KAJIAN ESTETIKA DALAM KARYA ARSITEKTUR Studi

advertisement
TESIS: PA 2329
JUDUL TESIS :
KAJIAN ESTETIKA DALAM KARYA ARSITEKTUR
Studi kasus
Parthenon dan Walt Disney Concert Hall karya Frank O. Gehry
NAMA MAHASISWA : Endrotomo
NRP MAHASISWA
: 3207202008
DOSEN PEMBIMBING :
Ir. Muhammad Faqih M.Ars.Ph.D.
Prof.DR.Ir. Josef Prijotomo M.Arch.
PROGRAM MAGISTER
BIDANG KEAHLIAN KRITIK ARSITEKTUR
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2010
1. Latar belakang
Salah satu indikator kualitas rancangan
arsitektur adalah estetika. Karya arsitektur
yang dibangun pada jaman yang berbeda
menampilkan estetika yang berbeda seiring
dengan perkembangan pengetahuan pada
jamannya, dan hal ini dapat memunculkan
penilaian yang berbeda terhadap kualitas
rancangan arsitekturnya. Maka diperlukan
studi yang dapat menambah penjelasan
tentang estetika di bidang arsitektur.
Permasalahan
• Adakah unsur atau nilai estetis dari sebuah
teori keindahan masih berlaku pada
rancangan arsitektur yang berbeda jaman.
• Mungkinkah didapat rumusan estetika yang
bisa diterapkan untuk berbagai karya
arsitektur di berbagai jaman.
Tujuan penelitian
• Menguji keberlakuan sebuah teori keindahan
tertentu untuk mendapatkan pengetahuan ada
tidaknya kontinunitas nilai estetis yang
terkandung dalam karya arsitektur yang berbeda
jaman.
• Mempernjernih persoalan penilaian kualitas karya
arsitektur khususnya aspek estetika untuk
mendapatkan rumusan estetika yang
memungkinkan bisa diterapkan pada berbagai
karya arsitektur.
Batasan penelitian
•
•
•
•
Lingkup penelitian : aspek estetika – bentuk dari
arsitektur.
Cabang estetika digunakan estetika tradisional,
khususnya teori bentuk indah yang bersifat
kualitatif. (teori Monroe Beardsley)
Obyek kasus penelitian Parthenon (Yunani), dan
Walt Disney Concert hall karya Frank O’Gehry
(Post modern).
Sumber pemikiran estetika Yunani- Vitruvius,
post modern- Charles Jencks.
ALUR PEMIKIRAN
PENELITIAN
ESTETIKA
sebagai cabang
filsafat
Teori Charles Jencks
dalam arsitektur
Post Modern
Teori Keindahan
Teori Vitruvius
dalam
arsitektur
Yunani
• Symmetry
• Order
• Arragement
• Propriety
• Eurithmy
• Economy
Teori Keindahan
obyektif
Teori
Monroe Beardsley
Nilai estetis
Kesetaraan
arti
Unity
Complexity
Intensity
Kesetaraan
arti
• Multivalence,
• Kompleksitas dan
kontradiksi
• Chaos,
• Memori dan sejarah
• Ornamen
• Eklektisme radikal
• Simbolik
• Sandi
• kiasan
• universalitas
Keberlakuan & ketidakberlakuan teori
Obyek kasus
Parthenon
Rumusan estetika
Obyek kasus Walt
Disney Concert hall
Frank O‟Gehry
KERANGKA PIKIR ANALISIS
Teori/
pandangan
estetika pada
jamannya
Teori
Vitruvius
Deskripsi
kesetaraan/
ketidak
setaraan
Nilai estetis
dari teori
Monroe
Beardsley
Teori
Charles Jencks
Deskripsi
kesetaraan/
ketidak setaraan
Teori/
pandangan
estetika
pada
jamannya
Unity
Complexity
intensity
Descriptive
Criticsm
Interpretive
Criticsm
Normative
Criticsm
Interpretive
Criticsm
METODE KRITIK YANG DIGUNAKAN
Descriptive
Criticsm
ESTETIK
(Sebagai gugus pengetahuan)
ESTETIK ILMIAH
ESTETIK FILSAFATI
(Rumpun modern)
(Rumpun tradisional)
•
Ilmu seni
1. Filsafat Keindahan
(Teori Keindahan)
•
Sejarah Seni.
2. Filsafat Citarasa
•
Sosiologi Seni.
•
Estetik Psikologis
•
Psikologi Estetis (Psikologi Seni)
•
Estetik Matematis.
3. Filsafat Seni
(Teori Seni Indah)
(Estetika Perbandingan)
(Estetik Eksperimental)
Kritik Seni
Gambar 1 :
(sebagai kegiatan penerapan)
BAGAN ESTETIKA
Alur yang dipilih dalam penelitian ini
Sumber :
The Liang Gie, Garisbesar Estetika, 1983.
ESTETIKA
sebagai
TEORI KEINDAHAN
TEORI
SUBYEKTIF
TEORI
RESEPTIF
Ciri-ciri yang menciptakan
keindahan pada sesuatu
benda sesungguhnya tidak
ada. Yang ada hanyalah
tanggapan perasaan
dalam diri seseorang yang
mengamati suatu benda.
Keindahan pada sesuatu
obyek didapat dari hasil
interaksi masyarakat
pengamat/penikmat
dengan obyek tersebut,
seberapa jauh obyek itu
bisa diterima penikmatnya
Gambar 2 :
JENIS TEORI KEINDAHAN
Sumber : diolah dari : The Liang Gie, Garisbesar Estetika, 1983.
TEORI
OBYEKTIF
Keindahan atau ciri-ciri yang
menciptakan nilai estetis
adalah sifat (kwalita) yang
memang telah melekat
pada benda indah yang
bersangkutan, terlepas dari
orang yang mengamatinya.
Teori Monroe Beardsley
Tiga ciri yang menjadi sifatsifat indah dari benda-benda
estetis pada umumnya :
1.Kesatuan (unity)
2. Kerumitan (complexity)
3. Intensitas (intensity)
TEORI
MONROE BEARDSLEY
NILAI ESTETIS
PENJELASAN
Unity
yang diartikan bahwa benda estetis itu tersusun secara
baik/utuh atau sempurna bentuknya.
Complexity
artinya benda estetis tidak sederhana, melainkan kaya
akan isi maupun unsur-unsur yang saling berlawanan
ataupun mengandung perbedaan-perbedaan yang halus.
Intensity
dimaknai bahwa suatu benda estetis yang baik harus
mempunyai sebuah kwalita tertentu yang menonjol dan
bukan sekedar sesuatu yang kosong. Tak menjadi soal
kwalita apa yang dikandungnya, misalnya suasana suram
atau gembira,sifat lembut atau kasar, asalkan merupakan
sesuatu yang intensif atau sungguh-sungguh dapat
mengekpresikan suatu emosi.
TEORI VITRUVIUS
UNSUR
PENJELASAN
Order
tindakan yang dilakukan karena pertimbangan pemisahan bagianbagian pekerjaan, dan pertimbangan aturan “symmetry” terhadap
proporsi secara keseluruhan.
Arrangement
mencakup peletakan sesuatu pada tempat yang tepat dan
mempunyai efek elegan yang karenanya diputuskan layak
menjadi karakter sebuah pekerjaan.
Symmetry
sebuah persesuaian antara bagian-bagian dan hubungan antara
bagian-bagian yang berbeda dalam kerangka umum keseluruhan,
dalam kecocokannya dengan bagian tertentu yang dipilih sebagai
patokan.
4
Eurythmy
kecantikan dan ketepatan dalam penilaian unsur-unsur. Ini
didapatkan ketika bagian/unsur dikerjakan dengan adanya
kesesuaian antara lebar, panjang, dan ketika hubungannya
bersifat Symmetry.
5
Propreity
langgam yang sempurna yang didapat ketika sebuah pekerjaan
dilaksanakan dengan mengacu pada prinsip-prinsip yang diakui.
Economy
dimaksudkan pengelolaan material dan lahan, bagaimana agar
irit sebagai keseimbangan biaya dan perkiraan pelaksanan
pekerjaan.
1
2
3
6
TEORI CHARLES JENCKS
UNSUR dan PENJELASAN
Prinsip dasar
1
Multivalence ; lebih diutamakan dari pada Univalence, disini imajinasi
menjadi spesial
2
Kompleksitas dan kontradiksi lebih disukai dari pada sangat
sederhana dan minimalisme
3
Kompleksitas dan teori Chaos , sangat dipertimbangkan secara
mendasar dari pada dinamika linier;
4
Memori dan sejarah, bahasa, gaya, dan kota, dan merupakan
katalisator yang baik untuk penciptaan.
Linguistic dan Estetic
5
Aturan bahasa,arsitektur simbolik,
6
Eklektisme radikal
7
Ornamen yang simbolik dan simponik.
8
Metaphor alami dan cultural.
KESETARAAN ARTI
Pandangan dari:
Pandangan/teori yang mendukung
TEORI
VITRUVIUS
TEORI MONROE
BEARDSLEY
Phythagoras
keindahan dianggap sebagai kualitas dari benda yang
bersusun. Hubungan dari bagian-bagian itu yang
menciptakan keindahan dapat dinyatakan sebagai
perimbangan atau perbandingan angka-angka (proporsi)
Demokritos
keserasian atau segala keteraturan terdiri dari gugusan
unsur-unsur atom yang mempunyai susunan,yang
memiliki struktur.
Phythagoras,
Nilai dari suatu karya sebagai keseluruhan tergantung
pada hubungan timbal-balik dari unsur-unsurnya, yakni
setiap unsur memerlukan, menanggapi, dan menuntut
setiap unsur lainnya (kesatuan dalam keanekaan).
Sokrates
keindahan adalah hakekat dari kegunaan.
Aristoteles
Indah berarti yang benar, yang sepadan dan menjawab
dari luar terhadap dorongan enteleki kodrati dari dalam.
Thomas Aquinas
Demokritos
keindahan adalah pancaran sinar kebenaran (pulchrum
splendor est veritatis).
Eurythmy
Heraklitos
(Empedokles
harmoni datang dari perlawanan, dari kontras.
Keserasian timbul oleh pancaran dua pola dari satu
kenyataan yang teratur yang saling berlawanan. Ekspresi
yang paling jelas adanya keserasian ialah kontras.
Symmetry
(+Order)
Complexity
memperkaya gagasan-gagasan Heraklitos, bahwa
perselisihan positif tadi harus diartikan perselisihan yang
pada hakekatnya tarik-menarik.
Propriety
Intensity
Empedokles
Order
Symmetry
Unity
Arrangement
Economy
Pandangan
dari:
KESETARAAN ARTI
Pandangan / teori yang mendukung
TEORI
VITRUVIUS
TEORI MONROE
BEARDSLEY
Phythagoras
keindahan dianggap sebagai kualitas dari benda yang bersusun.
Hubungan dari bagian-bagian itu yang menciptakan keindahan
dapat dinyatakan sebagai perimbangan atau perbandingan angkaangka (proporsi)
Demokritos
keserasian atau segala keteraturan terdiri dari gugusan unsurunsur atom yang mempunyai susunan,yang memiliki struktur.
Phythagoras
Nilai dari suatu karya sebagai keseluruhan tergantung pada
hubungan timbal-balik dari unsur-unsurnya, yakni setiap unsur
memerlukan, menanggapi, dan menuntut setiap unsur lainnya
(kesatuan dalam keanekaan).
Sokrates
keindahan adalah hakekat dari kegunaan.
Aristoteles
Indah berarti yang benar, yang sepadan dan menjawab dari luar
terhadap dorongan enteleki kodrati dari dalam.
Thomas Aquinas
Demokritos
keindahan adalah pancaran sinar kebenaran (pulchrum splendor
est veritatis).
Eurythmy
Heraklitos
Empedokles
harmoni datang dari perlawanan, dari kontras. Keserasian timbul
oleh pancaran dua pola dari satu kenyataan yang teratur yang
saling berlawanan. Ekspresi yang paling jelas adanya keserasian
ialah kontras.
Symmetry
(+Order)
Complexity
memperkaya gagasan-gagasan Heraklitos, bahwa perselisihan
positif tadi harus diartikan perselisihan yang pada hakekatnya tarikmenarik.
Propriety
Intensity
Catatan : aspek ekonomi ini membahas efisiensi pengelolaan bahan dan lahan yang
tidak menyangkut bahasan nilai estetis
Economy
Empedokles
Order
Symmetry
Unity
Arrangement
KESETARAAN ARTI
Pandangan
dari:
Pandangan / teori yang mendukung
Phythagoras
keindahan dianggap sebagai kualitas dari benda yang bersusun.
Hubungan dari bagian-bagian itu yang menciptakan keindahan
dapat dinyatakan sebagai perimbangan atau perbandingan
angka-angka (proporsi)
Demokritos
keserasian atau segala keteraturan terdiri dari gugusan unsurunsur atom yang mempunyai susunan,yang memiliki struktur.
Phythagoras,
Nilai dari suatu karya sebagai keseluruhan tergantung pada
hubungan timbal-balik dari unsur-unsurnya, yakni setiap unsur
memerlukan, menanggapi, dan menuntut setiap unsur lainnya
(kesatuan dalam keanekaan).
Sokrates
keindahan adalah hakekat dari kegunaan.
Aristoteles
Indah berarti yang benar, yang sepadan dan menjawab dari luar
terhadap dorongan enteleki kodrati dari dalam.
Thomas
Aquinas
Demokritos
keindahan adalah pancaran sinar kebenaran (pulchrum splendor
est veritatis).
Eurythmy
Heraklitos
Empedokles
harmoni datang dari perlawanan, dari kontras. Keserasian timbul
oleh pancaran dua pola dari satu kenyataan yang teratur yang
saling berlawanan. Ekspresi yang paling jelas adanya keserasian
ialah kontras.
Symmetry
(+Order)
Complexity
Propriety
Intensity
Empedokles
memperkaya gagasan-gagasan Heraklitos, bahwa perselisihan
positif tadi harus diartikan perselisihan yang pada hakekatnya
tarik-menarik.
Catatan : aspek ekonomi ini membahas efisiensi pengelolaan material dan lahan
yang tidak menyangkut bahasan nilai estetis
TEORI
VITRUVIUS
TEORI
MONROE
BEARDSLEY
Order
Symmetry
Unity
Arrangement
Economy
KESETARAAN ARTI
Pandangan
dari:
Pandangan/teori yang mendukung
TEORI
CHARLES
JENCKS
MONROE
BEARDSLEY
Robert Venturi
Dalam arsitektur terdapat berbagai unsur yang kompleks dan
sangat bisa bertentangan satu sama lain. Ia tidak memilih
salah satu diantara dua „ini atau itu‟ (either-or), tetapi lebih
kepada hadir keduanya “ ini dan itu” (both-and), sebuah
pengkayaan makna (richness of meaning) (1977)
Kompleksitas
dan kontradiksi
Unity
Robert Venturi
Ambigiuty sebagai salah satu hasil dari “juxtaposition”
(pendampingan) antara apa yang diimajinasikan dan apa
yang terlihat, adalah kekuatan dalam seni .(h.20).
Kompleksitas
dan kontradiksi
Peter
Eisenman
bentuk dimengerti sebagai sebuah urutan fragmen-fragmen
tanda-tanda tanpa tergantung pada maknanya, dan tanpa
acuan, lebih pada sebuah kondisi dasar.
Frank O Gehry
pluralisme yang merupakan ekspresi individual sangat
mengagumkan dan bukan hal yang merugikan dlm arsitektur
Michael Grave
Sejarah sebagai literatur dalam berkarya. Arsitektur figuratif.
Memori-sejarah
ornamen
Charles Jenks
Variable bentuk, fungsi, dan teknik, mengubah dan
memperkaya pemaknaan.
Sandi, Simbolik
Frank O Gehry
Charles Jenks
Pluralisme adalah sangat mengagumkan. Cara berkarya yang
belajar dari lukisan yang penuh pilihan warna, ukuran dan
komposisi. Saya selalu menghasilkan benda yang instingtif.
Eklektisme
radikal, Chaos
Charles Jenks
Bernard Tschumi
Perbedaan dalam mempertimbangkan ketiga variabel
(bentuk, fungsi, teknik) dalam mengambil keputusan menurut
Jekns menghasilkan berbagai pengalaman, yang
menghasilkan makna yang selalu berubah/ bergeser kearah
yang lebih baik dan lebih dalam
Multivalence,
sandi, kiasan,
universalitas,
simbolik,makna
TEORI
Complexity
Chaos
Intensity
KESETARAAN ARTI
Yang mendukung
Phythagoras
TEORI
VITRUVIUS
TEORI
MONROE
BEARDSLEY
TEORI CHARLES
JENCKS
Yang
mendukung
Order
Demokritos
Phythagoras,
DeWhit H.Parker
Symmetry
Sokrates, Aristoteles
Arragement
Demokritos,
Thomas Aquinas
Eurythmy
Heraklitos,
Empedokles
Symmetry
Unity
Complexity
Kompleksitas dan
kontradiksi
Robert Venturi
Kompleksitas dan
kontradiksi
Robert Venturi
Chaos
Peter Eisenman,
Frank O Gehry
Memori&sejarah, ornamen Michael Grave
Empedokles
Propriety
Intensity
Sandi, Simbolik
Charles Jenks
Eklektisme radikal, Chaos
Frank O Gehry
Multivalence, sandi,
kiasan, universalitas,
simbolik, makna
Charles Jenks
Bernard Tschumi
Arragement, Economy
Kesimpulan analisis teori
1.
Hampir keseluruhan prinsip-pripsip arsitektur dari
Vitruvius terdapat kesetaraan arti dengan ketiga
nilai estetis dari Teori Monroe, sehingga teori ini
dapat digunakan untuk menilai karya arsitektur
pada jaman Yunani.
2. Prinsip-prinsip Vitruvius lebih menekanan pada nilai
UNITY (inclusion, kebenaran totalitas).Ada beda
penekanan, Vitruvius pada proses untuk
menghasilkan UNITY, Monroe lebih pada deskripsi
obyek/hasil yang Unity.
Kesimpulan analisis teori
1.
Teori Charles Jencks pada arsitektur Postmodern
juga mempunyai kesetaraan arti dengan nilai
estetis dari Monroe, sehingga teori ini bisa juga
untuk menilai karya arsitektur postmodern.
2. Tetapi prinsip-prinsip postmodern di Charles
Jencks lebih menekankan pada nilai Complexity
(exclusion, pengkayaan makna).
3. Pada prinsip Vitruvius maupun prinsip dari Jencks ,
masing-masing mempunyai prinsip yang tidak
menyangkut secara langsung nilai estetis dari
Monroe.
DESKRIPSI
OBYEK
PARTHENON
(hasil restorasi)
PARTHENON
Kuil yang didirikan untuk penyembahan dewi Athena Parthenos di Akropolis di Athene,
didirikan tahun 447-438 sebelum Masehi oleh arsitek Iktinos; dihiasi dengan pahatpahatan gubahan Phidias. (Ensiklopedia Indonesia)
Gambar 6 : Posisi /situasi Parthenon
dalam kota (Acropolis) Athena.
A
B
C
D
E
Propylaea
Kuil Propylae.
Parthenon
Erechtheum
Lokasi awal Athena Promachos
Sumber : W.B Dinsmoor, Architecture of
Ancient Greece, Batsford, Ltd., 1950,
dalam Ensiklopedia Indonesia.
ANALISIS PENERAPAN NILAI ESTETIS MONROE
PADA PARTHENON
1. UNITY
artinya bahwa benda estetis itu tersusun secara baik atau sempurna bentuknya.
–
–
Bisa dicapai dengan pengulangan
Atau dengan dominan : dominan laras atau dominan kontras
•
Unity tertampil lewat :
– Pengulangan bentuk dan ukuran
serta perletakan atau jajaran kolom
yang sama, yang menimbulkan
nilai keutuhan bangunan ini.
– Rincian ukuran setiap unsur yang
berpatokan pada satu unsur
(modul) dan tersusun dengan
prinsip symmetry. (Pythagoras:
keharmonisan lewat perbandingan
yang terukur dari setiap unsur yang
digabung).
– Bila ditinjau dari bahan yang
digunakan yang hapir semua dari
batu yang mempunyai kesatuan
tampilan.
•
•
•
Susunan (order) unsur-unsur yang
membentuk kolom atau penyangga
yaitu yang terdiri dari Stylobate (lantai
dasar), base (umpak), kolom, capital
(kepala tiang), Enthablatur (balok
diatas tiang/ balok ring), Pediment
(bidang diatas balok/ gevel);
semuanya mempunyai aturan, ukuran,
dan perbandingan yang ditetapkan
sebagai sebuah pola, seperti gambar
diatas.
Proporsi (kolom)dalam Partenon
ditetapkan dengan perbandingan yang
tertentu, yaitu perbandingan antara
tinggi kolom dan diameter kolom serta
jarak antara dua kolom.
Proporsi tersebut mempunyai varian
Perbandingan berdasarkan type
bangunannya.
2. Kerumitan (complexity)
artinya benda estetis tidak sederhana, melainkan kaya akan isi maupun
unsur-unsur yang saling berlawanan ataupun mengandung perbedaanperbedaan yang halus.
•
•
Penyelesaian penanganan beban
dan
gaya,lewat
kolom dan
architrave (balok) nenunjukkan
pertemuan beban berat dari atap
ketanah lewat kolom. Bentuk
kolom yang melebar kebawah,
tampilan kepala tiang yang
menggambarkan tekanan berat
dari atas, merupakan sebuah
penyelesaian pertentangan gaya
berat horizontal dan vertikal.
Penyelesaian disetiap pertemuan
dua unsur yang rinci dan kaya
akan detail seperti : pertemuan
kolom dengan lantai terdapat base
(umpak),
pertemuan
kolom
dengan balok (architrave) terdapat
kepala tiang (capital), antara balok
dengan atap (pedimen) terdapat
entablature,
menunjukan
kerumitan.
3. Intensitas
Suatu benda estetis yang baik harus mempunyai suatu kwalita tertentu yang menonjol dan bukan
sekedar sesuatu yang kosong. Tak menjadi soal kwalita apa yang dikandungnya, misalnya
suasana suram atau gembira,sifat lembut atau kasar, asalkan merupakan sesuatu yang intensi
atau sungguh-sungguh.
•
•
Penggunaan langgam pada bangunan Yunani bertujuan untuk menampilkan karater dari bangunan
tersebut, seperti langgam Doric untuk menujukan kekuatan, kegagahan, sedang langgam Corinthian
untuk menunjukkan sifat keluwesan, kelembutan, dan langgam Ionic untuk menampilkan antara kekuatan
(maskulin) dengan kelembutan (feminin).
Jadi Parthenon yang menggunakan langgam Doric disengaja untuk menampilkan sifat kegagahan,
kejantanan, aatau kekuatan (maskulin). Disini lah ada unsur nilai intensity.
DESKRIPSI OBYEK 2
ARSITEK
USULAN
LOKASI
: Frank o. Gehry
: Lilian disney
: 111 south grand avenue
Los Angeles, California
DESAIN AWAL
: 1987
TAHAP KONSTRUKSI : 1999
DIRESMIKAN
: 23 Oktober 2003
KLIEN
: Walt Disney Concert Hall Committee
AREA
: 3,6 hektar
ANALISIS PENERAPAN NILAI ESTETIS MONROE
1. UNITY
artinya bahwa benda estetis itu tersusun secara baik atau sempurna bentuknya.
–
–
Bisa dicapai dengan pengulangan
Atau dengan dominan : dominan laras atau dominan kontras
•
•
Bentuk bangunan didominasi dengan
bentuk lengkung dari bahan baja
khusus yang menampilkan tampilan
licin dan mengkilat yang melingkupi
seluruh bagian luar dari bangunan.
Sebuah pengulangan elemen yang
menjadikan unity dari bangunan.
Tetapi bila dilihat dari bangunan
sekitarnya, bangunan ini sangat
kontras dengan bentuk-bentuk
bangunan yang mengelilinginya.
2.
Kerumitan (complexity)
artinya benda estetis tidak sederhana, melainkan kaya akan isi maupun
unsur-unsur yang saling berlawanan ataupun mengandung perbedaanperbedaan yang halus.
•
•
•
•
Bidang cekung dan cembung, bidang
menjulang dan mendatar yang sama
kuat, menimbulkan ketegangan karena
perlawanan ini.
Posisi bidang lengkung yang sangat
varian dalam arah, bentuk bangunan
ini menjadi kaya tetapi sekaligus
menjadi kacau, saling meniadakan
dominasi arah.
Permainan besar kecil massa atau
elemen dinding luar banguan lebih
banyak menampilkan perlawanan dari
pada kesatuan, dengan jumlah bidang
yang relatif sama luasnya.
Ruang tengah/ ruang konser yang
bentuk dasar segi empat, dilawankan
dengan bentuk dinding yang tidak
beraturan menumbulkan kekontrasan.
3. Intensitas (Intensity).
Suatu benda estetis yang baik harus mempunyai suatu kwalita
tertentu yang menonjol dan bukan sekedar sesuatu yang kosong.
Tak menjadi soal kwalita apa yang dikandungnya, misalnya
suasana suram atau gembira,sifat lembut atau kasar, asalkan
merupakan sesuatu yang intensi atau sungguh-sungguh.
• Melihat sketsa ide yang dilakukan oleh Frank Gehry, nampak
perubahan dari bentuk dasar yang teratur (empat persegi panjang)
kemudian dikembangkan menjadi wujud yang kompleks dan chaos,
tetapi yang disengaja untuk menampilkan “sesuatu” yang menjadi
karakter dari karyanya. Kesengajaan menapilkan karakter inilah
yang dapat dimasukan kedalam nilai Intensity Monroe.
Kesimpulan penerapan
1. Dengan merinci setiap nilai estetis yang ada
pada Parthenon dan Walt Disney Concert Hall
karya Gehry, terdapat kesesuaian dengan hasil
analisis kesetaraan arti diatas.
2. Tetapi diluar nilai estetis Monroe, penerapan
prinsip arsitektur postmodern pada kasus karya
Gehry ini, sangat mungkin belum menunjukkan
keseluruhan nilai yang terkandung didalamnya,
seperti pemaknaan arsitektur.
Kesimpulan penerapan
3. Diperlukan penelusuran lebih lanjut dari sisi latar
belakang filosofi timbulnya prinsip arsitektur postmodern,
sehingga diketahui penyebab diperlukannya unsur nilai
arsitektur lainnya yang perlu ada pada karya arsitektur
sebagai karya arsitektur yang menunjukkan jamannya.
4. Rumusan estetika bisa digunakan untuk menilai karya di
berbagai waktu, tetapi tidak selalu mampu mencakup
keseluruhan nilai estetis dari obyek yang bersangkutan.
Masih diperlukan penelusuran filosofis yang
melatarbelakangi lahirnya estetika tersebut.
TERIMA KASIH
Download