EKONOMI SMA KELAS XI

advertisement
C. Teori Pertumbuhan Ekonomi
Untuk mengukur pertumbuhan ekonomi, nilai PDB
yang
digunakan
adalah
PDB
berdasarkan
harga
konstan (PDB riil) sehingga angka pertumbuhan yang
dihasilkan merupakan pertumbuhan riil yang terjadi
karena adanya tambahan produksi dan bukan karena
pengaruh dari perubahan harga.
Jika
selang
waktu
hanya
satu
periode,
tingkat
pertumbuhan ekonomi dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
PEt = PDB riilt – PDB riilt-1 x 100 %
PDB riilt-1
Keterangan:
PEt
= Pertumbuhan ekonomi periode t (triwulanan atau tahunan)
PDB riilt
= Produk Domestik Bruto riil periode t (berdasarkan harga
konstan)
PDB riilt–1 = PDB riil satu periode sebelumnya.
Jika interval waktunya lebih dari satu periode, penghitungan tingkat
pertumbuhan ekonomi dapat menggunakan persamaan sebagai
berikut:
PDB riilt = PDB riil0 (1+r)2
Keterangan:
PDB riilt = Produk Domestik Bruto riil periode t (berdasarkan harga
konstan)
PDB riil0 = PDB riil satu periode awal atau sebelumnya
r
= tingkat pertumbuhan
t
= jarak periode
Tujuan utama dari penghitungan
pertumbuhan ekonomi adalah
ingin melihat apakah kondisi
perekonomian makin membaik.
Ukuran baik atau buruk dapat
dilihat dari struktur produksi
maupun dari sisi pengeluaran.
Dengan melihat struktur produksi,
dapat diketahui apakah ada sektor
yang terlalu tinggi atau terlalu
lambat pertumbuhannya.
1. Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
Pembangunan ekonomi lebih luas pengertiannya
daripada
pertumbuhan
pertumbuhan
ekonomi
perubahan-perubahan
ekonomi
menekankan
ekonomi.
lebih
konsep
menekankan
kuantitatif,
pada
Jika
pada
pembangunan
unsur
kualitatif.
Pertumbuhan ekonomi hanya merupakan salah satu
unsur pembangunan ekonomi.
Pembangunan Ekonomi = Pertumbuhan Ekonomi + Perubahan Struktural
Pertumbuhan menunjukkan perubahan secara
kuantitatif. Artinya, jika output perekonomian dari
waktu ke waktu makin bertambah, dikatakan telah
terjadi
pertumbuhan.
Perubahan
menunjukkan
perubahan ke arah kematangan. Kematangan dalam
hal ini berarti terjadinya perubahan-perubahan
yang kualitatif seperti sikap, kelembagaan, dan
perubahan struktural. Ketiga perubahan tersebut
saling terkait dan saling memengaruhi.
Tabel 1. Perbedaan antara Pertumbuhan Ekonomi dan
Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi
1. Ditandai dengan kenaikan GNP=
Gross National Product, tidak
disertai dengan perubahan
struktur ekonomi.
2. Tidak memerhatikan tingkat
pemerataan dan kesejahteraan
masyarakat.
Pembangunan Ekonomi
1. Kenaikan GNP disertai
perubahan struktur ekonomi.
2. Memerhatikan pemerataan
dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
2. Faktor-Faktor Penentu Pertumbuhan Ekonomi
3. Teori Pertumbuhan Ekonomi
a. Teori Jumlah
Penduduk Optimal
Teori ini dikembangkan oleh kaum klasik. Menurut teori tersebut,
berlakunya the law of diminishing returns menyebabkan tidak
semua penduduk dapat dilibatkan dalam proses produksi. Jika
dipaksakan, akan menurunkan tingkat output perekonomian. Agar
penambahan tenaga kerja dapat meningkatkan output, yang harus
dilakukan adalah investasi barang modal dan sumber daya manusia
yang menunda terjadinya gejala the law of diminishing returns.
Teori ini dikembangkan oleh Solow (1956)
yang merupakan penyempurnaan
dari
teori-
teori klasik sebelumnya. Fokus pembahasan teori
pertumbuhan neo-klasik adalah akumulasi stok
barang
modal
dan
keterkaitannya
dengan
keputusan masyarakat untuk menabung atau
melakukan investasi.
Schumpeter
ekonomi disebabkan
Pertumbuhan
menekankan
oleh
ekonomi
bahwa
inovasi
adalah
pertumbuhan
dan
pengusaha.
peningkatan
output
masyarakat yang disebabkan semakin banyaknya jumlah
faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi
tanpa perubahan teknologi produksi itu sendiri. Adapun
pembangunan ekonomi adalah kenaikan
output
yang
disebabkan oleh inovasi yang dilakukan oleh pengusaha.
Teori ini dikembangkan secara terpisah dalam
periode yang bersamaan oleh E. S. Domar dan R.
F. Harrod. Keduanya melihat pentingnya investasi
terhadap pertumbuhan ekonomi, sebab investasi
akan meningkatkan stok barang modal, yang
memungkinkan peningkatan output.
Sumber dana domestik untuk keperluan investasi
berasal
dari
bagian
nasional) yang ditabung.
produksi
(pendapatan
e. Teori Rostow
1. Tahap
Masyarakat
Tradisional (The
Traditional
Society)
5. Tahap
Konsumsi Tinggi
(The Age of High
Mass
Consumption)
4. Tahap
Kematangan (The
Drive Maturity)
2. Tahap PraLepas Landas
(Precondition for
Take Off )
3. Tahap Tinggal
Landas (Take Off )
Beberapa tokoh dari aliran historis juga memandang pertumbuhan
ekonomi sebagai proses perubahan secara bertahap, di antaranya:
1)
Werner Sombart membagi menjadi empat tingkatan,
yaitu:
2)
a)
Volkapitalismus/prakapitalis/kapitalis purba;
b)
Fruhkapitalismus/kapitalis madya;
c)
Hochkapitalismus/kapitalis raya;
d)
Spatkapitalismus/kapitalis akhir.
Friedrich List membagi menjadi lima tingkatan,
yaitu masa:
a)
Berburu dan mengembara;
d)
Kerajinan industri;
b)
Berternak dan bertani;
e)
Industri perniagaan
c)
Bertani dan kerajinan;
.
Gambar 1.4
Werner Sombart adalah tokoh yang membagi
pertumbuhan ekonomi menjadi empat
tingkatan yaitu kapitalis purba, madya, raya, dan akhir.
Download