PENGARUH PERBEDAAN JENIS TANAH

advertisement
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGARUH PERBEDAAN JENIS TANAH SEBAGAI MEDIA TANAM
TERHADAP PRODUKSI BUDIDAYA TANAMAN OKRA HIJAU
(Abelmoschus esculantus (L.) Moench)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh
Eva Setia Putri Saragih
131434070
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGARUH PERBEDAAN JENIS TANAH SEBAGAI MEDIA TANAM
TERHADAP PRODUKSI BUDIDAYA TANAMAN OKRA HIJAU
(Abelmoschus esculantus (L.) Moench)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh
Eva Setia Putri Saragih
131434070
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
“ you will when you believe”
Karya sederhana ini kupersembahkan untuk:
Kedua orang tuaku tercinta, Sauddin Saragih dan Hotlan Manik
Adikku terkasih, Jeremi Sahotman Saragih dan Vivi Elsa Chintya Saragih
Sahabat-sahabatku yang selalu memberi dukungan
Keluarga Besar Pendidikan Biologi angkatan 2013
Almamaterku, Universitas Sanata Dharma
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan karuniaNya
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Perbedaan Tanah
Sebagai Media Tanam Terhadap Produksi Tanaman Okra Hijau (Abelmoschus
esculantus (L.) Moench)”. Skripsi ini disusun guna memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar sarjana pada Program Pendidikan Biologi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari banyak bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Tuhan Yang Maha Kuasa yang selalu menyertai dan memberkati penulis
selama perkuliahan hingga penyusunan skripsi ini sehingga semua dapat
berjalan dengan baik.
2. Orang tua, Tante Melda, Tante Nita, Bou Ima dan keluarga besar yang telah
memberikan
dukungan
semangat
dan
doa
sehingga
penulis
dapat
menyelesaikan tugas pendidikan ini.
3. Drs. Antonius Tri Priyantoro,M.For.Sc selaku ketua Program Studi Pendidikan
Biologi Universitas Sanata Dharma.
4. Dr.Ir. P. Wiryono Priyotamtama, SJ selaku dosen pembimbing yang selalu
sabar membimbing,memberikan solusi atas permasalahan yang dialami penulis
dan memberikan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Biologi yang sudah mengajar dan mendidik
serta memberikan pengalaman baru bagi penulis selama perkuliahan.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Segenap Staf dan Karyawan Universitas Sanata Dharma yang telah membantu
dan melayani keperluan penulis selama masa studi di Pendidikan Biologi.
7. Sahabat terkasih Nisa Sulastri, Bruder Dieng, Frater Wempy, Paulina, Ani,
Artho Moses, Anastia Aryantie, Susan dan Yogi yang telah membantu,
memberikan dukungan, semangat, motivasi dan kebersamaannya.
8. Pak Slamet dan Kak Sam yang telah membagikan ilmu tentang tanaman
kepada penulis dan selalu memberikan dukungan semangat.
9. Detta, Andit, Agnes, dan Tia sebagai teman Kost Flamboyan yang tak hentinya
memberikan semangat dan dukungannya kepada penulis.
10. Sahabatku Efelina Gultom, Cita Tambunan, Nita Situmorang, Devita
Hutagalung, Kristina Lumban Batu, dan Arya yang memberikan dukungan dan
doa dari kota masing-masing.
11. Teman-teman Pendidikan Biologi angkatan 2013 yang menjadi teman
seperjuangan penulis dalam melaksanakan studi di Universitas Sanata Dharma.
12. Semua pihak yang belum disebutkan satu persatu yang turut membantu dan
mendukung penulis dalam perkuliahan hingga skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih memiliki banyak
kekurangan.Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari berbagai pihak. Penulis berharap semoga penelitian ini bermanfaat bagi
pembaca. Atas perhatiannya, penulis mengucapkan terima kasih.
Penulis
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
PENGARUH PERBEDAAN JENIS TANAH SEBAGAI MEDIA TANAM
TERHADAP PRODUKSI BUDIDAYA TANAMAN OKRA HIJAU
(Abelmoschus esculantus (L.) Moench)
Eva Setia Putri Saragih
Universitas Sanata Dharma
2017
Tanaman okra merupakan sayuran dalam bentuk buah.Okra juga dikenal
sebagai obat diabetes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh
perbedaan perlakuan jenis tanah terhadap produksi tanaman okra serta mengetahui
jenis tanah yang lebih baik untuk produksi tanaman okra hijau.
Penelitian dilaksanakan di kebun penelitian Program Studi Pendidikan
Biologi Universitas Sanata Dharma yang berlangsung sejak Maret hingga Mei
2017. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap dengan 4
perlakuan dan 5 kali ulangan. Media yang digunakan antara lain tanah mediteran,
aluvial, regosol dan kontrol. Parameter yang diukur adalah tinggi tanaman, jumlah
daun, jumlah buah dan berat basah buah. Data yang diperoleh dianalisa dengan
ANOVA taraf signifikasi 0.05 dilanjutkan uji Duncan taraf signifikasi 0.05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan jenis media tanam
memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertambahan tinggi tanaman dan
jumlah buah, namun tidak memberikan pengaruh nyata terhadap peningkatan
jumlah daun dan berat basah buah. Tanah aluvial baik dalam meningkatkan tinggi
tanaman dan jumlah buah okra
Kata kunci : Okra hijau, jenis tanah, produksi,budidaya.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
INFLUENCE OF DIFFERENCE TYPES OF SOIL AS PLANT MEDIUM
TOWARDS THE PRODUCTION CULTIVATION OF GREEN OKRA
(Abelmoschus esculantus (L.) Moench)
Eva Setia Putri Saragih
Sanata Dharma University
2017
Okra is a fruit vegetable. It is also known as diabetic medicine. The aims
of this research were to know the influence of different soil type treatment toward
Okra production as well as knowing a better soil for Okra production.
The research was conducted in Biology Education Departement of Sanata
Dharma University research garden from March to May 2017. This research used
Completely Random Design with 4 treatments and 5 repetitions. Soil media which
were used were mediterranean soil, alluvial soil, regosol soil and control.
Measurement parameter was including plant high, number of leaves, number of
fruit and fresh weight of fruit. Collected data were analyzed using ANOVA with
significant level 0,05 followed by Duncan test with significant level 0.05.
The result showed that different soil media affectively influence toward the
growth of plant hight and number of fruits, but did not affectively influence
toward the growth of leaves and fresh weight of fruit. Alluvial soil was good to
improve plant hight and number of fruits.
keywords: Green Okra, soil types, production,cultivation.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING......................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iii
HALAMAN PERSEMBAHAN.............................................................................iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA................................................................v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA..................vi
KATA PENGANTAR...........................................................................................vii
ABSTRAK..............................................................................................................ix
ABSTRACT..............................................................................................................x
DAFTAR ISI..........................................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................4
C. Tujuan Penelitian............................................................................................4
D. Manfaat Penelitian..........................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................6
A. Tanaman Okra................................................................................................6
1. Sejarah dan Klasifikasi............................................................................6
2. Morfologi.................................................................................................7
3. Syarat Tumbuh..........................................................................................9
4. Penanaman...............................................................................................9
5. Pemeliharaan Tanaman.............................................................................9
6. Panen.......................................................................................................11
B. Varietas Lucky Five......................................................................................12
C. Jenis Tanah...................................................................................................12
1. Tanah Aluvial........................................................................................12
2. Tanah Regosol........................................................................................14
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Tanah Mediteran.....................................................................................15
D. Hasil Penelitian yang Relevan......................................................................17
E. Kerangka Berfikir........................................................................................18
F. Hipotesa .....................................................................................................19
BAB III METODE PENELITIAN...................................................................20
A. Jenis Penelitian.............................................................................................20
B. Batasan Penelitian.......................................................................................20
C. Tempat dan Waktu......................................................................................21
D. Desain Penelitian.........................................................................................21
E. Prosedur Percobaan......................................................................................21
F. Analisi Data..................................................................................................24
G. Instrumen Penelitian.....................................................................................25
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN....................................26
A. Hasil Penelitian.............................................................................................26
B. Pembahasan..................................................................................................36
C. Keterbatasan Dalam Penelitian.....................................................................45
BAB V Implementasi Terhadap Pembelajaran ...............................................47
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................50
A. Kesimpulan...................................................................................................50
B. Saran.............................................................................................................50
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................51
LAMPIRAN........................................................................................................54
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Gambar tanaman okra hijau................................................................7
Gambar 2.2. Varietas okra yang ada di Indonesia.................................................13
Gambar 2.3. Peta pembagian jenis tanah Gunung Kidul.......................................16
Gambar 2.4. Bagan kerangka berpikir...................................................................19
Gambar 4.1. Grafik pertambahan tinggi tanaman okra tiap minggu.....................26
Gambar 4.2.Grafik rata-rata pertambahan tinggi tanaman okra pada
keempat media tanam........................................................................28
Gambar 4.3. Tabel hasil uji Duncan tinggi batang................................................29
Gambar 4.4. Grafik pertumbuhan jumlah daun okra hijau tiap minggu................30
Gambar 4.5 Grafik rerata pertambahan jumlah daun selama tujuh minggu..........31
Gambar 4.6 Grafik rerata jumlah buah okra hijau tiap panen pada keempat
jenis tanah........................................................................................32
Gambar 4.7 Grafik rerata jumlah buah pada tiap perlakuan................................33
Gambar 4.8. Tabel hasil uji Duncan jumlah buah okra.........................................34
Gambar 4.9 Grafik rerata berat basah buah okra hijau pada keempat jenis
media tanah......................................................................................35
Gambar 4.10 Tabel rerata berat basah buah okra hijau pada tiap perlakuan.........35
Gambar 4.11 Daun yang terkena putih bersama semut-semut...............................45
Gambar 4.12 Daun yang mengkerut akibat gangguan kutu putih........................45
Gambar 4.13 Hama belalang.................................................................................45
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus...............................................................................................54
Lampiran 2. RPP..................................................................................................58
Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa.........................................................................67
Lampiran 4. Instrumen dan Pedoman Penilaian...................................................70
Lampiran 5 . Data Pertumbuhan Jumlah Daun.....................................................80
Lampiran 6. Data Pertambahan Tinggi Tanaman .................................................81
Lampiran 7. Data Tinggi Batang Tanaman Okra Hijau.........................................82
Lampiran 8. Data Jumlah Buah Tanaman Hijau....................................................83
Lampiran 9. Data Berat Basah Buah Okra Hijau..................................................84
Lampiran 10. Uji Normalitas Distribusi Data Tinggi Tanaman, Jumlah Daun,
Jumlah Buah, dan Berat Basah Buah.............................................85
Lampiran 11. Uji Homogenitas Data Tinggi Tanaman, Jumlah Daun, Jumlah
Jumlah Buah, dan Berat Basah Buah.............................................87
Lampiran 12. Uji ANOVA Terhadap Tinggi Batang Tanaman Okra Hijau ........89
Lampiran 13. Uji ANOVA Terhadap Jumlah Daun Tanaman Okra Hijau...........90
Lampiran 14. Uji ANOVA Terhadap Jumlah Buah Tanaman Okra Hijau ...........91
Lampiran 15. Uji Kruskal Wallis Terhadap Berat Basah Buah Okra Hijau..........92
Lampiran 16. Dokumentasi...................................................................................93
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negeri yang kaya akan sumber daya alam, baik
flora maupun fauna. Kekayaan flora yang dimiliki tak luput dari potensi jenis
tanah beragam yang dimiliki oleh Indonesia. Banyaknya flora yang dimiliki di
Indonesia membuat beberapa di antaranya tidak begitu diperhatikan dan
dibudayakan untuk pemanfaatan yang lebih intens.Adapun salah satunya yaitu
okra atau biasanya disebut bendi atau jagung belanda di daerah Kalimantan.
Aslinya, tanaman ini berasal dari Afrika Barat.
Okra merupakan tanaman sayuran yang berbentuk buah. Buah okra
hijau berwarna hijau dan bentuknya panjang. Okra merupakan tanaman kapaskapasan yang dikenal dengan julukan Lady’s finger karena bentuk buahnya
yang panjang dan ujungnya meruncing seperti jari lentik seorang wanita. Buah
okra itu berlendir dan memiliki 5- 7 ruang sebagai tempat biji.
Tanaman okra di Indonesia ditanam sejak tahun 1877 terutama di
Kalimantan Barat (Santoso, 2016). Namun,tanaman ini lebih sering
dibudidayakan oleh petani Tionghoa sebagai sayuran untuk kebutuhan keluarga
sehari-hari dan hanya banyak ditemukan di pasar swalayan, rumah makan,
restoran dan hotel. Okra dapat juga menjadi komoditas non migas yang
potensial, sehingga tanaman ini mempunyai peluang bisnis yang mendatangkan
keuntungan yang besar bagi petani.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Buah okra hijau ini banyak mengandung lendir sehingga baik dijadikan
sup. Buah okra muda mengandung kadar air 85,70 % ; protein 8,30 % ; lemak
2,05 % ; karbohidrat 1,4 % dan 38,9 % kalori per 100 g ( Nadira, 2009).
Diabetes merupakan penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat
zaman ini. Penderita diabetes yang meningkat ini disebabkan oleh pola makan
makanan manis yang berlebihan. Semakin meningkatnya diabetes maka obat
yang tersedia juga banyak, hanya saja obat yang paling baik untuk tubuh
adalah obat herbal karena tidak memiliki efek samping bagi tubuh penderita.
Akhir-akhir ini okra diketahui dapat menjadi obat diabetes. Hal ini diketahui
dalam sebuah studi terhadap tanaman okra pada hewan yang diterbitkan oleh
sebuah Journal of Pharmacy & BioAllied. Penelitian ini dilakukan oleh para
peneliti dari India dengan menggunakan tikus yang telah diinduksi diabetes.
Penelitian ini menemukan bahwa biji dan kulit dari okra memiliki sifat antidiabetes yang menyebabkan tikus tetap stabil tingkat glukosa darahnya
(Anonim, 2016).
Okra hijau yang merupakan obat herbal diabetes ini dibutuhkan
banyak oleh penderita diabetes, hanya saja harganya cukup mahal . Okra
sendiri memiliki potensi sebagai tanaman budidaya. Tanah di Indonesia begitu
banyak jenisnya, beberapa diantaranya ialah organosol, aluvial, andosol,
regosol, podzol dan mediteran yang dapat dijadikan lahan pertanian atau
pembudidayaan. Okra dapat tumbuh pada ketinggian tempat 0- 800 meter di
atas permukaan laut dan tidak memerlukan jenis tanah yang khusus, namun
faktor tanah sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produktivitas okra.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Yogyakarta merupakan salah satu destinasi wisata,baik gunung ataupun pantai.
Letak wilayah pantai pesisir Daerah Istimewa Yogyakarta berada di sebelah
selatan yang tercakup dalam wilayah Kabupaten Bantul, Kulonprogo dan
Gunung Kidul. Reki (dalam Riyantoro, 2005) mengatakan bahwa bentangan
pantai selatan ini panjangnya lebih dari 70 km yang berpotensial sebagai objek
wisata. Tetapi, lahan pantai yang luas tersebut masih merupakan lahan tidur
dan belum banyak diberdayakan.
Yogyakarta sebagai kota wisata inipun memiliki beragam jenis tanah,
seperti pada Gunung Kidul dengan tanah kapurnya, Bantul dengan tanah
regosol (bukit pasirnya), dan tanah aluvial yang berada dekat wilayah letusan
gunung Merapi, misalnya tanah di Desa Paingan. Ketika penulis melakukan
perjalanan ke daerah wisata Gunung Kidul dan Bantul,penulis melihat tanaman
yang ditanam lebih banyak jati,jagung dan singkong di daerah Gunung Kidul
sedangkan di pantai Samas,Bantul lahan hanya ditanami tanaman cemara
udang. Pada kedua wilayah ini masih banyak ditemukan juga lahan yang belum
dimanfaatkan. Sementara pada tanah aluvial Desa Paingan belum banyak
warga yang menanam okra.
Terkenalnya okra akhir-akhir ini dengan khasiatnya dan berbagai jenis
tanah yang belum dimanfaatkan di kota wisata Yogyakarta membuat peneliti
ingin
melakukan
penelitian
untuk
melihat
pengaruh
jenis
tanah
regosol,mediteran, dan aluvial sebagai media tanam terhadap produksi
budidaya tanaman okra.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang di atas ialah :
1. Apakah ada pengaruh perbedaan jenis tanah Aluvial, Regosol dan
Mediteran sebagai media tanam terhadap pertumbuhan tinggi tanaman,
jumlah daun dan produksi (jumlah buah dan berat basah buah) tanaman
Okra Hijau (Abelmoschus esculentus) ?
2. Jenis tanah manakah dari ketiga tanah yang memberikan pengaruh baik
untuk tanaman Okra Hijau?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini ialah:
1.
Untuk mengetahui adanya pengaruh perbedaan ketiga jenis tanah Aluvial,
Regosol, dan Mediteran sebagai media tanam terhadap pertumbuhan tinggi
tanaman,jumlah daun dan produksi tanaman Okra Hijau.
2. Menemukan jenis tanah yang memberikan pengaruh baik untuk tanaman
Okra Hijau.
D. Manfaat Penelitian
a. Bagi peneliti
Menambah pengetahuan baru di bidang pertanian dan budidaya tanaman okra.
b. Bagi masyarakat
Menambah pengetahuan untuk pemanfaatan lahan aluvial, regosol atau
mediteran untuk pembudidayaan okra serta menjadi sarana perbaikan ekonomi,
menyadarkan masyarakat untuk memanfatkan flora Indonesia, dan okra mudah
dijumpai pada pasar tradisional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
c. Bagi dunia pendidikan
Memberikan kontribusi pengetahuan ilmiah di bidang biologi dan
pertanian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tanaman Okra
1. Sejarah dan Klasifikasi
Tanaman okra berasal dari benua Afrika kemudian dibawa ke Amerika
sekitar tiga abab lalu. Pada perkembangannya, tanaman okra tersebar ke
berbagai daerah tropik dan subtropik seperti India,Afrika Barat, dan Brazil,
yang pada akhirnya lebih populer di negara-negara benua Amerika,Eropa dan
Australia.
Saat ini okra telah banyak terkenal di sejumlah negara Asia, tak
terkecuali Asia Tenggara. Adapun negara bagiannya ialah Filipina, Malaysia,
Thailand,Vietnam dan Indonesia. Tanaman okra sebenarnya telah lama
dibudidayakan di Indonesia oleh petani Tionghoa. Namun, tanaman yang
ditanam sejak 1877 di Kalimantan Barat ini belum begitu populer.
Tetapi sekarang okra sudah mulai diketahui sebab khasiatnya yang
dapat menurunkan kadar gula darah. Daerah yang mengembangkan tanaman
okra di antaranya adalah Ngampel,Kendal,Boja, Jember dan Banten.Produksi
okra Jember telah menembus pasar ekspor ke Jepang (Rukmana dan
Yudirachman, 2016).
Adapun Klasifikasi Tanaman Okra ialah:
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Bangsa
: Malvales
Anak Kelas
: Malvaceae (suku kapas-kapasan)
Genus
: Abelmoschus
Species
: Abelmoschus esculentus (L.) Moench ( Departement of
Bio technology Ministry of Science and Technology Government of India,
2012:2)
Gambar 2.1 : Tanaman Okra Hijau
Sumber: Koleksi Pribadi
2. Morfologi
Tanaman okra termasuk tanaman anak kelas Malvaceae (kapaskapasan). Tanaman ini memiliki batang berwarna hijau kemerahan dengan
tinggi batang tanaman subur mencapai 1,5 – 2 m. Daun okra berbentuk lima
jari, tulang daun berbentuk menyirip dan tangkai daun sepanjang 10-25 cm.
Bunga okra berbentuk terompet berwarna kekuningan dan merah tua pada
bawahnya. Okra termasuk tanaman hermaprodit, yaitu pada setiap bunga
terdapat putik dan benang sari (Santoso, 2016).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Buah okra berbentuk silindris panjang seperti kapsul,berongga,
berujung runcing, berparuh dan bergerigi (Rukmana dan Yudirachman,
2016).
Buah okra memiliki warna beragam tergantung pada jenisnya, yaitu hijau tua
atau hijau muda,ungu dan kemerah-merahan. Jenis okra yang berbatang
besar,buahnya lebih panjang dan agak melengkung,warnanya sedikit pucat
dan rasanya sedikit alot. Sedangkan jenis okra yang berbatang pendek, warna
buahnya lebih hijau,pendek dan rasanya lebih renyah. Buah okra memiliki 57 ruang sebagai tempat biji dan tersusun membujur. Buah okra yang masih
muda banyak mengandung lendir. (Rachman dan Sudarto, 1991).
Pada 100 gr buah okra muda mengandung 90 gr air, 2 gr protein, 7 gr
karbohidrat ,1 gr serat, 70-90 mg kalsium dengan total energi 145 kJ. Selain
itu, buah okra juga mengandung glutation ( semacam komponen antioksidan)
yang bermanfaat untuk menjaga sel-sel agar tetap prima dan menangkal
radikal bebas penyebab kanker ( Santoso, 2016).
Adapun khasiat-khasiat tanaman okra ialah membantu menstabilkan
kadar gula darah pada penderita diabetes, membantu tubuh untuk
mengembangkan sistem kekebalan terhadap infeksi dan melindungi tubuh
dari radikal bebas yang berbahaya. Selain itu, okra juga bermanfaat bagi
wanita hamil sebab okra dapat membantu menurunkan resiko cacat pada
tabung syaraf janin dalam kandungan ( Rukmana dan Yudirachman, 2016).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
3. Syarat Tumbuh
Tanaman okra dapat tumbuh pada ketinggian 1-800 mdpl. Tanaman okra
dapat ditanam pada musim kemarau. Pada musim hujan okra dapat pula
ditanam, tetapi perlu dibuatkan parit atau drainase, karena tanaman ini
tidak tahan genangan air ( Kadir dan Yudo, 1991 dalam Nadira dkk,
2009). Tanaman okra tumbuh dalam keasaman (pH) tanah 6-7,apabila
tingkat keasaman rendah perlu dilakukan pengapuran. Misalnya dengan
dolomit 20 kg per 100 m2 atau sekitar 2 ton/hektar (Rukmana dan
Yudirachman, 2016).
4. Penanaman
Benih okra dapat ditanam langsung maupun disemai dahulu.Benih yang
ditanam ialah benih yang sudah tua dan diseleksi dengan cara perendaman.
Perendaman dilakukan menggunakan air hangat selama 4-6 jam. Benih
disebar dan ditutup tanah tipi-tipis. Bibit siap dipindah ke lahan tanam setelah
berumur 14 hari dengan jarak tanam yang dianjurkan 90-125 cm x 28-62 cm
(Kirana dkk, 2015).
5. Pemeliharaan Tanaman
Pada minggu pertama, okra diberikan penyiraman sebanyak dua kali
sehari yaitu pada pagi dan sore hari. Hal ini dilakukan karena tanah harus
basah dan lembab saat awal pertumbuhan. Selanjutnya, penyiraman dilakukan
1-2 hari sekali tergantung kondisi tanah.Tanah lebih baik tetap bersih dari
gulma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Penyakit penting yang menyerang tanaman okra antara lain antraknosa,
bercak daun, dan busuk buah. Penyakit antraknosa disebabkan oleh jamur
Colletotrichum gloeosporiodes Penz. Gejala penyakit ini ditandai dengan
bercak-bercak tidak teratur pada daun dengan ukuran kurang dari 5 mm.
Pusat bercak sering pecah, sehingga menyebabkan bercak berlubang. Daun
yang sakit akan mengering dan gugur. Serangan pada tangkai daun dapat
menyebabkan daun layu dan rontok. Batang muda yang terinfeksi memiliki
bercak-bercak berwarna kelabu, yang berkembang menggelangi batang
sehingga menyebabkan matinya bagian yang terserang. Bunga yang terinfeksi
berbintik-bintik kecil dan berwarna hitam,terutama bila keadaan cuaca
lembab.Serangan berat dapat menyebabkan rontoknya sebagian atau seluruh
kuncup bunga. Buah juga terinfeksi, terlihat gejala khas bercak-bercak hitam
pada bagian kulit,yang sedikit demi sedikit melekuk dan bersatu, sehingga
daging buah membusuk. Pengendalian penyakit ini dapat dilakukan dengan
memusnahkan tanaman yang terserang, rotasi tanaman,pengaturan jarak
tanam agar lingkungan tidak terlalu lembab, sanitasi dan drainase yang benar.
Penyakit bercak daun disebabkan oleh jamur Cercospora sp. Gejala
awal pada daun berupa bercak klorosis berwarna kekuningan. Bercak ini
kemudian berkembang dan tengahnya mengalami nekrosis, sehingga
berwarna coklat dan dibatasi oleh halo berwarna kuning.Bercak nekrotik ini
bentuknya tidak teratur,berdiameter 1-2 cm, pusatnya berwarna kelabu,
tepinya berwarna cokelat tua, dan pada umumnya berada di antara dua tulang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
daun utama.Pengendalian penyakit ini dilakukan dengan sanitasi lingkungan,
drainase yang baik, dan pergiliran tanaman.
Penyakit busuk buah disebabkan oleh jamur Phytophthora sp . Gejala
serangan penyakit ini mula-mula buah berbercak-bercak kebasah-basahan,
lalu warnanya berubah menjadi cokelat, cokelat tua dan hitam.Setelah 5 hari,
pada bercak ini tampak jamur putih yang terdiri atas miselium dan
sporangium.Penyakit busuk buah ini juga dapat terjadi pada buah yang
letaknya tinggi. Hal ini diduga jamur yang dibawa oleh serangga Cara
pengendalian penyakit ini antara lain dengan perbaikan drainase tanah agar
tidak terlalu basah (lembab), memangkas daun-daun yang tidak produktif
untuk mengurangi kelembapan kebun, menghindari luka mekanis pada bagian
akar dan pangkal batang sewaktu pemeliharaan tanaman, dan eradikasi atau
pemusnahan total tanaman yang terserang berat (Rukmana dan Yudirachman,
2016).
6. Panen
Okra dapat dipanen ketika berumur kurang lebih dua bulan setelah
tanam atau 10 hari setelah bunganya muncul. Saat panen yang baik adalah
pagi atau sore hari dengan interval 2 hari sekali. Panen dapat berlangsung
sampai dua bulan, bahkan ada varietas yang masa panennya mencapai 3-4
bulan. Buah yang dipanen ialah buah berukuran sekitar 5-10 cm. Buah yang
sudah terlalu tua atau terlalu besar tidak baik untuk dikonsumsi, tetapi baik
untuk benih (Anonim, 2015).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Buah yang dipanen tidak hanya dilihat dari ukurannya, tetapi juga
warna Buah okra yang siap dipanen berwarna hijau tua,lengkungan pada buah
terlihat
sempurna,tidak
cacat
dan
tidak
terlalu
tua
(Rukmana
danYudirachman, 2016).
B. Varietas Lucky Five
Varietas unggul okra banyak diproduksi oleh perusahaan benih di
dunia. Misalnya, Known You Seed Taiwan yang mengenalkan benih okra
varietas Lucky Five,South Sea, dan Pure Luck. Sakata Seed Jepang mengenal
kan okra varietas hibrida Green Best dan nonhibrida Penta Green. Takii Seed
Jepang mengenalkan varietas hibrida Green Star,Sun Star, non hibrida Better
Five, Clemson Spineless,Artist (okra merah). Setiap varietas okra memiliki
keunggulan masing-masing ( Rukmana dan Yudirachman, 2016).
Perusahaan benih Known You Seed tidak hanya memiliki varietas okra
yang disebut di atas, tetapi juga memiliki varietas Chant, Greennie, Ever
Lucky,Peterpan, Greeny Splendor, dan Carmine Splendor.
Varietas yang digunakan oleh peneliti ialah varietas Lucky Five
Karakteristik varietas ini ialah tanaman agak pendek,pertumbuhan yang kuat,
percabangan baik,berbuah banyak, polong berwarna hijau,bentuknya segi
lima, buah halus, panjang dan tanpa bulu. Varietas ini tahan panas dan
buahnya dapat mencapai 100 buah/tanaman (Rukmana dan Yudirachman,
2016).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Gambar 2.2 : Varietas okra yang ada di Indonesia ( Katalog No. 19
Known You Seed)
C.Jenis Tanah
1.
Tanah Aluvial (Tanah Paingan)
Tanah ini berasal dari endapan baru, berlapis-lapis (bukan hasil
perkembangan tanah), bahan organik yang terdapat jumlahnya berubah- ubah
dan tidak teratur dengan kedalamannya. Lapisan yang dimaksud ialah bukan
horison karena terbentuk secara pedogenesis, tetapi bahan atau material yang
diendapkan berbeda dari waktu ke waktu dan lama pengendapan juga berbeda
sehingga terbentuk lapisan yang berbeda.
Sifat tanah aluvial dipengaruhi oleh sumber bahan asalnya sehingga
kesuburannya ditentukan oleh bahan asalnya. Contohnya tanah yang berasal
dari endapan sungai Bengawan Solo yang bersumber dari Pegunungan Seribu
umumnya kekurangan unsur hara fosfor (P) dan kalium (K) tetapi banyak
kandungan kapurnya (Ca). Endapan yang berasal dari Sungai Opak, Progo dan
Gelagah yang tanahnya berasal dari Gunung Merapi yang masih muda akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
menjadi tanah yang subur ( Supriyo dkk, 2009). Tanah Paingan berasal dari
Gunung Merapi.
Tanah aluvial sepanjang aliran besar merupakan campuran dari material
yang banyak mengandung unsur hara bagi tanaman, sehingga dianggap sebagai
tanah yang subur tetapi permasalahannya ialah pengawasan tata air
(perlindungan terhadap banjir), drainase dan irigasi. Tanah aluvial di Indonesia
pada umumnya memberi hasil padi (misalnya Krawang, Indramayu,Delta
Brantas), tebu (Surabaya) dan palawija yang cukup baik (Petra, 2014).
2. Tanah Regosol
Tanah ini banyak terdapat di sepanjang pantai di banyak pulau
Indonesia. Di Pantai Selatan Jawa misalnya di Parang Tritis dan Samas Bantul,
Kulon Progo,Purworejo.Kebumen dan Cilacap. ( Supriyo dkk, 2009). Tanah
regosol merupakan tanah atau gumuk yang terbentuk dari pasir pantai hasil
erosi (debu vulkanik)
dan terbawa oleh sungai, kemudian terbawa oleh
kekuatan angin laut yang bersifat deflasi atau akumulasi. Pasir yang ringan
akan terbawa oleh gaya ombak laut dan terlempar lebih jauh dari bibir pantai,
sedangkan pasir yang berat ( partikel lebih besar dan biasanya berwarna hitam)
teronggok dekat bibir pantai yang landai.
Pasir yang kering dan ringan tertiup angin ke arah daratan dan
diendapkan di daerah yang ada vegetasi sebagai penumpu sehingga terbentuk
daerah bukit pasir. Menurut Supriyo,jika daratan pantai meluas, bukit pantai
yang semula dipengaruhi angin laut menjadi tidak dipengaruhi dan tidak
menjadi asin ( Supriyo dkk, 2009).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Secara spesifik, ciri regosol adalah berbutir kasar, berwarna kelabu
sampai kuning, dan bahan organik rendah. Sifat tanah yang demikian membuat
tanah tidak dapat menampung air dan mineral yang dibutuhkan tanaman
dengan baik ( Taufik,2014).
Adapun kendala gumuk pasir ditanami ialah:
a. Kemampuan menyimpan air sangat rendah
b. Unsur hara yang tersedia sangat rendah
c. Kandungan garam sangat tinggi
d. Kecepatan angin sangat kuat, maka evapotranspirasi sangat besar
sehingga mempercepat kekeringan.
Untuk mengatasi kendala di atas antara lain dapat dilakukan dengan
menggunakan pupuk organik (pupuk kandang, pupuk kompos, pupuk hijau)
karena pupuk yang berasal dari bahan organik dapat menyimpan air dalam
jumlah yang banyak (Supriyo dkk, 2009).
3. Tanah Mediteran
Dalam USDA, tanah mediteran merupakan tanah ordo alfisol.
Alfisol berkembang pada iklim lembab dan sedikit lembab. Tanah ini
dicirikan oleh penimbunan lempung (clay) di horison bawah (horison B).
Lempung yang tertimbun tersebut berasal dari horison di atasnya karena
adanya gerakan air dari atas ke bawah (vertikal). Tekstur lempung berat
sehingga kalau kering gumpal sangat keras, kalau basah sangat lekat.
Tanah ini terdapat pada topografi berbukit-bergunung, sehingga jika
hujan airnya cepat mengalir ke bawah, tidak menggenang, memberi kondisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
aerob, sering terbentuk konkresi-konkresi kapur (putih) dan besi (warna
karat), umumnya mempunyai solum yang dalam, reaksi tanahnya asam
lemah-netral/ sedikit alkalis, kejenuhan basanya >35 % (Supriyo, 2009).
Tanah mediteran merupakan hasil pelapukan batuan kapur
(limestone). Larutan-larutan besi (Fe) dari sumber batu kapur dan
atau/dolomit menyusup ke dalam retakan dan lubang-lubang, CO2 bereaksi
dengan H2O menghasilkan asam karbonat menyebabkan pelindian Ca dan
atau Mg dan menyisakan Fe (teroksidasi) yang berwarna merah dan Si yang
mengendap ( Haryono dan Cahyono, 2009). Warna tanah ini berkisar antara
merah sampai kecoklatan. Tanah ini terdapat di daerah perbukitan kapur
Sumatra Selatan, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. Di
Yogyakarta tanah ini terdapat di daerah Gunung Kidul.
Gambar 2.3 : Peta Pembagian Jenis Tanah Gunung Kidul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
D. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian
Tujuan
Respon
Pertumbuhan
Dan Hasil
Tanaman Okra
Terhadap
Pemberian
Kompos Tandan
Kosong Kelapa
Sawit Pada Tanah
Aluvial oleh
Hasibuan dkk
(2014)
Mengetahui dosis kompos
tandan kosong kelapa
sawit yang terbaik untuk
pertumbuhan dan hasil
okra pada tanah Aluvial di
kebun percobaan Fakultas
Pertanian Universitas
Tanjungpura.
Akselerasi
1) Mengetahui
Pertumbuhan
pengaruh jenis
Cendana
media tanah
(Santalum album)
Grumosol (
Dengan Aplikasi
Vertisol), Mediteran
Unsur Hara
(Alfisol), dan
Makro Esensial
Regosol (Entisol)
Pada Tiga Jenis
terhadap
Tanah oleh
pertumbuhan semai
Faridah dkk,
cendana.
(2012).
2) Pengaruh jenis dan
dosis pupuk
(biosulfo,biofosfo,
dan NPK) terhadap
petumbuhan semai
cendana.
3) Pengaruh jenis
media tanah, jenis
serta dosis pupuk
terhadap
ketersediaan hara
pada tanah dan
jaringan daun
tanaman.
Penelitian ini dilakukan
di Lab. Silvikultur
Intensif, Klebengan,
Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa aplikasi kompos tandan
kosong kelapa sawit pada dosis
yang berbeda pada tanah aluvial
tidak signifikan mempengaruhi
variabel yang diamati (tinggi
tanaman,klorofil daun,luas daun,
volume akar,berat kering
tanaman,umur berbunga, berat
buah segar pertanaman.
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa tanah Mediteran secara
positif mempengaruhi semua
parameter pertumbuhan
(pertumbuhan tinggi, dan
diameter panjang akar) diikuti
oleh Regosol dan Grumosol,
sementara aplikasi jenis dan dosis
pupuk yang berbeda tidak
memberikan pengaruh yang nyata
terhadap semua parameter
tumbuhan.
Tanah Mediteran memiliki
kandungan N dan K paling tinggi
dibandingkan jenis tanah Regosol
dan Grumosol,sementara tanah
Regosol memiliki kandungan Ptersedia yang tertinggi diikuti
dengan Mediteran dan
Grumosol.Interakasi antara tanah
Grumosol dengan pupuk biofosfo
dan biosulfo menghasilkan kadar
P-tersedia tanah yang
terendah.Untuk kurun waktu 3
bulan,pemberian pupuk
biofosfo,biosulfo dan NPK pada
dosis yang berbeda meningkatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Penelitian
Tujuan
Fakultas Kehutanan
UGM.
Hasil Penelitian
kadar P,S,dan N jaringan daun
tanpa tren perubahan yang jelas.
E.Kerangka Berfikir
Penderita diabetes saat ini semakin meningkat yang disebabkan pola
makan makanan manis yang berlebihan. Semakin meningkatnya diabetes maka
obat yang tersedia juga banyak, hanya saja obat yang paling baik untuk tubuh
adalah obat herbal karena tidak memiliki efek samping bagi tubuh penderita.
Salah satu obat herbal untuk diabetes adalah okra. Tidak hanya untuk penyakit
diabetes, okra juga baik untuk mengembangkan sistem kekebalan terhadap infeksi
dan melindungi tubuh dari radikal bebas yang berbahaya ( Rukmana dan
Yudirachman, 2016 ).
Okra merupakan sayuran dalam bentuk buah. Okra yang merupakan obat
herbal diabetes ini dibutuhkan banyak hanya saja harganya cukup mahal. Okra
sendiri memiliki potensi sebagai tanaman budidaya. Lahan di Yogyakarta
memiliki banyak jenis tanah, contohnya tanah aluvial Paingan, tanah regosol
Pantai Samas, dan tanah mediteran Gunung Kidul. Untuk menguji potensi tersebut
maka perlu dilakukan eksperimen pengaruh perbedaan jenis tanah sebagai media
tanam terhadap produksi budidaya tanaman okra hijau.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Berikut ini adalah bagan kerangka berpikir dalam penelitian ini:
Budidaya tanaman okra
varietas Lucky Five
Jenis Tanah di DIY
Keadaan Tanah
Tanah Aluvial, tanah
Mediteran, tanah Regosol
Uji pengaruh jenis tanah
terhadap produksi budidaya
T okra varietas Lucky
tanaman
Five
Jenis tanah yang cocok untuk
budidaya okra varietas Lucky
Five
Gambar 2.4. Bagan kerangka berpikir
E. Hipotesis
1. Ada pengaruh perbedaan tanah aluvial,regosol,dan mediteran sebagai
media tanam terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman Okra Hijau.
2. Pertumbuhan okra paling baik pada tanah aluvial karena tanah aluvial
memili unsur hara atau mineral yang banyak karena berasal dari Gunung
Merapi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan tiga
variabel yaitu variabel bebas,variabel terikat, dan variabel terkendali (kontrol).
1.
Variabel bebas adalah:
a. Tanah aluvial dari tanah Paingan
b. Tanah regosol dari Pantai Samas
c. Tanah mediteran dari Gunung Kidul
2.
Variabel terikat adalah :
a. Tinggi batang
b. Jumlah daun
c. Jumlah buah
d. Berat basah buah
3.
Variabel terkendali (kontrol) adalah :
Air,suhu, udara, kelembaban tanah, pupuk kompos, umur bibit, pemeliharaan,
penyiraman, hama, dan penyakit.
B. Batasan Penelitian
Penelitian tentang pengaruh perbedaan jenis tanah sebagai media tanam
terhadap produksi budidaya tanaman okra hijau memiliki beberapa batasan,
yaitu:
1. Tanaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah okra hijau (
Abelmoschus esculantus (L.) Moench ) varietas Lucky five.
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
2. Jenis tanah yang digunakan ialah tanah aluvial dari Desa Paingan, tanah
regosol dari Pantai Samas Bantul , tanah mediteran dari daerah Panggang,
Gunung Kidul dan tanah kontrol positif campuran dari ketiga tanah sebagai
pembanding.
3. Parameter yang diukur ialah pertumbuhan tanaman dengan mengukur
tinggi batang dan jumlah daun tanaman, serta produksi tanaman dengan
menghitung jumlah buah dan berat basah buah okra hijau.
C. Tempat dan Waktu
Penelitian ini dilakukan di kebun penelitian Pendidikan Biologi Universitas
Sanata Dharma yang terletak sebelah selatan Kampus III Universitas Sanata
Dharma, desa Paingan, Maguwoharjo, Depok , Sleman,Yogyakarta.Penelitian ini
akan dilakukan kurang lebih 2-3 bulan.
D. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian RAL ( Rancangan Acak
Lengkap) dengan perlakuan tanah dari tiga jenis tanah : tanah aluvial paingan,
tanah regosol pantai Samas dan tanah mediteran Gunung kidul serta kontrol
positif sebagai pembanding yang terdiri dari campuran ketiga jenis tanah dan
pupuk kompos dengan perbandingan 2/3 ember : 2/3 ember : 2/3 ember : 1 ember.
Jenis tanah ini sebagai media yang mempengaruhi tinggi batang, jumlah
daun,jumlah buah dan berat basah buah.
E. Prosedur Percobaan
1.
Penyiapan Lahan
a. Pembersihan lahan yang akan dijadikan sebagai tempat penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
b. Lahan yang telah bersih disusun bambu sebagai alas agar akar tanaman
tidak menembus tanah.
c. Menyiapkan polybag untuk media tanam dengan ukuran 40x40 cm.
2.
Penyiapan Media Tanah
a. Menyiapkan tanah pasir yang berasal dari Pantai Samas, tanah kapur yang
berasal dari Gunung Kidul, dan tanah lempung berpasir yang berada di
sekitar lahan penelitian, tanah desa Paingan.
b. Masing-masing media tanah diberikan perlakuan yang berbeda:
a) Pasir pantai Samas dicampur dengan pupuk kompos dengan
perbandingan 2 : 1 (2 ember pasir pantai dan 1 ember pupuk kompos).
b) Tanah mediteran Gunung Kidul dicampur dengan pupuk kompos dan
perbandingan 2 : 1 (2 ember tanah mediteran dan 1 ember pupuk
kompos).
c) Tanah paingan dicampur dengan pasir dan pupuk kompos dengan
perbandingan 2 : 1 (2 ember tanah paingan dan 1 ember pupuk
kompos).
d) Kontrol positif mengunakan campuran tanah Paingan, Gunung Kidul,
dan pasir pantai Samas dengan pupuk kompos dalam perbandingan
2/3 : 2/3 : 2/3 : 1 (2/3 ember tanah Gunung Kidul,2/3 ember tanah
Paingan, 2/3 ember pasir Pantai Samas dan 1 ember pupuk kompos)
e) Setelah semua tercampur rata, tanah tersebut dimasukkan ke dalam
polybag.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
3. Penanaman
Benih okra disemai dahulu selama dua minggu . Benih yang akan disemai
adalah biji okra yang sudah tua dan sudah diseleksi terlebih dahulu dengan cara
perendaman. Selain untuk seleksi, perendaman berfungsi juga untuk mempercepat
perkecambahan. Lama perendaman sekitar 4-6 jam. Benih yang telah diseleksi
dapat segera ditanam.
4.
Perawatan dan Pemeliharaan
a. Penyiraman dilakukan tergantung pada ada tidaknya hujan. Apabila tidak
ada hujan ,penyiraman dilakukan sekali sehari pada sore hari.
b. Hindari hujan saat awal pertumbuhan terjadi agar tidak merusak tanaman.
5.
Pengambilan Data
Pengambilan data dilakukan baik pada pertumbuhan vegetatif maupun
pertumbuhan generatif. Pertumbuhan vegetatif meliputi pengukutan tinggi batang
dan jumlah daun. Pengambilan data dilakukan seminggu sekali dengan cara:
-
Pengukuran tinggi batang dilakukan dengan cara mengukur batang tanaman
dari pangkal batang primer hingga ujung.
-
Perhitungan jumlah daun dilakukan dengan cara menghitung keseluruhan
jumlah daun yang ada pada tanaman okra.
Pertumbuhan generatif meliputi perhitungan jumlah buah yang dihasilkan
serta berat basah dari hasil panen buah okra.
-
Perhitungan jumlah buah okra akan dilakukan ketika buah muda sudah sedikit
lebih panjang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
-
Buah dipanen pada hari yang sama,dikumpulkan dan dimasukkan dalam
kantong plastik lalu ditimbang menggunakan timbangan digital yang
memakai satuan gram.Panen dilakukan sebanyak 5 kali.
F. Analisi Data
Data yang telah diperoleh berdasarkan pengamatan yang dilakukan,
merupakan data mentah yang meliputi tinggi batang, jumlah daun,jumlah buah,
serta berat basah buah. Analisis data menggunakan uji ANOVA.
ANOVA merupakan salah satu uji komparatif yang digunakan untuk menguji
perbedaan mean(rata-rata) pengaruh/perlakuan dari suatu percobaan. Dalam
melakukan analisis data dengan menggunakan uji ANOVA diperlukan uji data
normalitas dan homogenitas (Siregar, 2015).
Uji normalitas bertujuan untuk memperlihatkan data penelitian yang
digunakan memiliki distribusi yang normal atau tidak. Normalitas dipenuhi jika
hasil uji signifikan (α = 0,05). Dasar pengambilan keputusan pada uji normalitas
adalah jika nilai signifikan lebih besar dari α, maka data tersebut berdistribusi
normal.Apabila nilai signifikan lebih kecil dari α, maka data tersebut tidak
berdistribusi normal (Irianto, 2004). Setelah dilakukan uji normalitas maka
dilanjutkan dengan uji homogenitas.
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui varian dari beberapa populasi
sama atau tidak. Dasar pengambilan keputusan dalam uji homogenitas adalah jika
nilai signifikan lebih kecil dari α, maka dapat dikatakan bahwa varian dari lebih
atau dua kelompok populasi data adalah tidak sama. Sedangkan apabila nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
signifikansi lebih besar dari α, maka dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih
kelompok populasi data adalah sama (Irianto, 2004).
Jika data normal dan homogenitas maka dilanjutkan dengan uji ANOVA, jika
value p < 0,05 maka dilanjutkan dengan uji Duncan. Apabila uji homogenitas
tidak signifikan maka uji statistik yang dilanjutkan ialah uji Kruskal-Wallis.
Analisis data ini dilakukan menggunakan program SPSS versi 20.0.
G. Instrumen Penelitian
1. Alat
Polybag, cangkul, ember, penggaris,meteran, skop,bambu,pH meter tanah,
gelas ukur,
2. Bahan
Air,pupuk kompos, tanah kapur, tanah aluvial, pasir pantai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Pertambahan Tinggi Batang Okra Hijau
Cara termudah untuk mengetahui adanya pertumbuhan pada tanaman
ialah dengan mengamati perubahan tinggi batang yang terjadi. Pengukuran
tinggi batang dilakukan saat tanaman berumur dua minggu hingga tujuh
minggu. Pengukuran tinggi batang okra dimulai dari pangkal batang
hingga pucuk tertinggi batang. Pertambahan tinggi batang diperoleh dari
selisih tinggi batang akhir dikurangi tinggi batang awal. Di bawah ini
disajikan grafik pertambahan tinggi batang okra hijau per minggu pada
keempat jenis media tanam.
Pertambahan Tinggi Tanaman (cm)
Pertambahan Tinggi Batang Okra
Hijau Tiap Minggu
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Kontrol
Mediteran
Aluvial
Regosol
Gambar 4.1. Grafik pertambahan tinggi batang okra hijau tiap minggu
pada keempat jenis media tanam.
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Dari gambar 1 dapat dilihat bahwa pada minggu kedua terjadi
pertambahan jumlah yang cukup tinggi. Kemudian pada minggu ketiga
hingga kelima terjadi kenaikan yang tidak jauh berbeda pada keempat jenis
tanah, tetapi pada minggu kedua tanah aluvial mengalami sedikit
penurunan pertambahan tinggi batang, yaitu 6,4 cm tetapi pada minggu
kelima, tinggi batang pada media tanah aluvial mengalami puncak
pertumbuhan dengan pertambahan tinggi 18,8 cm yang kemudian
mengalami penurunan tinggi batang pada minggu ketujuh.
Pada minggu keenam, tanaman dengan media tanah regosol
mengalami puncak pertumbuhan juga dengan pertambahan tinggi 15,2 cm,
sedangkan pada tanaman dengan media tanam mediteran mengalami
puncak pertumbuhan tinggi pada minggu ketiga dan kelima dengan
pertambahan tinggi 11,6 cm dan tanaman dengan media tanam kontrol
mengalami puncak pertumbuhan tinggi dengan pertambahan 16,6 cm.
Tabel pertambahan tinggi batang okra hijau secara lengkap dapat dilihat
pada lampiran.
Pengamatan dan pertambahan tinggi batang tanaman okra hijau
dilakukan setiap satu minggu sekali samapai tanaman berumur tujuh
minggu. Berikut adalah rata-rata hasil pengamatan tinggi batang pada tiap
media tanam:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Rata-Rata Pertambahan Tinggi
Batang Okra Hijau
tinggi tanaman ( cm )
80
60
40
20
0
Kontrol
Mediteran
Aluvial
Regosol
Gambar 4.2. Rata-rata pertambahan tinggi batang okra hijau pada
keempat jenis media tanam.
Dari gambar grafik di atas dapat dilihat bahwa pertambahan tinggi
batang yang tertinggi ialah pada perlakuan dengan media tanah
aluvial,yaitu 68 cm. Kemudian diikuti oleh media kontrol, 61,6 cm, media
regosol 60 cm, dan pertambahan tinggi batang terendah ialah pada media
tanah mediteran,yaitu 55 cm.
Berdasarkan uji ANOVA yang telah dilakukan diketahui bahwa
nilai signifikansi 0,03 < 0,05 maka HO ditolak dan HI diterima sehingga
dapat
disimpulkan
bahwa
ada
perbedaan
yang signifikan
pada
pertambahan tinggi batang tanaman terhadap setiap perlakuan yang
diberikan. Hasil uji ANOVA selanjutnya diteruskan dengan uji Duncan
karena adanya perbedaan yang signifikan pertambahan tinggi tanaman
pada setiap perlakuan. Setelah dilakukan uji Duncan, hasil yang diperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
ialah pada perlakuan tanah regosol dan kontrol tidak berbeda secara nyata.
Sedangkan pada perlakuan tanah mediteran dan aluvial berbeda nyata.
tinggibatang
Duncan
perlakuan
N
Subset for alpha = 0.05
1
2
MED
5
55,0000
REG
5
60,0000
60,0000
K
5
61,6000
61,6000
ALU
5
Sig.
68,0000
,130
,071
Means for groups in homogeneous subsets are
displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 5,000.
Gambar 4.3. Tabel hasil uji Duncan tinggi batang
Nilai yang berada pada kedua tabel 1 dan 2 tidak berbeda nyata sedangkan
yang berada pada salah satu tabel berbeda nyata.
2. Pertumbuhan Jumlah Daun
Perhitungan jumlah daun tanaman okra dimulai dari awal
perpindahan bibit okra ke dalam polybag. Perhitungan jumlah daun
dilakukan dengan cara menghitung jumlah daun yang telah membuka
dengan sempurna. Hasil pengamatan jumlah daun dapat dilihat pada grafik
di bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
jumlah daun (helai)
Grafik Pertumbuhan Jumlah Daun
Tiap Minggu
35
30
25
20
15
10
5
0
Kontrol
Mediteran
Aluvial
Regosol
Gambar 4. 4. Grafik pertumbuhan jumlah daun tanaman okra hijau
tiap minggu pada keempat media tanam.
Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa setiap perlakuan
pertumbuhan daun meningkat dengan baik, walaupun peningkatan daun
tersebut tidak jauh berbeda. Pada minggu ketiga hingga minggu kelima
pertumbuhan daun tanaman dengan media aluvial lebih meningkat
dibandingkan daun tanaman dengan media tanah lainnya, namun pada
minggu berikutnya jumlah daun aluvial hampir sama dengan jumlah daun
tanaman media lainnya. Pertumbuhan daun dari tertinggi hingga terendah
ialah daun dengan tanaman media mediteran, yaitu 29,6 helai, diikuti oleh
tanaman dengan media tanah kontrol 28,8 helai, tanaman dengan media
aluvial 27,8 helai dan daun dengan tanaman media tanah regosol sebanyak
27,4 helai.
Setelah dilakukan perhitungan jumlah daun dilakukan perhitungan
pertambahan jumlah daun. Pertambahan jumlah daun diperoleh dari selisih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
jumlah daun awal pengambilan data dan jumlah daun data terakhir. Ratarata pertambahan jumlah daun dapat dilihat pada grafik di bawah ini :
Rerata Pertambahan Jumlah Daun
jumlah daun ( helai )
25
20
15
10
5
0
Kontrol
Mediteran
Aluvial
Regosol
Gambar 4.5 : Grafik rerata pertambahan jumlah daun selama tujuh
minggu pada keempat jenis tanah.
Berdasarkan grafik di atas, dapat dilihat bahwa rata-rata
pertambahan jumlah daun pada tiap jenis media tanam berbeda.
Pertambahan jumlah daun paling banyak dihasilkan oleh tanaman pada
jenis tanah mediteran, yaitu 24,6 diikuti dengan tanaman pada jenis tanah
kontrol, yaitu 23,8. Rata-rata pertambahan jumlah daun pada urutan ketiga
adalah tanaman pada jenis tanah aluvial, yaitu 22,8 sedangkan
pertumbuhan jumlah daun paling sedikit adalah tanaman pada jenis tanah
regosol yaitu 22,4.
Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa nilai signifikansi = 0,492
> 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang
signifikan pada pertambahan jumlah daun pada tiap perlakuan. Setiap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
perlakuan meningkatkan pertumbuhan daun , namun rata-rata pertambahan
jumlah daun antar perlakuan tidak berbeda nyata.
3. Jumlah buah
Okra mulai berbuah ketika tanaman sudah berumur lima minggu.
Buah yang diambil berwarna hijau muda dan panjang maksimal 10 cm.
Panen dilakukan sebanyak lima kali. Rata-rata jumlah buah pada masingmasing perlakuan ditampilkan pada grafik di bawah ini :
Rata-Rata Jumlah Buah Setiap
Panen
jumlah buah (buah)
2,5
2
Kontrol
1,5
Mediteran
1
Aluvial
0,5
Regosol
0
Panen 1 Panen 2 Panen 3 Panen 4 Panen 5
Gambar4,6. Rata-rata jumlah buah okra hijau tiap panen pada keempat
jenis tanah.
Dari gambar 4.6 dapat dilihat bahwa tanaman dengan media tanah
aluvial menghasilkan jumlah buah paling tinggi pada panen kelima dengan
rata-rata jumlah buah 2 kemudian diikuti dengan rata-rata jumlah buah
pada tanaman regosol, yaitu 1,4 pada minggu kelima. Rerata jumlah buah
pada tanaman dengan media kontrol dan mediteran memiliki rata-rata
jumlah buah yang sama untuk produksi puncak buahnya. Rata-Rata jumlah
buah pada masing-masing jenis tanah dapat dilihat pada grafik berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Rata-Rata Jumlah Buah Tiap
Perlakuan
8
jumlah buah ( buah )
7
6
5
4
3
2
1
0
Kontrol
Mediteran
Aluvial
Regosol
Gambar 4.7: Grafik rata-rata jumlah buah okra hijau pada tiap perlakuan
Dari gambar grafik di atas diketahui bahwa rata-rata jumlah buah
yang dihasilkan oleh tanaman pada perlakuan media tanah aluvial
memiliki rata-rata jumlah buah paling banyak dibandingkan perlakuan
lainnya, yaitu 7, diikuti oleh tanaman yang diberi perlakuan regosol, yaitu
dengan rata-rata buah 6,2. Rata-rata jumlah buah yang ketiga ialah 5,4
pada tanaman dengan perlakuan kontrol dan rata-rata jumlah buah paling
sedikit ialah pada tanaman dengan perlakuan media tanah mediteran, yaitu
5,2.
Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa nilai signifikansi = 0,045 <
0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan
pada jumlah buah terhadap setiap perlakuan yang diberikan. Perlakuan
yang memberikan perbedaan secara signifikan terhadap jumlah buah yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
dihasilkan dapat dilihat dari hasil uji Duncan, yaitu tanah kontrol dan
mediteran berbeda nyata terhadap tanah aluvial.
jumlahbuah
Duncan
perlakuan
N
Subset for alpha = 0.05
1
2
med
5
1,0400
k
5
1,0800
reg
5
1,2400
alu
5
Sig.
1,2400
1,4400
,194
,172
Means for groups in homogeneous subsets are
displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 5,000.
Gambar 4.8. Tabel hasil uji Duncan jumlah buah
Nilai yang berada pada kedua tabel 1 dan tabel 2 tidak berbeda nyata
sedangkan yang hanya berada pada salah satu tabel berbeda nyata.
4. Berat basah buah
Berat basah buah okra diperoleh dengan cara menimbang buah
pada waktu yang sama saat buah dipanen. Hasil rata-rata berat basah buah
okra hijau dapat dilihat pada grafik berikut ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Gambar 4.9. Grafik rata-rata berat basah buah okra hijau pada keempat
jenis media tanah.
Dari gambar 4.7 dapat dilihat bahwa rata-rata berat basah buah
okra hijau yang dihasilkan oleh tanaman yang diberi perlakuan tanah
mediteran lebih besar yaitu 16,33 gram pada panen ketlima.Tanaman yang
diberi perlakuan tanah kontrol memiliki rata-rata berat basah 14,21gram
pada panen kelima, diikuti dengan perlakuan tanah regosol, yaitu 12,48
gram pada panen kedua dan rata-rata berat basah yang paling kecil ialah
berat basah buah tanaman pada perlakuan mediteran, yaitu 10,75 gram pada
panen kedua. Hasil rata-rata berat basah buah setelah lima kali panen dapat
dilihat pada tabel berikut:
Gambar 4.10 : Tabel rata-rata berat basah buah okra hijau pada tiap
perlakuan (gram ).
Perlakuan
1
66,79
Kontrol
Mediteran 36,17
43,1
Aluvial
36,8
Regosol
2
72,07
42,25
39,83
61,15
Ulangan
3
40,15
50,1
88,25
35,14
Total
4
56,28
41,94
57,1
41,2
5
51,13
49,57
48,3
73,24
286,42
220,03
276,58
247,53
RataRata
57,28
44,06
55,31
49,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Berdasarkan grafik di atas, diketahui bahwa rata-rata berat basah
buah setelah lima kali panen yang lebih tinggi dihasilkan oleh tanaman
dengan media tanah kontrol yaitu 57,28 gram, kemudian diikuti oleh
tanaman dengan media tanah aluvial, yaitu 55,31 gram, tanaman dengan
media regosol 49,5 gram dan rata-rata berat basah buah yang terendah ialah
tanaman dengan media tanah mediteran, yaitu 44,06 gram
Berdasarkan uji normalitas dan homogenitas yang telah dilakukan,
diperoleh bahwa data yang diperoleh normal , yaitu nilai signifikan 0,843 >
0.05 sedangkan nilai signifikan pada homogenitas 0,001 < 0,05 sehingga
varian data yang diperoleh tidak homogen. Berdasarkan hal ini maka uji
berikutnya dilakukan dengan test Kruskal-Wallis. Hasil uji Kruskal- Wallis
mengatakan bahwa nilai signifikan 0,741 > 0,05, maka dapat disimpulkan
bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap berat basah buah pada
setiap perlakuan yang diberikan.
B. Pembahasan
1. Tinggi Batang
Berdasarkan gambar 4.1 dapat dilihat bahwa pertambahan tinggi
tiap perlakuan berbeda dan hasil uji ANOVA mengatakan pertambahan
tinggi yang signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa pada penelitian ini
perlakuan perbedaan jenis tanah sebagai media tanam memberi pengaruh
terhadap pertambahan tinggi tanaman okra hijau.
Pada mingu kedua pertambahan tinggi tanaman okra mengalami
kelonjakan secara bersamaan. Pada minggu ketiga sampai minggu kelima
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
pertumbuhan tinggi batang dapat dikatakan stabil. Namun pada minggu
keenam dan ketujuh pertumbuhan tanaman mengalami kelonjakan dan
penurunan pertambahan tinggi. Pada tanaman dengan media aluvial
mengalami puncak pertumbuhan pada minggu keenam, namun pada
minggu terakhir mengalami penurunan, hal yang sama terjadi juga pada
tanaman dengan media tanah regosol.
Tanaman dengan media tanah mediteran mengalami penurunan
pada minggu keenam dan kembali mengalami puncak pertumbuhan yang
sama dengan minggu kelima di minggu ketujuh. Pertumbuhan tinggi
tanaman okra hijau pada minggu kedua hingga kelima merupakan fase
pertumbuhan vegetatif. Hal dapat dilihat dari pertumbuhan tinggi yang
meningkat. Pada minggu keenam dan minggu ketujuh merupakan fase
pertumbuhan generatif, dimana unsur hara sudah terbagi untuk
perkembangan bunga dan buah.
Jenis tanah yang menghasilkan pertambahan tinggi batang tertinggi
hingga terendah ialah aluvial, regosol, kontrol, dan mediteran. Sebagai
media pertumbuhan tanaman, jenis, sifat, dan kemampuan tanah
menentukan keberhasilan dan produktivitas suatu lahan. Menurut Hanafiah
( 2013), tanah sebagai media tumbuh merupakan tempat akar berpenetrasi
(sifat fisik) yang selama cadangan nutrisi (hara) masih tersedia di dalam
benih, hanya air yang diserap oleh akar-akar muda, kemudian bersamaan
dengan berkembangnya perakaran cadangan makanan ini menipis, untuk
melengkapi kebutuhannya maka akar-akar ini mulai pula menyerap nutrisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
baik berupa ion-ion organik seperti N,P,K dan lain-lain, senyawa organik
sederhana, serta zat-zat pemacu tumbuh seperti vitamin, hormon, dan
asam-asam organik.
Seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa fungsi pertama tanah
ialah sebagai
tempat akar berpenetrasi. Kemudahan tanah untuk
dipenetrasi ini tergantung pada tekstur dan struktur jenis tanah tersebut.
Tanah aluvial memiliki tekstur debu dan berstruktur lepas, tanah regosol
memiliki tekstur pasir dan tanpa struktur, tanah mediteran bertekstur dan
berstruktur liat (clay) yang terlihat massif (padu tanpa ruang pori, yang
lembek jika basah dan keras jika kering). Perbedaan tekstur dan struktur
tanah ini mempengaruhi porositas tanah pada masing-masing jenis tanah.
Tanah yang didominasi pasir memiliki pori-pori makro besar
(disebut poreus) sehingga daya pegangnya terhadap air sangat lemah.
Kondisi ini menyebabkan air dan udara mudah masuk-keluar tanah, hanya
sedikit air yang tertahan. Tanah yang didominasi debu akan banyak
mempunyai pori-pori meso (agak poreus) sehingga luas situs sentuhnya
menjadi cukup luas, menghasilkan daya pegang terhadap air yang cukup
kuat. Hal ini menyebabkan air dan udara cukup mudah masuk- keluar
tanah, sebagian air akan tertahan. Tanah yang didominasi liat banyak
mempunyai pori-pori mikro (tidak poreus) sehingga luas permukaan
sentuhnya menjadi sangat luas sehingga daya pegang terhadap air sangat
kuat. Kondisi ini menyebabkan air yang masuk dalam pori-pori
terperangkap dan udara sulit masuk (Hanafiah,2013).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Berdasarkan penjelasan di atas, diketahui bahwa pada media tanam
aluvial memiliki porositas agak besar (tidak kecil dan tidak besar) dan
bertekstur baik. Tanah yang bertekstur baik akan mempunyai kondisi
drainase dan aerasi yang baik pula sehingga lebih memudahkan sistem
perakaran tanaman untuk berpenetrasi dan menyerap hara dan air. Akar
akan lebih panjang dan cepat mencari sumber air sehingga pertumbuhan
tinggi tanaman menjadi lebih baik.
Pada tanah regosol dan kontrol positif (sebagai pembanding)
memiliki porositas besar sehingga cukup sulit menyimpan air dan
mengakibatkan kandungan air dalam tanah sedikit. Sedangkan tanah
mediteran memiliki sifat tidak poreus sehingga akar sulit untuk
berpenetrasi serta semakin sulit air dan udara bersikulasi (air dan udara
sedikit tersedia) tetapi air yang ada tidak mudah hilang dari tanah. Akar
yang sulit untuk berpenetrasi memiliki akar yang pendek sehingga batang
tanaman yang ditopang oleh akar juga pendek.
2. Jumlah Daun
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan menunjukkan
bahwa jumlah daun pada tiap perlakuan mengalami peningkatan
pertumbuhan daun tetapi tidak memiliki selisih yang jauh. Berdasarkan
gambar 4.5 menunjukkan rata-rata jumlah daun tertinggi pada perlakuan
menggunakan media tanah mediteran dibandingkan dengan media tanah
kontrol, aluvial dan regosol. Hal ini menunjukkan bahwa perlakuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
dengan menggunakan media tanah mediteran mendukung tanaman untuk
meningkatkan jumlah daun.
Hasil analisis ANOVA menunjukkan bahwa perlakuan jenis tanah
tidak memberikan pengaruh atau perbedaan yang signifikan terhadap
pertambahan jumlah daun. Meski tinggi tanaman bertambah, namun proses
pertumbuhan daun berkurang hal ini karena pertumbuhan batang okra
yang bercabang mengakibatkan nutrisi tanah terbagi, faktor lainnya juga
dipengaruhi
kurangnya
cahaya
yang
diterima
oleh
daun
untuk
berfotosintesis dan mempengaruhi perkembangan tanaman serta unsur
hara yang berkurang. Hal ini dapat disebabkan oleh kondisi cuaca yang
sering hujan saat penanaman berlangsung.
Kandungan bahan organik juga mempengaruhi pH tanah. pH tanah
akan turun apabila bahan organik mengalami proses dekomposisi karena
melepaskan asam. Wijanarko (2012) mengatakan bahwa dalam proses
dekomposisi, mikrorganisme bawah tanah memanfaatkan senyawa karbon
dalam bahan organik untuk memperoleh energi dengan hasil sampingan
CO2. Hal ini menyebabkan selama dekomposisi, kadar C bahan organik
akan berkurang sehingga nisbah C/N semakin rendah. Rata-rata pH tanah
keempat perlakuan ialah kontrol dengan pH 5,1 , mediteran 4,7 , aluvial
5,3 , dan regosol 5,5. pH tanah keempat perlakuan yang asam ini diduga
menyebabkan kurangnya kandungan bahan organik sehingga pertumbuhan
daun tidak signifikan akibat proses dekomposisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
3. Jumlah buah
Berdasarkan gambar 4.8 diketahui bahwa tanaman dengan media
tanah aluvial menghasilkan produksi buah tertinggi. Hal ini juga selaras
dengan grafik gambar 4.8, dimana tanaman dengan media aluvial
menunjukkan jumlah buah yang dominan lebih tinggi dari pada tanaman
dengan media tanah lainnya. Hasil analisis ANOVA menunjukkan bahwa
perbedaan perlakuan media tanam
memberikan perbedaan yang
signifikan.
Tanaman dengan media tanah aluvial memiliki tinggi tanaman
yang tertinggi dan cabang yang banyak sehingga jumlah buah yang
dihasilkan paling banyak. Banyaknya buah yang terbentuk dipengaruhi
oleh kandungan unsur P (fosfor) dan K (kalium). Unsur P membantu
pembentukan bunga dan buah, unsur K membantu dalam perkembangan
jaringan penguat pada tangkai buah sehingga mengurangi gugurnya buah
(Lingga dalam Samanhudi, 2006). Kushendarto (dalam Bariyyah, 2015)
juga mengatakan bahwa kecukupan unsur hara fosfor dalam bentuk
cadangan makanan pada batang akan membantu merangsang pembentukan
buah.
Tanaman dengan media aluvial memiliki cabang batang yang lebih
banyak dibandingkan jenis tanah yang lain sehingga buku produktif batang
lebih banyak dan buah yang dihasilkan juga banyak. Tanah aluvial
memiliki
tinggi
batang tertinggi,
jumlah buah terbanyak tetapi
pertumbuhan daun yang tidak banyak. Hal ini disebabkan karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
terbaginyaunsur hara dan hasil fotosintesis lebih didorong ke fase
generatif.
Hal ini sesuai dengan pendapat Koswara dalam Negara (2015)
bahwa produksi buah akan ditentukan oleh laju fotosintesis yang
dikendalikan oleh ketersediaan unsur hara dan air. Selama fase
reproduktif, daerah pemanfaatan reproduksi menjadi sangat kuat dalam
memanfaatkan hasil fotosintesis dan membatasi pembagian hasil asimilasi
untuk daerah pertumbuhan vegetatif. Hal ini menyebabkan fotosintat yang
dihasilkan
difokuskan
untuk
ditransfer
ke
bagian
buah
guna
perkembangannya.
Pada tanaman dengan media tanah mediteran memiliki tinggi
batang yang paling rendah, tetapi menghasilkan jumlah daun terbanyak,
namun menghasilkan buah paling sedikit. Daun yang banyak tetapi
produksi buah yang sedikit disebabkan oleh adanya unsur Si yang
mengendap pada tanah.
Tanah mediteran terbentuk dari batuan gamping/ batu kapur.
Larutan-larutan besi ( Fe ) sumber baru kapur menyusup ke dalam retakan
dan lubang-lubang, CO2 bereaksi dengan H2O menghasilkan asam
karbonat meyebabkan pelindian Ca dan atau Mg dan menyisakan Fe yang
teroksidasidan Si yang mengendap ( Supriyo,2009). Pengaruh silika pada
tanaman dikaitkan dengan unsur fosfor dalam tanah dan tanaman. Si
mampu mengantikan P dari kompleks pertukaran sehingga ketersedian P
meningkat. Ketersediaan P dalam tanah akan berkurang apabila senyawa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
beracun Al dan Fe meningkat ( Nugroho, 2009 ). Unsur P dan Si yang
mengendap akibat Al dan Fe meningkat menyebabkan tanaman
kekurangan fosfor sehingga perkembangan bunga lambat serta pemasakan
buah yang lambat juga.
4. Berat Basah Buah
Pengukuran berat basah buah dilakukan sesaat setelah buah
dipanen dengan menggunakan timbangan digital. Berat basah buah
dipengaruhi oleh keefektifan tanaman dalam menyerap unsur hara.
Berdasarkan uji Kruskal-Wallis diketahui juga bahwa berat basah buah
tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Hal ini tidak sebanding dengan
jumlah buah. Hal ini disebabkan oleh unsur hara atau nutrisi dari tanah
serta hasil fotosintesis tidak diserap dengan baik oleh akar tanaman pada
masing-masing perlakuan karena perbedaan daya serap akar yang berbeda.
Parameter jumlah buah yang tinggi pada tanah aluvial tetapi
ternyata tidak diikuti oleh perbedaan pertumbuhan buah. Buah
berkembang dengan asupan hasil fotosintesis. Daun merupakan tempat
berfotosintesis, maka dari itu jumlah daun yang sama atau tidak berselisih
jauh menyebabkan berat basah buah tidak berbeda. Ukuran buah aluvial
yang kecil dapat juga menyebabkan berat buah tidak diikuti dengan
tingginya jumlah buah karena hasil distribusi fotosintesisnya kecil.
Gurinto dalam Negara ( 2015) mengatakan jumlah maupun ukuran
sel yang semakin besar membutuhkan lebih banyak hasil-hasil fotosintesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
yang ditranslokasi ke dalam buah. Fotosintesis membutuhkan unsur hara
yang cukup dan akan menyebabkan peningkatan laju fotosintesis.
Yadi, dkk, (2012) menyatakan bahwa pertumbuhan dan produksi
tanaman akan ditentukan oleh laju fotosintesis yang dikendalikan oleh
ketersediaan unsur hara dan air.
5. Hama
Hama merupakan variabel terkendali yang dapat menghambat
pertumbuhan dan perkembangan tanaman okra hijau, oleh karena itu hama
menjadi perhatian penuh peneliti. Hama yang mengganggu perkembangan
daun yang ditemukan selama penelitian adalah belalang kayu (Valanga
nigricornis). Belalang ini banyak ditemukan dan banyak yang berukuran
besar. Belalang kayu memakan daun-daun okra yang diteliti.
Selain daun berlubang dan rusak oleh belalang, salah satu tanaman
pada media regosol diserang oleh hama kutu putih (Paracoccus
marginatus). Kutu putih adalah jenis kutu-kutuan yang seluruh tubuhnya
diselimuti oleh lapisan lilin berwarna putih. Kutu putih menghisap cairan
tumbuhan dengan memasuki stilet ke dalam jaringan epidermis daun. Pada
waktu yang bersamaan kutu putih mengeluarkan racun ke dalam daun
sehingga mengakibatkan daun mengkerut dan menggulung (Andini, 2015).
Serangga kutu putih ini biasanya bersimbiosis dengan semut. Semut akan
melindungi kutu putih dari serangan musuhnya serta membantu dalam
penyebaran kutu putih, sedangkan semut akan memperoleh sumber
makanan yaitu embun madu dari kutu putih. Itu sebabnya pada daun yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
terkena kutu putih selalu disertai dengan semut. Upaya yang dilakukan
untuk menanggulangi hama belalang dan kutu putih, peneliti memberikan
pestisida alami yang terbuat dari brotowali, bawang dan tembakau serta
rajin menyikat bagian bawah daun agar terhindar dari kutu putih dan
perkembangan tanaman membaik.
(4. 11 )
(4.12)
(4.13)
Gambar 4.11 : Daun yang terkena kutu putih bersama semut-semut.
Gambar 4.12 : Daun yang mengkerut akibat gangguan kutu putih.
Gambar 4.13 : Hama belalang.
Berdasarkan pengamatan hama ini, maka untuk penelitian serupa perlu
dikendalikan agar pengaruhnya tidak lebih besar dari faktor yang diteliti.
C. Keterbatasan Dalam Penelitian
Penanaman dipusatkan pada perbedaan jenis tanah sebagai media
tanam,maka akan lebih baik jika masing-masing jenis tanah dilakukan uji
kandungan agar kandungan bahan organik atau unsur hara lebih jelas. Selama
penelitian, peneliti tidak mengukur suhu/ temperatur tanah dan suhu ruangan
sebab temperatur tanah berpengaruh terhadap unsur hara tanah. Penggunaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
kompos terlalu banyak juga bisa menurunan daya pengaruh jenis tanah terhadap
pertumbuhan tanaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
IMPLEMENTASI TERHADAP PEMBELAJARAN
Penelitian yang dilakukan denga judul Pengaruh Perbedaan Jenis Tanah Sebagai
Media Tanam Terhadap Produksi Tanaman Okra Hijau (Abelmoschus Esculantus
(L.) Moench) dapat diimplementasikan dalam pembelajaran Biologi khususnya
pada kelas XII semester I, yaitu pada materi Pertumbuhan dan Perkembangan
Tumbuhan pada kurikulum 2013 yang direvisi tahun 2016. Berikut adalah
kompetensi inti dan kompetensi dasar yang digunakan:
Kompetensi Inti :
1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,disiplin, tanggung jawab,
peduli ( gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsi dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar
1.1 Mengagumi dan memahami keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan
tentang proses-proses yang terjadi pada tubuh mahluk hidup di tingkat
seluler dan menjaga keteraturan tersebut sebagai tindakan pengamalan
menurut agama yang dianutnya.
2.1 Berperilaku ilmiah (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif
dalam melakukan percobaan dan diskusi di dalam kelas maupun di luar
kelas.
3.1 Menjelaskan pengaruh faktor internal dan faktor eksternal terhadap
pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.
4.1 Menyusun laporan hasil percobaan tentang pengaruh faktor eksternal
terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Sebelum diterapkan pada proses pembelajaran, terlebih dahulu disipakan
rancangan pembelajaran yang berisi silabus, RPP, LKS, dan instrumen penilaian.
Rancangan pembelajaran dapat dilihat pada lampiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan
bahwa :
1. Perbedaan jenis tanah sebagai media tanam berpengaruh terhadap
pertumbuhn tinggi batang dan jumlah buah tetapi tidak berpengaruh
terhadap jumlah daun dan berat basah buah okra hijau.
2. Jenis tanah yang baik untuk pertumbuhan tinggi batang dan jumlah buah
ialah tanah aluvial tetapi untuk pertumbuhan jumlah daun dan berat basah
buah tidak ada jenis tanah yang optimal.
B. SARAN
1. Perlu dilakukan uji kandungan masing-maisng tanah yang digunakan. Hal
ini bertujuan untuk melihat kandungan bahan organik dan unsur hara
tanaman yang valid.
2. Perlu dilakukan pengukuran temperatur tanah dan tempertur ruangan untuk
melihat penyesuaian suhu tanah dengan unsur hara tanah.
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Andini, M., 2015, Si kutu “ Putih”, Hama Kecil Berdampak Besar Pada Tanaman
Pepaya,
tersedia
dalam
http://balitbu.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/berita-mainmenu26/info-lainnya/24-lain-lain/832-si-kutu-putih-hama-kecil-berdampakbesar-pada-tanaman-pepaya, diakses pada tanggal 20 Juli 2017.
Anonim, 2015. Peluang Terbuka Budidaya Okra tersedia pada www.jurnal
asia.com/bisnis/peluang-terbuka-budidaya-okra/ diakses pada tanggal 13
Februari 2017.
Anonim, 2016. Tanaman Okra Dapat Sembuhkan Diabetes, Teruji Dalam
Penelitian Ilmiah, tersedia dalam Infoherbalis.com/2016/01/tanamanokra-dapat-sembuhkan-diabetes-teruji-dalam-penelitian-ilmiah.html
diakses pada tanggal 16 Mei 2016.
Baryyah, K., Sigit S., dan Usmadi, 2015, Pengaruh Kombinasi Media Organik dan
Konsentrasi Nutrisi terhadap Daya Hasil Tanaman Melon ( Cucumis
melo L.), Planta Tropika Journal of Agro Science Vol 3.2
Departement of Biotechnology Ministry of Science & Technology Government of
India,2011, Biology of Abelmoschus esculentus L. (Okra), India.
Faridah E., Haryono S., dan M.Gunawan W, Akselerasi Pertumbuhan Cendana
(Santalum album) Dengan Aplikasi Unsur Hara Makro Esensial Pada
Tiga Jenis Tanah, Jurnal Ilmu Kehutanan Vol IV No. 1.
Galuh, Yosefi M, 2014,Pengaruh Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Tanaman
Anggur (Vitis venifera) Varietas Probolingo Biru, Skripsi, Universitas
Sanata Dharma
Hanafiah,A,K., 2013, Dasar-Dasar Ilmu Tanah, Rajawali Pers, Jakarta.
Hasibuan,H.N., Dwi Z., dan Evi G, 2014, Respon Pertumbuhan dan Hasil
Tanaman Okra Terhadap Pemberian Kompos Tandan Kosong Kelapa
Sawit Pada Tanah Aluvial, Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol. 3(3).
Ichsan, M.C, Riskiyandika, P., dan Wijaya I., 2015. Respon Produktifitas Okra
(Abelmoschus esculentus) Terhadap Pemberian Dosis Pupuk Petroganik
dan Pupuk N. Agritop Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian.
Irianto, A. 2004, Statistik: Konsep Dasar dan Aplikasinya, Prenada Media Group,
Jakarta.
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Kirana,R., Redi G., dan Iteu M.H., 2015, Budidaya dan Produksi Benih Okra
tersedia dalam Holtikultura.litbang.pertanian.go.id/teknologi-detail21.html diakses tanggal 22 Februari 2017.
Nadira, S., B. Hatidjah., dan Nuraeni. 2009. Pertumbuhan dan Hasil Tanaman
Okra (Abelmoschus esculentus) Pada Perlakuan Pupuk Dekaform dan
Defoliasi, J. Agrisains 10 (1) : 10-15
Negara,S,S., Santosa, S,J, dan Hardiatmi S. 2015. Pengaruh Konsentrasi Ekstrak
Teh dan Dosis Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman
Timun ( Cucumis sativus L. ), Jurnal Inovasi Pertanian Vol 14. No. 1.
Nugroho,S.G., Dermiyati, J.A dan Yusnaini. 2009. Perubahan populasi
mikroorganisme pelarut fosfat pada lahan sawah dengan pertanian
intensif menjadi sistem pertanian organik berkelanjutan. Jurnal Tanah
Trop. Vol 14 (2) : 143-148.
Petra, Richardo H.S, 2014, Pengaruh Jenis Tanah Terhadap Pertumbuhan
Tanaman Anggur Probolinggo Super (Vitis venifera klon BS 85) dengan
Metode Tabulampot, Skripsi, Universitas Sanata Dharma.
Ramli, 2014, Efisiensi Pupuk Kandang Sapi dan Pupuk Majemuk NPK Terhadap
Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Pare ( Momordica charantia. L).
Fakultas Pertanian Universitas Tamansisw, Padang.
Riyantoro, A.E., dan Fitri, A.P., Pemanfaatan Lahan Pasir Pantai Untuk Budi
Daya Buah Naga (Cactaceae Hylocereus) , Pendidikan Geografi,
Universitas Negeri Yogyakarta, PKMI-3-8-1.
Rukmana dan Yudirachman, 2016, Budidaya Sayuran Lokal, Penerbit Nuansa
Cendekia, Bandung.
Samanhudi dan Harjoko,D., 2006, Pengaturan Komposisi Nutrisi dan Media
Dalam Budidaya Tanaman Tomat dengan Sistem Hidroponik. Jurusan
Agronomi Fakultas Pertanian UNS.
Santoso,H.B, 2016,Organik Urban Farming- Halaman Organik Minimalis, Lily
Publisher, Yogyakarta.
Siregar,S., 2015, Statistik Terapan untuk Perguruan Tinggi,Prenadamedia Group,
Jakarta.
Supriyo,H., Koranto,D.A.C., dan Bale, A.,2009. Buku Ajar Klasifikasi Tanah
KTB 313 2/1 SKS, Fakultas Kehutanan, Universitas Gajah Mada.
Taufik,D., 2014, Mengenal Jenis Karakter Penyebaran dan Pemanfaatan Tanah
Pertanian
di
Indonesia,
tersedia
dalam
https://
organichcs.com/2014/05/11/mengenal-jenis-karakter-penyebaran-dan-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
pemanfaatan-tanah-pertanian-di-indonesia diakses pada tanggal 28
Februari 2017.
Wijanarko, Andi, Purwanto, Heru, Shieddiq. Djafar dan Indradewa. 2012.
Pengaruh Kualitas Bahan Organik dan Kesuburan Tanah Terhadap
Mineralitas Nitrogen dan Serapan N oleh Tanaman Ubi Kayu di Ultisol.
Jurnal Perkebunan dan Lahan Tropika, 2: 1-14.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Lampiran 1
SILABUS
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran
: BIOLOGI
Kelas/Semester
: XII/Gasal
Kompetensi Inti
:
KI. 1
: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI. 2
: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,disiplin, tanggung jawab, peduli ( gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsi dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI. 3
: Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI. 4
: Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
KOMPETENSI DASAR
MATERI POKOK
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
ALOKASI
SUMBER
WAKTU
BELAJAR
4 x 45
menit
 Buku
Biologi
SMA
Kelas
XII
 Video
 Internet
1. Pertumbuhan dan Perkembangan
1.1
Mengagumi
dan 1. Pertumbuhan
memahami keteraturan dan
dan
kompleksitas ciptaan Tuhan
Perkembangan
tentang proses-proses yang  Pertumbuhan
terjadi pada tubuh mahluk
dan
hidup di tingkat seluler dan
Perkembangan
menjaga
keteraturan
Tumbuhan
tersebut sebagai tindakan
 Faktor-faktor
pengamalan
menurut
yang
agama yang dianutnya.
mempengaruhi
2.1
Berperilaku ilmiah
pertumbuhan
(memiliki rasa ingin tahu,
dan
objektif,
jujur,
teliti,
perkembangan
cermat, tekun, hati-hati,
tumbuhan.
bertanggung
jawab,
terbuka, kritis, kreatif,
inovatif
dan
peduli
lingkungan)
dalam
melakukan percobaan dan
berdiskusi
3.1
Menjelaskan
pengaruh
faktor internal dan faktor
eksternal
terhadap
pertumbuhan
dan
1. Konsep
pertumbuhan
dan Observasi
perkembangan
 Pengamatan
Mengamati
sikap ilmiah
saat
 Mengamati pertumbuhan pada tanaman
melalui video.
mengamati,
melaporkan
 Membaca literatur tentang pertumbuhan
secara lisan,
tumbuhan.
dan berdiskusi
Menanya
dalam
 Siswa diarahkan untuk merumuskan
kelompok
pertanyaan mengenai pertumbuhan dan
melalui lembar
perkembangan pada tumbuhan serta
pengamatan.
faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan.
Mengumpulkan Data (Eksperimen/
Portofolio
Eksplorasi)
 Laporan
 Menggali informasi tentang konsep
tertulis
pertumbuhan dan perkembangan
mengenai
makhluk hidup melalui tayangan video
percobaan
 Diskusi tentang faktor-faktor yang
pengaruh
mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan.
faktor
luar
Mengasosiasikan
terhadap
 Diskusi mengerjakan LKS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
KOMPETENSI DASAR
MATERI POKOK
PEMBELAJARAN
 Menarik kesimpulan tentang konsep
pertumbuhan dan perkembangan serta
faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan tumbuhan.
Mengkomunikasikan
 Presentasi hasil kerja LKS dan diskusi
mengenai konsep pertumbuhan dan
perkembangan serta faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan.
perkembangan
makhluk
hidup
4.1
Menyusun laporan hasil
percobaan
tentang
pengaruh faktor eksternal
terhadap
proses
pertumbuhan
dan
perkembangan tanaman
2. Merencanakan
dan
melaksanakan
percobaan
 Mengkaji hasil
kerja ilmiah.
2. Merencanakan
percobaan
dan
melaksanakan
Mengamati
 Menjelaskan tentang kerja ilmiah
pertumbuhan
dan
perkembangan
tumbuhan.
Menanya
 Memberikan pertanyaan mengenai
langkah-langkah eksperimen
(percobaan) dan penyusunan laporan
hasil kerja eksperimen
Mengumpulkan Data
( Eksperimen/Eksplorasi).
 Mendiskusikan dan membuat rancangan
serta usulan penelitian faktor luar yang
PENILAIAN
pertumbuhan
tanaman.
Tes
 Tes tertulis
mengenai
pertumbuhan
dan
perkembangan
tumbuhan
ALOKASI
SUMBER
WAKTU
BELAJAR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
KOMPETENSI DASAR
MATERI POKOK
PEMBELAJARAN
mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
 Melaksanakan percobaan berdasarkan
rancangan yang telah disusun dan
disepakati kelompok.
 Melakukan pengamatan eksperimen
dengan mencatat data.
Mengasosiasikan
 Mengolah data hasil eksperimen
 Menarik kesimpulan dari hasil
percobaan
Mengkomunikasikan
 Menyusun laporan hasil percobaa secara
tertulis
 Melaporkan hasil eksperimen secara
lisan melalui presentasi.
PENILAIAN
ALOKASI
SUMBER
WAKTU
BELAJAR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan
: SMA
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas/Semester
: XII / Ganjil
Alokasi Waktu
: 4 x 45 menit
A. KOMPETENSI INTI
KI. 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI. 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,disiplin, tanggung jawab,
peduli ( gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsi
dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI. 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI. 4
: Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
B. KOMPETENSI
DASAR
DAN
INDIKATOR
PENCAPAIAN
KOMPETENSI
No.
Kompetensi Dasar
Indikator
1.
1.2
Mengagumi
dan
memahami
keteraturan
dan
kompleksitas
ciptaan
Tuhan
tentang proses-proses yang terjadi
pada tubuh mahluk hidup di
tingkat seluler dan menjaga
keteraturan
tersebut
sebagai
tindakan pengamalan menurut
agama yang dianutnya.
2.1 Berperilaku ilmiah (jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli,
santun, ramah lingkungan,
gotong royong, kerjasama, cinta
damai, responsif dan proaktif
dalam melakukan percobaan dan
diskusi di dalam kelas maupun
di luar kelas.
3.1
Menjelaskan pengaruh faktor
internal dan faktor eksternal
terhadap
pertumbuhan
dan
perkembangan makhluk hidup
1.1.1 Menghargai pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan sebagai
wujud rasa syukur kepada Tuhan
atas karunia-Nya.
4.1
Menyusun
laporan
hasil
percobaan
tentang
pengaruh
faktor eksternal terhadap proses
pertumbuhan dan perkembangan
tanaman
4.1.1. Melaksanakan percobaan
tentang faktor luar yang
mempengaruhi pertumbuhan
tanaman.
4.1.2 Melakukan presentasi hasil
percobaan.
4.1.3 Menyusun laporan hasil
percobaan secara ilmiah dengan
penulisan ilmiah yang benar.
2.
3.
4.
2.1.1 Menunjukkan perilaku ilmiah,
meliputi teliti,jujur,tanggung jawab
dan bekerja sama dalam melakukan
diskusi dan percobaan.
3.1.1.Menjelaskan proses
pertumbuhan dan perkembangan
makhluk hidup
3.1.2 Menjelaskan faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan makhluk hidup
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1.2.1.1 Melalui refleksi siswa dapat mensyukuri dan menghargai pertumbuhan
dan perkembangan tumbuhan menurut agama yang dianutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
2.1.1.1 Melalui kegiatan diskusi kelompok, peserta didik dapat menunjukkan
perilaku ilmiah meliputi kerja sama, santun, toleran, responsif,proaktif
dan bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan
membuat keputusan.
3.1.1.1 Melalui studi pustaka peserta didik dapat menjelaskan proses pertumbuhan
dan perkembangan tumbuhan dengan tepat.
3.1.2.1 Melalui kegiatan diskusi kelompok, peserta didik mampu menjelaskan
faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
makhluk hidup.
4.1.1.1 Setelah membuat rancangan percobaan, siswa dapat melaksanakan
percobaan sesuai prosedur.
4.1.2.1. Setelah melaksanakan percobaan, siswa mempresentasikan hasil
percobaan di depan kelas.
4.1.3.1 Setelah melaksanakan praktikum, siswa mampu melaporkan hasil
percobaan yang telah dilakukan secara tertulis dengan menggunakan
penulisan yang benar.
D. MATERI AJAR
 Proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
a. Pertumbuhan dan perkembangan bakal biji dan bakal buah (awal)
b. Pertumbuhan primer dan sekunder
 Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan yaitu faktor dalam (internal)
meliputi genetis (hereditas) dan proses fisiologis individu yang bersifat
spesifik. Faktor luar meliputi pengaruh iklim, tanah, dan biota tempat
tumbuhan berada.
 Merancang dan melaksanakan percobaan pengaruh faktor luar terhadap
pertumbuhan tanaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
E.PENDEKATAN, MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan
: Scientific
2. Metode
:5M
F. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER BELAJAR
1. Media
: power point dan papan tulis
2. Alat dan bahan : laptop, viewer, LKS
3. Sumber belajar : Buku cetak Biologi Kelas XII dan internet
G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1 ( 2 x 45 menit )
Tahap
Pendahuluan
Kegiatan Pembelajaran
Alokasi Waktu
- Memberi salam
- Doa
- Dilanjutkan dengan mengecek
kehadiran siswa
- Mengecek
kesiapan
siswa
untuk belajar
Apersepsi
- Guru bertanya kepada siswa :
“
Pernahkah
memperhatikan
kalian
anak
kecil
yang tumbuh semakin besar
atau melihat tanaman yang
kecil menjadi besar? “
Motivasi
10 menit
- Guru bertanya kepada siswa : “
Mengapa mereka bisa semakin
besar? Apa yang dimaksud
dengan
pertumbuhan
dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Tahap
Kegiatan Pembelajaran
Alokasi Waktu
perkembangan?”
- Menyampaikan
Orientasi
tujuan
atau
materi yang akan dibahas.
- Siswa diminta untuk membuat
Mengorganisasi
kelompok
Mengamati
-Siswa
mengamati
pertumbuhan
pada
video
tumbuhan
mangga.
Menanya
Inti
-Guru menuntun siswa untuk
merumuskan pertanyaan.
-Guru
merespon
pertanyaan
siswa
Mengumpulkan informasi
-Guru
mempersilahkan
secara
berkelompok
siswa
mencari
referensi untuk mengerjakan LKS
mengenai faktor internal dan
eksternal
yang
mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan.
Mengasosiasi
-Siswa
berdikusi
mengerjakan
LKS.
Mengkomunikasikan
-Salah satu anggota kelompok
mempresentasikan hasil diskusi
kelompok.
70 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Tahap
Kegiatan Pembelajaran
Alokasi Waktu
-Guru mengklarifikasi bila belum
tepat dan memberi penguatan
bagi hasil presentasi yang benar.
Penutup
Merangkum
-Guru mengajak siswa untuk
menyampaikan
rangkuman
10 menit
materi yang dibahas.
Evaluasi
-Diajukan beberapa pertanyaan
untuk
melihat
seberapa
pemahaman siswa.
Tindak Lanjut
-Guru memberikan tugas untuk
membaca rancangan percobaan
mengenai
pertumbuhan
dan
perkembangan tumbuhan.
Pertemuan 2 ( 2 x 45 menit)
Tahap
Pendahuluan
Kegiatan Pembelajaran
Alokasi Waktu
- Memberi salam
- Doa
- Dilanjutkan dengan mengecek
kehadiran siswa
-Mengecek kesiapan siswa untuk
belajar
Apersepsi
-Guru mengajukan pertanyaan
pada
siswa
mengenai
materi
pelajaran sebelumnya.
Motivasi
-Guru
menayangkan
gambar
pertumbuhan kecambah dalam
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Tahap
Kegiatan Pembelajaran
Alokasi Waktu
gelas air mineral.
Orientasi
- Menampilkan tujuan atau ruang
lingkup
materi
yang
akan
dibahas.
Mengorganisasi
-Siswa diminta untuk membentuk
kelompok.
Mengamati
-Mengamati penjelasan mengenai
kerja
ilmiah
percobaan
pertumbuhan dan perkembangan
tanaman.
Inti
Menanya
-Memberikan
pertanyaan
mengenai langkah-langkah kerja
percobaan.
Mengumpulkan Informasi
-Melaksanakan percobaan yang
telah disusun.
-Melakukan
pengamatan
percobaan dan mencatat data
yang dihasilkan.
Mengasosiasi
-Mengolah data hasil percobaan
tentang pengaruh
faktor
luar
terhadap pertumbuhan tanaman.
-Menarik kesimpulan dari hasil
percobaan.
Mengkomunikasikan
-Siswa mempresentasikan hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Tahap
Kegiatan Pembelajaran
percobaan di depan kelas.
-Siswa
melaporkan
hasil
percobaan dalam bentuk laporan
tertulis.
Penutup
Merangkum
-Guru
membimbing
merangkum
butir-butir
siswa
hasil
percobaan
Apresiasi
-Guru meminta semua murid
untuk bertepuk tangan atas usaha
belajar hari ini.
Refleksi
-Siswa diminta mengungkapkan
manfaat pelajaran atau materi
yang
diperoleh
atas
materi
pertemuan ini.
Tindak lanjut
-Siswa
diminta
percobaan
direncanakan.
H. PENILAIAN HASIL BELAJAR
1. Jenis/ Teknik Penilaian
a. Kognitif
: Tes tertulis
b. Afektif
: Lembar observasi
c. Psikomotorik : Kinerja
2. Bentuk Instrumen
a. Lembar Kerja Siswa ( LKS)
yang
melakukan
telah
Alokasi Waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
b. Rubrik Penilaian
c. Pedoman skoring
I. LAMPIRAN
1. Lembar Kerja Siswa ( LKS )
2. Instrumen Penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Nama Anggota:
Lampiran 3
1...........................................
2...........................................
LEMBAR KERJA SISWA 1
3............................................
4............................................
5.............................................
A. Judul
: Pertumbuhan dan perkembangan serta faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
B. Tujuan
: -Siswa dapat menjelaskan faktor internal dan eksternal yang mem
pengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
-Siswa dapat menganalisi hubungan faktor internal dan faktor eks
ternal yang mempengarui pertumbuhan dan perkembangan tana
man.
C. Alat dan Bahan: Alat tulis, video, LKS
D. Langkah Kerja
1. Bergabunglah dalam kelompok yang telah ditentukan.
2. Perhatikan video yang telah ditayangkan.
3. Diskusikanlah faktor eksternal yang anda temukan pada video tersebut
dan faktor internalnya menurut kelompok.
4. Presentasikan hasil diskusi di depan kelas.
E. Pertanyaan Diskusi
1. Jelaskan maksud dari pertumbuhan dan perkembangan tanaman!
2.
Tuliskan dan jelaskan faktor eksternal dari video dan faktor internalnya
yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman!
3. Bagaimana interaksi
antara faktor internal
dan eksternal
yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
F. Kesimpulan
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Nama Anggota:
1...........................................
LEMBAR KERJA SISWA 2
2...........................................
3............................................
4............................................
5.............................................
A. Judul
: Melakukan rancangan percobaan pengaruh faktor luar yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
B. Tujuan
:
1. Siswa mampu melaksanakan rancangan percobaan mengenai pengaruh
faktor eksternal terhadap pertumbuhan tanaman.
2. Siswa mampu membuat laporan ilmiah berdasarkan hasil percobaan.
C. Alat dan Bahan:
-
Gelas beker
-
Kertas saring
-
Alat tulis
-
Benang
-
Biji kacang merah
-
Biji jagung
D. Langkah Kerja
1. Rendamlah biji kacang merah dan jagung selama 24 jam
2. Siapkan kertas saring berukuran 20 cm x 20 cm
3. Letakkan lima biji kacang merah dan jagung pada kertas saring yang
berbeda.
4. Lipat kertas saring dan ikat agar biji tidak keluar.
5. Masukkan biji yang berada dalam kertas saring ke dalam gelas beker yang
berisi air secukupnya. Usahakan bugkus tersebut terapung atau ada bagian
kacang merah dan jagung yang berada di atas air (dapat dilakukan dengan
memberi pemberat).
6. Letakkan
gelas
beker
tersebut
pada
kondisi
lingkungan
yang
berbeda,misalnya di tempat gelap dan terang. Hipotesis apa yang dapat
dibuat?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
7. Setelah tiga hari,buka lipatan kertas saring dan amati pertumbuhannya.
8. Ukur panjang batang dan akar yang terbentuk (cm) dengan bantuan benang
dan mistar.
E. Pertanyaan Diskusi
1. Bagaimana proses pertumbuhan serta perkembangan biji kacang merah dan
biji jagung?
2. Berdasarkan hasil yang diperoleh, apakah hipotesis yang dibuat di awal
percobaan terbukti benar?
3. Buatlah laporan percobaan berdasarkan penulisan ilmiah.
F. Kesimpulan
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Lampiran 4
KISI-KISI SOAL
Indikator
C1
Menjelaskan
√
proses
pertumbuhan
dan
perkembangan
makhluk
hidup
Menjelaskan
faktor
pertumbuhan
dan
perkembangan
makhluk
hidup
Membuat
rancangan
percoban
tentang
pengaruh luar
terhadap
pertumbuhan
tanaman.
C2
C3
C4
Nomor Kunci
Bentuk
Soal
Jawaban
Soal
1
D
PG
5
C
PG
2
B
PG
4
C
PG
3
D
PG
√
1
Terlampir Essay
√
2
Terlampir Essay
√
√
√
√
C5
C6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Soal-Soal Test
I. PILIHAN GANDA
1. Seorang siswa menanam beberapa biji dengan dipendam 1 cm dalam tanah.
Setelah beberapa hari tumbuh pucuk daun. Ia kemudian menggali benih
tersebut dan nampak sepasang kotiledon masih tersisa di dalam tanah.
Berdasarkan gejala yang teramati tersebut dapat disimpulkan bahwa tipe
perkecambahannya adalah...
a. Epikotil
d. Hipogeal
b. Hipokotil
e. Radikula
c. Epigeal
2. Perhatikan data pengamatan panjangtanaman kacang hijau pada dua pot selama
10 hari berikut:
Hari
kePot
A(cm)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
–
0,4 1,8 2,6 3,1 4,9 5,9 6,5 7,2 7,7
Pot
B(cm)
0,2 0,5 2,4 3,1 4,2 6,1 8,2 8,9 10,3 11,5
Keterangan: Pot A:
Pot B:
– Berisi tanah gembur
– Berisi sekam padi + pasir
– Diletakkan di tempat terang
– diletakkan di tempat teduh
– Temperatur udara 25 °C
– Temperatur udara 24°C
Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan tanaman
kacang hijau dipengaruhi oleh ….
a. jenis tanaman
b. cahaya
c.
media dalam pot
d.
umur tanaman
e. suhu lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
3. Selama musim kemarau panjang pohon jati dan pohon kedondong
menggugurkan daunnya. Hal ini disebabkan terkonsentrasinya hormon pada
bagian kuncup untuk menghambat pembelahan sel. Hormon yang dimaksud
adalah
a. Auksin
c. Sitokinin
b. Giberelin
d. Absisat
e. Etilen
4. Dua stek batang tanaman mawar ditanam pada 2 pot (A dan B) dengan media
tanam sekam padi. Setelah tumbuh tunas pada pot A diberi pupuk urea,
sedangkan pada pot B tidak diberi urea. Setelah 1 bulan temyata tanaman
mawar pada pot A tumbuh lebih cepat daripada tanaman mawar pada pot B.
Unsur hara apa yang menyebabkan peningkatan pertumbuhan tanaman mawar?
a. Fosfor
c. Nitrogen
b. Sulfur
d. Hidrogen
e.Karbon
5. Biji kacang hijau direndam dalam air selama 2 jam, lalu dipindahkan ke dalam
wadah tertutup. Beberapa hari kemudian biji mengalami perkecambahan. Peran
air pada proses perkecambahan biji tersebut adalah
a. merangsang kerja auksin
b. menyerap zat makanan dalam biji
c. merangsang metabolisme embrio dalam biji untuk tumbuh
d. mengandung zat mak anan untuk pertumbuhan embrio
e. menguraikan zat amilum dalam biji
II. ESSAY
1. Ada 4 tanaman tomat yang ditempatkan pada dua tempat yang berbeda. 2
tanaman ditempatkan di tempat terang dan 2 tanaman lainnya di tempat yang
gelap. Saat
diamati, tanaman tomat tersebut memiliki pertumbuhan yang
berbeda. Tanaman tomat yang ditanam pada tempat terang memiliki
pertumbuhan yang lebih baik dari tanaman di tempat gelap. Menurutmu, faktor
apa yang mempengaruhi terjadinya perbedaan tersebut? Jelaskan! (20)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
2. Seorang pecinta sayur hendak menanam sayur sawi di kebunnya dengan
menggunakan media tanah aluvial dan media sekam+pasir untuk melihat tanah
yang lebih baik untuk tanaman sawinya. Buatlah rencana penelitian
berdasarkan teks tersebut dengan format : (30)
a. Judul penelitian
b. Rumusan masalah
c. Hipotesis
d. Variabel bebas dan variabel terikat
KUNCI JAWABAN
II.Essay
1. Faktor dalam yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman tomat pada tempat
gelap tersebut adalah hormon auksin. Auksin berperan dalam merangsang
pemanjangan sel pada daerah titik tumbuh. Hormon auksin lebih berperan pada
tanaman di tempat gelap karena auksin tidak dapat aktif dengan baik pada tempat
yang terang. Sedangkan faktor luar yang mempengaruhi adalah cahaya . Hal ini
karena tanaman ditempatkan pada tempat yang berbeda. Tanaman di tempat
terang lebih medapat cahaya sedangkan di tempat gelap kurang/tidak mendapat
cahaya sehingga berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman tomatnya.
2. Judul penelitian
: Pengaruh media tanah aluvial dan sekam+pasir terhadap
pertumbuhan tanaman sawi.
Rumusan masalah : Apakah ada pengaruh perbedaan media tanah aluvial dan
sekam+pasir terhadap pertumbuhan tanaman sawi?
Hipotesis
: Ada pengaruh perbedaan media tanah aluvial dan
sekam+pasir terhadap pertumbuhan tanaman sawi.
Variabel bebas
: media tanah aluvial dan media sekam+pasir
Variabel terikat
: pertumbuhan tanaman sawi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Rubrik Penilaian
A. Pilihan Ganda
No.
1
Skor
Aspek
10
Menjawab benar
0
Tidak menjawab dengan benar atau tidak
menjawab sama sekali
2
10
Menjawab benar
0
Tidak menjawab dengan benar atau tidak
menjawab sama sekali
3
10
Menjawab benar
0
Tidak menjawab dengan benar atau tidak
menjawab sama sekali
4
10
Menjawab benar
0
Tidak menjawab dengan benar atau tidak
menjawab sama sekali
5
10
Menjawab benar
0
Tidak menjawab dengan benar atau tidak
menjawab sama sekali
B.Essay
No
1
Skor
Aspek
20
Jika menjawab faktor internal hormon auksin,
penjelasan kerja hormon, faktor eksternal
cahaya dan menjelaskan pengaruhnya.
15
Jika menjawab benar tiga poin
5
Jika menjawab 1 poin
0
Tidak menjawab sama sekali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
No
Skor
Aspek
30
Menjawab benar dan lengkap judul penelitian,
2
rumusan masalah, hipotesis, variabel bebas,
variabel terikat.
18
Menjawab benar tiga poin
6
Menjawab benar satu poin
0
Tidak menjawab sama sekali
Penilaian Test
No. Nama
Siswa
Butir Soal
1
2
3
4
5
Jumlah Nilai
1
2
Skor
Siswa
Skor
1
2
3
4
5
dst
Nilai : Jumlah skor yang diperoleh x 100
Skor maksimal
Instrumen Penilaian Observasi
Pengamatan Afektif
No
Nama Siswa
Aspek yang Dinilai
Kerjasama
Disiplin
Tanggung
jawab
1
2
3
dst
Kategori :
3 = baik
2 = cukup
1 = kurang
Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Nilai
: Jumlah skor yang diperoleh x 100
Skor maksimal
Keterangan:
Nilai
91-100
81-90
71-80
60-70
< 60
Kategori
Amat baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat Kurang
Rubrik Penilaian Afektif
Aspek
yang
Dinilai
Kerja sama
Skor
Indikator
3
Mampu
berdinamika
dalam
kelompok,mengerjakan tugas kelompok dan
menghargai pendapat.
Jika hanya 2 indikator yang terlihat
Jika hanya 1 indikator yang terlihat
Mengikuti pelajaran tepat waktu, patuh terhadap
peraturan yang berlaku,mengerjakan dan
mengumpulkan tugas tepat waktu.
Jika hanya 2 indikator yang terlihat
Jika hanya 1 indikator yang terlihat
Memahami
materi/pembahasan
kelompok,
mengerjakan dan mengumpulkan tugas,
menerima resiko dari tindakan yang diperbuat.
Jika hanya 2 indikator yang terlihat
Jika hanya 1 indikator yang terlihat
Disiplin
2
1
3
Tanggung jawab
2
1
3
2
1
Penilaian Kegiatan Percobaan
Judul Kegiatan
:
Hari/ Tanggal
:
Kelas
:
No
Nama
Persiapan
1
2
dst
Aspek Penilaian
Pelaksanaan Hasil
Jumlah
Skor
Nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Rubrik Penilaian Kegiatan Percobaan
Aspek
Persiapan
3
Skor
Pelaksanaan
2
1
3
Hasil
2
1
3
2
1
Nilai
Indikator
Pemilihan alat dan bahan tepat, menggunakan jas
lab, mulai tepat waktu.
Jika dua indikator yang terlihat
Jika hanya satu indikator yang terlihat
Langkah kerja pelaksanaan tepat, waktu
pelaksanaan yang tepat, menjaga tata tertib lab
Jika hanya dua indikator yang terlihat
Hanya satu indikator yang terlihat
Data dan kesimpulan sesuai, analisis data sesuai
dengan parameter yang diukur, mengunakan bahasa
yang mudah dipahami.
Jika hanya dua indikator yang terlihat
Hanya satu indikator yang terlihat
: Jumlah skor yang diperoleh x 100
Skor maksimal
Penilaian Kegiatan Presentasi
No Kelompok
Aspek yang dinilai
Skor
Kekompakan
Bahasa
Isi
Menjawab
yang
Presentasi Pertanyaan
Digunakan
1
2
dst
Rubrik Penilaian Kegiatan Presentasi
Aspek
Kekompakan
Skor
Indikator
3
Kompak dalam menyampaikan presentasi, semua
anggota
kelompok
mendapat
bagian
dalam
presentasi,semua anggota kompak dalam mencari
jawaban pertanyaan
2
Jika hanya 2 indikator yang terlihat
1
Jika hanya 1 indikator yang terlihat
Penyampaian presentasi menggunakan bahasa yang
Bahasa yang 3
sopan, bahasa yang digunakan jelas dan sesuai dengan
digunakan
EYD.
2
Jika hanya 2 indikator yang terlihat
1
Jika hanya 1 indikator yang terlhat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Aspek
Isi Presentasi
Menjawab
Pertanyaan
Skor
3
2
1
3
2
1
Indikator
Sesuai dengan topik atau permasalahan, jelas dan sopan
Jika hanya 2 indikator yang terlihat
Jika hanya 1 indikator yang terlihat
Menjawab sesuai pertanyaan yang diajukan, semua
anggota kelompok dapat menjawab pertanyaan yang
diajukan, menjawab pertanyaan dengan singkat dan
jelas
Jika hanya 2 indikator yang terlihat
Jika hanya 1 indikator yang terlihat
Rubrik Penilaian Laporan Praktikum
Aspek yang
dinilai
Sistematika
Penuliasan
Laporan
Data
Pengamatan
Skor
Indikator
5
Penulisan
laporan
sesuai
dengan
format,lengkap,sistematik,bahasa
yang
digunakan
komunikatif, dasar teori sesuai dengan tujuan praktikum
Jika hanya 4 indikator yang terlihat
Jika hanya 3 indikator yang terlihat
Jika hanya 3 indikator yang terlihat
Jika hanya 1 indikator yang terlihat
Melampirkan data ,data yang disajikan jelas,mudah
dipahami, disajikan dalam bentuk tabel atau grafik,
sesuai dengan hasil percobaan
Jika hanya 4 indikator yang terlihat
Jika hanya 3 indikator yang terlihat
Jika hanya 2 indikator yang terlihat
Jika hanya 1 indikator yang terlihat
Pembahasan berhubungan dengan literatur yang
digunakan,sesuai hasil percobaan,bahasa yang digunakan
komunikatif, jelas dan mudah dipahami.
Jika hanya 4 indikator yang terlihat
Jika hanya 3 indikator yang terlihat
Jika hanya 2 indikator yang terlihat
Jika hanya 1 indikator yang terlihat
Kesimpulan
sesuai
dengan
tujuan
percobaan,pembahasan,berdasarkan pengamatan, ringkas
dan komunikatif.
Jika hanya 4 indikator yang terlihat
Jika hanya 3 indikator yang terlihat
Jika hanya 2 indikator yang terlihat
Jika hanya 1 indikator yang terlihat
Tepat waktu
Terlambat pengumpulan 1 hari
4
3
2
1
5
Pembahasan
4
3
2
1
5
Kesimpulan
4
3
2
1
5
Ketepatan
pengumpulan
4
3
2
1
5
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Aspek yang
dinilai
laporan
Nilai
Skor
3
2
1
Indikator
Terlambat pengumpulan 2 hari
Terlambat pengumpulan 3 hari
Terlambat pengumpulan 4 hari
: jumlah skor yang diperoleh x 80
Skor maksimal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Lampiran 5
Tanggal
01/04/2017
08/04/2017
15/04/2017
22/04/2017
29/04/2017
06/05/2017
13/05/2017
PJB
Tanggal
01/04/2017
08/04/2017
15/04/2017
22/04/2017
29/04/2017
06/05/2017
13/05/2017
PJB
Tabel Data Pertambahan Jumlah Daun Tanaman Okra Hijau
K1
5
7
10
15
16
21
28
23
Kontrol
K2 K3 K4 k5
5
5
5
5
8
8
8
9
11 10 13 11
16 17 16 17
24 20 20 21
28 25 28 27
28 30 30 28
23 25 25 23
A1
5
7
10
16
22
25
26
21
Aluvial
RataTotal
Rata
A2 A3 A4 A5
5
5
5
5
25
5
7
8
7
7
36
7,2
9 14 11 11
55
11
15 22 18 18
89
17,8
20 29 24 20
115
23
25 31 29 26
136
27,2
25 32 29 27
139
27,8
20 27 24 22
114
22,8
Total
25
40
55
81
101
129
144
119
RataRata
5
8
11
16,2
20,2
25,8
28,8
23,8
Tanggal
01/04/2017
08/04/2017
15/04/2017
22/04/2017
29/04/2017
06/05/2017
13/05/2017
PJB
Tanggal
01/04/2017
08/04/2017
15/04/2017
22/04/2017
29/04/2017
06/05/2017
13/05/2017
PJB
Mediteran
M1 M2 M3 M4 M5
5
5
5
5
5
7
7
7
7
7
8
9 10
8
7
17 15 14 13 14
25 21 21 21 22
26 26 26 24 27
31 27 30 30 30
26 22 25 25 25
R1
5
7
9
14
17
21
28
23
Regosol
R2 R3 R4 R5
5
5
5
5
7
7
6
8
7 10
7
8
9 14 14 16
18 24 19 23
23 27 21 27
25 32 23 29
20 27 18 24
Total
25
35
42
73
110
129
148
123
Total
25
35
41
67
101
119
137
112
RataRata
5
7
8,4
14,6
22
25,8
29,6
24,6
RataRata
5
7
8,2
13,4
20,2
23,8
27,4
22,4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Lampiran 6
Tanggal
K1
01/04/2017
08/04/2017
15/04/2017
22/04/2017
29/04/2017
06/05/2017
13/05/2017
Jumlah
0
6
8
7
8
18
11
58
Tabel Data Pertambahan Tinggi Tanaman Okra Hijau
Kontrol
K2 K3 K4
0
7
5
9
7
15
22
65
0
7
8
7
10
10
20
62
0
6
6
8
11
16
14
61
K5
x
0
0
7 6,6
5 6,4
9
8
6
12
19 15,6
16 16,6
62 61,6
Mediteran
Aluvial
Mi M2 M3 M4 M5
0
5
7
9
10
15
7
53
0
5
7
9
11
8
25
65
0
6
7
7
12
8
12
52
0
5
8
9
15
12
2
51
x
0
0
6
5,4
7
7,2
9
8,6
10
11,6
10 10.6
12
11,6
54
55
Regosol
A1 A2 A3 A4 A5
0
6
6
11
9
21
18
71
0
4
6
9
14
17
14
64
0
7
9
9
10
14
18
67
0
5
5
10
11
23
14
68
0
4
8
8
15
19
16
70
x
0
5,2
6,8
9,4
11,8
18,8
16
68
R1 R2 R3 R4 R5
0
6
6
9
11
14
14
62
0
6
5
2
10
11
9
43
0
6
7
10
12
16
9
60
0
6
6
10
15
19
13
69
0
6
8
9
13
16
16
68
x
0
6
6,4
8
12,2
15,2
12,2
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Lampiran 7
Tabel Data Tinggi Batang Tanaman Okra Hijau
Kontrol
Mediteran
Tanggal
01/04/2017
08/04/2017
15/04/2017
22/04/2017
29/04/2017
06/05/2017
13/05/2017
K1
22
28
36
43
51
69
80
K2
23
30
35
44
51
66
88
K3
23
30
38
45
55
65
85
K4
24
30
41
49
60
76
90
K5
23
30
35
44
50
69
85
x
23
29,6
37
45
53,4
69
85,6
M1 M2 M3 M4 M5
13 11 12 13 12
18 16 18 18 18
25 23 25 26 25
34 32 32 35 34
44 43 44 50 44
59 51 52 62 54
66 76 64 64 66
Aluvial
x
12,5
17,6
24,8
33,4
45
55,6
67,2
A1
11
17
24
35
44
65
83
A2
12
16
22
31
45
62
76
A3
11
18
27
36
46
60
78
Regosol
A4
12
17
22
32
43
60
74
A5
12
16
24
32
47
66
82
x
11,6
16,8
23,8
33,2
45
62,6
78,6
R1
12
18
26
35
46
60
74
R2
11
17
22
24
34
45
54
R3
10
16
23
33
45
61
70
R4
11
17
23
33
48
67
80
R5
12
18
26
35
48
64
80
x
11,2
17,2
24
32
44,2
59,4
71,6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Lampiran 8
Data Jumlah Buah Okra Hijau
Kontrol
Panen
K1
K2
K3
Mediteran
K4
x
K5
M1
M2
M3
Aluvial
M4
M5
x
A1
A2
A3
Regosol
A4
A5
x
R1
R2
R3
R4
x
R5
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1,2
1
2
1
1
1
1,2
2
1
1
1
2
1
1,2
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
1
1,4
1
1
1
1
1
1
3
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
2
1
1,4
4
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1,2
1
1
2
1
2
1,6
1
1
1
1
2
1,2
5
2
1
1
1
1
1,2
1
1
1
1
1
1
2
2
3
1
2
2
1
1
2
1
2
1,4
JUMLAH
6
5
5
6
5
5,4
5
5
5
5
6
5,2
6
6
10
6
7
7
5
7
6
6
7
6,2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Lampiran 9
Data Berat Basah Buah Okra Hijau
Panen
Kontrol
Panen
K1
K2
1
15,01
10,41
5,12
5,22
4,24
8
2
14,13
7,16
12,09
16,4
11,44
12,24
3
5,17
5,12
4,3
12,46
14
8,21
4
8,86
8,38
5,75
7,58
11,54
8,42
5
23,62
18,23
12,89
6,42
9,91
14,21
JUMLAH
66,79
72,07
40,15
56,28
51,13
57,28
Panen
K3
K4
RataRata
K5
Aluvial
A1
A2
A3
A4
RataRata
A5
1
8,66
4,95 15,57
5,98
8,76 13,58
2
4,57
6,32 16,33
23,9
16,2 13,46
3
4,64 11,19
5,18
4,25
4,14
5,88
4
11,8
6,63 17,55
6,69
11,6
3,65
5
13,4 10,74 33,62
16,3
7,6 16,33
JUMLAH
43,1 39,83 88,25
57,1
48,3 55,31
1
2
3
4
5
JUMLAH
Mediteran
M1
8,56
12,71
3,91
4,27
6,72
36,17
RataM2
M3
M4
M5
Rata
8,22 4,69 8,15 4,42
6,8
11,44 10,91 12,4
6,3
10,75
5,1 11,7 6,68 9,42
7,36
6,31 7,56 4,97 24,12
9,44
11,18 15,2 9,74 5,31
9,63
42,25 50,1 41,94 49,57
44,06
Panen
1
2
3
4
5
JUMLAH
Regosol
R1
8,78
12,2
4,71
4,99
6,1
36,8
R2
R3
R4
R5
9,25 7,97 4,48
9,34
14,83 8,06 10,4 16,95
20,93 4,99 21,5
7,6
5,03
6,1 7,55 16,21
10,72 8,02 8,12 23,14
61,15 35,14 41,2 73,24
RataRata
7,96
12,48
11,94
7,97
11,22
49,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Lampiran 10
Uji Normalitas Distribusi Data Tinggi Tanaman, Jumlah Daun, Jumalah
Buah, dan Berat Basah Buah
1. Tinggi Tanaman
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
tinggitanama
n
N
Normal Parameters
Most Extreme
Differences
a,b
Mean
Std.
Deviation
Absolute
Positive
Negative
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
20
61,1500
7,43587
,139
,093
-,139
,620
,837
2. Jumlah Daun
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
jumlahdau
n
N
20
Mean
23,4000
a,b
Normal Parameters
Std.
2,39297
Deviation
Absolute
,148
Most Extreme
Positive
,102
Differences
Negative
-,148
Kolmogorov-Smirnov Z
,662
Asymp. Sig. (2-tailed)
,772
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
3.
Jumlah Buah
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
jumlahbua
h
N
20
Mean
1,2000
a,b
Normal Parameters
Std.
,25955
Deviation
Absolute
,250
Most Extreme
Positive
,250
Differences
Negative
-,220
Kolmogorov-Smirnov Z
1,118
Asymp. Sig. (2-tailed)
,164
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
4. Berat Basah Buah
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
beratbasah
N
20
Mean
9,9765
a,b
Normal Parameters
Std.
3,18295
Deviation
Absolute
,138
Most Extreme
Positive
,138
Differences
Negative
-,081
Kolmogorov-Smirnov Z
,615
Asymp. Sig. (2-tailed)
,843
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Berdasarkan hasil uji normalitas ditunjukkan bahwa tinggi batang, data
jumlah daun, jumlah buah, dan berat basah buah okra hijau berdistribusi normal
karena nilai sig > 0.05.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Lampiran 11
Uji Homogenitas Data Tinggi Batang, Jumlah Daun, Jumlah Buah
dan Berat Basah Buah
1. Tinggi Tanaman
Test of Homogeneity of Variances
tinggitanaman
Levene
df1
df2
Sig.
Statistic
1,621
3
16
,224
Tabel di atas menunjukan homogenitas varians yang dihasilkan dengan nilai level
statistik 1,621 dan nilai sig 0,224 > 0,05 pada level probabilitas yang berarti
bahwa perlakuan setiap media tanah terhadap tinggi tanaman okra hijau memiliki
varians yang sama ( homogen).
2. Jumlah Daun
Test of Homogeneity of Variances
Jumlahdaun
Levene
df1
df2
Sig.
Statistic
2,517
3
16
,095
Tabel di atas menunjukan homogenitas varians yang dihasilkan dengan nilai level
statistik 2,517 dan nilai sig 0,095 > 0,05 pada level probabilitas yang berarti
bahwa perlakuan setiap media tanah terhadap jumlah daun okra hijau memiliki
varians yang sama ( homogen).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
3. Jumlah Buah
Test of Homogeneity of Variances
Jumlahbuah
Levene
df1
df2
Sig.
Statistic
3,586
3
16
,067
Tabel di atas menunjukan homogenitas varians yang dihasilkan dengan nilai level
statistik 3,586 dan nilai sig 0,067 > 0,05 pada level probabilitas yang berarti
bahwa perlakuan setiap media tanah terhadap jumlah buah okra hijau memiliki
varians yang sama ( homogen).
4. Berat Basah Buah
Test of Homogeneity of Variances
beratbasah
Levene
df1
df2
Sig.
Statistic
8,997
3
16
,001
Tabel di atas menunjukan homogenitas varians yang dihasilkan dengan nilai level
statistik 8,997 dan nilai sig 0,001 < 0,05 pada level probabilitas yang berarti
bahwa perlakuan setiap media tanah terhadap berat basah buah okra hijau tidak
memiliki varians yang sama (tidak homogen).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Lampiran 12
Uji ANOVA Terhadap Tinggi Batang Tanaman Okra Hijau
ANOVA
tinggitanaman
Sum of
Squares
df
Mean
Square
F
Sig.
Between
431,350
3
143,783
3,715
,033
Groups
Within Groups
619,200
16
38,700
Total
1050,550
19
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai sig 0,033 < 0,05 pada level
probabilitas. Hal ini berarti bahwa jenis tanah yang berbeda mempengaruhi tinggi
batang tanaman okra hijau secara signifikan maka hipotesis diterima.
tinggitanaman
Duncan
perlakua
n
N
Subset for alpha =
0.05
1
2
MED
5 55,0000
REG
5 60,0000 60,0000
K
5 61,6000 61,6000
ALU
5
68,0000
Sig.
,130
,071
Means for groups in homogeneous subsets
are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size =
5,000.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Lampiran 13
Uji ANOVA Terhadap Jumlah Daun Tanaman Okra Hijau
ANOVA
Jumlahdaun
Sum of
Squares
df
Mean
Square
F
Sig.
Between
14,800
3
4,933
,840
,492
Groups
Within Groups
94,000
16
5,875
Total
108,800
19
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai sig 0,492 > 0,05 pada level
probabilitas. Hal ini berarti bahwa jenis tanah yang berbeda tidak mempengaruhi
jumlah daun tanaman okra hijau secara signifikan maka hipotesis ditolak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Lampiran 14
Uji ANOVA Terhadap Jumlah Buah Tanaman Okra Hijau
ANOVA
jumlahbuah
Sum of
Squares
df
Mean
Square
F
Sig.
Between
,496
3
,165
3,374
,045
Groups
Within Groups
,784
16
,049
Total
1,280
19
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai sig 0,045 < 0,05 pada level
probabilitas. Hal ini berarti bahwa jenis tanah yang berbeda mempengaruhi tinggi
batang tanaman okra hijau secara signifikan maka hipotesis diterima.
jumlahbuah
Duncan
perlakua
n
N
Subset for alpha =
0.05
1
2
med
5
1,0400
k
5
1,0800
reg
5
1,2400
1,2400
alu
5
1,4400
Sig.
,194
,172
Means for groups in homogeneous subsets
are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size =
5,000.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Lampiran 15
Uji Kruskal Wallis Terhadap Jumlah Buah Tanaman Okra Hijau
Ranks
perlakuan
N
beratbasah
k
med
alu
reg
Total
Mean
Rank
5
5
5
5
20
11,60
8,00
11,60
10,80
Test Statisticsa,b
beratbasah
Chi1,251
Square
df
3
Asymp.
,741
Sig.
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable:
perlakuan
Nilai p value ( Asymp.Sig.) menunjukkan 0,741 > 0,05 . Hal ini berarti perlakuan
dengan media jenis tanah yang berbeda tidak memberi pengaruh terhadap berat
basah buah okra.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Lampiran 16
Pengambilan jenis
tanah
Semaian Okra Hijau
DOKUMENTASI
Kumpulan jenis
tanah yang sudah
diambil.
Tanaman okra
yang telah
dipindahkan ke
lahan
Penjemuran jenis
tanah
Tanaman okra
hijau yang
bercabang dan
berbuah
Buah okra hijau yang
ditimbang dengan timbangan
digital
Download