41 BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Peta Dasar yang digunakan Peta

advertisement
BAB IV
ANALISIS
4.1 Analisis Peta Dasar yang digunakan
Peta Dasar yang digunakan penulis dalam tugas akhir ini termasuk peta dengan
skala yang cukup kecil untuk penggunaan penetapan batas laut kabupaten, yaitu
1 : 250.000 dan lebih kecil dari skala yang dianjurkan untuk pembuatan peta batas laut
yaitu 1 : 100.000
Oleh karena itu peta batas yang akan dihasilkan adalah dengan skala yang
minimal sama dengan peta dasar. Peta dasar ini telah diperoleh dalam bentuk koordinat
geografis. Hasil akhir yang ditampilkan adalah penyajian peta batas daerah dalam sistem
koordinat UTM, oleh karena itu perlu dilakukan proses transformasi koordinat dalam
penyajiannya.
4.2 Analisis Garis air Rendah
Dalam tugas akhir ini, penggunaan garis air rendah tidak dilakukan, hal ini
dikarenakan peta dasar yang didapat tidak memiliki informasi garis air rendah. Sehingga
untuk penarikan garis batas, diasumsikan bahwa garis pantai di peta dianggap sama
dengan garis pantai pada surut terendah (garis air rendah)
4.3 Analisis Penentuan Garis Dasar Lurus dan Kepulauan Kabupaten Selayar
Menurut ketentuan yang terdapat dalam undang-undang dan peraturan pemerintah
bahwa wilayah laut kabupaten adalah sepertiga dari wilayah laut provinsi, maka untuk
memperoleh klaim wilayah laut dalam hal penggunaan garis dasar lurus dan kepulauan,
harus ditetapkan dahulu garis dasar lurus dan kepulauan untuk wilayah provinsi Sulawesi
Selatan yang berada pada wilayah kabupaten Selayar, yang secara otomatis akan menjadi
garis dasar lurus dan kepulauan untuk kabupaten Selayar, ditambah segmen garis dasar
41
lurus yang tidak berimpit dengan garis dasar lurus untuk provinsi Sulawesi Selatan atau
di area laut pedealaman Sulawesi Selatan. (seperti yang dijelaskan pada BAB III).
Untuk alasan yang sama, maka kabupaten tidak boleh menarik garis dasar lurus
dan kepulauan yang berbeda dengan garis dasar lurus dan kepulauan provinsi pada
segmen daerah yang sama, karena hal tersebut bisa mengakibatkan klaim dari wilayah
laut kabupaten melebihi jarak maksimal sepertiga dari wilayah laut provinsi.
4.4 Analisis Area Pertampalan antara Kabupaten Selayar dan Bulukumba
Dalam tugas akhir ini dilakukan penarikan garis tengah antara area pertampalan
laut kabupaten Selayar dan Bulukumba dengan menggunakan dua penerapan penggunaan
garis dasar yaitu garis dasar normal serta kombinasi garis dasar normal dan lurus.
Dari hasil perhitungan luasan area pertampalan antara Selayar dan Bulukumba,
didapatkan hasil 91,514 Km² untuk penerapan garis dasar normal dan 92,863 Km² untuk
penerapan kombinasi garis dasar lurus dan normal.
Untuk kabupaten Selayar, dengan penerapan kombinasi garis dasar normal dan
lurus dalam penarikan garis tengah ini, akan menghasilkan luas daerah yang lebih luas,
yaitu 46,998 Km² dibanding dengan hanya menggunakan penerapan garis dasar normal,
yaitu 46,045 Km². Hal ini dikarenakan dengan penggunaan kombinasi garis dasar lurus
dan normal, maka Kabupaten Selayar akan memiliki titik-titik awal yang lebih menjorok
ke arah luar.
4.5 Analisis Terhadap Hasil Luas Wilayah
Berdasarkan hasil luas wilayah yang diperoleh dari pengolahan data di BAB III,
dapat dilihat bahwa penarikan garis batas laut dengan menggunakan kombinasi garis
dasar lurus dan normal memiliki cakupan wilayah yang lebih luas dibandingkan dengan
menggunakan garis dasar normal saja. Hal ini dikarenakan dengan menarik garis lurus
sejauh maksimal 12 mil laut dari titik-titik awal, maka akan dapat menutup bagian
daratan yang menjorok ke arah dalam (ke arah darat), sehingga penarikan garis batasnya
dapat lebih jauh, sehingga akan didapatkan cakupan wilayah yang lebih luas.
42
Penarikan garis dasar kepulauan provinsi Sulawesi Selatan membuat wilayahnya
menjadi semakin luas, karena akan menutup konfigurasi pulau pulau yang semula tidak
berada di bawah wewenangnya.
Dari hasil luas wilayah Sulawesi Selatan dengan penerapan garis dasar kepulauan
tersebut, didapat perbandingan antara lautan dengan daratan sebesar 3,50 : 1, sehingga
sesuai syarat UNCLOS 1982, Provinsi Sulawesi Selatan dapat disebut sebagai Provinsi
Kepulauan.
4.6 Analisis Penarikan Garis Batas berdasar Garis Dasar Kepulauan untuk
Kabupaten Selayar
•
Sebagai konsekuensi dari penarikan garis batas dengan penerapan garis dasar
kepulauan untuk provinsi Sulawesi Selatan, maka akan terdapat perairan pedalaman
yang cukup luas di wilayah sekitar Kabupaten Selayar.
•
Dengan karakter wilayah Selayar yang berbentuk kepulauan, maka perlu
dipertimbangkan untuk menarik garis dasar kepulauan untuk wilayah kabupaten
Selayar.
•
Dengan menarik garis dasar kepulauan dan garis batas kepulauan sejauh maksimal 4
mil laut untuk kabupaten Selayar, maka hasil luas laut yang didapatkan akan semakin
luas. batas laut yang dihasilkan tidak melebihi batas laut maksimal 4 mil laut , oleh
karena itu, hal ini bisa diaplikasikan.
•
Perbandingan luas laut dan darat yang diperoleh adalah sangat besar yaitu 17,61 : 1.
Hal ini tidak memenuhi syarat UNCLOS tentang suatu daerah kepulauan. Tetapi
dalam hal ini penggunaan garis dasar kepulauan untuk kabupaten juga perlu
dipertimbangkan untuk digunakan, selain karena sesuai dengan konfigurasi
daerahnya, bagaimanapun juga dasar hukum penetapan batas laut daerah adalah UU
32 Tahun 2004 dan Permendagri 1 tahun 2006, sehingga tidak bisa terlalu
memaksakan syarat perbandingan laut dan darat maksimal 9 : 1 tersebut, karena
sebenarnya aturan tersebut dipakai untuk batas negara.
43
Download