BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Tempat

advertisement
23
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Gambaran Umum
1. Tempat Penelitian
RS Pondok Indah terletak di jalan Metro Duta Kav. UE Jakarta
Selatan. Dibangun diatas areal tanah seluas 7.000m2 terdiri dari 2
bangunan yang berlantai 6 dengan 4 basemant.
2. Sejarah Singkat Perusahaan
RS Pondok Indah diresmikan pada tanggal 1 Desember 1986
sebagai upaya memenuhi kebutuhan masyarakat luas akan adanya rumah
sakit swasta komersial yang profesional di Indonesia seperti halnya
keberadaan beberapa rumah sakit swasta profesional di luar negeri.
Kehadiran RS Pondok Indah sebagai salah satu rumah sakit swasta
bertaraf internasional dengan fasilitas canggih pertama di Indonesia yang
dilengkapi layanan dan kenyamanan hotel berbintang, ternyata mendapat
tanggapan positif dari masyarakat. Tanggapan positif tersebut diiringi
dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan yang
lebih baik dan lebih lengkap. Untuk menjawab kebutuhan ini, RS Pondok
Indah menambah kapasitas layanannya dengan memperluas bangunannya
pada tahun 1996.
Pesatnya kemajuan teknologi informasi turut memacu tuntutan
masyarakat akan pelayanan kesehatan yang lebih baik secara terus
menerus. Tidak bisa tidak, dunia kesehatan khususnya di bidang perumah-
25
24
sakitan perlu untuk terus menerus melakukan upaya dalam memperbaiki
mutu pelayanan kesehatan mereka, baik di bidang sumber daya manusia,
fasilitas dan peralatan kedokteran, teknologi informasi dan sebagainya.
Kesadaran ini turut mendorong RS Pondok Indah untuk terus
melakukan upaya tanpa henti di segala bidang dalam usaha memenuhi
kebutuhan masyarakat. Berkat kerja keras bersama dari seluruh jajaran
pimpinan, dokter, dan karyawan RS Pondok Indah, sertifikat Akreditasi
Rumah Sakit 16 Bidang Pelayanan dan sertifikat ISO 9001:2000 Sistem
Manajemen Mutu berhasil diraih pada tahun 2005, dalam waktu yang
hampir bersamaan. Penerapan Balance Score Card (BSC) yang merupakan
sebuah manajemen strategi dan sistem implementasi yang terdiri dari peta
strategi lengkap dengan ukuran, target dan inisiatif strategic, RSPI
merupakan rumah sakit di Indonesia yang pertama kali menerapkan
Balance Score Card.
Dengan akan adanya Standard Kompetensi Dokter di RS Pondok
Indah yang saat ini sedang diolah bersama antara Clinical Director dan
Komite Medik, maka atas dasar itu masing-masing kompetensi dari dokter
yang bekerja di RS Pondok Indah bisa dilakukan penilaian secara lebih
objektif dari tahun ke tahun. Untuk menunjukkan bahwa keselamatan
pasien adalah hal yang utama, di rumah sakit Pondok Indah kedua bidang
ini dikelola oleh unit tersendiri yaitu Risk management and Occupational
Health and Safety dan konsepnya sudah diterapkan dan dikembangkan
sejak tahun 1998.
25
Peningkatan SDM menjadi prioritas utama yang dilakukan RS
Pondok Indah untuk menghasilkan pelayanan yang bermutu dan
berkualitas. Hal ini nampak dari profesionalnya kinerja para pimpinan,
dokter dan perawat serta seluruh staf dan karyawan lainnya. Programprogram peningkatan berupa training dalam dan luar negeri, managerial &
clinical
area,
pendidikan
formal,
langsung
melakukan
studi
banding/benchmarks ke lembaga-lembaga kesehatan yang kredibel di
Singapura, dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan.
Sejalan dengan VISI dan MISI Rumah Sakit Pondok Indah yaitu
menjadi rumah sakit pilihan dengan menyediakan layanan perawatan
kesehatan terbaik, aman, bermutu tinggi dan inovatif, Pimpinan Rumah
Sakit Pondok Indah pun telah menetapkan beberapa kebijakan yang
berkaitan dengan upaya pengelolaan lingkungan.
3. Objek Penelitian
Pemerintah memandang pajak sebagai salah satu sumber
penerimaan penting yang digunakan untuk membiayai pengeluaran
Negara (membangun dan memelihara berbagai fasilitas Negara), bagi
pihak swasta (perusahaan) pajak merupakan beban yang mengurangi laba
bersih perusahaan. Apalagi berkaitan dengan usaha jasa pelayanan
kesehatan, di mata masyarakat jasa rumah sakit swasta ini di Indonesia
terhitung sangat mahal apalagi penelitian berfokus pada RS Pondok Indah
yang berdiri di kawasan perumahan elit di Jakarta Selatan. Hal ini tentu
akan mempengaruhi tarif pasien yang berobat di RS tersebut. Salah satu
26
penyebabnya adalah tingginya pajak yang dikenakan pada pihak swasta,
karena subsidi pemerintah hanya berlaku untuk rumah sakit umum saja.
Sehingga penerapan tax planning sangat dibutuhkan dalam perusahaan
tersebut.
B. Metode Penelitian
Dalam penyusunan skripsi ini penulis menggunakan metode deskriptif
untuk pembahasan masalah. Metode ini merupakan penelitian untuk
menggambarkan secara sistematis, factual, dan akurat megenai penerapan tax
planning untuk meminimalisasi beban pajak Wajib Pajak Badan.
C. Definisi Operasioanal Variable
Dalam penyusunan skripsi ini istilah-istilah yang sering digunakan
adalah:
1. Tax Planning adalah tindakan penstrukturan yang terkait dengan
konsekuensi pajaknya, yang tujuannya adalah bagaimana pengendalian
tersebut dapat mengefisiensikan jumlah pajak yang akan ditransfer kepada
pemerintah, melalui apa yang disebut sebagai penghindaran pajak (tax
avation) yang merupakan tindak pidana fiskal yang tidak akan ditoleransi.
2. Beban Pajak Terutang adalah besarnya jumlah pajak terutang yang harus
dibayar oleh Wajib Pajak Orang Pribadi maupun Wajib Pajak Badan
dalam periode tertentu yang akan dilaporkan dalam surat Pemberitahuan
Tahunan.
27
3. Wajib Pajak Badan adalah Badan yang dikenakan kewajiban pajak, yaitu
Badan
yang
menurut
peraturan
perundang-undangan
perpajakan
ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajakan, termasuk pemungutan
pajak atau pemotong pajak tertentu.
D. Metode Pengumpulan Data
Data merupakan faktor utama yang harus ada dalam melakukan analisis
dan pembahasan terhadap suatu masalah yang akan diteliti. Dalam hal ini
penulis mengumpulkan data dengan cara
a. Penelitian kepustakaan yaitu suatu penelitian yang dilakukan untuk
menghimpun dan manganalisis data bersumber dari kepustakaan yaitu
buku-buku yang berkaitam dengan perpajakan terutama berhubungan
dengan pokok permasalahan yang dibahas yaitu tax planning.
b. Penelitian Lapangan yaitu penelitian yang dilakukan ke lokasi penelitian,
suatu tempat yang dipilih sebagai lokasi untuk menyelidiki gejala objektif
yang terjadi dilokasi tersebut guna mendapatkan data-data yg diperlukan.
Adapun cara-cara yang digunakan yaitu dengan :
1. Wawancara
Melakukan pertemuan dan menanyakan hal-hal atau informasi yang
berkaitan dengan pokok masalah yang ada kepada pejabat atau petugas
yang terkait. Dalam hal ini wawancara dilakukan dengan Bapak Benny
Murijanto, SE yang menjabat sebagai Direktur Keuangan RS. Pondok
Indah.
28
2. Observasi
Melakukan penelitian atau pengamatan secara langsung di dalam
perusahaan mengenai pelaksanaan perpajakan di RS. Pondok Indah
pada periode 2009-2010.
E. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode analisis data deskriptif kuantitatif dan metode analisis data kualitatif.
Metode analisis data deskriptif kuantitatif adalah data yang berbentuk
angka atau data kualitatif yang disajikan dalam laporan keuangan Rumah
Sakit Pondok Indah tahun 2010. Data ini menunjukkan nilai terhadap besaran
atau variable yag mewakilinya, yaitu mengenai pendapatan dan biaya-biaya
pada RS. Pondok Indah.
Metode
analisis
data kualitatif adalah
data berupa
Standar
Operasioanal Pekerja, Struktur Organisasi, dan hasil wawancara dengan
pihak-pihak terkait . Data ini didasarkan pada teori yang melandasi sebagai
tolok ukur dengan pelaksanaan yang dilakukan kemudian membandingkan
antara prosedur yang telah ditetapkan dengan keadaan sebenarnya sehingga
dapat ditarik kesimpulan serta memberikan saran.
Download