Universitas Gadjah Mada ORGANISASI PERUSAHAAN Dua

advertisement
ORGANISASI PERUSAHAAN
Dua pertanyaan dalam kaitannya dengan operasi perusahaan, yaitu:
(1) BAGAIMANA CARA OPTIMAL UNTUK MEMPEROLEH KOMPOSISI INPUT YANG
EFISIEN?
(2) BAGAIMANA PEMILIK MEMASTIKAN PEKERJA BEKERJA KERAS SESUAI
DENGAN KEMAMPUANNYA? Bagian berikut ini membicarakan kedua persoalan di atas.
CARA OPTIMAL UNTUK MEMPEROLEH KOMPOSISI INPUT YANG EFISIEN?
Organisasi bisa memperoleh input melalui beberapa cara, yaitu: (1) spot exchange, (2)
kontrak, dan (3) memproduksi secara internal.

SPOT EXCHANGE: Perusahaan membeli input dari pasar. Sebagai contoh, jika
perusahaan mobil membeli ban dari pasar, maka perusahaan tersebut akan
melihat
dan
membandingkan
harga,
kualitas
ban
produksi
Goodyear,
Bridgestone, dan lainnya. Kemudian ditentukan pilihannya. Harga akan
ditentukan oleh kekuatan supply dan demand.

KONTRAK: Metode di atas mempunyai kelemahan jika proses negosiasinya
memakan waktu dan biaya. Untuk mengurangi kelemahan tersebut, dilakukan
kontrak pembelian antara perusahaan mobil dengan misal Goodyear untuk
pengadaaan ban mobil selama setahun dengan harga tertentu. Problem dalam
cara ini adalah kontrak tidak mungkin mencakup semua item-item yang perlu
diawasi. Misal karena biaya transportasi belum dimasukkan, maka Goodyear
akan berargumen bahwa perusahaan mobil tersebut harus membayar biaya
transportasi, sementara perusahaan mobil berpendapat lain. Untuk menghindari
situasi tersebut, biaya transportasi harus masuk dalam item untuk negosiasi.
Tetapi yang menjadi masalah adalah kontrak tidak mungkin mencakup semua
item, sehingga kontrak akan selalu tidak lengkap.

PRODUKSI SECARA INTERNAL: Jika permasalahan dari kontrak semakin rumit,
maka akan lebih baik jika perusahaan memprduksi input secara internal. Dalam
hal ini perusahaan mengakuisisi perusahaan ban tersebut. Tentunya cara lain
bisa dilakukan, misal dengan membuat pabrik ban sendiri.
Universitas Gadjah Mada
BIAYA TRANSAKSI (EKSPLISIT DAN IMPLISIT)
Biaya transaksi adalah biaya yang timbul karena transaksi tertentu, misal karena
transaksi untuk memperoleh input tertentu (ban dalam contoh di atas). Biaya tersebut
terdiri dari biaya yang jelas bisa dilihat (biaya eksplisit), misal harga ban, biaya
transportasu, dan biaya yang tidak jelas kelihatan (biaya implisit). Biaya implisit bisa
disebabkan karena specialized investment, yaitu investasi yang khsusus dibuat untuk
tujuan transkasi tertentu. Misal, untuk pembelian ban dari Goodyear, perusahaan
mengembangkan alat uji kualitas yang hanya sesuai dengan ban Goodyear. Karena
kekhususan tersebut, peralatan tersebut tersebut tidak bisa lagi digunakan untuk lainnya,
dan tidak bisa dijual. Dengan kata lain, biaya peralatan tersebut sudah tertanam (sunk
cost).
Specialized investment tersebut bisa diakibatkan karena beberapa
1. Site: perusahaan mendekati bahan mentah, misal perusahaan listrik mendekati sungai
(air terjun) karena lebih mudah mengirimkan listrik dibandingkan dengan mengirimkan air.
Karena itu lokasi di pinggir air terjun tersebut hanya bermanfaat dalam kaitannya dengan
pembuatan tenaga listrik tersebut.
2. Dedicated asset: misal alat yang khusus dibuat untuk tujuan fasilitasi transaksi
tertentu, dan tidak bisa digunakan untuk tujuan lainnya.
3. Human capital: tenaga kerja yang dididik secara khusus untuk tujuan tertentu, dan
ketrampilannya tidak bisa digunakan untuk lainnya.
BEBERAPA IMPLIKASI DARI SPECIALIZED INVESTMENT
Specialized investment membuat munculnya biaya yang berkaitan dengan situasi
tersebut, seperti:

TAWAR MENAWAR MENJADI LEBIH MAHAL: karena perusahaan melakukan
investasi khusus, bisa terjadi perusahaan penjual akan meningkatkan harganya
karena tabu perushaaan sudah terlanjur kepalang basah melakukan investasi pada
peralatan khusus tersebut.
Universitas Gadjah Mada

UNDERINVESTMENT: sebagai contoh, jika tenaga kerja tidak yakin berapa lama
dia akan belajar dan bekerja menggunakan ketrampilan khusus tertentu, maka is
tidak akan bekerja sekeras-kerasnya, karena merasa tidak pasti masa depannya.

HOLD-UP PROBLEM: Sebagai contoh, jika saya memperoduksi huberger dan
memesan daging berger 1000 biji dan harus berada di depan kantor saya jam 8 pagi.
Penjual akan datang ke tempat saya, kemudian tidak langsung memindahkan
bergernya, tetapi meminta kenaikan harga. Karena saya membutuhkan secepatnya,
terpaksa saya menerima tawaran kenaikan harga tersebut.
PEROLEHAN INPUT YANG OPTIMAL
Setelah mengidentifikasi biaya, perolehan input yang optimal bisa dilakukan.
BAGAIMANA PEMILIK MEMASTIKAN PEKERJA BEKERJA KERAS SESUAI DENGAN
KEMAMPUANNYA?
PROBLEM PRINCIPAL-AGENT
Manajer disewa oleh pemgang saham agar tujuan pemegang saham (yaitu mencapai
kemakmuran pemegang saham) tercapai. Tetapi dalam prakteknya, manajer mungkin
mempunyai tujuan atau agenda sendiri yang tidak selalu konsisten dengan tujuan pemegang
saham. Manajer mungkin mempunyai tujuan agar kelihatan lebih 'mentereng' dengan
mengorbankan tujuan pemegang saham (tujuan memaksimumkan kemakmuran pemegang
saham). Sebagai contoh, manajer mungkin menggunakan kantor yang kelihatan mewah,
meskipun pemborosan tersebut justru merugikan pemegang saham. Untuk mengawasi
perilaku manajer yang semacam itu, pemegang saham bias melakukan tindakan
pengawasan. Disamping tindakatan pengawasan secara internal, bisa dilakukan tindakan
pendisiplinan eksternal (dari luar perusahaan).
Pendisplinan Internal dengan kontrak insentif. Sistem penggajian manajer dibuat
sedemikian rupa sehingga akan memotivasi manajer untuk mencapai tujuan kemakmuran
pemegang saham. Contoh system semacam itu adalah opsi saham. Opsi saham
ditujukan
untuk
memotivasi
manajer
agar
mencapai
tujuan
memaksimumkan
kemakmuran pemegang saham.
Pendisiplinan eksternal bisa terjadi melalui reputasi. Jika manajer tidak bekerja
sebagaimana mestinya, maka reputasi manajer tersebut akan jatuh sehingga manajer
Universitas Gadjah Mada
tersebut tidak akan laku lagi. Jika manajer ingin mempertahankan reputasinya, maka is
harus berhasil, yaitu berhasil mencapai tujuan kemakmuran pemegang saham.
Pengambilalihan juga bisa menjadi alat untuk mendisiplinkan manajer. Biasanya dalam
pengambilalihan, manajer lama yang tidak kompeten akan dibuang. Agar tetap bertahan,
manajer harus berhasil, sehingga tidak bisa diambil alih oleh pihak lain, dan karenanya
masih tetap bertahan.
PROBLEM WORKER-PRINCIPAL-AGENT
Selain problem manajer (agen) dengan pemegang saham (principal), konflik juga
bisa diperluas dengan memasukkan pekerja. Pekerja mempunyai agenda sendiri yang
tidak selalu sesuai dengan agenda manajer atau pemegang saham. Untuk mengatasi
atau mengawasi pekerja, beberapa alternative bisa dilakukan:
1.
PROFIT SHARING: profit sharing mempunyai ide seperti untuk manajer. Jika pekerja
bisa sharing profit, maka pekerja akan lebih serius mencapai tujuan perusahaan.
2.
REVENUE SHARING: sharing penjualan
3.
PIECE RATES: pekerja memperoleh penghasilan berdasarkan unit yang diproduksi
4.
TIME CLOCKS AND SPOT CHECKS: pekerja diminta untuk mencatatkan waktu
masuk dan keluar (clock in dan out). Kelemahannya adalah pekerja tidak diawasi apa
yang dikerjakan di kantor. Kelemahan tersebut bisa diatasi dengan menggunakan spot
checks (inspeksi mendadak). Agar efektif, inspeksi mendadak bisa dilakukan secara
random, sehingga pekerja tidak bisa memprediksi kapan sidak tersebut dilakukan. Karena
itu mereka akan bekerja terus.
Universitas Gadjah Mada
KARAKTERISITIK INDUSTRI
PENGANTAR
Bab ini menjelaskan karakteristik industri yang dilihat melalui beberapa dimensi berikut ini.
STRUKTUR PASAR
 UKURAN PERUSAHAAN
Ukuran perusahaan berbeda dari satu industri ke industri lainnya. Sebagai contoh,
perusahaan pada sektor semen mempunyai ukuran yang lebih besar dibandingkan
dengan perusahaan pada sektor rumah makan. Salah satu kemungkinan
penyebabnya adalah perusahaan semen membutuhkan modal yang besar untuk
berdiri. Karena barrier to entry cukup besar, maka modal yang dibutuhkan besar,
maka ukuran perusahaan menjadi besar. Hal yang sebaliknya untuk rumah makan.
Modal yang diperlukan tidak terlalu besar.
 KONSENTRASI INDUSTRI
Konsentrasi industri bisa dipakai sebagai indicator persaingan (meskipun tidak
sempurna). Industri dengan tingkat konsentrasi yang tinggi diperkirakan mempunyai
tingkat persaingan yang rendah, sebaliknya dengan industri yang mempunyai tingkat
konsentrasi yang rendah. Ukuran konsentrasi bisa dilihat melalui beberapa cara,
seperti konsentrasi empat perusahaan terbesar dalam industri, atau dengan
menggunakan Herfindhal Index.
Misal dalam suatu industri ada enam perusahaan dengan penjualan sebagai berikut
ini: A=50, B=20, C=10, D=10, E=10. Dengan menggunakan konsentrasi empat
perusahaan terbesar, konsentrasi bisa dihitung sebagai berikut ini.
50 + 20 + 10+ 10
--------------------- = 0,9
50+20+10+10+10
Dengan menggunakan Herfindhal Index, tingkat konsentrasi bisa dihitung sebagai
berikut ini.
10.000 ( (50/100)2 + (20/100)2 + (10/100)2 +(10/100)2 +(10/100)2 ) = 3.200 Biasanya
angka HI dibawah 1.000 dipandang sebagai tidak terkonsentrasi.
Meskipun demikian, pengukuran tingkat konsentrasi tersebut mempunyai keterbatasan
karena beberapa hal seperti definisi industri, apakah industri didefinisikan untuk level
daerah atau nasional.
Industri lebih sulit didefinisikan. Secara umum, perusahaan bisa dianggap berada
dalam satu industri jika mempunyai produk yang substitusi satu sama lain. Beberapa
perusahaan mempunyai banyak lini produk sehingga menyulitkan penempatan
perusahaan pada industri tertentu.
Universitas Gadjah Mada
 TEKNOLOGI
Beberapa industri mempunyai karakteristik labor intensive, sementara lainnya
mempunyai karakteristik capital intensive. Perbedaan tersebut bisa menyebabkan
perbedaan karakteristik.
 KONDISI PASAR DAN PERMINTAAN
Kondisi pasar dan permintaan berbeda dari satu industri ke lainnya. Untuk industri
tertentu, akan lebih mudah memperoleh informasi, sedangkan untuk industri lainnya
akan sulit memperoleh informasi.
 POTENSI PEMAIN BARU UNTUK MASUK
Poetnsi pemain baru untuk masuk mencerminkan barrier to entry. Barrier to entry bisa
berbeda dari satu industri ke industri lainnya.
PERILAKU (CONDUCT)
Disamping struktur pasar, perilaku perusahaan dalam industri juga bisa dilihat. Berikut ini
beberapa dimensi untuk melihat perilaku perusahaan.
 PERILAKU HARGA
Beberapa industri menetapkan marjin yang besar sementara yang lainnya
menetapkan marjin yang kecil. Sektor ritel biasanya mempunyai marjin yang lebih
kecil dibandingkan sektor teknologi yang tinggi, misal perusahaan pembuat pesawat
terbang.
 AKTIVITAS MERJER DAN INTEGRASI
Merjer bisa dilakukan secara vertikal (sesuai dengan proses atau tahapan produksi),
maupun secara horisontal (perluasan lini produk yang sama). Contoh intergari vertikal
adalah perusahaan mobil membeli perusahaan ban, kemudian membeli distributor
mobil. Ban sampai distributor mencerminkan langkah-langkah dari hilir ke hulu.
Sedangkan contoh integrasi horisontal adalah perusahaan mobil membeli perusahaan
mobil lainnya. Contoh merjer konglomerasi adalah perusahaan mobil membeli
perusahaan sepatu. Tidak ada kaitan antara kedua perusahaan tersebut.
 RISET DAN PENGEMBANGAN DAN IKLAN
Riset dan Pengembangan dan iklan bervariasi dari satu industri ke industri lainnya.
KINERJA
Aspek lain yang perlu dilihat dari suatu industri yaitu kinerja.
 LABA / PROFIT
Kinerja bisa dilihat melalui laba atau profit yang dihasilkan oleh perusahaan.
 KESEJAHTERAAN MASYARAJAT (SOCIAL WELFARE)
Kinerja juga bisa dilihat melalui kesejahteraan masyarakat yang bisa diproduksi.
Universitas Gadjah Mada
 PARADIGMA STRUKTUR-PERILAKU-KINERJA
 PANDANGAN KAUSAL
Dengan menggabungkan struktur, perilaku, dan kinerja, pandangan kausal
mengatakan ada hubungan kausal, yaitu struktur mempengaruhi perilaku, kemudian
perilaku mempengaruhi kinerja.
 KRITIK FEEDBACK
Pandangan alternatif mengatakan bahwa kaitan antara struktur, perilaku, dan kinerja
tidak bersifat kausal, tetapi berinteraksi satu sama lain. Struktur bisa mempengaruhi
kinerja, tetapi juga bisa dipengaruhi oleh kinerja dan perilaku. Juga dengan variabel
lainnya.
OVERVIEW
Ada empat model industri yang sering dibicarakan di ekonomi, yaitu:




PERSAINGAN SEMPURNA
MONOPOLI
MONOPOLISTIK
OLIGOPOLI
Berikut ini perbedaan karakteristik antara keempat model tersebut.
Price Takers
Persaingan
Sempurna
Jumlah Penjual Banyak
Jumlah Pembeli Banyak
Substitusi
Kondisi
sempurna
Permintaan
Tidak ada
Reaksi dari
Pesaing
Price Makers
Monopolistik
Banyak
Banyak
Substitusi mirip
Tidak ada
(sedikit)
Oligopoli
Monopolu
Beberapa
Satu
Banyak
Banyak
Substitusi dekat Tidak ada
substitusi
Ada
Tidak ada
(tergantun
g tujuan
perusahaa
n)
Universitas Gadjah Mada
Download