7 BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS

advertisement
BAB II
KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN
2.1.
Pengertian keterampilan
Keterampilan merupakan perilaku yang diperoleh melelui tahap-tahap
belajar tertentu. Keterampilan berasal dari gerakan-gerakan yang kasar atau tidak
terkoordinasi melalui pelatihan bertahap, gerakan tidak teratur itu berangsurangsur berubah menjadi gerakan-gerakan yang lebih halus, melalui proses
koordinasi diskriminasi (perbedaan) dan integrasi (perpaduan) sehingga diperoleh
suatu keterampilan yang diperlukan untuk tujuan tertentu (Soemarjadi,1992:2)
Keterampilan adalah cakap dalam menjalankan tugas, mampu dan cekatan.
Kata terampil sama artinya dengan cekatan. Terampil atau cekatan adalah
kepandaian
melakukan
sesuatu
pekerjaan
dengan
tepat
dan
benar(Depdikbud,1995:935). Seseorang yang dapat melakukan sesuatu dengan
cepat tetapi salah tidak dapat dikatakan terampil, demikian pula jika seseorang
dapat melakukan sesuatu dengan benar tetapi lambat juga tidak dapat dikatakan
terampil, jika seseorang yang terampil dalam suatu bidang dan tidak ragu-ragu
melakukan pekerjaan tersebut, seakan-akan tidak ada lagi kesulitan-kesulitan yang
menghambat.
Ruang lingkup keterampilan cukup luas meliputi perbuatan, berfikir,
berbicara, melihat, menulis dan sebagainya. Akan tetapi dalam pengertian sempit
biasanya keterampilan lebih ditujukan pada kegiatan yang berupa perbuatan.
7
Dengan melihat pendapat dari beberapa para ahli peneliti mengambil kesimpulan
bahwa keterampilan merupakan suatu gerakan yang dilakukan oleh seseorang
untuk melakukan suatu pekerjaan dengan dengan cepat, tepat dan terampil.
Menurut Gordon (1999 : 55) pengertian ketrampilan adalah kemampuan
untuk mengoperasikan pekerjaan secara mudah dan cermat. Pengertian ini
biasanya cenderung pada aktivitas psikomotor. Menurut Nadler (2000 : 73)
pengertian keterampilan (skill) adalah kegiatan yang memerlukan praktek atau
dapat diartikan sebagai implikasi dari aktivitas.
Menurut Dunnette (2002 : .33) pengertian keterampilan adalah kapasitas
yang dibutuhkan untuk melaksanakan beberapa tugas yang merupakan
pengembangan dari hasil training dan pengalaman yang didapat. Iverson (2001 : .
133) mengatakan bahwa selain training yang diperlukan untuk mengembangkan
kemampuan, ketrampilan juga membutuhkan kemampuan dasar (basic ability)
untuk melakukan pekerjaan secara mudah dan tepat.
Berdasarkan pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa
ketrampilan (skill) berarti kemampuan untuk mengoperasikan suatu pekerjaan
secara mudah dan cermat yang membutuhkan kemampuan dasar (basic ability).
8
Menurut Robbins (2000 : . 494-495) pada dasarnya ketrampilan dapat
dikategorikan menjadi empat, yaitu:
1. Basic literacy skill
Keahlian dasar merupakan keahlian seseorang yang pasti dan wajib
dimiliki oleh kebanyakan orang, seperti membaca, menulis dan
mendengar.
2. Technical skill
Keahlian
teknik
merupakan
keahlian
seseorang
dalam
pengembangan teknik yang dimiliki, seperti menghitung secara tepat,
mengoperasikan komputer.
3. Interpersonal skill
Keahlian interpersonal merupakan kemampuan seseorang secara
efektif untuk berinteraksi dengan orang lain maupun dengan rekan kerja,
seperti pendengar yang baik, menyampaikan pendapat secara jelas dan
bekerja dalam satu tim.
4. Problem solving
Menyelesaikan masalah adalah proses aktivitas untuk menajamkan
logika, beragumentasi dan penyelesaian masalah serta kemampuan untuk
mengetahui penyebab, mengembangkan alternatif dan menganalisa serta
memilih penyelesaian yang baik.
http://id.shvoong.com/business-management/human-resources/2197108pengertian keterampilan-dan-jenisnya/
9
2.2
Pengertian Menulis
Menulis merupakan sebuah proses kreatif menuangkan gagasan dalam
bentuk bahasa tulis untuk tujuan, misalnya memberi tahu, meyakinkan, atau
menghibur. Hasil dari proses kreatif ini biasa disebut dengan istilah karangan atau
tulisan. Kedua istilah tersebut mengacu pada hasil yang sama meskipun ada
pendapat mengatakan kedua istilah tersebut memiliki pengertian yang berbeda.
Menulis dan mengarang sebenarnya dua kegiatan yang sama karena
menulis berarti mengarang (baca: menyusun atau marangkai bukan menghayal)
kata menjadi kalimat, menyusun kalimat menjadi paragraf, menyusun paragraf
menjadi tulisan kompleks yang mengusung pokok persoalan.
Pokok persoalan di dalam tulisan disebut gagasan atau pikiran. Gagasan
tersebut menjadi dasar bagi berkembangnya tulisan tersebut. Gagasan pada sebuah
tulisan bisa bermacam-macam, bergantung pada keinginan penulis penulis.
Melalui tulisannya, penulis bisa mengungkapkan gagasan, pikiran, perasaan,
pendapat, kehendak dan pengalaman.
Menulis sebagai keterampilan adalah kemampuan seseorang dalam
mengemukakan gagasan-pikirannya kepada orang atau pihak lain dengan dengan
media tulisan. Setiap penulis pasti memiliki tujuan dengan tulisannya antara lain
mengajak, menginformasikan, meyakinkan, atau menghibu pembaca.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Menulis adalah membuat huruf
(angka dan sebagainya) dengan pena (pensil, kapur, dsb), anak-anak sedang
belajar, melahirkan pikiran atau perasaan (spt mengarang, membuat surat),
http://wawan-junaidi.blogspot.com/2011/11/pengertian-menulis.htm
10
McCrimmon dalam St. Y. Slamet (2008: 141) mengungkapkan pengertian
menulis sebagai kegiatan menggali pikiran dan perasaan mengenai suatu subjek,
memilih hal-hal yang akan ditulis, menentukan cara menuliskannya sehingga
pembaca dapat memahaminya dengan mudah dan jelas.
Berdasarkan pengertian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa menulis
adalah suatu kegiatan yang memerlukan ide dan pikiran yang dituangkan dalam
sebuah tulisan yang jelas agar dimengerti oleh pembaca.
Menurut Lerner (dalam Mulyono Abdurrahman 2008:224) menulis
adalah menuangkan ide kedalam suatu bentuk visual.
Lado dalam Tarigan (dalam Isah Cahyani,2008 :97) mengemukakan
bahwa menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang
menggambarkan suatu bahasa yang dipahami seseorang sehingga orang lain dapat
membaca lambang-lambang grafik tersebut, kalau mereka memahami bahasa dan
lambang grafik tersebut.
Menulis adalah salah satu dari empat keterampilan berbahasa. Dalam Isah
Cahyani (2008:98) menjelaskan perbedaan menulis dengan tiga keterampilan
berbahasa lain, menilis memiliki kesamaan media bahasa dengan membaca, yakni
sama-sama menggunakan bahasa tulis(grafem), namun berbeda dari menyimak
dan berbicara yakni sama-sama memproduksi (menghasilkan) pesan,namun
berbeda dari membaca dan menyimak pesan dihasilkan (produktif) dalam
menulis, sementara pesan diterima (reseptif) dalam membaca dan menyimak.
11
Berdasarkan Pengertian di Atas dapat disimpulkan bahwa menulis adalah
menurunkan ide berupa lambang-lambang grafik yang menggambarkan bahasa
agar mudah dipahami pembaca.
Menurut Suparno (2007 : 13) menulis dapat didefinisikan sebagai suatu
kegiatan penyampaian pesan(komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis
sebagai alat atau medianya. Pesan adalah isi atau muatan yang terkandung dalam
suatu tulisan, sedangkan tulisan merupakan sebuah simbol atau lambang bahasa
yang dapat dilihat dan disepakati pemakainya. Dengan demikian dalam
komunikasi tulis paling tidak terdapat empat unsur yang terlibat: penulis sebagai
penyampai pesan(penulis) pesan atau isi tulisan, saluran atau media berupa
tulisan, dan pembaca sebagai penerima pesan.
Morsey (dalam Tatat Hartati,2008 : 2) mengemukakan bahwa menulis
merupakan keterampilan berbahasa yang produktif dan ekspresif, karena penulis
harus terampil menggunakan grofologi, struktur bahasa dan memiliki pengetahuan
bahasa yang memada. Pembelajaran menulis di SD, baik GBPP SD 1994, maupun
KBK terdiri atas dua bagian sebagaimana layaknya pembelajaran membaca, yakni
menulis permulaan dan menulis lanjut(pendalaman). Menulis permulaan diawali
dari melatih siswa memegang alat tulis dengan benar.
Berdasarkan pengertian tersebut di atas dapat simpulkan bahwa menulis
adalah suatu kegiatan komunikasi yang terkandung dalam suatu tulisan, serta
merupakan keterampilan berbahasa yang produktif dan ekspresif.pembelajaran
menulis di SD ada dua macam yakni menulis permulaan kelas rendah I dan II dan
menulis lanjutan kelas tinggi III samapai VI.
12
Farris (dalam Novi Resmini,2008 : 1) mengemukakan bahwa dalam
konteks kiat berbahasa (language art) menulis merupakan kegiatan yang paling
kompleks untuk dipelajari siswa khususnya di sekolah dasar. Menulis merupakan
keterampilan yang sulit diajarkan sehingga bagi guru mengajarkan menulis juga
merupakan tugas yang paling sulit.
Zuchdi (dalam Winihasih,2006 : 62) menyatakan bahwa kemampuan
menulis merupakan salah satu jenis kemampuan berbahasa tulis yang bersifat
produktif. Artinya menghasilkan sesuatu dalam bentuk tulisan. Kemampuan
menulis bersifat kompleks. Kemampuan yang diperlukan antara lain kemampuan
berfikir secara teratur dan logis, kemampuan mengungkapkan gagasan secara jelas
dengan menggunakan bahasa yang efektif, dan kemampuan menerapkan kaidah
tulis menulis dengan baik.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa menulis adalah
suatu keterampilan yang kompleks yang sulit di ajarkan oleh guru di tingkat
Sekolah Dasar. Menulis juga merupakan suatu kegiatan produktif karena
menghasilkan sebuah tulisan.
13
2.3
Macam-Macam Menulis di SD
Menurut Novi Resmini (2008 : 119), Macam-macam menulis yang dapat
di ajarkan di SD Menurut Tingkatannya adalah sebagai berikut :
a. Menulis Permulaan (Kelas 1 dan 2)
b. Menulis Lanjut (Kelas 3-6)
Dari beberapa macam menulis peneliti memilih menulis permulaan di
kelas 1 khususnya menulis kalimat sederhana.
2.4
Tujuan Menulis
Orang boleh saja menulis tanpa tujuan, tetapi lazimnya orang menulis
guna mencapai tujuan tertentu, seperti:
1.
Memberib(Menjual)bInformasi
Sebagian besar tulisan dihasilkan dengan tujuan memberi (baca: menjual)
informasi, teristimewa bila hasil karya tulis tersebut diperjualbelikan. Pada sisi
positif lain, tulisan juga bersifat memperkenalkan atau mempromosikan
sesuatu, termasuk suatu kejadian (berita) atau tempat (pariwisata).
2.
Mencerahkan Jiwa
Bacaan sudah menjadi salah satu kebutuhan manusia modern, sehingga
karya tulis selain sebagai komoditi juga layak dipandang sebagai salah satu
sarana pencerahan pikiran dan jiwa.
14
3.
Mengabadikan Sejarah
Sejarah harus dituliskan agar abadi sampai kegenerasi selanjutnya.
4.
Ekspresi Diri
Tulisan juga merupakan sarana mengekspresikan diri, baik bagi
perorangan maupun kelompok.
5.
Mengedepankan Idealisme
Idealisme umumnya dituangkan dalam bentuk tertulis supaya
memiliki daya sebar lebih cepat dan merata.
6.
Mengemukakan Opini dan Teori
Buah pikiran pun hampir selalu diabadikan dalam bentuk tulisan.
7.
"Menghibur"
Baik temanya humor maupun bukan, tulisan umumnya juga bersifat
menghibur.http://pelitaku.sabda.org/tujuan_menulis
Hugo Hartig(dalam Isah Cahyani,2009 :98) menyatakan tujuan
menulis adalah sebagai berikut:
a. Assigment
Purpose(tujuan
penugasan)
ini
sebenarnya
tidak
mempunyai tujuan sama sekali. Penulis menulis sesuatu karena
ditugaskan, bukan atas kemauan sendiri (misalnya para siswa yang
diberi tugas merangkum buku).
b. Altruistick
Purpose(tujuan
altruistic)
ini
penulis
bertujuan
menyenangkan pembaca, menghindarkan kedukaan para pembaca,
ingin menolong pembaca memahami, menghargai perasaan dan
15
penalarannya, ingin membuat hidup para pembaca lebih mudah dan
lebih menyenangkan dengan karyanya itu.
c. Persuasive Purpose(tujuan persuasif) ini bertujuan meyakinkan para
pambaca akan kebenaran gagasan yang diutarakannya.
d. Informational Purpose(tujuan informasional,tujuan penerangan) ini
bertujuan memberikan informasi atau keterangan/penerangan kepada
para pembaca.
e. Self-expressive
Purpose(tujuan
pernyataan
diri)
ini
bertujuan
memperkenalkan atau menyatakan diri sang pengarang kepada para
pembaca.
f. Cretive Purpose(tujuan kreatif) ini erat kaitannya dengan tujuan
pernyataan diri. Tulisan ini bertujuan mencapai nilai-nilai artistk dan
nilai-nilai kesenian.
g. Problem-solving Purpose(tujuan pemecahan masalah) ini bertujuan
memecahkan
masalah
yang
dihadapi.
Penulis
menjelaskan,
menjernihkan serta menjelajahi serta meneliti secara cermat pikiranpikiran dan gagasan-gagasannya sendiri agar dapat dimengerti dan
diterima oleh para pembaca.
2.5.
Fungsi Menulis
Sejarah suatu bangsa, sejarah manusia, sejarah sebuah ilmu pengetahuan,
dapat diketahui karena adanya tulisan, meskipun pada saat itu bentuk dan media
tulisan tidak secanggih saat ini. Kita bisa menemukan sejarah suatu bangsa dari
tulisan-tulisan pada bebatuan, kulit kayu, maupun daun lontar.
16
Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh seseorang secara
berurutan. Keterampilan tersebut adalah menyimak, berbicara, membaca, dan
menulis. Di antara keempat keterampilan berbahasa tersebut, menulis merupakan
keterampilan tertinggi yang dimiliki oleh seseorang. Keterampilan menulis
diterima seseorang setelah dia mampu membaca.
Menulis merupakan sebuah kegiatan menuangkan pikiran, gagasan, dan
perasaan seseorang yang diungkapkan dalam bahasa tulis. Menulis merupakan
kegiatan untuk menyatakan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan yang
diharapkan dapat dipahami oleh pembaca dengan berfungsi sebagai alat
komunikasi secara tidak langsung. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
menulis merupakan kegiatan seseorang untuk menyampaikan gagasan kepada
pembaca dalam bahasa tulis agar bisa dipahami oleh pembaca.
Kegiatan menulis sangat penting dalam pendidikan karena dapat
membantu siswa berlatih berpikir, mengungkapkan gagasan, dan memecahkan
masalah. Menulis adalah suatu bentuk berpikir, yang juga merupakan alat untuk
membuat orang lain (pembaca) berpikir. Dengan menulis, seseorang siswa mampu
mengkonstruk berbagai ilmu atau pengetahuan yang dimiliki dalam sebuah
tulisan, baik dalam bentuk esai, artikel, laporan ilmiah, cerpen, puisi, dan
sebagainya.
http://guru-umarbakri.blogspot.com/2009/06/keterampilan-
berbahasa_16.html
17
Menurut Syarif( dalam Isah Cahyani, 2009 : 101) fungsi bahasa ada dua :
1. Fungsi individual yaitu untuk melahirkan perasaan, pikiran, atau kemauan
kepada orang lain dalam rangka kepentingan pribadi atau umum.
2. Fungsi masyarakat yaitu untuk berkomunikasi dan mewujudkan sifat kontrol
sosial, mewujudkan kerja sama antar manusia.
Keraf (dalam Isah Cahayani 2009 : 101) Menjelaskan bahwa berdasarkan
perkebangannya, secara garis besar fungsi bahasa adalah sebagai berikut :
1. Untuk menyatakan ekspresi diri,
2. Sebagai alat untuk komunikasi,
3. Sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial,
4. Sebagai alat mengadakan kontrol sosial (Keraf, 1983:3).
Dalam kegiatan berbahasa menulis memiliki fungsi utama yaitu sebagai alat
komunikasi secara tertulis dan tidak langsung. Tarigan (dalam Novi Resmini,
2008 : 116) menulis juga memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Fungsi Penataan
Ketika mengarang terjadi penataan terhadap gagasan, pikiran, pendapat,
imajinasi
dan
lainnya
serta
terhadap
penggunaan
bahasa
untuk
mewujudkannya.
2. Fungsi Pengawetan
Mengarang mempunyai fungsi untuk mengawetkan pengutaraan sesuatu
dalam wujud dokumen tertulis.
18
3. Fungsi Penciptaan
Dengan mengarang kita menciptakan sesuatu yang mewujudkan sesuatu
yang baru.
4. Fungsi Penyampaian.
Penyampaian itu terjadi bukan saja kepada orang yang berdekatan
tempatnya melainkan juga kepada yang berjauhan.
2.6.
Hakikat Kalimat
2.6.1.
Pengertian Kalimat
Menurut Sugihastuti ( 2006:202) Kalimat Adalah satuan bahasa
terkecil dalam wujud lisan atau tulisan, yang mengungkapkan pikira yang
utuh. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun dan
keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir yang diikuti
oleh kesenyapan yang mencegah terjadinya perpaduan ataupun asimilasi
bunyi ataupun proses fonologis lainnya.
Menurut Nunung Marzuki (2008:19) kalimat adalah bagian terkecil
dari teks (wacana) yang mengungkapan sebuah pikiran. Dalam wujud
lisan, kalimat selalu diiringi oleh nada bicara, jeda, dan intonasi titik.
Sedangkan dalam bentuk sebuah tulisan kalimat ditandai oleh aturanatura penulisan, yaitu tanda baca yang sesuai.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan
bahwa kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang berupa klausa, yang
dapat berdiri sendiri dan mengandung pikiran lengkap. http/Browse »
Home » Bahasa Indonesia » Pengertian Kalimat
19
2.6.2.
Unsur-unsur kalimat
Menurut Nunung Marzuki (2006: 19),Unsur – unsure kalimat terdiri
dari :
1. Subjek, Merupakan pokok kalimat berupa Unsur inti yang ditempati
oleh kata benda atau lain yang dibendakan.
2. Predikat,adalah unsur inti dari kalimat berupa kata, kelompok kata
yang menerangkan tentang subjek,
3. Objek, adalah keterangan prdikat yang erat
hubungannya denga
predikat. Objek biasanya terletak di belakang predikat.
4. Keterangan, Adalah unsur kalimat yang menerangkan pokok kalimat
secara menyeluruh, bukan salah satu unsur saja.
Menurut Yogi Yogaswara (2005 : 201) dalam sebuah kalimat ada
unsur yang disebut unsur wajib dan unsur manasuka. Unsur wajib adalah
unsur yang kehadirannya mutlak dan tidak dapat dihilangkan. Sementara
unsur mana suka kehadirannya tidak mutlak dan unsur tersebut dapat
dihilangkan. Unsur wajib dalam sebuah kalimat adalah unsur subjek
predikat. Adapun unsur manasuka berupa keterangan,
20
2.7.
Model pembelajaran Picture and Picture
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan
prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk
mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para
perancang
pembelajaran
dan
para
pengajar
dalam
merencanakan
dan
melaksanakan aktivitas pembelajaran. Model pembelajaran ini sangat urrgen
karena membantu guru dalam proses kegiatan pembelajaran sesuai dengan
tuntutan profesionalismenya, serta dapat menciptakan pembelajaran yang dapat
menciptakan pembelajaran yang PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif
dan Menyenangkan) serta kegiatan pembelajaran yang berpusat pada siswa .
Model-model pembelajaran yang dikemukakan para pakar pendidikan
sebenarnya banyak sekali, namun pada kesempatan ini penulis memilih model
pembelajaran Picture and Picture dengan menggunakan standar PAKEM
(Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan). Penulis memilih
model pembelajaran tresebut karena prosedurnya sangat sederhana, dapat
membangun kerja sama, siswa menjadi aktif, kreatif, mengasyikkan dan
menyenangkan (Nasution, 2003).
21
2.8.
Langkah-langkah model pembelajaran Picture and Picture
Adapun langkah-langkah model pembelajaran picture and Picture adalah
sebagai berikut :
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Menyajikan materi sebagai pengantar
3. Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan yang
berkaitan dengan materi
4. Guru menunjuk/memanggil siswa bergantian untuk menulis kalimat
sederhana dengan melihat pada gambar yang sudah tersedia.
5. Guru menanyakan alasan pemikiran tulisan tersebut
6. Dari alasan tulisan tersebut guru mulai menanamkan konsep/materi sesuai
dengan kompetensi yang ingin dicapai
7. Kesimpulan
2.9.
Keunggulan Model Pembelajaran Picture and Picture
Adapun keunggulan model pembelajaran ini adalah sebagai berikut :
1.
Memudahkan siswa untuk memahami yang dimaksudkan oleh guru
ketika menyampaikan materi pelajaran
2. Siswa cepat tanggap atas materi yang diajarkan
3. Siswa lebih konsentrasi terhadap materi yang diajarkan
4. Adanya saling berkompetisi antar siswa untuk menulis
5. Siswa lebih terampil dalam menulis
6. Menarik bagi siswa karena melalui audio visual dalam bentuk gambargambar
22
2.10. Kelemahan Model Pembelajaran Picture and Picture
1.
Memakan Banyak Waktu.
2.
Banyak siswa yang pasif
3.
Guru Khawatir bahwa akan terjadi kekacauan di kelas
4.
Banyak siswa yang tiidak senang apabila disuruh bekerja sama dengan
yang lain
5.
2.11.
Dibutuhkan dukungan fasilitas, alat dan biaya yang cukup memadai.
Penerapan Model Picture and Picture dalam Pembelajaran Menulis
Kalimat Sederhana
Model adalah cara yang telah teratur dan terpilih secara baik untuk
mencapai suatu maksud, cara mengajar. Kegiatan manulis kalimat sederhana yang
dilakukan pada anak-anak kelas I SD melalui langkah-langkah sebagai berikut :
Persiapan
: Menyediakan gambar sebagai media pembelajaran
Pelaksanaan
: Mintalah anak untuk menuliskan kalimat sederhana sesuai
gambar yang mereka sukai. Kemudian anak itu diminta untuk
membacakan tulisannya apa sudah seperti gambar yang
dipilihnya. Jika anak itu sudah menguasai atau sudah tepat
dalam menulis tidak menutup kemungkinan untuk anak
tersebut mengulang kegiatan tersebut dengan gambar yang
berbeda.
23
2.12.
Kajian Yang Relevan
Belum
ada
kajian
yang
relevan
dengan
judul
“Meningkatkan
Keterampilan Siswa Menulis Kalimat Sederhana Melalui Model Pembelajaran
Picture and Picture”
2.13
Hipotesis Tindakan
Adapun hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah “ jika guru
menggunakan model pembelajaran picture and picture dalam menulis kalimat
sederhana maka keterampilan siswa kelas I SDN 02 Tilamuta akan meningkat.
2.14.
Indikator Kinerja
Penelitian ini dinyatakan berhasil jika terjadi peningkatan keterampilan
menulis kalimat sederhana di kelas I SDN 02 Tilamuta pada pembelajaran Bahasa
Indonesia mencapai 75% dari jumlah siswa di kelas.
24
Download