Garuda Tetap Go Public

advertisement
investasi&global
16
Halaman >>
Rabu > 24 November 2010
REPUBLIKA
Kiriman TKI
Capai Rp 50 T
BERGABUNG
SKYTEAM
Palupi Annisa Auliani
Dirut Garuda
Indonesia, Emirsyah
Satar (kanan), dan
Chairman SkyTeam
Global Airline Alliance,
Leo van Wijk (kedua
dari kanan), berbincang seusai penandatanganan kerja
sama dengan aliansi
13 maskapai penerbangan, di Jakarta,
Selasa (23/11).
YOGI ARDHI/REPUBLIKA
Garuda Tetap Go Public
Citra Listya Rini,
Teguh Firmansyah
Kementerian BUMN
terus mengevaluasi rencana go public Garuda.
JAKARTA –– Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengaku belum bisa
berbicara banyak terkait rencana IPO
Garuda. Menurutnya, pelaksanaan
IPO Garuda pada kuartal I 2011, masih berjalan sesuai rencana meskipun
maskapai pelat merah ini dirundung
masalah kekacauan penerbangan.
Sejauh ini, Kementerian BUMN
masih mengevaluasi langkah go public
Garuda.
“Masih terlalu pagi membicarakan
IPO Garuda mundur atau tidak. Situasi ini (keterlambatan dan pembatalan penerbangan, red) di luar kewajaran. Sejauh ini proses IPO masih
berjalan sesuai jadwal dan ketentuan,” kata Menteri BUMN Mustafa
Abubakar, Selasa (23/11).
Menyinggung kekacauan penerbangan Garuda, ia mengungkapkan
insiden ini secara otomatis akan memengaruhi neraca perseroan. Namun,
kata Mustafa, “Sejauh mana signifi-
kannya kepada perusahaan akan dilihat nanti pada akhir 2010 atau akhir
November ini. Tetapi pemasukan
Garuda kan tinggi juga karena musim haji nanti dilihat lebih jauh.”
Mustafa juga mengatakan, Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR) masih belum memberikan tanggapan terkait
rencana pelaksanaan IPO Garuda.
“Belum ada permintaan secara khusus
untuk IPO itu bagaimana sebaiknya.”
Yang pasti, ia menegaskan Kementerian BUMN sudah memanggil
komisaris utama dan jajaran direksi
Garuda pada Senin. “Saya meminta
mereka membuat laporan tertulis secara komprehensif,” katanya.
Tidak ketinggalan, Direktur Utama
Garuda Indonesia, Emirsyah Satar,
pun angkat bicara. Menurut dia, keterlambatan dan pembatalan penerbangan tidak mempengaruhi pelak-
Masih Layak IPO
konom INDEF, Ikhsan Modjo,
menilai keinginan PT Garuda
Indonesia untuk go public masih dianggap layak. Insiden keterlambatan dan pembatalan penerbangan
sejak Ahad lalu dinilai tidak akan
menjadi sandungan bagi Garuda
untuk melangsungkan rencana initial
public offering (IPO) atau penawaran
saham perdana.
“Jangan hanya karena permasalahan saat ini, jadi rusak susu sebelanga. Prestasi Garuda selama tiga tahun
terakhir jangan sampai terhapus. Garuda masih layak untuk melangsung-
E
kan IPO tahun depan. Jika tidak ada
politisasi, maka IPO Garuda seharusnya tidak akan mengalami masalah,” kata Ikhsan, Selasa (23/11).
Namun, ia tidak menampik adanya insiden kekacauan penerbangan
belakangan ini cukup berpengaruh di
mata publik. Untuk itu, Garuda harus
cepat mengembalikan kepercayaan
publik dengan berbenah diri.
“Kalau hal ini bisa diatasi dalam
minggu ini, maka kepercayaan publik
bisa kembali. Saya kira kinerja Garuda akan kembali rebound,” papar
Ikhsan. ■ citra listya rini ed: yeyen rostiyani
sanaan IPO Garuda. “Tidak akan ada
itu (penundaan IPO, red).”
Optimisme juga ditunjukkan Menko Perekonomian Hatta Rajasa. “Saya
sudah bicara dengan Dirut Garuda
(Emirsyah Satar, red). Mereka sedang
melakukan perubahan sistem baru
agar jadwal dan sistem pengaturan
kru lebih baik. Keterlamabtan sendiri
paling hanya akan terjadi sampai dua
hari ke depan,” ujar Hatta, Selasa.
Menurut mantan menteri perhubungan ini, Garuda harus menginformasikan secara tepat ke publik tentang kondisi yang sebenarnya terjadi.
”Ini harus cepat diatasi. Kalau tidak dijelaskan ke publik itu merugikan. Apalagi Garuda mau IPO, persaingan makin ketat,” paparnya.
Sementara Ketua Komisi VI DPR
RI Airlangga Hartarto mengutarakan,
pelaksanaan IPO Garuda ini harus
melihat neraca keuangannya terlebih
dahulu. “Neraca keuangan itu sangat
fundamental,” katanya.
Selain itu, ia mengimbau Garuda
untuk sesegera mungkin memperbaiki
diri secara menyeluruh. “Manajemen
Garuda itu harus hati-hati. Kunci
penerbangan itu salah satunya sistem
TI (teknologi informasi, red). Kalau
mau meningkatkan sistem seharusnya secara bertahap, baru diganti,”
kata Airlangga. ■ ed: yeyen rostiyani
JAKARTA — Layanan pengiriman uang dari
luar negeri (remittance) masih menjadi salah
satu sektor menggiurkan bagi perbankan untuk
meraup fee. Para TKI, misalnya, hingga September 2010 tercatat telah mengirimkan dana
sebesar 5,031 miliar dolar AS (sekitar Rp 50
triliun), dengan jumlah terbesar datang dari
Malaysia disusul Arab Saudi.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Biro Humas
Bank Indonesia (BI) Difi A Johansyah, Selasa
(23/11). Dari data yang didapat Republika, uang
yang dikirimkan TKI di Malaysia mencapai 1,728
miliar dolar AS, sedangkan dari Arab Saudi
1,707 miliar dolar AS. Kiriman uang dari negara
selain keduanya, hanya dalam kisaran 0,43-338
juta dolar AS.
Direktur Keuangan Bank Bukopin, Tri Joko
Prihanto, mengakui, remittance dari TKI masih
menjadi ladang menggiurkan. Meluncurkan
ulang (relaunching) layanan remittance, bank
ini menyebutkan, volume transaksi remittance
dari dan ke TKI sangat signifikan.
“Remittance dari dan ke TKI atau keluarganya bisa mencapai 40 persen dari total transaksi (remittance) kami,” kata Joko, Selasa (23/11).
Dia mengatakan, potensi pasar dan bisnis dari
sektor ini masih sangat menjanjikan. Perolehan
pendapatan dari biaya jasanya (fee) pun tak bisa
disepelekan. “Kami menargetkan, fee dari remittance ini tumbuh 20 persen pada 2011,” kata Joko.
Dia juga menyebutkan, pendapatan dari fee
transaksi ini berkisar 40 persen total pendapatan
dari bunga. Sedangkan pendapatan bunga Bank
Bukopin sekitar 10 persen dari total pendapatan
tahunan mereka. Artinya, jika pendapatan mereka pada 2009 mencapai sekitar Rp 2,5 triliun,
nominal dari biaya jasa remittance adalah sekitar Rp 100 miliar.
Kepala Divisi International Banking Bukopin,
Agus Sukarwan, mengakui, volume dan nilai
pendapatan remittance bank ini memang belum
terlalu besar. Relaunching yang mereka lakukan
adalah upaya untuk membidik target yang lebih
tinggi.
Nominal remittance TKI yang setara tujuh
persen ekspor per tahun dan minimnya pekerjaan di dalam negeri menjadi tantangan bagi
wacana moratorium pengiriman TKI. Hal ini dinyatakan Kepala Ekonom Bank Mandiri, Mirza
Adityaswara.
Wacana moratorium pengiriman TKI, ujar
Mirza, tentu saja akan berdampak pada angka
remittance ini. Menurut dia, wacana tersebut
tak bisa hanya menjadi jargon politik.
“Masalahnya kalau moratorium, apakah
negara ini bisa menyediakan pekerjaan buat
tenaga kerja yang tak memiliki pekerjaan di
dalam negeri ?” tanyanya. Karena itu, ujar Mirza,
moratorium pengiriman TKI harus diiringi pembenahan terkait masalah tenaga kerja.
■ ed: wachidah handasah
RINGKASAN RANCANGAN PENGAMBILALIHAN
PT CHAKRA JAWARA
RINGKASAN RANCANGAN PENGAMBILALIHAN
PT CHITRA PARATAMA
RINGKASAN RANCANGAN PENGAMBILALIHAN
PT MITRA SEMBADA
RINGKASAN RANCANGAN PENGAMBILALIHAN
PT TRI SWARDANA UTAMA
1. Nama Perseroan Yang Mengambilalih: PT Mitra Solusi
Telematika.
2. Nama Perseroan Yang Diambilalih: PT Chakra Jawara.
3. Tujuan Pengambilalihan: Investasi dan mendapatkan
pengendalian di PT Chakra Jawara.
4. Pembayaran: Tunai
5. Jumlah saham yang akan diambilalih: 200.000 saham baru
dan pembelian 9.880 saham milik pemegang saham yang
ada, sehingga setelah pengambilalihan dan jual beli saham
terjadi maka PT Mitra Solusi Telematika akan memiliki
209.880 saham (99%) di PT Chakra Jawara.
1. Nama Perseroan Yang Mengambilalih: PT Mitra Solusi
Telematika.
2. Nama Perseroan Yang Diambilalih: PT Chitra Paratama.
3. Tujuan Pengambilalihan: Investasi dan mendapatkan
pengendalian di PT Chitra Paratama.
4. Pembayaran: Tunai
5. Jumlah saham yang akan diambilalih: 2.100.000 saham
baru dan pembelian 500 saham milik pemegang saham yang
ada, sehingga setelah pengambilalihan dan jual beli saham
terjadi maka PT Mitra Solusi Telematika akan memiliki
2.100.000 saham (99,79%) di PT Chitra Paratama.
1. Nama Perseroan Yang Mengambilalih: PT Mitra Solusi
Telematika.
2. Nama Perseroan Yang Diambilalih: PT Mitra Sembada.
3. Tujuan Pengambilalihan: Investasi dan mendapatkan
pengendalian di PT Mitra Sembada.
4. Pembayaran: Tunai
5. Jumlah saham yang akan diambilalih: 1.500.000 saham
baru dan pembelian 5.790 saham milik pemegang saham
yang ada, sehingga setelah pengambilalihan dan jual beli
saham terjadi maka PT Mitra Solusi Telematika akan memiliki
1.505.790 saham (99%) di PT Mitra Sembada.
1. Nama Perseroan Yang Mengambilalih: PT Mitra Solusi
Telematika.
2. Nama Perseroan Yang Diambilalih: PT Tri Swardana
Utama.
3. Tujuan Pengambilalihan: Investasi dan mendapatkan
pengendalian di PT Tri Swardana Utama.
4. Pembayaran: Tunai
5. Jumlah saham yang akan diambilalih: 1.000.000 saham
baru dan pembelian 40.490 saham milik pemegang saham
yang ada, sehingga setelah pengambilalihan dan jual beli
saham terjadi maka PT Tri Swardana Utama akan memiliki
1.040.490 saham (99%) di PT Tri Swardana Utama.
Pihak yang berkepentingan dapat memperoleh Rancangan
Pengambilalihan di kantor PT Chakra Jawara sejak tanggal
pengumuman ini sampai tanggal RUPS diadakan.
Pengumuman inidibuat sesuai dengan ketentuan Pasal 125 dan
127 UU No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
Pihak yang berkepentingan dapat memperoleh Rancangan
Pengambilalihan di kantor PT Chitra Paratama sejak tanggal
pengumuman ini sampai tanggal RUPS diadakan.
Pengumuman inidibuat sesuai dengan ketentuan Pasal 125 dan
127 UU No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
Pihak yang berkepentingan dapat memperoleh Rancangan
Pengambilalihan di kantor PT Mitra Sembada sejak tanggal
pengumuman ini sampai tanggal RUPS diadakan.
Pengumuman inidibuat sesuai dengan ketentuan Pasal 125 dan
127 UU No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
Pihak yang berkepentingan dapat memperoleh Rancangan
Pengambilalihan di kantor PT Tri Swardana Utama sejak
tanggal pengumuman ini sampai tanggal RUPS diadakan.
Pengumuman inidibuat sesuai dengan ketentuan Pasal 125 dan
127 UU No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
Jakarta, 24 Nopember 2010
Jakarta, 24 Nopember 2010
Jakarta, 24 Nopember 2010
Jakarta, 24 Nopember 2010
PT Mitra Solusi Telematika
PT Chakra Jawara
PT Mitra Solusi Telematika
PT Chitra Paratama
PT Mitra Solusi Telematika
PT Mitra Sembada
PT Mitra Solusi Telematika
PT Tri Swardana Utama
Download