COVER KU.rtf - USD Repository

advertisement
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MASA KEPRESIDENAN MEGAWATI SOEKARNOPUTRI
PERIODE TAHUN 2001-2004
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Sejarah
Oleh :
Kristitin Wahyuni
NIM : 031314013
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
“Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan
suatu kaum, sehingga mereka harus merubah keadaan
yang ada dalam diri mereka sendiri”
(QS. 13:11)
Tingkah laku adalah cermin
dimana setiap orang dapat melihat
watak dan kepribadiannya
(Goethe)
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Karya kecil ini kupersembahkan teruntuk:
Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunianya,
Kedua orang tuaku (Bpk. Adisukarjo dan ibu Sunarti),
Mbak Krist, Mas Pranto, Yudhi dan Andi.
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 2 Mei 2008
Penulis
Kristitin Wahyuni
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
MASA KEPRESIDENAN MEGAWATI SOEKARNOPUTRI
PERIODE TAHUN 2001-2004
Oleh: Kristitin Wahyuni
NIM : 031314013
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan manganalisis: 1) Latar
belakang Megawati Soekarnoputri diangkat sebagai Presiden Republik Indonesia. 2)
Kebijakan-kebijakan Megawati Soekarnoputri selama menjabat sebagai Presiden
Republik Indonesia. 3)
Pengaruh pemerintahan yang dijalankan Megawati
Soekarnoputri terhadap Rakyat Indonesia.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah, yang meliputi :
heuristik, verifikasi, interpretasi dan historiografi. Metode penulisan yang digunakan
adalah deskriptif analitis, yaitu suatu metode penulisan sejarah yang membutuhkan
landasan teori atau kerangka konseptual untuk memecahkan masalah.
Hasil penelitian ini adalah: (1) Latar belakang Megawati Soekarnoputri
diangkat sebagai presiden RI yang kelima antara lain: (a) keadaan politik, ekonomi,
sosial dan hukum yang tidak stabil.(b) Pemerintahan Abdurrahman Wahid sudah
tidak mendapat dukungan di Parlemen terkait dengan kasus Bulloggate dan
Brunneigate yang berakibat dikeluarkan Memorandum I, II dan Sidang Istimewa
sehingga Abdurrahman Wahid diberhentikan sebagai presiden yang keempat. (2)
Kebijakan-kebijakan Megawati Soekarnoputri dalam menjalankan pemerintahan
nampak dalam tindakan-tindakan beliau dalam bidang: (a) politik, dengan
melaksanakan pemerintahan yang lebih demokratis di antaranya mengembangkan
sistem kepartaian baru, sistem pemilu yang baru dan pemilihan presiden dan wakil
presiden secara langsung; (b) ekonomi, menjaga terkendalinya nilai tukar rupiah,
stabilisasi fiskal dan menciptakan iklim investasi yang kondusif; (c) sosial,
mengurangi tingkat kemiskinan dengan membentuk Komite Penanggulangan
Kemiskinan dan Jaring Pengaman Sosial; (d) korupsi, dibentuk KPK; (e) hukum,
mewujudkan lembaga peradilan yang bersih di antaranya memberantas KKN di
peradilan, menyiapkan RUU tentang komisi kebenaran dan rekonsiliasi serta
peningkatan kapasitas kelembagaan di Komnas HAM. (3) Pengaruh pemerintahan
Megawati Soekarnoputri selama menjabat sebagai presiden terhadap rakyat Indonesia
dalam bidang: (a) politik, Indonesia semakin demokratis; (b) ekonomi, keadaan
ekonomi Indonesia stabil; (c) sosial, tingkat kemiskinan di Indonesia menurun; (d)
korupsi, pemberantasan korupsi belum maksimal;(e) hukum, sistem hukum di
Indonesia semakin tegas.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
PRESIDENTIAL ERA OF MEGAWATI SOEKARNOPUTRI IN
2001-2004 PERIOD
By: Kristitin Wahyuni
031314013
This research aims to describe and analyze: 1) the background of the
appointment of Megawati Soekarnoputri as the president of the Republic of
Indonesia, 2) Her policies while she was the president of the Republic of Indonesia,
and 3) The influence of the government ruled by Megawati Soekarnoputri towards
the Indonesian people.
The method used in this research was a historical method which includes:
heuristic, verification, interpretation, and historiography, whereas the writing method
used is a descriptive analysis, a method of history writing that needs theoretical base
or conceptual framework to solve the problem.
The results of this reseach are: (1) the background that Megawati Soekarnoputri
was elected as the fifth president of the Republic of Indonesia includes: (a) the
unstable condition of politics, economy, social and law inforcement. (b) the
government of Abdurrahman Wahid was no longer getting supports in the parliament
in relation with the cases of Buloggate and Brunneigate because of Memorandum I
and II and the special general assembly, Abdurrahman Wahid was stepped down the
fourth president of Indonesia. (2) Megawati Soekarnoputri’s policies in running the
government were seen in her actions in the sectors of: (a) politics: by implementing
the more democratic government for instance by improving a new party system, new
general election system and also a direct president and vice-president election; (b)
economic policy by managing and controlling rupiah exchange rate, fiscal
stabilization and making a condusive investment climate; (c) social policy:
decreasing the poverty rate by forming a poverty steaming committee and social
savety network; (d) corruption: forming KPK; (e) law, by realizing a clean court
institution for instance by abolishing KKN in court, preparing draft of a law about the
commition of the truth and reconciliation and strengtheming the Komnas HAM
institutional capacity. (3) Megawati Soekarnoputri’s government influence during
taking her presidential service towards Indonesian society in the sector of: (a)
politics: Indonesia becomes more democratic; (b) economy: the cond ition of
economy in Indonesia was stable; (c) social: the poverty rate of Indonesia decreased;
(d) corruption: the abolition of corruption was not maximum; (e) law, the system of
law in Indonesia was more secure.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan
karunia serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “ Masa Kepresidenan Megawati Soekarnoputri Periode tahun 2001-2004”.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat tugas akhir untuk memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak, karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan
terima kasih kepada:
1. Dekan FKIP Univesitas Sanata Dharma yang telah memberikan bantuan kepada
penulis selama penulis menyelesaikan studi di Universitas Sanata Dharma.
2. Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Sanata Dharma yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan ini.
3. Bapak Prof. Dr. P.J. Suwarno, S.H., selaku pembimbing I yang dengan penuh
kesabaran dan perhatian membimbing, serta memberi banyak saran, masukan, dan
pemikiran.
4. Bapak. Drs. Sutarjo Adisus ilo, J.R., S.Th. selaku pembimbing II yang dengan
kesabaran dan perhatian membimbing dan mengarahkan serta memberi banyak
sara, masukan dan pemikiran.
5. Ibu. Dra. Theresia Sumini, M.Pd. selaku dosen penguji yang telah memberikan
kritik dan sarannya yang bermanfaat bagi penulis.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Seluruh dosen Program Studi Sejarah dan pihak sekretariat Pendidikan Sejarah
yang telah memberikan dukungan dalam penulisan ini khususnya, dan dukungan
serta bimbingan dan bantuan selama penulis menyelesaikan studi di Universitas
Sanata Dharma.
7. Staf UPT Perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan
pelayanan kepada penulis dalam mendapatkan sumber sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
8. Kedua orang tua penulis Bapak Adi Sukarjo dan Ibu Sunarti, yang telah
memberikan dorongan spiritual maupun material sehingga penulis dapat
menyelesaikan pendidikan di Universitas Sanata Dharma, serta Mbak Krist, Mas
Mul, Mas Pranto, Yudhi, Andi dan keponakanku Iyas, Amalia, Irfan tercinta
terima kasih untuk dukungannya..
9. Semua teman-teman Pendidikan Sejarah Angkatan 2003, 2002, sahabatku, Nova,
Yayuk, Tata, Dina, Yuditha, Kristien, Lusi, Siska, Icha, Ika, Budi, Feri, Githa,
Dwi, Ari, Mas Njoo, atas curhat-curhatnya dan bantuannya.
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang turut membantu
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sebagai upaya
penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca sekalian
pada umumnya dan bagi Universitas Sanata Dharma pada khususnya.
Penulis
Kristitin Wahyuni
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...........................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................
iii
HALAMAM MOTTO....................................................................................
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .....................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................
vi
ABSTRAK.......................................................................................................
vii
ABSTRACT ....................................................................................................
viii
KATA PENGANTAR ....................................................................................
ix
DAFTAR ISI ...................................................................................................
xi
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................
xiii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN ........................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah...........................................................
1
B. Rumusan Masalah....................................................................
7
C. Tujuan Penulisan......................................................................
7
D. Manfaat Penulisan....................................................................
8
E. Kajian Pustaka .........................................................................
8
F. Landasan Teori ........................................................................
12
G. Hipotesis ..................................................................................
30
H. Metode dan Pendekatan ..........................................................
31
I. Sistematika Penulisan ..............................................................
38
LATAR BELAKANG MEGAWATI SOEKARNOPUTRI
DIANGKAT SEBAGAI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PERIODE TAHUN 2001-2004
A. Biografi Megawati Soekarnoputri ..........................................
39
1. Masa Kecil Megawati Soekarnoputri ................................
39
2. Megawati Soekarnoputri Sebagai Ketua PDI-Perjuangan
43
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Megawati Soekarnoputri Sebagai Wakil Presiden
RI Periode Tahun 1999-2001 ............................................
48
B. Latar Belakang Megawati Soekarnoputri
Diangkat Menjadi Presiden ....................................................
52
1. Situasi Politik Indonesia ..................................................
52
2. Pemerintahan Abdurrahman Wahid Yang Dirundung
BAB III
BAB IV
Masalah ............................................................................
60
3. Jalannya Politik Sidang Istimewa MPR 2001 ..................
64
KEBIJAKAN-KEBIJAKAN MEGAWATI SOEKARNO
PUTRI SELAMA MENJABAT PRESIDEN ..........................
71
A. Kebijakan Dibidang Politik .....................................................
71
1. Persatuan dan Kesatuan .....................................................
75
2. Ideologi ..............................................................................
83
3. Partai ..................................................................................
85
4. Keamanan ..........................................................................
88
B. Kebijakan Dibidang Ekonomi .................................................
92
C. Kebijakan Dibidang Sosial ......................................................
103
D. Kebijakan Dibidang Pemberantasan Korupsi .........................
110
E. Kebijakan Dibidang Hukum ....................................................
113
PENGARUH PEMERINTAHAN YANG
DIJALANKAN MEGAWATI SOEKARNOPUTRI
SELAMA MENJABAT PRESIDEN
TERHADAP RAKYAT INDONESIA .....................................
119
A. Indonesia Awal Pemerintahan Megawati Soekarnoputri.........
119
B. Pengaruh Pemerintahan Megawati Soekarnoputri
Bagi Indonesia ........................................................................
124
1. Pengaruh Pemerintahan Megawati
Soekarnoputri Dibidang Politik .......................................
xiii
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Pengaruh Pemerintahan Megawati
Soekarnoputri Dibidang Ekonomi ...................................
131
3. Pengaruh Pemerintahan Megawati
Soekarnoputri Dibidang Sosial .......................................
136
4. Pengaruh Pemerintahan Megawati
Soekaroputri Dibidang Korupsi .......................................
138
5. Pengaruh Pemerintahan Megawati
Soekarnoputri Dibidang Hukum .....................................
141
PENUTUP ....................................................................................
146
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................
150
LAMPIRAN ...................................................................................................
161
SUPLEMEN ...................................................................................................
168
BAB V
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Foto Megawati Soekarnoputri .....................................................
161
Lampiran 2: Perjajian Damai Maluku di Malino .............................................
162
Lampiran 3: Data Pertumbuhan Ekonomi Indonesia .......................................
163
Lampiran 4: Pernyataan Megawati Soekarnoputri tentang KKN ....................
167
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Dyah Permata Megawati Setyowati Soekarnoputri merupakan nama lengkap
Megawati Soekarnoputri atau lebih dikenal dengan nama Mbak Mega. Megawati
dilahirkan di Yogyakarta pada tanggal 23 Januari 1947 1 . Megawati Soekarnoputri
merupakan anak kedua Bung Karno, Presiden pertama Indonesia sehingga tidak
asing lagi bagi rakyat Indonesia. Karier politiknya dimulai pada tahun 1987
sebagai seorang ketua PDI Cabang Jakarta Pusat. Kemudian namanya dipasang
sebagai calon anggota DPR dari PDI, dan menjadi anggota DPR pada tahun
19882 .
Dalam PDI, Megawati merupakan orang yang tergolong baru dan sebagai
orang baru, karier politik Megawati perkembangannya tergolong cukup pesat. Hal
ini dibuktikan dengan terpilihnya Megawati sebagai pemimpin PDI periode 19931998, sebagai wakil presiden Republik Indonesia periode tahun 1999-2001 dan
akhirnya menjadi presiden Republik Indonesia periode tahun 2001-2004.
Megawati Soekarnoputri juga ikiut terlibat dalam dialog nasional, yang
mana terselenggaranya dialog nasional ini memberi pengaruh yang sangat besar
bagi politik Indonesia. Dialog nasional tersebut dipelopori oleh Abdurrahman
Wahid yang dikenal dengan sebutan Dialog Ciganjur, karena memang dialog
1
Sumarmo,2001, Megawati Soekarnoputri: Dari Ibu Rumah Tangga Sampai Istana Negara, PT.
Rumpun Dian Nugraha, Depok,hal.1.Baca juga Rusdi Muchtar, dkk.,2002, Megawati
Soekarnoputri Presiden Republik Indonesia, PT Rumpun Dian Nugraha,Depok, hal. 2.
2
Ahmad Bahar,1996, Biografi Politik Megawati Soekarnoputri 1993-1996, PT Pena
Cendekia,Yogyakarta, hal. 31.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
tersebut diselenggarakan di kediaman Abdurrahman Wahid di Ciganjur pada
tanggal 10 November 1998. Bersama dengan para mahasiswa Forum Komunikasi
Senat Mahasiswa Jakarta, hadir pula empat tokoh reformis yaitu Amien Rais, Sri
Sultan Hamengkubuwono X, Abdurrahman Wahid dan Megawati sendiri. Tujuan
diselenggarakan dialog nasional adalah sebagai upaya untuk menyamakan visi dan
pola pikir dalam menyikapi berbagai persoalan yang muncul, selain itu dialog
nasional juga dapat diteruskan sebagai upaya mengkaji semua permasalahan yang
sedang berlangsung.
Pada dasarnya salah satu tujuan dari reformasi adalah mewujudkan negara
yang demokratis. Tidak ada cara lain dalam mewujudkan demokrasi kecuali
melalui perundingan yang menghasilkan kompromi atau perjanjian, pemilihan
umum serta penyelesaian perbedaan tanpa kekerasan. Melalui dialog diharapkan
dapat dihasilkan gagasan-gagasan besar yang bermanfaat untuk menyelesaikan
krisis yang melanda bangsa dan negara ini. Kini satu-satunya jalur formal yang
menjadi harapan bangsa untuk memperoleh suatu pemerintahan “legitimate”
dalam usaha mengatasi krisis bertumpu pada pemilu 1999. Namun jika pemilu
1999 gagal, bencana mungkin saja akan kembali menimpa Indonesia, kecuali jika
seluruh komponen bangsa sepakat untuk memilih dialog nasional sebagai cara
untuk mengatasi konflik dan menentukan pilihan-pilihan terbaik bagi masa
depan3 .
Sebelum Megawati Soekarnoputri terpilih menjadi Presiden Republik
Indonesia menggantikan Abdurrahman Wahid, beliau menjadi wakil presiden
3
I Made Leo Wiratma,1999,” Perjalanan Sebuah Dialog Nasional”, Analisa CSIS, tahun XXVIII
No.1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
dibawah pimpinan Abdurrahman Wahid. Selama kekuasaannya Abdurrahman
Wahid dinilai gagal dalam menjalankan pemerintahan persatuan nasionalnya.
Abdurrahman Wahid dinilai gagal karena beberapa faktor antara lain
Abdurrahman Wahid pada masa pemerintahannya melakukan pemecatan anggota
kabinetnya secara sepihak tanpa sepengetahuan wakil presiden Megawati, terkuak
kasus Bullogate dan Bruneigate yang secara tidak langsung melibatkan
Abdurrahman Wahid. Kasus ini menimbulkan memorandum I dan II 4 yang tidak
diperhatikan
oleh
Abdurrahman
Wahid
akhirnya
DPR
meminta
pertanggungjawaban Presiden5 . Abdurrahman Wahid akhirnya kehilangan
jabatannya sebagai Presiden keempat Republik Indonesia setelah dirinya menolak
memberikan pertanggungjawaban dalam Sidang Istimewa MPR. SI MPR yang
akan diselenggarakan pada tanggal 1-7 Agustus 2001 dipercepat menjadi tanggal
21-26 Juli 2001. Sebagai bentuk perlawanan terhadap DPR, Presiden
Abdurrahman Wahid mengeluarkan Dekrit, antara lain berisi: (1) membekukan
MPR-RI dan DPR-RI; (2) mengembalikan kedaulatan ke tangan rakyat dan
mengambil
tindakan
serta
menyusun
badan
yang
diperlukan
untuk
menyelenggarakan pemilihan umum dalam waktu satu tahun. Akan tetapi dekrit
ini ditolak oleh MPR melalui voting, karena dinilai justru melanggar haluan
negara. Fatwa MA juga menegaskan dekrit itu tidak konstitusional, dimana
4
Memorandum I disampaikan DPR kepada Presiden Wahid pada tanggal 1 Februari 2001 karen
Presiden dinilai telah melanggar pasal 9 UUD 1945 dan ketetapan MPR No. XI/MPR/1998 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) dalam
kaitannya dengan kasus dugaan keterlibatannya dalam pencairan dana Yanatera Bulog dan bantuan
Sultan Brunei Darusalam yang dikenal dengan istilah “ Bullogate” dan “Bruneigate”.
Memorandum II disampaikan 30 April 2001, dengan tanpa persetujuan Fraksi Kebangkitan
Bangsa dan Fraksi PDKB sedangkan Fraksi TNI-Polri abstain, DPR memutuskan meminta MPR
untuk mengadakan Sidang Istimewa.
5
Sumarno, op.cit.,hal.145.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
kedudukan DPR dan MPR sangat kuat dan tidak dapat dibubarkan oleh Presiden,
pembentukan badan guna menyelenggarakan pemilu dalam waktu satu tahun
adalah kewenangan MPR. Ini didasarkan pada Tap MPR No. XIV/MPR/1998
tentang Pemilihan Umum. Karena beberapa faktor tersebut maka Aburrahman
Wahid diberhentikan dari jabatan Presiden melalui SI MPR, kemudian MPR
mengangkat wakil presiden Megawati Soekarnoputri menjadi presiden Republik
Indonesia kelima, masyarakat Indonesia banyak berharap kepemimpinan
Megawati dapat memberikan perubahan bagi kondisi Indonesia.
Terpilihnya Megawati Soekarnoputri ini disambut kalangan luas terutama
“wong cilik” yang sejak pemilu 1999 diharapkan memenangkan kursi
kepresidenan, sebagai pemberi harapan bagi rakyat masa depan. Diangkatnya
orang nomor satu PDI perjuangan ini juga memberi harapan banyak pihak untuk
membela wong cilik dan menegakkan keadilan6 , bahkan oleh para pendukungnya
yang sebagian besar dari kalangan biasa atau “wong cilik” Megawati dimitoskan
sebagai “Ratu Adil”.
Terpilihnya Megawati Soekarnoputri sebagai Presiden memberikan suasana
baru untuk tercapainya suatu reformasi Indonesia. Hal ini terbukti bahwa
terbentuknya kabinet gotong royong di bawah duet kepemimpinan Megawati
Soekarnoputri
dengan
Hamzah
Haz
pada
tanggal
9
Agustus
2001.
Terselenggaranya Sidang Istimewa MPR adalah bukti kecilnya dukungan politik
kepada Presiden, dan kega galannya mencari kompromi politik 7 . Di samping itu
sejumlah perubahan mendasar dalam setting politik dan ketatanegaraan Indonesia
6
Ibid, hal. 161.
M.Sudibjo,2001,” Proses Menuju SI MPR dan Masalah Ketatanegaraan RI”, Analisa CSIS,
Tahun XXX/2001 No.2.
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
telah dihasilkan oleh Sidang Istimewa MPR 2001. Salah satunya yaitu
penyempurnaan UUD 1945 dan Tap-Tap MPR hasil sidang tahunan bulan
Agustus 2000. Penyempurnaan UUD 1945 ini berkaitan dengan kedudukan dan
hubungan tata kerja antar lembaga penyelenggara negara secara seimbang
sehingga dapat diwujudkan mekanisme cheks and balances secara benar 8 .
Lembaga perwakilan rakyat (DPR) yang mempunyai peran penting dalam
penyempurnaan tidak bisa dilepaskan dari peran lembaga permusyawaratan rakyat
(MPR), sebab selain MPR pembawa amanat dengan pengemban aspirasi rakyat,
DPR sendiri merupakan bagian dari kekuatan lembaga legislatif sendiri. Gagasan
penyempurnaan UUD 1945 ini muncul tidak jelas dan tegasnya aturan hukum
yang diberlakukan untuk menilai kebijakan lembaga-lembaga penyelenggara
negara, termasuk Presiden.
Namun
demikian,
Pemerintahan
yang
dijalankan
oleh
Megawati
Soekarnoputri tidak mendatangkan hasil yang optimal dan maksimal. Banyak
sekali kecaman-kecaman yang datang dan dilontarkan kepada Megawati
Soekarnoputri pada waktu itu. Hal ini disebabkan karena Megawati Soekarnoputri
lebih banyak mengambil sikap tidak banyak bicara, dan sangat berhati- hati dalam
proses stabilisasi politik sehingga berdampak terjadinya kelambanan politik 9 .
Faktor kedua bahwa Rezim Megawati hanya pandai memproduksi kata-kata
8
M.Djadijono, “SI-MPR 2001 : Pemerintahan Baru, Program Kerja dan Prospeknya”, Analisa
CSIS, Tahun XXX/2001, No.3.
9
Kelambanan politik sudah dimulai dengan pembentukan Kabinet Gotong Royong. Kabinet yang
terlambat dibentuk ini, yang sejak awal dianggap sebagai The Dream Team, khususnya tim
ekonomi, ternyata kemudian kurang berhasil memberikan harapan perbaikan ekonomi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
progresif, baik dalam pidato rezim atau bukan dan ditambah dengan peraturan
yang dibuat bersama DPR, atau bahkan lewat Ketetapan MPR10 .
Singkatnya dapat dikatakan bahwa kepemimpinan Megawati Soekarnoputri
waktu itu kurang memiliki kepekaan terhadap persoalan masyarakat dan bangsa
yang memerlukan penanganan serius. Megawati Soekarnoputri lebih mengambil
sikap “diam” dan kurang inisiatif. Yang terjadi pada waktu itu membanjirnya
kritik dari berbagai media terhadap kebijakan pemerintah dan juga “diamnya”
Megawati Soekarnoputri. Secara tidak langsung media massa dapat menjadi alat
komunikasi antara pemerintahan Megawati dengan masyarakat.
“Diamnya” Megawati bukan berarti beliau tidak bekerja. Beliau pasti
mengkomunikasikan pelbagai program dengan para stafnya atas persoalan bangsa
dan negara serta mengaplikasikan program tersebut dalam tindakan nyata.
Tentunya kerja keras beliau beserta staf tidak hanya untuk memperbaiki kondisi
masyarakat dan bangsa, tetapi juga unt uk meningkatkan citra pemerintahannya
agar mendapat trust (kepercayaan) dari masyarakat. Tanpa adanya trust
kredibilitas pemerintahan akan merosot dimata masyarakat. Dan kondisi ini akan
menghambat jalannya pemerintahan11 . Dengan semakin menebalnya trust
terhadap pemerintahannya bisa saja Mega mempunyai peluang besar untuk
terpilih kembali sebagai Presiden tahun 2004.
10
Indra J.Piliang,2001,” Rezim Megawati : Progresif Dalam Aturan, Permisif Dalam Perbuatan”,
Analisa CSIS, Tahun XXX/2001, No.4.
11
Rusdi Muchtar, dkk,2002, Megawati Soekarnoputri Presiden Republik Indonesia, PT Rumpun
Dian Nugroho,Depok, hal.205.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
B. Perumusan masalah
1. Apa yang melatarbelakangi Megawati Soekarnoputri diangkat sebagai
Presiden Republik Indonesia Periode tahun 2001-2004 ?
2. Kebijakan-kebijakan apa yang dilakukan oleh Megawati Soekarnoputri
selama menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia ?
3. Bagaimana pengaruh pemerintahan yang dijalankan Megawati
Soekarnoputri selama menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia
yang kelima terhadap rakyat Indonesia ?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan di atas, tujuan dari penulisan ini dapat dilihat
melalui dua aspek yang berbeda yaitu tujuan secara khusus dan tujuan secara
umum. Adapun tujuan secara khusus dan umum dari penulisan ini adalah :
1. Mendeskripsikan latar belakang Megawati Soekarnoputri diangkat
menjadi Presiden Republik Indonesia periode tahun 2001-2004.
2. Mendeskripsikan kebijakan-kebijakan yang dijalankan oleh Megawati
Soekarnoputri periode tahun 2001-2004.
3. Mendeskripsikan pengaruh pemerintahan yang dijalankan Megawati
Soekarnoputri selama menjabat sebagai presiden Republik Indonesia
yang kelima terhadap rakyat Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini diharapkan dapat melengkapi dan memperkaya karya
ilmiah tentang studi sejarah politik, terutama Indonesia.
2. Bagi Ilmu Pengetahuan.
Penulisan ini akan menambah pengetahuan baru dalam dunia ilmu
pengetahuan mengenai sejarah politik di Indonesia pada masa presiden
Megawati Soekarnoputri.
E. Kajian Pustaka
Dalam penulisan sejarah ada dua sumber yaitu sumber primer dan sumber
sekunder. Sumber primer merupakan sumber yang berasal dari kesaksian para
saksi mata atau para pelaku peristiwa itu sendiri. Sumber sekunder adalah sumber
yang berasal dari orang bukan saksi mata atau tidak secara langsung menyaksikan
peristiwa itu sendiri tetapi merupakan hasil karya dan kesaksian dari orang lain12 .
Penulisan ini lebih pada penulisan studi pustaka. Sumber-sumber yang
digunakan untuk menunjang penulisan skripsi ini antara lain sebagai berikut :
1. Sumber Primer
Bendera Sudah Saya Kibarkan : Pokok -Pokok Pikiran Megawati
Soekarnoputri, karya Megawati Soekarnoputri yang diterbitkan oleh penerbit
Pustaka Sinar Harapan Jakarta, tahun 1996. Buku ini berisi tentang pokok-pokok
12
Louis Gottchlak, 1969, Mengerti Sejarah, UII Press, Jakarta, hal.30. Lihat juga
Kuntowijoyo,1995, Pengantar Ilmu Sejarah, Yayasan Bentang Budaya, Yogyakarta, Hal.96.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
pikiran Megawati Soekarnoputri yang membicarakan tentang kepentingan rakyat
banyak dan demokratisasi. Buku ini dikategorikan sebagai sumber primer yang
menunjang dalam penulisan skripsi ini, karena buku tersebut ditulis oleh
Megawati Soekarnnooputri sendiri.
Pidato Presiden Republik Indonesia pada sidang tahunan Majelis
Permusyawaratan Rakyat RI, pada tanggal 1 November 2001 di Jakarta yang
terdapat pada situs internet http://www.ri.go.id/produk_uu/isi/sidth- ind.htm.
Pidato ini berisi tentang serangkaian agenda kegiatan sepanjang tahun 2001
beserta implikasinya. Pidato presiden ini digunakan untuk membahas dan
melengkapi pada bab II dan bab-bab selanjutnya.
Pidato Presiden Republik Indonesia pada Sidang tahunan Majelis
Permusyawaratan Rakyat RI, pada tanggal 1 Agustus 2003 di Jakarta yang
terdapat
pada
situs
internet
http://www.google.co.id/search?q=pidato
+presiden&hl=id&lr=&start=60&sa=N. Pidato ini berisi tentang serangkaian
amandemen UUD 1945 terutama mengenai ketatanegaraan dan sistem
pemerintahan negara.
Pidato
kenegaraan
Presiden
Republik
Indonesia
dan
Keterangan
Pemerintah atas RUU Tentang RAPBN tahun 2003 serta Nota Keuangannya di
depan sidang Dewan Perwakilan Rakyat RI pada tanggal 16 Agustus 2002, yang
terdapat pada situs internet http://www.setneg.ri.go.id/pidato/pid_Indonesia1702.htm.
Pidato ini dibuat untuk mengurangi hutang dalam negeri dan
mendorong kegiatan sektor riil dan membuka lapangan kerja setelah stabilitas
ekonomi dan moneter tercapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia dan Keterangan Pemerintah
atas RUU Tentang RAPBN tahun 2004 serta Nota Keuangan di depan sidang
Dewan Perwakilan Rakyat RI, pada tanggal 15 Agustus 2003 di Jakarta, yang
terdapat pada situs internet http://www.Indonesia.nl/ articles . php ?rank = 3 &
art_cat_id=8
Pidato ini berisi tentang Rancangan Undang- undang tentang
RAPBN 2004 dan rencana penggunaan anggaran pembangunan di beberapa sektor
antara lain pendidikan, kesehatan, pangan, pemukiman, sarana dan prasarana
ekonomi dengan upaya untuk perbaikan peringkat indeks pembangunan Sumber
Daya Manusia (SDM) serta pertahanan dan keamanan.
2. Sumber Sekunder
Biografi politik Megawati Soekarnoputri 1993-1996, Buku ini ditulis oleh
Ahmad Bahar pada tahun 1996 yang diterbitkan oleh PT.Pena Cendekia
Yogyakarta. Buku ini berisi tentang gambaran kehidupan politik Megawati
Soekarnoputri, hambatan dan tantangan Megawati sebagai Ketua Umum PDI pada
tahun 1993-1996.
Megawati dalam Babar Sejarah Pemimpin Perempuan Indonesia, Buku ini
ditulis oleh Soedjono Dirdjosisworo pada tahun 1999 yang diterbitkan oleh CV.
Mandar Maju Bandung. Buku ini berisi tentang babar sejarah pemimpin
perempuan di Indonesia yaitu Megawati Soekarnoputri sebagai pemimpin sebuah
partai politik besar yaitu PDI Perjuangan.
Megawati Soekarnoputri Harapan dan Tantangan di Kursi Wapres R.I.,
Buku ini ditulis oleh Sidarta Gautama pada tahun 2000 yang diterbitkan oleh PT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Rineka Cipta Jakarta. Buku ini berisi tentang harapan dan tantangan Mega dikursi
wakil presiden pasca SU MPR 1999 dan masa depan karier politik Mega.
Saat terindah dalam Hidup Megawati Soekarnoputri, Buku ini ditulis oleh
Ki Sukanyata yang diterbitkan oleh penerbit Totalitas Tangerang. Buku ini berisi
tentang pemaparan watak politik Megawati Soekarnoputri yang tidak terlepas dari
sifatnya yang selalu diam.
Megawati Membangun Negeri,yang diterbitkan oleh Komunitas Peduli
Komunikasi Jakarta. Buku ini berisi tentang rekonstruksi yang telah dilakukan
pemerintahan Megawati Soekarnoputri, selama tiga tahun pemerintahannya.
Megawati Soekarnoputri : Dari Ibu Rumah Tangga Sampai Istana Negara,
Buku ini ditulis oleh Sumarno pada tahun 2001yang diterbitkan oleh PT. Rumpun
Dian Nugraha Depok. Buku ini berisi tentang perjalanan politik Megawati
Soekarnoputri yang pada mulanya hanya lah seorang ibu rumah tangga biasa yang
sepi dari publikasi dan hingar bbingar politik, kemudian terjun dalam dunia politik
dan mengalami penindasan politik Rezim Orde Baru (Orba ). Atas kemenangan
dalam pemilu 1999 telah menganntarkannya menjadi wakil presiden dan akhirnya
menggantikan Abdurrahman Wahid ( Gus Dur ) sebagai Presiden Republik
Indonesia yang kelima.
Megawati Soekarnoputri Presiden Republik Indonesia, karya Rusdi
Muchtar, dkk yang diterbitkan oleh PT. Rumpun Dian Nugraha Depok tahun
2002. Buku ini berisi tentang perjalanan Megawati Soekarnoputri dalam karier
politik sehingga menjadi presiden Republik Indonesia yang kelima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
F. Landasan Teori
1. Pengertian Pemerintahan
1). Pemerintahan dalam arti luas adalah semua lembaga negara yang oleh
konstitusi negara yang bersangkutan disebut sebagai pemegang
kekuasaan Pemerintahan. Misalnya : di Indonesia di bawah UUD 1945
kekuasaan Pemerintaha n meliputi fungsi legislatif, eksekutif dan
yudikatif.
2). Pemerintah dalam arti sempit yaitu lembaga negara yang memegang
kekuasaan eksekutif saja. Sebagai contoh menurut UUD 1945,
Pemerintah adalah Presiden dengan dibantu wakil Presiden dan
Menteri-Menteri. 13
2. Sistem Pemerintahan
Yang dimaksud dengan pemerintahan adalah lembaga yang bertugas
menentukan kebijakan dan melaksanakannya untuk mencapai tujuan
negara. Pemerintah adalah pelaksana (eksekutif) kebijakan umum.
Pemerintah dan Pemerintahan di sini memiliki suatu perbedaan yaitu
pemerintahan lebih menyangkut tugas dan kewenangan sedangkan
Pemerintah lebih mengarah pada aparat yang menyelengga rakan tugas dan
kewenangan negara tersebut.
14
Yang dimaksud sistem pemerintahan adalah pola pengaturan
hubungan antara lembaga negara yang satu dengan yang lainnya, atau
13
Umaruddin Masdar, dkk., 1999, Mengasah Naluri Publik Memahami Nalar Politik, LKIS,
Yogyakarta, Hal. 133.
14
Ibid,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
secara sederhana adalah hubungan antara legislatif, eksekutif, dan
yudikatif 15 .
3. Sistem Parlementer dan Sistem Presidensiil
a. Sistem Parlementer
Esensi sistem parlementer adalah pertanggung jawaban badan
eksekutif kepada badan legislatif. Pokok utama pembahasan sistem
parlementer hanya terbatas pada hubungan badan legislatif dan eksekutif.
Badan eksekutif bertanggung jawab kepada badan legislatif, karena
eksekutif dibentuk atas persetujuan dan kepercayaan yang diberikan
legislatif. Badan eksekutif dalam sistem pemerintahan parlementer
merupakan mandataris Parlemen dan setiap waktu mandat yang diberikan
dapat dicabut. Pencabutan mandat ini merupakan tindakan terakhir
parlemen apabila badan eksekutif tidak dapat memberikan pertanggung
jawaban atau pertanggung jawaban tersebut dinilai tidak memuaskan
dalam Parlemen16 . Ciri-ciri dasar dari sistem parlementer adalah :17
1).
Kepala pemerintahan dijabat oleh Perdana Menteri, dan Perdana
Menteri dipilih oleh badan legislatif.
2).
Perdana Menteri beserta anggotanya bertanggung jawab kepada
Parlemen. Kepala Pemerintah ( Perdana Menteri) merupakan
mandataris Parlemen.
15
Rusadi Kantaprawira,1983, Sistem Politik Indonesia Suatu Model Pengantar, Sinar Baru,
Bandung, hal. 140.
16
Ibid, hal.141.
17
Arend Liphart,1995, Sistem Pemerintahan Parlemen dan Presidensiil Indonesia, PT. Raja
Grafindo, Jakarta , hal.5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3).
14
Kabinet dapat bertahan sejauh mendapat dukungan dari Parlemen.
Artinya Parlemen menjatuhkan Kabinet apabila dari anggota tidak
mendapat dukungan mayoritas dalam DPR.
4).
Apabila kebijakannya tidak mendapat dukungan dari Parlemen,
Perdana Menteri dapat meminta Presiden membubarkan Parlemen,
dan selanjutnya menyelenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu) untuk
membentuk Parlemen baru.
b. Sistem Presidensiil
Esensi sistem ini adalah tidak me ngenal kewajiban pemegang
kekuasaan eksekutif memberi pertanggung jawaban kepada Parlemen, dan
masa jabatannya ditentukan secara konstitusi. Badan eksekutif tidak
bertanggungjawab kepada Parlemen, karena dibentuk melalui Pemilihan
Umum18 . Ciri-ciri dasar dari sistem Presidensiil adalah :19
1)
Kepala pemerintahan disebut Presiden, dan dipilih untuk masa
jabatan yang ditentukan oleh UUD dan dalam keadaan normal tidak
dapat dipaksa untuk mengundurkan diri oleh badan legislatif.
2)
Kepala pemerintahan tidak bertanggungjawab kepada Parlemen
karena dipilih melalui Pemilu secara langsung.
3)
Memiliki eksekutif nonkolega l (1 orang), eksekutif bersifat tunggal,
dimana para menteri hanya pembantu presiden yang setiap saat dapat
diberhentikan.
18
19
Rusadi Kantaprawira, op.cit, hal.143.
Arend Lijphart, op.cit, hal.5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Jadi yang dimaksud masa kepresidenan Megawati Soekarnoputri
dalam skripsi ini adalah bahwa Megawati Soekarnoputri sebagai Perdana
Menteri (Kepala Pemerintahan) sekaligus Kepala Negara.
Sistem pemerintahan yang ditegaskan dalam UUD adalah :20
a.
Indonesia
Adalah negara yang berdasarkan atas hukum (rechtsstaat), negara
Indonesia berdasarkan atas hukum bukan kekuasaan belaka.
b.
Sistem Konstitusi
Pemerintahan berdasarkan atas sistem konstitusi (hukum dasar),
tidak bersifat absolutisme (kekuasaan terbatas).
c.
Kekuasaan
negara
yang
tertinggi
berada
ditangan
Majelis
Permusyawaratan rakyat (MPR).
Di samping itu pokok-pokok pikiran dari sistem pemerintahan
Indonesia adalah :21
1.
Indonesia adalah negara hukum.
2.
Kedaulatan ada ditangan rakyat dan dilaksanakan oleh suatu badan
yang diberi nama MPR.
3.
Presiden merupakan penyelenggara pemerintahan negara yang
tertinggi di bawah MPR.
4.
20
Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR.
C.S.T.Kansil,1990, Sistem Pemerintahan Indonesia, Bumi Aksara, Jakarta , hal.36. Lihat
Miriam Budiarjo,1982, Dasar-Dasar Ilmu Politik, Gramedia, Jakarta, hal.151.
21
Umaruddin Masdar, dkk., op.cit., hal. 145.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5.
16
Menteri negara adalah pembantu Presiden dan tidak bertanggung
jawab kepada DPR.
6.
Kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas.
Secara garis besar kekuasaan MPR, Presiden dan DPR berdasarkan
UUD 1945 dapat digambarkan sebagai berikut :
a.
MPR
MPR adalah lembaga tertinggi negara, pemegang dan
penyelenggara kedaulatan rakyat yang mempunyai kekuasaan tidak
terbatas. Majelis terdiri atas anggota DPR ditambah dengan utusan
daerah dan golongan. Tugas dan wewenang MPR adalah menetapkan
UUD dan Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) sesuai dengan
pasal 3 UUD 1945, MPR juga mengangkat dan memberhentikan
Presiden dan Wapres sesuai dengan pasal 6 ayat (2) UUD 1945.
Untuk
melaksanakan
tugas
dan
wewenangnya,
Majelis
menyelenggarakan sidang, sekurang-kurangnya satu kali dalam lima
tahun. Apabila dipandang perlu, dalam lima tahun itu boleh diadakan
sidang lebih dari satu kali yaitu Sidang Istimewa. Persidangan
Majelis ada 2 (dua) macam, yaitu (a) Sidang Umum, yang diadakan
pada permulaan masa jabatan Majelis, (b) Sidang Istimewa, yang
diadakan di luar sidang umum 22 . Di Indonesia pada masa Presiden
Abdurrahman Wahid periode tahun 1999-2004 telah diadakan dua
kali sidang oleh Majelis, yaitu Sidang Umum tahun 1999 dan Sidang
22
…., Ensiklopedi Nasional Indonesia, Jilid 10, PT.Cipta Adi Pustaka, Jakarta,1990, hal 50-51.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Istimewa tahun 2001 dengan menetapkan Megawati Soekarnoputri
sebagai Presiden Indonesia.
b.
Presiden
Presiden menurut UUD 1945 adalah kepala kekuasaan
eksekutif dalam negara sekaligus penyelenggara Pemerintahan
negara yang tertinggi. 23 Presiden dibantu oleh seorang Wapres dan
Menteri-Menterinya. Seperti yang dijelaskan dalam UUD 1945
bahwa Presiden memegang kekuasaan Pemerintahan, antara lain :24
1)
Kekuatan eksekutif yaitu kekuasaan untuk melaksanakan
Undang-undang.
2)
Kekuatan administratif yaitu kekuasaan untuk mengangkat dan
memberhentikan Menteri-Menterinya.
3)
Kekuasaan Legislatif yaitu kekuasaan untuk membuat Undangundang bersama DPR, membuat Peraturan Pemerintah (PP) dan
membuat Peraturan Pemerintah Pengganti UU (Perpu).
4)
Kekuasaan militer yaitu kekuasaan Presiden sebagai Panglima
tertinggi ABRI dan kekuasaan untuk menyatakan perang atas
persetujuan DPR.
5)
Kekuasaan yudikatif yaitu kekuasaan untuk memberikan grasi,
amnesti, abolisi, dan rehabilitasi.
6)
Kekuasaan diplomatik yaitu kekuasaan untuk mengangkat duta
dan konsul serta menerima duta dari negara lain.
23
24
Ibid, Hal. 147.
Ibid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Perlu diketahui bahwa kekuasaan Presiden dalam sistem
parlementer berbeda dengan sistem presidensiil. Dalam sistem
pemerintahan parlementer, Presiden berfungsinya sebagai kepala
negara. Sedangkan sistem pemerintahan presidensiil, Presiden
disamping sebagai kepala negara juga sebagai kepala pemerintahan.
Sistem Presidensiil ini merupakan sistem yang dianut oleh
Indonesia 25 . Sedang kepresidenan merupakan lembaga pemerintahan
yang diketuai oleh Presiden.
c.
DPR
DPR adalah Dewan Perwakilan Rakyat yang anggotanya terdiri
dari wakil partai yang dipilih melalui Pemilu dan anggota ABRI
yang diangkat. Adapun tugas dan wewenang DPR antara lain :
1)
Bersama-sama Presiden membuat Undang-undang.
2)
Bersama-sama Presiden menetapkan APBN.
3)
Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan UU, APBN,
dan kebijakan Pemerintah.
4)
Menampung dan menindaklanjuti aspirasi dan pengaduan
masyarakat.
Sedangkan hak- hak yang dimiliki oleh DPR diantaranya :26
25
26
1)
Mengajukan anggaran.
2)
Mengajukan pernyataan pendapat.
3)
Mengadakan perubahan atas RUU.
Ibid, hal. 148.
Ibid, hal. 149.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4)
Mengadakan penyelidikan.
5)
Meminta keterangan Presiden
19
4. Bentuk Negara
a. Negara Kesatuan
Negara kesatuan adalah bentuk negara dimana wewenang legislatif
tertinggi dipusatkan dalam satu badan legislatif pusat/nasional. Adapun
ciri-ciri dari bentuk negara kesatuan antara lain :
1. Tidak ada negara dalam negara.
2. Pemerintah pusat memiliki kedaulatan penuh.
3. Hanya memiliki satu konstitusi.
Penyelenggara ne gara kesatuan ada dua sistemnya, yaitu :
1)
Negara kesatuan dengan sistem sentralisasi
Dalam sistem ini Pemerintah Pusat menjalankan seluruh
kekuasaan pemerintahan, sedang daerah-daerah hanya tinggal
melaksanakan peraturan dan perintah dari pemerintah pusat.
Pemerintah daerah tidak mempunyai hak untuk mengadakan
peraturan sendiri.
2)
Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi
Penerapan sistem ini adalah Pemerintah Pusat menyerahkan
kekuasaannya kepada Pemerintah daerah, dengan tujuan daerah
dapat menentukan dan bertanggung jawab terhadap daerah
sendiri, dengan demikian Pemerintah Pusat hanya menentukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
urusan yang bersifat umum dan penting. Daerah-daerah yang
mengurus rumah tangganya sendiri disebut daerah otonom.
b. Negara Federal
Negara Federal merupakan gabungan dari beberapa negara bagian,
dengan kedaulatan penuh ada pada gabungan dari negara-negara
bagian itu. Adapun ciri-ciri dari negara federal adalah sebagai berikut :
1). Ada negara dalam negara.
2). Kedaulatan ekstern berada di tangan pemerintah federal.
3). Kedaulatan intern berada di pemerintah bagian.
4). Terdapat dua macam konstitusi yaitu konstitusi negara federal dan
konstitusi negara bagian.
5. Bentuk pemerintahan
Yang dimaksud dengan pemerintahan adalah lembaga yang bertugas
menentukan kebijakan dan melaksanakannya untuk mencapai tujuan
negara. Pemerintahan adalah pelaksana (eksekutif) kebijakan umum.
Bentuk pemerintah yang terkenal adalah monarkhi (kerajaan) dan republik.
Kerajaan atau monarkhi adalah negara yang dikepalai oleh seorang Raja
dan bersifat turun menurun dan menjabat untuk seumur hidup. Selain Raja,
kepala negara suatu monarkhi dapat berupa kaisar atau syah. Republik
adalah negara dan pemerintahan rakyat yang dikepalai oleh seorang
Presiden sebagai kepala negara yang dipilih dari dan oleh rakyat untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
suatu masa jabatan ( contoh Amerika Serikat 4 tahun, Indonesia 5 tahun).
Biasanya Presiden dapat dipilih kembali setelah habis masa jabatannya. 27
6. Partai Politik
Secara umum partai politik adalah suatu kelompok yang terorganisir
yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai- nilai dan cita-cita
yang sama 28 .
Menurut Carl J. Friedrich, partai politik adalah sekelompok manusia
yang
terorganisir
mempertahankan
secara
penguasa
stabil
terhadap
dengan
tujuan
pemerintahan
merebut
bagi
atau
pimpinan
partainya kemanfaatan yang bersifat idiil dan materiil 29 .
Menurut pendapat R.H.Soltau, partai politik adalah sekelompok
warga negara yang sedikit banyak terorganisir, yang bertindak sebagai
suatu kesatuan politik dan yang dengan memanfaatkan kekuasaannya
untuk memilih bertugas menguasai pemerintahan dan melaksanakan
kebijaksanaan umum mereka 30 .
Menurut pendapat Sigmund Neumann, partai politik adalah
organisasi dari aktivis-aktivis politik yang berusaha untuk menguasai
kekuasaan pemerintah serta merebut dukungan rakyat atas dasar
persaingan dengan suatu golongan atau golongan yang mempunyai
pandangan berbeda 31 .
27
C.S.T. Kansil, op.cit., hal. 21.
Miriam Budiarjo,1982, Dasar-Dasar Ilmu Politik, PT. Gramedia, Jakarta,hal.160.
29
Ibid
30
Ibid.
31
Ibid. hal.162.
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Secara garis besar fungsi partai politik adalah :32
a)
Sosialisasi Politik yaitu proses pembentukan sikap dan orientasi
politik para anggota masyarakat.
b)
Rekruitmen Politik, yaitu seleksi dan pemilihan atau seleksi dan
pengangkatan seseorang atau sekelompok orang untuk melaksanakan
sejumlah peranan dalam sis tem politik pada umumnya dan
pemerintahan khusunya.
c)
Partisipasi Politik, adalah kegiatan warga negara biasa dalam
mempengaruhi proses pembuatan dan pelaksanaan kebijaksanaan
umum dan pelaksanaan keputusan politik.
d)
Pemadu Kepentingan yaitu kegiatan me nampung, menganalisis dan
memadukan
berbagai
kepentingan
yang
berbeda
bahkan
bertentangan menjadi berbagai alternatif kebijakan umum, kemudian
diperjuangkan dalam proses perbuatan dan pelaksanaan keputusan
politik.
e)
Komunikasi Politik, ialah proses penya mpaian informasi mengenai
politik dari pemerintah kepada masyarakat dan dari masyarakat
kepada pemerintah.
f)
Pengendalian konflik artinya menampung dan memadukan berbagai
aspirasi dan kepentingan dari pihak-pihak yang berkonflik dan
membawa permasalahan ke dalam musyawarah badan perwakilan
rakyat untuk mendapatkan penyelesaian berupa keputusan politik.
32
Ramlan Surbakti,1992, Memahami Ilmu Politik , PT. Grasindo, Jakarta, hal. 116-121.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
g)
23
Kontrol Politik ialah kegiatan untuk menunjukkan kesalahan,
kelemahan dan penyimpangan dalam isi suatu kebijakan atau dalam
pelaksanaan
kebijakan
yang
dibuat
dan
dilaksanakan
oleh
pemerintah.
Sedang fungsi partai politik dalam negara demokrasi antara lain :33
1)
Sebagai sarana komunikasi politik.
Arus informasi dalam suatu negara bersifat dua arah artinya berjalan
dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas. Kedudukan partai dalam
arus ini adalah sebagai jembatan antara mereka yang memerintah
dengan mereka yang diperintah.
2)
Sebagai sarana sosialisasi politik.
Proses dimana seseorang memperoleh sikap dan orientasi dan nilai
dari masyarakat dimana ia berada. Proses itu mencakup proses
dimana masyarakat mewariskan norma-norma dan nilai- nilai dari
satu generasi ke generasi berikutnya.
3)
Sebagai sarana rekruitmen politik.
Rekruitmen politik adalah proses dimana partai mencari anggota
baru dan mengajak orang yang berbakat untuk berpartisipasi dalam
partai politik.
4)
Sebagai sarana Pengatur konflik.
Negara demokrasi masyarakatnya terbuka. Adanya perbedaan dan
persaingan adalah hal yang wajar.
33
Miriam Budiarjo, op.cit., hal.163.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Syarat-syarat dasar untuk terselenggaranya pemerintahan yang
demokratis di bawah rule of law adalah sebagai berikut :
a)
Perlindungan konstitusional, dalam arti bahwa konstitusi, selain
menjamin hak- hak individu, harus menentukan pula cara prosedur
untuk memperoleh perlindungan atas hak-hak yang terjamin.
b)
Badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak.
c)
Pemilihan umum yang bebas.
d)
Kebebasan untuk menyatakan pendapat.
e)
Kebebasan untuk berorganisasi dan beroposisi.
f)
Pendidikan kewarganegaran.
Berdasarkan konsep di atas, Indonesia memiliki bentuk pemerintahan
republik dengan pemerintahan rakyat yang dikepalai oleh Presiden sebagai
kepala negara yang dipilih oleh rakyat.
Bentuk negara Indonesia adalah kesatuan dengan ciri-ciri tidak ada
negara dalam negara, pemerintah pusat memiliki kedaulatan penuh secara
intern maup un ekstern, dan hanya memiliki satu konstitusi yaitu UUD
1945.
Sedangkan sistem pemerintahan yang dianut Indonesia adalah sistem
pemerintahan presidensiil yaitu sistem pemerintahan dimana kepala
pemerintahan disebut Presiden dan dipilih untuk masa jabatan yang
ditentukan oleh UUD. Kepala pemerintahan (Presiden) dipilih oleh rakyat
baik secara langsung atau melalui badan pemilihan. Untuk kabinet yang
dijalankan oleh Indonesia adalah kabinet presidensiil. Kabinet presidensiil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
adalah kabinet dimana pertanggungjawaban atas kebijaksanaan pemerintah
dipegang oleh Presiden sendiri. Para Menteri tidak bertanggung jawab
langsung kepada DPR melainkan Presiden.
Pada masa reformasi, diharapkan dapat membawa perubahan dalam
segala hal (politik). Akan tetapi pada era reformasi, Indonesia dihadapkan
dalam berbagai macam cobaan, terutama sekali dalam kepemimpinan
bangsa (Pemerintah). Hal ini terlihat jelas saat berakhirnya kekuasaan
Soeharto, awal pemerintahan B.J.Habibie, Pemerintahan Abdurrahman
wahid hingga pemerintahan Megawati soekarnoputri periode tahun 20012004. Akan tetapi alangkah baiknya apabila kita meninjau kembali
keadaan politik sebelum Megawati diangkat menjadi Presiden republik
Indonesia.
Kondisi politik di tanah air pada awal tahun 1999 hingga tahun 2001
belum juga menampakkan titik terang. Hal ini terlihat dari banyaknya
kontroversi-kontroversi yang berakibat hilangnya kredibilitas pemimpin
bangsa. Pemerintahan Abdurrahman Wahid ini sangat fenomenal dan
penuh dengan kontroversi. Hal ini disebabkan karena Abdurrahman Wahid
sering mengambil langkah soliter dan kurang memperdulikan para politisi
di DPR. Konflik antara elit politik telah mencapai titik kuliminasi. Hal ini
telah mendorong untuk diadakan Sidang Istimewa MPR (SI MPR) sebagai
upaya untuk menyelesaikan konflik elit politik tersebut, karena ini yang
konstitusional, dan sangat lebih baik dari pada cara pemaksaan atau
dengan kekerasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Sidang istimewa MPR yang akan diselenggarakan pada tanggal 1-7
Agustus 2001 dipercepat menjadi tanggal 21-26 Juli 2001. Proses menuju
Sidang istimewa MPR ini penuh dengan kontroversial, dimana terdapat 7
fraksi mendukung diselenggarakannya Sidang istimewa MPR, dua fraksi
menolak dan satu fraksi abstain. Alasan diselenggarakannya Sidang
istimewa
MPR
guna
meminta
pertanggung
jawaban
Presiden
Abdurrahman Wahid, karena dalam waktu tiga bualan Presiden tidak
mengindahkan memorandum I dan II. Sebagai bentuk perlawanan terhadap
lawan politiknya Presiden mengeluarkan dekrit pada tanggal 23 Juli 2001,
yang intinya membekukan MPR-RI dan DPR-RI dan Golkar serta
mengembalikan kedaulatan ke tangan rakyat dengan mempercepat
pelaksanaan pemilu. Akan tetapi dekrit ini dianggap tidak konstitusional
dan tidak sah, karena kedudukan DPR adalah kuat. Presiden tidak bisa
membubarkan DPR apalagi MPR. Langkah- langkah yang diambil oleh
Presiden justru menambah rasa ketidak percayaan parlemen dan dianggap
berbahaya dan melanggar haluan negara.
Sesuai dengan ketentuan UUD 1945 bahwa MPR adalah lembaga
tertinggi negara pemegang kedaulatan rakyat yang kekuasaannya tidak
terbatas. Maka Sidang istimewa MPR itu benar-benar digelar. Sidang
istimewa MPR ini menghasilkan empat buah ketetapan yaitu sebagai
berikut :34
34
M.Djadijono, op.cit., hal.225. Lihat Koran Tempo, 27 Juli 2001.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
1. Sikap MPR Republik Indonesia terhadap Maklumat Presiden
Republik Indonesia tanggal 23 Juli 2001 dianggap tidak sah dan
bertentangan dengan hukum dan tidak mempunyai kekuatan
hukum (Tap MPR No.I/MPR/2001).
2. MPR meminta pertanggung jawaban Presiden, dan penolakan
Presiden memberikan pertanggung jawaban dalam Sidang
istimewa MPR serta penerbitan Maklumat oleh Presiden tanggal
23 Juli 2001 dianggap melanggar haluan negara (Tap MPR
No.II/MPR/2001).
3. Penetapan Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri sebagai
Presiden RI menggantikan KH. Abdurrahman wahid sampai
masa
jabatan
Presiden
RI
1999-2004
(Tap
MPR
No.III/MPR/2001).
4. Pengangkatan Hamzah Haz sebagai Wakil Presiden RI (Tap
MPR No.IV/MPR/2001).
Selain Sidang Istimewa MPR wujud dari reformasi bagi bangsa
Indonesia,
terbentuknya
kabinet
gotong
royong
dibawah
duet
kepemimpinan Megawati Soekarnoputri–Hamzah Haz pada tanggal 9
Agustus 2001 pada dasarnya merupakan akhir dari rangkaian proses inisial
konstitusional politik di Indonesia. Sidang Istimewa MPR 2001
merupakan awal dari institusionalisasi ini telah berlangsung demokratis.
Demikian juga Sidang Istimewa MPR 2001 terlaksana secara demokratis
dan terbuka sehingga membawa nuansa akuntabilitas yang memadai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Proses pengangkatan Presiden dan Wapres merupakan agenda Sidang
Istimewa
MPR
2001,
terlihat
menyajikan
suasana
baru
bagi
pengembangan kultur demokratis Indonesia.
Oleh karena itu, masa depan Indonesia bukan hanya tergantung pada
bagaimana duet Megawati-Hamzah Haz menyelesaikan berbagai masalah
krisis ekonomi, dan sosial-politik, tetapi juga bagaimana “rezim
reformasi” yakni sinergi keseluruhan jajaran pemerintahan baru yang
terdiri dari lembaga- lembaga MPR, DPR, Presiden dan Mahkamah Agung
melanjutkan proses institusionalisasi reformasi selanjutnya secara optimal.
Untuk itu masalah pokok yang harus segera ditangani oleh duet
Megawati-Hamzah Haz adalah mewujudkan proses reformasi politik dan
hukum serta mengatasi masalah ekonomi. Indikasi pertama yang
menunjukkan komitmen duet kepemimpinan atas masalah tersebut adalah
pada profil kabinet yang dibentuk. Kabinet Mega dinilai telah memenuhi
harapan publik. Megawati berhasil menyusun kabinet yang kompromistis,
dimana kabinetnya mencerminkan adanya campuran antara koalisi partaipartai politik dan profesional maupun militer.
Selain itu terpilihnya Megawati Soekarnoputri sebagai Presiden RI
yang kelima juga disambut kalangan luas sebagai pemberi harapan bagi
rakyat akan masa depan.
Untuk itu ada tiga hal yang penting yang nampaknya harus segera
ditindak lanjuti oleh kabinet Megawati Soekarnoputri. Hal penting itu
adalah harapan dari rakyat Indonesia. Tiga hal penting tersebut antara lain,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
pertama penuntasan kasus dugaan penyelewengan dana non budgeter
Bulog Akbar Tanjung dan masalah KKN lainnya. Hal ini menunjukkan
bahwa pemerintahan Mega-Hamzah benar-benar mempunyai komitmen
untuk
menegakkan
suatu
pemerintahan
yang
bersih
dan
bertanggungjawab. Kedua adalah menyelesaikan konflik-konflik sosial di
Kalimantan Tengah sampai konflik Poso, Aceh, dan Papua (hubungan
pusat-daerah), apalagi masalah teroris yang menghantui Indonesia pada
saat itu. Hal ini untuk menunjukkan pemerintahan baru benar-benar
mempunyai komitmen untuk menegakkan hukum yang adil di Indonesia.
Rule of law menjadi bagian yang sangat signifikan bagi pertumbuhan
demokrasi. Ketiga adalah penanganan dalam mengatasi krisis ekonomi.
Kebijakan dalam penanganan masalah krisis ekonomi ini secara tidak
langsung menambah kredibilitas Pemerintah, bahwa Pemerintah mampu
menumbuhkan kesejahteraan bangsanya.
Meski demikian pemerintahan yang dijalankan oleh Megawati dapat
dikatakan tidak berhasil. Dalam pemerintahannya, Megawati banyak
mendapat kecaman, Megawati dinilai lamban dalam menyelesaikan segala
persoalan bangsa, terutama dalam konflik Poso, Papua dan kasus terorisme
di Indonesia. Hal ini menyebabkan banyaknya kritikan-kritikan yang
dilontarkan kepadanya.
Di sisi lain pemerintahan Megawati telah berhasil merencanakan
Pemilu 2004 secara langsung. Untuk periode ini Megawati pun
mencalonkan diri untuk menjadi Presiden periode 2004-2009. Akan tetapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Megawati yang kharismatik tapi hemat bicara dan pendiam ini tidak bisa
lolos dalam pemilihan Presiden secara langsung tahun 2004. Dan sebagai
pemenang Pemilu 2004 sekaligus sebagai pemimpin bangsa ialah
pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Yusuf Kalla.
G. Hipotesis
Yang dimaksud dengan hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu
masalah yang harus diuji kebenarannya. Seringkali peneliti tidak dapat
memecahkan permasalahannya hanya dengan sekali jalan. Permasalah itu akan
diselesaikan segi demi segi dengan cara mengajukan pertanyaan untuk tiap
segi, dan mencari jawaban melalui penelitian yang dilakukan35 .
Dalam penelitian, hipotesis merupakan pedoman bagi penelitian. Dengan
adanya hipotesis, maka langkah pengujian hipotesis dapat dilakukan lebih
terarah. Adapun hipotesis dari penelitian ini adalah :
1. Kalau Presiden Abdurrahman Wahid dipecat oleh MPR karena
terlibat kasus suap Bruneigate dan Bullogate, maka Megawati
Soekarnoputri sebagai wakil presiden diangkat menjadi presiden
Republik Indonesia periode tahun 2001-2004.
2. Kalau Megawati Soekarnoputri menjadi Presiden Republik
Indonesia, maka Beliau akan melakukan kebijakan politik dan
ekonomi yang sesuai dengan tujuan partainya, yaitu membangun
35
Suharsimi Arikunto, 1989, Prosedur Penelitian, PT.Bina aksara, Jakarta, hal.62.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kekuatan
politik
PDI
Perjuangan
dan
31
memperjuangkan
kepentingan ekonomi rakyat Indonesia.
3. Kalau dalam menjalankan pemerintahan Megawati Soekarnoputri
memberi perhatian kepada rakyat kecil, maka pengaruhnya dalam
bidang politik dan ekonomi akan baik terhadap rakyat Indonesia.
H. Metode dan Pendekatan Penelitian
1. Metodologi
Dalam mengkaji masa keprsidenan Megawati Soekarnoputri periode
tahun 2001-2004 ini, penulis menggunakan metode sejarah. Metode sejarah itu
merupakan suatu proses menguji dan menganalisis secara kritis rekaman dan
peninggalan masa lampau secara imajinatif dari fakta- fakta yang diperoleh
melalui proses historiografi. Dalam skripsi ini metodologi penulisan yang
digunakan adalah metode deskriptif analitis.
Deskriptif analitis merupakan pemecahan masalah yang diselidiki
dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan obyek pemikiran pada saat
sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak / sebagaimana adanya. Metode
deskriptif analitis memusatkan perhatiannya pada penemuan fakta- fakta
sebagaimana keadaan yang sebenarnya. Tujuan dari penulisan deskriptif
analitis ini adalah untuk membuat gambaran secara sistematis, faktual, dan
akurat mengenai fakta sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang
diselidiki36 .
36
Moh.Natsir, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta, hal.63.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Metode adalah cara kerja untuk memahami obyek yang menjadi sasaran
ilmu yang bersangkutan. Metode penelitian sejarah adalah suatu proses
menguji dan menganalisa secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau.
Hal ini sangat bermanfaat bagi sejarawan untuk merekonstruksi masa lampau
secara
imajinatif
berdasarkan
fakta- fakta
yang
diperoleh
melalui
historiografi 37 .
Adapun tahap-tahap yang digunakan dalam metode penelitian ini
mencakup lima tahapan, yaitu :
1). Pemilihan Topik.
Pemilihan topik merupakan salah satu langkah kerja yang pertama yang
harus dikerjakan oleh seorang penulis agar apa yang ingin diketengahkan
dalam penulisannya menjadi jelas lebih- lebih dimata pembaca sendiri.
Untuk itu diperlukan beberapa kriteria sebagai acuan, yaitu :
a) Topik harus memiliki nilai, yang artinya di sini harus berdasarkan
pada pengalaman manusia yang dianggap paling penting terutama
peristiwa-peristiwa
yang
dapat
membawa
perubahan
dalam
masyarakat.
b). Topik harus orisinil yang berarti apa yang ditulis belum pernah ditulis
orang lain.
c). Topik harus praktis yang berarti bahwa pemilihan topik di sini
apabila dilanjutkan ke penelitian tidak memakan waktu.
37
Louis Gottschalk, op.cit., hal.33.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
d). Topik harus memiliki kesatuan tema dan topik di sini harus berangkat
dari suatu permasalahan.
2)
Pengumpulan Sumber (Heuristik).
Pengumpulan sumber atau heuristik adalah proses pengumpulan
data-data dari sumber-sumber yang ada untuk kepentingan subyek yang
akan diteliti. Menurut bentuknya, sumber sejarah dibedakan menjadi
tiga, yaitu : sumber tertulis, sumber benda, dan sumber lisan. Menurut
sifatnya, sumber sejarah dibedakan menjadi tiga juga, yaitu : sumber
primer,sumber sekunder dan sumber tersier.
Dalam penelitian ini penulis banyak menggunakan sumber
tertulis, yaitu berupa buku-buku dan dokumen resmi kenegaraan,
majalah, dan internet. Sumber primer yang digunakan oleh penulis
adalah dokumen-dokumen kenegaraan, misalnya pidato Presiden RI
pada Sidang Tahunan MPR RI pada tanggal 1 November 2001, majalah
terbitan sejaman dengan peristiwa yang sedang berlangsung sebagai
contoh CSIS th XXX/2001. Sumber-sumber tersebut penulis peroleh
melalui buku-buku yang ditulis oleh orang yang tidak terlibat langsung
dalam suatu peristiwa dan berbagai sumber atau literatur yang ada di
perpustakaan Sanata Dharma, Perpustakaan Daerah Yogyakarta dan
berbagai tempat lainnya. Sumber-sumber itu berupa buku-buku pustaka
dan majalah, baik yang bersifat primer maupun sekunder.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3)
34
Kritik Sumber.
Kritik sumber merupakan tahap penelitian sejarah setelah
pengumpulan
data.
Kritik
sumber
bertujuan
untuk
mengetahui
kredibilitas dan otoritas sumber. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa
kritik sumber adalah uji terhadap data pada penelitian. Kritik sumber
dalam penelitian sejarah merupakan langkah yang harus dilakukan untuk
menghindari adanya kepalsuan suatu sumber atau untuk mengetahui
apakah data yang ada dapat dipertanggung jawabkan keasliannya atau
tidak. Salah satu cara yang dilakukan adalah kritik intern dengan
membandingkan sumber supaya diketahui kebenarannya. Kritik intern
dilakukan dengan menilai apakah sumber yang digunakan tersebut dapat
dipercaya atau tidak. Penulis melakukan kritik sumber dengan cara
melihat dan mengkaji apakah sumber tersebut dapat dipercaya
kebenarannya dan bersifat obyektif, sehingga diperoleh data-data yang
dapat dipercaya dan relevan. Hasil dari kritik sumber adalah fakta- fakta
yang merupakan unsur rekonstruksi sejarah.
4)
Interpretasi Data (Analisa Data).
Analisis sumber atau interpretasi dalam penelitian merupakan
tahap yang sangat penting, karena dalam interpretasi terhadap unsur
penafsiran terhadap sumber yang telah dinilai kebenarannya. Hasil
analisa akan menunjukkan tingkat keberhasilan suatu penelitian. Dalam
penelitian ini data akan ditempatkan secermat mungkin supaya penelitian
bisa mendekati keadaan yang sebenarnya. Pengolahan data secermat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
mungkin diharapkan mampu mengurangi subyektifitas yang biasa
muncul dalam historiografi. Sejarah dalam obyektif (peristiwa) yang
diamati dan dimasukkan kepikiran subyek tidak akan murni tetapi akan
murni apabila diberi warna sesuai kacamata subyek, artinya interpretasi
merupakan penafsiran terhadap fakta-fakta telah diuji kebenarannya dan
menganalisis sumber untuk menghasilkan suatu peristiwa.
5)
Penulisan Sejarah (Historiografi).
Penulisan sejarah tidak lepas dari sumber-sumber yang terkait
didalamnya, yang memberi suatu gambaran mengenai rangkaian suatu
peristiwa. Dalam penulisan sejarah aspek kronologis suatu peristiwa
sangat penting, sehingga dengan mudah memberi suatu pengertian dasar
kapan peristiwa itu terjadi.
Penulisan sejarah ini dilakukan setelah melalui beberapa kriteria
yang telah tercantum dalam metode penulisan sejarah. Metode tersebut
diantaranya : topik, latar belakang permasala han, permasalahan, tujuan
dari penulisan ini, manfaat penulisan, landasan teori, kajian pustaka,
metode penelitian, sistimatika penelitian, jadwal penelitian dan sumber
yang terakhir yaitu daftar pustaka.
Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan skripsi ini
adalah metode deskriptif analitis, yakni model penulisan sejarah yang
membutuhkan landasan teoritis atau kerangka konseptual. Masalah
pokok yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah apa yang melatar
belakangi Megawati soekarnoputri diangkat sebagai Presiden RI periode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
tahun 2001 sampai 2004, masalah kedua apa kebijakan-kebijakan yang
dijalankan oleh Megawati Soekarnoputri, dan masalah ketiga bagaimana
pengaruh pemerintahan yang dijalankan oleh Megawati Soekarnoputri
selama menjabat sebagai presiden RI yang kelima.
2. Pendekatan
Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah pendekatan
politik dan pendekatan psikologi. Adapun yang akan dianalisis dalam
pendekatan politik adalah bagaimana distribusi kekuasaan itu terjadi dalam
suatu masyarakat atau suatu negara selanjutnya bagaimana kekuasaan itu
dijalankan dan akhirnya bagaimana kekuasaan itu mengakhiri masa tugas
Megawati Soekarnoputri.
Sedang untuk pendekatan psikologi adalah pendekatan yang
berorientasikan pada tingkah laku manusia. Syarat utama dari pendekatan
ini adalah tingkah laku manusia yang berorientasi umum. Masalah dalam
pendekatan psikologi ini adalah pada tingkah laku manusia baik tingkah
laku dalam maupun tingkah laku luar. Penganalisa dari tingkah laku
tersebut pasti membuat ketentuan dengan hadirnya suatu organisme atau
sebagai penengah antara rangsangan dari luar dan kemungkinan adanya
tanggapan. Seperti yang yang diketahui pada dasarnya sifat dari manusia
adalah halus dan selalu hidup dalam kebersamaan, namun karena adanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
rangsangan dari luar yang tidak sesua i dengan sifat dasar manusia tersebut
maka sifat manusia yang semula halus akan mengalami perubahan38 .
Dengan demikian pendekatan psikologis ini penulis gunakan untuk
mengkaji biografi Megawati Soekarnoputri. Melalui pendekatan ini
menguraikan sifat dasar Megawati Soekarnoputri yang dapat diketahui
dari biografi Megawati Soekarnoputri . Dalam biografi tersebut penulis
menguraikan sifat-sifat dasar beliau yang memang memiliki kepribadian
pendiam, kalem, lemah lembut, tenang dan disiplin serta memiliki sifat
sosial yang tinggi. Sehingga hal itu menjadi latar belakang ketertarikannya
terjun dalam bidang politik yang kemudian hari membawanya menjadi
presiden Republik Indonesia yang kelima. Selain itu juga ketertarikan
dalam politik ini juga dipengaruhi oleh faktor keluarga, dimana Megawati
Soekarnoputri ini berlatar belakang anak dari Bung Karno, presiden
pertama Republik Indonesia.
38
Robert F. Berchover, A Behavioral Approach to Historical Analysis, A Free Prees Paperback,
New York, Hal. 25.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
I. Sistimatika Penulisan
Sistematika penulisan ini, penulis tunjukkan untuk memaparkan secara
garis besar masa kepresidenan Megawati Soekarnoputri periode tahun 20012004.
Adapun kerangka dari penulisan ini adalah :
Bab I
Bab II
: Pendahuluan
: Latar belakang Megawati Soekarnoputri diangkat sebagai
Presiden Republik Indonesia yang kelima.
Bab III
: Kebijakan-kebijakan yang dijalankan Megawati Soekarnoputri
Bab IV
: Pengaruh pemerintahan yang dijalankan Megawati Soekarnoputri
selama menj abat sebagai Presiden Republik Indonesia.
Bab V
: Penutup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
LATAR BELAKANG MEGAWATI SOEKARNOPUTRI DIANGKAT
SEBAGAI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERIODE
TAHUN 2001-2004
A. Biografi Megawati Soekarnoputri
1. Masa Kecil Megawati Soekarnoputri
Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri merupakan nama
lengkap Megawati Soekarnoputri atau yang lebih dikenal dengan nama Mbak
Mega (lihat Lampiran 1). Megawati dilahirkan di Yogyakarta pada tanggal 23
Januari 1947. Kelahirannya ditandai suara bedug yang bertalu-talu, mendung tebal
dan hujan turun sangat deras disertai halilintar. 39 Saat itu suasana sangat tidak
menyenangkan karena sebagai anak Presiden RI Mega harus lahir dalam situasi
yang memprihatinkan.
Sejak lahir Megawati Soekarnoputri telah mengalami kehidupan dalam
tempat pelarian dan persembunyian. Kelahiran Megawati itu berada dalam situasi
revolusioner karena pada saat itu Belanda ingin kembali menguasai tanah air
dengan menaklukkan Yogyakarta yang terkenal sebagai kota perjuangan dan
bersejarah. 40
Sejak kecil Megawati Soekarnoputri dikenal gadis kecil yang cerdas,
pendiam, sedikit bicara dan banyak senyum. Kepribadiannya kalem, tenang dan
39
40
Sumarno,op.cit., hal. 1
Rusdi Muchtar,dkk, op.cit., hal. 2.
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
tidak sentimental dalam mengungkapkan perasaannya. 41 Masa kanak-kanaknya
hingga remaja, ia lalui di lingkungan istana negara, diisi dengan belajar menari
dan membaca. Sesekali jika ada tamu negara yang berkunjung ke Istana, Bung
Karno menampilkan putri kesayangannya untuk menari didepan tamunya dalam
jamuan resmi kenegaraan. 42 Sebagai putri Presiden Megawati bersama saudarasaudaranya cukup dimanja para abdi dalem istana dalam situasi penuh privilege
(fasilitas khusus) yang dinikmati first family. Meskipun demikian Mega kecil
sudah dibiasakan bersosialisasi dengan orang-orang disekitarnya. Yaitu pada saat
mendapat pendidikan pra-sekolah, Mega dan Guntur kakaknya dididik dengan
tegas untuk menjadi anak yang mandiri dan tidak eksklusif. Mega dan kakaknya
belajar bersama dengan anak-anak karyawan dan tukang kebun. Bercampurnya
anak-anak tersebut membuat Mega mengetahui langsung kehidupan “wong cilik”
dan bisa memahami betapa sulitnya menjadi “wong cilik”.
Pendidikan dasar Megawati hingga SMA dilaluinya di Perguruan Cikini
Jakarta Pusat. 43 Selepas SMA, Megawati masuk Fakultas Pertanian di Universitas
Pajajaran Bandung, tahun 1965. Semasa mahasiswa, Megawati aktif dalam
Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) cabang Bandung, sebagai
anggota biasa. Keaktifan Mega dalam GMNI ini telah membuktikan bahwa Mega
pun sebagai seorang aktivis, namun pembawaan pribadinya sangat tenang dan
cenderung pendiam.
Pada tahun 1967, situasi politik Indonesia telah membuka luka hati
Megawati, dimana ia memilih untuk meninggalkan bangku kuliah untuk
41
Syahbuddin Managandaralam, 1986, Apa dan Siapa Bung Karno, Rosda, Jakarta, hal. 11.
Sumarno, op.cit., hal. 4.
43
Sumarno, op.cit., hal 5.
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
mendampingi ayahnya, Bung Karno. Kesehatan Bung Karno semakin memburuk
dan sedang dikenai karantina politik oleh Soeharto sebagai penguasa baru.
Megawati merasakan betul kegoncangan jiwa yang dialami ayahnya akibat
tekanan dan isolasi politik oleh rezim yang menamakan Orde Baru. Kesedihan
dan kepedihan Megawati begitu mendalam ketika akhirnya Bung Karno wafat
tanggal 21 Juni 1970, dalam status politik yang kurang menggembirakan bahkan
memilukan.
Setelah situasi agak mencair, pada tahun 1970 Megawati berusaha untuk
melanjutkan kuliahnya. Ia masuk Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Akan
tetapi kuliah keduanya inipun tak terselesaikan. Tahun 1972, ia memutuskan
untuk berhenti kuliah. Hal ini disebabkan karena faktor mengurus rumah tangga
dan kegiatannya terjun dalam dunia politik.
Megawati mengakhiri masa lajangnya dengan dipersunting oleh seorang
penerbang Letnan Satu Surindro Supjarso, yang biasa dipanggil dengan sebutan
Mas Pacul. Akan tetapi kebahagiaan Mega tidak berlangsung lama, saat ia hamil,
suaminya bersama tujuh awak pesawat Skyvan T.70 dikabarkan jatuh di Biak
Irian Jaya tahun 1970, tak lama setelah Bung Karno wafat. 44 Pada tahun 1972,
Mega mencoba untuk membangun rumah tangga untuk yang kedua kalinya. Mega
berkenalan dengan seorang pemuda tampan Hassan Gamal Ahmad Hassan,
diplomat Mesir yang bertugas di Jakarta. Keduanya menikah di Kantor Urusan
Agama Sukabumi tahun 1972. Namun, pernikahan kedua ini tidak seperti yang
diharapkan. Pernikahan Megawati dibatalkan oleh Pengadilan Agama Istimewa
44
Agus Basri dan Nunik Iswardani, “Mega dan Berbagai Tanda”, Tempo No.43 Tahun
XXIII,Edisi 25 Desember 1993, hal. 17.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Jakarta. Pengadilan menganggap nasib suaminya, Surindro belum jelas apakah
sudah meninggal atau masih hidup. Oleh karena itu, Pengadilan Agama menilai
pekawinan Mega-Gamal Ahmad Hasan tidak sah sehingga harus dibatalkan. 45
Dalam perjalanan selanjutnya, wanita pendiam dan suka senyum itu
bertemu dengan seorang aktivis GMNI. Pria asal Ogan Komering Ulu, Palembang
yang menjadi tambatan hati Mega itu adalah Taufik Kiemas. Setelah mendapat
kepastian bahwa suaminya telah meninggal dalam musibah di Biak itu, Mega
akhirnya menikah dengan Taufik Kiemas hingga saat ini. Pasangan Mega-Taufik
dalam banyak hal menemukan kecocokan. Taufik sena ntiasa memberikan
“support” terhadap karier politik yang dirintis istrinya.
Saat ini Megawati dapat dikatakan sebagai salah seorang aktor politik
yang cukup penting di pentas nasional, akan tetapi Mega tidak pernah menempuh
pendidikan politik secara formal,seperti tokoh politik lainnya. Pendidikan politik
Megawati diperoleh sejak kecil dari ayahnya, Bung Karno. Di lingkungan istana
itulah Megawati mengalami proses sosialisasi politik yang intensif dari tokohtokoh politik yang menemui ayahnya dimana ia sering dilibatkan walaupun
sekedar untuk menghidangkan minuman dan makanan atau menemani ayahnya
dalam perbincangan santai tentang aneka persoalan negara.
Bahkan di meja makanpun Megawati dapat memperoleh pelajaran politik
dari ayahnya, hal ini dikarenakan kesibukan Soekarno sebagai kepala negara.
Peristiwa ini terjadi salah satunya diruangan makan Istana Merdeka tahun 1964.
Diruangan ini Megawati mendapat dua jenis pelajaran yang berharga dari
45
Ibid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
ayahnya. Pertama, ayahnya memberi kiat-kiat menjadi seorang politikus yang
baik. Soekarno menjelaskan bahwa seorang politikus yang baik harus menguasai
psikologi massa (rakyat); mempunyai keteguhan dalam memegang asa dan taktik
perjuangan organisasi. Organisasi yang dimaksud bisa berupa negara, partai,
tentara, mahasiswa dan sebagainya.
Pelajaran kedua, yaitu mengenai bagaimana gaya berdiplomasi ketika
berhadapan dengan pemimpin dan masyarakat Internasional, sehingga mereka
memberi respon yang positif terhadap setiap gagasan yang dilontarkan. Respon
yang positif ini juga yang dapat dijadikan barometer keberadaan Indonesia di
forum Internasional.
Sebagai anak Presiden, Megawati tentu memahami pasang surut badai dan
gelombang kehidupan politik yang juga dialami bapaknya. Sejak awal Megawati
telah menyadari benar apa konsekuensi memasuki dunia politik yang sarat dengan
konflik kepentingan (conflict of interest) dan perebutan kekuasaan (struggle for
power). Merasakan pasang surut karier politik ayahnya, tampaknya membawa
pemahaman yang dalam pada diri Megawati bahwa dalam politik tidak ada kawan
dan lawan yang abadi, yang abadi hanyalah kepentingannya.
2. Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua PDI Perjuangan
Pada awalnya, Megawati bukanlah figur yang dikenal luas oleh publik.
Masyarakat hanya mengetahui bahwa Megawati merupakan salah satu putri Bung
Karno, presiden pertama RI. Bahkan diantara putra dan putri Bung Karno, nama
Megawati tidak banyak publikasi, hanya seorang figur rumah tangga biasa.
Megawati mulai disebut-sebut orang ketika ia mulai terjun ke dunia politik. Karier
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
politik diawali dari tingkat DPC, kemudian menjadi pimpinan partai dan menjadi
Presiden RI ke-5.
Tahun 1982, keluarga besar Bung Karno pernah membuat konsensus.
Intinya diantara seluruh anggota keluarga Bung Karno tidak dibenarkan memihak
salah satu kekuatan politik yang ada. Mereka sepakat akan berdiri diatas semua
golongan. Kesepakatan ini dilatarbelakangi oleh trauma politik yang dialami pada
akhir hayat Bung Karno dan dasawarsa awal rezim Orde Baru.
Namun, kesepakatan keluarga itu akhirnya “dilanggar” oleh Megawati dan
Guruh Soekarnoputro. Pada tahun 1987, Mega dan Guruh berhasil dirayu
Soerjadi, Ketua Umum DPP PDI untuk masuk PDI dan menjadi vote getter pada
pemilu 1987. Kesediaan Megawati untuk masuk kedunia politik (PDI) karena
semua partai politik, termasuk PDI sudah memiliki asas yang sama yaitu
Pancasila. 46
Karier politik Megawati diawali dengan menjadi Ketua DPC PDI Jakarta
Pusat. Pada pemilu 1987, Megawati dimunculkan sebagai calon untuk daerah
pemilihan Jawa Tengah. Megawati telah berhasil menarik massa dan mengatrol
kursi PDI menjadi 40 kursi pada pemilu 1987 dibandingkan 24 kursi pada pemilu
1982. Keberhasilan Megawati itu tidak hanya berhenti disini saja, pada tahun
1988 Megawati dilantik menjadi anggota DPR bersama suaminya Taufik Kiemas.
Megawati mewakili daerah pemilihan Jawa Tengah, sedangkan suaminya
mewakili daerah pemilihan Sumatra Selatan. 47
46
47
Ibid, hal. 12
Agus Basri dan Nunik Iswardani, op.cit., hal. 18.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Sebagai anggota DPR yang masih relatif baru tidak banyak yang dilakukan
oleh Megawati. Hal ini dikarenakan pengalaman politiknya yang relatif masih
sedikit dan belum berpengalaman menjadi pengurus organisasi. Meskipun
demikian, ia merasa tidak gamang bila PDI menghendakinya menjadi ketua
umum. Megawati yakin bahwa naluri politiknya sudah ada, ia banyak belajar dari
bapaknya, Bung Karno terutama wawasan politik dan kebangsaan.
Walaupun Megawati banyak disebut sebagai orang yang masih “bau
kencur” dalam berpolitik, namun karier politiknya terus menanjak. Hal ini
barangkali sebagai akibat adanya harapan dan kebutuhan warga PDI terhadap
figur pembaharu, pemersatu dan tokoh yang bersih dari interes kelompok
kepentingan tertentu. Banyak bukti yang menunjukkan adanya keinginan
demikian, seperti terlihat melalui respon masyarakat yang selalu menyambut
hangat setiap kehadirannya, mengelu-elukan dan berbagai bentuk simpati terhadap
putri Bung Karno.
Dalam perjalanan karier politik Megawati selanjutnya, secara kebetulan
namanya mencuat saat terjadi kongres di Medan yang mengalami kemacetan,
dilanjutkan dengan Kongres Luar Biasa (KLB) di Surabaya. Seperti diketahui,
KLB di Surabaya sebagai kelanjutan Kongres di Medan yang mengalami “dead
lock” , juga mengalami hal yang sama sebagaimana terjadi di Medan. Artinya
KLB di Surabaya tidak menelorkan hasil sebagai mana yang diharapkan. KLB
ditutup tanpa membawa sebuah keputusan.
Akan tetapi, ada sisi lain dimana sebagian besar peserta KLB menyetujui
Megawati menjadi Ketua Umum PDI. Bahkan tatkala dihitung, disaat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
diselenggarakan pemandangan umum, 256 cabang dari 305 cabang mendukung
Megawati.
Sementara
itu
diakhir
penyelenggaraan
KLB
itu
Megawati
mengumumkan dirinya bahwa secara “de facto” ia telah menjadi Ketua Umum
PDI.
Meskipun demikian Megawati baru dianggap resmi menjadi Ketua Umum
PDI setelah diselenggarakan Musyawarah Nasional (Munas) di Jakarta. Itupun
setelah melalui proses yang panjang dan penuh liku- liku. Setelah itu, Megawati
benar-benar diakui sebagai pucuk pimpinan PDI periode tahun 1993-1998. 48
Secara terbuka Yusuf Meruks dan para pendukungnya menentang
kepemimpinan Megawati. Banyak tuduhan-tuduhan ditujukan kepada Megawati.
Hal ini telah menunjukkan betapa kuatnya arus untuk menyingkirkan Megawati
baik berasal dari kalangan internal maupun eksternal partai. Meskipun ujian ini
berhasil dilalui, persoalan tidak berhenti sampai disini saja. Aneka persoalan baru
pun bermunculan baik dari internal maupun eksternal partai. Bahkan Intervensi
pemerintah dalam setiap konflik internal PDI biasanya tidak bisa menguraikan
kusutnya persoalan malah ikut memperkeruh suasana dan menyebabkan
konsolidasi partai semakin rapuh.
Puncak penyingkiran Megawati terjadi ketika sejumlah koleganya di DPP
PDI yang dikoordinir Fatimah Achmad menyelenggarakan “Kongres” PDI di
Medan pada tanggal 20-23 Juni 1996. Kongres yang didukung pemerintah dan
ABRI
itu
menetapkan
duet
Soerjadi
dan
Butu
R
Hutapea.
Dengan
diselenggarakannya kongres Medan tersebut, pemerintah membuat pernyataan
48
Ahmad Bahar, op.cit., hal. 37.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
resmi bahwa kepemimpinan PDI yang diakui adalah yang memenuhi legalitas.
Artinya pemerintah hanya mengakui kepemimpinan Soerjadi yang dianggap legal
dan tidak mengakui kepemimpinan Megawati. 49 Sejak saat itu terjadi dualisme
kepemimpinan PDI, kepemimpinan Soerjadi yang menggantung keatas dan
kepemimpinan Megawati yang tetap didukung arus bawah. Terjadinya dualisme
kepemimpinan ini semakin meningkatkan eskalasi konflik dalam kandang
banteng. Konflik tidak hanya terjadi ditataran elite partai tetapi juga merambah ke
massa bawah antara kedua pendukung kubu tersebut.
Sebagai titik klimaks konflik PDI tersebut adalah terjadinya insiden Sabtu
kelabu, tanggal 27 Juli 1996. Pada saat itu ratusan orang yang mengenakan atribut
pendukung Kongres Medan menyerbu kantor DPP PDI di Jl. Diponegoro, Jakarta
Pusat yang dikuasai oleh kubu Megawati. Hingga akhirnya Megawati tergusur
dari kepemimpinan legal PDI. Meskipun demikian, hal ini tidak meredupkan
pamor politik wanita pendiam ini. Bahkan, insiden berdarah itu menjadi blessing
in disguise (berkah) bagi karier politik Megawati.
Wanita pendiam dan lemah ini menjelma menjadi wanita yang tegar dan
kokoh melawan kekuasaan represif. Sebagai bukti perlawanan terhadap
pemerintah yaitu ketika pemerintah akan menggelar pemilu 1997, Megawati
menyatakan tidak akan menggunakan hak politiknya alias golput dalam pemilu
1997.
Pernyataan Megawati itu memiliki implikasi politik yang luas, khususnya
bagi PDI Soerjadi. Terjadi penggembosan besar-besaran terhadap PDI Soerjadi.
49
Sumarno, op.cit., hal. 23.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Bahkan banyak para pendukung PDI mengalihkan suaranya ke PPP yang
berlambang bintang sehingga saat itu terbentuk aliansi Mega-Bintang.
Penderitaan politik Megawati semakin surut seiring surutnya kekuasaan
Orde Baru dari pentas politik Indonesia. Setelah Soeharto dilengserkan oleh
gerakan reformasi yang dipelopori mahasiswa, mega kelabu yang menggelayuti
langit politik Megawati semakin sirna. Pemerintahan yang dijalankan oleh
Presiden BJ.Habibie juga membuka kran politik selebar- lebarnya bagi senua
komponen masyarakat untuk mendirikan partai politik sesuai dengan aspirasi
ideologisnya. Inilah momentum bagi Megawati, keruntuhan Orde Baru dirasakan
sebagai kemenangan besar bagi pendukung Megawati. Konsolidasi dan solidaritas
emosional dikalangan pendukungnya yang terbangun selama dibawah tekanan
Orde Baru, sangat bermakna bagi Megawati untuk tampil sebagai pimpinan partai
yang didukung oleh basis massa yang riil. Hal ini tampak ketika diselenggarakan
Kongres V PDI di Bali, pada tanggal 8-10 Oktober 1998. Kongres PDI Saat itu
menyerupai sebagai festival atau pesta kemenangan pendukung Megawati. Salah
satu keputusan terpenting kongres adalah ditetapkannya Megawati Soekarnoputri
sebagai calon Presiden RI yang harus diperjuangkan dalam pemilu 1999 dan
Sidang Umum MPR 1999. Meskipun pada akhir nya Megawati Soekarnoputri
hanya mendampingi Presiden Abdurrahman Wahid periode tahun 1999-2001.
3. Megawati Soekarnoputri sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia
periode tahun 1999-2001
Pagelaran agenda terakhir dari era transisi menuju reformasi total, adalah
Sidang Umum MPR 1999. Klimaks dari hajatan nasional yang sangat dinantikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
rakyat Indonesia dan masyarakat Internasional yang concern dengan negeri ini
adalah terpilihnya Presiden dan wakil presiden untuk masa bakti 1999-2004.
Kiprah Megawati dan PDI Perjuangan merupakan fenomena politik terkini
ditengah situasi multikrisis itu. Sebagai figur kuat calon Presiden Republik
Indonesia keempat tatkala partainya secara meyakinkan memenangkan Pemilu
1999, maka Megawati Soekarnoputri praktis menjadi primadona publik dalam
menggantung harapan dalam penyelesaian krisis.
Manuver kekuatan politik Islam melalui Poros tengah yang dimotori oleh
Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional berhasil mematahkan realitas hasil
pemilu 1999 melalui mekanisme real politics di Sidang Umum MPR 1999.
Megawati Soekarnoputri gagal meraih kursi Presiden RI ke-4. Tetapi, dalam
proses pemilihan Wakil Presiden RI ke-8, Megawati Soekarnoputri berhasil
terpilih menyingkirkan saingan tunggalnya dari poros tengah, Hamzah Haz (Ketua
Umum DPP PPP). Kegagalan Megawati Soekarnoputri menjadi Presiden RI,
namun kemenangan dalam pemilihan Wakil Presiden telah membuktikan bahwa
praktik politik dalam SI MPR 1999 bukanlah politik zero sum game,seperti
tuduhan sebagian orang.
Sepanjang sejarah pemerintahan di Indonesia, Megawati Soekarnoputri
adalah Wakil Presiden RI yang kedelapan, setelah beberapa pejabat sebelumnya.
Dimasa Soekarno, Presiden RI pertama, hanya menggunakan satu Wakil Presiden,
yakni H. Mohamad Hatta. Kemudian, setelah tampuk pemerintahan mengalami
peralihan dari orde lama ke orde baru, Presiden RI kedua H.M. Soeharto yang
berkuasa selama 32 tahun ( 1965-1998). Selama masa pemerintahannya, Soeharto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
memiliki enam Wakil Presiden RI, berturut-turut dari Sultan Hamengkubuwono
IX, Adam Malik, Umar Wirahadi-Kusuma, Sudharmono SH.,Tri Sutrisno, dan
yang terakhir B.J Habibie. 50
Pada pelaksanaan SU-MPR 1999, Megawati Soekarnoputri kemudian
terpilih sebagai Wakil Presiden RI kedelapan untuk memulai babak baru masa
transisi dari Orde Baru menuju tatanan kenegaraan yang demokratis dimasa
depan. Dalam 12 tahun terakhir, untuk pertama kalinya seorang wakil presiden
terpilih atas kehendak rakyat.
Kedudukan sebagai wakil presiden itu, membuat Megawati Soekarnoputri
lebih berpeluang mendekati semua pihak, kelompok, dan golongan politik
manapun. Tidak lagi terbatas pada fungsionaris, kader, dan simpatisan PDI
Perjuangan saja. Megawati setelah menjadi wakil presiden sudah menjadi milik
seluruh bangsa tanpa melihat golongan politik, ras dan agama. Megawati telah
bermetamorfose dari seorang politisi menjadi negarawan.
Kabinet Persatuan Nasional yang terdir i dari figur- figur semua partai,
berada dalam satu wadah dibawah kepemimpinan Presiden dan Wakil Presiden.
Dengan demikian, tokoh-tokoh yang berada diluar PDI Perjuangan dan yang
masih berseberangan dengan Megawati menjadi dekat secara pribadi dan formal
karena berada dan terikat dalam sebuah team work birokrasi.
Sebagai wakil presiden, Megawati Soekarnoputri dalam membangun
kepercayaan dirinya secara pribadi juga ditentukan dengan sosoknya sebagai tipe
pemimpin pemersatu bangsa. Dengan demikian besar tugasnya diisi dengan upaya
50
Sidharta Gautama, 2000, Megawati Soekarnoputri Harapan dan Tantangan di Kursi Wapres RI,
PT. Rineka Cipta, Jakarta, hal. 162.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
menggalang kembali semua komponen bangsa, dengan tugas-tugas awal
memulihkan konflik diberbagai daerah. Apalagi tugas pokok Megawati setelah
menjadi wakil presiden adalah menyelesaikan konflik berkepanjangan di
Indonesia Timur, khususnya di Maluku (Ambon) yang menelan ratusan jiwa,
belasan aparat tewas, ribuan luka berat dan ringan. Keberhasilan dalam
menjalankan tugas itu merupakan potensi besar bagi negeri ini dalam merangkai
kembali seluruh tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik
dimasa depan.
Dengan posisi sebagai wakil presiden, Megawati memperoleh banyak
kesempatan untuk menjalin hubungan dengan pemimpin-pemimpin internasional
sekaliber apa pun. Kenyataan ini merupakan proses pembelajaran bagi dirinya
dalam mempertebal wawasan dan kapabilitas kenegarawan, Megawati juga
diuntungkan dalam pergaulan internasional, karena namanya sudah dikenal luas
masyarakat dunia. Terutama pada saat dirinya didaulat sebagian rakyat untuk
menjadi Presiden RI dan partainya PDI Perjua ngan mencatatkan dirinya sebagai
pemenang pemilu 1999. 51
Perjalanan politiknya tidak hanya sebagai wakil presiden saja, hal ini
didukung dengan pergaulannya dengan para pemimpin dunia akan menjadikan
Megawati untuk menggapai puncak karier politik sebagai Presiden RI dimasa
selanjutnya. Keadaan yang demikian ini memberikan banyak peluang jika
dibandingkan ketika berdiri di luar pemerintahan semasa memimpin PDI
51
Ibid, hal. 174.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Perjuangan. Megawati akhirnya terpilih menjadi Presiden RI menggantikan
Presiden Abdurrahman Wahid pada tanggal 23 Juli 2001.
B. Latar Belakang Megawati Soekarnoputri Diangkat menjadi Presiden
1. Situasi Politik Indonesia
a. Krisis Politik di Indonesia
Memasuki tahun keempat dari gerakan reformasi, kondisi dan situasi
politik di Indonesia masih diselimuti ketidakpastian. Perkembangan politik di
Indonesia diwarnai perseteruan para elite politik, khususnya antara legislatif
dan eksekutif. Konflik antara le gislatif dan eksekutif ini terjadi karena
keduanya
ingin
menunjukkan
kiprahnya,
yakni
menjalankan
fungsi,
wewenang, dan hak masing- masing sesuai dengan konstitusi. Namun dibalik
itu, secara transparan terlihat bahwa dalam menjalankan fungsi, wewenang
dan hak tersebut lebih menonjolkan kepentingan pribadi atau kelompok
masing- masing,
sehingga
menimbulkan
konflik-konflik
baru
yang
menyebabkan krisis politik yang berkepanjangan. 52
Konflik yang semula terjadi antara para elite politik tersebut
berkembang menjadi konflik antar kelompok, bahkan kemudian meluas
hingga ketingkat grass root, sehingga kerusuhan massal bisa terjadi setiap
waktu. Masing- masing kelompok melakukan aksi-aksi yang kemudian di
counter oleh kelompok yang berseberangan dengan kelompok yang lain.
Sehingga aksi-aksi pro dan kontra terus berlangsung, baik yang dilakukan
52
I Made Leo Wiratma, 2001, “Kemelut Politik, Demokrasi dan Konstitusi”, Analisis CSIS, Tahun
XXX, No.1., hal.14.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
secara damai maupun dengan cara-cara intimidasi hingga kekerasan secara
fisik. Aksi damai biasanya berupa demonstrasi maupun melalui pernyataanpernyataan politik, sedangkan aksi intimidasi dilakukan dengan mendatangi
kantor atau tempat tinggal disertai penghinaan atau ancaman-ancaman.
Beberapa kasus anarkis yang terjadi di Jawa Timur menggambarkan
bahwa pertikaian antar elite sudah merambah ke tingkat grass root. Misalnya,
penebangan pohon dan blokade terhadap jalur transportasi Surabaya-Malang
oleh pendukung Gus Dur yang dimaksudkan untuk menghadang Ketua MPR
Amien Rais yang berencana menghadiri pengajian rutin di Masjid Ar
Fachuddin. Pendukung Gus Dur juga melakukan blokade atas pelabuhan
Ketapang-Gilimanuk dan jalur pantura Banyuwangi dengan menebangi
pohon-pohon
sebagai
protes
kepada
DPR
yang telah
menjatuhkan
Memorandum I kepada Presiden Abdurrahman Wahid. Aksi anarkis ini
dimaksudkan untuk mempertahankan duet Gus Dur dan Megawati
Soekarnoputri sebagai Presiden dan Wakil Presiden hangga tahun 2004.
b. Konflik Elite Politik di DPR/MPR
1) Pemilihan dan Pengangkatan Ketua MA
Pemilihan dan pengangkatan Ketua MA merupakan salah satu
perseteruan antar elite politik yaitu antara DPR dan Presiden.
Abdurrahman Wahid menolak secara resmi, sehingga pengangkatan Ketua
MA pun mengalami kebuntuan.
Penolakan ini sebetulnya tidak mengejutkan dan sudah dibaca dari
pernyataan-pernyataan presiden Abdurrahman Wahid sebelumnya yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
disampaikan secara lisan. Isyarat pertama penolakan terhadap calon ketua
MA itu adalah ketika Abdurrahman Wahid menyatakan bahwa MA tidak
boleh orang partisipan dan yang loyal pada rezim lalu (orde baru). Adapun
dua calon Mahkamah Agung yang dicalonkan DPR bernama Muladi dan
Bagir Mana n. Dua calon ini pernah menjabat sebagai ketua MA ketika
rezim orde baru berkuasa. Pernyataan inilah memicu pro dan kontra
(polemik). 53
Hal ini menimbulkan beberapa argumen diantaranya datang dari
kalangan DPR dan pihak yang menentang pergolakan presiden. Mereka
berpendapat bahwa presiden tidak bisa menolak melainkan harus memilih
salah satu dari calon yang diusulkan oleh DPR. Kendati presiden
mempunyai hak prerogatif (hak istimewa) untuk dapat memilih ketua MA
dari calon yang diusulkan DPR, tetapi hak itu tidak boleh dilakukan secara
sewenang-wenang. Harus ada alasan yang masuk akal kenapa memilih dan
menolak seseorang. Untuk itu presiden harus berhati-hati dalam memilih
ketua MA. Presiden harus bisa menentukan siapa ketua MA yang benarbenar bisa dipercaya untuk menjalankan amanat reformasi. Penentuan
ketua MA harus memprioritaskan figur yang tepat bukan sekedar
mengutamakan proses pemilihannya, sebab yang menjadi salah satu
gugatan reformasi adalah perlunya perbaikan item atau dibentuk suatu
sistem baru yang lebih demokratis.
53
I Made Leo Wiratma, op.cit., hal. 17.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
2) Memorandum DPR
Memorandum
DPR
ini
dapat
dikatakan
sebagai
pemicu
berakhirnya kekuasaan Abdurrahman Wahid, disamping sebagai klimaks
dari perseteruan antara DPR dan presiden Abdurrahman Wahid.
Memorandum ini dikeluarkan oleh DPR untuk mengingatkan presiden.
Adapun posisi partai politik ya ng menghadiri rapat paripurna DPR
yaitu F-PDIP (Fraksi Demokrasi Indonesia Perjuangan), F-PG ( Fraksi
Partai Golkar), F-PP (Fraksi Persatuan Pembangunan), F-R (Fraksi
Reformasi), F-TNI (Fraksi Tentara Nasional Indonesia), FPBB (Fraksi
Partai Bulan Bintang), FKKI (Fraksi Kesatuan Kebangsaan Indonesia),
FPDU (Fraksi partai Daulat Umat) ini menyatakan menerima hasil laporan
Pansus (Panitia Khusus), sedangkan 2 fraksi yaitu FPKB (Fraksi Partai
Kebangkitan Bangsa) dan FPDKB (fraksi Partai demokrasi kasih bangsa)
menyatakan menolak. 54
Adapun komposisi hasil voting tersebut, PDI-P 133 anggota
menerima hasil laporan pansus, 108 FPG, 50 FPPP, 40 FR, 38 FTNI/Polri,
12 FPBB, 2 FKKI, 9 FPDU, 1 (non fraksi). 55
Dengan demikian perdebatan tentang legal dan ilegalnya pansus
berakhir, bahkan mayoritas fraksi menginginkan hasil kerja pansus ini
segera ditindak lanjuti, sebagai konsekwensi yaitu diberlakukannya
memorandum atau peringatan kepada presiden.
54
--------, Terkena Memorandum Gus Dur Terjepit, dalam
http;//www.indomedia.com/bernas/022001/02/utama/02utaa.htm. 15 Januari 2008.
55
Ibid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Sebetulnya memorandum DPR dan SI MPR bukan merupakan hal
yang luar biasa. Melainkan persoalan ketatanegaraan yang biasa, pertama
memorandum DPR dan Sidang Istimewa MPR telah diatur dalam
peraturan perundang- undangan yang berlaku. Kedua, bangsa Indonesia
sudah pernah mengalami kedua peristiwa tersebut. 56
Memorandum DPR pertama pada tanggal 1 Febuari 2001 yakni
pada masalah dana Yanatera Bulog yang berisi pemberian dana sebesar 35
miliar dan bantuan sosial dari Sultan Hasanal Bolkiah yaitu eksistensi
Pansus dan cara kerjanya masih dipertanyakan apakah legal atau tidak.
Polemik ini terjadi sebagai akibat kurangnya pemahaman atas aturan
mngenai hak angket DPR. Hal kedua yang perlu mendapat pansus
Bullogate dan Brunneigate melaksanakan tugasnya, DPR sebagai lembaga
telah sekurang-kurangnya tiga pelanggaran atau kelalaian terhadap
peraturan tata tertib yang dibuatnya sendiri, 57
a. DPR tidak menyampaikan keputusannya tentang pembentukan,
tugasnya penyelesaian dan biaya pansus kepada presiden
b. DPR tidak pernah menyampaikan laporan tertulis pansus yang dibuat
secara berkala minimal sekali sebulan kepada presiden.
c. DPR tidak pernah menyampaikan kepada presiden mengenai
keputusan akhir rapat paripurna DPR atas pansus.
Dalam kesimpulan hasil kerjanya, pansus DPR merekomendasikan
dua hal yaitu:
56
57
I Made Leo Wiratma, op.cit., hal. 19.
Ibid, hal. 21.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
a. Dalam kasus dana Yanatera Bulog, pesiden Abdurrahman Wahid patut
diduga terlibat dalam pencairan dan penggunaan dana Yanatera Bulog.
b. Dalam kasus Brunneigate, Abdurrahman Wahid dinilai kontroversial
oleh DPR dalam menyampaikan pernyataan-pernyataannya yang
berkaitan dengan masalah bantuan kemanusiaan Sultan Brunei untuk
rakyat Aceh. Maksudnya presiden telah menerima bantuan dari Sultan
Brunei, akan tetapi bantuan itu tidak dilaporkan dalam lembaran
negara atau berita negara.
Hal ini disampaikan dala m rapat paripurna pada tanggal 1 Februari
2001 dimana saat itu DPR memutuskan menyetujui dan menerima kerja
pansus Bullogate dan Bruneigate. Namun yang mengejutkan adalah tindak
tanduk dari keputusan tersebut yakni: 58
1. Berdasarkan ketetapan MPR No. III/MPR/1978 Pasal 7, DPR
menyampaikan memorandum untuk mengingatkan bahwa presiden
Abdurrahman Wahid sungguh melanggar Haluan Negara yaitu UUD
1945 Pasal 9 tentang Sumpah Jabatan, kedua Presiden telah melanggar
Ketetapan MPR No. XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara
yang bersih dan bebas KKN.
2. Hal-hal yang berkaitan dengan dugaan adanya pelanggaran hukum,
DPR menyerahkan persoalan ini untuk diproses sesuai ketentuan
hukum yang berlaku.
58
I Made Leo Wiratma, op.cit. hal. 21.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Peliknya konflik antara elite politik yang terfokus pada perebutan
kekuasaan telah mencapai klimaks yaitu diselenggarakan Sidang Istimewa
MPR pada tanggal 21-26 Juli 2001, dengan agenda utama adalah meminta
pertanggungjawaban presiden Abdurahman Wahid. Sementara itu presiden
Abdurrrahman
Wahid
memberlakukan
dekrit
sebagai
perlawanan
politiknya terutama di DPR dan MPR. Dekrit ini mulai diberlakukan oleh
Abdurahman Wahid pada tanggal 23 Juli dini hari yang isinya:59
a) Membekukan MPR-RI dan DPR-RI
b) Mengembalikan kedaulatan ketangan rakyat dan mengambil tindakan
serta menyusun badan yang diperlukan untuk menyelenggarakan
pemilihan umum dalam satu tahun
c)
Menyelamatkan gerakan reformasi total dari hambatan unsur-unsur
orde baru dengan membekukan Partai Golkar sambil menunggu
keputusan MA.
Abdurrahman Wahid memberlakukan dekrit sebagai perlawanan
politik yang terakhir dalam rangka menghadapi lawan politiknya terutama
di DPR dan MPR. Akan tetapi presiden Abdurrahman Wahid sendiri tidak
mampu melawan tekanan politik tersebut.
Pemberlakuan dekrit tersebut bila dicermati sebenarnya bisa
manghancurkan kredibilitasnya sebagai presiden. Hal ini dibuktikan
dengan penolakan dekrit tersebut dari MPR dengan alasan:60
59
60
M. Djadijono, op.cit. hal. 225.
M. Sudibjo, op.cit. hal. 115.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
a. Dijelaskan dalam UUD 1945 angka VII. . . . . .yang menyatakan bahwa
kedudukan DPR adalah kuat. Dewan ini tidak bisa dibubarkan oleh
presiden oleh karena presiden tidak membubarkan DPR apalagi
membekukan MPR.
b. Pembentukan badan guna menyelenggarakan pemilu dalam waktu satu
tahun adalah kewenangan MPR. Ini didasarkan pada Tap MPR No.
XIV/MPR/1998 tentang Perubahan dan Tambahan atas Tap MPR No.
III/MPR/1998 tentang Pemilihan Umum.
c. Pembekuan Partai Golkar oleh presiden itu mencampuri kewenangan
Badan Peradilan dan tindakan presiden itu bertentangan dengan UU
No. 2/1999 tentang Partai Politik.
Ketidakmampuan Abdurrahman Wahid mengatasi perseteruan itu,
membuat dirinya diberhentikan sebagai presiden RI lewat Sidang
Istimewa. Perseteruan elite politik ini telah membawa serta permasalahan
disekitar ketatanegaraan RI. Usaha penyempurnaan UUD 1945 telah
menimbulkan masalah di sekitar konstitusi negara RI itu baik mengenai
substansinya seperti sistem pemerintahan, wewenang dan hubungan antara
lembaga- lembaga negara, terutama lembaga eksekutif dan legislatif,
hubungan antara agama dan negara maupun siapa berwewenang
melakukan perubahan ( penyempurnaan) atas UUD 1945 itu. Hal ini
terjadi karena adanya kelompok kepentingan yang singkat, supel dan
sementara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
2. Pemerintahan Abdurrahman Wahid yang Dirundung Masalah
a. Keterlibatan Abdurrahman Wahid dalam kasus Bullogate dan
Brunneigate.
Ditinjau dari sudut pembentukannya, legitimasi pemerintahan
Abdurrahman Wahid sangat kuat. Ia dipilih sebagai Presiden RI yang
keempat melalui SU MPR 1999, yang dianggap paling demokratis
sepanjang sejarah RI. Ini sangat berbeda dengan legitimasi B.J Habibie,
yang sampai menjelang kejatuhannya masih diributkan.
Tetapi kuatnya legitimasi Abdurrahman Wahid, tidak berarti tidak
ada masalah lagi. Justru sebaliknya, meskipun problem-problem itu tidak
seluruhnya baru, ada warisan rezim lama, ada yang baru yang boleh jadi
hanya merupakan reaksi atas berlakunya pola kehidupan politik atau
pemikiran lama yang dirasakan menghambat atau mengganggu aktualisasi
reformasi.
Sejak diangkat menjadi Presiden Abdurrahman Wahid sudah
bersikap seenaknya, cuek, nyeleneh, dan ceplas-ceplos. Gaya yang
demikian ini sudah dirajutnya sejak berkecimpung dalam discourse
pemikiran pada awal tahun 1970-an. Sikap yang demikian ini dapat
dibilang wajar, akan tetapi dapat menjadi kontroversial karena Gus Dur
dinilai telah berani untuk berbeda dan diluar batas kelaziman. 61 Dengan
sikap yang nyeleneh demikian masyarakat menyadari pemerintahan yang
61
Al-Brebesy, Ma’mun Murod, 1999, Menyikap Pemikiran Politik Gus Dur dan Amien RAis
Tentang Negara, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, hal. 86-87.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
dipegang oleh Presiden Abdurrahman Wahid ternyata memberikan
implikasi yang buruk bagi situasi politik Indonesia waktu itu.
Masalah yang sangat kontroversial adalah keterlibatan beliau
dalam kasus Yanatera Bulog dan Bantuan Sultan Brunei yang dikenal
dengan istilah Buloggate dan Brunneigate. Istilah Buloggate dan
Brunegate ini di inspirasi dari sebuah peristiwa di Amerika Serikat, yaitu
Watergate. Watergate merupakan skandal politik yang dilakukan oleh
Presiden Richard Nixon pada tahun 1972-1974, yang berujung
pengunduran diri oleh Presiden Richard Nixo n pada tanggal 8 Agustus
1974. Istilah Watergate ini diambil dari sebuah hotel di Washington DC
dimana tempat terjadinya skandal politik tersebut. 62
Dalam kasus Buloggate, Abdurrahman Wahid terlibat dalam
penyelewengan dana Yayasan Bina Kesejahteraan (Yanatera) Badan
Urusan Logistik (Bulog) sebesar Rp 35 Miliar pada tanggal 7 Januari
2000.63
Letak keterlibatannya Abdurrahman Wahid dalam kasus ini
adalah beliau telah menyalahgunakan kekuasaan dan menekan pejabat
bulog agar mengeluarkan dana bulog sebesar Rp 35 miliar tanpa mau
mengeluarkan
keppres.
Alasan
Abdurrahman
Wahid
tidak
mau
mengeluarkan keppres karena akan lebih panjang urusannya. 64 Bahkan
Abdurrahman Wahid mengetahui dengan persis kish pembobolan dana
62
”Dibalik Watergate” dalam http:// www.Riaupos.com/v2/content/view/1821/103/ tanggal 23
Mei 2008.
63
........, 2001, ” Dicari: Komisi Pelumat Korupsi”, Tempo, No. 43, Tahun XXIX, edisi 7 Januari,
hal. 36-37.
64
……., 2000, “ Skandal Bulog dan Kredibilitas Presiden”, Tempo, No.35., Tahun XXIX, edisi 5
November, hal. 25.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Yanatera dan ikut menerima sebagian dana tersebut, yaitu beliau telah
memberikan cek senilai 5 miliar dari laci mejanya kepada Siti Farika
teman dekatnya. Cek tersebut berasal dari Bulog. Abdurrahman Wahid
mengakui telah melakukan suatu tindakan yang sudah terlanjur dan dan
dinilai fatal. 65 Sedangkan dalam kasus Bruneigate , yaitu Abdurrahman
Wahid telah menerima bantuan sosial dari Sultan Brunei sebesar US $ 2
juta. Bantuan sosial tersebut diterima oleh Abdurrahman Wahid sebagai
bantuan secara pribadi dan tidak dilaporkan dalam keuangan Negara.
Bantuan tersebut diberikan kepada sejumlah LSM dan anggota mahasiswa
di Aceh, Maluku dan Irian Jaya. Menurut Abdurrahman Wahid bantuan
tersebut sifafnya pribadi dan pengelolaan dan penyaluran dana tersebut
tidak di masukkan ke lembaga kepresidenan. Akan tetapi melihat tujuan
dari penyaluran dana tersebut untuk kemanusiaan di Aceh, Maluku dan
Irian Jaya yang notabene permasalahan negara, maka dana tersebut
haruslah di administrasikan dalam lembaga kepresidenan. Disamping itu
jumlahnya sangat besar untuk ukuran dana sumbangan. Kesalahan
Abdurrahman Wahid adalah beliau menerima sumbangan sebesar US $ 2
juta yang menurutnya pribadi, tetapi dana tersebut dialokasikan untuk
kemanusiaan di beberapa daerah yang notabene permasalahan negara.
Sementara itu dana tersebut di kelola sendiri tanpa melaporkan keuangan
kepada negara.
65
…….., 2000, “ Rusdihardjo: Presiden adalah tersangka”, Tempo, No.40., Tahun XXIX, edisi 10
Desember, hal. 22.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Dalam kaitannya kasus Buloggate dan Bruneigate, Abdurrahman
Wahid telah melanggar UUD 1945 yaitu Pasal 7A, yang berbunyi:
Presiden dan Wakil Presiden dapat diberhentikan dari masa
jabatannya oleh MPR atas usul DPR, baik apabila terbukti telah
melakukan pelanggaran hukum berupa penghianatan terhadap
negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana erat lainnya, atau
perbuatan tercela maupun apabila terbukti tidak lagi memenuhi
syarat sebagai presiden dan/atau wakil presiden. 66
Berdasarkan isi pasal tersebut Abdurrahman Wahid telah
melakukan hukum berupa korupsi. Sebagai tindak lanjut, DPR membuat
Pansus untuk menyelidiki kasus Yanatera Bulog dan Bantua n dari Sultan
Brunei. Kerja Pansus ini disetujui dan diterima oleh mayoritas Fraksi besar
di
Dewan Perwakilan Rakyat. Hal ini sesuai dengan Keputusan DPR
Nomor XXXVI tanggal 1 Februari 2001.
Tindak lanjut dari keputusan tersebut adalah berdasarkan
Ketetapan MPR Nomor III/MPR/1978 Pasal 767 , DPR pada tanggal 1
Februari 2001 menyampaikan memorandum untuk mengingatkan bahwa
Presiden Abdurrahman Wahid sungguh melanggar Haluan Negara, yaitu
melanggar pasal 9 UUD 1945 tentang sumpah jabatan dan ketetapan MPR
No XI/MPR/1998 tentang penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas
dari
KKN.
Sebaliknya
Presiden
Abdurrahman
Wahid
menolak
memorandum pertama, karena menurut hematnya tidak memenuhi alasan
66
Lihat UUD 1945 Pasal 7A.
Ketetapan MPR No.III/MPR/1978 Ayat 2 disebutkan, Apabila DPR menganggap Presiden
sungguh melanggar Negara, maka DPR menyampaikan memorandum untuk mengingatkan
presiden. Dalam Ayat 3 disebutkan, Apabila dalam waktu tiga bulan presiden tidak
memperhatikan memorandum DPR tersebut pada ayat 2 pasal ini, maka DPR akan
menyampaikanmemorandum kedua.
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
konstitusional dan tidak terbukti bahwa presiden sungguh melanggar
haluan negara.
Meskipun memorandum pertama ditolak, akan tetapi DPR
mempunyai kewenangan untuk menilai kinerja presiden Abdurrahman
wahid selama tiga bulan setelah dikeluarkannya memorandum pertama.
Apabila DPR menilai dalam waktu tiga bulan tidak ada indikasi bahwa
presiden sungguh-sungguh memperhatikan memorandum pertama, DPR
dapat mengeluarkan memorandum kedua.
Berkaitan dengan jawaban presiden Abdurrahma n Wahid terhadap
memorandum pertama, DPR menilai bahwa Abdurrahman Wahid tidak
memperhatikan memorandum tersebut. Untuk itu DPR pada tanggal 30
April 2001 mengeluarkan memorandum kedua terhadap presiden
Abdurrahman Wahid. Memorandum kedua ini didukung oleh mayoritas
Fraksi di DPR, dengan pertimbangan demi keselamatan bangsa dan negara
yang tengah mengalami krisis multidimensional. Memorandum kedua
inipun tidak diindahkan oleh presiden Abdurrahman Wahid.
Langkah selanjutnya adalah melaksanakan Sidang Istimewa MPR
untuk meminta pertanggungjawaban presiden.
Ketidakhadiran dan
penolakan
untuk
presiden
Abdurrahman
Wahid
memberikan
pertanggungjawaban dalam Sidang Istimewa MPR dan penerbitan
Maklumat presiden tanggal 23 Juli 2001 sungguh melanggar haluan
negara.
Untuk
itu
melalui
Sidang
Istimewa
tahun
2001
yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
diselenggarakan pada tanggal 21-26 Juli 2001 presiden Abdurrahman
Wahid secara resmi diberhentikan dari jabatannya.
b. Abdurrahman Wahid tidak mendapat dukungan di Parlemen
Alasan kedua mengapa Presiden Abdurrahman Wahid dapat
diturunkan dari jabatannya adalah tidak ada dukungan dalam parlemen.
Pada pemilu 1999, Abdurrahman Wahid memperoleh suara terbanyak
nomor dua dibawah Megawati Soekarnoputri. Akan tetapi pada tingkat
parlemen Abdurrahman Wahid mendapat dukungan dari sebagian Fraksi
yang berada di parlemen sehingga beliau menjabat sebagai presiden.
Seiring dengan perjalanannya dalam memerintah bangsa Indonesia,
terjadi konflik antara presiden dan DPR yang menyangkut masalah
ketatanegaraan RI. Dijatuhkannya memorandum pertama oleh DPR, yang
kemudian disusul memorandum kedua untuk meminta pertanggujawaban
presiden, membuktikan terjadi perseteruan antara presiden dan DPR.
Langkah- langkah yang diambil DPR dalam menyampaikan
memorandum pertama mengenai kasus Bullogate dan
Brunneigate,
mendapat dukungan dari sebagian fraksi di DPR, antara lain F-PDIP, F-G,
F-PP, F-R, F-TNI, F-PBB, F-KKI. Untuk selanjutnya seluruh fraksi
tersebut mendukung untuk dikeluarkan memorandum kedua terhadap
Abdurrahman Wahid sebagai tindak lanjut terhadap memorandum pertama
yang tidak diperhatikan. Bahkan berdasarkan votting rapat paripurna DPR
menunjukkan mayoritas anggota DPR menginginkan pelaksanaan Sidang
Istimewa. Dari 408 anggota dewan yang mengikuti votting, 365
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
diantaranya setuju meminta MPR melaksanakan Sidang Istimewa.
Kecilnya dukungan terhadap presiden dari kalangan fraksi di DPR
berdampak pada hilangnya jabatan Abdurrahman Wahid sebagai Presiden
RI. Karena pada masa pemerintahan Abdurrahman Wahid, presiden tidak
diangkat secara langsung oleh rakyat melainkan oleh lembaga Legislatif.
Apabila mayoritas wakil rakyat ya ng berada di Legislatif tidak mendukung
maka seorang presiden dapat dijatuhkan dari jabatannya.
3. Jalannya Politik Sidang Istimewa MPR 2001
a.
Sidang Istimewa MPR
Sidang Istimewa dipilih untuk menyelesaikan konflik politik, karena
ini yang konstitusiona l dan lebih baik dibandingkan dengan cara pemaksaan
atau kekerasan. Sidang Istimewa MPR dapat diselenggarakan dengan alasan,
yaitu:
1.
Atas permintaan Presiden dan atau DPR untuk memilih wakil presiden
apabila wakil presiden berhalangan tetap 68 .
2.
Bila presiden dan wakil presiden berhalangan tetap maka MPR dalam
waktu selambat- lambatnya satu bulan setelah presiden dan wakil
presiden berhalangan tetap sudah menyelenggarakan SI-MPR untuk
memilih dan mengangkat presiden dan wakil presiden yang masa
68
Ketatapan MPR No. VII/MPR/1973 tentang Keadaan presiden dan/atau wakil presiden Republik
Indonesia berhalangan, Pasal 4 ayat (1). Ketetapan MPR No.III/MPR/1978 tentang Kedudukan
dan Hubungan Tata kerja Lembaga Tertinggi Negara dengan/ atau Antar Lembaga-lembaga Tinggi
Negara,pasal 6.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
jabatannya berakhir sesuai dengan masa jabatan presiden dan wakil
presiden yang digantikan. 69
3.
Atas permintaan DPR untuk meminta pertanggungjawaban Presiden
apabila DPR mengangggap presiden telah melanggar UUD 1945 dan
Haluan Negara. Disini, DPR hanya dapat meminta SI MPR setelah
memberikan dua kali memorandum. 70
Memorandum DPR tidak harus berakhir dengan sidang istimewa MPR,
hal ini tergantung dari respon Presiden. Jika respon presiden tidak memuaskan
DPR, maka Memorandum pertama DPR akan disusul dengan memorandum
kedua DPR. Bila memorandum kedua DPR juga tidak me ndapat perhatian dari
presiden maka DPR meminta MPR menyelenggarakan SI MPR untuk
meminta pertanggungjawaban Presiden.
DPR menyampaikan memorandum kepada presiden apabila DPR
mengganggap Presiden talah melanggar UUD 1945 dan Haluan Negara.
Dikatakan melanggar UUD 1945 apabila presiden dalam menjalankan
pemerintahan dan kebijakannya tidak sesuai atau bahkan bertentangan dengan
ketentuan-ketentuan yang diatur dalam UUD 1945. Sementara yang dimaksud
dengan melanggar haluan negara adalah menjalankan kebijakan-kebijakan
tetapi menyimpang dari haluan negara atau tidak menjalankan haluan negara.
Yang dimaksud haluan negara adalah seluruh ketetapan-ketetapan MPR, baik
69
70
Ketetapan MPR No. VII/MPR/1973,pasal 5 ayat (1)
Ketetapan MPR No. III/MPR/1978, pasal 7 ayat (2),(3),(4).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
ketetapan MPR secara khusus mengatur Garis-garis Besar Haluan Negara
maupun ketetapan-ketetapan MPR lainnya. 71
Keterlibatan Presiden Abdurrahman Wahid dalam percairan dana
Yanatera bulog dan dana bantuan dari sultan Brunnei membuat DPR untuk
mengeluarkan Memorandum kepada Presiden untuk mengingatkan Presiden.
Akan tetapi memorandum yang dikeluarkan DPR ini diabaikan oleh Presiden,
sehingga DPR mengeluarkan memorandum untuk yang kedua kalinya untuk
meminta pertanggungjawaban presiden kepada MPR. Kedua memorandum
inipun tidak diindahkan oleh presiden karena dianggap tidak konstitusional.
Bahkan presiden Abdurrahman Wahid mengeluarkan dekrit sebagai bentuk
perlawanan terhadap DPR. Atas dasar inilah, DPR meminta MPR untuk
menyelenggarakan Sidang Istimewa dan meminta pertanggujawaban presiden.
Seluruh fraksi di MPR sepakat menggelar Sidang Istimewa MPR untuk
mengatasi persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia. Setidaknya ada lima
fraksi yang mendukung diselenggarakannya Sidang Istimewa, mereka
menyatakan bahwa tidak adanya perubahan sikap dan kinerja presiden
Abdurrahman Wahid sejak dikeluarkannya Memorandum I dan II. Presiden
dianggap melanggar sumpah jabatan dan meremehkan parlemen. Di samping
itu, presiden dinilai tidak serius dalam memberantas KKN bahkan cenderung
melawan DPR. 72 Atas desakan dari beberapa fraksi, diantaranya F. PDIP, F.
71
Kusnardi, Moh, dan Bintan R. Saragih, 1978, Susunan Pembagian Kekuasaan Menurut Sistem
Undang-Undang Dasar 1945, PT. Gramedia, Jakarta, hal 20.
72
……”Dari Senayan: Tiada Kompromi, tiada maaf lagi” Tempo, Vol.XXX, No. 9., Edisi 30
April-6 Mei 2001, hal. 22., lihat, “Presiden akan Jawab Memorandum I 29 Maret” dalam,
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0103/23/utama/pres01htm.23 Maret 2001.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
PG, F. PPP, F. Reformasi, F. PBB, maka Sidang Istimewa MPR untuk
dipercepat menjadi tanggal 21-26 Juli 2001.
b. Agenda Utama Sidang Istimewa MPR
Sidang Istimewa yang akan diselenggarakan pada tanggal 1-7 Agustus
2001 dipercepat menjadi tanggal 21-26 Juli 2001, hal ini dilakukan atas
desakan beberapa fraksi, seperti F. PDI-P, F. PPP, F. Reformasi dan F, Partai
Bulan Bintang. SI MPR dipercepat dengan alasan hari- hari menjelang
diselenggarakannya SI MPR Presiden Abdurrahman Wahid masih mengambil
langkah-langkah berbahaya yang mengancam keamanan dan keselamatan
bangsa serta melanggar haluan negara. Misalnya, tindakan Gus Dur selama ini
banyak nyeleneh,
masalah
pemilihan
ketua
MA
dan kegagalannya
menjalankan pemerintahannya. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya pertikaian
diberbagai daerah seperti di Ambon, Aceh dan Sampit. 73
Dipercepatnya Sidang Istimewa ini dengan alasan bahwa apabila
kinerja presiden sebelum Sidang Istimewa justru menunjukkan situasi
ekonomi dan politik yang memburuk. Dengan asumsi bahwa menjaga
keutuhan bangsa dan negara berlandaskan konstitusi lebih utama jika
dibandingkan dengan menjaga kepentingan orang per orang atau golongan. 74
Berdasarkan hasil votting rapat paripurna DPR menunjukkan
mayoritas anggota DPR menginginkan pelaksanaan sidang istimewa. Dari 408
anggota dewan yang mengikuti votting, 365 diantaranya setuju meminta MPR
73
74
………, “Riskan Desak Gus Dur Mundur”, Suara Karya, edisi. 19 Maret 2001.
………, “ Lima Fraksi desak percepat SI”, Republika, edisi. 8 Juni 2001.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
melaksanakan sidang istimewa setelah presiden dianggap tidak mengindahkan
peringatan DPR melalui memorandum.
Langkah MPR menggelar Sidang Istimewa ini dibalas oleh presiden
dengan memberlakukan dekrit, tanggal 23 Juli dini hari, tetapi dekrit ini
ditolak oleh MPR melalui voting, karena dinilai melanggar haluan negara.
Demikian pula fatwa MA menegaskan dekrit itu tidak konstitusional. 75 Dekrit
itu sendiri merupakan tindakan yang kontroversial karena disamping tidak ada
dasar konstitusinya, juga tidak efektif sama sekali karena tidak mendapat
dukungan dari kekuatan-kekuatan politik yang ada, termasuk TNI dan Polri.
Ini berbeda dengan Dekrit 5 Juli 1959 yang mendapat dukungan dari TNI dan
Partai politik.
76
Diawali dengan penolakan Presiden atas Memorandum I dan II DPR,
SI MPR akhirnya diselenggarakan, untuk meminta pertanggungjawaban
Presiden Abdurrahman Wahid. Alasan kedua melakukan percepatan sidang
istimewa ini , didasarkan pada kebijakan presiden mengeluarkan Maklumat.
Sebelumnya, Presiden telah melakukan langkah- langkah politik untuk
melawan lawan- lawan politiknya yaitu dengan mengeluarkan maklumat 28
Mei 2001. Kebijakan Presiden Abdurrahman Wahid mengeluarkan maklumat
28 Mei 2001 menimbulkan kemarahan MPR. Sebab menurut UUD 1945,
Presiden harus tunduk kepada MPR dan karena itu tidak selayaknyalah
presiden membekukan MPR yang merupakan atasannya. Disamping itu,
dikeluarkannya maklumat tersebut ada maksud tertentu yang mendasarinya.
75
76
M. Taufiq “Fatwa MA tentang Dekrit”, Koran Tempo,edisi 24 Juli 2001.
……, “ Dekrit Prematur “. Tempo, No. 9., Vol. XXX, Edisi 5-11 Febuari 2001, hal. 26.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Salah satu hal yang melatarbelakangi kebijakan tersebut adalah munculnya
anggapan dari presiden bahwa telah terjadi kekacauan pelaksanaan konstitusi.
Dalam
hal
ini
terjadi
ketidakselarasan
antara
praktek
pelaksanaan
ketatanegaraan dengan tatanan politik, masing- masing berjalan sendirisendiri. 77 Didasarkan pada kedua alasan tersebut akhirnya MPR mempercepat
Sidang Istimewa. Terselenggaranya SI MPR ini berarti pula usai sudah
kepemimpinan Aburrahman Wahid yang kemudian digantikan oleh Wakil
Presiden Megawati Soekarnoputri.
Inti dari bab II, latar belakang Megawati Soekarnoputri terpilih sebagai
presiden Republik Indonesia yang ke- lima, yang pertama ia merupakan tokoh
yang memiliki kharisma dan seorang demokrat yang mempunyai banyak
pendukung terutama ”wong cilik”. Hal ini tampak pada pemilu 1999 dimana
Megawati Soekarnoputri memperoleh suara terbanyak. Selain itu Megawati
Soekarnoputri merupakan anak dari Presiden pertama yaitu Soekarno, maka oleh
sebagian masyarakat Indonesia percaya bahwa beliau dapat mewarisi mendiang
ayahnya sebagai pemimpin bangsa. Latar belakang kedua adalah kondisi dan
situasi politik Indonesia yang tidak stabil. Latar belakang kedua adalah
pemerintahan Abdurrahman Wahid sudah tidak mendapat dukungan di parlemen
terkait kasus Buloggate dan Bruneigate yang berakibat dikeluarkan Memorandum
I, II dan Sidang Istimewa sehingga Abdurrahman Wahid di berhentikan sebagai
presiden yang keempat dan digantikan oleh wakil presiden Megawati
Soekarnoputri.
77
M. Djadijono, op.cit., hal. 227.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
KEBIJAKAN-KEBIJAKAN MEGAWATI SOEKARNOPUTRI
SELAMA MENJABAT SEBAGAI PRESIDEN
Kebijakan merupakan pemikiran seseorang yang sudah terkait dengan
situasi konkrit atau situasi tertentu. Kebijakan dapat diartikan sebagai rangkaian
konsep dan asas yang menjadi garis besar dan dasar rencana dalam pelaksanaan
suatu pekerjaan dan cara bertindak. 78
A. Kebijakan di Bidang Politik
Salah
satu
permasalahan
utama
dalam
pemerintahan
Megawati
Soekarnoputri adalah kondisi Indonesia yang belum stabil. Pada saat itu Indonesia
sedang dalam krisis multidimensional. Dimana, sebagian krisis itu merupakan
bagian dan kelanjutan dari krisis moneter, krisis ekonomi, krisis kepercayaan,
krisis politik, dan krisis keamanan yang telah melanda sejak tahun1997. Sebagian
lagi merupakan rangkaian krisis baru, baik yang berasal dari dinamika kehidupan
nasional didalam negeri, maupun imbas dari peristiwa-peristiwa global. 79 Stabilitas
pemerintahan sangat diperlukan untuk kemantapan dalam penanganan masalahmasalah nasional. Untuk itu Presiden Megawati Soekarnoputri bersama anggota
kabinet dan masyarakat bersama-sama guna penanganan masalah- masalah
nasional tersebut. Langkah awal yang dilakukan salah satunya membangun
tatanan politik baru, yaitu dengan amandemen UUD 1945. Dengan selesainya
78
Tim Penyusun KBBI, 1990, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cetakan Keempat, Balai Pustaka,
Jakarta, Hal. 115.
79
Pidato Presiden Republik Indonesia pada Sidang Tahunan MPR RI Tanggal
1November2001,http://www.ri.go.id/produk_uu/ isi/ sidth-ind.htm.,22/03/2007.
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
amandemen keempat UUD 1945, tugas pemerintah selanjut nya melakukan
penyesuaian seluruh ketentuan perundangan yang ada dengan muatan UUD 1945
yang telah diamandemen. Di sisi lain pemerintah juga menyusun peraturan
perundangan yang belum dimiliki, agar amanat konstitusi bisa dilaksanakan
dengan baik.
Dalam bidang politik, pemerintah bersama DPR telah menerbitkan
ketentuan perundang-undangan yang baru, serta menyiapkan sejumlah ketentuan
perundangan lain, seperti revisi UU No 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan
Daerah dan RUU tentang Mahkamah Konstitusi. Ketentua n perundangan yang
baru diterbitkan untuk mengembangkan infrastruktur politik yang baru, antara
lain, UU No 30 Tahun 2002 Tentang Partai Politik, UU No 12 Tahun 2003
Tentang Pemilihan Umum, UU No 22 Tahun 2003 Tentang Susduk dan UU No
23 Tahun 2003 Tentang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Tidak hanya
menerbitkan undang-undang yang baru, pemerintah juga merealisasikan amanat
UU bersangkutan melalui serangkaian kebijakan.
Perubahan UUD 1945 ini juga memuat tentang adanya upaya untuk
menyetarakan lembaga- lembaga Negara, sehingga dapat mekanisme check and
balances yang lebih memadai, demi mendorong demokratisasi lembaga- lembaga
negara tersebut. Dalam pelaksanaan pemilihan umum 2004 nanti merupakan
agenda baru dalam politik Indonesia. Indonesia mengalami beberapa kemajuan
politik, karena Indonesia melakukan pemilihan Presiden dan wakil presiden secara
langsung oleh rakyat dan bertugas untuk masa jabatan yang pasti. Hal ini diadopsi
di dalam perubahan UUD 1945 menjadi presiden dan Wakil Presiden dalam satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
pasangan dipilih secara langsung oleh rakyat dengan masa jabatan paling banyak
dua periode. Melalui pemilihan secara langsung, Presiden dan Wakil Presiden
terpilih akan memiliki mandat dan legitimasi yang sangat kuat karena didukung
oleh rakyat yang memberikan suaranya secara langsung. Rakyat tidak lagi
menitipkan suaranya melalui MPR karena potensi distorsi yang sangat mungkin
terjadi. Dengan demikian Sistem Presidensiil lebih mampu memberikan garansi
bagi stabilitas politik, basis bagi pembangunan politik daripada sistem
parlementer. 80
Penerapan tatanan baru, diawali dengan pengembangan sistem kepartaian
baru, sistem pemilihan umum yang baru, pemilihan presiden dan wakil presiden
secara langsung, reformasi birokrasi ditingkat pusat maupun daerah, penataan
ulang kelembagaan dan struktur organisasi pemerintah, termasuk didalamnya
penerapan sistem pengawasan dan kontrol terhadap legislatif melalui mekanisme
Pergantian Antar Waktu ( PAW ). PAW atau Recall adalah hak partai untuk
memberhentikan anggotanya dari DPR. Dimasa lalu hak tersebut digunakan untuk
membungkam anggota dewan sehingga mereka cenderung tidak kritis terhadap
pemerintah. 81 Dihidupkannya kembali PAW atau lembaga recall ini agar anggota
DPR terkendali dan tidak lepas dari kontol partainya. Lembaga ini digunakan
untuk melindungi kepentingan masyarakat, bukan diabdikan kepada kepentingan
penguasa. 82 Pemerintah juga mendorong pelibatan masyarakat dalam proses
pengambilan keputusan, melalui lembaga- lembaga baru yang dibentuk, seperti
80
Bima Arya Sugiarto, 2002, “Sidang Tahunan MPR 2002: Menuju Institusionalisasi,
Menyelamatkan Transisi”, Analisis CSIS, Tahun XXXI/ 2002, No. 2., Hal. 172.
81
…….., “Recall tidak sepenuhnya hak partai”, Media Indonesia, Jakarta, Edisi. 26 Februari 2002.
82
……..., “Lembaga Recall untuk bersihkan DPR, Media Indonesia. Jakarta, Edisi 25 Februari
2002.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Komisi Penyiaran Indonesia, Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi serta
lembaga lainnya yang membuka peluang partisipasi masyarakat secara aktif.
Upaya-upaya itu dilakukan secara bertahap, disesuaikan dengan kebutuhan
maupun perkembangan.
Mekanisme Pergantian Antar Waktu ( PAW ) diatur lebih rinci pada
Undang-Undang No 22 Tahun 2003 tentang Susunan Kedudukan Anggota DPR,
DPD dan DPRD (UU Susduk). Pada UU Susduk, alasan atau latar belakang PAW
diperluas. Misalnya, seseorang tak lagi memenuhi persyaratan sebagai anggota
legislatif, melanggar kode etik legislatif, diusulkan oleh partainya karena
melanggar AD/ART partai, termasuk tidak menghadiri rapat-rapat selama tiga
bulan berturut-turut tanpa alasan yang jelas. UU No 30 Tahun 2002 dan UU No
23 Tahun 2003 merupakan salah satu alat untuk mengontrol kinerja anggota
legislatif, apakah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi lembaga legislatif atau
tidak. 83
A. 1. Persatuan dan Kesatuan Nasional
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah negara
kepulauan dan negara maritim. Hal ini berarti bahwa Indonesia sangat rentan
dengan adanya konflik antar daerah dan munculnya gerakan-gerakan
separatisme di daerah. Lepasnya Timor- Timur dari NKRI pada tahun 1999
telah mendorong munculnya wacana pemisahan diri disejumlah daerah. Ide
pemisahan diri atau wacana mengenai federalisme, tentu menimbulkan pro
dan kontra. Hal ini dikhawatirkan akan menimbulkan disintegrasi bangsa.
83
……., “Lembaga Recall Di hidupkan Lagi”, Media Indonesia, Jakarta, Edisi. 23 Februari 2002.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Secara historis, NKRI dibentuk karena perasaan senasib dan
sepenanggungan serta tujuan bersama yang ingin dicapai oleh seluruh suku
bangsa yang ada di Nusantara. NKRI bukan terbentuk karena bergabungnya
daerah-daerah yang ada, sehingga menjadi satu negara, sebagaimana terjadi
di Amerika Serikat.
Untuk tetap mempertahankan negara kesatuan, pemerintahan
Megawati Soekarnoputri telah menentukan berbagai kebijakan, yaitu
pertama direalisasikan desentralisasi kewenangan yang dikenal dengan
sebutan otonomi daerah dari pemerintah pusat ke daerah sesuai dengan
ketentuan perundangan yang berlaku. 84 Kebijakan pemerintah ini diatur
dalam UU No. 22 Tahun 1999 tentang otonomi daerah dan UU No. 25
Tahun 1999 tentang Pembagian keuangan antara Pusat dan Daerah. Otonomi
daerah ini dibangun dengan tujuan untuk memperkuat negara kesatuan
Indonesia yaitu berkenaan dengan pelimpahan hak, kewajiban, kewenangan
dan tanggung jawab dalam hal- hal tertentu yang bertujuan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. 85 Dengan otonomi daerah, daerah didorong untuk
mampu mengelola atau mengatur daerahnya secara mandiri. Kemandirian
diharapkan mampu mendorong terjadinya percepatan pembangunan,
pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat. 86
Kebijakan kedua adalah mempercepat penyelesaian konflik antar
kelompok masyarakat yang marak terjadi periode tahun 1998-2000. Untuk
84
Ryaas Rasyid, “Pemerintah Pusat Sumber Distorsi Otonomi Daerah”, Kompas,Edisi. 5 Februari
2003.
85
……., 2001, “ Otonomi Bahayakan Keutuhan Bangsa” Dokumentasi Kliping Tentang Peta
Politik di Indonesia,Tahun XIII, No. 10., Centre for Strategic and International, Jakarta, hal. 52.
86
TN, 2004, Megawati Membangun Negeri, Komunitas Peduli Komunikasi, Jakarta, Hal. 95.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
menyelesaikan konflik itu, diterapkan berbagai pendekatan, baik bersifat
politik, sosial, maupun kultural. Karena NKRI merupakan ” harga mati”
maka pemerintah akan bersikap tegas terhadap siapapun yang akan
mengganggu kedaulatan maupun persatuan dan kesatuan bangsa. Untuk
menyelesaikan konflik
yang
berkepanjangan
di
Aceh,
pemerintah
menerapkan darurat militer dan menggelar operasi terpadu. Aceh merupakan
wilayah konflik bersenjata, hal ini mengingat kelompok separatis di Aceh
menggunakan cara-cara kekerasan untuk memperjuangkan kemerdekaan.
Misalnya, membunuh Rektor, Guru, Anggota DPR dan Hakim bahkan pada
tanggal 17 Agustus 2001 sebanyak 51 gedung sekolah dibakar. Untuk
menanggapi aksi anarkis ini pemerintah Indonesia melakukan operasi militer
meskipun bertentangan dengan persoalan penyelenggaraan keadilan.
Meskipun konflik masih berkecamuk di Aceh, pemerintah tidak
bosan-bosan untuk terus berusaha menyelesaikan secara kompreherensif
mengenai masalah Aceh. Salah satunya adalah akselerasi pembangunan
karena salah satu akar persoalan di Aceh adalah ketidak adilan ekonomi
dimasa lalu. Kebijaksanaan lainnya adalah pemberian otonomi khusus
kepada Aceh. Untuk hal ini, pemerintah mengalokasikan kewenangan yang
besar ke pemerintah lokal atas pengelolaan sumber daya alam dan
perlindungan terhadap kekhususan tradisi dan agama masyarakat Aceh. 87
Disamping pemberian otonomi khusus untuk Aceh, pemerintah
berusaha mengupayakan perdamaian konflik Aceh dengan melalui dialog87
Supriyono dan Zaenal Bakrie, 2001, “ GAM bisa dikategorikan Teroris”, Koran Tempo, edisi.
19 November, hal. 3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
dialo g atau perundingan. Pemerintah terus mengajak GAM bersama-sama
menyelesaikan masalah Aceh dengan damai dan menghentikan kekerasan
yang berlangsung. 88 Konflik Aceh terjadi kurang lebih selama 26 tahun ini
semakin kompleks, langkah terakhir yang dilakukan pemerintah adalah
melakukan operasi terpadu yang sebelumnya telah dilakukan dialog-dialog
yang kurang berhasil. Operasi terpadu dijalankan oleh penguasa militer
terhadap propinsi Nanggroe Aceh Darusallam yang berlangsung selama 4
bulan, yaitu sejak Jakarta menetapkan status darurat militer bagi Aceh pada
tanggal 19 Mei 2003. Penetapan status darurat militer bagi Aceh ini
diperpanjang. Sebelumnya pemerintah telah banyak mengakomodasi
persyaratan
dan
tuntutan
yang
diajukan
GAM.
Pemerintah
tidak
berkeinginan memberlakukan keadaan darurat di Aceh, akan tetapi sikap
akomodatif pemerintah ini disalah artikan oleh GAM. Bahkan, secara curang
digunakan bukan saja untuk konsolidasi dan menambah persenjataan, tetapi
juga meningkatkan serangan yang meluas dan sistematis baik ke pos polisi,
militer maupun kantor pemerintahan. Bahkan, terjadi pembakaran gedung
sekolah, sarana transportasi umum, penculikan dan pembunuhan. Aksi ini
dibuktikan dengan diketemukan 319 kalangan sipil telah terbunuh dan 108
orang lainnya dinyatakan hilang. GAM dinilai telah melakukan kejahatan
kemanusiaan yang berat. Oleh karena itu, pemerintah menetapkan status
Darurat Militer bagi Propinsi Aceh untuk diperpanjang lagi. Langkah
pemerintah memberlakukan operasi terpadu di propinsi Aceh merupakan
88
……., “Pemerintah tetap memilih cara Dialog”, Media Indonesia, edisi. 3 September 2001,
hal.2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
wujud
upaya
pemerintah
menegakkan
Negara
Kesatuan
79
Republik
Indonesia 89
Disisi lain, pemerintah juga menjalin kerjasama internasional yang
bertujuan untuk menjaga integritas dan kedaulatan bangsa dan negara.
Melalui kerjasama internasional, berhasil ditekan upaya-upaya separatisme.
Dunia internasional mendukung dan menghormati kedaulatan NKRI. Negara
besar dan negara tetangga telah memiliki komitmen untuk tidak mendukung
aksi separatisme. Terhadap negara-negara yang patut diduga mendukung
gerakan separatisme, pemerintah melakukan pendekatan diplomatik serta
upaya- upaya diplomatik lain yang berlaku didunia internasional. 90
Megawati Soekarnoputri juga mengeluarkan beberapa kebijakan
yang menyangkut masalah disintegrasi bangsa dan aksi terorisme yang
terjadi di Indonesia. Kebijakan disintegrasi bangsa ini lebih diutamakan
kepada rakyat Papua. Wilayah Papua memiliki sumber daya alam yang
sangat kaya, sejauh ini banyak upaya-upaya untuk memisahkan Papua dari
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Disamping itu, wilayah Papua sangat
luas, dengan penduduk yang terpencar-pencar, banyak terdapat suku-suku
yang tidak menutup kemungkinan terjadinya konflik antar suku. bahkan
pemerintah menyadari, bahwa Papua memang rentan terhadap pengaruhpengaruh dari luar.
Menghadapi kasus ini (khususnya Papua) Megawati Soekarnoputri
memberikan kebijakan diantaranya:
89
Indra J. Pilliang, 2003, “Bulan-bulan politik sebagai Panglima?”, Analisis CSIS, Tahun. XXXII,
No.3., hal. 293
90
TN, op.cit., hal. 92.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
1. Pemerintah menetapkan status otonomi khusus ke Propinsi Papua
2. Menjaga integritas dan kedaulatan bangsa dan Negara di wilayah
Papua
3. Menghadapi setiap aksi separatisme, menindak dan memproses secara
hukum para tokoh maupun anggota kelompok separatisme
4. Membantu pengembangan infrastruktur, sarana dan prasarana untuk
mempercepat pembangunan dan mengejar ketertinggalan
5. mendorong
perusahaan-perusahaan
yang
beroperasi
di
Papua
menambah alokasi dana pengembangan komunitas
6. Secara intens melakukan dialog guna menghindari salah pengertian
antara masyarakat dengan pemerintah, berkenaan dengan kebijakan
yang diterapkan
Dengan adanya kebijakan pemerintah diatas, dapat dijelaskan bahwa
Megawati Soekarnoputri menginginkan wilayah Papua tetap menjadi bagian
dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan melakukan otonomi
daerah tersebut dimaksudkan bahwa pemerintah mendorong para tokoh baik
yang ada di pemerintahan maupun diluar pemerintahan, untuk lebih
mencurahkan perhatian bagi percepatan pembangunan di wilayah Papua
sesuai dengan kondisi sosial dan budaya setempat. 91
Papua menjadi prioritas utama yang akan ditangani, setidaknya ada
tiga cara penyelesaian, yaitu: 92
91
Ibid., hal. 122.
….., “UU Otonomi Khusus dan UU Pemekaran Wilayah Papua Diskronisasi”, Koran Tempo,
Edisi. 6 Februari 2003.
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
a) Implementasi khusus dengan memfokuskan peningkatan kesesejahteraan
sosial ekonomi rakyat Papua, terutama proyek-proyek yang menyerap
dana besar.
b) Menyelesaikan persoalan upaya kalangan elite dan kelompok politik
yang masih menginginkan pemisahan diri Papua.
c) Melakukan diplomasi pada tingkat global. Agar dunia konsisten terhadap
integritas Papua dan tidak memberi ruang apa pun untuk menyuburkan
gerakan separatisme Papua merdeka.
Pembagian otonomi khusus terhadap Papua dimaksudkan agar tidak
terlalu banyak campur tangan dari pusat terhadap rakyat Papua. Pemberian
otonomi khusus ini masuk ke dalam pasal-pasal krusial dalam RUU
Otonomi Khusus yang bernama RUU tentang Otonomi Khusus bagi propinsi
Papua dalam bentuk Wilayah Berpemerintahan sendiri itu antara lain: 93
a) Nama Propinsi Irian Jaya menjadi Propinsi Papua
b) Memilik bendera, lambang, dan lagu kebangsaan yang diatur dalam
peraturan dasar atau konstitusi sendiri.
c) Didalam propinsi Papua dibentuk kawasan khusus
d) Kewenangan Propinsi Papua mencakup seluruh bidang pemerintahan,
kecuali kewenangan dalam bidang politik luar negeri, pertahanan
eksternal, moneter dan peradilan tingkat kasasi.
e) Propinsi Papua dibentuk parlemen Papua (legislatif) dan pemerintahan
propinsi (eksekutif). Parlemen terdiri dari Majelis Rakyat Papua yang
93
………, “Megawati: Dengarkan Masyarakat Irian Jaya”, Kompas, edisi. 25 Juni 2001.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
beranggotakan orang-orang Papua asli dan Dewan Perwakilan Rakyat
Papua.
Pembentukan daerah otonomi baru ini berguna untuk mendekatkan
pelayanan kepada masyarakat dan juga membuka peluang bagi masyarakat
Papua
sendiri
untuk
tampil
memimpin
daerah
sendiri.
Megawati
Soekarnoputri mempunyai harapan bahwa dengan semakin banyak dibentuk,
semakin banyak peluang bagi rakyat Papua untuk menjadi pemimpin di
daerahnya sendiri. Selain itu Megawati Soekarnoputri menghendaki adanya
daerah-daerah otonom baru ini, bahwa semakin banyak warga Papua
menduduki jabatan-jabatan strategis, tentu saja akan membangkitkan rasa
percaya diri masyarakat Papua, bahwa mereka bisa membangun daerah
sendiri. 94
Dorongan dan rasa percaya pada masyarakat Papua untuk
membangun daerah sendiri ini, secara tidak langsung telah menumbuhkan
rasa nasionalisme terhadap daerah, bangsa dan negara yang tinggi. Dengan
adanya dan atau tumbuhnya rasa nasionalisme yang tinggi ini, maka
masyarakat Papua tidak akan mudah terkena pengaruh-pengaruh dari luar,
terutama sekali ingin menguasai wilayah Papua sendiri ataupun untuk
memisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Upaya untuk
menjaga kedaulatan dan integritas bangsa dan negara terhadap wilayah
Papua juga pernah dilakukan oleh Soekarno. Beberapa puluh tahun yang
lalu, Onassis seorang jutawan Amerika Serikat menemui Soekarno dan
94
TN, op.cit., hal. 123.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
menyatakan keinginannya untuk menyewa Papua selama tigapuluh tahun.
Akan tetapi wilayah Papua yang kaya akan sumber daya alam ini tetap di
pertahankan hingga sekarang. Seperti halnya Megawati Soekarnoputri yang
menghargai perjuangan Soekarno yang tidak lain ayah kandungnya sendiri
tetap menjaga kedaulatan Republik Indonesia. 95
A.2. Ideologi
Pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri dan Wakil Presiden
Hamzah Haz merupakan koalisi partai politik dengan ideologi kebangsaan
dan ideologi islam kultural. Koalisi ini merupakan kombinasi ideal yang
didukung oleh kalangan luas. 96 Duet Mega-Hamzah dengan dua ideologi
yang berbeda antara nasionalis dan Islam kultural ini dalam sejarah
perpolitikan Indonesia kurang menunjukkan saling percaya.
Ideologi nasionalis yang ditanamkan dari Presiden Megawati
Soekarnoputri memberikan indikasi untuk menjaga persatuan dan kesatuan
serta integritas dan kedaulatan negara. Hal ini menyebabkan adanya
penyeragaman diseluruh daerah di Indonesia dan tidak diinginkan otonomi
daerah. Selain itu, terjadi sentralisasi dalam pemerintahan tersebut. Tujuan
dari sentralisasi ini untuk menjalin persatuan dan kesatuan yang telah
menjadi cita-cita bangsa Indonesia.
Ideologi agama, mengajak manusia pada kultus personal, merasa
paling benar (truth claim) dan menggunakan politisasi agama dalam
95
96
TN, op.cit., hal.120.
M. Djadijono, op.cit., hal. 232.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
mempertahankannya. Dalam ideologi ini, derajat rasio sangat rendah,
pemikiran mitologi memandang kebelakang tidak kedepan.
Kombinasi kedua ideologi ini dianggap tidak sesuai dengan kondisi
Indonesia pada saat itu. Disamping itu, Indonesia merupakan negara
kepulauan yang majemuk yang terdiri dari berbagai suku, agama dan ras.
Untuk menjadi bangsa yang modern dan dibangun berdasarkan nasionalisme
baru yang agamis. Sebuah bangsa yang mendasarkan logika modern tetapi
menghargai perdebatan ide yang digali dari berbagai nilai/ identitas dan
berujung pada nalar keadaan serta perdamaian.
Pemerintahan Megawati Soekarnoputri dengan ideologi nasionalisme
baru yang agamis memberikan kebijakan penerimaan terhadap konsep
kesamaan (equality) kemanusiaan universal yang berlaku di semua tempat
dan waktu. Tidak ada perbedaan warna kulit, gender, dan keyakinan
seseorang. Sebab dengan menerima kesamaan kemanusiaan univesal, akan
membangun dan mentradisikan individu dan kemerdekaan jiwa, yang
dengannya cita-cita kesetaraan, pemahaman atau penghargaan kepada orang
lain tidak timpang dan tidak saling menjajah. Melainkan sebuah usaha untuk
saling bekerjasama, saling menghormati, independen ataupun berbagi
kebahagiaan-penderitaan. Dalam catatan inilah, Indonesia baru merupakan
usaha sadar dalam pembentukan budaya yang anti rasial, anti kekerasan, anti
kemiskinan, anti pemaksaan (overcian) dan anti hegemoni.
Langkah selanjutnya adalah menguatkan kerangka, menegakkan
struktur dan memberdayakan sumber daya manusia secara luas. Usaha ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
dimulai melalui kesadaran diri yang dikampanyekan secara terus menerus.
Keberhasilan membangun nation building (upaya kebangsaan) harus
dilanjutkan membangun state building (upaya kenegaraan). Hal ini penting
untuk memupuk kehendak bersama dalam kerja-kerja prioritas dan menjadi
bagian penting dari historical block yang harus direalisasikan untuk
melahirkan masyarakat yang biadab. 97
A. 3. Partai
Partai merupakan salah satu bagian penting dari sistem politik baru
yang kini tengah dikembangkan. Melalui partai politik, diharapkan bisa
tampil kedepan para pemimpin bangsa yang tidak saja memiliki
kemampuan, namun juga memiliki jiwa kenegarawan. Kepemimpinannya
tidak muncul begitu saja. Ia akan melalui suatu proses yang panjang. Partai
politik, merupakan wahana bagi pembelajaran kepemimpinan dan jiwa
kenegarawan seseorang.
Langkah awal dari pemerintahan Megawati Soekarnoputri tentang
partai politik adalah dengan melakukan revisi terhadap Undang Undang No
3 tahun 1999 menjadi Undang Undang No 30 tahun 2002 tentang partai
politik dan Undang Undang No 12 Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum
anggota DPR, DPD, dan DPRD.
Penyelenggaraan Pemilihan Umum 2004 sangat ketat, dengan
demikian disiplin partai politik peserta pemilu sangat menentukan suksesnya
penyelenggaraan Pemilu. Sistem verifikasi administrasi dan verifikasi
97
M. Yudhie R Haryono, Neonasionalisme Religius, http:// groups.google. co.id/group/soc. culture
.indonesia/browse_thread/thread/c32662b8a9f03f6l/6da0e5ad4aeba166?hl=id&lnk=st&q=Idiologi
+masa=presiden+megawati#6da0e5ad4aeba166.,07/12/2007.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
faktual yang dilakukan Departemen Kehakiman dan HAM maupun Komisi
Pemilihan Umum (KPU) digunakan untuk menseleksi secara alamiah partai
politik yang ada. Berdasarkan verifikasi administrasi dan verifikasi faktual
yang dilakukan KPU, dari 49 partai politik yang mendaftar sebagai peserta
pemilu, yang memenuhi syarat hanya 24 partai politik saja. Partai politik
yang lolos verifikasi faktual dan verifikasi administrasi dinyatakan sebagai
peserta pemilu.
Makin sedikitnya jumlah partai politik yang menjadi peserta pemilu,
merupakan konsekuensi dari penerapan Undang Undang No 30 Tahun 2002
tentang Pertai Politik dan Undang Undang No 12 tentang Pemilihan Umum
DPR, PDP, dan DPRD. Berdasarkan kedua Undang Undang tersebut, ada
persyaratan administrasi, persyaratan kepengurusan minimal dan dukungan
minimal pada masing- masing kepengurusan yang harus dipenuhi partai
politik.
Partai politik yang telah memenuhi syarat-syarat sebagaimana diatur
dalam Undang Undang No 30 tahun 2002, kemudian didaftarkan di
departemen Kehakiman dan HAM kemudian melakukan verifikasi
administrasi dan verifikasi faktual terhadap persyaratan Undang Undang No
30 Tahun 2002. Jika memenuhi persyaratan, disahkan sebagai badan hukum.
Partai politik yang telah ditetapkan sebagai badan hukum, kemudian
mendaftar sebagai peserta pemilu di KPU. Agar ditetapkan sebagai peserta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
pemilu, partai politik harus memenuhi persyaratan sebagaimana diatur
dalam Undang-Undang No 12 Tahun 2003. Syarat itu antara lain: 98
a)
Diakui keberadaannya sesuai dengan UU No.31/2002 tentang Partai
politik
b)
Memiliki pengurus lengkap sekurang-kurangnya di 2/3 dari seluruh
jumlah propinsi
c)
Memiliki pengurus lengkap sekurang-kurangnya di 2/3 dari jumlah
kabupaten/kota di propinsi .
d)
Memiliki anggota sekurang-kurangnya 1.000 orang atau sekurangkurangnya 1/1.000 dari jumlah penduduk pada setiap kepengurusan
Parpol.
e)
Pengurus harus memiliki kantor tetap
f)
Mengajukan nama dan tanda gambar partai politik kepada KPU.
Bedasarkan hasil verifikasi administrasi dan verifikasi faktual yang
dilakukan oleh KPU dengan melibatkan KPU daerah, dari 48 partai yang
berstatus hukum, hanya 24 partai politik yang dinyatakan memenuhi syarat
dan kemudian ditetapkan sebagai peserta pemilihan umum.
Pada Pemilu 2004 dikembangkan konsep dukungan riil masyarakat
terhadap partai politik. Dalam hal ini, partai politik wajib memiliki anggota
minimal seribu orang atau satu persen dari jumlah penduduk pada
kepengurusan tingkat kabupaten/kota. Dengan adanya syarat seperti ini,
paling tidak telah dikembangkan satu sistem kepartaian dengan keanggotaan
98
M. Dadijono, 2003, Persiapan Pemilu 2004 dan Dinamikanya, Analisis CSIS, Tahun. XXXII.
No. 4. hal.408.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
aktif. Sehingga partai politik bukan lagi ”partai para pengurus”, karena yang
menjadi anggota partai adalah para pengurus partai.
Dengan memiliki anggota dalam jumlah memadai, partai sekaligus
menjadi wahana bagi para pengurusnya untuk belajar menyelenggarakan
suatu pemerintahan. Keberhasilan mengelola partai antara lain tercermin
dari makin banyaknya warga masyarakat yang bergabung serta aspirasi yang
diperjuangkan, akan menjadi modal dan pengalaman berharga bagi pengurus
partai yang pada gilirannya nanti akan berperan sebagai penyelenggara
negara.
A.4. Keamanan
Dewasa ini keadaan Indonesia banyak dirundung masalah, terutama
mengenai keamanan dalam negeri. Selain masalah konflik Nanggroe Aceh
Darusallam dan sebagian Maluku, keamanan di Indonesia sedang porakporanda akibat munculnnya aksi terorisme. Aksi ini merupakan penyakit
baru dalam wilayah Indonesia sepanjang sejarah. Aksi pengeboman di
Legian, Kuta Bali pada tanggal 12 Oktober 2002, disusul dengan
pengeboman Hotel George.W. Marriot Jakarta merupakan awal adanya
terorisme. Kedua aksi pengeboman tersebut yang menimbulkan kerugian
bagi pemerintah secara material dan berakibat puluhan orang tewas. Aksi
terorisme ini telah menjadi ancaman bagi Indonesia, untuk itu pemerintah
berusaha untuk melindungi segenap masyarakat yang ada di Indonesia dan
melakukan perlawanan terhadap terorisme.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Perlu kiranya disadari bahwa aksi terorisme bukanlah sekedar tindak
pidana biasa. Ini merupakan kejahatan luar biasa yang masuk kedalam
kategori kejahatan terhadap kemanusiaan. Mengingat dampak atau akibat
yang ditimbulkan dari suatu aksi terorisme tidak terbatas pada korban jiwa,
harta benda, sarana dan prasarana umum. Aksi terorisme amat berpotensi
memusnahkan
lingkungan
hidup,
sumber-sumber
ekonomi
bahkan
menimbulkan keguncangan sosial dan politik. 99
Aksi teror ini berdampak pada Indonesia secara langsung, misalnya
pengeboman di Bali. Tidak hanya harta benda dan menelan korban jiwa saja,
melainkan telah menghancurkan citra Bali sebagai kawasan wisata dunia.
Penurunan kunjungan wisatawan, menimbulkan dampak buruk bagi
masyarakat yang selama ini menggantungkan kehidupan pada pariwisata di
Bali. Pemerintah juga dirugikan, karena hilangnya devisa dari sektor
pariwisata, dimana pariwisata di Bali merupakan devisa tertinggi di
Indonesia. 100
Dengan maraknya aksi terorisme yang terjadi di Indonesia,
Megawati Soekarnoputri pada tanggal 18 Oktober 2002 menerbitkan dua
peraturan Pemerintah pengganti UU (perpu). Yaitu Perpu No 1 Tahun 2002
Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme, serta Perpu No 2 Tahun
2002 Tentang Pemberlakuan Pemerintah Pengganti UU No 1 Tahun 2002
99
TN, op,cit., Hal. 184.
Idem.,
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme pada Peristiwa Peledakan
Bom di Bali tanggal 12 Oktober 2002 101 .
Berkaitan dengan perpu Anti Terorisme tersebut, di DPR terdapat
polarisasi. Fraksi- fraksi yang mendukung perpu tersebut antara lain Fraksi
PDI-P, Fraksi Golkar, dan Fraksi Kesatuan Kebangsaan Indonesia.
Alasannya adalah terorisme tidak bisa diselesaikan dengan menggunakan
KUHP sementara fraksi- fraksi yang menolak adalah fraksi Persatuan
Pembangunan, F. Reformasi dan F. Daulat Umat. Yang berpendapat bahwa
perpu anti terorisme ini berpotensi dijadikan landasan yuridis bagi negara
untuk melakukan kekerasan politik pada pihak-pihak yang tidak sejalan.
Sehubungan dengan reaksi penolakan sebagian kalangan atas perpu
Anti Terorisme, pemerintah aktif melakukan public relation. Menurut
Menteri Kehakiman dan HAM Yusril Izha Mahendra bahwa perpu Anti
Terorisme bukan sejenis haatzaai artikelen atau undang- undang anti
subversi. Perpu Anti Terorisme tidak dirancang untuk mematikan aktivitas
politik melainkan kriminal murni. Aktivitas politik baru dijerat saat
pelaksanaannya melalui cara-cara teror. 102
Melalui diterbitkannya perpu baru ini Megawati Soekarnoputri
mempunyai keinginan adanya peraturan tegas terhadap setiap pelanggaran
yang terjadi. Indonesia sebelumnya tidak mempunyai Undang-undang
tentang pemberatasan terorisme sehingga menyulitkan aparat keamanan
untuk mengungkap kasus bom di Bali. Dengan dikeluarkannya UU baru
101
Idem., hal. 185.
Donny Gahral Adian, 2003, Mencegah Lahirnya Terorisme Negara: Indonesia pasca Bom Bali,
Analisis CSIS, Tahun XXXII, No.1., hal 83.
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
tersebut (perpu pemberantasan terorisme menjadi UU No 15 Tahun 2002
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme) aparat keamanan
khususnya kepolisian memiliki payung hukum dan payung politik dalam
melaksanakan operasi menumpas terorisme di Indonesia. 103
Munculnya gerakan separatis di Aceh dan Papua serta konflik sosial
di Maluku dan Poso sangat mengancam keamanan dalam negeri. Konflik
yang dilatarbelakangi oleh perbedaan etnis, agama atau bahasa ini
diperlukan pemimpin yang kuat dan visioner. 104 Dalam menghadapi konflik
di beberapa daerah di Indonesia Megawati Soekarnoputri mencoba untuk
menyelesaikan konflik tersebut dengan upaya perdamaian. Untuk keamanan
di Provinsi Papua sudah membaik sejak deklarasi Propinsi Irian Jaya
Tengah. Perdamaian adat antara kelompok pro dan kontra atas pemekaran
Papua dan pembentukan Propinsi Irian Jaya Tengah. Perdamaian adat ini
disebut dengan ugon uragin merupakan puncak dari semua proses
perdamaian adat. Upacara adat itu dimaksudkan untuk menghilangkan rasa
dendam dan membangun persaudaraan baru diantara mereka yang
bertikai. 105 Misalnya, dalam penyelesaian konflik di Maluku diselesaikan
dengan sebuah kesepakatan dama i yang dikenal dengan Perjanjian Malino
(lihat Lampiran.2). Kesepakatan damai tersebut diyakini sebagai prasyarat
untuk memulihkan keamanan dan rehabilitasi sosial ekonomi. 106
103
Idem., hal. 185.
….., “Indonesia dalam Zona Bahaya Kearah Negara Yang Gagal”, Kompas, Edisi 28 Maret
2002.
105
Indra J. Pilliang, “Bulan-bulan politik sebagaii Panglima?, op.cit., hal. 294.
106
….., “Disepakati untuk Mengakhiri konflik”, Kompas, Edisi. 13 Februari 2002.
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Pertemuan Malino II menghasilkan perjanjian untuk menghentikan
konflik dan kekerasan, namun pemerintah menyadari bahwa untuk
menyelesaikan konflik komunal di Maluku yang intensitas, kompleksitas
dan sebarannya tinggi, diperlukan langkah- langkah yang komprehensif
menyangkut bidang politik, sosial, ekonomi, hukum dan keamanan.
B. Kebijakan di Bidang Ekonomi
Keadaan ekonomi Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Megawati
Soekarnoputri terus mengalami kemajuan. Secara riil keadaan ekonomi masih
belum sepenuhnya pulih, dan tingkat pengangguran masih tinggi, namun dari
sejumlah indikator ekonomi makro tampak bahwa keadaan sudah menunjukkan
tanda-tanda membaik. Mengingat pertumbuhan ekonomi nasional yang terpuruk
pada lima tahun yang lalu akibat krisis ekonomi. 107
Kebijakan ekonomi telah dijalankan selama tiga tahun memerintah.
Masalah pokok dibidang ekonomi yang dihadapi kabinet gotong royong sejak
awal adalah tidak terkendalinya fluktuasi nilai tukar rupiah, besarnya utang
pemerintah dan belum tuntasnya penyehatan perbankan nasional. Hal ini
berdampak pada pengangguran dan menurunnya tingkat pendapatan dan daya beli
masyarakat. Kurangnya dukungan prasarana, gangguan ketertiban dan keamanan
serta ketidak pastian hukum sangat mengurangi investasi. Untuk itu, pemerintah
melakukan langkah stabilisasi fiskal dan perbaikan ekonomi makro serta
memulihkan fungsi intermediasi perbankan.
107
Pidato Presiden Republik Indonesia pada Sidang Tahunan MPR RI tanggal 1 Agustus 2003,
http: // www. Google.co.id/ search?=pidato+presiden&hl=id&ir=start=60&Sa=N, 22/03/2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Kebijakan Moneter yang ditempuh Bank Indonesia dalam pengendalian
inflasi adalah mengendalikan jumlah uang yang beredar. BI juga memberikan
indikasi konsistennya dalam melanjutkan kebijakan tersebut. Pada akhir Juli 2003,
base money tercatat sebesar Rp. 131,1 trilyun. Jauh dibawah target jumlah base
money sebesar Rp. 135 trilyun. Dengan demikian, kebijakan moneter terkendali
dan memberikan jaminan terhadap tingkat harga-harga yang stabil.
Sepanjang kuartal kedua 2003, permintaan uang mengalami sedikit
kenaikan. Pertumbuhan itu termasuk uang giral dan uang kartal dan mencapai
pertumbuhan tertinggi yaitu 10,5 persen pada bulan Juli 2003. Peningkatan uang
ini merupakan cerminan peningkatan kepercayaan konsumen yang dipicu oleh
ekspektasi inflasi yang makin rendah. Sepanjang tahun 2003, kondisi makro
ekonomi stabil dan makin rendah risiko investasi di Indonesia, sehingga membuat
aliran modal masuk ke Indonesia.
Melalui kebijakan tersebut, sampai akhir tahun 2003 gejolak nilai tukar
rupiah dapat ditekan dan indeks harga saham gabungan juga menguat, diikuti
turunnya inflasi dan suku bunga. Kemajuan ini dilakukan dengan penerapan
ekonomi makro yang sangat hati- hati. 108 (lihat Lampiran 3)
Ada sejumlah faktor penting yang ikut mempengaruhi terus menguatnya
fondasi perekonomian Indonesia, yaitu kebijakan moneter yang mampu menekan
angka inflasi, pengelolaan hutang luar negeri yang semakin baik dan terus
108
Didepan Sidang Majelis, Presiden Paparkan Kemajuan Ekonomi,
http://tempointeractive.com/hg/ekbis/2004/09/23/brk,20040923-04,id.html.15/01/08.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
menurunnya defisit Anggaran Pendapatan Belanja Negara ( APBN ), dan tentu
saja terus membaiknya stabilitas politik dan keamanan. 109
Bank Indonesia terus melakukan berbagai upaya agar program stabilisasi,
agar makro ekonomi yang terus membaik terus ditingkatkan lagi. Berbagai
kebijakan dalam moneter yang diterapkan Bank Indonesia, misalnya sistem lelang
Sertifikat Bank Indonesia ( SBI ) Indonesia dilakukan secara regular. Disisi lain
Bank Indonesia juga terus mengupayakan suku bunga bank yang relatif rendah110 .
Pengendalian terhadap jumlah uang yang beredar dan tetap dipertahankannya
suku bunga yang relatif rendah, serta didukung dengan relatif stabilnya nilai tukar
rupiah terhadap mata uang asing, utamanya Dollar AS. 111
Belajar dari pengalaman dimasa lalu, pemerintah memutuskan, secara
bertahap akan mengurangi angka defisit belanja lebih tinggi daripada pendapatan
anggaran hingga nol persen. Artinya. APBN akan ditetapkan berdasarkan
pendapatan negara baik yang berasal dari pendapatan pajak, pendapatan selain
pajak, hibah dari luar negeri dan pinjaman luar negeri. 112 Misalnya, jika
pendapatan negara 100, APBN ditetapkan sebanyak 100. Bukan lagi pendapatan
100 dibelanjakan 125, sebagaimana terjadi di masa lalu. Untuk mengoptimalkan
penerimaan pajak, pemerintah melakukan pembenahan administrasi perpajakan,
dan reformasi perpajakan yang berfungsi untuk membuat sistem perpajakan yang
kompetitif dengan negara-negara pesaing dalam menarik investasi.
109
Mar’ie Muhamad.”Catatan Ekonomi Politik 2002”, Koran Tempo, Edisi. 16 Desember 2002.
……, “Inflasi diharap dibawah 5 persen”, Kompas,Edisi. 6 Desember 2003. Dalam
Dokumentasi kliping tentang Dunia Ekui dan Perbankan, Tahun XVI, No. 23. Edisi Desember
2003.
111
TN, op.cit., hal. 12.
112
Edimon Ginting, 2003,” Me-manage inflasi Akhir Tahun” Kompas, Jakarta, Edisi. Tanggal 10
Desember.
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Disamping itu, Megawati Soekarnoputri terus berusaha dan berupaya
untuk mendorong dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Berbagai cara dan
usaha
telah
ditempuh
oleh
pemerintah,
salah
satunya,
mendorong
direalisasikannya investasi asing. Dengan direalisasikannya investasi, dengan
sendirinya terbuka kesempatan kerja baru. Karena investasi merupakan lokomotif
bagi pertumbuhan perekonomian. 113 Perlu diketahui, sejak terjadinya pengeboman
di Bali pada tanggal 12 Oktober 2002 telah menempatkan Indonesia sebagai
negara yang dinilai tidak kondusif untuk investasi. Banyak negara yang
memindahkan (relokasi) investasinya keluar Indonesia dengan alasan keamanan.
Hal ini telah memberburuk keadaan ekonomi Indonesia.
Realisasi investasi penanaman modal dari dalam negeri (PMDN) maupun
penanaman
modal
asing
(PMA)
mengalami
penurunan.
Penurunan
ini
dikarenakan pemerintah gagal dalam menciptakan iklim ekonomi dan bisnis yang
baik sesuai dengan keinginan investor dan kalangan bisnis. Faktor- faktor
keberhasilan menarik investasi antara lain: 114 faktor kepastian hukum, faktor
stabilitas sosial ekonomi, faktor keamanan dan ketertiban, faktor pemerintahan
yang bersih, transparan dan bertanggung jawab, faktor kejelasan regulasi bidang
investasi dan faktor public relation yang smart.
Untuk mendatangkan investasi ke Indonesia. BKPM dibawah komando
Theo Tumion melakukan promosi keluar negeri. Sebagai contoh sejak tanggal 19
Desember 2001 hingga awal tahun 2002, Theo Tumion melawat ke berbagai
negara di Eropa. Salah satu tujuannya adalah mengubah pandangan calon investor
113
114
……, “Pertumbuhan 4 % tidak sentuh rakyat”, Media Indonesia, Edisi. 27 Desember 2002.
Ryan Kiryanto, “Mencermati Penutunan Investasi” Suara Karya, edisi. 19 Desember 2001.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
atas Indonesia, sehingga mereka mau berinvestasi. Disamping itu, Indonesia
menysusn strategi lain untuk menarik investor yaitu dengan menyusun UU
investasi baru. Undang-undang investasi ini memberikan jaminan kepastian
hukum dalam investasi di Indonesia agar investor tidak ragu-ragu dalam
berinvestasi, serta risiko berinvestasi sangat kecil karena terdapat undangundangnya.
BKPM telah membandingkan fasilitas investasi yang diberikan Indonesia
dengan tujuh negara lainnya di Asia yaitu Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand,
Vietnam, Korea Selatan dan Cina. Dalam hal pembebasan pajak terdapat enam
negara yang memberlakukannya, sedangkan yang tidak memberikan fasilitas
tersebut ada dua yaitu Indonesia dan Vietnam. Akan tetapi, saat ini Indonesia
memberikan fasilitas berupa pajak Bumi dan Bangunan selama 8 tahun kepada
investor yang berinvestasi di kawasan Timur Indonesia. Selain itu, Indonesia juga
memberikan pembebasan bea masuk impor bahan baku sebesar 5 persen,
pengurangan PPN (pajak pertambahan nilai) barang modal sebesar 5 persen (tidak
termasuk suku cadang) dan keringanan pajak bagi perusahaan yang bergerak
dibidang tertentu, dan wilayah tertentu berupa pengurangan penghasilan neto
sebesar 30 persen dari jumlah penanaman modal yang dilakukan selama 10
tahun. 115
Berkaitan dengan peristiwa Bom Bali yang berdampak langsung pada
kondisi investasi, pemerintah melakukan upaya untuk menggairahkan kembali
investasi di Indonesia. Baik domestik maupun asing, karena iklim investasi yang
115
Susana Kurniasih, “ 2001, Tahun Suram bagi Investasi”, Suara pembaharuan, edisi. 31
Desember 2001.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
baik ini mendorong munculnya lapangan pekerjaan yang akan mengurangi
pengangguran. Terlebih lagi untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia
yang masih lamban. 116 Misalnya Presiden Megawati Soekarnoputri, dalam
berbagai kesempatan telah melobi para kepala negara dan para kepala
pemerintahan, agar pengusaha di negaranya mau menanamkan investasi di
Indonesia, menghadiri forum- forum bisnis di sela-sela kunjungan di negaranegara sahabat. Disamping itu berbagai promosi untuk menarik minat investor
menanamkan modalnya di Indonesia. Untuk menggairahkan lagi iklim investasi di
Indonesia, pemerintah juga terus melakukan berbagai pembaharuan ketentuan
perundangan di bidang investasi, mempertahankan stabilitas politik dan keamanan
yang terus membaik, serta melakukan reformasi di bidang hukum guna
meningkatkan kepastian hukum. 117
Berkenaan
dengan
diberlakukannya
otonomi
daerah,
pemerintah
mendorong daerah agar menciptakan suasana yang kondusif bagi iklim investasi,
serta mengembangkan sarana dan prasarana yang diperlukan guna menarik minat
investor. Pemerintah juga mendorong daerah untuk menerbitkan Peraturan Daerah
yang bisa mendorong terciptanya iklim investasi, serta mencabut atau melakukan
pengkajian ulang terhadap peraturan daerah yang dinilai menjadi penghambat
pertumbuhan investasi.
Pemerintah telah membentuk Tim Nasional Pertumbuhan Investasi,
dimana Presiden Megawati Soekarnoputri yang memimpin langsung tim tersebut.
Tim ini bertujuan untuk mendorong peningkatan investasi, sekaligus menjadi
116
117
Mar’ie Muhamad, op.cit.,
TN, op.cit., hal.40.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
forum yang menyelesaikan persoalan-persoalan yang menyangkut investasi secara
cepat. Hal ini dikarenakan investasi melibatkan banyak pihak dan amat
dipengaruhi banyak factor seperti keamanan, kepastian hukum, tersedianya sarana
dan prasarana, kemudahan perpajakan dan sebagainya.
Pemerintah juga melakukan peningkatan kepastian hukum, melalui
program reformasi hukum, agar pihak investor tidak memiliki rasa khawatir ketika
menanamkan investasi di Indonesia. 118 Pemerintah juga akan melakukan
peninjauan ulang terhadap Daftar Negatif Investasi ( DNI). DNI adalah bidangbidang yang bersifat tertutup atau terbatas untuk penanaman modal asing.
Termasuk mengajukan Rancangan Undang-Undang Penanaman Modal ke
DPR. 119
Pada sisi lain, pemerintah juga mendorong penciptaan lapangan kerja dan
kesempatan kerja baru sekaligus peluang berusaha, utamanya pada sektor usaha
mikro, kecil, dan menengah. Sedangkan usaha mikro, kecil, dan menengah yang
ada terus ditingkatkan produktivitasnya, agar mampu memberi kesejahteraan,
membantu mempercepat pemulihan krisis dan menyerap tenaga kerja lebih besar
lagi.
Usaha mikro, kecil dan menengah yang popular dengan sebutan UKM,
telah membuktikan sebagai unit usaha yang tahan banting. Krisis yang
berkepanjangan yang berlangsung sejak tahun 1997, tidak me njadikan UKM larut
atau tenggelam. Ia mampu bertahan dan tampil sebagai penopang pertumbuhan
ekonomi Indonesia, pada saat investasi dan ekspor non- migas berada dala m titik
118
Tim Departemen Ekonomi CSIS, 2002, Membaiknya Indikator Perekonomian Indonesia,
Analisis CSIS, Tahun. XXXI, No. 3., hal. 305.
119
Ibid.,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
paling rendah. Pada saat angka pengangguran meningkat tajam, dan banyak
tenaga kerja terkena Pemutusan Hubungan Kerja ( PHK ), UKM menjadi
semacam “ katup penyelamat” bagi penyerapan tenaga kerja dan kesempatan
kerja. 120 UKM cukup berperan dalam aktivitas ekspor yang meningkat tajam,
misalnya untuk mebel dan pakaian jadi. Pengusaha Wooden Palet ditengah krisis
ekonomi yang berkepanjangan mampu menerobos pasar Jepang dengan ekspor
Kayu penyanggah Kontainer. UKM juga memberikan kontribusi sekitar 99 persen
dalam jumlah badan usaha. Selain itu UKM mampu menyerap porsi 99,6 persen
tenaga kerja di Indonesia. 121
Memperhatikan ketangguhan dalam menghadapi krisis, terbukanya
kesempatan berusaha dan peluang kerja pada sektor riil, telah mendorong
pemerintah untuk lebih memberi perhatian pada UKM. Pada tahun 2003, pagu
kredit untuk UKM, diperkirakan mencapai 50 persen dari pagu kredit yang
dialokasikan kalangan perbankan, baik BUMN maupun swasta. Suntikan modal
kepada UKM juga dialirkan melalui program pengentasan kemiskinan yang
dikembangkan pemerintah. (lihat lampiran 3,gambar 4)
Berkenaan dengan pemberdayaan usaha ekonomi mikro, pemerintah
melalui Komite Penanggulangan Kemiskinan dan Bank Indonesia, menjalin kerja
sama dalam bentuk penyediaan/penyaluran kredit. Pemerintah juga menyediakan
dana bergulir, yang sumber pembiayaannya dari APBN. Dana bergulir ini
khususnya yang dialirkan ke koperasi simpan pinjam diharapkan mampu
120
Ibid,
Andi Suruji, “ Memupuk UKM, menuai pemulihan Ekonomi”, Kompas, edisi. 14 Desember
2001.
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
memperluas cakupan ketersediaan modal untuk para pengusaha mikro, kecil dan
menengah. 122
Pada saat yang bersamaan, pemerintah akan mengembangkan program
sertifikasi tanah secara massal pada 41.600 bidang tanah. Program ini
dimaksudkan untuk memberi kepastian hukum terhadap hak atas tanah, sekaligus
merupakan upaya memudahkan akses UKM kepada dunia perbankan. Dengan
tanah yang telah bersertifikat, mereka bisa menjadikan sertifikat tersebut sebagai
agunan atau jaminan saat mengajukan kredit ke Bank. Lebih dari itu, pemerintah
juga meluncurkan ketentuan perundangan yang baru, agar UKM dan koperasi bisa
lebih bergairah lagi. Langkah yang ditempuh, antara lain mengajukan revisi atas
Undang-Undang No 25 Tahun 2005 tentang perkoperasian dan mengajukan
Rancangan Undang-Undang tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. 123
Usaha lain yang juga harus dilaksanakan dari pemerintahan Megawati
Soekarnoputri untuk dapat memulihkan ekonomi adalah penciptaan sumber
pertumbuhan ekonomi lain sebagai contoh kebijakan imbal beli. Meskipun
mengundang reaksi keras kalangan DPR, Megawati Soekarnoputri berusaha
memberikan penjelasan seputar kebijakan yang diambil, akhirnya mereka
mendukung kebijakan Presiden. Kebijakan imbal beli dipilih untuk mendorong
peningkatan ekspor nonmigas di Indonesia.
Imbal beli atau imbal dagang, kini menjadi pilihan kebijakan disejumlah
negara berkembang termasuk Indonesia, menyusul berbagai proteksi yang
diterapkan negara-negara maju, terhadap produk-produk yang dihasilkan negara
122
123
Ibid, hal.54.
Ibid, hal. 55.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
tersebut. Berbagai subsidi, seperti subsidi bunga untuk kredit ekspor, dan berbagai
kemudahan lain telah menjadikan produk-produk negara maju memiliki daya
saing tinggi dalam hal kualitas dan harga. Bagi Indonesia yang tengah
menghadapi krisis multidimensional, tidak memiliki dana cukup untuk
memberikan subsidi termasuk subsidi bunga untuk ekspor sebesar subsidi yang
diberikan negara maju, agar produk yang dihasilkan memiliki daya saing tinggi.
Pemerintah menggalakkan model perdagangan imbal beli atau imbal
dagang dengan negara-negara lain khususnya negara berkembang. Contohnya,
pada imbal dagang dengan Libya, pemerintah akan mengimpor minyak 50 ribu
barrel per hari, minyak itu akan dibayar dengan komoditas nonmigas Indonesia,
termasuk furniture dan produk manufaktur. Dengan pemerintah Thailand,
Indonesia menawarkan pesawat produksi PT dirgantara Indonesia, produk PT
Inka dan produk-produk lain seperti pupuk urea. Sedangkan dari Thailand akan
diimpor beras.
Dengan melalui strategi imbal beli atau imbal dagang pertumbuhan
maupun volume ekspor terutama ekspor nonmigas terus meningkat. Berdasarkan
data dari Kamar Dagang dan Industri ( Kadin), tingkat pertumbuhan ekspor
periode Januari-Oktober 2003 diperkirakan telah mencapai enam persen, dengan
volume ekspor bernilai 50,7 miliar dolar AS. Dibandingkan dengan pertumbuhan
ekspor pada tahun 2001 yang hanya mencapai 1,21 persen. 124 (lihat lampiran
3,gambar 6)
124
Ibid, hal. 47.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Peningkatan pertumbuhan maupun volume ekspor terutama ekspor
nonmigas, tak lepas dari kebijakan imbal beli yang diterapkan oleh pemerintah.
Pendekatan ini akan dilanjutkan guna mendorong pertumbuhan ekspor dimasa
mendatang, utamanya terhadap negara-negara yang secara tradisional belum
memiliki hubungan dagang langsung dengan Indonesia.
Krisis moneter yang berkepanjangan sejak pertengahan tahun 1997 telah
membawa persoalan yang demikian luas. Indonesia tidak hanya dihadapkan pada
beratnya tantangan beban utang luar negeri, tetapi juga semakin hancurnya sektor
riil yang berdampak pada tingkat pengangguran yang tinggi. Di tengah pilihan
ekonomi yang terbatas, pemerintahan Megawati juga dihadapkan pada tekanan
defisit anggaran. Megawati Soekarnoputri tidak punya pilihan lain untuk
menciptakan iklim ekonomi yang sehat. Untuk itu pemerintah mengambil
kebijakan yang secara politik tidak populer yaitu kebijakan untuk mengurangi
subsidi BBM, tarif dasar listrik dan telepon.
Kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak
(BBM), tarif dasar listrik (TDL) dan tarif telepon bergulir menimbulkan pro dan
kontra
sehingga
merebak
gelombang
demonstrasi
menentang
kebijakan
pemerintah. Kebijakan pemerintah ini dianggap menjerumuskan Indonesia dalam
kubangan multidemensi krisis, baik dalam bidang ekonomi, struktur kultur, sosial
dan hukum. Selain itu, kebijakan ini terkesan merugikan masyarakat dalam
konteks yang komprehensif dan dianggap sebagai pengkhianatan dan tercela
terhadap masyarakat Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Pemerintah menyadari, bahwa kebijakan menaikkan harga BBM tersebut
tidak populis (memihak rakyat). Sikap keras pemerintah ini kemudian mengubah
kebijakan yang diambil yaitu dengan menangguhkan pelaksanaan kenaikan dasar
telepon dan menurunkan harga BBM, sedangkan TDL tetap. 125
Kebijakan ini diambil dengan tujuan untuk menciptakan iklim ekonomi
yang sehat dan bertujuan untuk jangka panjang. Subsidi BBM dan tarif dasar
listrik dan telepon ini dialihkan ke subsidi pendidikan dan pemberian sembako
pada masyarakat yang masih berada pada garis kemiskinan. Subsidi pendidikan
ini dimaksudkan agar biaya sekolah tidak mahal dan tinggi, sehingga semua
kalangan masyarakat bisa sekolah dan tidak hanya orang mampu saja yang
bersekolah. Seandainya semua masyarakat bisa sekolah dan mereka jadi pintar,
maka tingkat kebodohan dan buta huruf akan berkurang. Selain itu peluang kerja
bagi orang-orang pintar lebih banyak dan pengangguran jadi berkurang. Sehingga
dapat mewujudkan perekonomian yang lebih mapan.
C. Kebijakan Di Bidang Sosial
Sejak terpilih sebagai presiden, Megawati Soekarnoputri menghadapi
masalah yang sangat rumit terutama yang menyangkut sosial yaitu kemiskinan.
Krisis yang terjadi sejak pertengahan tahun 1997 kemudian diikuti dengan
penutupan sejumlah pabrik dan pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran
telah menjadikan angka kemiskinan di Indonesia melonjak. Akibat kemiskinan ini
adalah pengangguran semakin tinggi, tingkat kriminalitas tinggi dan pendidikan
125
Indriyanto Seno Adji, BBM, Pidana, Pemberhentian Presiden, dalam
http://kompas.com/kompas-cetak/0302/03/nasional/109251.htm.,15/01/08.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
tidak terjangkau oleh masyarakat dibawah garis kemiskinan. Berdasarkan Data
Badan Pusat Statistik, pada tahun 1998 jumlah penduduk miskin mencapai 49,5
juta jiwa atau 24,23 persen dari jumlah penduduk. 126
Empat
tahun
setelah
Indonesia
terpuruk
dalam
krisis
ekonomi
menimbulkan pembengkakan beban utang yang berakibat pada menciutnya
anggaran untuk kesehatan dan pendidikan. Meningkatnya jumlah pengangguran
menjadikan Indonesia masuk kedalam daftar negara yang miskin seperti Kamboja,
Burkinanvaso, Ghana dan lain- lain.
Ironisnya, kemiskinan dan penderitaan rakyat, dalam prakteknya masih
merupakan obyek pemerintah untuk mengambil utang luar negeri, tanpa
mengatasi
kemiskinan
secara
mendasar.
Penanganan
kemiskinan
hanya
diperlakukan sebagai proyek untuk aparat pemerintah dan kroninya untuk
mendapatkan keuntungan ekonomi untuk melakukan korupsi dan kolusi. 127
Untuk menyikapi masalah tersebut, Megawati Soekarnoputri tidak berbuat
banyak. Namun demikian beliau tetap berusaha untuk menyelesaikan dengan
mengeluarkan kebijakan. Kebijakan-kebijakan Megawati Soekarnoputri dalam
menyelesaikan masalah kemiskinan adalah program pengentasan kemiskinan.
Pemerintah membentuk Komite Penanggulangan Kemiskinan (KPK), sebuah
lembaga antar instansi pemerintah yang bertujuan untuk menanggulangi masalah
kemiskinan di Indonesia. Sebelumnya pemerintah mengeluarkan beberapa
program diantaranya Jaring Pengaman Sosial (JPS) serta pemberdayaan dalam
126
TN, op.cit., hal.202.
…., Apakah Pemerintahan Megawati Sungguh-sungguh Melaksanakan Reformasi dan
Memisahkan diri dari Orde Baru, dalam
http://www.infid.be/catatanakhirtahunbersama121.html.15/01/08.
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
mengatasi dampak krisis ekonomi (PDM-DKE). 128 . Dalam upaya menangani
kemiskinan, pemerintah telah menyediakan dana dalam jumlah besar yang berasal
dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). 129
Salah satu strategi yang diterapkan dalam penanggulangan kemiskinan
adalah meningkatkan pendapatan dan mengurangi pengeluaran kelompok
masyarakat miskin dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari- hari. Dalam upaya
meningkatkan pendapatan masyarakat miskin, telah dilakukan serangkaian
program dan kegiatan, antara lain perluasan kesempatan dan peluang berusaha
dengan dukungan pembiayaan seperti dana bergulir, fasilitas kredit dengan bunga
rendah melalui perbankan dan bank perkreditan rakyat (BPR), dan sistem bagi
hasil melalui modal ventura dan bank syariah.
Sedangkan program pengurangan pengeluaran masyarakat miskin, antara
lain melalui Program Kompensasi Pengurangan Subsidi BBM dengan dana Rp 4,4
triliun. Dana ini dialokasikan untuk mendukung 26 jenis kegiatan, antara lain
penyediaan beras murah, penyediaan air bersih, pelayanan kesehatan, pendidikan,
dana bergulir, pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir, pengadaan kontrasepsi
dan penanggulangan kemiskinan. 130
Berbagai program untuk penanggulangan kemiskinan cukup populer
ditengah masyarakat. Misalnya, beras untuk rakyat miskin (raskin) yang dijual
perkilogram Rp 1.000,00 dan setiap kepala keluarga mendapat jatah 20 kg setiap
bulan. Di bidang kesehatan, dikembangkan program Kartu Sehat, yaitu program
128
Riwi Sumantyo, Masalah Kemiskinan dan Ketenagakerjaan Kita, http: // www.suara
merdeka.com/harian/0407/05/eko 13.htm, 28 Februari 2008.
129
TN, op.cit., hal. 204.
130
Ibid, hal. 205.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
pelayanan kesehatan gratis kepada penduduk miskin. Pada setiap keluarga miskin
akan mendapat kartu Sehat yang bisa digunakan secara gratis di Puskesmas atau
rumah sakit. Pelayanan kesehatan yang dimaksud meliputi pemeriksaan, obatobatan bahkan rawat inap. Pemegang Kartu Sehat juga akan mendapatkan vaksin
hepatitis B, serta pelayanan persalinan oleh bidan.
Program penanggulangan kemiskinan yang lain adalah penyediaan
kontrasepsi secara gratis untuk kelurga miskin. Krisis telah mengakibatkan harga
kontrasepsi semakin tidak terjangkau oleh masyarakat. Tidak terjangkaunya harga
kontrasepsi dikhawatirkan akan menyebabkan pertumbuhan penduduk tinggi.
Pemerintah juga mengalokasikan dana penanggulangan kemiskinan untuk
memperbaiki infrastruktur, misalnya pembangunan jalan-jalan desa, fasilitas
Mandi Cuci dan Kakus, dan sebagainya. 131
Tingkat kemiskinan yang semakin tinggi ini, berakibat pada pendidikan di
Indonesia, yaitu mahalnya biaya pendidikan sehingga tidak terjangkau masyarakat
miskin. Mengingat pendidikan sangat penting dan lembaga pendidikan
diposisikan sebagai wahana untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.
Undang-Undang mengamanatkan agar pemerintah termasuk pemerintah daerah
memberikan perhatian, antara lain dengan mengalokasikan dana yang memadai,
serta menjadikan pendidikan sebagai prioritas dalam penyusunan anggaran. Pada
UUD 1945 (yang telah diamandemen) pasal 31 ayat 4 disebutkan bahwa negara
harus memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh
persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta dari
131
Ibid, hal. 206.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk memenuhi kebutuhan
penyelenggaraan pendidikan nasional.
Dalam bidang pendidikan, Megawati Soekarnoputri selaku presiden telah
melaksanakan amanat UUD 1945 tersebut. Pada APBN 2004, dialokasikan dana
untuk sektor pendidikan dan pendidikan luar sekolah. Sektor pendidikan
menduduki peringkat teratas penerima alokasi anggaran belanja pembangunan
tahun 2004.
Anggaran sub sektor pendidikan, antara lain akan dimanfaatkan untuk
memperluas daya tampung sekolah, meningkatkan kualitas pendidikan dasar,
meningkatkan kesamaan kesempatan memperoleh pendidikan bagi keluarga
kurang mampu, meningkatkan kualitas dan lembaga pendidkan. Anggaran untuk
sub sektor pendidikan, antara lain akan dimanfaatkan untuk menuntaskan program
wajib belajar sembilan tahun.
Namun berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas, menekan biaya
pendidikan, serta dukungan lain bagi peningkatan kualitas pendidikan maup un
jumlah peserta didik, masih dianggap belum cukup. Mengingat jumlah peserta
didik di Indonesia sedemikian besar, sementara kemampuan pemerintah amat
terbatas. Untuk mengatasi hal ini, Departemen Pendidikan Nasional memprakarsai
model partisipasi masyarakat guna peningkatan kualitas pendidikan maupun
peningkatan peserta didik melalui program Dewan Sekolah dan Komite Sekolah.
Disadari bahwa krisis multidimensional yang melanda Indonesia sejak
tahun 1997 telah menyebabkan terjadinya lonjakan jumlah penduduk miskin. Hal
ini berdampak pada daya jangkau masyarakat terhadap pendidikan. Untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
mengatasi hal tersebut, pemerintah melalui program pengentasan kemiskinan telah
menyediakan alokasi dana khusus untuk keluarga miskin agar tetap dapat
menikmati pendidikan. Misalnya pemerintah memberikan pembebasan biaya
pendidikan untuk golongan miskin di Propinsi Aceh. Kebijakan itu dilakukan
untuk membantu masyarakat yang paling menderita akibat konflik di wilayah
tersebut, sekaligus untuk meningkatkan jumlah murid yang bersekolah pada tiap
jenjang pendidikan yang sempat menurun dalam empat tahun terakhir.
Pembebasan biaya pendidikan dari jenjang SD hingga ke jenjang SMA. Termasuk
pemberian buku pelajaran yang dibutuhkan bahkan beasiswa. Jumlah itu sekitar
30 persen sampai 34 persen dari anak berusia sekolah SD hingga SMA totalnya
berjumlah 1.200.000 anak. Untuk anak yatim korban konflik, pemerintah
memberikan beasiswa sebesar Rp 200.000,00 per anak setiap bulan. 132 Disisi lain,
melalui berbagai lembaga swadaya masyarakat seperti Gerakan Nasional Orang
tua Asuh (GNOTA), disiapkan bea sisiwa bagi keluarga miskin, agar mereka bisa
tetap bersekolah atau melanjutkan sekolahnya. 133
Selain itu, dikembangkan berbagai kebijakan dan program untuk menekan
angka buta huruf, serta menuntaskan wajib belajar sembilan tahun. Wajib belajar
sembila tahun akan terancam gagal apabila pemberantasan buta huruf tidak segera
diperhatikan lebih dalam. Dari data BPS tahun 2002 jumlah penduduk buta huruf
usia 10 tahun kebawah sekitar 18,7 juta orang, usia 10 tahun hingga 44 tahun yang
buta huruf 5,9 juta orang dan penduduk buta huruf yang berusia diatas 44 tahun
12,8 juta orang. Tiga wilayah di Indonesia yang tingkat buta hurufnya tertinggi
132
……, “ Siswa Miskin di Aceh Bebas dari Semua Pungutan Sekolah”, Kompas, edisi. 4 Februari
2003, hal.1.
133
Ibid, hal. 213.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
adalah Propinsi Papua (25,6 persen), Nusa Tenggara Barat (22,2 persen) dan Nusa
Tenggara Timur (15,9 persen).
Pemerintah dalam mengatasi hambatan pemberantasan buta huruf
mengubah strategi. Pemerintah tidak lagi dominan menyalurkan dana, mencari
kelompok belajar dan bahan-bahan. Pemerintah akan melakukan kontrak-kontrak,
misalnya organisasi masyarakat yang berminat dalam memberantas buta huruf
maka mereka melakukan kontrak dengan pemerintah. Pemerintah mengutamakan
pemberantsan buta huruf terhadap pend uduk di usia 10 tahun hingga 44 tahun,
dikarenakan pada usia
ini penduduk dalam keadaan produktif untuk bekerja,
sehingga dimungkinkan dapat mengurangi tingkat kemiskinan di Indonesia.
134
Dalam rangka menuntaskan wajib belajar sembilan tahun, pemerintah
membentuk Pendidikan Untuk Semua (PUS). PUS ini bertujuan mempercepat
wajib belajar sembilan tahun bagi warga Indonesia. Pemerintah melalui jajaran
PLS ( Pendidikan Luar Sekolah) telah menyediakan banyak program untuk
memperluas jangkauan pelayanan pendidikan kepada setiap warga negara.
Pelayanan PLS tersebut antara lain dilakukan melalui Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat ( PKBM), Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), Balai Pengembangan
Kegiatan Belajar dan sebagainya. Di lembaga-lembaga seperti ini, masyarakat
bisa memperoleh pendidikan melalui belajar paket A yang setara dengan SD dan
lulusannya bisa masuk ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi sistem
134
……., “ Sulit, Pemberantasan Buta Aksara”, Kompas, edisi. 12 November 2003, hal.5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
persekolahannya yaitu SLTP atau mengikuti kejar paket B yang setara dengan
SLTP. 135
Pemerintah mengupayakan untuk menambah tenaga pendidik yang
profesional,
peningkatan
profesionalisme
guru
lama
serta
peningkatan
kesejahteraan para tenaga guru. Langkah yang ditempuh dalam rangka
meningkatkan kualifikasi guru pendidikan dasar adalah menambah proporsi guru
berpendidikan minimal D-2 sebanyak 50 persen dari keselurukan guru SD. Selain
itu pemerintah memberikan pengakuan terhadap profesi guru ini berbeda dengan
pegawai PNS lainnya. Pengakuan ini dimaksudkan untuk meningkatkan
kesejahteraan guru serta meningkatkan kualitas guru tersebut. Terdapat
persyaratan khusus untuk menjadi guru, sehingga memperkecil peluang bagi
masyarakat untuk menjadi guru. Misalnya untuk menjadi guru harus mempunyai
ijazah Akta IV untuk mengajar. Dengan demikian profesionalisme guru akan
terjamin dan pendidikan dapat ditingkatkan melalui guru yang profesional
tersebut.
D. Kebijakan Di Bidang Pemberantasan Korupsi
Permasalahan yang tidak kalah penting yang harus dihadapi oleh
pemerintahan Megawati Soekarnoputri adalah mengenai pemberantasan korupsi.
Korupsi merupakan warisan dari pemerintah sebelumnya yang harus dihadapi dan
dihilangkan sampai keakar-akarnya. Korupsi di Indonesia mempunyai seribu
nyawa. Berulang- ulang upaya pemberantasan korupsi dilakukan, sejak jaman
135
……., “ Pendidikan untuk Semua Butuh Dukungan semua Pihak”, Kompas, edisi. 11 Desember
2002.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Orde Lama, Orde Baru sampai dengan Orde Reformasi. Berbagai aturan dibuat,
berbagai komisi untuk mengontrol perilaku korupsi didirikan korupsi bukannya
menghilang tetapi justru bertambah dan meluas.
Korupsi, merupakan satu persoalan serius yang tengah dihadapi bangsa ini.
Praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) telah mengakar sedemikian rupa.
Indonesia berada pada peringkat ke-6 negara paling korup didunia. Bagi
pemerintah , KKN adalah agenda utama yang diprioritaskan. KKN adalah akar
dari praktis semua permasalahan bangsa yang sedang dihadapi dewasa ini. KKN
tidak terbatas pada mencuri uang, tetapi lambat laun juga merasuk kedalam
mental, moral, tata nilai dan cara berpikir. Daya rusaknya KKN sangat dasyat,
karena sudah menjadikan orang tidak normal lagi dalam sikap, perilaku dan nalar
berpikirnya. 136
Upaya pemberantasan korupsi tidak mudah, untuk memberantasnya perlu
mengenali tipologi dan jenis-jenis korupsi dengan merumuskan kebijakan untuk
menanggulangi penyebab pokok korupsi. Megawati Soekarnoputri memiliki
kebijakan resmi yang secara efektif dapat mengurangi berbagai bentuk korupsi,
yaitu:137
a) Mengubah kebijakan yang mendorong orang atau memberikan
kesempatan terjadinya bagi korupsi.
b) Menata kembali struktur penggajian dan insentif yang berlaku pada
lembaga- lembaga administrasi dan birokrasi.
136
Kwik Kian Gie, 2003, Pemberantasan Korupsi, edisi II, Jakarta, hal. 1.
Azyumardi Azra, Soal Pemberantasan KKN: Masyarakat Tunggu Political Will Presiden
Megawati, dalam http://www.tempointeractive.com/hg/nasional/2001/08/28/brk,2001082801,id.html.15/01/08.
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
c) Mereformasi lembaga hukum untuk menciptakan dan kapasitas
penegakan hukum (law enforcement) dan memperkuat rule of law.
Jika di era Abdurrahman Wahid diproduksi banyak tersangka, Megawati
Soekarnoputri banyak melakukan orasi keras tentang korupsi dengan himbauan
moral
untuk
tidak
melakukan
korupsi.(lihat
lampiran
4).
Pada
awal
pemerintahannya, Megawati Soekarnoputri menyatakan ikrar integritas bahwa ia
dan keluarganya berupaya untuk menutup peluang terjadinya KKN. Meskipun
dalam pemberantasan korupsi harus ada strategi yang dilakukan secara bertahap ,
karena KKN sudah mengakar di Indonesia. 138
Untuk menyikapi masalah tersebut, Presiden Megawati Soekarnoputri
menunjuk perangkat baru untuk memberantas KKN, yakni UU No. 30 Tahun
2002 Tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Pemberantasan
Korupsi ini bukan semata- mata masalah hukum, tetapi menyangkut aspek sosial,
politik, ekonomi dan budaya yang lebih luas lagi. Disamping itu diundangkan dan
diberlakukan UU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Pemerintah juga
meningkatkan kegiatan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
sebagai auditor internal, termasuk untuk audit bagi badan usaha milik negara dan
daerah.
Presiden Megawati Soekarnoputri juga mengeluarkan Keppres tentang
pembentukan panitia seleksi calon pimpinan KPK. KPK adalah komisi terakhir
yang dibentuk pemerintah dalam upaya pemberantasan korupsi. Pembentukan
KPK(Komisi anti Korupsi) mempunyai kewenangan luas dan independen.
138
…..,”Pemberantasan Korupsi: Rakyat butuh bukti, bukan janji”, Kompas,Edisi. 5 Januari 2002.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Konsekuensi dari terbentuknya Komisi Anti Korupsi adalah melikuidasi Komisi
Pemeriksa Kekayaan Penyelenggara Negara (KPKPN) dan menjadi bagian dari
KPK. Fungsi KPKPN dan Komisi Anti Korupsi berbeda. KPKPN berfungsi
sebagai filter untuk mengawasi para penyelenggara negara terhadap kemungkinan
atau potensi korupsi sebelum maupun menjabat. Sementara Komisi Anti Korupsi
berperan setelah ada dugaan pidana korupsi yamg dilakukan seorang
penyelenggara negara.
Dengan demikian terdapat pembagian wilayah kerja antara KPKPN dan
Komisi Anti Korupsi. Pembagian wilayah kerja ini sangat berpotensi menjadi
pilar dalam membangun sistem pemerintahan yang bersih dan berwibawa,
sekaligus dapat mengurangi kemungkinan terjadinya KKN.139
E. Kebijakan Di Bidang Hukum
Pada masa pemerintahan Megawati Soekarnoputri, supremasi hukum
belum begitu tercermin dengan baik, maka hasil yang dicapai dalam rangka
menangani masalahnya yang melanda Indonesia tidaklah maksimal. Hakim dan
petugas pengadilan bersifat korup, sulit menemukan pejabat yang jujur dalam
melakukan tugasnya. Secara umum dapat dikatakan membangun kembali sistem
peradilan sangatlah diperlukan suatu pemerintahan yang reformis.
Reformasi bertujuan mewujudkan Indonesia yang lebih adil terkesan mati.
Agenda reformasi yang dicita-citakan semakin tidak jelas, hal ini terlihat dari
kecenderungan semakin menguatnya posisi militer, tidak adanya kepastian
139
……, 2002, “ Penegak Hukum berfungsi, Tidak Perlu Komisi Anti Korupsi”, Suara
Pembaharuan, edisi. 30 November.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
hukum, serta semakin menguatnya praktik-praktik korupsi, kolusi dan nepotisme
dengan pelaku baru.
Keadaan hukum Indonesia belum menampakkan keadilan yang nyata,
masih banyak pejabat-pejabat tinggi negara yang melakukan kesalahan hukum
misalnya KKN yang terlepas dari jeratan hukuman. Kasus suap terus melanda dan
melancarkan dalam persoalan hukum. Untuk itu, kunci utamanya adalah
pembersihan terhadap peradilan terhadap kasus apapun, yaitu mulai dari penataan
dan pembersihan dikalangan hakim. Karena hakimlah yang bertugas sebagai
penjaga terakhir penegakan hukum. Sebagai sub sistem dari sistem peradilan yang
terpadu, hakim adalah ” penjaga gawang” yang menentukan terjadi atau tidaknya
penegakan hukum dan keadilan. Untuk dapat melaksanakan tugas yang baik,
maka pemerintah memberikan kebijakan berupa kesejahteraan bagi hakim. 140 Hal
ini dimaksudkan agar lembaga peradilan tidak besifat korup dalam menangani
semua permasalahan di pengadilan. Disamping itu lembaga peradilan merupakan
kunci utama dalam menegakkan hukum. Meskipun sub sistem yang lain dan
perundang-undangan kurang baik, tetapi hakimnya baik penegakan hukum dan
keadilan akan baik juga.
Selama ini perilaku KKN di pengadilan terutama penyuapan sering terjadi
dan tawaran tersebut sangat menggiurkan para hakim. Akan tetapi, apabila hakim
sudah dipersiapkan dengan baik maka tawaran tersebut akan ditolak. Dengan
demikian pemerintah melakukan kebijakan reformasi dibidang hukum, salah
140
……., 2003, “ Peradilan Yang bersih haris dimulai dari kalangan Hakim”, Kompas, edisi. 2
Januari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
satunya penataan dan pembersihan hakim serta diikuti dengan meningkatkan
kesejahteraan hakim.
Pemerintah dalam menegakkan keadilan melakukan reformasi total dalam
bidang hukum, terutama di lembaga legislatif, eksekutif, yudikatif, lembaga
peradilan dan institusi hukum sendiri. Karena disinilah letak permasalahan dalam
menegakkan supremasi hukum di Indonesia. Langkah- langkah yang dilakukan
pemerintah dalam menjalankan supremasi hukum yang benar adalah dengan
memperbaiki institusi aparat penegak hukum dalam sistem rekruitmen (seleksi),
testing dan persyaratan menjadi aparat penegak hukum yang baik, program
pelatihan secara konsisten dan memberikan bekal etika profesi hukum secara
bertahap serta kontinu sampai tercipta aparat penegak hukum yang profesional.
Selain itu sistem administrasi yudisial dan manajemen peradilan diperbaiki
dengan cari orang dari disiplin ilmu yang lain. 141
Untuk mengatasi masalah kekacauan hukum agar krisis tidak semakin
berlarut- larut, kebijakan yang diambil adalah:
1. Merumuskan konsep reformasi hukum secara menyeluruh
2. Melakukan pengkajian terhadap ketentuan perundangan yang berlaku,
revisi dan pembaharuan ketentuan perundangan yang tidak relevan,
seperti revisi Kitab Undang Undang Hukum Pidana
3. Menerbitkan sejumlah ketentuan perundangan yang baru guna
menghindari kekosongan hukum, seperti Undang Undang Money
141
…….., 2002, “ Penegak hukum bekerja dalam suasan Koruptif”, Kompas, edisi. 2 November.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Loundering dan Undang undang Antiterorisme, Undang Undang
Advokat.
4. Melakukan pembaharuan dan menyiapkan revisi atas ketentuan
perundangan guna mengoptimalkan peran dan fungsi para pelaku
hukum, seperti Undang Undang Kepolisian, Undang Undang
Pemasyarakatan, Undang Undang Kehakiman dan Undang Undang
kejaksaan.
5. Menyelesaikan masalah- masalah pelanggaran hukum dimasa lalu,
percepatan penyelesaian hukum di daerah bekas konflik dengan
mengirimkan bantuan tenaga hakim dan jaksa.
6. Menyiapkan
ketentuan
perundangan
baru,
guna
peningkatan
perlindungan dan penegakkan HAM, seperti RUU tentang Komisi
Kebenaran dan Rekonsiliasi.
7. Membentuk badan-badan ad hoc guna mendukung optimalisasi
penegakan hukum, seperti Komisi Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi.
8. Mengembangkan dan meningkatkan kapasitas lembaga peradilan
khusus seperti Pengadilan Tata Usaha Negara dan Pengadilan Niaga,
Pengadilan HAM.
9. Peningkatan kapasitas lembaga pengkajian masalah hukum di
perguruan
pemerintah.
tinggi,
lembaga
non
pemerintah
maupun
instansi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
10. Menyiapkan dan menerbitkan ketentuan perundangan tentang HAM,
sebagai petunjuk pelaksanaan ketentuan perundangan yang ada,
misalnya PP tentang Perlindungan Saksi, PP tentang Rehabilitasi,
Restitusi dan Kompensasi.
11. Peningkatan kapasitas kelembagaan di Komisi Nasional Hak Asasi
Manusia, mengangkat Sekretaris Jenderal yang baru serta mengisi
formasi staf dan pejabat struktural yang diperlukan, serta dukungan
pembiayaan bagi pengoperasian Komnas HAM.
Inti dari bab III adalah kebijakan-kebijakan Megawati Soekarnoputri
merupakan rencana atau tindakan sebagai seorang presiden dalam menyelesaikan
suatu masalah. Kebijakan Megawati Soekarnoputri dibedakan menjadi beberapa
bagian yaitu bidang politik, Megawati Soekarnoputri dalam menjalankan
pemerintahan dengan melakukan kebijakan politik diantaranya menjaga persatuan
dan kesatuan nasional sebagai wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
harus dijaga integritas dan kedaulatannya yaitu salah satunya dengan otonomi
daerah, pengembangan sistem kepartaian baru, sistem pemilu yang baru dengan
pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung dalam satu pasang untuk
masa jabatan yang pasti., reformasi birokrasi ditingkat pusat maupun daerah dan
melawan serta menentang aksi terorisme yang terjadi akhir-akhir ini. Kebijakan
ekonomi yaitu mendorong pertumbuhan ekonomi salah satunya dengan investasi
dan menerobos ekspor dengan politik imbal beli. Bidang sosial, program
pengentasan
kemiskinan
dengan
membentuk
Komite
Penanggulangan
Kemiskinan. Selain itu relokasi anggaran APBN kesektor pendidikan agar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
pendidikan terus meningkat dan tingkat buta huruf terus menurun. Bidang Hukum
adalah yang dilakukan dengan reformasi hukum secara menyeluruh pada sistem
hukum dan penegakkan hukum. Dalam upaya reformasi hukum ini, pemerintah
melakukan revisi berbagai ketentuan perundangan dan menerbitkan banyak
ketentuan perundangan yang baru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
PENGARUH PEMERINTAHAN YANG DIJALANKAN MEGAWATI
SOEKARNOPUTRI SELAMA MENJABAT PRESIDEN
TERHADAP RAKYAT INDONESIA
A. Indonesia awal Pemerintahan Megawati Soekarnoputri
Pada saat Megawati Soekarnoputri diangkat menjadi Presiden RI yang
kelima, kondisi Indonesia masih dalam keadaan krisis. Krisis ini disebabkan
karena situasi politik dan ekonomi yang belum stabil. Banyak orang yang
berpendapat, bahwa siapapun yang menjadi pemimpin dalam negeri ini akan
menghadapai masalah yang sangat berat, dan bagi pasangan Megawati
Soekarnoputri dan Hamzah haz, masalah krisis Indonesia ini adalah tugas yang
sangat berat dan harus dijalani.
Tantangan terbesar pertama bagi Megawati Soekarnoputri adalah
memulihkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Ini mengingat rakyat
Indonesia tidak percaya lagi akan usaha- usaha dan tindakan yang dijalankan oleh
pemerintah. Dalam beberapa tahun terakhir, masalah krisis terus melilit. Krisis
ekonomi dan politik terus berlarut- larut. Hal ini mengakibatkan pemerintah tidak
kredibel lagi di mata masyarakat.
Kondisi Indonesia yang sedang dilanda krisis berkepanjangan ini membuat
rakyat Indonesia menaruh harapan terhadap pasangan Megawati Soekarnoputri
dan Hamzah- haz, alasannya kedua tokoh ini merupakan kombinasi yang ideal.
Dimana, Megawati Soekarnoputri berlatar belakang nasionalis dan budaya jawa,
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Megawati juga seorang pemimpin yang kharismatis, yang merupakan warisan dari
ayahnya yang juga mantan seorang presiden pertama Indonesia. Banyak
masyarakat yang mengidolakan Megawati dengan harapan bahwa Megawati
menjadi juru selamat dan Ratu Adil bagi rakyat Indonesia khususnya “wong
cilik”. Sedangkan Hamzah Haz lebih berpengalaman di DPR, politik serta
berkemampuan di bidang ekonomi dan keuangan. Dengan demikian rakyat
berharap keduanya dapat bekerjasama secara wajar dan saling mengisi tanpa
adanya suatu hambatan. Begitu besar harapan rakyat Indonesia kepada kedua
tokoh tersebut, pengalaman kedua tokoh tersebut dalam pemerintahan telah
menunjukkan kredibilitas dalam memimpin. Megawati Soekarnoputri yang pernah
menjadi ketua Umum PDP-P, anggota MPR dan DPR, serta yang terakhir bahwa
Megawati
Soekarnoputri
sebelumnya
menjabat
sebagai
Wakil
Presiden
mendampingi Abdurrahman Wahid. Sedangkan Hamzah Haz pernah menjadi
Ketua Umum PPP dan berpengalaman di DPR.
Krisis yang berkepanjangan yang dirasakan sampai pemerintahan
Megawati Soekarnoputri merupakan warisan dari pemerintahan sebelumnya dan
krisis yang menerpa Indonesia sejak tahun 1997 memberikan dampak langsung
bagi rakyat Indonesia. Selain persoalan ekonomi yang menjadi penyebab krisis di
Indonesia, ada bidang lain yang juga menjadi penyebab terjadinya krisis di
Indonesia yaitu bidang politik. Bidang politik ini tidak kalah mendesaknya dengan
bidang ekonomi. Artinya penyebab krisis di bidang politik di Indonesia akhirakhir ini antara lain ancama n akan disintegrasi nasional yang secara nyata
membutuhkan upaya rekonsiliasi nasional. Serta ancaman terorisme terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Indonesia yang dianggap biadap dan telah melanggar Undang- undang, hal ini
diperlukan penanganan khusus terhadap aksi terorisme yang meresahkan seluruh
warga Indonesia. Untuk mengatasi ancaman disintegrasi ini sangat diharapkan
akan adanya otonomi daerah atau perluasan akan otonomi daerah segera
diwujudkan. Selain itu perlu juga adanya rekonsiliasi nasional dalam wujud
pendekatan ke pelbagai elite nasional.
Sedangkan di sektor hukum yaitu ketidak berdayaan hukum dalam
menangani masalah yang ada. Masyarakat berharap kepada pemerintahan baru
supaya hukum sebagai lembaga terbesar mendapat perhatian dan mereka
merekomendasikan perlunya peradilan sebagai lembaga yang independent.
Krisis yang terjadi dan harus dihadapi oleh Megawati Soekarnoputri
adalah masalah utang luar negeri terutama dana dari IMF. Menurut pengamat
ekonomi, tingkat konsumsi nasional dianggap tidak cukup dibandingkan dengan
pendapatan. Untuk menutupi konsumsi inilah pemerintah memandang hutang dari
luar negeri sebagai kebutuhan yang mutlak. Hutang luar negeri secara sengaja
atau tidak sengaja telah dijadikan alat dan cara secara agregat untuk meningkatkan
konsumsi. Kebijakan luar negeri akhirnya telah menjadi ideologi yang utama,
sehingga hutang tidak ada, maka ekonomi Indonesia akan menjadi lemah. Secara
tidak langsung dapat dikatakan, secara ekonomi sebenarnya Indonesia belum
mandiri dalam arti tanpa bantuan dari luar negeri Indonesia belum bisa
membangun ekonominya.
Tugas lain yang tidak kalah penting yang harus dijalani oleh Megawati
Soekarnoputri adalah adanya konflik-konflik yang cenderung menimbulkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
disintegrasi bangsa. Konflik-konflik itu terjadi di Aceh, Ambon, Maluku, Poso
hingga muncul gerakan separatis di Papua. Berbagai masalah terutama masalahmasalah warisan dari Abdurrahman Wahid ini menuntut konsentrasi yang ekstra
bagi pemerintahan yang dijalankan oleh Megawati Soekarnoputri. Memang
penyelesaian masalah- masalah tersebut tidaklah ringan. Paling tidak, masalahmasalah tersebut tidak akan tuntas dengan penyelesaian ditataran politis seperti
pemilihan presiden dan wakil presiden beberapa waktu yang lalu.
Melihat kondisi Indonesia yang semakin runyam itu, muncul beberapa
keinginan baik dari elite politik maupun dari kalangan masyarakat. Keinginan
mereka tidak lain adalah datangnya seorang pemimpin credible. Menjadi pemimin
memang tidaklah mudah, apalagi bila pemimpin tersebut telah memasuki dunia
politik. Didalam dunia politik berbaur aneka kepentingan yang nyaris tidak
teramalkan. Idiomnya, tentang hari ini kawan besok bisa menjadi lawan, hal ini
memang
efektif
tepat
untuk
menggambarkan
perilaku
manusia
yang
berkecimpung di dunia politik. Untuk itu karakteristik dari seorang pemimpin
perlu diperhatikan. Karakteristik itu misalnya:142
1. Seorang pemimpin harus memiliki kejujuran
2. Seorang pemimpin harus memiliki pandangan kedepan
3. Seorang pemimpin harus inspiratif
4. Seorang pemimpin harus kompetensi
5. Seorang pemimpin harus berpikiran adil
6.
142
Seorang pemimpin harus siap membantu apabila diperlukan
Susanto, 1999, Bermimpi Tentang Pemimpin, Yayasan Hidup Katolik, Jakarta, Hal. 22.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
7. Seorang pemimpin harus tegas dan berani
8. Seorang pemimpin harus cerdas
Bagi bangsa Indonesia, karakteristik dari pemimpin tersebut (selama tiga
dasawarsa) mengatakan bahwa kejujuran mendapat tempat yang terhormat bagi
seorang pemimpin. Sementara visi, inspiratif, kompetensi bahkan kecerdasan
menempati posisi di belakang kejujuran. Akan tetapi, bagi Indonesia sekarang, hal
tersebut tidak dapat dipungkiri, artinya bagi Indonesia adalah sebuah negara yang
untuk saat ini dinilai sangat sulit melahirkan pemimpin-pemimpin yang
berdedikasi tinggi. Kesulitan ini disebabkan oleh dua pokok persoalan yaitu: 143
a. Pemimpin memang amat sedikit yang dilahirkan di bumi Ibu Pertiwi
b. Sistem politik selama tiga dasawarsa lebih telah menelikung para calon
pemimpin bangsa sedemikian rupa sehingga dedikasi itu menunjukkan
untuk dapat memajukan kesejahteraan umum terkooptasi oleh
kepentingan politik.
Berbagai kecaman dan masalah yang terjadi di Indonesia sekarang ini
berpangkal dari krisis kepercayaan dari rakyat kepada pemimpin. Rakyat sudah
tidak percaya lagi kepada pemimpin. Rakyat disini mendambakan pemimpin yang
memiliki karakteristik yang telah disebutkan diatas. Pemerintahan lama inilah
yang sebenarnya menjadi sumber malapetaka bagi bangsa Indonesia. Dengan
berbagai manuver politik yang tengah terjadi ini dapat memberikan dampak di
bidang ekonomi. Maka tuntutan yang paling mendasar ialah reformasi disegala
bidang termasuk mengikis habis sisa-sisa Orde Baru diganti dengan tokoh baru
143
Ibid,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
yang bersih dari korupsi, kolusi, dan nepotisme. Hal yang paling penting
membangun pemerintahan adalah hadirnya seorang pemimpin yang memiliki
loyalitas yang tinggi dan memegang kepercayaan rakyat dan dunia Internasional.
Melihat kondisi Indonesia yang buruk akibat krisis ekonomi, politik
disintegrasi bangsa serta ancaman teror muncul Megawati Soekarnoputri sebagai
Presiden Republik Indonesia kelima menggantikan Abdurrahman Wahid.
Megawati Soekarnoputri dipandang sebagai tokoh yang memiliki kharisma seperti
ayahnya yang bisa menjadi ratu adil untuk menegakkan keadilan dan bijaksana
serta memiliki semangat untuk mewujudkan demokrasi dan menjaga keutuhan
bangsa yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia. Karena selama ini penegakan
keadilan dapat diibaratkan sebuah mimpi dan demokrasi hanya sebuah simbol
semata.
B. Pengaruh PemerintahanMegawati Soekarnoputri bagi Indonesia
1. Pengaruh Pemerintahan Megawati Soekarnoputri di Bidang Politik
Pengaruh pemerintahan Megawati Soekarnoputri dalam bidang politik
adalah perubahan politik Indonesia yang ditandai oleh merebaknya perpecahan
serta konflik internal yang dihadapi oleh sejumlah partai politik. Dewasa ini
perubahan politik Indonesia diwarnai oleh merebaknya persaingan elite partai,
namun dinamika itu memiliki karakter yang sangat berbeda dengan dinamika
sebelumnya. Bila pada masa sebelumnya, persaingan elite itu diikuti oleh eskalasi
peningkatan mobilisasi massa pada tingkat grassroot. Sebaliknya dinamika politik
saat ini cenderung lebih bersifat elitis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Momentum dengan mendekatnya pelaksanaan pemilihan umum 2004
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kalkulasi elite-elite politik untuk
lebih memfokuskan diri pada upaya membangun konsolidasi politik daripada
membuang energi, seperti kegiatan penggalangan dukungan massa atau bahkan
untuk mengkritisi berbagai kebijakan pemerintah. Faktor lain yang mempengaruhi
dinamika perubaha n politik itu adalah respon atau sikap masyarakat sendiri.
Masyarakat telah semakin lelah dan jenuh terhadap berbagai bentuk aksi
penggalangan kekuatan massa yang selama ini ternyata tidak lebih sebagai
manivestasi manuver pertikaian semata.
Perubahan dina mika politik yang semakin elitis itu juga diikuti oleh
meredanya konflik-konflik yang mengeksploitasi sentimen primordialisme pada
tingkat grassroot diberbagai daerah khususnya di Poso ( Sulawesi Tengah ) dan
Maluku. Perundingan Malino I yang menghasilkan 10 kesepakatan damai telah
memberikan jalan penting dalam mewujudkan rekonsiliasi antara dua kelompok
agama yang bertikai di Poso yang telah berlangsung sejak 1999. 144 Model
rekonsiliasi Malino I yang melibatkan pemerintah lokal serta elite-elite dari kedua
kubu yang saling bertikai itu juga dikembangkan untuk menyelesaikan konflik di
Maluku. 145 Perundingan Malino II dalam mewujudkan perdamaian di Maluku
telah menghasilkan 11 kesepakatan, diantaranya: menghentikan semua bentuk
pertikaian, menjunjung tinggi supremasi hukum, menentang kehadiran kelompok
sipil bersenjata, serta membentuk tim independen untuk melakukan investigasi
secara menyeluruh terhadap konflik Maluku yang telah menelan ribuan korban
144
……, “Pertemuan untuk Maluku: Selesaikan Konflik, Damai Kemudian” Kompas, Edisi. 12
Februari 2002.
145
……, “ Di Malino Mereka Saling Berpelukan”, Kompas, Edisi. 13 Februari 2002.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
jiwa serta memaksa ratusan ribu penduduk untuk meninggalkan kampung
halaman mereka. 146
Situasi di Poso pasca kesepakatan damai telah membawa kemajuan yang
penting dalam mewujudkan proses perdamaian itu, yaitu diikuti oleh penyerahan
senjata dari kedua kubu yang bertikai. Dinamika perubahan politik juga memberi
ruang yang lebih luas bagi pemerintahan Megawati Soekarnoputri dalam
mewujudkan stabilitas dan keamanan, termasuk dalam mendorong konsolidasi
peran militer dalam mengatasi instabilitas keamanan yang diperlukan bagi upaya
pemulihan ekonomi.
Pada masa pemerintahan Megawati Soekarnoputri, konflik-konflik dan
gerakan separatis yang terjadi di beberapa daerah sudah mulai surut. Hal ini tidak
terlepas dari kebijakannya memperkuat kebangsaan Indonesia dengan melakukan
hubungan damai dalam forum internasional. Dalam upaya menanggulangi gerakan
separatis di Aceh dan Papua pemerintah memberikan otonomi khusus dan
disepakati UU otonomi khusus. Dengan otonomi khusus dari pusat ke daerah ini,
dapat memberikan kepercayaan terhadap daerah untuk mengelola sendiri dan
pemerintah pusat hanya memantau saja. Secara tidak langsung otonomi khusus
ini, membawa keuntungan bagi pemerintah, karena pemulihan ekonomi, politik
dan sosial serta keamana n dapat dikendalikan secara kesadaran sendiri.
Perubahan politik itu merupakan dampak dari konflik internal partai yang
tidak terkendali yang menimbulkan perpecahan partai dan pertikaian elit politik.
Hal ini hampir dihadapi oleh seluruh partai politik yang memenangkan perolehan
146
Ignasius Ismanto, 2002, “Dinamika dan Tantangan Perubahan Politik Indonesia”, Analisis
CSIS, Tahun XXXI/ 2002, No. 1., Hal. 11.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
suara pada pemilu 1999 yang membawa ketidakpastian politik dan perkembangan
demokrasi. Dampak dari konflik internal itu adalah konflik internal partai itu
semakin memperbesar kehadiran partai politik. Konflik internal partai di tengah
ketidakpastian politik yang dihadapi Indonesia saat ini juga akan berpengaruh
terhadap konflik eksternal yaitu ketegangan hubungan dengan partai politik
lainnya. Hal tersebut pada akhirnya akan mempengaruhi dinamika politik dalam
parlemen yaitu pembentukan koalisi lintas fraksi dari kekuatan-kekuatan politik,
namun sangat rentan terhadap perpecahan. Lemahnya koalisi lintas fraksi dari
kekuatan-kekuatan politik diparlemen sangat mempengaruhi kinerja pemerintahan
untuk
menyelesaikan
berbagai
persoalan
yang
substansial.
Ditengah
ketidakpastian politik semacam itu, implementasi suatu kebijakan pemerintah
sangat mudah terkendala oleh hasil kompromi politik ataupun manuver politik
yang pada akhirnya dapat melemahkan tujuan kebijakan atau program-program
pemerintah. 147
Sidang Tahunan MPR 1-11 Agustus 2002 telah melakukan perubahan
UUD 1945 dan sekaligus menuntaskan reformasi konstitusi. Amandemen UUD
1945 membawa pengaruh yang besar dalam perpolitikan dimasa pemerintahan
Megawati Soekarnoputri. Indonesia telah mengalami perubahan bahwa Indonesia
telah menganut sistem presidensialisme murni, yang pemilihan presiden secara
langsung oleh rakyat dan presiden bertugas untuk masa jabatan yang pasti. Hal ini
diadopsi didalam perubahan UUD menjadi Presiden dan Wakil Presiden dala m
satu pasangan dipilih secara langsung oleh rakyat dengan masa jabatan paling
147
Ibid, Hal. 16.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
banyak dua periode. Melalui pemilihan langsung, Presiden dan Wakil Presiden
terpilih akan memiliki mandat dan legitimasi yang sangat kuat, karena didukung
oleh rakyat yang memberikan suaranya langsung. 148
Amandemen UUD 1945 berpengaruh pada lembaga Legislatif (MPR).
MPR kini bukan lagi lembaga powerful, dan bukan lembaga yang Superbody, dan
bukan lembaga tertinggi negara yang hanya ada di negara komunis. MPR kini
hanya menjadi lembaga tinggi negara. Dari sisi status kelembagaan, MPR sama
dengan posisi lembaga presiden, DPR ataupun Mahkamah Agung.
MPR tidak lagi memilih dan memecat presiden. Presiden ditetapkan untuk
dipilih secara langsung. Keputusan tentang siapa yang akan memimpin Indonesia
kelak tidak lagi ditangannya. Untuk memecat presiden, sudah ada mekanisme
tambahan, yaitu elaborasi hukum dari Mahkamah Konstitusi. MPR juga tidak
membuat Garis Besar Haluan Negara. Karena presiden bukan lagi mandataris
MPR, tidak ada keharusan presiden untuk menjalankan kemauan politik MPR.
Dengan dipilih secara langsung, presiden dapat mengembangkan agendanya
sendiri. 149 Dengan dilaksanakannya amandemen konstitusi itu berpengaruh pada
pemerintahan Indonesia yaitu memiliki sebuah konstitusi yang lebih demokratis
dan sesuai dengan semangat zaman. Konstitusi itu sangat penting karena menjadi
fondasi dari sistem politik dan hukum. 150
148
Sugiarto, Bima Arya, 2002, “ Sidang Tahunan MPR 2002: Menuju institusionalisasi,
Menyelamatkan Transisi”, Analisis CSIS, Tahun XXXI, No. 2. Hal.172.
149
Fransiskus Surdiasis, 2006, Melewati Perubahan, LKIS, Yogyakarta, Hal. 54.
150
Ibid, hal. 64.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Dalam perubahan UUD 1945 juga tampak upaya untuk menyetarakan
lembaga- lembaga negara, sehingga dapat tercipta mekanisme check and balances
yang lebih memadai, demi mendorong demokratisasi lembaga- lembaga negara. 151
Selain itu, pengaruh pemerintahan Megawati Soekarnoputri dibidang
politik adalah kedudukan presiden setelah dilakukan Amandemen UUD 1945
sangat kuat. Pada saat Megawati Soekarnoputri mengambil kebijakan ekonomi
dengan menaikan BBM, tarif dasar listrik dan telepon ini menjadi permasalahan
kearah politik. Secara serentak di kota-kota besar diseluruh Indonesia menentang
dan menolak kebijakan ini, karena dianggap merugikan masyarakat kecil. Aksi ini
menuntut Megawati Soekarnoputri dan Hamzah Haz untuk turun dari jabatannya
serta menjatuhkan pemerintahan Megawati Soekarnoputri ditengah jalan
sebagaimana yang dialami oleh pemerintahan sebelumnya yaitu pada masa
Presiden Abdurrahman Wahid. Aksi demontrasi itu berkembang menjadi tekanan
politik yang dimanfaatkan untuk menjatuhkan pemerintahan Megawati-Haz. Akan
tetapi hal ini tidak dapat terjadi karena proses konstitusional untuk menjatuhkan
Megawati Soekarnoputri tidak sesederhana proses politik dalam menjatuhkan
Presiden Abdurrahman Wahid. Dengan perubahan UUD 1945 proses pergantian
presiden dan wakil presiden sebelum masa jabatan berakhir tidak bisa dilakukan,
terkecuali karena adanya pelanggaran terhadap negara. Misalnya penghianatan
terhadap negara, korupsi, kriminalitas tingkat tinggi dan perbuatan tercela. Setelah
dilakukan perubahan konstitusi MPR tidak lagi menjadi lembaga tertinggi Negara
151
H. Anton Djawamaku & M. Sudibyo, 2002, ”Perubahan UUD 1945: Solusi atau Problema
Konstitusi ?”, Analisis CSIS, Tahun XXXI / 2002, No. 3., Hal. 286.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
yang bisa sewaktu-waktu dapat menghentikan presiden. Presiden sendiri tidak lagi
sebagai mandataris MPR.
Kebijakan ekonomi dengan menaikkan BBM, tarif dasar listrik dan
telepon ini dapat menjadi permasalahan politik. Karena pemerintahan Megawati
Soekarnoputri dan Hamzah Haz kurang dapat membaca situasi politik. Kebijakan
ini dapat menjadi ranjau bagi kepemimpinan politik Megawati- Haz, karena
kebijakan yang sangat tidak popular ini baru diambil pada awal tahun 2003.
Dimana pada tahun ini, merupakan kredibilitas seorang pemimpin sangat
dibutuhkan untuk mempersiapkan pemilihan umum 2004. Dengan mengambil
kebijakan ini, tanpa disadari oleh Megawati Soekarnoputri dapat dimanfaatkan
banyak politisi lain. Tujuannya mencari cacat politik pada kepemimpinan
Megawati Soekarnoputri dan berusaha untuk menjegal pada pemilu 2004. Karena
apa? Karena Megawati Soekarnoputri selain sebagai presiden adalah seorang
pemimpin Partai besar dan berkekuatan massa yang besar pula. Sangat sulit untuk
dilumpuhkan manuver politiknya. Dengan melihat titik lemah Megawati
Soekarnoputri ini, kredibilitasnya sebagai pemimpin akan turun, rakyat yang
dulunya
mengelu-elukan
menjadi
tidak
simpati
lagi.
Bahkan
banyak
pendukungnya kecewa dengan kebijakan yang diambil oleh Megawati
Soekarnoputri. Kekecewaan pendukung Megawati ini kemudian dimanfaatkan
oleh lawan politiknya untuk dirangkul dan diajak untuk melakukan perlawanan
terhadap pemerintah. 152 Perlawanan ini lebih untuk menurunkan pamor Megawati
Soekarnoputri dan mencari figur pemimpin yang baik dan untuk kepentingan
152
Fransiskus Surdiasis , (ed), 2006, Jalan Panjang Reformasi, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta,
Hal. 51.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
tertentu. Sehingga pada pemilu 2004 Megawati Soekarnoputri, seorang pimpinan
partai besar dan berkekuatan massa yang besar kalah dalam pemilu dan
mengembalikan jabatannya sebagai presiden. Dengan demikian jabatan presiden
untuk Megawati Soekarnoputri hanya sampai tahun 2004 saja, ini berarti hanya
melanjutkan pemerintahan sebelumnya saja.
2. Pengaruh Pemerintahan Megawati Soekarnoputri di Bidang Ekonomi
Pengaruh dari kebijakan yang dilakukan oleh Megawati Soekarnoputri
dalam bidang ekonomi adalah meningkatnya pertumbuhan ekonomi pasca krisis
moneter. Kris is moneter yang terjadi sejak tahun 1997 silam membuat Indonesia
dalam keterpurukan ekonomi. Semenjak pemerintahan Indonesia dibawah
pemimpin Megawati Soekarnoputri Indonesia tidak lagi dalam kondisi krisis, dan
perekonomian sudah membaik. Pertumbuhan ekonomi secara bertahap terus
meningkat yaitu pada tahun 2003 mencapai 4,60 persen lebih tinggi jika
dibandingkan dengan tahun 2002 yang mencapai 3,66 persen.
Pertumbuhan ekonomi tersebut berpengaruh terhadap keadaan ekonomi
makro yang stabil. Inflasi merendah, kurs rupiah stabil, tingkat suku bunga SBI
menurun, cadangan devisa naik, indeks bursa saham menguat. Laju inflasi tahun
2003 mencapai 3, 05 persen, tahun 2002 sebesar 6,74 persen, dan tahun 2001
sebesar 8,85 persen. Kestabilan ekonomi makro juga ditunjukkan dengan
perkembangan nilai tukar rupiah yang cenderung menguat. Sampai minggu
keempat Oktober 2003, rata-rata nilai tukar rupiah berada pada level Rp 9.528,00 /
US$. Sementara itu, posisi base money sampai minggu keempat oktober Rp 140,1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
triliun sedangkan cadangan devisa US$ 34,740 miliar.(lihat lampiran 3, gambar 15)
Kondisi
mengindikasikan
ekonomi- moneter
bahwa
proses
yang
cukup
pemulihan
stabil
ekonomi
tersebut
membaik.
telah
Melihat
peningkatan kegiatan ekonomi tersebut, kebijakan moneter secara konsisten akan
mengarahkan pada upaya penyerapan likuidasi dengan mempertahankan level
suku bunga SBI pada tingkat yang kondusif, dengan usaha perbaikan dan
pengelolaan berhati- hati serta mempertimbangkan pencapaian inflasi jangka
menengah- panjang. 153
Aksi terorisme yang hangat dan menjadi sorotan publik baik Indonesia
maupun di negara lain seperti Amerika dan Australia ini sangat menakutkan, dan
dianggap sebagai ancaman warga. Untuk itu banyak investor yang mengurungkan
niatnya untuk menanam investasi ke Indonesia. Meskipun demikian, pemerintah
langsung tanggap mengenai iklim investasi yang menurun. Usaha-usaha
pemerintah untuk menarik para investor ke Indonesia seperti yang dijelaskan pada
bab sebelumnya telah membuahkan hasil.
Keadaan investasi menunjukkan peningkatan yang berpengaruh pada
perbaikan ekonomi Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari angka nilai persetujuan
investasi penanaman modal asing dan dalam negeri yang terus meningkat pada
tahun 2003 jika dibandingkan pada tahun 2002. Nilai persetujuan Investasi PMA
periode Januari-Desember 2003 mencapai 13,20 miliar dolar AS dengan 1.024
proyek, sedangkan pada tahun 2002 sebesar 9,79 miliar dollar AS dengan dengan
153
……., 2003, “ Kondisi Ekonomi Moneter Stabil”, Kompas, edisi. 12 November.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
jumlah proyek 1.151 proyek. Dan untuk nilai persetujuan investasi PMDN 2003
sebesar Rp 48,48 triliun dengan jumlah proyek 181 proyek, sedangkandi tahun
2002 sebesar Rp 25,23 triliun.
Peningkatan ini terjadi karena kondisi ekonomi makro membaik dan
adanya upaya-upaya pemerintah untuk memperbaiki iklim investasi, seperti
program-program dalam white paper (Instruksi Presiden No. 5 Tahun 2003
tentang paket kebijakan ekonomi menjelang dan sesudah berakhirnya program
kerjasama IMF). Selain nilai persetujuan investasi BKPM juga mengeluarkan data
mengenai izin usaha tetap (IUT) PMA dan PMDN periode Januari-Desember
2003. IUT merupakan izin usaha yang riil karena dengan IUT investor sudah
beroperasi secara komersiil.
Dari data BKPM, untuk proyek baru tahun 2003, nilai persetujuan
investasi PMA tahun 2003 sebesar 5 miliar dollar AS dengan 879 proyek. Tahun
2002, untuk proyek baru nilai persetujuan investasi PMA sebesar 4,29 miliar
dollar AS dengan 1.022 proyek. Sedangkan PMDN, nilai persetujuan investasi
proyek baru tahun 2003 mencapai Rp 41, 98 triliun dengan 150 proyek, dan tahun
2002 nilai persetujuan investasi untuk proyek baru mencapai Rp 12, 43 triliun
dengan 162 proyek. 154
Kebijakan pemerintah untuk meringankan beban ekonomi rakyat secara
perlahan telah membuahkan hasil. Jumlah penduduk miskin terus berkurang. Pada
tahun 2000, berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional ( SUSENAS) yang
mencatat secara rinci pengeluaran konsumsi rumah tangga diseluruh Indonesia,
154
……., 2004, “ Nilai Persetujuan Investasi PMA dan PMDN naik”, Kompas, edisi. 20 Januari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
tercatat 19,1 % atau 38,7 juta penduduk yang masih miskin. Survei kembali
dilakukan pada tahun 2003, kecuali di Provinsi Nanggroe Aceh Darrussalam,
Maluku, Maluku utara dan Papua dikarenakan pertimbangan keamanan, hasil
sementara tercatat 17,4 % atau sekitar 37,2 juta penduduk yang masih hidup
dibawah garis kemiskinan
Disisi lain, pemerintah yang dijalankan oleh Megawati Soekarnoputri
merupakan
lanjutan
dari
pemerintahan
sebelumnya
yang
juga
masih
meninggalkan warisan perekonomian yang bobrok akibat krisis moneter. Secara
keseluruhan, keuangan negara mengalami kesulitan. Tidak banyak alternatif lain
yang lebih baik untuk dipilih oleh pemerintah. Dengan sangat terpaksa pemerintah
secara bertahap harus menaikkan tarif dan harga beberapa jenis barang, misalnya
harga BBM dan tarif listrik. Kebijakan yang tidak populer ini dimaksudkan unttuk
memulihkan iklim ekonomi yang lebih sehat. Akan tetapi kebijakan ini sangat
berpengaruh terhadap masyarakat Indonesia khususnya masyarakat golongan
menengah kebawah. 155
Kebijakan pemerintah ini menuai aksi protes dari masyarakat diseluruh
penjuru tanah air. Mereka tidak menyetujui kebijakan yang diambil oleh
pemerintah, karena dirasa memberatkan kondisi perekonomian warga. Banyak
terjadi aksi demontrasi atas naiknya harga BBM, tarif listrik dan telepon yang
melambung tinggi. Dari sisi geografis, aksi itu terjadi hampir disemua kota besar
diseluruh Indonesia. Dari sisi partisipasi aksi protes, hampir semua kalangan
155
Indriyanto Seno Adji, op.cit.,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
terlibat. Tidak hanya buruh dan mahasiswa yang memang menjadi pemain utama
aksi protes, tetapi para ibu rumah tangga sampai pengusaha juga ikut terlibat. 156
Krisis ekonomi yang telah melanda Indonesia sejak tahun 1997 telah
banyak memberikan pelajaran bagi rakyat Indonesia. Ketidakpercayaan rakyat
terhadap pemerintah semakin menambah persoalan rumit yang harus segera
diselesaikan. Kerusuhan-kerusuhan terjadi disetiap daerah diwilayah Indonesia ini
hanya karena masalah perekonomian yang makin memburuk. Pemerintah satusatunya harapan rakyat yang dapat diandalkan untuk dapat dengan segera
memulihkan ekonomi hanya berupa janji semata.
Hal ini tentu semakin membuat keganasan warga yang tidak siap untuk
menghadapi permasalahan ini. Seiring berjalannya waktu, roda reformasi secara
bertahap telah mengubah kondisi perekonomian rakyat. Meskipun sangat lambat
akan tetapi berjalan dengan pasti pertumbuhan ekonomi semakin meningkat.
Perjuangan dan jerih payah pemerintahan Megawati Soekarnoputri telah
membuahkan hasil yang signifikan. Keadaan ekonomi yang sedemikian
berantakan akibat gejolak moneter telah dipulihkan kembali sampai sekarang.
Meskipun tingkat kemiskinan dan jumlah pengangguran belum terselesaikan
secara sempurna seperti harapan pemerintah, setidaknya keadaan ekonomi rakyat
telah stabil. Sehingga rakyatpun masih bisa hidup tanpa harus mengeluh karena
keadaan pasar yang mahal dan keadaan ekomoni yang tidak stabil.
156
Fransiskus Surdiasis (ed), Jalan Panjang Reformasi, op.cit.,Hal. 50.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
3. Pengaruh Pemerintahan Megawati Soekarnoputri di Bidang Sosial
Pengaruh pemerintahan Megawati Soekarnoputri dalam bidang sosial
adalah menurunnya tingkat kemiskinan di Indonesia. Ini berarti proses
pengentasan kemiskinan yang menjadi prioritas pemerintah telah membuahkan
hasil meskipun belum maksimal. Salah satu indikasi dari keberhasilan program ini
adalah mulai meningkatnya daya beli masyarakat, sehingga ikut mendorong
pertumbuhan ekonomi.
Jumlah penduduk yang miskin secara bertahap berkurang. Berdasarkan
survei Sosial Ekonomi Nasional (susenas) pada tahun 2000, jumlah penduduk
miskin di Indonesia 19,7 persen atau 38,7 juta jiwa. Pada tahun 2002, berdasarkan
data Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk miskin turun menjadi 38,4 juta jiwa
atau 18,20 persen. Angka kemiskinan terus menurun. Survei Sosial Ekonomi
Nasional yang diselenggarakan pada tahun 2003, meyebutkan bahwa jumlah
penduduk miskin dari 26 propinsi ditambah empat kota yang menjadi cakupan
Susenas, tercatat 17,4 persen atau sekitar 37,4 juta jiwa. 157
Dengan demikian program penentasan kemiskinan sedikit berhasil,
meskipun tidak maksimal. Hal ini dikarenakan besarnya jumlah penduduk di
Indonesia sementara keadaan pemerintah sangat terbatas. Keadaan ini tidaklah
membuat pemerintah untuk berputus asa dengan keberhasilan yang tidak
maksimal ini, justru menjadikan motivasi oleh pemerintah untuk terus berusaha
demi rakyat Indonesia.
157
Hamonangan Sitonga, Mengapa Kemiskinan di IndonesianMenjadi Masalah Berkelanjutan?,
http: // www. Kompas.com/ kompas-cetak/0402/10/ekonomi/847162.htm, 28 Februari 2008..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Penanggulangan kemiskinan merupakan prioritas utama dalam setiap
program pembangunan karena kemiskinan menyangkut harkat dan martabat
manusia
sehingga
harus
segera
diatasi.
Arah
dan
kebijakan
program
penanggulangann penduduk miskin sangat terkait dengan pemberdayaan rakyat,
khususnya yang berpendapatan rendah dan tinggal di pedesaan. Sejak terjadi krisis
ekonomi, benyak terjadi pemutusan hubungan kerja secara besar-besaran,
akibatnya terjadi pengangguran. Hal ini mendorong masyarakat untuk kembali ke
kampung halaman yang sebagian besar berasal dari pedesaan. Mereka umumnya
bekerja sebagai petani yang berpenghasilan tidak tetap dan rendah. Pendapatan
penduduk yang sebagian rendah ini menyebabkan tabungan nasional sangat kecil
dan berakibat investasi rendah. Investasi yang tidak tumbuh berdampak pada
penciptaan lapangan pekerjaan yang sedikit dan pengangguran tinggi. Untuk itu
program pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan harus diperjuangkan,
karena berpengaruh terhadap ekonomi negara yang rendah, investasi menurun
yang berdampak pada pengangguran tinggi dan tingkat kemiskinan semakin tinggi
pula. 158
Masalah lain yang tidak kalah penting adalah masalah pendidikan di
Indonesia yang semakin mahal dan tidak terjangkau oleh masyarakat. Seiring
dengan upaya program pengentasan kemiskinan termasuk didalamnya program
pemberdayaan ekonomi, persentasi penduduk yang masih buta huruf terus
menurun dari 10,1 persen pada tahun 2000 menjadi 8,8 persen pada tahun 2003.
Hal ini berarti bahwa pendidikan masih bisa dijangkau oleh masyarakat. Angka
158
Riwi Sumantyo,op.cit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
partisipasi Sekolah (APS) baik untuk penduduk usia SD maupun penduduk usia
SLTP juga menunjukkan kenaikan. Selama periode 2000-2003 APS penduduk SD
meningkat dari 95,5 persen menjadi 96,0 persen dan APS penduduk usia SLTP
meningkat dari 79,6 persen menjadi 81,5 persen. Mengingat demikian pentingnya
peranan pendidikan bagi tujuan pencerdasan bangsa, pemerintah mengesahkan
Undang Undang Pendidikan Nasional yang baru, yang disesuaikan dengan tingkat
kemajuan dan perkembangan dunia pendidikan. 159
4. Pengaruh Pemerintahan Megawati Soekarnoputri di Bidang Korupsi
Permasalahan yang paling rumit yang harus dihadapi oleh pemerintahan
Megawati Soekarnoputri adalah pemberantasan korupsi. Krisis ekonomi yang
terjadi pertengahan tahun 1997 ini disebabkan meluasnya KKN yang sudah
dilakukan sudah berpuluh tahun. Keadaan yang demikian ini masyarakat menilai
bahwa KKN merupakan bagian dari kebudayaan. Pemerintah harus berjuang
menghentikan lingkaran KKN ini. Secara sederhana KKN dapat diartikan suatu
pencurian dan mereka yang melakukan tidak lebih dari pencuri. 160
Pemberantasan korupsi ini berpengaruh terhadap penuntasan reformasi,
pengokohan kehidupan demokrasi, perlindungan HAM, penegakan hukum dan
keadilan, penyehatan moral bangsa dan kepemihakan kepada kepentingan rakyat
banyak. Sehingga diperlukan dorongan dari semua pihak untuk membantu dan
mengawasi pemerintah dalam menjalankan pemerintahannya terutama masalah
159
PidatoPresiden Republik Indonesia Pada Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat
Republik Indonesia tanggal 1 Agustus 2003, http : // www . google. co.id /search?q =pidato
+presiden &hl=id&lr=&start=60&sa=N.,22/13/2007.
160
A. Umar Said, Kejarlah Terus dan Para Maling (Koruptor), http: //groups. google.co. id/group/
soc.culture.indonesia/browse_thread/thread/9396a954c0d1311d/dea1f7fa165fcfad?hl=id&lnk=st&
q=pemberantasan+korupsi+masa+presiden+megawati+#dea1f7fa165fcfad.,07/12/2007.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
pemberantasan KKN. Selama ini, hampir seluruh lembaga pemerintnah
melakukan tindak korupsi baik ditingkat pusat hingga lembaga di daerah.
Demi kepentingan negara dan bangsa dibutuhkan peran publik untuk terus
mengontrol pekerjaan para penyelenggara negara, terutama pekerjaan para
penegak hukum seperti polisi, jaksa, hakim, dan pengacara. Hal ini dikarenakan
disinilah letak sarang korupsi. Para penegak hukum ini mampu menggubah
sesuatu yang salah menjadi benar dan sebaliknya. Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa penegakan hukum di Indonesia belum tegas dan selama bidang
hukum dan peradilan belum dibenahi secara serius, maka korupsi sulit diberantas.
Lemahnya kewibawaan hukum dan kewibawaan pemerintah ini akan berpengaruh
pada pemberantasan korupsi. Meskipun berbagai upaya dilakukan untuk
memberantas korupsi, akan tetapi penegakan hukum dan peradilan belum tegas,
maka pemberantasan korupsi pun hanya berjalan ditempat. Artinya tidak tercapai
dan justru akan merajalela, karena kepatuhan terhadap hukum tidak ada sama
sekali.
Kebijakan pemerintahan Megawati Soekarnoputri dalam memberantas
korupsi
sudah
dilakukan
meskipun
belum
maksimal.
Yaitu
bersamaan
diterbitkannya peraturan atau Undang-undang baru tentang korupsi misalnya UU
No. 30 Tahun 2002 tentang komisi pemberantasan tindak pidana korupsi dan UU
No. 17 tahun 2003 tentang keuangan negara. Ketidak berhasilan ini bukan sematamata kesalahan Presiden Megawati Soekarnoputri bersama kabinetnya, melainkan
begitu banyak pelaku KKN tersebut. Pelaku KKN yang lama belum diusut sudah
muncul pelaku-pelaku baru, bahkan tergolong terbuka dan terang-terangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Munculnya pelaku-pelaku korupsi baru ini disebabkan oleh lemahnya supremasi
hukum dalam menegakkan keadilan. Misalnya saja, kasus Samadikun Hartono,
Mantan Komisaris Utama PT Bank Modern. Terdakwa kasus penyelewengan
dana BLBI sebesar Rp 17,25 miliar kabur ke luar negeri. Ironnisnya, perginya
Samadikun atas andil Kejaksaan Agung yang mengijinkan berangkat ke luar
negeri. 161
Pada masa pemerintahan Megawati Soekarnoputri, sumber kegagalan
dalam menegakkan hukum bukan berasal dari Perpu atau UU yang kurang
memadai. Akan tetapi, bersumber pada aparatnya dalam menjalankan supremasi
hukum dengan benar. Banyak pelaku korupsi yang kasusnya berhenti pada tahap
penydikan atai penyelidikan. Dan kalaupun ada yang diproses dipengadilan
biasanya hukuman atau vonis yang dijatuhkan masih jauh dibawah rasa keadilan
masyarakat. Tidak jarang pelaku tersebut lepas dari hukuman atau tidak dipenjara.
Pemberantasan korupsi pada pemerintahan Megawati Soekarnoptri
memang belum membuahkan hasil, bahkan banyak masyarakat menilai bahwa
pemberantasan yang dilakukan oleh pemerintah ini masih setengah-setengah.
Belum ada tanda-tanda perbaikan. Presiden Megawati Soekarnoputri menyadari
kinerjanya dalam hal memberantas korupsi belum berhasil. Kegagalan didalam
memberantas korupsi bukan semata- mata kesalahan dari Megawati Soekarnoputri
selaku pemimpin bangsa ini. Juga bukan kesalahan dari peraturan perundangundangan dan komisi pemberantasan korupsi. Akan tetapi penegakan hukumlah
161
…….., 2003, “ Pemberantasan Korupsi: Dari Kanibalisasi Menuju Banalisasi”, Kompas, edisi
16 Desember, hal. 7.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
yang harus ditegakkan keadilannya dan kesadaran dari para pejabat pemerintahan
untuk memerangi korupsi dari dirinya sendiri.
Meskip un
demikian,
dalam
bidang
perundang-undangan
sudah
menunjukkan kerja yang baik, yaitu sudah mengalami kemajuan. Diantaranya,
adalah keharusan bagi para penyelenggara negara untuk melaporkan kekayaan
mereka. 162 Ketentuan perundangan yang baru ini sangat memudahkan pemerintah
dalam menjalankan pemerintahan terutama dalam agenda pemberantasan korupsi.
Dengan melaporkan kekayaan para penyelenggara pemerintah ini, pemerintah
dapat dengan mudah mengontrol pekerjaan mereka, dan upaya pemberantasan
korupsi dapat dijalankan dengan mudah meskipun terus terkendala. Ketentuan
perundangan tersebut sangat berpengaruh terhadap adanya indikasi untuk
melakukan korupsi dan penegakan hukum agar dapat bertindak tegas.
5. Pengaruh Pemerintahan Megawa ti Soekarnoputri di Bidang Hukum
Pada masa pemerintahan Megawati Soekarnoputri supremasi hukum
belum sangat tercermin dengan baik, maka hasil yang dicapai dalam rangka
menangani masalah yang melanda indonesia tidaklah maksimal. Hakim dan
petugas pengadilan bersifat korup, akibatnya kewibawaan terhadap hukum
menjadi lemah. Lembaga hukum dan peradilan kurang tegas, misalnya dalam
menangani masalah korupsi.
Dalam pemerintahan Megawati Soekarnoputri ini masih perlu pembenahan
lebih serius lagi dalam bidang hukum dan peradilan khususnya dalam kasus
korupsi. Karena selama dalam hukum dan peradilan belum dibenahi, maka tidak
162
A. Umar Said, op.cit.,hal. 4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
akan tercipta suasana hukum yang tegas dan adil. Perlu diketahui bahwa Indonesia
adalah negara hukum, setiap tindakan yang merugikan atau mengganggu
kepentingan orang banyak (misalnya korupsi) perlu diselesaikan secara hukum
yang sudah berlaku. Untuk mencapai cita-cita tersebut diperlukan kataatan dan
kepatuhan dari semua pihak baik dari lembaga pemerintah pusat hingga lembaga
pemerintah daerah terhadap hukum. Kunci pokok dari semua permasalahan yang
ada adalah taat dan patuh terhadap hukum, takut pada perintah hukum.
Penegakan hukum juga menyangkut pemberantasan KKN. Langkah awal
untuk
membuktikannya
Presiden
Megawati
Soekarnoputri
menyatakan
pembebasan diri dan keluarga dari perbuatan KKN. Urgensi program
pemberantasan KKN adalah menindak para pelaku dengan tegas. Dalam pidato
kenegaraan 16 Agustus 2001 Presiden Megawati Soekarnoputri menyatakan akan
memberantas KKN demi menegakkan keadilan, bahkan langkah penindakan
berjenjang kebawah. Karena penindakan berjenjang kebawah merupakan solusi
efektif bagi pemberantasan KKN. Pemberantasan KKN dan penegakan hukum
berjalan seirama, mengandalkan kemampuan aparat penegak hukum. Beliau
meminta aparat penegak hukum menjunjung tinggi keadilan. Untuk menciptakan
suasana yang mendukung penegakan hukum. Megawati Soekarnoputri melarang
fihak manapun melakukan tekana n politis, psikologis dan ekonomis terhadap
upaya menjunjung tinggi keadilan. 163
Dengan kesadaran inilah, maka dapat diciptakan Indonesia negara hukum
yang sesungguhnya. Megawati sendiripun, sebagai seorang presiden salalu
163
1.
Pidato Ketua Umum PDI P, “Secercah Cahaya Hukum” Media Indonesia, 18 Maret 2001, hal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
mendorong masyarakat untuk tetap taat pada hukum. Pengaruh pemerintahan
yang lain adalah
a.
Penegakan hukum yang dilakukan aparat dinilai belum mampu mewujudkan
keadilan dalam masyarakat. Hal itu disebabkan para hakim cenderung
bersikap legalistik dalam memutus suatu perkara, yakni hanya mendasarkan
pada teks aturan hukum, bukan pada konteks perkara hukum. Akibatnya
masyarakat tidak percaya lagi terhadap hukum.
b.
Karena lemahnya sistem peradilan dalam menangani kasus-kasus korupsi,
maka semakin buruk dan meningkatnya pelaku-pelaku baru korupsi,
sedangkan pelaku yang lama masih berkeliaran. Para koruptor banyak yang
bebas tidak dipenjara meskipun sudah divonis. Aparat penegak hukum
dalam memerangi kasus korupsi tidak serius, hal ini terbukti dengan tuntutan
dan hukuman terhadap koruptor ringan serta tidak disertai perintah
penahanan.
c.
Putusan penghukuman tidak dibarengi perintah menahan dalam kasus
korupsi menimbulkan ketidakadilan dan diskriminatif hukum dalam
masyarakat.
d.
Dalam bidang keama nan dalam negeri yang berkaitan dengan aksi
peledakan bom telah muncul undang-undang baru tentang pemberantasan
tindak pidana terorisme. Undang-undang baru ini telah menjamin kepastian
hukum dalam kerangka menjaga keamanan dalam negeri dari ancaman teror.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e.
144
Ketidak pastian dan lunaknya huk um dalam menangani masalah- masalah
disintegrasi, maka semakin buruk situasi dibeberapa daerah yang sedang
berkonflik.
Inti dari bab IV adalah menjelaskan bahwa pemerintahan Megawati
Soekarnoputri merupakan tindak lanjut dari kebijakan-kebijakan Megawati
Soekarnoputri sebagai Presiden. Adapun pengaruh dari pemerintahan yang
dijalankan oleh Megawati Soekarnoputri adalah, bidang politik terjadi perubahan
politik Indonesia, Amandemen UUD 1945 yang keempat telah membawa
Indonesia dalam sistem presidensialisme murni, dimana presiden dan wakil
presiden dipilih dalam satu paket dan secara langsung. Penyelenggaraan otonomi
daerah yang diberikan kepada daerah telah menyatukan Negara Kesatuan
Republik Indonesia, menjaga integritas dan kedaulatan NKRI. Sistem kepartaian
baru dari pemerintah ini memberikan efisiensi dan disiplin partai sehingga dapat
menyukseskan pemilu 2004. Dengan adanya otonomi daerah ini, telah
memberikan motivasi kepada daerah lain yang sedang berkonflik, dan konflik ikut
mereda seiring diberlakukannya otonomi daerah sehingga keamanan Indonesia
masih bisa terkendali. Dalam bidang ekonomi, keadaan ekonomi Indonesia
semakin membaik, ini dibuktikan dengan suku bunga yang semakin rendah,
stabilnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing dan laju inflasi menurun dan
relatif rendah. Dalam bidang sosial, tingkat kemiskinan Indonesia menurun dan
tingkat pendidikan semakin meningkat. Hal ini dibuktikan dengan angka buta
huruf yang semakin menurun setiap tahunnya dan anga partisipasi pendidikan
meningkat. Bidang korupsi, belum mendatangkan hasil yang maksimal, meskipun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
upaya untuk pemberantasan korupsi telah dilakukan hingga adanya undangundang baru tentang Pemberantasan Korupsi. Akan tetapi kesadaran akan
penegakan hukum belum ada sehingga upaya pemberantasan korupsi pun
mengalami kemacetan. Bidang hukum adalah perlunya pembenahan terhadap
peraturan dan kebijakan dari hukum sendiri. Selama ini hukum di Indonesia
kurang tegas dalam menangani setiap kasus yang ada sehingga hukum terlihat
sangat lemah. Ketegasan hukum ini merupakan kunci suksesnya penyelenggaraan
pemerintahan Indonesia yang merupakan negara hukum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
PENUTUP
Dalam penelitian mengenai ” Masa Kepresidenan Megawati Soekarnoputri
Periode Tahun 2001-2004” dibahas tiga permasalahan yaitu: Pertama, Apa yang
melatarbelakangi Megawati Soekarnoputri diangkat menjadi Presiden Republik
Indonesia periode tahun 2001-2004; Kedua, Kebijakan-kebijakan apa yang
dilakukan oleh Megawati Soekarnoputri selama menjabat sebagai Presiden
Republik Indonesia; dan Ketiga, Bagaimana pengaruh pemerintahan yang
dijalankan Megawati Soekarnoputri selama menjabat Presiden RI yang kelima
terhadap rakyat Indonesia. Dari ketiga permasalahan tersebut maka dapat dibuat
hipotesis : Pertama, kalau Presiden Abdurrahman Wahid dipecat oleh MPR karena
terlibat kasus suap Brunneigate dan Bullogate, maka Megawati Soekarnoputri
sebagai wakil presiden menggantikan Presiden RI periode tahun 2001-2004.
Kedua, kalau Megawati Soekarnoputri menjadi presiden RI, maka beliau akan
melakukan kebijakan politik dan ekonomi yang sesuai dengan tujuan partainya
yaitu membangun kekuatan politik PDI Perjuangan dan memperjuangkan
kepentingan rakyat Indonesia. Ketiga, kalau dalam menjalankan pemerintahan
Megawati Soekarnoputri memberi perhatian kepada rakyat kecil, maka
pengaruhnya terhadap rakyat Indonesia dalam bidang politik dan ekonomi akan
menjadi lebih baik. Dari uaraian Bab II, III, IV, maka dapat dibuat kesimpulan
sebagai berikut :
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
1. Latar belakang Megawati Soekarnoputri diangkat menjadi Presiden RI adalah
karena ia merupakan tokoh yang memiliki kharisma, seorang tokoh yang
demokrat yang memiliki pendukung yang kuat, hal ini tampak pada pemilu
1999. disamping itu Megawati Soekarnoputri merupakan simbol keadilan
yang oleh para pendukungnya terutama wong cilik diharapkan dapat
memberikan keadilan dan merubah nasib bangsa dari keterpurukan krisis
moneter yang melanda Indonesia sejak tahun 1997. Selain itu Megawati
Soekarnoputri merupakan anak dari Presiden pertama yaitu Soekarno, maka
oleh sebagian masyarakat Indonesia percaya bahwa beliau dapat mewarisi
mendiang ayahnya sebagai pemimpin bangsa. Latar belakang kedua adalah
kondisi dan situasi politik Indonesia yang tidak stabil. Latar belakang kedua
adalah pemerintahan Abdurrahman Wahid sudah tidak mendapat dukungan di
parlemen terkait kasus Buloggate dan Bruneigate yang berakibat dikeluarkan
Memorandum I, II dan Sidang Istimewa sehingga Abdurrahman Wahid di
berhentikan sebagai presiden yang keempat dan digantikan oleh wakil
presiden Megawati Soekarnoputri.
2. Kebijakan-kebijakan Megawati Soekarnoputri dalam skripsi ini diartikan
sebagai tindakan Megawati Soekarnoputri dalam menyelesaikan masalah
terkait dengan situasi konkrit. Adapun kebijakan-kebijakan Megawati
Soekarnoputri selama menjabat sebagai Presiden RI yang kelima dibedakan
menjadi babarapa bidang antara lain bidang politik yaitu rencana penataan
politik yang baru. Membangun tatanan politik baru ini dilakukan oleh
Megawati Soekarnoputri dengan pengembangan sistem kepartaian baru,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
sistem pemilihan umum yang baru, pemilihan presiden dan wakil presiden
secara langsung. Bidang ekonomi yaitu mendorong pertumbuhan ekonomi
salah satunya dengan investasi. Dengan adanya investasi, akan terjadi
dinamika ekonomi dan terbukanya kesempatan atau peluang kerja. Dengan
demikian tingkat pengangguran dan kemiskinan berkurang. Bidang Sosial
adalah program pengentasan kemiskinan dan peningkatan pendidikan di
Indonesia dengan Wajib Belajar Sembilan tahun. Pemerintah membentuk
Komite Penanggulangan Kemiskinan dan relokasi dana APBN untuk
pendidikan terutama masyarakat miskin. Bidang Korupsi adalah dikeluarkan
Undang-undang baru yaitu UU No 30 tahun 2002 tentang Komisi
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, di bentuk Komisi Pemberantasan
Korupsi. Dan dalam bidang hukum adalah perlunya tindakan tegas dari hukum
untuk menangani kasus yang ada.
3. Pengaruh dari pemerintahan Megawati Soekarnoputri bagi bangsa Indonesia
dalam bidang politik adalah terjadinya perubahan politik Indonesia yang
ditandai oleh adanya perpecahan dan konflik internal dalam sejumlah partai
politik. Setelah dilakukan beberapa kali perubahan, UUD 1945 telah
membawa pengaruh politik terhadap bangsa Indonesia. Amandemen keempat
UUD 1945 ini membawa perubahan bahwa Presiden telah dipilih secara
langsung oleh rakyat dan presiden bukan lagi sebagai mandataris MPR.
Dengan demikian presiden tidak bisa di berhentikan sebelum masa jabatannya
habis terkecuali terjadi pelanggaran oleh presiden, misalnya penghianatan
terhadap negara, korupsi dan melakukan tindak kriminal tingkat tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Kedudukan presiden ini sangat kuat. Amandemen UUD 1945 ini membawa
bangsa Indonesia untuk menganut sistem presidensialisme murni, dan hal ini
baru terjadi dalam sejarah Republik Indonesia. Dalam sistem presidensialisme
murni, presiden dan wakil presiden dipilih dalam satu paket dan dalam masa
jabatan yang pasti.
Bidang ekonomi, keadaan perekonomian mengalami pertumbuhan san
semakin meningkat. Perkembangan ekonomi ini ikut memperkuat stabilitas
nilai tukar rupiah. Indonesia telah mengakhiri kontrak dengan IMF dengan
segala dampak dan resikonya. Keadaan ekonomi Indonesia semakin membaik
ini dibuktikan dengan suku bunga yang semakin rendah, stabilnya nilai tukar
rupiah terhadap mata uang asing, terutama Dollar AS. Laju inflasi menurun
dan relatif rendah. Bidang Sosial, pengentasan kemiskinan telah tercapai
meskipun hasilnya tidak maksimal. Karena banyaknya penduduk miskin di
Indonesia dan terbatasnya kapasitas pemerintah dalam menanggulangi kasus
kemiskinan. Meningkatnya pendidikan di Indonesia yaitu ditandai dengan
berkurangnya angka buta huruf. Dalam bidang korupsi dan Hukum
terselenggaranya negara yang tegas terhadap hukum yang berlaku dan
kesadaran masyarakat terhadap hukum di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
SUMBER BUKU
Abdul Syukur (et.al),
2005, Ensiklopedi Umum untuk Pelajar, Jilid 7, PT. Ichtiar Baru van
Hoeve, Jakarta.
Ahmad Bahar,
1996, Biografi Politik Megawati Soekarnoputri 1993-1996, PT Pena
Cendekia, Yogyakarta.
Al-Brebesy, Ma’mun Murod,
1999, Menyikap Pemikiran Politik Gus Dur dan Amien RAis Tentang
Negara, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Berchover, Robert F.,
A Behavioral Approach to Historical Analysis, A Free Prees Paperback,
New York.
C.S.T. Kansil,
1990, Sistem Pemerintahan Indonesia, Bumi Aksara, Jakarta.
Gottchlak,Louis,
1969, Mengerti Sejarah, UII Press, Jakarta.
Kodhi, SA dan Soejadi,R,
1988,Filsafat, Ideologi dan Wawasan Bangsa Indonesia,Universitas Atma
Jaya Yogyakarta, Yogyakarta.
Kuntowijoyo,
1995, Pengantar Ilmu Sejarah, Yayasan Bentang Budaya, Yogyakarta.
Kusnardi, Moh, dan Bintan R. Saragih,
1978, Susunan Pembagian Kekuasaan Menurut Sistem Undang-Undang
Dasar 1945, PT. Gramedia, Jakarta.
Kwik Kian Gie,
2003, Pemberantasan Korupsi, edisi II, Jakarta.
Lijphart,Arend,
1995, Sistem Pemerintahan Parlemen dan Presidensiil Indonesia, PT.
Raja Grafindo, Jakarta.
Magnis-Suseno, Frans,
1987, Etika Politik , Gramedia, Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Marwan, L.,
1999, Megawati Soekarnoputri: Sosok Presiden Republik Indonesia,
Yayasan Kebangsaan Indonesia, Jakarta.
Megawati Soekarnoputri,
1996, Bendera sudah saya kibarkan! Pokok -pokok Pikiran Megawati
Soekarnoputri, Sinar Harapan, Jakarta.
Miriam Budiarjo,
1982, Dasar-Dasar Ilmu Politik, PT. Gramedia, Jakarta.
Mohammad Hatta,
1953, Dasar Politik Luar Negeri Republik Indonesia, Tinta Masa, Jakarta.
Moh. Natsir,
Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta.
Nur Hidayah,
1998, Kontroversi Presiden Wanita, PT. Pabelan, Surakarta.
Pringgodigdo, A.K.,
1956, Kedudukan Presiden Menurut Tiga UUD dalam Teori dan Praktek,
Pembangunan, Jakarta.
Ramlan Surbakti,
1992, Memahami Ilmu Politik, PT. Grasindo, Jakarta.
Rusadi Kantaprawira,
1983, Sistem Politik Indonesia Suatu Model Pengantar, Sinar Baru,
Bandung.
Rusdi Muchtar, dkk,
2002, Megawati Soekarnoputri Presiden Republik Indonesia, PT Rumpun
Dian Nugraha, Depok.
Sidharta Gautama,
2000, Megawati Soekarnoputri Harapan dan Tantangan di Kursi Wakil
Presiden RI, PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Soedjono Dirdjosisworo,
1999, Megawati dalam Babar Sejarah Pemimpin Perempuan Indonesia,
Mandar Maju, Bandung.
Soekanto Soejono,
1990, Sosiologi suatu Pengantar, Rajawali, Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Suharsimi Arikunto,
1989, Prosedur Penelitian, PT.Bina aksara, Jakarta.
Sukanyata,
1999, Saat Terindah dalam Hidup Megawati Soekarnoputri, Totalitas,
Tangerang.
Sumarno,
2001, Megawati Soekarnoputri: Dari Ibu Rumah Tangga Sampai Istana
Negara, PT. Rumpun Dian Nugraha, Depok.
Surdiasis, Fransiskus,
2006, Manuver Elit, Konflik dan Konservatisme Politik,LKIS, Yogyakarta.
_________________,
2006, Jalan Panjang Reformasi, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.
Susanto,
1999, Bermimpi Tentang Pemimpin, Yayasan Hidup Katolik, Jakarta.
Syahbuddin Managandaralam,
1986, Apa dan Siapa Bung Karno, Rosda, Jakarta.
Tim Penyusun KBBI,
1990, Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan keempat, Balai Pustaka,
Jakarta.
TN.
1990, Ensiklopedi Nasional Indonesia, Jilid 10, PT.Cipta Adi Pustaka,
Jakarta.
___________,
2004, Megawati Membangun Negeri, Komunitas Peduli Komunikasi,
Jakarta.
Umaruddin Masdar, dkk.,
1999, Mengasah Naluri Publik Memahami Nalar Politik, LKIS,
Yogyakarta.
SUMBER MAJALAH
Agus Basri dan Nunik Iswardani,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
1993, “ Mega dan Berbagai Tanda” , Tempo, No.43. Tahun XXIII, Edisi
25 Desember 1993.
Andi Suruji,
2001, “ Memupuk UKM, menuai pemulihan Ekonomi”, Kompas, edisi.
14 Desember
Anton Djawamaku,H., dan M. Sudibyo,
2002, ” Perubahan UUD 1945 : Solusi atau Problema Konstitusi? ”,
Analisis CSIS, Tahun XXXI / 2002, No. 3.
Arif Zulkifli,
2000, “Menggerogoti Fondasi, Membakar Rumah” Tempo, PT. Dian
Rakyat, Jakarta.
Bima Arya Sugiarta,
2002. ”Sidang Tahunan MPR 2002 : Menuju Institusionalisasi,
Menyelamatkan Transisi”, Analisis CSIS, Tahun XXXI/2002, No. 2.
Chandra Yusuf,
2001, ” Keadilan dan Kelemahan Sistem Hukum”, Koran Tempo, edisi. 20
Desember.
Djadijono, M.,
2001, ”SI-MPR 2001 : Pemerintahan Baru, Program Kerja dan
Prospeknya”,Analisa CSIS, Tahun XXX/2001, No.3.
Donny Gahral Adian, 2003, Mencegah Lahirnya Terorisme Negara: Indonesia
pasca Bom Bali, Analisis CSIS, Tahun XXXII, No.1.
Edimon Ginting,
2003,” Me- manage inflasi Akhir Tahun” Kompas, Jakarta, Edisi. Tanggal
10 desember..
Goeltom, Miranda S.,
2003, ”Kebijakan Moneter dan Kaitannya dalam Mendorong Perdagangan
Luar Negeri”, Analisis CSIS, Tahun XXXII / 2003, No. 3.
Hajriyanto Y. Thohari,
2001, ” Setelah Memorandum So What”, Gatra, No. 12., Vol. VII, Edisi.
10 Februari.
Hamid Awaludin,
2001, ” Kemelut Politik Ketua Mahkamah Agung”, Gatra, No.7., Vol.
VII, Edisi. 6 Januari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
Indra J.Piliang,
2001, ”Rezim Megawati : Progresif Dalam Aturan, Permisif Dalam
Perbuatan”, Analisa CSIS, Tahun XXX/2001, No.4.
__________,
2003.” Bulan-bulan politik sebagai Panglima?”, Analisis CSIS, Tahun.
XXXII, No.3.
I Made Leo Wiratma,
1999, ”Perjalanan Sebuah Dialog Nasio nal”, Analisa CSIS, tahun XXVIII
No.1.
_______________,
2001,” Kemelut Politik, Demokrasi dan Konstitusi”, Analisis CSIS, Tahun
XXX/ 2001, No. 1.
Ismanto,Ignasius,
2002, ”Dinamika dan Tantangan Perubahan Politik Indonesia”, Analisis
CSIS, Tahun XXXI/ 2002, No. 1.
Kusnanto Anggoro,
2001,”Total Football menuju Sidang Istimewa”, Kompas, edisi 3 Juni.
Mar’ie Muhamad.
”Catatan Ekonomi Politik 2002”, Koran Tempo, Edisi. 16 Desember 2002.
Mubyarto,
2001, ”Globalisasi: Daya Tahan Lebih Penting”, Gatra, No. 9., Vol. VII,
Edisi. 20 Januari.
Pidato Ketua Umum PDI P, “Secercah Cahaya Hukum” Media Indonesia, 18
Maret 2001.
Rizal Ramli,
2003, “ Ekonomi Indonesia 2003-2004 Jobles Recovery
Deindustrialisasi”, Media Indonesiai, edisi. 31 Desember.
dan
Rudini,
2001, “Gus Dur dan Permasalahan Demokrasi” Dokumentasi Kliping
Tentang Peta Politik Indonesia, Tahun XIII, No. 5., Mei, CSIS, Jakarta.
Ryaas Rasyid,
“Pemerintah Pusat Sumber Distorsi Otonomi Daerah”, Kompas,Edisi. 5
Februari 2003.
Ryan Kiryanto,
2001, “Mencermati Penutunan Investasi” Suara Karya, edisi. 19
Desember .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Satrio B. Joedono,
“Tak Ada Kemajuan dalam Berantas KKN”, Kompas, Edisi. 7 Maret 2001.
Sudibjo,M.,
2001,” Proses Menuju SI MPR dan Masalah Ketatanegaraan RI”, Analisa
CSIS, Tahun XXX/2001 No.2.
__________,
2000, ”Problematik Pemerintahan Gus Dur”, Analisa CSIS, Tahun
XXIX/2000, No. 2.
Supriyono dan Zaenal Bakrie,
2001, “ GAM bisa dikategorikan Teroris”, Koran Tempo, edisi. 19
November.
Susana Kurniasih,
“ 2001, Tahun Suram bagi Investasi”, Suara pembaharuan, edisi. 31
Desember.
Susilo Bambang Ydhuyono,
“Prioritas Politik dan Keamanan 2002”, Kompas, Edisi. 5 Maret 2002.
Syahrir,
2001, “ DPR versus Gus Dur: Konspirasi, bukan konstitusi”, Gatra, No.
26. Vol. VII, Edisi. 19 Mei.
Taufiq, M.,
“Fatwa MA tentang Dekrit”, Koran Tempo, Edisi 24 Juli 2001.
Tim Departemen Ekonomi CSIS,
2002, Membaiknya Indikator Perekonomian Indonesia, Analisis CSIS,
Tahun. XXXI, No. 3.
………,
2003 “ Siswa Miskin di Aceh Bebas dari Semua Pungutan Sekolah”,
Kompas, edisi. 4 Februari.
…..….,
2003“ Sulit, Pemberantasan Buta Aksara”, Kompas, edisi. 12 November.
……...,
2002 “ Pendidikan untuk Semua Butuh Dukungan semua Pihak”, Kompas,
edisi. 11 Desember 2002.
............,
2001, ” Memorandum Mencari Celah Hukum”, Gatra, No.12., Vol. VII,
Edisi 10 Februari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
.............,
2001, ”Reshuflfe Tiada Arti”, Gatra, No. 15., Vol. VII, Edisi. 3 Maret.
.............,
2001, ” Berlindung dibalik Dwi Tunggal”, Gatra, No.8., Vol. VII, Edisi.
13 Januari.
.............,
2001,” Mahkamah Agung: Kencan Tanpa Buah”, Gatra, No. 9., Vol. VII,
Edisi 20 Januari.
...........,
2001, ” Ketua MA : Sandera Merasa Tersiksa”, Gatra, No. 15. Vol. VII,
Edisi. 3 Maret.
..............,
2001, ” Safari Politik Ketua Fraksi”, Gatra, No. 27. Vol. VII, Edisi. 26
Mei.
……….,
2002, ”Pemberantasan Korupsi: Rakyat butuh bukti, bukan janji”,
Kompas,Edisi. 5 Januari
……….,
2004, “ Catatan Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2003”, Business New, edisi.
3 Maret
………,
2003, “ Inflasi Januari-November sebesar 4,08 persen” Kompas, Edisi. 2
Desember.
……….,
2003, “Inflasi diharap dibawah 5 persen”, Kompas,Edisi. 6 Desember
2003. Dalam Dokumentasi kliping tentang Dunia Ekui dan Perbankan,
Tahun XVI, No. 23. Edisi Desember.
……….,
2002, “Pertumbuhan 4 % tidak sentuh rakyat”, Media Indonesia, Edisi. 27
Desember.
…..…..,
2002, “Indonesia dalam Zona Bahaya Kearah Negara Yang Gagal”,
Kompas, Edisi 28 Maret.
…..…..,
2002. “Disepakati untuk Mengakhiri konflik”, Kompas, Edisi. 13 Februari.
……..,
2002, “ Penegak hukum bekerja dalam suasan Koruptif”, Kompas, edisi. 2
November
……….,
2002“ Dua Pihak Dambakan Penghentian Konflik”, Kompas, Edisi. 12
Februari
……….,
Pertemuan untuk Maluku: Selesaikan Konflik, Damai datang Kemudian”,
Kompas, Edisi. 12 Februari 2002.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
……….,
“ Di Malino, Mereka saling Berpelukan”, Kompas, Edisi. 13 Februari
2002.
……....,
“UU Otonomi Khusus dan UU Pemekaran Wilayah Papua Diskronisasi”,
Koran Tempo, Edisi. 6 Februari 2003.
………,
“Lembaga Recall Di hidupkan Lagi”, Media IndonesiaI, Jakarta, Edisi. 23
Februari 2002.
………..,
“Recall tidak sepenuhnya hak partai”, Media Indonesia, Jakarta, Edisi. 26
Februari 2002.
..……...,
“Lembaga Recall untuk bersihkan DPR, Media Indonesia. Jakarta, Edisi
25 Februari 2002 .
………,
“ Dekrit Prematur “. Tempo, No. 9., Vol. XXX, Edisi 5-11 Febuari 2001.
……….,
”Dari Senayan: Tiada Kompromi, tiada maaf lagi” Tempo, Vol.XXX, No.
9., Edis i 30 April-6 Mei 2001.
………,
“Riskan Desak Gus Dur Mundur”, Suara Karya, edisi. 19 Maret 2001.
………,
“ Lima Fraksi desak percepat SI”, Republika, edisi. 8 Juni 2001.
…….,
“Percepatan SI MPR Terbentur Konstitusi”, Kompas, edisi. 14 Maret
2001.
…………..,
“Seluruh Fraksi MPR Sepakat Gelar SI”, Suara Karya, edisi. 15 Maret
2001.
…………,
“Megawati: Dengarkan Masyarakat Irian Jaya”, Kompas, edisi. 25 Juni
2001
……., 2001, “ Otonomi Bahayakan Keutuhan Bangsa” Dokumentasi Kliping
Tentang Peta Politik di Indonesia,Tahun XIII, No. 10., Centre for
Strategic and International, Jakarta,
………..,
2001, “Pemerintah tetap memilih cara Dialog”, Media Indonesia, edisi. 3
September.
……….,
2004, “ Nilai Persetujuan Investasi PMA dan PMDN naik”, Kompas, edisi.
20 Januari.
……….,
2003, “ Kondisi Ekonomi Moneter Stabil”, Kompas, edisi. 12 November
……….,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
2002, “Perpu Antiteorisme Dinilai Sangat Positif”, Kompas, edisi. 22
Oktober
………..,
2003, “ Presiden: Berantas KKN Bukan Pekerjaan Gampang”, Kompas,
edisi. 2 Agustus.
………..,
2002, ” Penegakan Hukum Belum Sentuh Keadilan”, Suara Pembaharuan,
edisi. 29 November.
……….,
2002, “Penegak Hukum Berfungsi, Tidak Perlu Komisi Antikorupsi”,
Suara Pembaharuan, edisi. 30 November.
.………..,
2000, “ Rusdihardjo: Presiden adalah tersangka”, Tempo, No.40., Tahun
XXIX, edisi 10 Desember.
........, 2001, ” Dicari: Komisi Pelumat Korupsi”, Tempo, No. 43, Tahun XXIX,
edisi 7 Januari, hal. 36-37.
……., 2000, “ Skandal Bulog dan Kredibilitas Presiden”, Tempo, No.35., Tahun
XXIX, edisi 5 November, hal. 25.
SUMBER INTERNET
Azyumardi Azra,
Soal Pemberantasan KKN: Masyarakat Tunggu Political Will Presiden
Megawati,
dalam
http://www.tempointeractive.com/hg/nasional/2001/08/28/brk,2001082801,id.html.15/01/08
Hamonangan Sitonga, Mengapa Kemiskinan di IndonesianMenjadi Masalah
Berkelanjutan?,
http:
//
www.
Kompas.com/
kompascetak/0402/10/ekonomi/847162.htm, 28 Februari 2008.
Indriyanto Seno Adji,
BBM,
Pidana,
Pemberhentian
Presiden,
dalam
http://kompas.com/kompas-cetak/0302/03/nasional/109251.htm.,15/01/08.
Umar Said,
Kejarlah Terus dan Para Maling (Koruptor), http: //groups. google.co.
id/group/
soc.culture.
indonesia/browse
_thread/thread
/9396
a954c0d1311d/dea1f7fa165fcfad?hl=id&lnk=st&q=pemberantasan+korup
si+masa+presiden+megawati+#dea1f7fa165fcfad.,07/12/2007.
___________,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Perpektif
Pemberantasan
Korupsi
Dibawah
http://kontak.club.fr/Perspektif%20pemberantasan
%20korupsi%di%20bawah%20Megawati.htm.,07/12/2007
159
Megawati,
M. Yudhie R Haryono,
Neonasionalisme Religius, http:// groups.google. co.id/group/soc. culture
.indonesia/browse
_thread/thread/
c32662b8a9
f03f6l/6da0e5ad4aeba166?hl=id&lnk=st&q=Idiologi+masa=presiden+me
gawati#6da0e5ad4aeba166.,07/12/2007.
Pidato
Presiden Republik Indonesia pada Sidang Tahunan Majelis
Permusyawaratan Rakyat RI, pada tanggal 1 November 2001
http://www.ri.go.id/produk_uu/isi/sidth- ind.htm. 22/03/2007/
Pidato Presiden Republik Indonesia pada Sidang Tahunan
Majelis Permusyawaratan Rakyat RI, pada tanggal 1 Agustus
http://www.google.co.id/search?q=pidato
+presiden&hl=id&lr=&start=60&sa=N. 22/03/2007
2003
Pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia dan
Keterangan Pemerintah atas RUU Tentang RAPBN
tahun 2004 serta Nota Keuangan di depan sidang
Dewan Perwakilan Rakyat RI, pada tanggal 15 Agustus 2003
http://www.Indonesia.nl/ articles.php?rank=3&art_cat_id=8.22/03/2007.
Pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia dan Keterangan Pemerintah atas
RUU Tentang RAPBN tahun 2003 serta Nota Keuangannya di depan
sidang Dewan Perwakilan Rakyat RI pada tanggal 16 Agustus 2002,
http://www.setneg.ri.go.id/pidato/pid_Indonesia-1702.htm. 22/03/2007.
……….,
Apakah Pemerintahan Megawati Sungguh-sungguh Melaksanakan
Reformasi dan Memisahkan diri dari Orde Baru, dalam
http://www.infid.be/catatanakhirtahunbersama121.html.15/01/08.
----------,
Terkena Memorandum GusDur Terjepit, dalam http://www.indomedia.
com/bernas /022001/02/utama/02utaa.htm.
Didepan Sidang Majelis, Presiden Paparkan Kemajuan Ekonomi,
http://tempointeractive.com/hg/ekbis/2004/09/23/brk,2004092304,id.html.15/01/08.
”Dibalik Watergate” dalam http:// www.Riaupos.com/v2/content/view/1821/103/
tanggal 23 Mei 2008.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
“Presiden
akan
Jawab
Memorandum
I
29
Maret”
dalam,
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0103/23/utama/pres01htm.23
Maret 2001.
Riwi Sumantyo, Masalah Kemiskinan dan Ketenagakerjaan Kita, http: // www.
suara merdeka.com/harian/0407/05/eko 13.htm, 28 Februari 2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
LAMPIRAN 1
MEGAWATI SOEKARNOPUTRI
Sumber:
http://www.voanews.com/indonesian/archive/2003-01/a-2003-01-07-81.cfm. 23 Januari 2008.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
LAMPIRAN 2
Perjanjian Damai Maluku di Malino
1.
Mengakhiri semua bentuk konflik dan perselisihan
2.
Menegakkan supremasi hukum secara adil dan tidak memihak. Karena itu, aparat harus bertindak
professional dalam menjalankan tugasnya
3.
Menolak segala bentuk gerakan separatis termasuk Republik Maluku Selatan
4.
Sebagai bagian Negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI), maka bagi semua orang berhak untuk
berada dan berusaha di wilayah Maluku dengan memperhatikan budaya setempat
5.
Segala bentuk organisasi, satuan kelompok atau lascar bersenjata tanpa izin di Maluku dilarang dan
harus menyerahkan senjata atau dilucuti dan diambil tindakan sesuai hukum yang berlaku. Bagi
pihak-pihak luar yang mengacaukan Maluku wajib meninggalkan Maluku
6.
Untuk melaksanakan seluruh ketentuan hukum, maka perlu dibentuk tim investigasi independent
nasional untuk mengusut tuntas peristiwa 19 Januari 1999. Fron Kedaulatan Maluku, Kristen RMS,
Laskar Jihad, Laskar Kristus, dan pengalihan agama secara paksa.
7.
Mengembalikan pengungsi secara bertahap ke tempat semula sebelum konflik
8.
Masyarakat akan membantu masyarakat merehabilitasi sarana ekonomi dan sarana umum seperti
fasilitas pendidikan, kesehatan dan agama serta perumahan rakyat agar masa depan seluruh rakyat
Maluku dapat maju kembali dan keluar dari kesulitan. Sejalan dengan itu, segala bentuk pembatasan
ruang gerak penduduk dibuka sehingga kehidupan ekonomi dan social berjalan dengan baik.
9.
Dalam upaya menjaga dan keamanan seluruh wilayah dan masyarakat diharapkan adanya
kekompakan dan ketegasan TNI/Polri sesuai fungsi dan tugasnya. Sejalan itu, segala fasilitas TNI
segera dibangun kembali dan difungsikan kembali.
10. Untuk menjaga hubungan dan harmonisasi masyarakat, pemeluk agama islam dan Kristen maka
segala upaya dan usaha dakwah harus tetap menjunjung tinggi undang-undang dan ketentuan lain
tanpa pemaksaan.
11. Mendukung rehabilitasi khususnya Universita Pattimura dengan prinsip untuk kemajuan bersama.
Karena itu, rekrutmen dan kebijakan lainnya dijalankan secara terbuka dengan prinsip keadilan dan
tetap memenuhi syarat keadilan.
Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani di Malino, 12 Februari 2002
Sumber: http://www.xs4all.nl/~endi/Weekly-rep-feb-II-2002.htm,23 Januari 2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 3
DATA PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA
Sumber : Tim Departemen Ekonomi CSIS, 2003, “Kondisi Makroekonomi
Membaik”, Analisis CSIS: Centralfor Strategic and International
Studies, Tahun XXXII, No. 3., hal.320-321.
163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sumber : Tim Departemen Ekonomi CSIS, 2003, “Kondisi Makroekonomi
Membaik”, Analisis CSIS: Centralfor Strategic and International
Studies, Tahun XXXII, No. 3., hal.323
164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sumber : Tim Departemen Ekonomi CSIS, 2003, “Kondisi Makroekonomi
Membaik”, Analisis CSIS: Centralfor Strategic and International
Studies, Tahun XXXII, No. 3., hal.325-326.
165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sumber: Tim Departemen Ekonomi CSIS, 2003, “Kondisi Makroekonomi
Membaik”, Analisis CSIS: Centralfor Strategic and International
Studies, Tahun XXXII, No. 3., hal.319.
166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
LAMPIRAN 4
PERNYATAN MEGAWATI SOEKARNOPUTRI
TENTANG KKN
Tanggal
Forum
Pernyataan
16
Agustus
2001
Pidato Kenegaraan di
depan Sidang Paripurna
DPR
3 September
2001
Pembukaan
rapat
pimpinan Kejaksaan di
Istana Negara, Jakarta
Megawati Soekarnoputri menekankan kepada seluruh
keluarga dekatnya dan para anggota kabinetnya untuk
menutup peluang terjadinya lagi korupsi, kolusi dan
nepotisme(KKN). Penekanan serupa diajukannya
kepada anggota DPR. Melalui tindakan awal,
sederhana tapi nyata, Presiden yakin bangsa Indonesia
akan dapat melakukan terobosan besar dalam
mencegah dan menanggulangi KKN
Presiden menegaskan, salah satu program pemerintah
adalah me laksanakan penegakan hokum secara
konsisten, mewujudkan rasa aman serta tenteram
dalam kehidupan masyarakat, dan melanjutkan
pemberantasan KKN. Presiden meminta agar
menjabarkan program tadi dalam program lanjutan
dan kegiatan yang sistematis dan dengan sasaran serta
jadwal pencapaian yang jelas.
28
Oktober
2001
Pidato
peringatan
Sumpah Pemuda/Hari
Pemuda
Ke-73
di
Cibubur, Jakarta Timur
31 November
2001
Sidang Tahunan MPR
28 Desember
2001
Pidato akhir tahun 2001
Presiden Megawati Soekarnoputri menyerukan kepada
para tokoh pimpinan organisasi pemuda, untuk
memutuskan rangkaian pencurian yang telah
menggerogoti bangsa dan Negara Indonesia. KKN
adalah tindak pencurian. Pelaku KKN tidak lebih dari
pencuri, apapun pangkat dan jabatan yang
disandangnya. Karena itu, koruptor harus dituntut di
pengadilan
untuk
mempertanggungjawabkan
kejahatannya.
Megawati Soekarnoputri mengakui, kemauan dan
keteguhan politik dalam pemberantasan KKN jelas
memang perlu. Namun, yang tidak kalah pentingnya,
pemberantasan KKN membutuhkan keteladanan dari
pimpinan dantokoh masyarakat
Megawati Soekarnoputri menyerukan keyakinannya
bahwa KKN di Indonesia bisa diberantas.
Sumber: ……,”Pemberantasan Korupsi: Rakyat butuh bukti bukan Janji”, Dokumentasi kliping
tentang Situasi Hukum Dewasa Ini, Tahun XIV, No. 1., Januari 2002, Center For Strategic
And International Studies, Jakarta, hal. 85.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
Silabus Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Satuan Pendidikan
Kelas/Semester
Tahun Pelajaran
Standar Kompetensi
Kompetensi
Dasar
1.
Menganalisis
proses
berakhirnya
pemerintah
Orde
Baru
dan
terjadinya
reformasi.
Materi
Pokok
: Sejarah
: SMA
: XII/2
: 2007/2008
: Kemampuan Menganalisis perjuangan sejak Orde Baru sampai dengan masa reformasi.
Pengalaman
Belajar
Indikator
Jenis
Tagihan
Masa
- Melalui
diskusi - Menjelaskan
Non tes
kepresidenan
kelompok, siswa
latar
belakang
Megawati
dapat menjelaskan
Megawati
Soekarnoputri
latar
belakang
Soekarnoputri
periode tahun
Megawati
diangkat sebagai
2001-2004.
Soekarnoputri
Presiden
diangkat sebagai
presiden .
- Melalui
diskusi
kelompok, siswa
dapat
menganalisis
situasi
politik
Indonesia tahun
2001.
Penilaian
Bentuk
Contoh Tagihan
Tagihan
• Laporan
hasil
diskusi
(untuk
siswa)
•
• Lembar •
observasi
(untuk
Siswa
menyerahkan
laporan
hasildiskusi
tentang
bagaimana
latar belakang
Megawati
Soekarnoputri
diangkat
sebagai
Presiden
Lihat lembar
observasi
tentang
Alokasi
Waktu
Sumber
Bahan/ Media
2 x 45
menit
1.Ahmad Bahar,
1996, Biografi
Politik
Megawati
Soekarnoputri
1993-1996, PT
Pena
Cendekia,
Yogyakarta.
2.Megawati
Soekarnoputri,
1996,
Bendera
sudah
saya
kibarkan!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
- Melalui
diskusi
kelompok, siswa
dapat
mendeskripsikan
jalannya politik
sidang istimewa
MPR 2001
.
- Melalui
diskusi - Mendeskripsikan Non tes
kelompok, siswa
kebijakandapat
kebijakan yang
mendeskripsikan
dijalankan
kebijakanMegawati
kebijakan
yang
Soekarnoputri
dijalankan
selama menjabat
Megawati
sebagai Presiden
Soekarnoputri
dalam
bidang
politik, ekonomi,
sosial,
korupsi
dan hukum.
guru)
• Laporan
hasil
diskusi
(untuk
siswa)
aktivitas siswa
selama
pembelajaran
(RPP)
•
• Lembar •
observasi
(untuk
guru)
Siswa
menyerahkan
laporan hasil
diskusi tentang
kebijakankebijakan yang
dijalankan
Megawati
Soekarnoputri
selama
menjabat
presiden.
Lihat lembar
observasi
tentang
aktivitas siswa
selama
pembelajaran
(RPP).
Pokok -pokok
Pikiran
Megawati
Soekarnoputri,
Sinar Harapan,
Jakarta.
3.Rusdi
Muchtar,
dkk,2002,
Megawati
Soekarnoputri
Presiden
Republik
Indonesia, PT
Rumpun Dian
Nugraha,
Depok.
4.Sumarmo,
2001,
Megawati
Soekarnoputri
: Dari Ibu
Rumah
Tangga
Sampai Istana
Negara, PT.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
- Melalui
diskusi - Menjelaskan
Non tes
kelompok, siswa
pengaruh
dapat
pemerintahan
mendeskripsikan
Megawati
awal
Soekarnoputri
pemerintahan
terhadap rakyat
Megawati
Indonesia dalam
Soekarnoputri.
bidang politik,
ekonomi, sosial,
- Melalui
diskusi
korupsi
dan
kelompok, siswa
hukum.
dapat menjelaskan
pengaruh
pemerintahan
Megawati
Soekarnoputri
terhadap
rakyat
Indonesia dalam
bidang
politik,
ekonomi, sosial,
korupsi
dan
hukum.
Merefleksikan
pelajaran
penting
yang bisa diambil
dari
peranan
Megawati
Merefleksikan
Tes
pelajaran penting
yang bisa diambil
dari
peranan
Megawati
• Laporan
hasil
diskusi
(untuk
siswa).
•
• Lembar •
observasi
(untuk
guru)
Tertulis
Siswa
menyerahkan
hasil
diskusi
tentang
pengaruh
pemerintahan
yang
dijalankan
Megawati
Soekarnoputri
terhadap rakyat
Indonesia.
Lihat lembar
observasi
tentang
aktivitas siswa
selama
pembelajaran
(RPP).
Jelaskan peranan
Megawati
Soekarnoputri
sebagai Presiden
Republik
Rumpun Dian
Nugraha,
Depok.
5.TN,2004,
Megawati
Membangun
Negeri,
Komunitas
Peduli
Komunikasi,
Jakarta
6.Sidharta
Gautama,
2000,
Megawati
Soekarnoputri
Harapan dan
Tantangan di
Kursi Wakil
Presiden RI,
PT.
Rineka
Cipta, Jakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
Soekarnoputri
sebagai
Presiden
Republik Indonesia
melalui studi pustaka,
eksplorasi
internet,
diskusi kelompok dan
presentasi
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Nama
NIP:
Soekarnoputri
sebagai presiden
Republik
Indonesia
Indonesia
Yogyakarta, 05 Juni 2008
Guru Mata Pelajaran
Kristitin Wahyuni
Media:
- Buku
- OHP
- Foto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Mata Pelajaran
Satuan Pendidikan
Kelas/Semester
Tahun Pelajaran
Alokasi Waktu
: Sejarah
: SMA
: XII/2
: 2007/2008
: 2 x 45 menit
A. Standar Kompetensi
Kemampuan menganalisis perjuangan sejak Orde Baru sampai dengan masa
reformasi
B. Kompetensi Dasar
Menganalisis proses berakhirnya pemerintah Orde Baru dan terjadinya
reformasi
C. Indikator
1.Menjelaskan latar belakang Megawati Soekarnoputri diangkat sebagai
presiden.
2.Menjelaskan kebijakan-kebijakan yang dijalankan Megawati Soekarnoputri
selama menjabat presiden.
3.Menjelaskan pengaruh pemerintahan yang dijalankan Megawati
Soekarnoputri selama menjabat presiden terhadap rakyat Indonesia.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan latar belakang Megawati Soekarnoputri diangkat sebagai
presiden.
2. Menjela skan kebijakan-kebijakan yang dijalankan
Megawati
Soekarnoputri selama menjabat presiden.
3. Menjelaskan pengaruh pemerintahan yang dijalankan Megawati
Soekarnoputri selama menjabat presiden terhadap rakyat Indonesia.
4. Merefleksikan peran Megawati Soekarnoputri sebagai presiden terhadap
rakyat Indonesia.
E. Materi Pokok
Masa kepresidenan Megawati Soekarnoputri periode tahun 2001-2004.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
F. Pengalaman Belajar
1. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan latar belakang
Megawati Soekarnoputri diangkat sebagai presiden.
2. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menganalisis situasi politik
Indonesia tahun 2001.
3. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat mendeskripsikan jalannya politik
Sidang Istimewa tahun 2001.
4. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat memahami kebijakan-kebijakan
yang dijalankan Megawati Soekarnoputri selama menjabat presiden dalam
bidang politik, ekonomi, sosial, korupsi dan hukum.
5. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat mendeskripsikan awal
pemerintahan Megawati Soekarnoputri.
6. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan pengaruh
pemerintahan yang dijalankan Megawati Soekarnoputri selama menjabat
presiden terhadap rakyat Indonesia..
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Pendahuluan (5 menit)
a. Guru membuka pelajaran dengan mengajak para siswa berdoa,
kemudian mengabsen kehadiran siswa.
b. Tanya jawab materi pelajaran sebelumnya.
c. Menginformasikan esensi kompetensi dasar dan relevansi bahan ajar.
2. Kegiatan Inti (70 menit)
a. Guru membagi siswa dalam 6 kelompok dan setiap kelompok terdiri
dari 5 orang siswa, salah satu diantaranya dijadikan ketua kelompok.
b. Setiap kelompok diberi tugas untuk berdiskusi membahas
permasalahan yang berbeda dalam waktu 20 menit, dan membuat
laporan tertulis untuk dipresentasikan.
c. Setiap siswa diminta membuat laporan tertulis hasil diskusi pleno.
d. Pembagian tugas diskusi kelompok adalah:
• Kelompok 1 membahas dan membuat laporan tertulis tentang latar
belakang Megawati Soekarnoputri diangkat sebagai presiden.
• Kelompok 2 membahas dan membuat laporan tertulis tentang
situasi politik Indonesia tahun 2001.
• Kelompok 3 membahas dan membuat laporan tertulis tentang
jalannya politik Sidang Istimewa tahun 2001.
• Kelompok 4 membahas dan membuat laporan tertulis tentang
kebijakan-kebijakan yang dijalankan Megawati Soekarnoputri
selama menjabat sebagai presiden.
• Kelompok 5 membahas dan membuat laporan tertulis tentang Awal
pemerintahan Megawati Soekarnoputri.
• Kelompok 6 membahas dan membuat laporan tertulis tentang
pengaruh pemerintahan yang dijalankan Megawati Soekarnoputri
selama menjabat sebagai presiden terhadap rakyat Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
e. Setelah diskusi kelompok selesai, ketua kelompok mempresentasikan
hasil diskusi di depan kelas dan siswa lain diberi kesempatan untuk
bertanya/menanggapi.
f. Guru mengklarifikasi jawaban yang kurang tepat dan memberi
penguatan pada jawaban yang benar.
g. Siswa diberi kesempatan untuk mencatat hal- hal yang penting.
3. Bagian Akhir (15 menit)
a. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan matri yang baru saja
dipelajari.
b. Masing- masing siswa mengumpulkan laporan tertulis hasil diskusi
pleno.
c. Pendalaman materi ajar oleh Guru.
d. Tindak lanjut: siswa diminta untuk mempelajari materi pelajaran
selanjutnya.
e. Berdoa bersama untuk mengakhiri pelajaran.
H. Metode Belajar
Ø Diskusi kelompok.
Ø Presentasi.
Ø Tanya Jawab.
Ø Ceramah.
I. Media dan Sumber Belajar
1. Media
Viewer/OHP, Buku, Foto-foto.
2. Sumber
• Ahmad Bahar,
1996, Biografi Politik Megawati Soekarnoputri 1993-1996, PT Pena
Cendekia, Yogyakarta.
• Megawati Soekarnoputri,
1996, Bendera sudah saya kibarkan! Pokok-pokok Pikiran Megawati
Soekarnoputri, Sinar Harapan, Jakarta.
• Rusdi Muchtar, dkk,2002,Megawati Soekarnoputri Presiden Republik
Indonesia, PT Rumpun Dian Nugraha, Depok.
• Sidharta Gautama,
2000,Megawati Soekarnoputri Harapan dan Tantangan di Kursi Wakil
Presiden RI, PT. Rineka Cipta, Jakarta.
• Sumarmo,
2001, Megawati Soekarnoputri: Dari Ibu Rumah Tangga Sampai
Istana Negara, PT. Rumpun Dian Nugraha, Depok.
• TN,2004,
Megawati Membangun Negeri, Komunitas Peduli
Komunikasi, Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
J. Penilaian
1. Penilaian Proses Belajar
Alat penilaian: Skala nilai.
Bentuk: Format penilaian
No
Lembar observasi
Nama Siswa
Aspek Penilaian
1
2
3
4
5
6
Jumlah
Skor
7
Nilai
Predikat
8
1
2
3
dst
Aspek penilaian:
1. Tidak terlambat mengikuti pelajaran.
2. Membawa buku-buku pelajaran.
3. Mengerjakan tugas sesuai dengan petunjuk.
4. Mampu belajar secara mandiri dan berkelompok.
5. Mengajukan pertanyaan dan tanggapan.
6. Tidak memaksakan kehendak dalam diskusi.
7. Santun dalam berkomunikasi.
8. Menyerahkan tugas tepat waktu.
Rentang Skor
Skor maksimal
Nilai
Predikat
:1-4
: 32
: (Skor perolehan : skor maksimal) x 100
: A : 86-100
B : 76-85
C : 60-75
D : 50-59
E : < 49
F : Tidak ikut.
2. Penilaian Hasil Belajar
a. Alat penilaian
: Non Tes
Bentuk penilaian
: Laporan hasil diskusi
Butir-butir pertanyaan diskusi
1) Jelaskan apa yang melatar belakangi Megawati Soekarnoputri diangkat
sebagai Presiden!
2) Bagaimana situasi politik Indonesia tahun 2001?
3) Deskripsikan jalannya politik Sidang Istimewa tahun 2001!
4) Jelaskan apa kebijakan-kebijakan yang dijalankan Megawati
Soekarnoputri selama menjabat sebagai Presiden dalam bidang politik,
ekonomi, sosial, korupsi dan hukum!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
5) Jelaskan awal pemerintahan Megawati Soekarnoputri!
6) Jelaskan apa pengaruhnya pemerintahan yang dijalankan Megawati
Soekarnoputri selama menjabat sebagai Presiden terhadap rakyat
Indonesia dalam bidang politik, ekonomi, sosial, korupsi dan hukum!
b. Alat penilaian
: Tes
Bentuk penilaian
: Essay tertulis
Butir-butir Soal
:
1) Jelaskan latar belakang Megawati Soekarnoputri diangkat sebagai
presiden RI yang kelima!
2) Bagaimana kebijakan Megawati Soekarnoputri selama menjabat
sebagai presiden?
3) Jelaskan pengaruh pemerintahan yang dijalankan Megawati
Soekarnoputri selama menjabat sebagai presiden!
4) Refleksikan peran Megawati Soekarnoputri sebagai presiden
terhadap rakyat Indonesia sekarang ini!
Yogyakarta, 05 Juni 2008
Mengetahui
Kepala Sekolah
Guru Mata Pelajaran
NIP
Kristitin Wahyuni
Download