Struktur Basis Data untuk Pelayanan Terpadu

advertisement
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN
VOL. 2 NO. 1 SEPTEMBER 2010
ISSN : 2086 – 4981
STRUKTUR BASIS DATA UNTUK PELAYANAN TERPADU JASA
PELABUHAN
Elfi Tasrif1
ABSTRACT
This research investigates the structure of database for port integrated services,
specifically in general cargo services at Teluk Bayur Port Padang.
The results of the research show that there is no database structure that can be
used to support these services. For that reason we tried to build a model for
database structure that can be easily implemented to create a Database
Management System (DBMS). The data model that is used is the relational data
model which is normalized and optimized with the help of a canonical scheme.
The end of user's view is the final product of the desired database structure.
Finally, the system has been implemented using Borland Delhi 3.0 as a program.
Key words: Database Structure, Database Management System, Relational
Model, Canonical Scheme
INTISARI
Penelitian ini meneliti struktur database untuk layanan terpadu pelabuhan,
khususnya dalam layanan kargo umum di Pelabuhan Teluk Bayur Padang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada struktur database yang dapat
digunakan untuk mendukung layanan tersebut. Untuk itu kami berusaha untuk
membangun model untuk struktur database yang dapat dengan mudah
diimplementasikan untuk membuat Database Management System (DBMS).
Model data yang digunakan adalah model data relasional yang normal dan
dioptimalkan dengan bantuan skema kanonik.
Akhir pandang user adalah produk akhir dari struktur database yang diinginkan.
Akhirnya, sistem telah diimplementasikan dengan menggunakan Borland Delhi
3.0 sebagai program.
Kata Kunci: Struktur Database, Database Management System, Relasional
Model, Canonical Scheme
1
Jurusan Teknik Elektronika Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang
92
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN
VOL. 2 NO. 1 SEPTEMBER 2010
PENDAHULUAN
ISSN : 2086 – 4981
data yang saling terkait dan dipakai
oleh pengguna secara bersama
(shared) yang dirancang untuk
mendapatkan
informasi
yang
dibutuhkan.
Kumpulan dari file yang
saling terkait selanjutnya dikelola
oleh
suatu
program
khusus,
gabungan file dan program ini
selanjutnya
dikenal
dengan
database
management
system
(DBMS), yaitu suatu perangkat lunak
komersial standar yang digunakan
untuk membaca data, dan juga
termasuk hal-hal yang terkait
dengan
penyimpanan
dan
manipulasi data [4].
Untuk mendapatkan struktur
data dan relasi antar file pada sistem
digunakan
pendekatan
model
relasional, pemilihan ini karena
kemudahan dalam penerapan dan
kemampuannya
dalam
mengakomodasi
berbagai
kebutuhan pengelolaan basis data
yang ada di dunia nyata [5]. Pada
model relasional ini data dipandang
oleh pengguna sebagai tabel.
Hubungan atau relasi antar tabel ini
merupakan pernyataan matematis
pengganti
untuk
istilah
tabel,
sehingga untuk kebanyakan tujuan
praktis istilah relasi dengan tabel ini
dianggap sebagai suatu sinonim [2].
Proses normalisasi tabel
dilakukan dengan menggunakan
skema canonical. Penerapan skema
canonical pada sistem basis data
merupakan langkah penting dalam
rangka mendapatkan suatu model
pengelompokan data yang optimal
[6]. Dengan demikian metode ini
dapat dikatakan sebagai salah satu
proses optimasi [2].
Peranan pelabuhan sebagai
salah satu sentra perekonomian bagi
suatu wilayah, setiap saat selalu
mengalami
peningkatan
dan
kemajuan dalam semua sektor.
Perkembangan ini perlu dicermati
dan senantiasa dioptimalkan dengan
melakukan berbagai pembenahan,
khususnya dari segi pelayanan
terhadap pelanggan atau pengguna
jasa pelabuhan.
Banyak solusi yang dapat
diberikan
dalam
rangka
mengantisipasi
perkembangan
tersebut, diantaranya adalah dengan
menerapkan
model
pelayanan
terpadu. Model pelayanan terpadu
ini juga perlu harus didukung oleh
sistem basis data yang baik agar
pelayanan yang optimal dapat
disajikan.
PEMBAHASAN
Basis data dan komputer,
merupakan dua kata kunci yang
tidak dapat dipisahkan dalam rangka
peningkatan kinerja perusahaan.
Penelitian terkait yang dilakukan
oleh Ismail [1998],
mengupas
masalah jaringan komputer (Webbased Client-Server Management),
dengan
menggunakan
sampel
pelayanan peti kemas di Pelabuhan
Belawan.
Basis
data
tersebut
merupakan kumpulan dari suatu
record yang dimanipulasikan oleh
komputer
[1].
Kumpulan
dari
sejumlah basis data yang ada
kemudian ditata sedemikian rupa
sehingga membentuk suatu sistem
yang dikenal dengan sistem basis
data yang mempunyai cakupan lebih
luas dari basis data, dan pada
dasarnya merupakan suatu sistem
komputerisasi penyimpanan
data
atau ‘lemari elektronik’ [2]. Lebih
lanjut Mc.Fadden dan Hoffer [3]
mendefinisikan sebagai kumpulan
PENDEKATAN PEMECAHAN
MASALAH
Penelitian ini diawali dengan
studi pustaka untuk mencermati
segala
aspek
yang
terkait.
Selanjutnya dilakukan penjajakan
93
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN
VOL. 2 NO. 1 SEPTEMBER 2010
awal dilapangan untuk mendapatkan
visi tentang obyek penelitian.
Berdasarkan visi yang didapat
kemudian dikembangkan kerangka
penelitian terhadap berbagai jenis
dan model pelayanan untuk dapat
dibuatkan diagram alirnya.
Semua data terkait yang
diperoleh, kemudian dipilah lalu
dinormalisasi
dan
dioptimalkan
dengan
menggunakan
skema
canonical untuk memperoleh struktur
data yang memenuhi harapan. Akhir
dari
proses
tersebut
akan
menghasilkan suatu struktur basis
data yang akan diimplementasikan
dalam bentuk perangkat lunak atau
program, yang dalam penelitian ini
digunakan Borland Delphi 3.0.
Pemakaian Delphi karena bahasa ini
kompatibel dengan penggunaan
SQL (Structure Query Language),
yang akan banyak digunakan dalam
perancangan program, yang mana
SQL merupakan fasilitas Delphi
yang terpenting [7].
ISSN : 2086 – 4981
Pulau; (3) Pelayanan Kargo Ekspor
dan Antar Pulau.
Berdasarkan
data
yang
didapat dari penelitian di lapangan
kendala utama dari sejumlah
pelayanan jasa yang diberikan
sejauh ini adalah, ketiadaan sistem
basis data yang mendukung agar
semua proses bisa berlangsung
dengan cepat dan handal. Sehingga
untuk mendapatkan suatu data yang
terkait dengan kapal dan kargo serta
daftar pengguna jasa atau lainnya,
dalam suatu rentang waktu tertentu,
diperlukan waktu yang relatif lama
dan harus dicari kebeberapa tempat
bahkan
perusahaan
pelayaran
terkait, yang posisinya sering
terpisah satu dengan yang lainnya.
Mencermati kendala tersebut
maka
penelitian
ini
mencoba
memberikan
solusi
dengan
merancang suatu sistem basis data.
Struktur
basis
data
yang
dikemukakan disini adalah struktur
basis data relasional, yang dilakukan
melalui sejumlah relasi atau tabel
dua dimensi.
Normalisasi terhadap aspekaspek pelayanan jasa yang terkait
dengan kapal dan kargo tersebut
tidak dilakukan melalui dekomposisi
relasi sebagaimana yang dilakukan
secara konvensional, akan tetapi
dilakukan dengan menggunakan
skema
canonical.
Proses
normalisasi dengan skema canonical
tersebut dilakukan secara bertahap
dengan mengeliminasi aspek-aspek
redundansi, aspek ketergantungan
(transitif
maupun fungsi)
dan
interseksi antar atribut pada setiap
penggabungan
sudut
pandang.
Sudut
pandang-sudut
pandang
tersebut, diungkapkan dalam bentuk
bubble chart yaitu suatu diagram
yang dilengkapi dengan arah
keterkaitan atau hubungan dari
setiap atribut dalam pola hubungan
one to many.
Beberapa
diagram
yang
diperoleh berdasarkan sejumlah
sudut pandang tersebut, selanjutnya
Hasil Penelitian
Proses pelayanan kapal dan
kargo di pelabuhan Teluk Bayur
Padang dikelola oleh perusahaanperusahaan bongkar muat dan
agen-agen
pelayaran,
serta
sejumlah divisi-divisi PT Pelindo II
Cabang Teluk Bayur. Para agen
pelayaran tersebut dalam hal ini
bertindak sebagai perantara yang
menjembatani
urusan
para
pelanggan atau pemilik kargo
dengan pihak PT Pelindo II dan juga
dengan para pemilik kapal.
Secara global terdapat tiga
jenis pelayanan, sesuai dengan sifat
dari pelayanan yang diberikan dan
juga sifat dari kargo itu sendiri,
apakah berupa kargo untuk ekspor,
impor, proses bongkar, ataukah
proses muat dan sebagainya.
Model-model pelayanan jasa yang
dilakukan tersebut meliputi : (1)
Pelayanan
Kapal
Masuk;
(2)
Pelayanan Kargo Impor dan Antar
94
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN
VOL. 2 NO. 1 SEPTEMBER 2010
dilakukan penggabungan secara
bertahap. Melalui penggabungan ini
maka akan didapatkan asosiasi
antar atribut dalam bentuk atribut
kunci yang berurutan atau berantai
yang lebih dikenal dengan istilah
kunci sekunder (concatenated key).
1. Sudut Pandang Pertama dari
Pengguna
ISSN : 2086 – 4981
terhadap semua hal yang terkait
dengan kargo, tepatnya rinci tentang
kargo dan daya muat kapal terhadap
kargo. Data yang terkait dengan
kapal selanjutnya direpresentasikan
dalam bentuk diagram canonical
sebagai berikut :
Sudut pandang terhadap
kapal, merupakan inspirasi dasar
#KODE
Nama
Bendera
DWT
GRT
Gambar 1. Pandangan Pertama dari Pengguna
dan pelabuhan tujuan. Dengan
demikian kelengkapan tentang data
pelabuhan, khususnya yang terkait
dengan
kedatangan
dan
keberangkatan kapal juga dapat
dijadikan sebagai acuan berikutnya.
2. Sudut Pandang Kedua dari
Pengguna
Pelayaran dan sandar kapal
dalam rangka proses bongkar/muat
dilakukan
pada
beberapa
pelabuhan. Minimal akan melibatkan
dua pelabuhan yaitu pelabuhan asal
#KODE
Nama
Bendera
DWT
PORT
Kapal
+
Port
Jadwal
Brk.
Jadwal
Tiba
Gambar 2. Pandangan Kedua dari Pengguna
95
GRT
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN
VOL. 2 NO. 1 SEPTEMBER 2010
ISSN : 2086 – 4981
3.
(ditetapkan/disepakati)
dengan
mengikuti cara penulisan yang
standar
dan
diberikan
oleh
perusahaan
bongkar
muat
(
misalnya
APBMI
:
Asosiasi
Perusahaan
Bongkar
Muat
Indonesia), sehingga melalui kode
tersebut dapat diindentifikasi tentang
agen yang menangani dan juga jenis
kargo yang diangkut. Identifikasi
jenis muatan ini sangat penting
karena
terkait
dengan
ruang
penempatan muatan di kapal
maupun di gudang. Standarisasi
kode
muatan
tersebut
dalam
penelitian ini
dilakukan sebagai
berikut:
Sudut Pandang Ketiga dari
Pengguna
Satu kapal tidak mutlak
mengisi muatan yang dimiliki oleh
satu orang atau satu perusahaan,
sebaliknya
juga
satu
perusahaan/seseorang tidak mutlak
memuat kargonya hanya pada satu
kapal. Logisnya setiap satu kapal
dalam melakukan satu pelayaran
hanya dilengkapi dengan satu surat
jalan (sebagai ilustrasi dalam
penelitian ini nomor surat tersebut
direpresentasikan melalui Kode
Surat Muatan), yang mana surat ini
dikeluarkan/diberikan oleh pihak
pelabuhan tempat kapal sandar
pada saat kapal memuat dan
membongkar kargo. Kode Surat
Muatan ini berisikan berbagai aspek
tentang sejumlah muatan yang
diangkut kapal, sedangkan untuk
setiap item muatan diwakili oleh
kode muatan. Kode muatan ini
merupakan kode yang dibuat
#KODE
X1X2.A1A2A3.X3X4X5 (Tipe
data Alpha 10 karakter)
dimana, X1X2
: Jenis muatan
berupa angka Romawi.
A1A2A3
: Kode agen
berupa huruf kapital.
X3X4X5
: Nomor
indeks dari agen (angka Romawi)
Nama
Bendera
DWT
PORT
Jadwal
Tiba
PORT + # Kpl + KSM
Jadwal
Brk.
# KSM
Gambar 3. Pandangan Ketiga dari Pengguna
96
GRT
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN
VOL. 2 NO. 1 SEPTEMBER 2010
juga perlu distandarkan, dalam
kasus ini dibuat sebagai berikut :
X1X2. X3X4X5 (Tipe data Alpha
7 karakter)
dimana : X1X2 : Jenis kargo.
X3X4X5
: Nomor urut
pemilik/penerima kargo.
Penggabungan
pandangan
sebelumnya
dengan
atribut
tambahan tersebut menghasilkan
gambar sebagaimana gambar 4.
4. Sudut Pandang Keempat dari
Pengguna
Selain penggunaan kode
muatan, kargo-kargo tersebut juga
dilengkapi dengan kode kargo yang
mana kode ini terutama sekali
sangat dibutuhkan oleh agen untuk
melacak kepemilikan, dimensi atau
tonase serta tanggal pengiriman
kargo tersebut. Penulisan kode ini
#KODE
ISSN : 2086 – 4981
Nama
Bendera
DWT
GRT
PORT
# KSM
Jadwal
Brk.
Jadwal
Tiba
PORT + # Kpl + KSM
#KSM+#KM
# KM
Tgl
Kirim
# KK
Gambar 4. Pandangan Keempat dari Pengguna
muatan kapal yang diberikan atau
dibuatkan oleh agen pelayaran yang
lebih merujuk kepada daftar kargo
pada suatu kapal. Disisi lain kode
kargo
juga
diharapkan
dapat
memberikan rinci lebih lanjut dari
kargo. Untuk itu maka elemen yang
ditampilkan pada gambar 4 perlu
dirinci lebih lanjut.
5. Sudut Pandang Kelima dari
Pengguna
Penambahan elemen atribut
yang dilukiskan pada gambar 4,
membuka
peluang
terjadinya
kerancuan, khususnya yang terkait
dengan kode kargo yaitu kode yang
mengacu kepada identifikasi jenis
dan kepemilikan kargo dengan kode
97
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN
VOL. 2 NO. 1 SEPTEMBER 2010
#KODE
Nama
Bendera
ISSN : 2086 – 4981
DWT
GRT
PORT
# KSM
# KK
Jadwal
Brk.
Jadwal
Tiba
PORT + # Kpl + KSM
# KM
#KSM+#KM
Tgl
Kirim
#Kode
Agen
Tonase
Kargo
Pemilik
Kargo
Gambar 5. Pandangan Kelima dari Pengguna
dimodifikasi lebih lanjut dengan
menganulir sejumlah pola hubung
atau asosiasi yang tumpang tindih
tersebut, sehingga didapat gambar
akhir dari rancangan yang lebih
sederhana sebagaimana gambar 6.
6. Sudut Pandang Keenam dari
Pengguna
Terjadinya redundansi pada
gambar 5, merupakan kendala yang
sangat merugikan pada sistem
komputerisasi basis data, oleh
karena
itu
aspek
ini
perlu
98
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN
VOL. 2 NO. 1 SEPTEMBER 2010
#KKpl
Nama
Bendera
DWT
GRT
Jadwal
Brk.
Jadwal
Tiba
PORT + # Kpl + KSM
ISSN : 2086 – 4981
#KSM+#KM
#KK+#KM
#KK+#KA
#KA
Tgl
Kirim
Rinci
Kargo
Nama
Agen
#Kode
Agen
Tonase
Kargo
Alamat
Telepon
Pemilik
Kargo
Fax
Gambar 6. Pandangan Akhir dari Pengguna
Gambar 6 merupakan bentuk final
dari struktur basis data yang
diperoleh dari pandangan terakhir
dan dapat juga dipaparkan dalam
bentuk diagram kotak seperti
gambar 7.
99
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN
VOL. 2 NO. 1 SEPTEMBER 2010
ISSN : 2086 – 4981
KAPAL
# Kode Kapal
Nama Kapal
Bendera
DWT
GRT
LALU_LINTAS KAPAL
# Kode Kapal
# Kode Surat Muatan
Pelabuhan Asal
Pelabuhan Tujuan
Jadwal Tiba
Jadwal Berangkat
AGEN
KONEKTOR
#KodeSurat Muatan
#Kode Muatan
#Kode Agen
Nama
Alamat
Phone
Fax
MUATAN KAPAL
RINCI KARGO
#Kode Kargo
#Kode Agen
Rinci Kargo
Tonase Kargo
Pem /PenerimaKargo
#Kode Kargo
#Kode Muatan
Pelabuhan Asal
Pelabuhan Tujuan
Tanggal Pengiriman
Gambar 7. Diagram Kotak Basis Data Pelabuhan
Bentuk lain dari gambar 7,
yang lebih komunikatif dan lazim
dikenal dalam lingkup pemrograman
dapat dicermati pada gambar 8.
100
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN
VOL. 2 NO. 1 SEPTEMBER 2010
#KKpl
Nama
#KSM
# KKpl
Bendera
Pelb. Asal
# KM
#KSM
#KK
# KM
Pelb. Asal
#KK
#KodeAgen
Rinci
#KodeAgen
Nama
ISSN : 2086 – 4981
GRT
Pelb.Tjn
Alamat
DWT
Tiba
Brk
Pelb.Tjn
Tgl.Distrib.
Tonase
Pemilik
Telepon
Fax
Gambar 8. Struktur Basis Data Pelabuhan
Implementasi struktur basis
data dari gambar 8, yang berupa
program basis data pelabuhan dapat
dicermati pada lampiran tesis.
hampir tidak memberikan kontribusi
yang optimal terhadap kecepatan
maupun
kelancaran
proses
pelayanan.
Perancangan struktur data
dapat dilakukan melalui berbagai
model atau metoda. Perancangan
dengan menggunakan model skema
canonical, merupakan metoda yang
bertitik tolak dari sudut pandang
pengguna,
sehingga
dengan
demikian seorang perancang model
dapat mengimplementasikan pokok
fikirannya melalui bahasa gambar
yang relatif lebih komunikatif.
Dalam penerapan skema
canonical sudut pandang yang
diimplementasikan harus dalam
bentuk normal ketiga, namun
demikian dalam setiap langkah
penggabunagn
sudut
pandang
KESIMPULAN
Efektifitas dan keterandalan
suatu sistem pelayanan pada suatu
pelabuhan laut sangat ditentukan
oleh sejumlah faktor. Faktor-faktor
tersebut pada intinya bermuara pada
satu
kata
yaitu
pentingnya
pelayanan dilakukan secara terpadu.
Akan tetapi fakta di lapangan
menunjukan bahwa betapapun suatu
pelayanan sudah dilakukan secara
terpadu, namun jika tidak dilengkapi
dengan suatu sistem basis data
yang memiliki struktur data yang
baik, maka sitem pelayanan terpadu
tersebut kurang atau bahkan hampir-
101
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN
VOL. 2 NO. 1 SEPTEMBER 2010
terjadi proses penajaman dan
eliminasi terhadap berbagai aspek
ketergantungan dan redundansi,
sehingga menghasilkan struktur
yang optimal.
Hasil perancangan struktur
data
yang
dilakukan
dengan
menggunakan skema canonical
dapat diimplementasikan dengan
menggunakan
berbagai
jenis
program,
khususnya
yang
mendukung pemrograman basis
data.
DAFTAR PUSTAKA
[1]
Johnsonbauch, R. Discrete
Mathemathics, fourth editon,
Prentice-Hall
International,
New Jersey. 1997.
[2]
Date C.J. An Introduction to
Database
System,
fifth
edition,
Addison-Wesley
Publishing Inc., Philippines.
1990.
[3]
Mc. Fadden, R.F., and J.A.
Hoffler, Modern Database
Management, fourth edition,
Benjamin-Cummings
Publshing
Company
Inc.
NewYork. 1994.
[4]
Bodnar, G.H., and William S.
H. Accounting Information
Systems Prentice-Hall Inc.,
New Jersey. 1995.
[5]
Fathansyah,
Basis
Data,
Penerbit Informatika, Bandung.
1999.
[6]
Martin,
J.
Database
Organization,
Prentice-Hall
Inc., New Jersey. 1992.
[7]
Matcho, J., dan David R. F.
Panduan
Penggunaan
Delphi, Alih Bahasa : Henry
Ardian, Penerbit Andi Offset,
Yogyakarta. 1997.
102
ISSN : 2086 – 4981
Download