ari kristiyanto 204091002559

advertisement
VIRTUALISASI MENGGUNAKAN XEN HYPERVISOR SEBAGAI
EFISIENSI PENGGUNAAN SERVER
(PT. Smart Intermedia Solusindo)
Disusun oleh
ARI KRISTIYANTO
204091002559
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2011 M/1432 H
VIRTUALISASI MENGGUNAKAN XEN HYPERVISOR SEBAGAI
EFISIENSI PENGGUNAAN SERVER
(PT. Smart Intermedia Solusindo)
Oleh
ARI KRISTIYANTO
204091002559
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Komputer
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2011/1432 H
VIRTUALISASI MENGGUNAKAN XEN HYPERVISOR SEBAGAI
EFISIENSI PENGGUNAAN SERVER
(PT. Smart Intermedia Solusindo)
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Komputer
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh:
ARI KRISTIYANTO
204091002559
Menyetujui,
Pembimbing I
Pembimbing II
Herlino Nanang, MT
Yusuf Durrachman, MIT, M.Sc
NIP. 197312092005011002
NIP. 197105222006041002
Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Informatika
Yusuf Durrachman, MIT, M.Sc
NIP. 197105222006041002
PENGESAHAN UJIAN
Skripsi berjudul Virtualisasi Menggunakan Xen Hypervisor Sebagai Efisiensi
Penggunaan Server (PT. Smart Intermedia Solusindo) yang ditulis oleh Ari
Kristiyanto dengan NIM 2040.9100.2559 telah diuji dan dinyatakan Lulus dalam
Sidang Munaqosah Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta pada hari Selasa, 9 Agustus 2011
Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Strata Satu (S1) Program Studi Teknik Informatika
Jakarta, 9 Agustus 2011
Menyetujui,
Penguji I
Penguji II
Andrew Fiade, M.Kom
Feri Fahrianto, M.Sc
NIP. 198208112009121004
NIP. 198008292011011002
Pembimbing I
Pembimbing II
Herlino Nanang, MT
Yusuf Durrachman, MIT,M.Sc
NIP. 197312092005011002
NIP. 197105222006041002
Mengetahui,
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
Ketua Program Studi TeknikInformatika
DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis
Yusuf Durrachman, MIT, M.Sc
NIP. 19680117 200112 1 001
NIP. 19710522 200604 1 002
PERNYATAAN
DENGAN
INI
“Virtualisasi
SAYA
MENYATAKAN
BAHWA
SKRIPSI
DENGAN
JUDUL
Menggunakan Xen Hypervisor Sebagai Efisiensi
Penggunaan Server (PT. Smart Intermedia Solusindo)”
ADALAH
BENAR – BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN
SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU
LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta, 10 Agustus 2011
ARI KRISTIYANTO
NIM. 204091002559
ABSTRAK
Ari Kristiyanto (204091002559), Virtualisasi Menggunakan Xen Hypervisor
Sebagai Efisiensi Penggunaan Server (PT. Smart Intermedia Solusindo).
(Dibawah bimbingan Bapak Herlino Nanang, MT dan Bapak Yusuf Durrachman,
MIT, M.Sc).
Dewasa ini kebutuhan akan teknologi informasi terus berkembang pesat,
terutama kebutuhan akan server salah satunya adalah untuk melayani aplikasi berbasis
website. Disamping itu, terdapat kendala yang paling utama dalam pemanfaatan
teknologi informasi saat ini yakni kebutuhan akan sumber daya yang tidak murah dan
keterbatasan tempat, untuk itu diperlukan pemanfaatan sumber daya semaksimal
mungkin. Virtualisasi sebagai salah bagian teknologi informasi yang diharapkan
mampu mengatasi permasalahan yang ada. Jika dilihat sebagai bagian dari trend
secara keseluruhan pada perusahaan IT yang meliputi komputasi otonom, sebuah
skenario di mana lingkungan IT akan mampu mengelola dirinya sendiri didasarkan
pada anggapan adanya aktivitas, dan utilitas komputasi, di mana kekuatan pemrosesan
komputer dianggap sebagai utilitas bahwa klien dapat membayar yang hanya
digunakan saja. Tujuan virtualisasi sendiri adalah untuk mensentralisasi tugas
administratif dengan meningkatkan skalabilitas dan menurunkan beban kerja.
Metodologi yang digunakan pada penelitian ini adalah NDLC yang memiliki 6 tahap
yakni,
analisis,
desain,
prototype
simulasi,
implementasi,
monitoring
dan
management. Dengan hasil yang diharapkan adalah mampu mengatasi kendala yang
ada.
Kata kunci :
Virtualisasi, Server, Linux, Xen hypervisor, Sistem Operasi, Jaringan, NDLC
V bab
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas ridho
dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Tak lupa
pula sholawat dan salam kepada Nabi Muhammad saw sebagai nabi akhir zaman.
Maksud dan tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi
persyaratan kelulusan program Studi Strata I pada Program Studi Teknik Informatika
di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Selain itu penulis juga dapat
mencoba menerapkan dan membandingkan pengetahuan dan keterampilan yang
diperoleh dibangku kuliah dengan kenyataan yang ada di lingkungan kerja.
Tidak dipungkiri dalam penulisan skripsi ini, Penulis menemui beberapa
kesulitan dan hambatan tapi banyak hikmah yang ada didalamnya. Disamping itu
juga, penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna,
namun besar harapan semoga skripsi ini bermanfaat. Penulis menyadari dalam
penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, maka pada kesempatan
ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada :
1.
DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, selaku Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2.
Bapak Yusuf Durrachman, MIT, M.Sc, selaku Ketua Program Studi Teknik
Informatika dan Ibu Viva Arifin, MMSI, selaku Sekretaris Program Studi
Teknik Informatika.
3.
Bapak Herlino Nanang, MT dan Bapak Yusuf Durrachman, MIT, M.Sc
selaku dosen pembimbing yang telah memberikan waktu, perhatian dan saran
dalam penyusunan Tugas Akhir ini.
4.
Seluruh dosen dan Staff perpustakaan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
5.
Pimpinan dan Staff PT. Smart Intermedia Solusindo yang telah banyak
membantu penulis.
6.
Pimpinan dan Staff Kantor Akuntan Gatot Permadi Joewono yang juga telah
banyak membantu penulis.
7.
Teruntuk keluarga penulis, khususnya Ibu dan Bapak serta adik – adikku
yang senantiasa memberikan curahan kasih sayang, do’a yang tiada henti dan
dukungannya kepada penulis.
8.
Sahabat-sahabat penulis di Fakultas Sains dan Teknologi, khususnya jurusan
Teknik Informatika angkatan 2004.
9.
Semua Pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
banyak membantu penulis sejak awal perkuliahan sampai akhir penulisan
Tugas Akhir ini.
Jakarta, 10 Agustus 2011
Ari Kristiyanto
204091002559
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN .......................................................... iii
PERNYATAAN .......................................................................................... iv
ABSTRAKSI ............................................................................................... v
KATA PENGANTAR ................................................................................ vi
DAFTAR ISI ............................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL....................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 3
1.3 Batasan Masalah .......................................................................... 3
1.4 Tujuan Penelitian ......................................................................... 4
1.5 Manfaat Penelitian ....................................................................... 4
1.6 Metodologi Penelitian .................................................................. 4
1.6.1 Metode Pengumpulan Data................................................. 4
1.6.2 Metode Penelitian ............................................................... 5
1.7 Sistematika Penulisan .................................................................. 5
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................... 7
2.1 Virtualisasi ................................................................................... 7
2.1.1 Sejarah ................................................................................ 7
2.1.2 Pengertian ........................................................................... 7
2.1.3 Tipe Virtualisasi.................................................................. 9
2.2 Server ........................................................................................... 10
2.2.1 Pengertian ........................................................................... 10
2.2.2 Fungsi Server ...................................................................... 10
2.2.3 Cara Kerja Server ............................................................... 11
2.3 Linux ............................................................................................ 12
2.3.1 Pengertian Linux ................................................................. 12
2.3.2 Pemograman Linux ............................................................. 14
2.3.3 Layanan Pada Linux ........................................................... 16
2.4 Xen Hypervisor ............................................................................ 17
2.4.1 Xen ...................................................................................... 17
2.4.2 Hypervisor .......................................................................... 20
2.5 Client Server ................................................................................ 21
2.5.1 Pengertian ........................................................................... 21
2.6 Sistem Operasi ............................................................................. 23
2.7 Teknologi Middleware................................................................. 25
2.7.1 Konsep Middleware ............................................................ 25
2.7.2 Fitur dan Manfaat dari Middleaware .................................. 26
2.8
Internet ....................................................................................... 29
2.8.1 Pengertian Internet ............................................................ 29
2.8.2 Sejarah Internet ................................................................. 30
2.8.3 Layanan Utama Internet .................................................... 31
2.8.4 Penyedia Akses Internet .................................................... 33
2.9
World Wide Web (WWW).......................................................... 33
2.9.1 Pengertian World Wide Web (WWW) .............................. 34
2.9.2 Sejarah WWW................................................................... 34
2.9.3 Jenis-jenis Web ................................................................. 36
2.9.4 Unsur-unsur Website atau Situs......................................... 37
2.9.5 Istilah-istilah Seputar WWW ............................................ 41
2.10 Network Development Life Cycle (NDLC) ................................ 43
2.10.1 Analysis (Analisis)........................................................... 44
2.10.2 Design (Perancangan) ..................................................... 44
2.10.3 Simulation Prototyping (Prototipe Simulasi) .................. 45
2.10.4 Implementation (Implementasi) ...................................... 45
2.10.5 Monitoring (Pengawasan) ............................................... 45
2.10.6 Management (pengelolaan) ............................................. 46
2.11 Penelitian Sejenis ....................................................................... 46
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................ 48
3.1 Metode Pengumpulan Data.......................................................... 48
3.1.1 Studi Pustaka ...................................................................... 48
3.1.2 Studi Lapangan ................................................................... 48
3.2 Metode Pengembangan Sistem .................................................... 49
3.2.1 Analisis ............................................................................... 50
3.2.2 Design System (Sistem Perancangan) ................................. 50
3.2.3 Simulasi Prototype.............................................................. 51
3.2.4 Implementasi....................................................................... 51
3.2.5 Monitoring .......................................................................... 51
3.2.6 Management ....................................................................... 52
3.3 Peralatan Penelitian ..................................................................... 52
3.3.1 Perangkat Keras .................................................................. 52
3.3.2 Perangkat Lunak ................................................................. 53
3.4 Kerangka Berpikir ....................................................................... 53
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................... 55
4.1 Gambaran Umum PT. Smart Intermedia Solusindo .................... 55
4.1.1 Visi dan Misi....................................................................... 56
4.1.2 Logo .................................................................................... 57
4.1.3 Struktur Organisasi ............................................................. 58
4.1.4 Tugas................................................................................... 58
4.2 Pengembangan Sistem ................................................................. 59
4.2.1 Analisis ............................................................................... 60
4.2.2 Design System (Sistem Perancangan) ................................. 62
4.2.3 Simulasi Prototype .............................................................. 63
4.2.4 Implementasi....................................................................... 64
4.2.5 Monitoring .......................................................................... 98
4.2.6 Management ....................................................................... 105
BAB V PENUTUP ...................................................................................... 106
5.1 Kesimpulan .................................................................................. 106
5.2 Saran ............................................................................................ 107
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 109
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1.
Daftar perangkat keras…………………….…………………… 53
Tabel 3.2.
Daftar perangkat lunak................................................................ 54
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1.Server sebagai proxy server dan web server ............................ 13
Gambar 2.2.Arsitektur Xen Hypervisor........................................................ 22
Gambar 2.3.Contoh URL Web National Park Service ................................. 44
Gambar 2.4.Alur NDLC ............................................................................... 46
Gambar 3.1.Alur NDLC ............................................................................... 51
Gambar 4.1.Logo PT. Smart Intermedia Solusindo ..................................... 57
Gambar 4.2.Struktur Organisasi PT. Smart Intermedia Solusindo .............. 58
Gambar 4.3.Keadaan sistem jaringan yang sedang berjalan ........................ 60
Gambar 4.4.Desain Virtualisasi ................................................................... 62
Gambar 4.5.Tahap awal instalasi CentOS.................................................... 64
Gambar 4.6.Informasi partisi hard disk........................................................ 65
Gambar 4.7.Partisi yang akan digunakan ..................................................... 66
Gambar 4.8.Memilih tipe instalasi ............................................................... 67
Gambar 4.9.Menambah group virtualisasi ................................................... 67
Gambar 4.10.Pilihan paket virtualisasi ........................................................ 68
Gambar 4.11.Instalasi selesai ....................................................................... 69
Gambar 4.12.PV-Grub ................................................................................. 75
Gambar 4.13.Setting kernel .......................................................................... 79
Gambar 4.14.Setting kernel selesai .............................................................. 80
Gambar 4.15.Tampilan output PV-Grub ...................................................... 80
Gambar 4.16.Instalasi Tools XenServer ...................................................... 82
Gambar 4.17.Tampilan xs-tool.iso ................................................................ 83
Gambar 4.18.Tools XenServer telah di pasang ............................................ 86
Gambar 4.19.Tampilan tab ”Performance” .................................................. 87
Gambar 4.20.Membuat guest OS baru ......................................................... 91
Gambar 4.21.Buat Virtual mschine baru ...................................................... 92
Gambar 4.22.Instalasi sistem baru ............................................................... 93
Gambar 4.23.Sistem operasi untuk guest ..................................................... 93
Gambar 4.24.Menentukan kapasitas hardisk................................................ 95
Gambar 4.25.Instalasi secara remote............................................................ 96
Gambar 4.26.Tampilan YAST ..................................................................... 97
Gambar 4.27.Grafik penggunaan server sebelum menggunakan virtualisasi 98
Gambar 4.28.Grafik penggunaan server setelah menggunakan virtualisasi
98
Gambar 4.29.Kinerja domain Xen ............................................................... 100
Gambar 4.30.Pemantauan kinerja Xen dengan XenTop .............................. 105
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Kebutuhan akan server untuk menangani banyak layanan dibidang teknologi
informasi pada dunia industri menjadi sangat penting. Khususnya dunia industri yang
berbasis Teknologi Informasi. Disisi lain, kebanyakan dari server sekarang ini,
performasi servisnya tidak lebih dari 15% saja (Ian Pratt, 2006). Hal ini menjadi
pertanyaan bagaimana cara mengatasi permasalahan ini dengan mencoba sebuah
teknologi baru. Pada akhirnya IBM mencetuskan ide virtualisasi sistem operasi untuk
mengatasi hal ini (Ian Pratt, 2006).
Virtualisasi sistem operasi menjadi menarik dan banyak diteliti karena bisa
menjawab pertanyaan terdahulu akan performasi sebuah server. Dengan teknologi
virtualisasi ini utilitas akan server bisa ditingkatkan sehingga performasi bisa
meningkat secara significant, dan yang lebih menarik dari teknologi ini adalah
kemampuannya mendukung platform mesin server yang berbeda, sistem operasi yang
berbeda, dan banyak server di dalamnya, dimana setiap server bisa berbagi resource
dengan server lainnya.
Dunia industri banyak melirik teknologi ini karena selain keunggulan diatas,
teknologi ini juga mampu menepis persepsi bahwa teknologi server mahal. Dengan
teknologi virtualisasi jumlah kebutuhan akan komputer server bisa berkurang dan
kebutuhan akan tempat menjadi lebih kecil. Keterbatasan resource server dan tempat
sudah tidak menjadi permasalahan serius, sehingga mengurangi biaya operasional
akan server yang selama ini sangat mahal menjadi sangat murah.
Bahkan untuk beberapa perusahaan besar sekelas datacenter mengalami
kendala lain yakni tingginya pertumbuhan penggunaan server, tentu memerlukan
ruangan yang lebih luas dan juga membutuhkan tenaga listrik yang besar pula. Oleh
karena itu dibutuhkannya suatu alternatif sebagai solusi efisiensi penggunaan server
dengan menggunakan teknologi virtualisasi. Sebagai perusahaan berkembang atau
SME (Small Medium Enterprise) PT. Smart Intermedia Solusindo yang bergerak di
bidang web hosting dan data storage menyambut dengan baik penelitian ini.
Xen Virtual Machine menggunakan Sistem Operasi berbasis Linux. Sistem
operasi Linux dikenal dengan kemampuannnya menangani load kinerja yang tinggi,
stabil, dan mempunyai sekuritas yang tinggi. Linux juga mempunyai kemampuan
multitasking yang sama dengan Unix, kemampuan bekerja dalam waktu yang relatif
lama secara terus menerus, dan juga relatif lebih aman dari serangan pihak-pihak yang
tidak bertanggung- jawab ataupun gangguan-gangguan yang disebabkan oleh virus,
trojan, dan lain sebagainya.
Banyaknya dokumentasi yang ada di internet dan dukungan langsung dari
pengembang maupun komunitas Linux ditambah sifatnya yang open source dan
gratis, menyebabkan pengembangan dengan menggunakan sistem operasi ini lebih
disukai. Adanya bug maupun lubang keamanan yang barangkali ditemukan, bisa
segera dilakukan patch baik oleh pengguna sendiri maupun memperoleh patch-nya
dari pengembang maupun komunitasnya.
Teknik virtualisasi yang akan digunakan penulis dalam membahas
virtualisasi ialah dengan teknik Full Hardware Virtualization Systems menggunakan
Xen Hypervisor. Xen Hypervisor dikembangkan oleh Citrix Company Inc.
Penulis mencoba menggunakan Xen Hypervisor sebagai efisiensi penggunaan
server menggunakan teknologi Xen virtual machine sehingga bisa menjadi alternatif
bagi industri teknologi informasi khususnya untuk industri golongan menengah
kebawah di Indonesia.
1.2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang dipaparkan pada latar belakang maka
dirumuskan beberapa masalah yang dihadapi yaitu:
Bagaimana PT. Smart Intermedia Solusindo dapat mengatasi tingginya biaya
pengadaan server dan keterbatasan tempat atau ruang yang digunakan untuk server
farm dengan menggunakan Xen Hypervisor?
Sehingga pada fokusnya penulis melakukan penelitian dengan judul ”Virtualisasi
Menggunakan Xen Hypervisor Sebagai Efisiensi Penggunaan Server”
1.3.
Batasan Masalah
Batasan masalah yang akan diteliti pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Teknologi virtualisasi yang digunakan adalah Xen Hypervisor.
2. Sistem Operasi yang digunakan adalah Linux Centos.
3. Penggunaan Xen Hypervisor pada Linux Centos di PT. Smart Intermedia
Solusindo
1.4.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah menjawab berbagai permasalahan yang telah
penulis uraikan pada perumusan masalah, yaitu :
1. Untuk memaksimalkan sumber daya dan kinerja server.
2. Meminimalkan biaya pengadaan server.
3. Mengefisienkan penggunaan tempat atau ruang server.
1.5.
Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
a. Menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh selama perkuliahan.
b. Mengerti dan Memahami konsep virtualisasi server.
c. Mengerti dan mampu mengimplementasikan virtualisasi pada server.
2. Bagi Perusahaan
a. Memberi solusi penghematan biaya infrastruktur jaringan komputer
b. System administrator perusahan akan lebih mudah dalam mengatur atau
mengklarifikasikan dan mengoptimasi kinerja pada sebuah server.
1.6.
Metodologi Penelitian
1.6.1. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan peneliti dalam melakukan analisis data ada beberapa
tahap yaitu:
1. Studi Lapangan:
a. Observasi
Observasi
merupakan
kegiatan
pengamatan
untuk
mengetahui
permasalahan dan survei pengembangan sistem yang diusulkan.
b. Wawancara
Kegiatan ini dilakukan untuk memperjelas kebutuhan suatu perusahaan
dalam pelaksanaan implementasi sesuai informasi yang terkait dengan
penelitian. Berupa kegiatan tanya-jawab kepada staff system administrator
PT. Smart Intermedia Solusindo.
2. Studi Pustaka
Bagian ini dilakukan untuk mendapatkan data-data tertulis baik secara teoritis
dan empiris yang terkait dengan topik penelitian. Selain itu studi pustaka yang
dilakukan peneliti pengumpulan bahan-bahan yang berkaitan dengan judul
skripsi melalui buku-buku bacaan dan situs internet, penelitian yang terkait
dengan implementasi virtualisasi pada server.
1.6.2. Metode Penelitian
Metode pengembangan sistem yang dipakai dalam penelitian skripsi ini adalah
metode Network Development Life Cycle (NDLC) dengan beberapa tahapan, meliputi
Analisis, Desain, Simulation Prototyping, Implementasi, Monitoring dan Management
(James E.Goldman:2005).
1.7.
Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis akan menyusun penulisan ini
menjadi beberapa bab, yaitu:
BAB I
:
PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang, perumusan masalah, ruang
lingkup dan batasan masalah, tujuan, manfaat serta metodologi
dan sistematika penulisan yang dipakai.
BAB II
:
LANDASAN TEORI
Bab ini berisikan berbagai teori yang berhubungan dengan
virtualisasi server pada linux centos
BAB III
:
METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi membahas tentang metode-metode yang
dilakukan dalam implementasi virtualisasi pada sebuah server
BAB IV
:
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan tentang hasil implementasi virtualisasi
pada sebuah server sebagai efisiensi penggunaan server.
BAB V
:
PENUTUP
Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil penelitian yang
dilakukan dan saran-saran terhadap kekurangan dari penelitian
tersebut.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.
Virtualisasi
2.1.1. Sejarah
Bulan juni tahun 1959 seorang ilmuwan computer asal Inggris Christopher
Strachey mempublikasikan paper yang berjudul Time Sharing in Large Fast
Computers pada saat konferensi international Information Processing di UNESCO
New York. Maksud dari konsep time sharing adalah bagaimana sebuah sistem
komputer dapat berjalan secara Multi-Tasking dan Multi-Programming. Pada tahun
1960an IBM menjalankan beberapa proyek yang bertujuan untuk mengevaluasi
konsep time sharing system dan berhasil menciptakan mesin berdasarkan konsep time
sharing dengan memanfaatkan penuh mainframe hardware dengan cara membagi
logical hardware kedalam mesin virtual. Mesin yang berhasil diciptakan salah
satunya adalah CP/CMS dan M44/44X yang menjadi cikal bakal dari arsitektur mesin
virtual ( kernel, 2011).
2.1.2. Pengertian
Dalam ilmu komputer, virtualisasi (Inggris: virtualization) adalah istilah
umum yang mengacu kepada abstraksi dari sumber daya komputer. Definisi lainnya
adalah "sebuah teknik untuk menyembunyikan karakteristik fisik dari sumber daya
komputer dan bagaimana sistem lain, aplikasi atau pengguna berinteraksi dengan
sumber daya tersebut. Hal ini termasuk membuat sebuah sumber daya tunggal seperti
server, sebuah sistem operasi, sebuah aplikasi atau peralatan penyimpanan terlihat
berfungsi sebagai beberapa sumber daya logikal; atau dapat juga termasuk definisi
untuk membuat beberapa sumber daya fisik (seperti beberapa peralatan penyimpanan
atau server) terlihat sebagai satu sumber daya logikal.
Istilah virtualisasi sudah digunakan secara luas sejak 1960-an oleh IBM untuk
meningkatkan pemanfaatan sistem komputer saat itu yang sangat besar dan mahal,
namun saat ini telah diaplikasikan kepada beberapa aspek komputer, dari keseluruhan
sistem komputer sampai sebuah kemampuan atau komponen individu. Bentuk lain
pengertian Virtualisasi adalah metode untuk membuat sesuatu menjadi lepas dari
ketergantungan secara fisik. Contoh; virtual machine adalah komputer, yang
sebetulnya hanya berupa sebuah file di hard disk. Dengan virtualisasi, maka sebuah
komputer (fisik) bisa menjalankan banyak komputer virtual sekaligus pada saat yang
bersamaan. Secara sederhana adalah komputer didalam komputer, yang di
implementasi kan oleh software. Sebuah virtual machine mengemulasikan
keseluruhan system hardware, mulai dari processor sampai network card,
memungkinkan operating system yang berbeda untuk berjalan secara simultan. Setiap
sistem operasi berada pada partisi software yang berbeda secara bebas ( EMA, 2011).
Berdasarkan press release yang dterbitkan oleh perusahaan riset Gartner Inc,
penggunaan teknologi virtualisasi server berkembang pesat. Saat ini hanya 16 persen
dari server yang berjalan pada mesin virtual, tetapi Gartner meramalkan bahwa angka
tersebut akan naik sekitar 50 persen pada akhir 2012 - atau sekitar 58 juta mesin.
Semua faktor ini membuat virtualisasi menjadi trend tertinggi yang
mengharuskan perusahaan IT untuk mengkonsentrasikan pada teknologi ini dan
memperluas kemampuan tenaga ahli IT.
Nantinya akan ada banyak permintaan
pekerja dengan keahlian di bidang ini di masa yang akan dating (gartner, 2011).
2.1.3. Tipe Virtualisasi
1. Emulation
Emulasi memungkinkan untuk menjalankan dan memodifikasi sistem
operasi yang mendukung flat-form yang diemulasikan. Implementasi
dalam katagori ini, menggunakan emulator seperti bochs sebagai solusi
untuk memungkinkan beberapa kode dijalankan pada CPU dalam
rangka meningkatkan kinerja. Namun kelemahan utama pada emulasi
adalah rendahnya kepadatan dan performa sistem. Contohnya adalah
bochs dan qemu.
2. Paravirtualization
Paravirtualization adalah teknik untuk menjalankan sistem operasi
yang telah dimodifikasi yang berjalan didalam software yang disebut
hypervisor. kelebihan dari paravirtualisasi adalah kinerja yang lebih
baik dari emulasi namun memiliki kekurangan yakni membutuhkan
sistem operasi yang dimodifikasi agar dapat berjalan di lingkungan
virtual, contohnya adalah xen.
3. Operating System-level Virtualization
Sistem operasi virtualisasi ialah virtualisasi dimana kernel sebuah
sistem operasi dapat membuat lingkungan virtual yang telah di isolasi,
sebagai contoh FreeBSD Jail, Solaris Zones/Containers, LinuxVServer, OpenVZ (Kolyshkin, 2011).
2.2.
Server
2.2.1. Pengertian
Pada komputerisasi, server merupakan kombinasi dari perangkat keras dan
perangkat lunak yang dirancang untuk menyediakan layanan untuk klien pada sebuah
jaringan komputer. Server didukung oleh prosesor yang bersifat scalable dan
penggunaan ram yang besar, juga dilengkapi dengan sistem operasi khusus yang
disebut sebagai sistem operasi jaringan. Server juga digunakan untuk menjalankan
perangkat lunak administratif yang mengontrol akses terhadap jarngan dan sumber
daya yang terdapat didalamnya.
Umumnya, didalam sistem operasi terdapat berbagai macam service yang
menggunakan arsitektur klien/server. Contoh dari service ini adalah DHCP Server,
Mail Server, Web Server, FTP server, DNS Server dan sebagainya. Setiap sistem
operasi yang digunakan untuk server biasanya sudah disediakan layanan-layanan
tersebut disamping layanan tersebut bisa didapatkan dari pihak ketiga. Sistem Operasi
yang digunakan sebagai server, biasanya tidak memerlukan GUI dan bersifat
opsional. Namun saat ini banyak sekali komputer desktop dengan GUI dapat
digunakan sebagai server namun sangat sedikit yang menggunakannya. Server
biasanya terhubung dengan client dengan kabel UTP dan sebuah Network Card
(adibowo, 2011).
2.2.2. Fungsi Server
Dilihat dari fungsinya, server di kategorikan dalam 2 jenis:
1. Server Aplikasi (application server)
Server aplikasi adalah server yang digunakan untuk menjalankan berbagai
macam aplikasi yang dapat diakses oleh client.
2. Server Data (data server)
Server data adalah server yang digunakan untuk menyimpan data, baik
yang digunakan client secara langsung maupun data yang diproses oleh
server aplikasi.
2.2.3. Cara Kerja Server
Cara kerja sebuah server sangat lah sederhana, sebuah komputer server akan
mendengarkan sebuah request dengan telinga yang disebut port, setiap layanan
berjalan pada port yang berbeda berdasarkan standard international. Sebagai contoh,
sebuah web server akan mendengarkan sebuah request melalui port 80, port 80 sering
disebut sebagai HTTP port. Contoh lainnya ketika mengirim email, SMTP sever akan
mendengarkan port 25. Tentunya ada aturan-aturan bagaimana cara mengirimkan
sebuah request kepada server dan bagaimana seharusnya server merespond request
tersebut.
Setiap layanan akan merespon terhadap request dari klien. Sebagai contoh,
klien DHCP akan memberikan request kepada server yang menjalankan service
DHCP server; ketika sebuah klien membutuhkan alamat IP, klien akan memberikan
perintah/request kepada server, dengan bahasa yang dipahami oleh server DHCP,
yakni protokol DHCP itu sendiri (issue, 2011).
Gambar 2.1 : Server sebagai proxy server dan web server
(Sumber : issue, 2011)
2.3.
Linux
2.3.1. Pengertian Linux
Linux tidaklah menjadi hal yang awam untuk dibicarakan di dunia teknologi
informasi. Linux adalah nama yang diberikan kepada sistem operasi komputer
berbasis Unix. Linux merupakan salah satu contoh hasil pengembangan perangkat
lunak bebas dan sumber terbuka utama (Open Source). Seperti perangkat lunak bebas
dan sumber terbuka lain pada umumnya, kode sumber Linux dapat dimodifikasi,
digunakan dan didistribusikan kembali secara bebas oleh siapapun. Nama "Linux"
berasal dari nama kernelnya (kernel Linux), yang dibuat tahun 1991 oleh Linus
Torvalds. Sistemnya, peralatan sistem dan pustakanya umumnya berasal dari sistem
operasi GNU, yang diumumkan tahun 1983 oleh Richard Stallman. Kontribusi GNU
adalah dasar dari munculnya nama alternatif GNU/Linux.
Sistem operasi Linux yang dikenal dengan istilah distribusi Linux (Linux
distribution) atau distro Linux umumnya sudah termasuk perangkat-perangkat lunak
pendukung seperti server web, bahasa pemrograman, basisdata, tampilan desktop
(desktop environment) (seperti GNOME dan KDE), dan paket aplikasi perkantoran
(office suite) seperti OpenOffice.org, KOffice, Abiword, dan Gnumeric. Sebuah
sistem Linux umumnya menyediakan sebuah antarmuka baris perintah lewat sebuah
shell, yang merupakan cara tradisional untuk berinteraksi dengan sebuah sistem Unix.
Sebuah distro Linux yang dikhususkan untuk lingkungan server mungkin hanya
memiliki CLI(Command Line Interface) sebagai satu-satunya antarmuka. Sebuah
sistem yang tidak memiliki monitor hanya dapat dikontrol melalui baris perintah
lewat protokol seperti SSH atau telnet.
Kebanyakan komponen tingkat rendah Linux, termasuk GNU Userland,
menggunakan CLI secara ekslusif. CLI cocok untuk digunakan pada lingkungan
otomasi tugas-tugas yang repetitif atau tertunda, dan menyediakan komunikasi interproses yang sangat sederhana. Sebuah program emulator terminal grafis sering
digunakan untuk mengakses CLI dari sebuah Linux desktop. Perbedaan utama antara
Linux dan sistem operasi populer lainnya terletak pada kernel Linux dan komponenkomponennya yang bebas dan terbuka. Linux bukan satu-satunya sistem operasi
dalam kategori tersebut, walaupun demikian Linux adalah contoh terbaik dan
terbanyak digunakan. Beberapa lisensi perangkat lunak bebas dan sumber terbuka
berdasarkan prinsip-prinsip copyleft, sebuah konsep yang menganut prinsip: karya
yang dihasilkan dari bagian copyleft harus juga merupakan copyleft. Lisensi
perangkat lunak bebas yang paling umum, GNU GPL, adalah sebuah bentuk copyleft,
dan digunakan oleh kernel Linux dan komponen-komponen dari proyek GNU.
Linux dikendalikan oleh pengembang dan komunitas penggunanya. Beberapa
vendor mengembangkan dan mendanai distribusi mereka sendiri dengan dasar
kesukarelaan. Debian merupakan contoh yang bagus. Yang lain memiliki versi
komunitas dari versi komersialnya seperti yang Red Hat lakukan dengan Fedora. Di
banyak kota dan wilayah, asosiasi lokal yang dikenal dengan nama Kelompok
Pengguna Linux (Linux Users Group atau LUG) mempromosikan Linux dengan
mengadakan pertemuan, demonstrasi, pelatihan, dukungan teknis dan instalasi sistem
operasi Linux secara gratis. Ada banyak juga komunitas Internet yang menyediakan
dukungan terhadap pengembang dan pengguna Linux. Banyak proyek distribusi dan
perangkat lunak sumber terbuka yang memiliki ruang percakapan IRC atau
newsgroup. Forum daring merupakan bentuk lain untuk mendapatkan dukungan,
contoh: LinuxQuestions.org dan forum Gentoo. Distribusi Linux memiliki [milis]
dengan pembagian topik seperti penggunaan atau pengembangan.
2.3.2. Pemograman Linux
Kebanyakan distribusi Linux mendukung banyak bahasa pemrograman.
Koleksi peralatan untuk membangun aplikasi dan program-program sistem operasi
yang umum terdapat di dalam GNU toolchain, yang terdiri atas GNU Compiler
Collection (GCC) dan GNU build system. GCC menyediakan kompilator untuk Ada,
C, C++, Java, dan Fortran. Kernel Linux sendiri ditulis untuk dapat dikompilasi oleh
GCC. Kompilator tak bebas (proprietary) untuk Linux antara lain adalah Intel C++
Compiler dan IBM XL C/C++ Compiler.
Kebanyakan distribusi juga memiliki dukungan untuk Perl, Ruby, Python dan
bahasa pemrograman dinamis lainnya. Contoh bahasa pemrograman yang tidak umum
tetapi tetap mendapat dukungan di Linux antara lain adalah C# dengan proyek Mono
yang disponsori oleh Novell, dan Scheme. Sejumlah Java Virtual Machine dan
peralatan pengembang jalan di Linux termasuk Sun Microsystems JVM (HotSpot),
dan J2SE RE IBM, serta proyek-proyek sumber terbuka lainnya seperti Kaffe. Dua
kerangka kerja utama untuk pengembangan aplikasi grafis di Linux adalah GNOME
dan KDE. Proyek-proyek ini berbasiskan GTK+ dan Qt. Keduanya mendukung
beragam bahasa pemrograman. Untuk Integrated development environment terdapat
Anjuta, Code::Blocks, Eclipse, KDevelop, Lazarus, MonoDevelop, NetBeans, dan
Omnis Studio, sedangkan penyunting teks yang telah lama tersedia adalah Vim dan
Emacs.
Linux adalah sistem operasi yang di-porting secara luas. Kernel Linux
awalnya didisain hanya untuk mikroprosesor Intel 80386, sekarang kernel Linux telah
jalan di beragam arsitektur komputer antara lain di perangkat hand-held iPAQ
berbasis ARM, komputer mainframe IBM System z9, dari peralatan berupa telepon
bergerak hingga superkomputer.Terdapat distribusi yang dikhususkan untuk sejumlah
kecil arsitektur. Fork kernel ELKS dapat dijalankan di mikroprosesor 16-bit Intel
8086 atau Intel 80286, sementara fork kernel µClinux dapat dijalankan di atas sistem
yang tidak memiliki sebuah unit manajemen memori.
2.3.3. Layanan Pada Linux
Pada awalnya Linux memang dirancang sebagai sistem operasi jaringan. Oleh
karena itu tidak heran jika banyak sekali program yang berjalan dibackground (tidak
terlihat di layar monitor) program seperti itu disebut dengan daemon. Di Windows
kita biasa menyebutnya dengan istilah service(layanan). Jadi walaupun sepintas tidak
ada aktivitas program di layar monitor, tapi sebenarnya komputer tetap menjalankan
beberapa program di background. Misalnya saja httpd untuk webserver atau ftpd
untuk FTP server.
Service merupakan program yang dijalankan oleh komputer untuk melayani
request yang ditujukan pada komputer tersebut. Sebagai contoh agar user bisa
melakukan telnet ke suatu server maka sever tersebut harus menjalankan service
telnetd, karena jika telnetd tidak dijalankan maka server tersebut tidak akan melayani
telnet. Kebanyakan service berjalan dengan menggunakan protokol TCP dan UDP
dimana masing masing service telah mempunyai nomor port tersendiri sehingga tidak
akan terjadi tabrakan antar service.
Pada saat pertama kali menginstal Linux, banyak sekali service yang secara
default juga terinstal dan berjalan. Sehingga perlu dilakukan pemeriksaan apakah
service-service yang telah berjalan tersebut benar-benar dibutuhkan. Jika memang
tidak diperlukan sebaiknya service-service tersebut dimatikan untuk mencegah
ekploitasi dan pemborosan sumberdaya. Pada Linux juga dikenal tiga jenis service
yaitu init service, inet service dan xinet service. Init service merupakan service yang
dijalankan oleh script init yang terdapat pada file dalam direktori /etc/rc.d/ atau
/etc/rc.d/init.d/. Inet service merupakan service yang dijalankan oleh daemon inetd,
dimana inetd sendiri dijalankan melalui init service, sedangkan xinetd merupakan
pengganti dari inetd yang digunakan pada kernel 2.4.x. yang digunakan untuk
menghandle setiap koneksi yang masuk pada masing-masing port. Seperti yang
diketahui bahwa service yang ada pada linux berjalan berdasarkan port masingmasing
Mematikan semua service mungkin memang cara terbaik untuk menjaga
keamanan sistem, tetapi hal tersebut tidak mungkin dilakukan jika komputer tersebut
adalah sebuah server, karena untuk melayani request dari klien banyak service yang
harus dijalankan. Untuk memudahkan dalam mengambil keputusan apakah sebuah
service harus dijalankan atau dimatikan ada beberapa hal yang dapat digunakan
sebagai pedoman, yaitu :
1.
Sedapat mungkin mengurangi service yang berjalan dengan tanpa
mengorbankan fungsi dari komputer tersebut.
2.
Jika tidak mengenal suatu service untuk lebih aman sebaiknya
dimatikan.
3.
Memastikan bahwa service-service tersebut tidak mempunyai hole,
dengan melihat referensi dan informasi patch.
Untuk melihat service apa saja yang sedang dijalankan bisa digunakan utilitas seperti
chkconfig, netstat atau ps.
2.4.
Xen Hypervisor
2.4.1. Xen
Xen (baca : Zen) merupakan sebuah virtual machine monitor untuk computer
dengan arsitektur IA-32, x86-64, Itanium and PowerPC 970 . Hal tersebut
memungkinkan beberapa guest OS untuk mengeksekusi perangkat keras yang dimiliki
oleh host OS secara bersamaan. Xen di kembangkan dan di rilis sebagai bagian dari
free software dengan lisensi di bawah GNU General Public Licence (GPLv2).
Xen memiliki struktur yang kompleks dengan Hypervisor yang merupakan
layer paling bawah atau paling inti . Di atas lapisan ini terdapat beberapa sistem
operasi tamu atau guest OS yang berjalan pada host OS atau system operasi utama dan
di dalam Xen lebih sering di sebut sebagai “Domain Zero (dom04)” . Secara otomatis
pada saat booting dom0 akan menerima hak istimewa khusus untuk mengelola
hypervisor dan akses secara langsung ke semua perangkat keras. System administrator
dapat login menggunakan dom0 untuk mengelola setiap sistem operasi tamu atau di
sebut sebagai “domain U (domU5)”.
Sistem operasi yang bisa di jadikan sebagai dom0 dan domU di antaranya
adalah Linux , NetBSD , dan solaris . Pada Xen versi 3.0 , xen sudah bisa di jalankan
di sistem operasi Microsost Windows dan sistem operasi proprietary lain yang dapat
di jadikan sebagai domU pada CPU x86 yang mendukung virtualisasi (seperti : Intel
VT dan AMD-V).
Sehingga jika kesimpulannya dengan menggunakan xen kita bisa membuat
virtual machine (domU) di dalam physical machine server (dom0) jadi kita bisa
memisahkan beberapa layanan server (seperti : mail server , web server , dns server ,
dll). Hal ini dapat memudahkan dalam me-maintenance serta efisiensi untuk menjaga
kestabilan layanan server, karena dengan melakukan pemisahan layanan – layanan
server maka akan berdampak pada kinerja dan kecepatan server dalam memberikan
layanan kepada client.
Berikut adalah kelebihan dan kekurangan Xen (Disebut Virtual Dedicated Server /
VDS).
Kelebihan Xen :
1. Sistemnya berdiri sendiri layaknya sebuah Dedicated Server
2. Menggunakan SWAP
3. Hampir tidak ada masalah dengan seting karena tidak dibatasi oleh
node
4. Jika Memory Dedicated habis, maka SWAP akan berfungsi otomatis
dan tidak seperti OpenVZ yang down, pada XEN hanya menyebabkan
sistem VDSnya akan melambat
5. Bisa mendukung instalasi Windows Server
Kekurangan Xen :
1. Setup Node dengan partisi LVM (Karena membutuhkan VG untuk
client VDSnya)
2. XEN hanya dapat berjalan stabil pada memori minimal 256 MB RAM
3. Perlu space lebih di node untuk temp prosesnya
4. Tidak bisa melakukan overselling
5. Memerlukan resources yang besar
Xen biasanya merupakan pilihan pertama untuk situs yang memerlukan lebih
banyak memori. Khususnya bagi pengguna yang berencana untuk melakukan banyak
task yang membutuhkan memori tambahan, seperti : video encoding, kompilasi atau
pengembangan aplikasi Java. Harga XEN juga jauh lebih mahal dibanding openVZ
dikarenakan ketidakmampuannya untuk overselling.
2.4.2. Hypervisor
Hypervisor sering juga disebut sebagai Mikrokernel L4. Dalam pengetahuan
Ilmu Komputer, mikrokernel merupakan seperangkat perangkat lunak dalam jumlah
minimum yang meyediakan beragam mekanisme dasar yang dibutuhkan untuk
bekerja sebagai sebuah sistem operasi, seperti halnya manajemen pengalamatan ruang
tingkat rendah, manajemen thread, dan komunikasi antar proses. Dalam
implementasinya mikrokernel merupakan satu-satunya perangkat lunak yang berjalan
dengan tingkat kewenangan tertinggi (umumnya disebut sebagai modus supervisor
atau modus kernel) dari serangkaian level kewenangan yang tersedia pada perangkat
kerasnya. Layanan yang disediakan oleh sebuah sistem operasi beberapa diantaranya
adalah device driver, protokol jaringan, sistem berkas, dan kode antarmuka pengguna
yang berada dalam ruang pengguna.
Mikrokernel sangat erat terkait dengan exokernel, namun implementasinya
lebih bersifat minimalis, dan secara spesifik untuk mendukung pengimplementasian
mesin virtual. Istilah nanokernel dalam sejarahnya digunakan untuk membedakan
mikrokernel saat ini dengan istilah mikrokernel sebelumnya yang menyediakan
layanan sistem aktual, namun secara prinsip minimalitas menurut Jochen Liedtke
dalam disain mikrokernel L4 menyebutkan bahwa istilah-istilah tersebut memiliki arti
yang kurang lebih sama.
Gambar 2.2 Arsitektur Xen hypervisor
2.5.
Client Server
2.5.1. Pengertian
Client-Server adalah arsitektur jaringan yang memisahkan client(biasanya
aplikasi yang menggunakan GUI) dengan server. Masing-masing client dapat
meminta data atau informasi dari server. Sistem client server didefinisikan sebagai
sistem terdistribusi, tetapi ada beberapa perbedaan karakteristik yaitu :
1. Service (layanan)
a. Hubungan antara proses yang berjalan pada mesin yang berbeda
b. Pemisahan fungsi berdasarkan ide layanannya.
c. Server sebagai provider, client sebagai konsumen
2. Sharing resources (sumber daya)
Server bisa melayani beberapa client pada waktu yang sama, dan
meregulasi akses bersama untuk share sumber daya dalam menjamin
konsistensinya.
3. Asymmetrical protocol (protokol yang tidak simetris)
Many-to-one relationship antara client dan server.Client selalu
menginisiasikan dialog melalui layanan permintaan, dan server
menunggu secara pasif request dari client.
4. Transparansi lokasi
Proses yang dilakukan server boleh terletak pada mesin yang sama atau
pada mesin yang berbeda melalui jaringan.Lokasi server harus mudah
diakses dari client.
5. Mix-and-Match
Perbedaan server-client platforms
6. Pesan berbasiskan komunikasi
Interaksi server dan client melalui pengiriman pesan yang menyertakan
permintaan dan jawaban.
7. Pemisahan interface dan implementasi
Server bisa diupgrade tanpa mempengaruhi client selama interface
pesan yang diterbitkan tidak berubah.
Ketika client membutuhkan suatu service yang ada di server, dia akan
mengirim request kepada server lewat jaringan. Jika request tersebut dapat
dilaksanakan, maka server akan mengirim balasan berupa service yang dibutuhkan
untuk saling berhubungan menggunakan Socket. Socket adalah sebuah endpoint untuk
komunikasi didalam jaringan. Sepasang proses atau thread berkomunikasi dengan
membangun sepasang socket, yang masing-masing proses memilikinya. Socket dibuat
dengan menyambungkan dua buah alamat IP melalui port tertentu. Secara umum
socket digunakan dalam client/server system, dimana sebuah server akan menunggu
client pada port tertentu. Begitu ada client yang menghubungi server maka server
akan menyetujui komunikasi dengan client melalui socket yang dibangun.
Sebagai contoh sebuah program web browser pada host x (IP 146.86.5.4) ingin
berkomunikasi dengan web server (IP 152.118.25.15) yang sedang menunggu pada
port 80. Host x akan menunjuk sebuah port. Dalam hal ini port yang digunakan ialah
port
1655.
Sehingga
terjadi
sebuah
hubungan
dengan
sepasang
socket
(146.86.5.4:1655) dengan (152.118.25.15:80) (budi, 2011).
2.6.
Sistem Operasi
Sistem operasi atau dalam bahasa Inggris: operating system atau OS adalah
perangkat lunak sistem yang bertugas untuk melakukan kontrol dan manajemen
perangkat keras serta operasi-operasi dasar sistem, termasuk menjalankan software
aplikasi seperti program-program pengolah kata dan browser web. Secara umum,
Sistem Operasi adalah software pada lapisan pertama yang ditaruh pada memori
komputer pada saat komputer dinyalakan. Sedangkan software-software lainnya
dijalankan setelah Sistem Operasi berjalan, dan Sistem Operasi akan melakukan
layanan inti umum untuk software-software itu. Layanan inti umum tersebut seperti
akses ke disk, manajemen memori, skeduling task, dan antar-muka user. Sehingga
masing-masing software tidak perlu lagi melakukan tugas-tugas inti umum tersebut,
karena dapat dilayani dan dilakukan oleh Sistem Operasi.
Jika sistem komputer terbagi dalam lapisan-lapisan, maka Sistem Operasi
adalah penghubung antara lapisan hardware dan lapisan software. Lebih jauh daripada
itu, Sistem Operasi melakukan semua tugas-tugas penting dalam komputer, dan
menjamin aplikasi-aplikasi yang berbeda dapat berjalan secara bersamaan dengan
lancar. Sistem Operasi menjamin aplikasi software lainnya dapat menggunakan
memori, melakukan input dan output terhadap peralatan lain, dan memiliki akses
kepada sistem file. Apabila beberapa aplikasi berjalan secara bersamaan, maka Sistem
Operasi mengatur jadwal yang tepat, sehingga sedapat mungkin semua proses yang
berjalan mendapatkan waktu yang cukup untuk menggunakan prosesor (CPU) serta
tidak saling mengganggu. Dalam banyak kasus, Sistem Operasi menyediakan suatu
pustaka dari fungsi-fungsi standar, dimana aplikasi lain dapat memanggil fungsifungsi itu, sehingga dalam setiap pembuatan program baru, tidak perlu membuat
fungsi-fungsi tersebut dari awal. Sistem Operasi secara umum terdiri dari beberapa
bagian:
1.
Mekanisme Boot, yaitu meletakkan kernel ke dalam memori
2.
Kernel, yaitu inti dari sebuah Sistem Operasi
3.
Command Interpreter atau shell, yang bertugas membaca input dari
pengguna.
4.
Pustaka-pustaka, yaitu yang menyediakan kumpulan fungsi dasar dan
standar yang dapat dipanggil oleh aplikasi lain.
5.
Driver untuk berinteraksi dengan hardware eksternal, sekaligus untuk
mengontrol mereka.
Sebagian Sistem Operasi hanya mengizinkan satu aplikasi saja yang berjalan
pada satu waktu, tetapi sebagian besar Sistem Operasi baru mengizinkan beberapa
aplikasi berjalan secara simultan pada waktu yang bersamaan. Sistem Operasi seperti
itu disebut sebagai Multi-tasking Operating System. Beberapa Sistem Operasi
berukuran sangat besar dan kompleks, serta inputnya tergantung kepada input
pengguna, sedangkan Sistem Operasi lainnya sangat kecil dan dibuat dengan asumsi
bekerja tanpa intervensi manusia sama sekali. Tipe yang pertama sering disebut
sebagai Desktop OS, sedangkan tipe kedua adalah Real-Time OS. Sebagai contoh,
yang dimaksud sistem operasi itu antara lain adalah Unix, Linux, Windows,
FreeBSD, Solaris dan sebagainya.
2.7.
Teknologi Middleware
Middleware adalah perangkat lunak sistem yang berdiri sendiri atau program
layanan, aplikasi terdistribusi menggunakan perangkat lunak ini untuk berbagi sumber
daya antar teknologi yang berbeda. Middleware mengelola database atau program
klien dan komunikasi awal antara aplikasi. Middleware antara klien didistribusikan
dan jasa memainkan peranan penghubung, seperti manajemen transaksi, load
balancing, dan komputasi berbasis Web.
2.7.1. Konsep Middleware
Dengan pesatnya perkembangan teknologi komputer, berbagai perangkat
lunak aplikasi harus transplantasi berbagai platform, atau platform yang dibutuhkan
untuk mendukung beberapa aplikasi dan manajemen dari beberapa sistem aplikasi,
perangkat lunak dan platform perangkat keras dan sistem aplikasi harus handal dan
efisien transfer data atau konversi, sistem ini mampu menjamin interoperabilitas.
Semua ini memerlukan perangkat lunak dan dibangun pada platform perangkat keras,
sementara juga menyediakan dukungan terhadap aplikasi atas sistem perangkat lunak,
dan middleware di lingkungan ini.
Sebagai teknologi middleware adalah dalam proses berkembang, sehingga saat
ini tidak dapat didefinisikan secara tegas. Definisi Populer adalah: Middleware adalah
perangkat lunak sistem yang terpisah atau program layanan, mendistribusikan
perangkat lunak aplikasi menggunakan software ini dalam suatu sumber daya bersama
antara teknologi yang berbeda. Middleware di klien / sistem operasi server,
pengelolaan sumber daya komputasi dan komunikasi jaringan. Seperti dapat dilihat
dari definisi middleware, middleware adalah perangkat lunak kelas, bukan software,
middleware tidak hanya saling berhubungan, tetapi juga untuk mencapai
interoperabilitas antara aplikasi, middleware didasarkan pada pemrosesan perangkat
lunak didistribusikan penekanan khusus pada definisi komunikasi jaringan.
2.7.2. Fitur dan Manfaat dari Middleware
Dalam arti biasa, middleware harus memiliki fitur berikut: sejumlah besar
aplikasi untuk memenuhi kebutuhan; dijalankan pada hardware berganda dan
platform OS; dukungan komputasi terdistribusi, untuk menyediakan antar-jaringan,
perangkat keras dan platform OS, aplikasi atau layanan interaksi transparanfungsi;
mendukung protokol standar; mendukung antarmuka standar. Programmer untuk
menyediakan sejumlah besar dengan memanggil middleware API, lingkungan
heterogen, komunikasi, dan dengan demikian terlindung sistem operasi yang
kompleks dan protokol jaringan heterogen. Klien dan middleware server untuk
menyediakan konektivitas antara layanan yang memiliki antarmuka standar dan
prosedur protokol.Untuk sistem operasi yang berbeda dan platform perangkat keras,
mereka dapat memenuhi berbagai antarmuka dan spesifikasi protokol untuk
mencapainya.
Sebagai antarmuka standar untuk portabilitas dan protokol standar untuk
pentingnya interoperabilitas, middleware telah menjadi bagian utama dari banyak
pekerjaan standardisasi. Untuk pengembangan aplikasi, middleware, sistem operasi
dan layanan jaringan jauh lebih penting untuk memberikan middleware program
antarmuka mendefinisikan sebuah lingkungan yang relatif stabil aplikasi tingkat
tinggi, terlepas dari perangkat keras komputer dan perangkat lunak yang mendasari
sistem bagaimana untuk menggantikan yang lama, selama middleware update, dan
memelihara middleware yang sama dan definisi antarmuka eksternal, aplikasi, hampir
tanpa modifikasi, sehingga melindungi pengembangan perangkat lunak aplikasi
enterprise dan pemeliharaan investasi besar.
Penggunaan teknologi ini membantu mengurangi beban pengembang aplikasi
sehingga mereka menggunakan hardware yang telah ada, sistem operasi, jaringan,
sistem manajemen database, dan model obyek untuk membuat perangkat lunak
aplikasi mendistribusikan lebih berguna. Sebagai middleware untuk melindungi
perusahaan-perusahaan investasi untuk menjamin stabilitas relatif dari aplikasi
perangkat lunak, ekstensi aplikasi untuk mencapai; sementara middleware sangat
menyederhanakan struktur hardware dari kompleksitas lingkungan multi-pengolahan
terdistribusi, itu menyebabkan munculnya semakin perhatian pengguna.
Manfaat dari middleware itu sendiri yaitu memungkinkan aplikasi :
1.
Transparansi di seluruh jaringan sehingga menyediakan interaksi dengan
layanan atau aplikasi lain
2.
Independen dari layanan jaringan
3.
Handal dan selalu tersedia
Middleware menawarkan beberapa keunggulan untuk bisnis dan industri.
Dalam bisnis sering digunakan untuk menghubungkan informasi dari departemen
database
seperti
penggajian,
penjualan,
dan
akuntansi.
E-Commerce
juga
menggunakan middleware ini untuk membantu dalam menangani transaksi cepat dan
aman di berbagai jenis lingkungan komputer. Singkatnya, middleware telah menjadi
elemen penting di berbagai industri, berkat kemampuannya untuk menyatukan sumber
daya yang berbeda di seluruh jaringan atau platform komputasi.
Jenis Middleware Hurwitz mengatur sistem klasifikasi berbagai jenis
middleware yang tersedia saat ini. Klasifikasi ini didasarkan pada skalabilitas dan
recoverability :
a. Remote Procedure Call. Klien membuat panggilan dengan prosedur yang
berjalan pada sistem remote. Dapat asinkron atau sinkron.
b. Message Oriented Middleware. Pesan yang dikirim ke client dikumpulkan dan
disimpan sampai ditindak lanjuti, sementara client terus dengan pengolahan lain.
c. Object Request Broker. Jenis ini memungkinkan aplikasi untuk mengirim
permintaan dalam suatu sistem berorientasi objek.
d. SQL-oriented Data Access Middleware antara aplikasi dan database server
e.
Embedded Middleware. Layanan komunikasi dan integrasi antarmuka software /
firmware yang beroperasi antara aplikasi dan real time operating system.
2.8.
Internet
Dunia dalam genggaman, begitulah ungkapan yang tepat diutarakan saat
membicarakan tentang teknologi internet. Dengan internet kita bisa menjelajah ke
mana saja, asal mengetahui tujuannya. Kita bisa menelpon gratis dan berkirim surat
secara cepat, mudah, murah dan tidak mengenal letak geografis (Yuhefizar : 2008 : 1).
2.8.1. Pengertian Internet
Ada tiga pendapat yang mengatakan bahwa internet adalah sebuah singkatan
dari kata international network, internetworking dan interconnected network
(Yuhefizar : 2008 : 1). Internet adalah rangkaian hubungan jaringan komputer yang
dapat diakses secara umum diseluruh dunia, yang mengirimkan data dalam bentuk
paket data berdasarkan standar Internet Protocol (IP). Lebih dalam lagi, internet
adalah kumpulan jaringan dari jaringan-jaringan komputer dunia yang terdiri dari
jutaan unit-unit kecil, seperti jaringan pendidikan, jaringan bisnis, jaringan
pemerintahan dan lain-lain, yang secara bersama menyediakan layanan informasi
seperti e-mail, online chat, transfer file, dan saling keterhubungan (linked) antara satu
halaman web dengan sumber halaman web yang lainnya (Yuhefizar : 2008 : 2).
Pengertian internet menurut Nana Suarna ST, internet merupakan jaringan komputer
terluas di dunia (world wide network) dimana antara satu komputer dengan komputer
lainnya saling berhubungan dan saling berkomunikasi (Nana Suarna, ST : 2007 : 9).
Sedangkan pengertian internet menurut situs adalah hubungan komputer dengan
berbagai tipe yang membentuk sistem jaringan yang mencakup seluruh dunia
(jaringan komputer global) dengan melalui jalur telekomunikasi seperti telepon, radio
link, satelit dan lainnya yang berasal dari kata Interconnection Networking (Pramana,
2009).
2.8.2. Sejarah Internet
Sejarah kelahiran internet bermula dari lahirnya ARPAnet (Advanced
Research Projects Agency Network) pada tahun 1969. ARPAnet dikembangkan oleh
IPTO (Information Processing Techniques Office) dengan dukungan penuh dari US
DARPA (The United States department of Defense Advanced Research Projects
Agency). Tujuan awal proyek ARPAnet ini adalah mencari solusi untuk membangun
komunikasi data dari node (komputer) yang satu dengan node yang lainnya yang
jaraknya sangat berjauhan. Pada waktu itu, mesin yang digunakan untuk
berkomunikasi disebut IMPs (Interface Message Processors). Komunikasi data
pertama dilakukan antara mesin IMPs yang berada di UCLA di bawah kendali
Leonard Kleinrock’s dengan mesin IMPs yang berada di Stanford Research Institute
pada bulan Oktober 1969 (Yuhefizar : 2008 : 3).
Pada tahun 1970, ARPAnet berhasil menghubungkan 10 node melalui
protokol NCP, dan pada tahun 1972, Ray Tomlinson berhasil menemukan konsep
komunikasi jarak jauh yang kita kenal saat ini sebagai e-mail sekaligus
mendeklarasikan icon ‘@’ sebagai pembatas antara nama user dengan domainnya.
Pada tahun yang sama ditemukan juga protocol telnet, sebagai protocol untuk remote
node dari jarak jauh. Sejalan dengan itu, pada tahun 1976, Ratu Inggris, berhasil
mengirimkan e-mail dari Royal Signals dan Radar Establishment di Malvern, dan
beliau dianggap sebagai pemimpin negara pertama yang menggunakan teknologi email. Network Control Protocol atau Network Communication Protocol atau Network
Control Program mengacu pada maksud yang sama yaitu NCP adalah jenis protokol
yang digunakan untuk berkomunikasi data saat itu, hingga tanggal 1 Januari 1983.
NCP digantikan oleh protokol TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet
Protocol) sebagai protokol standar bagi internet sampai dengan saat ini.
Pada tahun 1974, Bob Kahn dan Vinton G. Cerf dari Stanford University
memperkenalkan konsep tentang Transmission Control Protocol (TCP), yaitu
protokol untuk komunikasi data yang lebih cepat, lebih murah dan lebih mudah
diimplementasikan dibandingkan dengan NCP yang dipakai sebagai standar protocol
saat itu. Pada tahun 1978, protokol TCP dipecah menjadi TCP dan IP (Internet
Protocol), sehingga kombinasi 2 protokol inilah yang disebut saat ini sebagai TCP/IP
(Yuhefizar : 2008 : 4).
2.8.3. Layanan Utama Internet
Internet telah membawa perubahan yang sangat besar dalam segala aspek
kehidupan kita, hal ini tidak terlepas dari fasilitas-fasilitas yang terdapat dalam
internet. Berikut ini fasilitas utama yang ada di internet (Yuhefizar : 2008 : 10) :
1. Electronic Mail (e-Mail)
Fasilitas untuk mengirim surat yang lebih cepat, murah dan mudah
digunakan.
2. Website (www)
Website (WWW) yang sering juga kita sebut dengan website,
merupakan fasilitas internet yang paling banyak dipakai, hampir 80 %
transaksi di internet dilakukan melalui media website. Dengan website
kita dapat menampilkan informasi apa saja melalui browser dan
informasi tersebut dapat ditampilkan berupa teks, grafik, suara,
gambar, atau video sekalipun, bahkan melalui website kita dapat
menonton televisi, radio dan video secara online (Yuhefizar : 2008 :
159).
3. Mailing List (milis)
Media untuk membentuk ruang diskusi di internet yang dapat diikuti
oleh siapa saja yang mempunyai minat terhadap suatu topik.
4. File Transfer Protocol (FTP)
Fasilitas untuk mengirim (meng-upload) dan mengambil (mendownload) file atau folder antara komputer yang terhubung dengan
jaringan internet.
5. Chatting
Fasilitas untuk mengobrol secara online baik secara teks maupun
secara grafik.
2.8.4. Penyedia Akses Internet
Selain memiliki piranti akses dan sarana koneksi, kita juga memerlukan
penyedia jasa internet agar bisa terhubung ke internet. Terdapat tiga macam penyedia
jasa yaitu penyedia jasa internet, jasa online komersial, dan penyedia jasa internet
nirkabel.
1. Penyedia Jasa Internet (ISP; Internet Service Provider)
Penyedia jasa internet (ISP) adalah organisasi skala lokal, regional,
atau nasional yang menyediakan akses ke internet.
2. Jasa Online Komersial
Jasa online komersial adalah perusahaan berbasis keanggotaan yang
tidak hanya menyediakan akses internet, tetapi juga isi (content)
khusus lain, misalnya berita, game, dan data finansial. Contohya
adalah AOL (American Online) dan MSN (Microsoft Network).
3. Penyedia Jasa Internet Nirkabel
Penyedia jasa internet nirkabel memungkinkan para pengguna
komputer yang memiliki modem nirkabel (biasanya laptop) Smart
Phone, dan PDA berfitur web untuk mengakses internet. Contohnya
adalah AT&T Wireless dan Verizon Wireless (Williams and Sawyer,
2007 : 59).
2.9.
World Wide Web (WWW)
World Wide Web (WWW) yang sering juga kita sebut dengan website,
merupakan fasilitas internet yang paling banyak dipakai, hampir 80 % transaksi di
internet dilakukan melalui media website. Dengan website kita dapat menampilkan
informasi apa saja melalui browser dan informasi tersebut dapat ditampilkan berupa
teks, grafik, suara, gambar, atau video sekalipun, bahkan melalui website kita dapat
menonton televisi, radio dan video secara online.
2.9.1. Pengertian World Wide Web (WWW)
Istilah web dapat juga diartikan merupakan fasilitas yang berisi database
terdistribusi (Suarna : 2007 : 56). Pendapat lain menyebutkan, world wide web sering
disingkat dengan www atau web adalah suatu metode untuk menampilkan informasi di
internet, baik berupa teks, gambar, suara maupun video yang interaktif dan
mempunyai kelebihan untuk menghubungkan (link) satu dokumen dengan dokumen
lainnya (hypertext) yang dapat diakses melalui sebuah browser (Yuhefizar : 2008 :
159).
Pengertian website menurut salah satu situs yang diakses penulis adalah
kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks,
gambar diam atau gerak, animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya itu baik
yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang
saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman
(hyperlink) (W.Saputro, 2009).
2.9.2. Sejarah WWW
Sir Timothy Berners-Lee, penemu konsep www, Hypertext Markup Language
(HTML), perancang skema pemberian alamat (URL), mendesain aturan-aturan di web
yang kemudian menjadi HTTP (Hyper Text Transfer Protocol). Seorang computer
scientis yang saat ini bekerja pada University of Southampton dan direktur world wide
web Consortium (W3C). Sebuah organisasi yang memiliki 400-an anggota dengan
staf yang berjumlah sekitar 40 orang yang tersebar seluruh dunia dan kantor berlokasi
di Massachussets Institute of Technology (Yuhefizar : 2008 : 161).
Sejarah penemuan www berawal ketika tim bekerja di CERN (European
Organization for Nuclear Research) merupakan suatu lembaga bagi peneliti fisika
energi tinggi di Ganeva Swiss yang mengusulkan sebuah proyek berdasarkan konsep
hypertext untuk memfasilitasi dan memperbaharui berbagai informasi antar periset. di
tahun 1980. Pada awalnya CERN mempunyai tujuan adalah untuk membantu para
fisikawan di berbagai lokasi yang berbeda dalam bekerja sama dan berbagi material
penelitian (Williams and Sawyer, 2007 : 65). Pada tahun 1989 Berners-Lee membuat
proposal untuk proyek pembuatan hypertext secara global, kemudian pada bulan
Oktober 1990, world wide web sudah bisa dijalankan dalam lingkungan CERN. Pada
musim panas tahun 1991, www resmi digunakan secara luas pada jaringan internet.
Selama rentang tahun 1991 hingga 1993, Tim Berners-Lee terus berupaya
membuat web tampil lebih baik lagi. Ia mulai membuat perancangan untuk halaman
web, sekaligus mengkoordinir masukan dari para pengguna internet. Ia juga tercatat
sebagai orang pertama yang membuat browser, server dan kunci protokol untuk
internet. Hasil karyanya dalam membuat alamat URL, penggunaan HTTP dan
pengkodean HTML terbukti berhasil dan menjadi kemajuan besar dalam
perkembangan teknologi web.
Atas jasanya itu, Berners-Lee disebut sebagai bapak world wide web dan
majalah Times edisi 14 Juni 1999 menempatkan Tim Berners-Lee sebagai salah satu
dari 100 orang yang paling berpengaruh di abad ke-20. Tidak itu saja, beliau juga
dianugrahi Millennium Technology Prize di Helsinki, Finlandia. Mendapat
penghargaan itu, Berners-Lee hanya berkomentar merendah, “Banyak orang yang
terlibat dalam pengembangan web. Saya hanya mengumpulkan (gagasan) dan
mengemasnya” (Yuhefizar : 2008 : 162).
2.9.3. Jenis-Jenis Web
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat, website
juga mengalami perkembangan yang sangat berarti. Dalam pengelompokan jenis web,
lebih diarahkan berdasarkan kepada fungsi, sifat, dan bahasa pemograman yang
digunakan (Yuhefizar : 2008 : 162-164).
1. Jenis-jenis web berdasarkan sifatnya :
a.
Website Dinamis, merupakan website yang menyediakan
content atau isi yang selalu berubah-ubah setiap saat. Misalnya
website berita, seperti www.kompas.com, www.detik.com, dan
lain-lain.
b.
Website Statis, merupakan website yang contentnya sangat
jarang diubah. Misalnya, web profile organisasi, dan lain-lain.
2. Berdasarkan pada tujuannya, website terbagi atas :
a.
Personal web, website yang berisi informasi pribadi seseorang.
b.
Corporate web, website yang dimiliki oleh sebuah perusahaan.
c.
Portal web, website yang mempunyai banyak layanan, mulai
dari layanan berita, e-mail, dan jasa-jasa lainnya.
d.
Forum web, sebuah web yang bertujuan sebagai media untuk
diskusi.
e.
Disamping itu juga ada website e-Government, e-Banking, eShop, e-Learning, e-Payment, e-Procurement, e-Commerce,
dan lain sebagainya.
3.
Ditinjau dari segi bahasa pemrograman yang digunakan, website
terbagi atas :
a.
Server Side, merupakan website yang menggunakan bahasa
pemrograman dan sangat tergantung pada sebuah web server.
b.
Client Side, adalah website yang tidak membutuhkan server
dalam menjalankannya, cukup diakses melalui browser saja.
2.9.4. Unsur-Unsur Website atau Situs
Untuk menyediakan keberadaan sebuah website, maka harus tersedia unsurunsur penunjang untuk membangun website, (W.Saputro, 2009) adalah sebagai
berikut:
1. Nama domain (Domain name/URL - Uniform Resource Locator)
Pengertian Nama domain atau biasa disebut dengan Domain Name
atau URL adalah alamat unik di dunia internet yang digunakan untuk
mengidentifikasi sebuah website, atau dengan kata lain domain name
adalah alamat yang digunakan untuk menemukan sebuah website pada
dunia
internet.
Sebagai
contoh
:
http://www.baliorange.net,
http://www.detik.com. Nama domain diperjualbelikan secara bebas di
internet dengan status sewa tahunan. Nama domain sendiri mempunyai
identifikasi ekstensi/akhiran sesuai dengan kepentingan dan lokasi
keberadaan website tersebut. Contoh nama domain ber-ekstensi
internasional adalah .com, .net, .org, .info, .biz, .name, .ws. Contoh
nama domain ber-ekstensi lokasi Negara Indonesia adalah co.id (untuk
nama domain website perusahaan), ac.id (nama domain website
pendidikan), go.id (nama domain website instansi pemerintah), or.id
(nama domain website organisasi).
2. Rumah tempat website (Web hosting)
Pengertian Web Hosting dapat diartikan sebagai ruangan yang terdapat
dalam harddisk tempat menyimpan berbagai data, file-file, gambar dan
lain sebagainya yang akan ditampilkan di website. Besarnya data yang
bisa dimasukkan tergantung dari besarnya web hosting yang
disewa/dipunyai, semakin besar web hosting semakin besar pula data
yang dapat dimasukkan dan ditampilkan dalam website. Web Hosting
juga diperoleh dengan menyewa. Besarnya hosting ditentukan ruangan
harddisk dengan ukuran MB( Mega Byte ) atau GB( Giga Byte ). Lama
penyewaan web hosting rata-rata dihitung per tahun. Penyewaan
hosting dilakukan dari perusahaan-perusahaan penyewa web hosting
yang banyak dijumpai baik di Indonesia maupun Luar Negeri.
3. Bahasa Program (Scripts Program)
Scripts Program adalah bahasa yang digunakan untuk menerjemahkan
setiap perintah dalam website yang pada saat diakses. Jenis bahasa
program sangat menentukan statis, dinamis atau interaktifnya sebuah
website. Semakin banyak ragam bahasa program yang digunakan maka
akan terlihat website semakin dinamis, dan interaktif serta terlihat
bagus. Beragam bahasa program saat ini telah hadir untuk mendukung
kualitas website. Jenis-jenis bahasa program yang banyak dipakai para
designer website antara lain HTML, ASP, PHP, JSP, Java Scripts,
Java applets dan sebagainya. Bahasa dasar yang dipakai setiap situs
adalah HTML sedangkan PHP, ASP, JSP dan lainnya merupakan
bahasa pendukung yang bertindak sebagai pengatur dinamis, dan
interaktifnya situs. Bahasa program ASP, PHP, JSP atau lainnya bisa
dibuat sendiri. Bahasa program ini biasanya digunakan untuk
membangun artikel, forum diskusi, buku tamu, anggota organisasi,
email, mailing list dan lain sebagainya yang memerlukan update setiap
saat.
4. Design website
Setelah melakukan penyewaan domain name dan web hosting serta
penguasaan bahasa program (scripts program), unsur website yang
penting dan utama adalah design. Design website menentukan kualitas
dan keindahan sebuah website. Design sangat berpengaruh kepada
penilaian pengunjung akan bagus tidaknya sebuah website. Untuk
membuat website biasanya dapat dilakukan sendiri atau menyewa jasa
website designer. Saat ini sangat banyak jasa web designer, terutama di
kota-kota besar. Perlu diketahui bahwa kualitas situs sangat ditentukan
oleh kualitas designer. Semakin banyak penguasaan web designer
tentang beragam program/software pendukung pembuatan situs maka
akan dihasilkan situs yang semakin berkualitas, demikian pula
sebaliknya. Jasa web designer ini yang umumnya memerlukan biaya
yang tertinggi dari seluruh biaya pembangunan situs dan semuanya itu
tergantung kualitas designer.
5. Publikasi website.
Keberadaan situs tidak ada gunanya dibangun tanpa dikunjungi atau
dikenal oleh masyarakat atau pengunjung internet. Karena efektif
tidaknya situs sangat tergantung dari besarnya pengunjung dan
komentar yang masuk. Untuk mengenalkan situs kepada masyarakat
memerlukan apa yang disebut publikasi atau promosi. Publikasi situs
di masyarakat dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti dengan
pamlet-pamlet, selebaran, baliho dan lain sebagainya tapi cara ini bisa
dikatakan masih kurang efektif dan sangat terbatas. Cara yang biasanya
dilakukan dan paling efektif dengan tak terbatas ruang atau waktu
adalah publikasi langsung di internet melalui berbagai search engine
(seperti : Yahoo, Google, Search Indonesian, dan sebagainya). Cara
publikasi di search engine ada yang gratis dan ada pula yang berbayar.
Yang gratis biasanya terbatas dan cukup lama untuk bisa masuk dan
dikenali di search engine terkenal seperti Yahoo atau Google. Cara
efektif publikasi adalah dengan membayar, walaupun harus sedikit
mengeluarkan akan tetapi situs cepat masuk ke search engine dan
dikenal oleh pengunjung.
6. Pemeliharaan Website.
Untuk mendukung kelanjutan dari situs diperlukan pemeliharaan setiap
waktu sesuai yang diinginkan seperti penambahan informasi, berita,
artikel, links, gambar atau lain sebagainya. Tanpa pemeliharaan yang
baik situs akan terkesan membosankan atau monoton juga akan segera
ditinggal pengunjung. Pemeliharaan situs dapat dilakukan per periode
tertentu seperti tiap hari, tiap minggu atau tiap bulan sekali secara rutin
atau
secara
periodik
saja
tergantung
kebutuhan(tidak
rutin).
Pemeliharaan rutin biasanya dipakai oleh situs-situs berita, penyedia
artikel, organisasi atau lembaga pemerintah. Sedangkan pemeliharaan
periodik bisanya untuk situs-situs pribadi, penjualan/e-commerce, dan
lain sebagainya.
2.9.5. Istilah-Istilah Seputar WWW
Dengan penerapan Graphic User Interface (GUI), memudahkan para
pengguna internet mengakses informasi-informasi yang terdapat dalam internet
melalui web browser. Web browser diantaranya adalah Netscape Navigator, Internet
Explorer, Mozilla Fairfox, Mosaic, Google dan lain-lain (Suarna : 2007 : 56)
1. Browser
Browser adalah perangkat lunak untuk menjelajah web, Browser atau
Web Browser adalah perangkat lunak yang memungkinkan seseorang
mencari dan mengakses beragam komponen web. Web browser
digunakan untuk memperoleh informasi dengan format hypertext. Web
browser akan mengirimkan request ke web server, dan menampilkan
hasilnya ke pengguna. Selain itu web browser juga dapat mengirimkan
form ke web server untuk diproses. Contoh dari web browser adalah
NCSA Mosaic, Netscape Navigator, MacWeb, IE, Opera, Conqueror
dan sebagainya.
2. Web
3. Halaman Web
Halaman Web adalah suatu dokumen pada sebuah situs web, sebuah
situs dapat terdiri dari beberapa halaman web atau kumpulan halaman
web yang terkait. Halaman web adalah dokumen pada world wide web
yang bisa berisi teks, gambar, suara dan video. Halaman pertama yang
dijumpai pada sebuat situs web mirip dengan halaman judul pada
sebuah buku yang disebut homepage atau welcome page, yang
merupakan penunjuk sebuah situs web dan berisi links ke halaman lain
di situs tersebut.
4. URL
URL (Uniform Resource Locator) adalah kumpulan karakter yang
menunjukkan pada potongan informasi khusus dibagian mana saja
pada web. Dengan kata lain, URL adalah alamat situs web yang unik
(tidak ada dua situs berbeda yang memiliki alamat sama). Berikut ini
adalah contoh URL untuk sebuah situs web milik National Park
Service untuk Taman Nasional Yosemite (Williams and Sawyer, 2007 :
64-65).
Gambar 2.3. Contoh URL Web National Park Service
( Sumber : Williams and Sawyer, 2007 : 66 )
5. Web Server
Web server memberikan jawaban/response dari permintaan/request
web browser. Web server juga dapat memproses form yang dikirimkan
oleh web browser. Contoh dari Web server adalah, Apache, NCSA
HTTPD (Unix), Webstar (Mac), IIS/PWS (Windows). Sistem jaringan
web server ialah sistem jaringan di mana layanan yang diberikan
server berupa pengolahan dan pemakaian bersama dokumen-dokumen
yang saling terhubung. Jaringan ini merupakan jaringan yang
memungkinkan tiap dokumen dalam jaringan memiliki hubungan ke
dokumen lain sehingga dokumen-dokumen dalam jaringan terhubung
satu dengan yang lain, semacam jaring laba-laba (Oetomo, et al, 2006 :
88).
2.10.
Network Development Life Cycle (NDLC)
NDLC merupakan model kunci dibalik proses perancangan jaringan
komputer. NDLC merupakan model yang mendefinisikan siklus proses pembangunan
atau pengembangan sistem jaringan komputer. (Goldman & Rawles, 2001 : 470).
Seperti model pengembangan sistem untuk software, NDLC terdiri dari elemen yang
mendefinisikan fase, tahapan, langkah, atau mekanisme proses spesifik. Kata “cyle”
(siklus) adalah kata kunci deskriptif dari siklus-hidup pengembangan sistem jaringan
yang menggambarkan secara eksplisit seluruh proses dan tahapan pengembangan
sistem jaringan yang berkesinambungan.
NDLC dijadikan metode yang digunakan sebagai acuan (secara keseluruhan
atau secara garis besar) pada proses pengembangan dan pembangunansistem jaringan
komputer, mengingat bahwa setiap jaringan komputer memiliki kebutuhan yang
berbeda dan permasalahan yang berbeda (spesifik) dengan melakukan pendekatan
yang bervariasi terhadap model NDLC. NDLC mendefinisikan siklus hidup proses
yang berupa fase atau tahapan-tahapan dari mekanisme yang dibutuhkan dalam suatu
rangkaian proses pembangunan atau pengembangan sistem jaringan komputer.
Berkaitan dengan penelitian skripsi ini, penerapan dari setiap tahap NDLC adalah
sebagai berikut :
Gambar 2.4 : Alur NDLC
(James E.Goldman:2005)
2.10.1. Analysis (Analisis)
Model pengembangan sistem NDLC dimulai pada fase analisis. Pada tahap ini
dilakukan proses perumusan permasalahan, Mengidentifikasi konsep dari penelitian
yang akan kita lakukan.
2.10.2. Design (Perancangan)
Adalah tahap dimana akan dibuatnya gambar design topology jaringan
interkoneksi yang akan dibangun, diharapkan dengan gambar design topology akan
memberikan gambaran seutuhnya dari kebutuhan yang ada. Design bisa berupa design
struktur topology, design akses data, design tata layout perkabelan, dan sebagainya
yang akan memberikan gambaran jelas tentang penelitian yang akan dibuat.
2.10.3. Simulation Prototyping (Prototipe Simulasi)
Adalah tahap dimana dilakukannya pembuatan prototipe sistem yang akan
dibangun, tahap ini dilakukan sebagai simulasi dari implementasi sistem produksi.
Dengan demikian dapat diketahui gambaran umum dari proses komunikasi,
keterhubungan dan mekanisme kerja dari interkoneksi keseluruhan elemen sistem
yang akan dibangun.
2.10.4. Implementation (Implementasi)
Adalah tahap dimana spesifikasi rancangan solusi yang dihasilkan pada fase
design dan perancangan, digunakan sebagai panduan instruksi implementasi pada
lingkungan yang sebenarnya. Aktivitas pada fase implementasi melingkupi instalasi
dan konfigurasi terhadap : rancangan topologi jaringan, komponen sistem (beserta
sejumlah aplikasi pendukung).
2.10.5. Monitoring (Pengawasan)
Adalah tahap dimana dilakukannya pengawasan terhadap hasil dari
implementasi yang telah dilakukan. Pada NDLC, proses pengujian digolongkan pada
fase ini. Hal ini mengingat bahwa proses pengujian dilakukan melalui aktivitas
pengoperasian dan pengamatan sistem yang sudah dibangun/dikembangkan dan sudah
diimplementasikan untuk memastikan bilamana sistem dan sejumlah komponen
pendukung sudah berjalan dengan baik dan benar, sudah sesuai dengan kebutuhan,
serta sudah menjawab semua pertanyaan dan permasalahan spesifik yang dirumuskan.
2.10.6. Management (pengelolaan)
Adalah tahap dimana dilakukannya pengaturan atau pengelolaan terhadap
system yang telah dibangun agar dapat berjalan dengan baik dan berlangsung lama.
Pada NDLC, aktivitas perawatan, pemeliharaan dan pengelolaan dikategorikan pada
fase
ini,
karena
proses
manajemen/pengelolaan
sejalan
dengan
aktivitas
perawatan/pemeliharaan sistem. Jaminan efektivitas dari interkoneksi sistem menjadi
masukan pada tahap ini untuk menghasilkan keluaran berupa jaminan fleksibilitas dan
kemudahan pengelolaan serta pengembangan sistem di masa yang akan datang.
2.11.
Penelitian Sejenis
Sebagai acuan dalam melakukan penelitian tugas akhir ini, maka penulis
melakukan perbandingan studi terhadap beberapa penelitian sejenis yang berkaitan
dengan penelitian ini.
Berikut ini adalah beberapa penelitian yang dijadikan perbandingan oleh
penulis dalam melakukan penelitian.
1. PERBANDINGAN KINERJA SERVER MELALUI VIRTUALIZATION
XEN PADA LINGKUNGAN TERBATAS oleh Haris (Universitas
Indonesia, 2008)
Implementasi software Virtualization untuk berbagai platform sudah
cukup matang untuk digunakan dalam tingkatan operasional organisasi.
Dikombinasikan dengan server yang menggunakan prosesor dengan multicore atau server dengan multi prosesor yang mudah dijumpai di pasaran, unjuk
kerja virtualization menjadi semakin baik. Sementara itu, pemakaian
virtualization sebagai pilihan untuk pemisahan server-server dengan
kebutuhan spesifik belum popular di Indonesia. Terbukti dari sulitnya mencari
publikasi tentang implementasi atau cerita sukses penggunaan virtualization
pada lingkungan suatu organisasi yang berlokasi di Indonesia.
Dalam penelitian ini, eksperimen dilakukan untuk mencari tahu sejauh
mana server virtual bisa dibuat untuk melayani beberapa layanan popular,
yaitu web, mail, dan file-sharing. Eksperimen dalam penelitian ini
membuktikan bahwa penggunaan server virtual dengan beban kerja ringan
memberikan kinerja dengan perbedaan hamper sama jika dibandingkan
dengan layanan pada server native. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan
virtualization di dalam suatu organisasi dapat diterima oleh pengguna layanan
tertentu, demi mendapatkan keuntungan dari virtualization.
Berdasarkan kelebihan dan kekurangan dari penelitian sejenis di atas,
maka penelitian penulis yang berjudul “Virtualisai Menggunakan Xen
Hypervisor Sebagai Efisiensi Penggunaan Server (Studi Kasus: PT. Smart
Intermedia Solusindo) memiliki kelebihan yaitu menggunakan multi
Operating System dan aplikasi mudah untuk digunakan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1.
Metode Pengumpulan Data
3.1.1. Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan dengan mempelajari teori-teori yang terkait dan dari
hasil penelitian yang dilakukan penulis sewaktu melakukan penelitian, guna
mendukung pemecahan masalah penelitian yang terdiri dari 5 buku dan 18 situs
internet. Beberapa buku dan situs yang digunakan diantaranya sebagai berikut :
1. Linux System Administrator, Ahmad Ashari,dkk, Informatika, 2010
2. Panduan Mudah merakit+menginstall server linux, Onno W.Purbo,
Andi Yogya,2008
3. http://www.gartner.com/it/page.jsp?id=638207, 2011
4. http://devcentral.f5.com/weblogs/macvittie/archive/2009/06/17/
what-is-server-offload-and-why-do-i-need-it.aspx, 2011
Untuk selebihnya dapat dilihat dihalaman lampiran.
3.1.2. Studi Lapangan
1. Observasi
Tempat dan waktu dilakukan obervasi di PT. Smart Intermedia
Solusindo, mulai tanggal 17 Januari sampai 6 Mei 2011, yang
bertempat di Jalan Raya Lenteng Agung No. 22 Jakarta Selatan 12620.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan ditemukan bahwa pada PT.
Smart Intermedia Solusindo yang bergerak dibidang jasa pelayanan
web hosting saat ini belum menggunakan teknologi virtualisasi yang
digunakan untuk memaksimalkan penggunaan server.
2. Wawancara
Pada tahap ini dilakukan wawancara pada pihak terkait, yaitu Sdr. Roni
Rosadi dan Sdr. Awaludin untuk mendapatkan data atau bahan materi
yang diperlukan. Salah satu pertanyaan yang diajukan kepada Sdr.
Roni Rosadi adalah : Apakah ada kendala yang dihadapi dalam
penggunaan server selama ini? dan kepada Sdr. Awaludin adalah:
Berapakah biasanya jumlah akun web yang dimasukkan kedalam satu
server?
Pertanyaan selanjutnya dapat dilihat di halaman lampiran.
3.2.
Metode Pengembangan Sistem
Metode yang digunakan dalam pengembangan ini adalah metode Network
Development Life cycle (NDLC), dengan tahapan-tahapan yaitu : Analisis, Design
system, Simulasi, Implementasi, Manajemen dan Monitoring (James E.Goldman :
2005).
Gambar 3.1 Alur NDLC
(James E.Goldman:2005)
3.2.1
Analisis
Tahap analisis sistem adalah proses untuk mengumpulkan kebutuhan yang
diperlukan serta alternatif solusi yang dapat diterapkan dalam penggunaan virtualisasi
dengan menggunakan Xen. Tahap awal ini dilakukan analisis keadaan sistem jaringan
yang sedang berjalan, kemudian melakukan analisis sistem yang sedang berjalan dan
kebutuhan akan sistem. Lebih detail dibahas pada sub.bab 4.2.Analisis.
3.2.2. Design System (Sistem Perancangan)
Perancangan sistem merupakan langkah untuk menggambarkan hasil analisis
baik sistem berjalan maupun sistem usulan. Dalam hal ini penulis melakukan
perancangan sistem virtualisasi pada server menggunakan Xen, hal ini dilakukan
untuk mempermudah dalam penerapannya. Untuk sistem jaringan yang digunakan
saat ini ialah sebuah server yang terhubung dengan WAN (Wide Area Network)
melalui switch dan router. Selanjutnya dibahas pada sub.bab 4.2 design system.
3.2.3
Simulasi Prototype
Simulasi prototype sistem akan penulis lakukan ketika sistem yang diusulkan
telah diterapkan pada sistem jaringan yang ada. Simulasi untuk menguji sistem yang
telah diterapkan. Simulasi ini merupakan gambaran yang hampir sama ketika akan
diterapkan dalam sebuah jaringan yang sesungguhnya. Lebih detail dibahas pada
sub.bab 4.2.
3.2.4. Implementasi
Implementasi atau penerapan merupakan langkah untuk mengaplikasikan
sistem baru yang telah disimulasikan. Proses implementasi yang akan penulis lakukan
adalah meliputi installasi linux centos pada server, Installasi virtualisasi pada server
centos dengan menggunakan xen. Setelah itu akan dibuat 3 buah virtualisasi/container
yang masing-masing container memiliki system operasi yang berbeda-beda dan
terakhir implementasi/koneksi jaringan masing-masing container. Lebih detail dibahas
pada sub.bab 4.2.
3.2.5. Monitoring
Monitoring
atau
pengawasan
merupakan
langkah
setelah
tahapan
implementasi dan pengujian telah selesai dilakukan. Pengawasan ini perlu dilakukan
untuk menjaga agar virtualisasi yang telah implementasikan berjalan dengan baik.
Lebih detail dibahas pada sub.bab 4.2.
3.2.6
Management
Management merupakan suatu pengaturan dalam menjalankan sistem
virtualisasi xen hypervisor yang telah di implementasi pada server, seperti membuat
dan merubah user baru, membagi sumber daya seperti kapasitas harddisk dan memory
serta informasi sumber daya yang telah digunakan. Lebih detail pada sub.bab 4.2.
3.3.
Peralatan Penelitian
Peralatan atau perangkat yang digunakan dalam penelitian penulis, dapat
digolongkan menjadi dua jenis, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak
(software).
3.3.1. Perangkat Keras
Perangkat keras (hardware) yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Tabel 3.1. Daftar perangkat keras
No Perangkat
1 Komputer
Jumlah
Keterangan
2
Spesifikiasi setiap unit PC:
a. AMD® Phenom® X2 CPU
3.0GHz
b. DDR3, PC6400, 2 GBytes, Vgen
c. Baby Raptor Mainboard
d. Seagate Barracuda 7200 rpm 320
GB
e. Monitor AOC 19"
g. DVD/RW LG
(PC)
2
3
Server
1
Spesifikasi:
a. Intel® Xeon® E5650
3.0GHz
b. FBDIMM ECC, 20GBytes
c. Intel board SB5500
a. TPLINK
Networking
CPU
b. DLINK Router
c. Telkom Speedy
3.3.2. Perangkat Lunak
Perangkat lunak (software) yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Tabel 3.2. Daftar perangkat lunak
No Software
Keterangan
1
2
3
Sistem operasi server
Software virtualisasi server
Sistem operasi client.
Centos 5.5 64bit
Xen
Windows XP SP3
4
5
6
7
3.4.
Software editing text
Software web server
Software scripting tool
Software database
8
Notepad
Apache
PHP
MySQL
VSFTPD
9
Postfix
Software email server
10
11
Putty
Mozilla Firefox
SSH Terminal
Software browser
Software file server
Kerangka Berpikir
Penulis melakukan penelitian dengan mengikuti rencana kegiatan yang
tertuang dalam kerangka berpikir seperti pada gambar 3.2.
Gambar 3.2 Kerangka Berpikir
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan dipaparkan pembahasan atas identifikasi masalah yang mengacu
pada tujuan dari penelitian dan berlandaskan teori yang telah dipaparkan dalam bab
sebelumnya.
4.1.
Gambaran Umum PT. Smart Intermedia Solusindo
Berdirinya perusahaan PT. Smart Intermedia Solusindo diawali ketika para
pendiri masih menjabat di perusahaan masing-masing. Memulai dengan pengalaman
yang dimiliki tercetuslah ide untuk menyatukan diri dalam satu wadah secara
profesional guna mengembangkan potensi-potensi yang sudah dimiliki sekaligus
membuka lapangan pekerjaan baru.
PT. Smart Intermedia Solusindo bergerak di bidang teknologi informasi.
Pelayanan yang digunakan secara online. Layanan PT. Smart Intermedia Solusindo
mulai beroperasi pada Juli 2007, yang salah satu nama produk dari divisi Web
Solution dari PT. Smart Intermedia Solusindo adalah EazySmart.com, yang khusus
memberikan layanan di bidang Web Hosting, Registrasi Domain, Web Design/Web
Development, Reseller Hosting, Reseller Domain, Software Application, Dedicated
Server, dan Virtual Private Server.
Dikarenakan perusahaan ini selalu beroperasi 24 jam, hal ini membuat
karyawan di perusahaan ini bekerja dalam sift. Karena itulah tidak ada istilah libur
bagi kantor operasional yang berlokasi di daerah Lenteng Agung Jakarta Selatan.
Pelanggan dapat menghubungi perusahaan ini kapan saja, baik melalui telepon
langsung, yahoo messenger maupun lewat e-mail.
Untuk menjamin layanan prima, perusahaan ini memiliki server sendiri yang
di tempatkan pada pusat Interkoneksi Internet Indonesia (Indonesia Internet
Exchange/IIX) yang berlokasi di Gedung Cyber, Jl. Kuningan Barat No. 8 Jakarta
Selatan, serta Equinix Chicago Data Center, Amerika Serikat. Untuk menjamin harga
yang terjangkau, PT. Smart Intermedia Solusindo selalu menggunakan server dengan
kapasitas besar. Kapasitas server selalu di upgrade sesuai dengan kebutuhan
pelanggan. Inilah rahasia mengapa harga layanan hosting di perusahaan ini sangat
murah hingga 25% dari market price saat ini di Indonesia (Data Primer, 2009).
4.1.1. Visi dan Misi
Pesatnya perkembangan Industri Telekomunikasi di Indonesia, memicu
pertumbuhan ekonomi kearah yang lebih baik, hal ini ditandai dengan berdirinya
perusahaan-perusahaan
yang
mempunyai
andil
besar
dalam
pembangunan
Infrastruktur, Maintenance Mechanical dan Electrical jaringan telekomunikasi yang
meliputi seluruh wilayah Indonesia. PT. Smart Intermedia Solusindo salah satu
perusahaan yang memiliki semangat profesionalisme mengambil bagian dalam
perluasan jaringan telekomunikasi yang meliputi pembangunan Infrastruktur,
Maintainance Mechanical dan Electrical tersebut baik dalam proyek-proyek swasta
maupun pemerintah, serta memberikan solusi yang cerdas untuk kepuasan klien. Hal
ini tidak terlepas dari dukungan tenaga-tenaga muda yang berpendidikan,
berpengalaman, terampil dan mempunyai motivasi tinggi untuk menjawab tantangan
dalam dunia usaha yang berlandaskan semangat profesionalisme.
Sehingga PT. Smart Intermedia Solusindo mempunyai visi dan misi sebagai berikut :
1.
Memberikan solusi yang cerdas dalam menangani setiap project untuk
mendapatkan hasil yang terbaik serta kualitas yang lebih baik dalam
rangka menjadi yang terbaik dalam industri telekomunikasi.
2.
Menjadi bagian yang prioritas dan utama bagi klien dalam
pengembangkan bisnis industri telekomunikasi serta memberikan peran
dan kontribusi yang besar dalam
pembangunan ekonomi Republik
Indonesia yang tercinta.
4.1.2. Logo
Gambar 4.1. Logo PT. Smart Intermedia Solusindo
(Sumber : Data Primer)
4.1.3. Struktur Organisasi
Dewan Penasehat
Kepala Bidang
Direktur Pelaksana
Divisi Web
Divisi
Solutions
Hosting
Staf
Administrasi
Staf
Keuangan
Gambar 4.2. Struktur Organisasi PT. Smart Intermedia Solusindo
(Sumber : Data Primer)
4.1.4. Tugas
Berdasarkan dari gambar struktur organisasi perusahaan, akan diuraikan tugas
masing-masing fungsi yaitu :
1. Dewan Penasihat
Mengawasi dan memberikan masukan untuk perusahaan serta mengadakan
rapat secara periodik untuk menilai dan mengevaluasi karyawan.
2. Kepala Bidang
Mengatur koordinasi dengan bidang-bidang lain demi tercapainya target
yang ditetapkan dan bertanggungjawab langsung kepada dewan penasihat.
3. Divisi Web Solution
Merancang bangun website dan content provider.
4. Divisi Hosting
Retail hosting dan domain dan maintenance server.
5. Direktur Pelaksana
Mengawasi dan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan perusahaan
sehari-hari dan bertanggungjawab langsung kepada dewan penasihat.
6. Staf Keuangan
Membuat laporan keuangan dan bertanggungjawab terhadap semua lalu
lintas keuangan perusahaan.
7. Staf Administrasi
Membantu pelaksanaan administrasi dalam setiap transaksi yang dilakukan
perusahaan, seperti surat menyurat dan pengarsipan data.
4.2.
Pengembangan Sistem
Metode yang penulis gunakan pada penelitian ini adalah metode Network
Development Life cycle (NDLC), metode ini dilakukan dengan pendekatan kejadian
yang sebenarnya dengan harapan hasil yang didapatkan hampir sesuai dengan apa
yang akan terjadi. Penelitian ini dimulai dari tahapan analisis, desain, simulation
Prototyping, implementasi, monitoring, dan management. Berikut adalah pembahasan
tahapan
demi
tahapan
yang
digunakan
dalam
”Implementasi
Virtualisasi
Menggunakan Xen Hypervisor Sebagai Efisiensi Penggunaan Server”:
4.2.1. Analisis
Pada tahap awal ini, penulis melakukan pengecekan terhadap keadaan sistem
jaringan saat ini, kemudian melakukan analisis sistem yang sedang berjalan dan
kebutuhan akan sistem.
1. Keadaan Sistem Jaringan yang Berjalan
Pada sistem jaringan yang digunakan server farm PT Smart Intermedia Solusindo
terhubung dengan WAN (Wide Area Network) melalui switch dan router dengan
luas ruangan server farm 10x10m.
Gambar 4.3. Keadaan Sistem Jaringan yang sedang berjalan di
PT.Smart Intermedia Solusindo
(Sumber : Data Primer)
2. Analisis Sistem yang Berjalan
Analisis sistem yang berjalan saat ini, PT Smart Intermedia Solusindo Memiliki 2
buah server rack dengan masing-masing server menggunakan casing 2U. Setiap
server memiliki spesifikasi Prosesor Quad Core Q9400, RAM 8 GB dan Hard disk
250 GB.
Sistem Operasi menggunakan linux centos yang terinstall apache, php, mysql, dns
dan mailserver dalam satu server. Sebagai perusahaan webhosting, setiap server
dijalankan lebih dari 500 aplikasi web (dapat dilihat dihalaman lampiran). Namun
perbedaan kebutuhan dan sumberdaya sistem setiap aplikasi web dapat
mengganggu aplikasi web yang lain dalam satu server. Biasanya jika aplikasi web
tersebut membutuhkan konfigurasi khusus maka tidak dapat dijalankan bersamaan
dalam web lain. Sebagai contoh, server yang terinstall apache dan php tentunya
tidak lagi dapat diinstall apache-tomcat dan java untuk kebutuhan aplikasi web
menggunakan jsp. Hal ini tentu membutuhkan server khusus yang terinstall
apache-tomcat dan jsp. Namun tingginya biaya sewa server, menjadi kendala
customer. Disisi lain tingginya permintaan sewa server juga membutuhkan ruang
yang luas untuk menaruh server-server tersebut.
3. Analisis Sistem Usulan
Sistem yang digunakan saat ini oleh PT Smart Intermedia Solusindo tidak
customable (tidak dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan aplikasi web
customer) disamping itu aplikasi web yang akan digunakan oleh custumer tidak
membutuhkan spesifikasi server yang tinggi. Untuk itu dibutuhkan sebuah solusi
untuk memanfaatkan semaksimal mungkin sumber daya dari server yang
digunakan dan mengefisiensikan biaya pengadaan server serta penggunaan
ruangan yakni dengan menggunakan virtualisasi pada server.
4.2.2. Design System (Sistem Perancangan)
Perancangan sistem merupakan langkah untuk menggambarkan hasil analisis
baik sistem berjalan maupun sistem usulan. Dalam hal ini penulis melakukan
perancangan sistem virtualisasi pada server.
Gambar 4.4. Desain Virtualisasi
(Sumber : Data Primer)
Sebagai gambaran dari 3 buah aplikasi milik customer yang berbeda yang
sebelumnya masing-masing berjalan disebuah server dedicated akan dirancang untuk
dapat berjalan di satu server saja. Tiga aplikasi tersebut diletakkan pada sebuah server
yang telah divirtualisasikan. Dengan menggunakan virtualisasi maka setiap aplikasi
tetap memiliki lingkungan dedicated walaupun berada dalam satu server.
4.2.3. Simulasi Prototype
Dalam tahap ini penulis membuat simulasi yang bersifat rancangan
pembangunan sistem virtualisasi dari sebuah server yang menggunakan linux centos
yang
kemudian
di
virtualisasikan
menggunakan
xen.
Percobaan
akan
terdiri
dari
tiga
skenario
yang
berbeda.
Skenario pertama terdiri atas dua server yang berjalan dalam mesin tunggal
menggunakan
teknik
yang
berbeda.
Yang
pertama
akan
berjalan dalam lingkungan secara bersamaan, yang kedua dalam lingkungan virtual
dan
yang
terakhir
dalam
lingkungan
virtual
dengan seorang manajer yang mengelola sumber daya antara domain.
Server-server
lingkungan
akan
(server
diuji
oleh
aplikasi)
yang
generator
beban
terdapat
yang
di
akan
berbagai
menempatkan
mereka di bawah tingkat yang berbeda dari beban kerja, untuk memeriksa
beberapa situasi yang mewakili situasi yang ekstrim.
Dalam
dua
percobaan
bahwa
pertama,
tes
lingkungan
akan
mencoba
virtual
menunjukkan
membagi
lingkungan untuk menghasilkan beberapa manfaat. Akhirnya, beberapa mekanisme
untuk
mengelola
kapasitas
sumber
maksimum
daya
atau
dalam
domain
menetapkan
Xen
CPU
seperti
pengaturan
akan
dianalisis
dalam rangka untuk mengevaluasi pengenalan dalam lingkungan nyata.
4.2.4. Implementasi
Pada tahap ini penulis melakukan instalasi dan konfigurasi sebuah server yang
akan di virtualisasikan.
1. Instalasi Linux Centos Pada Server
Gambar 4.5. Tahap awal instalasi centos
(Sumber : Diolah oleh penulis)
Gambar diatas adalah halaman awal instalasi centos, untuk menginstall centos
dalam graphic mode cukup menekan enter, sedangkan jika ingin menginstall dalam
mode text maka dengan cara mengetik linux text kemudian tekan enter. Disini penulis
menggunakan graphic mode karena instalasi lebih mudah dan interaktif. Setelah itu
akan ada beberapa tahapan konfigurasi dalam instalasi centos ini.
Gambar 4.6. Informasi partisi hard disk
(Sumber : Diolah oleh penulis)
Selanjutnya adalah tahap partisi hard disk. Partisi hardisk adalah proses
membagi ruang yang ada di dalam harddisk yang dimiliki, sehingga ruang yang ada
dapat terisi secara efektif dan maksimal.
Pada root partition cukup diberikan kapasitas hard disk sebesar 2-4 Gb, karena
root partition ini hanya untuk sistem operasi dan file konfigurasi saja. Sedangkan
untuk standard swap adalah 2 kali jumlah kapasitas RAM.
Gambar 4.7. Partisi yang akan digunakan
(Sumber : Diolah oleh penulis)
Selanjutnya adalah memilih tipe instalasi, disini ada beberapa pilihan untuk
tipe instalasi apakah ingin menginstall desktop gui KDE, desktop gui Gnome, server,
server gui, virtualization, clustering dan storage clustering.
Gambar 4.8. Memilih tipe instalasi
(Sumber : Diolah oleh penulis)
Gambar 4.9. Menambah group virtualisasi
(Sumber : Diolah oleh penulis)
Gambar 4.10. Pilihan paket virtualisasi
(Sumber : Diolah oleh penulis)
Setelah ini sistem akan mulai melakukan proses instalasi pada hardisk.
Lamanya proses instalasi tergantung dari spesifikasi hardware server, biasanya proses
instalasi akan berlangsung selama 10-15 menit.
Setelah proses instalasi selesai, sistem akan melakukan konfigurasi terakhir
secara otomatis. Kemudian sistem akan memberikan informasi bahwa proses instalasi
telah berjalan dengan sukses dan selesai.
Sampai disini maka kita telah berhasil menginstal linux centos pada server.
Kemudian sistem akan meminta kita untuk melakukan booting ulang secara otomatis.
Pada saat melakukan booting ulang, pastikan CD Linux Centos telah kita keluarkan
dari CD Drive.
Gambar 4.11. Instalasi selesai
(Sumber : Diolah oleh penulis)
2. Installasi Xen Pada Linux Centos
Setelah selesai installasi linux centos pada server, selanjutnya adalah
menginstall xen, namun sebelum menginstall xen, penulis mempersiapkan server agar
terhubung ke internet. Hal ini dikarenakan penulis mengambil repository xen secara
online.
Saya akan menggunakan CentOS 5.2 (i386) untuk kedua host OS (dom0) dan
guest OS (domU).
a. Langkah awal
Saya menggunakan partisi berikut pada sistem host saya 5,2 CentOS (dom0):
/ Boot 150 MB (ext3)
Swap 1GB
/ 3GB (ext3)
/ Vm sisanya (ext3)
Saya akan menciptakan mesin virtual dalam direktori / vm, tentu saja
kita dapat menggunakan direktori lain yang telah memiliki cukup ruang, dan
kita tidak perlu membuat partisi sendiri untuk itu. Jika kita menggunakan
direktori lain, ganti / vm dengan direktori kita sendiri.
Jika kita ingin menyimpan mesin virtual kita di / vm juga, tapi belum
membuat partisi untuk itu jika direktori / vm tidak ada pada sistem kita, kita
dapat membuat seperti ini:
mkdir /vm
Pastikan bahwa SELinux dinonaktifkan atau permisif:
vi /etc/sysconfig/selinux
# This file controls the state of SELinux on the system.
# SELINUX= can take one of these three values:
#
enforcing - SELinux security policy is enforced.
#
permissive - SELinux prints warnings instead of
enforcing.
#
disabled - SELinux is fully disabled.
SELINUX=disabled
# SELINUXTYPE= type of policy in use. Possible values are:
#
targeted - Only targeted network daemons are
protected.
#
strict - Full SELinux protection.
SELINUXTYPE=targeted
Jika kita harus memodifikasi / etc / sysconfig / selinux, silahkan reboot sistem:
reboot
b.
Instalasi Xen
Untuk menginstal Xen, kita cukup menjalankan
yum install kernel-xen xen
Ini menginstal Xen dan kernel Xen pada sistem CentOS.
Sebelum kita dapat boot sistem dengan kernel Xen, silakan cek konfigurasi
GRUB bootloader. Saya membuka / boot / grub / menu.lst:
vi / boot / grub / menu.lst
Kernel terdaftar pertama harus kernel Xen yang baru saja diinstal:
[...]
title CentOS (2.6.18-92.1.13.el5xen)
root (hd0,0)
kernel /xen.gz-2.6.18-92.1.13.el5
module /vmlinuz-2.6.18-92.1.13.el5xen ro
root=/dev/VolGroup00/LogVol00
module /initrd-2.6.18-92.1.13.el5xen.img
[...]
Ubah nilai default ke 0 (sehingga kernel pertama (kernel Xen) akan boot
secara default):
[...]
default=0
[...]
Selengkapnya /boot/grub/menu.lst harus terlihat seperti ini:
# grub.conf generated by anaconda
#
# Note that you do not have to rerun grub after making
changes to this file
# NOTICE:
You have a /boot partition.
This means that
# all kernel and initrd paths are relative to
/boot/, eg.
#
root (hd0,0)
#
kernel /vmlinuz-version ro
root=/dev/VolGroup00/LogVol00
#
initrd /initrd-version.img
# boot=/dev/sda
default=0
timeout=5
splashimage=(hd0,0)/grub/splash.xpm.gz
hiddenmenu
title CentOS (2.6.18-92.1.13.el5xen)
root (hd0,0)
kernel /xen.gz-2.6.18-92.1.13.el5
module /vmlinuz-2.6.18-92.1.13.el5xen ro
root=/dev/VolGroup00/LogVol00
module /initrd-2.6.18-92.1.13.el5xen.img
title CentOS (2.6.18-92.1.1.el5)
root (hd0,0)
kernel /vmlinuz-2.6.18-92.1.1.el5 ro
root=/dev/VolGroup00/LogVol00
initrd /initrd-2.6.18-92.1.1.el5.img
title CentOS (2.6.18-92.el5)
root (hd0,0)
kernel /vmlinuz-2.6.18-92.el5 ro
root=/dev/VolGroup00/LogVol00
initrd /initrd-2.6.18-92.el5.img
Setelah itu, kita reboot sistem:
reboot
Sistem sekarang harus secara otomatis boot kernel Xen yang baru. Setelah
sistem telah boot, kita dapat memeriksa bahwa dengan menjalankan
uname –r
[root@server1 ~]# uname -r
2.6.18-92.1.13.el5xen
[root@server1 ~]#
Jadi benar-benar menggunakan kernel Xen yang baru!
Kita sekarang dapat menjalankan
xm list
untuk memeriksa apakah Xen telah dimulai. Kita harus daftar Domain-0 (dom0):
[root@server1 ~]# xm list
Name
ID Mem(MiB) VCPUs State Time(s)
Domain-0
0
964
1 r----- 134.1
[root@server1 ~]#
PV-Grub on CentOS 5.2 PV DomU at Xen 3.3 CentOS 5.2 Dom0 (all 64-bit)
Port
Xen
3.3
ke
CentOS
5.2
telah
dilakukan
melalui
http://www.gitco.de/repo/xen3.3.0.
Instal CentOS 5.2 Domu PV melalui Virt-install dalam mode teks
memanfaatkan berbagi NFS dengan dipasang DVD ISO.
Buat profil PV Domu sebagai berikut tidak menggunakan VfB saat ini dan
setup "vnc" di Domu penutup.
[root@ServerCentOS52 vm]# cat rhel52.pv-grub
name = “rhel-pvgrub”
memory = 2048
vcpus = 1
disk = [ 'phy:/dev/sda10,xvda,w!' ]
vif = [ "bridge=eth0" ]
kernel = “/usr/lib/xen/boot/pv-grub-x86_64.gz”
extra = “(hd0,0)/grub/menu.lst”
************************************
Start PV DomU with command
************************************
[root@ServerCentOS52 vm]# xm create -c rhel52.pv-grub
Gambar 4.12. PV-Grub
(Sumber : Diolah oleh penulis)
Booting ‘CentOS (2.6.18-92.el5xen)’
root (hd0,0)
Filesystem type is ext2fs, partition type 0×83
kernel /vmlinuz-2.6.18-92.el5xen ro root=/dev/VolGroup00/LogVol00 rhgb
quiet
initrd /initrd-2.6.18-92.el5xen.img
close blk: backend at /local/domain/0/backend/vbd/34/51712
PCI: Fatal: No PCI config space access function found
rtc: IRQ 8 is not free.
i8042.c: No controller found.
Red Hat nash version 5.1.19.6 starting
Setting clock (utc): Mon Oct 6 02:45:40 EDT 2008 [ OK ]
Starting udev: [ OK ]
Setting hostname centos52pvm: [ OK ]
Setting up Logical Volume Management: 2 logical volume(s) in volume
group “VolGroup00″ now active
[ OK ]
Checking filesystems
Checking all file systems.
[/sbin/fsck.ext3 (1) -- /] fsck.ext3 -a /dev/VolGroup00/LogVol00
/dev/VolGroup00/LogVol00: clean, 152718/3482208 files, 1097380/3481600
blocks
[/sbin/fsck.ext3 (1) -- /boot] fsck.ext3 -a /dev/xvda1
/boot: clean, 36/26104 files, 16618/104388 blocks
[ OK ]
Remounting root filesystem in read-write mode: [ OK ]
Mounting local filesystems: [ OK ]
Enabling local filesystem quotas: [ OK ]
Enabling /etc/fstab swaps: [ OK ]
INIT: Entering runlevel: 3
Entering non-interactive startup
Applying Intel CPU microcode update: [FAILED]
Starting monitoring for VG VolGroup00: 2 logical volume(s) in volume
group “VolGroup00″ monitored
[ OK ]
Starting background readahead: [ OK ]
Checking for hardware changes [ OK ]
Bringing up loopback interface: [ OK ]
Bringing up interface eth0:
Determining IP information for eth0… done.
[ OK ]
Starting auditd: [ OK ]
Starting system logger: [ OK ]
Starting kernel logger: [ OK ]
Starting irqbalance: [ OK ]
Starting portmap: [ OK ]
Starting NFS statd: [ OK ]
Starting RPC idmapd: [ OK ]
Starting system message bus: [ OK ]
[ OK ] Bluetooth services:[ OK ]
Mounting other filesystems: [ OK ]
Starting PC/SC smart card daemon (pcscd): [ OK ]
Starting hidd: [ OK ]
Starting autofs: Loading autofs4: [ OK ]
Starting automount: [ OK ]
[ OK ]
Starting hpiod: [ OK ]
Starting hpssd: [ OK ]
Starting sshd: [ OK ]
Starting cups: [ OK ]
Starting xinetd: [ OK ]
Starting vsftpd for vsftpd: [ OK ]
Starting sendmail: [ OK ]
Starting sm-client: [ OK ]
Starting console mouse services: [ OK ]
Starting crond: [ OK ]
Starting xfs: [ OK ]
Starting anacron: [ OK ]
Starting atd: [ OK ]
Starting yum-updatesd: [ OK ]
Starting Avahi daemon… [ OK ]
Starting HAL daemon: [ OK ]
Starting smartd: [ OK ]
CentOS release 5.2 (Final)
Kernel 2.6.18-92.el5xen on an x86_64
rhel52pvm login: root
Password:
Last login: Sun Oct 5 16:26:58 on xvc0
[root@rhel52pvm ~]# uname -a
Linux rhel52pvm 2.6.18-92.el5xen #1 SMP Tue Jun 10 19:20:18
EDT 2008 x86_64 x86_64 x86_64 GNU/Linux
[root@rhel52pvm ~]# df -h
Filesystem Size Used Avail Use% Mounted on
/dev/mapper/VolGroup00-LogVol00
13G 3.6G 8.7G 30% /
/dev/xvda1 99M 14M 81M 14% /boot
tmpfs 1.0G 0 1.0G 0% /dev/shm
****************************
File /boot/grub/menu.lst
****************************
[root@rhel52pvm ~]# cat /boot/grub/menu.lst
# grub.conf generated by anaconda
#boot=/dev/xvda
default=0
timeout=15
splashimage=(hd0,0)/grub/splash.xpm.gz
# hiddenmenu
title CentOS (2.6.18-92.el5xen)
root (hd0,0)
kernel /vmlinuz-2.6.18-92.el5xen ro
root=/dev/VolGroup00/LogVol00 rhgb quiet
initrd /initrd-2.6.18-92.el5xen.img
*************************************
Setup vncserver to run at DomU:*************************************
# mkdir .vnc
# cd .vnc
# vncserver :1
Vnc password will be requested by the last command.
Edit ~/.vnc/xstartup and uncomment first two lines.
Make this file as follows bellow:
#!/bin/sh
unset SESSION_MANAGER
exec /etc/X11/xinit/xinitrc
[ -x /etc/vnc/xstartup ] && exec /etc/vnc/xstartup
[ -r $HOME/.Xresources ] && xrdb $HOME/.Xresources
xsetroot -solid grey
vncconfig -iconic &
xterm -geometry 80×24+10+10 -ls -title “$VNCDESKTOP Desktop” &
twm &
Make following changes to /etc/sysconfig/vncservers file:VNCSERVERS=”1:root”
VNCSERVERARGS[1]=”-geometry 1024×768″
Then run:# chkconfig vncserver on
# reboot
Gambar 4.13. Setting Kernel
(Sumber : Diolah oleh penulis)
Gambar 4.14. Setting Kernel Selesai
(Sumber : Diolah oleh penulis)
Gambar 4.15. Tampilan Output PV-Grub
(Sumber : Diolah oleh penulis)
****************************************************
“xm list -l rhel-pvgrub” report follows bellow:****************************************************
[root@ServerCentOS52 ~]# xm list -l rhel-pvgrub
(domain
(domid 39)
(on_crash restart)
(uuid 7b1bd3ec-cb48-209e-7332-fac938b5d47e)
(bootloader_args )
(vcpus 1)
(name rhel-pvgrub)
(on_poweroff destroy)
(on_reboot restart)
(bootloader )
(maxmem 2048)
(memory 2048)
(shadow_memory 0)
(features )
(on_xend_start ignore)
(on_xend_stop ignore)
(start_time 1223242728.57)
(cpu_time 22.126731432)
(online_vcpus 1)
(image
(linux
(kernel /usr/lib/xen/boot/pv-grub-x86_64.gz)
(args ‘(hd0,0)/grub/menu.lst’)
(notes)
)
)
(status 2)
(state -b—-)
(store_mfn 2239405)
(console_mfn 2239404)
(device
(vif
(bridge eth0)
(mac 00:16:3e:3c:e4:55)
(script vif-bridge)
(uuid 02994996-60ef-44fa-3913-ee5f7bf02c3a)
(backend 0)
)
)
(device
(vbd
(protocol x86_64-abi)
(uuid 00a0c8e2-561a-9eb3-9c0a-3511bbd1ef88)
(dev xvda:disk)
(uname phy:/dev/sda10)
(mode ‘w!’)
(backend 0)
(bootable 1)
(VDI )
)
)
(device
(console
(protocol vt100)
(location 2)
(uuid 1e8291b4-07a2-67e5-b124-0fd4084849b2)
)
)
)
c. Cara menginstal Alat XenServer ke mesin virtual.
1. Buka XenCenter dan membuat koneksi ke XenServer.
2. Saya mulai dengan hanya mengklik kanan pada nama Virtual Machine
dan klik "Instal Alat XenServer". Sebuah peringatan akan muncul
yang menyatakan bahwa, "Setiap CD atau DVD saat ini dalam drive
CD Virtual Machine akan dikeluarkan ketika XenServer Peralatan
diinstal." Klik pada "ZenServer Alat Instal" untuk melanjutkan.
Gambar 4.16. Instalasi Tools Xen Server
(Sumber : Diolah oleh penulis)
3. Setelah itu ke tab konsol XenCenter untuk Virtual Machine. Kita akan
melihat bahwa di bagian atas jendela, di bawah tab bahwa perangkat
lunak memberitahu bahwa ia memiliki image CD "xs-tools.iso"
dimuat ke dalam DVD Drive. Ini juga disediakan dengan nama
perangkat dalam sistem.
Gambar 4.17. Tampilan xs-tools.iso
(Sumber : Diolah oleh penulis)
4. Selanjutnya kita dapat melakukan langkah-langkah berikut melalui
baik konsol atau melalui sesi SSH ke sistem. Saya akan melakukan
instalasi menggunakan SSH. Berikut adalah output dari sesi saya.
Ingat bahwa nama perangkat drive disediakan oleh XenCenter.
$ ssh 10.17.37.243
[email protected]'s password:
Last login: Thu Sep 11 12:57:31 2008 from 10.0.80.84
[root@ns0 ~]# cd /mnt
[root@ns0 mnt]# ls
[root@ns0 mnt]# mkdir xs-tools
[root@ns0 mnt]# mount /dev/xvdd /mnt/xs-tools/
mount: block device /dev/xvdd is write-protected, mounting readonly
[root@ns0 mnt]# cd /mnt/xs-tools/Linux/
[root@ns0 Linux]# bash install.sh
Detected `CentOS release 5.2 (Final)' (centos version 5).
The following changes will be made to this Virtual Machine:
* packages to be installed/upgraded:
- kernel-xen-2.6.18-53.1.13.el5.xs4.1.0.24.x86_64.rpm
- xe-guest-utilities-4.1.0-257.x86_64.rpm
Continue? [y/n] y
Preparing...########################################### [100%]
1:xe-guest-utilities###########################################
[100%]
Preparing...########################################### [100%]
package kernel-xen-2.6.18-92.el5 (which is newer than kernel-xen2.6.18-53.1.13.el5.xs4.1.0.24) is already installed
You should now reboot this Virtual Machine.
[root@ns0 Linux]#
Jika kita ingin cara mudah cukup copy dan paste ke shell, baris berikut
harus melakukan semua langkah yang diberikan bahwa ditugaskan
nama perangkat yang sama dari / dev / xvdd
mkdir /mnt/xs-tools
mount /dev/xvdd /mnt/xs-tools
cd /mnt/xs-tools/Linux/
bash install.sh
5. Script instalasi Alat XenServer melakukan pekerjaan yang wajar
untuk menentukan cara terbaik untuk menginstal apa yang dibutuhkan
tanpa intervensi. Jika semuanya berjalan baik kita harus dapat reboot
sistem dari baris perintah dan ketika restart kita dapat melihat bahwa
alat XenServer yang dipasang seperti pada gambar berikut.
Gambar 4.18. Tools XenServer telah di pasang
(Sumber : Diolah oleh penulis)
6. Sekarang XenCenter akan dapat memiliki kontrol sedikit lebih dari
sistem operasi dalam Virtual Machine dan juga akan dapat melihat
counter yang sebelumnya tidak tersedia dalam tab "Performance" dari
XenCenter.
Gambar 4.19.Tampilan tab “Performance”
(Sumber : Diolah oleh penulis)
3. Membuat Virtual Machine
CentOS dilengkapi dengan alat yang bagus disebut Virt-install dengan yang
kita dapat menciptakan mesin virtual untuk Xen. Untuk memulainya, kita cukup
menjalankan
virt-install
Software mengajukan beberapa pertanyaan sebelum menciptakan mesin
virtual. Saya ingin menghubungi mesin virtual pertama saya vm01, dengan 256MB
RAM dengan ukuran disk 4GB. Saya ingin menyimpannya dalam file
/ vm/vm01.img:
-
Apa nama mesin virtual anda?  Vm01
-
Berapa banyak RAM yang harus dialokasikan (dalam megabyte)? 256
-
Apa yang ingin anda gunakan sebagai disk (path file)?  /Vm/vm01.img
-
Bagaimana besar akan anda seperti disk (/ vm/vm01.img) untuk (dalam
gigabyte)?  4
-
Apakah anda ingin mengaktifkan dukungan grafis? (ya atau tidak) 
tidak ada
-
Apa lokasi menginstal? 
Pertanyaan tentang dukungan grafis mengacu pada installer, bukan mesin
virtual itu sendiri. Hal ini dimungkinkan untuk memulai installer grafis, tapi kita harus
terhubung melalui VNC. Ini lebih mudah untuk menggunakan installer teks dengan
menawarkan pilihan yang sama, jadi saya memilih menggunakan installer teks.
Setelah kita menjawab semua pertanyaan, Virt-install mulai CentOS 5.2
installer yang normal (dalam mode teks) dalam mesin virtual vm01. Kita sudah tahu
installer CentOS, jadi seharusnya tidak ada masalah bagi kita untuk menyelesaikan
instalasi CentOS di vm01.
Setelah instalasi, kita masuk di konsol vm01. Untuk meninggalkan, ketik
CTRL +] jika kita berada di konsol, atau CTRL +5 jika kita menggunakan Putty.
Kemudian kita akan kembali pada konsol dom0.
Virt-install telah menciptakan file konfigurasi /etc/xen/vm01 bagi kita (dalam dom0).
Seharusnya terlihat seperti ini:
cat /etc/xen/vm01
name = "vm01"
uuid = "6c835c75-41da-b13f-ec1b-946c4079ec17"
maxmem = 256
memory = 256
vcpus = 1
bootloader = "/usr/bin/pygrub"
on_poweroff = "destroy"
on_reboot = "restart"
on_crash = "restart"
vfb = [
]
disk = [ "tap:aio:/vm/vm01.img,xvda,w" ]
vif = [ "mac=00:16:3e:7a:27:02,bridge=xenbr0" ]
Jalankan
xm console vm01
untuk login pada mesin virtual lagi (tipe CTRL +] jika kita berada di konsol, atau
CTRL +5 jika kita menggunakan Putty untuk kembali ke dom0), atau menggunakan
klien SSH untuk menyambungkan.
Untuk mendapatkan daftar tipe yang berjalan di mesin virtual
xm list
Output akan terlihat seperti ini:
[root@server1 ~]# xm list
Name
Domain-0
ID Mem(MiB) VCPUs State Time(s)
0
771
vm01
1
1 r----- 283.5
255
1 -b---- 237.6
[root@server1 ~]#
Untuk menutup vm01, lakukan ini:
xm shutdown vm01
Untuk memulai vm01 lagi, jalankan
xm create /etc/xen/vm01
Jika ingin vm01 untuk memulai secara otomatis pada boot berikutnya dari
sistem, kemudian melakukan ini:
ln -s /etc/xen/vm01 /etc/xen/auto
Berikut adalah perintah – perintah di dalam Xen :
xm create-c / path / ke / config  Mulai mesin virtual.
xm shutdown yang <name>  Stop mesin virtual.
xm menghancurkan <name>  Stop mesin virtual segera tanpa
mematikannya. Ini seperti jika Anda mematikan tombol power.
xm list  Daftar semua sistem berjalan.
xm <name> konsol  Login pada mesin virtual.
xm help  Daftar semua perintah.
4. Pengoperasian Xen Hypervisor
Setelah kita berhasil melakukan instalasi Xen Hypervisor, kita bisa langsung
membuat guest OS. Perlu dipahami bahwa Xen memiliki keistimewaan dalam
melakukan emulasi penggunaan hardware antara Guest OS dengan hostnya dalam
bentuk paravirtualization, yaitu pemanfaatan modul pada kernel yang dioptimasi
secara khusus. Paravirtualization bisa dilakukan untuk sistem operasi yang sama,
misalnya SLES sebagai host terhadap openSUSE sebagai guest, namun hal ini tidak
bisa dilakukan pada sistem Windows.
Sistem Windows sebagai guest pada Xen menggunakan model full
virtualization, dan ini memerlukan dukungan processor yang memiliki fasilitas VT
atau Virtualization Technology. Kita bisa mengaktifkan kemampuan VT ini melalui
setting BIOS..
Untuk membuat guest OS baru, silakan ikuti panduan berikut ini :
1. Buka YAST | Virtualization | Create Virtual Machines. Klik Forward
Gambar 4.20. Membuat Guest OS baru
Gambar 4.21. Buat virtual mesin baru
2. Wizard berikutnya akan menanyakan apakah kita hendak melakukan
instalasi sistem baru, memindahkan image atau mengupgradenya, silakan
pilih I need to install an Operating System untuk membuat guest OS
baru
Gambar 4.22. Instalasi sistem baru
3. Tahap berikutnya adalah menentukan sistem operasi untuk Guest
Gambar 4.23. Sistem operasi untuk guest
4. Pada wizard terakhir, kita bisa menentukan kapasitas harddisk yang
diinginkan untuk Guest OS, mounting file ISO atau CD ROM untuk
DVD instalasi, menentukan memory, hingga menentukan (opsional)
autoyast untuk otomatisasi konfigurasi. Jangan lupa memberi nama
virtual machine pada bagian ini dengan nama yang lebih mudah dipahami
(misalnya : storage untuk virtual machine yang digunakan untuk file
server dll). Kapasitas disk yang ditentukan akan mengisi kapasitas
harddisk fisik secara dinamis, dalam arti bisa saja harddisk diset sebesar
80 GB namun isinya secara fisik baru 4 GB sesuai dengan data yang ada
pada virtual machine
Gambar 4.24. Menentukan kapasitas hardisk
5. Jika sudah diset semua, klik OK. Xen akan mulai melakukan instalasi
Guest OS. Xen menggunakan TightVnc untuk melakukan instalasi secara
remote.
Gambar 4.25. Instalasi secara remote
6. Jika kita ingin mengelola Xen atau utuk menjalankan Guest OS, kita bisa
menggunakan menu YAST | Virtualization | Virtual Manager
Gambar 4.26. Tampilan YAST
Grafik perbandingan harga server yang belum dan setelah divirtualisasikan.
Untuk setiap user yang membutuhkan dedicated server dengan harga Rp.
10.000.000,-mendapatkan memory 2GB. Sedangkan harga untuk dedicated server
yang divirtualisasikan sebesar Rp. 25.000.000,- dan mendapatkan memory 8GB untuk
4 user yang masing-masing mendapatkan 2GB
120
100
Harga
80
60
Server
40
20
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12
Gambar 4.27. Grafik penggunaan server sebelum menggunakan Virtualisasi
(Sumber : Data Primer)
80
70
60
Harga
50
40
Server
30
20
10
0
4
8 12
Gambar 4.28. Grafik Penggunaan server setelah menggunakan virtualisasi
(Sumber : Diolah oleh penulis)
4.2.5. Monitoring
Penting untuk diingat bahwa Xen dalam lingkungan tingkat perusahaan
mampu mendukung konfigurasi virtualisasi yang kompleks. Oleh karena itu
memerlukan pemahaman tentang alat dan teknik yang diperlukan untuk memonitor
sistem yang sedang berjalan, mengidentifikasi masalah kinerja dan mengidentifikasi
masalah.
Mungkin langkah yang paling dasar dalam pemantauan sistem Xen atau
mengisolasi masalah adalah untuk mendapatkan gambaran tingkat tinggi dari
lingkungan Xen dan konfigurasi yang mendasarinya. Informasi ini akan penting
ketika meminta bantuan dari vendor atau forum. Cara yang baik untuk mendapatkan
informasi ini adalah dengan menggunakan perintah info xm. Misalnya, contoh berikut
menunjukkan output dari info xm pada Red Hat Enterprise Linux 5 (RHEL5) sistem:
xm info
host
: localhost.localdomain
release
: 2.6.18-53.el5xen
version
: #1 SMP Wed Oct 10 17:06:12 EDT 2007
machine
: i686
nr_cpus
: 1
nr_nodes
: 1
sockets_per_node
: 1
cores_per_socket
: 1
threads_per_core
: 1
cpu_mhz
: 2993
hw_caps
:
0febfbff:20100000:00000000:00000180:0000a015:00000000:00000001
total_memory
: 255
free_memory
: 14
xen_major
: 3
xen_minor
: 1
xen_extra
: .0-53.el5
xen_caps
: xen-3.0-x86_32p
xen_pagesize
: 4096
platform_params
: virt_start=0xf5800000
xen_changeset
: unavailable
cc_compiler
: gcc version 4.1.2 20070626 (Red Hat
4.1.2-14)
a.
cc_compile_by
: brewbuilder
cc_compile_domain
: build.redhat.com
cc_compile_date
: Wed Oct 10 16:30:55 EDT 2007
xend_config_format
: 2
Pemantauan kinerja Xen dengan XenMon
Alat XenMon berguna untuk memantau kinerja domain Xen, terutama
ketika mengidentifikasi domain bertanggung jawab untuk tertinggi I / O atau
pengolahan beban pada sistem.
XenMon dimulai dari baris perintah menggunakan perintah xenmon.py.
Gambar berikut menunjukkan sebuah sesi XenMon khas:
Gambar 4.29. Kinerja domain Xen
Layar XenMon menunjukkan dua set data. Di sisi kiri statistik
ditangkap selama 10 detik sebelumnya dan di sebelah kanan adalah data untuk
kedua 1 detik terakhir.
Untuk setiap domain tiga set data yang disediakan. Baris pertama
untuk setiap domain adalah jumlah waktu domain yang dihabiskan untuk
mengeksekusi. Baris Diblokir menunjukkan statistik untuk waktu idle.
Akhirnya, baris Menunggu menunjukkan jumlah waktu domain tersebut telah
dalam keadaan menunggu. Untuk setiap kategori jumlah waktu yang
dihabiskan dalam modus tertentu dan waktu sebagai persentase dari
keseluruhan waktu selama periode yang sama (yaitu 1 atau 10 detik)
ditampilkan. Nilai akhir tergantung pada kategori. Untuk mendapatkan ini
merupakan waktu prosesor, untuk Diblokir waktu rata-rata diblokir dan untuk
Tunggu waktu menunggu rata-rata.
Secara default XenMon menampilkan informasi untuk CPU 0. Jika
sistem memiliki lebih dari satu CPU fisik maka tombol p dan n dapat
digunakan untuk halaman melalui data untuk setiap CPU pada sistem.
Ketika XenMon yang keluar (menggunakan tombol q) ringkasan dari data
yang dikumpulkan selama sesi pemantauan ditampilkan:
ms_per_sample = 100
Initialized with 1 cpu
CPU Frequency = 2993.98
Event counts:
00000000
Other
00000000
Add Domain
00000000
Remove Domain
00000000
Sleep
00022838
Wake
00022838
Block
00045666
Switch
00000000
Timer Func
00045666
Switch Prev
00045666
Switch Next
00000000
Page Map
00000000
Page Unmap
00000000
Page Transfer
processed 182674 total records in 288 seconds (634 per second)
woke up 288 times in 288 seconds (1 per second)
XenMon menerima berbagai opsi baris perintah yang mengontrol
berbagai aspek pemantauan. Untuk rincian dari pilihan ini hanya lulus argumen membantu melalui xenmon.py:
xenmon.py --help
usage: xenmon.py [options]
options:
-h, --help
show this help message and exit
-l, --live
show the ncurses live monitoring
frontend (default)
-n, --notlive
write to file instead of live
monitoring
-p PREFIX, --prefix=PREFIX
prefix to use for output files
-t DURATION, --time=DURATION
stop logging to file after this much
time has elapsed
(in seconds). set to 0 to keep logging
indefinitely
-i INTERVAL, --interval=INTERVAL
interval for logging (in ms)
--ms_per_sample=MSPERSAMPLE
determines how many ms worth of data
goes in a sample
--cpu=CPU
specifies which cpu to display data
for
--allocated
--noallocated
Display allocated time for each domain
Don't display allocated time for each
domain
--blocked
--noblocked
Display blocked time for each domain
Don't display blocked time for each
domain
--waited
--nowaited
Display waiting time for each domain
Don't display waiting time for each
domain
--excount
Display execution count for each
domain
--noexcount
Don't display execution count for each
--iocount
Display I/O count for each domain
domain
--noiocount
Don't display I/O count for each
domain
b.
Pemantauan Kinerja dengan XenTop
Siapapun yang telah menggunakan UNIX atau Linux untuk waktu
yang lama (terutama sejak hari sebelum lingkungan desktop GUI) mungkin
familiar dengan perintah di atas. Alat ini sudah sejak lama digunakan untuk
menampilkan informasi, seperti CPU dan penggunaan memori, tentang proses
yang berjalan pada sistem tertentu. Salah satu fitur terbaik dari atas adalah
yang menempatkan proses pembuatan penggunaan terberat dari sebuah
sumber daya tertentu di bagian atas daftar. Ketika sebuah sistem adalah
menunjukkan penurunan kinerja komando puncak sering port pertama
panggilan untuk administrator sistem yang berpengalaman.
XenTop pada dasarnya adalah versi Xen dari utilitas atas asli dan
digunakan untuk menampilkan informasi tentang semua domain yang berjalan
pada sistem tertentu.
Alat XenTop diluncurkan dengan mengetik xentop sebagai root pada
baris-perintah. Sementara xentop dapat diluncurkan tanpa opsi baris perintah,
perlu mengetahui bahwa berbagai pilihan yang tersedia dan dapat terdaftar
menggunakan flag - membantu:
xentop --help
Usage: xentop [OPTION]
Displays ongoing information about xen vm resources
-h, --help
display this help and exit
-V, --version
output version information and exit
-d, --delay=SECONDS
seconds between updates (default 3)
-n, --networks
output vif network data
-x, --vbds
output vbd block device data
-r, --repeat-header
repeat table header before each domain
-v, --vcpus
output vcpu data
-b, --batch
output in batch mode, no user input
accepted
-i, --iterations
number of iterations before exiting
Gambar berikut menunjukkan contoh output dari sesi XenTop:
Gambar 4.30. Pemantauan kinerja Xen dengan XenTop
4.2.6. Management
Tahap manajemen untuk pembagian sumber daya virtual private server
dilakukan oleh system administrator PT. Smart Intermedia Solusindo sesuai dengan
kebijakan yang berlaku diperusahaan tersebut.
BAB V
PENUTUP
5.1.
Kesimpulan
Dalam tugas akhir ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.
Virtualisasi sebagai konsep yang mulai dicanangkan pada tahun 1960
ternyata masih dibutuhkan oleh perkembangan teknologi informasi
saat ini untuk pemanfaatan sistem komputer dan sumber dayanya
semaksimal mungkin.
2.
Dengan menggunakan virtualisasi maka dapat mengurangi pengadaan
server
karena beberapa aplikasi web milik customer yang
membutuhkan lingkungan dedicated dapat diletakan pada satu server.
3.
Tingginya biaya pengadaan server untuk memenuhi permintaan
customer akan membutuhkan tempat untuk meletakan server, dengan
virtualisasi pada server maka dapat menghemat tempat untuk
meletakkan server tersebut.
4.
Dengan menggunakan Xen kita dapat memisahkan aplikasi kita ke
mesin virtual yang berbeda yang benar-benar independen dari satu
sama lain, tetapi masih menggunakan hardware yang sama. Hal ini
menghemat uang, dan yang lebih penting, yaitu lebih aman.
5.2.
Saran
1.
Xen biasanya merupakan pilihan pertama bagi penyedia layanan
website yang memerlukan lebih banyak memori. Hal ini terutama
penting bagi pengguna yang berencana untuk melakukan banyak tugas
one-off yang membutuhkan memori tambahan, seperti video encoding,
kompilasi atau pengembangan aplikasi Java.
2.
Pada PT. Smart Intermedia Solusindo sebagai perusahaan penyedia
jasa layanan hosting, virtualisasi menjadi solusi untuk mengatasi
kendala tingginya biaya pengadaan server.
3.
Pada saat ini implementasi virtualisasi baru efektif untuk lingkungan
server saja. Selain itu, mengingat kebutuhan kinerjanya, dibutuhkan
spesifikasi hardware yang dilengkapi dengan standar peralatan yang
tinggi, seperti jumlah RAM yang banyak, prosesor dengan teknologi
virtualization
seperti
Intel-VT
dan
AMD-V.
Penelitian
ini
menunjukkan bahwa dengan kebutuhan yang rendah, komputer dengan
spesifikasi rendah pun bisa menjadi host untuk virtualization. Hal ini
bisa menjadi daya tarik bagi dunia UKM (Usaha Kecil dan Menengah)
di Indonesia, di mana UKM biasanya tidak mudah tertarik dengan
pemanfaatan TI. Dengan virtualisasi, berbagai UKM bisa berbagi
sumber daya layanan melalui jasa pihak ketiga, memanfaatkan layanan
sesuai dengan kebutuhan mereka, dan membayar layanan sesuai
dengan pemakaian mereka, dengan biaya yang lebih murah
dibandingkan dengan harus membayar biaya pemakaian sumber daya
komputasi satu server utuh.
DAFTAR PUSTAKA
Ashari, Ahmad, dkk. 2010. Linux Sistem Administrasi. Bandung: Informatika.
Sutanta, Edhy. 2005. Komunikasi Data&Jaringan Komputer. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Suarna Nana, ST. 2007. Panduan Lengkap Cara Menggunakan Internet. Bandung:
Yrama Widya.
W.Purbo, Onno. 2008. Panduan Mudah Merakit+Menginstal Server Linux.
Yogyakarta: Andi.
W.Purbo, Onno. 2000. Buku Pintar Internet Membangun Web E-Commerce. Jakarta:
Elex Media Komputindo.
Williams dan Sawyer. 2007. Using Information Technologi, Pengenalan Praktis
Dunia Komputer dan Komunikasi. Edisi 7, Terjemahan Nur Wijayaning
Rahayu & Th. Arief Prabawati. Yogyakarta: Andi.
Yuhefizar. 2008. 10 Jam Menguasai Internet : Teknologi dan Aplikasinya. Jakarta:
Elex Media Komputindo.
E.Goldman, James. 2005. Applied Data Communications, A business-Oriented
Approach. Wilay.
Mansfield. N. 2004. Practical TCP/IP. Yogyakarta: Andi.
Zhang. W. 1999. Linux Virtual Server for Scalable Network Service.
P. O'Rourke and M. Keefe. 2001. Performance Evaluation of Linux Virtual Server.
Pratt, Ian. 2006. Xen and the Art of Virtualization.
Takemura, Chris and Crawford. 2009. The Book of XEN. San Fransisco:
No Starch Press.
Matthews and Jeanna N. 2008. Running Xen. U.S. Prentice Hall
Chisnall, David. 2008. The Definitive Guide to the Xen Hypervisor. San Fransisco:
Prentice Hall
http://www.linuxvirtualserver.org/ [10 Juni 2011]
http://rac.uii.ac.id/server/document/Public/20110212101706LAP.pdf [10 Juni 2011]
www.xen.org [10 Juni 2011]
http://harry.sufehmi.com/archives/2006-07-29-1222/ [11 Juni 2011]
http://en.wikipedia.org/wiki/Operating_system-level_virtualization [11 Juni 2011]
http://slitrixiumlooqman.spaces.live.com/blog/ [11 Juni 2011]
http://www.gartner.com/it/page.jsp?id=638207 [15 Juni 2011]
http://www.gartner.com/it/page.jsp?id=1211813 [15 Juni 2011]
http://vavai.com/2010/01/25/teknologi-virtualisasi-virtualbox-xen-hypervisor-fullvirtualization-paravirtualization/ [15 Juni 2011]
http://searchservervirtualization.techtarget.com/tip/Paravirtualization-explained
Virtualization [12 Juli 2011]
http://www.kernelthread.com/publications/virtualization/ [12 Juli 2011]
http://www.infobarrel.com/History_of_Virtualization [12 Juli 2011]
http://adibowo.com/komputer-server-pengertian-jenis-dan-fungsi-server/
[22
Juli
2011]
http://www.tech-faq.com/understanding-server-roles.html [22 Juli 2011]
http://www.webzila.com/commonproblems/misc/issue32.html [22 Juli 2011]
http://kambing.ui.ac.id/bebas/v06/Kuliah/SistemOperasi/BUKU/SistemOperasi-4.X1/ch17s05.html [22 Juli 2011]
http://stikom-pti2007-kelompok9.blogspot.com/2007/09/pengertian-internet.html,
[25 Juli 2011]
LAMPIRAN 1
LAMPIRAN 2
WAWANCARA
Responden : Roni Rosadi
Tanggal : 15 Februari 2011
Penanya
Subjek : Informasi
: Ari Kristiyanto
Tujuan wawancara : Untuk mengetahui informasi tentang kebutuhan Costumer akan
spesifikasi kebutuhan untuk menjalankan webnya.
Point Wawancara :
1. Apakah ada kendala yang dihadapi dalam penggunaan server selama ini?
Hasil Wawancara :
Ada, salah satu kendalanya kurangnya fleksibilitas dalam menyesuaikannya sesuai
dengan kebutuhan costumer.
Point Wawancara :
2. Seperti apa kendala dalam menyesuaikan kebutuhan costumer?
Hasil Wawancara :
Yakni apabila aplikasi yang dijalankan membutuhkan spesifikasi yang berbeda
satu dengan yang lain.
Point Wawancara :
3. Apa spesifikasi minimal pada sebuah server?
Hasil Wawancara :
Spesifikasi minimal adalah intel xeon dual core, memory 2GB, hardisk 250 GB.
Responden : Awaludin
Tanggal : 15 Februari 2011
Penanya
Subjek
: Ari Kristiyanto
: Informasi
Tujuan wawancara : Untuk mengetahui informasi tentang kebutuhan Costumer akan
spesifikasi kebutuhan untuk menjalankan webnya.
Point Wawancara :
1. Berapakah biasanya jumlah akun web yang dimasukkan kedalam satu server?
Hasil Wawancara :
Dapat menampung 800 website.
Point Wawancara :
2. Berapakah konsumsi listrik yang dibutuhkan pada sebuah server?
Hasil Wawancara :
Membutuhkan daya sebesar 500 Watt.
Point Wawancara :
3. Berapa biaya pengadaan satu buah server?
Hasil Wawancara :
Sesuai dengan spesifikasi intel xeon dual core, memory 2GB, hardisk 250 GB,
biaya yang dibutuhkan sekitar 10 juta rupiah.
LAMPIRAN 3
Installasi Xen Pada Linux Centos
1. Langkah awal
Saya menggunakan partisi berikut pada sistem host saya 5,2 CentOS (dom0):
/ Boot 150 MB (ext3)
Swap 1GB
/ 3GB (ext3)
/ Vm sisanya (ext3)
Pastikan bahwa SELinux dinonaktifkan atau permisif:
vi /etc/sysconfig/selinux
# This file controls the state of SELinux on the system.
# SELINUX= can take one of these three values:
#
enforcing - SELinux security policy is enforced.
#
permissive - SELinux prints warnings instead of
enforcing.
#
disabled - SELinux is fully disabled.
SELINUX=disabled
# SELINUXTYPE= type of policy in use. Possible values are:
#
targeted - Only targeted network daemons are
protected.
#
strict - Full SELinux protection.
SELINUXTYPE=targeted
Jika kita harus memodifikasi / etc / sysconfig / selinux, silahkan reboot sistem:
reboot
2. Instalasi Xen
Untuk menginstal Xen, kita cukup menjalankan
yum install kernel-xen xen
Saya membuka / boot / grub / menu.lst:
vi / boot / grub / menu.lst
Kernel terdaftar pertama harus kernel Xen yang baru saja diinstal:
[...]
title CentOS (2.6.18-92.1.13.el5xen)
root (hd0,0)
kernel /xen.gz-2.6.18-92.1.13.el5
module
/vmlinuz-2.6.18-92.1.13.el5xen
root=/dev/VolGroup00/LogVol00
module /initrd-2.6.18-92.1.13.el5xen.img
[...]
ro
Ubah nilai default ke 0 (sehingga kernel pertama (kernel Xen) akan boot secara
default):
[...]
default=0
[...]
Selengkapnya /boot/grub/menu.lst harus terlihat seperti ini:
# grub.conf generated by anaconda
#
# Note that you do not have to rerun grub after making
changes to this file
# NOTICE: You have a /boot partition. This means that
# all kernel and initrd paths are relative to
/boot/, eg.
#
root (hd0,0)
#
kernel /vmlinuz-version ro
root=/dev/VolGroup00/LogVol00
#
initrd /initrd-version.img
# boot=/dev/sda
default=0
timeout=5
splashimage=(hd0,0)/grub/splash.xpm.gz
hiddenmenu
title CentOS (2.6.18-92.1.13.el5xen)
root (hd0,0)
kernel /xen.gz-2.6.18-92.1.13.el5
module /vmlinuz-2.6.18-92.1.13.el5xen ro
root=/dev/VolGroup00/LogVol00
module /initrd-2.6.18-92.1.13.el5xen.img
title CentOS (2.6.18-92.1.1.el5)
root (hd0,0)
kernel /vmlinuz-2.6.18-92.1.1.el5 ro
root=/dev/VolGroup00/LogVol00
initrd /initrd-2.6.18-92.1.1.el5.img
title CentOS (2.6.18-92.el5)
root (hd0,0)
kernel /vmlinuz-2.6.18-92.el5 ro
root=/dev/VolGroup00/LogVol00
initrd /initrd-2.6.18-92.el5.img
Setelah itu, kita reboot sistem:
reboot
Sistem sekarang harus secara otomatis boot kernel Xen yang baru. Setelah
sistem telah boot, kita dapat memeriksa bahwa dengan menjalankan
uname –r
[root@server1 ~]# uname -r
2.6.18-92.1.13.el5xen
[root@server1 ~]#
Kita sekarang dapat menjalankan
xm list
untuk memeriksa apakah Xen telah dimulai. Kita harus daftar Domain-0
(dom0):
[root@server1 ~]# xm list
Name
Domain-0
[root@server1 ~]#
ID Mem(MiB) VCPUs State Time(s)
0 964 1 r----- 134.1
PV-Grub
[root@ServerCentOS52 vm]# cat rhel52.pv-grub
name = “rhel-pvgrub”
memory = 2048
vcpus = 1
disk = [ 'phy:/dev/sda10,xvda,w!' ]
vif = [ "bridge=eth0" ]
kernel = “/usr/lib/xen/boot/pv-grub-x86_64.gz”
extra = “(hd0,0)/grub/menu.lst”
************************************
Start PV DomU with command
************************************
[root@ServerCentOS52 vm]# xm create -c rhel52.pv-grub
Kernel 2.6.18-92.el5xen on an x86_64
rhel52pvm login: root
Password:
Last login: Sun Oct 5 16:26:58 on xvc0
[root@rhel52pvm ~]# uname -a
Linux rhel52pvm 2.6.18-92.el5xen #1 SMP Tue Jun 10 19:20:18
EDT 2008 x86_64 x86_64 x86_64 GNU/Linux
[root@rhel52pvm ~]# df -h
Filesystem Size Used Avail Use% Mounted on
/dev/mapper/VolGroup00-LogVol00
13G 3.6G 8.7G 30% /
/dev/xvda1 99M 14M 81M 14% /boot
tmpfs 1.0G 0 1.0G 0% /dev/shm
****************************
File /boot/grub/menu.lst
****************************
[root@rhel52pvm ~]# cat /boot/grub/menu.lst
# grub.conf generated by anaconda
#boot=/dev/xvda
default=0
timeout=15
splashimage=(hd0,0)/grub/splash.xpm.gz
# hiddenmenu
title CentOS (2.6.18-92.el5xen)
root (hd0,0)
kernel /vmlinuz-2.6.18-92.el5xen ro
root=/dev/VolGroup00/LogVol00 rhgb quiet
initrd /initrd-2.6.18-92.el5xen.img
*************************************
Setup vncserver to run at DomU:*************************************
# mkdir .vnc
# cd .vnc
# vncserver :1
Vnc password will be requested by the last command.
Edit ~/.vnc/xstartup and uncomment first two lines.
Make this file as follows bellow:
#!/bin/sh
unset SESSION_MANAGER
exec /etc/X11/xinit/xinitrc
[ -x /etc/vnc/xstartup ] && exec /etc/vnc/xstartup
[ -r $HOME/.Xresources ] && xrdb $HOME/.Xresources
xsetroot -solid grey
vncconfig -iconic &
xterm -geometry 80×24+10+10 -ls -title “$VNCDESKTOP Desktop” &
twm &
Make following changes to /etc/sysconfig/vncservers file:VNCSERVERS=”1:root”
VNCSERVERARGS[1]=”-geometry 1024×768″
Then run:# chkconfig vncserver on
# reboot
****************************************************
“xm list -l rhel-pvgrub” report follows bellow:****************************************************
[root@ServerCentOS52 ~]# xm list -l rhel-pvgrub
(domain
(domid 39)
(on_crash restart)
(uuid 7b1bd3ec-cb48-209e-7332-fac938b5d47e)
(bootloader_args )
(vcpus 1)
(name rhel-pvgrub)
(on_poweroff destroy)
(on_reboot restart)
(bootloader )
(maxmem 2048)
(memory 2048)
(shadow_memory 0)
(features )
(on_xend_start ignore)
(on_xend_stop ignore)
(start_time 1223242728.57)
(cpu_time 22.126731432)
(online_vcpus 1)
(image
(linux
(kernel /usr/lib/xen/boot/pv-grub-x86_64.gz)
(args ‘(hd0,0)/grub/menu.lst’)
(notes)
)
)
(status 2)
(state -b—-)
(store_mfn 2239405)
(console_mfn 2239404)
(device
(vif
(bridge eth0)
(mac 00:16:3e:3c:e4:55)
(script vif-bridge)
(uuid 02994996-60ef-44fa-3913-ee5f7bf02c3a)
(backend 0)
)
)
(device
(vbd
(protocol x86_64-abi)
(uuid 00a0c8e2-561a-9eb3-9c0a-3511bbd1ef88)
(dev xvda:disk)
(uname phy:/dev/sda10)
(mode ‘w!’)
(backend 0)
(bootable 1)
(VDI )
)
)
(device
(console
(protocol vt100)
(location 2)
(uuid 1e8291b4-07a2-67e5-b124-0fd4084849b2)
)
)
)
Instalasi menggunakan SSH
$ ssh 10.17.37.243
[email protected]'s password:
Last login: Thu Sep 11 12:57:31 2008 from 10.0.80.84
[root@ns0 ~]# cd /mnt
[root@ns0 mnt]# ls
[root@ns0 mnt]# mkdir xs-tools
[root@ns0 mnt]# mount /dev/xvdd /mnt/xs-tools/
mount: block device /dev/xvdd is write-protected, mounting readonly
[root@ns0 mnt]# cd /mnt/xs-tools/Linux/
[root@ns0 Linux]# bash install.sh
Detected `CentOS release 5.2 (Final)' (centos version 5).
The following changes will be made to this Virtual Machine:
* packages to be installed/upgraded:
- kernel-xen-2.6.18-53.1.13.el5.xs4.1.0.24.x86_64.rpm
- xe-guest-utilities-4.1.0-257.x86_64.rpm
Continue? [y/n] y
Preparing...########################################### [100%]
1:xe-guest-utilities###########################################
[100%]
Preparing...########################################### [100%]
package kernel-xen-2.6.18-92.el5 (which is newer than kernel-xen2.6.18-53.1.13.el5.xs4.1.0.24) is already installed
You should now reboot this Virtual Machine.
[root@ns0 Linux]#
mkdir /mnt/xs-tools
mount /dev/xvdd /mnt/xs-tools
cd /mnt/xs-tools/Linux/
bash install.sh
Virt-install
cat /etc/xen/vm01
name = "vm01"
uuid = "6c835c75-41da-b13f-ec1b-946c4079ec17"
maxmem = 256
memory = 256
vcpus = 1
bootloader = "/usr/bin/pygrub"
on_poweroff = "destroy"
on_reboot = "restart"
on_crash = "restart"
vfb = [ ]
disk = [ "tap:aio:/vm/vm01.img,xvda,w" ]
vif = [ "mac=00:16:3e:7a:27:02,bridge=xenbr0" ]
Jalankan
xm console vm01
untuk login pada mesin virtual lagi (tipe CTRL +] jika kita berada di konsol,
atau CTRL +5 jika kita menggunakan Putty untuk kembali ke dom0), atau
menggunakan klien SSH untuk menyambungkan.
Untuk mendapatkan daftar tipe yang berjalan di mesin virtual
xm list
Output akan terlihat seperti ini:
[root@server1 ~]# xm list
Name
Domain-0
ID Mem(MiB) VCPUs State Time(s)
0
771
vm01
1
1 r----- 283.5
255
1 -b---- 237.6
[root@server1 ~]#
Untuk menutup vm01, lakukan ini:
xm shutdown vm01
Untuk memulai vm01 lagi, jalankan
xm create /etc/xen/vm01
Jika ingin vm01 untuk memulai secara otomatis pada boot berikutnya dari
sistem, kemudian melakukan ini:
ln -s /etc/xen/vm01 /etc/xen/auto
Output info xm
xm info
host
: localhost.localdomain
release
: 2.6.18-53.el5xen
version
: #1 SMP Wed Oct 10 17:06:12 EDT 2007
machine
: i686
nr_cpus
: 1
nr_nodes
: 1
sockets_per_node
: 1
cores_per_socket
: 1
threads_per_core
: 1
cpu_mhz
: 2993
hw_caps
:
0febfbff:20100000:00000000:00000180:0000a015:00000000:00000001
total_memory
: 255
free_memory
: 14
xen_major
: 3
xen_minor
: 1
xen_extra
: .0-53.el5
xen_caps
xen_pagesize
platform_params
xen_changeset
cc_compiler
4.1.2-14)
cc_compile_by
cc_compile_domain
cc_compile_date
xend_config_format
:
:
:
:
xen-3.0-x86_32p
4096
virt_start=0xf5800000
unavailable
: gcc version 4.1.2 20070626 (Red Hat
:
:
:
:
brewbuilder
build.redhat.com
Wed Oct 10 16:30:55 EDT 2007
2
XenMon
ms_per_sample = 100
Initialized with 1 cpu
CPU Frequency = 2993.98
Event counts:
00000000
Other
00000000
Add Domain
00000000
Remove Domain
00000000
Sleep
00022838
Wake
00022838
Block
00045666
Switch
00000000
Timer Func
00045666
Switch Prev
00045666
Switch Next
00000000
Page Map
00000000
Page Unmap
00000000
Page Transfer
processed 182674 total records in 288 seconds (634 per second)
woke up 288 times in 288 seconds (1 per second)
xenmon.py:
xenmon.py --help
usage: xenmon.py [options]
options:
-h, --help
show this help message and exit
-l, --live
show the ncurses live monitoring
frontend (default)
-n, --notlive
write to file instead of live
monitoring
-p PREFIX, --prefix=PREFIX
prefix to use for output files
-t DURATION, --time=DURATION
stop logging to file after this much
time has elapsed
(in seconds). set to 0 to keep logging
indefinitely
-i INTERVAL, --interval=INTERVAL
interval for logging (in ms)
--ms_per_sample=MSPERSAMPLE
determines how many ms worth of data
goes in a sample
--cpu=CPU
for
--allocated
--noallocated
domain
--blocked
--noblocked
domain
--waited
--nowaited
domain
--excount
domain
--noexcount
domain
--iocount
--noiocount
domain
specifies which cpu to display data
Display allocated time for each domain
Don't display allocated time for each
Display blocked time for each domain
Don't display blocked time for each
Display waiting time for each domain
Don't display waiting time for each
Display execution count for each
Don't display execution count for each
Display I/O count for each domain
Don't display I/O count for each
XenTop
xentop --help
Usage: xentop [OPTION]
Displays ongoing information about xen vm resources
-h,
-V,
-d,
-n,
-x,
-r,
-v,
-b,
accepted
-i,
--help
--version
--delay=SECONDS
--networks
--vbds
--repeat-header
--vcpus
--batch
display this help and exit
output version information and exit
seconds between updates (default 3)
output vif network data
output vbd block device data
repeat table header before each domain
output vcpu data
output in batch mode, no user input
--iterations
number of iterations before exiting
Download