bangunan sipil

advertisement
Subklasifikasi dan Subkualifikasi
Usaha Jasa Konstsruksi Dan
Kebijakan Peraturan Lainnya Terkait
Jasa Konstruksi
Disampaikan Oleh :
DR. H. Putut Marhayudi
BP. Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum
1.
Kelembagaan.
Tujuan: Memperkuat fungsi Lembaga dalam pelaksanaan 5 tugas
yang diamanatkan UUJK
2.
Kesekretariatan Lembaga
Tujuan : Mendukung kegiatan lembaga, agar dapat lebih optimal dalam
melaksanakan tugas-tugas yang diamanatkan.
3.
Pembidangan usaha
Tujuan: Agar lebih selaras dengan kebutuhan pasar dan standar
internasional
4.
Sistem sertifikasi
Tujuan:Meningkatkan
akuntabilitas
proses
kemampuan/kompetensi penyedia jasa
penilaian
a. Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi dinyatakan
sebagai Lembaga sebagaimana dimaksud UU 18/1999
b.Lembaga Tingkat Nasional dan Lembaga Tingkat Provinsi
masing-masing beranggotakan wakil dari unsur:
 Asosiasi perusahaan jasa konstruksi yang memenuhi persyaratan
 Asosiasi profesi jasa konstruksi yang memenuhi persyaratan
 Perguruan tinggi/Pakar yang memenuhi kriteria
 Instansi Pemerintah yang memenuhi kriteria
c. Kepengurusan Lembaga Tingkat Nasional dikukuhkan oleh
Menteri dan kepengurusan Lembaga Tingkat Provinsi
dikukuhkan oleh Gubernur
a. Pendanaan pelaksanaan tugas Lembaga:

pendapatan imbalan atas layanan jasa Lembaga;

kontribusi dari anggota Lembaga;

bantuan dari pihak lain yang sah dan tidak mengikat;

Pemerintah memberikan dukungan pendanaan untuk kegiatan
kesekretariatan lembaga.
b.Dukungan kesekretariatan Lembaga meliputi dukungan
administrasi, teknis, dan keahlian
c. Pendanaan dari Pemerintah dibebankan pada anggaran
kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintah
bidang jasa konstruksi.
Unit Sertifikasi Badan Usaha dan Tenaga Kerja
LEMBAGA
NASIONAL
LEMBAGA
Lisensi
DAERAH
Kesekretariatan
Lembaga
Unit
Sertifikasi
BUJK
Kesekretariatan
Lembaga
Unit
Sertifikasi
Tenaker
Unit Sertifikasi
BUJK
Unit Sertifikasi
Tenaker
Catatan:
Dalam hal Unit Sertifikasi Tingkat
Provinsi tidak mendapatkan Lisensi,
sertifikasi di provinsi tsb dilaksanakan
oleh Unit Sertifikasi Tingkat Nasional
Unit Sertifikasi
Tenaker Bentukan
Masyarakat.
 Bentuk Unit Sertifikasi
 Unit Sertifikasi terdiri dari pengarah, pelaksana, dan para Asessor
yang memiliki kompetensi untuk melaksanakan tugas-tugas
sertifikasi.
 Lembaga Tingkat Nasional membentuk Unit Sertifikasi Tenaga Kerja
Nasional dan Unit Sertifikasi Badan Usaha Nasional.
 Lembaga Tingkat Provinsi membentuk Unit Sertifikasi Tenaga Kerja
Provinsi dan Unit Sertifikasi Badan Usaha Provinsi.
 Masyarakat jasa konstruksi dapat membentuk Unit Sertifikasi
Tenaga Kerja di tingkat provinsi.
 Tugas Unit Sertifikasi
 Membantu tugas Lembaga dalam melakukan tugas registrasi
melalui penilaian klasifikasi dan kualifikasi Badan Usaha dan
Tenaga Kerja; dan
 Menerbitkan Berita Acara Kelayakan hasil penilaian klasifikasi dan
kualifikasi Badan Usaha dan Tenaga Kerja.
UNIT SERTIFIKASI BADAN
USAHA NASIONAL
Pengarah
Kepala
Pelaksana
Bidang
Administrasi
BU.PELAK
BANGUNAN
GEDUNG
Sub Bidang
Standarisasi
Sub Bidang
Sertifikasi
Bidang Manajemen
Mutu
BU.PELAK
BANGUNANSI
PIL
BU.PELAK
MEKANIKAL/
ELEKTRIKAL dan
LAINNYA
Sub Bidang
Standarisasi
Sub Bidang
Standarisasi
Sub Bidang
Sertifikasi
Sub Bidang
Sertifikasi
ASESOR
ASESOR
BADAN
BADAN
ASESOR
USAHA
USAHA
BADAN
USAHA
BU. PERENCANAAN
DAN PENGAWASAN
Sub Bidang
Standarisasi
Sub Bidang
Sertifikasi
UNIT SERTIFIKASI
TENAGA KERJA
NASIONAL
Pengarah
Kepala
Pelaksana
Bidang
Administrasi
BIDANG
ARSITEKTUR
Sub Bidang
Standarisasi
Sub Bidang
Sertifikasi
Bidang Manajemen
Mutu
BIDANG
MEKANIKAL/
ELEKTRIKAL
BIDANG
SIPIL
Sub Bidang
Standarisasi
Sub Bidang
Standarisasi
Sub Bidang
Sertifikasi
Sub Bidang
Sertifikasi
ASESOR
ASESOR
BADAN
BADAN
ASESOR
USAHA
USAHA
KOMPETENSI
BIDANG TATA
LINGKUNGAN DAN
MANAJEMEN
PELAKSANAAN
Sub Bidang
Standarisasi
Sub Bidang
Sertifikasi
ASESOR DAN LISENSI UNIT SERTIFIKASI
ASESOR PADA UNIT SERTIFIKASI
1. Asesor Kompetensi dan Asesor Badan Usaha adalah asesor yang telah terdaftar di
Lembaga dan minimal memiliki kompetensi sebagai berikut:
2. Mengerti skema sertifikasi yang relevan;
3. Memiliki pengetahuan yang cukup mengenai metode ujian dan dokumen ujian yang
relevan;
4. Bebas dari kepentingan apapun sehingga dapat melakukan penilaian (asesment) dengan
tidak memihak dan tidak diskriminatif.
5. Ketentuan lebih lanjut mengenai asesor diatur oleh Lembaga.
LISENSI UNIT SERTIFIKASI
1. Diberikan oleh Lembaga tingkat Nasional dan berlaku selama 3 tahun.
2. Persyaratan diatur lebih lanjut oleh Lembaga Tingkat Nasional dengan berpedoman
kepada Peraturan Menteri Nomor 10 tahun 2010.
3. Penilaian terhadap unit sertifikasi
Mekanisme
SERTIFIKASI
Buku
Registrasi
Penerbitan
Sertifikat
Rapat Pengurus
Lembaga
Assessment
Oleh Unit
Sertifikasi
Kesekretariatan
Lembaga
Unit Sertifikasi
Bentukan
Masyarakat
Badan
Usaha Baru
Tenaga Ahli/
Terampil
ASOSIASI
Perusahaan
(Verifikasi & Validasi
awal)
ASOSIASI PROFESI
(Verifikasi & Validasi
awal)
Badan
Usaha
Tenaga Ahli/
Terampil
Tenaga
Terampil
Buku
Registrasi
Sidang
Evaluasi BAK
oleh Lembaga
Berita Acara
Kelayakan
(BAK)
Berita Acara
Kelayakan
(BAK)
Assessment
(Unit
Sertifikasi)
Assessment
(Unit
Sertifikasi)
Berita Acara
Kelayakan
(BAK)
Assessment
(Unit
Sertifikasi)
Berita Acara
Kelayakan
(BAK)
Assessment
(Unit
Sertifikasi)
Permohonan Sertifikasi (melalui Sekretariat Lembaga)
0 BLN
1 BLN
2 BLN
3 BLN
Penerbitan
SBU
(Melalui
Sekretariat)
a. PELAKSANA KONSTRUKSI
PP 28/2000
KLASIFIKASI
Arsitektur
PP 4/2000
KLASIFIKASI
Bangunan Gedung
Sipil
Mekanikal
Elektrikal
Sipil
Referensi (Diatur dgn Permenpu)
BG001
Jasa Pelaksana untuk Konstruksi
Bangunan Hunian Tunggal dan Kopel
BG002
Jasa Pelaksana untuk Konstruksi
Bangunan Multi atau Banyak Hunian
SI001
Jasa Pelaksana untuk Konstruksi
Saluran Air, Pelabuhan, Dam, dan
Prasarana Sumber Daya Air Lainnya
SI002
Jasa Pelaksana untuk Konstruksi
Bangunan Pengolahan Sampah,
Bangunan Pengolahan Air Minum
dan Air Limbah
MK001
Jasa Pelaksana Pemasangan AC,
Pemanas dan Ventilasi
EL001
Jasa Pelaksana Instalasi Pembangkit
Tenaga Listrik Semua Daya
Tata Lingkungan
Catatan :
• Pengaturan sub klasifikasi dan
kualifikasi badan usaha diatur dengan
Peraturan Menteri
•
CPC : Central Product Classification.
•
Standar klasifikasi yang dikeluarkan
oleh PBB.
•
Digunakan untuk korespondensi
dalam perundingan internasional
(WTO, ASEAN, APEC)
Mekanikal /Elektrikal
b. PERENCANA DAN PENGAWAS KONSTRUKSI
PP 28/2000
Klas. Perencanaan
Klas. Pengawasan
Arsitektur
Arsitektur
Sipil
Sipil
Mekanikal
Mekanikal
Elektrikal
Elektrikal
Tata Lingk
Tata Lingk
Layanan Jasa Survai
(Perlem 12a/2008)
Layanan Jasa
Inspeksi Teknis
Layanan Jasa Analisis
& Eng Lainnya
(Perlem 12a/2008)
Layanan Jasa
Manajemen
Proyek
Layanan Jasa
Enjiniring Terpadu
PP 4/2010
KLASIFIKASI
Referensi
(Diatur dgn Permenpu)
Arsitektur
AR101
Jasa Nasihat
dan Pra Desain
Arsitektural
Rekayasa
RE101
Jasa Nasehat
dan
Konsultansi
Rekayasa
Teknik
Penataan
Ruang
PR101
Jasa
Perencanaan
dan
Perancangan
Perkotaan
Jasa
Konsultansi
Lainnya
KL401
Jasa
Konsultansi
Lingkungan
Masa Transisi Menuju PP 04 tahun 2010 dan
Peraturan Lain Terkait Jasa Konstruksi
14
Undang-Undang no 18 tahun 1999
Memenuhi Ketentuan
perizinan usaha jasa
konstruksi
BUJK
Memiliki Sertifikat Badan
Usaha
APABILA
SBU menjadi
syarat penerbitan
Klasifikasi kontraktor: Bangunan Gedung, Sipil,ME, Pelaksana Lainnya
dan untuk konsultan: Arsitektural, Rekayasa Enjiner, Penataan Ruang
dan konsultansi lainnya
Klasifikasi ASMET
Untuk Konsultan dan
Kontraktor
Kualifikasi gred
Memiliki Izin Usaha
Jasa Konstruksi
Peserta Lelang
memenuhi
persyaratan
kualifikasi
PP 04 tahun 2010
PP 28 Tahun 2000
Perlem 11 A dan 12A
PERPRES 54 tahun 2010
Masa Transisi
Kualifikasi Kecil, Menengah Besar
PERPRES 54 tahun 2010
SE No. 05/2010
SE No. 16/2010
Nilai Pekerjaan Untuk usaha kecil sampai dengan Rp 2.5 M
UU 20 tahun 2008
Kekayaan bersih dan penjualan tahunan usaha mikro, kecil dan
memengah
SUB KLASIFIKASI DAN SUB KUALIFIKASI
(PERMEN PU NOMOR 08/2011)
15
DASAR HUKUM KLASIFIKASI USAHA PELAKSANA KONSTRUKSI :
PERATURAN PEMERINTAH NO. 4 TAHUN 2010 JO. PERATURAN
PEMERINTAH NO. 92 TAHUN 2010
• Pasal 7 ayat 2:
“Bidang usaha jasa pelaksana konstruksi, terdiri atas bidang usaha
yang bersifat umum, spesialis, dan keterampilan tertentu”
• Pasal 8A ayat 2:
“Klasifikasi untuk bidang usaha jasa pelaksana konstruksi meliputi:
a. Bangunan gedung;
b. Bangunan sipil
c. Instalasi mekanikal dan elektrikal; dan
d. Jasa pelaksana lainnya
REFERENSI DALAM PENYUSUNAN KLASIFIKASI USAHA
JASA KONSTRUKSI
CPC versi Provisional
PP 28 Tahun 2000 j.o.
PP 4 tahun 2010 j.o.
PP 92 Tahun 2010
KBLUI tahun 2009
Dasar Hukum
PERLEM 11a dan 12a
tahun 2008
PERPRES 36 Tahun 2010
Tentang Daftar Negatif
Investasi
Referensi
Proses Penyusunan
Rekomendasi
Subklasifikasi usaha jasa
konstruksi
Masukan dari pemangku
kepentingan jasa konstruksi
17
SUBKLASIFIKASI JASA PELAKSANA KONSTRUKSI
Jenis Usaha
Jasa Pelaksana
Konstruksi
Umum
Klasifikasi Usaha
Sub Klasifikasi Usaha
Bangunan
Gedung
9 subklasifikasi
Bangunan Sipil
12 Subklasifikasi
Mekanikal dan
Elektrikal
10 subklasifikasi Mekanikal &
11 subklasifikasi Elektrikal
Pelaksana
Lainnya
4 subklasifikasi Pelaksana
Lainnya
Jasa Pelaksana
Konstruksi
Spesialis
16 Pekerjaan
Spesialis
Jasa Pelaksana
Konstruksi
Ketrampilan
11 Pekerjaan
Ketrampilan
LINGKUP
SUBKLASIFIKASI
Masing-masing
subklasifikasi
memiliki lingkup
pekerjaan
yang berisikan
penjelasan detail
dari subklasifikasi
18
TUJUAN PERATURAN MENTERI TENTANG
KLASIFIKASI DAN KUALIFIKASI
• mewujudkan tertib pelaksanaan penerbitan sertifikat
usaha jasa konstruksi sesuai dengan persyaratan
kemampuan badan usaha jasa konstruksi dan
kompetensi tenaga kerja konstruksi; dan
• mewujudkan keselarasan pembagian subklasifikasi
bidang usaha jasa konstruksi nasional dengan
pembagian subklasifikasi yang berlaku internasional.
19
JENIS DAN SIFAT USAHA KONSTRUKSI
Jenis Usaha Jasa Konstruksi
Jasa
Pelaksanaan
Terdiri atas Usaha yang bersifat Umum,
Spesialis dan Keterampilan
Jasa
Perencanaan
Jasa
Pengawasan
Terdiri atas Usaha yang bersifat
Umum dan Spesialis
20
KLASIFIKASI BIDANG USAHA JASA KONSTRUKSI
Klasifikasi bidang usaha jasa perencanaan dan pengawasan
konstruksi meliputi:
1. arsitektur;
2. rekayasa (engineering);
3. penataan ruang; dan
4. jasa konsultansi lainnya.
Klasifikasi bidang usaha jasa pelaksanaan konstruksi meliputi:
1. bangunan gedung;
2. bangunan sipil;
3. instalasi mekanikal dan elektrikal; dan
4. jasa pelaksanaan lainnya.
21
LAYANAN USAHA TERINTEGRASI
 Layanan usaha jasa perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan konstruksi
dapat dilakukan secara terintegrasi.
 Layanan usaha yang dapat dilakukan secara terintegrasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
1. rancang bangun (design and build);
2. perencanaan, pengadaan, dan pelaksanaan terima jadi (engineering,
procurement, and construction);
3. penyelenggaraan pekerjaan terima jadi (turn-key project); dan/atau
4. penyelenggaraan pekerjaan berbasis kinerja (performance based).
 Layanan usaha yang dilaksanakan secara terintegrasi hanya dapat dilakukan
oleh badan usaha yang berbadan hukum.
22
PEMBAGIAN SUBKLASIFIKASI BIDANG USAHA
JASA PELAKSANAAN BANGUNAN GEDUNG
Klasifikasi bidang usaha jasa pelaksanaan konstruksi bangunan gedung:
1.
jasa pelaksana konstruksi bangunan hunian tunggal dan koppel;
2.
jasa pelaksana konstruksi bangunan multi atau banyak hunian;
3.
jasa pelaksana konstruksi bangunan gudang dan industri;
4.
jasa pelaksana konstruksi bangunan komersial;
5.
jasa pelaksana konstruksi bangunan hiburan publik;
6.
jasa pelaksana konstruksi bangunan hotel, restoran, dan bangunan serupa
lainnya;
7.
jasa pelaksana konstruksi bangunan pendidikan;
8.
jasa pelaksana konstruksi bangunan kesehatan; dan
9.
jasa pelaksana konstruksi bangunan gedung lainnya.
23
CONTOH LINGKUP PEKERJAAN UNTUK
KLASIFIKASI BANGUNAN GEDUNG
Klasifikasi
Bangunan
Gedung
Kode
Subklasifikasi
Lingkup Pekerjaan
BG001 Jasa Pelaksana Konstruksi Bangunan Pekerjaan
Pelaksanaan
(termasuk
Hunian Tunggal dan Kopel
didalamnya pembangunan baru, penambahan,
serta peningkatan) dari bangunan perumahan
yang terdiri dari satu atau dua tempat tinggal
maksimum 2 lantai.
BG002 Jasa Pelaksana Konstruksi Bangunan Pekerjaan
Pelaksanaan
(termasuk
Multi atau Banyak Hunian
didalamnya pembangunan baru, penambahan
serta peningkatan) dari bangunan perumahan
bertingkat tinggi yang lebih dari 2 lantai.
BG003 Jasa Pelaksana Konstruksi Bangunan Pekerjaan
Pelaksanaan
(termasuk
Gudang dan Industri
didalamnya pembangunan baru, penambahan,
peningkatan serta pekerjaan renovasi) dari
bangunan gudang dan bangunan Industri.
24
PEMBAGIAN SUBKLASIFIKASI BIDANG USAHA
JASA PELAKSANAAN BANGUNAN SIPIL
Klasifikasi bidang usaha jasa pelaksanaan konstruksi bangunan sipil:
1. jasa pelaksana konstruksi saluran air, pelabuhan, dam, dan prasarana sumber daya air lainnya;
2. jasa pelaksana konstruksi instalasi pengolahan air minum dan air limbah serta bangunan
pengolahan sampah;
3. jasa pelaksana konstruksi jalan raya (kecuali jalan layang), jalan, rel kereta api, dan landas pacu
bandara;
4. jasa pelaksana konstruksi jembatan, jalan layang, terowongan dan subways;
5. jasa pelaksana konstruksi perpipaan air minum jarak jauh;
6. jasa pelaksana konstruksi perpipaan air limbah jarak jauh;
7. jasa pelaksana konstruksi perpipaan minyak dan gas jarak jauh;
8. jasa pelaksana konstruksi perpipaan air minum lokal;
9. jasa pelaksana konstruksi perpipaan air limbah lokal;
10.jasa pelaksana konstruksi perpipaan minyak dan gas lokal;
11.jasa pelaksana konstruksi bangunan stadion untuk olahraga outdoor; dan
12.jasa pelaksana konstruksi bangunan fasilitas olah raga indoor dan fasilitas rekreasi.
25
CONTOH LINGKUP PEKERJAAN UNTUK
KLASIFIKASI BANGUNAN SIPIL
Klasifikasi
Bangunan
Sipil
Kode
Subklasifikasi
Lingkup Pekerjaan
SI001
Jasa Pelaksana Konstruksi Saluran Air, 1.
Pelabuhan, Dam, dan Prasarana
Sumber Daya Air Lainnya
SI002
Jasa Pelaksana Konstruksi Instalasi
Pengolahan Air Minum dan Air Limbah
Serta Bangunan Pengolahan Sampah.
Pekerjaan pelaksanaan pembangunan, pemeliharaan dan
perbaikan bangunan bendungan (dam), bendung (weir), embung,
pintu air, talang, check dam, tanggul dan saluran pengendali
banjir termasuk drainase perkotaan beserta bangunan
pelengkapnya, tanggul laut, krib, viaduk dan sarana dan/atau
prasarana sumber daya air lainnya;
2.
Pekerjaan pelaksanaan pembangunan, pemeliharaan dan
perbaikan konstruksi jaringan saluran air, sistem irigasi (kanal),
reservoir (waduk) dan drainase irigasi; dan
3.
Pekerjaan pelaksanaan pembangunan, pemeliharaan dan
perbaikan dermaga, sarana pelabuhan, penahan gelombang dan
sejenisnya. Termasuk konstruksi jalan air atau terusan,
pelabuhan dan sarana jalur sungai, dok (pangkalan), lock
(panama canal lock, Hoover Dam) dan lain-lain.
Pekerjaan pelaksanaan pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan
instalasi pengolahan air minum, bangunan menara air dan reservoir
air beserta bangunan pelengkap air minum lainnya, instalasi
pengolahan air limbah beserta bangunan pelengkap air limbah
lainnya, bangunan Tempat Pembuangan Akhir Sampah beserta
bangunan pelengkapnya.
26
PEMBAGIAN SUBKLASIFIKASI BIDANG USAHA
JASA PELAKSANAAN INSTALASI MEKANIKAL
Klasifikasi bidang usaha jasa pelaksanaan konstruksi instalasi mekanikal:
1. jasa pelaksana konstruksi pemasangan pendingin udara (Air Conditioner), pemanas
dan ventilasi;
2. jasa pelaksana konstruksi pemasangan pipa air (plumbing) dalam bangunan dan
salurannya;
3. jasa pelaksana konstruksi pemasangan pipa gas dalam bangunan;
4. jasa pelaksana konstruksi insulasi dalam bangunan;
5. jasa pelaksana konstruksi pemasangan lift dan tangga berjalan;
6. jasa pelaksana konstruksi pertambangan dan manufaktur;
7. jasa pelaksana konstruksi instalasi thermal, bertekanan, minyak, gas, geothermal
(pekerjaan rekayasa);
8. jasa pelaksana konstruksi instalasi alat angkut dan alat angkat;
9. jasa pelaksana konstruksi instalasi perpipaan, gas, dan energi (pekerjaan rekayasa);
10. jasa pelaksana konstruksi instalasi fasilitas produksi, penyimpanan minyak dan gas
(pekerjaan rekayasa);
27
CONTOH LINGKUP PEKERJAAN UNTUK
KLASIFIKASI INSTALASI MEKANIKAL
Klasifikasi
Kode
MK001
Instalasi
Mekanikal
dan
Elektrikal
MK002
MK003
Subklasifikasi
LingkupPekerjaan
jasa pelaksana konstruksi
Pekerjaan pelaksana pemasangan dan perawatan yang
pemasangan pendingin udara meliputi pemanasan elektrik maupun non-elektrik,
(Air Conditioner), pemanas
ventilasi, lemari pendingin, atau peralatan AC,
dan ventilasi
pekerjaan ducting dan pekerjaan metal lebaran yang
dilakukan secara terintegrasi dari pekerjaan tersebut.
Jasa Pelaksana konstruksi
Pekerjaan pelaksana pemasangan dan perawatan yang
Pemasangan Pipa Air
meliputi:
(Plumbing) dalam Bangunan 1.sistem perpipaan utama air panas dan dingin,
dan Salurannya
instalasi sprinkler, pipa air kotor, pipa drain;
2.perlengkapan saniter; dan
3.sistem pemadam kebakaran.
Jasa Pelaksana Konstruksi
Pekerjaan pelaksana pemasangan dan perawatan pipa
Pemasangan Pipa Gas dalam untuk gas, oksigen di rumah sakit dan peralatan
Bangunan
pengoperasian gas lainnya
28
PEMBAGIAN SUBKLASIFIKASI BIDANG USAHA
JASA PELAKSANAAN INSTALASI ELEKTRIKAL
Klasifikasi bidang usaha jasa pelaksanaan konstruksi instalasi elektrikal:
1. jasa pelaksana konstruksi instalasi pembangkit tenaga listrik semua daya;
2. jasa pelaksana konstruksi instalasi pembangkit tenaga listrik daya maksimum 10 MW;
3. jasa pelaksana konstruksi instalasi pembangkit tenaga listrik energi baru dan
terbarukan;
4. jasa pelaksana konstruksi instalasi jaringan transmisi tenaga listrik tegangan
tinggi/ekstra tegangan tinggi;
5. jasa pelaksana konstruksi instalasi jaringan transmisi telekomunikasi dan/atau telepon;
6. jasa pelaksana konstruksi instalasi jaringan distribusi tenaga listrik tegangan
menengah;
7. jasa pelaksana konstruksi instalasi jaringan distribusi tenaga listrik tegangan rendah;
8. jasa pelaksana konstruksi instalasi jaringan distribusi telekomunikasi dan/atau telepon;
9. jasa pelaksana konstruksi instalasi sistem kontrol dan instrumentasi;
10.jasa pelaksana konstruksi instalasi tenaga listrik gedung dan pabrik; dan
11.jasa pelaksana konstruksi instalasi elektrikal lainnya.
29
CONTOH LINGKUP PEKERJAAN UNTUK
KLASIFIKASI INSTALASI ELEKTRIKAL
Klasifikasi
Kode
Instalasi
Mekanikal
EL001
dan
Elektrikal
EL002
EL003
Subklasifikasi
Jasa Pelaksana
Konstruksi Instalasi
Pembangkit Tenaga
Listrik Semua Daya
Jasa Pelaksana
Konstruksi Instalasi
Pembangkit Tenaga
Listrik Daya Maksimum
10MW
Jasa Pelaksana
Konstruksi Instalasi
Pembangkit Tenaga
Listrik Energi Baru dan
Terbarukan
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pemasangan dan perawatan
elektromekanik dan kelistrikan pembangkit
tenaga listrik semua daya.
Jasa pelaksana instalasi dan perawatan
elektromekanik dan instalasi kelistrikan
pembangkit tenaga listrik dengan daya
maksimum 10 MW / unit.
Jasa pelaksana instalasi dan perawatan
pembangkit tenaga listrik energi baru dan
terbarukan antara lain : surya, angin (bayu),
micro hydro, gelombang laut.
30
PEMBAGIAN SUBKLASIFIKASI BIDANG USAHA
JASA PELAKSANAAN LAINNYA
Klasifikasi bidang usaha jasa pelaksanaan konstruksi lainnya:
1. jasa penyewa alat konstruksi dan pembongkaran bangunan atau pekerjaan sipil
lainnya dengan operator;
2. jasa pelaksana perakitan dan pemasangan konstruksi prafabrikasi untuk
konstruksi bangunan gedung;
3. jasa pelaksana perakitan dan pemasangan konstruksi prafabrikasi untuk
konstruksi jalan dan jembatan serta rel kereta api; dan
4. jasa pelaksana perakitan dan pemasangan konstruksi prafabrikasi untuk
konstruksi prasarana sumber daya air, irigasi, dermaga, pelabuhan, persungaian,
pantai serta pengolahan air bersih, limbah dan sampah (insinerator).
31
CONTOH LINGKUP PEKERJAAN UNTUK
KLASIFIKASI JASA PELAKSANA LAINNYA
Klasifikasi Kode
Subklasifikasi
PL001 Jasa Penyewaan Alat
Jasa
Pelaksanaa
Konstruksi dan
n Lainnya
Pembongkaran Bangunan
atau Pekerjaan Sipil
Lainnya dengan Operator
PL002 Jasa Pelaksana Perakitan
dan Pemasangan
Konstruksi Prafabrikasi
untuk Konstruksi
Bangunan Gedung
Lingkup Pekerjaan
Jasa peminjaman dan penyewaan yang berhubungan
dengan peralatan dengan operator untuk konstruksi
atau penghancuran dan jasa operasional yang
disediakan dengan operator.
Pekerjaan khusus pemasangan bangunan konstruksi
prafabrikasi yang langsung dilakukan di lokasi
konstruksi yang bahan utamanya dari beton untuk
beberapa bagian pracetak dari bangunan gedung
kecuali pekerjaan pemasangan komponen pracetak
baja.
PL003 Jasa Pelaksana Perakitan Pekerjaan khusus pemasangan bangunan konstruksi
dan Pemasangan
prafabrikasi yang langsung dilakukan di lokasi
Konstruksi Prafabrikasi
konstruksi yang bahan utamanya dari beton untuk
untuk Konstruksi Jalan
beberapa bagian pracetak dari konstruksi jalan,
dan Jembatan Serta Rel jembatan dan rel kereta api kecuali pekerjaan
Kereta Api
pemasangan komponen pracetak baja.
32
BIDANG USAHA JASA PELAKSANAAN KONSTRUKSI SPESIALIS
1. pekerjaan penyelidikan lapangan;
2. pekerjaan pembongkaran;
3. pekerjaan penyiapan dan pematangan tanah/lokasi;
4. pekerjaan tanah, galian dan timbunan;
5. pekerjaan persiapan lapangan untuk pertambangan;
6. pekerjaan perancah;
7. pekerjaan pondasi, termasuk pemancangannya;
8. pekerjaan pengeboran sumur air tanah dalam;
9. pekerjaan atap dan kedap air (waterproofing);
10. pekerjaan beton;
11. pekerjaan baja dan pemasangannya, termasuk pengelasan;
12. pekerjaan pemasangan batu;
13. pekerjaan konstruksi khusus lainnya;
14. pekerjaan pengaspalan dengan rangkaian peralatan khusus;
15. pekerjaan lansekap/pertamanan; dan
16. pekerjaan perawatan bangunan gedung.
33
CONTOH LINGKUP PEKERJAAN UNTUK
KLASIFIKASI JASA PELAKSANA SPESIALIS
Klasifikasi Kode
Subklasifikasi
SP001 Pekerjaan Penyelidikan
Jasa
Lapangan
Pelaksana
an
Spesialis
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan penyelidikan lapangan bertujuan mengidentifikasi
lokasi yang tepat untuk proyek konstruksidan untuk pekerjaan
demarkasi, contohnya demarkasi dari suatu area lokal dimana
satu atau lebih tahapan atau proses besar dari pekerjaan
konstruksi sedang berjalan.
SP002 Pekerjaan Pembongkaran Pekerjaan penghancuran bangunan atau struktur lainnya
seperti jalan dan jalan layang, mencakup juga penjualan
material yang didapat dari hasil operasi penghancuran.
SP003 Pekerjaan Penyiapan dan Pekerjaan penyiapan yang bertujuan agar lahan siap untuk
Pematangan
dipergunakan untuk pekerjaan konstruksi selanjutnya,
Tanah/Lokasi
termasuk didalamnya blasting, testdrilling, dan pekerjaan
pemindahan batu-batuan.
SP004 Pekerjaan Tanah, Galian Pekerjaan penggalian dan penimbunan, pekerjaan pemindahan
dan Timbunan
tanah, grading of construction sites, trench digging.
34
BIDANG USAHA JASA PELAKSANAAN KONSTRUKSI KETERAMPILAN
1. pekerjaan kaca dan pemasangan kaca jendela;
2. pekerjaan plesteran;
3. pekerjaan pengecatan;
4. pekerjaan pemasangan keramik lantai dan dinding;
5. pekerjaan pemasangan lantai lain, penutupan dinding dan
pemasangan wall paper;
6. pekerjaan kayu dan atau penyambungan kayu dan material lain;
7. pekerjaan dekorasi dan pemasangan interior;
8. Pekerjaan Pemasangan Ornamen;
9. pekerjaan pemasangan gipsum;
10. Pekerjaan Pemasangan plafon akustik; dan
11. pemasangan curtain wall.
35
CONTOH LINGKUP PEKERJAAN UNTUK
KLASIFIKASI JASA PELAKSANA KETERAMPILAN
Klasifikasi
Kode
Subklasifikasi
KT001 Pekerjaan Kaca dan
Jasa
Pelaksanaan
Pemasangan Kaca
Keterampilan
Jendela
KT002 Pekerjaan Plesteran
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan konstruksi khusus material kaca, cermin,
danproduk-produk berbahan kaca, serta pekerjaan
instalasi jendela kaca.
Pekerjaan konstruksi khususdari plester interior dan
exterior ataustucco dan pekerjaan dry wall yang
berhubungan deingan instalasi dinding papan, yang
biasanya adalah bahan gypsum.
KT003 Pekerjaan
Pekerjaan konstruksi khusus pengecatan dan
Pengecatan
pekerjaan konstruksi yang berhubungan dengan
interior dan exterior bangunan dan pekerjaan
pengecatan dari struktur berat (rekayasa teknik).
Tidak termasuk pengecatan atap bangunan.
KT004 Pekerjaan
Pekerjaan konstruksi khusus pemasangan dan
Pemasangan
pegesetan keramik, dinding beton, dinding potongan
Keramik Lantai dan batu, serta lantai ubin.
Dinding
36
PEMBAGIAN SUBKLASIFIKASI BIDANG USAHA
JASA KONSTRUKSI TERINTEGRASI
Layanan usaha terintegrasi meliputi subklasifikasi bidang usaha:
•jasa terintegrasi untuk infrastruktur tranportasi;
•jasa terintegrasi untuk konstruksi penyaluran air dan pekerjaan
sanitasi;
•jasa terintegrasi untuk konstruksi manufaktur; dan
•jasa terintegrasi untuk konstruksi fasilitas minyak dan gas.
37
CONTOH LINGKUP PEKERJAAN UNTUK
KLASIFIKASI JASA KONSTRUKSI TERINTEGRASI
Klasifikasi
Kode
Subklasifikasi
LingkupPekerjaan
Jasa
Konstruksi
Terintegrasi
TI501
Jasa Terintegrasi
Untuk
Infrastruktrur
Tranportasi
Jasa teknikal terintegrasi untuk konstruksi dari infrastruktur transportasi (turnkey
projects). Termasuk didalamnya perencanaan dan studi sebelum investasi,
pembuatan pre-elimary dan final desain, estimasi biaya, penjadwal konstruksi,
inspeksi dan penerimaan dari kontrak termasuk jasa teknikal seperti seleksi dan
pelatihan personiil dan operasional dan pembuatan manual pemiliharaan dan jasa
teknikal lainnya yang disediakan untuk klient yang membentuk jasa terintegrasi utuh
untuk proyek terima jadi termasuk didalamnya kegiatan yang dilakukan secara
terintegrasi antara perencanaan, pengadaan, dan pelaksanaan terima jadi
(engineering, procurement, construction)
TI502
Jasa Terintegrasi
Untuk Konstruksi
Penyaluran Air dan
Pekerjaan Sanitasi
Jasa teknikal terintegrasi untuk konstruksi dari infrastruktur keairan dan sanitasi.
Termasuk didalamnya perencanaan dan studi sebelum investasi, pembuatan preelimary dan final desain, estimasi biaya, penjadwal konstruksi, inspeksi dan
penerimaan dari kontrak termasuk jasa teknikal seperti seleksi dan pelatihan
personiil dan operasional dan pembuatan manual pemiliharaan dan jasa teknikal
lainnya yang disediakan untuk klient yang membentuk jasa terintegrasi utuh untuk
proyek terima jadi termasuk didalamnya kegiatan yang dilakukan secara terintegrasi
antara perencanaan, pengadaan, dan pelaksanaan terima jadi (engineering,
procurement, construction)
38
REFERENSI DALAM PENYUSUNAN SUBKUALIFIKASI
USAHA JASA KONSTRUKSI
PP 28 Tahun 2000 j.o.
PP 4 tahun 2010 j.o.
PP 92 Tahun 2010
PERPRES 54 TAHUN 2010
TENTANG PENGADAAN
BARANG DAN JASA
Undang-Undang No. 20
Tahun 2008 Tentang
UMKM
PERLEM 11a dan 12a
tahun 2008
Dasar Hukum
Referensi
Proses Penyusunan
Rekomendasi
Subkualifikasi usaha jasa
konstruksi
Masukan dari pemangku
kepentingan jasa konstruksi
39
PEMBAGIAN KUALIFIKASI USAHA JASA
KONSTRUKSI
1. Usaha jasa konstruksi dapat berbentuk orang perseorangan
atau badan usaha.
2. Bentuk usaha yang dilakukan oleh orang perseorangan
selaku pelaksana konstruksi hanya dapat melaksanakan
pekerjaan konstruksi beresiko kecil, berteknologi sederhana,
dan berbiaya kecil.
3. Bentuk usaha yang dilakukan oleh orang perseorangan
perencana konstruksi atau pengawas konstruksi hanya dapat
melaksanakan pekerjaan konstruksi yang sesuai dengan
bidang keahliannya.
40
PEMBAGIAN KUALIFIKASI BADAN USAHA JASA
KONSTRUKSI
• Badan usaha jasa perencanaan dan pengawasan memiliki subkualifikasi:
1. subkualifikasi kecil 1;
2. subkualifikasi kecil 2;
3. subkualifikasi menengah 1;
4. subkualifikasi menengah 2; dan
5. subkualifikasi besar.
•
Badan usaha jasa pelaksanaan memiliki subkualifikasi:
1. subkualifikasi kecil 1;
2. subkualifikasi kecil 2;
3. subkualifikasi kecil 3;
4. subkualifikasi menengah 1;
5. subkualifikasi menengah 2;
6. subkualifikasi besar 1; dan
7. subkualifikasi besar 2.
41
SUBKUALIFIKASI USAHA PELAKSANA KONSTRUKSI
(KEKAYAAN BERSIH, BATASAN NILAI PAKET DAN JUMLAH PAKET SESAAT)
Sub
Usaha
Kekayaan Bersih
Kemampuan
Melaksanakan paket
Batasan nilai
satu pekerjaan
Jumlah Paket
Sesaat
P
Paling Banyak Rp 50 Juta
0 sampai dengan Rp
300 juta
Maksimum 300
juta
1
K1
Lebih dari Rp 50 juta sampai
dengan Rp 200 juta
0 sampai dengan Rp 1
Milyar
Maksimum Rp
1 Milyar
5
K2
Lebih dari Rp 200 juta sampai
dengan Rp 350 juta
0 sampai dengan Rp
1.75 Milyar
Maksimum Rp
1.75 Milyar
5
K3
Lebih dari Rp 350 juta sampai
dengan Rp 500 juta
0 sampai dengan Rp
2.5 Milyar
Maksimum Rp
2.5 Milyar
5
M1
Lebih dari Rp 500 juta sampai
dengan Rp 2 milyar
0 sampai dengan Rp
10 Milyar
Maksimum Rp
10 Milyar
6 atau 1.2 x N
M2
Lebih dari Rp 2 Milyar s.d Rp
10 Milyar
0 sampai dengan Rp
50 Milyar
Maksimum Rp
50 Milyar
6 atau 1.2 x N
B1
Lebih dari Rp 10 milyar
sampai dengan Rp 50 milyar
0 sampai dengan Rp
250 Milyar
Maksimum Rp
Rp 250 Milyar
6 atau 1.2 x N
B2
Lebih dari Rp 50 milyar
sampai dengan tak terbatas
0 sampai dengan tak
terbatas
tak terbatas
6 atau 1.2 x N
42
Subkualifikasi Usaha Pelaksana Konstruksi
(Pengalaman)
Sub
Usaha
Pengalaman
Nilai Pengalaman Tertinggi (KD/3)
Total Kumulatif Pekerjaan
P
-
-
K1
-
-
K2
-
nilai kumulatif pekerjaan selama kurun waktu 10 tahun sekurangkurangnya adalah Rp 1 Milyar pada subkualifikasi usaha kecil 1 (K1)
K3
-
nilai kumulatif pekerjaan selama kurun waktu 10 tahun sekurangkurangnya adalah Rp 1.75 Milyar pada subkualifikasi usaha kecil 2 (K2)
M1
Nilai Paket Tertinggi selama kurun
waktu 10 tahun terakhir sekurangkurangnya adalah Rp 833 Juta pada
subkualifikasi usaha kecil 3 (K3) ; atau
M2
Nilai Paket Tertinggi selama kurun
waktu 10 tahun terakhir sekurangkurangnya adalah Rp 3.33 Milyar
pada pekerjaan subkualifikasi usaha
Menengah 1 (M1); atau
nilai kumulatif pekerjaan selama kurun waktu 10 tahun sekurangkurangnya adalah Rp 2.5 Milyar pada subkualifikasi usaha kecil 3 (K3);
atau
Bagi Badan Usaha yang baru berdiri (kurang dari 3 tahun) tanpa
pengalaman nilai minimum pengalaman diukur pengalaman PJT/PJK
dengan Nilai Paket Tertinggi Rp 833 Juta untuk setiap subklasifikasi yang
dimiliki.
nilai kumulatif pekerjaan selama kurun waktu 10 tahun sekurangkurangnya adalah Rp 10 Milyar pada subkualifikasi usaha Menengah 1
(M1).
43
subkualifikasi Usaha Pelaksana Konstruksi
(Lanjutan dari syarat pengalaman)
Sub
Usaha
Pengalaman
Nilai Pengalaman Tertinggi (KD/3)
Total Kumulatif Pekerjaan
B1
Nilai Paket Tertinggi selama kurun
waktu 10 tahun terakhir sekurangkurangnya adalah Rp 16.66 Milyar
pada pekerjaan subkualifikasi usaha
Menengah 2 (M2); atau
nilai kumulatif pekerjaan selama
kurun waktu 10 tahun sekurangkurangnya adalah Rp 50 milyar
pada subkualifikasi usaha
Menengah 2 (M2).
B2
Nilai Paket Tertinggi selama kurun
waktu 10 tahun terakhir sekurangkurangnya adalah Rp 83.33 Milyar
pada pekerjaan subkualifikasi usaha
besar 1(B1); atau
nilai kumulatif pekerjaan selama
kurun waktu 10 tahun sekurangkurangnya adalah Rp 250 milyar
pada subkualifikasi usaha Besar 1
(B1).
44
SUBKUALIFIKASI USAHA PELAKSANA KONSTRUKSI
(KEPERSONALIAAN DAN BATASAN JUMLAH
SUBKLASIFIKASI)
Sub
Usaha
Ketentuan mengenai PJBU/PJT/PJK
Kualifikasi PJT
Batasan Jumlah Subklasifikasi dan
Klasifikasi
Keterangan
P
Boleh dirangkap antara PJBU, PJT dan PJK
Diri sendiri minimal SKT
tingkat 1
Maksimum 2 Subklasifikasi dalam
satu klasifikasi yang sama
K1
Boleh dirangkap antara PJBU, PJT dan PJK
1 orang bersertifikat
minimal SKT tingkat 3
Maksimum 4 Subklasifikasi dalam 2
klasifikasi yang berbeda
Khusus Elektrikal
minimal memiliki SKA
K2
Boleh dirangkap antara PJBU, PJT dan PJK
1 orang bersertifikat
minimal SKT tingkat 2
Maksimum 6 Subklasifikasi dalam 2
klasifikasi yang berbeda
Khusus Elektrikal
minimal memiliki SKA
K3
Boleh dirangkap antara PJBU, PJT dan PJK
1 orang bersertifikat
minimal SKT tingkat 1
Maksimum 8 Subklasifikasi dalam 3
klasifikasi yang berbeda
Khusus Elektrikal
minimal memiliki SKA
M1
• Wajib memiliki PJBU, PJT dan PJK secara terpisah
• Untuk PJK boleh merangkap untuk 2 klasifikasi yang
berbeda
• PJK minimal memiliki Sertifikat setara dengan PJT
1 orang bersertifikat
minimal SKA tingkat muda
Maksimum 10 Subklasifikasi dalam 4
klasifikasi yang berbeda.
M2
• Wajib memiliki PJBU, PJT dan PJK secara terpisah
(PJK boleh merangkanp untuk 2 klasifikasi yang
berbeda)
• PJK minimal memiliki Sertifikat setara dengan PJT
1 orang bersertifikat
minimal SKA tingkat madya
Maksimum 12 Subklasifikasi dalam 4
klasifikasi yang berbeda.
B1
• Wajib memiliki PJBU, PJT dan PJK secara terpisah
• Untuk setiap Klasifikasi memiliki PJK yang tidak
boleh merangkap (PJK minimal memiliki sertifikat
setara PJT).
1 orang bersertifikat
minimal SKA tingkat madya
Maksimum 14 Subklasifikasi dalam 4
klasifikasi yang berbeda
PJT sudah memiliki SKA
madya selama 3 tahun.
B2
• Wajib memiliki PJBU, PJT dan PJK secara terpisah
• Untuk setiap Klasifikasi memiliki PJK yang tidak
boleh merangkap (PJK minimal memiliki sertifikat
setara PJT).
1 orang bersertifikat
minimal SKA tingkat utama
atau SKA tingkat Madya
Tak Terbatas
PJT sudah memiliki SKA
madya selama 6 tahun.
45
SUBKUALIFIKASI USAHA KONSULTANSI KONSTRUKSI
(TENAGA AHLI TETAP DAN JUMLAH SUBKLASIFIKASI)
Sub
Usaha
Jumlah dan Kualifikasi Tenaga Ahli Untuk
Subklasifikasi/Klasifikasi
Maksimum Jumlah Subklasifikasi
dan Klasifikasi
P
memiliki minimal SKA tingkat madya
Paling banyak 1 (satu) subklasifikasi.
K1
memiliki satu orang tenaga ahli tetap dengan SKA ahli muda
untuk setiap klasifikasi usaha ( boleh merangkap sebagai PJK
dan/atau PJT).
Paling banyak 6 (enam) sub
klasifikasi pada maksimum 3 (tiga)
klasifikasi yang berbeda
K2
memiliki satu orang tenaga ahli tetap dengan SKA ahli muda
untuk setiap klasifikasi usaha ( boleh merangkap sebagai PJK
dan/atau PJT).
Paling banyak 18 subklasifikasi pada
maksimum 6 (enam) klasifikasi yang
berbeda
M1
memiliki satu orang tenaga ahli tetap dengan SKA tingkat madya
untuk setiap subklasifikasi usaha (boleh merangkap sebagai PJK
dan atau PJT). Untuk Subklasifikasi terkait dapat dirangkap oleh
satu orang tenaga ahli tetap (maksimum 2 subklasifikasi)
Paling banyak 20 subklasifikasi pada
maksimum 6 klasifikasi yang
berbeda
M2
memiliki satu orang tenaga ahli tetap dengan SKA tingkat madya
untuk setiap subklasifikasi usaha (boleh merangkap sebagai PJK
dan atau PJT). Untuk Subklasifikasi terkait dapat dirangkap oleh
satu orang tenaga ahli tetap (maksimum 2 subklasifikasi)
Paling banyak 20 subklasifikasi pada
maksimum 6 klasifikasi yang
berbeda
B
memiliki satu orang tenaga ahli tetap dengan SKA tingkat madya
untuk setiap subklasifikasi usaha (tidak boleh merangkap sebagai
PJK dan atau PJT). Untuk Subklasifikasi terkait dapat dirangkap
oleh satu orang tenaga ahli tetap (maksimum 2 subklasifikasi)
Dapat mengambil Seluruh
subklasifikasi dan klasifikasi yang
ada.
46
SUBKUALIFIKASI USAHA KONSULTANSI KONSTRUKSI
(KEKAYAAN BERSIH,PENGALAMAN,KEMAMPUAN)
Sub
Usaha
Kekayaan Bersih
minimum
Kemampuan
Melaksanakan
Paket Pekerjaan
Batasan Nilai Satu
Pekerjaan
Pengalaman
P
-
0 s/d Rp 250 juta
Maksimum Rp 250
juta
-
K1
Rp 50 Juta
0 s/d Rp 500 juta
Maksimum
Rp 500 juta
-
K2
Rp 100 juta
0 s/d Rp 750 juta
Maksimum Rp 750
juta
Badan Usaha memiliki pengalaman pekerjaan konsultansi
Kualifikasi K1 selama 4 tahun terakhir dengan total nilai kumulatif
pekerjaan Rp 500 juta untuk setiap klasifikasi yang dimiliki
M1
Rp 150 juta
0 s/d Rp 1.5 milyar
Maksimum Rp 1 .5
milyar
• Pengalaman melaksanakan paket konsultansi kualifikasi Kecil
(K2) selama 10 tahun terakhir dengan total nilai kumulatif
pekerjaan Rp 750 juta untuk setiap subklasifikasi yang dimiliki.
• Badan Usaha baru berdiri (< 3 tahun) tanpa pengalaman nilai
minimum pengalaman diukur dengan pengalaman PJT/PJK
dengan Nilai kumulatif pekerjaan Rp 750 juta untuk setiap
subklasifikasi yang dimiliki
M2
Rp 300 juta
0 s/d Rp 2.5 milyar
Maksimum Rp 2.5
milyar
Pengalaman melaksanakan paket konsultansi kualifikasi
Menengah 1 (M1) selama 10 tahun terakhir dengan total nilai
kumulatif pekerjaan Rp 1.5 Milyar untuk setiap subklasifikasi
yang dimiliki
B
Rp 500 juta
tak terhingga
tak terhingga
Pengalaman melaksanakan paket konsultansi
kualifikasi
menengah 2 (M2) selama 10 tahun terakhir dengan total nilai
kumulatif pekerjaan Rp 2,5 Milyar untuk setiap subklasifikasi
yang dimiliki
47
SUBKUALIFIKASI USAHA KONSULTANSI KONSTRUKSI
(PJK DAN PJT)
Penanggung Jawab Klasifikasi (PJK)
Penanggung Jawab Teknik (PJT)
P
-
-
K1
Untuk setiap Klasifikasi memiliki PJK dengan SKA Ahli
Muda, PJK boleh merangkap sebagai Penanggung
Jawab Badan Usaha (PJBU) dan/atau Penanggung
Jawab Teknik (PJT).
• PJT merupakan tenaga ahli tetap bersertifikat (SKA)
Ahli Muda.
• PJT boleh dirangkap oleh PJBU dan/atau PJK.
K2
Untuk setiap Klasifikasi memiliki PJK dengan SKA Ahli
Muda, PJK boleh merangkap sebagai Penanggung
Jawab Badan Usaha (PJBU) dan/atau Penanggung
Jawab Teknik (PJT).
• PJT merupakan tenaga ahli tetap bersertifikat (SKA)
Ahli Muda.
• PJT boleh dirangkap oleh PJBU dan/atau PJK.
M1
Untuk setiap Klasifikasi memiliki PJK dengan SKA Ahli
Madya, PJK boleh merangkap sebagai PJT dan/atai
sebagai PJBU.
• PJT merupakan tenaga ahli tetap bersertifikat (SKA)
Ahli Madya,.
• PJT boleh merangkap sebagai PJK dan/atau PJBU
M2
Untuk setiap Klasifikasi memiliki PJK dengan SKA Ahli
Madya, PJK boleh merangkap sebagai PJT dan/atau
sebagai PJBU
• PJT merupakan tenaga ahli tetap bersertifikat (SKA)
Ahli Madya,
• PJT boleh merangkap sebagai PJK dan/atau PJBU
B
Untuk setiap Klasifikasi memiliki PJK dengan SKA Ahli
Utama atau SKA Madya (sudah memiliki SKA Madya
selama 6 tahun), tidak boleh merangkap sebagai PJBU
dan/atau PJT.
• PJT merupakan tenaga ahli tetap bersertifikat (SKA)
Ahli Utama atau SKA Madya (sudah memiliki SKA
Madya selama 6 tahun)
• PJT tidak boleh merangkap sabagai PJK dan atau
48
PJBU.
Sub
Usaha
TERIMAKASIH
49
Download