79 BAB V SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan

advertisement
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang digunakan, peneliti membuat kesimpulan dan
saran dari studi kuantitatif mengenai pengaruh rekrutmen, pelatihan, evaluasi,
keselamatan dan kesehatan kerja, dan motivasi terhadap loyalitas kerja karyawan di
PT U Finance Jakarta.
5.1. Simpulan
Berdasarkan penelitian, membuktikan bahwa seluruh variable independen yaitu
rekrutmen, pelatihan, evaluasi, keselamatan dan kesehatan kerja, dan motivasi
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas kerja sebagai variable
dependen.
1. Rekrutmen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas kerja.
2. Pelatihan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas kerja.
3. Evaluasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas kerja.
4. Keselamatan dan kesehatan kerja mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap loyalitas kerja.
5. Motivasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas kerja.
6. Rekrutmen, pelatihan, evaluasi, keselamatan dan kesehatan kerja, dan
motivasi secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
loyalitas kerja.
5.2 Saran
Mengacu pada kesimpulan sebelumnya, ada beberapa rekomendasi yang peneliti
sarankan kepada PT U Finance Indonesia. Rekomendasi adalah sebagai berikut :
1. PT U Finance dapat memberikan perencanaan karir untuk karyawannya
sehingga karyawan yang telah bekerja di perusahaan tersebut memiliki
kesempatan untuk dipromosikan ke posisi yang lebih tinggi. Hal ini
dikarenakan PT U Finance berfokus pada rekrutmen melalui metode internet
(Jobstreet.com, dll) sehingga karyawan lama memilih untuk keluar dari
perusahaan dikarenakan tidak adanya peluang untuk memiliki jenjang karir
79
80
yang lebih tinggi. Perencanaan karir dapat dilakukan dengan melakukan
penilaian terhadap kemampuan, minat, kebutuhan karir, dan tujuan karyawan
secara individu. Setelah itu departemen HR dapat mengomunikasikan
informasi mengenai kesempatan karir dan jalan karir bagi karyawan tersebut.
Departemen HR juga dapat memberikan penyuluhan karir untuk menentukan
tujuan-tujuan realistik bagi karyawan untuk meningkatkan level jabatan
mereka dan cara apakah yang harus dilakukan mereka untuk mencapainya.
Ketika karyawan memiliki perencanaan karir yang jelas dimana karyawan
memiliki peluang untuk menempati level yang lebih tinggi, karyawan akan
merasa lebih puas yang akan mengarahkan karyawan menjadi loyal di
perusahaan tersebut.
Hal lain yang dapat dilakukan adalah meningkatkan utilisasi penggunaan
metode rekrutmen dari serikat pekerja. Serikat pekerja bisa menjadi
keuntungan bagi perusahaan karena ketika melakukan rekrutmen, perusahaan
bisa secara spesifik merekrut orang-orang yang memang memiliki
keterampilan/kualifikasi yang diharapkan oleh perusahaan. Ini dapat
menghemat biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan seperti memfasilitasi
pelatihan terhadap karyawan tersebut karena karyawan tersebut sudah
memiliki keterampilan yang spesifik. Karyawan yang sudah terlatih pun lebih
mudah beradaptasi dengan pengetahuan baru, sehingga peluang karyawan
tersebut untuk berkembang juga jauh lebih cepat di dalam perusahaan. Ketika
kebutuhan karyawan diketahui oleh perusahaan, maka karyawan akan
cenderung lebih puas dan mau berusaha lebih keras untuk bekerja di
perusahaan tersebut sehingga tingkat turnover di perusahaan pun akan lebih
sedikit. Adanya serikat pekerja juga menjadi suatu wadah untuk membela hak
– hak karyawan. Karyawan akan merasa didengar oleh perusahaan mengenai
keluh kesah mereka. Dengan didengarnya suara mereka, karyawan akan
merasakan komitmen yang kuat dengan perusahaan, sehingga karyawan akan
menjadi puas. Karyawan akan cenderung bertahan di dalam perusahaan
ketika dia merasa puas dengan perusahaan tersebut.
2. Memperluas implementasi pelatihan yang dapat dicocokkan dengan
lingkungan perusahaan dan posisi atau jabatan karyawan yang akan dilatih,
salah satunya ialah melalui instruksi terprogram dimana karyawan diberikan
pelatihan melalui buku manual ataupun komputer. Karyawan akan diberikan
81
pertanyaan oleh pelatih dan mereka harus menjawabnya. Dengan adanya
pemberian pelatihan ini, karyawan mampu belajar dan dilatih sesuai dengan
kecepatan mereka masing-masing sehingga tingkat kesalahan (error) akan
menurun. Karyawan juga bisa langsung mendapat umpan balik dengan cepat
dari pelatihnya. Pelatihan ini akan meningkatkan kecepatan pembelajaran
karyawan dimana diharapkan karyawan akan mampu untuk mengikuti
pembelajaran di perusahaan. Ketika karyawan merasakan bahwa mereka puas
dengan pelatihan yang mereka dapat dan pelatihan itu cocok serta memiliki
efek yang besar di diri mereka, maka mereka akan lebih loyal ke perusahaan
karena mereka puas dengan hasil dari pelatihan tersebut ke diri mereka.
Mereka akan merasa lebih entusias dengan pekerjaannya juga.
3. Meningkatkan keadilan dan keakuratan dari evaluasi kerja karyawan yang
dilakukan melalui Performance Appraisal (PA). Karyawan bisa merasa tidak
adil ketika hasil evaluasi dari peringkat kinerja mereka berbeda dengan
kinerja yang sebenarnya mereka lakukan. Dengan adanya evaluasi yang
akurat dan adil, serta transparan maka kesan yang ada di karyawan pun
positif. Sehingga mereka lebih mau menerima hasil penilaian tersebut dan
berpatisipasi lebih dalam proses penilaian tersebut sehingga hasil yang ada
akan lebih akurat. Hal ini dapat dilakukan melalui appraisal interview, yaitu
sebuah bentuk wawancara antara departemen HR dengan karyawan yang
akan dievaluasi. Dalam appraisal interview karyawan dapat mengetahui
umpan balik mengenai kinerja mereka, karyawan juga bisa memberikan kritik
dan umpan balik kepada manajernya sehingga karyawan akan merasa
penilaian tersebut dilakukan dengan adil dan hasilnya akurat.
4. Menghilangkan faktor-faktor yang dapat menjadi stress di tempat kerja.
Ketika karyawan merasa tertekan, mereka tidak akan focus dengan pekerjaan
yang mereka lakukan, terlebih lagi ketika faktor stress ini berasal dari tempat
kerja itu sendiri. Mereka akan cenderung menjadi demotivasi/kehilangan
motivasi. Ini dapat diatasi dengan memberikan pelatihan kepada karyawan
mengenai self-help technique dimana karyawan secara individu dapat
mengurangi rasa stress di diri mereka. Para atasan juga dapat meningkatkan
komunikasi antara mereka dengan karyawan sehingga atasan bisa tau dengan
jelas hal-hal
apakah yang menjadi faktor stress
karyawan. Cara
berkomunikasi ini bisa dilakukan dengan membuat suatu forum diskusi antara
82
manajer dan karyawan setiap 2 bulan sekali, dimana manajer dan karyawan
dapat bertukar pikiran. Dengan menjalin komunikasi yang lebih baik maka
karyawan akan merasa bahwa atasan mereka merasa empati dengan apa yang
mereka alami. Karyawan akan merasa lebih puas dengan empati yang
diberikan oleh perusahaan sehingga mereka akan merasa terhubung dengan
atasan serta pekerjaannya dan puas dengan pekerjaannya. Ketika seorang
karyawan merasa terhubung dengan pekerjaannya karyawan cenderung akan
lebih bergairah dalam pekerjaannya sehingga karyawan akan lebih puas
dengan pekerjaannya yang dapat meningkatkan tingkat loyal karyawan
terhadap perusahaan.
5. Perusahaan dapat memberikan informasi mengenai sistem gaji di perusahaan
kepada karyawan, sehingga karyawan mengetahui dengan jelas alasan atas
jumlah upah yang dia terima. Hal tersebut bisa dilakukan melalui forum
diskusi antara departemen HR dan karyawan. Lalu, adanya pemberian
informasi mengenai target dan pencapaian target setiap beberapa bulan sekali,
sehingga karyawan mengetahui apa sajakah target mereka dan apakah target
mereka sudah tercapai. Ini dapat dilakukan sebagai sikap transparansi atas
bonus yang diterima oleh karyawan atas pekerjaannya.
Download