plagiat merupakan tindakan tidak terpuji plagiat

advertisement
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
HUBUNGAN ANTARA KELEKATAN TIDAK AMAN DAN
KECEMBURUAN PADA WANITA DEWASA AWAL YANG
BERPACARAN
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Oleh :
Stenny Prawitasari
NIM: 099114049
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
i
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
.Psi.
iii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
“ Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN, percayalah
kepada-Nya maka IA akan bertindak (Mazmur 37:5) ”
“ Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang
menaruh harapannya pada TUHAN (Yeremia 17:7) ”
“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga,
tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu
kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan
ucapan syukur (Filipi 4:6)”
“Bersandarlah kepada TUHAN, percayalah pada dirimu
dan beranilah bermimpi - NN”
“ I can do everything through HIM who gives me strength
(Philippians 4:13)”
iv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Karya yang sederhana dan tidak sempurna ini,
saya persembahkan secara khusus kepada :
TUHAN YESUS atas segala berkat dan pernyertaan-Nya
Papa, Mama dan Adek tersayang atas doa dan dukungannya
Yohannes yang selalu menyemangati dan menguatkan
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
v
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan dalam daftar pustaka, sebagaiman layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 7 Januari 2014
Penulis
Stenny Prawitasari
vi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
HUBUNGAN ANTARA KELEKATAN TIDAK AMAN DENGAN
KECEMBURUAN PADA WANITA DEWASA AWAL YANG BERPACARAN
Stenny Prawitasari
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kelekatan tidak
aman dengan kecemburuan pada wanita dewasa awal yang berpacaran. Dalam
penelitian ini kecemburuan diukur dengan skala Jealousy-Evoking Partner
Behavior dan kelekatan tidak aman diukur dengan skala ECR-R ( Experience In
Close Relationship Questionnaire Revised). Subjek yang dilibatkan dalam
penelitian ini adalah 120 wanita dewasa awal yang berpacaran. Hasil penelitian
dengan menggunakan analisis Pearson menunjukkan adanya korelasi negatif
antara kelekatan tidak aman dan kecemburuan pada wanita (-0.234).
Kata Kunci : Kelekatan, Cemburu, Wanita, Berpacaran
vii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
THE RELATION BETWEEN INSECURE ATTACHMENT AND
JEALOUSY IN DATING EARLY ADULT WOMEN
Stenny Prawitasari
ABSTRACT
The aim of this research is to determine the relation between insecure
attachment with jealousy in dating early adult women. In this research, jealousy
was measured by Jealousy-Evoking Behavior Partners Scale and insecure
attachment was measured by ECR-R (Experience in Close Relationship
Questionnaire Revised). Subjects were evolved for this research were 120 early
adult women in romantic relationship. The result with the Pearson’s Analyst
showed a negative correlation between insecure attachment and jealousy in
women (-0.234).
Keywords : Attachment, Jealousy, Women, Dating
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Nama
Nomor Mahasiswa
: Stenny Prawitasari
: 099114049
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan Kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
“Hubungan Antara Kelekatan Tidak Aman dan Kecemburuan Pada Wanita
Dewasa Awal yang Berpacaran”
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
Kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain
untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada Tanggal : 7 Januari 2014
ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Kata Pengantar
Pertama-tama penulis mengucap puji syukur dan terima kasih atas berkat
dan kasih karunia yang Tuhan Yesus berikan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Antara Kelekatan Tidak Aman
dengan Kecemburuan pada Wanita Dewasa Awal yang Berpacaran” oleh karena
pimpinan dan kasih-Nya.
Skripsi ini dapat selesai pula dengan adanya dukungan dari pihak-pihak
lain. oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Heri Widodo, S.Psi., M.Psi. atas semangat dan bimbingannya yang
dengan sabar telah membantu saya menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih
banyak pak, maaf selalu merepotkan bapak. Tuhan memberkati selalu pak.
2. Ibu Dr. Tjipto Susana, M.Si atas bimbingan dan masukannya sebagai
dosen penguji
3. Ibu Agnes Indar Etikawati M.Si., Psi atas bimbingan dan masukannya
sebagai dosen penguji
4. Bapak Cornelius Siswo Widyatmoko, M.Psi sebagai Dekan Fakultas
Psikologi Universitas Sanata Dharma
5. Mama dan papaku tersayang yang walapun jauh dan berbeda pulau,
terimakasih atas nasehat, teguran dan doa yang selalu mengiringi setiap
langkah hidup kakak. Terima kasih atas pertanyaan yang selalu
menanyakan kapan skripsi selesai, yang memotivasi kakak buat ngerjain
ini dan nggak akan selesai tanpa bantuan doa mama papa dan bantuan
x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Tuhan. Makasi mama papaku sayang udah biayain kuliah dan hidup kakak
selama di Jogja. Tuhan akan balaskan itu semua melalui berkat Tuhan
yang luar biasa 
6. Adekku tercinta yang kadang nyebelin tapi juga ngangenin, Meisya
Pratantia, atas dukungan dan doanya yang selalu menemani selama ini.
Sukses buat kuliahmu ya nyooo.. jangan khawatir masalah perkuliahan
hari Sabat, Tuhan pasti memberi jalan keluar yang nggak kita duga. Tetap
berdoa dan melayani Tuhan yg utama selain berusaha semaksimal
mungkin. 
7. Johannes Ruhupatty, orang yang selalu setia menemani saya saat saya
dalam keadaan tertekan, sedih, senang dan sukacita. Orang yang selalu
memberikan semangat dan dukungan penuh dengan memberikan
perhatian, kasih sayang dan pengingat untuk selalu menyerahkan segala
sesuatunya sama Tuhan dan meyakinkan Tuhan sudah merencanakan yang
terbaik buat saya. Makasi banyak buat semuanya, bersyukur Tuhan
mempertemukan kita di kota yang Istimewa ini  Tuhan memberkati
selalu dan sukses buat tesisnya 
8. Buat Ibu dan Bapak Ruhupatty yang di Cirebon yang selalu mendoakan
saya, terimakasih banyak bu, pak, semoga sehat-sehat selalu dan TUHAN
memberkati. 
9. Sahabatku yang gokil selama kuliah di Jogja, Christi, Yanti, Deta dan
Keket. Makasih banyak buat canda tawa selama 4 tahun ini, senang banget
xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
bisa ketemu kalian disini. Makasi buat dukungannya dan doanya.
Semangat buat kalian, aku pasti bakal kangen kalian banget. 
10. Teman-teman seperjuangan skripsi, Rani, Ginza, Elok dan Laksmi.
Perjuangan kita hampir selesai, walaupun banyak banget rintangan yang
kita alami selama ngerjain skripsi, tapi Tuhan sudah berkati kita sampe
tahap akhir ini. Sukses buat masa depan kita semua dan makasih buat
dukungan yang menguatkan untuk progres skripsi ini. 
11. Makasi buat staf Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, Mas Muji
selama aku jadi asisten praktikum. Buat Mas Doni, Mbak Nanik dan Mas
Gandung makasi buat kerjasamanya semua dan maaf sudah merepotkan
hehehe Tuhan memberkati selalu.
12. Buat teman-teman relawan di FSG Tunas Bangsa RS. Sardjito, senang bisa
berdinamika dengan kalian, mendapat pengalaman yang sangat berharga
untuk mendampingi anak-anak penderita kanker darah. Makasi buat
dukungannya semua 
13. Panitia Live In 2012 yang sudah berjuang sehingga Puji Tuhan bisa
memasukkan namaku jadi peserta Live In 2012. Bersyukur banget bisa
berdinamika dengan kalian walaupun beda angkatan dengan teman-teman
Live In Jepurun Lor angkatan 2012 yang luar biasa kerjasamanya.
Kelompok yang solid dan friendly banget, bisa dapat pengalaman berharga
bisa tinggal di desa Jepurun Lor yang mengesankan 
xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14. Keluarga kecilku di Jogja yang luar biasa, seluruh anggota Keluarga
Mahasiswa Advent Yogyakarta. Puji Tuhan bisa sama-sama melayani di
Yogyakarta dan mendukung satu sama lain buat tetap melayani Tuhan dan
mempertahankan iman walaupun jauh dari orang tua dan pergumulan akan
hari Sabat. Kalian luar biasa dan Tuhan pasti memberkati kita semua.
Makasi buat sharing, canda tawa yang selalu kita lakukan setiap bertemu.
Pasti bakal kangen kalian semua. Semangat buat kalian dan tetap
pertahankan apa yang sudah kita imani karna Tuhan sudah merancang
rencana yang indah buat kita kalau kita percaya kepada Tuhan. 
15. Keluarga kecilku yang lain yang nda akan dilupakan, GOBLIN! Temanteman SMA yang walaupun kita punya kesibukan masing-masing dan
berpencar-pencar tapi tetap saling kontak dan mendukung penuh temanteman yang lainnya. Intan, Sheilla, Diana, Lia, Qonie, Lucia, Dian,
Awanis, Riana, Nina, Medi, Dita, David, Herdiko, Adzmy, Adit dan
Andira. Kalian semua unik dan ngangenin banget.. makasi buat
kebersamaannya sampai bertemu di kota yang udah kita janjikan dulu 
16. Sahabat masa kecil yang walaupun jauh tapi tetap selalu dihati.. Keke,
Stevi, Elysa, Cha-Cha, Chyntia makasi buat dukungan dan bantuannya
yaa, pengen ketemu kalian semua full team 
17. Teman-teman Psikologi angkatan 2009, senang bisa berteman dan bertemu
dengan kalian semua di kota tercinta ini. Sukses buat kita semua 
xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18. Buat semua teman-teman yang berpartisipasi membantu mengisi
kuesioner, makasi banyak dan pihak-pihak lain yang mendukung dan
mendoakan, smoga Tuhan berkati kalian semua. Terimakasih banyak yaa.
Semoga skripsi yang belum sempurna ini dapat menjadi berkat dan
bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
Penulis
xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ............................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii
HALAMAN MOTTO ....................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA....................................... vi
ABSTRAK ......................................................................................................... vii
ABSTRACT ........................................................................................................ viii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ................... ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................ x
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xv
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xix
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xx
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 10
C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 10
D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 10
1. Manfaat Teoritis............................................................................ 10
2. Manfaat Praktis ............................................................................ 10
xv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 11
A. Dewasa Awal ..................................................................................... 11
1. Pengertian .............................................................................. 11
2. Tugas Perkembangan Dewasa Awal .................................... 14
3. Ciri-ciri Sosio Emosi ............................................................. 15
B. Kecemburuan (Jealousy).................................................................. 16
1. Pengertian .............................................................................. 16
2. Komponen Cemburu ............................................................ 17
3. Proses Terjadinya Cemburu................................................. 18
4. Faktor Penyebab ................................................................... 19
C. Kelekatan Tidak Aman (Insecure Attachment) .............................. 23
1. Pengertian .............................................................................. 23
2. Tipe-tipe Kelekatan .............................................................. 26
3. Dampak Kelekatan .............................................................. 28
D. Dinamika Hubungan Kelekatan Tidak Aman dan Kecemburuan30
1. Bagan hubungan kelekatan tidak aman dan kecemburuan33
E. Hipotesis ............................................................................................ 34
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 35
A. Jenis Penelitian ................................................................................. 35
B. Variabel Penelitian ........................................................................... 35
C. Definisi Operasional ......................................................................... 35
D. Subjek Penelitian .............................................................................. 36
xvi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
E. Metode Pengambilan Sample .......................................................... 37
F. Metode dan Alat Pengumpulan Data .............................................. 37
1. Metode Pengumpulan Data ................................................. 37
2. Alat Pengumpulan Data ...................................................... 38
G. Kredibilitas Alat Ukur ..................................................................... 40
1. Validitas .................................................................................. 40
2. Reliabilitas .............................................................................. 41
3. Seleksi Item ............................................................................ 41
H. Metode Analisis Data ....................................................................... 45
1. Uji Asumsi .............................................................................. 45
2. Uji Hipotesis ........................................................................... 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 46
A. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian........................................... 46
B. Hasil Penelitian ................................................................................ 46
1. Data Demografis .................................................................... 46
2. Uji Asumsi .............................................................................. 48
C. Hasil Penelitian ............................................................................... 50
D. Statistik Deskriptif ............................................................................ 51
E. Pembahasan ...................................................................................... 52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 56
A. Kesimpulan ....................................................................................... 56
B. Saran .................................................................................................. 56
xvii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 58
LAMPIRAN ....................................................................................................... 60
xviii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 : Cetak Biru Kelekatan Tidak Aman Sebelum Uji Coba .................... 39
Tabel 3.2 : Cetak Biru Kecemburuan Sebelum Uji Coba ................................... 40
Tabel 3.3 : Cetak Biru Kelekatan Tidak Aman Setelah Uji Coba I .................... 42
Tabel 3.4 : Cetak Biru Kelekatan Tidak Aman Setelah Uji Coba II ................... 42
Tabel 3.5 : Cetak Biru Kelekatan Tidak Aman Setelah Uji Coba III ................. 43
Tabel 3.6 : Cetak Biru Kelekatan Tidak Aman Setelah Uji Coba IV ................. 44
Tabel 3.7 : Cetak Biru Kecemburuan Setelah Uji Coba I ................................... 44
Tabel 4.1 : Data Demografis Usia Subjek Penelitian .......................................... 47
Tabel 4.2 : Normalitas Variabel Penelitian ......................................................... 49
Tabel 4.3 : Hasil Pengukuran Statistik Deskriptif............................................... 51
xix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Laporan Survei Penelitian ............................................................. 61
Lampiran 2 : Skala Uji Coba ............................................................................... 64
Lampiran 3 : Skala Penelitian ............................................................................. 76
Lampiran 4 : Hasil Penelitian.............................................................................. 86
xx
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat melepaskan diri
satu sama lain. Mereka saling berinteraksi dalam keseharian untuk memenuhi
kebutuhan satu sama lain. Hubungan yang terdiri dari dua orang atau lebih
dan memiliki ketergantungan yang saling membutuhkan satu sama
lain secara konsisten disebut dengan hubungan interpersonal (Sarwono,
2009).
Hubungan interpersonal memiliki bermacam-macam bentuk, salah
satunya adalah relasi romantis (romantic relationship). Relasi romantis ini
merupakan salah satu tugas perkembangan individu yaitu mencari pasangan.
Tugas perkembangan ini juga harus dipenuhi oleh individu dewasa muda
(Papalia, Olds & Feldman, 2007) .
Erikson (dalam Santrock, 1994) menyatakan bahwa masa dewasa
awal adalah masa keintiman versus isolasi. Erikson menambahkan bahwa
dalam masa ini individu menjalin relasi dengan orang lain. Pada masa dewasa
awal, seseorang akan mencoba untuk menjalin hubungan baik dengan sesama.
Hal ini di tambahkan pula oleh Havigurst (dalam Hurlock, 1990) yang
menyatakan bahwa salah satu tugas perkembangan yang menjadi karakteristik
masa dewasa awal adalah memilih pasangan hidup. Individu memilih
pasangan hidup mengawalinya dengan menjalin hubungan romantis antara
1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2
dua individu yang berlawanan jenis yang disebut sebagai berpacaran
(romantic relationship). Hubungan berpacaran ini memiliki dinamika antara
dua orang yang berbeda karakteristik yang menyebabkan timbulnya
permasalahan. Permasalahan yang biasa terjadi dalam hubungan berpacaran
salah satunya adalah masalah cemburu.
Cemburu (jealousy) merupakan suatu pengalaman dengan adanya
ancaman pada hubungan romantis dan menyebabkan adanya perilaku yang
dirancang untuk dapat tetap mempertahankan hubungan dengan pasangannya
(De Silva dalam Easton & Shackelford, 2009). Cemburu dapat pula
didefinisikan sebagai suatu respons terhadap ketidaksetiaan partner, baik yang
bersifat nyata maupun imajinasi. Rasa cemburu muncul ketika seseorang
merasa terancam akan kehilangan hubungan yang disebabkan oleh orang
yang dianggap sebagai pesaingnya. Kecemburuan pada individu muncul
ketika menjalani hubungan bersama pasangannya yang diliputi dengan
perasaan takut, curiga, tidak percaya, cemas, marah, merasa dikhianati,
merasa ditolak, terancam dan merasa kesepian (Brehm, 1992). Cemburu
dapat pula didefinisikan sebagai suatu respon permusuhan secara emosional
yang nyata terhadap pasangan dan potensi akan adanya ketertarikan pada
pihak ketiga (Bringle & Buunk, 1986).
Cemburu meliputi keseluruhan emosi seperti merasa cemas, takut,
merasa tidak aman, marah, sedih, iri, merasa bersalah dan frustasi (Zammuner
& Fischer dalam Bevan & Hale, 2006). Cemburu terdiri dari komponen
emosional
dan
kognitif.
Pfeiffer
dan
Wong
menunjukkan
bahwa
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3
kecemburuan emosional meliputi emosi negatif dari iri hati, kecemasan,
ketidaknyamanan, kemarahan, kecemburuan, ketakutan, ktidaknyamanan,
kekhawatiran dan kekecewaan (Bevan & Hale, 2006). Secara konsisten,
penelitian menunjukkan bahwa wanita memiliki kecemburuan yang sangat
besar secara emosional walaupun tidak menutup kemungkinan wanita juga
memiliki kecemburuan secara seksual. Prof. Heymans (Kartono, 2006)
menyatakan bahwa kaum wanita memiliki perasaan yang pada pengalamanpengalaman tertentu sehingga mempunyai emosional yang sangat kuat.
Wanita yang memiliki emosi yang kuat akan lebih cepat bereaksi dan lebih
cepat untuk berkecil hati, bingung takut dan cemas. Hal ini menyebabkan
wanita lebih mudah merasa depresi. Kecemburuan emosional pada wanita
akan berdampak negatif pada wanita tersebut.
Cemburu merupakan salah satu dari tiga prediktor yang kuat terhadap
kekerasan pada wanita (O’Leary, Slep, & O’Leary, 2007). Cemburu memiliki
konsekuensi secara positif dan negatif. Efek cemburu secara positif dapat
dilihat sebagai bentuk cinta, afeksi, perhatian dan kesetiaan terhadap
pasangan (Salovey & Rodin, 1985). Namun di sisi lain, kecemburuan yang
tinggi akan menimbulkan adanya kekerasan, perceraian dalam rumah tangga
bahkan sampai kepada kematian (Buss, 2000).
Adanya kasus kematian yang disebabkan adanya perasaan cemburu
dilakukan oleh Melanie Jane Smith. Dalam kasus ini Smith membunuh
seorang wanita bernama Shiers. Pembunuhan ini dilakukan dengan cara
menyulut api dari luar kamar yang menyebabkan kebakaran di tempat
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4
kediaman Shiers dan meninggal karena menghirup asap tersebut. Hal ini
disebabkan adanya kecemburuan pada Smith yang menuduh Shiers telah
berhubungan seksual dengan kekasihnya (di sadur dari The Telegraph News
9:19PM 10 Apr 2001).
Kasus lain berasal dari seorang wanita bernama Yuliati (25) yang
berasal dari Semarang yang merasa curiga dan cemburu karena pasangannya
masih memiliki hubungan dengan mantan istrinya. Kecemburuan ini
menyebabkan Yuliati menaiki Tower Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi
(Sutet) setinggi 50 meter pada tanggal 7 September 2013 (Di sadur dari
Okezone.news 13:05 Wib).
Berdasarkan data dari Komnas Perlindungan Anak yang menerima
pengaduan sebanyak 2.518 kasus perceraian pada tahun 2011. Kasus
perceraian ini terdapat 819 kasus yang penyebab utamanya adalah
kecemburuan dan lebih dari setengah kasus perceraian tersebut digugat oleh
wanita (disadur dari Gresnews pada Kamis, 29 Maret 2012, 19:10:07 WIB).
Kasus tersebut mendukung data survey (Danastri dkk, 2013) yang didapatkan
hasil bahwa dari 96 perempuan terdapat 3 orang yang tidak pernah cemburu
dan 11 dari 93 perempuan menyatakan bahwa mereka sangat sering cemburu.
Dari hasil survei secara keseluruhan diketahui bahwa sebagian besar perilaku
dan karakteristik saingan yang menyebabkan wanita cemburu antara lain
pasangan yang masih memiliki hubungan dan menceritakan mengenai mantan
kekasih atau masa lalu, perilaku pasangan yang berlebihan terhadap lawan
jenis secara emosional, subjek yang tidak mendapat perhatian, pasangan yang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5
melakukan kontak fisik dengan lawan jenis, pasangan yang menghabiskan
banyak waktu dengan subjek dan karakter saingan yang memiliki nilai lebih
pada penampilan dan kemampuan inteligensi, serta perilaku saingan yang
agresif terhadap pasangan.
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa adanya kecemburuan
romantis dikaitkan dengan sejumlah dampak negatif seperti depresi,
perceraian, kekerasan dalam rumah tangga dan ketidakpuasan dalam berelasi
(Pines & Aronson, 1983). Pernyataan tersebut juga didukung Guerrero and
Jorgensen (1991) dalam penelitiannya yang menyatakan bahwa kecemburuan
berhubungan negatif dengan kelanggengan pernikahan dan berhubungan
positif dengan masalah perceraian atau perpisahan.
Kecemburuan pada wanita merupakan suatu tanda bahwa pasangan
mereka
mungkin
memiliki
keterlibatan
secara
emosional
dan
menginvestasikan sumber daya yang dimiliki kepada wanita lain (Buss dalam
Easton&Shackelford, 2009). Hal ini menunjukkan bahwa wanita memiliki
kecemburuan yang sangat besar secara emosional dibandingkan dengan pria
(Sagarin dalam Easton&Shackelford, 2009). Dalam penelitian Easton dan
Shackelford (2009) memprediksikan bahwa wanita memiliki presentase yang
sangat besar dibandingkan dengan laki-laki yang memiliki kecemburuan yang
tidak wajar akan menggunakan benda yang terdekat yang menimbulkan
adanya kekerasan, mencoba untuk membunuh dan ketika ia benar-benar
membunuh pasangannya. Hal ini didukung dengan adanya penelitian bahwa
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6
wanita dua kali lebih banyak melakukan pembunuhan dibandingkan pria yang
diakibatkan adanya kecemburuan (Harris, 2004)
Penelitian dari Miler
(dalam Wisnuwardani, 2002) menunjukkan
bahwa cemburu disebabkan oleh siapa dan apa yang membuat individu
tersebut cemburu. Hansen (dalam Bringle dan Buunk 1991) menyebutkan
bahwa kecemburuan juga dapat disebabkan oleh hobi, teman-teman
pasangan, pekerjaan, bahkan karena keluarga pasangan. Buunk (dalam
Brehm, 1992) menambahkan bahwa wanita merasa cemburu karena
keyakinan pada dirinya bahwa apabila hubungan dengan pasangannya
berakhir, ia akan sulit mendapatkan hubungan lain. Hal ini juga ditambahkan
oleh Guerrero dan Andersen (1998) yang menyatakan bahwa kecemburuan
cenderung terjadi ketika orang menduga bahwa mereka memiliki resiko
kehilangan makna dalam suatu hubungan.
Menurut Miller (dalam Wisnuwardani, 2002) tinggi rendahnya
kecemburuan individu terkait beberapa hal yang berhubungan dengan
ketergantungan (dependency) dalam hubungan dengan pasangan. Salah satu
bentuk ketergantungan itu adalah gaya attachment dimana individu yang
membutuhkan perhatian akan lebih mudah cemburu dibandingkan dengan
individu yang mandiri.
Bowlby (dalam Wigman, Archer & Kevan, 2008) mengatakan bahwa
kelekatan adalah ikatan kedekatan emosional antara anak dan pengasuhnya.
Adapun kelekatan ini berkaitan atau berkelanjutan hingga individu memiliki
hubungan di masa dewasa dengan orang lain. Secara umum kualitas dalam
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7
hubungan pada masa dewasa sangat dipengaruhi oleh apa yang terjadi selama
masa kanak-kanak, khususnya dalam hubungan anak-pengasuh (Collins &
Read, 1990). Hal ini juga didukung dengan pernyataan Hazan dan Shaver
(dalam Collins & Read, 1990) yang menyatakan bahwa penggunaan teori
kelekatan bayi digunakan sebagai kerangka kerja untuk meneliti bagaimana
hubungan cinta dewasa terkait dengan interaksi orang tua-anak pada masa
awal. Kelekatan ini terdiri dari dua tipe yaitu kelekatan yang aman dan tidak
aman.
Hazan dan Shaver mulai menerjemahkan tipologi yang dikembangkan
oleh Ainsworth et al. (dalam Collins & Read, 1990) bahwa terdapat tiga jenis
kelekatan pada hubungan orang dewasa. Dalam penelitiannya tersebut
terdapat kategori yang mencirikan diri responden yaitu kelekatan aman
(secure), kelekatan cemas (anxiety) dan kelekatan menghindar (avoidant).
Individu yang memiliki kelekatan aman memiliki hubungan yang ditandai
dengan kebahagiaan, kepercayaan, dan persahabatan, sedangkan individu
yang memiliki kelekatan tidak aman memiliki hubungan yang ditandai oleh
emosi tinggi dan rendah, kecemburuan, dan obsesif terhadap pasangan
mereka. Orang dewasa dengan kelekatan cemas memiliki keragu-raguan yang
berlebihan pada dirinya dan merasa disalahpahami oleh orang lain, sedangkan
orang dewasa aman merasa disukai dan percaya bahwa orang lain secara
umum memiliki tujuan dan niat yang baik.
Seseorang yang memiliki gaya kelekatan yang aman memiliki harga
diri yang tinggi sehingga ia merasa aman untuk berhubungan dengan orang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8
lain sehingga ia akan lebih menghargai komitmen dan akan membentuk
hubungan yang lama serta menghindari permusuhan atau konflik. Hal ini
menunjukkan bahwa kelekatan aman memiliki kecemburuan yang kecil
dikarenakan individu merasa nyaman dalam hubungan interpersonal (Baron
& Bryne, 2005).
Seseorang yang memiliki gaya kelekatan tidak aman akan cenderung
memiliki perasaan yang kurang nyaman dalam menjalani hubungan dengan
pasangannya sehingga mereka tidak memiliki kepercayaan yang besar
terhadap pasangannya serta tidak memiliki ketergantungan yang besar
terhadap pasangannya yang menyebabkan mereka tidak terlalu menginginkan
hubungan yang terlalu dekat atau intim terhadap pasangannya(Baron &
Bryne, 2005).
Seseorang yang memiliki gaya kelekatan kecemasan cenderung
memberikan segalanya bagi pasangan yang ia cintai. Mereka memiliki kadar
kecemasan yang tinggi yang karena mereka tidak dapat hidup sendiri tanpa
adanya orang lain yang mencintai dirinya dan meninggalkannya. Mereka
khawatir pasangannya tidak mencintai dirinya seperti ia mencintai
pasangannya yang menyebabkan ia merasa cemas, takut akan kehilangan
orang yang ia sayangi sehingga timbullah rasa cemburu yang berlebihan
terhadap pasangannya (Baron & Bryne, 2005).
Penelitian Bringle dan Evenbeck (dalam Mathes, Phillips, Skowran &
Dick III, 1982) menunjukkan bahwa skala self-report Jealousy berkorelasi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9
positif dan signifikan dengan indikasi harga diri yang rendah, kecemasan,
ketidakpuasan dalam hidup.
Menurut Rydell dan Bringle (2007) kecemburuan terdiri dari dua jenis
yaitu kecemburuan reaktif dan kecemburuan dengan curiga. Kecemburuan
reaktif harus lebih erat berkaitan dengan faktor eksternal (misalnya,
ketergantungan,
situasi
sosial,
hubungan
kepercayaan),
sedangkan
kecemburuan dengan curiga berkaitan erat dengan faktor internal (misalnya,
ketidakamanan, harga diri). Hal ini juga ditambahkan Mathes dan Savera
(1981) bahwa salah satu bentuk spesifik dari ketidakamanan dan kesepian di
masa lalu mengakibatkan peningkatan pada kecemburuan.
Buunk, Guerrero, Sharpsteen dan Kirkpatrick (dalam Knobloch,
Solomon & Cruz, 2001) menyatakan bahwa kecemasan dalam suatu
hubungan secara khusus meningkatkan kecemburuan yang dialami. Secara
konsisten penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang memiliki gaya
kelekatan cemas lebih cemburu dibandingkan dengan orang-orang yang
memiliki gaya kelekatan yang aman. Penelitian menyatakan bahwa wanita
lebih banyak memiliki kelekatan yang cemas dibandingkan dengan pria yang
identik dengan kelekatan menghindar (Mikulincer&Goodman, 2006).
Dari berbagai penelitian, peneliti menarik kesimpulan bahwa gaya
kelekatan tidak aman merupakan salah satu penyebab adanya kecemburuan
pada individu yang mempengaruhi kualitas hubungan dengan pasangannya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10
Dengan demikian, peneliti ingin meneliti apakah ada hubungan antara
kecemburuan yang terjadi pada wanita yang menjalin hubungan berpacaran
dengan gaya kelekatan yang dialami oleh pasangan tersebut.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah apakah ada hubungan antara tipe kelekatan tidak aman dengan
kecemburuan pada wanita dewasa awal.
C. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi
kelekatan tidak aman dengan kecemburuan pada wanita dewasa awal yang
menjalin hubungan berpacaran
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam ilmu
psikologi khususnya dalam bidang psikologi sosial serta hubungan dengan
relasi sesama.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
wawasan khususnya bagi wanita yang berpacaran untuk dapat melihat
dampak-dampak yang ditimbulkan akibat rasa cemburu yang dimiliki
sehingga dapat mengembangkan hubungan relasi yang lebih sehat.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Dewasa Awal
1.
Pengertian
Masa dewasa awal merupakan suatu masa dimana individu
mencari kemantapan dan masa yang reproduktif. Makna dari masa ini
adalah masa yang penuh dengan masalah, ketegangan emosi, periode
komitmen, masa ketergantungan dan penyesuaian diri terhadap pola
hidup yang baru (Hurlock dalam Jahja 2011). Rentang usia dewasa awal
adalah (18-30 tahun).
1.1. Ciri Dewasa Awal
Masa dewasa dapat dikatakan sebagai masa yang sulit
karena pada masa ini individu dituntut untuk dapat hidup mandiri
dan melepaskan ketergantungannya dengan orang tua.
Hurlock (dalam Jahja, 2011) menguraikan ciri-ciri masa
dewasa awal yaitu:
a.
Masa Pengaturan
Individu pada masa ini akan “mencoba-coba” sebelum
pada akhirnya menentukan pilihan mana yang sesuai dan
cocok yang dapat memberikan kepuasan yang permanen. Saat
11
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12
individu sudah menemukan pola hidup yang sesuai dengan
kebutuhannya, maka ia akan mengembangkan pola perilaku,
sikap dan nilai yang akan menjadi sesuatu yang khas selama
hidupnya.
b.
Masa Usia Produktif
Masa-masa ini adalah masa yang cocok untuk
menentukan pasangan hidup, menikah dan bereproduksi
karena organ reproduksi ini sudah sangat produktif untuk
menghasilkan keturunan.
c.
Masa Bermasalah
Masa ini dikatakan masa yang sulit dan bermasalah
dikarenakan individu harus menyesuaikan dirinya untuk
penyeseuaian dengan peran barunya yaitu pekerjaan dan
perkawinan. Apabila individu tidak dapat menyesuaikan
dengan peran barunya tersebut maka hal ini akan menimbulkan
masalah karena adanya faktor-faktor seperti kurang siap dan
tidak dapat menyesuaikan diri dengan peran yang baru yang
menyebabkan individu kaget dengan peran yang dikerjakan
secara bersamaan dan tidak adanya bantuan dari orang tua atau
orang lain untuk menyelesaikan masalah tersebut.
d.
Masa Ketegangan Emosional
Individu yang berusia 20-an tahun memilii emosi yang
tidak terkendali sehingga akan labil, resah dan memberontak.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13
Emosi individu pada masa ini cenderung bergelora dan mudah
tegang. Namun pada saat memasuki usia 30-an, individu
cenderung tenang dan stabil dalam emosi.
e.
Masa Komitmen
Individu akan mulai menyadari mengenai pentingnya
arti komitmen sehingga akan membentuk tanggung jawab,
komitmen yang baru dan pola hidup yang berbeda pula.
f.
Masa Ketergantungan
Pada masa ini individu masih memiliki ketergantungan
dengan orang tua atau organisasi yang mengikatnya hingga di
akhir usia 20 tahun.
g.
Masa Perubahan Nilai
Perubahan nilai yang terjadi pada masa dewasa
dikarenakan adanya pengalaman dan hubungan sosial yang
semakin luas. Nilai-nilai yang dimaksud disini adalah nilainilai yang meningkatkan kesadaran yang positif.
h.
Masa Penyesuaian Diri dengan Hidup Baru
Saat individu memasuki masa dewasa maka individu
tersebut memiliki rasa tanggung jawab yang lebih karena akan
memiliki peran ganda sebagai orang tua dan pekerja.
i.
Masa Kreatif
Pada masa ini seseorang bebas untuk berbuat apa yang
diinginkannya namun tergantung pada apa yang menjadi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14
minat, kemampuan dan kesempatan yang dimiliki individu
tersebut.
2.
Tugas Perkembangan Dewasa Awal
Hurlock menyebutkan bahwa ada dua hal yang menunjukkan
tugas perkembangan dewasa awal. Hal tersebut adalah kemandirian
ekonomi dan kemandirian membuat keputusan. Sedangkan, menurut
Erikson (dalam Santrock, 1994),
masa dewasa awal adalah masa
keintiman versus isolasi. Erikson menambahkan bahwa dalam masa ini,
sebelum individu menjalin relasi dengan orang lain, individu tersebut
harus terlebih dahulu mengerti siapa dirinya dan bagaimana caranya
untuk menjadi mandiri.
Tahap dewasa muda individu mulai karier dan pada tahap ini
individu memulai kariernya dan mencari pasangan intim untuk
membangun hubungan berpacaran yang lebih serius atau bahkan hingga
membangun sebuah rumah tangga (Santrock, 2008)
Masa dewasa awal merupakan masa terpanjang setelah masa
kanak-kanak dan remaja. Dalam masa ini individu dituntut untuk tidak
bergantung dengan orang tua dan mulai belajar hidup mandiri
dikarenakan adanya peran dan tugas yang baru.
Dalam perkembangan kognitif, orang dewasa lebih sistematis
dalam mengahadapi masalah dan dapat memecahkan masalah dari satu
masalah ke masalah lain. kemampuan kognitif pada orang dewasa sangat
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15
baik dan dapat beradaptasi dengan aspek pragmatis kehidupannya. Pada
masa dewasa, individu akan menyadari akan adanya perbedaan pendapat
dan perspektif orang lain (Santrock, 1995).
3.
Ciri-ciri Sosio Emosi
Hasil penelitian menujukkan bahwa 20 tahun pertama dalam
kehidupan bisa memprediksi kehidupan sosioemosi pada usia dewasa.
(Mc Adams & Olsen; Sroufe, Coffino, & Carlson, dalam Santrock,2012)
3.1 Temperamen
Tempramen merupakan suatu gaya perilaku dan karakteristik
respons emosional yang sifatnya individual. Pada masa dewasa awal,
sebagian besar individu memperlihatkan adanya perubahan suasana
hati dibandingkan ketika masa remaja; dalam masa dewasa ini
mereka lebih bertanggung jawab dan lebih jarang berperilaku yang
mengandung resiko (Caspi dalam Santrock, 2012).
3.2 Cinta yang romantis
Cinta yang romantis adalah hal yang sangat penting
khususnya bagi mahasiswa perguruan tinggi. Hal ini diakibatkan
oleh karena dalam penelitian Berscheid, Synder, dan Omoto (dalam
Santrock, 1995) ditemukan bahwa lebih dari separuh responden
mengatakan bahwa kekasih memiliki hubungan dekat dengan
mereka dibandingkan dengan orang tua.
.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16
B. Kecemburuan (Jealousy)
1.
Pengertian
Cemburu merupakan suatu tanda yang memberitahukan bahwa
ada sesuatu yang salah yang terjadi dalam hubungan yang dirasakan oleh
salah seorang dalaam konteks hubungan tersebut (Duck, dalam Rahardjo,
Rachmatan & Lee, 2011).
Cemburu (jealousy) merupakan respons terhadap ketidaksetiaan
partner baik yang bersifat nyata maupun imajinasi. Rasa cemburu muncul
ketika seseorang merasa terancam akan kehilangan hubungan yang
penting yang disebabkan oleh rival dan yang memiliki hubungan dengan
perasaan takut, curiga, tidak percaya, cemas, marah, merasa dikhianati,
merasa ditolak, terancam dan merasa kesepian (Brehm, 1992).
Menurut Davis (dalam Buunk, Angletner, Oubaid&Buss, 1996)
memjelaskan bahwa cemburu merupakan suatu reaksi ketakutan dan
kemarahan untuk melindungi, memelihara dan menjaga hubungan dalam
berelasi. Hal ini juga ditambahkan oleh Hansen bahwa kecemburuan
merupakan suatu reaksi untuk melindungi dari perasaan terancam pada
nilai suatu hubungan yang dari situasi dimana pasangan terlibat dengan
orang lain atau beraktifitas dengan orang lain (Bevan&Hale, 2006) .
Cemburu didefinisikan sebagai suatu tanda yang memberitahukan
bahwa sesuatu yang salah telah terjadi dalam suatu hubungan yang
dirasakan oleh salah satu orang dalam konteks hubungan tersebut
(Clanton & Kosins dalam Duck, 2000).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17
Gurnee (dalam East & Walts, 1999) mendefinisikan cemburu
sebagai suatu perasaan yang terjadi dan timbul dalam diri individu karena
seseorang yang dipersepsikan milik dia ternyata mendapat perhatian dari
orang lain.
Dari pengertian cemburu diatas dapat disimpulkan bahwa
cemburu merupakan respons terhadap adanya perasaan atau ancaman
nyata yang muncul akibat adanya rasa takut kehilangan pasangan dan
bentuk dari rasa tidak percaya, cemas, marah dan merasa terancam serta
kehilangan nilai dari hubungan tersebut..
2.
Komponen Cemburu
Dalam Knobloch, Solomon & Cruz (2001), komponen cemburu
dibagi menjadi dua jenis yaitu :
a.
Cognitive Jealousy
Kecemburuan ini terjadi bila seseorang merasa ragu-ragu dan
khawatir
dengan
kesetiaan
pasangannya.
Kecemburuan
ini
menunjukkan adanya ketidakpercayaan terhadap kesetiaan pasangan
dalam hubungan (Pfeiffer & Wong dalam Knobloch, Solomon &
Cruz, 2001)
b.
Emotional Jealousy
Kecemburuan emosional ini merupakan respon dari apa yang
dirasakan
individu
terhadap
ancaman
dalam
hubungannya.
Kecemburuan ini meliputi perasaan-perasaan yang berbeda-beda
seperti kecemasan, ketidaknyamanan, kemarahan, ketakutan, ketidak
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18
amanan dan kekecewaan (Sharpsteen & Kirkpatrick dalam
Knobloch, Solomon & Cruz, 2001
3.
Proses Terjadinya Cemburu
Menurut White dan Mullen (Panke dan Asendorpf, 2001) proses
terjadinya cemburu terdiri dari lima proses, yaitu :
a.
Primary Appraisal (penilaian awal)
Proses ini merupakan awal terjadinya kecemburuan pada
individu. Primary appraisal dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu : 1)
faktor hubungan yang meliputi kwalitas dan tipe hubungan, 2) faktor
karakteristik ancaman yang meliputi tipe dan beratnya ancaman.
b.
Secondary Appraisal (penilaian kedua)
Pada tahap ini individu mencoba memahami dengan lebih
baik situasi yang terjadi dan mulai memikirkan cara untuk
mengatasinya. Secondary appraisal merupakan proses yang rasional
dan konstruktif serta terkadang melibatkan catastrophic thinking,
yaitu apabila individu terburu-buru mengambil kesimpulan yang
jauh dari bukti-bukti yang ada sehingga kesimpulan yang ia dapat
akan menjadi tidak rasional. Akan tetapi individu yang mengalami
cemburu tidak menyadari bahwa pikirannya tidak rasional, sehingga
ia menganggap pikiran merupakan bagian dari realitas yang
menyebabkan reaksi emosional yang ekstrim.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19
c.
Emotional Reaction (reaksi emosional)
Keadaan emosional dan intensitas respon individu ketika
cemburu sangat beragam dan bermacam-macam. Ketika cemburu
seseorang dapat mengalami emosi yang negatif, seperti kemarahan
pada pasangan atau pihak ketiga, kecemasan akan kehilangan
hubungan dengan pasangan, distress emosional dan fisik, depresi dan
sedih. Terkadang individu juga mengalami emosi yang positif,
dimana akan muncul perasaan gembira, cinta dan lebih hidup.
4.
Faktor Penyebab
Brehm (2002) menyatakann terdapat dua aspek yang dapat
menyebabkan seseorang cemburu yaitu :
a. Faktor Personal
Pada dasarnya antara pria dan wanita Baik pria maupun wanita
pada dasarnya tidak berbeda kecenderungan dalam hal cemburu.
Namun,
terdapat
perbedaan-perbedaan
individual
yang
dapat
menyebabkan seseorang lebih mudah merasakan cemburu yaitu :
1.
Dependence
Berscheid (dalam Brehm,1992) menyatakan bahwa
individu yang sangat tergantung terhadap pasangannya meyakini
bahwa hanya pasangannya saja yang dapat membuat dirinya
bahagia dan tidak ada orang lain yang dapat menggantikannya
maka akan semakin besar pula rasa kecemburuan yang dialami
individu tersebut. Sikap ini menjelaskan alasan mengapa
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20
beberapa orang masih tetap mempertahankan hubungan yang
mereka jalin meskipun menyakitkan bagi mereka karena
individu tersebut berfikir bahwa mereka tidak memiliki
alternatif lain di luar hubungan yang mereka jalin (Choice &
Lamke dalam Miller, 2002). Sikap dependence juga erat
kaitannya dengan sikap posesif yang hadir, dimana seseorang
yang bergantung dengan pacarnya akan berusaha sekuat
mungkin untuk menjaga dan mengawasi setiap gerak-gerik dari
pasangannya (Caroll, 2005 dan Pinto & Hollandsworth dalam
Brehm, 1992)
2.
Mate Value
Dalam hal ini seseorang lebih mudah merasakan
kecemasan apabila ia menganggap bahwa pasangannya adalah
individu yang menarik dan disenangi banyak orang baik dalam
segi penampilan fisik, bakat atau hal-hal lain yang merupakan
kelebihan dari pasangan dibandingkan dengan dirinya dan
merasa cemas apabila ada orang lain yang lebih baik darinya
dapat mendampingi pasangannya tersebut. Mate value ini ketika
seseorang menganggap bahwa dalam diri pasangannya terdapat
kriteria-kriteria yang ia sukai dan sangat cocok dengan dirinya,
maka hal ini dapat membuat individu tersebut semakin takut
kehilangan pasangannya. Hal ini juga dapat menjadi ancaman
ketika individu menyadari bahwa pacarnya tersebut dapat
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21
melakukan atau mendapatkan orang lain yang lebih baik dari
mereka.
3.
Sexual Exclusivity
Individu
yang
memiliki
nilai
sexual
exclusivity
menginginkan dan mengharapkan pasangannya tetap setia hanya
kepada dirinya saja dan tidak mengizinkan pasangannya untuk
melakukan hubungan seksual dengan orang lain atau aktivitas
intim lainnya. Hal ini menyebabkan semakin besar orang yang
memiliki nilai ini akan mengalami kecemburuan.
4.
Past Experience
Pengalaman berpacaran seseorang dapat mempengaruhi
munculnya kecemburuan pada hubungan yang akan dan sedang
dijalin. Individu yang dulunya memiliki pasangan yang tidak
setia dan mengalami kekecewaan pada hubungan sebelumnya,
dapat menurunkan kepercayaan individu tersebut kepada
pasangannya yang sekarang. Hal ini akan menyebabkan individu
tersebut lebih mudah untuk merasa cemburu dan curiga karena
semakin
rendah
kepercayaan
individu
terhadap
pasangannya,maka akan semakin mudah individu tersebut untuk
merasakan kecemburuan. (Knox, 1984)
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
22
b.
Berdasarkan Sifat Stimulus Terjadinya Kecemburuan
Buss (dalam Brehm 2002) menyatakan bahwa yang dapat
menimbulkan kecemburuan diakibatkan oleh adanya ketidaksetiaan
(infidelity) yang dilakukan oleh pasangan. Buss membagi stimulus
tersebut dalam dua bentuk, yaitu :
1.
Kecemburuan Seksual
Kecemburuan seksual adalah kecemburuan yang terjadi
dikarenakan adanya ketidaksetiaan seksual yang dilakukan
pasangan. Ketidaksetiaan seksual adalah ketidaksetiaan yang
dilakukan pasangan bersama pihak ketiga yang
melibatkan
hubungan fisik, seperti pelukan, ciuman dan hubungan seksual.
2.
Kecemburuan Emosional
Kecemburuan emosional adalah kecemburuan yang
timbul dikarenakan adanya ketidaksetiaan emosional yang
dilakukan
pasangan.
Ketidaksetiaan
emosional
adalah
ketidaksetiaan yang dilakukan pasangan terhadap pihak ketiga
tanpa melibatkan hubungan fisik, melainkan lebih menekankan
kepada keakraban suatu hubungan, seperti rindu atau ingin
selalu berbicara dengan pihak ketiga tersebut.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
23
C. Kelekatan Tidak Aman (Insecure Attachment)
1.
Pengertian
Istilah
Kelekatan
(attachment)
untuk
pertama
kalinya
dikemukakan oleh seorang psikolog dari Inggris pada tahun 1958
bernama John Bowlby yang kemudian dilengkapi oleh Mary Ainsworth
pada tahun 1969 (Mc Cartney dan Dearing, 2002). Kelekatan merupakan
suatu ikatan emosional yang kuat yang dikembangkan anak melalui
interaksinya dengan orang yang mempunyai arti khusus dalam
kehidupannya, biasanya orang tua (Mc Cartney dan Dearing, 2002).
Bowlby (1973) menyatakan bahwa kelekatan merupakan perilaku
yang berbeda antara satu orang dengan yang lain yang mengakibatkan
seseorang mencapai atau mempertahankan orang untuk dekat dengan
dirinya (Feeney & Noller, 1996). Bowlby (dalam Haditono dkk,1994)
menyatakan bahwa hubungan ini akan bertahan lama dalam rentang
kehidupan manusia yang diawali dengan kelekatan anak pada ibu atau
figur lain pengganti ibu. Pengertian ini sejalan dengan apa yang
dikemukakan Ainsworth mengenai kelekatan. Ainsworth (dalam
Hetherington dan Parke,2001) mengatakan bahwa kelekatan adalah
ikatan emosional yang dibentuk seorang individu dengan orang lain yang
bersifat spesifik, mengikat mereka dalan suatu kedekatan yang bersifat
kekal sepanjang waktu. Kelekatan merupakan suatu hubungan yang
didukung oleh tingkah laku lekat (attachment behavior) yang dirancang
untuk memelihara hubungan tersebut ( Durkin, 1995).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
24
Bowlby berpendapat bahwa seorang bayi dengan kelekatan aman
akan merasa bahwa pengasuh adalah sumber kenyamanan dan
perlindungan ketika kebutuhan mereka muncul. Sedangkan bayi dengan
kelekatan tidak aman tidak mengalami kenyamanan dan perlindungan
secara konsisten dari pengasuhnya ketika suatu ancaman muncul
(Cassidy & Shaver, 2008). Hal ini juga sejalan dengan Ainsworth (1978)
dimana dalam penelitiannya menunjukkan bahwa tipe kelekatan
didasarkan pada reaksi bayi ketika berpisah dari pengasuhnya dan ketika
bertemu kembali dengan pengasuhnya (Feeney & Noller, 1996). Dengan
adanya perbedaan kualitas kelekatan hubungan individu, Aisnworth
membagi kelekatan menjadi dua kategori dasar yaitu kelekatan aman dan
kelekatan tidak aman. Dalam kategori kelekatan tersebut tidak hanya
menggambarkan bagaimana perilaku seseorang dengan pengasuh atau
figur lekatnya melainkan bagaimana persepsi seorang bayi adanya
pengasuh atau respon bayi terhadap pengasuh. Seseorang yang memiliki
kelekatan tidak aman dengan pengasuh utama mereka sejak kecil, akan
menemui kesulitan ketika mereka membangun suatu hubungan dengan
orang lain di masa depan (Cassidy & Shaver, 2008).
Hasan dan Shaver (1987) menyatakan bahwa seseorang dengan
kelekatan aman akan mudah dalam menjalin hubungan dekat dengan
orang lain dan merasa nyaman bergantung pada orang lain. sedangkan
seseorang dengan tipe kelekatan tidak aman, baik avoidant attachment
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
25
maupun anxiety attachment akan merasa tidak nyaman dengan
hubungan yang mereka jalin.
Bartholomew (1991) menyatakan bahwa kelekatan dewasa
memiliki dimensi yang mendasar yaitu perspektif individu terhadap
orang lain (positif maupun negatif) dan perspektif individu terhadap
dirinya sendiri (positif dan negatif). Kelekatan tidak aman merupakan
model kerja negatif dari diri individu yang layak menerima cinta dan
perhatian dari orang lain (Anxiety) atau orang lain sebagai orang yang
memberi cinta dan perhatian (avoidant) yang dikembangkan dari pola
pengasuhan yang didapatkan. Menurut Collins dan Read, model kerja
atau working model membentuk respons secara kognitif, emosi dan
perilaku individu terhadap orang lain (Fenney & Noller, 1996).
Kelekatan tidak aman merupakan suatu persepsi dimana figure
lekatnya tidak sensitive, tidak merespon
individu yang
dan tidak berada disekitar
menyebabkan dirinya mengalami distress ketika
dihadapkan pada suatu ancaman. Individu yang memiliki kelekatan tidak
aman adalah individu yang memiliki pengalaman yang mengancam rasa
amannya (Mikulincer & Shaver, 2005). Hal ini menyebabkan individu
dengan kelekatan tidak aman memiliki representasi negative terhadap
figure lekatnya sehingga menyebabkan timbulnya masalah dalam suatu
hubungan.
Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa kelekatan
tidak aman merupakan suatu persepsi dan working model negatif
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
26
terhadap orang lain atau diri sendiri yang mempengaruhi respons
pikiran, emosional dan perilaku individu terhadap pasangannya.
2.
Tipe-tipe Kelekatan
Menurut Hazan dan Shaver (1987) terdapat tiga tipe kelekatan
yaitu :
2.1. Tipe kelekatan aman.
Mereka yang memiliki tipe aman memiliki kepercayaan
penuh terhadap orang yang dicintai. Kelekatan ini mendorong
individu untuk dekat dengan orang yang dicintai tetapi tetap menjadi
dirinya sendiri. Mereka yakin bahwa pasangannya adalah orang yang
layak diperhatikan dan sangat memperhatikan dirinya. Mereka
merasa nyaman bila bergantung pada yang dicintai. Sebaliknya
mereka juga merasa nyaman bila yang dicintai bergantung pada
mereka. Mereka tidak merasa khawatir ditinggalkan oleh yang
mereka cintai.
Dalam sebuah penelitian oleh Fricker & Moore menemukan
sebuah fakta bahwa orang yang memiliki tipe kelekatan aman
mengalami kepuasan hubungan yang tinggi dengan pasangannya.
Hal ini menunjukkan bahwa mereka adalah orang-orang yang
memiliki kebahagiaan dalam menjalin hubungan dengan seseorang
baik dalam pacaran maupun pernikahan serta dapat membuat hati
mereka nyaman dan tentram.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
27
2.2 Tipe kelekatan menghindar
Tipe kelekatan menghindar ditandai dengan perasaan kurang
nyaman mengalami suatu keintiman atau kedekatan dengan orang
lain. Mereka enggan untuk percaya dan bergantung pada orang yang
dicintai. Mereka akan berusaha menjaga hubungan agar tidak terlalu
dekat dan intim dengan pasangannya. Penelitian yang dilakukan
Fricker & Moore (2002) menunjukkan bahwa orang yang memiliki
tipe kelekatan menghindar mengalami kepuasan hubungan yang
rendah. Karena mereka sulit percaya dan intim kepada orang lain,
akibatnya mereka sulit menikmati hubungan cinta dengan pasangan.
2.3 Tipe kelekatan cemas
Mereka yang memiliki tipe cemas mempunyai dorongan
untuk mem sepenuhnberikan atau menyerahkan dirinya sepenuhnya
dengan orang yang dicintai. Hal ini dilakukan karena mereka merasa
tidak sanggup untuk hidup sendiri tanpa adanya orang yang dicintai
yang mengakibatkan mereka mengalami kecemasan tinggi apabila
ditinggalkan oleh pasangannya. Selain itu, mereka juga sangat takut
apabila diabaikan dan munculnya kekhawatiran bahwa mereka tidak
sungguh-sungguh dicintai oleh pasangan mereka.
Penelitian Fricker & Moore (2002) memperlihatkan bahwa
orang yang memiliki tipe kelekatan cemas adalah orang yang paling
rendah kepuasan hubungannya. Hal ini ditunjukkan dengan adanya
kecemasan mereka apabila tidak lagi dicintai, selalu khawatir bila
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
28
ditinggalkan, dan selalu gundah apabila tidak diterima oleh
pasangan. Dalam kondisi ini orang dengan tipe kelekatan ini akan
sulit untuk bisa merasa berbahagia dalam jalinan cinta dan
cenderung memiliki kecemburuan terhadap pasangannya.
3.
Dampak Kelekatan
a.
Harga diri
Individu yang memiliki harga diri yang tinggi sehingga ia
merasa aman untuk berhubungan dengan orang lain sehingga ia akan
lebih menghargai komitmen dan akan membentuk hubungan yang
lama serta menghindari permusuhan atau konflik (Baron & Bryne,
2005). Individu yang memiliki kelekatan tidak aman menyebabkan
ia memiliki harga diri yang rendah dan memiliki pemikiran negatif
terhadap dirinya sendiri. Dengan demikian harga diri memiliki
pengaruh terhadap kecemburuan yang dimiliki seseorang.
b. Kenyamanan dengan pasangan
Individu dengan kelekatan tidak aman akan merasa tidak
nyaman untuk terlalu dekat dengan pasangan. Namun sebaliknya
kelekatan aman merasa sangat nyaman untuk dapat dekat dengan
orang lain (Hazan & Shaver dalam Fraley dan Shaver, 2000)
c. Kepercayaan
Individu yang memiliki kelekatan tidak aman cenderung
memiliki kepercayaan yang rendah terhadap orang lain khususnya
pada orang yang memiliki kelekatan menghindar. Sebaliknya
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
29
seseorang dengan kelekatan aman memiliki kepercayaan yang tinggi
terhadap orang lain(Hazan & Shaver dalam Fraley dan Shaver, 2000).
d. Kepuasan dalam hubungan
Individu dengan kelekatan yang tidak aman memiliki
kepuasan hubungan yang rendah. Namun sebaliknya individu dengan
kelekatan aman akan memiliki kepuasan hubungan yang tinggi (
Levy dan Davis dalam Feeney dan Noller, 1990).
e. Ketergantungan dengan pasangan
Individu
dengan
kelekatan
tidak
aman
memiliki
ketergantungan yang rendah terhadap pasangan secara khusus adalah
tipe kelekatan menghindar yang memiliki hubungan yang tidak dekat
dengan orang lain (Hazan & Shaver dalam Feeney & Noller, 1990 ).
Sebaliknya individu dengan kelekatan aman mudah untuk bergantung
pada orang lain.
f. Keintiman
Inidividu yang memiliki kelekatan tidak aman tidak
memiliki keintiman yang rendah dan stress. Sebaliknynya individu
yang memiliki kelekatan aman memiliki keintiman dalam hubungan
dan memiliki kepuasan dalam hubungan tidak mengalami stress
secara psikis (Pielage, Luteijn, & Arrindell,2005).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
30
D.
Dinamika Hubungan Kelekatan Tidak Aman dan Kecemburuan
Individu masing-masing memiliki gaya kelekatan sendiri dan
berbeda-beda. Hazan dan Shaver (dalam Collins & Read, 1990)
menyatakan bahwa penggunaan teori kelekatan bayi digunakan sebagai
kerangka kerja untuk meneliti bagaimana hubungan cinta dewasa terkait
dengan interaksi orang tua-anak pada masa awal.
Dalam hubungan relasi yang menjadi salah satu masalah adalah
mengenai kecemburuan. Salah satu faktor penyebab kecemburuan adalah
dependence. Kelekatan merupakan salah satu bentuk dependency.
Kelekatan terdiri dari dua bentuk yaitu kelekatan aman dan kelekatan
tidak aman. Kelekatan tidak aman terdiri dari kelekatan cemas (anxiety)
dan kelekatan menghindar (avoidant). Kelekatan ini dibentuk saat
individu memiliki hubungan dengan pengasuhnya sejak kecil. Kelekatan
inilah yang akan berkelanjutan hingga individu tersebut dewasa dan
menjadikan orang lain sebagai figur lekatnya.
Individu yang memiliki kelekatan tidak aman memiliki harga diri
yang rendah. Berbeda dengan individu dengan kelekatan anxiety yang
memandang negatif dirinya dan memandang positif orang lain, individu
dengan kelekatan avoidant memandang negatif orang lain dan positif
terhadap dirinya sendiri. Namun kedua kelekatan insecure ini memiliki
kecemburuan yang tinggi dibandingkan dengan individu dengan
kelekatan secure. Hal ini diakibatkan adanya harga diri yang rendah yang
menyebabkan individu kurang nyaman apabila memiliki hubungan dekat
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
31
dengan orang lain sehingga individu memiliki kepercayaan yang rendah
dan memiliki ketergantungan yang rendah dengan orang lain. Adanya
rasa khawatir dan cemas ditinggalkan dengan pasangan menyebabkan
individu dengan gaya kelekatan ini sulit untuk berbahagia, rasa percaya
diri yang rendah sehingga mengakibatkan kepuasan dalam hubungan
sangat rendah. Hal-hal seperti ini yang memicu adanya kecemburuan
pada individu tersebut (Baron & Bryne, 2005). Sebaliknya seseorang
yang memiliki kelekatan aman memiliki harga diri yang tinggi, percaya
diri, merasa nyaman bergantung dengan orang lain yang menyebabkan
individu tidak memiliki rasa khawatir ditinggalkan atau sendirian
sehingga individu tersebut memiliki kepuasan dalam hubungan yang
tinggi ( Levy&Davis dalam Feeney&Noller, 1990)
Individu yang memiliki kelekatan tidak aman kepuasan hubungan
yang rendah (Fricker & Moore, 2002). Individu dengan kelekatan cemas
menunjukkan bahwa mereka akan merasa cemas apabila tidak lagi
dicintai, selalu khawatir bila ditinggalkan, dan selalu gundah apabila
tidak diterima oleh pasangan. Dalam kondisi ini orang dengan tipe
kelekatan ini akan sulit untuk bisa merasa berbahagia dalam jalinan cinta.
Berbeda dengan individu yang memiliki kelekatan menghindar bahwa
mereka
tidak
nyaman
memiliki
kedekatan
atau
intim
dengan
pasangannya yang menyebabkan individu ini tidak memiliki kepuasan
dalam menjalin hubungan. Kedua kelekatan ini memiliki kecemburuan
terhadap pasangannya dengan respon yang berbeda. Sebaliknya individu
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
32
dengan kelekatan aman akan memiliki kepuasan dalam menjalin relasi
dengan pasangan.
Individu yang memiliki kelekatan tidak aman memiliki keintiman
yang rendah dan stress. Pada individu avoidant dengan adanya
karakteristik
menghindar
untuk
terlalu
dekat
dengan
pasangan
menyebabkan individu ini memiliki keintiman yang rendah. Keintiman
yang rendah merupakan salah satu hal yang menyebabkan adanya
kecemburuan. Pada individu anxiety dengan adanya kecemasan dan
memandang negatif terhadap diri sendiri mengakibatkan individu ini
memiliki keintiman yang rendah. Keintiman inilah yang berdampak pada
kecemburuan. Sebaliknya individu dengan kelekatan aman memiliki
keintiman dengan pasangan sehingga tidak mengalami cemburu yang
berdampak negatif.
Individu yang memiliki kelekatan tidak aman yakni kelekatan
cemas dan kelekatan menghindar memiliki kepercayaan yang rendah
terhadap pasangan. Namun sebaliknya individu dengan kelekatan aman
memiliki kepercayaan dengan pasangannya. Kecemburuan secara
kognitif disebabkan oleh adanya ketidakpercayaan individu terhadap
pasangannya (Pfeiffer&Wong dalam Knobloch&Solomon, 2001)
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
33
BAGAN HUBUNGAN KELEKATAN TIDAK AMAN DAN KECEMBURUAN
Harga diri tinggi
Nyaman dengan pasangan
Memiliki kepercayaan dengan pasangan dan diri
Puas dalam hubungan
Nyaman bergantung pada pasangan
Memiliki keintiman yang tinggi dengan pasangan
Harga diri rendah
Kurang nyaman dengan pasangan
Kepercayaan yang rendah dengan pasangan dan diri
Kurang puas dalam hubungan
Tidak nyaman bergantung pada pasangan
Memiliki keintiman yang rendah dengan pasangan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
34
E. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah semakin tinggi
kelekatan tidak aman seseorang maka akan semakin tinggi pula
kecemburuan yang dialami wanita dewasa awal yang berpacaran.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif korelasional. Penelitian kuantitatif ini menggunakan dua jenis
variabel yaitu variabel bebas (independent variable) yakni kelekatan tidak
aman dan variabel terikat (dependent variable) yakni kecemburuan.
Penelitian korelasional bertujuan untuk menyelidiki sejauhmana variasi pada
satu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain
berdasarkan koefisien korelasi (Azwar,2009)
B. Variabel Penelitian
Variabel merupakan konsep yang mengalami variasi nilai (Purwanto
dan Sulistyastuti, 2007). Variabel ada dua macam yaitu variabel bebas
(independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Variabel
merupakan Dalam penelitian ini kedua variabel tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Variabel Bebas
: Kelekatan Tidak Aman
2. Variabel Tergantung
: Kecemburuan
C. Definisi Operasional
1.
Kecemburuan
Cemburu merupakan respons terhadap ketidaksetiaan partner baik
yang bersifat nyata maupun imajinasi. Rasa cemburu muncul ketika
seseorang merasa terancam akan kehilangan hubungan yang penting
35
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
36
yang disebabkan oleh rival dan yang memiliki hubungan dengan
perasaan takut, curiga, tidak percaya, cemas, marah, merasa dikhianati,
merasa ditolak, terancam dan merasa kesepian. Variabel ini diukur
dengan menggunakan skala Jealousy-evoking Partner Behaviors. Dalam
skala ini semakin tinggi skor menunjukkan bahwa subjek memiliki
kecemburuan yang tinggi pula, begitu juga sebaliknya.
2.
Kelekatan Tidak Aman (Insecure Attachment )
Kelekatan tidak aman merupakan suatu persepsi dan working
model negatif terhadap orang lain atau diri sendiri yang mempengaruhi
respons pikiran, emosional dan perilaku individu terhadap pasangannya..
Variabel
ini
diukur
dengan
menggunakan
skala
adptasi
ECR
(Experiences in Close Relationship). Skala ini dapat menunjukkan tipe
kelekatan yang dimiliki oleh subjek. Semakin tinggi skor yang diperoleh
subjek maka akan semakin tidak aman kelekatan yang dimiliki subjek.
Sebaliknya, semakin rendah skor yang dimiliki subjek maka kelekatan
yang dimiliki subjek akan semakin aman.
D. Subjek Penelitian
Kriteria sampel adalah sebagai berikut :
1. Wanita
2. Umur 18 hingga 30 Tahun
3. Subjek sedang menjalani hubungan berpacaran
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
37
E. Metode Pengambilan Sample
Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah incidental
sampling dan penyebaran kuesioner melalui media internet (email). Pada
penelitian ini, pemilihan subjek didasarkan pada beberapa kriteria yang sudah
diketahui sebelumnya.
F. Metode dan Alat Pengumpulan Data
1.
Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini terdapat 2 variabel penelitan yaitu Gaya Kelekatan
Dewasa
(Adult
mendapatkan
Attachment)
data
dari
dan
kedua
Cemburu
variabel
(Jealousy).
tersebut
Untuk
maka
peneliti
sebenarnya
peneliti
menggunakan kuesioner dan skala Likert.
Sebelum
melakukan
penelitian
yang
melakukan uji coba skala terlebih dahulu terhadap 55 subjek. Setelah
dilakukan uji coba peneliti melakukan pengolahan data dan menganalisis
reliabilitas dan korelasi item totalnya. Dalam pengolahan terdapat itemitem yang gugur dengan korelasi item total yang kurang baik (≤ 0.3)
sedangkan item-item yang memiliki korelasi item total yang baik (≥ 0.3)
digunakan untuk pengambilan data pada penelitian yang sesungguhnya.
Pada skala kelekatan dewasa terdapat item yang bersifat favorable
dan unfavorable. Sedangkan pada skala kecemburuan tidak terdapat item
yang bersifat favorable dan unfavorable.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
38
2.
Alat Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan skala
adaptasi yaitu ECR (Experiences in Close Relationship) untuk mengukur
kelekatan tidak aman yang secara khusus mengukur tipe kelekatan
avoidant dan anxiety serta Jealousy-Evoking Partner Behavior untuk
mengukur kecemburuan terhadap pasangan.
2.1 ECR (Experiences in Close Relationship)
Skala ECR (Experiences in Close Relationship) ini diadaptasi
dan menggunakan terjemahan bolak balik oleh Bapak Siswo. Pada
Experiences in Close Relationship terdapat 7 alternatif pilihan dalam
jawaban skala yaitu yaitu STS (Sangat Tidak Setuju), TS (Tidak
Setuju), ATS (Agak Tidak Setuju), N (Netral), AS (Agak Setuju), S
(Setuju), dan SS (Sangat Setuju). Item favorable diberi penilaian dari
angka terkecil, yaitu 1 (STS), sampai angka terbesar, yaitu 7 (SS).
Penilaian untuk item unfavorable dilakukan mulai dari angka
terbesar, yaitu 7 (STS) sampai angka terkecil, yaitu 1 (SS).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
39
Tabel 3.1
Cetak Biru Kelekatan Tidak Aman Sebelum Uji Coba
Item
Indikator
Jumlah
Favorable
Avoidant
Unfavorable
2, 6, 10, 12, 14, 4, 8, 16, 18, 20, 18 (50%)
28
22, 24, 26, 30,
32, 34, 36
Anxiety
1, 3, 5, 7, 9, 11, 17, 21
18 (50%)
13, 15, 19, 23,
25, 27, 29, 31,
33, 35
2.2 Jealousy-Evoking Partner Behavior
Skala kecemburuan yang digunakan merupakan skala
adaptasi dengan metode Likert. Jawaban subjek dinyatakan dalam 5
kategori dalam bentuk angka yaitu 1 (Semakin Tidak Cemburu), 2,
3, 4, 5 (Semakin Cemburu) dimana tiap-tiap pilihan adalah
pencerminan dari tingkat kecemburuan yang di rasakan atau
diungkapkan oleh subjek. Dalam skala yang diadaptasi Dijkstra
dkk,2010 tidak terdapat item favorable dan unfavorable. Sikap yang
ditunjukkan subjek mudah untuk diinterpretasikan dengan melihat
jumlah skor total subjek. Semakin besar jumlah total keseluruhan
menunjukkan sikap cemburu subjek yang tinggi. Sedangkan semakin
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
40
kecil besar jumlah total keseluruhan menunjukkan sikap cemburu
subjek yang rendah.
Tabel 3.2
Cetak Biru Kecemburuan Sebelum Uji Coba
Indikator
No. Item
Jumlah
Suspicious behavior
5, 7, 9, 10,14, 18, 28, 32
8
Unfaithful behavior
19, 20, 21, 22, 23, 24, 25,
16
26, 27, 29, 30, 31, 36, 37, 42
Pornography
1, 2, 3, 4, 33, 34, 35
7
Technological invesment
6, 8, 11, 12, 15, 16, 17, 38,
11
39,40, 41
G. Kredibilitas Alat Ukur
1.
Validitas
Validitas mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan
suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar,2011).
Validitas isi merupakan validitas yang digunakan dalam
penelitian ini. Validitas isi pada penelitian ini didapatkan dengan
mengkonsultasikan skala dengan orang ahli yaitu dosen pembimbing dan
orang profesional yang merupakan lulusan pendidikan Bahasa Inggris.
Apabila penampilan tes dapat meyakinkan dan memberi kesan mampu
untuk mengungkapkan apa yang akan diukur maka validitas pada tes
tersebut telah terpenuhi (Azwar, 2011).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
41
2.
Reliabilitas
Reliabilitas yang dimiliki oleh suatu pengukuran tinggi maka
pengukuran tersebut dapat dikatakan sebagai pengukuran yang reliabel.
Realibilitas
memiliki
beberapa
nama
lain
seperti
keajegan,
keterpercayaan, kestabilan, konsistensi dan sebagainya namun konsep
pada reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat
dipercaya (Azwar,2011). Reliabilitas pada penelitian ini untuk dapat
melihat korelasi item total menggunakan pendekatan koefisien alpha
cronbach. Reliabilitas yang tinggi dan baik adalah yang memiliki nilai
mendekati 1.
Hasil realibilitas skala Adult Attachment
dan Jealousy yang
dianalisis menggunakan program SPSS 16.0 for Windows menunjukkan
hasil koefisien reliabilitas pada skala ECR sebesar 0.870 dan koefisien
reliabilitas jealousy-evoking behavior scale sebesar 0.952. Koefisien
reliabilitas pada kedua variabel tersebut merupakan koefisien dengan
nilai mendekati 1. Hal ini menunjukkan bahwa kedua skala ini memiliki
reliabilitas yang baik.
3.
Seleksi Item
3.1 Cetak Biru Kelekatan Tidak Aman Setelah Di Uji Coba I
Item-item penelitian ini diujicobakan terhadap 55 orang dan
dianalisis dengan menggunakan program SPSS 16.0 for windows
untuk melihat Korelasi Item Total (Rit). Suatu item memiliki daya
deskriminasi yang baik apabila memiliki Rit ≥0.3. dalam skala ini
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
42
item-item yang memiliki daya deskriminasi yang kurang baik
berjumlah 10 item yaitu 1, 3, 9, 16, 17, 27, 31, 33, 34.
Tabel 3.3
Cetak Biru kelekatan Tidak Aman Setelah Uji Coba
Item
Indikator
Jumlah
Favorable
Avoidant
Unfavorable
2, 6, 10, 12, 14, 4, 8, 18, 20, 22, 16
28
24, 26, 30, 32, 36
5, 7, 11, 13, 15,
Anxiety
10
19, 23, 25, 29,
35
3.2 Cetak Biru Kelekatan Dewasa Setelah Diuji Coba II
Item-item dianalisis kembali agar mendapatkan daya
deskriminasi yang baik yaitu Rit ≥0.3 dan terdapat 1 item yang
gugur yaitu item nomor 7.
Tabel 3.4
Cetak Biru Kelekatan Dewasa Setelah Diuji Coba II
Item
Indikator
Jumlah
Favorable
Avoidant
2, 6, 10, 12, 14, 4, 8, 18, 20, 22, 16
28
Anxiety
Unfavorable
5, 11, 13, 15, 19,
23, 25, 29, 35
24, 26, 30, 32, 36
9
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
43
3.3 Cetak Biru Kelekatan Dewasa Setelah Diuji Coba III
Item-item dianalisis kembali agar mendapatkan daya
deskriminasi yang baik yaitu Rit ≥0.3 dan terdapat 1 item yang
gugur yaitu item nomor 13.
Tabel 3.5
Cetak Biru Kelekatan Dewasa Setelah Diuji Coba III
Item
Indikator
Jumlah
Favorable
Avoidant
2, 6, 10, 12, 14, 4, 8, 18, 20, 22, 16
28
Anxiety
Unfavorable
24, 26, 30, 32, 36
5, 11, 15, 19, 23,
8
25, 29, 35
3.4 Cetak Biru Kelekatan Dewasa Setelah Diuji Coba IV
Item-item
dianalisis
kembali
agar
mendapatkan
daya
deskriminasi yang baik yaitu Rit ≥0.3 dan terdapat 1 item yang
gugur yaitu item nomor 11. Secara keseluruhan item-item yang
gugur berjumlah 13 iatem yang pada akhirnya digunakan untuk
pengambulan data pada penelitian yang sebenarnya sebanyak 23
item.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
44
Tabel 3.6
Cetak Biru Kelekatan Dewasa Setelah Diuji Coba IV
Item
Indikator
Jumlah
Favorable
Avoidant
Unfavorable
2, 6, 10, 12, 14, 4, 8, 18, 20, 22, 16
28
24, 26, 30, 32, 36
5, 11, 15, 19, 23,
Anxiety
8
25, 29, 35
3.5 Tabel Cetak Biru Kecemburuan Setelah Diuji Coba
Item-item dianalisis kembali agar mendapatkan daya
diskriminasi yang baik yaitu Rit ≥0.3 dan diketahui terdapat 4 item
yang gugur yaitu nomor 1, 3, 28 dan 42. Secara keseluruhan itemitem yang gugur berjumlah 4 item yang pada akhirnya digunakan
untuk pengambilan data pada penelitian yang sebenarnya sebanyak
38 item.
Tabel 3.7
Cetak Biru Kecemburuan Setelah Uji Coba
Indikator
No. Item
Jumlah
Suspicious behavior
5, 7, 9, 10,13, 14, 18, 32
8
Unfaithful behavior
19, 20, 21, 22, 23, 24, 25,
14
26, 27, 29, 30, 31, 36, 37,
Pornography
2, 4, 33, 34, 35
5
Technological invesment
6, 8, 11, 12, 15, 16, 17, 38,
11
39,40, 41
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
45
H. Metode Analisis data
1. Uji Asumsi
1.1 Uji Normalitas
Dalam penelitian ini,
uji normalitas dilakukan untuk
mengecek apakah data penelitan tersebut berasal dari populasi yang
sebarannya normal (Santoso, 2010). Uji normalitas ini dilakukan
dengan menggunakan program SPSS 16.0 for Windows dengan
metode Kolmogorov-Smirnov. Data yang penyebarannya normal
adalah data yang memiliki p > 0.05
1.2 Uji Linearitas
Uji linearitas
ini digunakan untuk mengetahui apakah
hubungan antarvariabel yang hendak dianalisi mengikuti garis lurus.
Uji linearitas ini dilakukan pula dengan menggunakan program SPSS
16.0 for Windows.
2. Uji Hipotesis
Uji korelasi pada penelitian ini menggunakan korelasi Pearson
dengan menggunakan program SPSS 16.0 for windows.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian
Penelitian di laksanakan pada tanggal 10 Juli hingga 29 Juli 2013
dengan menyebarkan 140 skala. Skala ini
terbagi dalam dua bentuk
penyebarannya yaitu dalam bentuk hardcopy dan softcopy. Skala yang
berjumlah 140 disebarkan gugur sebanyak 20 buah skala. Hal ini diakibatkan
adanya data subjek yang tidak lengkap, jawaban subjek pada skala yang tidak
terisi secara lengkap sehingga peneliti hanya menganalisi skala berjumlah 120
buah skala.
B. Hasil Penelitian
1.
Data Demografis
Subjek pada penelitian ini memiliki beberapa kriteria dan salah
satunya yaitu umur. Subjek harus berumur 18 hingga 30 tahun yang
merupakan usia masa dewasa awal. Berikut adalah tabel data demografi
berdasarkan umur subjek.
46
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
47
Tabel 4.1
Data Usia Subjek Penelitian
Usia
Jumlah
Presentase
18
4
3%
19
12
10 %
20
16
13 %
21
22
18 %
22
31
26 %
23
16
13 %
24
6
5%
25
1
1%
26
5
4%
27
2
2%
28
1
1%
29
2
2%
30
2
2%
Jumlah
120
100%
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
48
2.
Uji Asumsi
2.1
Uji Normalitas
Uji Normalitas adalah uji yang dilakukan untuk mengecek
apakah data penelitian yang diteliti berasal dari populasi yang
sebarannya normal. Pada Uji Normalitas ini jika p > 0.05 maka
dapat disimpulkan bahwa data yang diteliti memiliki sebaran data
yang normal, namun sebaliknya jika p < 0.05 maka dapat
disimpulkan bahwa data yang diteliti memiliki sebaran data yang
tidak normal (Santoso, 2010).
Berikut adalah hasil perhitungan tiap variabel dalam
perhitungan SPSS 16.0 yang menyatakan bahwa nilai p [ Asymp.
Sig. (2-tailed) ] pada Variabel X ( Adult Attachment) adalah 0.393
sedangkan nilai p [ Asymp. Sig (2-tailed) ] pada Variabel Y
(Jealousy) adalah 0.140 yang berarti bahwa kedua variabel
tersebut memiliki sebaran data yang nomal karena nilai p masingmasing variabel lebih besar dari 0.05 ( p > 0.05)
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
49
Tabel 4.2
Normalitas Variabel Penelitian
2.2
Pengukuran
P
Xtotal
0.393
Ytotal
0.140
Xanxiety
0.387
Xavoidant
0.740
Keterangan
Sebaran data normal
Uji Linearitas
Uji asumsi linearitas digunakan untuk mengetahui apakah
hubungan antarvariabel yang hendak dianalisis mengikuti garis
lurus. Uji asumsi ini menunjukkan bahwa peningkatan atau
penurunan kuantitas si suatu variable akan diikuti secara linear
oleh peningkatan atau penurunan kuantitas di variabel lain
(Santoso, 2010).
Gambar 4.1 Scatterplot
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
50
Berdasarkan hasil olah data pada scatterplot menunjukkan
bahwa penelitian ini tidak memiliki korelasi yang ditunjukkan
dengan sebaran data yang cenderung menurun kebawah. Hal ini
menunjukkan bahwa kelekatan tidak aman pada wanita memiliki
hubungan namun negatif dengan kecemburuan wanita terhadap
pasangannya.
C. Hasil Penelitian
Teknik uji korelasi merupakan teknik analisis untuk melihat
bagaimana kecenderungan pola dalam variabel berdasarkan kecenderungan
pola variabel yang lain. Teknik yang sering digunakan untuk menghitung
koefisien korelasi adalah teknik korelasi Product Momen Pearson
(Santoso,2010). Analisa korelasi bertujuan untuk mengukur derajat hubungan
atau kekuatan asosiasi linier antara dua variabel yang menunjukkan arah
hubungan (positif dan negatif) antara variabel dependen dengan variabel
independen (Purwanto & Sulistyastuti, 2007). Jika besarnya nilai koefisien
korelasi antara dua variabel adalah nol berarti antara dua variabel tersebut
tidak ada hubungan. Jika besarnya nilai koefisien korelasi antara dua variabel
adalah +1 maka dua variabel tersebut memiliki hubungan yang sempurna.
Nilai koefisien korelasi yang semakin besar (mendekati +1) maka derajat
hubungan tersebut semakin tinggi begitu pula sebaliknya (Purwanto &
Sulistyasuti,2007). Pada hasil penelitian ini analisis korelasi menggunakan
SPSS 16.0 ditemukan bahwa korelasi pada variabel X dan Y adalah -0.234
yang menunjukkan bahwa variabel pada penelitian ini berkorelasi negatif.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
51
D. Statistik Deskriptif (Hasil Tambahan)
1.
Paired sample T-Test
Berdasarkan dari hasil perhitungan pada penelitian di atas dengan
mengunakan SPSS 16.0 diperoleh hasil bahwa mean avoidant (44.39)
lebih besar dari mean anxiety (18.83). Hal ini dapat disimpulkan bahwa
pada penelitian ini secara garis besar cenderung subjek memiliki
kelekatan avoidant atau menghidar
2.
One Sample T-Test
Teknik ini digunakan untuk melihat besar kecilnya nilai mean
teoritis dan nilai besar mean empiris. Rumus untuk mencari mean teoritis
adalah :
( (Skor rendah x jml soal) + (skor tinggi x jml soal)) : 2
( (skor rendah x jml soal) + (skor tinggi x jml soal)) : 2
Tabel 4.3
Hasil Pengukuran Statistik Deskriptif
Pengukuran
Mean Empiris
Mean Teoritis
P
X
31.61
92
0.000
Xanxiety
18.83
28
0.000
Xavoidant
44.39
64
0.000
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
52
Berdasarkan nilai p pada tabel diatas menunjukkan bahwa p <
0.05. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan mean yang
signifikan diantara dua kelompok pembanding.
E. Pembahasan
Dalam penelitian ini dengan menggunakan program SPSS 16.0
ditunjukkan hasil analisis korelasi Pearson koefisien korelasi sebesar -0.234
dengan p 0.000. Hasil ini menunjukkan bahwa
adanya korelasi negatif
kelekatan tidak aman dengan kecemburuanHal ini dapat diinterpretasikan
bahwa apabila seseorang memiliki kelekatan yang tidak aman maka ia akan
cenderung mengalami ketidakcemburuan. Namun hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa Hipotesis yang berbunyi “Semakin tinggi kelekatan
tidak aman yang dimiliki seseorang maka akan semakin tinggi
kecemburuan seseorang terhadap pasangan” ditolak.
Dalam perhitungan SPSS 16.0 yang menyatakan bahwa nilai p [
Asymp. Sig. (2-tailed) ] pada Variabel X ( Adult Attachment) adalah 0.393
sedangkan nilai p [ Asymp. Sig (2-tailed) ] pada Variabel Y (Jealousy) adalah
0.140 yang berarti bahwa kedua variabel tersebut memiliki sebaran data yang
nomal karena nilai p masing-masing variabel lebih besar dari 0.05 ( p > 0.05).
Selain itu dalam variabel kelekatan (attachment) memperoleh hasil bahwa
mean avoidant (44.39) lebih besar dari mean anxiety (18.83). Hal ini dapat
disimpulkan bahwa pada penelitian ini secara garis besar cenderung subjek
memiliki kelekatan avoidant atau menghindar.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
53
Berdasarkan hasil penelitian ini terdapat ketidaksesuaian dengan
penelitian-penelitian sebelumnya dan teori-teori yang membahas mengenai
kedua
variabel
dalam
penelitian
ini.
Salah
satu
asumsi
adanya
ketidaksesuaian hipotesis dan hasil penelitian ini adalah bahwa alat ukur
dalam kedua variabel penelitian ini menggunakan skala adaptasi yang telah
diterjemahkan. Adapun tujuan menggunakan skala adaptasi ini adalah untuk
melihat apakah alat ukur ini mampu menyingkapkan hasil yang sama dengan
hipotesis yang menggunakan subjek yang ada di Indonesia. Pada
kenyataannya penelitian ini
menunjukkan hasil bahwa kedua variabel
memiliki hubungan yang negatif dan memiliki korelasi yang rendah.
Skala yang digunakan dalam penelitian ini merupkan skala adaptasi
yang berasal dari negara lain. melihat dari perspektif budaya, Indonesia
memiliki budaya yang berbeda dengan budaya di negara lain. dalam skala
adaptasi terdapat aspek-aspek atau item-item yang mencerminkan suatu
kebudayaan dimana skala berasal yang tidak dapat diterima oleh orang-orang
di negaraatau bahkan asing bagi kita. Dengan adanya perbedaan persepsi
budaya sangat mempengaruhi subjek dalam pengisian skala. Apabila item
dalam skala adaptasi tidak sesuai dengan kebudayaan kita maka subjek akan
cenderung menjadi faking sehingga subjek menjawab item-item dalam skala
adaptasi tidak menggambarkan diri subjek yang sebenarnya dan cenderung
social desirable. Hal ini sangat mempengaruhi pengolahan data dalam suatu
penelitian. Dalam penelitian ini khususnya Skala Jealousy-Evoking partner
Behaviors merupakan skala yang diadaptasi dari negara Belanda oleh
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
54
Dijkstra, Barelds dan Groothof pada tahun 2010 memiliki item - item yang
bagi kebudayaan di Indonesia merupakan suatu hal yang tabu atau tidak layak
untuk diungkapkan. Dalam skala tersebut terdapat jumlah item yang cukup
banyak pernyataan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan seks. Ditinjau
dengan adanya perbedaan hipotesis dengan hasil yang empirik, peneliti
menemukan faktor yang menyebabkan hipotesis ditolak. Adanya masukan
dan kritikan dari beberapa subjek mengenai skala ini adalah bahwa skala
Jealousy-Evoking Partner Behavior bukan untuk mengukur kecemburuan
terhadap pasangan melainkan untuk mengukur kesetiaan. Ada pula yang
mengatakan bahwa apabila pasangan ada yang melakukan hal-hal seperti
yang terdapat dalam item tersebut menyebutkan bahwa lelaki tersebut adalah
orang yang memiliki kelainan, subjek tidak akan meneruskan hubungan
mereka dan langsung akan memutuskan hubungan mereka. Berdasarkan
kritikan dan saran-saran tadi menunjukkan bahwa adanya perbedaan budaya
dalam mempersepsikan dalam hal seks.
Dari penjelasan tersebut, dapat ditemukan penyebab ditolaknya
hipotesis yaitu bahwa orang-orang yang berada di Belanda memiliki
kecenderungan untuk membicarakan hal-hal yang berhubungan dengan seks
kepada orang lain dapat dilakukan dengan santai dan rileks (Buunk,
Angleitner, Oubaid & Buss, 1996). Hal ini merupakan kebalikan dari budaya
yang ada di Indonesia bahwa orang-orang di Indonesia masih sangat tabu
untuk membicarakan hal mengenai seks kepada orang lain (Wuryani, 2008).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
55
Ketidakseimbangan item khususnya pada skala kelekatan merupakan salah
satu asumsi yang menyebabkan penelitian ini memiliki korelasi rendah. Hal
ini
dikarenakan
dengan
ketidakseimbangan
item
tersebut
tidak
menggambarkan gambaran subjek yang sebenarnya dalam hal kelekatan
dikarenakan gugurnya item-item kelekatan.
Dalam penyebaran skala terhadap mahasiswi, peneliti meminta
bantuan subjek pada saat dikampus dan melalui email. Selama dikampus
subjek tengah berada bersama teman-temannya dan bercanda dengan
temannya sehingga peneliti berasumsi bahwa subjek tidak serius mengerjakan
karena adanya faktor lingkungan selama proses pengerjaan pengisian skala.
Kemudian skala yang dikirim melalui email, peneliti berasumsi bahwa
dikarenakan tidak bertatap muka langsung sehingga terdapat asumsi bahwa
subjek tidak memahami apa yang harus dikerjakan sehingga tidak dapat
bertanya langsung kepada peneliti maksud dari penelitian ini. Selain itu,
peneliti juga tidak mengetahui bagaimana keadaan fisik dan lingkungan
subjek daat mengerjakan skala melalui online atau email.
Asumsi lain dengan adanya korelasi negatif pada penelitian ini adalah
urutan item pada skala kecemburuan yang diawali dengan item yang sangat
ekstrem yang berhubungan dengan seks yang merupakan hal yang tabu untuk
budaya di Indonesia. Hal ini yang menyebabkan subjek merasa tidak nyaman
untuk mengerjakan sehingga tidak mengerjakan dengan sungguh-sungguh.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Setelah melakukan analisi dan pembahasan, peneliti menyimpulkan
bahwa kelekatan tidak aman berkorelasi negatif dengan kecemburuan. Hal
ini menunjukkan bahwa hipotesis nol yang menyatakan “ semakin tinggi
kelekatan tidak aman seseorang maka akan semakin tinggi pula kecemburuan
seseorang terhadap pasangannya” ditolak. Hasil ini dipengaruhi oleh adanya
perbedaan persepsi mengenai seks antara budaya yang ada di Belanda dan
budaya yang ada di Indonesia.
B. SARAN
Saran untuk penelitian selanjutnya yaitu :
1.
Agar peneliti lebih mencermati kembali apakah skala adaptasi yang
digunakan dapat diterima oleh budaya setempat untuk menghindari
adanya jawaban subjek yang dimanipulasi atau tidak sesuai dengan
keadaan subjek.
2.
Peneliti juga dapat mempertimbangkan kondisi fisik dan lingkungan
subjek saat mengisi kuesioner karna hal ini sangat mempengaruhi
bagaimana subjek menjawab pernyataan-pernyataan pada kuesioner.
3.
Dalam penggunaan skala adaptasi, peneliti selanjutnya untuk dapat
memahami kode etik dalam penggunaan skala adaptasi dengan cara
meminta izin kepada orang yang bersangkutan atau orang yang
56
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
57
membuat skala tersebut untuk dapat digunakan dalam penelitian
selanjutnya
4.
Dalam skala adaptasi juga untuk dapat mempertimbangkan urutan
item-item pada skala tersebut sehingga subjek tetap merasa nyaman
mengerjakan skala dengan item dari yang paling umum hingga yang
paling ekstrim.
5.
Peneliti dapat lebih cermat dalam penghitungan dan pengolahan data
agar tidak menyebabkan hasil yang kurang memuaskan sehingga hasil
yang diinginkan tidak tercapai.
6.
Peneliti yang menggunakan fasilitas internet untuk menyebarkan skala
agar dapat terus memantau apakah subjek memahami dengan
pernyataan dalam skala sehingga subjek juga dapat menjawab dengan
tepat.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
58
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, Saifuddin. (2009). Metode Penelitian. Yogyakarta: Penerbit Pustaka
Pelajar.
Azwar, Saifuddin, Dr. M.A. (2011). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar Offset
Baron, A. R. (2005). PsikologiSosial Edisi Kesepuluh. Jakarta: Penerbit Erlangga
Bennet, L. R. (2005) Women, Islam and Modernity: Single Women, Sexuality and
Reproductive Health in Contemporary Indonesia. USA: Routledge Curzon
the Taylor & Francis Group
Bevan, L. Jennifer & Hale, L. Jerold (2006). Negative Jealousy-Related Emotion
Rumination as Consequences of Romantic Partner, Cross Sex Friend, and
Sibling Jealousy Expression. Communications Studies Vol 57, No. 4,
December 2008 pp. 363-379 : Routledge Taylor and Francis Group
Brehm, S. S. (1992). Intimate Relationship 2nd Edition. USA: McGraw-Hill
Companies.
Bringle, R.G., & Buunk, B. (1986). Examining the causes and consequences of
jealousy: Some recent findings and issues. In R. Gilmour & S. Duck (Eds.),
The emerging field of personal relationships (pp.225–240). London:
Academic Press.
Buunk, P. Bram., Angleitner, A., Oubaid, Viktor., & Buss, M. David (1996). Sex
Differences in Jealousy in Evolutionary and Cultural Perspective : Test
From the Netherlands, germany and the United States. Psychological
Science Vol. 7, NO 6, November 1996. Copyright 1996 American
Psychology Society.\
Buss, D.M. (2000). The dangerous passion: Why jealousy is as necessary as love
and sex. New York: The Free Press.
Collins, L. Nancy., & Read, J. Stephen (1990). Adult Attachment, Working
Models and Relationship Quality in Dating Couples. Journal of
Personality and Social Psychology 1990, Vol. 58, No.4, 664-663.
American Psychological Association, Inc 0022-3514/90/S00.75.
D., Wuryani, Esti, dan Sri.(2008). Pendidikan Seks Keluarga. Indeks. Jakarta.
Danastri, Beatrich Rani., Permatasari, Jane Ginza Ayu., Viasti, Lisabetha Elok
Reno., Prawitasari, Stenny, & Nugrahaeni, Ni Nyoman Laksmi. (2013).
Pra Penelitian Tentang Attachment. Yogyakarta. Tidak diterbitkan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
59
Donald G. Dutton, Cynthia van Ginkel,and Monica A. Landolt . White and mullen
(1989). Jealousy, Intimate Abusiveness, and Intrusiveness.
Duck, S. (2000) Human Relationship Third Edition SAGE Publication, Ltd.
London.
East, M.P. & Watts, F.N. (1999) Jealousy And Envy. Dalam tim Dalgleish & Mick
Power(Eds.), Handbook of Cognition And Emotion Jhon Willey & Sons,
ltd. Chichester
Easron, A. Judith & Shackelford, K. Todd (2009). Morbid jealousy and Sex
Differences in Partner-Directed Violence. Hum Nat (2009) 20 : 342-350 :
Published online Springer Science
Fenney, Judith. & Nollers, Patricia. (1990). Attachment style as a predictor of
adult romantic relationships. Journal of personality and social psychology
1990 Vol.58. No.2, 281-291.
Fraley, R. Chris., & Shaver, R. Philip. (2000). Adult Romantic Attachment :
Theoritical Developments, Emerging Controversies, and Unanswered
Questions. Review of general Psychology 2000, Vol.4, No.2, 132-154
Fricker, Julie (2002). “Relationship Satisfaction: The role of Love Styles and
Attachment Styles”. Current research in social psychology An electronic
journal
Furman, Wyndol., Brown, Bradford., & Feiring, Candice (1991). The
development of Romantic Relationships in Adolescence. United Kingdom:
Press Syndicate of the University of Cambridge.
Guerrero, L.K., & Andersen, P.A. (1998). The dark side of jealousy and envy:
desire, delusion, desperation, and destructive communication. In b.h.
Spitzberg & w.r. Cupach (eds.), the dark side of close relationships (pp.
33–70). Mahwah, nj: lawrence erlbaum
Harris, R. Christine (2005). Male and Female Jealousy, Still More Similar than
Different : Reply to Sagarin (2005). Personality and Social Psychology
Review 2005, Vol. 9, No.1, 76-86. Lawrence Erlbaum Associates.Inc
Hart, S. L., & Legerstee. M. (2010). Handbook of Jealousy.UK : Wiley-Blackwell
Publication
Hazan, Cindy., & Shaver, Philip (1987).” Romantic Love Conceptualized as an
Attachment Process”. Journal of personality and Social Psychology
Vol.52. No.3, 511-524.
Kartono, Kartini (2009). Psikologi Wanita 1 Mengenal Gadis Remaja dan Wanita
Dewasa. Bandung : Penerbit Mandar Maju
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
60
Knobloch, K. Leanne., Solomon, H.D., & Cruz, G. Michael (2001). The Role Of
Relationship Development And Attachment In The Experience Of
Romantic Jealousy. Personal Relatonship, 8 (2001), 205-224.
Mathes, W. Eugene and Savera, Nancy(1981). Jealousy, romantic love and liking
: theoretical consederations and preliminary scale development. Western
Illinois University. Psychological reports, 1981, 49, 23-31.
Mathes, W. Eugene., Phillips, T. Jhon., Skowran, Julie., & Dick III, E. William
(1982). Behavioral Correlates of the Interpersonal Jealousy Scale.
Western
Illinois
University.
Educational
and
Psychological
Measurement.it
Miller, R.S., & Perlman, D.,S. Brehm, S. (2007). Intimate Relationship Fourth
Edition. USA;McGraw-hill
Pielage, S.B., Luteijn, F. & Arrindell, W.A. (2005). Adult attachment, Intimacy
and Psychological Distress in a Clinical and Community Sample. Clinical
Psychology and Psychotherapy, 12, 455-464
Purwanto, E.A., & Sulistyastuti, D.R. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif
Untuk Administrasi Publik dan Masalah-masalah Sosial.Yogyakarta:
Penerbit Gava Media
Salovey, P., & Rodin, J. (1985, September). The heart of jealousy. Psychology
Today, 22–25, 28–29.(p. 178). Journal of Family Violence, Vol. 11, No. 4,
1996
Santrock, W. Jhony (2012). Life Span Development Perkembangan Masa Hidup
Edisi Ketigabelas Jilid 2. Penerbit Airlangga.
Santoso, Agung (2010). Statistik Untuk Psikologi Dari Blog Menjadi Buku.
Yogyakarta : Penerbit Universitas Sanata Dharma
Sarwono, W. S.(2009). Psikologi Sosial. Jakarta: Penerbit Salemba Humanika
Wigman, S.A., Archer, J & Kevan-Graham Nicola (2008). Investigating SubGroups of Harassers : The Roles Of Attachment, Dependency, Jealousy
and Aggression. J fam viol(2008) 23:557-568
Wisnuwardhani, D. (2012). Hubungan Interpersonal. Jakarta: Penerbit Salemba
Humanika
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LAMPIRAN
61
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LAMPIRAN 1
Laporan Survei Awal
62
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LAPORAN SURVEI AWAL
PENELITIAN MENGENAI PERILAKU SEKS, KEPUASAN
BERELASI, KOMITMEN, DAN KECEMBURUAN
Disusun oleh :
Stenny Prawitasari
099114049
Lisabetha Elok R. V.
099114096
Beatrich Rani D.
099114098
Jane Ginza A. P.
099114102
Ni Nyoman Laksmi
099114123
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
63
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
64
Kami melakukan survei awal untuk mendukung penelitian mengenai relasi. Survei
ini dilakukan terhadap 167 mahasiswa di Yogyakarta
Hasil Penelitian terkait kepuasan berelasi :
Dari 167 responden, sebanyak 47 orang (28%) di antaranya menjalani hubungan
berpacaran jarak jauh.
Hasil Laki-laki :
Usia
Lama Hubungan
No
Jarak Lokasi
(dlm th)
Berpacaran
Pacaran Jarak Jauh
Jarak (dlm
km)
Skala
Keterangan
1
18
6 bln
6 bln
Jogja-Solo
61 km
2
3
23
1 th 5 bln
1 th 5 bln
Jogja-Solo
61 km
4 Tidak Puas
Cukup
5 Puas
22
1 th 4 bln
1 bln
Jogja-Jakarta
437 km
3 Tidak Puas
4
24
5 th
1 th 6 bln
Jogja-Jakarta
437 km
Cukup
5 Puas
5
25
2 th 4 bln
2 th 4 bln
Jogja-Solo
61 km
8 Puas
6
23
3 th 9 bln
2 th 7 bln
Jogja-Jakarta
437 km
3 Tidak Puas
7
19
2 th 2 bln
6 bln
Jogja-Magelang
47 km
7 Puas
8
23
1 th 1 bln
2 bln
Jogja-Semarang
90 km
2 Tidak Puas
9
22
1 th 3 bln
1 th 3 bln
Jogja-Solo
61 km
Cukup
5 Puas
10
22
6 bln
3 bln
Jogja-Klaten
30 km
3 Tidak Puas
11
21
2 th 1 bln
6 bln
Jogja-Bali
540 km
1 Tidak Puas
12
23
2 bln
2 bln
Jogja-Magelang
47 km
Cukup
6 Puas
13
25
5 th 3 bln
6 bln
Jogja-Jakarta
437 km
3 Tidak Puas
14
18
1 th 2 bln
1 th 2 bln
JogjaKalimantan
660 km
7 Puas
15
23
3 th 11 bln
3 th 9 bln
Jogja-Makasar
1.080 km
7 Puas
16
23
3 th 6 bln
2 th 10 bln
Jogja-Bekasi
419 km
8 Puas
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
65
Keterangan lain :
Puas
: 5 orang = 31%
Tidak Puas : 7 orang = 44%
Cukup Puas : 4 orang = 25%
Rata-rata skala : 4,81
Hasil Olah Data pada Perempuan
Usia
Lama hubungan
No
Jarak Lokasi
(dlm th)
Berpacaran
Pacaran Jarak Jauh
Jarak
(dlm km)
Skala Keterangan
1
20
8 bln
3 bln
Jogja-Banjarmasin
1.171 km
6 Cukup Puas
2
20
1 th 1 bln
1 th 1 bln
Jogja-Balikpapan
1.076 km
7 Puas
3
20
6 bln
2 bln
Jawa-kalimantan
660 km
2 Tidak Puas
4
21
2 th
4 bln
Jogja-Jakarta
437 km
8 Puas
5
21
1 th
1 th
Jogja-Jambi
1.020 km
9 Puas
6
21
2 th 5 bln
2 th 5 bln
Jogja-Tangerang
465 km
8 Puas
7
20
1 bln
1 bln
Jogja-Jakarta
437 km
3 Tidak Puas
8
20
2 th 6 bln
2 th 6 bln
Jogja-Palembang
840 km
6 Cukup Puas
9
18
2 th 7 bln
7 bln
Jogja-Balipapan
1.076 km
3 Tidak Puas
10
21
2 bln
2 bln
Jogja-Sulawesi
1.200 km
4 Tidak Puas
11
20
4 bln
3 bln
Jogja-Sragen
93 km
3 Tidak Puas
12
21
5 th 6 bln
3 th 7 bln
Jogja-Jakarta
437 km
4 Tidak Puas
13
19
3 th 4 bln
2 th 3 bln
Jogja-Sleman
30 km
7 Puas
3 bln
3 bln
Jogja-Jerman
13.000
km
10 Puas
14
19
15
20
3 th 11 bln
3 th 11 bln
Jogja-Jakarta
437 km
5 Cukup Puas
16
18
11 bln
8 bln
Jogja-Manado
1.860 km
5 Cukup Puas
17
20
5 th 4 bln
2 th 8 bln
Jogja-Pontianak
840 km
8 Puas
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
66
18
21
2 th 6 bln
1 th 6 bln
Jogja-Bali
540 km
9 Puas
19
19
10 bln
5 bln
Jogja-Bengkulu
960 km
10 Puas
20
20
4 th 11 bln
4 th 11 bln
Jogja-Bandung
360 km
6 Cukup Puas
21
20
3 th 6 bln
1 th 8 bln
Jogja-Jakarta
437 km
8 Puas
22
18
1 th 6 bln
7 bln
Jogja-Bogor
418 km
5 Cukup Puas
23
20
1 th 9 bln
1 th 7 bln
Jogja-Bali
540 km
8 Puas
8 Puas
24
21
6 bln
6 bln
Semarang-Berlin
13.000
km
25
18
3 th 2 bln
6 bln
Jogja-Surabaya
240 km
8 Puas
26
21
2 th 1 bln
1 th 1 bln
Jogja-Jakarta
437 km
4 Tidak Puas
27
22
2 th 7 bln
1 th
Jogja-Solo
61 km
5 Cukup Puas
28
18
6 th 2 bln
6 th 2 bln
Jogja-Jakarta
437 km
7 Puas
29
21
1 th 11 bln
6 bln
Jogja-Jakarta
437 km
4 Tidak Puas
30
19
2 th 5 bln
2 th
Jogja-Palembang
840 km
1 Tidak Puas
31
22
2 bln
2 bln
Muntilan-kalimantan
660 km
3 Tidak Puas
Keterangan lain-lain :
Puas
: 14 orang = 45%
Tidak Puas : 10 orang = 32 %
Cukup Puas : 7 orang = 23%
Rata-rata skala : 5,94
Rata-rata kepuasan berelasi laki-laki dan perempuan yang menjalin hubungan
berpacaran jarak jauh adalah : 5,55
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
67
Penelitian Terkait Komitmen
Group Statistics
JK
Item
N
Mean
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
Std. Deviation
Std. Error Mean
64
.58
.813
.102
103
.67
.879
.087
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality
of Variances
t-test for Equality of Means
95% Confidence Interval of
the Difference
F
Item
Equal variances
assumed
Equal variances not
assumed
.585
Sig.
t
df
Sig. (2tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
Lower
Upper
.446 -.675 165
.501
-.092
.136
-.360
.177
1.41
6E2
.493
-.092
.133
-.356
.172
-.688
Berdasarkan hasil di atas, maka didapatkan nilai mean 0,58 untuk jenis kelamin
laki-laki dan 0,67 untuk jenis kelamin perempuan. Sedangkan untuk nilai p
sebesar 0.446. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan
antara perempuan dan laki-laki karena p > 0.05.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
61
Hasil Penelitian Terkait Perilaku Seksual
Ketentuan responden dalam pra peneltian ini adalah remaja akhir putri (dengan
rentang usia 17-24 tahun), belum menikah, dan sedang menjalani relasi
berpacaran. Skala penelitian disebarkan di beberapa universitas ternama di
Yogyakarta. Dari sekian banyak skala yang disebarkan, dihasilkan 78 skala yang
dinyatakan baik untuk dapat diolah karena memenuhi standar administrasi. Hasil
pra penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 87% remaja akhir putri yang sedang
berpacaran di kota Yogyakarta pernah melakukan perilaku seks pranikah.
Beberapa malah memulai perilaku ini sejak usia remaja awal (13-15 tahun).
Sisanya memulai perilaku ini sejak usia remaja akhir (17-20 tahun).
Hasil Penelitian Terkait Kecemburuan pada Perempuan
Hasil survei terhadap 96 sampel mahasiswi menunjukkan bahwa terdapat
3 orang mahasiswi yang tidak pernah mengalami kecemburuan, sementara 93
orang lainnya mengalami kecemburuan. Sebelas dari 93 orang menyatakan bahwa
mereka adalah orang yang sangat sering cemburu. Survei ini ingin melihat pula
beberapa alasan yang menyebabkan kecemburuan dalam bentuk perilaku
pasangan dan karakteristik saingan. Berdasarkan hasil survei, tampak bahwa
sebagian besar dari data sampel yang terkumpul menyatakan bahwa mereka
cemburu karena pasangan masih menceritakan atau berhubungan dengan mantan
kekasihnya. Dengan demikian, terlihat bahwa perilaku pasangan yang berlebihan
atau tidak wajar terhadap lawan jenisnya secara emosional dan seksual merupakan
hal pemicu kecemburuan. Kemudian, beberapa subjek mengatakan cemburu
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
62
karena tidak mendapat perhatian dari pasangan. Selain itu, ada pula faktor lain
seperti lupa waktu ketika bersama teman-temannya atau hobinya. Kecemburuan
juga muncul apabila pasangan melakukan kontak fisik dengan lawan jenis,
menghabiskan waktu dengan orang lain, karakter saingan yang memiliki nilai
lebih pada penampilan, dan kemampuan inteligensi, serta perilaku saingan yang
agresif terhadap pasangan.
Hasil Penelitian Terkait Kecemburuan pada Pria
Sampel yang digunakan adalah mahasiswa karena usia pada dewasa awal
berada kisaran usia seorang mahasiswa (18-25 tahun). Survei pra-penelitian ini
disebarkan pada 55 sampel pria yang sedang menjalani masa pacaran dan berusia
20-24 tahun. Dari 50 sampel pria menyatakan bahwa mereka merasa cemburu
terhadap pasangannya dan 5 sampel pria menyatakan bahwa mereka tidak merasa
cemburu terhadap pasangannya. Dari survei tersebut, dapat disimpulkan 90% dari
sampel menyatakan bahwa seorang pria merasakan cemburu terhadap
pasangannya.
Hasil survei pra-penelitian ini menunjukkan beberapa alasan atau
penyebab seorang pria cemburu terhadap pasangannya, baik berdasarkan karakter
pasangan maupun karakter saingan. Alasan paling banyak yang membuat seorang
pria cemburu berdasarkan karakter pasangan diantaranya adalah pasangannya
terlalu dekat dengan lawan jenisnya. Alasan lain adalah karena pasangannya
terlalu peduli dan terbuka dengan lawan jenisnya. Selain itu, seorang pria
cemburu karena pasangannya selalu membicarakan lawan jenisnya atau mantan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
63
kekasihnya. Beberapa orang pria juga menyatakan bahwa mereka cemburu karena
pasangannya terlalu centil dengan lawan jenisnya. Hal lain yang membuat seorang
pria cemburu berdasarkan karakter saingan diantaranya adalah saingannya lebih
menarik dari dirinya. Kemudian, saingan lebih pintar dan kaya. Ada juga yang
menyatakan bahwa saingannya lebih populer, serta jauh lebih baik dari dirinya
dalam berbagai aspek sehingga menimbulkan ketidakpercayaan pada diri sendiri.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
64
LAMPIRAN 2
Skala Uji Coba
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
65
Skala Penelitian
Saya adalah mahasiswa Psikologi Universitas Sanata Dharma yang sedang
menempuh skripsi sebagai tugas akhir perkuliahan. Sehubungan dengan penelitian
tugas akhir saya maka perkenankan saya untuk meminta bantuan teman-teman
untuk mengisi skala berikut ini. Skala ini terdiri dari beberapa pernyataan yang
berhubungan dengan relasi hubungan teman-teman dan pasangan teman-teman.
Dalam mengisi skala ini, teman-teman diharapkan untuk memberikan jawaban
dengan jujur dan apa adanya sesuai dengan keadaan teman-teman bersama
pasangan saat ini bukan dengan pasangan sebelumnya. Hasil data ini akan
digunakan untuk kepentingan akademik sehingga semua informasi diri temanteman akan terjamin kerahasiaannya.
Atas perhatian, bantuan dan kerja sama teman-teman, saya ucapkan
terimakasih.
Hormat saya,
Stenny Prawitasari / 099114049
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
66
IDENTITAS DIRI
Inisial
:.......................................................
Jenis kelamin
:.......................................................
Usia
:.........................................................
Sedang menjalani hubungan pacaran : Ya / Tidak (coret yang tidak perlu)
Berpacaran dengan
: … orang (jumlah pasangan saat ini)
PETUNJUK PENGISIAN
Skala ini terdiri dari beberapa item yang memungkinkan Anda untuk
memberikan jawaban dengan memberi tanda silang “X” pada angka yang sesuai
dengan keadaan Anda bersama pasangan anda saat ini. Semakin kecil angka
yang Anda pilih maka semakin menyatakan ketidakcemburuan Anda pada
pernyataan tersebut. Semakin besar angka yang Anda pilih maka semakin
menyatakan kecemburuan Anda pada pernyataan yang tersebut.
Berilah tanda “X” pada jawaban yang sesuai dengan keadaan anda saat ini
No.
Pernyataan
Semakin
Tidak
Cemburu
Cemburu
1
1.
Semakin
2
X
Pasangan anda membicarakan mengenai lawan jenisnya
3
4
5
Apabila Anda merasa bahwa jawaban yang Anda berikan masih kurang sesuai
dengan keadaan Anda saat ini, maka Anda dapat mengganti jawaban Anda dengan
memberikan tanda sama dengan (=) pada jawaban sebelumnya dan memberi tanda
silang “X” pada jawaban yang lebih sesuai.
No.
Pernyataan
Semakin
Tidak
Cemburu
1
1. pasangan saya membicarakan mengenai lawan
jenisnya
2
X
Semakin
Cemburu
3
4
X
5
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
67
* Adapun maksud dari kata orang lain atau lawan jenis dalam setiap pernyataan
dalam skala ini adalah orang yang merupakan saingan anda saat anda
berhubungan dengan pasangan anda saat ini.
Silahkan jawab pernyataan-pernyataan berikut ini
NO.
PERNYATAAN
Semakin
Tidak
Cemburu
1
1.
Pasangan anda memiliki hubungan seks secara
diam-diam dengan orang lain
2.
Pasangan anda melakukan hubungan seks tanpa
memasukkan alat kelamin dengan orang lain
3.
Pasangan anda melakukan hubungan seks dengan
memasukkan alat kelamin dengan orang lain
4.
Pasangan anda melakukan oral seks dengan orang
lain
Pasangan anda jatuh cinta dengan orang lain
5.
6.
Pasangan anda telanjang untuk orang lain di
depan webcam
7.
Pasangan anda mencium orang lain
8.
Pasangan anda mengirim pesan yang memiliki
unsur seksualitas dengan lawan jenisnya
9.
Pasangan anda meninggalkan anda demi orang
lain
10.
Pasangan anda berkencan dengan orang lain
11.
Pasangan anda jatuh cinta dengan orang lain yang
berkomunikasi melalui internet
12.
Pasangan anda melakukan phone sex dengan
orang lain
Pasangan anda mengirimkan surat cinta atau
postcard dengan lawan jenis
13.
2
Semakin
Cemburu
3
4
5
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
68
NO.
PERNYATAAN
Semakin
Tidak
Cemburu
1
14.
Pasangan anda tertarik dengan orang lain
15.
Pasangan anda melakukan cyber-sex atau
berhubungan seks di dunia maya dengan orang
lain
16.
Pasangan anda mengunjungi situs seks (chat-box)
17.
Pasangan anda berhubungan seks dengan
komunitas virtualnya yang merupakan kehidupan
kedua pasangan anda
18.
Pasangan anda memiliki fantasi-fantasi secara
seksual mengenai orang lain
19.
Pasangan anda menyentuh lawan jenis saat
melakukan percakapan
20.
Pasangan anda memiliki percakapan yang
menyenangkan dengan lawan jenis
21.
Pasangan anda berdansa dengan lawan jenis
22.
Pasangan anda berpelukan dengan orang lain
23.
Pasangan anda bekerja bersama-sama secara
intensif dengan lawan jenis
24.
Pasangan anda menelpon lawan jenis
25.
Pasangan anda menghabiskan banyak waktunya
dengan lawan jenis
26.
Pasangan anda terlihat tertarik dengan lawan jenis
27.
pasangan anda tertarik dengan lawan jenis yang
ada di televisi
2
Semakin
Cemburu
3
4
5
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
69
NO.
PERNYATAAN
Semakin
Tidak
Cemburu
1
28.
Pasangan anda pergi keluar tanpa anda
29.
Pasangan anda memberikan hadiah kepada lawan
jenis
30.
Pasangan anda memiliki hubungan emisional
yang kuat dengan lawan jenis
31.
Pasangan anda menceritakan kepada anda
mengenai lawan jenis dengan penuh kekaguman
32.
Pasangan anda menggoda orang lain
33.
Pasangan anda menonton film porno tanpa anda
34.
Pasangan anda melihat ganbar porno atau filmfilm porno melalui internet
35.
Pasangan anda melihat gambar porno di majalah
36.
Pasangan anda melihat gambar model yang ada di
majalah
37.
Pasangan anda mengidolakan orang terkenal yang
berlawanan jenis
38.
Pasangan anda menceritakan perasaannya dan
rahasianya dengan lawan jenis melalui obrolan
(chat) atau email
Pasangan anda memiliki hubungan emosional
39.
yang kuat dengan seseorang yang berkomunikasi
melalui internet
40.
Pasangan anda mengirimkan email atau obrolan
(chat) yang romantis terhadap lawan jenis
2
Semakin
Cemburu
3
4
5
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
70
NO.
Semakin
Tidak
Cemburu
PERNYATAAN
1
41.
Pasangan anda menceritakan tentang perasaan dan
rahasianya dengan lawan jenis
42.
Pasangan anda SMS-an dengan lawan jenis secara
teratur
Semakin
Cemburu
2
3
4
5
Bagian ini bertujuan untuk melihat perasaanmu terhadap pasanganmu
(pacarmu) atau terhadap hubungan pacaranmu. Kamu diminta untuk menilai
setiap pernyataan sesuai dengan keadaan perasaanmu. Pada setiap pernyataan,
terdapat 7 pilihan jawaban yaitu:
STS
TS
ATS
N
: Sangat Tidak Setuju
: Tidak Setuju
: Agak Tidak Setuju
: Netral
AS
S
SS
: Agak Setuju
: Setuju
: Sangat Setuju
Berilah tanda silang (X) pada salah satu kotak pilihan jawaban yang tersedia pada
setiap pernyataan. Silakan jawab dengan jujur. Tidak ada jawaban yang benar
atau salah. Jawaban yang tepat adalah jawaban yang paling sesuai dengan
dirimu.
Selamat Mengerjakan.
1.
2.
Aku takut kehilangan cinta pacarku.
□
□
□
□
□
□
□
STS
TS
ATS
N
AS
S
SS
Lebih baik aku tidak menunjukkan perasaanku yang sebenarnya pada pacarku.
□
□
□
□
□
□
□
STS
TS
ATS
N
AS
S
SS
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
71
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Aku sering khawatir pacarku tidak mau lagi berpacaran denganku.
□
□
□
□
□
□
□
STS
TS
ATS
N
AS
S
SS
Aku merasa nyaman menceritakan pendapat dan perasaanku yang sebenarnya pada
pacarku.
□
□
□
□
□
□
□
STS
TS
ATS
N
AS
S
SS
Aku sering khawatir pacarku tidak benar-benar mencintaiku.
□
□
□
□
□
□
□
STS
TS
ATS
N
AS
S
SS
Aku merasa sulit merelakan diriku bergantung pada pacarku.
□
□
□
□
□
□
□
STS
TS
ATS
N
AS
S
SS
Aku khawatir pacarku tidak memberi perhatian padaku sebesar aku memberi
perhatian padanya.
□
□
□
□
□
□
□
STS
TS
ATS
N
AS
S
SS
Aku merasa sangat nyaman memiliki hubungan yang dekat dengan pacarku.
□
□
□
□
□
□
□
STS
TS
ATS
N
AS
S
SS
Aku sering berharap perasaan pacarku kepadaku sebesar perasaanku padanya.
□
□
□
□
□
□
□
STS
TS
ATS
N
AS
S
SS
Aku merasa tidak nyaman untuk terbuka pada pacarku.
□
□
□
□
□
□
□
STS
TS
ATS
N
AS
S
SS
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
72
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
Aku sering mengkhawatirkan hubunganku dengan pacarku.
□
□
□
□
□
□
□
STS
TS
ATS
N
AS
S
SS
Aku lebih suka tidak terlalu dekat secara emosi dengan pacarku.
□
□
□
□
□
□
□
STS
TS
ATS
N
AS
S
SS
Ketika pacarku sedang tidak bersamaku, aku khawatir ia akan tertarik pada orang lain.
□
□
□
□
□
□
□
STS
TS
ATS
N
AS
S
SS
Aku merasa tidak nyaman ketika pacarku ingin hubungan kami menjadi sangat dekat.
□
□
□
□
□
□
□
STS
TS
ATS
N
AS
S
SS
Ketika aku mengungkapkan perasaanku pada pacarku, aku takut ia tidak memiliki
perasaan yang sama kepadaku.
□
□
□
□
□
□
□
STS
TS
ATS
N
AS
S
SS
Mudah bagiku untuk menjalin hubungan yang dekat dengan pacar.
□
□
□
□
□
□
□
STS
TS
ATS
N
AS
S
SS
Aku jarang khawatir akan ditinggalkan oleh pacarku.
□
□
□
□
□
□
□
STS
TS
ATS
N
AS
S
SS
Tidak sulit bagiku untuk menjalin hubungan yang dekat dengan pacarku.
□
□
□
□
□
□
□
STS
TS
ATS
N
AS
S
SS
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
73
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
Pacarku membuatku meragukan diriku sendiri.
□
□
□
□
□
□
□
STS
TS
ATS
N
AS
S
SS
Aku biasa membicarakan masalah dan beban pikiranku dengan pacar.
□
□
□
□
□
□
□
STS
TS
ATS
N
AS
S
SS
Aku jarang merasa cemas suatu saat akan ditinggalkan oleh pacarku.
□
□
□
□
□
□
□
STS
TS
ATS
N
AS
S
SS
Di saat-saat sulit, aku merasa terbantu jika pacarku dapat mendampingi.
□
□
□
□
□
□
□
STS
TS
ATS
N
AS
S
SS
Aku merasa pacarku tidak ingin memiliki kedekatan emosi seperti yang aku harapkan.
□
□
□
□
□
□
□
STS
TS
ATS
N
AS
S
SS
Aku menceritakan hampir semua hal pada pacar.
□
□
□
□
□
□
□
STS
TS
ATS
N
AS
S
SS
Kadang-kadang perasaan pacarku terhadapku berubah tanpa alasan yang jelas.
□
□
□
□
□
□
□
STS
TS
ATS
N
AS
S
SS
Aku membicarakan segala hal dengan pacar.
□
□
□
□
□
□
□
STS
TS
ATS
N
AS
S
SS
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
74
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
Keinginanku untuk memiliki hubungan yang dekat kadang membuat orang lain tidak
nyaman dan menjauh.
□
□
□
□
□
□
□
STS
TS
ATS
N
AS
S
SS
Aku gelisah ketika pacarku terlalu dekat secara emosi denganku.
□
□
□
□
□
□
□
STS
TS
ATS
N
AS
S
SS
Aku merasa takut jika suatu saat pasanganku semakin mengenalku, ia tidak
menyukaiku apa adanya.
□
□
□
□
□
□
□
STS
TS
ATS
N
AS
S
SS
Aku merasa nyaman bergantung pada pacarku.
□
□
□
□
□
□
□
STS
TS
ATS
N
AS
S
SS
Aku merasa kacau ketika aku tidak mendapat perhatian dan dukungan yang aku
butuhkan dari pacarku.
□
□
□
□
□
□
□
STS
TS
ATS
N
AS
S
SS
Mudah bagiku untuk bergantung pada pacarku.
□
□
□
□
□
□
□
STS
TS
ATS
N
AS
S
SS
Aku merasa khawatir tidak mampu menjadi sebaik orang lain.
□
□
□
□
□
□
□
STS
TS
ATS
N
AS
S
SS
Mudah bagiku untuk bersikap romantis dengan pacar.
□
□
□
□
□
□
□
STS
TS
ATS
N
AS
S
SS
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
75
35.
36.
Sepertinya pacarku hanya memperhatikanku ketika aku marah.
□
□
□
□
□
□
□
STS
TS
ATS
N
AS
S
SS
Pacarku benar-benar memahamiku dan kebutuhan-kebutuhanku.
□
□
□
□
□
□
□
STS
TS
ATS
N
AS
S
SS
*** Periksa kembali jawaban anda agar tidak ada yang terlewatkan ***
*** TERIMAKASIH DAN TUHAN MEMBERKATI ***
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
76
LAMPIRAN 3
SKALA PENELITIAN
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
77
SKALA PENELITIAN
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
78
KATA PENGANTAR
Saya merupakan mahasiswa Psikologi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta angkatan 2009. Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir (skripsi),
saya ingin meneliti mengenai relasi berpacaran yang sedang Anda jalani. Relasi
yang saya maksud adalah relasi saat ini, bukan relasi-relasi sebelumnya.
Penelitian ini saya lakukan dengan menyebarkan skala secara random. Oleh
karena itu, saya akan membagikan skala yang berisi pernyataan dan pertanyaan
berkaitan dengan tema penelitian saya. Anda diminta untuk memberikan respon
terhadap pernyataan dan pertanyaan dengan cara memilih jawaban yang telah
disediakan. Dalam kuesioner ini, tidak ada jawaban benar atau salah.
Saya akan menjamin kerahasiaan informasi yang Anda berikan. Saya tidak
akan mengungkap identitas Anda kepada siapapun. Informasi yang saya peroleh
dari skala ini akan saya laporkan dalam bentuk perhitungan statistik dan
kesimpulan dalam bentuk skripsi atau karya ilmiah tanpa mengungkapkan
identitas Anda.
Terima kasih atas partisipasi dan kesediaan Anda.
Yogyakarta, 10 Juli 2013
Peneliti
(Stenny Prawitasari)
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
79
IDENTITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bersedia untuk menjadi
responden dalam penelitian ini. Saya juga menyatakan bahwa keterlibatan saya
bersifat sukarela tanpa paksaan dari pihak manapun.
Inisial
:
Usia
:
Jenis Kelamin
:
Yogyakarta, Juli 2013
Subjek Penelitian
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
80
BAGIAN 1
Bagian ini bertujuan untuk melihat perasaanmu terhadap pasanganmu (pacarmu) atau
terhadap hubungan pacaranmu. Kamu diminta untuk menilai setiap pernyataan sesuai
dengan keadaan perasaanmu. Pada setiap pernyataan, terdapat 7 pilihan jawaban yaitu:
STS
TS
ATS
N
: Sangat Tidak Setuju
: Tidak Setuju
: Agak Tidak Setuju
: Netral
AS
S
SS
: Agak Setuju
: Setuju
: Sangat Setuju
PETUNJUK PENGISIAN
Berilah tanda silang (X) pada salah satu kotak pilihan jawaban yang tersedia pada setiap
pernyataan. Silakan jawab dengan jujur. Tidak ada jawaban yang benar atau salah.
Jawaban yang tepat adalah jawaban yang paling sesuai dengan dirimu.
No
1.
2.
3.
4.
5.
6
7.
8.
Pernyataan
Lebih baik aku tidak menunjukkan
perasaanku yang sebenarnya pada pacarku.
Aku merasa nyaman menceritakan pendapat
dan perasaanku yang sebenarnya pada
pacarku.
Aku sering khawatir pacarku tidak benarbenar mencintaiku
Aku merasa sulit merelakan diriku
bergantung pada pacarku
Aku merasa sangat nyaman memiliki
hubungan dekat dengan pacarku
Aku merasa tidak nyaman untuk terbuka
pada pacarku
Aku lebih suka tidak terlalu dekat secara
emosi dengan pacarku
Aku merasa tidak nyaman ketika pacarku
ingin hubungan kami menjadi sangat dekat
Ketika aku mengungkapkan perasaanku
9.
pada pacarku, aku takut ia tidak memiliki
perasaan yang sama kepadaku
STS
TS
ATS
N
AS
S
SS
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
81
No
10.
Pernyataan
Tidak sulit bagiku untuk menjalin hubungan
STS
TS
ATS
N
AS
yang dekat dengan pacarku
11.
Pacarku membuatku meragukan diriku
sendiri
12.
Aku biasa membicarakan masalah dan beban
pikiranku dengan pacar
13.
Di saat-saat sulit, aku merasa terbantu jika
pacarku dapat mendampingi
14.
Aku merasa pacarku tidak ingin memiliki
kedekatan emosi seperti yang aku harapkan
15.
Aku menceritakan hampir semua hal pada
pacar
16.
Kadang-kadang perasaan pacarku terhadapku
berubah tanpa alasan yang jelas
17.
Aku membicarakan segala hal dengan pacar
18.
Aku gelisah ketika pacarku terlalu dekat
secara emosi denganku
19.
Aku merasa takut jika suatu saat pasanganku
semakin mengenalku, ia tidak menyukaiku
apa adanya
20.
Aku merasa nyaman bergantung pada
pacarku
21.
Mudah bagiku untuk bergantung pada
pacarku
22.
Sepertinya pacarku hanya memperhatikanku
ketika aku marah
23.
Pacarku benar-benar memahamiku dan
kebutuhan-kebutuhanku
== Harap periksa kembali jawaban Anda, jangan sampai ada yang terlewatkan ==
S
SS
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
82
BAGIAN II
PETUNJUK PENGISIAN
Skala ini terdiri dari beberapa aitem yang memungkinkan Anda untuk
memberikan jawaban dengan memberi tanda silang “X” pada angka yang sesuai
dengan keadaan Anda saat ini. Semakin kecil angka yang Anda pilih maka
semakin menyatakan ketidakcemburuan Anda pada pernyataan tersebut.
Semakin besar angka yang Anda pilih maka semakin menyatakan
kecemburuan Anda pada pernyataan yang tersebut.
Contoh :
a)
Contoh 1
No.
Pernyataan
Semakin
Tidak
Cemburu
Cemburu
1
Semakin
2
2. Pasangan anda membicarakan mengenai lawan
jenisnya
3
4
5
X
b) Contoh 2
Apabila Anda merasa bahwa jawaban yang Anda berikan masih kurang
sesuai dengan keadaan Anda saat ini, maka Anda dapat mengganti
jawaban Anda dengan memberikan tanda sama dengan (=) pada jawaban
sebelumnya dan memberi tanda silang “X” pada jawaban yang lebih
sesuai.
No.
Pernyataan
Semakin
Tidak
Cemburu
1
2. pasangan saya membicarakan mengenai lawan
jenisnya
2
X
Semakin
Cemburu
3
4
X
* Adapun maksud dari kata orang lain atau lawan jenis dalam setiap pernyataan
dalam skala ini adalah orang yang merupakan saingan anda saat anda
berhubungan dengan pasangan anda saat ini
5
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
83
Silahkan jawab pernyataan-pernyataan berikut ini
NO.
PERNYATAAN
Semakin
Tidak
Cemburu
1
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Pasangan anda melakukan hubungan seks tanpa
memasukkan alat kelamin dengan orang lain
Pasangan anda melakukan oral seks dengan orang
lain
Pasangan anda jatuh cinta dengan orang lain
Pasangan anda telanjang untuk orang lain di
depan webcam
Pasangan anda mencium orang lain
Pasangan anda mengirim pesan yang memiliki
unsur seksualitas dengan lawan jenisnya
Pasangan anda meninggalkan anda demi orang
lain
Pasangan anda berkencan dengan orang lain
Pasangan anda jatuh cinta dengan orang lain yang
berkomunikasi melalui internet
Pasangan anda melakukan phone sex dengan
orang lain
Pasangan anda mengirimkan surat cinta atau
postcard dengan lawan jenis
12.
Pasangan anda tertarik dengan orang lain
13.
Pasangan anda melakukan cyber-sex atau
berhubungan seks di dunia maya dengan orang
lain
Pasangan anda mengunjungi situs seks (chat-box)
14.
15.
Pasangan anda berhubungan seks dengan
komunitas virtualnya yang merupakan kehidupan
kedua pasangan anda
16.
Pasangan anda memiliki fantasi-fantasi secara
seksual mengenai orang lain
17.
Pasangan anda menyentuh lawan jenis saat
melakukan percakapan
2
Semakin
Cemburu
3
4
5
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
84
PERNYATAAN
Semakin
Tidak
Cemburu
1
18.
Pasangan anda memiliki percakapan yang
menyenangkan dengan lawan jenis
19.
Pasangan anda berdansa dengan lawan jenis
20.
Pasangan anda berpelukan dengan orang lain
21.
Pasangan anda bekerja bersama-sama secara
intensif dengan lawan jenis
Pasangan anda menelpon lawan jenis
22.
23.
Pasangan anda menghabiskan banyak waktunya
dengan lawan jenis
24.
Pasangan anda terlihat tertarik dengan lawan jenis
25.
Pasangan anda tertarik dengan lawan jenis yang
ada di televisi
26.
Pasangan anda memberikan hadiah kepada lawan
jenis
27.
Pasangan anda memiliki hubungan emosional
yang kuat dengan lawan jenis
28.
Pasangan anda menceritakan kepada anda
mengenai lawan jenis dengan penuh kekaguman
29.
Pasangan anda menggoda orang lain
30.
Pasangan anda menonton film porno tanpa anda
31.
Pasangan anda melihat ganbar porno atau filmfilm porno melalui internet
32.
Pasangan anda melihat gambar porno di majalah
2
Semakin
Cemburu
3
4
5
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
85
PERNYATAAN
Semakin
Tidak
Cemburu
1
33.
2
Semakin
Cemburu
3
4
Pasangan anda melihat gambar model yang ada di
majalah
34.
Pasangan anda mengidolakan orang terkenal yang
berlawanan jenis
35.
Pasangan anda menceritakan perasaannya dan
rahasianya dengan lawan jenis melalui obrolan
(chat) atau email
36.
Pasangan anda memiliki hubungan emosional yang
kuat dengan seseorang yang berkomunikasi melalui
internet
37.
Pasangan anda mengirimkan email atau obrolan
(chat) yang romantis terhadap lawan jenis
38.
Pasangan anda menceritakan tentang perasaan dan
rahasianya dengan lawan jenis
== Harap periksa kembali jawaban Anda, jangan sampai ada yang terlewatkan ==
== Terima kasih ==
5
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
86
LAMPIRAN 4
HASIL PENELITIAN
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
87
UJI NORMALITAS CEMBURU
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
CTOTAL
N
120
Normal Parametersa
Most Extreme Differences
Mean
143.23
Std. Deviation
28.514
Absolute
.105
Positive
.067
Negative
-.105
Kolmogorov-Smirnov Z
1.154
Asymp. Sig. (2-tailed)
.140
a. Test distribution is Normal.
UJI NORMALITAS KELEKATAN
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
LTOTAL
N
Normal Parametersa
120
Mean
Std. Deviation
Most Extreme Differences
63.22
18.248
Absolute
.082
Positive
.082
Negative
-.057
Kolmogorov-Smirnov Z
.900
Asymp. Sig. (2-tailed)
.393
a. Test distribution is Normal.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
88
UJI NORMALITAS ANXIETY
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
ANXIETY
N
120
Normal Parametersa
Most Extreme Differences
Mean
18.83
Std. Deviation
6.737
Absolute
.083
Positive
.083
Negative
-.048
Kolmogorov-Smirnov Z
.904
Asymp. Sig. (2-tailed)
.387
a. Test distribution is Normal.
UJI NORMALITAS AVOIDANT
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
AVOIDANT
N
Normal Parametersa
120
Mean
Std. Deviation
Most Extreme Differences
44.39
13.555
Absolute
.062
Positive
.060
Negative
-.062
Kolmogorov-Smirnov Z
.683
Asymp. Sig. (2-tailed)
.740
a. Test distribution is Normal.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
89
UJI LINEARITAS CEMBURU DAN KELEKATAN
ANOVA Table
Sum of
Squares
CTOTAL *
Between
LTOTAL
Groups
(Combined)
Mean
df
Sig.
54
915.938
1.259
.187
5289.403
1
5289.403
7.270
.009
44171.247
53
833.420
1.146
.299
Within Groups
47290.817
65
727.551
Total
96751.467
119
Linearity
Linearity
UJI KORELASI PEARSON CEMBURU DAN KELEKATAN
Correlations
CTOTAL
Pearson Correlation
LTOTAL
1
Sig. (2-tailed)
N
LTOTAL
F
49460.650
Deviation from
CTOTAL
Square
Pearson Correlation
-.234*
.010
120
120
-.234*
1
Sig. (2-tailed)
.010
N
120
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
120
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
90
SCATTERPLOT
UJI T CEMBURU DAN KELEKATAN
One-Sample Statistics
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
CTOTAL
120
143.23
28.514
2.603
LTOTAL
120
63.22
18.248
1.666
One-Sample Test
Test Value = 0
95% Confidence Interval of the
Difference
t
df
Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Lower
Upper
CTOTAL
55.027
119
.000
143.233
138.08
148.39
LTOTAL
37.955
119
.000
63.225
59.93
66.52
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
91
UJI T ONE SAMPLE KELEKATAN
One-Sample Statistics
N
ATTACHMENT
Mean
240
Std. Deviation
31.61
Std. Error Mean
16.675
1.076
One-Sample Test
Test Value = 92
95% Confidence Interval of the
Difference
t
ATTACHMENT
df
-56.102
Sig. (2-tailed)
239
Mean Difference
.000
Lower
-60.388
Upper
-62.51
-58.27
UJI T ONE SAMPLE ANXIETY
One-Sample Statistics
N
ANXIETY
Mean
120
18.83
Std. Deviation
Std. Error Mean
6.737
.615
One-Sample Test
Test Value = 28
95% Confidence Interval of the
Difference
t
ANXIETY
-14.906
df
Sig. (2-tailed)
119
.000
Mean Difference
-9.167
Lower
-10.38
Upper
-7.95
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
92
UJI T ONE SAMPLE AVOIDANT
One-Sample Statistics
N
AVOIDANT
Mean
120
Std. Deviation
44.39
Std. Error Mean
13.555
1.237
One-Sample Test
Test Value = 64
95% Confidence Interval of the
Difference
t
AVOIDANT
df
-15.847
Sig. (2-tailed)
119
Mean Difference
.000
Lower
-19.608
Upper
-22.06
-17.16
T-TEST DEPENDENT PAIR ANXIETY DAN AVOIDANT
Paired Samples Statistics
Mean
Pair 1
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
ANXIETY
18.83
120
6.737
.615
AVOIDANT
44.39
120
13.555
1.237
Paired Samples Correlations
N
Pair 1
ANXIETY & AVOIDANT
Correlation
120
.569
Sig.
.000
Paired Samples Test
Paired Differences
95% Confidence Interval of
Mean
Pair 1 ANXIETY AVOIDANT
-25.558
Std.
Std. Error
Deviation
Mean
11.192
1.022
the Difference
Lower
-27.581
Upper
Sig. (2t
-23.535 -25.016
df
119
tailed)
.000
Download