CSR - Digilib ITS

advertisement
Analisis Implementasi ISO 26000 dalam
Pelaksanaan Corporate Social Responsibility
(CSR) di PT. Newmont Nusa Tenggara
Sidang Tugas Akhir
Bazuni R. Husni
2509.100.078
Latar Belakang
Kontribusi Sektor Pertambangan dalam
Produk Domestik Bruto Indonesia
2009
2010
2011
10,6%
11,1%
11,7%
(Sumber: Indonesian Commercial Newsletter, 2011)
Faktor Sosial
dan Lingkungan
BAB I (Ketentuan Umum) Pasal 1
ayat 3 dan BAB V (Tanggung
Jawab Sosial dan Lingkungan)
Pasal 74 UU Nomor 40 Tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas.
Peraturan Pemerintah Nomor 47
Tahun 2012 tentang Tanggung
Jawab Sosial dan Lingkungan
Perseroan Terbatas.
Corporate Social Responsibility
(CSR)
Corporate Social
Responsibility
(CSR)
Kehadiran buku Cannibals
With Forks : The Triple
Bottom Line in 21st Century
Business (1998) karya John
Elkington.
CSR merupakan mekanisme bagi suatu
organisasi
untuk
secara
sukarela
mengintegrasikan perhatian terhadap
lingkungan dan sosial ke dalam operasinya
dan interaksinya dengan stakeholders yang
melebihi tanggung jawab organisasi di
bidang hukum (Darwin, 2004).
Corporate Social Responsibility
(CSR)
Memperkuat
brand
positioning
Meningkatkan
penjualan dan
market share
Manfaat CSR
Perlunya sebuah standar
dalam pelaksanaan tanggung
jawab sosial perusahaan
Beragamnya kegiatan CSR
yang dilakukan masingmasing perusahaan
Meningkatkan
citra dan daya
tarik
perusahaan
Menurunkan
biaya operasi
?
?
(Sumber: Kotler & Lee, 2005)
?
ISO 26000: Guidance Standard
on Social Responsibility
Tanggl 1
November 2010
Pedoman standar tanggung jawab sosial
yang dirancang untuk digunakan oleh
setiap perusahaan/organisasi.
Digunakan para pemimpin bisnis untuk
meningkatkan kesinambungan bisnis
yang meliputi ekonomi, sosial, dan
lingkungan.
Keuntungan mengadopsi ISO 26000 :
1. Dapat mengidentifikasi strategi inovasi.
2. Dapat mengurangi resiko jangka
panjang.
3. Dapat meningkatkan daya saing
perusahaan.
ISO 26000: Guidance Standard
on Social Responsibility
(Sumber: Kritkausky, 2011)
ISO 26000: Guidance Standard
on Social Responsibility
Stakeholders
(Sumber: Kritkausky, 2011)
ELEMEN
UTAMA ISO
26000
Tujuh Subjek Inti/Core Subjects
Reporting
Keterkaitan TBL, CSR, dan ISO
26000
People
• Human Rights
• Community
Involvement and
Development
Planet
Profit
Environment
Procedure
• Organizational
Governance
• Labor Practices
• Fair Operating
Practices
• Consumer
Issues
Objek Penelitian
Berlokasi di Kabupaten
Sumbawa Barat, Provinsi
NTB.
Produk utama berupa konsentrat
tembaga
yang
mengandung
sebagian emas dan perak.
Mengklaim telah menerapkan
standarisasi ISO 26000 dalam
praktek CSR perusahaan mulai
awal tahun 2011.
Objek Penelitian
Perubahan Nama Departemen
dari Departemen Eksternal
menjadi Departemen Social
Responsibility and Goverment
Relations (Februari 2013)
Penyatuan Divisi Comrel dan
Divisi Comdev pada satu Divisi
Social Responsibility
2010
2008
2007
Penghargaan
Pemberdayaan
Sosial dari Menteri
Koordinator
Kesejahteraan
Rakyat
2003
PADMA AWARD
dari Departemen
Energi & Sumber
Daya Mineral
PADMA dari
Departemen Energi
dan Sumber Daya
Mineral (DESDM)
atas kinerja di bidang
pengembangan
masyarakat, terutama
dalam program
peningkatan
pertanian dengan
penerapan System of
Rice Intensification
(SRI)
Penghargaan Madya
kepada Dunia Usaha
atas partisipasi dan
dukungan terhadap
Pembangunan
Perumahan dari
Kementerian Negara
Perumahan Rakyat
Objek Penelitian
Presiden Direktur
Martiono Hadianto
General Manager SR
& Govrels
Rachmat Makkasau
Manager
SR Planning and
Development
Wagimin Sastra Hadi
Manager
Social Responsibility
Syarafuddin Jarot
Manager
Government
Relations
Lalu M. Mahfi
Perumusan Masalah
Community
involvement and
development:
Capaian beberapa indikator
5 bidang pengembangan
masyarakat periode 20092013 yang belum mencapai
target 100% pada tahun
2013 (PT. NNT, 2013).
Human Rights:
• Aksi
demo
masyarakat
menuntut pekerjaan.
• Sistem perekrutan karyawan
yang tidak transparan.
• Upah pekerja yang tidak
sesuai UMR pada UKM yang
didirikan perusahaan.
8
4
4
4
1
Ingin mengetahui
bagaimana
implementasi ISO
26000 dalam
pelaksanaan CSR
di PT. NNT
7
5
3
3
4
4
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des
47 kasus
Tujuan dan Manfaat
Penelitian
Tujuan Penelitian
• Menganalisis implementasi ISO 26000 dalam
pelaksanaan CSR di PT. Newmont Nusa Tenggara.
• Mengetahui kinerja pelaksanaan program CSR yang
dilakukan oleh PT. Newmont Nusa Tenggara.
• Memberikan ide rekomendasi perbaikan implementasi
ISO 26000 dalam pelaksanaan CSR di PT. Newmont
Nusa Tenggara.
Manfaat Penelitian
• Bagi perusahaan, dengan adanya penelitian ini dapat
menjadi bahan pertimbangan dalam meningkatkan
pelaksanaan CSR perusahaan berdasarkan standarisasi
ISO 26000.
• Bagi peneliti, dengan adanya penelitian ini dapat
mengetahui dan memahami tentang pengaruh ISO
260000 dalam pelaksanaan CSR perusahaan.
• Bagi penelitian selanjutnya, dengan adanya penelitian ini
dapat menjadi bahan acuan atau literatur untuk
penelitian-penelitian berikutnya.
Ruang Lingkup Penelitian
Batasan Penelitian
• Periode pengambilan data dalam penelitian ini dibatasi hanya
1 bulan.
• Pengambilan data difokuskan di Departemen Social
Responsibility and Government Relations (SR&GR) PT. NNT
sebagai departemen yang melaksanakan program tanggung
jawab sosial perusahaan.
• Variabel yang diamati dalam penelitian ini hanya subjek
inti/core subjects yang bersifat eksternal perusahaan yang
dilakukan oleh Departemen SR&GR berdasarkan ISO 26000,
yaitu human rights dan community involvement and
development.
• Stakeholders yang diamati dalam penelitian ini adalah pihak
perusahaan, masyarakat, LSM, dan pemerintah daerah.
Asumsi Penelitian
• Tidak ada perubahan kebijakan perusahaan terhadap
program CSR yang dilakukan selama penelitian berlangsung.
• Seluruh responden berada dalam keadaan normal dan
bersikap netral dalam proses pengisian kuesioner.
Metode Analisis Data
Statistik
desrkiptif:
untuk
memperlihatkan
frekuensi
jawaban
dari
keseluruhan
responden.
Metode Analisis Data
Root causes analysis: untuk
menentukan
penyebab
dari
permasalahan sehingga dapat
dirumuskan alternatif perbaikan.
Analytical hierarchy process:
untuk menemukan alternatif
prioritas berdasarkan tujuan
dan kriteria yang ditetapkan.
Metodologi Penelitian
Tahap Identifikasi
Awal
Identifikasi dan
Perumusan
Masalah
Tahap Pembuatan
Kuesioner
Perumusan
Tujuan Penelitian
Tahap
Pengumpulan dan
Pengolahan Data
Studi Lapangan
Studi Literatur
Kesimpulan dan
Saran
studi lapangan diperlukan untuk
mengetahui
kondisi
eksisting
perusahaan secara langsung dan
mengamati implementasi ISO 26000
dalam pelaksanaan program CSR
perusahaan.
studi literatur (pustaka) dilakukan agar
penelitian yang dilakukan memiliki
suatu dasar yang dapat digunakan
sebagai pedoman dalam menyelesaikan
masalah
dan
mencapai
tujuan
penelitian
Metodologi Penelitian
Tahap Identifikasi
Awal
Tahap Pembuatan
Kuesioner
Tahap
Pengumpulan dan
Pengolahan Data
Kesimpulan dan
Saran
Identifikasi 7
Subjek Inti ISO
26000
bertujuan untuk mengetahui variabel dan
indikator apa saja yang nantinya akan
menjadi bahan penilaian di dalam
kuesioner berdasarkan subjek inti human
rights dan community involvement and
development.
Penentuan Voice
of Stakeholders
(VoS)
Terdapat 4 (empat) stakeholders yang akan
diamati dalam penelitian ini, yaitu perusahaan,
masyarakat, LSM, dan pemerintah daerah.
Pembuatan
Kuesioner
Metodologi Penelitian
Tahap Identifikasi
Awal
Tahap Pembuatan
Kuesioner
Tahap
Pengumpulan dan
Pengolahan Data
Kesimpulan dan
Saran
Observasi dan Identifikasi
Standarisasi ISO 26000
dalam Pelaksanaan CSR
di PT. NNT
pedoman mengenai standarisasi penerapan ISO
26000 bagi perusahaan dalam melakukan
kegiatan CSR yang meliputi tahapan-tahapan
apa saja yang harus dilakukan oleh perusahaan
untuk mengimplementasikan ISO 26000 dalam
pelaksanaan CSR perusahaan.
Observasi dan Evaluasi identifikasi terhadap implementasi ISO 26000
Implementasi ISO 26000 yang telah diterapkan oleh PT. Newmont Nusa
Tenggara dalam pelaksanaan CSR perusahaan.
dalam Pelaksanaan CSR
di PT. NNT
Analisis Gap Capaian
Implementasi ISO 26000
antara Masing-Masing
Stakeholders dalam
Pelaksanaan CSR di PT.
NNT
Interpretasi dan
Analisis Data
Penyusunan dan Pemilihan
Ide Peningkatan
Implementasi ISO 26000
analisis gap terhadap capaian dan kinerja
implementasi ISO 26000 berdasarkan empat
sudut pandang stakeholders, yaitu perusahaan,
masyarakat, LSM, dan pemerintah daerah.
menyusun ide peningkatan implementasi ISO
26000 yang lebih baik untuk perusahaan
dengan menggunakan metode root causes
anlysis (RCA). pemilihan ide peningkatan
implementasi ISO 26000 dilakukan dengan
menggunakan metode analytical hierarchy
process (AHP) yang dinilai oleh pihak expert
di perusahaan
Subjek Inti dan IsuIsu yang Diamati
Subjek
Inti
Kode
Isu
HR 1 Kepatuhan uji ketuntasan (due diligence)
Publikasi terhadap uji ketuntasan (due
diligence)
Penyelesaian keluhan-keluhan terhadap kasus
HR 3
HAM
HR 2
Subjek Inti
Kode
Isu
CID 1 Pelibatan masyarakat
Sosialisasi program tanggung jawab sosial
CID 2
perusahaan
Community
Penciptaan lapangan kerja dan pengembangan
Involvement CID 3 keterampilan
and
Development CID 4 Pengembangan terhadap akses teknologi
Pelestarian dan promosi terhadap kekayaan dan
CID 5
kearifan budaya lokal
CID 6 Penggunaan jasa tenaga kerja lokal
HR 4 Perlakuan kepada kelompok-kelompok rentan
Human
Rights
HR 5
Perlindungan dan perhatian terhadap dampak
HAM dalam situasi berisiko
HR 6 Keterlibatan dalam kasus pelanggaran HAM
HR 7
Kesempatan dan perlakuan yang sama kepada
stakeholders
HR 8 Penghormatan terhadap hak-hak sipil dan politik
HR 9
Penghormatan terhadap hak-hak ekonomi,
sosial, dan budaya
Penilaian Pihak
Internal (Karyawan)
Seratus persen (100%) responden
karyawan memahami konsep ISO
26000 dan menyatakan ada
perbedaan antara sebelum dan
sesudah implementasi ISO 26000
Departemen SR & GR
Total karyawan = 65 orang
Manager = 3 orang
Total responden kuesioner = 68
orang
Penilaian Pihak
Internal (Karyawan)
0 = tidak tahu
1 = sangat tidak setuju
2 = tidak setuju
3 = kurang setuju
4 = setuju
5 = sangat setuju
0 = tidak tahu
1 = sangat tidak setuju
2 = tidak setuju
3 = kurang setuju
4 = setuju
5 = sangat setuju
Penilaian Pihak
Eksternal (Masyarakat)
Petani
Nelayan
Pengusaha
Lokal
Total responden untuk 3
kecamatan = 90 orang, masingmasing 30 orang untuk setiap
kecamatan.
Pegawai
Ibu Hamil
Penilaian Pihak
Eksternal (Masyarakat)
Maksud ISO 26000
6,67%
Mengerti
Tidak mengerti
93,33%
0 = tidak tahu
1 = sangat tidak setuju
2 = tidak setuju
3 = kurang setuju
4 = setuju
5 = sangat setuju
Perbedaan Sebelum dan
Sesudah Implementasi
ISO 26000
Ada
Tidak ada
44,44%
55,56%
0 = tidak tahu
1 = sangat tidak setuju
2 = tidak setuju
3 = kurang setuju
4 = setuju
5 = sangat setuju
Penilaian Pihak
Eksternal (LSM)
Yayasan Pembangunan
Ekonomi Sumbawa Barat
(YPESB)
Pertanian dan
Usaha Ekonomi
Masyarakat
Yayasan Nusa Tenggara
Pratama (YNTP)
Pendidikan
Yayasan Lakmus
Kesehatan
Penilaian Pihak
Eksternal (LSM)
Maksud ISO 26000
Mengerti
1
Tidak mengerti
2
0 = tidak tahu
1 = sangat tidak setuju
2 = tidak setuju
3 = kurang setuju
4 = setuju
5 = sangat setuju
0 = tidak tahu
1 = sangat tidak setuju
2 = tidak setuju
3 = kurang setuju
4 = setuju
5 = sangat setuju
Penilaian Pihak
Eksternal (PemDa)
Kepala Bidang
Pertambangan Umum
Kepala Seksi Bina Usaha
Pertambangan
Kepala Seksi Pengawasan
Seluruh responden Pemerintah
Daerah memahami konsep ISO
26000 dan menyatakan ada
perbedaan antara sebelum dan
sesudah implementasi ISO 26000
Penilaian Pihak
Eksternal (PemDa)
0 = tidak tahu
1 = sangat tidak setuju
2 = tidak setuju
3 = kurang setuju
4 = setuju
5 = sangat setuju
0 = tidak tahu
1 = sangat tidak setuju
2 = tidak setuju
3 = kurang setuju
4 = setuju
5 = sangat setuju
Analisis Pemenuhan Subjek Inti
Pihak Internal dan Eksternal
Pencapaian Subjek Inti
Human Rights
100
90
88,22
85,89
80
70
70,36
67,22
60
50
Pencapaian (%)
40
30
20
10
Pencapaian Subjek Inti Community
Involvement and Development
0
Karyawan Masyarakat
Perusahaan
LSM
Pemerintah
Daerah
100
90
80
89,13
80,33
85,5
65,57
70
60
50
Pencapaian (%)
40
30
20
10
0
Karyawan Masyarakat
Perusahaan
LSM
Pemerintah
Daerah
Perbandingan Pencapaian
dengan Target Perusahaan
Rentang
Nilai
Tanda
Keterangan
Persentase
Rating
Pencapaian
X
Tidak Baik
1
< 20%
√
Kurang Baik
2
21-40%
√
Cukup Baik
3
41-60%
√
Baik
4
√
Sangat Baik
5
Isu-Isu
Isu-Isu
Target yang Ditentukan
61-80%
HR 1
4
81-100%
HR 2
4
HR 3
5
HR 4
5
HR 5
4
HR 6
5
HR 7
4
HR 8
4
HR 9
5
Target yang Ditentukan
Human Rights
Community Involvement and
Development
CID 1
5
CID 2
5
CID 3
4
CID 4
3
CID 5
4
CID 6
4
Perbandingan Pencapaian
dengan Target Perusahaan
Isu-
Target yang
Isu
Diharapkan
HR 1
Perusahaan
Masyarakat
LSM
Pemda
61-80%
92,00%
20,20%
86,60%
66,60%
HR 2
61-80%
87,00%
24,20%
86,60%
66,60%
HR 3
81-100%
83,80%
59,20%
80,00%
66,60%
HR 4
61-80%
87,00%
84,20%
86,60%
66,60%
HR 5
61-80%
89,20%
84,40%
86,60%
80,00%
HR 6
81-100%
91,20%
84,00%
86,60%
80,00%
HR 7
61-80%
86,80%
83,40%
86,60%
73,40%
HR 8
61-80%
89,40%
82,20%
93,40%
73,40%
HR 9
81-100%
87,60%
83,20%
80,00%
60,00%
Isu subjek inti human rights
yang tidak memenuhi target :
• Kepatuhan uji ketuntasan
• Sosialisasi uji ketuntasan
• Penyelesaian keluhan-keluhan
terhadap kasus HAM
• Penghormatan terhadap hakhak ekonomi, sosial, dan
budaya
Perbandingan Pencapaian
dengan Target Perusahaan
Isu-
Target yang
Isu
Diharapkan
CID 1
Perusahaan
Masyarakat
LSM
Pemda
81-100%
86,20%
86,60%
86,60%
66,60%
CID 2
81-100%
90,60%
90,00%
86,60%
66,60%
CID 3
61-80%
90,80%
90,00%
86,60%
73,40%
CID 4
41-60%
90,80%
58,20%
86,60%
60,00%
CID 5
61-80%
86,20%
76,80%
86,60%
53,40%
CID 6
61-80%
90,20%
80,40%
80,00%
73,40%
Isu
subjek
inti
community
involvement and development yang
tidak memenuhi target :
• Pelibatan masyarakat
• Sosialisasi program tanggung jawab
sosial
• Pelestarian kekayaan dan kearifan
budaya lokal
Perumusan Alternatif
Perbaikan
Root Causes Analysis (RCA)
Subjek Inti Human Rights
Isu Subjek Inti yang Masih Kurang
Akar Penyebab Masalah
Rendahnya pengetahuan masyarakat
Kepatuhan dan Sosialisasi Uji
Ketuntasan
Kurangnya sosialisasi yang dilakukan perusahaan
Hak tenaga kerja yang tidak terpenuhi
Tidak adanya media penyampaian informasi uji ketuntasan perusahaan
Isu Subjek Inti yang Masih Kurang
Akar Penyebab Masalah
Solusi yang tidak sesuai dengan aspirasi masyarakat
Penyelesaian Keluhan-Keluhan
Terhadap Kasus HAM
Kurangnya sinkronisasi antara Divisi Comrel dan Divisi Comdev
Tidak adanya manajemen pengelolaan konflik yang baku untuk menampung
aspirasi masyarakat
Isu Subjek Inti yang Masih Kurang
Akar Penyebab Masalah
Upah Pekerja yang Tidak Sesuai UMR
Tidak adanya ukuran-ukuran dari indikator keberhasilan dalam Renstra untuk
Penghormatan Terhadap Hak-Hak
Ekonomi, Sosial, dan Budaya
program budaya
Sistem perekrutan karyawan yang tidak transparan
Capaian program Comdev terkait dengan bidang pendidikan, kesehatan, dan
ekonomi masyarakat yang belum mencapai target sesuai Renstra 2009-2013
Perumusan Alternatif
Perbaikan
Root Causes Analysis (RCA) Subjek Inti
Community Involvement and Development
Isu Subjek Inti yang Masih Kurang
Akar Penyebab Masalah
Partisipasi masyarakat masih rendah
Belum tersedianya mekanisme komplain bagi masyarakat untuk menyampaikan
Pelibatan Masyarakat dan Sosialisasi
Program Tanggung Jawab Sosial
aspirasi
Belum adanya sistem yang mencegah kekeliruan dalam pelaksanaan program
(safeguard mechanism)
Pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial PT. NNT belum dilakukan secara
terbuka kepada masyarakat
Isu Subjek Inti yang Masih Kurang
Akar Penyebab Masalah
Sektor pendidikan masih dikembangkan dalam kerangka pendidikan formal saja
Pelestarian Kekayaan dan Kearifan
Budaya Lokal
Pendidikan di sekolah belum menyentuh banyak pada kebudayaan
Hal-hal yang mencakup pengetahuan lokal, pelestarian nilai dan budaya lokal,
pengembangan seni dan budaya serta pengembangan sosial budaya dan agama secara
luas belum dimasukkan dalam kurikulum pendidikan di sekolah
Perumusan Alternatif
Perbaikan
Rumusan Alternatif Perbaikan :
• Pembuatan sistem rekruitmen karyawan “satu pintu” (Alternatif 1).
• Pembuatan Rancangan Kegiatan dan Indikator Capaian Secara
Rinci Terhadap Kegiatan Budaya dalam Program Tanggung Jawab Sosial
(Alternatif 2).
• Pembuatan Mekanisme Pengelolaan Konflik yang Baku (Alternatif
3).
• Penyesuaian UMR bagi Pekerja Usaha-Usaha Ekonomi yang Didirikan
PT. NNT (Alternatif 4).
• Penciptaan Mekanisme Komplain dan Safeguard Mechanism
dalam Pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial (Alternatif 5).
• Penyediaan Akses Informasi kepada Masyarakat Khusus yang Tidak
Tergabung dalam Kelembagaan Formal (Alternatif 6).
Pengolahan AHP
Struktur Hirarki AHP Perbaikan Isu
Subjek Inti ISO 26000
Pemilihan Perbaikan Terhadap Isu Subjek
Inti ISO 26000 yang Masih Kurang
Community Involvement
and Development
Human Rights
Kepatuhan Uji
Ketuntasan
Sosialisasi Uji
Ketuntasan
Alternatif 1
Penyelesaian
Keluhan-Keluhan
Terhadap Kasus
HAM
Alternatif 2
Penghormatan
Terhadap Hak-Hak
Ekonomi, Sosial,
dan Budaya
Alternatif 3
Alternatif 4
Pelibatan
Masyarakat
Alternatif 5
Sosialisasi
Program
Tanggung Jawab
Sosial
Alternatif 6
Pelestarian
Kekayaan dan
Kearifan Budaya
Pengolahan AHP
Prioritas Kriteria
0,9
0,833
0,8
0,7
0,6
0,5
0,4
Bobot
0,3
0,2
0,167
Inconsistency =
0,00
0,1
0
Human Rights
Community Involvement and
Development
Prioritas Sub Kriteria
Human Rights
Prioritas Sub Kriteria Community
Involvement and Development
0,7
0,6
0,637
0,6
0,5
0,5
0,4
0,483
0,343
0,3
0,4
0,2
0,258
0,3
0,2
0,105
0,1
Bobot
0,1
0
0,121
0,052
Bobot
0
Pelibatan
masyarakat
Inconsistency =
0,04
Sosialisasi program Pelestarian dan
tanggung jawab
promosi terhadap
sosial perusahaan
kekayaan dan
kearifan budaya
lokal
Inconsistency =
0,09
Pengolahan AHP
Prioritas Alternatif Sub Kriteria Penghormatan
Terhadap Hak-Hak Ekonomi, Sosial, dan
Budaya
0,4
0,377
0,352
0,35
0,3
0,25
0,2
Bobot
0,15
0,1
0,095
0,061
0,059
Inconsistency =
0,01
0,057
0,05
0
Prioritas Alternatif Sub Kriteria
Pelibatan Masyarakat
Alternatif Alternatif Alternatif Alternatif Alternatif Alternatif
1
2
3
4
5
6
0,45
0,381
0,4
0,381
0,35
0,3
0,25
0,2
Bobot
0,15
0,1
0,058
0,055
0,065
0,061
0,05
Inconsistency =
0,00
0
Alternatif Alternatif Alternatif Alternatif Alternatif Alternatif
1
2
3
4
5
6
Rekomendasi Ide
Perbaikan
1. Penyesuaian UMR bagi Pekerja Usaha-Usaha Ekonomi
yang Didirikan PT. NNT.
2. Penciptaan Mekanisme Komplain dan Safeguard
Mechanism dalam Pelaksanaan Program Tanggung
Jawab Sosial.
3. Penyediaan Akses Informasi kepada Masyarakat Khusus
yang Tidak Tergabung dalam Kelembagaan Formal.
Kesimpulan
1.
Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar masyarakat belum mengetahui dan memahami tentang
konsep ISO 26000 yang diimplementasikan PT. NNT dalam pelaksanaan CSR perusahaan.
2.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa terdapat gap antara penilaian masing-masing
pihak terhadap pencapaian pemenuhan isu subjek inti human rights dan community
involvement and development, dimana untuk subjek inti human rights mendapat penilaian terendah
dari masyarakat, sedangkan subjek inti community involvement and development mendapat penilaian
terendah dari Pemerintah Daerah.
3.
Berdasarkan metode rating pencapaian, didapatkan hasil bahwa isu subjek inti yang tidak memenuhi
target yang ditetapkan oleh perusahaan adalah isu kepatuhan uji ketuntasan, sosialisasi uji
ketuntasan, penyelesaian keluhan-keluhan terhadap kasus HAM, dan penghormatan hak-hak
ekonomi, sosial, dan budaya untuk subjek inti human rights. Sementara isu yang tidak memenuhi
target untuk subjek inti community involvement and development adalah isu pelibatan
masyarakat, sosialisasi tanggung jawab sosial, dan pelestarian kekayaan dan kearifan budaya
lokal.
4.
Berdasarkan hasil pengolahan AHP, isu subjek inti human rights yang menjadi prioritas isu yang
harus diperbaiki adalah isu penghormatan terhadap hak-hak ekonomi, sosial, dan budaya.
Sedangkan untuk subjek inti community involvement and development prioritas isu yang harus
diperbaiki adalah isu pelibatan masyarakat.
5.
Prioritas solusi yang harus dilakukan terhadap isu penghormatan terhadap hak-hak ekonomi,
sosial, dan budaya serta isu pelibatan masyarakat adalah penyesuaian UMR bagi pekerja usahausaha ekonomi yang didirikan oleh PT. NNT, penciptaan mekanisme komplain dan safeguard
mechanism dalam pelaksanaan program tanggung jawab sosial, dan penyediaan akses
informasi kepada masyarakat khusus yang tidak tergabung dalam kelembagaan formal.
Daftar Pustaka
Asy’ari, H. 2009. Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Sebagai Modal Sosial pada PT.
Newmont Nusa Tenggara. Universitas Diponegoro.
BPS KSB. 2011. Sumbawa Barat Dalam Angka [Katalog], Sumbawa Barat.
Daniri, M. A. 2008. CSR based on ISO 26000 Guidance Standard on Social Responsibility [Online].
Available at: http://www.madani-ri.com [Accessed 5 Maret 2013].
Elkington, J. 1997. Cannibals with Forks: The Triple Bottom Line of 21st Century Business, London,
Thompson.
Gunawan, Alex. 2008. Membuat Program CSR Berbasis Pemberdayaan Partisipatif.
Hardiansyah, H. A. M. CSR dan Modal Sosial untuk Membangun Sinergi Kemitraan bagi Upaya
Pengentasan Kemiskinan, Makalah disampaikan pada Seminar & TalkShow CSR 2007 ”Kalimantan
2015: Menuju Pembangunan Berkelanjutan, Tantangan, dan Harapan”, Jum’at 10 Agustus 2007.
Heal, G. & Garret, P. 2004. Corporate Social Responsibility, An Economic and Financial Framework,
Columbia Business School.
Indonesia Center of Sustainable Development. 2013. Laporan Evaluasi Program Comdev PT. Newmont
Nusa Tenggara, Jakarta.
Indonesian Commercial Newsletter. 2011. Peran Sektor Pertambangan Naik, Sedangkan Industri
Manufaktur Menururn [Online]. Available at: http://www.datacon.co.id/Logam2011ProfilIndustri.html [Accessed 10 Januari 2013].
Indrawan, D. C. 2011. Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Kinerja Perusahaan.
Universitas Diponegoro.
Jacobs, R. 1999. Educational Research: Sampling a Population.
Januarti, I & Apriyanti, D. 2005. Pengaruh Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terhadap Kinerja
Keuangan. Jurnal MAKSI, Vol. 5 No. 2, pg 227-243.
Daftar Pustaka
Kotler, P. & Lee, N. 2005. Doing the Most Good for Your Company and Your Cause, New York, Thomas
Dunne Books.
Kritkausky, R. dkk. 2011. Handbook for Imlementers of ISO 26000, Middlebury Vermont, Ecologia.
Mustafa, H. 2000. Teknik Sampling. Universitas Parahyangan.
PT. Newmont Nusa Tenggara. 2013. Rencana Strategis PT. Newmont Nusa Tenggara Periode 20092013 di Kecamatan Maluk, Jereweh, dan Sekongkang, Mataram.
----------------------------------------. 2013. Laporan Pencapaian Program Comdev PT. NNT Tahun 2012,
Divisi Comdev PT. NNT, Batu Hijau, Sumbawa Barat.
Raharjo, J. 2000. Penerapan Multi-Criteria Decision Making dalam Pengambilan Keputusan Sistem
Perawatan. Universitas Kristen Petra.
Rahmi, E. 2011. Standarisasi Lingkungan (ISO 26000) Sebagai Harmonisasi Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan Dan Instrumen Hukum di Indonesia. Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 4 No. 5.
Rooney, J. J dan Vanden Heuvel, N. L. 2004. Root Cause Analysis For Beginners, Quality Progress.
Rothbard, David. 2012. Sustainable Development: The Latest U.N. Scare [Web Blog]. Available at:
http://papundits.wordpress.com/2012/06/28/sustainable-Development-the-latest-u-n-scare/
[Accessed 15 Januari 2013].
Saaty, T. L. 1990. Multicriteria Decision Making - The Analytical Hierarchy Process, Pittsburgh, RWS
Publications.
Savitz, Andrew & Jossey-Bass, Karl Weber. 2006. The Triple Bottom Line, San Fransisco, USA.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas [Online].
Available at: www.legalitas.org/incl-php/buka.php [Accessed 10 Januari 2013].
YPESB. 2012. Laporan CPI ALOVA, Sumbawa Barat.
Sekian &
Terima
Kasih
Download