Studi Populasi Makroinvertebrata Bentik yang Bernilai Ekonomis di

advertisement
II.
Tinjauan Pustaka
A. Pengertian Mollusca
Mollusca berasal dari bahasa Romawi Milos yang
berarti lunak. Jenisn Mollusca yang umumnya dikenal
siput, kerang dan cumi-cumi. Beberapa di kenal di air
payau, air tawar, darat dan kebanyakan di laut dangkal
sampai kedalaman mencapai 7000 m. Anggota dari
filum Mollusca mempunyai bentuk tubuh yang sangat
berbeda dan beranekaragam dari bentuk silindris,
seperti cacing dan tidak mempunyai kaki maupun
cangkang sampai bentuk hampir bulat tanpa kepala
dan tertutup kedua keping cangkang besar. Oleh
karena itu berdasarkan bentuk tubuh, bentuk dan
jumlah cangkang, serta beberapa sifat lainya, filum
Mollusca dibagi 8 kelas, yaitu: Chaetodermomorpha,
Neomeniomorpha, Monoplacophora, Polyplacophora,
Gastropoda, Pelecypoda, Scaphopoda, dan Cephalopoda
(Suwignyo et al. 2005).
Fauna Mollusca utama di habitat mangrove terdiri
dari bivalvia dan Gastropoda. Menurut Giasen et al.
2006, Mollusca berlimpah di mangrove Asia Tenggara.
Budiman (1985) menamukan 91 jenis Molluaca di
Seram yang terdiri atas organisme infauna, efifauna
dan melekat pada tumbuhan. Organisme yang melekat
pada tumbuhan atas fauna sessile (sebagian besar
bivalvia) dan jenis yang bersifat mobile. Gastropoda
umumnya adalah epifauna dan herbivore, sedangkan
bivalvia biasanya infauna dan filter feeder (Pritrakoon et
al. 2008).
Kelas Bivalvia dan Gastropoda merupakan dua
kelas dari filum mollusca yang mempunyai anggota
terbanyak (Robertetal. 1982).Selanjutnya Dharma
(1988) menambahkan bahwa kebanyakan gastropoda
hidup di air tawar tetapi ada juga yang hidup di darat
sedangkan kelas bivalvia dikenal sebagai penghuni laut
dan air tawar.
5
B. Bivalvia
Menurut Suwingnyo 2005 dalam Sitorus 2008,
Bivalvia umumnya terdapat di dasar perairan yang
berlumpur atau berpasir, beberapa yang hidup pada
subtrat yang lebih keras seperti lempung, kayu, atau
batu. Habitat mangrove ditandai oleh besarnya
kandungan bahan organik. Bivalvia merupakan salah
satu kelas dari mollusca, memiliki tubuh yang lunak
dan dilindungi oleh cangkang (Romimohtarto 1999).
Cangkang berjumlah sepasang dengan bentuk simetris,
yang dapat ditutup oleh otot aductor dan otot retractor.
Pada bagian dorsal dari cangkang terdapat gigi engsel
dan ligamen, mantel pada lobus kanan dan kiri
memipih (Matsura & Sumadhiharga 2000). Pada
tubuhnya terdapat terdapat dua siphon yang terdapat
di sisi posterior tubuh dan ingsang umumnya
berbentuk lempeng-lempeng berjumlah satu atau dua
pasang.
Bivalvia terbagi ke dalam lima subklas yaitu
subklas
Protobranchia,
Paleoheterodonta,
Pteriomorphia,
Anomalodesmata
dan
subklas
Heterodonta (Joes et al . 1998., Matsura 2000 dalam
Pechenik 2005).
Bivalvia
yang
termasuk
dalam
subklas
Pteriomorphia memiliki ingsan yang melebar berbentuk
huruf W, dan hidup melekatkan diri dengan benang
bisus atau semen. Salah satu ordonya adalah Arcoida
dengan spesies Anadara granulosa. Anomalodesmata
memiliki cangkang yang sama dan memiliki satu gigi
engsel, denga ordo Pholadomyoida memiliki species
Cuspidaria sp. Heterodonta memiliki cangkang
berukuran sama dan jumlah gigi engsel sedikit. Ordo
yang termasuk dalam subklas tersabut adalah
Veneroida dengan species antara lain adalag Geloina
expansa, G. coaxan dan G. erosa (Oemarjati &
Wardhana 1990; Jones et al. 1998).
6
C. Klasifikasi Karang
Tubuh kerang Geloina berbentuk pipih lateral,
yang dilindungi oleh sepasang cangkang. Antara kedua
cangkang, pada bagian dorsalnya dihubungkan oleh
hige ligamen. Hige ligamen tersebut merupakan
semacam pita plastik, yang terdiri dari bahan organ
dan bersambung dengan periostracum cangkang.
Kedua keping cangkang pada bagian dalamnya
ditautkan oleh sebuah otot aduktor enterior dan
sebuah otot aduktor posterior, yang bekerja sama
secara otomatos dengan hige ligamen. Apabila otot
aduktor rileks ligamen berkerut, sehingga kedua keping
cangkang terbuka dan sebaliknya (Suwignyo et al.
2005).
Morton (1984) menyebutkan bahwa terdapat tiga
species dari Geloina yaitu G. erosa (Solander 1786), G.
bengalensis (Lamarck 1818) dan G. expansa (Mousson
1849). Robert et al. 1982 Nateewathana 1995, Bachok
et al. 2003, dan Dwiono 2003 menyebutkan bahwa
Geloina memiliki empat species. Sistematika masingmasing species tersebut adalah sebagai berikut.
Philum
: Moluska
Kelas
: Bivalvia
Ordo
: Veneroida
Superfamili : Corbiculoidea
Famili
: Corbiculidae
Genus
: Geloina (Polymesoda)
Species
: 1. Geloina erosa
2. G. expansa
3. G. bengalensis
4. G. Coaxans
D. Gastropoda
Morfologi Gastropoda terdiri atas kepala, kaki,
badan dan mantel. Kepala kerang Gastropoda
berkembang dengan baik dan pada umumnynya
dilengkapi dengan tentakel dan mata. Pada umumnya
Gastropoda memiliki cangkang tunggal yang terpilin
membentuk spiral, dengan massa viseral dilindungi
7
cangkang dan mengalami perputaran 1800 berlawanan
arah dengan jarum jam terhadap subu anteriorposterior. Ciri khas Gastropoda adalah kaki yang
melebar dan pipih untuk bergerak. Kaki tersebut dapat
mengeluarkan
lendir
untuk
memudahkan
penggeraknya (Barnes 1994).
Gastropoda umumnya hidup di laut, pada
perairan yang dangkal, dan perairan yang dalam.
Menurut Dharma (1988) kelas Gastropoda di bagi
dalam
tiga
sub
kelas
yaitu
Prosobranchia,
Ophistobranchia dan Pulmonata.
8
Download