BAB 4

advertisement
BAB IV
PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL PERANCANGAN
Pada bab ini akan dijelaskan pelaksanaan percobaan dari hasil pengujian alat
serta hasil pengujian dan analisa hasil perancangan dari alat yang telah dibuat.
Gambar 4.1 Foto Alat
4.1
Pengujian
4.1.1
Tujuan Pengujian Alat
Pengujian bertujuan untuk memastikan kinerja hasil perancangan dari
Prototipe Smart Life Jacket Berbasis Arduino.
56
http://digilib.mercubuana.ac.id/
57
4.1.2
Alat Bantu Pengujian
Alat yang dipergunakan dalam pengujian antara lain :
1. Voltmeter, untuk mengukur tegangan
2. Amperemeter, untuk mengukur arus
3. Luxmeter, untuk mengukur intensitas cahaya pada solar cell
4. Alat yang telah dibuat
5. Meteran, untuk mengukur jarak jangkauan alat
4.2
Pengujian sistem
Setelah mempersiapkan seluruh alat – alat yang telah dibuat dan alat
ukur yang akan digunakan, maka akan dilakukan pengujian terhadap sistem
tersebut. Metode pengujian dilakukan dengan memberi air pada sensor air
untuk melakukan pengujian rangkaian. Yang akan diukur adalah:
1. Pengujian Tegangan
2. Pengujian Sistem
4.2.1
Pengujian Solar cell
Pengujian solar cell dilakukan dengan cara, menaruh solar cell pada
siang hari (terkena sinar matahari langsung), posisi solar cell menghadap
matahari.
Gambar 4.2 Alur Pengujian Solar Cell
Sesuai gambar 4.2, cara pengujian solar cell adalah dengan cara
mengukur langsung kaki positif dan negatif pada solar cell menggunakan
voltmeter.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
58
Gambar 4.3 Foto Hasil Pengujian Sollar Cell
Sesuai gambar 4.3, hasil pengukuran tegangan pada solar cell
menunjukkan angka yang berbeda-beda. Hal tersebut berpengaruh pada waktu
dan intensitas matahari pada saat pengujian.
Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Solar Cell Berdasarkan Waktu
Kondisi Solar Cell
Tegangan
Arus
Intensitas Cahaya
Pagi Hari ( 07.00 – 10.00 )
± 3,56 Volt
0,07 A
26300 Lux
Siang ( 11.00 – 14.00 )
± 11,00 Volt
0,22 A
121000 Lux
Sore ( 15.00 – 18.00 )
± 7,50 Volt
0,16 A
99800 Lux
Malam (19.00 – 22.00 )
± 0,05 Volt
0,00 A
13200 Lux
Kebutuhan Tegangan dan Arus :
Arduino:
Baterai:
Tegangan Input
:6V
Tegangan Charge
:4,3 V
Arus
: 40 mA
Arus Charge
:2A
Tegangan total : 6 + 4,3 = 10,3 V
Arus total
: 2 + 0,04 = 2,04 A
Total Kebutuhan Tegangan dan Arus adalah: 2,04 A dan 10,3 V
Analisis pengujian tegangan solar cell:
Berdasarkan hasil pengujian solar cell, didapatkan hasil ukur yang berbedabeda di setiap pengukuran. Hal tersebut terjadi karena tegangan dan arus yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
59
dihasilkan oleh solar cell bergantung pada intensitas cahaya matahari yang
diperoleh. Sehingga sesuai hasil pengukuran tersebut hanya pada waktu siang
hari dan sore hari intensitas cahaya yang memungkinkan untuk digunakan
mencatu komponen, dengan catatan siang dan sore dalam kondisi cuaca yang
cerah dinyatakan dari hasil pengujian intensitas cahaya. Solar cell jika terkena
sinar matahari langsung pada siang hari yang terik akan mempunyai tegangan
sebesar ±11v, tegangan sebesar ini akan mencukupi untuk mengisi bateray
sebesar 7,4 Volt dengan tegangan charge sebesar 4,3 Volt serta mencatu
langsung ke Arduino dengan tegangan dibutuhkan sebesar 6 Volt. Sedangkan
pada sore hari tegangan yang didapat adalah sebesar ±7,5 Volt, tegangan
sebesar itu cukup untuk mencatu langsung ke Arduino dengan tegangan
optimal 7 Volt.
4.2.2 Pengujian Tegangan Baterai
Pengujian baterai bertujuan untuk mengetahui apakah baterai masih
dalam kondisi baik, yaitu kondisi baterai masih memiliki tegangan yang cukup
untuk mencatu perangkat dengan menghidupkan arduino nano menggunakan
tegangan input 7-12 Volt. Perangkat penerima menggunakan dua buah baterai
sekunder dengan tegangan masing-masing baterai adalah 3,7 Volt sehingga
jika menggunakan dua buah baterai sudah cukup untuk menghidupkan
perangkat dengan total tegangan adalah 7,4 Volt. Pengujian dilakukan dengan
mengukur tegangan baterai menggunakan volt meter.
Gambar 4.4 Alur Pengujian Tegangan Baterai
http://digilib.mercubuana.ac.id/
60
Sesuai gambar 4.4, cara pengujian tegangan baterai adalah dengan cara
mengukur langsung sisi positif dan negatif pada baterai menggunakan
voltmeter.
Gambar 4.5 Foto Hasil Pengujian Tegangan Satu Baterai(kiri), Dua
Baterai(kanan)
Tabel 4.2 Hasil Pengukuran Baterai Berdasarkan Waktu
Waktu
Tegangan (2 Baterai)
Hari 1
7,5 V
Hari 2
7,5 V
Hari 3
7,5 V
Hari 4
7,5 V
Hari 5
7,5 V
Daya Baterai : 2500mAh x 2 = 5000mAh = 5Ah
: 5Ah x 7,5V = 37,5 WH
Daya Arduino : 6V x 40mA = 240mW = 0,24 Watt
Lama Baterai Hidup : 37,5 / 0,24 = 156,25 Jam atau 6,5 Hari
Analisis pengujian tegangan baterai :
Berdasarkan hasil pengujian, tegangan baterai masih pada 7,5 volt dengan
menggunakan dua baterai, berarti baterai masih dalam kondisi tegangan yang
baik walaupun dihidupkan terus selama 5 hari. Sehingga masih dapat mencatu
komponen Arduino secara optimal dengan tegangan optimal 7 Volt. Dari hasil
penghitungan juga menunjukkan, hasil lama baterai hidup mencapai 6 hari
tanpa dimatikan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
61
4.2.3
Pengujian Tegangan Suplay untuk NRF24L01 pada Arduino pin 17 (3v3)
pada Sisi Pemancar
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui, apakah tegangan yang
dibutuhkan oleh NRF24L01 terpenuhi sebesar 1,9 – 3,6 Volt sesuai dengan
spesifikasi modul oleh Arduino dalam kondisi hidup/On. Pengukuran
dilakukan dengan cara mengukur tegangan pada pin 17 (3v3) Arduino untuk
memastikan outputnya sesuai dengan spesifikasi pada Ardunio Nano yaitu 3,3
Volt dalam kondisi hidup/On menggunakan volt meter.
Gambar 4.6 Alur Pengujian Tegangan Pin 17 (3V3) Arduino
Sesuai gambar 4.6, cara pengujian tegangan pada pin 3V3 adalah
dengan cara mengukur langsung pin 3V3 dan pin GND pada Arduino Nano
menggunakan voltmeter.
Gambar 4.7 Foto Hasil Pengujian Tegangan Pin 17 (3V3)
Analisis pengujian tegangan pada pin 17 (3v3) Arduino:
Berdasarkan hasil pengujian tegangan pada pin 17 (3V3) Arduino dalam
keadaan On adalah sebesar 3,29 Volt. Tegangan ini sesuai dengan spesifikasi
arduino dan telah memenuhi untuk supply tegangan NRF24L01 sebesar 1,9
Volt – 3,6 Volt.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
62
4.2.4
Pengujian Tegangan Sensor Air
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui tegangan kerja dari sensor
air jika terkena air dan tidak terkena air.
Gambar 4.8 Alur Pengujian Tegangan Sensor Air
Sesuai dengan gambar 4.8, cara pengukuran tegangan pada sensor air
dengan menggunakan voltmeter pada sisi positif dan ground pada sensor air.
Analisis hasil pengujian pada sensor air:
Gambar 4.9 Foto Hasil Pengujian Tegangan Sensor Air Saat Terkena Air
Pada saat sensor air basah atau disiram air, maka nilai hambatan pada
sensor tersebut hilang dan tegangan dapat dilalui sebesar 5V.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
63
Gambar 4.10 Foto Hasil Pengujian Tegangan Sensor Air Saat Tidak Terkena
Air
Pada saat sensor air kering, tidak terdeteksi tegangan yang lewat karena
hasil pengukuran menunjukkan angka 0V. Hal ini berarti nilai resistansi dari
sensor air tersebut kembali tinggi.
Tabel 4.3 Hasil Pengukuran Sensor Air
4.2.5
Kondisi Sensor Air
Tegangan Dilalui
Basah
5 Volt
Kering
0 Volt
Pengujian Tegangan Adaptor Power Supply
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui tegangan kerja dari power
supply sebagai catu daya pada sisi penerima.
Gambar 4.11 Alur Pengujian Tegangan Adaptor Power Supply
Sesuai gambar 4.11, cara pengujian tegangan power supply adalah
dengan cara mengukur langsung sisi positif dan negatif pada adaptor power
supply menggunakan voltmeter.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
64
Gambar 4.12 Foto Hasil Pengujian Tegangan Adaptor Power Supply
Analisis pengujian tegangan pada Adaptor Power Supply:
Berdasarkan hasil pengujian tegangan pada Adaptor Power Supply, didapat
tegangan sebesar 5,3 Volt. Tegangan sebesar ini sebenarnya tidak memenuhi
limit tegangan input pada spesifikasi Arduino Nano, karena tegangan limit
tegangan pada Arduino Nano adalah sebesar 6 Volt. Namun dari hasil
percobaan alat, tegangan sebesar 5,3 Volt masih cukup untuk menghidupkan
kinerja seluruh komponen dengan baik.
4.2.6
Pengujian Tegangan Buzzer
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui tegangan kerja pada buzzer
saat kondisi darurat dan dalam kondisi standby.
Gambar 4.13 Alur Pengujian Tegangan Buzzer
Sesuai gambar 4.13, alur pengujian tegangan pada buzzer adalah
dengan cara mengukur sisi positif buzzer yaitu pada Pin D3 pada Arduino
Nano dan sisi negatif pada Pin GND Arduino Nano.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
65
Gambar 4.14 Foto Hasil Pengujian Tegangan Buzzer Kiri(Low),
Kanan(High)
Analisis pengujian tegangan pada Buzzer:
Berdasarkan hasil pengujian tegangan pada Buzzer, saat penerima dalam
kondisi standby atau tidak menerima sinyal darurat. Maka tegangan pada
buzzer bernilai 0 Volt atau tidak mendapatkan tegangan. Sedangkan pada saat
menerima sinyal darurat, nilai tegangan yang masuk adalah 3,16 Volt.
Tegangan sebesar itu sudah cukup untuk mengaktifkan buzzer untuk berbunyi.
Tabel 4.4 Hasil Pengukuran Tegangan Buzzer
Kondisi Buzzer
Tegangan
Tidak Menerima Sinyal (Low)
0 Volt
Menerima Sinyal (High)
3,16 Volt
4.2.7 Pengujian Tegangan Suplay untuk NRF24L01 pada Arduino pin 17 (3v3)
Sisi Penerima
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui, apakah tegangan yang
dibutuhkan oleh NRF24L01 terpenuhi sebesar 1,9 – 3,6 Volt sesuai dengan
spesifikasi modul oleh Arduino dalam kondisi hidup/On. Pengukuran
dilakukan dengan cara mengukur tegangan pada pin 17 (3v3) Arduino untuk
memastikan outputnya sesuai dengan spesifikasi pada Ardunio Nano yaitu 3,3
Volt dalam kondisi hidup/On menggunakan volt meter.
Gambar 4.15 Alur Pengujian Tegangan Pin 17 (3V3) Arduino
http://digilib.mercubuana.ac.id/
66
Sesuai gambar 4.15, cara pengujian tegangan pada pin 3V3 adalah
dengan cara mengukur langsung pin 3V3 dan pin GND pada Arduino Nano
menggunakan voltmeter.
Gambar 4.16 Foto Hasil Pengujian Tegangan Pin 17 (3V3)
Analisis pengujian tegangan pada pin 17 (3v3) Arduino:
Berdasarkan hasil pengujian tegangan pada pin 17 (3V3) Arduino dalam
keadaan On adalah sebesar 3,08 Volt. Tegangan ini sesuai dengan spesifikasi
arduino dan telah memenuhi untuk supply tegangan NRF24L01 sebesar 1,9
Volt – 3,6 Volt.
4.2.8
Pengujian Tegangan LCD
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui input tegangan kerja pada
LCD.
Gambar 4.17 Alur Pengujian Tegangan I2C/LCD
Sesuai dengan gambar 4.17, cara pengujian tegangan masuk pada I2C/LCD
adalah dengan cara mengukur tegangan positif pada I2C/LCD yaitu pada Pin
VCC dan negatif pada Pin Ground pada pin modul I2C.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
67
Gambar 4.18 Foto Hasil Pengujian Tegangan Input I2C/LCD
Analisa pengujian tegangan pada I2C/LCD:
Berdasarkan hasil pengujian tegangan pada Pin VCC dan Ground pada modul
I2C didapat tegangan input sebesar 5,17 Volt. Tegangan sebesar itu sudah
cukup untuk mencatu LCD, karena tegangan input yang dibutuhkan oleh LCD
adalah sebesar 5 Volt.
4.3
Hasil Akhir Pengujian Sistem
Hasil akhir pengujian system dilakukan untuk mengetahui unjuk kerja dari alat
yang telah dibuat, pengujian dilakukan dengan cara menghidupkan rangkaian
pemancar dan penerima, kemudian membasahi sensor air, hal ini dilakukan berulang
kali dengan menjauhkan jarak pemancar dan penerima.
Pemancar
penerima
Gambar 4.19 Alur Pengujian Pemancar dan Penerima
Gambar 4.20 Foto Penerima dalam Kondisi Aman
http://digilib.mercubuana.ac.id/
68
Pada gambar 4.20 menunjukkan layar pada sisi penerima dalam kondisi Aman.
Berarti hasil ini sesuai, karena pada sisi pengirim tidak mengirimkan sinyal. Karena
kondisi pada sensor pengirim tetap dalam kondisi kering.
Gambar 4.21 Foto Penerima dalam Kondisi SOS
Pada gambar 4.21 menunjukkan kondisi SOS pada layar penerima. Hal ini
disebabkan karena sensor pada sisi pengirim dibasahi oleh air. Sehingga pada sisi
pengirim, mengirimkan sinyal bahaya ke arah penerima. Ini berarti hasil pengujian
alat telah sesuai dengan apa yang sudah direncanakan.
Tabel 4.5 Hasil Pengukuran Jarak Jangkauan Alat
Pemancar – penerima
Jarak (m)
Penerima/display
1
SOS
2
SOS
3
SOS
4
SOS
5
SOS
6
SOS
7
SOS
8
SOS
9
SOS
10
KONDISI AMAN
http://digilib.mercubuana.ac.id/
69
Analisa hasil pengukuran system :
Sesuai hasil pengukuran jarak pada tabel 4.4 menunjukkan jarak jangkauan terhadap
pengirim sinyal dan penerima sinyal. Dari tabel tersebut terlihat jarak jangkauan
maksimal adalah 9 meter karena pada saat jarak 10 meter, layar display menampilkan
“KONDISI AMAN” yang berarti penerima sudah tidak merespon pada jarak 10 meter.
Dengan kondisi terdapat beberapa obstacle yang berada di sekitar lokasi pengujian,
seperti mobil yang lewat serta pepohonan di sekitarnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download