ANALISIS HUJAN SEDANG DAN ANGIN - E

advertisement
BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA
metecmda
BMKG
STASIUN METEOROLOGI KLAS III BANDANEIRA – BANDA
Jln. Bandara. Telp. (0910) 21002, Fax 21002 Banda 97593, email: [email protected]
ANALISIS HUJAN SEDANG DAN ANGIN KENCANG DI BANDA NEIRA
TANGGAL 31 JANUARI 2017
I.
INFORMASI KEJADIAN
KEJADIAN
Telah terjadi kejadian berupa hujan sedang & angin kencang
dengan kecapatan maksimum mencapai 60 Knot (108 km/jam)
dari arah Barat pada pukul 02.56 WIT atau pada pukul 17.56
UTC (30 Januari 2017)
LOKASI
Banda Neira
WAKTU
31 Januari 2017 Pukul 02.56 WIT (30 Januari 17.56 UTC)
DAMPAK
Menyebabkan tumbangnya pohon-pohon besar di Banda Neira
namun tidak menyebabkan korban jiwa & materi
II.
DATA CURAH HUJAN
DATA CURAH HUJAN
CURAH HUJAN
TERUKUR
KETERANGAN
45.2 mm
Hujan Sedang
Stasiun Meteorologi
Bandaneira-Banda
III.
ANALISA METEOROLOGI
INDIKATOR
1. SST ( Sea Surface Temperature)
KETERANGAN
Suhu muka laut di wilayah perairan
Indonesia pada saat kejadian secara umum
berkisar 27 - 30 OC dengan anomali (0) –
(+1) OC terhadap normalnya. Untuk
wilayah perairan Kepulauan Banda, suhu
muka laut berkisar 29 - 30 OC dengan nilai
anomali positif (+0.5) - (+1.0) OC dari
normalnya. Suhu muka laut yang
cenderung hangat ini mengindikasikan
adanya kandungan uap air yang cukup
banyak
dan
berpotensi
adanya
pertumbuhan awan–awan konvektif yang
dapat menyebabkan hujan dan angin
kencang.
2. ENSO (El Nino Southern Oscillation ) Indeks NINO 3.4 pada saat kejadian berada
pada posisi (-0.29) sedangkan nilai SOI
(+0.3) yang berarti ENSO pada kondisi
netral dan tidak mempengaruhi curah hujan
di wilayah perairan Indonesia.
3. MJO (Madden – Julian Oscillation)
Pada saat kejadian fase MJO berada di
tengah
lingkaran
kuadran
yang
mengindikasikan bahwa MJO tidak
memberikan pengaruh terhadap kondisi
curah hujan yang terjadi di wilayah
Indonesia pada umumnya.
4. Pola Tekanan Udara (Isobar)
Pola tekanan udara tanggal 30 Januari 2017
00 UTC menujukan adanya beberapa pusat
tekanan rendah di bagian selatan Indonesia
yang salah satunya berada di sekitar Laut
Banda. Hal ini menyebabkan adanya
pergerakan massa udara dari sebelah Utara
ke bagian Selatan Indonesia dan melewati
5. Pola Angin (Streamline)
6. Citra Satelit
7. Data Pengamatan
perairan Kepulauan Banda. Massa udara
yang melewati Kepulauan Banda inilah
yang kemudian mendukung dalam
pertumbuhan awan di wilayah Banda
Neira.
Pola angin streamline pada tanggal 30
Januari 12 UTC terlihat bahwa adanya
belokan angin di wilayah Kepulauan Banda
yang disebabkan adanya pusat tekanan
rendah di sebelah selatan Laut Banda.
Daerah belokan angin tersebut berpotensi
sebagai tempat pertumbuhan awan-awan
konvektif yang dapat menyebabkan hujan
yang disertai angin kencang tiba-tiba.
Dengan menggunakan produk citra satelit
HIMAWARI 8 WV ENHANCED dapat
dilihat bahwa pada pukul 17.50 dan 18.00
UTC tingkat kelembapan di wilayah Banda
Neira cukup tinggi yang berarti pada
wilayah tersebut memiliki kandungan uap
air yang cukup banyak.
Berdasarkan cintra satelit, terlihat adanya
awan konvektif di atas wilayah Banda
Neira dan sekitarnya pada pukul 17.50 dan
18.00 UTC. Dari klasifikasi jenis awan
dengan
menggunakan
citra
satelit
HIMAWARI 8 Cloud Type dan
HIMAWARI 8 IR Enhanced dapat di
identifikasikan bahwa awan yang terbentuk
adalah awan Cumulonimbus (Cb) yang
dapat diketahui dari warna dan suhu
puncak awan yang mencapai -69 OC.
Adanya jenis awan ini menyebabkan
adanya potensi angin kencang dan hujan
dengan intensitas sedang hingga lebat.
SPECI WAPC 301756 25025G60KT 1000
RA FEW016CB SCT017 OVC080 26/24
Q1008=
IV.
KESIMPULAN
Hujan sedang dan angin kencang yang terjadi pada tanggal 31 Januari pukul 02.56 WIT atau
pada tanggal 30 Januari 17.56 UTC disebabkan oleh awan Cumulonimbus (CB) yang
tumbuh akibat suhu muka laut di wilayah Kepulauan Banda yang cenderung hangat, serta
adanya pusat tekanan rendah disebelah selatan Laut Banda
V.
PERINGATAN DINI
NIHIL
LAMPIRAN
Gambar 1. Analisa SST & Anomali SST Tanggal 30 Januari 2017 00 UTC
( sumber : www.bom.gov.au )
Gambar 2. Grafik Nino 3.4 SST Index Tanggal 30 Januari s/d 05 Februari 2017
( sumber : www.bom.gov.au )
Gambar 3. Grafik 30 Day Moving SOI Tanggal 3 Januari s/d 1 Februari 2017
( sumber : www.bom.gov.au )
Gambar 4. Fase MJO Tanggal 24 Desember hingga 1 Februari 2017
( sumber : www.bom.gov.au )
Gambar 5. Pola Tekanan Udara Tanggal 30 Januari 00 UTC
( sumber : www.bom.gov.au )
Gambar 6. Pola Angin Streamline Tangga 30 Januari 2017 12 UTC
( sumber : www.bom.gov.au )
Gambar 7. Citra Satelit Himawari 8 Cloud Type Tanggal 30 Januari 2017 17.50 & 18.00 UTC
( sumber : www.bmkg.go.id )
Download