yang dialaminya karena stres dapat
mengakibatkan ketidakseimbangan fungsi tubuh. Untuk itu tingkat stres dan
status kesehatan juga diteliti hubungannya.
Keadaan stres pada seseorang dapat
terjadi akibat berbagai faktor
(stresor), antara lain keadaan ekonomi dan keadaan dirinya. Dalam hal ini,
seseorang dapat mengalami stres akibat tidak mampu menerima perkembangan
dan keadaan hidup yang sebenarnya yaitu perubahan yang terjadi pada keadaan
sosial ekonominya dan keadaan fisiknya yang gemuk atau tidak gemuk. Untuk
itu hubungan status gizi dan keadaan sosial ekonomi dengan tingkat stres juga
diteliti dalam penelitian ini. Vitamin A dan vitamin C adalah zat gizi yang berperan
sebagai antioksidan yang berperan dalam melawan radikal bebas dan mengatasi
gejala yang diakibatkan oleh stres, sehingga tingkat konsumsi vitamin A dan
vitamin C juga dilihat hubungannya dengan tingkat stres yang dialami.
Gaya hidup dapat diartikan sebagai cara hidup setiap individu yang
merupakan hasil penyaringan dari sederetan interaksi sosial, budaya, keadaan,
dan hasil pengaruh beragam faktor yang berasal dari keluarga. Gaya hidup
seperti pola makan, aktivitas fisik, dan kebiasaan merokok dapat mempengaruhi
kesehatan lansia. Faktor genetik atau keturunan juga merupakan faktor yang
dapat mempengaruhi kesehatan seseorang. Namun aktifitas fisik, kebiasaan
merokok dan faktor genetik dengan status kesehatan lansia tidak diteliti
hubungannya dalam penelitian ini
22
Pola Konsumsi
Makan
Status Gizi
(IMT)
(Tingkat Kecukupan
Energi, Protein, Vitamin
A, dan Vitamin C)
Keadaan Sosial
Ekonomi
- Usia
- Pendidikan
- Pekerjaan
- Pendapatan
- Besar Keluarga
Tingkat Stres
Faktor Genetik
Status Kesehatan
(Skor Penyakit Non
Infeksi)
Aktivitas fisik
Kebiasaan Merokok
- Jenis aktivitas
- Durasi
mm
mm
Gambar 1. Kerangka Pemikiran
Keterangan
:
: variabel yang diteliti
: variabel yang tidak diteliti
: hubungan yang diteliti
: hubungan yang tidak diteliti
Download