68 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG

advertisement
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU HOMOSEKSUAL (GAY)
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU
HOMOSEKSUAL (GAY) DI KOTA KEDIRI
Niernoventy ; Sandu Siyoto ; Dhita Kurnia Sari
STIKES Surya Mitra Husada
ABSTRACT
Homosexual (gay) is a global problem and has become a phenomenon
that is widely discussed in the community. The existence of homosexual (gay) in
the kediri city currently reached 145 people , based on the data KPAD Kediri in
2012. Gay is an interest in the same sex attraction to the same sex (sexual
orientation). Sexual orientation is caused by a complex interaction between
environmental factors, cognitive and biological. The purpose of this study is to
explore and describe the factors associated with homoseksuial behavior (gay) .
This research used a descriptive research design with qualitative
approach. Social situation of this research among homosexual (gay) in kediri city.
The Instrument used is the research own and in-depth interview techniques.
Technique of sampling used by the researchers that the informant snowball
sampling amounted to 6 people .
The results showed that the someone become to homosexsual not far
from a experience pass time such as Psychology some informants in the past
have experienced less favorable than their own parents or relatives. Parent is
partially informants spoiled by his parents in a small time even until now . Given
toys such as dolls and cared for just like women. Over all the informant obtain
sexual abuse and sexual harassment in the past. Such as oral eratism genitals
actors, in harmony (not sex) and make informants traumatic and feel it has been
true activity. Based on the result s informan get closer to God Almighty,so that
informants be like men in general as well as a positive activity, useful for the
community and society .
Keywords : Behaviour, Homosexsual (gay)
PENGANTAR
walaupun di negara-negara barat
fenomena ini sudah tidak lagi
menjadi suatu fenomena yang
dianggap tabu lagi (Piliang dalam
Soetjiningsing,2004).
Orientasi seksual yang lazim
ada dalam masyarakat adalah
heteroseksual
sedangkan
homoseksual
oleh
masyarakat
dianggap sebagai penyimpangan
orientasi seksual. Orientasi seksual
disebabkan oleh interaksi yang
kompleks antara faktor lingkungan,
kognitif, dan biologis. Pada sebagian
besar individu, orientasi seksual
terbentuk sejak masa kecil.Hasil
penelitian-penelitian
sebelumnya
Homoseksual
merupakan
masalah
global
dan
modern
sekarang ini, gaya hidup atau life
style merupakan hal yang sangat
penting dan kerap menjadi ajang
untuk menunjukkan identitas diri.
Homoseksual sudah menjadi suatu
fenomena yang banyak dibicarakan
di dalam masyarakat, baik di
berbagai
negara
maupun
di
Indonesia.Di
Indonesia
sendiri
homoseksual masih menjadi suatu
fenomena seksual yang masih
terbilang tabu dan dianggap aneh
oleh
sebagian
masyarakat,
68
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU HOMOSEKSUAL (GAY)
menganggap bahwa ada kombinasi
antara faktor biologis dan lingkungan
sebagai penyebab orientasi seksual
homoseksual
(Feldmen
dalam
Kartono,2005).
Laki Laki yang homoseks
disebut Gay, sedangkan perempuan
yang homoseks disebut lesbian.
Homoseksualitas mengacu pada
interaksi seksual dan atau romantis
antara pribadi yang berjenis kelamin
sama secara situasional atau
berkelanjutan.
Menurut
Savinswilliams
(2005)
seorang
gay
mengacu pada salah satu atau lebih
dari karakteristik yaitu same-sex
feeling
(memiliki
ketertarikan
sesama jenis), same-sexbehaviour
(pernah berhubungan seks dengan
sesama jenis), dan mengidentifiikasi
dirinya sendiri sebagai gay.Ada
banyak pendapat dimana teori queer
ini dibedakan dari teori pembebasan
gay yang paling awal.
Dengan
munculnya
seksualitas di era modern seseorang
ditempatkan dalam kategori tertentu
yaitu
kedua
pasangan
tidak
bertindak atas kecenderungan baik
yang aktif maupun pasif.Maka dari
itu pemahaman seksualitas tidak
dapat ditinjau dari segi natural
semua pemahaman seksualitas
dibangun dan
dimediasi oleh
pemahaman
budaya.Akibatnya
kaum homoseksual gay ataupun
lesbian pada saat ini menganggap
diri mereka itu normal dikarenakan
mereka menganggap apa yang
terjadi pada diri mereka merupakan
perkembangan
sosial
semata
(Kartono, 2005)
Berdasarkan
data
yang
didapat oleh Gaya Nusantara
menyebutkan bahwa jumlah gay di
Indonesia mencapai angka 20.000
orang. Menurut para ahli dan PBB
jumlah gay 2012 diperkirakan 3
juta,tahun 2010 diperkirakan 800ribu
,Jakarta diperkirakan 5000 dan
Indonesia 8-10 juta populasi pria
pada tahun 2003 survey YPKN 45ribu gay.Menurut Gaya Nusantara
348ribu gay dari 6juta penduduk
Jatim. (Dinkes,Jatim 2013).Kota
Medan yang merupakan kota
terbesar ketiga di Indonesia sendiri
sudah dikatakan kota metropolitan
dimana dengan jumlah penduduknya
yang sangat banyak tidak jauh dari
gaya hidup menyimpang dan
perilaku seksual yang menyimpang
atau beresiko. Berdasarkan data
yang didapat, diperkirakan jumlah
gay di kota Medan berjumlah 2.721
orang,
di
Serdang
Bedagai
berjumlah 360 orang gay dan di Deli
Serdang berjumlah 512 orang
gay.(Dinkes Medan,2010)
Kota Kediri merupakan kota
yang sedang berkembang di Jawa
Timur tidak jauh dari perilaku
Homoseksual
(gay).Berdasarkan
data
yang
didapat,diperkirakan
jumlah gay di Kota Kediri berjumlah
145 orang yang terdaftar di
komunitas Gay dan LSM pada bulan
Juni 2012.(KPAD Kota Kediri,2012).
Berdasarkan
hasil
studi
pendahuluan peneliti pada tanggal
24 Juni 2013 di Dinas Kesehatan
Kota Kediri didapatkan 119 gay yang
terdaftar dan terdata di Kota
Kediri.(Data P2MK Dinas Kesehatan
Kota
Kediri,2013).Dan
studi
pendahuluan di KPAD Kota Kediri
dari jumlah komunitas Gay sebanyak
152 yang terdaftar dan terdata pada
tahun 2013.Dan usia mereka rata
rata
18-30
tahun.Berdasarkan
pemetaan dari KPAD Kota Kediri
tahun 2013 didapat beberapa
hotspot yang dijadikan tempat
berkumpul komunitas gay tercatat
Gor
Joyoboyo
15
orang
gay,dermaga 50 orang gay, Sekartaji
39 orang gay,Food Park Mal 15
orang gay,Salon Aan 15 orang gay,
Jln.Pandean 10 orang gay,Goa
69
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU HOMOSEKSUAL (GAY)
Selomangleng 3 orang gay dan
Alun-Alun Kota 5 orang gay.
Kenyataan ini menunjukkan
bahwa
pertemanan
menuju
perbuatan dan permainan seksual
sebenarnya merupakan hal yang
tidak wajar. Kematangan seksual
tidak
selalu
sejajar
dengan
pertambahan
usia.Kebanyakan
faktor lingkungan mempengaruhi
seseorang untuk menjadi gay
(Hastaning,
2008).Selain
faktor
hormonal, bisa saja seseorang
menjadi homoseksual dikarenakan
keluarga yang tidak harmonis,
misalnya figur bapak sebagai lakilaki yang kejam membuat seseorang
dapat menjadi homoseksual serta
faktor lingkungan (konstruksi sosial)
sangat
mempengaruhi
perkembangan
seorang
anak,
termasuk
pembentukan
atau
pemilihan
orientasi
seksualnya,
misalnya bagaimana orang tua
mengasuh anak,hubungan antar
keluarga, lingkungan pergaulan dan
pertemanan. ternyata juga menjadi
penyuka sesama jenis. Atau bisa
saja karena interaksi berbagai faktor
yaitu
faktor
lingkungan
(sosiokultural), biologis, dan faktor
pribadi/personal
(psikologis).Jadi
banyak faktor penyebab, dan harus
ditelaah dulu lebih lanjut. (Hastaning,
2008).
Jika pada tahun 1980-an,
perilaku homoseksual itu masih
masuk pada perilaku penyimpangan
seksual. Namun dari tahun 2000,
homoseksual telah masuk pada
gaya hidup (lifestyle).Berdasarkan
uraian di atas muncul masalah faktor
faktor yang mempengaruhi perilaku
homoseksual (gay).Sehingga penulis
tertarik untuk melakukan penelitian
Studi
Kualitatif
dengan
judul
“Analisis
Faktor
Faktor
Yang
Berhubungan
Dengan
Perilaku
Homoseksual (Gay)”.
BAHAN DAN CARA PENELITIAN
Metode
penelitian
ini
menggunakan metode penelitian
kualitatif. Metode kualitatif adalah
metode
penelitian
yang
berlandaskan pada filsafat post
positivisme digunakan untuk meneliti
pada kondisi obyek yang alamiah
(sebagai
lawannya
adalah
eksperimen) dimana peneliti adalah
sebagai
instrumen
kunci,tehnik
pengumpulan data dilakukan secara
triangulasi (gabungan), analisis data
bersifat induktif/kualitatif, dan hasil
penelitian
kualitatif
lebih
menekankan
makna
daripada
generalisasi (Sugiyono,2011).
Metode kualitatif digunakan
karena permasalahan belum jelas,
holistik, kompleks, dinamis dan
penuh makna sehingga tidak
mungkin data pada situasi social
tersebut dijaring dengan metode
penelitian
kuantitatif.Selain
itu
peneliti
bermaksud
memahami
situasi social secara mendalam,
menemukan pola, hipotesis dan
teori.
Metode
(prosedur)
pengumpulan data dalam penelitian
kualitatif
adalah
wawancara
mendalam
(in-dept-interview),
observasi/pengamatan,
dokumentasi, dan / gabungan
keempatnya (Sugiyono, 2008).
Dalam penelitian kualitatif,
yang menjadi instrument atau alat
penelitian adalah peneliti itu sendiri.
Oleh karena itu sebagai instrument
juga harus ”divalidasi” seberapa jauh
peneliti kualitatif siap melakukan
penelitian yang selanjutnya terjun ke
lapangan. Validasi terhadap peneliti
sebagai instrument meliputi validasi
terhadap
pemahaman
metode
penelitian kualitatif, penguasaan
wawasan terhadap bidang yang
diteliti, kesiapan peneliti untuk
memasuki objek penelitian, baik
70
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU HOMOSEKSUAL (GAY)
secara akademik maupun secara
logistiknya. Yang melakukan validasi
adalah peneliti sendiri, melalui
evaluasi
diri
seberapa
jauh
pemahaman
terhadap
metode
kualitatif, penguasaan teori dan
wawasan terhadap bidang yang
diteliti, serta kesiapan dan bekal
memasuki lapangan (Sugiyono,
2008).
banyak orang yang tabu bahasa
binan ini.
Berdasarkan
karakteristik
umur didapatkan data karakteristik
informan yang berumur antara 21 –
25 tahun adalah 2 orang sedangkan
yang berumur 26 - 30 tahun adalah
4 orang.Dilihat dari Latar belakang
tingkat pendidikan,informan gay
yang tingkat pendidikan SMA
sebanyak 2 orang,dan S I sebanyak
4 orang.Jenis pekerjaaan informan
gay sangat beragam.Informan gay
yang bekerja sebagai manajer
sebanyak
1
orang,sebagai
wiraswasta
sebanyak
2
orang,karyawan swasta sebanyak 2
orang
dan
sebagai
perawat
sebanyak 1 orang.
HASIL PENELITIAN
KARAKTERISTIK INFORMAN
Berdasarkan data gay yang
ada di kota kediri memang cukup
banyak, adapun pendekatan kepada
beberapa
informan
sesuai
rekomendasi dan pengantar dari
informan kunci tidak semua bersedia
diwawancara.Dikarenakan sebagian
dari mereka merasa malu dan
kurang
terbuka
kepada
peneliti.Sehingga sesuai dengan
kriteria penelitian dan yang bersedia
terdiri dari 6 informan.Perilaku
homoseksual (gay) meliputi cara
berpakaian, berjalan dan bahasa
komunikasi yang mereka gunakan di
kalangan
merekapun
berkarakter.Selain itu karakteristik
informan
juga
meliputi
umur,pendidikan terakhir,pekerjaan
dan bertempat tinggal di kota Kediri.
Dari hasil penelitian tersebut
diperoleh sebagian informan terlihat
kemayu seperti wanita ketika
berjalan,dan
cara
berpakaian
mereka juga tampak lebih modis dan
lebih stylish sesuai trend masa kini.
Saat berbicara informan tampak
lebih expressive dengan bahasa
komunikasi yang sering mereka
gunakan di kalangan gay. Bahasa
komunikasi
tersebut
istilahnya
adalah bahasa binan. Yang artinya
bahasa yang unik dan mempunyai
kode kode tertentu sehingga tidak
HASIL WAWANCARA INFORMAN
PERILAKU HOMOSEKSUAL (GAY)
Hasil penelitian mengenai
klarifikasi
informan
yang
berhubungan
dengan
perilaku
homoseksual (gay) yaitu merupakan
suatu ketertarikan dengan sesama
jenis.Yang Padahal sebagai laki laki
seharusnya tertarik dengan lawan
jenis.Akan tetapi homoseksual (gay)
lebih mengagumi sesama jenis
seperti informan 1 dan 6. Namun
ada pula informan yang menyatakan
bahwa informan timbul rasa suka
terhadap
orang
lain
yang
mempunyai jenis kelamin sama atau
sejenis seperti informan 2 dan 3.
FAKTOR
FAKTOR
YANG
BERHUBUNGAN
DENGAN
PERILAKU HOMOSEKSUAL (GAY)
PSIKOLOGI
Pengalaman
hubungan
orang tua dan informan di masa
kanak kanak sangat berpengaruh
pada kecenderungan homoseksual
(gay).Sebagian informan merasa
71
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU HOMOSEKSUAL (GAY)
bahwa orang tua nya dahulu
memberikan
pengalaman
yang
diingat oleh informan sampai saat
ini. Seperti cara berpakain dan
berdandan.
Sehingga
informan
berperilaku homoseksual (gay).
Permainan yang dimainkan
informan di mass kanak kanak
sangat berpengaruh dengan perilaku
homoseksual (gay).Para informan
tidak menyukai hal hal yang
berhubungan dengan permainan laki
laki dan teman teman informanpun
di masa kecil banyak yang
perempuan sampai dengan saat ini.
Ada pula informan di masa
lalu mendapat pengalaman yang
kurang
menyenangkan
dari
heteroseksual justru menjadikan
informan menjadi (gay) ataupun
keluarga sendiri.Patah hati juga
menjadikan
penyebab
kecenderungan menjadi gay.
Tetapi ada salah satu
informan yang mengatakan bahwa
dirinya seperti saat ini adalah karena
mempunyai hubungan yang buruk
dengan ibu tirinya.Rasa benci timbul
dengan
perempuan
dan
mengganggap perempuan itu selalu
kejam,sehingga informan menjadi
nyaman dengan laki laki sampai
dengan saat ini.
Sebagian besar,pola asuh
orang tua berdasarkan kriteria
penampilan fisik pada informan
adalah
menginginkan
anaknya
tampil
layaknya
mengasuh
perempuan
karena
keinginan
mempunyai anak perempuan yang
tidak terkabulkan.
PENGALAMAN
SEKSUAL
(KEKERASAN
SEKSUAL
/
PELECEHAN SEKSUAL)
Sebagian
dari
informan
pernah
mendapat
pengalaman
seksual yang kurang menyenangkan
dari lingkungan bahkan di dalam
keluarga itu sendiri. Baik yang
sesama
jenis
atau
bahkan
heteroseksual yang melakukan.
Dari pengalaman seksual
atau pelecehan seksual yang dialami
oleh informan, sebagian informan
mengatakan
bentuk
pelecehan
tersebut
beragam.
Informan
dipakasa
dan
dipegangi
alat
kelaminnya.
Ada pula informan yang
mengatakan pengalaman seksual
yang dialami itu adalah mengoral
kelamin kakak kandungnya sendiri
dan ada juga alat kelamin seseorang
yang menjadi panutan di ponpes
informan digesek gesekkan di alat
kelamin informan.
POLA ASUH ORANG TUA
Sebagian besar informan
mengatakan pola asuh orang tua
informan
adalah
sangat
memanjakan informan sehingga
informan merasa yang paling
diperhatikan dan dituruti semua
keinginannya.
Salah
satu
informan
mengatakan lebih disiplin ketika pola
asuh dari orang tua dulu.Tetapi ada
jugs informan yang merasa kurang
diperhatikan dan pengalaman yang
kurang baik dengan orang tuanya.
Salah satu informan yang
mengatakan
bahwa
dalam
membentuk diri informan adalah
ibunya tetapi di samping itu informan
juga menganggap bapaknya adalah
seseorang yang dewasa dan
memberikan rasa nyaman bagi
informan sehingga memberikan
kekaguman tersendiri dan terbawa
sampai saat ini mengagumi orang
yang lebih dewasa.
PEMBAHASAN
72
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU HOMOSEKSUAL (GAY)
FAKTOR
FAKTOR
YANG
BERHUBUNGAN
DENGAN
PERILAKU HOMOSEKSUAL (GAY)
hati,sakit hati dan sedih pastinya
seperti yang disampaikan informan
4.Akan tetapi ada juga informan
yang mendapat pengalaman yang
kurang menyenangkan dari kakak
kandungnya sendiri bukan dalam hal
percintaan
melainkan
adanya
perilaku seksual yang kurang
menyenangkan saat anak anak
seperti yang disampaikan informan
1.
Psikologi
Perilaku Sissy (Tidak Menyukai
Permainan Laki- Laki)
Menurut sebagian besar
informan,saat mereka dulu masih
kecil orang tua mereka memberikan
pengalaman yang selalu diingat oleh
informan sampai saat ini.Seperti
cara berpakaian
mereka
dan
berdandan di waktu kecil dan
bersifat kewanita wanitaan seperti
informan 2. Ada pula informan yang
merasa saat itu cara berdandan
yang diberikan ibunya kepada nya
adalah seperti anak perempuan
seperti halnya dibedakin,dan diberi
foundation agar anaknya itu terlihat
manis dan rapi, akan tetapi informan
tidak menolak hal tersebut seperti
informan 1 dan 4, selain berdandan
mereka juga cara sendiri untuk
berpakaian.Karena orang tua salah
satu informan ingin memiliki anak
perempuan jadi orang tua informan
membelikan baju baju perempuan
seperti informan 3.Ada pula walau
orang
tuanya
mereka
tidak
memberikan cara berpakaian seperti
wanita tetapi informan senang
dengan pakain perempuan seperti
rok karena informan merasa seperti
wanita seperti yang disampaikan
informan 2.
Pola Asuh Orang Tua
Beberapa
informan
mengungkapkan bahwa mereka dari
kecil diberikan pola asuh yang
sangat mamanjakan dan menuruti
semua kemauan anak walau tidak
pada tempatnya sebenarnya dan
membebaskan
sehingga
paling
diperhatikan seperti informan 3.
Pengalaman Seksual /kekerasan
seksual / pelecehan seksual
(sexual abuse)
Dari
beberapa
informan
mengungkapkan bahwa mereka
pernah
mendapat
pengalaman
seksual
yang
kurang
menyenangkan.Bentuk pengalaman
seksual tersebut seperti pelecehan
seksual dan kekerasan seksual di
waktu kecil.Dan yang melakukan
pelecehan dan kekerasan tersebut
adalah keluarga itu sendiri bahkan
teman mereka sendiri. Baik yang
sesama
jenis
atau
bahkan
heteroseksual yang melakukannya
seperti informan 1 dan 3.Hal yang
pelaku yang tidak bertanggung
jawab beragam mulai dari dipaksa
untuk memegang kelamin alat
kelamin
pelaku,mengoral
alat
kelamin,bahkan sampai disetubuhi
(bukan berhubungan badan) seperti
menggesek gesekkan alat kelamin
pelaku di perut informan seperti
informan 1.
Pengalaman
Yang
Kurang
Menyenangkan Dari Orang Tua &
Saudara
Beberapa
informan
mengungkapkan apabila pernah
mendapatkan pengalaman yang
kurang menyenangkan dari orang
orang yang mereka sayang.Seperti
mereka
pernah
mempunyai
pasangan
perempuan
tetapi
informan justru diputus ketika saat
berpacaran. Akhirnya merasa patah
PENUTUP
73
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU HOMOSEKSUAL (GAY)
pada
komunitas
agar
lebih
merangkul teman teman (gay), juga
memberikan
kegiatan
kegiatan
positif
dan
bermanfaat
untuk
komunitas serta masyarakat.
Bagi Masyarakat, diharapkan
bagi masyarakat memahami bahwa
komunitas homoseksual (gay) bukan
merupakan aib bagi masyarakat
namun mereka adalah sama seperti
kita semua, mereka mempunyai hak
serta kewajiban yang sama dalam
menjalankan kehidupan ini.
KESIMPULAN
Sebagian
informan
mempunyai ketertarikan dengan
sesama jenis yang disebut gay sejak
mereka masih SMA, dan mereka
mempunyai sikap dan tingkah laku
yang menjadikan identitas mereka
sebagai gay dari cara berjalan,
berdandan
dan
berkomunikasi
ataupun
berinteraksi
dengan
menggunakan
bahasa
mereka
sendiri. Dari segi orientasi seksual
yang
mengarah
pada
suatu
hubungan
(in-relationship),
gay
dibedakan menjadi tiga yaitu top, bot
dan vers. Begitu juga dengan
mekanisme koping yang mereka
gunakan sebagai penyesuaian diri
dan pertahanan diri informan dengan
diplacement, sublimasi dan proyeksi.
KEPUSTAKAAN
1. Affifudin.(2009). Metode Tekhnik
Pengumpulan Data Kuantitatif
dan Kualitatif. Jakarta: EGC
2. Bungin, Burhan. (2003). Analisis
Data
Penelitian
Kualitatif.
Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
3. DepkesR.I (2003). Pedoman
Nasional Perawatan,Dukungan
dan
Pengobatan
Bagi
ODHA.Buku Pedoman Untuk
Petugas Kesehatan dan Petugas
Lainnya.jakarta:Ditjen PPM dan
PL Depkes.
4. Dinkes Kota Kediri, (2012).
Laporan
statistic
Populasi
Homoseksual Kediri.
5. Kartono, K. (2005). Psikologi
Abnormal dan Abnormalitas
Seksual. Bandung: Mandar Maju
6. Nursalam. (2003). Konsep Dan
Penerapan Metodologi Penelitian
Ilmu Keperawatan: Pedoman
Skripsi, Tesis dan Instrumen
Penelitian Keperwatan. Jakarta:
Salemba Medika.
7. Notoadmodjo, Soekidjo, (2002).
Metodologi Penelitian Kesehatan
(Edisi Revisi). Jakarta: Rineka
Cipta.
8. Notoatmodjo, S. (2012). Promosi
Kesehatan
dan
Perilaku
Kesehatan.
Jakarta:
Rineka
Cipta.
SARAN
Bagi Institusi Pendidikan,
hasil penelitian ini diharapkan bisa
sebagai
sumber
informasi,
pertimbangan dan evaluasi bagi
institusi pendidikan untuk lebih
meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman mahasiswa tentang
faktor faktor homoseksual (gay).
Bagi Informan, informan yang
sekarang menjadi seorang gay telah
memilih
mempunyai
pasangan
sesama jenis.Tetapi diharapkan agar
suatu hari informan bisa berubah
dan lebih mendekatkan diri kepada
Tuhan Yang Maha Esa,sehingga
informan bisa menjadi seperti laki
laki pada umumnya dan memiliki
pasangan lawan jenis..
Bagi
Komunitas
Homoseksual (Gay), diharapkan
dengan
penelitian
ini
dapat
bermanfaat sebagai masukan dan
bahan pertimbangan untuk lebih
mendalami faktor seseorang menjadi
gay dan bisa memberikan evaluasi
74
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU HOMOSEKSUAL (GAY)
9. Soetjiningsih, SpA(K), (2004).
Tumbuh
Kembang
Remaja
dan Permasalahannya. Jakarta:
CV.Sagung Seto
10. Sugiyono.(2005).
Metode
Penelitian
Kuantitatif
dan
Kualitatif. Alfabeta:Bandung
11. Sigit
Cahyo
Nugroho,
(2011).Pengambilan Keputusan
Menjadi
Homoseksual.
http://.Jurnal.unimus.ac.id/2011.
[diakses tgl 4 Oktober 2013 jam
13.30.WIB].
12. Team
Penyusun.
(2013).
Pedoman Penulisan Usulan
Penelitian Dan Skripsi. Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Surya
Mitra Husada Kediri.
75
Download