rumah produktif di kampung nelayan pantai kenjeran surabaya

advertisement
Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan IV 2016
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
ISBN 978-602-98569-1-0
RUMAH PRODUKTIF DI KAMPUNG NELAYAN
PANTAI KENJERAN SURABAYA
Wiwik Widyo Widjajanti1 , Syamsuri2, Sulistyowati3
Jurusan Arsitektur1, Jurusan Teknik Mesin2, Jurusan Sistem Informasi3, ITATS
Jalan Arief Rachman Hakim 100, Surabaya 60117
email : [email protected]
ABSTRACT
ABSTRAK
Kampung nelayan Pantai Kenjeran Surabaya, terletak di Surabaya bagian Timur, Kelurahan Sukolilo
Kecamatan Bulak Surabaya. Masyarakat nelayan identik dengan kesederhanaan dengan lingkungan
permukimannya yang kumuh, akan tetapi daerah ini sangat berpotensi untuk perkembangan ekonominya.
Selain sebagai nelayan untuk menambah income keluarga, di rumah juga ada kegiatan home industri olahan
hasil laut. Di kawasan ini tumbuh UKM yang bergerak dalam bidang home industri olahan hasil laut sebagai
salah satu makanan ringan khas Kota Surabaya. Dalam mengembangkan usaha home industrinya, mereka
terkendala masalah produksi meliputi bahan baku, sumber daya manusia, dan proses produksi. Dalam proses
produksi bahan baku didapatkan dari hasil laut Pantai Kenjeran Surabaya, apabila cuaca kurang baik
misalnya angin kencang, hujan lebat maka pencarian bahan baku juga terhambat. Kurangnya tenaga kerja
suatu kendala bagi mitra didalam menghasilkan produk secara kuantitas dan berkualitas. Alat pengolahan
yang masih tradisional dan sederhana, misalnya cuaca kurang baik proses penjemuran akan terhambat, maka
diperlukan oven untuk mengantisipasi apabila tidak ada panas. Masalah manajemen usaha meliputi modal,
sumber daya manusia, produk dan sistem pemasarannya. Modal terbatas sehingga berpengaruh dalam
pembelian bahan baku, ketersediaan serta kalayakan alat produksi dan penggunaan jumlah tenaga kerja
dalam proses produksi. Kurangnya rasa percaya diri untuk mengembangkan usahanya dengan alasan
minimumnya modal, tenaga kerja, alat produksi dan kendala dalam pemasaran produk. Kurangnya menjaga
kebersihan dalam proses produksi sehingga sangat berpengaruh pada kualitas produknya, dan tampilan
pengemasan produk sangat sederhana sehingga kurang menarik. Dalam pemasaran terbatas pada pemesanan,
masih sangat kurang dalam sarana promosi produk yang berupa marketing tool. Metode yang akan
dilaksanakan dalam rangka pencapaian tujuan adalah dengan memberikan pendampingan dan pelatihan
sehingga dapat meningkatkan proses produksi dan manajemen usahanya. Diharapkan dapat memberikan
dampak positif dengan memberi peluang usaha home industinya menjadi lebih dikenal secara luas serta
dapat meningkatan produk secara kuantitas maupun kualitas, sehingga hal ini dapat meningkatan ekonomi
keluarga sebagai bagian dari masyarakat nelayan.
Kata kunci : Nelayan, Rumah Produktif, Hasil Laut
PENDAHULUAN
Secara geografis, Surabaya terletak di tepi selat Madura sehingga karakteristik sebagai
kota pesisir. Pesisir Pantai Kenjeran letaknya di bagian Timur Laut kota Surabaya, di kawasan ini
terdapat sejumlah obyek wisata alam dan buatan yang cukup menarik. Selain itu di kawasan ini
juga terdapat kampung nelayan pesisir yang berkarakteristik permukiman kumuh salah satunya di
Kelurahan Sukolilo Kecamatan Bulak Surabaya. Masyarakat nelayan selain mempunyai mata
pencaharian menangkap ikan, juga melakukan kegiatan yang berkaitan dengan hasil tangkapan
laut seperti usaha rumahan olahan hasil laut, diantaranya berupa usaha kerupuk terung, kerupuk
teripang, keripik kentang udang dan lain-lainnya. Dengan kondisi permukiman yang kumuh,
kampung nelayan di kawasan ini memiliki potensi produk lokal berupa olahan hasil laut, baik
berupa makanan ringan maupun kerajinan hasil laut, seperti kerupuk terung, kerupuk tripang,
keripik kentang udang dan pernak-pernik kerang. Olahan hasil laut ini merupakan ciri khas
makanan ringan yang dihasilkan Pantai Kenjeran Surabaya, dan biasanya sebagai buah tangan bagi
masyarakat baik lingkup regional maupun nasional. Masyarakat nelayan yang melakukan kegiatan
E - 53
Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan IV 2016
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
ISBN 978-602-98569-1-0
olahan hasil laut ini berkembang di kawasan Pantai Kenjeran Surabaya, hampir sebagian besar
masyarakat nelayan telah melakukan kegiatan UKM home indutri olahan hasil laut untuk
menambah income keluarga. Karakteristik aspek permukiman yang meliputi aspek fisik dan aspek
non fisik, dengan kondisi rumah-rumah yang sangat sederhana dan sanitasi yang kurang baik, juga
pengelolaan limbah cair yang masih kurang memadai. Rumah tangga nelayan menggunakan
wilayah pesisir dan lautan sebagai faktor produksi, usaha produktif di lingkungan seputar tempat
tinggal akan sangat penting dalam menunjang kehidupan dan kesejahteraan keluarga nelayan.
Gambar 1. Batas Wilayah Kawasan Sukolilo Kecamatan Bulak Surabaya
Kondisi eksisting rumah produktif masyarakat nelayan, dalam melakukan kegiatan
produksinya pada tempat yang apa adanya dan terkesan kurang menjadi kebersihan dalam
berproses produksi, karena memang kondisi lingkungan di sekitar kawasan permukiman pesisir ini
kumuh. Usaha rumahan sangat berpotensi untuk berkembang baik dalam hal produksi maupun
manajemen usaha, sehingga bisa lebih meningkatkan perekonomian mitra yang merupakan
kategori ekonomi menengah bawah. Selama ini mitra dalam berproduksi dengan modal dan tenaga
kerja yang terbatas sehingga sulit untuk berkembang, dalam pemasaran juga masih terbatas
memasok pada distributor, sehingga yang meraup keuntungan lebih banyak di pihak distributor
karena lebih mampu dalam manajemen usaha, misalnya dalam kemasan produk lebih menarik,
kemudian jaringan pemasaran juga lebih luas. Dengan kondisi seperti ini yang pasti pihak home
industri sangat dirugikan karena keuntungan tidak maksimal, padahal rumah produktif di kampung
nelayan Pantai Kenjeran ini termasuk dalam kategori rakyat kecil yang kemampuan ekonominya
memperihatinkan. Hal ini diperlukan pihak yang menjebatani untuk bisa membantu meningkatkan
perekonomian masyarakat nelayan yang telah melakukan UKM home industri olahan hasil laut
tersebut.
PERMASALAHAN
Berdasarkan kondisi di lapangan, terdapat beberapa prioritas permasalahan yaitu, antara lain :
a. Proses Produksi, permasalahan pada alat pengolahan.
b. Sumber Daya Manusia, permasalahan pada kurangnya rasa percaya diri untuk
mengembangkan usahanya.
c. Produk, permasalahan pada kualitas produk dan kemasan produk.
d. Pemasaran, permasalahan pada keahlian SDM dalam pemasaran dan media pemasaran.
METODA PELAKSANAAN
Dalam metoda pelaksanan program ipteks bagi masyarakat kampung nelayan olahan hasil
laut di Pantai Kenjeran Surabaya, melalui solusi yang ditawarkan untuk mengatasi prioritas
permasalahan, dalam bidang proses produksi, manajemen usaha meliputi SDM, produk dan
pemasaran. Pada solusi yang ditawarkan mengunakan metode pendekatan, rencana kegiatan, target
dan luaran serta aspek yang terkait pada pelaksanaan program.
E - 54
Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan IV 2016
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
ISBN 978-602-98569-1-0
IbM KAMPUNG NELAYAN OLAHAN HASIL LAUT
DI PANTAI KENJERAN SURABAYA
PROSES PRODUKSI
PENGADAAN ALAT
PRODUKSI
SUMBER DAYA
MANUSIA
PRODUK
PEMASARAN
PELATIHAN
Quality Control
PELATIHAN SDM
PELATIHAN Desain
Model Kemasan
Produk
PELATIHAN Teknik
Marketing Tool
Brosur, Banner
Website
Marketing Online
Gambar 2. Bagan Kegiatan Pendampingan
PEMBAHASAN
Dalam pelaksanaan program di kampung nelayan olahan hasil laut pantai kenjeran
Surabaya, tepatnya di Kota Surabaya bagian Timur Laut. Di kawasan ini terdapat obyek wisata
alam dan buatan yang cukup menarik, selain itu terdapat kampung nelayan pesisir. Dengan kondisi
permukiman yang kumuh, kampung nelayan di kawasan ini memiliki potensi produk lokal berupa
olahan hasil laut, baik berupa makanan ringan maupun kerajinan hasil laut, seperti kerupuk terung,
kerupuk tripang, keripik kentang udang dan pernak-pernik kerang. Olahan hasil laut ini merupakan
ciri khas makanan ringan yang dihasilkan pantai kenjeran Surabaya, dan biasanya sebagai buah
tangan bagi masyarakat baik lingkup regional maupun nasional. Masyarakat nelayan yang
melakukan kegiatan olahan hasil laut ini berkembang di kawasan pantai kenjeran Surabaya, hampir
sebagian besar masyarakat nelayan telah melakukan kegiatan UKM home indutri olahan hasil laut
untuk menambah income keluarga. Secara umum profil usaha rumah produktif dapat dilihat
sebagai berikut :
Tabel 1. Profil Usaha (a)
PRODUKSI
Lokasi Usaha
MITRA 1
MITRA 2
Mitra termasuk didalam kampung nelayan binaan Dinas Perdagangan dan
Perindustrian (DISPERDAGIN) Surabaya yang berlokasi di kampung
Sukolilo gang VII, Kelurahan Sukolilo, Kecamatan Bulak Surabaya.
Kampung Sukolilo gang VII/28
Surabaya
Kampung Sukolilo gang VII/24
Surabaya
Jenis Usaha
Kerupuk Tripang, Kerupuk Terung,
Berdiri sejak tahun 2008
Keripik Kentang Udang, Berdiri
sejak tahun 2010
Bahan Baku
Ikan Laut (ikan tripang, ikan terung)
Kentang, Udang
Bahan baku hasil laut (tripang, terung, udang) di peroleh dari Pantai
Kenjeran sedangkan untuk bahan baku kentang berasal dari Malang. Bahan
baku diperoleh dengan jumlah pemesanan yang variasi, tidak ada stok
bahan baku, jika dibutuhkan baru dilakukan proses pembelian
Tenaga Kerja
6 orang
4 orang
Untuk pemenuhan sumber daya manusia masih dirasakan kurang untuk
E - 55
Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan IV 2016
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
ISBN 978-602-98569-1-0
pengembangan usaha dan mengandalkan tenaga kerja rumahan yang ada
disekitar area home industri, yaitu berasal dari kampung yang sama dan
beberapa masih memiliki tali persaudaraan. Hal inilah yang selama ini
menjadi kendala karena kurangnya tenaga kerja professional yang ada dan
hubungan persaudaraan mengakibatkan kurangnya proses kontrol terhadap
tenaga kerja.
Tabel 2. Profil Usaha (b)
MANAJEMEN
USAHA
Produk
MITRA 1
MITRA 2
Produk yang dihasilkan berupa Produk yang dihasilkan berupa
kerupuk tripang dan kerupuk terung
keripik kentang udang
Kerupuk Teripang
Keripik Kentang Udang
Kerupuk Terung
Kapasitas produksi Mitra berkisar Kapasitas produksi Mitra berki sar
±150kg mentah dan ±50kg ma tang ±70kg mentah perminggu.
perminggu.
Pemasaran
Kerupuk teripang dan kerupuk
terung mentah di ekspor ke Cina
melalui distributor, sedangkan yang
matang dipasarkan di sekitar
permukiman
dan
di
wilayah
Surabaya.
Pemasaran
produknya
dalam
bentuk keripik kentang udang
mentah atau belum digoreng
sehingga belum siap makan.
Pemasaran di sekitar permukim an
dan pasar-pasar di Surabaya
melalui distributor, seperti pasar
DTC Wonokromo, Pabean, Wa
dung Asri.
Dari proses pemasaran yang telah ada selama ini, mitra masih perlu
dukungan riil didalam mewujudkan kegiatan pemasaran yang lebih aktif
E - 56
Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan IV 2016
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
ISBN 978-602-98569-1-0
serta didukung oleh marketing tools yang jauh lebih memadai.
Mitra belum memiliki desain kemasan yang menarik yang mencirikan
keunggulan usahanya.
Untuk lebih jelasnya dalam pelaksanaan Kegiatan Pendampingan pengabdian masyarakat
di kampung nelayan pantai Kenjeran Surabaya, adalah sebagai berikut :
Tabel 3. Rekapitulasi Rancangan Hasil yang dicapai
NO
1
BIDANG
Proses
Produksi
KEGIATAN
Pembuatan alat pengeringan be rupa
oven (Mitra1 dan Mitra2)
Pengadaan alat-alat dapur
produksi (Mitra 1 dan Mitra 2)
CAPAIAN KEGIATAN
Dengan bantuan alat penge ringan
berupa oven, maka di harapkan proses
produksi le bih cepat dan hasil produksi
lebih besar
untuk Diharapkan proses produksi meningkat
Pengadaan mesin penggilingan bumbu
(Mitra2)
Dengan pengadaan mesin penggilingan
bumbu, diha rapkan kegiatan produksi
mitra 2 lebih dimudahkan dan lancar
2
Sumber
Daya
Manusia
Melakukan pelatihan mengenai motivasi
diri, dan kompetensi SDM dalam proses
produksi, produk dan pemasaran
Diharapkan mitra lebih per caya diri
dalam penigkatan produksi dan
pemasaran produk
3
Produk
Melakukan pelatihan mengenai quality
control pada proses produksi
Dengan pelatihan ini diha rapkan mitra
dapat
mening
katkan
kualitas
produksinya
Melakukan pelatihan desain model
kemasan produk yang lebih menarik dan
mudah dikenal
Mitra mempunyai pengemas an produk
dengan desain sendiri dan lebih baik, se
hingga diharapkan pemasar an produk
lebih meningkat
Melakukan pelatihan teknik pe masaran
melalui marketing tool seperti brosur,
catalog
maupun
banner,
serta
melakukan pena waran produk secara
online dengan bantuan internet
Melalui pelatihan ini diha rapkan mitra
bisa melaku kan marketing produk me
lalui sosial media
4
Pemasara
n
Gambar 3. Olahan Hasil Laut
Gambar 4. Proses Pengangkutan ke Kios
E - 57
Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan IV 2016
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
ISBN 978-602-98569-1-0
Gambar 5. Kerupuk Terung
Gambar 6. Kerupuk Teripang
Gambar 7. Kondisi Kios Mitra
Gambar 8. Penyerahan Sealer ke Mitra
Gambar 9. Bahan Baku Kemasan Tas Plastik
Gambar 10. Model Kemasan Kerupung Kerang
E - 58
Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan IV 2016
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
ISBN 978-602-98569-1-0
Gambar 11. Kemasan Awal Kerupuk Teripang
Gambar 12. Desain Stiker untuk Kemasan
Gambar 13. Kemasan Awal Ikan Asin Pedo
Gambar 14. Kemasan Baru
KESIMPULAN
Dari kegiatan pendampingan masyarakat kampung nelayan olahan hasil laut di Pantai
Kenjeran Surabaya, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Usaha rumahan sangat berpotensi untuk berkembang baik dalam hal produksi maupun
manajemen usaha, sehingga bisa lebih meningkatkan perekonomian yang merupakan
kategori ekonomi menengah bawah.
2. Dengan pelaksanaan pengabdian masyarakat dengan memberikan berbagai jenis pelatihan
terkait produk olahan hasil laut, dapat memberikan manfaat dan menambah ketrampilan
bagi peserta. Semoga kegiatan ini bisa berlanjut, pada kampung nelayan pantai Kenjeran
Surabaya, maupun pada kawasan lainnya yang menghasilkan produk olahan hasil laut.
3. Bantuan berupa pengadaaan alat produksi diharapkan dapat meningkatkan proses produksi
dan hasil produksi pada usaha kecil menengah, sehingga dapat meningkatkan pendapatan
E - 59
Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan IV 2016
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
ISBN 978-602-98569-1-0
tiap bulannya, secara berkesinambungan dapat meningkatkan taraf kehidupan masyarakat
nelayan khususnya Mitra.
4. Pemberdayaan penduduk setempat perlu penanganan secara menyeluruh untuk
meningkatkan pengetahuan, keterampilan dalam usaha produktif olahan hasil laut,
sehingga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.
REFERENSI
1. Dahuri, Rokhimin, dkk, 1996, Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Lautan
Secara Terpadu, Jakarta: Pradnya Paramita.
2. Dahuri,Rokhimin, 1996b, Konsep Pembangunan Berkelanjutan dalam Pengelolaan
Sumber Daya Wilayah Pesisir, Bogor: PPLH LP IPB.
3. Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin), Buletin kampung unggulan, edisi
perdana April 2011.
4. Buchari Alma, Kewirausahaan, alfabeta, bandung, 2005.
E - 60
Download