perancangan alat pengatur suhu air dan pengisian bak

advertisement
TESLA Vol. 9 No. 1, 11 – 22 (Maret 2007)
Jurnal Teknik Elektro
PERANCANGAN ALAT PENGATUR SUHU AIR DAN
PENGISIAN BAK AIR SECARA OTOMATIS MELALUI
SHORT MESSAGE SERVICE BERBASIS MIKROKONTROLER
Eko Syamsuddin1), FX. Sigit Wijono1), dan Resto Lesmana2)
Abstract
Controlling water temperature and automatic filling water throught short message
service using microcontroller being necessary. This system detects water level and
temperature using high water limited sensor, temperature sensor, analog digital
converter, interface, handphone, heater driver, and water pump driver. Microcontroller
as central of processing to active the system to make hot water and keep temperature,
when get command message from handphone “SET HEATER ON”.
Keywords : heater, microcontroller, temperature, water level, water pump
kurang sehat. Jika memaksakan diri untuk
mandi dengan air dingin, maka bisa dipastikan
kondisi tubuh akan memburuk.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan teknologi yang sangat
pesat dalam beberapa dasawarsa terakhir ini
mengakibatkan semakin cepat perubahan yang
ada di dunia. Salah satu teknologi yang
mengalami perkembangan pesat adalah
elektronika. Dari tahun ke tahun akan selalu
ditemukan alat untuk memudahkan atau
mempercepat pekerjaan-pekerjaan manusia.
Kemudahan ini semakin memanjakan manusia
dalam kehidupannya sehari-hari.
Untuk itu dirancang sebuah sistem
otomatis guna pengisian air dalam bak
penampungan serta sistem pemanasan air
yang dapat dikendalikan secara wireless
melalui media Short Message Service (SMS).
Pemanfaatan salah satu fitur dalam teknologi
selular SMS ini dilakukan karena teknologi
ini sudah umum digunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Dengan rancangan alat ini
pengguna dapat mengirimkan SMS yang
berisi pesan untuk memanaskan air dalam bak
penampungan air sehingga mencapai suhu
stabil yang ditentukan. Manfaat rancangan
alat ini tentunya bisa dipakai saat berada di
luar rumah misalkan saat berada di kantor bila
mau pulang ke rumah dan berhadap dapat
langsung mandi air panas hanya dengan
mengirimkan perintah melalui SMS. Sehingga
pengguna dapat mandi dengan suhu yang
diinginkan dan begitu juga saat berada di
rumah saat baru bangun pagi tentunya malas
untuk langsung ke kamar mandi, tinggal
mengontrol lewat pesan singkat tentunya kita
Dalam beberapa kondisi tertentu,
seseorang membutuhkan air panas sekitar
suhu 37 oC – 41 oC untuk mandi, misalnya
pada pagi hari. Saat suhu udara masih dingin,
dimana setiap orang harus setiap hari mandi
sebelum mulai melaksanakan aktivitas rutin.
Misalkan lagi saat pada malam hari, seseorang
ingin menyegarkan badan dengan mandi
setelah seharian lelah bekerja. Tapi tidak
berani mandi dengan air dingin. Maka jika
mandi dengan air panas, tentu terasa nyaman.
Lelah di sekujur badan terasa hilang. Air
panas juga dibutuhkan saat kondisi tubuh
1)
2)
Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara
Alumni Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara
11
12
Eko Syamsuddin, FX. Sigit Wijono dan Resto Lesmana
dapat mandi air panas setelah bangun dan
langsung ke kamar mandi tersebut untuk
mandi air panas dengan suhu yang di
inginkan.
•
•
•
•
•
Tujuan Rancangan
Tujuan rancangan alat ini akan membuat
sistem pengatur suhu air dan pengisian bak air
secara otomatis melalui fasilitas pesan singkat
(SMS), dimana air dalam bak penampungan
setelah mendapat perintah dari pesan singkat
‘’SET POMPA ON’’ air akan terisi pada batas
maksimum dan minimum yang ditentukan.
Selain itu juga menerapkan teknologi pesan
pendek (SMS) pada sistem selular untuk
mengatur pemanasan air dalam bak
penampungan.
Batasan Rancangan
Pada perancangan ini dilakukan batasan
rancangan sebagai berikut, yaitu rancangan
dibagi menjadi beberapa sub blok-sub blok
yaitu :
• Modul sensor air,
• Modul sensor suhu,
• Modul Konverter Analog ke Digital
(ADC),
• Modul mikrokontroler,
• Modul interface,
• Modul penggerak pompa air,
• Modul penggerak heater,
• Modul catu daya,
Sedangkan sub blok yang tidak
dirancang oleh penulis dalam perancangan ini
adalah :
• Handphone,
• Heater,
• Pompa air,
• LCD.
Spesifikasi Rancangan
Alat yang akan dirancang memiliki
spesifikasi sebagai berikut :
• Sensor air, terdiri dari 2 buah yaitu sensor
air batas atas dan sensor air batas bawah.
• Menggunakan sensor suhu.
Menggunakan konverter analog ke digital.
Menggunakan Mikrokontroler.
Menggunakan manfaat fitur SMS.
Handphone
sebagai
interface
menggunakan handphone Siemens MC60.
Catu daya adalah +5V DC.
LANDASAN TEORITIK
Rancangan
sistem
pengendalian
ketinggian air dan suhu melalui SMS berbasis
mikrokontroler ini adalah sebuah rancangan
alat yang dapat secara otomatis menjaga batas
ketinggian air dan suhu yang dapat
dikendalikan melalui pesan pendek atau SMS.
Rancangan sistem pengendalian ketinggian air
dan
suhu
melalui
SMS
berbasis
mikrokontroler ini terdapat sensor batas-batas
ketinggian air, sensor suhu, konverter analog
ke
digital,
mikrokontroler,
interface,
handphone, penggerak heater, dan penggerak
pompa air.
Sensor batas ketinggian air yang terdiri
dari sensor batas bawah dan sensor batas atas
akan menjaga level air berada pada kedua
batas ketinggian tersebut. Sedangkan sensor
suhu akan mendeteksi suhu air yang dikontrol
sehingga
dapat
dijaga
kestabilannya.
Mikrokontroler yang menjadi pusat kerja alat
akan mengaktifkan sistem pemanasan secara
otomatis dan menjaga suhunya ketika
mendapat perintah dari SMS yang dikirimkan
yang berisi “SET HEATER ON” melalui
sebuah handphone.
Konsep dasar dari rancangan sistem
pengendalian ketinggian air dan suhu melalui
SMS berbasis mikrokontroler diperlihatkan
pada Gambar 1.
TX
HANDPHONE
RX
SMS
HANDPHONE
RANCANGAN
ALAT
BAK
PENAMPUNGAN
AIR
Gambar 1. Konsep dasar rancangan alat.
TESLA, Jurnal Teknik Elektro, Vol. 9 No. 1 (Maret 2007)
telah memiliki memori internal.Guna
memenuhi kebutuhan ini ditentukan tipe
mikrokontroler AT89C51 yaitu sebuah
mikrokontroler buatan ATMEL.
METODA DAN REALISASI
RANCANGAN
Pemilihan Tipe Komponen
•
Sensor suhu LM35D
Untuk mengkonversikan suhu menjadi
besaran listrik diperlukan sebuah sensor
suhu dengan tipe LM35D. Sensor LM35
D ini mampu mengkonversikan suhu
menjadi tegangan DC secara akurat dalam
skala Celcius dengan resolusi 10 mVolt
per kenaikan 1 oC.
•
LCD 2x16 karakter
Untuk menampilkan hasil pengukuran
suhu air, pada rancangan alat ini
digunakan sebuah LCD. Pada rancangan
alat ini dipilih LCD Matrix 2 X 16
character seperti diperlihatkan pada
Gambar 3.
Bentuk fisik dan konfigurasi pin dari
sensor suhu LM35D diperlihatkan pada
Gambar 2.
Gambar 3. Diagram blok LCD matrix 2 X 16
character
Gambar 2. Sensor Suhu LM35D
Karakteristik dari sensor suhu LM 35D ini
mampu mengukur suhu dari 0 oC hingga
100 oC. Dipilihnya LM35D ini karena
mudah diperoleh dipasaran dan murah.
•
•
Konverter analog ke digital ADC 0804
Penggunaan sebuah konverter yang dapat
merubah tegangan DC menjadi digital
diperlukan
pada
alat
ini
untuk
menampilkannya pada peraga besaran
suhu yang terukur. Sebuah konverter
analog ke digital dipilih dengan tipe ADC
0804. IC ADC 0804 adalah ADC jenis
Successive
Approximation
Register
(SAR). ADC dari jenis SAR ini paling
banyak dipergunakan dengan alasan
tingkat pengkonversian sinyal lebih cepat
dibandingkan dengan ADC jenis ramp,
maupun ADC jenis Flash.
Mikrokontroler AT89C51
Untuk mengontrol semua peralatan
input/output dari sistem rancangan alat ini
diperlukan sebuah mikrokontroler yang
•
Interface RS-232
Pada rancangan sistem pengaturan
temperatur ini menggunakan media Short
Message Service (SMS). Untuk itu
dibutuhan sebuah rangkaian penghubung
yang dapat meneruskan kontrol antara
handphone dan rancangan alat. Untuk
kebutuhan ini digunakan sebuah interface
RS-232.
Interface
ini
dapat
mengkonversikan level tegangan TTL ke
RS-232 dan sebaliknya.
Beberapa alasan dipilihnya tipe IC
MAX232 ini adalah :
• Membutuhkan catu daya umum
sebesar +5 Volt.
• Kecepatannya mencapai 120 kbyte
perdetik.
• Terdapat dua pasang driver dan
receiver.
• Konsumsi arus yang rendah yaitu 8
mA.
Konfigurasi pin dan diagram logika
diperlihatkan pada gambar 4.
TESLA, Jurnal Teknik Elektro, Vol. 9 No. 1 (Maret 2007)
14
Eko Syamsuddin, FX. Sigit Wijono dan Resto Lesmana
Realisasi Rancangan Subsistem
Gambar 4. Konfigurasi pin dan diagram
logika IC MAX232 [7]
•
IC regulator 7805
Untuk menjalankan rancangan alat ini
diperlukan catu daya DC sebesar 5 Volt.
Rancangan alat ini menggunakan IC-IC
digital yang bekerja pada tegangan 5 Volt
yang stabil. Untuk ini dibutuhkan sebuah
IC regulator yang dapat mengeluarkan
tegangan 5 Volt yang stabil. IC tersebut
adalah LM7805.
Beberapa alasan dipilihnya IC regulator
7805 ini adalah :
• Arus maksimum mencapai 1 Ampere.
• Ada proteksi internal terhadap
pembebanan
lebih
(over
load
protection).
• Mudah dalam penerapannya.
Realisasi
rancangan
sistem
pengendalian ketinggian air dan suhu melalui
SMS berbasis mikrokontroler ini terdiri dari
beberapa bagian yaitu:
• Realisasi rancangan rangkaian sensor
air
Rangkaian sensor air pada rancangan alat
ini menggunakan sensor resistif yang
terdiri dari 2 rangkaian yang identik sama.
Kedua rangkaian tersebut berfungsi untuk
mendeteksi air untuk batas atas dan batas
bawah, sehingga air tidak akan kurang
dari kedua level tersebut.
Rangkaian sensor air batas atas dan batas
bawah diperlihatkan pada Gambar 6. Alat
ini dirancang untuk mendeteksi tinggi air
dalam bak penampungan yang dibagi
menjadi 2 titik tinggi sesuai dengan
pembatasan masalah. Untuk itu maka
diperlukan 2 buah sensor resistif yang
dirangkai seperti terlihat pada Gambar 6.
Masing-masing sensor resistif disusun
sedemikian
rupa
sehingga
dapat
mendeteksi adanya air pada setiap
tingkatnya. Tiap-tiap sensor resistif
dipasang secara seri dengan sebuah
resistor, sehingga membentuk sebuah
pembagi tegangan. Tegangan jatuh pada
masing-masing resistor akan menentukan
logic keluaran dari masing-masing bagian
sensor tinggi air yang terpasang.
+5V
Gambar 5 berikut ini
konfigurasi pin dari 7805.
merupakan
BATAS ATAS
IC4A
4069
R8
1
2
P2.3
R4
Output Ke MCU
+5V
BATAS BAWAH
IC4B
4069
R9
3
4
P2.4
R5
Gambar 5. Konfigurasi pin IC regulator
7805[6]
Gambar 6. Rangkaian sensor air batas atas
dan batas bawah
TESLA, Jurnal Teknik Elektro, Vol. 9 No. 1 (Maret 2007)
•
Realisasi rancangan rangkaian sensor
suhu
Rangkaian sensor suhu ini digunakan
untuk mendeteksi suhu air dalam bak
penampungan air. Rangkaian ini berfungsi
merubah besaran suhu menjadi tegangan
yang sebanding dengan suhu yang
terdeteksi.
•
Rangkaian sensor suhu selengkapnya
dapat dilihat pada Gambar 7. Kemampuan
pengukuran suhu dari IC LM35D sesuai
dengan data teknis yang didapat adalah
dari 0 oC hingga 100 oC. Berdasarkan
data teknis dari IC ini juga didapat
besarnya tegangan yang keluaran dari IC1
LM35D ini dapat dihitung sebagai
berikut :
Vout = 0 mV + 10,0 mV/ oC
Komponen yang digunakan untuk
merealisasikan
rancangan
rangkaian
konverter analog ke digital ini adalah
sebuah IC konverter analog ke digital
buatan National Semiconductor tipe ADC
0804. IC ADC 0804 ini merupakan IC
CMOS Analog To Digital Converter 8 bit
dan jumlah kanal input 1. Keluaran IC ini
cocok dengan spesifikasi tegangan
masukan TTL.
(1)
Input untuk rangkaian konverter analog ke
digital ini adalah tegangan DC dari
rangkaian sensor suhu sebesar 0 Volt
hingga 5 Volt. Keluaran dari IC ADC ini
adalah bilangan biner 8 bit dari
’00000000’ hingga ’11111111’ sesuai
dengan bobot biner dari tengangan DC
yang masuk. Dimana setiap kenaikan
tegangan sebesar 1 volt maka bobot biner
juga naik sebesar 51, dapat dilihat pada
Tabel 1.
Berdasarkan data tersebut, didapat bahwa
IC sensor suhu ini akan mengeluarkan
tegangan 10 mVolt untuk setiap kenaikan
suhu 1 oC. Karena rancangan alat ini
mampu mengukur suhu dari 0 oC hingga
100 oC, maka IC ini akan mengeluarkan
tegangan dari 0 mVolt hingga 1 Volt.
Besarnya tegangan DC yang keluaran dari
rangkaian sensor suhu ini akan
diumpankan ke rangkaian konverter
analog ke digital (ADC) untuk
dikonversikan menjadi bit-bit data biner
agar dapat diolah dalam rangkaian
mikrokntroler dan ditampilkan pada
peraga LCD.
Tabel 1. Bilangan biner vs tegangan
Vin
(V)
0
1
2
3
4
5
+5V
IC6
LM35
+VS
Realisasi rancangan rangkaian
konverter analog - digital (ADC)
Rangkaian konverter analog ke digital
(ADC) berguna untuk meng-konversikan
tegangan atau sinyal DC (analog) input
dari rangkaian sensor suhu untuk
kemudian diubah kedalam bentuk digital
dalam bentuk bit-bit data digital 8 bit.
Vout
Output Biner
D D D D D D D D
B B B B B B B B
7 6 5 4 3 2 1 0
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 1 0 0 1 1
0 1 1 0 0 1 1 0
1 0 0 1 1 0 0 1
1 1 0 0 1 1 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1
Bobot
Biner
0
51
102
153
204
255
VOUT
GND
SENSOR
SUHU
C2
Rangkaian konverter analog ke digital
(ADC) diperlihatkan pada Gambar 8.
Ke ADC
•
Gambar 7. Rangkaian sensor suhu
Realisasi rancangan rangkaian
mikrokontroler
Rangkaian mikrokontroler berguna untuk
mendeteksi logika dari rangkaian sensor
TESLA, Jurnal Teknik Elektro, Vol. 9 No. 1 (Maret 2007)
16
Eko Syamsuddin, FX. Sigit Wijono dan Resto Lesmana
Atmel dengan tipe AT89C51. Di dalam
mikrokontroler tipe AT89C51 terdapat
memori internal sebesar 4 kbyte. Memori
ini digunakan untuk menyimpan program
utama untuk dijalankan oleh alat.
air dan data digital dari ADC untuk
digunakan mengontrol pompa air dan
heater serta menampilkan besaran suhu
pada peraga LCD.
+5V
Mikrokontroler ini akan mulai mendeteksi
status tegangan (logika) pada port P2.3
dan P2.4 setelah mendapat tegangan reset
high sesaat pada kaki 9 (IC2). Jika
terdeteksi kondisi air berada pada level
batas bawah (Port P2.3 dan P2.4 = 1)
maka sistem rancangan ini akan
melakukan aksi pengaktifan pompa air
sehingga air akan terisi hingga mencapai
level batas atas (Port P2.3 dan P2.4 = 0).
R1
VR1
C4
R2
VREF
VCC
9
20
IC1
ADC0804
DB0
DB1
DB2
DB3
DB4
DB5
DB6
DB7
C1
Vin (DC)
6
Dari Sensor
Suhu
C3
7
R3
19
VI-
INTR
RD
WR
Output Biner
Ke MCU
5
2
3
Kontrol
CLKR
GND
4
VI+
18
17
16
15
14
13
12
11
CLK
CS
1
10
Fungsi lain dari mikrokontroler ini adalah
menampilkan suhu dari air dalam bak
yang masuk dalam bentuk bit-bit digital
pada Port 0 pada peraga LCD.
Mikrokontroler ini juga mendapat
masukan data kontrol besarnya suhu dari
SMS yang diterima. Jika suhu dari SMS
yang diterima lebih tinggi dari suhu air
dalam bak, maka mikrokontroler ini akan
mengaktifkan heater, sedangkan jika suhu
yang diterima lebih rendah atau sama
dengan suhu air dalam bak, maka
mikrokontroler akan mematikan heater.
Dengan demikian suhu dalam bak air akan
dijaga kestabilannnya.
Gambar 8. Rangkaian konverter analog ke
digital (ADC)
Rangkaian mikrokontroler seleng-kapnya
dapat dilihat pada Gambar 9. berikut ini.
+5V
VSS
Diagram
alir
(flowchart)
dari
mikrokontroler pada rancangan alat ini
diperlihatkan pada Gambar 10.
1
5
6
28
LCD
4
27
3
MODULE
E
P3.1
P2.4
11
Ke Interf ace
10
C4
26
VR2
VO
P2.3
STOP
Ke Penggerak Heater
dan Penggerak Pompa
DB0
DB1
DB2
DB3
DB4
DB5
DB6
DB7
21
P2.0 22
P2.1 23
P2.2
P3.0
S1
7
8
9
10
11
12
13
14
RS
25
1
2
3
4
5
6
7
8
R /W
24
Dari Sensor
Batas Air
P1.0
P1.1
P1.2
P1.3
P1.4
P1.5
P1.6
P1.7
VD D
VC C
13
14 P3.3
15 P3.4
P3.5
2
40
Dari ADC
P0.0
P0.1
P0.2
P0.3
P0.4
P0.5
P0.6
P0.7
EA /VP
Data
39
38
37
36
35
34
33
32
31
IC2
89C51
P2.5
RESET
+5V
9
C5
P2.6
X2
P2.7
18
X1
VSS
X1
C6
19
20
Gambar 9. Rangkaian mikrokontroler
•
Realisasi rancangan rangkaian driver
heater dan driver pompa air
Rangkaian Driver heater dan pompa air
adalah identik sama, hanya beban output
yang terpasang berbeda. Rangkaian Driver
heater berguna untuk mengaktifkan heater
yang akan memanaskan air dalam bak
penampungan air, sedangkan rangkaian
penggerak pompa air berguna untuk
mengaktifkan pompa yang akan mengisi
air dalam bak mandi jika air dalam bak
mandi kurang.
Komponen utama yang digunakan adalah
sebuah IC mikrokontroler 8 bit buatan
TESLA, Jurnal Teknik Elektro, Vol. 9 No. 1 (Maret 2007)
Mulai
Inisialisasi Memori
N
Deteksi SMS
Masuk
Y
SMS Set?
SMS Info?
N
Y
Y
SMS Info Suhu
Y
SMS Set
Heater On/Off
Kirim SMS Status
Suhu
N
SMS Info Air
Kontrol Heater
On/Off
Kirim SMS Status
Heater
N
Kontrol Pompa
On/Off
Kirim SMS Status
Pompa
N
Tampilan Status
Suhu
Kirim SMS Status
Suhu
Y
Y
Kirim SMS Status
Air
N
SMS Set
Pompa On/Off
Y
N
SMS Info
Pompa
N
Y
Kirim SMS Status
Pompa
SMS Set Suhu
Y
N
SMS Info
Heater
Y
Kirim SMS Status
Heater
N
Selesai
Gambar 10. Flowchart rangkaian mikrokontroler
Rangkaian
penggerak
heater
dan
penggerak pompa air selengkapnya dapat
dilihat pada Gambar 11.
Rangkaian driver heater dan pompa air ini
berasal dari rangkaian mikrokontroler.
Dimana tegangan keluaran dari rangkaian
mikrokontroler akan di umpankan ke kaki
basis transistor Q1 dan Q2 melalui resistor
pembatas arus R6 dan R7.
Jika masukan pada kaki basis bertegangan
tinggi (high) maka transistor Q1 akan
menghantar. Dengan menghantarnya
transistor Q1 maka arus akan mengalir
melalui relay, akibatnya relay akan
menutup dan beban yang terpasang pada
output (Pompa air) akan aktif.
Sedangkan jika masukan pada kaki basis
transistor Q1 bertegangan nol (low), maka
transistor Q1 akan menyumbat (cut-off)
sehingga arus tidak lagi mengalir melalui
relay. Dengan demikian saklar relay akan
membuka dan pompa air akan berhenti
TESLA, Jurnal Teknik Elektro, Vol. 9 No. 1 (Maret 2007)
18
Eko Syamsuddin, FX. Sigit Wijono dan Resto Lesmana
bekerja. Analisis yang sama juga berlaku
untuk rangkaian penggerak heater
proses pengkonversian level tegangan RS232 menjadi level tegangan TTL terjadi
dari pin 13 menuju pin 12.
+12V
Karakteristik dari level tegangan TTL
mikrokontroler ini adalah 0 V untuk
logika low dan +5 Volt untuk logika high,
sedangkan karakteristik dari level
tegangan RS-232 kabel data handphone
ini adalah +10 Volt untuk logika low dan 10 Volt untuk logika high.
+5V
POMPA
RE1
D3
R8
Vin
D5
R6
Q1
SOURCE VOLTAGE
+12V
+5V
IC3
MAX232 16
HEATER
+5V
RE1
D4
HANDPHONE
VCC
R9
Vin
D6
R7
Q2
11
T1IN
12
R1OUT
Dari MCU
T1OUT
14
R1IN
13
1
6
2
7
3
8
4
9
5
SOURCE VOLTAGE
+5V
Gambar 11. Rangkaian penggerak relay
•
•
C1+
C7
2
Realisasi rancangan rangkaian interface
Rangkaian interface digunakan untuk
handphone
menghubungkan
antara
dengan mikrokontroler, dimana kabel data
dari handphone menggunakan level logika
RS-232
sedangkan
mikrokontroler
menggunakan level logika TTL. Untuk itu
rangkaian interface ini akan menyesuaikan
menyesuaikan level logika tersebut.
Komponen utama pembentuk rangkaian
interface ini adalah MAX232 dari Maxim.
C1-
VS-
C2+
4
C2-
5
C8
C10
GND
15
Gambar 12. Rangkaian interface
•
Realisasi rancangan rangkaian catu
daya
Rangkaian catu daya digunakan untuk
mengaktifkan rancangan alat ini. Untuk
rancangan alat ini dibutuhkan tegangan
DC +5 Volt yang stabil. Rangkaian catu
daya diperlihatkan pada Gambar 13.
+12V
IC5
7805
D1
0V
1
T1
D2
+
IN
OUT
C11
2
+5V
+
C12
3
interface
selengkapnya
Rangkaian
diperlihatkan pada gambar 12. Proses
pengkonversian dari level tegangan TTL
menjadi level tegangan RS-232 terjadi
dari pin 11 menuju pin 14, sedangkan
C9
3
VS+
GND
Realisasi rancangan rangkaian interface
Rangkaian interface digunakan untuk
menghubungkan antara handphone dengan
mikrokontroler, dimana kabel data dari
handphone menggunakan level logika RS232 sedangkan mikrokontroler menggunakan level logika TTL. Untuk itu rangkaian
interface ini akan menyesuaikan level
logika tersebut. Komponen utama
pembentuk rangkaian interface ini adalah
MAX232 dari Maxim.
6
1
C13
220 V
Gambar 13. Rangkaian catu daya.
Input rangkaian catu daya ini adalah
tegangan dari jala-jala listrik sebesar 220
TESLA, Jurnal Teknik Elektro, Vol. 9 No. 1 (Maret 2007)
Volt AC. Tegangan ini akan diumpankan
ke transformator penurun tegangan T1.
Transformator T1 ini akan menurunkan
tegangan 220 VAC menjadi 12 VAC.
Tegangan ini kemudian disearahkan oleh
dioda penyearah D1 dan D2 menjadi
tegangan DC 12 Volt, dimana tegangan ini
akan diratakan oleh kapasitor perata
tegangan ripple. Tegangan 12 VDC ini
diumpankan ke relay-relay yang ada pada
rancangan alat ini.
Tegangan 12 VDC ini juga diumpankan
ke IC regulator 7805, dimana IC regulator
ini akan mengeluarkan tegangan DC
sebesar 5 VDC yang stabil. Tegangan DC
5 Volt yang stabil ini digunakan sebagai
tegangan catu daya bagi IC-IC digital dan
mikrokontroler yang ada pada rancangan
alat ini.
•
Realisasi rancangan alat keseluruhan
Batas ketinggian air akan dideteksi oleh
sensor air dan dikontrol, sehingga air akan
selalu berada pada level yang telah
ditentukan dalam bak penampungan.
Ketika rancangan alat ini menerima SMS
kontrol
dari
handphone,
maka
mikrokontroler akan membandingkan
besaran suhu yang diterima dengan
besaran suhu air dalam bak penampungan.
Jika suhu dalam bak penampungan lebih
rendah dari suhu kontrol dari SMS, maka
mikrokontroler
akan
mengaktifkan
penggerak heater untuk memanaskan suhu
air dalam bak penampungan sehingga
suhu dalam bak penampungan akan
terjaga pada suhu yang dikirim melalui
SMS tadi.
Skema rangkaian rancangan sistem
pengendalian ketinggian air dan suhu
melalui SMS berbasis mikrokontroler
diperlihatkan pada Gambar 14.
HASIL PENGUJIAN DAN ANALISIS
Metoda Pengujian Rangkaian-Rangkaian
Sistem Pengendali Ketinggian Air dan
Suhu Melalui SMS Berbasis
Mikrokontroler
Di dalam bab ini dilakukan pengujian
terhadap rancangan sistem pengendalian
ketinggian air dan suhu melalui SMS berbasis
mikrokontroler.
Pengujian-pengujian yang dilakukan
pada rancangan alat ini bertujuan untuk
mengetahui kinerja dan proses kerja dari
rangkaian-rangkaian yang diuji serta sistem
secara keseluruhan apakah telah bekerja
sesuai dengan yang diharapkan atau tidak.
Pengujian pada rancangan sistem
pengendalian ketinggian air dan suhu melalui
SMS berbasis mikrokontroler ini akan
dilakukan pada blok-blok rangkaian yang
dianggap penting serta pengujian sistem
keseluruhan.
Hasil Pengujian Rangkaian Sensor Batas
Air
Pengujian rangkaian sensor Batas air
dilakukan untuk mengetahui besarnya
tegangan keluaran dari tiap sensor resistif
untuk setiap kondisi sensor yang tergenang
air, dimana tegangan keluaran dari tiap sensor
mewakili logic yang akan diumpankan ke
mikrokontoler.
Pengujian rangkaian sensor tinggi air ini
dilakukan dengan menggunakan multimeter
digital. Multimeter dihubungkan pada setiap
kaki output dari IC inverter pada setiap sensor
yang terpasang. Besarnya tegangan yang
terukur untuk kondisi tergenang air atau tidak
dicatat.
TESLA, Jurnal Teknik Elektro, Vol. 9 No. 1 (Maret 2007)
20
Eko Syamsuddin, FX. Sigit Wijono dan Resto Lesmana
+5V
+5V
R1
VR1
C4
R2
6
CS
1
CLKR
CLK
LCD
E
P3.3
P3.4
P3.5
VR2
3
VO
MODULE
VSS
13
14
15
P2.0
P2.1
P2.2
GND
4
5
2
3
VDD
19
INTR
RD
WR
DB0
DB1
DB2
DB3
DB4
DB5
DB6
DB7
4
R3
VI-
7
8
9
10
11
12
13
14
5
C3
7
1
2
3
4
5
6
7
8
RS
C2
SENSOR
SUHU
P1.0
P1.1
P1.2
P1.3
P1.4
P1.5
P1.6
P1.7
R/W
GND
VI+
P0.0
P0.1
P0.2
P0.3
P0.4
P0.5
P0.6
P0.7
2
6
39
38
37
36
35
34
33
32
VCC
+VS
VOUT
18
17
16
15
14
13
12
11
40
DB0
DB1
DB2
DB3
DB4
DB5
DB6
DB7
EA/VP
VREF
C1
31
9
IC6
LM35
VCC
+5V
IC2
89C51
20
IC1
ADC0804
+5V
IC3
MAX232 16
21
22
23
1
VCC
HANDPHONE
T1OUT
14
R1IN
13
+5V
10
BATAS ATAS
P3.1
IC4A
4069
R8
1
P3.0
24
2
25
R4
26
27
+5V
BATAS BAWAH
28
3
4
10
P2.3
X2
C7
2
1
C9
3
VS+
C1-
VS-
C2+
4
C2-
5
18
6
C6
C8
C10
19
GND
15
20
S1
STOP
X1
R1OUT
C1+
X1
P2.7
12
+5V
C5
P2.6
T1IN
9
P2.4
P2.5
11
+5V
C4
RESET
VSS
IC4B
4069
R9
11
1
6
2
7
3
8
4
9
5
R5
+12V
POMPA
+5V
RE1
D3
R8
D5
+12V
D1
0V
1
+
IN
GND
T1
OUT
Q1
C11
SOURCE VOLTAGE
2
+5V
+12V
+
C12
3
D2
R6
IC5
7805
HEATER
C13
+5V
RE1
D4
220 V
R9
D6
R7
Q2
SOURCE VOLTAGE
Gambar 14. Rangkaian alat keseluruhan
Hasil Pengujian Rangkaian Sensor Suhu
Hasil Pengujian Rangkaian ADC
Tujuan pengujian rangkaian sensor suhu
adalah untuk mengetahui besarnya tegangan
keluaran rangkaian sensor suhu saat diberi
suhu dari 20 0C sampai 100 0C.
Pengujian pada rangkaian koverter
analog ke digital (ADC) bertujuan untuk
mengetahui output biner dari ADC saat diberi
tegangan input DC dari 0 Volt sampai 5 Volt.
Alat bantu yang digunakan untuk
pengujian ini adalah sebuah digital
multitester.
Alat bantu yang dibutuhkan pada
pengujian ini adalah sumber tegangan DC
(power supply DC) dan logic probe digital.
Langkah-langkah
pengujian
yang
dilakukan adalah : Multitester dihubungkan
pada keluaran rangkaian sensor suhu di kaki 2
IC6. Besarnya tegangan yang terukur saat
diberi suhu dari 20 0C sampai 100 0C dicatat.
Langkah-langkah
pengujian
yang
dilakukan adalah menghubungkan tegangan
DC ke input rangkaian konverter analog ke
digital di kaki 6 IC1. Tegangan masukan
diatur dari tegangan 0 V sampai 5 V. Logic
probe dihubungkan pada keluaran rangkaian
konverter analog ke digital di kaki 11 (DB7)
TESLA, Jurnal Teknik Elektro, Vol. 9 No. 1 (Maret 2007)
sampai kaki 18 (DB0). Kondisi biner keluaran
yang diamati dicatat.
Pengujian ini dilakukan dengan
mengamati aksi dari rancangan alat yang
dibuat. Pengujian ini dilakukan dengan
mengaktifkan sensor batas air dan mengamati
kondisi pompa, seperti pada gambar 16.
Hasil pengujian sistem keseluruhan
dalam hal pendeteksian batas air diperlihatkan
pada Tabel 2.
Tabel 2. Hasil pengujian sistem keseluruhan
terhadap pendeteksian batas air.
Gambar 15. Implementasi rangkaian.
Batas Air
Sampai Batas Atas
Antara Batas Atas ke
Batas Bawah
Di bawah Batas
Bawah
Antara Batas Bawah
ke Batas Atas
Kondisi Pompa
OFF
OFF
ON
ON
Dari pengujian yang ditunjukkan pada
tabel 2. dapat dilihat bahwa rancangan sistem
dapat mengaktifkan pompa air ketika batas air
berada dibawah batas bawah dan mengisi
kembali hingga batas atas.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Gambar 16. Implementasi alat.
Hasil Pengujian Rangkaian Sistem
Keseluruhan
Pengujian sistem keseluruhan pada
rangkaian mikrokontroler seperti pada gambar
15 ini adalah untuk mengetahui apakah sistem
ini
dapat bekerja dengan baik dalam
memantau batas air yang masuk, dan
memanaskan air ketika menerima SMS
kontrol.
Setelah rancangan sistem pengendalian
ketinggian air dan suhu melalui SMS berbasis
mikrokontroler selesai direalisasikan dan
diuji, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut ini :
1. Pada rancangan alat pengatur suhu ini
digunakan sensor suhu IC LM35D yang
dapat mengeluarkan tegangan yang linear
sebanding dengan kenaikan temperatur,
sehingga suhu air bisa diatur sesuai yang
di inginkan.
2. Sistem pengatur suhu ini dapat
menstabilkan suhu air pada nilai yang
dikirimkan melalui SMS, dimana saat
suhu bak penampungan turun heater akan
memanaskan air hingga suhu naik pada
titik stabil dan dimana saat suhu naik,
TESLA, Jurnal Teknik Elektro, Vol. 9 No. 1 (Maret 2007)
22
Eko Syamsuddin, FX. Sigit Wijono dan Resto Lesmana
heater akan OFF sehingga suhu akan
turun sampai dengan titik stabil.
3. Secara keseluruhan sistem dapat bekerja
sesuai dengan rancangan yang diharapkan
dalam merespon perintah SMS yang
diberikan.
S Setiawan, Mudah & Menyenangkan Belajar
Mikrokontroler, Jogyakarta : Andi,
Chap : (1-4), pp (1-30).
S. Zemansky, Fisika Untuk Universitas I,
Jakarta-New York : Binacipta, Chap :
17, pp 294
http://www.atmel.com/dyn/resources/prod_do
cuments/doc0265.pdf
Saran
Saran untuk pengembangan rancangan
alat ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk bak air yang lebih besar dapat
digunakan elemen heater yang lebih besar
(daya yang lebih besar), di mana
pemakaian listrik akan mahal, maka itu
disarankan untuk mengalihkan energi
listrik ke energi gas atau energi matahari
(solar cell) agar lebih menghemat energi.
2. Untuk pengembangan lebih lanjut
diharapkan dengan sekali pesan pendek
(SMS) dapat merespon info ketinggian air,
heater,
dan
menghidup-matikan
pengaturan suhu sekaligus, sehingga
rancangan alat ini lebih dapat menghemat
pulsa SMS.
Referensi
R. Boylestad dan L. Nashelsky, Electronic
Devices & Circuit Theory, Fifth Edition,
USA : Prentice Hall, Chap : 19, pp 791.
http://mobileindonesia.net/2006/08/01/shortmessage-service-sms/
http://images.google.co.id/images?q=water+h
eater+electric&ndsp=20&svnum
=10&um=1&start=40&sa=N
www.hep.upenn.edu/SNO/daq/parts/1m35d.m
.pdf
http://www.tranzistoare.ro/datasheets/228/390
068_DS.pdf
http://www.ortodoxism.ro/datasheets/texasinst
ruments/max232.pdf
http://images.google.co.id/images?svnum=10
&um=1&hi=id&q=water+heater+gas&b
tn G=cari+Gambar
http://www.tokoelektronika.com/tutorial/sensorterbarufiles/images001.jpg
http://publicweb.kukum.edu.my/~norasmadi/p
ictures/adc0804
TESLA, Jurnal Teknik Elektro, Vol. 9 No. 1 (Maret 2007)
Download