koordinasi fasilitator masyarakat dengan pemerintah desa dalam

advertisement
Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, April 2016
Volume 2 Nomor 1
KOORDINASI FASILITATOR MASYARAKAT DENGAN
PEMERINTAH DESA DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR PEDESAAN DI KABUPATEN LUWU
UTARA
ABDUL KHAIR IHSAN1, ABDUL MAHSYAR2, SAMSIR RAHIM3
1).
Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara Fisipol Unismuh Makassar
2).
Dosen Ilmu Administrasi Negara Fisipol Unismuh Makassar
3).
Dosen Ilmu Administrasi Negara Fisipol Unismuh Makassar
ABSTRACT
This research aims to know how the coordination between the vilagge government and
facilitators of community in Rural Infrastructure Development Program in Tarobok
Village, Baebunta district of North Luwu. This research was categorized in descriptive
qualitative. The data collection techniques were observation, interview, and
documentation. The result of this research showed that the agreement and the unity in
Tarobok Village Baebunta district were still to be done optimally yet, althouht the
meeting provided to the public has been pretty good according to the local Village
government. Therefore, it is necessary to improve the performance of the head of Village
by making an affective working group.
Keywords: coordination, government, public
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana koordinasi pemerintah
desa dengan fasilitator masyarakat dalam Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan
di Desa Tarobok Kecamatan Baebunta Kabupaten Luwu Utara. Jenis penelitian adalah
kualitatif deskriptif . Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan
bahwa kesepakatan dan kesatuan di Desa Tarobok Kecamatan Baebunta saat ini belum
terlaksan secara optimal, meskipun pertemuan yang di berikan kepada masyarakat sudah
cukup baik menurut pemerintah desa setempat. Oleh karena itu kiranya perlu meningkat
kinerja kepala desa dengam membentuk suatu kelompok kerja yang efektif.
Kata kunci : koordinasi, pemerintah, masyarakat
2
Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, April 2016
Volume 2 Nomor 1
interaksi
PENDAHULUAN
Sistem kebijakan pemerintah
secara
masyarakat
intens
dengan
mendampingi
mereka
pusat akan pembangunan kawasan
akan
pedesaan nasional tertuang dalam
penyelenggaraan dan pengembangan
Undang Undang Nomor 17 Tahun
pembangunan
2005 tentang Rencana Pembangunan
Peran
Jangka Panjang Nasional Tahun
fasilitator pengembangan masyarakat
2005-2025. Selain itu pada Peraturan
menurut (Zasrtow dalam Huraira,
Presiden Nomor 5 Tahun 2010
2011) adalah sebagai berikut: 1)
tentang
Enabler, membantu masyarakat agar
Rencana
Pembangunan
jalannya
seluruh
kegiatan
infrastruktur
yang
harus
desa.
dilakukan
Jangka Menengah nasional (RPJMN)
dapat
Tahun 2010- 2014 juga memuat akan
mengungkapkan
hal ini. RPJMN memuat strategi
kebutuhan mereka, menjelaskan dan
pembangunan nasional, kebijakan
mengembangankan
kemampuan
umum,
mereka
menanganai
program
kementerian
/
mengartikulasikan
agar
atau
kebutuhan-
dapat
lembaga dan lintas kementerian /
masalah yang mereka hadapai secara
lembaga, kewilayahan dan lintas
lebih
kewilayahan,
menghubungkan
serta
kerangka
efektif.
2)
Broker,
individu-individu
ekonomi makro yang mencakup
dan kelompok yang membutuhakan
gambaran
secara
pertolongan
menyeluruh termasuk arah kebijakan
masyarakat .
perekonomian
fiskal dalam rencana kerja.
Pelaksanaan
dengan
Fasilitator
pelayanan
memiliki
peran
Program
penting dalam memunculkan dan
Pembangunan Infrastruktur Pedesaan
meningkatkan kesadaran masyarakat.
tidak terlepas dari adanya peran
Fasilitator
fasilitator
yang
masyarakat untuk menyadari situasi
melakukan pendampingan terhadap
kehidupan mereka serta memahami
masyarakat.
penting
penyebab dan alternatif pemecahan
masyarakat
situasi tersebut. Selain itu fasilitator
dimiliki
masyarakat
Kedudukan
fasilitator
sebagai unsur teknis dan operasional
di lapangan yang terus melakukan
memiliki
perlu
peran
mengarahkan
pula
sebagai
Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, April 2016
Volume 2 Nomor 1
motivator dan community organizers
adalah
(Sutarto. 1984).
tersebut. Koordinasi adalah proses
Pelaksanaan
kepala
desa
di
3
daerah
Program
pengintegrasian tujuan-tujuan dan
Pembangunan Infrastruktur Pedesaan
kegiatan-kegiatan pada satuan-satuan
(PPIP) melibatkan berbagai unsur
yang
dan
departemen
komponen.
Keterlibatan
terpisah
(departemen-
atau
bidang-bidang
berbagai pihak tersebut akan terbagi
fungsional) pada suatu organisasi
ke dalam berbagai macam peranan
untuk mencapai tujuan secara efisien
dan fungsi. Selain pihak fasilitator
dan efektif (Handoko, 1999). Dalam
masyarakat sebagai motor penggerak
pelaksanaannya,
yang diturunkan oleh Pemerintah
hendaknya
Kabupaten
keseluruhan proses
melalui
Konsultan
Manajemen Kabupaten, keterlibatan
sejak
secara langsung Pemerintah Desa
pelaksanaan,
setempat
merupakan
pengawasan
penting.
Keterlibatan
Desa
setempat
hal
yang
Pemerintah
mulai
dari
perencanaan langsung pelaksanaan
koordinasi
diterapkan
dari
dalam
pembangunan
awal
perencanaan,
pengendalian
sampai
dan
dengan
evaluasinya. Jadi dalam hal ini
koordinasi
meliputi
keseluruhan
proses manajemen pembangunan.
kegiatan hingga ke berbagai tahapan
Handayaningrat,
(dalam
lainnya. Untuk itu di titik inilah
Tamim, 2002) menyatakan bahwa:
koordinasi sangat urgen dilakukan
koordinasi adalah sebagian usaha
oleh kedua pihak tersebut.
menyatukan kegiatan-kegiatan dari
Koordinasi yang dilakukan
fasilitator
masyarakat
dengan
satuan-satuan
organisasi
kerja
(unit-unit)
sehingga
organisasi
pemerintah desa setempat dalam
bergerak sebagai suatu kesatuan
pembangunan infrastruktur pedesaan
yang
pada hakikatnya merupakan upaya
seluruh
untuk
dan
mencapai tujuannya. Jasin (1981)
aktivitas-aktivitas
menyatakan bahwa fungsi koordinasi
menyerasikan
menyelaraskan
pembangunan
yang
akan
dilaksanakan, termasuk dalam hal ini
ialah
bulat,
tugas
guna
melaksanakan
organisasi
mengsinkronisasikan
untuk
dan
melaraskan kegiatan semua unit
4
Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, April 2016
departemen
organisasi
Volume 2 Nomor 1
menuju
Pembangunan desa disusun dalam
tercapainya suatu hasil akhir yang
RPJM Desa dan RKP Desa dan
sama. Koordinasi menyangkut semua
mengacu pada RPJM Daerah dan
orang, kelompok, unit organisasi,
Sistem Perencanaan Pembangunan
sumber daya organisasi dan semua
Nasional Indonesia yang tertuang
kegiatan yang bekerja sama di dalam
dalam Undang Undang Nomor 25
setiap organisasi. Tanpa koordinasi
Tahun 2004 meliputi pendekatan
terjadi pemborosan waktu,
daya
top-down dan bottom up menjadi
upaya, dan uang yang sangat banyak
landasan perencanaan pembangunan
untuk menccapai suatu tujuan dari
daerah yang didalamnya termasuk
suatu organisasi.
pembangunan
Fungsi
dari
infrastruktur
koordinasi
desa.
Perencanaan
tersebut akan tercapai bila didukung
desa
disusun
oleh semua pihak dalam organisasi.
dengan
Koordinasi
fasilitator
yang
baik
dimulai
dengan sikap pegawai – pegawai,
pada
pembangunan
secara
melibatkan
partisipatif
peran
masyarakat
dari
dan
pemerintah desa setempat.
perencanaan, saling percaya, dan
Desa
Tarobok
Kecamatan
integrasi kegiatan tetap dan terus –
Baebunta Kabupaten Luwu Utara
menerus
anggota
termasuk salah satu daerah yang
manajemen dan seluruh angkatan
sedang dalam pelaksanaan program
kerja, semangat kelompok yang baik
pembangunan infrastruktur pedesaan
dan
Dari
dari pemerintah setempat. Tetapi
penjelasan tersebut, maka peneliti
koordinasi yang dilaksanakan oleh
berpendapat bahwa fungsi koordinasi
fasilitator
adalah untuk mengefisienkan kinerja
secara internal maupun eksternal
setiap komponen dalam organisasi
belum bisa memenuhi kebutuhan
guna mencapai hasil yang maksimal
masyarakat desa secara menyeluruh
dari tujuan organisasi tersebut.
tentang
dari
moral
semua
yang
Menurut
tinggi.
Peraturan
masyarakat
pelaksanaan
dilakukan
program
tersebut. Proses pembelajaran oleh
Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005
fasilitator
pasal
melakukan hubungan kerja melalui
63
tentang
Perencanaan
masyarakat
dalam
Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, April 2016
Volume 2 Nomor 1
5
koordinasi belum berjalan dengan
direncanakan sesuai dengan tujuan
baik terutama koordinasi dengan
suatu bangsa. Ismawan (Paton 2005)
organisasi masyarakat yang berada di
menerangkan bahwa pembangunan
Desa Tarobok Kecamatan Baebunta.
desa mempunyai beberapa implikasi
Pembangunan
yang
penting. Pertama, adanya penekanan
dilaksanakan baik secara nasional
pada
maupun
masyarakat desa yang berarti adalah
daerah
harus
dapat
kemampuan
menyeluruh
menjangkau dan dapat dinikmati
mengembangkan
oleh
ini
Kedua,
peningkatan
wujud
sebagai
akibat
seluruh
dilakukan
rakyat.
Hal
sebagai
perlindungan terhadap seluruh rakyat
pembangunan
Indonesia
rangka
maka
pemerintah
kemandirian.
pendapatan
dari
hasil-hasil
tersebut.
menciptakan
kemandirian
diharapkan mampu mendistribusikan
tersebut
pembangunan
hasil-hasilnya
menumbuh kembangkan kemauan
secara merata kepada seluruh daerah
dan keikutsertaan masyarakat dalam
dan seluruh lapisan masyarakat.
pembangunan
dan
Siagian (2000) menjelaskan
bahwa
pembangunan
rangkaian
usaha
adalah
mewujudkan
yang
Dalam
terpenting
adalah
desa
baik
melaksanakan secara langsung dalam
bentuk
swadaya
murni
maupun
swadaya gotong royong.
pertumbuhan dan perubahan secara
Sehubungan
dengan
hal
terencana dan sadar yang ditempuh
diatas dapat
oleh suatu negara bangsa menuju
pengertian pembangunan desa adalah
modernitas dalam rangka pembinaan
suatu usaha yang dilakukan secara
bangsa (nation-building).
sadar, terencana guna menciptakan
Pembangunan adalah suatu
disimpulkan bahwa
perubahan-perubahan
dan
rangkaian kegiatan dalam melakukan
pertumbuhan dalam segala bidang
suatu perubahan menuju keadaan
yang
yang lebih baik dari sebelumnya ke
masyarakat
arah kemajuan secara sustainabel
adanya partisipasi masyarakat desa
untuk memenuhi kebutuhan pokok
dalam bentuk swadaya dan gotong
manusia,
royong
pemerataan
yang
dilaksanakan
hukum
masyarakat
dalam
tertentu
pada
suatu
dan
setiap
6
Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, April 2016
pembangunan
yang
Volume 2 Nomor 1
diinginkan.
Luwu Utara. Alasan pemilihan lokasi
Dalam hal pembangunan fisik atau
ini didasarkan karena Desa Tarobok
infrastruktur,
sedang
Effendi
(2002)
mengalami
pembangunan
menyebutkan
bahwa
pentingnya
infrastruktur
Infrastruktur
sebagai
penunjang
masalah kurangnya koordinasi yang
pelaksanaan
pembangunan
yang
memadai yang berupa ketersediaan
fasilitas
pelayanan
publik
tetapi
dilakukan
mengalami
fasilitator
dengan
organisasi masyarakat.
baik
Jenis penelitian ini adalah
prasarana jalan, air bersih, listrik,
penelitian deskriptif kualitatif yaitu
jembatan, sarana pendidikan, sarana
suatu
kesehatan,
dilakukan
rumah
ibadah,
metode
penelitian
dengan
yang
tujuan
utama
transportasi, irigasi, teknologi dan
untuk membuat gambaran tentang
komunikasi
suatu
bertujuan
agar
kegiatan
secara
objektif.
masyarakat dapat bergerak lebih
Moleong (2006) menyatakan bahwa
dinamis dan mempermudah kegiatan
deskriptif
ekonomi.
dikumpulkan
Infrastruktur merujuk pada
sistem
fisik
transportasi,
yang
menyediakan
pengairan,
bangunan-bangunan
fasilitas publik
dibutuhkan
gedung
yang
dan
data
berupa
yang
kata
kata,
gambar dan bukan angka-angka, dari
pendapat ini dijelaskan penelitian
deskriptif untuk mendapatkan data
mungkin
berasal
dari
naskah,
lain yang
wawancara, catatan lapangan, foto,
memenuhi
video tape, dokumen pribadi, catatan
manusia dalam
atau memo dan dokumen resmi
untuk
kebutuhan dasar
drainase,
adalah
lingkup sosial dan ekonomi (Grigg
lainya.
dalam Kodoatie, 2005).
Informan penelitian yakni,
Kepala
METODE PENELITIAN
Desa
Tarobok,
Badan
Permusyawaratan Desa, Fasilitator
Penelitian ini direncanakan
Masyarakat, dan Tokoh Masyarakat.
akan berlangsung selama 2 bulan dan
Teknik analisis data, data reduksi,
berlokasi
data
Kecamatan
di
Desa
Baebunta
Tarobok
Kabupaten
penyajian,
kesimpulan
dan
pemeriksaan data. Keabsahan data,
Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, April 2016
Triangulasi
sumber,
triangulasi
teknik, triangulasi waktu.
Volume 2 Nomor 1
7
dapat memberikan keputusan bagi
masyarakat yang dilayani maupun
melayani.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kesepakatan dan kesatuan
merupakan
suatu
Selain
itu
kesatuan
bisa
dilakukan dimanapun tanpa adanya
proses
jadwal yang ditentukan sehingga
penerimaan
tidak memerlukan adanya pengertian
informasi atau pesan dari seorang ke
aturan pembangunan yang harus di
orang
dengan
sepakati sebelumnya dan tidak ada
organisasi,
batasan-batasan baik itu pangkat,
lembaga
jabatan antara kepala desa tarobok
dalam
degan masyarakat biasa. kesepakatan
penyampaian
dan
lain.
Sejalan
perkembangan
perusahaan
maupun
pemerintah,
kesepakatan
kesatuan
terutama
perkembangan
dan
kesatuan
dalam
merupakan
pengertian
dalam
dalam mengiringi kesepakata dalam
saling
kesatuan
menggunakan
untuk
membangun
suatu
program
pembanguna perdesaan yang efektik.
pembangunan di Desa Tarobok yang
Dalam interaksi sehari-hari untuk
paling sering di gunakan dalam
komunikasi merupakan suatu hal
kehidupan masyarakat baik itu secara
yang harus dilakuakan karena tanpa
formal maupun informal. Dengan
adanya kesepakatan dalam kesatuan
melakuakan kesatuan untuk menjalin
hubungan antara sesama manusia
kesepakatan yang baik di lakukan
maupun masyarakat biasa atau toko-
oleh pihak pemerintah di Desa
toko
Tarobok
masyarakat
mustahil
bisa
terjadi.
komunikasi
pembangunan
dikatakan
Seperti
untuk
dapat
pada
merasa
maka
senang
dan
dapat
hubungan
antara
menciptakan
kesepakatan
penyedia jasa (Kepala Desa) dengan
yang
melakukan
pelayanan
terhadap
(masyarakat).
masyarakat
sangatlah
penting
oleh
akan
membangun
dalam kesatuan dan pengertian untuk
dilakuakan
masyarakat
para
kesepakatan
aparatur
pemerintah di desa tarobok sehingga
menerima
yang
dilakukan
pelayanan
dan
oleh
kesatuan
pihak
8
Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, April 2016
pemerintah di desa tarobok belum
merata
kepada
terlihat
karena
masyarakat.
Volume 2 Nomor 1
kesepakatan
penting
Itu
dilakukan untuk menjalin interaksi
adanya
sosial. Selain itu kesatuan bisa
pemerintah yang membeda-bedakan
dilakukan dimanapun tanpa adanya
antara kepala desa tarobok dan
jadwal yang ditentukan sehingga
pemerintah
mempunyai
tidak memerlukan adanya pengertian
dengan
aturan pembangunan yang harus di
tidak
sepakati sebelumnya dan tidak ada
di
batasan-batasan baik itu pangkat,
masih
yang
hubungan
emosional
masyarakat
biasa
mempunyai
Kepala
yang
Desa
lingkungan setempat.
jabatan antara kepala desa tarobok
Pengertian
pembangunan
program
merupakan
degan masyarakat biasa.
sesuatu
Kesepakatan dan kesatuan
yang paling mudah dilakukan dalam
dalam merupakan saling pengertian
menerapkan program pembangunan
dalam menggunakan suatu program
dan
setiap
pembangunan di Desa Tarobok yang
pembangunan tidak ada hambatan
paling sering di gunakan dalam
menyertainya, hal ini dikarenakan
kehidupan masyarakat baik itu secara
kebanyakan
untuk
formal maupun informal. Dengan
program
melakuakan kesatuan untuk menjalin
pembangunan hanya menyampaikan
kesepakatan yang baik di lakukan
informasi tanpa adanya perdebatan
oleh pihak pemerintah di Desa
mendalam selain itu komunikasi pun
Tarobok
bisa
merasa
hampir
pada
kesepakatan
menyampaikan
dilakukan
maupun
dengan
dengan
forman
informal.
Oleh
maka
masyarakat
senang
menciptakan
akan
dan
dapat
hubungan
antara
karena itu, maju mundurnya suatu
penyedia jasa (Kepala Desa) dengan
organisasi salah satunya ditentukan
yang
bagaimana
(masyarakat). Hal ini sejalan dengan
cara
program
menerima
yang
pelayanan
pembangunan yang baik oleh seluru
penjelasan
diberikan
BPD
desa yang bekerja dalam melakukan
(Badan Permusyawaratan Desa) yang
suatu organisasi.
mengatakan tidak hanya orang-orang
Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, April 2016
Volume 2 Nomor 1
9
tertentu saja yang hadir di rapat
dilakukan oleh pihak pemerintah
mengenai
kepala
pembahasan
program
desa
tarobok
dengan
(PPIP) karena ini mengenai Desa
masyarakat belum terlaksana secara
bersama. Yaitu Desa Tarobok oleh
optimal. Hal itu dapat dilihat dengan
sebab itu rapat ini terbuka untuk
cara pemerintah di desa tarobok
masyarakat Desa Tarobok.
dalam memberikan suatu pengertian
Kesepakatan dan kesatuan
belum
tercapai
karna
program
pemerintah di desa tarobok belum
begitu
baik,
terkadang
itu terlihat
ada
dari
karena
pegawai
pemerintah yang acuh tak acuh
dalam
melakukan
terkait
pemerintah
pembangunan
pemberian
pelayanan kepada masyarakat belm
tercapai.
mengenai
koordinasi
fasilitator
dalam menggunakan pembangunan,
karena
hanya
orang-orang
yang
dikenal yang mendapatkan informasi
atau
pesan.
Padahal
informasi
mengenai prosedur pengurusan itu
penting
untuk
informasikan
mengetahui
kepada
dan
masyarakat,
sehingga masyarakat juga bisa tahu
bahwa apa-apa saja yang harus
dipersiapkan, kemudian tidak ada
tepat
lagi alasan pemerintah di desa
membantuh
tarobok untuk tidak melakukan lagi
masyarakat Desa Tarobok, apa lagi
dari pelayanan yang berbelit-belit
telah di dukung sepenuhnya oleh
atau menyulitkan suatu program
masyarakat
pemerinta
sasaran
Program
ini
dan
sangat
dan
sangat
juga
tidak
memerlukan kritik atau hambatan
pembangunan
karna partisipasi oleh masyarakat,
perdesaan.
yang
sanagat
mendukung
masyarakat dan pemerintah Desa.
melihat
melakukan
infrastruktur
dan
komunikasi yang kurang fasilitator
Dengan
dalam
dapat
Pertemuan
keikutsertaan
berkala
atau
adalah
keterlibatan
seseorang dalam melaksanakan suatu
kegiatan yang dapat bermanfaat baik
disimpulkan, bahwah kesepakatan
secara
dan kesatuan atau pengertian yang
organisasi,
individu
maupun
sehingga
dalam
pertemuan
10
Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, April 2016
dalam organisasi sangat
karena
secara
penting
potensial
dapat
jawab di dalamnya sehingga kegiatan
itu bisa terlaksana dengan lancar.
meningkatkan kualitas kerja, kinerja
pada pegawai dan meningkatkan
produktivitas, serta organisasi itu
bisa
maju.
Pertemuan
berkala
merupakan keterlibatan mental atau
kerja sama dan seseorang dalam
Volume 2 Nomor 1
Komunikasi adalah salah satu
bentuk bimbingan yang dilakukan
oleh seseorang kepada orang lain
untuk memecahkan masalah yang
terjadi di desa tarobok.
dalam
Efektif adalah suatu pekerjan
kegiatan.
yang dapat diselesaikan tepat waktu,
Pertemuan seperti ini merupakan
sesuai dengan rencana yang telah
tanda
ditetapkan.
suatu
perencanaan
pelaksanaan
serta
suatu
permulaan
tumbuhnya
Efisien
adalah
mampu
perbandingan yang terbaik antara
berkembang secara mandiri baik
input dan output, antara daya usaha
secaraindividu
dan
masyarakat
yang
hasil
usaha,
perkelompok melakukan program
pengeluaran
dan
pembangunan
tarobok.
Berkenaan dengan Keefektifan dan
Keterlibatan atau kerja sama adalah
keefisienan standar Waktu Kerja.
langka
Jadi
maupun
di
awal
desa
dari
dalam
terciptanya
pekerjaan
atau
antara
pendapatan.
itu
melihat
masyarakat yang berdaya untuk bisa
suvisionalnya melihat tingkat skala
berkembang
mandiri,
prioritas jadi kalu pertama mengenai
perlu
jam kerja, karena itu jam kerja
diselenggarakan secara menyeluruh
adalah jam kerja yang disadari dan
dan
untuk
ditetapkan secara nasional, kalau kita
program
melihat yang dianggap cukup efektif
perencanaan pembangunan. Tetapi
dan efesien untuk menyelesaikan
disini bukan hanya pemerintah di
pekerjaan.
sehingga
secara
hal
ini
berkesinambungan
kelangsungan
mengenai
desa tarobok yang dimaksud akan
tetapi bagaimana masyarakat juga
dapat berpikir dalam rangka proses
pembangunan dan ikut bertanggung
Konsep
kesatuan
tindakan
adalah inti dari pada koordinasi.
Kesatuan dari pada usaha, berarti
Volume 2 Nomor 1 11
Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, April 2016
bahwa pemimpin harus mengatur
sebabkan faktor alam (b) Kurang
sedemikian rupa usaha-usaha dari
pahamnya
pada tiap kegiatan individu sehingga
program
terdapat adanya keserasian di dalam
kesalah pahaman antara pemerintah
mencapai hasil. Komunikasi tidak
Desa dan masyarakat (c) Adanya
dapat dipisahkan dari koordinasi,
LSM yang nakal yaitu oknum-
karena komunikasi, sejumlah unit
oknum
dalam
sendiri.
organisasi
akan
dapat
dikoordinasikan berdasarkan rentang
dimana sebagian besar ditentukan
oleh
adanya
Komunikasi
komunikasi.
mengandung
arti
komunikasi yang bertujuan merubah
tingkah laku manusia. Seperti yang
dikatakan Kepala Desa Tarobok.
masyarakat
(PPIP)
yang
tentang
yaitu
ingin
terdapat
memperkaya
Dalam penyelenggaraan PPIP
tugas perangkat desa adalah sebagai
berikut:
(a)
Mengkoordinasikan
penyelenggaraan PPIP di wilayah
kerjanya
(b)
Menyelenggarakan
Musyawarah
Desa
Persiapan
(sosialisasidan pembentukan OMS,
Faktor Pendukung yaitu: (a)
KD) dan memfasilitasi musyawarah
RAD (rancangan anggaran dasar)
desa selanjutnya; Menjamin dan
yaitu suatu tatacara atau pembahasan
memfasilitasi
parplksanaan program (PPIP) (b)
perempuan/minoritasdan
Buku Kas atau Dana yaitu suatu
miskin
uang yang digunakan di gunakan
kegiatan; (c) Memantau penerapan
program
dan
prinsip-prinsip PPIP; (d) Membantu
Prasarana yaitu orang yang bekerja
terbentuknya OMS, KPP dan KD
dan tempat yang akan dilakukannya
melalui forummusyawarah tingkat
sebuah
desa;
(PPIP)
(c)
kegiatan
Saran
program
dalam
(e)
pembangunan infrastruktur pedesaan
proses
(PPIP).
RKM; (f)
Faktor Penghambat yaitu: (a)
Adanya bencana alam yaitu masalah
yang terjadi secara tiba-tiba dan di
keterlibatan
kaum
setiap
Membantu
penyusunan
tahapan
kelancaran
UPD
Mengetahui
dan
dan
menyetujui hasil perencanaan dan
hasilpelaksanaan
kegiatan; (g)
12
Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, April 2016
Melaksanakan
pengendalian
pelaksanaan kegiatan PPIP.
bentuk bimbingan yang dilakukan
oleh seseorang kepada orang lain
untuk memecahkan masalah yang
terjadi di desa tarobok. komunikasi
diperlukan dalam sebuah
lembaga/insttitusi
masyarakat
pemerintah
maupun swasta, karena sal;ah satu
bentuk yang dapat menghilangkan
seperti dalam hambatan untuk saling
pimpinan
maupun
pegawai
yang
terkait
dengan
masalah
pemerintah wajib untuk memberikan
arahan dan solusi yang bernilai
positif, serta dengan sapaan yang
hanya
saat
bertemu
masalahnya
bisa terobati sedikit
demi sedikit.
Hanya
ini
pemerintah
sebagai
koordinasi
diasumsikan
formal
fasilitator dan masyarakat sebagai
kemudian
menghormati kepada siapa saja yang
dapat terhindar dari konflik..
kepada
masyarakat
pegawai
juga
komunikasi
dan
dapat
mendorong
para
pegawai
untuk
bekerja
sama
untuk
kepuasan
dan
masyarakat merasa senang karena
diperhatikan oleh aparat pemerintah
apabila
menghadapi
permasalahan
yang
suatu
kemudian
diberikan solusi untuk memecahkan
masalah tersebut. Berkenan dengan
seperti apa tindakan pegawai ketika
saling
menghormati
sehingga
masyarakat dapat merasa senang dan
membutuhkannya,
mendapatkan
yang
dihadapinya, maka kami sebagai
mengurangi salah pengertian serta
Adanya
jelasnya
dengan
bersifat
informal,
lebih
yang datang mengadu ke kantor
menghormati antara pegawai dengan
masyarakat,
maka
dapat dilihat Apa bila masyarakat
Komunikasi adalah salah satu
sangat
Volume 2 Nomor 1
kepada
bukan
hanya
saja
tetapi
yang
mempunyai
masalah baik dalam situasi kerja
maupun dalam kehidupan sehariharinya. Dengan itu, dapat dilihat
dari hasil wawancara dengan salah
satu
tokoh
masyarakat
yang
mengatakan Orang yang bekerj a di
kantor desa, saya rasa orang yang
berpendidikan atau terpelajar semua,
tentunya dapat memberikan solusi
dan
pemaham
kepada
kami
mengenai masalah yang dihadapi
Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, April 2016
oleh
masyarakat
datang
yang saya gunakan semua masalah
tidak
bisa terselesaikan tanpa ada salah
membeda-bedakan antara masyaraka
satu pihak yang merasa kecewa di
yang satu dengan masyarakat lain
dalam mengambil keputusan.
mengadu
serta
yang saling
yang
13
Volume 2 Nomor 1
saya
kira
menghormati,
dapat
disimpulkan bahwa pemerintah di
desa berusaha untuk memberikan
yang terbaik kepada masyarakat
dengan tidak
atau
mendiskriminasikan
tidak
masyarakat
membeda-bedakan
yang
lain
yang
membutuhkan penghormatan dan ini
adalah salah satu langkah pemerintah
di desa untuk bisa memberikan
kepuasan kepada masyarakat terkait
dengan
saling
menghormati,
sehingga
dapat
sebagai
kepala
diperlukan
oleh
desa
harus
Efektif adalah suatu pekerjan
yang dapat diselesaikan tepat waktu,
sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan.
Efisien
adalah
perbandingan yang terbaik antara
input dan output, antara daya usaha
dan
hasil
usaha,
atau
antara
pengeluaran dan pendapatan. Dan
bagaiman melihat keefektivan dan
keefesianan
waktu
kerja
para
pegawai Desa Tarobok Kecamatan
Baebunta Kabupaten luwu Utara
Konsep
kesatuan tindakan
memberikan yang terbaik kepada
adalah inti dari pada koordinasi.
masyarakat yang saya pimpin, setiap
Kesatuan dari pada usaha, berarti
masyarakat yang datang ke kantor
bahwa pemimpin harus mengatur
mengadu, kami selalu menerima dan
sedemikian rupa usaha-usaha dari
melayaninya
dengan
pada tiap kegiatan individu sehingga
yang
terdapat adanya keserasian di dalam
kemampuan
sesuai
dengan
apa
dibutuhkan
masyarakat,
kami
memediasi
biasanya
atau
mempertemukan kedua belah pihak
kemudian
kami
petik
benang
marahnya atau menengaih untuk
memecahkan masalah tersebut dan
alhamdulillah dengan cara seperti ini
mencapai hasil.
Komunikasi
tidak
dapat
dipisahkan dari koordinasi, karena
komunikasi, sejumlah unit dalam
organisasi
akan
dapat
dikoordinasikan berdasarkan rentang
14
Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, April 2016
Volume 2 Nomor 1
dimana sebagian besar ditentukan
kepada masyarakat terkait dengan
oleh
prosedur, padahal sangat penting
adanya
Komunikasi
komunikasi.
mengandung
arti
mengenai
saling
menghormati
komunikasi yang bertujuan merubah
sesama masyarakat. (3) Satandar
tingkah laku manusia
Waktu yang telah ditetapkan secara
nasional sudah cukup efektif dan
KESIMPULAN
Berdasarkan
dari
hasil
penelitian yang telah di kemukaan
pada bab sebelumnya dengan judul
Koordinasi Fasilitator Masyarakat
Dengan pemerintah Desa Dalam
Program Pembangunan Infrastruktur
Pedesaan
Di
Kecamatan
Desa
Tarobok
Baebunta
Kabupaten
Luwu Utara, Maka penulisan dapat
menarik
kesimpulan
bahwa
(1)
Kesepakatan dan kesatuan di Desa
Tarobok Kecamatan Baebunta saat
ini belum terlaksan secara optimal,
meskipun pertemuan yang di berikan
kepada masyarakat sudah cukup baik
menurut pemerintah Desa, tetapi
menurut masyarakat masih dianggap
kurang
oleh
karena
itu
perlu
ditingkatkan. (2) Seperti bagaimana
cara saling menghormati yang baik
efisien
untuk
menyelesaikan
pekerjaan.
DAFTAR PUSTAKA
Effendi,
Bachtiar.
2002.
Pembangunan
Daerah
Otonom
Berkeadilan.
Yogyakarta: Kurnia Kalam
Semesta.
Handoko,
T,
Hani.
1999.
Manajemen.
Yogyakarta:
BPFE.
Huraira,
Abu.
2011.
Pengorganisasian
dan
Pengembangan Masyarakat,
Model
dan
Stretegi
Pembangunan
Berbasisi
Kerakyatan.
Bandung:
Humaniora.
Jasin. 1981. Manajemen Modern,
Prinsip dan Praktek. Jakarta:
PDIN – LIPI
Kodoatie, Robert, J. 2005. Pengantar
Manajemen
Infrastruktur.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
kepada masyarakat saat memberikan
bimbingan
yang
baik,
karena
kurangnya informasi yang dilakukan
oleh
pemerintah
Desa
Tarobok
Moleong, Lexy, J. 2006. Metode
Penelitian Kualitatif Edisi
Revisi. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya.
Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, April 2016
Patton,
Adri. 2005. Pemimpin
Informal, Budaya Lokal Dan
Pembangunan
Daerah.
Malang: Agritek Yayasan
Pembangunan
Nasional
Malang.
Siagian, Sondang P. 2000. Peranan
Staf Dalam Manajemen,
Jakarta: PT. Gunung Agung.
Sutarto. 1984. Dasar – Dasar
Organisasi.
Yogyakarta:
Gadjah Mada University
Press.
Tamim, Djoenaedi. 2002. Beberapa
Masalah
yang
dihadapi
bidang
Administrasi
pemerintah
dalam
Penyelenggaraan
Tugas
Umum pemerintahan dan
Pembangunan di Instansi
Pemerintah. Jakarta: STIALAN.
Undang-Undang
Nomor
17
Tahun2005 Tentang Rencana
Pembangunan
Jangka
Panjang Nasional Yahun
2005-2025.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004
Tentang
Otonomi
Daerah.
Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun
2010 Tentang Pembangunan
Jangka Menengah Nasional.
Peraturan Pemerintah Nomor 72
Tahun 2005 Pasal 63 Tentang
Perencanaan Pembangunan
Desa.
Volume 2 Nomor 1
15
Download