ABSTRAKSI Perencanaan mutlak dilakukan untuk melaksanakan

advertisement
ABSTRAKSI
Perencanaan mutlak dilakukan untuk melaksanakan suatu
kegiatan I usaha,
terutama yang melibatkan tenaga kerja
dalam jumlah yang cukup banyak. Perencanaan yang tidak
terstruktur berpengaruh terhadap kelangsungan suatu proyek
atau organisasi, bahkan dapat menyebabkan kehancuran proyek
maupun organisasi tersebut. Pada umumnya ada dua (2) pokok
perencanaan dalam manajemen proyek, yaitu perencanaan sistem
dan sub sistem.
Perencanaan sistem menyangkut keseluruhan
kegiatan
dalam struktur manajemen proyek. Ada dua macam pendekatan
untuk perencanaan sistem dalam manajemen proyek, yaitu type
struktur manajemen proyek klasik dan type struktur manajemen
proyek tingkat tinggi. Pemilihan type manajemen proyek yang
dilaksanakan akan berpengaruh terhadap keseluruhan sistem.
Pendekatan sub sistem merupakan suatu
perencanaan
operasional dari masing - masing bagian dalam suatu sistem.
Alternatif perencanaan kegiatan operasional sub sistem utama
yang dilaksanakan sangat berpengaruh pada hasil yang akan
dicapai serta lama I waktu pelaksanaan kegiatan dalam sistem
tersebut.
Pada Tugas Akhir ini dibahas tentang pendekatan sistem
dan sub sistem untuk suatu perencanaan proyek.
Untuk
perencanaan ini penulis mengambil kasus pada pelaksanaan
proyek perumahan Bumi Tengger sejahtera yang di kerjakan
oleh PERUM PERUMNAS.
Pada pendekatan sistem yang dilakukan dalam Tugas Akhir
ini, pada mulanya dibentuk Work
Breakdown
Structure,
kemudian berturut - turut peta penanggung jawab kegiatan
proyek, struktur organisasi,
kurva kemajuan proyek serta
jaringan kerja dan penjadwalannya.
Pengendalian waktu dan tenaga kerja yang dilakukan
dalam sub sistem proyek perumahan ini
adalah
dengan
melaksanakan crash program (mempercepat waktu penyelesaian)
dengan cara melakukan jam kerja lembur. Hasil yang diperoleh
adalah kegiatan konstruksi dapat dipercepat (crash) selama
38 hari. Keuntungan yang didapatkan dari pengerjaan kegiatan
konstruksi pada kondisi normal
lebih
kecil
daripada
pengerjaan pada kondisi dipercepat(crash). IRR pada kondisi
normal lebih kecil daripada IRR pada kondisi dipercepat
(crash). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kondisi crash
(dipercepat) lebih menguntungkan daripada pengerjaan pada
kondisi normal.
iii
Download