91 BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Simpulan yang dibuat adalah

advertisement
BAB 5
PENUTUP
5.1 Simpulan
Simpulan yang dibuat adalah pendapat singkat peneliti berdasarkan hasil dan
pembahasan pada bagian sebelumnya. Berdasarkan hasil penelitian, hasil analisis
dan pembahasan yang telah ditemukan sebelumnya maka dapat diambil simpulan
sebagai berikut :
1. Dalam penelitian ini, dimana peneliti menggunakan populasi saham-saham
yang aktif diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Dengan mengambil
sampel saham-saham dari perusahaan yang sejenis yaitu dari perusahaan
perkebunan sebanyak 6 perusahaan. Setelah dianalisis dengan model indeks
tunggal maka diperoleh saham-saham yang masuk dalam kandidat portofolio
sebanyak 3 perusahaan yaitu TBLA (PT. Tunas Baru Lampung Tbk), SMAR
(PT. SMART Tbk), dan AALI (PT. Astra Agro Lestari Tbk). Dari ketiga
saham ini ditentukan 3 kombinasi saham atau portofolio antara lain : Portofolio
1 terdiri atas saham TBLA dan saham SMAR, Portofolio 2 terdiri atas saham
TBLA dan saham AALI, Portofolio 3 terdiri atas saham SMAR dan saham
AALI.
2. Dari ketiga portofolio tersebut akan di proporsikan dengan : proporsi sama
yakni 50% : 50%, dan proporsi berbeda yakni 30% : 70% dan 70% : 30%. Dari
ketiga proporsi tersebut akan didapatkan tingkat keuntungan tertinggi dengan
91
92
tingkat risiko tertentu atau tingkat risiko terendah dengan tingkat keuntungan
tertentu.
3. Hasil penelitian menunjukkan E(Rp) tertinggi terdapat pada kombinasi SMAR
(PT. SMART Tbk) AALI (PT. Astra Agro Lestari Tbk) proporsi 30%:70%
dengan keuntungan ekspetasi portofolio E(Rp) sebesar 0,01967 atau 1,967%.
Untuk kombinasi saham dengan tingkat risiko terendah dengan keuntungan
tertentu terdapat pada kombinasi TBLA (PT. Tunas Baru Lampung Tbk)
SMAR (PT. SMART Tbk) proporsi 30% : 70% sebesar 0,01184 atau 1,184%.
Sedangkan nilai risiko tertinggi terdapat pada portofolio TBLA (PT. Tunas
Baru Lampung Tbk) AALI (PT. Astra Agro Lestari Tbk) proporsi 70%:30%
sebesar 0,02757 atau 2,757%.
4. Penilaian portofolio optimal adalah pemilihan portofolio yang memberikan
nilai ERp paling tinggi dari semua bentuk portofolio dan dari proporsi apapun.
Portofolio ini cocok bagi investor yang menginginkan return tinggi. Namun
yang perlu diingat, tingkat keuntungan portofolio yang tinggi searah dengan
tingkat risiko yang tinggi.
5. Portofolio optimal berdasarkan tingkat risiko terendah dengan keuntungan
tertentu cocok bagi investor yang memiliki karakter tidak menyukai risiko (risk
averter) dan disarankan memilih saham lebih dari 1 sektor dengan tujuan
meminimalisasi risiko yang terjadi.
6. Portofolio optimal berdasarkan karakter investor yang cenderung mencari
risiko (risk seeker) dalam investasinya maka portofolio tersebut dapat
memberikan nilai risiko paling tinggi dari semua kombinasi saham yang ada.
93
Searah dengan pernyataan high risk high return investor yang memilih risiko
tinggi akan memperoleh keuntungan yang tinggi juga.
7. Dalam penelitian terdahulu tujuan menggunakan model Indeks Tunggal adalah
untuk mengetahui manakah yang termasuk portofolio saham optimal pada
perusahaan telekomunikasi di BEI, hasilnya saham yang masuk dalam
portofolio optimal adalah PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk dan PT.
Indosat Tbk dengan tingkat keuntungan sebesar 0,1578 dan tingkat risiko
sebesar 0,1160 (Erric, 2014).
5.2 Saran
Saran merupakan sumbangan pemikiran dari peneliti mengenai hasil
pembahasan. Berdasarkan simpulan yang telah dibuat diatas maka peneliti dapat
memberikan saran bagi calon investor yaitu :
1. Di dalam melakukan analisis investasi, seorang investor harus melakukan
penentuan terhadap saham mana yang akan dijadikan sampel, kemudian
diolah untuk menjadi calon kandidat saham pembentuk portofolio optimal
hendaknya didasarkan atas pergerakan indeks saham individual yang baik atau
naik. Pergerakan indeks yang positif akan menyebabkan tingkat keuntungan
saham individual naik dan dapat membentuk portofolio dengan keuntungan
yang tinggi.
2. Bagi investor yang menanamkan modalnya lebih baik menginvestasikan lebih
dari 1 sektor karena pemilihan saham yang bervariasi ini nantinya dapat
menekan potensi tingkat risiko yang ada.
94
3. Preferensi pemilihan portofolio merupakan hak dari masing-masing investor,
tetapi kebebasan tersebut harus memiliki alasan sehingga nantinya sahamsaham yang dipilih tersebut dapat memberikan kontribusi keuntungan
maksimal bagi dirinya.
4. Penilaian investasi saham dapat juga dilakukan oleh investor melalui
mekanisme
fundamental,
artinya
penilaian
saham
dilakukan
secara
keseluruhan. Beberapa faktor yang menjadi perhatian oleh investor
berdasarkan pandangan fundamental adalah faktor kinerja perusahaan, kondisi
persaingan perusahaan, kondisi pasar, dan juga kondisi sosial-politik yang
mempengaruhi kinerja dari perusahaan.
5. Dengan adanya persaingan antar perusahaan perkebunan investor dapat
mengevaluasi sejauh mana tingkat keuntungan yang dihasilkan sehingga
perusahaan tersebut mampu bertahan di tengah persaingan yang semakin
kompetitif.
6. Pertumbuhan profit sebuah perusahaan tidak hanya dilihat dari aspek tingkat
keuntungan masing-masing saham saja tetapi melihat aspek lain seperti indeks
keuntungan pasar, expected return dari masing-masing saham serta risiko
pasar sehingga investor harus terus memantau perkembangan profit
perusahaan yang akan dijadikan sampel.
95
JADWAL PENELITIAN
ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL
UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI PADA PERUSAHAAN PERKEBUNAN YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
No
2
3
4
5
6
7
Kegiatan Penelitian
Judul
Penyusunan Proposal
Penyusunan Bab 1,2, & 3
Pengumpulan Data
Penyusunan Bab 4
Penyusunan Bab 5
Penyusunan Abstrak
Tahun 2015
Tahun 2016
September
Oktober
November Desember
Januari
Februari
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Download