BAB V PENUTUP Berdasarkan hasil analisis data yang

advertisement
BAB V
PENUTUP
Berdasarkan hasil analisis data yang telah diuraikan di dalam BAB IV,
peneliti dapat menarik beberapa kesimpulan dan saran untuk penelitian lebih
lanjut, sebagai berikut:
5.1. Simpulan
Penelitian ini menguji pengaruh bulan perdagangan terhadap return saham
di Bursa Efek Indonesia. Indeks Harga Saham merupakan satu indikator yang
dapat digunakan untuk mengamati pergerakan harga saham di pasar. Model dalam
penelitian ini mengacu pada model penelitian Siswanto (2001) dan obyek
penelitian yang digunakan adalah Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan pengujian
hipotesis yang telah dilakukan maka dapat disimpulan beberapa hal seperti di
bawah ini:
1. Bulan perdagangan berpengaruh terhadap return saham di Bursa Efek
Indonesia. Penelitian ini mendapati bahwa bulan April dan Juli berpengaruh
terhadap return saham di Bursa Efek Indonesia. Pengaruh bulan April dan Juli
terhadap return saham adalah positif. Artinnya untuk bulan April dan Juli
return bulanan saham cenderung bergerak positif. Kemudian untuk bulanbulan lain, selain April dan Juli, tidak ditemukan bukti statistik bahwa bulanbulan tersebut berpengaruh terhadap return saham di Bursa Efek Indonesia.
82
2. April merupakan bulan dimana return saham maksimal. Pada bulan April
return saham cenderung lebih tinggi daripada bulan-bulan lainnya. Fenomena
ini dikenal dengan nama April Effect. Penyebab April Effect di bursa saham
Indonesia adalah tahun pajak yang tidak terjadi di akhir tahun, melainkan pada
bulan Maret. Hal ini berdasarkan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar
Modal No: KEP-36/PM/2003 tentang kewajiban penyampaian laporan
keuangan berkala yang menyatakan bahwa laporan keuangan perusahaan
emiten harus disampaikan kepada publik maksimal pada akhir bulan ketiga
setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Dengan demikian perusahaan
emiten banyak yang melakukan pengumuman laopran keuangan tahunan pada
bulan Maret. Kemudian oleh karena adanya earning management yang
dilakukan oleh perusahaan emiten pada laporan keuangan tahunannya, maka
investor menanggapi positif pengumuman laporan keuangan tersebut.
Akibatnya pada bulan April pasar saham cenderung memiliki kinerja yang
paling baik dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya.
3.
Pengaruh bulan perdagangan terhadap return saham berbeda untuk setiap
sektor industri di Bursa Efek Indonesia. Bulan perdagangan memiliki
pengaruh yang berbeda-beda terhadap return saham di masing-masing sektor
di Bursa Efek Indonesia. Ada beberapa sektor yang terpengaruh dan ada yang
tidak terpengaruh. Sektor Pertanian (AGRI), Industri Dasar (BASIC-IND),
Pertambangan (MINING), dan Aneka Industri (MISC) tidak terbukti
terpengaruh oleh bulan perdagangan. Bulan perdangan yang berpengaruh
untuk Sektor Barang Konsumsi (CONSUMER) adalah Agustus dengan
83
pengaruh negatif. Untuk Sektor Keuangan (FINANCE) bulan perdagangan
yang berpengaruh adalah Mei dan Agustus, keduanya memiliki pengaruh
negatif. Untuk Sektor Infrastruktur (INFRASTRUCTURE) bulan yang
berpengaruh adalah Mei dan Agustus, keduanya memiliki pengaruh negatif.
Untuk Sektor Manufaktur (MANUFACTURE) bulan yang berpengaruh
adalah Juli dengan pengaruh positif. Untuk Sektor Properti (PROPERTY)
bulan yang berpengaruh adalah Agustus, dengan pengaruh negatif. Kemudian
untuk Sektor Perdagangan (TRADE) bulan yang berpengaruh adalah April
dengan pengaruh positif, dan Agustus dengan pengaruh negatif.
5.2. Keterbaasan Penelitian
Keterbatasan penelitian ini antara lain:
1. Fenomena krisis keungan pada tahun 2008 tidak diperhitungkan dalam
penelitian ini. Pada tahun 2008 terjadi krisis keungan yang menekan
perekonomian Amerika dan Eropa. Meskipun Indonesia tidak terdampak
secara langsung, imbas krisis tersebut membuat pasar saham Indonesia ikut
terpuruk. Pada bulan Oktober 2008 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
mencapai titik terendahnya sejak tahun 2006. Semua sektor juga mengalami
kejatuhan terbesar pada Oktober 2008. Krisis keungan tersebut tentu
mempengaruhi perilaku invostor di pasar saham Indonesia.
2. Tidak menginvestigasi lebih lanjut mengapa terdapat pengaruh negatif bulan
perdagangan terhadap return saham di Bursa Efek Indonesia. Ada 3 bulan
perdagangan yang memiiki pengaruh negatif terhadap return saham baik secara
84
keseluruhan pasar atau sektoral, yaitu Mei, Juni, dan Agustus. Agustus
merupakan bulan yang paling banyak mempengaruhi return saham sektoral.
Kebalikan dari bulan April, pada bulan Agustus return saham cenderung paling
rendah dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya. Akan tetapi penelitian ini
tidak mengkaji secara lebih lanjut mengapa pada bulan Agustus terjadi return
saham yang terendah dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya.
5.3. Saran
Berdasarkan keterbatasan penelitian ini, saran-saran untuk penelitian
selanjutnya antara lain:
1. Penelitian tentang pengaruh bulan perdagangan terhadap return saham
selanjutnya disarankan supaya lebih memperhitungkan pengaruh krisis
keungan. Krisis keungan yang terjadi mempengaruhi perilaku invostor di pasar
saham dan kemudian menentukan pergerakan harga di pasar. Hal ini dapat
mengakibatkan data return saham yang digunakan menjadi tidak normal.
Selain krisis keungan, penelitian selanjutnya juga disarankan untuk
memperhitungkan faktor-faktor lain yang menyebabkan return saham menjadi
tidak normal.
2. Penelitian tentang pengaruh bulan perdagangan terhadap return saham
selanjutnya disarankan supaya menginvestigasi lebih lanjut pengaruh negatif
dari bulan perdagangan terhadap return saham. Berdasarkan hasil penelitian
ini, bulan Mei, Juni dan Agustus memiliki pengaruh negatif terhadap return
85
saham di berberapa sektor. Bulan Agustus yang mempengaruhi 5 sektor di
pasar saham merupakan bulan dimana return saham paling rendah
dibandingkan dengan return saham pada bulan-bulan lainnya.
5.4. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh implikasi dari penelitian ini
antara lain:
1. Bagi investor, penelitian ini dapat bermanfaat sebagai gambaran pola
return saham bulanan yang terdapat pada pasar saham Indonesia, sehingga
dapat membantu investor dalam mempertimbangkan keputusan investasi
yang akan diambil. Penelitian ini menemukan bahwa bulan perdagangan
berpengaruh terhadap return saham dan bulan April adalah bulan dimana
return saham paling tinggi. Dengan melihat pola ini ini, investor
diharapkan dapat mempersiapkan stategi trading yang paling baik untuk
memaksimalkan keuntungan.
2. Bagi fund manager, penelitian ini dapat bermanfaat sebagai salah satu
referensi untuk menentukan waktu investasi yang tepat. Fund manager
dapat memanfaatkan anomali return saham di Bursa Efek Indonesia untuk
menyusun rencana investasi yang paling baik. Berdasarkan penelitian ini
bulan April merupakan bulan dimana return saham maksimal sedangkan
pada bulan Agustus return saham minimal. Untuk itu fund manager dapat
mengambil tindakan strategis terkait dengan dana yang dikelolanya.
86
Download