kadin - Badan Pengawas Obat dan Makanan

advertisement
KESEPAKATAN BERSAMA
ANTARA
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA
DENGAN
KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI (KADIN) INDONESIA
NOMOR : HK .00 . 04 . 23 . 2292
NOMOR : MoU/032/DP/III/2007
TENTANG
KEMITRAAN SOSIALISASI MUTU DAN KEAMANAN OBAT, OBAT
TRADISIONAL, KOSMETIKA, PRODUK KOMPLEMEN DAN PRODUK
PANGAN DI INDONESIA
Pada hari ini Minggu, tanggal dua puluh lima bulan Maret tahun dua ribu tujuh,
bertempat di Jakarta, yang bertanda tangan di bawah ini :
HUSNIAH R. THAMRIN AKIB
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan,
yang berkedudukan di . Jl. Percetakan Negara
No. 23 Jakarta, dalam hal ini bertindak untuk
dan atas nama Badan Pengawas Obat dan
Makanan.
Selanjutnya
disebut
sebagai
PIHAK PERTAMA
MOHAMAD S. HIDAYAT
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri
Indonesia yang berkedudukan di Jl. HR.
Rasuna Said X-5 Kav 2-3 Jakarta Selatan,
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama
Kamar Dagang dan Industri Indonesia.
Selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA
Para Pihak sepakat untuk mengadakan kerjasama kemitraan sosialisasi,
keamanan, manfaat, mutu di bidang obat, obat tradisional, kosmetika, produk
komplemen dan produk pangan, dengan ketentuan sebagai berikut :
Pasal 1
MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan kesepakatan bersama ini adalah untuk meningkatkan
perlindungan konsumen terhadap produk obat, obat tradisional, kosmetika,
produk komplemen dan produk pangan yang tidak memenuhi persyaratan
mutu, keamanan dan kemanfaatan.
Pasal 2
TUJUAN KHUSUS
Tujuan khusus kesepakatan bersama ini adalah :
a. Meningkatkan kemampuan produsen obat, obat tradisional, kosmetika,
produk komplemen dan produk pangan yang bersertifikasi di bidang mutu.;
b. Menegakkan peraturan dan ketentuan yang berlaku di bidang obat, obat
tradisional, kosmetika, produk komplemen dan produk pangan oleh semua
anggota KADIN terkait;
c. Mensosialisasikan masalah keamanan obat, obat tradisional, kosmetika,
produk komplemen dan produk pangan kepada para pelaku usaha dan
masyarakat/konsumen.
Pasal 3
RUANG LINGKUP KERJASAMA
Ruang lingkup kerjasama adalah :
a. Menyelenggarakan pembinaan tentang “cara-cara produksi dan distribusi
yang baik dari komoditi obat, obat tradisional, kosmetika, komplemen dan
pangan” kepada pelaku usaha terkait;
b. Kegiatan pembinaan yang dimaksud pada huruf a, dapat berupa sosialisasi,
pelatihan yang dilaksanakan secara berkala baik dipusat maupun di
daerah;
c. Melakukan koordinasi dalam bentuk “forum dialog” secara berkala, baik di
tingkat pusat maupun di daerah dalam upaya pemecahan berbagai masalah
yang dihadapi para pelaku usaha terkait;
d. Menyelenggarakan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) termasuk
penyebarluasan materi keamanan, kemanfaatan, dan mutu obat, obat
tradisional, kosmetika, produk komplemen dan produk pangan melalui
berbagai media;
e. Meluruskan berita-berita yang tidak proporsional kepada para pelaku usaha
dan
masyarakat/konsumen
baik
langsung
maupun
melalui
media
cetak/media elektronik.
Pasal 4
PELAKSANAAN KEGIATAN
(1) Pelaksanaan kerjasama akan diatur bersama olah Para Pihak dengan
mengikutsertakan unit-unit yang terkait di lingkungan kerja masing-masing
melalui pembentukan POKJA tetap yang dalam hal ini dilaksanakan oleh
asosiasi terkait.
(2) Pelaksanaan kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatas akan
dituangkan dalam Standard Operating Procedure (SOP) yang disepakati
oleh Para Pihak yang tidak dapat dipisahkan dari kesepakatan bersama ini.
Pasal 5
PEMBIAYAAN
Segala biaya yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan kerjasama ini,
menjadi tanggungan Para Pihak sesuai dengan anggaran masing-masing.
Pasal 6
JANGKA WAKTU
Kesepakatan bersama ini berlaku untuk jangka waktu 2 (dua) tahun terhitung
sejak tanggal ditandatangani dan dapat diperpanjang sesuai kebutuhan atas
kesepakatan Para Pihak.
Pasal 7
EVALUASI
Para Pihak akan melakukan evaluasi secara berkala yang jangka waktunya
ditentukan kemudian atas pelaksanaan kegiatan kesepakatan bersama ini.
Pasal 8
KETENTUAN PENUTUP
(1) Kesepakatan bersama ini dibuat dan dilaksanakan berlandaskan kepada
itikad baik dengan semangat kemitraan, saling menghormati dan dalam
lingkup peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dilaksanakan
dengan cara musyawarah dan mufakat;
(2) Hal-hal yang belum diatur dalam kesepakatan bersama ini, akan diatur
kemudian secara lebih rinci oleh para pihak secara musyawarah dan
mufakat.
(3) Kesepakatan ini dibuat dan tandatangani oleh kedua belah pihak dalam
rangkap 2 (dua) diatas kertas bermaterai cukup.
PIHAK PERTAMA
PIHAK KEDUA
HUSNIAH R. THAMRIN AKIB
MOHAMAD S. HIDAYAT
Download