5.1 Simpulan PENUTUP

advertisement
BAB5
PENUTUP
5.1 Simpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh growth, intensitas aset,
intensitas tenaga kerja, dan ukuran perusahaan terhadap cost stickiness perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, baik secara simultan maupun
parsial. Berdasarkan hasil penelitian, hasil analisa, dan pembahasan yang telah
dikemukakan maka dapat diambil simpulan sebagai berikut:
2
1. Hasil analisa koefisien determinasi (R ) dari model analisis data diperoleh nilai
0,507. Hal ini berarti besarnya pengaruh growth, intensitas aset, intensitas
tenaga kerja, dan ukuran perusahaan terhadap cost stickiness sebesar 50, 7%,
sisanya 49,3% dipengaruhi oleh variabellain.
2. Dari hasil uji F dengan tingkat signifikan 0,000. Karena memiliki signifikansi
lebih kecil dari a (0,05) yaitu sebesar 0,000 menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh secara simultan antara growth, intensitas aset, intensitas tenaga kerja,
dan ukuran perusahaan terhadap cost stickiness.
3. Hasil uji t dengan tingkat signifikan 5%, pengaruh tiap-tiap variabel adalah
sebagai berikut:
a. Hasil uji t menunjukkan bahwa untuk variable growth mempunyai tingkat
signifikansi sebesar 0,704 yang lebih besar dari 0,05. Hasil regresi
menunjukkan koefisien regresi b3 sebesar -0,038. Koefisien regresi b3
bertanda negatif dan tidak signifikan, menunjukkan bahwa growth tidak
61
62
berpengaruh signifikan terhadap cost stickiness. Hal tersebut tidak sesuai
dengan hipotesis penelitian. Hasil ini sesuai dengan penelitian sebelumnya
oleh He et al. (2010) bahwa growth (pertumbuhan ekonomi) tidak
berpengaruh positif signifikan terhadap cost stickiness. Manajer akan
menurunkan biaya PA&U ketika penjualan bersih mengalami penurunan.
Peningkatan kekayaan pemegang saham melalui peningkatan laba
perusahaan digunakan manajer untuk menanggapi signal pertumbuhan
ekonomi yang meningkat akan memberi harapan pada investor adanya
prospek baik dalam investasi.
b. Hasil uji t menunjukkan menunjukkan intensitas aset mempunyai tingkat
signifikansi sebesar 0,546 yang lebih besar dari 0,05. Hasil regresi
menunjukkan koefisien regresi b4 sebesar 0,101. Koefisien regresi b4
bertanda positif dan tidak signifikan. Variasi biaya PA&U ketika penjualan
bersih mengalami kenaikan lebih kecil daripada ketika penjualan bersih
mengalami penurunan. Dengan demikian biaya pemasaran, administrasi,
dan umum (PA&U) ketika intensitas aset meningkat tidak bersifat sticky.
Hal tersebut tidak sesuai dengan hipotesis penelitian. Kinetja perusahaan
yang menurun, tingkat kepemilikan perusahaan oleh manajemen yang
rendah, jumlah kewajiban yang tinggi, dan jumlah segmen perusahaan yang
lebih banyak akan meningkatkan kecenderungan manajemen untuk
melakukan penjualan aset. Perusahaan dengan kinerja yang mengecewakan
cenderung melakukan likuidasi sebagai sarana untuk mentransfer aset ke
penggunaan yang lebih bermanfaat (Loh dan Rathinasamy, 1997).
63
c. Hasil uji t menunjukkan variabel intensitas tenaga kerja, mempunyai tingkat
signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Besarnya koefisien
regresi untuk variabel intensitas tenaga kerja adalah -0,087. Variasi biaya
PA&U ketika penjualan bersih mengalami kenaikan lebih besar daripada
ketika penjualan bersih mengalami penurunan. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa intensitas tenaga kerja signifikan berpengaruh positif
terhadap cost stickiness. Hasil ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Anderson et al. (2003) bahwa perusahaan tidak akan serta
merta melakukan pemutusan hubungan kerja ketika penjualan bersih
mengalami penurunan.
d. Hasil uji t menunjukkan ukuran perusahaan mempunyai tingkat signifikansi
sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Besarnya koefisien regresi untuk
variabel ukuran perusahaan adalah -0,044. Hal ini berarti bahwa variabel
ukuran perusahaan signifikan berpengaruh positif terhadap cost stickiness.
Perusahaan kecil memiliki akses terhadap modal lebih terbatas daripada
perusahaan besar (Beck et al, 2005). Terbatasnya akses terhadap modal
dapat memaksa perusahaan-perusahaan kecil untuk menghilangkan sumber
daya yang sebelumnya digunakan secepat turunnya penjualan, karena biaya
yang berkaitan dengan kelebihan kapasitas produksi lebih mempererat
kendala modal. Perusahaan kecil umumnya memiliki operasi kurang
kompleks, dan lebih mudah untuk memantau manajer (Eisenberg et al.,
1998). manajer perusahaan kecil cenderung memiliki kepentingan yang
64
sejalan dengan pemegang saham yaitu memaksimalkan kekayaan pemegang
saham melalui peningkatan laba.
5.2 Implikasi
Penelitian ini menunjukkan adanya perilaku biaya cenderung bersifat
sticky dalam arti bahwa ketika tingkat perubahan aktivitas dengan jumlah
yang sama, biaya lebih meningkat ketika aktivitas meningkat dibanding
penurunan biaya ketika aktivitas menurun.
Perilaku biaya berhubungan dengan keputusan manajer menghadapi
ketidakpastian permintaan di masa mendatang. Biaya menyesuaikan dengan
perubahan volume sumber daya yang sudah dipesan manajer, sedangkan
volume sumber daya dipengaruhi permintaan yang fluktuatif. Kekakuan biaya
dapat diverifikasi dan dikendalikan. Manajer dapat menilai penyebab adanya
kekakuan biaya dengan mengamati sensitivitas biaya ketika terjadi
pengurangan volume. Manajer dapat m
\eningkatkan sensitivitas biaya untuk fluktuasi volume dengan mengambil
keputusan kontrak sumber daya yang berkaitan dengan biaya penyesuaian.
Sehingga dengan adanya penelitian ini, manajer perlu hati-hati dalarn
perencanaan pesanan sumber daya dan mempertimbangkan pengaruh
keputusan yang telah dibuat dengan perilaku biaya yang bersifat sticky.
5.3 Keterbatasan dan Saran
1. Dalam penelitian ini, koefisien determinasi yang dihasilkan 50, 7%,
sedangkan sisanya yaitu sebesar 49,3 %, menunjukkan masih ada faktor-
65
faktor lain yang mempengaruhi cost stickiness. Penelitian mendatang
sebaiknya mempertimbangkan faktor-faktor lain yang mempengaruhi cost
stickiness. Misalnya, tingkat inflasi dan suku bunga.
2. Peneliti menggunakan perusahaan manufaktur sebagai objek penelitian
karena salah satu variabel dalam penelitian ini adalah intensitas tenaga
keija. Perusahaan manufaktur menyerap sebagian besar tenaga keija di
Indonesia yang mendukung pengukuran variabel penelitian. Penelitian
selanjutnya hendaknya memperluas objek penelitian. Misalnya, penelitian
selanjutnya menggunakan variabel tingkat suku bunga dengan objek
penelitian yaitu, perusahaan keuangan yang cenderung dipengaruhi oleh
perubahan tingkat suku bunga.
3. Periode pengamatan dalam penelitian ini tidak dibedakan menjadi
pengamatan pada periode sebelum dan sesudah teijadi krisis ekonomi.
Pada penelitian mendatang diharap memperpanjang waktu pengamatan
dengan membagi periode pengamatan yaitu, pada periode sebelum dan
sesudah terjadi krisis ekonomi. Hal tersebut dapat digunakan untuk
mengetahui konsistensi dari
pengaruh
tersebut terhadap cost stickiness.
variabel-variabel
independen
Download