penerapan metode inkuiri dalam pembelajaran ips di sekolah dasar

advertisement
PENERAPAN METODE INKUIRI
DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR
Sri Sugiharti
Universitas Negeri Malang KSDP FIP
PP II Ki Ageng Gribig Malang
E-mail: [email protected]
Abstrak: Siswa sekolah dasar (SD) perlu dibekali berbagai cara untuk
memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu cara yang
dapat ditempuh adalah melalui pembelajaran IPS di SD dengan menggunakan
metode inkuiri. Pembelajaran IPS di SD dengan menggunakan metode inkuiri
dapat melatih siswa berpikir kritis, analitis, dan dapat melatih kemandirian
siswa. Metode inkuiri dalam pengajaran IPS dapat diterapkan pada kelas IV,
V, dan VI SD. Penerapan model inkuiri dalam pembelajaran IPS di Sekolah
Dasar sesuai dengan langkah-langkah Pembelajaran:(1) Orientasi. Langkah
orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran
yang responsive. Pada langkah ini guru mengondisikan agar siswa siap
melaksanakan proses pembelajaran. Pada langkah ini guru harus merangsang
dan mengajak siswa untuk berpikir memecahkan masalah. (2) Merumuskan
masalahMerumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada
suatu persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah
persoalan yang menantang siswa untuk berpikir memecahkan teka-teki itu.
(3) Merumuskan hipotesis. Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu
permasalahan yang sedang dikaji.Sebagai jawaban sementara hipotesis perlu
diuji kebenarannya(4) Mengumpulkan data.Mengumpulkan data adalah
aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untukmenguji hipotesis yang
diajukan, (5) Menguji Hipotesis. Menguji hipotesis adalah proses menentukan
jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data dan informasi yang
diperoleh berdasarkan pengumpulan data. (6) Merumuskan kesimpulan.
Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang
diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Untuk mencapai kesimpulan
yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan pada siswa data mana yang
relevan.Pembelajaran model inkuiri pada pembelajaran IPS di SD diharapkan
siswa lebih berpikir kritis, analitis, aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan.
Kata kunci:penerapan, metode inkuiri, pembelajaran, IPS SD.
PENGERTIAN ILMU
PENGETAHUAN SOSIAL
Menurut Winoyo (dalam Mashudi,
2009:50) IPS adalah program pendidikan
atau bidang studi dalam kurikulum sekolah
yang mempelajari kehidupan manusia dalam
masyarakat serta perhubungan atau interaksi
antara manusia dengan lingkungannya (sosial
dan fisik). Mashudi (2009:50) menjelaskan:
“IPS merupakan
berbagai cabang
44
integrasi dari
ilmu sosial,
PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR ...
seperti sejarah, geografi, ekonomi,
sosiologi, antropologi, psikologi
sosial, tatanegara, hukum humaniora
dan ilmu-ilmu lain yang terkait,
yang
mempelajari
kehidupan
manusia dalam masyarakat serta
interaksi antara manusia dengan
lingkungannya, digunakan untuk
kepentingan pendidikan”.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan
bahwa
IPS
adalah
suatu
program
pembelajaran yang utuh terintegrasi, tidak
terpisah-pisah dalam kotak-kotak disiplin
ilmu yang membangunnya.IPS merupakan
suatu keseluruhan persoalan, interaksi
manusia dengan lingkungannya, baik fisik
maupun lingkungan sosialnya yang bahannya
merupakan perpaduan dari berbagai ilmu
sosial, seperti sejarah, geografi, ekonomi,
antropologi, sosiologi, ilmu politik, dan
psikologi.
TUJUAN ILMU PENGETAHUAN
SOSIAL
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional No. 22 tahun 2006.Mata pelajaran
IPS bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan
dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya
b. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,
inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial
c. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan
d. Memiliki kemampuan berkomunikasi,
bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal,
nasional, dan global.
Tujuan Pendidikan IPS adalah untuk
mendidik dan memberi bekal kemampuan
dasar kepada anak untuk mengembangkan
diri sesuai bakat, minat, kemampuan dan
45
lingkungannya, serta berbagai bekal bagi
siswa untuk melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi (Solihatin, 2009:15).
Menurut Wright (dalam Konsorium Program
PJJ S1 PGSD, 2008:106) menyebutkan bahwa
tujuan IPS ialah mendorong anak untuk
mengembangkan kualitas personal melalui
proses mengetahui, menggali, menghayati/
merefleksi dan menilai. Serta yang tidak kalah
penting ialah mendorong agar berkembang
kemauan untuk berpartisipasi secara positif
baik dalam lingkup masyarakat lokal,
nasional, maupun global.
Sejalan dengan pendapat di atas Gross
(dalam Solihatin 2009:14) menyebutkan
bahwa tujuan pendidikan IPS adalah untuk
mempersiapkan peserta didik menjadi
warga Negara yang baik dalam kehidupan
bermasyarakat. Berbagai tujuan yang
dikemukakan oleh para ahli di atas, dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran IPS
di sekolah dasar mengembangkan aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik.Hal ini
diharapkan peserta didik di sekolah dasar
mampu
mengembangkan
pengetahuan
dan keterampilan dasar yang berguna bagi
kehidupan sehari-hari.
KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN
IPS DI SD
Untuk mencapai tujuan pembelajaran
IPS di SD, perlu memperhatikan corak dan
karakteristik pembelajaran IPS di SD menurut
Rochmadi (dalam Mashudi 2009:73) sebagai
berikut :
1. Harus lebih ditekankan pada pengenalan
kehidupan pada dirinya sebagai makhluk
sosial.
2. Dalam kedudukannya sebagai makhluk
sosial anak didik harus tahu tentang
dirinya, dan lingkungan alam sekitarnya
(sosial, budaya dan juga fisik).
3. Lingkungan alam, fisik, dan sosial budaya
dapat menjadikan yang bersangkutan
menjadi aktif dan bisa mengembangkan
diri.
46
WAHANA SEKOLAH DASAR (Kajian Teori dan Praktik Pendidikan) Tahun 24, Nomor 1,Januari 2016
4. Proses belajar mengajar memiliki nuansa
yang cooperative, inquiry, dan bersifat
pragmatis praktis.
Pembelajaran IPS di SD bersifat pragmatis
menyangkut dunia diri dan kehidupan peserta
didik sesuai dengan tingkat perkembangan
usia dan kemampuan berpikirnya, serta
sesuai dengan persoalan atau permasalahan
masyarakat sekitar peserta didik, baik sebagai
sumber belajar maupun sebagai media belajar.
Pembelajaran di SD bersifat pengetahuan
bukan keilmuan.Artinya bahwa yang diajarkan
dalam matapelajaran IPS adalah hal-hal yang
praktis yang berguna bagi diri peserta didik dan
kehidupannya kini maupun kelak di kemudian
hari dalam berbagai lingkungan serta aspek
kehidupan. Jadi bukan mengajarkan teori –
teori sosial atau ilmu sosial Djahiri, K (dalam
Mashudi, 2009 : 74).
RUANG LINGKUP PEMBELAJARAN
IPS DI SD
Sesuai dengan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006
ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi
aspek-aspek sebagai berikut: (1) Manusia,
Tempat dan Lingkungan; (2) Waktu,
Keberlanjutan dan Perubahan; (3) Sistem
Sosial dan Budaya; (4) Perilaku Ekonomi dan
Kesejahteraan.
PENGERTIAN INKUIRI
Secara konseptual inkuiri adalah salah
satu cara belajar yang bersifat mencari sesuatu
secara kritis, analitis, dan ilmiah dengan
menggunakan langkah-langkah tertentu
menuju suatu kesimpulan yang meyakinkan,
karena didukung oleh data yang benar.
Sebagai suatu metode pengajaran, inkuiri
dapat diterapkan pada individu dan dapat
pula diterapkan pada kelompok atau klasikal.
Pelaksanaannya dapat dilakukan dengan
cara tanya jawab, diskusi, penugasan, dan
melakukan kegiatan di dalam maupun di luar
kelas.
Dalam kehidupan sehari-hari seseorang
sering menjumpai masalah dan seseorang
itu dihadapkan pada kenyataan yang
mengharuskan untuk bersikap, yakni: (1)
mempercayai hal tersebut atau tidak, (2)
keharusan mengambil sikap, dan (3) keharusan
dalam menentukan keputusan. Sebagai
contoh, apabila seseorang mendengar sesuatu
berita, dia akan dihadapkan pada suatu sikap
yang harus diambil, yakni secara langsung
mempercayai berita itu, meminta keterangan,
atau berusaha mengecek kebenaran berita
itu dari berbagai sumber atau berbagai cara
sampai mendapat berita yang benar. Sikap
yang terakhir inilah yang sejalan dengan
metode inkuiri, yakni berusaha mencari
sesuatu secara kritis dan analitis.
Inkuiri berasal dari kata to inquire
yang berarti ikut serta, atau terlibat, dalam
mengajukan pertanyaan-pertanyaan, mencari
informasi, dan melakukan penyelidikan.
Pembelajaran inkuiri ini bertujuan untuk
memberikan cara bagi siswa untuk membangun
kecakapan-kecakapan intelektual (kecakapan
berpikir) terkait dengan proses-proses
berpikir reflektif. Jika berpikir menjadi tujuan
utama dari pendidikan, maka harus ditemukan
cara-cara untuk membantu individu untuk
membangun kemampuan itu.
Metode inkuiri adalah rangkaian kegiatan
pembelajaran yang menekankan pada proses
berpikir secara kritis dan analis untuk mencari
dan menemukan sendiri jawaban dari suatu
masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir
itu biasanya dilakukan melalui tanya jawab
antara guru dan siswa.
Inkuiri artinya proses pembelajaran
didasarkan pada pencarian dan penemuan
melalui proses berpikir secara sistematis.
Pengetahuaan bukanlah sejumlah fakta hasil
dari mengingat, akan tetapi hasil dari proses
menemukan sendiri. Belajar pada dasarnya
merupakan proses mental seseorang yang
tidak terjadi secara mekanis. Melalui proses
mental itulah, diharapkan siswa berkembang
secara utuh baik intelektual, mental, emosi,
maupun pribadinya. Oleh karena itu dalam
PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR ...
proses perencanaan pembelajaran, guru
bukanlah mempersiapkan sejumlah materi
yang harus dihafal, akan tetapi merancang
pembelajaran yang memungkinkan siswa
dapat menemukan sendiri materi yang harus
dipahaminya. Pembelajaran adalah proses
memfasilitasi kegiatan penemuan (inquiry)
agar siswa memperoleh pengetahuan dan
keterampilan melalui penemuannya sendiri
(bukan hasil mengingat sejumlah fakta).
KONSEP DASAR INKUIRI
Metode inkuiri berangkat dari asumsi
bahwa sejak manusia lahir ke dunia, manusia
memiliki dorongan untuk menemukan sendiri
pengetahunanya.Rasa ingin tahu tentang
keadaan alam disekelilingnya merupakan
kodrat manusia sejak lahir ke dunia. Sejak
kecil manusia memiliki keinginan untuk
mengenal segala sesuatu melalui indra
pengecapan, pendengaran, penglihatan dan
indra-indra lainnya.
Ada beberapa hal yang menjadi ciri
utama strategi pembelajaran inkuiri, yaitu
: (1) strategi inkuiri menekankan kepada
aktivitas siswa secara maksimal untuk
mencari dan menemukan, artinya strategi
inkuiri menempatkan siswa sebagai subjek
belajar. (2) seluruh aktivitas yang dilakukan
siswa diarahkan untuk mencari dan
menemukan jawaban sendiri dari sesuatu
yang dipertanyakan. Dengan demikian
strategi pembelajaran inkuiri menempatkan
guru bukan sebagai sumber belajar, akan
tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar
siswa. (3) tujuan dari penggunaan strategi
pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan
kemampuan berpikir secara sistematis, logis,
dan kritis.
Tujuan utama pembelajaran melalui
strategi inkuiri adalah menolong siswa untuk
dapat mengembangkan disiplin intelektual dan
keterampilan berpikir dengan memberikan
pertanyaan-pertanyaan dan mendapatkan
jawaban atas dasar rasa ingin tahu mereka.
47
Strategi pembelajaran inkuiri akan efektif
manakala : (1) siswa dapat menemukan sendiri
jawaban dari suatu permasalahan yang ingin
dipecahkan, (2) bahan pelajaran yang akan
diajarkan tidak berbentuk fakta atau konsep
yang sudah jadi, (3) proses pembelajaran
berangkat dari rasa ingin tahu siswa terhadap
sesuatu, (4) guru akan mengajar sekelompok
siswa yang rata-rata memiliki kemauan
dan kemampuan berpikir, (5) jumlah siswa
yang belajar tidak terlalu banyak, dan (6)
guru memiliki waktu yang cukup untuk
menggunakan pendekatan yang berpusat pada
siswa.
TUJUAN METODE INKUIRI
Inkuiri dengan segala variasinya, dalam
pembelajaran IPS SD dianggap sebagai cara
ilmiah yang paling cocok untuk dipergunakan
sebagai cara kerja (metode) belajar-mengajar.
Tujun metode inkuiri, antara lain, dalah (a)
mengembangkan sikap dan keterampilan
siswa untuk mampu memecahkan masalah, (b)
mengembangkan kemampuan berpikir pada
siswa, dan (c) membina pengembangan sikap
ingin tahu lebih jauh dan cara berpikir objektif,
mandiri, kritis dan analitis baik secara individu
maupun kelompok (Sumaatmaja, 1980).
Sesuai dengan tujuan tersebut, pelaksanaan
pembelajaran IPS dengan metode inkuiri
di sekolah dasar hendaknya memberikan
kesempatan pada pengembangan individu
dan membina suasana belajar yang bebas dari
tekanan, ketakutan, maupun paksaan.
PRINSIP-PRINSIP PENGGUNAAN
METODE INKUIRI
Metode inkuiri merupakan strategi
yang menekankan kepada pengembangan
intelektual anak. Menurut Piaget perkembangan intelektual anak dipengaruhi oleh 4
faktor, yaitu :
1. Maturation atau kematangan adalah proses
perubahan fisiologis dan anatomis, yaitu
proses pertumbuhan fisik yang meiputi
48
WAHANA SEKOLAH DASAR (Kajian Teori dan Praktik Pendidikan) Tahun 24, Nomor 1,Januari 2016
pertumbuhan tubuh, pertumbuhan otak
dan pertumbuhan sistem saraf.
2. Physical experience adalah tindakantindakan fisik yang dilakukan individu
terhadap benda-benda yang ada di
lingkungan sekitarnya. Tindakan yang
dilakukan individu memungkinkan dapat
berkembangnya daya pikirnya.
3. Social experience adalah aktivitas dalam
berhubungan dengan orang lain. Melalui
pengalaman sosial, anak bukan hanya
dituntut untuk mempertimbangkan atau
mendengarkan pandangan orang lain,
tetapi juga akan menumbuhkan kesadaran
bahwa ada aturan lain disamping
aturannya sendiri.
4. Equilibration adalah proses penyesuaian
antara pengetahuan yang sudah ada dengan
pengetahuan baru yang ditemukannya.
Atas dasar penjelasan di atas, maka dalam
penggunaan metode inkuiri terdapat beberapa
prinsip yang harus diperhatikan, yaitu :
1. Berorientasi pada pengembangan
intelektual
Tujuan utama dari strategi inkuiri adalah
pengembangan kemampuan berpikir.
Dengan demikian, strategi pembelajaran
ini selain berorientasi pada hasil belajar
juga berorientasi pada proses belajar.
2. Prinsip interaksi
Pembelajaran sebagai proses interaksi
berarti menempatkan guru bukan
sebagai sumber belajar, tetapi sebagai
pengatur interaksi itu sendiri. Guru
perlu mengarahkan agar siswa bisa
mengembangkan kemampuan berpikirnya
melalui interaksi mereka.
3. Prinsip bertanya
Peran guru yang harus dilakukan dalam
menggunakan metode inkuiri adalah guru
sebagai penanya. Sebab, kemampuan
siswa untuk menjawab setiap pertanyaan
pada dasarnya sudah merupakan sebagian
dari proses berpikir. Oleh sebab itu
kemampuan guru untuk bertanya dalam
setiao langkah inkuri sangat diperlukan.
4. Prinsip belajar untuk berpikir
Belajar bukan hanya mengingat sejumlah
fakta, akan tetapi belajar adalah proses
berpikir, yakni proses mengembangkan
potensi seluruh otak. Pembelajaran
berpikir adalah adalah pemanfaatan dan
penggunaan otak secara maksimal.
5. Prinsip keterbukaan
Belajar adalah suatu proses mencoba
berbagai kemungkinan. Oleh karena itu
anak perlu diberikan kebebasan untuk
mencoba sesuai dengan perkembangan
kemampuan logika dan nalarnya.
Pembelajaran yang bermakna adalah
pembelajaran yang menyediakn berbagai
kemungkinan sebagai hipotesis yang
harus dibuktikan kebenarannya.Tugas
guru adalah menyediakan ruang untuk
memberikan kesempatan kepada siswa
mengembangkan hipotesis dan secara
terbuka membuktikan kebenaran hipotesis
yang diajukan.
LANGKAH PELAKSANAAN METODE
INKUIRI
Secara umum proses pembelajaran dengan
menggunakan metode inkuiri dapat mengikuti
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Orientasi
Langkah orientasi adalah langkah
untuk membina suasana atau iklim
pembelajaran yang responsive. Pada
langkah ini guru mengondisikan
agar siswa siap melaksanakan proses
pembelajaran. Pada langkah ini guru harus
merangsang dan mengajak siswa untuk
berpikir memecahkan masalah.Langkah
orientasi merupakan langkah yang sangat
penting karena keberhasilan metode
pembelajarna inkuiri sangat tergantung
pada kemauan siswa untuk beraktivitas
menggunakan kemampuannya dalam
memecahkan masalah. Beberapa hal yang
dapat dilakukan dalam tahapan orientasi
yaitu :
PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR ...
- Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil
belajar yang siharapkan dapat tercapai
oleh siswa.
- Menjelaskan pokok-pokok kegiatan
yang harus dilakukan oleh siswa untuk
mencapai tujuan.
- Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar, hal ini dapat dilakukan
dalam rangka memberikan motivasi
belajar siswa.
2. Merumuskan masalah
Merumuskan masalah merupakan
langkah membawa siswa pada suatu
persoalan yang mengandung teka-teki.
Persoalan yang disajikan adalah persoalan
yang menantang siswa untuk berpikir
memecahkan teka-teki itu.Dikatakan
teka-teki dalam rumusan masalah yang
ingin dikaji disebabkan masalah itu tentu
ada jawabannya, dan siswa didorong
untuk mencari jawaban yang tepat. Proses
mencari jawaban itulah yang sangat
penting dalam strategi inkuiri.
Beberapa hal yang hal yang harus
diperhatikan dalam merumuskan masalah,
diantara :
- Masalah hendaknya dirumuskan sendiri
oleh siswa
- Masalah yang dikaji adalah masalah yang
mengandung teka-teki yang jawabannya
pasti
- Konsep-konsep dalam masalah adalah
konsep-konsep yang sudah diketahui
terlebih dahulu oleh siswa
3. Merumuskan hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara
dari suatu permasalahan yang sedang
dikaji.Sebagai
jawaban
sementara
hipotesis perlu diuji kebenarannya. Salah
satu cara yang dapat dilakukan guru
untuk mengembangkan kemampuan
berhipotesis pada setiap anak adalah
dengan mengajikan berbagai pertanyaan
yang dapat mendorong siswa untuk
dapat mendorong siswa untuk dapat
merumuskan jawaban sementara atau
dapat merumuskan berbagai perkiraan
49
kemungkinan jawaban dari suatu
permasalahan yang dikaji.
4. Mengumpulkan data
Mengumpulkan data adalah aktivitas
menjaring informasi yang dibutuhkan
untuk menguji hipotesis yang diajukan.
Tugas dan peran guru dalam tahap
ini adalah mengajukan pertanyaanpertanyaan yang dapat mendorong siswa
untuk berpikir mencari informasi yang
dibutuhkan.
5. Menguji hipotesis
Menguji hipotesis adalah proses
menentukan jawaban yang dianggap
diterima sesuai dengan data dan informasi
yang diperoleh berdasarkan pengumpulan
data. Yang terpenting dalam menguji
hipotesis adalah mencari tingkat
keyakinan siswa atas jawaban yang
diberikan.
6. Merumuskan kesimpulan
Merumuskan kesimpulan adalah
proses mendeskripsikan temuan yang
diperoleh berdasarkan hasil pengujian
hipotesis. Untuk mencapai kesimpulan
yang akurat sebaiknya guru mampu
menunjukkan pada siswa data mana yang
relevan.
KESULITAN-KESULITAN
IMPLEMENTASI METODE INKUIRI
Dalam penerapan metode inkuiriterdapat
beberapa kesulitan (1) strategi pembelajaran
yang menekankan kepada proses berpikir yang
bersandarkan kepada dua sayap yang sama
pentingnya, yaitu proses belajar dan hasil
belajar, (2) sejak lama tertanam dalam budaya
belajar siswa bahwa belajar pada dasarnya
adalah menerima materi pelajarandari guru
dengan demikian bagi mereka guru adalah
sumber belajar yang utama, (3) berhubungan
dengan sistem pendidikan kita yang diangagp
tidak konsisten. Misalnya sistem pendidikan
menganjurkan bahwa proses pembelajaran
sebaiknya menggunakan pola pembelajaran
yang dapat mengembangkan kemampuan
50
WAHANA SEKOLAH DASAR (Kajian Teori dan Praktik Pendidikan) Tahun 24, Nomor 1,Januari 2016
berpikir melalui pendekatan student active
learning atau yang kita kenal dengan CBSA.
PENERAPAN
METODE
INKUIRI
DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SD
KEUNGGULAN METODE INKUIRI
Secara umum, inkuiri dapat diterapkan
secara pragmatis, prosedural, dan melalui
kepustakaan atau dokumenter. Secara
pragmatis, yakni dengan menciptakan bahan
ajar yang mengajak siswa berpikir atau
melakukan analisis evaluatif, mengajak
siswa melengkapi dan memperkaya bahan
ajar, contoh, kasus, atau meminta siswa
menemukan masalah yang sesuai dengan
materi yang dipelajari.
Secara prosedural, dapat dipilih pola
pengajaran inkuiri kelas. Kegiatan yang
pertama adalah pembukaan atau pemanasan
berupa penjelasan singkat bahan ajar atau
pola kegiatan belajar-mengajar yang akan
dilakukan, dilanjutkan dengan penyampaian
masalah. Dalam kegiatan ini guru menuntut
siswa mencari jawaban sementara dengan
melakukan analisis (klasifikasi, mencari data
atau fakta pendukung jawaban sementara, dan
mencari bukti kebenaran fakta atau data).Pola
tersebut dapat disederhanakan dengan metode
tanya jawab terarah, yakni guru mengajukan
pertanyaan atau pernyataan yang dapat
memancing tanggapan siswa. Kegiatan tanya
jawab ini berlanjut sampai target sasaran
dianggap sudah memadai.
Inkuiri kepustakaan atau dokumenter
dilakukan guru dengan menentukan buku atau
dokumen sumber kajian.Selain itu, guru dapat
pula meminta siswa mencari dokumen atau
buku sumber untuk mengkaji dan menuliskan
sesuatu hal dari sumber tersebut. Panduan
lembar kerja siswa (LKS) untuk kegiatan
ini amat menentukan kelancaran proses dan
kualitas hasil belajar, hasilnya dibahas di kelas.
Materi pengajaran yang sesuai atau cocok
diajarkan dengan menerapkan inkuiri pada
pengajaran IPS di sekolah dasar berdasarkan
kurikulum IPS SD tahun 1994 dan GBPP IPS
SD materi yang diambil disesuaikan dengan
kegiatan atau belajar mengajar di sekolah
dasar.
Metode inkuiri merupakan strategi
pembelajaran yang banyak dianjurkan
oleh karena strategi ini memiliki beberapa
keunggulan, diantaranya :
Metode inkuiri merupakan strategi
pembelajaran yang menekankan kepada
pengembangan aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor secara seimbang, sehingga
pembelajaran melalui strategi ini dianggap
lebih bermakna
Metode inkuiri dapat memberikan ruang
kepada siswa untuk belajar sesuai dengan
gaya belajar mereka
Metode inkuiri merupakan strategi yang
dianggap sesuai dengan perkembangan
psikologi belajar modern yang menganggap
belajar adalah proses perubahan tingkah laku
berkat adanya pengalaman
Pembelajaran ini dapat melayani
kebutuhan siswa yang memiliki kemam-puan
di atas rata-rata artinya siswa yang memiliki
kemampuan belajar yang bagus tidak akan
terhambat oleh siswa yang lemah belajar
KELEMAHAN METODE INKUIRI
Jika metode inkuiri digunakan sebagai
strategi pembelajaran maka akan sulit
mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa
Strategi ini sulit dalam merencanakan
pembelajaran oleh karena terbentur dengan
kebiasaan siswa dalam belajar
Kadang-kadang
dalam
mengimplementasikannya
memerlukan
waktu
yang panjang sehingga sering guru sulit
menyesuaikannya dengan waktu yang telah
ditentukan
Selama
kriteria keberhasilan belajar
ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai
materi pembelajaran maka metode inkuiri
akan sulit diimpelmentasikan oleh setiap guru
PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR ...
Penerapan metode inkuiri dalam
pembelajaran IPS di sekolah dasar dapat
dilaksanakan mulai kelas III, kelas IV, kelas
V, dan kelas VI, dengan langkah-langkah
yang sangat sederhana. Metode inkuiri
dalam penerapan pembelajaran IPS sekolah
dasar dapat menjadi alternatif metode yang
digunakan guru dalam kegiatan belajarmengajar di sekolah dasar.Pengajaran inkuiri
dapat meningkatkan kreativitas berpikir
siswa, dapat mengembangkan keterampilan
dalam menemukan masalah, dapat melatih
kemandinan siswa.Dapat mengembangkan
sikap yang penuh tanggung jawab, serta
dapat menambah wawasan siswa.Berikut ini
dikemukakan contoh penerapan pendekatan
inkuiri di SD. Dalam contoh ini, materi
pembelajaran disesuaikan dcngan Kurikulum
SD 2006 (KTSP) Mata Pelajaran IPS. Materimateri tersebut,misalnya, Kebutuhan Hidup,
Propinsidi Indonesia, Jumlah Penduduk,
dan Perjuangan Bangsa Indonesia dalam
Mempertahankan Kemerdekaan (Depdikbud,
1994/1995).
Langkah-langkah metode inkuiri sebagai
berikut :
1. Orientasi.Langkah orientasi adalah
langkah untuk membina suasana atau
iklim pembelajaran yang responsive.
Pada langkah ini guru mengondisikan
agar siswa siap melaksanakan proses
pembelajaran. Pada langkah ini guru
harus merangsang dan mengajak siswa
untuk berpikir memecahkan masalah.
2.Merumuskan masalah. Merumuskan
masalah merupakan langkah membawa
siswa pada suatu persoalan yang
mengandung teka-teki. Persoalan yang
disajikan adalah persoalan yang menantang
siswa untuk berpikir memecahkan tekateki itu.Dikatakan teka-teki dalam rumusan
masalah yang ingin dikaji disebabkan
masalah itu tentu ada jawabannya, dan
siswa didorong untuk mencari jawaban
yang tepat. Proses mencari jawaban itulah
yang sangat penting dalam strategi inkuiri.
Beberapa hal yang harus diperhatikan
51
dalam merumuskan masalah, diantara :
- Masalah hendaknya dirumuskan sendiri
oleh siswa
- Masalah yang dikaji adalah masalah
yang mengandung teka-teki yang
jawabannya pasti
- Konsep-konsep dalam masalah adalah
konsep-konsep yang sudah diketahui
terlebih dahulu oleh siswa
3.Merumuskan
hipotesis.
Hipotesis
adalah jawaban sementara dari suatu
permasalahan yang sedang dikaji.Sebagai
jawaban sementara hipotesis perlu diuji
kebenarannya. Salah satu cara yang dapat
dilakukan guru untuk mengembangkan
kemampuan berhipotesis pada setiap
anak adalah dengan mengajikan berbagai
pertanyaan yang dapat mendorong siswa
untuk dapat mendorong siswa untuk dapat
merumuskan jawaban sementara atau
dapat merumuskan berbagai perkiraan
kemungkinan jawaban dari suatu
permasalahan yang dikaji.
4. Mengumpulkan data. Mengumpulkan
data adalah aktivitas menjaring informasi
yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis
yang diajukan.Tugas dan peran guru dalam
tahap ini adalah mengajukan pertanyaanpertanyaan yang dapat mendorong siswa
untuk berpikir mencari informasi yang
dibutuhkan.
5.Menguji hipotesis. Menguji hipotesis
adalah proses menentukan jawaban yang
dianggap diterima sesuai dengan data dan
informasi yang diperoleh berdasarkan
pengumpulan data. Yang terpenting
dalam menguji hipotesis adalah mencari
tingkat keyakinan siswa atas jawaban
yang diberikan.
6. Merumuskan kesimpulan.
Merumuskan kesimpulan adalah proses
mendeskripsikan temuan yang diperoleh
berdasarkan hasil pengujian hipotesis.
Untuk mencapai kesimpulan yang akurat
sebiknya guru mempu menunjukkan pada
siswa data mana yang relevan.
52
WAHANA SEKOLAH DASAR (Kajian Teori dan Praktik Pendidikan) Tahun 24, Nomor 1,Januari 2016
KESIMPULAN
Metode inkuiri adalah salah satu cara
belajar yang bersifat mencari sesuatu secara
kritis, analitis, ilmiah dengan menggunakan
langkah-langkah tertentu menuju suatu
kesimpulan yang meyakinkan, karena
didukung oleh data yang benar. Sebagai suatu
metode pembelajaran, inkuiri dapat dilakukan
secara individu, kelompok, atau secara
klasikal.Pembelajaran dengan metode inkuiri
dapat dilakukan di dalam maupun di luar
kelas. Tujuan pembelajaran dengan metode
inkuiri antara lain (a) mengembangkan
sikap dan keterampilan siswa untuk mampu
memecahkan masalah, (b) mengembangkan
kemampuan berpikir pada siswa, (c) membina
pengembangan sikap ingin tahu lebih jauh
dan cara berpikir objektif, mandiri, kritis
dan analitis baik secara individu maupun
kelompok. Sesuai dengan tujuan tersebut di
atas, pelaksanaan pembelajaran IPS dengan
metode inkuiri di sekolah dasar hendaknya
memberikan kesempatan pada pengembangan
individu dan membina suasana belajar yang
bebas dari tekanan, ketakutan, maupun
paksaan.
Metode inkuiri dalam pembelajaran IPS
dapat diterapkan mulai dari kelas IV, V dan VI
sekolah dasar.Materi pembelajaran IPS yang
disampaikan menggunakan metode inkuiri
diambil dari program pembelajaran yang
ada pada kurikulum SD tahun 2006 (KTSP).
Penerapan metode inkuiri dalam pembelajaran
IPS di SD dapat dilakukan secara pragmatis,
prosedural dan melalui kepustakaan.Ketiga
hal tersebut diharapkan dapat melatih
siswa sekolah dasar menjadi lebih mandiri
dalam memecahkan permasalahan dalam
pembelajaran IPS maupun dalam memecahkan
masalah yang dihadapi dalam kehidupan
sehari-hari.
DAFTAR RUJUKAN
Jarolimek. J. 1974. Social Studies in the
Elementary Education. New York:
Macmillan Publishing Company.
Mashudi, Toha. 2009. Startegi Belajar
Mengajar IPS. Malang : PHK S1 PGSD-A
Permen Diknas Nomor 22 tahun 2006 Tentang
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas
Permen Diknas Nomor 41 tahun 2007 Tentang
Standar Proses untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas
Sanjaya, Wina.2006. Strategi Pembelajaran.
Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi
Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Sumaatmaja, Nursidi. 1980. Metodologi
Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
Bandung: Alumni.
Solihatin, Etin dan Raharjo. 2009. Cooperatif
Learning Analisis Model Pembelajaran
IPS.Jakarta : Bumi Aksara.
Tim BSNP. 2006. Panduan Penyusunan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Jenjang Pendidikan Dasar. Jakarta:
Depdiknas.
Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran
Inovatif Kontomporer. Jakarta : PT. Bumi
Aksara.
Download