8 Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Karuk (Piper

advertisement
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 1 Februari 2017
Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Karuk (Piper sarmentosum
Roxb) terhadap Pertumbuhan Bakteri Streptococcus pyogenes
Dewi Peti Virgianti*, Rochmanah Suhartati, Resty Rosyani
STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya, Jl.Cilolohan No.36 Kota Tasikmalaya
Tlp.(0265)334740, Fax.(0265)327224
Email: [email protected]
Abstrak
Daun karuk merupakan tanaman semak famili Piperaceaeyang biasa digunakan sebagai obat
tradisional untuk obat batuk dan asma. Di Indonesia, penelitian mengenai daun karuk masih belum
banyak dilakukan, terutama terhadap sifat antibakteri yang dimilikinya. Tujuan dari penelitian ini
yaituuntuk menguji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun karuk (Piper sarmentosum Roxb) terhadap
pertumbuhan bakteri penyebab radang tenggorokan dan batuk, Streptococcus pyogenes.
Penelitian dilakukan dengan metode eksperimen terhadap bakteri Streptococcus pyogenes
menggunakan metode Kirby-Bauer. Konsentrasi pengenceran ekstrak etanol daun karuk yang diteliti
mulai dari konsentrasi 10% sampai konsentrasi 100% dengan kepadatan bakteri 0,5 McFarland.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa ekstrak etanol daun karuk (Piper sarmentosum Roxb) dapat
menghambat bakteri Streptococcus pyogenesdari konsentrasi 10% dengan rata-rata diameter zona
hambat sebesar 5,65 mm, 20% sebesar 6,00 mm, 30% sebesar 6,30 mm, 40% sebesar 7,45 mm, 50%
sebesar 10,10 mm, 60% sebesar 10,25 mm, 70% sebesar 11,85 mm, 80% sebesar 12,25 mm, 90%
sebesar 16,85 mmdan 100% sebesar 18,95 mm.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa
ekstrak etanol daun karuk (Piper sarmentosum Roxb) mempunyai aktivitas antibakteri terhadap
Streptococcus pyogenes.
Kata kunci : Piper sarmentosum Roxb, Streptococcus pyogenes, antibakteri
tumbuhan
PENDAHULUAN
ini
telah
dikenal
sebagai
Indonesia merupakan salah satu
tumbuhan berkhasiat obat, di antaranya air
pusat keanekaragaman hayati dunia, dari
rebusan tumbuhan ini digunakan untuk
Sabang sampai Merauke tersebar sekitar
mengobati sakit gigi, asma, batuk, nyeri
40.000 jenis tumbuhan yang mengandung
tulang, dan infeksi jamur serta untuk
berbagai
membersihkan
jenis
berpotensi
bahan
sebagai
kimia
yang
vagina
(Kasahara
dan
bahan
pangan,
Seizaburo, 1995). Pada mulanya alasan
obat-obatan
(Agusta,
penggunaan
semakin
berdasarkan pengalaman secara turun-
berkembangnya industri jamu dan obat
temurun. Setelah dilakukan penelitian,
herbal maka penggunaan bahan alami
dilaporkan bahwa ekstrak tumbuhan Piper
sebagai
sarmentosum
kosmetika
2000).
dan
Sejalan
obat
dengan
semakin
diminati
masyarakat.
tumbuhan
ini
hanya
memiliki
aktivitas
antimikroba
(Masuda,
hipoglycemic
(Hussan
et
menghilangkan
nyeri
otot
(Ridtidtid,
ditanam di pekarangan rumah. Tumbuhan
1998),
antimalaria
(Rahman,
ini termasuk salah satu suku Piperaceae
1999).Dalam pengobatan tradisional di
yang sampai sekarang belum banyak
Indonesia daun karuk telah digunakan
diteliti orang, khususnya di Indonesia.
untuk mengurangi rasa sakit, batuk dan
Dibeberapa
asma. Dapat pula digunakan sebagai
Tanaman karuk telah dikenal oleh
masyarakat
Indonesia,
bagian
dan
negara
banyak
di
Asia,
dan
1991),
al,
efek
2013),
8
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 1 Februari 2017
obatsakit gigi (akarnya), dan anti panas.
pada manusia dan hewan (Supardi dan
Kandungan kimia daun karuk diantaranya
Sukamto, 1999).
adalahsaponin, polifenol, flavonoid dan
minyak atsiri (Winarto, 2007).
Berdasarkan
Berdasarkan uraian di atas maka
peneliti
antimikroba
daun
Karuk
(Piper
sarmentosum Roxb) memiliki aktivitas
sarmentosum
Roxb)
terhadap
bakteri
antimikroba
Streptococcus pyogenes.
albicans,
daun
terhadap
bakteri
Bacillus
karuk
jamur
dan
(Piper
Candida
Escherichia
subtilis,
penelitian
melakukan
uji
bahwa
Shinta
untuk
mengenai
(2002)
Penelitian
tertarik
coli,
Pseudomonas
aeruginosa, pada konsentrasi 1250 mg/ml
METODE PENELITIAN
Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan Autoclave,
senyawa tersebut memberikan diameter
daerah hambat sebesar 31 mm untuk
Candida albicans, dan 23 mm untuk
Escherichia coli serta Bacillus sublilis dan
untuk
Pseudomonas
aeruginosa,
konsentrasi optimum ditemukan pada
1000 mg/ml dimana diameter daerah
hambat yang diberikan sebesar 22 mm.
batang pengaduk kaca, blender, botol
semprot plastic, bulp karet, cawan petri,
clinipet (10μl, 100μl dan 1000μl), corong
gelas, dry sterilisator, Erlenmeyer, gelas
ukur, gelas kimia, inkubator mikrobiologi
(Memmert BE 400), jangka sorong, kaca
arloji, lampu spirtus kaca, neraca elektrik
(Toledo 1502), ose bulat, oven, pinset
Penelitian tentang uji antibakteri
daun karuk (Piper sarmentosum Roxb)
terhadap bakteri Streptococcus pyogenes
belum
pernah
dilakukan,
sedangkan
Syahrurachman (1994) menyatakan bahwa
manusia termasuk salah satu makhluk
yang
paling rentan
terhadap
infeksi
Streptococcus dan tidak ada bagian tubuh
atau jaringan dalam tubuhnya yang betul-
Streptococcus
pyogenes
merupakan patogen utama pada manusia
yang menimbulkan invasi lokal dan
sistemik dan kelainan imunologi paska
streptokokus
(Brook,
tabung, swab kapas lidi, tabung reaksi,
turbidimeter (Eutech TN-100), Laminar
Air Flow, rotary evavorator
. Bahan-
bahan yang digunakan adalahdaun karuk,
aquadest, BaCl2, H2SO4, kertas cakram,
Muller-Hinton
Agar
(Difco),
NaCl
fisiologis, etanol 70%. Bakteri uji yang
sakit
tenggorokan
pyogenes
septik,
tonsillitis, demam scarlet dan beberapa
infeksi piogenik dan septikemik lainnya
yang
diperoleh
dari
Laboratorium Mikrobiologi Prodi Analis
Kesehatan STIKes BTH Tasikmalaya.
Pembuatan Ekstrak etanol daun karuk
Daun karuk kering yang telah
2007).
Streptococcus pyogenes adalah bakteri
penyebab
stainless, pipet tetes, pipet ukur, rak
digunakan adalah bakteri Streptococcus
betul kebal.
infeksi
aktivitas
dihaluskan ditimbang sebanyak 50 gram
dan
dimasukkan
ke
dalam
gelas
kimia.Ditambahkan etanol 70% sebanyak
500 ml kedalam gelas kimia tersebut,
9
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 1 Februari 2017
kemudian
24
Streptococcus pyogenes dengan metode
jam.Maserat yang dihasilkan dipisahkan
Kirby-Bauer yang dijelaskan oleh Lay,
dengan cara filtrasi. Proses penyarian
Bibiana W (1994) dan Soemarno (1987),
diulangi sebanyak dua kali dengan jenis
yaitu Muller-Hinton Agar suhu 45 0C yang
dan jumlah pelarut yang sama.Semua
masih cair dituangkan sebanyak 12 ml
maserat yang dihasilkan dikumpulkan,
(ketebalan ± 4-5 mm) ke dalam cawan
kemudiandiuapkan
rotary
petri yang steril, goyangkan dan biarkan
epavorator dengan suhu rendah (<650C)
dingin dan membeku.Suspensi bakteri
sampai didapatkan ekstrak kental 100%
Streptococcus pyogenes dengan kepadatan
lalu dibuat berbagai konsentrasi ekstrak
bakteri 1,5x108/ml disebarkan dengan
10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%,
Swab steril kedalam media Muller Hinton
80%, 90%, dan 100%.
yang sudah beku sebanyak 0,1 ml.
Membuat Suspensi Bakteri Uji
Lempengan agar dibiarkan mengering
Sebelum
dimaserasi
selama
dengan
pembuatan
suspensi
bakteri
selama 5 menit. Kemudian letakan kertas
terlebih dahulu perlu dibuat standar Mc.
cakram diatas agar yang sudah ditanami
Farland 0,5 yaitu 9,95 ml H2SO4 1%
bakteri. Ke dalam kertas cakram tersebut
ditambahkan
diteteskan ekstrak etanol daun karuk
0,05
ml
BaCl
1%
(McFarland, 1907). Setelah pembuatan
sebanyak
20μl
standar Mc. Farland, baru dibuat suspense
konsentrasi
bakteri yang dijelaskan oleh Departemen
menggunakan
dengan
pada
kertas
clinipette
berbagai
cakram
kemudian
0
Kesehatan (1989), yaitu disediakan satu
diinkubasi pada suhu 37 C selama 24
tabung reaksi yang bersih dan steril lalu
jam.Selain pengerjaan sampel, dilakukan
diisi
pula pembuatan control positif (Media
dengan
10
ml
NaCl
0,85%
steril.Suspensi dibuat dari koloni strain
Muller
murni Streptococcus pyogenes dengan
Kontrol negatif (Media Muller-Hinton),
cara
koloni
dan Kontrol ekstrak (Media Muller-Hinton
Kemudian
+ ekstrak etanol daun karuk). Setelah
sampai
diinkubasi maka diamati adanya daerah
kekeruhan sama dengan Mc. Farland 0,5
hambatan berupa zona jernih disekitar
yang diukur dengan turbidimeter.Suspensi
kertas cakram.
diambil
beberapa
menggunakan
ose
dicampurkan
pada
bulat.
tabung
Hinton
+
Suspensi
bakteri),
yang telah dibuat tersebut diperkirakan
terdapat
bakteri
1,5x108/ml.
memastikannya diukur
Untuk
kekeruhannya
segar yang dibeli dari daerah Pamalayan
Uji Aktivitas Antibakteri
fungi
yang
Pembuatan ekstrak etanol dilakukan
dengan tahapan penyediaan daun karuk
menggunakan alat turbidimeter.
Isolat
HASIL DAN PEMBAHASAN
diperoleh
dikarakterisasi Uji aktivitas antibakteri
ekstrak etanol 70% daun karuk terhadap
Ciamis, kemudian dilanjutkan dengan
pembuatan simplisia dengan melakukan
pengeringan terhadap daun segar yang
10
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 1 Februari 2017
telah
dibersihkan.
Pengeringan
daun
terhadap larutan hasil rendaman simplisia
tersebut dilakukan selama tiga hari dengan
tersebut,
melakukan
tidak
dimasukkan ke dalam rotary evapotator
terkena langsung sinar matahari agar
yang dipanaskan dengan suhu 40 ˚C
senyawa aktif yang terkandung dalam
sampai
daun tidak rusak (Gambar 5.1 ).
pemanasan pada suhu tersebut dilakukan
penjemuran
tetapi
Setelah daun kering sempurna lalu
dibuat serbuk dengan mesin blender,
setelah
menjadi
serbuk
sebanyak
didapatkan
1,5
L
ekstrak
pelarut
kasar,
untuk menjaga agar senyawa aktif pada
ekstrak tidak rusak.
kemudian
Dari total simplisia kering 500 Gr
dengan
didapatkan ekstrak kasar sebanyak 4,75
menggunakan
Gr. Selain proses pembuatan ekstrak
pelarut etanol 70% sebanyak 500 mL
kasar, dilakukan pula peremajaan bakteri
terhadap 500 Gr simplisia serbuk, diaduk
uji yang telah dibeli, yaitu dengan tahap
sesekali
Proses
melakukan transfer isolat pada Agar
perendaman dilakukan kontinyu dengan
Darah untuk melihat tipe hemolisisnya,
mengganti larutan perendam setiap 24 jam
selain itu dilakukan pula pewarnaan Gram
dengan pelarut baru sebanyak 3 kali
terhadap koloni yang tumbuh dan uji
berturut-turut sehingga rendemen ekstrak
katalase untuk memastikan bahwa isolate
yang dihasil akan optimal.
yang digunakan adalah Streptococcus
dilakukan
proses
maserasi
melakukan
perendaman
selama
24
Perolehan
dengan
jam.
ekstrak
melakukan
didapatkan
proses
pyogenes (β hemolitik).
evaporasi
Tabel 1. Diameter zona hambat ekstrak etanol daun karuk
terhadap bakteri Streptococcus pyogenes
No
Konsentrasi
(%)
Disc
(mm)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
Diameter Zona
Keseluruhan
(mm)
Diameter Zona
Hambat (mm)
Uji 1
24,5
22,7
18,0
17,7
16,0
16,0
13,3
12,5
12,1
11,8
Uji 1
18,5
16,7
12,0
11,7
10,0
10,0
7,3
6,5
6,1
5,8
Uji 2
25,4
23,0
18,5
18,0
16,5
16,2
13,6
12,1
11,9
11,5
Uji 2
19,4
17,0
12,5
12,0
10,5
10,2
7,6
6,1
5,9
5,5
Rata-rata
(mm)
18,95
16,85
12,25
11,85
10,25
10,10
7,45
6,30
6,00
5,65
11
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 1 Februari 2017
B
A
C
Gambar 4. Diameter zona hambat yang terbentuk pada pengujian aktivitas antibakteri daun karuk
(Piper sarmentosum Roxb) terhadap Streptococcus pyogenes, dengan konsentrasi 10% (A),
50% (B) dan 100% (C)
Berdasarkan hasil pengamatan
terbentuk. Hal ini menunjukan semakin
diperoleh hasil bahwa ekstrak etanol daun
tinggi konsentrasi ekstrak daun karuk,
karuk (Piper sarmentosum Roxb) dapat
semakin kuat daya hambat terhadap
menghambat pertumbuhan Streptococcus
bakteri
8
Streptococcus
pyogenes.
Hal
pyogenes dengan kepadatan 1,5 x 10 sel
tersebut diduga ada hubungannya dengan
bakteri/ ml. Hal tersebut terbukti dengan
kandungan zat aktif yang terkandung
adanya zona jernih di sekitar cakram pada
dalam daun karuk yang berperan penting
media agar yang ditetesi 10μl ekstrak daun
terhadap
karuk (Piper sarmentosum Roxb) yang
pertumbuhan bakteri. Zat aktif yang
tidak ditumbuhi oleh bakteri karena
terkandung dalam daun karuk adalah
adanya zat antimikroba dari ekstrak daun
saponin, flavonoid, polifenol, dan minyak
karuk (Piper sarmentosum Roxb) yang
atsiri.
diberikan sehingga secara difusi menyebar
pada media.
reaksi
Senyawa
melakukan
Berdasarkan analisa pengukuran
dengan
hambatan
saponin
mekanisme
cara
pada
dapat
penghambatan
membentuk
senyawa
zona hambat bahwa konsentrasi 10%
kompleks dengan membran sel melalui
ekstrak
dapat
ikatan hidrogen (Cannell, 1998), sehingga
bakteri
dapat menghancurkan sifat permeabilitas
etanol
menghambat
daun
karuk
pertumbuhan
Streptococcus pyogenes dengan rata-rata
dinding
sel
dan
akhirnya
dapat
diameter zona hambat sebesar 5,65 mm,
menimbulkan kematian sel (Noer, dkk.,
diikuti dengan konsentrasi 20%, 30%,
2006).
40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90%, dan
Senyawa polifenol dan flavonoid
100%. Apabila melihat rata-rata hasil yang
merupakan senyawa golongan dari fenol
diperoleh dari tabel 1 semakin besar
(Karou et al., 2005). Menurut Singh
konsentrasi ekstrak daun karuk, maka
(2005),
semakin besar pula zona jernih yang
mekanisme
senyawa
kerja
fenol
memiliki
dalam menghambat
12
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 1 Februari 2017
pertumbuhan
bakteri
cara
pertumbuhan bakteri yaitu dengan cara
inaktivasi protein (enzim) pada membran
merusak dinding sel bakteri, karena
sel.
fenol
bakteri memiliki lapisan luar yang disebut
berikatan dengan protein melalui ikatan
dinding sel yang dapat mempertahankan
hidrogen sehingga mengakibatkan struktur
bentuk bakteri dan melindungi membran
protein menjadi rusak. Dimana sebagian
protoplasma di bawahnya. Selain itu,
besar struktur dinding sel dan membran
minyak atsiri juga memiliki kemampuan
sitoplasma bakteri mengandung protein
merubah
dan lemak. Ketidakstabilan pada dinding
nukleat. Minyak atsiri dapat mengubah
sel dan membran sitoplasma bakteri
keadaan ini dengan mendenaturasikan
menyebabkan
protein dan asam-asam nukleat sehingga
Menurut
selektif,
Susanti
(2008),
fungsi
permeabilitas
pengangkutan
molekul
protein
dan
asam
aktif,
merusak sel tanpa dapat diperbaiki lagi.
pengendalian susunan protein dari sel
Setiap enzim yang ada di dalam sel bakteri
bakteri menjadi terganggu, yang akan
merupakan
berakibat pada lolosnya makromolekul,
bekerjanya
dan ion dari sel. Sehingga sel bakteri
Penghambatan ini dapat mengakibatkan
menjadi
terganggunya metabolisme atau matinya
terjadilah
fungsi
dengan
kehilangan
lisis.
bentuknya,
Selain
itu
dan
flavonoid
sasaran
potensial
suatu
bagi
penghambat,
sel (Suryaningrum.S , 2009).
bersifat polar sehingga lebih mudah
Menurut Arora dan Bhardawaj
menembus lapisan peptidoglikan yang
(1997) penentuan kategori daya hambat
juga bersifat polar pada bakteri Gram
suatu
positif daripada lapisan lipid yang non
dinyatakan bahwa bila diameter zona
polar, di samping itu pada dinding sel
hambat yang terbentuk <6 mm maka
Gram positif mengandung polisakarida
dikategorikan
yang merupakan polimer yang larut dalam
dikategorikan sedang dan bila >12 mm
air yang berfungsi sebagai transfor ion
dikatakan tinggi. Sedangkan berdasarkan
positif untuk keluar masuk. Sifat larut
kekuatan
inilah yang menunjukan bahwa dinding
pengobatan
sel Gram positif bersifat lebih polar.
pyogenes yaitu Penisilin G, ukuran zona
Aktivitas penghambatan dari ekstrak daun
hambatannya dapat dinyatakan sensitive
karuk
Streptococcus
apabila sama dengan atau melebihi 29mm
terganggunya
dan dinyatakan resisten apabila sama
pyogenes
pada
bakteri
menyebabkan
bahan
alam
lemah,
antibiotik
(Aarestrup & Schwarz 2006).
atsiri
yang
9-12
mm
untuk
Streptococcus
sel dan melindungi sel dari lisis osmotik,
Minyak
bakteri
terstandar
dengan
menyebabkan lisis pada sel (Dewi, 2010)
kurang
bila
fungsi dinding sel sebagai pemberi bentuk
dengan terganggunya dinding sel akan
atau
infeksi
terhadap
dari
28
mm
Berdasarkan zona hambat yang
terbentuk dari pengujian menggunakan
terdapat
ekstrak daun karuk, maka berdasarkan
dalam daun karuk dapat menghambat
kategori Arora dan Bardawaj (1997)
13
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 1 Februari 2017
ekstrak dengan konsentrasi sama dengan
Brook, GF. 2007. Melnick Jawet dan
atau lebih dari 80% sudah termasuk
AdelbergMikrobiologi Kedokteran.
kategori
EGC. Jakarta.
kuat,
sedangkan
bila
dibandingkan dengan kekuatan Penisilin G
Cannell, R.J.P. 1998. Natural Products
(benzil penisilin), maka zona hambat
Isolation.
semua konsentrasi ekstrak daun karuk
Jersey.
(Piper
sarmentosum
Roxb)
terhadap
Human
Departemen
Press,
Kesehatan.
bakteri Streptococcus pyogenes adalah
Bakteriologi
masuk dalam rentang Resisten. Dengan
Pendidikan
demikian, maka dapat disimpulkan bahwa
Jakarta.
1989.
Umum.
Tenaga
New
Pusat
Kesehatan.
ekstrak etanol daun karuk mempunyai
Dewi F K. 2010. Aktivitas Antibakteri
aktivitas antibakteri sehingga berpotensi
Ekstrak Etanol Buah Mengkudu
untuk dikembangkan sebagai obat herbal
Terhadap
pencegahan
Daging Segar. Skripsi.Surakarta:
dan
pengobatan
infeksi
Streptococcus pyogenes.
Jurusan
Bakteri
Biologi
Pembusuk
MIPA,
Univ.
Sebelas Maret.
UCAPAN TERIMAKASIH
Supardi, H. I. dan Sukamto. 1999.
Peneliti mengucapkan terimakasih kepada
SIMLITABMAS DIKTI selaku
penyandang dana penelitian dan
kepada
tim
laboratorium
Mikrobiologi yang telah banyak
membantu
terlaksananya
penelitian ini.
FM,
Antimicrobial
Schwarz
S.
Resistance
2006.
in
Agusta. 2008. Minyak Atsiri Tumbuhan
Tropika Indonesia. ITB. Bandung.
dan
Bhardwaj.
1997.
Antibacterial Activity of Some
Medicinal Plants. Geo. Bios. 24:
127-131.
McFarland, J. 1907. The Nephelometer.
JAMA. 49:1176.
Karou, D., M.H. Dicko, J. Simpore, and
Activities
of
Polyphenols From Etnomedicinal
Plant Of Burkina Faso. African
Journal Of Biotecnology. Vol. 4 (8)
: 823-828.
Press. Washington DC.
DS
Bandung.
Antibacterial
Bacteria of Animal Origin. ASM
Arora
dan Keamanan Pangan. Alumni.
A.S. Traore. 2005. Antioxidant and
DAFTAR PUSTAKA
Aarestrup
Mikrobiologi Dalam Pengolahan
Kasahara, S and Seizaburo H. 1995.
Medical Herb Index in Indonesia.
Edisi-2. PT. Esai Indonesia. Jakarta.
Lay, Bibiana W. 1994.Analisis Mikroba di
Laboratorium.
Raja
Grafindo
Persada. Jakarta.
Masuda, T., Inazumi, A., Yamada, Y.,
Padolina, W. G., Kikuzaki, H.,
Naktani, N. 1991. Antimicrobial
14
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 1 Februari 2017
Phenylpropanoid
sarmentosum.
from
Piper
Shinta. 2002. Isolasi dan Identifikasi
Phytochemistry.30
senyawa aktif antimikroba dari
(10): 3227-3228.
Noer,
I.S.
dan
daun tumbuhan Piper Sarmentosum
L.
Bioaktivitas
Nurhayati.2006.
Ulva
reticulata
Forsskal.Asal Gili Kondo Lombok
Timur Terhadap Bakteri. Jurnal
Biotika. Vol. 5 (1) : 45-60.
Roxb.Tesis
Magister.Institut
Teknologi Bandung.
Soemarno. 1987. Penuntun Praktikum
Bakteriologi.Jogjakarta.
Suryaningrum, S. 2009. Uji Aktivitas
Hussan, F., Nazilah, N., Ramdzi, M.,
Tentang Anti Bakteri Minyak Atsiri
Choun Y.S., Adibah, N., Lin, T. S.
Buah Jeruk Purut (Citrus hystrix D.
2013. Pipper sarmentosum Water
C) Terhadap Staphylococcus aureus
Extract
dan
Attenuates
Complication
Diabetic
in
Diabetic
Streptozotocin
Spraque-Dawley
Rats.
Sains Malaysiana. 42(11): 16051612.
Eschericia
Fakultas
Farmasi.
daun
beluntas
Antimalaria Activity of Extract of
Kedokteran
Malaysia
Universitas
of
(Pluchea
indica less) terhadap Escherichia
coli secara in vitro.
Plant.J.
Universitas
Susanti, A. 2008. Daya antibakteri ekstrak
S., Takane, K., Mohd, M.A. 1999.
Medical
Skripsi.
Muhammadiyah Surakarta.
etanol
Rahman, N.N.N.A., Furuta, T., Kojima,
coli.
Fakultas
Hewan.
Jurnal
Ethnopharmacology.64 (3): 249-
Airlangga.journal.unair.ac.id/filerP
259.
DF/6.%20daun%20beluntas(Beres).
Ridtidtid, W., Rattanaprom, W., Thaina,
P., Chittrakara, S., Sunbhanich, M.
1998.
Neuromoscular
Blocking
Activity of Metanol Ekstract of
Piper sarmentosum Leaves in Rat
Phrenic
Prepadation.
doc.
Syahrurachman Agus. 1994. Buku Ajar
Mikrobiologi
Kedokteran.
Edisi
Revisi. Jakarta : Bina Rupa Aksara.
Winarto, W.P. 2007. Tanaman Obat
Nerve-Hemidiaphragm
Indonesia . Untuk Pengobatan
J.of
Herbal, Jilid 3, Karya Sari Herba
Ethnopharmacology. 61(2) : 135-
Media.
142.
15
Download