附录 - BINUS University

advertisement
附录
图片 1 唐代妇女
图片 2 武则天的坟墓
34 致谢
首先,我们要感谢主耶稣基督,感谢他降幅于我们。让我们能
将这篇论文准时写完。我们想要感谢许多人,总是给我们支持与鼓
励让我们在集会上有机会可以发挥我们对此篇论文的一些想法。
我们论文的标题是“论武则天登上皇位其因素”,我们在完成篇
论文的过程中,得到了不少人的帮助。我们想借此机会感谢他们。
感谢 Prof. Dr.Ir Harjanto Prabowo,MM 作为建国大学学长,感谢
建国大学语言与文化学院院长 Drs. Johannes A. A. Rumeser, M.Psi,
Psi 给了我们很多帮助与支持给了我们机会,信任,直至本文得以顺
利完成;感谢兼顾大学语言与文化学院,郑益通院长给了我们不少
帮助和支持 ;中文系主任许丽妮老师,在这四年来我们很感谢您对
我们的教育培养,给我们机会,鼓励和信任;感谢马峰老师作为我
们的论文讲座给予我们建议,鼓励和信任;感谢我们的辅导老师戴
雪琳老师,给我们建议、想法、细心指导、开拓研究思路,支持、
不辞辛劳的协助我们。
35 我们也非常感谢父母的养育之恩,同学和朋友们,给了我们非
常大的鼓励,无以回报,没有你们的支持,本文不可能顺利完成。
同时也希望本文对读者能有所帮助。
笔者: 许娟娟、冯清云 2010 年 7 月 雅加达 36 ANALISA FAKTOR KEBERHASILAN WU ZETIAN
MENJADI KAISAR WANITA
Skripsi
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Menyelesaikan Progam Strata 1
Jurusan Sastra China
Oleh
Yulia
– 1000848754
Yuli Suryani – 1000861200
Fakultas Bahasa dan Budaya
Binus University
Jakarta
2010
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat,
penyertaan
dan
menyelesaikan
karunia
penulisan
yang
diberikan,
skripsi
yang
sehingga
berjudul
kami
Analisis
dapat
Faktor
Pencapaian Kekaisaran Wu Zetian dengan baik dan tepat pada
waktunya.
Pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih yang
sedalam-dalamnya atas bantuan dari berbagai pihak baik berupa moral
maupun materiil, secara langsung maupun tidak langsung selama
penulisan skripsi ini. Untuk itu, kami ingin mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Prof. Dr. Ir Harjanto Prabowo, MM, selaku Rektor Binus
University yang telah memberikan kesempatan kepada kami
untuk menuntut ilmu di Binus University.
2. Bapak Drs. Johannes. A. A. Rumeser, M.Psi, Psi selaku Dekan
Fakultas Budaya dan Bahasa Binus University yang telah
memberikan kepercayaan kepada kami untuk menyelesaikan
skripsi ini.
3. Ibu Andyni Khosasih, SE, BA, selaku Ketua Jurusan Sastra China
Binus University yang telah memberikan kesempatan, dukungan,
dan kepercayaan kepada kami untuk dapat menyelesaikan skripsi
ini.
4. Ibu Xuelin, SS, selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan
waktunya serta telah sabar membimbing kami, memberikan
saran dan kritik serta ide dalam penulisan skripsi ini, sehingga
skripsi kami selesai tepat waktu.
vi
5. Bapak Ma Feng, BA, M.Lit, selaku dosen bimbingan seminar
progress yang telah senantiasa membimbing kami selama proses
perkuliahan serta memberikan saran dan kritik yang membangun
dalam penulisan skripsi ini.
6. Seluruh Dosen Jurusan Sastra China yang telah membantu kami
baik dalam memberikan pengalaman, saran maupun kritik
sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
7. Orangtua
dan
seluruh
keluarga
yang
telah
senantiasa
mendukung dalam setiap kegiatan penulis jalankan selama kuliah
di Binus University.
8. Seluru teman kuliah kami yang telah memberikan dorongan
kepada kami untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini.
9. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang
telah turut membantu hingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak baik
yang terlibat secara langsung maupun tidak dalam penulisan
skripsi ini sehingga skripsi kami dapat selesai tepat pada
waktunya. Dan kami berharap semoga karya tulis ini dapat
memberikan manfaat bagi para pembaca dan Binus University.
Jakarta, 19 Juli 2010
Yulia dan Yuli Suryani
vii
ABSTRAKSI
Wu Zetian adalah satu-satunya kaisar wanita dalam sejarah
China kuno. Kami menggunakan metode studi pustaka dalam
menganalisa keberhasilannya menjadi kaisar wanita satu-satunya
dalam sejarah China kuno. Hasil analisa kami menyimpulkan
keberhasilannya
mengguncang
dunia
politik
China
kuno
ini
merupakan gabungan yang memiliki kaitan erat dengan faktor
lingkungan, zaman dimana ia hidup dan faktor dari dirinya sendiri.
Yang termasuk faktor lingkungan adalah pengaruh zaman dan
pengaruh keluarga. Dinasti Tang adalah zaman yang sangat terbuka,
hal ini disebabkan karena dinasti Tang menerima pengaruh
dari
suku minoritas dan memiliki ekonomi yang makmur sehingga mereka
merasa tidak perlu membelenggu fisik dan mental rakyatnya, para
pejabat negara menerapkan kebijakan yang tidak terlalu mengikat
dalam segi kehidupan dan pendidikan wanita. Dinasti Tang juga
memberi kesempatan bagi wanita untuk memperluas wawasannya,
termasuk melakukan kegiatan di luar rumah. Hal ini membentuk
wanita dinasti Tang menjadi pribadi yang mandiri dan memiliki
pemikiran yang unik.
Keberhasilan seseorang,
disamping ditunjang dari faktor
lingkungan juga ditunjang faktor dari dalam diri. Faktor dari dalam
diri ini merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan
kegiatan mental individu. Wu Zetian diusia muda telah mengalami
transisi
kehidupan
yang
sulit,
setelah
ayahnya
meninggal,
ditinggalkan oleh saudara-saudaranya, kemudian ia masuk istana
dengan tujuan mengubah nasib, pada akhirnya setelah Tang Taizong
wafat ia di campakan ke kuil Gan Ye. Hal ini menimbulkan tekanan
psikologis yang besar, hal tersebut membuatnya menyadari bahwa
viii
orang yang cerdik harus dapat memilih tempat sandaran yang dapat
diandalkan.
Namun
demikian,
Wu
Zetian
tidak
ingin
seumur
hidup
bergantung pada orang untuk bertahan hidup. Wu Zetian yang sejak
kecil dibesarkan sebagai pria merasa dirinya tidak berbeda dengan
pria, ia merasa apa yang bisa di lakukan oleh pria, wanita juga bisa
melakukannya, bahkan lebih baik daripada pria!
Kata Kunci :
Faktor Sistem, Faktor pribadi, Wu Zetian, Patriarkhal
ix
RINGKASAN ISI
Pada zaman masyarakat yang serba berpihak kepada lelaki,
terdapat seorang wanita yang berhasil menjadi legenda karena mampu
menembus dominasi pria dan menjadi kaisar wanita pertama dan satusatunya dalam sejarah china kuno, Wu Zetian.
Sastrawan ternama
China kuno, Libai, menjulukinya sebagai salah satu dari tujuh kaisar
tersohor dari
dinasti Tang. China kuno menerapkan banyak aturan
yang mengikat wanita ,baik dari segi perilaku maupun konsep pemikiran.
Bagaimanakah Wu Zetian dapat melepaskan diri dari ikatan tersebut?
Apakah penyebabnya sehingga tokoh legenda seperti ini dapat muncul
pada jaman dinasti Tang? Hal ini membuat kami ingin meganalisis
faktor-faktor yang membuatnya bisa menjadi kaisar wanita sekaligus
tokoh legendaris dalam sejarah China kuno.
1. Sejarah Ringkas Kehidupan Wu Zetian
Wu Zetian lahir pada 624 SM, ayahnya, Wu Shihuo, ialah seorang
petani, yang beralih menjadi pedagang kayu, dan kemudian menjadi
pejabat. Tahun 637 SM, pada masa pemerintahan Kaisar Li Shimin, Wu
Zetian masuk istana, dan menjadi selir dengan gelar Cairen (orang
berbakat), selir tingkat ke lima.
Wu Zetian menjadi seorang biarawati saat kematian Kaisar Li
Shimin, 649 SM. Tiga tahun kemudian, Kaisar Li Zhi, putra Kaisar Li
Shimin, memanggil Wu Zetian kembali ke istana menjadi selirnya.
Demi mendapatkan dukungan dari kalangan istana, baik dayang
istana maupun para pejabat pemerintahan, Wu Zetian banyak memberi
hadiah kepada mereka.
1 Tahun 653 SM Wu Zetian melahirkan seorang putra, Li Hong.
Sehingga
ia diangkat menjadi Zhaoyi (selir tingkat kedua). Demi
mencapai kedudukan yang lebih tinggi, Wu Zetian menyingkirkan semua
penghalang yang ada.
Tahun 655 SM Wu Zetian melahirkan seorang anak perempuan,
dan demi tujuan untuk menyingkirkan Permaisuri Wang, Wu Zetian tega
membunuh putrinya sendiri, ia menghalalkan berbagai cara hingga
akhirnya ia menjadi Permaisuri. Setelah menjadi Permaisuri, Wu Zetian
mulai memperkuat dominasinya pada diri Kaisar Li Zhi.
Tahun 683 SM Kaisar Li Zhi dari Dinasti Tang meninggal dunia. Li
Xian, putra ketiga Permaisuri Wu naik takhta. Tahun 684 SM, Permaisuri
Wu mengangkat putra bungsunya, Li Dan, menjadi kaisar. Ia kemudian
dikenal sebagai Kaisar Ruizong dari Tang.
Pada tahun 684 SM terjadi usaha pemberontakan bersenjata
yang dilakukan oleh Xu Jingye, Tang Zhiqi, Wei Siwen, dan Luo Binwang
untuk menggulingkan Wu Zetian. Pemberontakan itu berhasil ditumpas
oleh tentara yang dipimpin oleh Jenderal Li Xiaoyi, Zuo Yingyang, Hei
Chichan dan Zuo Baotao.
Pemberontakan kembali terjadi, kali ini dilakukan oleh Li Yuanjia
(Pangeran Han), Li Yuangui (Pangeran Huo), dan Li Lingui (Pangeran
Lu). Untuk menumpas habis pemberontakan hingga ke akarnya, Wu
Zetian membuat pengumuman resmi bahwa siapa saja yang dapat
memberikan informasi tentang para pemberontak akan mendapat
hadiah besar dan akan menjadi pejabat. Setelah situasi politik stabil dan
tidak ada kekhawatiran akan adanya pemberontakan, Wu Zetian mulai
membersihkan pemerintahannya dari para pejabat korup.
Wu Zetian Pada tahun 690 SM, Wu Zetian menurunkan Li Dan,
Kaisar Ruizong, dari takhta dan secara resmi menduduki takhta dan
2 memberi gelar bagi dirinya sendiri “Kaisar Wanita yang Hebat dan
Bijaksana”. Wu Zetian banyak membawa kemakmuran dan kedamaian
bagi rakyat selama masa pemerintahannya. Program pertanian diadakan
sehingga rakyat dapat menikmati hasil panen yang melimpah. Sistem
ujian kerajaan diberlakukan untuk mencari orang-orang berbakat.
Penerapan kebijakan dengan negara-negara perbatasan yang
merupakan kombinasi dari kekuasaan, konsiliasi, dan ketentraman
dijalankan, sehingga situasi disekitar perbatasan menjadi lebih stabil
dan aman daripada selama masa pemerintahan Kaisar Li Zhi. Para
dayang istana diperintahkan untuk belajar membaca dan menulis.
Pada tahun 698 SM, sehari setelah pembicaraan antara Ji Xu,
seorang pegawai tinggi, dan Zhang bersaudara, Kaisar Wu Zetian
mengirim Xu Boyan untuk memanggil Li Xian, ke ibukota untuk menjadi
putra mahkota.
Tahun 705 SM Wu Zetian sakit parah. Kesempatan ini
dimanfaatkan oleh para pemberontak untuk memaksa Wu Zetian
menyerahkan takhta kepada Li Xian. Tidak beberapa lama kemudian,
Wu Zetian diasingkan ke Istana Shangyang, dan ia wafat dalam usianya
yang ke 82.
2.
Faktor Lingkungan Sosial yang Medukung Wu
Zetian Menjadi Kaisar
Berdasarkan teori bioekologi Brofrenbrenner terdapat beberapa
faktor
utama
yang
mendorong
perkembangan
individu,
yaitu
makrosistem dan mikrosistem.
Makrosistem adalah perkembangan individu dipengaruhi oleh
norma-norma, nilai dan masyarakat.
3 2.1 Faktor Sosial Masyarakat
Dinasti
Tang
yang
menerima
pengaruh
budaya
luar
menyebabkan system masyarakat yang ada lebih terbuka. Pengaruh
asing yang menganut system matrilineal yang kental menyebabkan
wanita zaman dinasti Tang menjadi wanita yang tangguh, mandiri. Hal
ini mempengaruhi kehidupan dan perkembangan pendidikan wanita di
zaman itu. Wanita zaman Dinasti Tang diperbolehkan beraktivitas di luar
rumah, seperti berkuda, bertamasya, sehingga banyak muncul wanita
seniman, cendikiawan, pahlawan.
Dinasti Tang yang terbuka memberi banyak keuntungan bagi Wu
zetian.
Statusnya
yang
merupakan
selir
Kaisar
Tang
Taizong
membuatnya tidak mungkin untuk menjalin kasih dengan Tang Gaozong,
karena kebijakan dinasti Tang yang tidak ketat dalam membatasi
seseorang, membuat hubungan kasih terlarang ini dapat terwujud.
Contoh lainnya, walau terlahir dari kelas yang rendah, Dinasti Tang
yang terbuka juga menjadikannya dapat menjadi permaisuri. Keadaan
zaman yang terbuka ini membuka peluang bagi Wu Zetian untuk
mengembangkan diri, pemikirannya dan mewujudkan ambisi serta
impiannya.
2.2 Faktor Keluarga
Mikrosistem adalah ruang lingkup yang terdekat di mana
seseorang menghabiskan sebagian besar waktunya dan berinteraksi
secara langsung, seperti Ayah dan Ibu. Ayah Wu Zetian merupakan
seorang pekerja keras, dari seorang pedagang kayu kemudian berhasil
menjadi pejabat kerajaan, kemudian menjadi orang kepercayaan Kaisar
Tang Gaozu, bahkan Kaisar Tang Gaozu sangat menghargai semangat
pekerja
kerasnya
sehingga
bersedia
4 menjadi
perantara
dalam
perjodohan ayah Wu Zetian dengan ibunya. Hal ini menyebabkan Wu
Zetian mengagumi sang ayah dan memiliki karakter yang pekerja keras
juga pantang menyerah. Disamping itu sang ayah juga sangat
menyayangi Wu Zetian dan sering menceritakan hal-hal kerajaan serta
cerita kesatriaan Kaisar Tai Zhong, Wu Zetian mengagumi sosok sang
kaisar dan mempunyai impian ingin menjadi seperti Kaisar Tai Zhong.
Selain pengaruh dari ayah, sejak kecil Wu Zetian juga
mendapatkan pengaruh dari sang Ibu yang terkenal akan kecerdasan
dan kebijaksanaannya. Sang ibu yang berasal dari keluarga bangsawan
memiliki
kegemaran
membaca
dan
belajar
sejarah.
Sang
ibu
menularkan kegemarannya membaca dan belajar pada Wu Zetian. Sang
ibu tidak memaksa Wu Zetian untuk melakukan pekerjaan wanita. Ia
memberi kebebasan pada Wu Zetian untuk melakukan apa yang
diinginkannya. Hal ini membuatnya berbeda dengan wanita lainnya
yang biasanya hanya dididik untuk menenun dan memasak. Wu Zetian
memiliki pemikiran yang lebih terbuka dan bijak di bandingkan dengan
gadis sebayanya.
2.3 Faktor Kehidupan di Dalam Istana
Setelah masuk istana, kehidupan istana yang sarat persaingan
dan tekanan diantara para wanita istana membuat Wu zetian untuk
bekerja keras membuktikan keberadaannya. Hidup di istana berarti
harus memilih antara berusaha sekuat mungkin untuk mendapat
perhatian kaisar atau hidup tanpa kasih sayang tanpa ada kesempatan
bertemu kaisar seumur hidupnya. Didukung oleh kehidupan istana yang
keras dan pengaruh dari orang tuanya sehingga membentuk Wu Zetian
menjadi pribasi yang cerdas, berambisi dan kuat.
5 3. Faktor Internal Berupa Transisi Hidup dan “Yin
Yang Cuowei” yang Membuat Wu Zetian Menjadi
Kaisar
Di samping faktor-faktor yang disebutkan diatas, kami juga
menganalisa faktor pendukung lainnya ditinjau dari perspektif internal
Wu Zetian. Faktor internal ini melingkupi “ yin yang cuo wei” dan
perubahan kehidupan yang terjadi pada Wu Zetian; setelah ayahnya
meninggal, saat Wu zetian di buang ke kuil setelah kematian Kaisar
Tang Tai zong.
3.1 “Yin Yang Cuowei ”
Menurut tradisi China kuno wanita dan pria memiliki peran utama
yang
berbeda,
peran
ini
menetapkan
kedudukan,
watak
dan
pembawaan pria dan wanita. Pria digambarkan memiliki pembawaan
yang kuat, tegas, superior. Sedang wanita berpembawaan lembut,
penurut dan berkedudukan dibawah pria. Wanita diharuskan untuk
takluk dan hormat pada pria. Pria mengatur hal – hal besar seperti hal
kenegaraan,
mengambil
keputusan
penting,
wanita
bertugas
mematuhinya dan melayani pria dengan menjadi ibu dan mendidik anak.
Wu Zetian yang dibesarkan sebagai lelaki membuat sisi lakilakinya berkembang dan membentuknya menjadi seperti laki-laki. Ia
menjadi pribadi yang kuat dan tangguh dalam usaha menunjukan
eksistensi dirinya di istana. Setelah ia menjadi permaisuri, dibawah sifat
lembut
Kaisar Tang Gaozong,
sisi laki-lakinya menjadi semakin
berkembang, hingga ia dikatakan mengalami “yin yang cuo wei” .
Ketetapan ini sebetulnya bukan merupakan hal yang absolut,
karena peraturan ini merupakan alat yang di gunakan oleh masyarakat
6 feodal untuk membatasi wanita. Menurut teori psikologi ANIMUS dan
ANIMA, dalam diri wanita juga terdapat kecenderungan untuk menjadi
wanita, begitu pula sebaliknya. Sehingga tidak ada pria yang seratus
persen kuat maupun wanita yang seratus persen lemah.
3.2 Transisi Hidup Wu Zetian
Menilik dari tantangan hidup yang Wu Zetian alami, ia dapat
menjadi sosok wanita yang kuat merupakan sesuatu yang wajar.
Pribadinya yang kuat seperti pria semakin berkembang setelah ayahnya
meninggal. Setelah kematian ayahnya, Wu Zetian mulai merasakan
ketidakadilan yang di alami wanita dalam system masyarakat feodal,
sehingga terjadi pergolakan dalam diri Wu Zetian. Kedua kakak tirinya
bersikap buruk pada Wu Zetian dan ibunya serta melarang dia untuk
belajar. Hal ini membuat Wu Zetian menyadari bahwa dunia tidak
seindah yang dia pikirkan, sehingga ia memutuskan untuk masuk istana
demi merubah nasibnya.
Setelah masuk istana, ketidakadilan terhadap wanita semakin
menekannya. Wu Zetian yang membawa harapan besar untuk merubah
nasibnya, mengalami penolakan dari Kaisar Tang Taizong. Wu Zetian
sadar bila Kaisar Taizong mangkat, jerih payah selama 12 tahun begitu
pula bakatnya yang besar akan terkubur sia-sia, ia akan dicampakan ke
kuil Gan Ye, hal ini Wu Zetian kehilangan arah, ia merasakan bahwa
wanita tidak bisa mengendalikan nasibnya. Wu Zetian tidak ingin pasrah
begitu saja, ketika ia bertemu dengan putra mahkota, Li Zhi, ia sadar Li
Zhi dapat menjadi penolongnya keluar dari kesulitan ini. Setelah 3 tahun
di kuil Gan Ye, Lizhi yang telah di angkat menjadi raja, bergelar Tang
Gaozong,
menjemputnya
untuk
kembali
ke
istana.
Dengan
kecerdikannya Wu zetian berhasil mengenyahkan permaisuri Wang dan
7 selir Shu. Wu Zetian menuduh mereka telah mengutuk,
mengguna–
guna kaisar dan membunuh putrinya. Setelah berhasil melenyapkan
mereka, Wu Zetian kemudian diangkat menjadi permaisuri.
Mulanya hubungan Kaisar Tang Gaozong dan Permaisuri Wu
berjalan harmonis, tetapi Kaisar Tang Gaozong yang lemah selalu
bergantung pada Permaisuri Wu dalam memutuskan masalah negara,
lambat laun ketergantungan ini membuat Permaisuri Wu kehilangan
rasa hormat pada Kaisar Tang Gaozong. Permaisuri Wu sadar bahwa
semua urusan kenegaraan bergantung padanya, mengapa ia harus
berdiri di belakang layar terus menerus sementara semua keberhasilan
yang ada sebenarnya adalah jerih payahnya? Bila Kaisar Tang Gaozong
wafat, seluruhnya akan sirna, tak akan ada yang menghargai jerih
payahnya selama ini. Wu Zetian tidak ingin dicampakkan begitu saja
sementara orang lain menempati kedudukan yang seharusnya adalah
miliknya. Dengan segala cara Permaisuri Wu akhirnya berhasil duduk di
singgasana dan memerintah China dengan status kaisar wanita.
4. Simpulan
Dalam perjalanan Wu Zetian menjadi kaisar, terdapat banyak faktor
pendukung baik yang berasal dari luar diri maupun dari luar dirinya.
Dinasti Tang adalah zaman yang sangat terbuka, hal ini disebabkan
karena dinasti Tang menerima pengaruh
dari suku minoritas dan
memiliki ekonomi yang makmur oleh karena itu mereka merasa tidak
perlu orang membelenggu fisik dan mental rakyatnya, para pejabat
negara menerapkan kebijakan tidak terlalu mengikat dalam segi
kehidupan dan pendidikan wanita. Dinasti Tang memberi kesempatan
bagi wanita untuk memperluas wawasannya, termasuk melakukan
kegiatan di luar rumah. Oleh karena itu meskipun Wu Zetian lahir pada
8 zaman masyarakat China kuno yang menjunjung tinggi pria daripada
wanita,dinasti
Tang
yang
terbuka
membuat
Wu
Zetian
dapat
mewujudkan ambisi dan impiannya.
Selain faktor pendukung dari latar belakang jaman, keluarga juga
memberikan pengaruh yang besar dalam perjalanannya mencapai posisi
kaisar. Wu Zetian yang dibesarkan di bawah bimbingan ayah yang
selalu penuh semangat mengubah nasib dan Ibu yang arif bijaksana
membentuk Wu Zetian memiliki kepribadian berbeda dari perempuan
rata-rata. Karena pengaruh orang tuanya, Wu Zetian sedari kecil gemar
mendengar cerita politik dan sejarah kerajaan. Hal ini menjadi landasan
yang kokoh dalam perjalanannya menjadi kaisar wanita China.
Transisi hidup yang sarat cobaan membentuk pribadinya menjadi
sosok yang lebih matang dan membuatnya memiliki cara berpikir yang
berbeda dan kebijaksanaan yang melebihi orang lain. Hal ini
membuatnya dapat bertahan dan menyelesaikan kesulitan yang kerap
muncul dalam hidupnya.
Meskipun kecerdasannya merupakan faktor yang mendukungnya
dalam mencapai posisi kaisar, tetapi bagaimanakah Wu Zetian dapat
memutuskan berbagai hal kenegaraan dan menerobos pemikiran
masyarakat China kuno mengenai kedudukan wanita yang selalu berada
dibawah pria? Jawaban atas pertanyaan tersebut adalah selain
kecerdasan dan latar belakang zaman yang mendukung,
karena Wu
Zetian sejak kecil dibesarkan sebagai pria, kebiasaan ini terus berlanjut
sampai ia masuk istana. Hal ini membuatnya berkarakter kuat seperti
pria. Kemudian di bawah pengaruh karakter Kaisar Tang Gaozong yang
lembut,
Wu Zetian dengan karakternya yang kuat menjadi semakin
berkembang. Ia merasa dirinya tidak berbeda dari pria, sehingga ia juga
9 dapat melakukan apa yang pria lakukan bahkan menggunakan cara
ekstrim untuk mencapai tujuannya.
Analisis
menunjukkan
bahwa
serangkaian
faktor-faktor
menguntungkan di atas saling terkait erat telah menciptakan peluang
bagi Wu Zetian untuk mencetak prestasi yang luar biasa. Wu Zetian
dapat menjadi seorang wanita yang sangat sukses pada zaman yang
mendiskriminasi wanita dan menerobos pemikiran masyarakat China
kuno mengenai kedudukan wanita yang selalu berada di bawah pria.
Sejak zaman kuno, banyak orang hidupnya menjadi korban zaman dan
keterbatasan diri, hanya Wu Zetian yang mampu membuat segala
batasan zaman yang ada dan keterbatasannya menjadi alat yang
mengobarkan semangat dan membuatnya meraih kesuksesan.
10 
Download