ABSTRAK Nur Hasanah (A1C212033) “Etnobotani

advertisement
ABSTRAK
Nur Hasanah (A1C212033) “Etnobotani Tumbuhan Obat Masyarakat Desa
Lapandewa Kaindea Kecamatan Lapandewa Kabupaten Buton Selatan”. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui etnobotani tumbuhan obat dan bentuk kearifan lokal
masyarakat Desa Lapandewa Kaindea Kecamatan Lapandewa Kabupaten Buton
Selatan. Metode yang digunakan yaitu survei eksploratif. Penentuan responden
menggunakan metode snowball. Teknik analisis data dilakukan dengan secara
kualitatif yaitu dengan mendeskripsikan ciri-ciri morfologi, bagian yang digunakan,
cara pemanfaatan khasiatnya setiap jenis tumbuhan obat yang ditemukan di lokasi
penelitian dengan mengacu pada buku-buku identifikasi serta mengetahui persentase
habitus, bagian/simplisia yang dimanfaatkan, status budidaya serta pembagian
penggunaan tumbuhan obat. Berdasarkan hasil penelitian tumbuhan obat yang
ditemukan dan dimanfaatkan di desa Lapandewa Kaindea terdiri 53 jenis, 31 suku, 22
bangsa dan 2 kelas. Tumbuhan obat yang dominan digunakan oleh masyarakat yaitu
jambu batu (Psidium guajava Linn.). Sebagian besar jenis tumbuhan obat merupakan
tumbuhan yang tumbuh di pekarangan dengan persentase 36 %. Famili yang paling
dominan ditemukan berasal dari famili Euphorbiaceae dengan jumlah 5 jenis. Habitus
tumbuhan obat didominasi oleh habitus herba dengan persentase 42 %. Daun
merupakan bagian yang lebih banyak digunakan pada tumbuhan obat. Tumbuhan
obat digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit terutama kelompok
penyakit saluran pencernaan. Sebagian besar tumbuhan obat lebih banyak diolah
dengan cara direbus dan ditumbuk. Kearifan lokal masyarakat dapat dilihat pada
sistem pertanian, kegiatan pemanfaatan dan upaya konservasi tumbuhan obat.
Kata Kunci : Etnobotani, Tumbuhan Obat, Kearifan Lokal, Lapandewa Kaindea
Abstract
Nur Hasanah (A1C212033), Ethnobotany of Medicine Plant in Community
Lapandewa Kaindea Village Sub-District of Lapandewa in Buton South
District. The purpose of this study is to determine the ethnobotany medicine and
local wisdom forms of the community Lapandewa Kaindea village sub- district of
Lapandewa in Buton South district. The method used is exploratory survey.
Determination of the respondents use the snowball method. The data analysis
techniques performed by qualitative is to describe the characteristics of morphology,
parts that are used, a way use the properties of each type of medicinal plants found in
the study site with reference to the books identify and determine the percentage of
habitus, parts / simplicia are used, status cultivation and distribution of the use of
medicinal plants. Based on the research of medicinal plants found and used in the
Lapandewa Kaindea village comprises 53 species, 31 familia, 22 orders, and 2
classis. Medicinal plant are predominantly used by the community is guaja (Psidium
guajava Linn.). Most types of medicinal herbs are plant that grow in yard with a
percentage of 36 %. The most dominant families are found to come from family
Euphorbiaceae with the amount of 5 types. Habitus medicinal plant is dominated by
herbaceous with a percentage of 42 %. The leaves are parts of a more widely used in
medicinal plants. Medicinal plant used to treat various diseases, particularly the
digestive tract diseases. Most of the medicinal plant more mixed with boiled and
pounded. Local wisdom can be seen in the agricultural system, activities and the
utilization of medicinal plant conservation efforts.
Key words : Ethnobotany, Medicine Plant, Local Wisdom, Lapandewa Kaindea
Download