BAB II TINJAUAN dan LANDASAN TEORI II.1

advertisement
BAB II
TINJAUAN dan LANDASAN TEORI
II.1. Tinjauan Umum
II.1.1. Rumah
Definisi
•
•
•
rumah adalah bangunan buatan manusia yang dijadikan tempat tinggal selama
periode waktu tertentu.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Rumah; 2-9-2008; 22:45)
tempat atau bangunan yang dibangun untuk dihuni dan menjadi tempat tinggal
manusia.
(http://id.wiktionary.org/wiki/rumah; 2-9-2008; 22:40)
Rumah adalah keperluan asa yang perlu ada bertujuan untuk dijadikan sebagai
tempat berlindung dan merupakan keperluan peringkat ke dua yang mesti
cicapai untuk tujuan keselamatan sebelum keperluan-keperluan dalam peringkat
yang lebih tinggi dipenuhi.
(http://altis0125.tripod.com/id15.html; 7-9-2008; 22:20)
Rumah
sesuai hakekatnya sebagai tempat tinggal
tersusun atas
ruangan-ruangan tempat berlangsungnya segala aktivitas manusia seperti
makan, mandi, bermain, tidur, bekerja, dan sebagainya. Pada umumnya
sebuah rumah mempunyai ruangan-ruangan antara lain ruang tamu, ruang
keluarga, kamar tidur, kamar mandi, dapur, garasi, ruang belajar, ruang
makan, ruang cuci dan jemur, gudang dan lain-lain. Pembatas antar ruang
dapat berupa dinding masif, partisi, lemari, ataupun pemisah dengan
perbedaan ketinggian lantai. Penghubung suatu ruangan yang satu dengan
yang lainnya adalah dengan sebuah pintu. Bentuk bukaan berupa jendela
juga merupakan unsur terpenting dalam sebuah rumah. Fungsi utamanya
adalah sebagai akses masuknya cahaya matahari dan pertukaran udara.
BINUS University Jakarta
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
10
Beberapa faktor dan syarat yang harus diperhatikan dalam membuat
sebuah bangunan rumah tinggal adalah:
1. Kekuatan : suatu bangunan harus mempunya kekuatan konstruksi
untuk melindungi penghuninya dari bahaya keruntuhan dan juga
agar penghuni dapat merasa tentram tinggal didalamnya.
2. Keawetan : suatu bangunan harus direncanakan mempunyai umur
yang panjang, sebab bangunan yang kuat dan awet akan memberikan
kesenangan dan ketenangan penghuninya.
3. Keindahan : suatu bangunan harus direncanakan dengan bentuk yang
indah secara arsitektur, agar dapat memberikan kebanggaan kepada
penghuninya dan juga menambah nilai bangunan tersebut.
4. Kesehatan : suatu bangunan juga harus direncanakan dengan
memperhatikan kebersihan dan kesehatan lingkungannya.
(Sumber : Konstruksi Bangunan Gedung Tidak Bertingkat; Benny Puspantoro; p3; 1996)
II.1.2. Rumah Susun/Flat/Apartemen
Definisi
•
A room or suite of rooms designed as a residence and generally located in a
building occupied by more than one household.
(http://education.yahoo.com/Yahoo; 1-9-2008; 22:22)
•
Apartemen merupakan sebuah model tempat tinggal yang hanya mengambil
sebagian kecil ruang dari suatu bangunan.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Apartemen; 1-9-2008; 22:10)
Rumah susun adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu
lingkungan, yang terbagi dalam bagian – bagian yang distrukturkan secara
fungsional dalam arah horizontal maupun vertikal dan merupakan satuan –
•
BINUS University Jakarta
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
11
satuan yang masing – masing dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah,
terutama untuk tempat hunian, yang dilengkapi dengan bagian bersama, benda
bersama dan tanah bersama.
(Undang – Undang nomor 16 tahun 1985 tentang Rumah Susun, Presiden
Republik Indonesia, 1985).
•
Bangunan hunian yang dipisahkan secara horisontal dan vertikal agar tersedia
hunian yang berdiri sendiri dan mencakup bangunan bertingkat rendah atau
bangunan bertingkat tinggi, dilengkapi berbagai fasilitas yang sesuai dengan
standart yang ditentukan.
(Ernst Neufert, 1980, p86)
Rumah susun atau bagi penghuni golongan menengah keatas dikenal
dengan nama apartemen atau flat merupakan hunian tinggal yang tersusun
vertikal dengan akses berupa tangga atau lift yang dimana penghuninya
tinggal bertetangga seperti rumah-rumah pada umumnya. Istilah rumah susun
berkonotasi lebih rendah daripada apartemen atau flat. Hal ini disebabkan
karena pandangan masyarakat terhadap apartemen yang berada di luar negeri
maupun di kota besar terlihat mewah. Di Jakarta banyak rumah susun mewah
yang dibangun dan dinamakan apartemen atau flat untuk memberikan kesan
eksklusif lengkap dengan beragam fasilitas dan pada akhirnya para calon
konsumen tertarik untuk membeli. Beragam proyek rumah susun yang
dibangun pemerintah seperti rusun Tanah Abang, Pejompongan, Klender dan
lain-lain terkesan tidak mewah dan tidak menarik. Hal ini karena memang
ditujukan untuk kalangan ekonomi lemah. Fungsi yang sama yaitu sebagai
hunian tempat tinggal dan persyaratan bangunan keduanya juga tidak ada
perbedaan yang mencolok membuat rumah susun sebenarnya memiliki
konsep yang hampir sama dengan apartement
BINUS University Jakarta
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
12
II.1.3. Karakteristik Rumah Susun/Flat/Apartemen
Karakteristik rumah susun/flat/apartemen yang dirangkum dari
berbagai sumber antara lain adalah:
o Pemanfaatan ruang yang optimal.
o Memiliki lebih dari dua lantai dan berbentuk vertikal.
o Setiap lantainya terdiri dari beberapa unit hunian.
o Sirkulasi vertikal berupa tangga atau lift dan sirkulasi horisontal
berupa koridor.
o Efisien, efektif, dan ekonomis.
o Struktur dan bahan bangunan yang tahan lama.
o Biasanya terdapat area komersil pada bangunan atau lingkungan.
II.1.4. Klasifikasi Rumah Susun/Flat/Apartemen
Rumah Susun/Flat/Apartemen dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Berdasarkan ketinggian bangunan :
-
high rise (lebih dari 6 lantai)
-
low rise (kurang dari 6 lantai)
-
garden apartment (2 atau 3 lantai dengan porsi taman yang luas)
2. Berdasarkan kemewahan bangunan :
-
sederhana (desain sederhana, lokasi si daerah yang padat
penduduk atau di lahan pemerintah, material penyelesaian yang
murah)
BINUS University Jakarta
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
13
-
menengah (desain fungsional, lokasi di daerah perumahan atau
di kompleks padat apartemen, material penyelesaian standart)
-
mewah (desain berestetika tinggi, lokasi di daerah strategis
dalam kota, material penyelesaian lebih mewah)
3. Berdasarkan jumlah ruang :
-
tipe studio (1 penghuni, luas 20-35 m2)
-
tipe keluarga (1-4 ruang tidur, luas 25-140 m2)
-
loft (1-4 ruang tidur, 25-140 m2, plafond tinggi, denah terbuka)
-
penthouse (2-4 ruang tidur, 1-2 tingkat, ruang terbuka si atasnya,
luas > 300 m2)
4. Berdasarkan sistem pengelolaan :
-
milik (dikelola oleh perhimpunan penghuni/ PP setelah seluruh
unit terjual, hak milik pribadi)
-
sewa (dikelola oleh PP atau pengelola profesional, hak milik
pembeli yang kemudian disewakan dalam jangka waktu panjang)
-
servis (dikelola oleh manajemen hotel berbintang, hak milik
pribadi dapat disewakan dalam jangka waktu pendek atau
panjang, harga kompetitif karena adanya fasilitas standart yang
bertaraf internasional)
BINUS University Jakarta
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
14
II.1.5. Rusuna (Rumah Susun Sederhana)
Definisi
• Rumah Susun Sederhana adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun
dalam suatu lingkungan yang dipergunakan sebagai tempat hunian dengan luas
maksimum 21 m2 (dua puluh satu meter persegi) setiap hunian, dilengkapi
dengan KM/WC serta dapur, dapat bersatu dengan unit hunian ataupun terpisah
dengan penggunaan komunal, dan diperuntukkan bagi golongan masyarakat
berpenghasilan rendah yang pembangunannya mengacu pada Permen PU Nomor
60/PRT/1992 tentang Persyaratan Teknis Pembangunan Rumah Susun.
(Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor : 524/KMK.03/2001)
Sebuah rumah susun dikategorikan sebagai rumah susun sederhana
(rusuna) saat diperuntukkan untuk kalangan ekonomi lemah dengan luas
hunian tidak lebih dari 21 m2. Penggunaan material yang tidak bermutu tinggi
dan penyediaan fasilitas-fasilitas penunjang seadanya juga menjadi ciri dari
rumah susun sederhana. Pemerintah melakukan kebijakan penggalakkan
pembangunan rusuna karena adanya permasalahan ibu kota dengan jumlah
penduduk yang setiap tahun semakin meningkat. Tindakan pemerintah ini
tepat dikarenakan luas lahan di ibu kota yang seiring berjalannya waktu
semakin terbatas jumlahnya dan tidak memungkinkan untuk membangun
pemukiman secara horizontal. Pembangunan yang ada kini lebih difokuskan
kearah pembanguna secara vertikal (bersusun). Hal itu yang menyebabkan
rusuna kini kian menjamur di mana saja.
BINUS University Jakarta
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
15
II.1.6. Klasifikasi Rusuna
Rumah Susun Sederhana dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Berdasarkan fungsi :
- Rusuna Hunian (rusuna yang seluruhnya berfungsi sebagai
tempat tinggal.)
- Rusuna Bukan Hunian (rusuna yang seluruhnya berfungsi
sebagai tempat usaha dan atau kegiatan sosial.)
- Rusuna Campuran (rusuna yang sebagian berfungsi sebagai
tempat tinggal dan sebagian lainnya berfungsi sebagai tempat
usaha atau kegiatan sosial.)
(Sumber: PERMEN PU NO. 60/PRT/1992 tentang Persyaratan
Teknis Pembangunan Rusuna)
2. Berdasarkan sistem pengelolaan :
- Rusunawa (dikelola oleh PP atau pengelola profesional, hak milik
pembeli yang kemudian disewakan dalam jangka waktu panjang.)
- Rusunami (dikelola oleh perhimpunan penghuni/ PP setelah
seluruh unit terjual, hak milik pribadi.)
II.1.7. Rusunawa (Rumah Susun Sederhana Sewa)
Definisi
• Bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang
terbagi dalam bagian – bagian yang distrukturkan secara fungsional dalam arah
BINUS University Jakarta
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
16
horizontal maupun vertikal dan merupakan satuan – satuan yang masing –
masing dapat disewa secara terpisah, terutama untuk tempat hunian yang
dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama dan tanah bersama.
(Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan
Permukiman, Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya, p.V-2)
Rumah susun sederhana ini mewajibkan setiap penghuninya untuk
membayar sewa atas unit hunian yang ditinggalinya masing-masing. Selama
menyewa, penghuni berhak menggunakan fasilitas-fasilitas seperti listrik dan
air bersih. Fasilitas-fasilitas umum seperti mesjid, lapangan, taman bermain,
dan lain-lain terdapat di rumah susun sederhana ini. Perawatan dan
pemeliharaan fasilitas umum menjadi tanggung jawab bersama dibantu
dengan sebuah badan yaitu, Unit Pelaksana Teknis (UPT) rusun. Besarnya
tarif sewa untuk setiap unit hunian rusunawa diatur dalam Peraturan Daerah
Provinsi DKI Jakarta nomor 1 pasal 117 tahun 2006 tentang Retribusi
Daerah. Untuk luas unit 30 m2, tarif sewa per bulannya bervariasi antara Rp.
175.000,- sampai Rp. 341.000,- tergantung di lantai berapa unit tersebut
berada. Semakin tinggi lantai tempat keberadaan suatu unit hunian, semakin
murah pula harga sewanya. Jenis rumah susun pada proyek saya adalah
rusunawa untuk dinas pemadam kebakaran, dimana para petugas pemadam
dapat menyewa unit rusun dan membayar biaya sewa setiap bulannya.
II.1.8. Dinas Pemadam Kebakaran
Definisi
• petugas atau dinas yang dilatih dan bertugas untuk menanggulangi kebakaran. Petugas
pemadam kebakaran selain terlatih untuk menyelamatkan korban dari kebakaran, juga
dilatih untuk menyelamatkan korban kecelakaan lalu lintas, gedung runtuh, dan lain-lain.
Dinas pemadam kebakaran adalah unsur pelaksana pemerintah yang diberi tanggung
BINUS University Jakarta
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
17
jawab dalam melaksanakan tugas-tugas penanganan masalah kebakaran, yang termasuk
dalam dinas gawat darurat.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Pemadam_kebakaran; 14-3-2010; 15:03)
• (firefighting) A person who is skilled in the work of fighting fire.
(http://en.wiktionary.org/wiki/fireman; 14-3-2010; 15:10)
• any person regularly or temporarily, or as a substitute, employed and paid as a
member of a fire department, who has passed a civil service examination for fireman
and who is actively employed as a fireman; and shall include any 'prior fireman
(http://www.atg.wa.gov/AGOOpinions/Opinion.aspx?section=archive&id=8784;
14-3-2010; 15:13)
Petugas
pemadam
kebakaran
adalah
profesi
yang
menuntut
pengabdian, tanggung jawab, keberanian, dan ketabahan yang besar. Sebagai
bagian dari pelayanan pemerintah terhadap masyarakat, peranan petugas
pemadam kebakaran menjadi sangat vital disaat terjadi bencana kebakaran di
sebuah kota atau daerah. Keselamatan harta benda atau bahkan nyawa akan
sangat tergantung pada mereka. Keberanian dan kerelaan mereka untuk
menolong sesama yang sedang tertimpa bencana sudah tidak diragukan lagi.
Berbagai resiko yang mungkin dapat mereka alami dalam melaksanakan
pekerjaan mulia ini, seperti menghirup udara panas, terbakar, tertimpa
reruntuhan, atau bahkan kehilangan nyawa harus mereka terima sebagai
konsekuensi pekerjaan. Pengabdian ini belumlah setimpal dengan apa yang
mereka dapatkan sebagai bentuk balas jasa atas apa yang telah mereka
lakukan selama ini. Kehidupan yang masih terlantar dan mendekati garis
kemiskinan masi terdapat dimana-mana. Sudah selayaknya mereka mendapat
apresiasi lebih atas pengabdian yang mereka lakukan.
Sumber daya manusia yang ada di dinas pemadam kebakaran dan
penanggulangan bencana provinsi DKI Jakarta menurut peruntukannya bagi
cabang di Jakarta Pusat:
BINUS University Jakarta
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
18
Jumlah Petugas Cabang Jakarta
Bidang Pekerjaan
Pusat
Petugas Pemadam
428 orang
Inspektur Kebakaran
50 orang
Petugas Penyelamat
30 orang
Petugas Penyuluh Lab
6 orang
Petugas Pengemudi
85 orang
Montir
15 orang
Staff
70 orang
Total
684 orang
Peruntukan bangunan nanti tiap 1 kompleks terdapat 300 kepala
keluarga. Untuk 1 RW memiliki 9 RT. 8 unit untuk pejabat, 6 unit untuk
kasudin dan excelon 3.
Jakarta pusat memiliki
518 anggota distrik.
Rusunawa dapat ditempati PTT (pegawai tidak tetap) yang jumlahnya 230
orang asalkan telah menikah.
II.2. Tinjauan Khusus Topik
II.2.1. Lokalitas
Definisi
• Lokalitas (locality) berdasar ruang. Proses cenderung terkonsenstrasi acuannya
ke satu kelompok data yang berdekatan. Dan data cenderung mengelompok ke
range lokasi tertentu. Begitu suatu lokasi diacu, cenderung akan mengacu ke
lokasi-lokasi didekatnya.
(http://www.total.or.id/info.php?kk=spatial%20locality; 16-3-2010; 11:00)
BINUS University Jakarta
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
19
• Lokalitas dalam arti ia berada dalam identitas yang saling berbeda; plural dalam
pengertian horisontal(gender, suku, ras) maupun vertikal (berupa akses ekonomi
dan politik).
(http://bs-ba.facebook.com/topic.php?uid=87283993685&topic=8857;16-3-2010;
10:23)
• Lokalitas adalah energi paling krusial dalam tarik menarik kepentingan
globalisasi dari penyeragaman citarasa dunia
(http://fitriastarie.blogspot.com/2009/06/lokalitas-adalah-energi-palingkrusial.html; 16-3-2010; 14:48)
Meminjam Lewis Mumford, maka ada lima point dalam kita
memandang nilai ke-lokalitas-an:
1.
Lokalitas bukan hanya terpaku dari kebesaran sejarah, seperti misalnya
banyak bangunan bersejarah yang diidentifikasikan sebagai 'vernacular
brick tradition'. Bagi Mumford bahwa bentuk-bentuk yang digunakan
masyarakat sepanjang peradabannya telah membentuk struktur koheren
yang melekat dalam kehidupannya. Sebuah kekeliruan ketika mencoba
meminjam sejarah dari sebuah tradisi yang langsung ditransfer dalam
sebuah ruang yang kosong – ruang yang dihasilkan adalah ruang yang
tidak memiliki jiwa. Mumford menekannkan bahwa tugas kita tidak
hanya membuat imitasi sebuah masa lampau tetapi mencoba mengerti
dan memahaminya, lalu mungkin suatu saat kita berhadapan dan
menyetujuinya dalam kesamaaan semangat kekreatifan. Tugas kita
bukan hanya meminjam material atau mengopi sebuah contoh kontruksi
dari sesuatu satu atau dua abad yang lalu, tetapi harus mulai mengetahui
tentang diri kita, tentang lingkungan untuk mengkreasikan sebuah
arsitektur yang bertradisi lokal.
BINUS University Jakarta
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
20
2.
Lokalitas adalah tentang bagaimana melihat bahwa seharusnya sebuah
tempat memiliki sentuhan personal, untuk sebuah keindahan yang tidak
terduga. Yang terpenting dari semua yang kita lakukan adalah membuat
orang-orang merasa seperti di rumah dalam lingkungannya. Lokalitas
harus dimunculkan karena memang dibutuhkan sebagai sebuah jawaban
terhadap kebutuhan manusia. Ada kebutuhan sosial – ekonomi bahkan
politik serta lingkungan dalam jiwa lokalitas itu sendiri.
3.
Lokalitas dalam perkembangannya harus memanfaatkan teknologi yang
berkelanjutan, dan ini menjadi penting dalam membangun sebuah
tradisi baru. Dalam dunia yang semakin carut-marut ini, sebuah tradisi
harus selalu ditempatkan dalam konteks tentang hidup di dunia. Sebuah
tradisi adalah tinggal kenangan apabila tradisi itu tidak dapat
bernegosiasi dengan mesin-mesin teknologi yang memang menebarkan
candu. Membuat lokalitas menjadi pintar adalah membuat lokalitas
yang dapat berkelanjutan dalam teknologi yang tepat guna.
4.
Lokalitas
harus
memberikan
kegunaan
terhadap
penggunanya,
modifikasi terhadap lokalitas harus dibuat bukan hanya sekedar
memenuhi kebutuhan. Lokalitas setidaknya harus dapat dikaji dalam
nilai keteraturannya, kooperatif, kekuatannya, kesensifitasannya, juga
terhadap karakter dari komunitas di mana lokalitas ingin ditempatkan.
5.
Global dan lokalitas bukanlah sesuatu yang harus dipertentangkan
tetapi mereka saling melengkapi, Mumford menekankan perlu ada
keseimbangan di antara mereka. Keseimbangan di mana global menge-
BINUS University Jakarta
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
21
print mesin-mesin kapitalis sedang lokal menge-print komunitas.
Lokalitas perlu menempatkan dirinya sebagai sesuatu yang utama
dalam nilai keuniversalan.
II.2.2. Arsitektur Lokal
Definisi
• 'perbedaan' yang secara spatiality memang terbentuk dari di mana lokalitas itu
tumbuh atau ditumbuhkan.
(http://www.ilumarta.com/berita/07_memaknailokalitas.htm;16-3-2010;11:20)
• arsitektur yang merupakan hasil dari sebuah kultur dan komunitas masyarakat
tertentu (civilization).
(http://www. Ninkarch’s Blog.htm)
Maraknya diskusi lokalitas dalam arsitektur boleh jadi adalah sebuah
bentuk 'protes' atau 'gerakan' terhadap kemapanan dari langgam modern –
post modern – atau pun pemikiran dekonstruksi sampai pada generative
process dalam dunia arsitektur.
Lokalitas bukanlah sebuah 'gerakan' baru dalam dunia arsitektur –
kemunculannya menjadi terasa seiring gencarnya gerakan modernitas dalam
dunia ini. Lokalitas telah dianggap sebagai senjata yang tepat untuk
menahan lajunya ruang-ruang kapitalis yang telah menyusup dalam
kehidupan manusia di dunia modern ini. Alexanander Tzonis(http://www.
Ninkarch’s Blog.htm ) mengungkapkan bahwa seharusnya lokalitas bukanlah
sebuah tema gerakan tetapi lebih kepada conceptual device yang kita pilih
sebagai alat untuk melakukan analisis dan sintesis. Lokalitas membantu kita
BINUS University Jakarta
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
22
untuk menempatkan identitas sebagai prioritas ketimbang intervensi
internasional atau pun dogma yang bersifat universal.
Vitruvius (http://www. Ninkarch’s Blog.htm )mengatakan: "unsur alam
dan raisonalitas manusia membangun sebuah bentuk arsitektur". Vitruvius
percaya bahwa perbedaan dari bangunan-bangunan yang ada di muka bumi
ini,
adalah
akibat
dari
dialog
bolak-balik
dari
manusia
dengan
lingkungannya . "There is an in-between 'temperate' kind of environment
that creates temperate architecture and temperate people”. Lokalitas dalam
hal ini adalah juga sebuah 'perbedaan' yang secara spatiality memang
terbentuk dari di mana Lokalitas itu tumbuh atau ditumbuhkan. Ini
membawa pengertian bahwa ada perbedaan antara lokalitas yang satu
dengan yang lain.
Memaknai lokalitas artinya memaknai tentang bagaimana kita
melakukan pembelajaran tentang sejarah bangunan, material, latar belakang
sosial, isu-isu konservasi, konstruksi bangunan yang pada akhirnya
keunikan sebuah lokalitas dalam arsitektur adalah tentang bagaimana
material lokal–teknologi dan formasi sosial dapat ditransfer dalam bahasa
arsitektur.
Dalam istilah Romo Mangun(1929-1999), rohaniwan dan filsuf,
budayawan dan sastrawan, penulis cerpen dan kolumnis, teorisisi arsitektur
dan dosen, “membaca-pahami” alam adalah upaya untuk menyelaraslan
arsitektur pada hukum alam.
BINUS University Jakarta
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
23
Foto 1. Butet Ketarajasa House, Yogyakarta (2001-2002)
Foto 2. Kapel Gereja Kristen Indonesia Sokaraja (1994-1995)
Sumber : New Directions in Tropical Asian Architecture; Eko Prawoto
Tanpa lokalitas, manusia tak akan punya budaya, tak punya konteks.
Segaris dengan pandangan Koolhaas, bahwa “ada bahasa universal tetapi
tetap harus eksis dialek-dialek lokal” (Lee,1997). Arsitektur rakyat sangat
BINUS University Jakarta
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
24
dekat dengan kehidupan, pro-manusia, fungsional, pragmatik, namun sarat
kandungan ide dalam menanggapi iklim tropik. .(Sumber : Arsitektur Untuk
Kemanusiaan (Galih Widjil Pangarsa, 2008, p67)
Arsitektur lokal yang dimaksudkan didalam karya tulis ini
lebih
mengarah pada potensi yang ada yang menjadi identitas dari suatu lokasi,
yang membuat lokasi tersebut menjadi lebih selaras dengan kehidupan
lingkungan masyarakat disekitarnya. Keselarasan ini diwujudkan dengan
menyalurkan serta melestarikan kebiasaan atau budaya masyarakat yang
akan menghuni bangunan atau berada disekitar bangunan sampai pada
pemakaian material yang sesuai dengan iklim ataupun yang memang
tersedia tidak jauh dari lokasi.
II.2.3. Arsitektur Betawi
Arsitektur Betawi adalah wujud karya arsitektur yang dipadukan
dengan kebudayaan Betawi yang sudah bertahun-tahun ada dan menjadi ciri
khas di Jakarta. "Betawi" adalah kata yang berasal dari "Batavia", nama kota
Jakarta sebelumnya. Kehadiran 'orang Betawi' mulai berkurang sejak
pertumbuhan besar-besaran kota Jakarta. Konsep rumah Betawi sebenarnya
sudah sangat sesuai untuk kondisi geografisnya, serta sesuai untuk
masyarakat Indonesia pesisir, karena budaya Betawi yang sudah turuntemurun menghasilkan arsitektur dan budaya dengan corak kuat dan
karakter khas. Salah satu karakter rumah Betawi adalah perhatian pada
hubungan bermasyarakat dan keluarga, yang dihadirkan dengan adanya
BINUS University Jakarta
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
25
konsep beranda atau teras yang menyambut tamu datang kapan saja dengan
bebas bisa memakai beranda tersebut.
Rumah Tradisional Betawi kuno terbuat dari kayu, lazimnya
menggunakan kayu Nangka. Pada dasarnya ada tiga zoning di rumah
tradisional Betawi. Kurang lebih mengikuti hukum arsitektur modern juga,
kawasan publik (ruang tamu), kawasan privat (ruang tengah dan kamar) dan
kawasan servis (dapur). Dalam bahasa Betawi, kawasan publik yang berupa
ruang tanpa dinding ini kawasan amben, disusul ruang tengah yang
didalamnya ada kamar yakni wilayah pangkeng. Paling belakang adalah
dapur atau srondoyan.
Dapur
Ruang tengah
&kamar
Ruang tamu
Foto 3. Rumah Betawi dan Gambar 1. Denah Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan, Jakarta Selatan
Menurut Ridwan Saidi, seorang tokoh Betawi dan penulis buku riset
“Babad Tanah Betawi”, arsitektur betawi sendiri selain rumah biasa juga ada
rumah panggung, karena orang Betawi hidupnya tersebar dari pesisir pantai
hingga pedalaman. Salah satu konsep menarik dari rumah Betawi adalah
BINUS University Jakarta
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
26
konsep keterbukaan dari beranda atau teras yang hadir karena orang Betawi
sangat mudah bergaul dan terbuka. Konsep keterbukaan ini masih bisa
dihadirkan dalam rumah modern dengan membuat beranda atau teras
tersebut sebagai pengganti ruang tamu. Meskipun rumah modern dapat
dibuat atau didesain dengan memakai bahan-bahan modern maupun
penataan ruangan yang modern, konsep keterbukaan tetap dapat dihadirkan
sehingga karakter Betawinya masih ada.
Foto 4 Teras Rumah Betawi
Foto 5 Rumah Si Pitung
BINUS University Jakarta
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
27
II.3.
Tinjauan Khusus Tapak
II.3.1. Pemilihan Tapak
Pemilihan tapak dilakukan sesuai dengan peruntukan yang
ditentukan oleh pemerintah untuk Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta,
di wilayah kelurahan Pegadungan, kecamatan Kalideres. Sesuai rencana
pemerintah akan dibangun sebanyak 6 blok massa bangunan dan terdapat
600 unit yang disediakan untuk Dinas Pemadam Kebakaran DK Jakarta.
Tabel 1. Rencana Pembangunan Rusun di Jakarta
BINUS University Jakarta
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
28
Peta 1. Lokasi Alternatif tapak
II.3.2. Analisa Pemilihan Tapak
Tabel 2. Keterangan Alternatif Tapak
Kriteria
Alternatif 1
Alternatif 2
Bentuk
persegi
Luas
14.000 m2
28.000 m2
Peruntukan
Wisma susun
Wisma susun
KDB/KLB
35% / 2,5
45% / 2,5
Ketinggian max
8 lantai
5 lantai
Akses
3 jalan sedang
2 jalan besar
Keterangan
Sudah ada bangunan
Belum ada bangunan
BINUS University Jakarta
persegi panjang
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
29
•
Bentuk : Bangunan rumah susun mengutamakan efisiensi bentuk dan
penempatan ruang secara fungsional sehingga lebih sesuai dengan tapak
yang memiliki bentuk simetris atau tidak berbentuk acak. Dalam hal ini
bentuk segi empat.
•
Luas : Bangunan rumah susun memerlukan lahan yang cukup luas untuk
menampung kebutuhan penghuni serta aktifitas sehari-hari. Lahan yang
luas lebih diutamakan.
•
Peruntukan: Peruntukan lahan dari pemerintah menjadi pertimbangan
bangunan yang selaras dengan lingkungan. Peruntukannya yakni
“Wisma Susun”
•
KDB /KLB : menentukan besar lahan yang efisien digunakan untuk
bangunan. Semakin kecil KDB semakin besar lahan yang dapat
dibangun akan semakin baik untuk rumah susun yang padat.
•
Ketinggian maximun: unit rumah susun memerlukan ketinggian yang
maksimum untuk memenuhi fungsinya sebagai hunian vertikal.
•
Akses: Rumah susun sebagai hunian memerlukan akses yang maksimal
dari segala arah baik untuk pejalan kaki maupun kendaraan.
•
Keterangan: keterangan pada site apakah sudah terdapat bangunan atau
belum.
BINUS University Jakarta
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
30
Tabel 3. Perhitungan Bobot Alternatif Tapak
Kriteria
Bobot
Alternatif 1
Alternatif 2
Bentuk
10%
30 = 3
30 = 3
Luas
30%
30 = 6
40 = 8
Peruntukan
20%
30 = 4,5
30 = 4,5
KDB/KLB
10%
20 = 2
20 = 2
Ketinggian max
10%
30 = 3
20 = 2
Akses
10%
20 = 2
10 = 1
Keterangan
10%
10 = 2,5
40 = 10
100%
23
30,5
Total
Dengan melihat hasil perhitungan bobot alternatif tapak, maka tapak
yang dipilih adalah alternatif tapak 2. Sesuai
bahkan melebihi standar
luasan minimum yang diminta dan merupakan lahan kosong.
Peta 2. Foto Udara Lokasi Tapak
Marketing office citra
6-Citra Garden City
Sumber : Google Earth
BINUS University Jakarta
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
31
Data Tapak
Peta 3. Lokasi Proyek Tugas Akhir
Sumber : http://www.tatakota-jakartaku.net
•
Lokasi
: Jl Palem Raja Barat, Kelurahan Pegadungan, Kecamatan
Kalideres, Jakarta Barat.
•
Luas tapak : 28.000 m2
•
Batas tapak :
•
- Utara
: Jalan kecil dan rawa luas
- Selatan
: Perumahan
- Timur
: Komplek Citra Garden 6
- Barat
: perumahan
Rencana Batas Wilayah Kota DKI Jakarta :
- Peruntukan lahan : Wisma susun
BINUS University Jakarta
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
32
- Koefisien Dasar Bangunan (KDB) : 45 %
- Koefisien Luas Bangunan (KLB) : 2,5
- Maksimal jumlah lantai
: 5 lantai
- Garis Sepadan Bangunan (GSB)
: 10 m (timur,selatan) dan
8 m (utara,barat)
II.3.3. Kondisi Tapak dan Lingkungan Sekitar Tapak
Pada tapak terdapat sejumlah ruko dan rumah penduduk. Sedangkan
pada lingkungan sekitar terdapat tanah kosong berupa rawa, komplek
perumahan, kios, dan sekolah.
BINUS University Jakarta
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
33
II.4. Kelengkapan dan Relevansi Data Pendukung
II.4.1. Survey Literatur
Tabel 4. Studi Banding Literatur Rusunami
Sumber : Apartement Bersubsidi; IDEA books, Agustus 2008
Bangunan berarsitektur lokal (Masjid Raya Baitul Ma’Mur)
Masjid ini adalah yang tertua sekaligus cagar budaya di wilayah
Srengseng Sawah, Jakarta Selatan. Masjid ini berarsitektur khas Betawi
yang menunjukan lokalitas kedaerahan di kawasan Srengseng Sawah.
BINUS University Jakarta
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
34
Dikategorikan berarsitektur “lokal” karena bangunan ini tidak hanya
mengambil bentuk-bentuk bangunan(atap, material,ornament) khas betawi
yang lebih mendekati arsitektur vernacular, tetapi juga terdapat konsep
pembagian ruang dan ada ruang penerima tamu (teras) yang menjadi jiwa
atau identitas dari bangunan betawi. Sebagian bangunan tersebut tak lepas
dari sentuhan arsitektur tradisional. Seiring dengan perkembangan zaman,
arsitektur masjid juga mengadopsi gaya arsitektur modern, tanpa
meninggalkan kesan tradisional, terutama untuk ruangan wudhu. Perpaduan
ini justru mampu menambah kesan praktis pada bangunan.
Bangunan ini membuktikan bahwa pada bangunan berarsitektur
lokal, yang menjadi pembeda adalah jiwa atau identitas kemanusiaan yang
hidup dan menempati bangunan. Dalam hal ini jiwa bangunan berarsitektur
betawi adalah adanya teras sebagai ruang penerima disetiap bangunan
betawi baik untuk apapun fungsinya.
Foto 12. Masjid Raya Baitul Ma’Mur (1)
Foto 13. Masjid Raya Baitul Ma’Mur (2)
Sumber: http://masjidbaitulmamur.wordpress.com/about/
BINUS University Jakarta
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
35
II.4.2. Survey Lapangan
Rumah Susun Sewa Marunda
Foto 8. Rumah Susun Marunda
RUSUNAWA Marunda ini memiliki 12 massa bangunan yang
masing-masing massa bangunan terdiri dari 6 lantai dimana lantai dasar (1)
digunakan sebagai fasilitas umum dan dua (2) unit untuk disable person ,
sedangkan lantai 2 – 6 sebagai lantai hunian yang tiap lantainya terdapat 20
unit hunian dengan tipe tipikal, sehingga satu massa bangunan dapat
memiliki 100 unit hunian. Transportasi vertikal yang digunakan di
RUSUNAWA ini adalah 1 buah lift yang terletak di tengah dan 2 buah
tangga di tiap sisinya.Terdapat pula ruang bersama, void (4,35 m x 23,45
m), dan selasar 1,225 m.
BINUS University Jakarta
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
36
Gambar 2. Denah Lantai tipikal, 1 lantai 20 unit hunian
Bangunan RUSUNAWA ini menggunakan modul 3,9 m. Tiap massa
bangunan dilengkapi pula dengan 2 tempat sampah bersama. RUSUNAWA
Marunda ini memiliki ruang penunjang antara lain serba guna, musholla,
bersama, komersial, jemuran, parkir mobil dan motor dan ME.
yang terkait pada bangunan RUSUNAWA ini adalah TWIN
BLOCK, dari segi pencahayaan, untuk penghematan energi di gunakan
sebanyak mungkin pencahayaan alami, sedangkan segi penghawaannya
dengan cross ventilation, sehingga udara selalu mengalir & tidak
pengap,namun
pada
kenyataannya udara terasa pengap. Pada keadaan
darurat, tersedia tangga kebakaran yang cukup untuk memperlancar
BINUS University Jakarta
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
37
evakuasi, selain itu itu juga dilengkapi dengan fire hydrant, fire detector dan
air yang cukup apabila terjadi keadaaan darurat.
Sistem telephone dan televisi
juga dilengkapi pada tiap hunian
dengan disiapkan masing-masing 1 titik. Penangkal petir juga tersedia pada
RUSUNAWA ini untuk mengamankan
bangunan dan penghuni yang
berada disekitar bangunan dari sambaran petir diusulkan dipasang sistem
penangkal petir non radiaktor dengan radius 150 m diletakan diatas
bangunan.
Foto 9. Shaft Rumah Susun Marunda
Foto 10. Luar Rumah Susun Marunda
Seluruh sistem plumbing (utilitas), diletakkan pada lubang lantai
yang lokasinya saling tidak menggangu dan mudah dalam melakukan
maintenance. Termasuk sistem plumbing (utilitas) adalah sistem instalasi air
bersih, air bekas, air kotor dan air buangan hujan.
Pengguna
dari
RUSUNAWA
Marunda
ini
adalah
mantan
tunawisma, korban penggusuran daerah sekitar dan sebagian kecil buruh
BINUS University Jakarta
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
38
pabrik sekitar yang telah berkeluarga semua. Bangunan RUSUNAWA ini
telah berdiri sejak tahun 2006 namun bari dihuni pertangahan tahun 2009.
Menurut para penghuni, RUSUNAWA ini sudah terjadi kerusakan dan
kebocoran dimana-mana, untuk air bersih saja mereka harus membeli dari
supplier.
Gambar 3. Denah 1 unit hunian Rusun Marunda
Satu massa bangunan RUSUNAWA Marunda ini memiliki panjang
± 63,5 m dan lebar ± 19,9 m.Unit hunian pada RUSUNAWA ini adalah satu
tipe tipikal, dimana terdapat dua kamar tidur dengan luasan masing –masing
± 5,75 m2 dan ± 7 m2, ruang duduk dan ruang makan = ± 11,44 m2, dapur
= ± 2,92 m2, km/wc = ± 2,73 m2 dan balkon / jemur = ± 2,63 m2. Harga
unit hunian lantai 2 adalah Rp 375.000 sedangkan untuk lantai diatasnya
BINUS University Jakarta
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
39
dikurangi Rp 10.000 tiap lantainya, sehingga semakin atas semakin murah
harga sewanya.
Rumah Susun Kemayoran
Foto 11. Rumah Susun Kemayoran
Terletak di Jl Landas Pacu Timur ,Kemayoran, Jakarta Pusat.
Rumah Susun Kemayoran sebagian berfungsi sebagai tempat tinggal
dan sebagian lagi berfungsi sebagai tempat usaha. Rumah susun ini
diperuntukan bagi korban penggusuran, korban bencana dan masyarakat
ekonomi menengah ke bawah. Tetapi sekarang ini
telah berganti
peruntukan karena sekarang yang menempati rusun ini adalah masyarakat
dengan ekonomi menengah ke atas. Penghuni rumah susun sekarang ini
adalah yang berprofesi sebagai buruh, satpam, pegawai negeri, pegawai
BINUS University Jakarta
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
40
swasta, bahkan pengusaha. Rata-rata yang menempati rumah susun ini
minimal memiliki sepeda motor.
Gambar 4. Denah Rumah Susun Kemayoran
Rumah susun ini ada yang menjadi hak milik dan ada juga yang
disewakan. Rumah susun ini memiliki perhimpunan penghuni yaitu PPRS
(Persatuan Penghuni Rumah Susun). Tugas dari PPRS ini yaitu :
•
Membina terciptanya kehidupan lingkungan yang sehat, tertib, dan aman
•
Mengatur dan membina kepentingan penghuni
•
Mengelola rumah susun dan lingkungannya
•
Melaksanakan pemeriksaan, pemeliharaan, kebersihan dan perbaikan
rumah susun dan lingkungannya pada bagian bersama, benda bersama,
dan tanah bersama.
BINUS University Jakarta
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
41
•
Mengawasi ketertiban dan keamanan penghuni serta penggunaan bagian
bersama,
benda
bersama,
dan
tanah
bersama
sesuai
dengan
pembelian
rumah
peruntukannya.
•
Mengurus
semua
yang
berkaitan
tentang
susun,penyewaan rusun, surat balik nama bagi pembeli rusun,
mengkoordinir pembayaran listrik dan air.
Gubahan massa pada rusun ini disusun sedemikian rupa sehingga
membentuk ruang-ruang luar yang digunakan sebagai ruang komunal.
Sistem gubahan massa pada rusun ini yaitu sistem terpusat ke lapangan dan
tempat parkir.
Gambar 5. Block Plan Rumah Susun Kemayoran
Rumah susun ini terdiri dari 2 tahap pembangunan yaitu :
-
Tahap I terdiri dari Rusun jenis Dakota dan Apron yang tiap unitnya
tidak memiliki WC di dalam tetapi memiliki WC umum/ bersama.
-
Tahap II terdiri dari Rusun jenis Conver dan Boeing yang tiap unitnya
memiliki WC di dalam tiap unitnya.
BINUS University Jakarta
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
42
Untuk jenis Conver terbagi menjadi 6 blok yaitu :
-
Conver I A - B
-
Conver II A - B
-
Conver III A – D
-
Conver IV A – D
-
Conver V A – B
-
Conver VI A – B
Setiap blok terdiri dari 5 lantai. Tiap lantai terdapat 4 unit hunian.
Lantai pertama dijadikan tempat usaha dan lantai 2 – 5 sebagai hunian.
Blok- blok dalam rusun ini diatur sedemikian rupa sehingga blok-blok
tersebut menyatu dan membentuk ruang luar yang baik. Antara blok yang
satu dengan yang lain menempel tetapi tidak memiliki akses yang satu ke
yang lainnya. Masing-masing blok memiliki akses masing-masing.
Gambar 6. Block Plan Unit Rumah Susun Kemayoran
BINUS University Jakarta
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
43
Tipe unit pada rusun Kemayoran jenis Conver ada yang tipe 36 dan
tipe 42. untuk Conver 1 dan 2 adalah tipe 42. dan Conver 3-6 adalah tipe 36.
Tipe 42 terdiri dari : 2 ruang tidur, kamar mandi, dapur, teras/tempat
jemur, ruang tamu dan keluarga. Tinggi plafond tiap unit yaitu 2,6 m.
Gambar 7. Denah tipe 42 Kemayoran
Gambar 8.Zoning unit Kemayoran
Pencahayaan alami pada rusun ini baik, karena sinar matahari dapat
masuk ke dalam ruangan dan ruangan tidak terasa gelap. Di tiap kamar
terdapat bukaan sehingga sinar matahari dapat masuk. Pada dapur juga
terdapat bukaan sehingga tidak perlu menyalakan lampu pada siang hari dan
dapat menghemat pemakaian listrik.
Foto 12. Unit Rumah Susun Kemayoran (1)
BINUS University Jakarta
Foto 13. Unit Rumah Susun Kemayoran (2)
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
44
II.4.3. Kesimpulan
Setelah membandingkan hasil survey literatur dan survey lapangan,
maka dapat disimpulkan bahwa sebuah rusun:
•
Mempunyai luas unit berkisar antara 21 m2 hingga 36 m2.
•
Jumlah lantai 6 hingga 10 lantai. (terlalu tinggi tidak efisien
untuk pengguna)
•
Menggunakan material dan finishing yang tidak mahal. (material
lokal diutamakan)
•
Mempunyai kisaran harga sewa Rp. 175.000 – Rp. 341.000 /
bulan (sewa) dan Rp. 86 juta – Rp. 144 juta (milik).
•
Lokasi dapat dicapai dari segala arah untuk menunjang aktivitas
dari penghuninya
•
Dilengkapi instalasi listrik ± 1300 W dan air bersih/PAM untuk
memenuhi kebutuhan dan aktifitas hidup penghuninya.
•
Dilengkapi fasilitas sarana olahraga, lapangan parkir, taman
hijau, shaft sampah, proteksi kebakaran.
•
Disertakan retail store atau kios-kios sebagai tempat usaha
penghuni, sekaligus pihak pemberi subsidi silang harga unit
hunian.
BINUS University Jakarta
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
45
Download