43 BAB V KONSEP PERENCANAAN 5.1 Konsep Dasar

advertisement
BAB V
KONSEP PERENCANAAN
5.1 Konsep Dasar Perencanaan
Dalam perencanaan rumah susun sederhana sewa yang sesuai dengan iklim
tropis, ada beberapa kriteria yang diterapkan yaitu :
1. Sesuai dengan kebutuhan pengguna dan dapat berfungsi dengan baik
2. kawasan rusun dapat berperan meredam pemanasan lingkungan
3. bentuk fasade dapat mereduksi panas yang masuk ke dalam ruang
4. dapat mencapai kenyamanan termal dalam dan luar ruang
5. dapat mencapai kenyaman visual dalam dan luar ruang
6. mendapatkan cahaya alami dan pengudaraan yang baik
7. berperan dalam menjaga kebersihan sungai dan lingkungan
8. memiliki ruang terbuka hijau sebagai paru-paru kawasan
5.2 Konsep Zoning
pengelola
RTH
mesjid
hunian
Lapangan
olahraga
klinik
Pos
kios
M&e
sungai

penempatan kios pada pinggiran jalan raya otista, berpotensi untuk terjadinya
interaksi jual beli dan bisa menahan tingkat kebisingan dari jalan.

Zona hunian ditempatkan dengan pola grid agar massa bangunan tidak
saling menghalangi orientasi penghuni dari balkon terhadap sungai ciliwung.

Mesjid dan lapangan olahraga ditempatkan pada bagian tengah dari kawasan
agar mudah di capai dan menjadi titik temu bagi semua pengguna.
Heri Priana 41207120003 / Rusunawa di Otista. 2012
43

Pengelola dan ruang terbuka hijau di tempatkan di pinggiran sungai ciliwung
dan berorientasi ke sungai sehingga akan dirasakan area ini menjadi bagian
depan dari kawasan sehingga dapat menjaga kebersihan sungai.
5.3 Konsep Penghijauan

Penghijauan pada area pinggir jalan raya otista, untuk meredam radiasi
panas matahari arah timur dan pantulan panas matahari terhadap aspal jalan
juga sebagai filter debu dari jalan.

Penghijauan pada bagian tengah kawasan sebagai paru-paru kawasan,
penyerap panas dan peneduh bagi pengguna

Penghijauan pada sisi batas kawasan sebagai pendinginan udara alami dan
peredam panas dan filter debu dari luar kawasan

Penghijauan pada area pinggir sungai sebagai peneduh bagi pengguna
ruang terbuka hijau, daerah peresapan banjir dan air hujan dan sebagai
peredam radiasi panas matahari arah barat.

Tata letak penghijauan diantara bangunan yang memberi ruang untuk
sirkulasi udara atau angin yang jika sebagian kota dilakukan tindakan yang
sama di perkirakan suhu udara kota dapat lebih nyaman
Heri Priana 41207120003 / Rusunawa di Otista. 2012
44
5.4 Konsep Sirkulasi Pengguna pada tapak
Akses pejalan kaki

aksesmobil
Sepeda motor
Akses mobil dan parkirnya di tempatkan pada bagian pada bagian depan dan
tidak memasuki area tengah kawasan rusun

Akses sepeda motor berada di pinggir tapak menuju parkiran motor di bawah
gedung sehingga terpisah dengan akses pejalan kaki
5.5 Konsep Sarana
5.5.1 Konsep Ruang Terbuka Hijau
Ruang terbuka hijau sebagai taman
kawasan area berkumpul warga dan
bermain
terhadap
anak
yang
sungai
berorientasi
ciliwung
dan
menjadi area depan dari kawasan
rusunawa.
Heri Priana 41207120003 / Rusunawa di Otista. 2012
45

Orientasi ruang terbuka hijau menghadap sungai dan menjadikan sungai
sebagai area depan diharapkan dapat berperan menjaga kebersihan sungai.

tapak di tinggikan dari muka tanah asli untuk mengantisipasi luapan banjir
dari sungai ciliwung
5.5.2 Konsep Pedestrian
Jalur pejalan kaki ditempatkan pada
bagian
tengah
fungsikan
juga
tapak
yang
sebagai
di
ruang
bermain anak dan tidak terganggu
akses kendaraan bermotor
Pada bagian samping pedestrian
terdapat taman sebagai peredam
panas
suhu
udara
dan
pohon
peneduh agar terlindung dari radiasi
panas matahari
Heri Priana 41207120003 / Rusunawa di Otista. 2012
46
5.5.3 Konsep Jalur Sepeda Motor
Jalur sepede motor ditempatkan
pada sisi luar tapak menuju parkir
motor
yang
terletak
di
bawah
gedung agar tidak mengganggu
pejalan kaki dan area bermain anak
yang terletak pada bagian tengah
tapak. Pada bagian samping jalur
sepeda motor terdapat taman dan
pohon yang selain untuk mereduksi
panas
juga
sebagai
penyaring
kebisingan dan polusi udara dari
sepeda motor
5.5.4 Konsep Kios dan parkir mobil

Kios di tempatkan pada sisi timur di jalan raya Otista, area ini berpotensi
untuk ruang komersil bagi warga rusunawa selain juga dapat menahan
tingkat kebisingan dari kendaraan.
Heri Priana 41207120003 / Rusunawa di Otista. 2012
47

Parkir mobil di tempatkan pada area ini untuk tamu penghuni rusunawa dan
staf pengelola karena hunian rusun di prioritas kan bagi kalangan menengah
ke bawah

Penghijauan dengan pohon peneduh sebagai penahan radiasi panas dari
arah timur dan sebagai filter debu dari jalanan
5.6 Konsep Bangunan
5.6.1 Konsep Massa bangunan

Massa bangunan memanjang ke arah timur dan barat

Pada sisi timur dan barat terdapat tangga dengan memakai dinding berongga
atau dinding rooster agar udara dan cahaya dapat masuk dan melalui koridor
serta dapat menahan radiasi panas matahari

Pada lantai dasar direncanakan sebagai ruang parkir motor dan ruang
bersama bagi penghuni gedung

Bangunan untuk hunian berada di lantai 1 dengan ketinggian +3.00 dari lantai
dasar untuk mengantisipasi terjadinya banjir diluar perkiraan pada umumnya
Heri Priana 41207120003 / Rusunawa di Otista. 2012
48

Ruang parkir motor di buat terbuka atau dengan dinding berrongga agar
aliran udara dan cahaya alami dapat masuk kedalam ruangan
5.6.2 Konsep Fasade

Fasade bangunan dibuat tidak rata, hal ini untuk menciptakan bayangan
terhadap permukaan dinding lainnya agar dinding ruangan tidak terkena
langsung pancaran panas matahari dan terciptanya kenyamanan termal
dalam ruang
5.6.3 Konsep Atap
Heri Priana 41207120003 / Rusunawa di Otista. 2012
49

Atap terbuat dari plat beton difungsikan juga sebagai tempat jemur pakaian
bagi penghuni.

Pada atap diletakan tanaman dalam pot sebagai roof garden yang bisa
menghasilkan bagi penghuni, seperti tomat, cabai dan tanaman lainnya serta
berfungsi untuk mereduksi radiasi panas matahari agar tidak langsung
mengenai atap sehingga dapat menjaga kenyamanan termal ruangan paling
atas dan termal lingkungan
5.6.4 Konsep Sirkulasi penghuni terhadap Hunian

Sirkulasi penghuni menggunakan tangga pada sisi Timur dan barat menuju
koridor lalu menuju unit hunian
5.6.5 ventilasi udara koridor

Ventilasi udara alami koridor masuk dan keluar melalui dinding rooster tangga
Heri Priana 41207120003 / Rusunawa di Otista. 2012
50
5.6.6 cahaya alami pada koridor

Ventilasi cahaya alami koridor masuk melalui dinding rooster tangga
sehingga pada siang hari dapat menghemat penggunaan energi listrik untuk
penerangan koridor
5.6.7 ventilasi udara unit hunian
Heri Priana 41207120003 / Rusunawa di Otista. 2012
51
5.6.8 Tangga

Area tangga merupakan tempat keluar masuknya aliran udara alami, jika
dalam keadaan kebakaran asap menjadi cepat keluar melalui rongga dinding
5.6.9 Konsep Orientasi Unit Hunian

View unit hunian dimiringkan 45º dengan orientasi ke arah sungai ciliwung,
namun massa bangunan tetap memanjang ke arah Timur - barat

Pada ruang tidur orientasi ruang menghadap arah sungai

Orientasi ruang tengah atau ruang tv menghadap ke selatan dan mempunyai
akses ke balkon yang menghadap ke sungai
Heri Priana 41207120003 / Rusunawa di Otista. 2012
52
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat No.18/PERMEN/M/2007
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 05/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Teknis
Pembangunan Rumah Susun Sederhana Bertingkat Tinggi
Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1988 tentang Rumah Susun, (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1988 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3372). Ditulis oleh Syahmardan www.djpp.depkumham.go.id
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat No : 14 /PERMEN/M/2007 Tentang
Pengelolaan Rumah Susun Sederhana Sewa
Undang Undang No. 16 Tahun 1985 Tentang : Rumah Susun
Neufert (1992)
PERMEN PU No. 60/PRT/1992 dan KEPMEN PU No.324/M/2004
Time-saver standards for building types 2nd Edition Joseph de chiara & john callender
www.rusunawa.slemankab.go.id
Direktur perumperumnas, Teddy robinson siahaan, news.okezone.com
Budhy. 2010. Rumah Susun Bersubsidi, Universitas Mercu Buana, Jakarta.
Santoso, Budi. 2005. Rumah Susun Sederhana Milik Tingkat Tinggi, Universitas Mercubuana
Latifah.K, Moriana. 2000. Rumah Susun Kelas Menengah ke Bawah di Jakarta Timur,
Universitas Trisakti, Jakarta.
Muhammad. 2010. Rumah Susun Sederhana Milik di Kalimalang, Universitas Mercubuana
Zulan T. Arief. 2000. Rumah Sederhana di Kecamatan Tebet, Universitas Trisakti, Jakarta.
Karyono, T.H. (2008), Rancangan Rumah Susun di Indonesia : Suatu Telaah Iklim,
Kenyamanan dan energi, Makalah Seminar Nasional ‘Konsep, Desain dan Strategi
membangun Rusunami, Rusunawa Hemat Energi di Jawa dan Luar Jawa‘, Universitas
Parahyangan, Bandung, 11 Oktober
Karyono, T.H. (2009), Permukiman Tropis Berkonsep Hijau Ramah Lingkungan, Makalah
Seminar Peraturan Perundang-undangan Bidang Bangunan Gedung Dan Lingkungan, Hotel
Patra Jasa, Semarang, 5-7 Mei
Karyono, T.H. (2007), Rumah Susun Tropis Hemat Energi di Indonesia, Makalah Lokakarya
Rumah Susun (RUSUN) Hemat Energi, Universitas Parahyangan, Bandung, 8 September
www.ocw.gunadarma.ac.id/course/civil-and-planning-engineering/study-program-ofArchitectural-engineering-s1/kota-dan-pemukiman/rumah-susun
www.ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/uu/uu_16_1985.pdf
www.tatakota-jakartaku.net/lrk/jt-jatinegara.html
www.wikipedia.org/wiki/Daerah_Khusus_Ibukota_Jakarta
Indyastari Wikan Ratih, Efektifitas ruang publik di rumah susun, ITB 2005, www.ar.itb.ac.id
SNI 03 - 6389 – 2000_ tabel intensitas
SNI 03-7013-2004 kebutuhan ruang
SNI_03-2846-1992,_Kepadatan Bangunan Rumah Susun
Heri Priana 41207120003 / Rusunawa di Otista. 2012
53
Download