this PDF file - E

advertisement
e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 4. No. 2 - Tahun 2016)
PENERAPAN METODE BERMAIN BERBANTUAN MEDIA STICK
ANGKA UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF
Diah Galih Wahyuni¹, I Nyoman Wirya², Putu Rahayu Ujianti³
¹,²,³Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia
e-mail: [email protected]¹, [email protected]²,
[email protected]³
Abstrak
Permasalahan yang terdapat pada penelitian ini mengenai rendahnya perkembangan
kognitif dalam kemampuan pengenalan lambang bilangan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui peningkatan perkembangan kognitif dalam kemampuan pengenalan lambang
bilangan setelah diterapkan metode bermain berbantuan media stick angka pada anak
kelompok B semester II di TK Ganesa Satu Atap Desa Kenderan kelas yang dilaksanakan
dalam dua siklus. Subjek penelitian ini adalah 15 orang anak TK pada Kelompok B
Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016. Data penelitian tentang perkembangan kognitif
dalam kemampuan pengenalan lambang bilangan dikumpulkan dengan metode observasi
dengan instrumen berupa lembar observasi. Data hasil penelitian dianalisis dengan
menggunakan metode analisis statistik deskriptif dan metode analisis deskriptif kuantitatif.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa terjadi peningkatan perkembangan kognitif dalam
kemampuan pengenalan lambang bilangan dengan penerapan metode bermain pada
siklus I sebesar 71,3% yang berada pada kategori sedang ternyata mengalami
peningkatan pada siklus II menjadi 85,3% yang tergolong pada kategori tinggi. Jadi,
terdapat peningkatan perkembangan kognitif dalam kemampuan pengenalan lambang
bilangan pada anak setelah diterapkan metode bermain berbantuan media menara angka
sebesar 14%.
Kata-kata kunci: metode bermain, media stick angka, perkembangan kognitif
Abstract
This study aims to determine the increase in cognitive development in recognition
capabilities emblem numbers after applied methods of stick figures playing media aided in
group B children in kindergarten One Roof Village Kenderan in academic year 2015/2016 .
This research is a classroom action research conducted in two cycles . The subjects were
15 kindergarten children in group B Semester II Academic Year 2015/2016 . Data research
on cognitive development in recognition capabilities emblem numbers collected by the
method of observation with instruments such as observation sheet . The data were
analyzed using descriptive statistical analysis and quantitative descriptive analysis method
. The result showed that an increase in cognitive development in recognition capabilities
emblem numbers with the application of methods play in the first cycle of 71.3 % were in
middle category had experienced an increase in the second cycle becomes 85.3 % were
classified in the high category . So , there is increasing recognition abilities of cognitive
development in children after the epitome of the numbers in the applied methods of stick
figures playing media aided by 14 %.
Keywords: playing method, stick media, cognitive development
e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 4. No. 2 - Tahun 2016)
PENDAHULUAN
Program pendidikan tidak terlepas
dari upaya pengembangan sumber
daya manusia yang berpotensi, kritis,
berkualitas, dan mampu bersaing
dimasa mendatang dalam bidang
pendidikan. Pengembangan potensi
sumber daya manusia harus dilakukan
sejak dini. Salah satu cara untuk
mengembangkan potensi dari usia dini
adalah melalui Lembaga Pendidikan
Anak Usia Dini. Berdasarkan Undangundang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
system Pendidikan Nasional Pasal 1
angka 14 (dalam Permendiknas 58
Tahun 2009).
Pendidikan
Anak
Usia
Dini
ditujukkan
bagi
anak-anak
usia
prasekolah dengan tujuan agar anak
dapat
mengembangkan
potensipotensinya sejak dini sehingga mereka
dapat berkembang dengan baik.
Pendidikan yang sangat mendasar, jika
pada masa tersebut anak diberikan
stimulus yang tepat maka hal itu akan
menjadi
modal
penting
bagi
perkembangan anak selanjutnya. Usia
dini merupakan usia yang sangat
menentukan
dalam
pembentukkan
karakter serta kepribadian anak. Usia
baru lahir sampai 6 tahun merupakan
masa emas yang dimiliki anak, karena
pada masa ini anak mengalami
pertumbuhan dan perkembangan yang
sangat pesat di berbagai aspek
perkembangan yang dimiliki yaitu nilainilai agama dan moral, sosial emosional
dan kemandirian, kognitif, bahasa, dan
fisik motorik anak.
Kelima aspek tersebut diberikan
rangsangan intelektual, sosial, dan
emosional sesuai dengan tingkat
usianya. Mengembangkan berbagai
potensi anak sejak dini sebagai
persiapan untuk hidup dan dapat
menyesuaikan
diri
dengan
lingkungannya. sehingga anak mampu
mengembangkan dengan lebih optimal,
salah satu aspek penting tesebut yaitu
kognitif. Perkembangan kognitif adalah
perkembangan kemampuan anak untuk
mengeksplorasi
lingkungan
karena
bertambah besarnya kordinasi dan
pengendalian motorik, maka dunia
kognitif anak berkembang pesat, makin
kreatif, bebas dan imajinatif (Jahja,
2011:185). Piaget (dalam Megawangi,
2005:8) membagi empat tahapan
perkembangan kognitif anak yaitu,
“tahap sensorimotor (usia 0-18 bulan),
tahap pre-operational (usia 18 bulan-7
tahun), tahap concrete operational (usia
8 tahun-12 tahun), dan tahap formal
operational
(usia
12
tahun-usia
dewasa)”. Berdasarkan uraian tentang
perkembangan kognitif tersebut, anak
TK berada pada tahap pra-operational
dimana kemampuan anak untuk berpikir
tentang objek/benda, kejadian atau
orang lain mulai berkembang. Anak
sudah mulai mengenal symbol (katakata, angka, gerak tubuh atau gambar)
untuk mewakili benda-benda yang ada
dilingkungannya.
Dilihat dari tahap perkembangan
kognitif anak yaitu pra-operational
secara umum sudah dapat melakukan
banyak hal, salah satunya mengacu
pada hasil penelitian yang dilakukan
oleh Jean Piaget (dalam Susanto,
2011:100) tentang intelektual, yang
menyatakan bahwa “anak usia 2-7
tahun
berada
pada
tahap
pra
operational, maka penguasaan kegiatan
berhitung pada anak usia taman kanakkanak
akan
melalui
tahapan:
pengertian, peralihan dan lambang”.
Praktek-praktek
pembelajaran
mengenal lambang bilangan untuk anak
di berbagai lembaga pendidikan anak
usia dini baik jalur formal maupun jalur
nonformal sudah sering dilaksanakan,
istilah yang sering dikenal adalah
pengembangan
kognitif.
Kegiatan
pengembangan kognitif untuk anak usia
dini agar anak mampu mengenal
berbagai pengetahuan serta memahami
konsep dasar bilangan.
e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 4. No. 2 - Tahun 2016)
Konsep bilangan yang merupakan
dasar bagi pengembangan kemampuan
matematika maupun kesiapan untuk
mengikuti pendidikan dasar (Depdiknas,
2007:1). Pembelajaran di TK terkait dengan
konsep bilangan meliputi, membuat urutan
bilangan 1-20 dengan benda-benda,
menyebutkan
urutan
bilangan
1–10,
mengenal
lambang
bilangan
1-20,
mencocokkan bilangan dengan lambang
bilangan dan menghubungkan lambang
bilangan dengan benda-benda sampai 20.
Oleh karena itu dalam pelaksanaan untuk
memahami daripada lambang bilangan
tersebut, maka pembelajaran di Taman
Kanak-Kanak dilakukan secara menarik
dan bervariasi. Mengingat pentingnya
kemampuan mengenal lambang bilangan
maka dapat diberikan melalui berbagai
macam cara. Guru juga dapat memilih
berbagai macam model, metode dan media
dalam pembelajaran yang sesuai untuk
tujuan pembelajaran dalam perkembangan
anak usia dini.
Namun kenyataanya permasalahan
perkembangan kognitif khususnya pada
kemampuan mengenal lambang bilangan di
TK Satu Atap Desa Kenderan masih
rendah, dilihat dari kurangnya media dan
sumber belajar yang digunakan untuk
menunjang pembelajaran di Taman kanakKanak Satu Atap Desa Kenderan. Pada
pengembangan
kognitif,
guru
mengintruksikan
kepada
anak
agar
mengambil buku tulis atau majalah dan
pensil masing-masing.
Berdasarkan hasil pengamatan yang
dilakukan pada tanggal 11-16 Januari 2016
di kelompok B Taman Kanak-kanak Satu
Atap Desa Kenderan pada semester II
Tahun
2015/2016,
ditemukan
permasalahan
rendahnya
tingkat
perkembangan kognitif anak khususnya
dalam kemampuan mengenal lambang
bilangan. Hal ini dibuktikan masih adanya
anak yang mendapat nilai bintang satu (*)
yang dikategorikan belum berkembang
dalam kegiatan yang diberikan guru untuk
mengenal lambang bilangan. Berdasarkan
hasil penilaian perkembangan kognitif
dalam kemampuan mengenal lambang
bilangan anak. Dari 15 orang anak di
kelompok B, satu orang anak diantaranya
mendapat bintang satu (*) yang termasuk
katagori belum berkembang, hal ini terlihat
ketika melaksanakan kegiatan membilang/
menyebut lambang bilangan 1-10, anak
masih diam dan ketika menjawab anak
masih kesulitan dalam membilang dari 110. Selain itu 10 orang anak mendapat
bintang dua (**) yang berada pada katagori
mulai berkembang. Di dalam melaksanakan
kegiatan
pembelajaran
seperti
menyebutkan lambang bilangan 1- 20 anakanak sudah mampu namun dalam
menyebutkan
urutan
bilangan
yang
ditunjukkan guru anak masih keliru anak
masih perlu bimbingan dari guru. Oleh
karena itu jumlah seluruh anak di kelompok
B, hanya empat orang anak yang
berkembang
sesuai
harapan
yaitu
mencapai bintang tiga (***) dan belum ada
yang mendapatkan bintang empat (****).
Dalam upaya meningkatkan perkembangan
kognitif khusunya mengenal lambang
bilangan anak-anak masih memerlukan
bimbingan dari gurunya.
Mengingat pentingnya kemampuan
mengenal lambang bilangan maka dapat
diberikan melalui berbagai macam cara.
Guru juga dapat memilih berbagai macam
model,
metode
dan
media
dalam
pembelajaran yang sesuai untuk tujuan
pembelajaran
dalam
perkembangan
kognitif, khusunya kemampuan mengenal
lambang bilangan. Media yang akan
menunjang pembelajaran di Taman KanakKanak dengan cara yang menarik adalah
stick angka. Stick angka merupakan media
yang menggantikan “balok angka”. Media
ini terbuat dari kayu berbentuk persegi
panjang terdiri dari 10 unit stick. Banyak
jenis kegiatan yang tidak cukup dimengerti
oleh anak apabila hanya disampaikan
dengan penjelasan verbal, tetapi perlu
penjelasan dengan cara memperlihatkan
suatu cara kerja berupa tindakan atau
gerakan.
Dalam
meningkatkan
perkembangan
kognitif
yakni
dalam
kemampuan mengenal lambang bilangan
dapat digunakan dengan metode bermain.
Menurut Bruner (dalam Yuliani 2012:32)
“bermain memotivasi anak melakukan
kegiatan dalam memecahkan masalah
melalui penemuannya sendiri”. Vygotsky
(dalam Mutiah, 2010:103) berpendapat
bahwa
“bermain
mempunyai
peran
langsung terhadap perkembangan kognisi
e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 4. No. 2 - Tahun 2016)
seorang anak”. Sehingga berdasarkan
pendapat
para
ahli
diatas
dapat
disimpulkan bahwa metode bermain adalah
cara
atau
sarana
untuk
berlatih,
mengeksploitasi dan merekayasa yang
dilakukan secara berulang-ulang dengan
menggunakan atau tanpa menggunakan
alat
untuk
memperoleh
informasi,
kesenangan dan mengembangkan daya
imajinasi dan kegiatan yang menyenangkan
dan dapat mengembangkan kemampuan
dirinya. Metode bermain ini sangat cocok
digunakan dalam proses belajar mengajar
pada Anak Usia Dini.
Menurut Agung (2012:1) “metode ialah
jalan atau cara yang harus dilalui untuk
mencapai suatu tujuan”. Sedangkan
Djamarah (1996:53) menyatakan “metode
adalah suatu cara yang dipergunakan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam kegiatan belajar mengajar metode
diperlukan oleh guru dan penggunaannya
bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai setelah pengajaran berakhir.
Seorang
guru
tidak
akan
dapat
melaksanakan tugasnya bila dia tidak
menguasai satu pun metode mengajar yang
telah dirumuskan dan dikemukakan para
ahli psikologi dan pendidikan".
Salah satu metode yang digunakan
untuk meningkatkan perkembangan kognitif
dalam kemampuan pengenalan lambang
bilangan adalah metode bermain. “Bermain
adalah kegiatan yang sangat penting bagi
pertumbuhan dan perkembangan anak.
Bermain harus dilakukan atas inisiatif anak
dan atas keputusan anak itu sendiri.
Bermain harus dilakukan dengan rasa
senang, sehingga semua kegiatan bermain
yang menyenangkan akan menghasilkan
proses belajar pada anak” (Mutiah,
2012:91). Montalalu (2005:4.3) menyatakan
“metode bermain dalam pembelajaran di TK
adalah suatu teknik penyampaian informasi
yang ditujukkan pada anak melalui alat
permainan/kegiatan
yang
dapat
memberikan kesenangan dan kenyamanan
pada anak”.
Menurut Hildayani (2007:4.9) “manfaat
bermain dalam perkembangan kognitif yaitu
melalui bermain, anak akan belajar
berbagai pengetahuan dan konsep dasar.
Pengetahuan akan konsep-konsep ini jauh
lebih mudah diperoleh melalui kegiatan
bermain”.
Masitoh (2007:9.4) menyatakan “melalui
kegiatan bermain anak dapat berlatih
menggunakan kemampuan kognitifnya
untuk memecahkan berbagai masalah
seperti kegiatan mengukur isi, mengukur
berat, membandingkan, mencari jawaban
yang berbeda dan sebagainya”.
Selain memperhatikan metode untuk
membantu
kelancaran
dalam
perkembangan kognitif dalam kemampuan
pengenalan lambang bilangan seperti yang
dipaparkan diatas sangat diperlukan
penunjang
media
atau
alat
untuk
memberikan yang berarti dan membentuk
pemahaman
anak
tentang
kegiatan
pembelajaran yang diberikan sehingga
kegiatan menjadi lebih mudah dipahami
oleh anak. Russell (dalam Zaman,
2008:4.4) menyatakan “media merupakan
saluran komunikasi”. “Media berasal dari
bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak
dari kata medium yang secara harfiah
berarti perantara, yaitu perantara sumber
pesan (a source) dengan penerima pesan
(a receiver)”. Menurut Sujiono (2007:8.6)
“media pembelajaran adalah alat yang
sangat
kuat
(powerful)
dalam
membangkitkan respons emosional seperti
ikut merasakan, simpatik, mencintai, dan
gembira”. Salah satu media yang sesuai
dengan kondisi anak usia dini sehingga
dapat diangkat dalam penelitian ini yaitu
media visual berupa media stick angka.
Media dalam pengertian media stick
angka akan dijelaskan pengertian stick dan
pengertian angka. Selanjutnya pengertian
stick angka sebagai kesatuan arti. Dalam
kamus bahasa Inggris-Indonesia, stick
diartikan sebagai kata benda yang berarti
tongkat, batang, atau potongan. Sedangkan
angka adalah simbol untuk hitungan
dengan
simbol
pokok
yaitu
0,1,2,3,4,5,6,7,8,dan
9.
Stick
angka
merupakan bagian dari pengertian tersebut
stick angka dapat diartikan sejumlah stick
yang bertuliskan symbol-simbol angka pada
masing masing stick. Menurut Slamet
Suyanto (2005:5) “angka adalah symbol
dari kuantitas, anak bisa menghubungkan
antar banyaknya benda dengan symbol
angka”. Angka 1-10 merupakan symbol
matematis dari banyaknya benda karena
e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 4. No. 2 - Tahun 2016)
pada awalnya anak tidak mengetahui
bahwa angka tersebut merupakan symbol
dari banyaknya benda
Berdasarkan penjelaskan diatas Stick
angka merupakan media yang terbuat dari
potongan kayu dan diberikan symbol-simbol
berupa angka. Selain itu media Stick angka
ini adalah media yang menggantikan “balok
angka”. Media ini terbuat dari kayu
berbentuk persegi panjang terdiri dari 10
unit stik. Setiap segmen warna merah dan
biru mewakili jumlah 1 balok. Balok pertama
yang mempunyai ukuran terpendek adalah
merah. Balok kedua adalah dua kali ukuran
balok yang pertama dengan setengah balok
berwarna
merah
dan
setengahnya
berwarna biru. Balok ketiga adalah tiga kali
ukuran pertama dan dibagi menjadi tiga
bagian, yang pertama berwarna merah, biru
dan merah. Semua batang lainnya dibagi
dengan cara yang sama dengan warna
merah dan biru. Bagian pertama selalu
berwarna merah. Begitu seterusnya sampai
pada balok nomor 10.
Sedangkan angka angka pada balok juga
terbuat dari kayu yang terdiri dari angka 1
sampai 10. Dalam hal ini karena untuk
menunjang
kreativitas
guru
dalam
pembuatan media yang edukatif serta tidak
memerlukan biaya yang mahal, maka
peneliti mengganti bahan balok dengan
bahan stick yang mudah di cari dan
digunakan. Oleh sebab itu, peneliti
menyebut media edukatif ini sebagai “stick
angka”.
Berdasarkan uraian tersebut maka
dilakukan suatu penelitian tindakan kelas
yang berjudul Penerapan Metode Bermain
Berbantuan Media Stick Angka untuk
Meningkatkan Perkembangan Kognitif Anak
Kelompok B di TK Satu Atap Desa
Kenderan Kecamatan Tegallalang Tahun
Pelajaran 2015/2016.
Atas dasar penentuan latar belakang
dan identifikasi masalah di atas, maka
peneliti dapat mengambil perumusan
masalah
sebagai
berikut.
Apakah
penerapan metode bermain berbantuan
media stick angka dapat meningkatkan
perkembangan kognitif dalam kemampuan
pengenalan lambang bilangan pada anak
kelompok B di TK Satu Atap Desa
Kenderan Kecamatan Tegallalang Tahun
Pelajaran 2015/2016?
Berdasarkan
rumusan
masalah
sebagaimana telah dipaparkan di atas,
maka tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut. Untuk mengetahui peningkatan
perkembangan kognitif dalam kemampuan
pengenalan lambang bilangan setelah
diterapkan metode bermain berbantuan
media stick angka pada anak kelompok B di
TK Satu Atap Desa Kenderan Kecamatan
Tegallalang Tahun Pelajaran 2015/2016.
METODE
Penelitian ini dilaksanakan di TK Satu
Atap Desa Kenderan pada Semester II
Tahun Pelajaran 2015/2016 pada anak
kelompok B. Subjek penelitian ini sebanyak
15 orang anak dengan 9 orang anak
perempuan dan 6 orang anak laki-laki.
Penelitian ini tergolong jenis Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). Agung (2012:2)
menyatakan “PTK dapat didefinisikan
sebagai suatu bentuk penelitian yang
bersifat
reflektif
dengan
melakukan
tindakan-tindakan tertentu agar dapat
memperbaiki dan meningkatkan praktekpraktek pembelajaran di kelas secara lebih
profesional”. Menurut Hopkins (dalam
Mansur, 2009:8) PTK adalah suatu bentuk
kajian yang bersifat reflektif, yang dilakukan
oleh pelaku tindakan untuk meningkatkan
kemantapan
rasional
dari
tindakantindakannya dalam melaksanakan tugas
dan memperdalam pemahaman terhadap
kondisi dalam praktik pembelajaran.
Berdasarkan definisi di atas, dapat di
simpulkan bahwa penelitian tindakan kelas
merupakan
suatu
tindakan
yang
dimunculkan di kelas untuk memperbaiki
praktik pembelajaran guna meningkatkan
mutu pembelajaran.
Penelitian ini direncanakan sebanyak
dua
siklus,
tetapi
tidak
menutup
kemungkinan
dilanjutkan
kesiklus
berikutnya apabila belum memenuhi target
penelitian.
Masing-masing siklus terdiri
dari empat tahapan yaitu perencanaan
tindakan,
pelaksanaan
tindakan,
pengamatan/evaluasi dan refleksi. Model
penelitian tindakan kelas (PTK) dapat di
gambarkan sebagai berikut.
e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 4. No. 2 - Tahun 2016)
observasi adalah “suatu cara memperoleh
data
dengan
jalan
mengadakan
pengamatan dan pencatatan” (Agung,
2012:61).
Gambar 1. Rancangan Penelitian Tindakan
Kelas Kemis & Tagent (Arikunto
dalam Deka, 2013)
Pada tahap perencanaan tindakan
dilakukan kegiatan, menyamankan persepsi
dengan guru mengenai penerapan metode
bermain berbantuan media menara angka,
menyiapkan materi pelajaran yang sesuai
dengan RKH. Menyiapkan media menara
angka yang di gunakan sesuai dengan
tema yang diajarkan. Menyusun instrumen
penelitian yaitu format penilaian observasi.
Pemilihan metode pengumpulan data
bergantung pada sifat objek dan sumber
data. Suatu data atau informasi yang
bersifat kasat mata, dapat dilihat, diraba,
suatu proses kejadian, maka dapat direkam
dengan
metode
observasi
(Agung,
2014:20). Pengumpulan data dalam suatu
penelitian agar memperoleh data yang
akurat dan dapat dipertanggungjawabkan
diperlukan suatu metode tertentu. Metode
pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah
metode
observasi.
Metode
Metode observasi digunakan dalam
penelitian ini untuk mengumpulkan data
tentang perkembangan kognitif dalam
kemampuan
pengenalan
lambang
bilangan,
pada
saat
proses
pembelajaran
berlangsung
menggunakan
metode
bermain
berbantuan media menara angka.
Observasi dilakukan dalam penelitian ini
pada saat pelaksanaan tindakan pada
masing-masing
siklus
dengan
menggunakan instrumen penelitian
berupa lembar observasi. Setiap
kegiatan yang diobservasi dikatagorikan
kedalam kualitas yang sesuai dengan
pedoman pada Permendiknas No.58
Tahun 2009 yaitu, (1) bintang («) belum
berkembang, (2) bintang (««) mulai
berkembang, (3) bintang («««)
berkembang sesuai harapan, dan (4)
bintang (««««) berkembang sangat
baik.
Berikut ini kisi-kisi instrumen penelitian
penerapan metode bermain berbantuan
media stick angka untuk meningkatkan
perkembangan kognitif dalam kemampuan
pengenalan lambang bilangan.
Tabel 01. Kisi-kisi Instrumen perkembangan kognitif dalam kemampuan pengenalan lambang
bilangan
Capaian Perkembangan
Indikator
1. Menyebutkan
1. Membilang/menyebut urutan bilangan dari 1-10
lambang
2. Mengenal lambang bilangan 1-20
bilangan
3. Membuat urutan bilangan 1-20 dengan benda-benda
2. Mencocokkan
4. Mencocokan bilangan dengan lambang bilangan
bilangn dengan
5. Menghubungkan/ memasangkan lambang bilangan dengan
lambang
benda-benda sampai 20
bilangan
(Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 58, Tahun 2009)
Setelah data dalam penelitian terkumpul
maka selanjutnya dilakukan analisis data.
Dalam menganalisis data ini di gunakan
yaitu metode analisis statistik deskriptif dan
metode deskriptif kuantitatif. Kedua jenis
metode analisis data tersebut dijelaskan
sebagai berikut.
Data peningkatan perkembangan kognitif
dalam kemampuan pengenalan lambang
bilangan dianalisis dengan menggunakan
metode analisis statistis deskriptif. “Metode
e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 4. No. 2 - Tahun 2016)
analisis statistik deskriptif ialah suatu cara
pengolahan data yang dilakukan dengan
jalan menerapkan rumus-rumus statistik
deskriptif seperti: distribusi frekuensi, grafik,
angka rata-rata, median, modus, mean dan
standar deviasi untuk menggambarkan
suatu objek atau variabel tertentu sehingga
di peroleh kesimpulan umum” (Agung,
2014:110).
Penerapan metode analisis statistik
deskriptif ini, data yang diperoleh dari hasil
penelitian dianalisis dan disajikan ke dalam
(a) tabel distribusi frekuensi, (b) menghitung
modus, (c) menghitung median, (d)
menghitung angka rata-rata (mean), (e)
menyajikan data ke dalam grafik polygon.
Metode analisis deskriptif kuantitatif
digunakan
untuk
mengukur
tinggi
rendahnya perkembangan kognitif dalam
kemampuan pengenalan lambang bilangan
pada anak yang dikonversikan ke dalam
Penilaian Acuan Patokan (PAP) skala lima.
Tabel 02. Pedoman Konversi Skala Lima
Persentase
90-100
80-89
65-74
55-64
0-54
Kriteria Perkembangan Kognitif dalam Kemampuan
Pengenalan Lambang Bilangan
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
Kriteria keberhasilan pada penelitian ini
adalah adanya peningkatan perkembangan
kognitif dalam kemampuan pengenalan
lambang bilangan pada anak kelompok B di
TK Satu Atap Desa Kenderan Kecamatan
Tegallalang Tahun Pelajaran 2015/2016.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian
tindakan
kelas
ini
dilaksanakan pada anak kelompok B
Semester II di TK Satu Atap Desa
Kenderan dengan jumlah sebanyak 15
anak yang terdiri dari 9 perempuan dan 6
laki-laki. Penelitian ini dilaksanakan dalam
dua
siklus. Kegiatan
penelitian
ini
dilaksanakan dari tanggal 21 April sampai 4
Juni 2016. Pada siklus I dilaksanakan
selama empat minggu dengan 21 kali
pertemuan.Terdiri dari satu kali pertemuan
untuk sosialisasi awal dengan guru, terkait
penelitian yang akan dilaksanakan, 15 kali
pertemuan untuk pembelajaran selama tiga
minggu, dan 5 kali evaluasi pada minggu
keempat. Sedangkan pada siklus II
dilaksasanakan selama dua minggu dengan
10 kali pertemuan. Terdiri dari 5 kali
pertemuan pada minggu pertama untuk
pembelajaran dan 5 kali pertemuan untuk
evaluasi akhir pada minggu kedua. Secara
umum pelaksanaan proses pembelajaran
didalam kelas selama penelitian ini telah
berlangsung sesuai dengan rencana
kegiatan harian (RKH) yang telah disusun
sebelumnya. Data yang dikumpulkan
adalah mengenai peningkatan kemampuan
pengenalan
lambang
bilangan
menggunakan metode bermain dengan
bantuan media stick angka. Adapun data
yang dimaksud yaitu berupa data hasil
observasi dari kemampuan pengenalan
lambang bilangan anak melalui penerapan
metode bermain berbantuan media stick
angka. Hasil analisis data penelitian ini
dipaparkan sebagai berikut.
frekuensi (f)
6
4
2
0
12
13
14
15
16
Skor (X)
Grafik 01. Data Perkembangan Kognitif
dalam kemampuan pengenalan
lambang bilangan pada anak
TK Satu Atap Desa Kenderan
pada Siklus I
Berdasarkan perhitungan dan grafik
polygon di atas terlihat Mo < Md < M, (13 <
14 < 14,2), sehingga dapat disimpulkan
e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 4. No. 2 - Tahun 2016)
kegiatan sehingga anak lebih memahami
kegiatan pembelajaran yang diberikan guru.
Siklus II dilakukan sama seperti siklus
I. Data perkembangan
kognitif dalam
kemampuan pengenalan lambang bilangan
pada penelitian siklus II disajikan dalam
bentuk pertama tabel distribusi frekuensi,
kedua menghitung Modus (Mo), ketiga
menghitung
Median
(Me),
keempat
menghitung Mean (M), kelima menyajikan
data pada grafik polygon dan keenam
membandingkan rata-rata atau Mean
dengan model PAP skala lima.
6
frekuensi (f)
bahwa sebaran data aspek perkembangan
kognitif dalam kemampuan pengenalan
lambang bilanga pada Siklus I merupakan
kurva juling positif. Dengan demikian dapat
diinterpretasikan
bahwa
skor
perkembangan kognitif dalam kemampuan
pengenalan lambang bilangan pada anak
kelompok B semester II di TK Satu Atap
Desa
Kenderan
Tahun
Pelajaran
2015/2016 cenderung rendah.
Berdasarkan rata-rata persentase, nilai
M% pada siklus I sebesar 71,3% yang
dikonversikan ke dalam PAP skala lima,
seperti yang terlihat pada tabel 02 berada
pada tingkat penguasaan 65-79% yang
berarti bahwa perkembangan kognitif dalam
pengenalan lambang bilangan pada anak
berada pada kriteria sedang.
Adapun kendala-kendala yang dihadapi
peneliti saat penerapan siklus I adalah
sebagai berikut. Pada pertemuan awal,
media stick angka yang digunakan terbatas
karena
kurangnya
waktu
dalam
mempersiapkan media, sehingga tidak
semua anak dapat melakukan kegiatan
dengan maksimal.Banyak anak yang
kurang terfokus pada kegiatan yang
dilaksanakan dikarenakan guru kurang
membimbing dan mendampingi anak saat
proses pembelajaran berlangsung sehingga
suasana kelas menjadi gaduh.Kemampuan
anak dalam mengenal lambang bilangan
dalam satu kelas masih belum merata, ada
anak
yang
mempunyai
tingkatan
kemampuan lebih akan tetapi ada juga
yang masih rendah.
Adapun solusi yang bisa dilakukan
untuk mengatasi kendala-kendala di atas
adalah
sebagai
berikut.Menambahkan
media stick angka pada saat kegiatan
pembelajaran agar kegiatan menjadi
optimalMembimbing dan mendampingi
anak dalam proses pembelajaran serta
memberikan reward untuk memotivasi anak
agar
bisa
terfokus
pada
kegiatan
pembelajaran dengan memberikan nilai.
Nilai yang diberikan disesuaikan dengan
kemampuan anak dalam melaksanakan
kegiatan
pembelajaran
yang
diberikan.Memotivasi dan membimbing
anak yang kemampuannya masih rendah
dengan cara menjelaskan kembali tahaptahapan yang akan diterapkan dalam
4
2
0
16
17
18
19
20
Skor (X)
Grafik 02. Data Perkembangan Kognitif
dalam
kemampuan
pengenalan
lambang bilangan pada anak TK Satu
Atap Desa Kenderan pada Siklus II
Berdasarkan perhitungan dan grafik
polygon di atas terlihat Mo > Md >M, (19 >
18 > 17,1), sehingga dapat disimpulkan
bahwa sebaran data aspek perkembangan
kognitif dalam kemampuan pengenalan
lambang bilanga pada Siklus II merupakan
kurva juling negatif. Dengan demikian dapat
diinterpretasikan
bahwa
skor
perkembangan kognitif dalam kemampuan
pengenalan lambang bilangan pada anak
kelompok B semester II di TK Satu Atap
Desa
Kenderan
Tahun
Pelajaran
2015/2016 cenderung tinggi. Nilai M% =
85,3% yang dikonversikan ke dalam PAP
skala lima, seperti yang terlihat pada tabel
02 berada pada tingkat penguasaan 8089% yang berarti bahwa perkembangan
kognitif anak berada pada kriteria tinggi.
Adapun temuan-temuan yang diperoleh
selama tindakan pelaksanaan siklus II
adalah sebagai berikut. Secara umum
proses pembelajaran dapat berjalan sesuai
dengan rencana kegiatan harian yang telah
direncanakan,
karena
media
yang
disediakan sudah maksimal sehingga
e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 4. No. 2 - Tahun 2016)
peningkatan perkembangan kognitif dalam
kemampuan pengenalan lambang bilangan
yang diharapkan dapat tercapai. Hal ini
terlihat dari jumlah anak yang mendapat
perolehan bintang empat (««««)) pada
siklus II lebih banyak. Anak yang awalnya
kurang aktif dalam mengikuti proses
kegiatan pembelajaran menjadi aktif dalam
kegiatan pembelajaran karena media stick
angka yang disediakan sudah sesuai
dengan jumlah anak. Pemberian motivasi
pada anak selalu diberikan apabila ada
anak yang belum bisa mengerjakan tugas
yang diberikan pada saat kegiatan.
Pemberian reward juga dilakukan bagi anak
yang
mampu
melakukan
dan
menyelesaikan
tugasnya
dengan
baik.Secara umum proses pembelajaran
dengan menerapkan metode bermain
dengan berbantuan media stick angka
untuk meningkatkan perkembangan kognitif
dalam kemampuan pengenalan lambang
bilangan sudah berjalan dengan baik, hal ini
terlihat dari adanya peningkatan rata-rata
nilai
perkembangan
kognitif
dalam
kemampuan pengenalan lambang bilangan
dari siklus I ke siklus II, Namun ada
beberapa kendala yang terjadi pada saat
penelitian siklus II yaitu waktu penerapan
yang kurang lama, beberapa anak masih
perlu bimbingan karena pada saat
pelaksanaan pembelajaran jarang sekolah.
Sehingga
perlu
dilanjutkan
kesiklus
berikutnya agar presentase penilaian
kemampuan pengenalan lambang bilangan
meningkat.
Berdasarkan hasil analisis statistik
deskriptif dan analisis deskriptif kuantitatif
terhadap
peningkatan
kemampuan
pengenalan lambang bilangan dengan
penerapan metode bermain berbantuan
media stick angka pada anak kelompok B
di TK Satu Atap Desa Kenderan diperoleh
rata-rata
presentase
kemampuan
pengenalan lambang bilangan pada siklus I
sebesar 71,3%, dan rata-rata presentase
kemampuan pengenalan lambang bilangan
pada siklus II sebesar 85,3%. Hal ini
menunjukkan adanya peningkatan rata-rata
presentase hasil belajar kemampuan
pengenalan lambang bilangan anak dari
siklus I ke siklus II sebesar 14%.
Terjadinya peningkatan perkembangan
kognitif dalam kemampuan pengenalan
lambang
bilangan
dalam
Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) disebabkan oleh
rasa tertarik anak pada metode dan media
pembelajaran yang disajikan oleh guru
sehingga kemampuan anak khususnya
dalam perkembangan kognitif dalam
kemampuan pengenalan lambang bilangan
semakin
meningkat
dan
kegiatan
pembelajaran mencapai hasil yang optimal.
Hal ini didukung oleh teori Piaget
(dalam Handayani, 2012) menyebutkan ciriciri perkembangan kognitif anak yaitu
“berada pada periode praoperasional (2-7
tahun)
pada
kemampuan
ini
pula
kemampuan
mengingat,
terutama
mengenal
dan
mengingat
kembali,
mengalami
kemajuan
pesat”.
Perkembangan
kognitif
merupakan
kemampuan untuk mengingat, dengan kata
lain anak belum memiliki kemampuan untuk
berpikir secara kritis tentang apa yang ada
disekitar lingkungan anak. Pada fase ini
berpikir simbolik dan bahasa mulai jelas
terlihat untuk menggambarkan objek dan
kejadian. Fase ini menunjukkan bahwa cara
berpikir anak belum menyerupai cara
berpikir orang dewasa, pada penelitian ini
proses pembelajaran dalam kegiatan
pengenalan lambang bilangan difasilitasi
dengan media menara angka. Melalui
media stick angka anak dapat bereksplorasi
dengan simbol lambang bilangan yang
terdapat pada media stick angka sehingga
dapat mempermudahkan anak dalam
mengetahui bentuk lambang bilangan.
Media stick angka yang dibuat menarik
merupakan daya tarik tersendiri bagi anak.
Hal
ini
menyebabkan
anak
dapat
mengetahui bagaimana cara menulis dan
membuat lambang bilangan yang nantinya
dapat digunakan anak dalam memasuki
pendidikan dasar.
Menurut Hildayani (2007:4.9) “manfaat
bermain dalam perkembangan kognitif yaitu
melalui bermain, anak akan belajar
berbagai pengetahuan dan konsep dasar.
Pengetahuan akan konsep-konsep ini jauh
lebih mudah diperoleh melalui kegiatan
bermain”.
Metode bermain adalah suatu cara
yang digunakan seorang guru dalam proses
pembelajaran dimana anak melakukan
permainan untuk memperoleh pengertian
atau konsep tertentu, melalui kegiatan
e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 4. No. 2 - Tahun 2016)
bermain dapat memberikan kesenangan
atau kepuasan pada anak yang bersifat
nonserius. Hal ini sependapat dengan
Montalalu (2008:4.3) menyatakan “metode
bermain dalam pembelajaran di TK adalah
suatu teknik penyampaian informasi yang
ditujukkan
pada
anak
melalui alat
permainan/kegiatan
yang
dapat
memberikan kesenangan dan kenyamanan
pada anak”.
Penerapan metode bermain dalam
penelitian ini dibantu dengan media stick
angka. Burn (dalam Mutiah, 2010:160)
menyatakan
“memberi
penguasaan
masing-masing
kelompok
matematika
melalui tingkat pemahaman konsep yaitu
anak akan memahami konsep melalui
pengalaman
bekerja/bermain
dengan
benda nyata”. Media stick angka dapat
digunakan untuk melatih anak dalam
pengenalan lambang bilangan. Hal ini
terlihat ketika anak melaksanakan kegiatan
pembelajaran dengan metode bermain
berbantuan media stick angka anak akan
mengenal lambang bilangan secara nyata
dengan melihat berbagai lambang bilangan
yang terdapat pada stick angka selain itu
anak mengenal banyak hal secara mandiri
dan bertanggung jawab atas kegiatannya
selain itu akan merangsang ide anak
sehingga perkembangan kognitif dalam
kemampuan pengenalan lambang bilangan
pada anak akan berkembang sesuai tahap
perkembangan anak, menarik minat anak
untuk mengikuti kegiatan pembelajaran
karena media tersebut divariasikan sesuai
dengan kegiatan pembelajaran.
Penelitian ini memiliki kekurangan yaitu
pada peningkatan kemampuan pengenalan
lambang bilangan menggunakan metode
bermain berbantuan media stick angka
dalam penelitian ini belum mencapai hasil
yang optimal. Penelitian ini mengalami
peningkatan dari kategori sedang menjadi
tinggi, namun belum mencapai kategori
sangat tinggi. Hal tersebut dikarenakan oleh
keterbatasan waktu dan tenaga dari pihak
sekolah. Waktu yang diberikan disekolah
terhambat dengan datangnya tahun ajaran
baru.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan yang diuraikan pada bab IV
dapat
disimpulkan
bahwa
terjadi
peningkatan perkembangan kognitif dalam
kemampuan pengenalan lambang bilangan
setelah
diterapkan
metode
bermain
berbantuan media stick angka pada anak
kelompok B di TK Satu Atap Desa
Kenderan Tahun Pelajaran 2015/2016. Hal
ini dapat dilihat dari adanya peningkatan
perkembangan kognitif dalam kemampuan
pengenalan lambang bilangan pada setiap
siklus.
Berdasarkan
pelaksanaan
pembelajaran siklus I, dapat diketahui
pencapaian perkembangan kognitif dalam
kemampuan pengenalan lambang bilangan
sebesar 71,3% yang berada pada kategori
sedang dan menjadi sebesar 85,3% pada
siklus II yang berada pada kategori tinggi.
Dengan demikian penerapan metode
bermain berbantuan media stick angka
dapat meningkatkan perkembangan kognitif
dalam kemampuan pengenalan lambang
bilangan pada anak kelompok B semester II
di TK Satu Atap Desa Kenderan Tahun
Pelajaran 2015/2016.
Berdasarkan hasil pembahasan dalam
penelitian ini, dapat dikemukakan beberapa
saran sebagai berikut.Kepada Kepala TK,
disarankan agar dapat menciptakan kondisi
belajar
yang
memadai
dengan
memperhatikan
fasilitas
dan
sarana
prasarana
sekolah
yang
menunjang
khusunya dalam pembelajaran.Kepada
guru, disarankan lebih kreatif, inovatif dan
aktif
dalam
menyiapkan
media
pembelajaran
dan
memilih
metode
pembelajaran yang disesuaikan dengan
tema pembelajaran, sehingga anak lebih
tertarik dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran dan suasana pembelajaran
akan menyenangkan. Kepada mahasiswa
lulusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak
Usia Dini, agar selalu inovatif dalam hal
menerapkan
metode
pembelajaran
sehingga
dapat
dipergunakan
untuk
meningkatkan hasil belajar anak. Kepada
peneliti lain, perlu menyempurnakan
penelitian ini, karena keterbatasan waktu
menjadi permasalahan di siklus I dan II,
sehingga
pencapaian perkembangan
kognitif dalam kemampuan pengenalan
lambang bilangan dalam penelitian ini baru
e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 4. No. 2 - Tahun 2016)
tercapai pada kriteria tinggi. Peneliti lain
diharapkan memperhatikan kekurangan
dalam penelitian ini seperti media yang
digunakan masih terbatas, kegiatan yang
diberikan masih kurang bervariasi. Selain
itu diharapkan, kepada peneliti lain lebih
membimbing dan memotivasi anak pada
saat kegiatan pembelajaran sehingga dapat
mengoptimalkan
pembelajaran
dalam
bidang perkembangan kognitif khususnya
dalam kemampuan pengenalan lambang
bilangan dengan menggunakan metode
serta media pembelajaran yang tepat agar
tercapai hasil yang optimal.
Mansur, Muslic. 2009. Melaksanakan PTK
itu Mudah (Classroom Action
Research). Jakarta: Sinar Grafika
Offset.
DAFTAR RUJUKAN
Agung, A.A. Gede. 2012. Metodologi
Penelitian Pendidikan. Singaraja:
Fakultas Ilmu Pendidikan Undiksha
Singaraja.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia Nomor 58 Tahun
2009, tentang Standar Pendidikan
Anak
Usia
Dini.
Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional
RI.
Agung, A. A. Gede. 2014. Metodelogi
PenelitianPendidikan.Yogyakarta
Singaraja :Undiksha
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2012. Penelitian
Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi
Aksara
Djamarah, & Aswan Zain. 1996. Strategi
Belajar Mengajar. Jakarta: PT
Renika Cipta.
Handayani,
S.
2012.
Peningkatan
Kemampuan
Berhitung
Anak
Melalui Permainan Ular Tangga di
TK Aisyiyah Simpang IV Agam.
Tersedia
pada
http://download.portalgaruda.org/ar
ticle.php?article=100825&val=1492
.
(Diakses pada tanggal 12
Februari 2014)
Hildayani, Rini, dkk. 2007.
Perkembangan
Anak.
Universitas Terbuka.
Jahja,
Yudrik.
2011.
Perkembangan.
:Kencana
Psikologi
Jakarta:
Psikologi
Jakarta
Masitoh, dkk. 2007. Strategi Pembelajaran
TK. Jakarta: Universitas Terbuka.
Montalalu, dkk. 2005. Bermain dan
Permainan
Anak.
Jakarta:
Universitas Terbuka.
Mutiah, Diana. 2012. Psikologi Bermain
Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Sujiono, Yuliani, Nurani, dkk. 2007. Metode
Pengembangan Kognitif. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang
Sistem
Pendidikan
Nasional.
Jakarta:
Departemen
Pendidikan Nasional RI.
Zaman, Badru, dkk. 2008. Media dan
Sumber
Belajar
TK.
Jakarta:
sUniversitas Terbuka.
Download