BENTUK KESALAHAN TATA TULIS KALIMAT PERCAKAPAN

advertisement
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI)
Vol. 2, No. 3, Juli 2017
ISSN 2477-2240 (Media Cetak).
2477-3921 (Media Online)
BENTUK KESALAHAN TATA TULIS KALIMAT PERCAKAPAN
DALAM JEJARING MEDIA SOSIAL
Agus Riyanto
Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia FKIP UPS Tegal
Abstrak
Penggunaan jejaring sosial dalam kehidupan sehari-hari berpengaruh terhadap penggunaan bahasa
Indonesia dalam bentuk tulis maupun lisan. Kesalahan penulisan yang ditemukan dalam
penggunaan komunikasi di jejaring sosial adalah 1) penulisan huruf kapital dalam kalimat, 2)
penggunaan singkatan yang tidak sesuai dengan aturan, 3) penulisan kata yang tidak beraturan dan
tidak dapat dirumuskan, dan 4) penggunaan campur kode dalam kalimat.
Bahasa yang muncul dalam jejaring sosial tersebut merupakan bentuk ekspresi diri, bentuk
kesantunan, bentuk penyembunyian dan kejenakaan, serta bentuk pencitraan diri.
© 2017 Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia
Kata Kunci: bahasa Indonesia; jejaring sosial; kesalahan penulisan
PENDAHULUAN
Bahasa merupakan bagian dari kehidupan masyarakat penuturnya. Bagi masyarakat Indonesia,
bahasa Indonesia mempunyai kedudukan dan fungsi di dalam masyarakat, bangsa, dan negara
Indonesia. (Sugono, 2009). Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang digunakan di wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Bahasa mengalami perubahan sejalan dengan perubahan yang terjadi di dalam masyarakat
penuturnya. Bahasa merupakan alat masyarakat sebagai saran pikir, ekspresi, dan sarana komunikasi
dalam kegiatan kehidupan manusia, seperti dalam bidang ilmu, teknologi, dan seni.
Perkembangan teknologi komunikasi selain membantu manusia untuk saling terhubung tanpa
adanya hambatan jarak dan waktu namun ada sisi lain yang menjadi sesuatu yang dapat meresahkan
perkembangan bahasa khususnya perkembangan bahasa Indonesia pada khususnya. Setiap orang
sekarang tidak dapat dijauhkan dari alat komunikasi berupa telpon genggam atau yang biasa disebut
HP. Adanya media sosial seperti facebook, twitter, hatsApp, LINE, dan sebagainya ternyata berdampak
pada perkembangan bahasa Indonesia.
Perubahan bahasa Indonesia inilah yang kemudian lebih berkembang dengan adanya
perkembangan alat komunikasi. Generasi muda sekarang cenderung menggunakan bahasa yang lebih
ekspresif dan efisien dalam berbagai bentuk baik cara pengucapan, ekspresi pengucapan maupun dari
segi penulisan. Hal inilah kemudian yang menimbulkan berbagai macam perkembangan bahasa
Indonesia di kalangan remaja, sebut saja dengan adanya bahasa alay. Bahasa ini merupakan eksistensi
kaum muda dalam berbahasa yang kemudian berkembang seiring dengan perkembangan alat
informasi.
Fungsi utama bahasa adalah sebagai media untuk menyampaikan maksud yaitu pikiran dan
perasaan orang lain. Dilihat dari segi ini, maka bahasa seseorang sudah dianggap benar jika sudah
mampu mengembangkan pesan yang ingin disampaikan tersebut. Namun dalam kenyataannya dalam
penggunaan bahasa sebagai sarana berkomunikasi terdapat situasi berbahasa yang bermacam-macam
BENTUK KESALAHAN TATA TULIS KALIMAT PERCAKAPAN DALAM
JEJARING MEDIA SOSIAL
Agus Riyanto
1
sehingga dalam penggunaannya tidak selamanya bahwa bahasa yang benar itu baik ataupun
sebaliknya.
Dengan demikian terdapat dua syarat pokok menurut Nugrahani (2015) yang harus dipenuhi
oleh pemakai bahasa Indonesia agar dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Kaidah
tersebut meliputi yang pertama pemakai bahasa harus menguasai kaidah bahasa Indonesia dan kedua
pemakai bahasa harus pula memahami benar situasi kebahasaan yang dihadapi. Dengan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar maka sebagai pengguna bahasa Indonesia
sebagai bentuk pembinaan bahasa Indonesia.
Berbahasa Indonesia sebenarnya tidak sulit jika pemakai bahasa Indonesia memahami kaidah
atau aturan dalam penggunaan bahasa Indonesia baik dari segi tata bahasa (struktur), aspek diksi
(pilihan kata), maupun aspek ejaan. Hal inilah yang menjadikan perkembangan bahasa Indonesia
mengalami perkembangan yang kurang baik dari segi pembinaan bahasa Indonesia yang baik dan
benar. Jika pengguna bahasa Indonesia tidak memahami kaidah umum bahasa Indonesia, maka
berbahasa Indonesia yang baik secara lisan maupun tulis akan terasa sulit dilakukan.
Penggunaan bahasa Indonesia di masyarakat memang masih masih berfungsi sebagai alat
komunikasi untuk menyampaikan maksud atau pesan. Berbahasa Indonesia jika hanya sekadar alat
komunikasi untuk menyampaikan maksud atau pesan kepada mitra tutur/lawan bicara dalam artian
sempit hanya untuk memahamkan lawan bicara, maka berbahasa Indonesia mudah sekali. Namun,
jika dicermati secara jeli penggunaan bahasa Indonesia di kalangan masyarakat banyak sekali terdapat
kesalahan yang sifatnya umum. Tidak terkecuali kesalahan tersebut dialami pula oleh akademi dan
ilmuan yang merupakan kaum terpelajar. Kesalahan umum inilah yang kemudian menjadi pembiaran
dan diturunkan kepada tiap generasi melalui komunikasi sehingga kesalahan berbahasa tersebut tidak
dirasakan atau bahkan menjadi bahasa yang salah dan digunakan secara terus menerus dalam
masyarakat.
Menurut Al-Ma’ruf dkk (dalam Nugrahani 2015) kesalahan-kesalahan berbahasa Indonesia
pada umumnya dapat dikategorikan dalam tiga hal, yaitu (1) kesalahan karena struktur (tata bahasa),
(2) diksi (pilihan kata), (3) kesalahan karena kerancuan logika, dan (4) kesalahan karena ejaan.
Bahasa yang digunakan dalam media sosial cenderung menggunakan bahasa yang lebih
fleksibel, santai, dan gaul sehingga berpotensi dapat menimbulkan kesalahan dalam penulisan. Bahasa
dalam media sosial menurut Nurhasanah (2014) bahasa gaul yang digunakan memiliki pengaruh kuat
terhadap perkembangan bahasa Indonesia, umumnya dalam hal bertutur kata. Hasil penelitian yang
dilakukan Nurhasanah dalam Jurnal Ilmiah mengungkapkan penggunaan bahasa Gaul menghasilkan
beberapa bentuk bahasa gaul meliputi, 1) penggunaan awalan e, 2) kombinasi k, a, g, dan 3)
penggunaan sisipan e.
Penggunaan bahasa Indonesia dalam media sosial juga diungkap oleh Setawati dalam
penelitiannya bahwa bentuk penulisan yang digunakan dalam komunikasi di jejaring sosial adalah
berwujud 1) kata yang tidak beraturan dan tidak dapat dirumuskan, 2) cenderung menyingkat kata,
dan 3) menggunakan partikel.
Berdasarkan hal di atas, penggunaan bahasa Indonesia dalam komunikasi di media sosial dapat
mengubah bentuk penulisan bahasa Indonesia sehingga berpengaruh terhadap bahasa Indonesia.
METODE PENELITIAN
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.
Pendekatan kualitatif menurut Azwar (2013) lebih menekankan analisisnya pada proses penyimpulan
deduktif dan induktif serta pada analisis terhadap dinamika hubungan antarfenomena yang diamati,
dengan menggunakan logika ilmiah. Data penelitian kualitatif berupa data deskriptif.
Sumber data penelitian ini adalah data kualitatif yang diperoleh dari teks percakapan grup
WhatsApp mahasiswa dan dosen di lingkungan Universitas Pancasakti Tegal yang mengandung
2
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI)
Vol. 2, No. 3, Juli 2017
bentuk kesalahan dalam penulisan bahasa Indonesia. Teknik pengumpulan data yang dilakukan
adalah teknik nontes yang meliputi observasi dan dokumentasi. Metode observasi yang dilakukan
adalah observasi langsung hal ini dilakukan untuk memungkinkan peneliti merasakan apa yang
dirasakan, dialami, dan dilihat subjek penelitian.
Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif deskriptif. Analisis kualitatif
penelitian ini dengan tahapan menemukan kesalahan berbahasa yang digunakan dalam bahasa
Indonesia, kemudian mengklasifikasikan data sesuai dengan bentuk kesalahan penulisan dalam
bahasa Indonesia dikaitkan dengan konteks yang mengikutinya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Para penutur dalam media jejaring sosial WhatsApp sering menggunakan bahasa gaul dan
bahasa yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Para penutur biasanya menggunakan
bahasa yang sudah umum digunakan dalam bahasa jejaring sosial.
A. Wujud Perubahan Penulisan Bahasa Indonesia yang Terjadi dari Penggunaan Media Sosial
Tabel 1. Kesalahan Struktur Tata Bahasa
Nomor
Data
Data 1
Data/Jenis Kesalahan
Penulisan
Mengenyampingkan/
kontaminasi
Kalimat
Keterangan
Sebagai warga UPS yang
baik
kita
harus
mengenyampingkan
ego
supaya hidup sejuk dan
damai.
Ayo kita juga harus ikut
mempopulerkan
gerakan
literasi di kampus kita
tercinta
Kata
menyampingkan
dalam bahasa Idonesia
tidak baku, penulisan
yang
benar
adalah
mengesampingkan
Kata
mempopulerkan
dalam bahasa Indonesia
tidak tepat penulisannya,
penulisan yang baku
adalah memopulerkan
Penggunaan kata hubung
yang memiliki makna
yang
sama
mengakibatkan kesalahan
struktur
bahasa
Indonesia.
melihat dengan mata
kepala sendiri menjadi
bermakna
pleonasme
cukup
dengan
kata
melihat sudah dapat
menjelaskan keseluruhan
makna kata
Penggunaan kata jamak
yang sama menjadikan
pleonasme
sehingga
gunakan salah satu kata
dalam kalimat
Data 2
Mempopulerkan/
Kontaminasi
Data 3
Kontaminasi kalimat
Meskipun tugas utama dosen
adalah mengajar tetapi jangan
melupan tridarma perguruan
tinggi.
Data 4
Melihat dengan mata
kepala
sendiri/pleonasme
Wah bisa finah itu Bah...
kalau tidak melihat dengan
mata kepala sendiri...xixixi
Data 5
Kita
pleonasme
Kita semua harus bertanggung
jawab dengan kemajuan
Universitas.
semua/
BENTUK KESALAHAN TATA TULIS KALIMAT PERCAKAPAN DALAM
JEJARING MEDIA SOSIAL
Agus Riyanto
3
Bagiku taka ada fadilahnya,
dan memang tak punya daya
apa2
untuk
mengusik
keasyikan berkuasa para
penguasa.
Patungan tuku jenset...kabele
nyambung dewek dewek.
Data 6
Fadilah/hiperkorek
Data 7
jenset/hiperkorek
Data 8
Eforia/hiperkorek
Eforia ott siti, mangan sega
kucing, petengan ah.
Data 9
Wudhu,
musholah,
sholat/hiperkorek
Data 10
Mahasiswamahasiswi/analogi
Hayooo sedulurku bangun
terus ambil air wudhu utk ke
musholah / masjid utk sholat
subuh berjamaah.......
Kita itu adalaha pelayan
mahasiswa mahasiswi jadi
sudah sepatutnya memberi
pelayanan
Data 11
Kesalahan
Fadilah
seharusnya
faedah yang berarti guna,
manfaat
Kata jenset seharusnya
Genset yang berarti mesin
pembangkit listrik
Kata eforia yang benar
adalah
euforia
yang
berarti perasaan gembira
yang berlebihan
Kata wudhu seharusnya
wudu, kata musholah
seharusnya musala, dan
sholat seharusnya salat
Bentuk kata mahasiswa
sudah mewakili orang
yang belajar di perguruan
tinggi.
Tabel 2 Pemakaian Diksi
Nomor
Data
Data
Kalimat
Keterangan
Data 1
On The Way
Oke, sebentar lagi on the way
Data 2
Expert
Data 3
Sedulurku
Data 4
Decline
Data 5
Sugeng enjing
Kalau doktor Yayat memang
sudah expert dalam bidang
poligami hahaha
Hayooo sedulurku bangun terus
ambil air wudhu utk ke
musholah / masjid utk sholat
subuh berjamaah.......
Sampai di titik decline ini, di
umur senja ini, gak mungkin
lah
aku
mengingkari
kebutuhan istirahat sang raga.
Sugeng enjhing kawan kawan
semoga hari ini sehat selalu
Penggunaan diksi yang
tidak
tepat
struktur
bahasa asing dengan
struktur bahasa Indonesia
Expert seharusnya diganti
dengan kata ahli
Data 6
Suwun
4
Ya sudah kalau begitu suwun
teman-teman
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI)
Vol. 2, No. 3, Juli 2017
Penggunaan kata hayoo
dan sedulurku seharusnya
di ganti dengan ayo dan
saudaraku
Decline
seharusnya
diganti
dengan
kata
penurunan.
Kata
sugeng
enjing
seharusnya
diganti
dengan kata selamat pagi
Kata suwun seharusnya
diganti dengan terima
kasih
Tabel 3 Kerancuan logika/sematis
Nomor
Data
Data 1
Data/Jenis
Kesalahan Penulisan
Cewek
Bandung
cantik-cantik
Data 2
Waktu dan tempat
untuk
diskusi
dipersilahkan
Data 3
Lomba
anak
Data 4
Mudah2an
Doktornya berkah
mewarnai
Kalimat
Keterangan
Hahaha
iya
bah....cewek
bandung cantik-cantik bah tapi
kotanya makin macet
Alhamdulillah..selamat
pak
mudah2an
doktornya
fajar
berkah&bermanfaat..aamiinn ya
rob..
Kesalahan penggunaan
generalisasi
wanita
Bandung lebih cantik
daripada daerah lainnya
Kesalahan
logika
seharusnya orang yang
dipersilakan
bukan
waktu dan tempat
Kesalahan
logika
seharusnya
lomba
mewarnai untuk/tingkat
anak-anak
Kesalahan
logika
seharusnya
yang
bermanfaat adalah ilmu
yang diperoleh
Kalimat
Keterangan
Alhmdulillah
SELAMAT DAN SUKSES P
FAJAR
SMG
TAMBAH,BEKAH, AMI
Oh ya ding ;);) maap slah
Huruf
kapital
tidak
digunakan
seluruhnya
dalam sebuah kalimat
Mahasiswa baru perlu dibahas
dengan pihak yayasan. Waktu
dan tempat diskusi dipersilahkan
yang mau bergabung
Misal lomba mewarnai anak biar
kampus menjadi rame
Tabel 4 Kesalahan Ejaan
Nomor
Data
Data 2
Data/Jenis
Kesalahan Penulisan
SELAMAT
DAN
SUKSES P FAJAR
SMG
TAMBAH,
BERKAH, AMI
Maap
Data 3
Hayo, ndaftar, kpk
Siapa korban berikutnya hayoo
ndaftar di kpk
Data 4
SELAMAT
DAN
SUKSES P FAJAR
TAMBAH,
SMG
BERKAH, AMI
Alhmdulillah
SELAMAT DAN SUKSES P
FAJAR
SMG
TAMBAH,BEKAH, AMI
Data 5
Siap membantu...
Saya ada ne bu mursiasih tapi
pasti siap membantu...
Data 1
Penulisan
maap
seharusnya maaf
Penulisan yang sesuai
dengan ejaan adalah ayo,
daftar, dan KPK
Penggunaan tanda koma
yang kurang tepat. Tanda
koma dipakai di antara
unsur
dalam
suatu
perincian
atau
pembilangan
Tanda titik yang dipakai
pada
akhir
kalimat
pernyataan tidak sesuai
dengan aturan EBI
B. Pengaruh Media Sosial dalam Bentuk Penulisan Bahasa Indonesia
Bentuk kesalahan yang terjadi dalam penulisan di jejaring sosial berdasarkah hasil penelitian
yang dilakukan adalah terdapat kesalahan dalam penulisan bahasa Indonesia. Pertama, kesalahan
penggunaan huruf kapital.
BENTUK KESALAHAN TATA TULIS KALIMAT PERCAKAPAN DALAM
JEJARING MEDIA SOSIAL
Agus Riyanto
5
Pemakaian huruf kapital/huruf besar dalam bahasa Indonesia telah diatur dalam Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Huruf kapital dalam media sosial sering digunakan dalam sebuah
kalimat. Contoh kalimat dalam jejaring sosial “Alhamdulillah SELAMAT DAN SUKSES P FAJAR
SMG TAMBAH, BERKAH, AMIN YRA”
Kedua, kesalahan bentuk singkatan bahasa Indonesia. Penggunaan singkatan dan akronim
telah diatur dalam PUEBI. Penulisan singkatan menggunakan hururf kapital dan penulisan akronim
dilayakan sebagai kata. Contoh kalimat dalam jejaring sosial “Y Sintaksis pk 15, tapi pagi ini pk 8
ngajar peng. Linguistik, P.Rektor ndadak ngajak rapat”.
Ketiga, penulisan kata yang tidak beraturan dan tidak dapat dirumuskan. Banyak istilah dan
penulisan kata yang digunakan dalam jejaring sosial WhatsApp. Penggunaan kata ini adalah bentuk
ekspresi dan bentuk eksistensi dalam komunikasi di jejaring sosial. Contoh kalimat dalam jejaring
sosial “Abah nggak usah KEPO hahaha....” (Kepo akronim dari Knowing Every Particular Objek).
Contoh lainnya misalnya “Klo saya ngumpet aja wkwkwkwkwk”.
Keempat, penggunaan campur kode dalam kalimat . Campur kode merupakan penggunaan
dua bahasa atau lebih yang digunakan secara bersama dalam ujaran. Dalam komunikasi di jejaring
sosial penggunaan campur kode sebagai bentuk pencitraan diri, bentuk penyembunyian atau
kejenakaan, dan bentuk sopan santun dalam berkomunikasi. Contoh dalam kalimat jejarig sosial
Sampai di titik decline ini, di umur senja ini, gak mungkin lah aku mengingkari kebutuhan istirahat
sang raga.
SIMPULAN
Penggunaan media sosial whatsApp berpengaruh terhadap penggunaan bahasa Indonesia baik
ranah lisan maupun tulis. Perkembangan bahasa gaul pada kalangan penggunaan jejaring sosial
memang tidak dapat ditahan, namun sebagai akademisi perlu kiranya mengetahui ranah/ragam
bahasa Indonesia sesuai dengan konteks penggunaannya. Penggunaan bahasa gaul dalam jejaring
sosial jangan mempengaruhi bentuk komunikasi dalam ranah lisan dan tulis. Hasil dari penelitian ini
adalah diperoleh bentuk kesalahan penulisan dalam media jejaring sosial whasApp yang meliputi 1)
penulisan huruf kapital dalam kalimat, 2) penggunaan singkatan yang tidak sesuai dengan aturan, 3)
penulisan kata yang tidak beraturan dan tidak dapat dirumuskan, dan 4) penggunaan campur kode
dalam kalimat.
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, Saifuddin. 2013.Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kemendikbud. 2015. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2015 tantang
PUEBI. Jakarta: Kemendikbud.
Nugrahani, Farida dan Ali Imron Al-Ma’ruf.2015. Metode Penulisan Karya Ilmiah. Yogyakarta: Nuansa Aksara.
Nurjamal, Daeng dkk. 2011. Terampil Berbahasa. Bandung: Alfabeta.
Nurhasanah, Nina. 2014. “Pengaruh Bahasa Gaul terhadap Bahasa Indonesia”. Jurnal Forum Ilmiah Volume 11
No 1
Rahardi, Kunjana. 2006. Bahasa Kaya Bahasa Berwibawa:Bahasa Indonesia dalam Dinamika Konteks Ekstrabahasa.
Yogyakarta : Andi
Setyowati, Ninik. 2010. “Pemakaian Bahasa Gaul dalam Komunikasi di Jejaring Sosial.”PGRI Semarang.
Sugono, Dendy. 2009. Mahir Berbahasa Indonesia dengan Benar. Jakarta:Gramedia.
6
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI)
Vol. 2, No. 3, Juli 2017
Download