AMPLIFIKASI GEN PENYANDI

advertisement
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
AMPLIFIKASI GEN PENYANDI CARBOHYDRATE BINDING MODULE
(CBM) GbtXyl43B DARI Geobacillus thermoleovorans IT-08
SKRIPSI
IKA QURROTUL AFIFAH
PROGRAM STUDI KIMIA
DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2014
SKRIPSI
AMPLIFIKASI GEN PENYANDI CARBOHYDRATE BINDING MODULE
(CBM) GbtXyl43B DARI Geobacillus thermoleovorans IT-08
IKA QURROTUL AFIFAH
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
AMPLIFIKASI GEN PENYANDI CARBOHYDRATE BINDING MODULE
(CBM) GbtXyl43B DARI Geobacillus thermoleovorans IT-08
SKRIPSI
IKA QURROTUL AFIFAH
PROGRAM STUDI KIMIA
DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2014
i
SKRIPSI
AMPLIFIKASI GEN PENYANDI CARBOHYDRATE BINDING MODULE
(CBM) GbtXyl43B DARI Geobacillus thermoleovorans IT-08
IKA QURROTUL AFIFAH
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
AMPLIFIKASI GEN PENYANDI CARBOHYDRATE BINDING MODULE
(CBM) GbtXyl43B DARI Geobacillus thermoleovorans IT-08
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Sains Bidang Kimia
pada Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Airlangga
Oleh:
IKA QURROTUL AFIFAH
NIM 081015063
Tanggal Lulus : 22 Agustus 2014
Disetujui oleh:
Pembimbing I,
Pembimbing II,
Prof. Dr. Ni Nyoman Tri P., M.Si.
NIP. 19630615 198701 2 001
Dr. Purkan, S.Si., M.Si.
NIP. 19721116 199702 1 001
ii
SKRIPSI
AMPLIFIKASI GEN PENYANDI CARBOHYDRATE BINDING MODULE
(CBM) GbtXyl43B DARI Geobacillus thermoleovorans IT-08
IKA QURROTUL AFIFAH
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
LEMBAR PENGESAHAN NASKAH SKRIPSI
: Amplifikasi Gen Penyandi Carbohydrate Binding Module
(CBM) GbtXyl43B dari Geobacillus thermoleovorans IT-08
Penyusun
: Ika Qurrotul Afifah
NIM
: 081015063
Pembimbing I
: Prof. Dr. Ni Nyoman Tri P., M.Si.
Pembimbing II : Dr. Purkan, S.Si., M.Si.
Tanggal seminar : 22 Agustus 2014
Judul
Disetujui oleh:
Pembimbing I,
Pembimbing II,
Prof. Dr. Ni Nyoman Tri P., M.Si.
NIP. 19630615 198701 2 001
Dr. Purkan, S.Si., M.Si.
NIP. 19721116 199702 1 001
Mengetahui:
Ketua Departemen Kimia,
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Airlangga
Dr. Alfinda Novi Kristanti, DEA
NIP. 19671115 199102 2 001
iii
SKRIPSI
AMPLIFIKASI GEN PENYANDI CARBOHYDRATE BINDING MODULE
(CBM) GbtXyl43B DARI Geobacillus thermoleovorans IT-08
IKA QURROTUL AFIFAH
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
PEDOMAN PENGGUNAAN SKRIPSI
Skripsi ini tidak dipublikasikan, namun tersedia di perpustakaan dalam
lingkungan Universitas Airlangga, diperkenankan untuk dipakai sebagai referensi
kepustakaan, tetapi pengutipan harus seijin penyusun dan harus menyebutkan
sumbernya sesuai kebiasaan ilmiah.
Dokumen skripsi ini merupakan hak milik Universitas Airlangga.
iv
SKRIPSI
AMPLIFIKASI GEN PENYANDI CARBOHYDRATE BINDING MODULE
(CBM) GbtXyl43B DARI Geobacillus thermoleovorans IT-08
IKA QURROTUL AFIFAH
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Afifah, Ika Qurrotul, 2014, Amplifikasi Gen Penyandi Carbohydrate Binding
Module (CBM) GbtXyl43B dari Geobacillus thermoleovorans IT-08, Skripsi
di bawah bimbingan Prof. Dr. Ni Nyoman Tri P., M.Si. dan Dr. Purkan,
S.Si., M.Si., Departemen Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas
Airlangga
ABSTRAK
Carbohydrate Binding Module (CBM) merupakan sisi non katalitik yang berperan
untuk meningkatkan efisiensi katalitik enzim melalui pengikatan terhadap substrat
polisakarida tak larut. Penelitian ini bertujuan untuk mengamplifikasi gen
penyandi Carbohydrate Binding Module (CBM) GbtXyl43B beserta linkernya
dari Geobacillus thermoleovorans IT-08 dan mengetahui urutan basa
nukleotidanya. Amplifikasi dengan teknik PCR dilakukan menggunakan sepasang
primer forward dan reverse yang diberi nama FCBM1 dan RCBM1. Primer
didesain berdasarkan urutan Carbohydrate Binding Module (CBM) GbtXyl43B
beserta linkernya pada urutan asam amino 1-156 gen penyandi exo-xilanase
putative yang telah terdeposit dalam GenBank No. DQ387047. Hasil analisis
menggunakan elektroforesis membuktikan bahwa amplikon memiliki ukuran gen
sekitar 0,4 kb. Ukuran tersebut dikonfirmasi dengan hasil sekuensing
menggunakan metode Sanger. Dari hasil pensejajaran dengan Basic Local
Alignment Search Tool (BLAST), sekuen gen hasil amplifikasi terbukti sama
dengan sekuen Carbohydrate Binding Module (CBM) GbtXyl43B target.
Kata kunci: Carbohydrate Binding Module (CBM), GbtXyl43B, Geobacillus
thermoleovorans, amplifikasi
v
SKRIPSI
AMPLIFIKASI GEN PENYANDI CARBOHYDRATE BINDING MODULE
(CBM) GbtXyl43B DARI Geobacillus thermoleovorans IT-08
IKA QURROTUL AFIFAH
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Afifah, Ika Qurrotul, 2014, Amplification of Gene Encoding Carbohydrate
Binding Module (CBM) GbtXyl43B from Geobacillus thermoleovorans IT-08,
This Project is under guidance by Prof. Dr. Ni Nyoman Tri P., M.Si. dan Dr.
Purkan, S.Si., M.Si., Chemistry Department, Faculty of Science and
Technology, Airlangga University
ABSTRACT
Carbohydrate Binding Module (CBM) is a non catalytic side whose role is to
improve the catalytic efficiency of the enzyme by binding the insoluble
polysaccharide substrate. This study was aimed to amplify the gene encoding
Carbohydrate Binding Module (CBM) along GbtXyl43B with it’s linker from
Geobacillus thermoleovorans IT-08 and determine the nucleotide sequences of the
gene. Amplification was performed by PCR using forward and reverse primer
namely FCBM1 and RCBM1. Primer was designed based on the sequence of
Carbohydrate Binding Module (CBM) along GbtXyl43B with it’s linker on the 1156 amino acid of putative exo-xilanase sequence that has been deposited in
GenBank No. DQ387047. The analysis using electrophoresis showed that the
gene size of amplicon approximately 0,4 kb. The gene size is confirmed by the
result of sequencing using the Sanger method. From the results of alignment with
the Basic Local Alignment Search Tool (BLAST), the nucleotide sequence positif
that the gene is Carbohydrate Binding Module (CBM) GbtXyl43B.
Keywords: Carbohydrate Binding Module (CBM), GbtXyl43B, Geobacillus
thermoleovorans, amplification
vi
SKRIPSI
AMPLIFIKASI GEN PENYANDI CARBOHYDRATE BINDING MODULE
(CBM) GbtXyl43B DARI Geobacillus thermoleovorans IT-08
IKA QURROTUL AFIFAH
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat, karunia serta
hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Amplifikasi Gen Penyandi Carbohydrate Binding Module (CBM) GbtXyl43B
dari Geobacillus thermoleovorans IT-08”. Naskah skripsi ini disusun untuk
memenuhi syarat kelulusan dalam menempuh pendidikan S1 di bidang kimia
Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga.
Penyusunan naskah skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak.
Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Ibu Prof. Dr. Ni Nyoman Tri P., M.Si. selaku pembimbing I yang selalu
memberikan arahan dan masukan serta meluangkan waktu bagi penyusun
untuk berkonsultasi.
2. Bapak Dr. Purkan, S.Si., M.Si. selaku pembimbing II yang juga selalu
memberikan arahan dan masukan serta meluangkan waktu bagi penyusun
untuk berkonsultasi.
3.
Ibu Dr. Sri Sumarsih, M.Si. selaku dosen penguji I yang telah memberikan
saran, nasehat, dan masukan dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
4. Ibu Dra. Usreg Sri Handajani, M.Si. selaku dosen penguji II yang senantiasa
memberikan bimbingan dan nasehat selama penyusunan skripsi ini
5. Ibu Siti Wafiroh, S.Si, M.Si. selaku dosen wali yang senantiasa memberikan
saran, nasehat, dan motivasi selama ini.
6. Seluruh tenaga pendidik dan tenaga kependidikan Departemen Kimia Fakultas
Sains dan Teknologi Universitas Airlangga atas ilmu yang telah diberikan.
7. Bapak, Ibu, dan keluarga atas dukungan dan semangat demi terselesaikannya
skripsi ini.
8. Teman-teman kimia Universitas Airlangga khususnya angkatan 2010, staf
laboratorium Proteomik ITD, kakak-kakak S2 bidang minat biokimia, para
sahabat PMII Komisariat Airlangga, serta teman-teman kos Mulyorejo Utara
vii
SKRIPSI
AMPLIFIKASI GEN PENYANDI CARBOHYDRATE BINDING MODULE
(CBM) GbtXyl43B DARI Geobacillus thermoleovorans IT-08
IKA QURROTUL AFIFAH
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
No. 177 (MU177) yang selalu memberi dukungan dan motivasi penuh kepada
penyusun untuk menyelesaikan skripsi ini.
Penyusun menyadari bahwa naskah skripsi ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan
sehingga naskah skripsi ini dapat disempurnakan. Akhirnya penyusun berharap
semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua. Amin.
Surabaya, 11 Agustus 2014
Penyusun,
Ika Qurrotul Afifah
viii
SKRIPSI
AMPLIFIKASI GEN PENYANDI CARBOHYDRATE BINDING MODULE
(CBM) GbtXyl43B DARI Geobacillus thermoleovorans IT-08
IKA QURROTUL AFIFAH
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR JUDUL .......................................................................................
i
LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................
ii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................
iii
iv
PEDOMAN PENGGUNAAN SKRIPSI ...................................................
ABSTRAK ...................................................................................................
v
ABSTRACT .................................................................................................
vi
KATA PENGANTAR .................................................................................
vii
DAFTAR ISI ................................................................................................
ix
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................
xi
xii
DAFTAR TABEL ......................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................
xiii
BAB I: PENDAHULUAN...........................................................................
1.1 Latar Belakang Permasalahan ...................................................
1.2 Rumusan Masalah......................................................................
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................
1.4 Manfaat Penelitian .....................................................................
1
1
3
4
4
BAB II: KERANGKA KONSEPTUAL ....................................................
5
BAB III: METODE PENELITIAN………………………………………
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian....................................................
3.2 Sampel Penelitian ......................................................................
3.3 Bahan dan Alat Penelitian .........................................................
3.3.1 Bahan penelitian ...............................................................
3.3.2 Alat penelitian...................................................................
3.4 Diagram Alir Penelitian .............................................................
3.5 Prosedur Penelitian ....................................................................
3.5.1 Pembuatan media ..............................................................
3.5.1.1 Pembuatan media cair untuk pemeliharaan
E.coli pembawa plasmid pET-GbtXyl43B ..........
3.5.1.2 Pembuatan media padat untuk E.coli pembawa
plasmid pET-GbtXyl43B .....................................
3.5.2 Peremajaan isolat bakteri ..................................................
3.5.3 Teknik DNA rekombinan .................................................
3.5.3.1 Isolasi DNA plasmid E.coli pembawa
plasmid pET-GbtXyl43B ......................................
3.5.3.2 Amplifikasi gen penyandi Carbohydrate Binding
Module (CBM) GbtXyl43B menggunakan teknik
PCR .......................................................................
3.5.3.3 Elektroforesis gel agarosa .....................................
10
10
10
10
10
10
12
13
13
13
13
13
14
14
15
15
ix
SKRIPSI
AMPLIFIKASI GEN PENYANDI CARBOHYDRATE BINDING MODULE
(CBM) GbtXyl43B DARI Geobacillus thermoleovorans IT-08
IKA QURROTUL AFIFAH
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
3.5.3.4 Pemurnian Produk PCR ........................................
3.5.3.5 Sekuensing dengan metode Sanger ......................
16
16
BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................
4.1 Isolasi DNA plasmid pET-GbtXyl43B......................................
4.2 Amplifikasi gen penyandi Carbohydrate Binding Module
(CBM) GbtXyl43B menggunakan teknik PCR .........................
4.3 Analisis urutan basa nukleotida gen penyandi Carbohydrate
Binding Module (CBM) GbtXyl43B .........................................
17
17
18
25
BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN .....................................................
5.1 Kesimpulan ................................................................................
5.2 Saran ..........................................................................................
31
31
31
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................
32
LAMPIRAN
x
SKRIPSI
AMPLIFIKASI GEN PENYANDI CARBOHYDRATE BINDING MODULE
(CBM) GbtXyl43B DARI Geobacillus thermoleovorans IT-08
IKA QURROTUL AFIFAH
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Judul
Halaman
2.1
Topologi GbtXyl43B dalam klaster gen xilanase
5
2.2
Pohon filogenetik dari famili CBM
6
3.4
Diagram alir penelitian
12
4.1
Elektroforegram DNA plasmid pET-GbtXyl43B
18
4.2a
Mekanisme pembentukan ikatan fosfodiester dari primer dan
dNTP oleh DNA polimerase pada sisi aktifnya
19
4.2b
Parameter primer FCBM1 yang dihasilkan dari program Clone
Manager
21
4.2c
Parameter primer RCBM1 yang dihasilkan dari program Clone
Manager
22
4.2d
Siklus yang terjadi dalam PCR
23
4.2e
Kondisi reaksi PCR
24
4.2f
Elektroforegram hasil amplifikasi gen Carbohydrate Binding
Module (CBM) GbtXyl43B beserta linkernya dengan
menggunakan primer FCBM1 dan RCBM1
24
4.2g
Elektroforegram hasil pemurnian gen Carbohydrate
Binding Module (CBM) GbtXyl43B beserta linkernya
25
4.3
Proses sekuensing berdasarkan metode dideoksi Sanger yang
telah dikembangkan oleh Applied Biosystem
26
xi
SKRIPSI
AMPLIFIKASI GEN PENYANDI CARBOHYDRATE BINDING MODULE
(CBM) GbtXyl43B DARI Geobacillus thermoleovorans IT-08
IKA QURROTUL AFIFAH
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
DAFTAR TABEL
Nomor
4.2
Judul
Halaman
Hasil desain primer menggunakan program Clone Manager
21
xii
SKRIPSI
AMPLIFIKASI GEN PENYANDI CARBOHYDRATE BINDING MODULE
(CBM) GbtXyl43B DARI Geobacillus thermoleovorans IT-08
IKA QURROTUL AFIFAH
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Judul
1. Komposisi Buffer PCR
2. Komposisi Buffer TAE
3. Elektroforegram hasil sekuensing menggunakan FCBM1
4. Elektroforegram hasil sekuensing menggunakan RCBM1
xiii
SKRIPSI
AMPLIFIKASI GEN PENYANDI CARBOHYDRATE BINDING MODULE
(CBM) GbtXyl43B DARI Geobacillus thermoleovorans IT-08
IKA QURROTUL AFIFAH
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Permasalahan
Limbah sektor pertanian, perkebunan dan kehutanan di Indonesia yang
cukup melimpah belum dimanfaatkan secara optimal dan bahkan menimbulkan
masalah lingkungan dan kesehatan karena dibiarkan menumpuk tanpa ada
penanganan yang baik. Kandungan hemiselulosa yang cukup tinggi dalam limbah
biomassa tersebut dapat dimanfaatkan menjadi monomer xilosa yang berpotensi
untuk bahan baku industri.
Senyawa utama penyusun dinding tanaman adalah selulosa, hemiselulosa,
dan lignin. Hemiselulosa yang terletak di dinding sel sekunder merupakan
biopolimer bercabang heterogen yang mengandung gula pentosa (β-D-xilosa, α-Larabinosa), gula heksosa (β-D-manosa, β-D-glukosa, α-D-galaktosa) dan atau
asam urgonat (α-D-glukuronat, α-D-4-O-metil-galakturonat dan asam α-Dgalakturonat) (Girio et al., 2010;Mood et al., 2013).
Xilan merupakan komponen utama polimer hemiselulosa yang terikat
secara kovalen dan nonkovalen pada selulosa, lignin, pektin dan polisakarida
lainnya untuk menjaga integritas dinding sel (Hori and Elbein, 1985;Huang et al.,
2006). Xilan adalah heteropolisakarida dengan ikatan linear β-D(1→4) yang
terhubung ke tulang punggung xilopiranosida dan tersubstitusi dengan variasi
arabinosa atau substituen lain tergantung sumber biomassa (Wagschal et al.,
2009).
1
SKRIPSI
AMPLIFIKASI GEN PENYANDI CARBOHYDRATE BINDING MODULE
(CBM) GbtXyl43B DARI Geobacillus thermoleovorans IT-08
IKA QURROTUL AFIFAH
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
2
Komposisi lignoselulosa menentukan jenis enzim yang diperlukan untuk
degradasi sempurna substrat tersebut menjadi monomernya. Degradasi xilan
memerlukan kompleks enzim xilanolitik yang meliputi endoxilanase (β-Dxilanase),
eksoxilanase
(β-D-xilosidase),
dan
α-L-arabinofuranosidase
(Ratanakhanokchai et al., 1999;Fan et al., 2008).
Xilanase telah diisolasi dan dikarakterisasi dari berbagai macam
mikroorganisme seperti jamur, bakteri dan ragi, dan beberapa telah dikloning dan
diekspresikan pada Eschericia coli (Huang et al., 2006). Enzim xilanolitik telah
diisolasi dari bakteri termofilik Geobacillus thermoleovorans IT-08 dari kawah
panas Gunung Pancar Bogor Jawa Barat, Indonesia (Tan, 1999). Pada penelitian
selanjutnya diperoleh gen klaster kelompok pengkode enzim xilanolitik dari
Geobacillus thermoleovorans IT-08 melalui proses shotgun cloning. Gen klaster
yang terisolasi mempunyai panjang 8444 bp nukleotida, yang mengandung 5 gen
meliputi gen transposase, ABC permease, GbtXyl43A (β-D-xylosidase gene,
xyl43A GenBank No. DQ345777), arabinofuranosidase (abfa51 GenBank
No.DQ387046)
dan
ekso-xilanase
putative
(GenBank
No.
DQ387047)
(Puspaningsih, 2004).
Ratnadewi (2013) mengkarakterisasi β-xilosidase kedua dari Geobacillus
thermoleovorans IT-08 yang dinamakan GbtXyl43B. Hasil karakterisasi
menunjukkan bahwa GbtXyl43B termasuk kelompok famili GH43 yang memiliki
dua domain pada strukturnya yaitu Carbohydrate Binding Module (CBM) dan five
bladed β-propeller fold (Catalytic Module/CM). β-xilosidase menujukkan potensi
besar dalam berbagai aplikasi bioteknologi terutama dalam makanan, biokonversi,
SKRIPSI
AMPLIFIKASI GEN PENYANDI CARBOHYDRATE BINDING MODULE
(CBM) GbtXyl43B DARI Geobacillus thermoleovorans IT-08
IKA QURROTUL AFIFAH
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
3
pulp dan industri kertas (Sunna and Antranikian, 1997;Teng et al., 2011). Pohon
filogenetik menunjukkan bahwa CBM dari GbtXyl43B merupakan kelompok
baru.
Carbohydrate Binding Module (CBM) bertanggung jawab untuk
mendekatkan sisi katalitik enzim pada permukaan polisakarida yang tak larut
sehingga meningkatkan aktivitas enzim (Obembe et al., 2007;Yin et al., 2011).
Aplikasi domain non katalitik pengikat karbohidrat ini penting dalam berbagai
macam industri. Carbohydrate Binding Module (CBM) difusikan ke beberapa
enzim seperti kutinase yang digunakan dalam proses penghilangan kutikula di
industri kapas dan lakase dalam proses pemutihan kertas.
Dalam
penelitian ini
akan
dilakukan
amplifikasi
gen penyandi
Carbohydrate Binding Module (CBM) pET-GbtXyl43B hasil penelitian
Ratnadewi (2013). Gen penyandi Carbohydrate Binding Module (CBM)
diamplifikasi dengan teknik Polymerase Chain Reaction (PCR) menggunakan
konsensus sepasang primer forward dan reverse yang telah didesain berdasarkan
urutan basa nukleotida ekso-xilanase putative yang terdeposit dalam GenBank No.
DQ387047. Hasil amplifikasi ini kemudian disekuensing untuk menentukan
urutan basa nukleotidanya.
1.2.
Rumusan Masalah
1.
Apakah gen penyandi Carbohydrate Binding Module (CBM) GbtXyl43B
dari Geobacillus thermoleovorans IT-08 dapat diamplifikasi dengan PCR
menggunakan primer forward dan primer reverse yang telah didesain?
SKRIPSI
AMPLIFIKASI GEN PENYANDI CARBOHYDRATE BINDING MODULE
(CBM) GbtXyl43B DARI Geobacillus thermoleovorans IT-08
IKA QURROTUL AFIFAH
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
2.
4
Bagaimanakah urutan basa nukleotida gen Carbohydrate Binding Module
(CBM) GbtXyl43B dari Geobacillus thermoleovorans IT-08?
1.3.
Tujuan Penelitian
1.
Mengisolasi gen penyandi Carbohydrate Binding Module (CBM)
GbtXyl43B dari Geobacillus thermoleovorans IT-08 dengan PCR
menggunakan primer forward dan primer reverse yang telah didesain
berdasarkan urutan basa nukleotida gen ekso-xilanase putative yang
terdeposit dalam GenBank No. DQ387047.
2.
Menentukan urutan basa nukleotida gen Carbohydrate Binding Module
(CBM) GbtXyl43B dari Geobacillus thermoleovorans IT-08.
1.4.
Manfaat Penelitian
Carbohydrate Binding Module (CBM) yang berhasil dipisahkan dari
GbtXyl43B Geobacillus thermoleovorans IT-08 dapat ditambahkan pada enzim
yang tidak memiliki sisi non katalitik pengikat karbohidrat agar dapat
menghidrolisis substrat polisakarida yang tidak larut seperti amilosa dan selulosa.
SKRIPSI
AMPLIFIKASI GEN PENYANDI CARBOHYDRATE BINDING MODULE
(CBM) GbtXyl43B DARI Geobacillus thermoleovorans IT-08
IKA QURROTUL AFIFAH
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
BAB II
KERANGKA KONSEPTUAL
-Xilosidase (EC 3.2.1.37) merupakan salah satu enzim dalam kelompok
xilanolitik yang mengkatalisis hidrolisis
ikatan 1,4-β-D-xilo-oligosakarida
dengan cara menghilangkan residu D-xilosa dari ujung non pereduksi
(Subramaniyan and Prema, 2002). Sinergisitas -xilosidase dengan enzim 1,4-βendoxilanase, α-L-arabinofuranosidase, α-D-glukuronidase, asetil xilan esterase
dan asam fenolat (asam ferulat dan asam koumarat) esterase dapat mendegradasi
sempurna substrat xilan (Collins et al., 2005).
Ratnadewi (2013) telah melakukan karakterisasi terhadap β-xilosidase
kedua dari Geobacillus thermoleovorans IT-08 yang dinamakan GbtXyl43B.
Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa GbtXyl43B termasuk kelompok famili
GH43 yang memiliki dua modul pada strukturnya yaitu Carbohydrate Binding
Module (CBM) pada urutan asam amino 15-149 dan five bladed β-propeller fold
(Catalytic Module/CM) pada urutan asam amino 157-604.
Gambar 2.1. Topologi GbtXyl43B dalam klaster gen xilanase (Ratnadewi, 2013)
5
SKRIPSI
AMPLIFIKASI GEN PENYANDI CARBOHYDRATE BINDING MODULE
(CBM) GbtXyl43B DARI Geobacillus thermoleovorans IT-08
IKA QURROTUL AFIFAH
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
6
β-Xilosidase termasuk ke dalam kelompok enzim glikosida hidrolase yang
dapat menghidrolisis ikatan glikosidik. Glikosida hidrolase melibatkan modul
katalitik dan modul non katalitik dalam menghidrolisis polisakarida. Modul
pengenalan polisakarida non katalitik dari glikosida hidrolase disebut sebagai
CBD (Cellulose Binding Domains) karena contoh pertama dari domain protein ini
mengikat selulosa kristalin sebagai ligan primernya (Gilkes et al., 1988; Boraston
et al., 2004). Selanjutnya istilah yang lebih inklusif adalah CBM (Carbohydrate
Binding Module) yang menunjukkan spesifitas ligan beragam dari modul ini
(Boraston et al., 2004;Christiansen et al., 2009). Dari analisa menggunakan pohon
filogenetik untuk mengetahui kekerabatannya, Carbohydrate Binding Module
(CBM) GbtXyl43B merupakan famili baru.
Gambar 2.2. Pohon filogenetik dari famili CBM (Ratnadewi, 2013)
SKRIPSI
AMPLIFIKASI GEN PENYANDI CARBOHYDRATE BINDING MODULE
(CBM) GbtXyl43B DARI Geobacillus thermoleovorans IT-08
IKA QURROTUL AFIFAH
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
7
Carbohydrate Binding Module (CBM) dapat mengikat polisakarida tak
larut baik komponen dinding sel tanaman seperti selulosa, kitin, xilan, glukan,
galaktan maupun polisakarida simpanan seperti kanji dan glikogen. Banyak CBM
yang telah diidentifikasi secara eksperimental dan beberapa ratus CBM putative
diidentifikasi berdasarkan kesamaan asam amino seperti modul katalitik glikosida
hidrolase (Boraston et al., 2004).
Berdasarkan kesamaan struktur dan fungsinya Carbohydrate Binding
Module (CBM) dikelompokkan menjadi tiga tipe yaitu CBM suface-binding (tipe
A), CBM glycan-chain-binding (tipe B), dan CBM smallsugar-binding (tipe C)
(Boraston et al., 2004). CBM tipe A mengikat substrat tak larut seperti selulosa
kristalin dan kitin. Permukaan hidrofob CBM tipe A tersusun atas tiga residu
aromatis yang mengikat permukaan tak larut mikrofibil selulosa (Gilbert et al.,
2013). CBM tipe B memiliki sisi pengikatan yang lebih sesuai untuk interaksi
dengan rantai glikan. Seperti pada CBM tipe A, residu aromatis juga memiliki
peranan penting dalam pengikatan substrat dan orientasi asam amino merupakan
kunci penentu spesifitasnya. Rantai samping dari triptofan, tirosin dan sebagian
kecil fenilalanin membentuk sisi pengikatan CBM yang hidrofobik. Perbedaannya
dengan tipe A adalah ikatan hidrogen langsung juga menentukan afinitas dan
spesifitas substrat. CBM tipe C mengikat substrat ligan kecil seperti mono-, diatau trisakarida. Peranan ikatan hidrogen antara protein dengan karbohidrat pada
tipe ini lebih luas dibandingkan pada tipe B (Boraston et al., 2004).
Fungsi utama CBM meningkatkan efisiensi katalitik enzim terhadap
substrat tidak larut dengan meningkatkan konsentrasi enzim pada substrat. Hasil
SKRIPSI
AMPLIFIKASI GEN PENYANDI CARBOHYDRATE BINDING MODULE
(CBM) GbtXyl43B DARI Geobacillus thermoleovorans IT-08
IKA QURROTUL AFIFAH
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
8
penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa dua jenis kutinase Thermobifida fusca
yang telah difusikan CBM mampu menurunkan kutikula dari serat kapas dengan
efisiensi yang relatif tinggi dibandingkan dengan kutinase. Carbohydrate Binding
Module (CBM) direkatkan dengan C-terminal dari kutinase untuk meningkatkan
efisiensi katalitik (Zhang et al., 2010). Lakase dari Pycnoporus cinnabarinus telah
berhasil difusikan dengan linker dan Carbohydrate Binding Module (CBM) famili
1 dari Aspergillus niger
CBHB. Pemberian
Carbohydrate Binding Module
(CBM) juga dapat meningkatkan kemampuan pengikatan lakase terhadap substrat
lignoselulosa seperti pulp kertas. Adanya modul non katalitik ini mengurangi
jumlah lakase yang dibutuhkan untuk efek katalitik yang sama (Ravalason et al.,
2009).
Dalam aplikasi lain dua domain pengikat selulosa dari Clostridum
cellulovorans difusikan untuk membentuk Cellulose Crosslinking Protein (CCP).
Rekombinan selulosa-pengikat protein diekspresikan dalam E. coli kemudian
diaplikasikan pada kertas saring selulosa Whatman. Dari hasil pengujian proses
fusi ini dapat meningkatkan sifat mekanik kertas (Levy et al., 2002). Strategi fusi
CBM juga telah digunakan untuk purifikasi protein berdasarkan afinitas terhadap
selulosa. Endoglukanase (CenA) dari Cellulomonas fimi memiliki domain
pengikat selulosa pada N-terminal dan domain katalitik pada C-terminal. CenA
telah dikloning dalam E.coli dan produknya dimurnikan dari ekstrak sel
menggunakan kromatografi afinitas terhadap selulosa (Greenwood et al., 1988).
Dalam penelitian ini
Carbohydrate
SKRIPSI
Binding
akan dilakukan amplifikasi gen penyandi
Module
(CBM)
GbtXyl43B
dari
AMPLIFIKASI GEN PENYANDI CARBOHYDRATE BINDING MODULE
(CBM) GbtXyl43B DARI Geobacillus thermoleovorans IT-08
Geobacillus
IKA QURROTUL AFIFAH
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
9
thermoleovorans IT-08. Amplifikasi adalah proses pengambilan gen tertentu dari
suatu DNA yang dilakukan secara in vitro melalui teknik PCR (Brown, 2010).
Hasil BLASTP penelitian Ratnadewi (2013) menemukan bahwa Carbohydrate
Binding Module (CBM) GbtXyl43B dari Geobacillus thermoleovorans IT-08
terletak pada residu asam amino ke 15-149. Gen penyandi Carbohydrate Binding
Module (CBM) GbtXyl43B beserta linkernya diamplifikasi dengan mesin
Polymerase Chain Reaction (PCR) menggunakan primer yang spesifik. Primer
didesain berdasarkan urutan basa nukleotida gen ekso-xilanase putative yang telah
terdeposit dalam GenBank No. DQ387047 pada urutan asam amino 1-156.
Carbohydrate Binding Module (CBM) GbtXyl43B yang dihasilkan dari
proses amplifikasi selanjutnya disekuensing untuk menentukan urutan basa
nukleotidanya. Urutan basa nukleotida dapat digunakan untuk mengkarakterisasi
Carbohydrate
Binding
Module
(CBM)
GbtXyl43B
dari
Geobacillus
thermoleovorans IT-08 famili baru melalui pemodelan struktur dan mendukung
penelitian lebih lanjut. Hasil amplifikasi dipindahkan ke plasmid lain agar lebih
stabil dan diperbanyak dengan teknik kloning. Gen penyandi CBM ini dapat
difusikan ke gen penyandi enzim-enzim lain yang tidak mempunyai modul non
katalitik pengikat karbohidrat untuk meningkatkan aktivitasnya. Aplikasi enzim
hasil modifikasi ini sangat penting dibidang industri yang melibatkan karbohidrat
sebagai substratnya sehingga dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi
produksi.
SKRIPSI
AMPLIFIKASI GEN PENYANDI CARBOHYDRATE BINDING MODULE
(CBM) GbtXyl43B DARI Geobacillus thermoleovorans IT-08
IKA QURROTUL AFIFAH
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Proteomik, Lembaga Penyakit
Tropis (LPT), Universitas Airlangga, Surabaya. Penelitian ini dimulai pada bulan
Februari 2014 sampai bulan Juni 2014.
3.2
Sampel Penelitian
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah isolat E. coli pembawa
pET-30a(+)
yang mengandung GbXyl43B (pET-GbtXyl43B). Isolat ini
merupakan koleksi dari Laboratorium Proteomik, Lembaga Penyakit Tropis
(LPT), Universitas Airlangga, Surabaya.
3.3
Bahan dan Alat Penelitian
3.3.1
Bahan penelitian
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: kit Qiagen
(QIAprep Miniprep), QIAquick Gel Extraction Kit, dNTP, Taq DNA polimerase,
primer forward FCBM1, primer reverse RCBM1, buffer PCR dengan MgSO4,
ddH2O, agarosa, tripton, yeast extract, bacto agar, NaCl, buffer TAE, etidium
bromida, dan kanamisin.
3.2.2
Alat penelitian
Alat-alat yang digunakan adalah autoklaf (OSK 6508 Steam pressure
apparatus Ogawa Seiki Co., LTD), laminair air flow cabinet (Kottermann 8580),
sentrifuga Beckman (tipe TJ-6), timbangan (Mettler Toledo), oven (Memmert,
10
SKRIPSI
AMPLIFIKASI GEN PENYANDI CARBOHYDRATE BINDING MODULE
(CBM) GbtXyl43B DARI Geobacillus thermoleovorans IT-08
IKA QURROTUL AFIFAH
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
11
Jerman), lemari pendingin (Royal Chest Freezer BD195), pipet mikro, shaker
incubator (Heidolph Polymax 1040), thermal cycler Gradien (BioRad),
spektrofotometer nanodrop ND-1000, UV transluminator, Sequencer (Applied
Biosystems) dan alat-alat gelas yang lazim digunakan di laboratorium.
SKRIPSI
AMPLIFIKASI GEN PENYANDI CARBOHYDRATE BINDING MODULE
(CBM) GbtXyl43B DARI Geobacillus thermoleovorans IT-08
IKA QURROTUL AFIFAH
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
3.4
12
Diagram Alir Penelitian
E. coli pembawa plasmid pET-30a(+)
yang mengandung GbtXyl43B
Isolasi DNA plasmid
DNA plasmid pET-GbtXyl43B
Amplifikasi gen
Carbohydrate Binding
Module (CBM)
GbtXyl43B
Fragmen DNA penyandi
Carbohydrate Binding Module
(CBM) GbtXyl43B
Sekuensing
Profil nukleotida gen CBM GbtXyl43B
Gambar 3.4. Diagram alir penelitian
SKRIPSI
AMPLIFIKASI GEN PENYANDI CARBOHYDRATE BINDING MODULE
(CBM) GbtXyl43B DARI Geobacillus thermoleovorans IT-08
IKA QURROTUL AFIFAH
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
3.5
3.5.1
13
Prosedur Penelitian
Pembuatan media
3.5.1.1 Pembuatan media cair untuk pemeliharaan E.coli pembawa plasmid
pET-GbtXyl43B
Media cair yang digunakan adalah media Luria Bertani (LB) yang
mengandung kanamisin. Media ini dibuat dengan melarutkan 1% (b/v) tripton, 1%
(b/v) NaCl, dan 0,5% (b/v) yeast extract dalam akuades kemudian disterilkan
dengan autoklaf suhu 1210C selama 15 menit. Media steril yang telah suam-suam
kuku ditambah kanamisin 50 µg/mL.
3.5.1.2 Pembuatan media padat untuk E.coli pembawa plasmid pETGbtXyl43B
Media yang digunakan merupakan media Luria Bertania (LB) yang
mengandung kanamisin. Bacto agar 2% (b/v), tripton 1% (b/v), NaCl 1% (b/v),
dan yeast extract 0,5% (b/v) dilarutkan dalam aquades dan disterilkan dengan
autoklaf suhu 1210C selama 15 menit. Media steril yang telah suam-suam kuku
ditambah dengan kanamisin 50 µg/mL, dihomogenkan kemudian dituang ke
dalam cawan petri.
3.5.2
Peremajaan isolat bakteri
Proses peremajaan bakteri dimulai dari mengambil biakan isolat dari
kultur sebelumnya. Isolat diambil dengan menggunakan kawat ose. Lalu kawat
yang mengandung biakan digoreskan pada media padat yang baru. Selanjutnya
biakan diinkubasi pada oven dengan suhu 370C selama 18 jam.
SKRIPSI
AMPLIFIKASI GEN PENYANDI CARBOHYDRATE BINDING MODULE
(CBM) GbtXyl43B DARI Geobacillus thermoleovorans IT-08
IKA QURROTUL AFIFAH
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
3.5.3
14
Teknik DNA rekombinan
Teknik DNA rekombinan dilakukan berdasarkan metode dalam Sambrook
(1989).
3.5.3.1 Isolasi DNA plasmid E.coli pembawa plasmid pET-GbtXyl43B
Isolasi DNA plasmid dilakukan menggunakan metode lisis alkali dan
petunjuk buku manual dari kit Qiagen (QIAprep Miniprep). Koloni tunggal E.coli
ditumbuhkan dalam 5 mL media LB cair yang mengandung kanamisin 50 μg/mL,
diinkubasi pada temperatur 37°C dengan pengocokan 150 rpm 16-18 jam.
Sebanyak 5 x 1 mL biakan sel dimasukkan ke dalam tabung Eppendrof dan
disentrifugasi pada 10.000 rpm dengan temperatur 4°C selama 1 menit.
Selanjutnya pelet sel dilisis dan DNA plasmid diisolasi serta dimurnikan
menggunakan kit dari Qiagen (QIAprep Spin Miniprep). Pelet sel diresuspensi
dengan 250 μL buffer P1 kemudian tabung Eppendorf dibolak-balik sampai
keseluruhan pelet larut. Buffer P2 sebanyak 250 μL ditambahkan kemudian
dibolak balik sampai tercampur (tidak boleh lebih dari 5 menit) dan larutan
berwarna biru akibat penambahan lyse blue. Selanjutnya buffer N3 sebanyak 350
μL ditambahkan sampai warna biru pudar dan disentrifugasi selama 10 menit.
Supernatan dipindahkan ke kolom QIAprep Spin Miniprep dan disentrifugasi
selama 1 menit. Larutan yang dapat melewati kolom dibuang. Buffer PB sebanyak
500 μL ditambahkan dan disentrifugasi selama 1 menit. Larutan yang dapat
melewati kolom dibuang. Buffer PE sebanyak 750 μL ditambahkan dan
disentrifugasi selama 1 menit. Larutan yang dapat melewati kolom dibuang
kemudian dilakukan sentrifugasi kembali selama 1 menit. Kolom QIAprep Spin
SKRIPSI
AMPLIFIKASI GEN PENYANDI CARBOHYDRATE BINDING MODULE
(CBM) GbtXyl43B DARI Geobacillus thermoleovorans IT-08
IKA QURROTUL AFIFAH
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
15
Miniprep dipindahkan ke tabung Eppendorf 1,5 mL yang baru. Selanjutnya buffer
PB sebanyak 25 μL ditambahkan, didiamkan selama 1 menit dan disentrifugasi
selama 1 menit untuk mengelusi DNA. Tahapan ini dilakukan sebanyak 2 x
sehingga diperoleh volume akhir 50 μL. Keseluruhan tahap sentrifugasi dilakukan
pada suhu 4°C dengan kecepatan 10.000 rpm.
3.5.3.2 Amplifikasi gen penyandi Carbohydrate Binding Module (CBM)
GbtXyl43B menggunakan teknik PCR
Proses amplifikasi gen penyandi Carbohydrate Binding Module (CBM)
GbtXyl43B menggunakan teknik PCR. Komponen reaksi PCR yang digunakan
adalah 5 ng DNA template, 1x pfu buffer MgSO4, 0,2 mM dNTP mix, 0,002 u/mL
enzim Taq DNA polimerase, 0,5 M primer FCBM1, 0,5 M primer RCBM1 dan
milliQ water. Proses amplifikasi dilakukan pada kondisi denaturasi dengan suhu
95oC selama 30 s, annealing pada variasi suhu (sesuai dengan hasil optimasi PCR
gradien) selama 30 s dan extension pada suhu 72oC selama 56 s dengan jumlah
siklus 30 kali. Proses amplifikasi diawali dengan predenaturasi pada suhu 95oC
selama 3 menit dan diakhiri dengan post extension yang dilakukan pada suhu
72oC selama 7 menit.
3.5.3.3 Elektroforesis gel agarosa
Gel agarosa 1% dibuat dengan melarutkan 0,4 g agarosa dalam 40 mL
bufer TAE (40 mM Tris-asetat dan 1 mM Na2EDTA pH 8) menggunakan
pemanas. Setelah agarosa terlarut dan didinginkan hingga temperatur 45°C, gel
dituangkan pada cetakan dan dibiarkan memadat. Sampel yang akan
dielektroforesis dicampur dengan loading dye 6x dengan perbandingan 1:5.
Elektroforesis dilakukan dalam bufer TAE 1x pada tegangan 70-100 volt.
SKRIPSI
AMPLIFIKASI GEN PENYANDI CARBOHYDRATE BINDING MODULE
(CBM) GbtXyl43B DARI Geobacillus thermoleovorans IT-08
IKA QURROTUL AFIFAH
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
16
Elektroforesis dihentikan ketika loading dye telah bermigrasi kira-kira 2/3 dari
panjang gel. Gel agarosa kemudian direndam dalam larutan EtBr 0,5 μg/mL
selama 15-30 menit dan selanjutnya direndam dalam bufer akuades selama 10
menit. Pita-pita DNA diamati dengan sinar UV.
3.5.3.4 Pemurnian Produk PCR
Pemurnian produk PCR dilakukan sesuai dengan prosedur yang ada dalam
manual QIAquick Gel Extraction Kit. Dalam penelitian ini pemurnian tidak
diawali dengan elektroforesis karena ukuran produk PCR kecil. Produk PCR
ditambah dengan isopropanol dingin sebanyak 2x volume kemudian didiamkan.
Sampel dipindahkan ke kolom QIAquick yang diletakkan dalam tube 2 mL dan
disentrifugasi selama 1 menit. Larutan yang dapat melewati kolom dibuang.
Buffer PE sebanyak 0,75 mL ditambahkan ke kolom QIAquick, didiamkan selama
5 menit dan disentrifugasi selama 1 menit. Larutan yang dapat melewati kolom
dibuang dan kolom disentrifugasi kembali selama 5 menit. Kolom QIAquick
selanjutnya dipindahkan ke tabung Eppendorf 1,5 mL yang baru. Buffer EB (10
mM Tris-Cl pH 8) sebanyak 10 μL ditambahkan ke pusat membran dan
disentrifugasi selama 1 menit untuk mengelusi DNA. Tahapan ini dilakukan
sebanyak 2 x sehingga dihasilkan volume akhir 20 μL. Keseluruhan tahap
sentrifugasi dilakukan pada suhu 4°C dengan kecepatan 10.000 rpm.
3.5.3.5 Sekuensing dengan metode Sanger
Proses
sekuensing
dilakukan
dengan
menggunakan
alat
Applied
Biosystems dengan menggunakan primer forward FCBM1 dan reverse RCBM1.
SKRIPSI
AMPLIFIKASI GEN PENYANDI CARBOHYDRATE BINDING MODULE
(CBM) GbtXyl43B DARI Geobacillus thermoleovorans IT-08
IKA QURROTUL AFIFAH
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Isolasi DNA plasmid pET-GbtXyl43B
DNA plasmid pET-GbtXyl43B digunakan sebagai cetakan dalam
amplifikasi gen Carbohydrate Binding Module (CBM) GbtXyl43B dengan PCR.
Isolasi DNA plasmid dilakukan berdasarkan metode alkali dengan menggunakan
kit dari Qiagen. Pada pH 12,0-12,5, DNA non-supercoiled terdenaturasi
sedangkan DNA plasmid yang memiliki konformasi supercoiled tidak. Ikatan
hidrogen dari DNA non-supercoiled putus sehingga menyebabkan konformasi
untai ganda terbuka dan dua rantai polinukleotida terpisah. Penurunan pH dapat
menyebabkan untai DNA yang terdenaturasi beragregasi. DNA plasmid dapat
dipisahkan dengan DNA yang terdenaturasi dengan sentrifugasi (Brown, 2010).
DNA yang terdenaturasi membentuk pelet yang tidak larut dan DNA plasmid
larut dalam supernatan.
Elektroforesis dilakukan untuk mengetahui keberhasilan isolasi DNA
plasmid. Makromolekul DNA dengan ukuran yang berbeda dapat dipisahkan
dengan gel elektroforesis. Gen hasil amplifikasi diletakkan di dalam sumuran gel
agarosa yang terendam dalam buffer. Ketika medan listrik dialirkan, fragmen
bermigrasi ke anoda (+). Semakin kecil fragmen DNA semakin cepat waktu
migrasinya. Fragmen DNA yang berbeda panjangnya terpisah menjadi pita yang
diskrit (Wong, 2006).
17
SKRIPSI
AMPLIFIKASI GEN PENYANDI CARBOHYDRATE BINDING MODULE
(CBM) GbtXyl43B DARI Geobacillus thermoleovorans IT-08
IKA QURROTUL AFIFAH
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
18
Hasil elektroforesis menunjukkan adanya pita DNA plasmid. Kadar DNA
plasmid diukur dengan menggunakan Spektrofotometer NanoDrop. Kadar DNA
plasmid pET-GbtXyl43B hasil isolasi adalah 205,8 ng/μL.
A B
7000 bp
Gambar 4.1. Elektroforegram DNA plasmid pET-GbtXyl43B. Lajur A adalah
Marker GeneRulerTM 1 kb DNA ladder; B adalah hasil isolasi DNA
plasmid pET-GbtXyl43B
4.2. Amplifikasi gen penyandi Carbohydrate Binding Module (CBM)
GbtXyl43B menggunakan teknik PCR
PCR merupakan teknik amplifikasi DNA yang dilakukan secara in vitro
dalam suatu thermal cycler. Dari penelitian Ratnadewi (2013) diketahui
GbtXyl43B memiliki Carbohydrate Binding Module (CBM) pada urutan asam
amino 15-149. Amplifikasi dilakukan terhadap CBM beserta linkernya pada
urutan asam amino 1-156. Campuran reaksi yang diperlukan dalam PCR adalah
cetakan DNA berupa plasmid pET-GbtXyl43B sebagai sumber gen Carbohydrate
Binding
Module
(CBM)
yang
akan
diamplifikasi,
sepasang
primer,
deoksinukleosida trifosfat (dNTP), bufer PCR yang mengandung MgSO4, dan
enzim termostabil Taq DNA polimerase. Proses amplifikasi secara enzimatis
membutuhkan primer yang merupakan sejumlah kecil oligonukleotida yang
komplemen dengan ujung-ujung sekuens DNA cetakan (Howe, 2007). Sisi
SKRIPSI
AMPLIFIKASI GEN PENYANDI CARBOHYDRATE BINDING MODULE
(CBM) GbtXyl43B DARI Geobacillus thermoleovorans IT-08
IKA QURROTUL AFIFAH
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
19
pengenalan berupa primer ini akan diperpanjang oleh DNA polimerase dengan
cara menambahkan deoksinukleosida trifosfat (dATP, dGTP, dCTP dan dTTP)
yang komplemen dengan DNA template. Dalam proses amplifikasi digunakan
enzim DNA polimerase I dari organisme yang hidup dalam air panas Thermus
aquaticus sehingga biasa disebut Taq polimerase (Brown, 2010). Taq polimerase
tidak memiliki aktivitas proof-reading (3’-5’ eksonuklease) sehingga sekitar 1
nukleotida dalam 104 satuan mengalami kesalahan. Taq polimerase tidak
sepenuhnya termostabil karena memiliki waktu paruh sekitar 40 menit pada suhu
95°C. Hal ini menyebabkan penurunan aktivitas Taq polimerase dalam beberapa
siklus PCR (Howe, 2007). DNA polimerase membutuhkan kofaktor berupa kation
Mg2+ sehingga diperlukan penambahan larutan Mg2+ (Sambrook and Russel,
2001). Pada sisi aktif DNA polimerase terdapat dua kation Mg2+ yang terikat.
Saat reaksi polimerisasi terjadi satu kation mengikat gugus hidroksil pada ujung
3’ primer, sedangkan kation lain mengikat dNTP. Kation yang terikat pada primer
mengaktifkan gugus hidroksil 3’ untuk menyerang gugus α-fosforil dari dNTP.
Adanya penyerangan tersebut menyebabkan terbentuknya ikatan O-P yang baru,
sehingga jika reaksi polimerisasi berlangsung terus menerus akan terbentuk suatu
rantai DNA (Berg et al., 2010).
Gambar 4.2a. Mekanisme pembentukan ikatan fosfodiester dari primer dan
dNTP oleh DNA polimerase pada sisi aktifnya (Berg et al,
2010)
SKRIPSI
AMPLIFIKASI GEN PENYANDI CARBOHYDRATE BINDING MODULE
(CBM) GbtXyl43B DARI Geobacillus thermoleovorans IT-08
IKA QURROTUL AFIFAH
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
20
Salah satu faktor penentu keberhasilan amplifikasi gen target dengan
teknik PCR adalah desain primer. Primer yang pendek memberikan spesifitas
yang tinggi pada amplifikasi menggunakan template pendek seperti DNA plasmid
(Howe, 2007). Sedangkan primer yang terlalu pendek dapat menyebabkan
hibridisasi ke sisi non target sehingga menghasilkan produk amplifikasi yang
tidak diinginkan (Brown, 2010). Persyaratan desain primer dalam Sambrook and
Russel (2001) adalah sebagai berikut: (1) mengandung G+C sekitar 40-60%, (2)
pajang nukleotida antara 18-25, (3) tidak terdapat repeat sequence atau selfcomplementary sequence lebih dari 3 bp agar tidak terjadi hairpin, (4) ujung 3’
dari primer forward dan reverse tidak saling berikatan agar tiak terjadi dimer, (5)
perbedaan Tm antara primer tidak melebihi 5° C, (6) ujung 3’ dari primer berupa
basa G atau C jika memungkinkan, (7) terdapat sekurang-kurangnya 3 basa
sebelum sisi restriksi.
Dalam penelitian ini primer didesain berdasarkan urutan Carbohydrate
Binding Module (CBM) GbtXyl43B berserta linkernya pada urutan asam amino 1156 gen penyandi ekso-xilanase putative yang telah terdeposit dalam GenBank
No. DQ387047. Desain primer dilakukan menggunakan program Clone Manager
dengan memasukkan beberapa basa nukleotida dari ujung 5’ daerah target untuk
primer forward dan beberapa basa nukleotida yang komplemen dengan ujung 3’
daerah target untuk primer reverse. Primer didesain dengan menambahkan sisi
restriksi enzim SacI pada primer forward dan enzim XhoI pada primer reverse
agar produk PCR dapat diinsersikan ke vektor plasmid sehingga mudah disimpan
dan dapat diperbanyak dengan teknik kloning. Penambahan beberapa basa
nukleotida lebih dari 3 juga dilakukan agar primer yang dihasilkan lebih stabil.
SKRIPSI
AMPLIFIKASI GEN PENYANDI CARBOHYDRATE BINDING MODULE
(CBM) GbtXyl43B DARI Geobacillus thermoleovorans IT-08
IKA QURROTUL AFIFAH
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
21
Primer yang dihasilkan diberi nama FCBM1 untuk primer forward dan RCBM1
untuk primer reverse. Berikut hasil desain primer menggunakan program Clone
Manager.
Tabel 4.2. Hasil desain primer menggunakan program Clone Manager
Nama
FCBM1
Urutan Basa Nukleotida
5- CGTCGAGCTCATGACTTTAC -3
RCBM1 5- CCCCCTCGAGATAATAATTCCC -
Panjang
Sisi Restriksi
20 mer
SacI
22 mer
XhoI
3
Hasil primer yang didesain menggunakan program Clone Manager
memiliki parameter sebagai berikut:
Gambar 4.2b. Parameter primer FCBM1 yang dihasilkan dari program Clone
Manager
SKRIPSI
AMPLIFIKASI GEN PENYANDI CARBOHYDRATE BINDING MODULE
(CBM) GbtXyl43B DARI Geobacillus thermoleovorans IT-08
IKA QURROTUL AFIFAH
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
22
Gambar 4.2c. Parameter primer RCBM1 yang dihasilkan dari program Clone
Manager
Sedangkan dari hasil sintesis oleh Oligo Macrogen primer forward memiliki Tm
58,4°C dan primer reverse 62,1°C.
Dalam setiap siklus PCR terjadi tiga macam proses yaitu denaturasi,
annealing (penempelan), dan extension (perpanjangan). Campuran reaksi
dipanaskan pada suhu 94°C sehingga ikatan hidrogen yang membentuk
konformasi double helix terputus menghasilkan rantai tunggal DNA (denaturasi).
Suhu kemudian diturunkan menjadi 50-60 °C sehingga memungkinkan terjadinya
annealing (penempelan) primer pada sisi yang spesifik (Brown, 2010). Annealing
(penempelan) harus dilakukan pada suhu yang tepat karena jika suhu yang
digunakan terlalu rendah, primer akan menempel ke daerah yang kurang spesifik
sehingga dimungkinkan akan terjadi amplifikasi lebih dari satu gen. Namun,
apabila suhu yang digunakan terlalu tinggi kemungkinan pimer tidak akan
menempel pada sisi manapun dari cetakan DNA (Dieffenbach et al, 1993). Proses
SKRIPSI
AMPLIFIKASI GEN PENYANDI CARBOHYDRATE BINDING MODULE
(CBM) GbtXyl43B DARI Geobacillus thermoleovorans IT-08
IKA QURROTUL AFIFAH
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
23
extension (perpanjangan) selanjutnya dimulai dengan menaikkan suhu menjadi
74 °C sesuai dengan suhu optimum enzim Taq DNA polimerase (Brown, 2010).
Gambar 4.2d. Siklus yang terjadi dalam PCR (Brown, 2010)
Dalam penelitian ini amplifikasi dilakukan dengan menggunakan alat
thermal cycler gradien. Thermal cycler gradien memungkinkan untuk evaluasi 812 variasi suhu annealing, polimerisasi atau denaturasi dalam satu kali running.
Amplifikasi dilakukan pada kondisi denaturasi dengan suhu 95oC selama 30 detik,
annealing pada variasi suhu (sesuai dengan hasil optimasi PCR gradien) selama
30 detik dan extension pada suhu 72oC selama 56 detik dengan jumlah siklus 30
kali. Proses amplifikasi diawali dengan predenaturasi pada suhu 95oC selama 3
menit dan diakhiri dengan post extension yang dilakukan pada suhu 72oC selama
7 menit. Variasi suhu annealing yang dipilih adalah 56, 57, 58,2, 58,4, 59,4 dan
61,6°C. Gen Carbohydrate Binding Module (CBM) GbtXyl43B teramplifikasi
pada suhu 56, 57, 58,2, 58,4, dan 59,4°C sedangkan pada suhu 61,6°C tidak
terjadi amplifikasi.
SKRIPSI
AMPLIFIKASI GEN PENYANDI CARBOHYDRATE BINDING MODULE
(CBM) GbtXyl43B DARI Geobacillus thermoleovorans IT-08
IKA QURROTUL AFIFAH
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
24
Gambar 4.2e. Kondisi reaksi PCR
Untuk
mengetahui
keberhasilan
amplifikasi
dilakukan
analisa
menggunakan elektroforesis gel agarosa. Dari hasil elektroforesis diketahui bahwa
amplikon yang diperoleh memiliki ukuran sekitar 400 bp. Ukuran ini sesuai
dengan ukuran gen Carbohydrate Binding Module (CBM) GbtXyl43B beserta
linkernya hasil penelitian Ratnadewi (2013)
AB
C
400 bp
Gambar 4.2f. Elektroforegram hasil amplifikasi gen Carbohydrate Binding
Module (CBM) GbtXyl43B beserta linkernya dengan
menggunakan primer FCBM1 dan RCBM1. Lajur A adalah hasil
amplifikasi pada suhu 58,4°C; B adalah hasil amplifikasi pada
suhu 59,4°C; C adalah Marker GeneRulerTM 1 kb DNA ladder
SKRIPSI
AMPLIFIKASI GEN PENYANDI CARBOHYDRATE BINDING MODULE
(CBM) GbtXyl43B DARI Geobacillus thermoleovorans IT-08
IKA QURROTUL AFIFAH
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Produk
PCR
yang
telah
diperoleh
25
dimurnikan
dengan
tujuan
menghilangkan sisa-sisa zat dari reagen PCR sehingga hanya tertinggal DNA saja.
Pemurnian DNA dilakukan dengan menggunakan reagen dari QIAquick Gel
Extraction Kit. Kadar amplikon diukur dengan menggunakan Spektrofotometer
NanoDrop. Kadar DNA Carbohydrate Binding Module (CBM) GbtXyl43B hasil
amplifikasi adalah 482,8 ng/μL.
A B
400 bp
Gambar 4.2g. Elektroforegram hasil pemurnian gen Carbohydrate Binding
Module (CBM) GbtXyl43B beserta linkernya. Lajur A adalah
Marker GeneRulerTM 1 kb DNA ladder; B adalah hasil pemurnian
amplikon
4.3. Analisis urutan basa nukleotida gen penyandi Carbohydrate Binding
Module (CBM) GbtXyl43B
Pada penelitian ini sekuensing dilakukan dengan menggunakan metode
dideoksi terminasi rantai Sanger yang banyak diadopsi untuk prosedur
sekuensing. Metode ini dimulai dengan sintesis untai yang komplementer dengan
ssDNA menggunakan enzim E.coli polimerase I fragmen klenow (atau lebih
sering modifikasi T7 DNA polimerase) dan campuran dNTP (dATP, dTTP,
dGTP, dCTP). Sintesis yang dikatalisis oleh enzim DNA polimerase juga
membutuhkan primer untuk inisiasi. Dalam proses sintesis, nukleotida (dNTP)
SKRIPSI
AMPLIFIKASI GEN PENYANDI CARBOHYDRATE BINDING MODULE
(CBM) GbtXyl43B DARI Geobacillus thermoleovorans IT-08
IKA QURROTUL AFIFAH
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
26
ditambahkan dalam urutan komplementer dengan DNA yang disekuensing. Jika
terdapat 2’, 3'-dideoksiribonukleosida trifosfat (ddNTP) yang tidak memiliki
gugus OH bebas di posisi karbon 3’ dalam campuran reaksi terambil, polimerisasi
akan berakhir karena tidak dapat terhubung dengan nukleotida selanjutnya (Wong,
2006).
Deoksinukleotida
terdapat
dalam jumlah
yang lebih besar dari
dideoksinukleotida sehingga sintesis tidak selalu berakhir didekat primer. Hasil
dari reaksi polimerisasi adalah satu set fragmen baru dengan panjang yang
berbeda-beda dan berakhir di dideoksinukleotida. Fragmen yang terbentuk
dipisahkan dengan elektroforesis gel poliakrilamid atau tabung sistem gel kapiler
berdasarkan perbedaan panjang fragmen. Setelah pemisahan, fragmen dilewatkan
pada detektor fluoresensi yang dapat mendeteksi dideoksinukleotida yang terlabeli
(Brown, 2010). Sekuensing dilakukan dengan menggunakan Applied Biosystem
Sequence Scanner yang dikembangkan berdasarkan metode dideoksi Sanger.
Hasil analisis berupa puncak-puncak kromatogram yang menandakan suatu basa
tertentu.
Gambar 4.3. Proses sekuensing berdasarkan metode dideoksi Sanger yang telah
dikembangkan oleh Applied Biosystem (Brown, 2010)
SKRIPSI
AMPLIFIKASI GEN PENYANDI CARBOHYDRATE BINDING MODULE
(CBM) GbtXyl43B DARI Geobacillus thermoleovorans IT-08
IKA QURROTUL AFIFAH
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
27
Data hasil sekuensing menggunakan primer forward adalah sebagai
berikut.
CGGCCTTTCAATTATATACTTTGTTATACCAGACTACCAAAAGAAGAT
ATCATTTATTCGGCCAAATTAGCTTATAGTATGCATCTTGCTTACAGTA
ATGATGGCATAAATTTTGAACCGTTAAATCACAATTCTGGAATTTTATT
TGCAAAGGCTACTGAAAATGAGAACGGTTCCCTTAACGCAAAGAGTTT
AAAAAATCCATATATATTCCATTTGAAAGACGGGAATTTCGGAGTCAT
AGCTGTTCGGACTAAACCAGATGGTACAAACGATGAGGAGAGTAAAG
GAAAAGTCCTTATTTTTTCATCCCCGGATTTATTGCAATATAAAGAAAT
TGGATTGCTAGACTTGAAGGGAAACACTTTTGTTAATGACGTAGTTTG
TCATTACGACGATGAAAAAAAGGTTTATCTCATCAAATGGAGTGATGG
TTTGGGGAATTATTATCTTCGAGGGGG
Sedangkan data hasil sekuensing menggunakan primer reverse adalah
sebagai berikut.
ACTTCATTTGATGAGATAACCTTTTTTTCATCGTCGTAATGACAAACTA
CGTCATTAACAAAAGTGTTTCCCTTCAAGTCTAGCAATCCAATTTCTTT
ATATTGCAATAAATCCGGGGATGAAAAAATAAGGACTTTTCCTTTACT
CTCCTCATCGTTTGTACCATCTGGTTTAGTCCGAACAGCTATGACTCCG
AAATTCCCGTCTTTCAAATGGAATATATATGGATTTTTTAAACTCTTTG
CGTTAAGGGAACCGTTCTCATTTTCAGTAGCCTTTGCAAATAAAATTCC
AGAATTGTGATTTAACGGTTCAAAATTTATGCCATCATTACTGTAAGC
AAGATGCATACTATAAGCTAATTTGGCCGAATAAATGATATCTTCTTTT
GGTAGTCTGGTATAACAAAGTATATAATTTGATTTTTTATTCGTCTGTA
AAGTCAGATGCTCGACGATT
Sebelum disejajarkan, data sekuensing menggunakan primer reverse
dibuat komplemennya dan dibalik dengan menggunakan software reverse
complement yang terdapat di www.bioinformatics.org sehingga dihasilkan untai
yang sama dengan sense (5’- 3’). Berikut sekuens hasil edit menggunakan
software reverse complement.
AATCGTCGAGCATCTGACTTTACAGACGAATAAAAAATCAAATTATAT
ACTTTGTTATACCAGACTACCAAAAGAAGATATCATTTATTCGGCCAA
ATTAGCTTATAGTATGCATCTTGCTTACAGTAATGATGGCATAAATTTT
GAACCGTTAAATCACAATTCTGGAATTTTATTTGCAAAGGCTACTGAA
AATGAGAACGGTTCCCTTAACGCAAAGAGTTTAAAAAATCCATATATA
TTCCATTTGAAAGACGGGAATTTCGGAGTCATAGCTGTTCGGACTAAA
CCAGATGGTACAAACGATGAGGAGAGTAAAGGAAAAGTCCTTATTTTT
SKRIPSI
AMPLIFIKASI GEN PENYANDI CARBOHYDRATE BINDING MODULE
(CBM) GbtXyl43B DARI Geobacillus thermoleovorans IT-08
IKA QURROTUL AFIFAH
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
28
TCATCCCCGGATTTATTGCAATATAAAGAAATTGGATTGCTAGACTTG
AAGGGAAACACTTTTGTTAATGACGTAGTTTGTCATTACGACGATGAA
AAAAAGGTTATCTCATCAAATGAAGT
Selanjutnya data hasil sekuensing disejajarkan dengan sekuens target
Carbohydrate Binding Module (CBM) GbtXyl43B beserta linkernya pada basa 1468. Berikut hasil pensejajaran dengan menggunakan program Clone Manager.
Dari hasil pensejajaran dengan menggunakan program Clone Manager, terlihat
adanya beberapa basa nukleotida ujung yang hilang. Hal ini disebabkan produk
PCR tidak stabil sehingga perlu dilakukan penyimpanan dalam vektor plasmid
SKRIPSI
AMPLIFIKASI GEN PENYANDI CARBOHYDRATE BINDING MODULE
(CBM) GbtXyl43B DARI Geobacillus thermoleovorans IT-08
IKA QURROTUL AFIFAH
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
29
Data hasil sekuensing menggunakan primer forward dan reverse kemudian
digabungkan untuk mendapatkan sekuens CBM yang utuh.
tgactttac agacgaataa aaaatcaaat tatatacttt gttataccag actaccaaaa
gaagatatca tttattcggc caaattagct tatagtatgc atcttgctta cagtaatgat
ggcataaatt ttgaaccgtt aaatcacaat tctggaattt tatttgcaaa ggctactgaa
aatgagaacg gttcccttaa cgcaaagagt ttaaaaaatc catatatatt ccatttgaaa
gacgggaatt tcggagtcat agctgttcgg actaaaccag atggtacaaa cgatgaggag
agtaaaggaa aagtccttat tttttcatcc ccggatttat tgcaatataa agaaattgga
ttgctagact tgaagggaaa cacttttgtt aatgacgtag tttgtcatta cgacgatgaa
aaaaaggttt atctcatcaa atggagtgat ggtttgggga attattat
Sekuens CBM yang utuh kemudian disejajarkan dengan dengan sekuens
target Carbohydrate Binding Module (CBM) GbtXyl43B beserta linkernya pada
basa 1-468. Pensejajaran dilakukan menggunakan program Basic Local Aligment
Search Tool (BLAST).
SKRIPSI
AMPLIFIKASI GEN PENYANDI CARBOHYDRATE BINDING MODULE
(CBM) GbtXyl43B DARI Geobacillus thermoleovorans IT-08
IKA QURROTUL AFIFAH
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
30
Dari hasil pensejajaran dengan program Basic Local Aligment Search Tool
(BLAST) yang dapat menemukan kesamaan antara sekuens basa, terbukti bahwa
sekuen hasil amplifikasi sama dengan CBM target. Hal ini terlihat dari sekuen
hasil amplifikasi dan CBM target yang sejajar.
SKRIPSI
AMPLIFIKASI GEN PENYANDI CARBOHYDRATE BINDING MODULE
(CBM) GbtXyl43B DARI Geobacillus thermoleovorans IT-08
IKA QURROTUL AFIFAH
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa:
1. Gen penyandi Carbohydrate Binding Module (CBM) GbtXyl43B dari
Geobacillus thermoleovorans IT-08 dapat diamplifikasi dengan PCR
menggunakan primer forward FCBM1 dan primer reverse RCBM1
2. Gen Carbohydrate Binding Module (CBM) GbtXyl43B yang diperoleh
dari proses amplifikasi dengan PCR memiliki ukuran 400 bp.
5.2
Saran
Hasil amplifikasi gen penyandi Carbohydrate Binding Module (CBM)
GbtXyl43B perlu dikloning untuk mendukung penelitian lebih lanjut.
31
SKRIPSI
AMPLIFIKASI GEN PENYANDI CARBOHYDRATE BINDING MODULE
(CBM) GbtXyl43B DARI Geobacillus thermoleovorans IT-08
IKA QURROTUL AFIFAH
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
DAFTAR PUSTAKA
Berg, J. M., Tymockzo, J. L., and Stryer, L., 2010, Biochemistry, 7th Edition, W.
H Freeman and Company, New York.
Boraston, Alisdair B., David N. Bolam, Harry J. Gilbert, and Gideon J. Davies,
2004, Carbohydrate-Binding Modules: Fine-Tuning Polysaccharide
Recognition, Biochem. J, 382:769–781.
Brown, T. A., 2010, Gene Cloning and DNA Analysis, 6th Edition, Wiley
Blackwell, UK.
Christiansen, Camilia, Maher Abou Hachem, Stefan Janecek, Anders Vikso
Nielsen, Andreas Blennow, and Birte Svensson, 2009, The
Carbohydrate-Binding Module Family 20-Diversity, Structure, and
Function, FEBS Journal, 276:5006-5029.
Collins T., Gerday C., and Feller G., 2005, Xylanases, Xylanase Families and
Extremophilic Xylanases, FEMS Microbiol Rev, 29:3-23.
Dieffenbach, C. W., T. M. J. Lowe, and G. S. Dveksler, 1993, General Consepts
for PCR Primer Design, Genome Res., 3:S30-S37.
Fan, Zhanmin, Kurt Wagschal, Charles C. Lee, Que Kong, Katherine A. Shen,
Indu B. Maiti, and Ling Yuan, 2008, The Construction and
Characterization of Two Xylan-Degrading Chimeric Enzymes,
Biotechnol. and Bioeng., 102:684-692.
Gilbert, Harry J., J. Paul Knox, and Alisdair B. Boraston, 2013, Advances in
Understanding the Molecular Basis of Plant Cell Wall Polysaccharide
Recognition by Carbohydrate-Binding Modules, Curr. Opinion in Strct.
Biol., 23:669-677.
Gilkes, N. R., Warren, R. A. J., Miller, Jr, R. C. and Kilburn, D. G., 1988, Precise
Excision of The Cellulose Binding Domains from Two Cellulomonas
Fimi Cellulases by A Homologous Protease and The Effect on
Catalysis, J. Biol. Chem., 263:10401–10407.
Girio, F. M., Fonseca C., Carvalheiro F., Duarte L. C., Marques S., and Bogel
Lukasik R., 2010, Hemicelluloces for Fuel Ethanol: a Review. Biores.
Technol., 101:4775-4800.
Greenwood, Jeffrey M., Neil R. Gilkes, Douglas G. Kilburn, Robert C. Miller,
and R. Antony J. Warren, 1988, Fusion to an Endoglucanase Allows
Alkaline Phosphatase to Bind to Cellulose, FEBS LETTERS,
244(1):122-131.
32
SKRIPSI
AMPLIFIKASI GEN PENYANDI CARBOHYDRATE BINDING MODULE
(CBM) GbtXyl43B DARI Geobacillus thermoleovorans IT-08
IKA QURROTUL AFIFAH
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
33
Hori, H., and Elbein, A.D., 1985, The Biosynthesis of Plant Cell Wall
Polysaccharides, In: Higuchi, T. (Ed.), Biosynthesis and Biodegradation
of Wood Components, Academic Press Inc., Orlando, FL, 109–135.
Howe, Christopher, 2007, Gene Cloning and Manipulation, Cambridge University
Press, New York.
Huang, Junli, Guixue Wang and Li Xiao, 2006, Cloning, Sequencing and
Expression of the Xylanase Gene from a Bacillus subtilis Strain B10 in
Escherichia coli, Bioresource Technol., 97:802–808.
Levy, Ilan, Amos Nussinovitch, Etai Shpigel, and Oded Shoseyov, 2002,
Recombinant Cellulose Crosslinking Protein: A Novel PaperModification Biomaterial, Cellulose, 9:91–98.
Mood, Sohrab Haghighi, Amir Hossein Golfeshan, Meisam Tabatabaei,
Gholamreza SalehiJouzani, Gholam Hassan Najafi, Mehdi Gholami, and
Mehdi Ardjmand, 2013, Lignosellulosic Biomass to Bioethanol, a
Comprehensive Review with a Focus on Pretreatment, Renew.and Sust.
Review, 27:77-93.
Obembe, Olawole O., Evert Jacobsen, Jaap Timmers, Harry Gilbert, Anthony W.
Blake, J. Paul Knok, Richard G. F. Visser, and Jean Paul Vincken, 2007,
Promiscuous, Non-Catalytic, Tandem Carbohydrate-Binding Modules
Modulate the Cell-Wall Structure and Development of Transgenic
Tobacco (Nicotina tabacum) Plants, J. Plasnt Res., 120:605-617.
Puspaningsih, Ni Nyoman Tri, 2004, Pencirian Enzim Xilanolitik dan Kloning
Gen Penyandi Xilosidase dari Bacillus thermoleovorans IT-08,
Disertasi, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Ratanakhanokchai, Khanok, Khin Lay Kyu, and Morakot Tanticharoen, 1999,
Purification and Properties of a Xylan Binding Endoxylanase from
Alkaliphilic Bacillus sp. Strain K-1, Applied and Environ. Microbiol.,
65(2):694–697.
Ratnadewi, Anak Agung Istri, Muchzainal Fanani, Sari Dewi Kurniasih, Makiko
Sakka, Eddy Bagus Wasito, Kazuo Sakka, Zeily Nurachman, and Ni
Nyoman Tri Puspaningsih, 2013, β-D-Xylosidase from Geobacillus
thermoleovorans
IT-08:
Biochemical
Characterization
and
Bioinformatics of the Enzyme, Appl Biochem Biotechnol, 170:1950–
1964.
Ravalason, Holy, Isabelle Herpoël Gimbert, Eric Record, Frédérique Bertaud,
Sacha Grisel, Sandra deWeerte, Cees A.M.J.J. van den Hondele, Marcel
Asthera, Michel Petit-Conil, and Jean-Claude Sigoillot, 2009, Fusion of A
Family 1 Carbohydrate Binding Module of Aspergillus niger to the
SKRIPSI
AMPLIFIKASI GEN PENYANDI CARBOHYDRATE BINDING MODULE
(CBM) GbtXyl43B DARI Geobacillus thermoleovorans IT-08
IKA QURROTUL AFIFAH
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
34
Pycnoporus cinnabarinus Laccase for Efficient Softwood Kraft Pulp
Biobleaching, Journal of Biotechnol., 142:220–226.
Sambrook, J., and Russel, David W., 2001, Molecular Cloning, A Laboratory
Manual, 3th Edition, Volume 2, Cold Spring Harbor Laboratory Press,
United States of America.
Subramaniyan, S., and P. Prema, 2002, Biotechnology of Microbial Xylanases:
Enzymology, Molecular Biology and Application, Critical Rev. in Biol.,
22(1):33-64.
Sunna, A., and G. Antranikian, 1997, Xylanolytic Enzymes from Fungi and
Bacteria, Critical Rev. in Biotechnol., 17(1):39-67.
Tan, I., 1999, Characterization of Thermophilic Bacterium Producing
Xylanolitic Enzyme from Hot Spring Gunung Pancar Bogor, Master
Thesis, Institut Pertanian Bogor, Indonesia.
Teng, Chao, Huiyong Jia, Qiaojuan Yan, Peng Zhou, and Zhengqiang Jiang, 2011,
High-Level Expression of Extracellular Secretion of A β-Xylosidase
Gene from Paecilomyces thermophila in Escherichia coli, Journal of
Bio. Technol., 102:1822–1830.
Wagschal, Kurt, Chamroeun Heng, Charles C. Lee, George H. Robertson,
William J. Orts and Dominic W. S. Wong, 2009, Purification and
Characterization of a Glycoside Hydrolase Family 43 β-xylosidase
from Geobacillus thermoleovorans IT-08, Appl Biochem Biotechnol,
155:304–313.
Wong, Dominic W.S., 2006, The ABCs of Gene Cloning, Second Edition,
Springer, USA.
Yin, Qiuyu, Yigang Teng, Ming Ding, and Fukun Zhao, 2011, Site-Directed
Mutagenesis of Aromatic Residues in the Carbohyfrate-Binding
Module of Bacillus endoglucanase EGA Decreases Enzym
Thermostability, Biothecnol Lett, 33:2209-2216.
Zhang, Y., S. Chen, M. Xu, A. Cavoco-Paulo, J. Wu, and J. Chen, 2010,
Characterization of Thermobifida Fusca Cutinase-CarbohydrateBinding Module Fusion Proteins and Their Potential Application in
Bioscouring. Appl. Env. Microbiol., 76:6870-6876.
SKRIPSI
AMPLIFIKASI GEN PENYANDI CARBOHYDRATE BINDING MODULE
(CBM) GbtXyl43B DARI Geobacillus thermoleovorans IT-08
IKA QURROTUL AFIFAH
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 1. Komposisi Buffer PCR
Komposisi 10x Pfu Buffer dengan 20 mM MgSO4:
200 mM Tris-HCl (pH 8,8 pada suhu 25°C)
100 mM (NH4)2SO4
100 mM KCl
1 mg/mL Bovine Serum Albumin (BSA)
1% (v/v) Triton X-100
20mM MgSO4
SKRIPSI
AMPLIFIKASI GEN PENYANDI CARBOHYDRATE BINDING MODULE
(CBM) GbtXyl43B DARI Geobacillus thermoleovorans IT-08
IKA QURROTUL AFIFAH
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 2. Komposisi Buffer TAE
Larutan Stok TAE 50X:
242 g Tris-Base
57,1 mL asam asetat glasial
100 mL EDTA 0,5 M pH 8
Konsentrasi larutan kerja (1x):
0,04 Tris-base
0,001 M EDTA
SKRIPSI
AMPLIFIKASI GEN PENYANDI CARBOHYDRATE BINDING MODULE
(CBM) GbtXyl43B DARI Geobacillus thermoleovorans IT-08
IKA QURROTUL AFIFAH
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 3. Elektroforegram hasil sekuensing menggunakan FCBM1
SKRIPSI
AMPLIFIKASI GEN PENYANDI CARBOHYDRATE BINDING MODULE
(CBM) GbtXyl43B DARI Geobacillus thermoleovorans IT-08
IKA QURROTUL AFIFAH
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 4. Elektroforegram hasil sekuensing menggunakan RCBM1
SKRIPSI
AMPLIFIKASI GEN PENYANDI CARBOHYDRATE BINDING MODULE
(CBM) GbtXyl43B DARI Geobacillus thermoleovorans IT-08
IKA QURROTUL AFIFAH
Download