penanda kata kerja bahasa inggris sebagai suatu

advertisement
PENANDA KATA KERJA BAHASA INGGRIS SEBAGAI SUATU
PREDIKTOR UCAPAN YANG AKURAT: TINJAUAN KASUS
PENANDA KATA KERJA „-FY‟
Alim Sukrisno
Dosen Bahasa Inggris di Jurusan Bahasa Inggris
Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang
[email protected]
Abstrak
Makalah ini mungulas ejaan bahasa Inggris dalam kaitannya dengan ucapan segmental dan
suprasegmentalnya. Hubungan yang resiprokal antara ejaan bahasa Inggris dan ucapannya
sebagian besar bersifat arbitrer, maka dari itu tidak bisa ditebak. Namun, kajian yang kebih teliti
terhadap penanda-penanda kata-kerja bahasa Inggris tertentu, salah satunya ialah penanda katakerja ‗-fy‘ menunjukkan bahwa realisasi ucapannya sangat mudah ditebak. Pertama, akhiran ‗-fy‘
untuk semua kata- kerja bahasa Inggris harus diucapkan sebagai [-faI]. Kedua, semua kata-kerja
bahasa Inggris yang berakhir dengan ‗-fy‘ harus diberi tekanan pada tiga sukukata dihitung dari
sukukata terakhir. Perkecualian kecil memang ada, tapi ketepatan yang tinggi telah teruji. Oleh
karena tingkat prediksibilitas ucapannya yang sangat tinggi (<98.82%), penanda kata kerja ‗-fy‘
dapat dijadikan suatu prediktor ucapan yang akurat. Oleh sebab itu, para guru dan pembelajar
bahasa Inggris dapat memakai hasil kajian ini untuk memperbaiki ucapan bahasa Inggris mereka.
Kata kunci: ucapan, segmental, suprasegmental, tekanan, akurat, predictor
PENDAHULUAN
Banyak penutur asing bahasa Inggris, misalnya orang Indonesia, memperagakan kefasihan
bilamana mereka berbicara dalam bahasa Inggris, namun mereka masih sering membuat banyak
kesalahan ucap. Untuk tidak melakukan kesalahan ucap, mereka harus mampu melafalkan bunyibunyi bahasa Inggris secara benar.Dengan kata lain, mereka harus menguasai ucapan bahasa Inggris.
Bagi penutur asli, ucapan bahasa Inggris sama sekali tidak menimbulkan masalah. Namun, bagi
penutur asing atau pembelajar bahasa Inggris, ucapanyang benar merupakan suatu beban. Muncullah
sebuah pertanyaan ‗Mengapa para pembelajar bahasa Inggris menganggap ucapan bahasa Inggris
bermasalah?‘Salah satu alasannya ialah bahwa ucapan merupakan salah satu unsur bahasa Inggris
yang paling sering diabaikan. Ketrampilan ucap bahasa Inggris tidak dikembangkan dengan baik di
dalam kelas. Muncullah suatu pertanyaan yang lain, yaitu ‗Mengapa ucapan bahasa Inggris terabaikan
di kelas-kelas bahasa Inggris?‘Salah satu jawabannya ialah bahwa guru-guru bahasa Inggris yang
seharusnya menjadi agen atau pelopor dalam penanaman kemampuan ucapbahasa Inggris yang baik,
mereka sendiri tidak bagus dalam ucapan bahasa Inggrisnya.Keadaan ini terbukti dari apa yang selalu
terjadi pada Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) bagi guru-guru bahasa Inggris yang
pesertanya ialah para guru bahasa Inggris yang sedang mengikuti program sertifikasi guru.
Pada setiap gelombang PLPG, kelemahan para guru bahasa Inggris dalam ucapan terpapar dan
menjadi objek perhatian saya selama mereka melakukan kegiatan peer-teaching.Mereka membuat
banyak kesalahan dalam mengucapkan kata-kata umum bahasa Inggris yang nota-bene selalu mereka
gunakan dalam kegiatan mengajar mereka sehari-hari.
Kesalahan-kesalahan mereka tak hanya meliputi pengucapan bunyi-bunyi segmental maupun
bunyi-bunyi suprasegmental. Dalam ucapan segmental, misalnya saja, mereka mengucapkan kata
‗giraffe‘ sebagai [dʒirʌpI] bukannya sebagai [dʒƏra:f] BE atau [dʒƏræf] AE. Dalam ucapan bunyi
suprasegmental, misalnya saja, mereka memberi tekanan pada kata „classify‟, „realize‟, dan
„demonstrate‟ secara salah. Kesalahan mereka ialah bahwa mereka mengucapakannya sebagai:
7
Seminar Nasional Unnes-TEFLIN
classi'fy, re'alize, dan de'monstrate, bukannya sebagai 'classify, 'realize, dan 'demonstrate.Mengapa
teman-teman sejawat kita, guru-guru bahasa Inggris, melakukan kesalahan-kesalahan semacam itu?
Salah satu jawabannya ialah bahwa sebagian besar dari mereka kurang mempunyai pengetahuan yang
baik tentang sifat-sifat ejaan kata-kata bahasa Inggris dalam kaitannya dengan ucapannya.
Terdapat lebih banyak kesalahan daripada apa yang bisa terdokumentasikan dalam paragraf di
atas. Namun dalam makalah ini, saya ingin membatasi kajian saya hanya pada kesalahan-kesalahan
ucap pada kata-kata bahasa Inggris yang berakhiran dengan penanda kata-kerja „-fy.‟ Kelompok kata
di atas merupakan bagian koleksi ‗English cyclic words‘ (Sukrisno, 2015). Sebenarnya, kesalahankesalahan dalam mengucapkan kata-kata bahasa Inggris yang mempunyai penanda kata-kerja ini („fy‟) bisa dihindari jika pembelajar bahasa Inggris tahu bagaimana kata-kata bahasa Inggris yang
tergolong dalam kata kelompok ini bertingkahlaku dalam realisasi fonologisnya. Sesungguhnya, kalau
diamati secara lebih seksama kelompok kata ini menunjukkan sifat-sifat yang bisa membantu
pembelajar bahasa Inggris sebagai bahasa asing dalam memperoleh kemudahan dalam mengucapkan
kata-kata bahasa Inggris yang tergabung dalam kelompok kata-kata khusus ini.
Akhiran „-fy‟ dari kelompok kata bahasa Inggris yang disebutkan di atas dapat berfungsi
sebagai suatu prediktor yang akurat bagi ucapan segmental maupun suprasegmental. Dengan
kemampuan mengenali prediksi apa yang dipunyai oleh penanda kata-kerja ini, seseorang akan dapat
mengurangi kemungkinan membuat kesalahan-kesalahan ucap yang tidak perlu dan oleh sebab itu
selanjutnya dapat memperbaiki ucapan segmental/suprasegmentalnya pada kelompok kata-kata
khusus yang berkhir dengan „-fy.‟Untuk menunjukkan kepada para pembaca bagaimana suatu
prediktor ucapan dapat membantu mereka mengucapkan kata-kata bahasa Inggris, kita dapat
mengambil satu kata secara acak dari kelompok kata yang lain, misalnya saja kelompok kata yang
berakhir dengan „-ize‟: ambil saja kata ‗eternalize.‘ Penanda kata-kerja „-ize‟ dalam kata ini berarti
banyak bagi kita dalam memutuskan bagaimana kita seharusnya mengucapkan kata tersebut.
Diucapkan secara segmental, akhiran „-ize‟ selalu harus diucapkan sebagai [-aIz], jadi ‗eternal[aIz].‘
Jika diucapkan secara suprasegmental, kita dapat membuat prediksi bahwa kata ini harus selalu
ditekankan pada sukukata antepenultimate, yaitu pada tiga sukukata dihitung dari sukukata terakhir
(Sukrisno, 2015); jadi „e'ternalize.‟Pola stress (tekanan kata) ini akan menimbulkan pola ucap yang
lain. Dengan katalain, pola stress ini akan bisa berfungsi sebagai suatu prediktor bagi ucapan
segmental. Huruf ‗-r-‗ pada sukukata kedua dapat berfungsi sebagai suatu prediktor yang memberi
petunjuk bagi kita bahwa sukutata ini harus dilafalkan dengan bunyi panjang tertentu; jadi
‗e'[tƏ:]nal[aIz].‘ Ucapan segmental [-aIz] dan pola stress antepenultimate berlaku bagi semua kata
bahasa Inggris yang berakhir dengan penanda kata-kerja „-ize.‟ Oleh sebab itu, seseorang yang
menjumpai kata apapun dari tipe ini, akan dapat secara akurat mengucapkannya dengan benar baik
secara segmental maupun secara suprasegmental. Sifat seperti itu juga dipunyai oleh penanda katakerja „-fy.‟
Singkatnya, dengan mempelajari sifat-sifat penanda kata-kerja „-fy,‟ kita akan dapat mengetahui
bahwa penanda kata-kerja ini dapat berfungsi sebagai prediktor ucapan yang bagus/akurat. Hasil dari
pengetahuan tentang sifat-sifat penanda kata-kerja ini memungkinkan kita untuk bisa memprediksi
ucapan kata-kata yang tegolong dalam kelompok khusus ini. Penjelasan diatas berfungsi sebagai latar
belakang bagi sajian makalah ini.
TINJAUAN LITERATUR TERKAIT
Agar bisa berbicara tentang topik kajian ini, ada beberapa hal-hal esensial yang mendasari
penulisan makalah ini. Pokok persoalan ini berkaitan dengan konsep ucapan dan konsep hubungan
antara ejaan dan ucapannya. Pokok persoalan yang penting ini akan dikaji di dalam sub-bab dibawah
ini.
8
Seminar Nasional Unnes-TEFLIN
Ucapan Bahasa Inggris
AMEP Research Centre (2002: 1) mendefinisikan ucapan sebagai berikut:
Pronunciation refers to the production of sounds what we use to make meaning. It includes
attention to the particular sounds of a language (segments), aspects of speech beyond the level
of individual sound, such as intonation, phrasing, stress, timing, rhythm (suprasegmental
aspects), how the voice is projected (voice quality) and, in its broadest definition, attention to
gestures and expressions that are closely related to the way we speak a language.
Dari definisi diatas, pada hakekatnya ucapan, terutama ucapan bahasa Inggris, mewujudkan
dirinya dalam dua fitur fonetik: fitur segmental dan fitur suprasegmental. Fonem segmental mengacu
kepada fitur-fitur yang terdiri dari segmen-segmen bunyi; yaitu, bunyi vokal, konsonan, dan bunyibunyi semivokal dari suatu bahasa (Webster's New World College Dictionary, 2010). Sementara itu,
Merriam-Webster Dictionary (2003) menawarkan definisi fonem segmental sebagai ‗one of the
phonemes as \k, a, t\ in cat, tack, act) of a language that can be assigned to a relative sequential order
of minimal segments.‘ (salah satu fonemseperti /k, a, t/ dalam cat, tack, act dari suatu bahasa yang
dapat dikenai susunan sekuesial relatif dari segmen-segmen minimal). Fitur segmental meliputi tiga
jenis fonem; bunyi vokal, bunyi diftong, dan bunyi konsonan.
Fitur-fitur suprasegmental terdiri dari fonem-fonem yang mudah dikenali, seperti halnya, stress
(tekanan), pitch (lengking), intonasi, pause (jedah), length (panjang pendeknya bunyi), dsb. Definisi
ini sesuai dengan kamusOALDCE‘s (Oxford Advanced Learner‘s Dictionary of Current English),
yang menganggap fitur segmental sebagai sesuatu yang berhubungan dengan fitur-fitur ucap seperti
stress dan intonasi seperti yang dikontraskan dengan bunyi bahasa segmental (OALDCE, 2010).
Berbicara tentang ucapan bahasa Inggris tidak bisa dilepaskan dari pembicaraan tentang fitur-fitur
suprasegmental secara keseluruhan. Namun, untuk kajian khusus ini, apa yang dimaksud dengan
fonem suprasegmental dipersempit lingkupnya hanya pada satu jenis fonem, yaitu fitur stress. Fiturfitur suprasegmental yang lain tidak akan dibicarakan dalam makalah ini. Sedangkan yang dimaksud
dengan stress dalam makalah ini terbatas pada stress utama (stress dominan/paling kuat).
Dalam komunikasi verbal, stress memberitahukan tingkat kepentingan tertentu. AMEP (2002)
menggarisbawahi pentingnya stress pada 3 tingkatan yang jelas:
 Tingkatan Kata---kata-kata yang punya multi sukukata mempunyai satu atau lebih banyak
sukukata yang diberi tekanan,
 Tingkatan Kalimat---kata-kata yang paling penting cenderung untuk diberi tekanan, dan
 Stress Kontrastif---kata-kata yang paling penting memperoleh tekanan yang lebih besar.
Walaupun adanya tiga tingkatan stress diatas, makalah ini hanya berurusan dengan stress pada
tingkatan kata. Alasannya ialah berbicara tentang poin 2 dan 3 harus mempertimbangkan niat atau
maksud di dalam fikiran si pembicara yang merupakan sesuatu yang ada diluar ranah yang bisa
dibicarakan dalam makalah ini. Sementara itu, stress itu sendiri dikategorikan menjadi tiga tingkat,
stress kuat/utama, stress medium, dan stress lemah. Dalam makalah ini, tipe stress yang sedang
dibicarakan ialah stress utama atau stress yang paling dominan. Mengacu kepada Hornby (2010), cara
menandai stress dalam ortografi ialah dengan memberikan tanda[-'-] di depan sukukata yang
ditengarahi mendapatkan stress utama; misalnya saja:
en'danger,
'phantom,
exami'nee, etc.
Ada cara-cara lain untuk menandai stress dominan dalam tulisan, salah satu carannya ialah
dengan memberi tanda garis miring yang condong ke kanan, di atas simbol bunyi vocal, bunyi
9
Seminar Nasional Unnes-TEFLIN
diftong, atau simbol bunyi konsonan, misal [-á-] (Ramelan, 2005). Namun, penulisan makalah ini
mengadopsi penyimbulan stress untuk stress utama yang direkomendasikan baik oleh Hornby (2010)
maupun CALD (Cambridge Advanced Learner‘s Dictionary) (2013).
Ejaan Bahasa Inggris dan Pengucapannya
Dalam bahasa Inggris, konsep ucapan yang diwakili oleh fonem segmental dan suprasegmental
tak bisa dipisahkan dari konsep ejaannya atau sistem ortografinya yang didefinisikan sebagai berikut:
The word ‗orthography refers to the rules for writing a language, such as conventions of
spelling and punctuation. In an alphabetic script, such as English, this definition also includes
its grapheme-phoneme (letter-sound) conrrespondences‘ (My English Language, 2014).
(Kata ortografi mengacu kepada aturan-aturan dalam menulis suatu bahasa, seperti halnya
konvensi ejaan dan tanda baca. Dalam skrip alfabetis, seperti halnya bahasa Inggris, definisi ini
juga mencakup korespondensi grafem-fonem-nya (huruf-bunyi-nya)).
Fungsi ejaan atau ortografi ialah mewakili bunyi. Sialnya, dalam bahasa Inggris, tidak ada
korespondensi satu bunyi-untuk-satu-simbol antara ejaan sebuah kata dengan realisasi
bunyinya.Dengan kata lain, kita bisa mengatakan bahwa ucapan kata-kata bahasa Inggris sebagian
besar bersifat arbitrer. Untuk ini, Upward dan Davidson (2011) berkata sebagai berikut: Hubungan
antara bunyi dan ejaan bahasa Inggris modern bersifat tidak sistematis dan tak bisa ditebak, dan dalam
beberapa kasus nampaknya berada di luar pemahaman. Nampaknya, ada unsur kebenaran dalam
pernyataan di atas. Namun, pada pengamatan yang lebih cermat, jika kita mengacu ke Hill (1974),
Sukrisno (2012a; 2012b; dan 2012c), dan Sukrisno (2015), di luar jumlah yang masif tentang
ketidakbisa-ditebaknya ucapan bahasa Inggris dilihat dari ejaannya, ada ejaan English tetentu atau
setidak-tidaknya ejaan dari bagian kata yang representasi bunyinya bersifat teratur, dan sangat
konsisten. Hal ini bisa dibuktikan dalam penanda kata-kerja yang dipilih dalam makalah ini; yaitu
penanda kata-kerja „-fy.‟
Kalau dihubungkan dengan realisasi fonologisnya, penanda kata-kerja di atas mempunyai sifatsifat khusus. Pada gilirannya, sifat-sifat khusus ini dapat berfungsi sebagai suatu agen prediksi untuk
menentukan bagaimana akhiran kata dalam setiap kata yang tergabung dalam kelompok kata „-fy‟
harus diucapkan secara segmental dan secara suprasegmental. Untuk bisa membuktikan kebenaran
pernyataan di atas, sifat-sifat penanda kata-kerja yang berfungsi sebagai prediktor yang akurat bagi
ucapan bahasa Inggris akan dijelaskan secara rinci di bagian makalah berikut ini.
PENANDA KATA-KERJA „-FY‟ SEBAGAI PREDIKTOR YANG AKURAT BAGI UCAPAN
KATA-KATA BAHASA INGGRIS
Jika kita melihat hubungan antara ejaan bahasa Inggris dengan realisasi fonologisnya, kita
harus mengacu ke karya yang paling mutakhir yang dilaporkan oleh Sukrisno (2015). Beberapa dari
fenomena fonetik yang dikaji dalam karya ini berurusan dengan tingkah laku 20 kelompok kata; salah
satunya ialah kelompok kata yang berakhir dengan „-fy.‟ Kelompok kata ini menyajikan sejumlah
fenomena menarik yang layak dibicarakan.
Pertama, dalam hal jumlah, OALDCE (Hornby, 2005) secara tuntas mencantumkan kata-kata
bahasa Inggris yang tergabung dalam kelompok kata ini yang jumlahnya mencapai 85 kata. Daftar
kata bermula dengan kata „acidify‟dan berakhir dengan kata „yuppify.‟ Delapan puluh lima (85) kata
ini semua bertipe multisyllable (bersukukata lebih dari dua), kecuali satu kata, yaitu kata „defy‟
(Sukrisno, 2015).
Kedua, ditinjau dari realisasi segmentalnya, ucapan dari akhiran „-fy‟ mutlak dapat ditebak.
Akhiran ini harus diucapkan sebagai [-faI] dengan tingkat ketepatan 100%. Pola ucapan ini tidak
10
Seminar Nasional Unnes-TEFLIN
berubah walaupun kata yang berakhiran „-fy‟ ditambah dengan morfem lain, misal morfem present
participial ‗-ing,‘ morfem past form ‗-ed,‘ dan penanda infleksi ‗-s/-es‘. Marilah kita ambil satu kata
secara acak sebagai sebuah contoh, yaitu kata ‗justify‘ [dʒʌstIfaI]. Ucapannya menjadi ‗justifying‘
[dʒʌstIfaIIŋ]; ‗justified‘ [dʒʌstIfaId]; dan ‗justifies‘ [dfaIz]. Ucapan [-faI] tetap sama apakah kata
yang bersangkutan berfungsi sebagai infinitif, present participle, past form atau sebagai penanda
orang ketiga tunggal. Namun, jika kata yang berakhir dengan „-fy‟ diikuti oleh penanda kata benda „tion,‟ kata tersebut menjadi kata-benda dan ucapan segmentalnya berubah. Sebagai contoh, kata
„justification‟ diucapkan sebagai [dʒʌstIfIkeIʃn], bukannya sebagai [dʒʌstIfaIkeIʃn]. Dari diskusi ini,
dapat disimpulkan bahwa „-fy‟ dari kata apapun yang tergabung dalam kelompok kata „-fy‟ harus
diucapkan sebagai [-faI] bilamana kata tersebut berfungsi sebagai penanda kata-kerja. Ini berarti
bahwa penanda kata-kerja „-fy‟ dapat bertindak sebagai suatu prediktor yang sangat akurat bagi
ucapan segmental.
Ketiga, ditinjau dari ucapan suprasegmentalnya---dalam hal ini stress utama, semuanya, 85
kata, kecuali kata „defy‟ menerima stress utama pada sukukata antepenultimate (Sukrisno, 2015: 132)
atau pada sukukata ketiga dihitung dari sukukata terakhir. Mari kita ambil kata-kata ‗electrify,‘
‗simplify‘ dan ‗declassify‘ sebagai contoh-contoh acak. Kata-kata di atas harus diberi tekanan pada
sukukata antepenultimate; jadi e'lectrify,'simplify,dande'classify.Contoh kata terakhir menunjukkan
bahwa bilamana kata yang berakhir dengan „-fy‟ diberi awalan, pemberian awalan ini tidak merubah
pola stress. Tingkat ketepatan dari prediksi ini mencapai 98.82%. Jika kata „defy‟ dibuang dari daftar
kata, prediksi suprasegmentalnya menjadi optimum, 100%. Seperti telah diterangkan sebelumnya,
kata „defy‟ bersukukata dua, maka sangat beralasan jika pola stress ini tidak berlaku bagi kata ini.
Tambahan lagi, pola ucapan suprasegmental ini berlaku bilamana „-fy‟ berfungsi sebagai penanda kata
kerja, tidak peduli apakah kata tersebut berfungsi sebagai present participle atau penanda past form
atau sebagai penanda orang ketiga tunggal. Berdasarkan hasil ulasan dalam paragraf ini, penanda
kata-kerja „-fy‟ juga dapat secara akurat berfungsi sebagai prediktor ucapan suprasegmental kata-kata
bahasa Inggris.
SIMPULAN
Berdasarkan atas apa yang telah dibicarakan di paragraf-paragraf terdahulu yang berususan
dengan tabiat penanda kata-kerta „-fy‟, dua kesimpulan bisa diperoleh. Pertama, bilamana kita
menjumpai kata apapun yang berakhiran dengan „-fy‟, ejaan ini harus diucapkan sebagai [-faI].
Kedua, bilamana kita mengucapkan kata apapun yang berakhiran dengan „-fy‟, kita harus memberi
stress utama pada sukukata antepenultimate dari kata tersebut. Mengacu kepada kesimpulan pertama
dan kedua, kita bisa menarik kesimpulan ketiga, yaitu penanda kata-kerja „-fy‟ jelas merupakan suatu
prediktor yang sangat akurat bagi ucapan kata-kata bahasa Inggris.
Siapapun yang taat pada dua aturan atau pola ucap di atas pasti akan mendapat kemudahan
dalam mengucapkan kata-kata bahasa Inggris, terutama, ucapan kata-kata yang berakhir dengan „-fy‟.
DAFTAR PUSTAKA
AMEP Research Centre. 2002. Fact sheet---What is pronunciation? (On line: http://http.www.
nceltr.mq.edu.au.pdamep). Downloaded on 11th August 2013
Cambridge Advanced Learner‘s Dictionary. 2013. Cambridge: Cambridge University Press.
Hill, Archibald. A. 1974. Word Stress and the Suffix –ic. Journal of English Linguistics, Vol. 8: 6.
Hornby, A.S. 2005. Oxford Advanced Learner‟s Dictionary of Current English (OALDCE). Oxford:
Oxford University Press.
--------------. 2010. Oxford Advanced Learner‟s Dictionary of Current English (OALDCE), 8th
Edition. 2010. Oxford: Oxford University Press.
11
Seminar Nasional Unnes-TEFLIN
Merriam-Webster Dictionary. 2003. (On line: http://www.merriam-webster.com/dictionary/ suprasegmental%20phoneme). Downloaded on 17 September, 2013.
My English Language. 2014. (On line: http://www.myenglishlanguage.com/ language-guide/englishorthography/). Downloaded on 10th August 2013.
Ramelan. 2005. English Phonetics. Semarang: UNNES Press.
Sukrisno, A. 2012a. Alphophononetic [ælfoƱfᴐnǝ'nεtIk] Technique: A Technique of Obtaining and
Preserving More Accurate English Pronunciation. Proceeding of an International Seminar
„Enhancing Academic Literacy to Foster Conservation Values in Character Education.‟ Post
Graduate Program, Semarang State University.
Sukrisno, A. 2012b.The Pronunciation of the English Words Ending in ‗-ate‘ in the Light of
Spellophononetic Technique. An International Proceedings: English Languages, Teaching, and
Literature in Relation to Culture. Semarang: Faculty of of Language and Arts, Semarang State
University.
Sukrisno, A. 2012c.Obama and Natasha: How the Last Letters of their Names are
Pronounced.Language Circle: Journal of Language and Literature. Volume VI/2 April.
Sukrisno, A. 2015. Cyclic Spelling Patterns of English Word Groups Spellophononetically Enabling
English Learners to Determine Segmental and Suprasegmental Realizations in Pronunciation.
Unpublished Dissertation Draft. Postgraduate Programme. Semarang State University.
Upward, Christopher, and Davidson, George. 2011. The History of English Spelling. Oxford: WileyBlackwell.
12
Download