III. DATA SUMBER PERANCANGAN

advertisement
III. DATA SUMBER PERANCANGAN
A. TABLE DATA PERANCANGAN
Tabel 1 Tabel Data Perancangan
(Sumber : Agung Priyanto, 2014)
10
B. RINCIAN DATA PERANCANGAN
1. Spesifikasi Ruang Duduk
Sebagian besar rumah memiliki ruang duduk tamu tersendiri yang khusus
disediakan untuk menerima dan menjamu tamu yang datang. Ruang duduk ini
sekaligus menjadi ruang penyangga agar ruang lainnya dapat terjaga privasinya.
Biasannya ruang ini bersifat dan berkesan lebih formal dari pada ruang duduk
lainnya. Ruang duduk tamu tidak memerlukan ukuran yang terlalu besar karena
biasannya tidak terlalu sering digunakan. Sebuah sofa double seater dengan satu
kursi tunggal dari besi atau kayu dan meja tamu sudah cukup untuk memenuhi
kebutuhan ruang duduk tamu selain mampu menciptakan tatanan yang
harmonis dan tidak membosankan. Kadangkala dua kursi tunggal dengan
sebuah meja mungil sudah cukup memadai untuk tatanan ruang
Meja samping sofa cukup penting artimya untuk menambah kenyamanan
ruang duduk. Meja samping berfungsi sebagai tempat untuk meletakan
minuman, makanan kecil, buku bacaan, telepon, dan lampu duduk. Untuk meja
samping dapat memilih meja rendah seperti Coffee Table atau meja yang lebih
tinggi. Meja yang tinggi biasanya lebih
berfungsi sebagai sebagai hiasan
sedangkan meja yang rendah bisa dipakai untuk meletakkan makanan,
minumana, dan buku bacaan. Coffee table sebagai meja utama hendaknya dipilih
yang tingginya sama dengan dudukan sofa sesuai bahan dan bentuk meja1.
2. Identifikasi Karakter Velg
proses pembuatan velg yang menggunakan bahan metal aluminium alloy
yang terdiri campuran aluminium (Al), silikon (Si), besi (Fe), tembaga (Cu),
magnesium (Mg), krom (Cr), seng (Zn), titanium (Ti), timbal (Pb) hingga
zirkonium (Zr). komposisi ini dimainkan untuk grade kualitasnya, ada seri
1000, 2000, 3000, 4000, 5000, 6000, 7000 dan 8000. Selanjutnya, alloy 6061 ini
masuk tahap tempa untuk dibentuk velg secara kasar. Proses ini membutuhkan
mesin forging raksasa dengan kekuatan tempa beragam; dari 5.000, 8.000,
10.000 bahkan 15.000 ton. Metodanya beragam, bahkan engineer pabrikan
sampai mempatenkan caranya. Toh, umumnya menggunakan closed dies
1
Imelda Akmal, Ruang Duduk (Jakarta, Penerbit Sonny Sandjaya : 2001), 12, 27
11
(cetakan/moulding khusus) secara presisi. Maka di pasaran kita kenal istilah
forging T6, dimana penempaan dijabani pada temperatur 4000 Fahrenheit
(2040C). Proses forging pun tidak berlangsung sekali. Dapat bentuk kasar,
dilanjutkan pembentukan melalui proses spin forging agar didapat bentuk lebih
presisi dengan kekonsentrisan yang tepat. Metoda RM8000 bikinan Rays Wheels
asal Jepang, menjabani spin forging hingga 10.000 ton pembebanan yang
ditengarai standar JWL+R. Selain itu Kemampuan CNC berpengaruh ke detail
dan estetika tampilan velg dan Pada tulang teromol, proses CNC juga dijabani
untuk aspek engineering; entah soal reduksi unsprung mass, keseimbangan inersia
hingga kekuatan konstruksi.
Gambar 2 Proses Pebentukan Velg
(Sumber : http://www.goesbike.com/2014)
1. Komposisi Bahan Velg
a. Aluminium (Al)
Aluminium (atau aluminum,alumunium,almunium,alminium)
ialah unsur kimia. Lambang aluminium ialah Al, dan nomor
atomnya
13.
Aluminium ialah logam paling
berlimpah.
Aluminium bukan merupakan jenis logam berat, namun
merupakan elemen yang berjumlah sekitar 8% dari permukaan
bumi dan paling berlimpah ketiga.
12
b. Besi (Si)
Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi (tambang) yang
banyak digunakan untuk kehidupan manusia sehari-hari dari yang
bermanfaat sampai dengan yang merusakkan. Dalam tabel
periodik, besi mempunyai simbol Fe dan nomor atom 26. Besi
juga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Besi adalah logam
yang paling banyak dan paling beragam penggunaannya.

Hal itu karena beberapa hal, diantaranya:
Kelimpahan besi di kulit bumi cukup besar

Pengolahannya relatif mudah dan murah

mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan dan mudah
dimodifikasi
c. Silikon (Si)
Silikon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki lambang Si dan nomor atom 14. Merupakan unsur
terbanyak kedua di bumi. Senyawa yang dibentuk bersifat
paramagnetik. Silikon hampir 25.7% mengikut berat. Biasanya
dalam bentuk silikon dioksida (silika) dan silikat. Silikon dalam
bentuk mineral dikenal pula sebagai zat kersik.
d. Tembaga (Cu)
Tembaga adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki lambang Cu dan nomor atom 29. Lambangnya berasal
dari bahasa Latin Cuprum.Tembaga merupakan konduktor panas
dan listrik yang baik.Selain itu unsur ini memiliki korosi yang
lambat sekali.
e. Magnesium (Mg)
Magnesium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki simbol Mg dan nomor atom 12 serta berat atom 24,31.
Magnesium adalah elemen terbanyak kedelapan yang membentuk
2% berat kulit bumi, serta merupakan unsur terlarut ketiga
terbanyak pada air laut. Logam alkali tanah ini terutama
digunakan sebagai zat campuran (alloy) untuk membuat
13
campuran
alumunium-magnesium
yang
sering
disebut
"magnalium" atau "magnelium".
f. Chrome (Cr)
Kromium adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik
yang memiliki lambang Cr dan nomor atom 24. Kromium
trivalen (Cr(III), atau Cr3+) diperlukan dalam jumlah kecil dalam
metabolisme gula pada manusia. Kekurangan kromium trivalen
dapat menyebabkan penyakit yang disebut penyakit kekurangan
kromium (chromium deficiency). Kromium merupakan logam
tahan korosi (tahan karat) dan dapat dipoles menjadi mengkilat.
Dengan sifat ini, kromium (krom) banyak digunakan sebagai
pelapis pada ornamen-ornamen bangunan, komponen kendaraan,
seperti knalpot pada sepeda motor, maupun sebagai pelapis
perhiasan seperti emas, emas yang dilapisi oleh kromium ini lebih
dikenal dengan sebutan emas putih. Perpaduan Kromium dengan
besi dan nikel menghasilkan baja tahan karat.
g. Seng (Zn)
Seng (bahasa Belanda: zink) adalah unsur kimia dengan
lambang kimia Zn, nomor atom 30, dan massa atom relatif 65,39.
Ia merupakan unsur pertama golongan 12 pada tabel periodik.
Beberapa aspek kimiawi seng mirip dengan magnesium. Hal ini
dikarenakan ion kedua unsur ini berukuran hampir sama. Selain
itu, keduanya juga memiliki keadaan oksidasi +2. Seng merupakan
unsur paling melimpah ke-24 di kerak Bumi dan memiliki lima
isotop stabil. Bijih seng yang paling banyak ditambang adalah
sfalerit (seng sulfida).
h. Titanium (Ti)
Titanium adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik
yang memiliki simbol Ti dan nomor atom 22. Dia merupakan
logam transisi yang ringan, kuat, 'lustrous', tahan korosi (termasuk
tahan terhadap air laut dan chlorine dengan warna putih-metalikkeperakan. Titanium digunakan dalam alloy kuat dan ringan
14
(terutama dengan besi dan aluminum) dan merupakan senyawa
terbanyaknya, titanium dioxide, diguankan dalam pigmen putih.
Unsur ini terdapat di banyak mineral dengan sumber utama
adalah rutile dan ilmenite, yang tersebar luas di seluruh Bumi. Ada
dua bentuk allotropic dan lima isotop alami dari unsur ini; Ti-46
sampai Ti-50 dengan Ti-48 yang paling banyak terdapat di alam
(73,8%). Sifat Titanium mirip dengan zirconium secara kimia
maupun fisika.
i.
Timbal (Pb)
Timbal adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki lambang Pb dan nomor atom 82. Lambangnya diambil
dari bahasa Latin Plumbum Timbal (Pb) adalah logam berat yang
terdapat secara alami di dalam kerak bumi. Keberadaan timbal
bisa juga berasal dari hasil aktivitas manusia, yang mana
jumlahnya 300 kali lebih banyak dibandingkan Pb alami yang
terdapat pada kerak bumi. Pb terkonsentrasi dalam deposit bijih
logam. Unsur Pb digunakan dalam bidang industri modern
sebagai bahan pembuatan pipa air yang tahan korosi, bahan
pembuat cat, baterai, dan campuran bahan bakar bensin tetraetil.
j.
Zirkonium (Zr)
Zirkonium adalah logam putih keabuan yang jarang dijumpai
di alam bebas. Ia memiliki lambang kimia Zr, nomor atom 40,
massa atom relatif 91,224. Logam zirkonium digunakan dalam
teras reaktor nuklir karena tahan korosi dan tidak menyerap
neutron. Zircaloy merupakan aliase zirkonium yang penting
untuk penyerapan nuklir, seperti menyalut bagian-bagian bahan
bakar. Zirkonium banyak terdapat dalam mineral seperti zirkon
dan baddelyit. Baddeleyit sendiri merupakan oksida zirkonium
yang tahan terhadap suhu luar biasa tinggi sehingga digunakan
untuk pelapis tanur 2.
2
http://tosandanu.blogspot.com/2011/05/velg.html
15
3. Analisa Teori Penunjang
Dalam konteks proses merancang sebuah desain produk, diperlukan
teori-teori yang mendukung jalannya proses tersebut. Teori-teori tersebut
diperlukan guna mencapai desain produk yang optimal dengan proses
perancangan.
1. Pendekantan Antropometri dan Ergonomi
Meja kopi meja yang dirancang untuk ditempatkan di depan sofa,
untuk meletakan makanan, minuman, buku bacaan, dan barang-barang
kecil lainnya. Sebagai salah satu cabang ilmu, ergonimi adalah sebuah
praktek mendesain, sebuah produk difungsikan sehingga penggunanya
bisa melakukan tugas kegunaan, operasional, pelayanan, dukungan
dengan tingkat stress sekecil mungkin dan tingkat efesiensi semaksimal
mungkin. Untuk mencapai ini, desainer harus membekali diri mereka
dengan pengertian dan pengetahuan akan kebutuhan, karakteristik,
kemampuan, dan batasan yang dirunjukan untuk penggunaan dalam
desain itu sendiri. Atau dengan kata lain, desainer harus membuat desain
yang tepat sesuai dengan manusia bukan manusia yang sesuai desain.
Dimensi tubuh manusia yang mempengaru perancangan ruang
interior terdiri dari dua jenis, yaitu struktural dan fungsional. Dimensi
struktural, kadang kala disebut sebagai dimensi ”static”, mencangkup
pengukuran atas bagian-bagian tubuh seperti kepala, batang tubuh dan
anggota badan lainnya pada posisi-posisi standar. Sedangkan dimensi
fungsional,yang disebut pula sebagai dimensi dinamik, sesuai dengan
istilah yang digunakan meliputi pengukuran-pengukuran yang diambil
pada posisi-posisi kerja atau selam pergerakan yang dibutuhkan oleh
suatu pekerjaan 3.
2. Konsep Desain Furnitur
Furnitur merupakan benda yang berkaitan erat dengan manusia
beserta aktivitasnya. Furnitur memiliki funngsi yang sangat membantu
manusia dalam berbagai aktivitasnya, dalam hal ini furnitur meja kopi
3
Julius Panero, AIA, ASID dan Martin Zelnik, AIA, ASID, Dimensi Manusia dan Ruang Interior (Jakarta, Penerbit
Erlangga : 2003), 16
16
pada ruang tamu memiliki peran penting di dalam penataan interior
ruang. Oleh Karen itu meja kopi dalam ruang tamu harus memmiliki
konsep dasar dalam perancangannya. Menurut Marizar (2005:76), dalam
konteks merancang desain furnitur kreatif, beberapa langkah yang harus
dilakukan untuk mencapai desain furnitur yang optimal.
a) Analisis Bentuk dan Fungsi
Kenyamanan dapat dicapai melalui bentuk yang sesuai dengan
fungsi dan juga anatomi tubuh manusia. Bentuk furnitur yang kreatif
dan inovatif biasanya mengacu pada bentuk-bentuk dasar yang ada
disekitar lingkungan manusia. Ide bentuk bisa berasal dari bentuk
organik, seperti bunga, burung, pohon dan lain-lain. Bentuk tersebut
dapat dipilih untuk kemudian diolah menjadi bentuk baru guna
memenuhi fungsi-fungsi sebuah furnitur. Analisis ini dapat membuka
peluang yang besar dalam eksplorasi bentuk furnitur yang kreatif dan
inovatif.
b) Analisis Warna
Warna merupakan salah satu unsur desain yang memerlukan
kecermatan dalam proses analisisnya. Warna alami dalam material
yang dipertahankan adalah warna kusamnya, warna dari besi karat/
kusam yang menempel pada jari-jari sepeda dimanfaatkan menjadi
bagian elemen warna dalam menjaga keasliannya dan menjadi bagian
dalam proses pembentukan karakter.
Gambar : 3 Warna, Tekstur dan Garis Material
(Sumber : Agung Priyanto, 2014)
17
c) Analisa Tekstur dan Garis
Tekstur yang terlihat pada meja kopi ini adalah jari-jari sepeda,
terlihat membentuk dengan sendirinya. Garis silang dengan jumlah
yang banyak secara berulang-ulang menjadi pola bentuk tekstur yang
menarik, dan bidang yang terbentuk didalam meja kopi ini adalah
lingkaran yang terdapat didaun meja dan bawah meja terbentuk dari
material velg sepeda. Bentuk material stabil dan terpusat secara
tersendiri. Jika dikombinasikan dengan garis-garis bentuk-bentuk lain,
bentuk lingkaran dapat terlihat mempunyai gerakan yang jelas.
d) Analisis Struktur dan Konstruksi
Struktur dan konstruksi merupakan faktor satu kesatuan dari
unsur komponen penyusun. Analisis ini bertujuan untuk menjamin
kekuatan produk yang berkaitan dengan keselamatan penggunanya.
Konstruksi jari-jari sepeda yang membentuk garis silang dengan
mengikuti alur titik lubang velg sepeda. Bidang garis silang yang
dibentuk secara berulang-ulang tanpa sadar membentuk pola dan
tekstur dengan sendirinya. Pengulangan garis silang ini tidak hanya
menimbulkan kesatuan visual tetapi juga membangkitkan suatu
kesinambungan ritme gerak yang dapat diikuti oleh mata dan pikiran
orang yang memandang.
Gambar : 4 Konstruksi Coffee Table
(Sumber : Agung Priyanto, 2014)
18
Gambar : 5 Konstruksi Lampu Gantung
(Sumber : Agung Priyanto, 2014)
4. Prinsip Desain
Prinsip desain merupakan aturan dasar yang harus diikuti dalam proses
perancangan sebuah desain dalam hal ini perancangan furnitur meja kopi dan
lampu gantung guna menghasilkan desain yang baik. Menurut Dharsono
Sony Kartika dan Adi Kusrianto (2007) prinsip-prinsip desain sebagai
berikut:
a. Kesatuan
Kesatuan merupakan isi pokok dari komposisi atau efek yang dicapai
dalam suatu susunan atau komposisi di antara hubungan unsur
pendukung karya, sehingga secara keseluruhan menampilkan kesan
tanggapan secara utuh. Berhasil tidaknya pencapaian bentuk estetik suatu
karya ditandai oleh menyatunya unsur-unsur estetik, yang ditentukan oleh
kemampuan memadu keseluruhan. Dapat dikatakan bahwa tidak ada
komposisi yang tidak utuh.
Ada keutuhan yang dapat dijangkau dengan beberapa peristiwa.
Keutuhan karena dominan, tanpa dominan desain atau penyusunan
menjadi tak sempurna. Penonjolan atau dominan dapat dihasilkan
dengan membuat susunan rupa dengan memperkuat nilai kontrasnya
(bukan Berlebihan).
19
b. Keseimbangan
Keseimbangan adalah keadaan atau kesamaan antara kekuatan yang
saling berhadapan dan menimbulkan adanya kesan seimbang secara visual
ataupun secara intensitas kekaryaan. Bobot visual ditentukan oleh ukuran,
wujud, warna, tekstur, dan kehadiran semua unsur dipertimbangkan dan
memperhatikan keseimbangan.
c. Keserasian
harmoni dapat diidentifikasi sebagai keselarasan atau kesepakatan
yang menyenangkatan dari beberapa bagian dalam suatu komposisi. Jika
keseimbangan mencapai kesatuan melalui tata letak elemen-elemen yang
mirip satu sama lain maupun yang berbeda, prinsip harmoni meliputi
pemilihan dengan cermat elemen-elemen yang mendapat perlakuan yang
sama atau berkarakter sama seperti rupa bentuk, warna, tekstur atau
matrial. pengulangan dari perlakuan yang sama akan menghasilkan
kesatuan dan keserasian visual.
d. Proporsi
Proporsi mengacu kepada hubungan antara bagian dari suatu desain
dan hubungan antara bagian dengan keseluruhan. Suatu ruangan yang
kecil dan sempit bila diisi dengan benda yang besar tidak akan terlihat
baik dan juga tidak bersifat fungsional.
e. Kesederhanaan
Kesederhanaan dalam desain, pada dasarnya adalah kesederhanaan
selektif dan kecermatan pengelompokan unsur-unsur artistik dalam
desain.
f. Aksentuasi
Desain yang baik mempunyai titik berat untuk menarik perhatian
(point of interest). Ada berbagai cara untuk menarik perhatian kepada
titik berat tersebut, yaitu dapat dicapai dengan melalui perulangan ukuran
serta kontras antara tekstur, nada warna, garis, ruang, bentuk atau motif.
20
5. Objek Referensi dan Inspirasi
Melalui proses analisa desain mempunyai persepsi mengenai sebuah Coffee
Table dan lampu gantung metode ini meliputi aspek kesatuan, keseimbangan,
keserasian, proporsi, kesederhanaan dan aksentuasi. Karya Tugas Akhir ini
mengambil sebuah refrensi untuk kebutuhan visual. Refrensi ini dijadikan
acuan untuk perancangan meja kopi dan lampu gantung yang penulis buat,
bedanya dengan karya lain adalah dalam bentuk perancangannya. Karena
dalam setiap pembuatan karya Recycle ini biasanya perbedaan hanya dari segi
bentuk, dan konstruksinya sehingga menciptakan rasa yang berbeda. Berikut
ini beberapa desain Coffee Table dan lampu gantung yang menjadi acuan
penulis dalam perancangan ini.
a) Tulip Table by Gilbert VandenHeuvel
Tulip Table merupakan Coffee Table yang menarik dan fungsional.
Seperti biasa, Gilbert mencapai kesempurnaan dengan mempergunakan
material velg sepeda yang dijadikan konstruksi dan gear berperan untuk
tekstur pada daun meja. Tulip Table meja kopi santai untuk ruang tamu,
bentuk yang menarik perhatian mata.
Gambar 6 Tulip Table by Gilbert VandenHeuvel
(Sumber : http://www.therecycler.ca/2014)
21
b) Indifference by Krystal O'Mara
Indifference merupakan lampu gantung cahaya yang terbuat dari
jeruji dan Hub sepeda, Krystal memanfaatkan material jari-jari sepeda
dengan cara disulam kearah titik lubang jari-jari, menariknya garis yang
dibuat secara berulang-ulang mebentuk garis natural seperti menyulam
jaring ikan. Fungsinnya untuk mempercantik pencahayaan menerangi
dekorasi rumah.
Gambar 7 Indifference by Krystal O'Mara
(Sumber : http://www.remaindesigns.com/2014)
22
Download