upaya guru dalam meningkatkan perilaku belajar

advertisement
UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PERILAKU
BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS TERPADU
DI SMP
JURNAL ILMIAH
OLEH
NINA MARDIANA
F01108057
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2012
UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PERILAKU
BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS TERPADU
DI SMP
Nina Mardiana, Sri Endang Mastuti, Achmadi
Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Untan
Email : [email protected]
ABSTRAK: Penelitian ini berjudul “ Upaya Guru Dalam Meningkatkan Perilaku
Belajar Siswa Mata Pelajaran IPS Terpadu di SMP Mujahidin’’. Penelitiaan bertujuan
mengungkapkan upaya apa yang dilakukan guru dalam menghadapi perilaku belajar
siswa kelas VII di SMP Mujahidin Pontianak. Metode yang digunakan adalah metode
deskriptif, bentuk survey. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII
yang berjumlah 61 orang, kepala sekolah, waka kesiswaan , dan guru bidang studi IPS
Terpadu kelas VII SMP Mujahidin Pontianak.Hasil analisis data menunjukkan bahwa
perilaku yang dilakukan siswa kelas VII kurang baik,karena ada siswa yang
melamun,ngobrol,keluar masuk kelas,tidak mencatat,dan tidak mendengarkan guru
dengan baik. Serta upaya yang dilakukan gurudalam menghadapi perilaku siswa yang
kurang baik adalah memberikan sanksi kepada siswa yang bersangkutan berupa
dengan menegur siswa dan juga menyuruh siswa mengerjakan tugas dengan dua kali
lipat.
Kata kunci :Upaya guru, Perilaku belajar, Siswa
ABSTRACT: This study was entitled "Disability Teacher In Improving Student
Behavior Study Subjects in junior IPS Integrated Mujahidin''. research efforts aimed at
revealing what teachers do in the face of behavior learned in junior high school
students class VII Mujahidin Pontianak. The method used is descriptive method,
survey forms. Data source in this study were students of class VII 61 people,
principals, Waka Student and teacher IPS Integrated field studies class VII SMP
Mujahidin Pontianak.results data analysis shows that the behavior of students class
VII performed less well, because there are students who daydreaming, chatting, and
out of class, not recorded, and not listen to the teacher well. And an attempt in teacher
face of poor student behavior is to give sanction to the student in question purports to
reprimand students and also ask students to perform tasks with two-fold.
Keywords: Disability teachers, learning behavior, Student
Sekolah merupakan sebuah lembaga pendidikan yang formal, dimana disekolah itu
sering terjadi nya tempat seseorang berinteraksi dari berbagai pihak dengan tujuan
untuk menciptakan manusia sebagai manusia yang berkualitas dan bermoral yang
tinggi, dan untuk menjadikan manusia yang berkualitas dan bermoral seorang
siswa itu harus mampu menunjukkan perilaku belajar yang baik (positif ) didalam
kehidupan sehari harinya, terutama siswa itu harus mampu menunjukkan perilaku
yang baik di lingkungan sekolah dalam melakukan kegiatan proses belajar
mengajar nya. Siswa harus bisa menghargai guru, dan teman teman nya karena
dengan perilaku yang positif itu lah siswa akan mempunyai motivasi yang tinggi
dalam melakukan proses belajar mengajarnya agar dia dapat memperoleh hasil
belajar yang memuaskan untuk dirinya sendiri.
Perilaku (manusia) adalah semua kegiatan atau aktifitas manusia, baik yang
dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati secara langsung (pihak
luar). Jadi perilaku dapat didefinisikan sebagai tindakan yang akan di lakukan
oleh seseorang yang berkaitan dengan suatu objek dan lingkungan disekitarnya.
David A. Nadler (dalam Pandji dan Sri Suyati, 1995) perilaku manusia
adalah“Sebagai fungsi dari interaksi antara person atau individu dengan
lingkungannya”. Sedangkan Sarwono ( dalam Sulwati, 2007) menyatakan perilaku
adalah ‘‘ Segala macam pengalaman dan interaksi manusia dengan lingkungannya
yang terwujud dalam pengetahuan, sikap dan tindakan.
Ada beberapa penelitian yang mengangkat tentang perilaku belajar siswa
pada saaat proses pembelajaran, antara lain penelitian Ratih Anggraini (2010),
Sosianti (2011), dan Iis Sugiyanti ( 2012). Tetapi hasil penelitian terdahulu itu
menunjukkan bahwa perilaku belajar siswa yang mereka teliti itu sangat kurang
baik dan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, karena perilaku yang
dilakukan oleh siswa pada saat pembelajaran sangat kurang baik dan tidak
mendengarkan guru pada saat guru sedang menjelaskan materi pembelajaran.
Namun demikian hasil penelitian terdahulu itu belum ada yang meneliti secara
rinci tentang upaya guru dalam meningkatkan perilaku belajar siswa.
Perilaku dapat di tunjukkan dengan tindakan yang mendekati atau
menjauhi suatu objek (orang, benda, ide, lingkungan dan lain-lain), karena
perilaku tersebut sangat bersangkutan terhadap objek tersebut, misalnya dia
menyukai atau tidak menyukai, menyenangi atau tidak menyenanginya terhadap
objek tertentu. Maka dari itu perilaku belajar siswa yang baik akan berwujud
dalam bentuk perasaan senang atau tidak senang, setuju atau tidak setuju, suka
atau tidak suka terhadap hal-hal tertentu. Perilaku yang positif terhadap sekolah,
guru, dan teman-teman akan mendorong seorang siswa untuk mendapatkan
hubungan yang sangat baik dengan guru maupun dengan teman nya,akan tetapi
jika seorang siswa tidak dapat menunjukkan perilaku yang positif maka dia akan
mengalami kesulitan dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Apabila siswa
tersebut menyukai suatu pelajaran tertentu, maka dia akan menunjukkan perilaku
belajar yang baik terhadap pelajaran tersebut dan dia juga akan merespon dengan
baik apa yang telah dijelaskan oleh gurunya, dia akan mendengarkan apa saja
penjelasan dari gurunya dan dia juga akan mengerjakan tugas yang telah
diberikan oleh gurunya dengan baik. Perilaku belajar yang positif akan
menimbulkan kegiatan belajar mengajar yang lebih tinggi dibanding dengan
perilaku belajar yang negatif. Karena dengan adanya perilaku yang positiflah
maka dapat meningkatkan proses dalam pembelajaran . Apabila seorang siswa
tersebut menyenangi pada satu mata pelajaran tertentu maka dia akan
menunjukkan perilaku belajar yang baik di dalam kelas. Tetapi pada kenyataannya
seorang siswa itu selalu menunjukkan perilakunya yang kurang baik dalam
pembelajaran dan ada juga seorang siswa itu menunjukkan perilaku yang kurang
baik terhadap guru tersebut, karena dapat diketahui pada saat guru tersebut
menyampaikan materi pembelajaran seorang siswa tersebut tidak mendengarkan
gurunya, jadi perilaku yang kurang baik dalam pembelajaran tersebut dapat
menghambat proses belajar mengajar . Hal ini di tunjukkan dengan kurangnya
semangat siswa dalam proses pembelajaran, kurangnya kesiapan siswa untuk
belajar, sehingga pada saat guru tersebut
menjelaskan materi pelajaran,
kebanyakan dari beberapa siswa ada yang asyik berbicara dengan teman
sebangku, asyik mengganggu teman yang lain, dan ada juga yang keluar masuk
kelas, sehingga pada saat guru tersebut memberikan sebuah pertanyaan dan
memberikan tugas kepada siswa tersebut, kebanyakan dari siswa tersebut tidak
bisa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh gurunya dan tidak bisa
mengerjakan tugasnya dengan baik dan benar.
Dalam penelitian ini yang menjadi fokus kajian adalah Upaya guru dalam
meningkatkan perilaku belajar siswa kelas VII di SMP Mujahidin.dengan indikator
yang diteliti terdiri dari,perilaku apa saja yang dilakukan siswa pada saat proses
pembelajaran berlangsung, upaya apa yang dilakukan guru dalam menghadapi
perilaku belajar siswa. Dengan demikian, tujuan penelitian ini adalah untuk
mendeskripsikan tentang perilaku belajar siswa dan upaya yang dilakukan guru
dalam menghadapi perilaku belajar siswa.
METODE :
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Menurut Hadari Nawawi
(2007:67), “Metode deskriptif adalah prosedur pemecahan masalah yang diselidiki
dengan menggambarkan/melukiskan keadaan subyek/obyek penelitian (seseorang,
lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta
yang tampak atau sebagaimana adanya”. Dalam penelitian ini penulis akan
menggambarkan atau mengungkapkan tentang keadaan yang sebenarnya
mengenai perilaku belajar siswa kelas VII di SMP Mujahidin Pontianak.Dalam
penelitian ini, bentuk yang digunakan dan dianggap sesuai adalah survey.
Sumber data dalam penelitian ini adalah adalah siswa yang berjumlah 61
orang, kepala sekolah, waka kesiswaan dan ibu Nur Astriani guru Mata Pelajaran
IPS Terpadu sebagai person. Nilai ulangan harian siswa mata pelajaran IPS
Terpadu, dan buku catatan observasi sebagai paper, dan kelas VII sebagai place.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: (1)
Teknik observasi langsung yaitu teknik ini dilakukan melalui pengamatan dan
pencatatan gejala- gejala yang tampak pada obyek penelitian yang pelaksanaannya
langsung pada tempat dimana suatu peristiwa, keadaan atau situasi sedang terjadi;
(2) Teknik komunikasi langsung yaitu mengadakan wawancara langsung dengan
responden yaitu kepala sekolah, guru mata pelajaran ips terpadu, dan waka
kesiswaan. Mula –mula peneliti menanyakan pertanyaan yang sudah terstruktur,
kemudian satu persatu diperdalam untuk memperoleh keterangan; (3) Teknik studi
documenter yaitu teknik pengumpulan data dengan mencari dan mengumpulkan
data yang ada hubungan dengan masalah yang akan diteliti melalui arsip, catatan,
dokumen, dan sebagainya.
Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: (1)
Buku Catatan / Lembar Observasi adalah mengamati dan mencatat secara
langsung perilaku siswa dan guru selama proses pembelajaran dikelas;
(2)Pedoman Wawancara yaitu digunakan untuk mengajukan pertanyaan langsung
secara lisan dan langsung kepada nara sumber data yaitu kepala sekolah, Waka
kesiswaan ,dan guru mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Mujahidin Pontianak;(3)
Lembar Catatan (Dokumen) Yaitu alat yang berupa foto dan catatan hasil-hasil
yang diperoleh baik melalui arsip-arsip, dokumen-dokumen, maupun literaturliteratur berupa daftar nilai siswa yang diperoleh di SMP Mujahidin Pontianak.
Untuk mendapatkan jawaban dari masalah yang telah dirumuskan dalam
penelitian ini, maka penulis akan melakukan kegiatan analisis dan memberikan
interprestasi terhadap data- data yang tel;ah terkumpul. Dalam penelitian ini
penulis akan menggunakan analisis kualitatif.
langkah- langkah yang akan dilakukan peneliti dalam pengolahan data
adalah sebagai berikut:(1) Mengumpulkan data yang diperoleh melalui dokumen
berupa daftar nilai siswa, buku catatan observasi, hasil wawancara dengan kepala
sekolah, waka kesiswaan, dan guru mata pelajaran IPS Terpadu; (2) Memeriksa
data yang telah terkumpul;(3) Menganalisis data yang sudah diperoleh;(4).
Menarik kesimpulan berdasarkan data yang telah di analisis
Sesuai dengan jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif,
dalam menganalisa data juga digunakan analisis kualitatif. Menurut Andi Prastowo
( 2010: 13) ‘‘ Penelitian kualitatif pada dasarnya merupakan proses penyelidikan
yang mirip dengan detektif . Dari sebuah penyelidikan, dihimpun data- data utama
dan sekaligus data tambahan yang utama dalam penelitian kualitatif adalah kata
dan tindakan’’. Dalam penelitian ini, Peneliti akan mengelola data yaitu dengan
menganalisa hasil data yang diperoleh dengan menarik kesimpulan berdasarkan
hasil wawancara dengan kepala sekolah, waka kesiswaan, guru bidang studi, buku
catatan observasi, nilai hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu kelas
VII. Data tersebut dianalisis sesuai dengan sub- sub masalah dalam penelitian
melalui hasil data yang berupa buku catatan observasi, nilai hasil belajar dan hasil
wawancara, kemudian ditarik kesimpulannya.
HASIL DAN PEMBAHASAN :
Perilaku adalah aktifitas yang ada pada individu atau organisme. Perilaku
tidak timbul dengan sendirinya, tetapi sebagai akibat dari adanya stimulus atau
rangsangan yang mengenai individu atau organisme itu. Perilaku atau aktifitas itu
merupakan jawaban atau respon terhadap stimulus yang mengenainya. Yang
berperan memberikan respon terhadap organisme adalah apa yang telah dipelajari
oleh organisme yang bersangkutan. Oleh karena itu perilaku manusia mempunyai
bentangan yang sangat luas yang dapat mencakup berjalan, bereaksi, berpakaian,
dan kegiatan internal ( internal aktivitas ) seperti berpikir, persepsi, dan emosi juga
merupakan perilaku manusia.
Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan, peneliti dapat melihat
perilaku belajar siswa pada saat proses belajar mengajar kurang baik, karena pada
saat observasi, peneliti melihat perilaku siswa yang tidak patuh kepada guru,
tidak mengikuti petunjuk, tidak mengikuti peraturan serta tidak menurut apa yang
dikatakan oleh guru dan nasehat dari guru IPS Terpadu.
Keaktifan siswa memang kurang baik,karena ketika berlangsung proses
pembelajaran IPS Terpadu. Peneliti dapat menangkap permasalahan yang sama,
yaitu kurang aktifnya siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar dapat dilihat
pada saat dilakukannya tanya jawab tidak banyak siswa yang merespon dengan
baik , dan juga tidak banyak siswa yang bisa menjawab pertanyaan yang telah
diberikan oleh guru,dan juga kalau siswa tidak mengerti dengan apa yang
dijelaskan oleh guru ada siswa yang tidak mau bertanya kepada guru tentang
materi yang tidak dimengertinya.
Perilaku yang dilakukan siswa pada saat proses belajar mengajar kurang
baik, karena peneliti melihat bahwa pada saat proses belajar mengajar
berlangsung ada siswa yang tidak mendengarkan guru dengan baik pada saat guru
sedang menjelaskan materi , ada siswa yang melamun pada saat guru menjelaskan
materi , ada siswa yang kurang konsentrasi pada saat guru sedang menjelaskan
materi, ada siswa yang ngobrol dengan teman sebangkunya pada saat proses
belajar mengajar , ada siswa yang menoleh kanan kiri ketika guru sedang
menjelaskan materi , ada siswa yang keluar masuk kelas dengan alasan buang air
kecil pada saat jam pelajaran , ada siswa yang tidak mau mencatat materi yang
diberikan guru, ada siswa yang mengeluarkan bajunya pada jam pelajaran , serta
ada juga beberapa siswa yang tidak mengerjakan tugas dengan baik.
Mengenai upaya yang dilakukan oleh guru dalam menghadapi perilaku
belajar siswa yang kurang baik, berdasarkan observasi yang peneliti lakukan, maka
peneliti dapat melihat secara langsung upaya yang dilakukan guru dalam
menghadapi perilaku siswa yang kurang baik itu, yaitu dengan cara guru
mendekati siswa yang sedang ngobrol dan guru tersebut langsung mengajukan
pertanyaan kepada siswa yang sedang ngobrol, dalam menghadapi siswa yang
tidak konsentrasi guru langsung bertanya mengenai materi yang dijelaskan dan
langsung menyuruh siswa tersebut mengulang kembali materi yang telah
disampaikan oleh guru, mengenai siswa yang tidak mencatat dan mengerjakan
tugas maka guru akan mengurangi nilai siswa yang bersangkutan, serta dalam
menghadapi siswa yang keluar masuk kelas pada saat pembelajaran berlangsung
maka guru akan menegur dan akan memberikan sanksi kepada siswa yang
bersangkutan yaitu menyuruh siswa mengerjakan tugas dengan dua kali lipat atau
mengurangi nilainya.
SIMPULAN :
Perilaku belajar siswa kurang baik, karena perilaku yang dilakukan siswa
dalam pembelajaran IPS Terpadu adalah siswa tidak mendengarkan guru pada saat
guru menjelaskan materi, siswa kurang konsentrasi dalam pembelajaran, ada siswa
yang ngobrol dengan teman sebangkunya, ada siswa yang keluar masuk kelas
dengan alasan buang air kecil, ada yang sibuk sendiri, ada yang menoleh
kebelakang pada saat gurumenjelaskan materi, ada siswa yang tidak mencatat
materi bahkan ada siswa yang tidak mengerjakan tugas dengan baik. Dan upaya
yang dilakukan oleh guru dalam menghadapi perilaku belajar siswa pada mata
pelajaran IPS Terpadu yaitu: Mengenai keaktifan siswa : dalam menghadapi siswa
yang kurang aktif dalam proses pembelajaran maka upaya yang guru lakukan
adalah guru mengajukan pertanyaan, dan mengajarkan siswa lebih mendalam lagi
agar siswa tersebut bisa aktif dalam proses pembelajaran, sedangkan menghadapi
siswa yang aktif dalam pembelajaran maka upaya yang guru lakukan adalah
memberikan hadiah, pujian, penguatan, dan juga motivasi kepada siswa yang aktif
dalam pembelajaran. Mengenai perilaku siswa yang tidak patuh: maka upaya yang
guru lakukan adalah guru menegur siswa yang keluar masuk kelas pada saaat
pembelajaran berlangsung, dan memberikan sanksi kepada siwa yang tidak
mendengarkan dan juga menghargai guru,dan sanksi yang diberikan adalah
memberikan tugas dua kali lipat kepada siswa yang bersangkutan. Mengenai
perilaku siswa yang tidak mengikuti petunjuk, mengikuti peraturan dan juga tidak
menurut apa yang dikatakan oleh guru dan nasehat dari guru maka upaya yang
guru lakukan adalah pada saat guru menjelaskan materi dan melihat ada siswa
yang ngobrol dan sibuk sendiri, melamun,tidak konsentrasi dan ribut maka guru
langsung mendekati siswa yang bersangkutan dan langsung memberikan
pertanyaan kepada siswa, sedangkan dalam menghadapi siswa yang tidak
mencatat bahkan tidak mengerjakan tugas dengan baik maka guru akan
memberikan sanksi kepada siswa tersebut yaitu menyuruh siswa yang
bersangkutan mengerjakan tugas dengan dua kali lipat atau mengurangi nilainya.
DAFTAR RUJUKAN :
Andi Prastowo.( 2010). Menguasai Teknik- Teknik Koleksi Data Penelitian
Kualitatif. Jogjakarta: Diva Press.
Iis Sugiyanti .2012. Pengaruh Kecerdasan Emosional , Kecerdasan Spiritual dan
Perilaku belajar Terhadap Tingkat Pemahaman Akutansi. Skripsi tidak
diterbitkan. Pontianak: Fakultas Ekonomi Untan Pontianak
Pandji & Sri Suyati.( 1995 ). Perilaku Keorganisasian. Jakarta: Pustaka Jaya
Ratih Anggraini 2010. Pengaruh Sikap dan Perilaku dalam Pembelajaran IPS
Terpadu Terahadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII di SMP Islamiyah
Pontianak. Skripsi tidak diterbitkan. Pontianak: FKIP UNTAN
PONTIANAK
Sosianti.2011. Analisis Perilaku Siswa Dalam Belajar Mata Pelajaran Menata
Produk Kelas X Jurusan Tata Niaga. Skripsi tidak diterbitkan. Pontianak:
FKIP UNTAN PONTIANAK
Sulwati. ( 2007).http:// www.infoskripsi.com. ( Diakses . 17 Oktober 2012)
Tim Penulis FKIP. ( 2007 ). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Fakultas Keguruan
Dan Ilmu Pendidikan: Pontianak
Download