Kesehatan Mental - Universitas Mercu Buana

advertisement
Modul ke:
Kesehatan Mental
Pengantar Kesehatan Mental
Fakultas
Psikologi
Program Studi
Psikologi
www.mercubuana.ac.id
Aulia Kirana, M.Psi, Psikolog.
Silabus
•
•
•
•
•
•
Konsep sakit dan sehat
Sejarah Kesehatan mental
Definisi ilmu kesehatan mental
Sasaran dalam ilmu kesehatan mental
Pengertian Mental yang sehat
Teori-Teori mental yang sehat dari
berbagai pandangan
Kontrak Perkuliahan
•
•
•
•
•
•
Kuliah di mulai pukul 12:00
Toleransi Keterlambatan 15 Menit
HP Off/Silent
Pertemuan 16 x tatap muka
Pertemuan 8 (UTS) Pertemuan 16 (UAS)
Penilaian: 1. Kehadiran/keaktifan
2. Tugas
3. UTS
4.UAS
5.Praktikum
:10%
: 30 %
: 20%
: 20%
: 20%
Konsep Sehat
• Sehat Æ orang yang tidak memiliki keluhan-keluhan fisik,
orang yang bertubuh gemuk Æ faktor subjektifitas dan
kultural memengaruhi pemahaman dan pengertian orang
terhadap konsep sehat.
• World Health Organization (WHO) merumuskan dalam
cakupan yang sangat luas, yaitu keadaan yang sempurna baik
fisik, mental, dan sosial tidak hanya tersbebas dari penyakit
atau kelemahan/ keterbatasan fisik.
• WHO mendefinisikan sehat sebagai kondisi yang lengkap yaitu
sejahtera (well being) dari segi fisik mental dan sosial dan
tidak hanya terbebas dari gejala atau penyakit.
• WHO menyatakan bahwa kesehatan mental merupakan
kesejahteraan yang disadari oleh individu yang di dalamnya
terdapat kemampuan-kemampuan untuk mengelola stres
kehidupan yang wajar, untuk mengelola produktif dan
menghasilkan berperan serta di komunitasnya.
• Sehat sebagai Kontinum
Sakit
Sehat
Skema Sehat Sakit Sebagai Kontinum
• Individu yang sehat mentalnya Æ
kemampuan untuk menahan diri,
menunjukkan kecerdasan, berperilaku
dengan menjaga perasaan orang lain, serta
memiliki hidup yang bahagia
Konsep Sakit
• Sebutkan Perbedaan dari ketiganya??
• Disease ???
• Ilness ???
• sickness ???
Konsep Sakit
•
•
•
•
•
Disease Æ suatu penyimpangan yang simptomnya diketahui melalui
diagnosis. Penyakit tersebut berdimensi biologis dan objektif.
Misalnya: Tumor, AIDS, Influenza.
Simptomnya dapat dikenali dari suatu diagnosis dengan
menggunakan indera atau alat-alat bantu tertentu dalam suatu
diagnosis.
illness Æ Konsep psikologis yang menunjuk pada perasaan,
persepsi, atau pengalaman subjektif seseorang mengenai
ketidaksehatannya atau keadaan tubuh yang dirasakan tidak enak.
Sebagai pengalaman subketif illness bersifat individual.
Seseorang yang memiliki suatu penyakit belum tentu di persepsi
atau dirasakan oleh seseorang, tetapi oleh orang lain hal itu dapat
disarakan sakit, sebagai contoh pada gangguan psikosomatis.
Sickness Æ Konsep sosiologis yang bermakna sebagai penerimaan
sosial terhadap seseorang sebagai orang yang sedang mengalami
kesakitan (illness atau disease).
Ilmu Kesehatan Mental
• Mental hygiene Æ Yunani ÆPsyche (Jiwa) Æ kesehatan
mental atau kesehatan jiwa.
• ilmu kesehatan mental yaitu ilmu yang bertujuan untuk
menjaga dan memelihara fungsi-fungsi mental yang
sehat dan mencegah ketidakmampuan dalam
menyesuaikan diri (Samson, Sin & Hofilena, 1963).
• Kesehatan mental didefinisikan sebagai keadaan dimana
seorang individu menyadari potensinya, dapat mengatasi
masalah kehidupan yang lazim, dapat berkerja secara
produktif dan dapat berkontribusi untuk komunitasnya
(WHO, 2014).
Konsep yang salah dalam
kesehatan Mental
• Mitos dan konsepsi yang diyakini masyarakat terkait
kesehatan mental yang keliru.
• Gangguan mental adalah herediter/diturunkan
• Gangguan mental tidak dapat disembuhkan
• Gangguan mental muncul secara tiba-tiba, gangguan
mental merupakan aib atau noda pada lingkungan
• Gangguan mental merupakan peristiwa tunggal.
Kesehatan mental cukup dipahami dan ditangani oleh
disiplin ilmu saja.
• Kesehatan mental dipandang sama dengan ketenangan
batin, yang dimaknai sebagai tidak adanya konflik, tidak
ada masalah hidup, dan sikap pasrah.
Teori Mental yang sehat dari
berbagai pandangan
• Maslow dan Mittiemenn (1963), prinsip-prinsip
kesehatan mental, yang menyebutnya dengan
manifestations of psychological health
• (1) Adequate feeling of security (rasa aman). Perasaan
aman dalam hubungannya dengan pekerjaan, sosial. dan
keluarganya;
• (2) Adeququate self-evaluation (kemampuan menilai diri
sendiri) hal ini terakait dengan harga diri yang memadai,
yaitu merasa ada nilai yang sebanding pada diri sendiri
dan prestasinya. Selain itu, memiliki perasaan berguna
yaitu perasaan yang secara moral masuk akal dengan
perasaan tidak diganggu oleh rasa bersalah yang
berlebihan.
• (3) Adequate spontanity and emotionally.
• Hal ini ditandai dengan kemampuan membentuk
ikatan emosioanl secara kuat, seperti hubungan
persahabatan dan cinta.
• (4) Efficient contact with reality (mempunyai
kontak yang efisien dgn realitas), terkait 3 aspek
yaitu dunia fisik, sosial, dan diri sendiri atau
internal. (a) tiada fantasi yang berlebih, (b)
memiliki pandangan realistis dan pandangan luas
terhadao dunia, disertai kemampuan menghadapi
kesulitan hidup sehari-hari, (c) kemampuan untuk
berubah jika situasi eksternal tidak dapat
dimodifikasi.
• (5) Adequate bodily desires and ability and grafity them
(keinginan-keinginan jasmanai yang memadai dan
kemampuan untuk memuaskannya. Ditandai (a) suatu sikap
yang sehat terhadap fungsi jasmani, (b)Kemampuan
memperloleh kenikmatan dari dunia fisik dalam kehidupan,
cth: makan, tidur, (c) kemampuan bekerja, (d) tidak adanya
kebutuhan yan berlebihan untuk mengikuti berbagai aktivitas
tersebut
• (6) Adequate knowladge (Memiliki kemampuan pengetahuan),
(a) cukup memahami keinginan, tujuan, ambisi; (b)Mampu
menilai diri dengan jujur.
• (7) Integration and consisitency of personality (kepribadian
yang utuh dan konsisten), (a) memiliki minat dalam beberapa
aktivitas, (b) memiliki prinsip moral atau kata hati yang tidak
terlalu berbeda dengan kelompok, (c) mampu untuk
berkonsentrasi
•
•
•
•
(8) Adequate life goal (memiliki tujuan hidup), (a) memiliki tujuan
yang hendak dicapai, (b) bersikap tekun dalam mencapai tujuan, (c)
tujuan yang ditetapkan bersifat baik untuk diri sendiri/org lain
(9) Ability to learn from experience (kemampuan untuk belajar dari
pengalaman), kemampuan untuk belajar dari pengalaman, tidak
bersikap kaku dalam penerapan menangani tugas/pekerjaan
(10) Ability to satisfy the requirements of the group (kemampuan
memuaskan kelompok, mampu menunjukkan usaha yang mendasar
yang diharapkan kelompok, cth: ambisi, ketepatan, tanggung jawab,
kesetiaaan. Selain itu, minat dalam aktivitas rekreasi yang disenangi
kelompok.
(11) Adequate emancipation from the group or culture (mempunyai
emansipasi yang memadai dari kelompok atau budaya); (a) tidak ada
kebutuhan yang berlebihan membujuk/ menjilat, mendorong
kelompok, (b) toleransi dan menghargai perbedaab budaya.
Pandangan Alport
Allport (1950) menyebut mental yang sehat
dengan maturity personality, Orang yang
matang jika:
‰Memiliki kepekaan pada diri secara luas
‰Hangat dalam berhubungan dengan orang
lain
‰Keamanan emosional atau penerimaan diri
‰Memahami diri sendirimampu memecahkan
masalah dalam hidupnya.
Pandangan Wright & Taylor
Wright &Taylor orang yang sehat mentalnya adalah:
9 bahagia (happiness)
9 Mampu memenuhi kebutuhan hidupnya;
9 Tidak mengalami kecemasan
9 Matang, sejalan dengan tahap perkembangan
yang sewajarnya;
9 Mampu
menyesuaikan
diri
terhadap
lingkungannya
9 Memiliki otonomi dan harga diri;
9 mampu membangun hubungan emosional dengan
orang lain; dan
9 Mampu melakukan kontak dengan realitas.
Terima Kasih
Aulia Kirana, M.Psi, Psikolog.
Download