pengaruh gaya kepemimpinan terhadap lingkungan kerja, motivasi

advertisement
JAGADHITA:Jurnal Ekonomi & Bisnis, Vol. 4, No 1. Maret 2017, Hal 83-94
Available Online at http://ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/jret
DOI: 10.22225/JJ.4.1.258.83-94
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP
LINGKUNGAN KERJA, MOTIVASI KERJA DAN
KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA BADAN
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PROVINSI BALI
Ni Made Ari Danthi
Universitas Warmadewa
[email protected]
Abstrak
Gaya kepemimpinan memegang peranan penting dalam suatu organisasi, pemimpin adalah motor penggerak
utama dalam organisasi agar semua tujuan organisasi bisa tercapai. Untuk mencapai semuanya itu organisasi
perlu memperhatikan lingkungan kerja pegawai agar bisa tercipta suasana yang nyaman dalam melakukan aktivitas. Disamping itu motivasi kerja bisa tercapai apabila pegawai termotivasi untuk bekerja lebih optimal
guna meningkatkan kinerja pegawai. Sedangkan kinerja pegawai dalam suatu organisasi merupakan tolok ukur
untuk mencapai target dan sasaran yang diharapkan guna terciptanya Aparatur Sipil Negara yang professional.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak Provinsi Bali, metode penentuan sampel yang digunakan adalah metode angket yang jumlah 33 orang.
Penguji hipotesis penelitian menggunakan PLS dengan program pengolah data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja, (2) gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap lingkungan kerja, (3) gaya kepemimpinan berpengaruh positif
dan tidak signifikan terhadap motivasi kerja, (4) lingkungan kerja berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja dan (5) motivasi kerja berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja.Implikasi dari
hasil penelitian ini adalah gaya kepemimpinan, lingkungan kerja, motivasi kerja, kinerja pegawai perlu ditingkatkan guna meningkatkan kinerja PNS pada Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Provinsi Bali.
Kata Kunci: Gaya kepemimpinan, lingkungan kerja, motivasi kerja dan kinerja.
Abstract
Leadership style has an important role in an organization, a leader is the main driving force in an organization in order to reach all the organization’s goals. To reach all of it, an organization should care of work environment of the employees in order to make a comfortable work condition. Beside of that, work motivation can
be reached if the employees are motivated to work more optimally in order to increase the performance of the
employees. Whereas the employees performance in an organization is the benchmarks for achieving the target
and abjectives in order spawned by the professional State Civil Apparatus. Population in this study were all
employees in Board of Women Empowerment and Child Protection Bali Province. The sampling method of
this study is questionnaire with 33 samples. This hypothesis is tested by PLS with data processing program.
The result of this study are : (1) leadership style has positive and significant influence to performance, (2)
leadership style has positive and significant influence to work environment, (3) leadership style has positive
and not significant influence to work motivation, (4) work environment has positive and not significant influence to performance, (5) work motivation has positive and not significant influence to performance. The implication of this study is the leadership style, work environment, work motivation, employee performance need to
improve in order to increase the performance of public employees in Board of Woman Empowerment and
Child Protection Bali Province.
Keywords: Leadership Style, Work Environtment, Work Motivation and Performance.
PENDAHULUHAN
Pemerintah Provinsi Bali sebagai salah satu Provinsi di Indonesia yang mempunyai tanggung jawab untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat Bali. Untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Bali tidak terlepas dari peranan perempuan.
Salah satu badan yang mengurus tentang
peranan perempuan dalam membangun Bali
adalah Badan Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak Provinsi Bali yang
bertujuan meningkatkan perempuan dalam
JAGADHITA: Jurnal Ekonomi & Bisnis, Vol. 3 , No 2. September 2016, hal 84
pembangunan di Bali.
Dalam mewujudkan misi Badan
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Bali perlu disusun
Rencana Strategi (Renstra). Renstra ini
disusun dengan berpedoman pada RPJMD
Provinsi Bali, yaitu merupakan penjabaran
teknis dari RPJMD.
Badan Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Provinsi Bali juga telah
menetapkan
visi
sebagai
berikut
“Terwujudnya Keadilan dan Kesetaraan
Gender serta Perlindungan terhadap Perempuan dan Anak Menuju BaliI Yang Maju, Damai, dan Sejahtera”. Dan misi merupakan komitmen untuk melaksanakan agenda-agenda utama yang menjadi penentu
keberhasilan penempatan visi pembangunan. Badan Pemberdayaan dan Perlindungan Anak Provinsi Bali telah
menetapkan Misi sebagai berikut: (1)
Mewujudkan Keadilan dan Kesetaraan
Gender. (2) Mewujudkan Perlindungan terhadap Perempuan dan Anak.
Badan Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Provinsi Bali untuk
mencapai tujuan dituntut untuk memiliki
kinerja yang baik. Kinerja Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak Provinsi Bali ditentukan oleh pegawainya. Kinerja pegawai dipengaruhi oleh
beberapa
faktor.
Berdasarkan
hasil
penelitian kinerja pegawai dipengaruhi oleh
gaya kepemimpinan (Marpaung, 2014).
Menurut Marpaung kepemimpinan merupakan suatu pola tingkah laku seorang pemimpin untuk merancang atau untuk
mengintegrasikan tujuan yang diinginkan
seorang pemimpin untuk mempengaruhi
orang lain didalam memahami dan menyetujui apa yang harus dilakukan dan
bagaimana caranya. Sedangkan Purnawasari, (2012) mengatakan lingkungan kerja
berpengaruh pada kinerja. Menurut
(Aurelia, 2013;1210), mengatakan bahwa
lingkungan kerja merupakan suatu tempat
dimana para pegawai selalu melakukan aktivitas kegiatannya untuk bekerja setiap
hari. Sedangkan menurut (Supardi,
2003:37) mengatakan bahwa keadaan di
sekitar tempat kerja baik secara fisik maupun non fisik dapat membawa kita ke suasana yang memberi kesan yang menyenangkan,
memberi
kenyamanan,
menentramkan serta menyejukan hati dan
memberi kesan betah bekerja dan lain sebagainya. (Suranto, 2014) mengatakan
kinerja pegawai dipengaruhi oleh motivasi
kerja yang merupakan sebagai pendorong
untuk memberi dorongan kepada seseorang
pegawai didalam melakukan aktivitasnya.
Kinerja adalah hasil kerja yang dapat
dicapai didalam suatu organisasi sehingga
pegawai mempunyai tanggung jawab sesuai
tugas yang diberikan. Dalam pelaksanaanya
organisasi kegiatan, pengukuran kinerja
sangat erat hubungannya dengan kinerja
kerja perorangan (Marpaung, 2012:31). Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja
pegawai adalah kepemimpinan. Kepemimpinan adalah suatu gaya atau perilaku
dan strategi seseorang sebagai hasil kombinasi yang diterapkan oleh seseorang pemimpin
ketika
pemimpin
mencoba
mempengaruhi
kinerja
bawahannya
(Tampubolon, 2007). Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja pegawai sudah diteliti
menunjukan
positif
dan
signifikan
(Marpaung, 2014).
Kinerja pegawai juga dipengaruhi
oleh motivasi. Menurut Handoko (1999)
mengatakan motivasi adalah akibat dari
suatu hasil yang ingin dicapai oleh
seseorang untuk bisa mencapai apa yang
diinginkan. Sehingga timbulah dorongan
seseorang yang bersangkutan bahwa tindakannya pasti akan mengarah kepada hasil
yang diinginkan. Jenis-jenis motivasi terdiri
dari internal dan eksternal. Menurut Mc
Cleland motivasi terdiri dari motivasi berprestasi,
berkuasa
dan
berkearifan.
Pengaruh motivasi terhadap kinerja menunjukkan positif dan signifikan (Suranto,
2014)
Lingkungan kerja adalah suatu
keadaan tempat kerja baik dilihat secara
fisik maupun non fisik maka dapat memberikan kesan yang menyenangkan, mengamankan, menentramkan dan kesan betah
bekerja sebagaimana yang diharapkan
JAGADHITA: Jurnal Ekonomi & Bisnis, Vol. 3 , No 2. September 2016, hal 85
(Supardi 2003:37). Dengan pengertian yang
lain
lingkungan
kerja
menurut
(Sedarmayanti 2007:105) dan (Manaf dkk,
2015) menegaskan bahwa secara garis besar lingkungan kerja dapat dibagi menjadi 2
bagian yaitu : 1) lingkungan kerja fisik, dan
2) lingkungan kerja non fisik. Pengaruh
lingkungan kerja terhadap kinerja sudah
diteliti menunjukkan positif dan signifikan
(Purnawasari, 2012).
Kepemimpinan, lingkungan kerja dan
motivasi sangat berperan dalam meningkatkan kinerja pegawai. Penelitian yang
menghubungkan kepemimpinan, lingkungan kerja dan motivasi dengan kinerja
organisasi sudah diteliti dan menemukan
positif dan signifikan, namun perlu diteliti
kembali pada organisasi publik. Penelitian
sebelumnya lebih banyak dilakukan pada
organisasi bisnis.
Fenomena yang terjadi pada Badan
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Bali sebagaimana
berikut:
1.
Kepemimpinan pada Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Bali, cenderung kurang memperlakukan pegawainya dengan adil, penugasan pegawai cenderung tidak sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi (Tupoksi).
Hal ini diungkapkan oleh seorang
pegawai.
2.
Pegawai kurang nyaman dalam
melakukan pekerjaan. Diungkapkan
oleh pegawai
3.
Pegawai kurang bersemangat dalam
melakukan tugas.
4.
Kemampuan pegawai untuk berinovasi rendah.
Berdasarkan fenomena yang terjadi
pada Badan Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindugan Anak Provinsi Bali berdampak
kinerja pegawai. Kinerja pegawai pada Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Bali dilihat dari tingkat kehadiran.
Tinjauan Pustaka
Kepemimpinan
Kesuksesan suatu organisasi sangat
ditentukan oleh peran dan tanggung jawab
seorang pemimpin. Jika terjadi kegagalan
didalam pelaksanaan kegiatan pekerjaan,
justru sebaliknya kesuksesan pemimpin
dapat dilihat dalam memimpin suatu organisasinya untuk dapat mempengaruhi orang
lain didalam menjalankan tujuan visi dan
misi suatu organisasi. Menurut Wahjosumido (1999:79) Kepemimpinan adalah
seorang pemimpin yang memiliki kecerdasan, pertanggung jawaban, sehat dan
memiliki sifat-sifat antara lain dewasa, keleluasaan hubungan sosial, motivasi diri dan
dorongan prestasi serta sikap hubungan kerja kemanusian. Menurut Kartono (2006)
Kepemimpinan merupakan kemampuan untuk memberikan wawasan sehingga orang
lain ingin mencapainya. Dimana pemimpin
juga merupakan seorang inisiator, motivator, stimulator, dinamisator dan innovator
dalam organisasi. Dimana seorang pemimpin yang baik harusnya memberikan pengalaman, ketrampilan dan sikap pribadinya
untuk membangkitkan semangat dan kerja
pegawai. Namun pemimpin efektif mampu
memberikan penghargaan terhadap usaha
semua pegawai dalam mencapai tujuan organisasi.
Kepemimpinan adalah suatu proses
yang dapat memberi arti yang didalamnya
memiliki unsur-unsur seni, adanya kemampuan dan kecerdasan yang mempengaruhi
perasaan dan pikiran dari proses tersebut
akan mengakibatkan adanya kesediaan untuk melakukan suatu usaha yang diinginkan
dan mengarahkan tercapai tujuan bersama
(Winanti, 2010:12)
Kepemimpinan juga diartikan sebagai
pelaksana otoritas dan pembuatan keputusan. Kepemimpinan diartikan sebagai
suatu inisiatif untuk bertindak yang
menghasilkan suatu pola pikir yang konsisten dalam rangka mencari jalan pemecahan
dari suatu persoalan bersama. Lebih jauh
dirumuskan bahwa kepemimpinan itu adalah
suatu
aktivitas
untuk
dapat
mempengaruhi orang-orang supaya diarahkan mencapai tujuan organisasi (Thoha,
2009:5).
JAGADHITA: Jurnal Ekonomi & Bisnis, Vol. 3 , No 2. September 2016, hal 86
Pemimpin adalah seorang yang dapat
mempengaruhi orang lain dan memiliki
otoritas manajerial. Kepemimpinan merupakan suatu proses memimpin pada sebuah
kelompok dan dapat mempengaruhi kelompok itu sendiri didalam mencapai
tujuannya (Robbin dan Coutler, 2010:146).
Kemampuan seseorang untuk memimpin orang lain adalah sebuah kualitas
fundamental yang dicari organisasiorganisasi dalam karyawan mereka. Dimana para pemimpin yang efektif mengandalkan daya tarik emosional untuk dapat
membantu didalam menyampaikan pesanpesan mereka. Ketika para pemimpin merasa berkepuasan, antusias, dan aktif, mereka
lebih mungkin untuk memberi energi atau
kekuatan pada bawahan-bawahan mereka
dan menyampaikan rasa efektivitas, kompetensi, optimism, dan kegembiraan (Robbins
dan Judge, 2008:343).
Jenis-Jenis dan Tipe Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan merupakan suatu
seni yang mengarahkan segala daya yang
dimiliki dalam upaya mencapai suatu tujuan
dengan strategi yang disesuaikan dengan
kondisi lingkungan. Robert dalam Kreitner
dan Kinicki (2005) dan Griffin dalam Yuki
(1989) mengatakan bahwa pemimpin dapat
menunjukkan lebih dari satu gaya kepemimpinan dan mengidentifikasikan lima gaya
kepemimpinan yaitu :
a.
Gaya Suportif
Gaya kepemimpinan yang memunjukkan keramahan seorang pemimpin,
mudah dapat ditemui dan menunjukkan sikap perhatian kepada bawahannya (House dan Mitchell dalam
Yuki 1989),
b.
Gaya Direktif
Gaya direktif akan dirasakan berlebihan, bawahan akan cenderung
memusuhi (Munduh, 1997). Menurut
Griffin dalam Yuki (1989).
c.
Gaya Orientasi Prestasi
Yuki (1989) menyatakan bahwa tingkah laku individu didorong oleh need
for achievement atau kebutuhan untuk
berprestasi. Kepemimpinan yang
d.
e.
berorientasi pada prestasi akan
meningkatkan rasa percaya diri dan
harapan akan dapat menyelesaikan
sebuah tugas dan tujuan yang menantang, untuk memperoleh prestasi kerja
yang baik.
Gaya Pengasuh
Merupakan suatu gaya kepemimpinan
yang memiliki sikap campur tangan
minim pimpinan. Pimpinan merasa
lebih cepat untuk tidak campur tangan
dengan tugas-tugas pegawai (Griffin
dalam Yuki, 1989).
Gaya Partisipatif
Dimana gaya kepemimpinan ini
mengharapkan saran-saran dan ide-ide
mereka sebelum mengambil suatu
keputusan (House dan Mitchell dalam
Yuki, 1989).
Lingkungan kerja
Lingkungan kerja merupakan segala
suatu yang ada di sekitar para karyawan,
baik yang bersifat fisik maupun non fisik
yang dapat mempengaruhi karyawan dalam
menjalankan tugas-tugas yang dibebankan
(Nitisemito, 2002). Faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi lingkungan kerja adalah pewarnaan, kebersihan, pertukaran
udara, penerangan, keamanan, kebisingan,
musik, dan hubungan antar karyawan.
Sedarmayanti (2009) menyatakan
bahwa secara garis besar, jenis lingkungan
kerja terbagi menjadi 2 yaitu :
a.
Lingkungan Kerja Fisik
Lingkungan kerja fisik adalah semua
keadaan yang berbentuk fisik yang
terdapat di sekitar tempat kerja yang
dapat mempengaruhi karyawan baik
secara langsung maupun tidak langsung.
b.
Lingkungan Non Fisik
Lingkungan kerja non fisik adalah
semua keadaan yang terjadi yang
berkaitan dengan hubungan kerja,
baik hubungan dengan atasan maupun
hubungan dengan sesama rekan kerja,
ataupun dengan bawahan.
Motivasi Kerja
JAGADHITA: Jurnal Ekonomi & Bisnis, Vol. 3 , No 2. September 2016, hal 87
Motivasi merupakan suatu dorongan
untuk berbuat ke arah tujuan tertentu untuk
menghasilkan sesuatu demi keperluan didalam diri sendiri seorang individu. Motivasi
kalau dilihat dari bahasanya berasal dari
bahasa latin yaitu monere yang menggerakkan (to Move). Menurut French bahwa motivasi itu adalah Motivation may be defined
as the desire and willingness of a person to
expend effort to reach a particular goal or
outcome. Motivasi adalah suatu keinginan
dan kemauan seseorang untuk mencurahkan
segala upayanya dalam mencapai tujuan
atau hasil tertentu. (Suparmin, 2004:11).
Senada dengan Robbin dan Judge, MeShane dan Glinow (2010:132) memberikan
definisi motivasi sebagai kekuatan dalam
diri seseorang untuk mempengaruhi arah
(direction, intensitas (intensity), dan
ketekunan (persistence) perilaku sukarela.
Pekerja yang termotivasi berkeinginan
menggunakan tingkat usaha tertentu
(intensity), untuk sejumlah waktu tertentu
(persistence), terhadap tujuan tertentu
(direction). Motivasi merupakan hasil
sejumlah proses yang bersifat internal dan
eksternal bagi individu yang menyebabkan
timbulnya sikap entusiasme dan persistensi
dalam hal melaksanakan kegiatan-kegiatan
tertentu seperti yang disampaikan oleh
Winardi (2011:2)
Teori
kebutuhan
McClelland
(McClelland’s theory needs) dikembangkan
oleh David McClelland dan rekanrekannya. Teori tersebut berfokus pada tiga
kebutuhan, sebagai berikut :
a.
Kebutuhan pencapaian (need for
achievement) : Dorongan untuk mencapai standar-standar dan berusaha
keras untu berhasil.
b.
Kebutuhan hubungan (need for affiliation) : Keinginan untuk menjalin
suatu hubungan antar personal yang
ramah dan akrab.
c.
Kebutuhan kekuatan (need for power) : Kebutuhan untuk membuat individu lain berperilaku sedemikian sehingga mereka tidak akan berperilaku
sebaliknya.
Kinerja
Didalam penilaian kinerja baik di organisasi pemerintahan maupun di organisasi yang melayani publik sangat berguna
untuk menilai kualitas, kuantitas, efisiensi
pelayanan, memotivasi para birokrat
pelaksana,
memonitor
kontraktor,
melakukan penyesuaian budget, mendorong
pemerintah agar lebih memperbaiki kebutuhan masyarakat yang dilayani dan
menuntut perbaikan pelayanan publik.
Kinerja adalah hasil secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya
(Mangkunegara, 2005:9). Kinerja juga
dapat dipandang sebagai proses suatu hasil
pekerjaan. Sehingga kinerja merupakan
suatu proses bagaimana pekerjaan berlangsung untuk mencapai hasil kerja.
Menurut (Gibson, 1995:364) setiap
pegawai dalam organisasi dituntut untuk
memberikan kontribusi positif melalui
kinerja yang baik, mengingat kinerja organisasi tergantung pada kinerja pegawainya.
Kinerja adalah tingkat terhadap para pegawai dalam mencapai persyaratan pekerjaan
secara efisien dan efektif (Simamora,
2006:34) dimana kinerja pegawai merupakan prestasi kerja, yaitu perbandingan antara hasil kerja yang dapat secara nyata
dengan standar kerja yang ditetapkan oleh
organisasi. Kemudian Robbins (2008) mendifinisikan kinerja yaitu suatu hasil yang
dicapai oleh pegawai dalam pekerjaanya
menurut kriteria yang berlaku. Isu kualitas
layanan justru cenderung menjadi semakin
penting dalam menjelaskan kinerja. Kualitas sering kali menjadi image negative bagi
masyarakat.
Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja
Penilaian kinerja pegawai adalah
penilaian secara periodik. Tujuan penilaian
kinerja adalah untuk dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan atau ketidakberhasilan seorang pegawai dan juga untuk
mengetahui kekurangan atau kelebihan
yang dimiliki oleh pegawai yang bersangkutan didalam melaksanakan tugasnya.
Hasil penilaian kinerja digunakan sebagai
JAGADHITA: Jurnal Ekonomi & Bisnis, Vol. 3 , No 2. September 2016, hal 88
bahan pertimbangan dalam pembinaan PNS
antara lain pengangkatan, kenaikan pangkat,
pengangkatan dalam jabatan, pendidikan
dan pelatihan serta pemberian penghargaan.
Menurut Simanjuntak (2001) kinerja
dipengaruhi oleh :
a.
Kualitas dan kemampuan pegawai,
yaitu hal-al yang berhubungan dengan
pendidikan pelatihan, etos kerja, motivasi kerja, sikap mental dan kondisi
fisik pegawai.
b.
Supra sarana yaitu hal-hal yang
berhubungan dengan kebijaksanaan
pemerintah dan hubungan industrial
manajemen.
c.
Sarana pendukung, yaitu hal yang
berhubungan dengan lingkungan kerja
(keselamatan kerja, kesehatan kerja,
sarana produksi dan teknologi) dan
H2
Gaya Kepemimpinan (X2)
H1
hal-hal berhubungan dengan kesejahteraan pegawai (upah/gaji, jaminan
sosial dan keamanan kerja).
Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual ini merupakan
suatu dasar yang patut digunakan untuk menyusun hipotesis penelitian. Berdasarkan
kerangka pikiran diatas maka kerangka konseptual penelitian mengenai Pengaruh Gaya
Kepemiminan terhadap Lingkungan Kerja,
Motivasi Kerja dan Kinerja Pegawai Negeri
Sipil Pada Badan Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindugan Anak Provinsi Bali, yang
terdiri dari beberapa variabel diantaranya :
Gaya Kepemimpinan sebagai variabel
eksogen serta Lingkungan Kerja, Motivasi
Kerja dan Kinerja Pegawai sebagai variabel
endogen.
Motivasi Kerja
(Y2)
H3
Kinerja
(Y3)
H5
Lingkungan
Kerja (Y1)
H4
Gambar 1 Kerangka Konseptual Penelitian
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Lingkungan Kerja, Motivasi Kerja Dan Kinerja Pegawai Negeri Sipil Pada
Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Provinsi Bali
Keterangan :
H1: ( Mandey,dkk (2015) dan
(Suminar,dkk (2015)
H2: (Pariaribo,(2012) dan (Suranto,dkk
(2014)
H3: (Murti,dkk (2013) dan (Permansari,
(2013)
H4: (Suwondo,dkk (2015) (Purnamasari,
(2013)
H5: (Mandey,dkk (2015), (Suminar,dkk
(2015) dan (Suranto,(2014)
Hipotesis Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, landasan teori dan kerangka konseptual yang
telah diuraikan, maka dapat dirumuskan
hipotesis penelitian sebagai berikut:
Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap
Lingkungan Kerja.
HI : Gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap lingkungan
kerja Pegawai Negeri Sipil Daerah
Pada Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi
Bali.
H2 : Gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi
kerja Pegawai Negeri Sipil pada Badan Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Provinsi Bali
H3 : Motivasi kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja Pegawai
JAGADHITA: Jurnal Ekonomi & Bisnis, Vol. 3 , No 2. September 2016, hal 89
Negeri Sipil pada Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Bali.
H4 : Lingkungan kerja berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil pada Badan Pemberdayaan Perempuan Provinsi Bali.
H5:Gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
pegawai negeri sipil pada Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Bali.
METODE PENELITIAN
1.
Path
Analisis
dan Pengujian
Hipotesis, yang diharapkan adalah
Ho ditolak atau nilai sig < 0,05 (atau
nilai t statistic > 1,96 bila ujinya
dengan level of signifikan 0,05
2.
Motivasi berpengaruh positip sebesar
0,19 terhadap kinerja, dan hubungan
tersebut
tidak signifikan dengan
nilai t hitung sebesar 0,85.
HASIL PENELITIAN
1. Deskripsi Obyek Penelitian
Tabel 1
Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin pada
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak Provinsi Bali Tahun 2015
Jenis Kelamin
Jumlah
Laki-laki
Perempuan
Total
Persentase
(%)
48,48
51,52
100,00
16
17
33
Sumber : BP3A Provinsi Bali
a. Uji Reliabilitas
Tabel 2
Uji Realiabilitas
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Lingkungan
Kerja, Motivasi Kerja dan Kinerja Pegawai Negeri Sipil
Pada Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Bali
No
Konstruk
1
Gaya
Kepemimpinan ( X1)
Lingkungan Kerja ( Y1)
Motivasi Kerja
(Y2)
Kinerja (Y3)
2
3
4
Cronbach’s
0,620
Keterangan
Reliabel
0,691
Reliabel
0,777
Reliabel
0,844
Reliabel
b. Uji Validitas
Tabel 3
Hasil Uji Validitas
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Lingkungan Kerja, Motivasi Kerja dan Kinerja Pegawai Negeri Sipil Pada
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Bali
Kontruk
Gaya Kepemimpinan
( X1)
Indikator/Item
Pemimpin memberikan keleluasaan (X11)
Pemimpin memberikan perhatian ( X12)
Pemimpin berprilaku berkuasa ( X13)
Pemimpin memberikan perhatian ( X14 )
Pemimpin menekankan tugas ( X15 )
Korelasi (r)
0,34
Kete
rangan
Valid
0,43
0,27
0,75
0,67
0,37
0,49
0,61
0,64
Valid
Valid
Valid
Valid
Lingkungan
Kerja ( Y1)
Keamanan tempat kerja (Y11 )
Aroma kurang sedap ( Y12 )
Sarana dan prasarana ( Y13)
Hubungan atasan dengan
Bawahan ( Y14 )
Terjalin rasa kekeluargaan ( Y15 )
0,59
Valid
Motivasi Kerja
( Y2 )
Menggunakan strategi ( Y21)
Pekerjaan yang menantang (Y22 )
Bekerja dibawah tekanan (Y23)
Mencari cara-cara baru ( Y24 )
Mencapai prestasi ( Y25 )
0,73
0,75
0,56
0,45
0,63
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Kinerja (Y3 )
Tanggung jawab sesuai tupoksi ( Y31 )
Persyaratan kinerja formal ( Y32 )
Melakukan aktivitas ( Y33 )
Menyelesaikan tugas dengan baik ( Y34)
Menyelesaikan pekerjaan sesuai harapan ( Y35 )
0,67
0,78
0,48
0,87
0,68
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber : Lampiran 4
Valid
Valid
Valid
Valid
JAGADHITA: Jurnal Ekonomi & Bisnis, Vol. 3 , No 2. September 2016, hal 90
Tabel 4
Dasar Interpretasi Variabel dan Indikator
1.
1,00
-
1,79
Sangat buruk/Rendah
2.
1,80
-
2,59
Buruk/ Rendah
3.
2,60
-
3,39
Cukup
4.
3,40
-
4,19
Baik/ Tinggi
5.
4,20
-
5,00
Sangat baik/ Tinggi
Sumber : Solimun dan Adji (2009)
Tabel 5
Nilai Outer Loading Hasil Estimasi Model Sebelum Rekonstruksi
INDIKATOR<KONSTRUK
Keleluasan <- KEPEMIMPINAN
Perhatian <- KEPEMIMPINAN
Berkuasa <- KEPEMIMPINAN
Hubungan kerja <KEPEMIMPINAN
Menekankan tugas <KEPEMIMPINAN
Keamana tempat kerja <LINGKUNGAN KERJA
Aroma kurang sedap <LINGKUNGAN KERJA
Sarana prasarana <LINGKUNGAN KERJA
Hubungan atasan dgn
bawahan <- LINGKUNGAN KERJA
Terjalin rasa kekeluargaan <- LINGKUNGAN
KERJA
Strategi <- MOTIVASI
Pekerjaan menantang <MOTIVASI
Batas waktu <- MOTIVASI
Cara-cara baru <- MOTIVASI
Mencapai prestasi <- MOTIVASI
Kualitas <- KINERJA
Kuantitas <- KINERJA
Komitmen kerja <KINERJA
Ketepatan waktu <KINERJA
Kemandirian <- KINERJA
Original
Sample
(O)
0,78
Sample
Mean
(M)
0,77
Standard
Deviation
(STDEV)
0,04
Standard
Error
(STERR)
0,04
T Statistics (|O/
STERR|)
0,83
0,83
0,03
0,03
27,36
-0,67
-0,65
0,09
0,09
7,66
0,03
0,04
0,16
0,16
0,20
0,50
0,50
0,13
0,13
3,84
0,24
0,24
0,23
0,23
1,04
0,59
0,57
0,13
0,13
4,69
0,71
0,70
0,08
0,08
9,12
0,54
0,55
0,11
0,11
4,71
0,68
0,66
0,12
0,12
5,60
0,15
-0,33
0,33
0,27
0,25
0,41
0,25
0,41
0,61
0,81
-0,78
0,08
0,73
0,73
1,06
0,72
0,30
0,60
0,60
1,20
0,50
0,33
0,43
0,43
1,16
0,70
0,80
0,50
0,69
0,80
0,50
0,10
0,05
0,14
0,10
0,05
0,14
6,94
15,86
3,68
0,91
0,90
0,02
0,02
38,42
0,56
0,57
0,20
0,20
2,75
Pada Tabel 5 belum seluruh indikator
merefleksikan masing-masing konstruk
memiliki nilai outer loading > 0,50. Untuk
itu dilakukan rekonstruksi ulang terhadap
19,30
model dengan tidak menyertakan indikator indikator yang tidak valid, hasilnya adalah
sebagai berikut:
JAGADHITA: Jurnal Ekonomi & Bisnis, Vol. 3 , No 2. September 2016, hal 91
Tabel 6
Nilai Outer Loading Hasil Estimasi Model Setelah Rekonstruksi
INDIKATOR<-KONSTRUK
Original
Sample
(O)
Sample
Mean
(M)
Standard
Deviation
(STDEV)
Standard
Error
(STERR)
T Statistics (|O/
STERR|)
Keleluasaan <- KEPEMIMPINAN
0,78
0,78
0,04
0,04
20,92
Perhatian <- KEPEMIMPINAN
0,83
0,83
0,03
0,03
28,51
Berkuasa <- KEPEMIMPINAN
Menekankan tugas <KEPEMIMPINAN
-0,67
-0,66
0,08
0,08
7,95
0,50
0,50
0,12
0,12
4,07
Keamanan tempat kerja <LINGKUNGAN KERJA
0,59
0,57
0,12
0,12
4,98
Aroma kurang sedap <LING KERJA
0,73
0,73
0,06
0,06
12,12
Sarana Prasarana <- LINGKERJA
0,59
0,61
0,11
0,11
5,65
Hubungan atasan dgn bawahan <- LINGKUNGAN KERJA
Strategi <- MOTIVASI
0,68
0,67
0,10
0,10
7,01
-0,78
0,02
0,78
0,78
1,00
Pekerjaan menantang <- MOTIVASI
0,73
0,26
0,65
0,65
1,12
Batas waktu <- MOTIVASI
0,51
0,30
0,44
0,44
1,15
Kualitas <- KINERJA
0,77
0,76
0,08
0,08
9,99
Kuantitas <- KINERJA
0,78
0,77
0,06
0,06
13,62
Komitmen kerja <- KINERJA
0,92
0,92
0,02
0,02
54,81
Ketepatan waktu <- KINERJA
0,63
0,63
0,20
0,20
3,21
Composite Reliability dan Cronbach
Alpha
Suatu pengukuran dapat dikatakan
reliabel, apabila composite reliability dan
cronbach alpha memiliki nilai lebih besar
dari 0,70. Composite reliability dan
Cronbach alpha adalah merupakan suatu
pengukuran reliabilitas antar blok indikator
dalam model penelitian.
c.
Tabel 7
Uji Composite Reliability dan Cronbach Alpha
KONSTRUK
KEPEMIMPINAN
KINERJA
LINGKUNGAN
KERJA
MOTIVASI
Composite
Reliability
0,71
Cronbachs
Alpha
0,72
0,86
0,75
0,79
0,74
0,71
0,71
Tabel 7 menunjukkan bahwa nilai
composite reliability dan cronbach alpha
seluruh konstruk menunjukkan nilai lebih
besar dari 0.70 sehingga memenuhi syarat
reliabel berdasarkan kriteria composite reliability.
2. Evaluasi Model Struktural (Structural
Model/Inner Model)
a. Path Analisis dan Pengujian Hipotesis,
yang diharapkan adalah Ho ditolak atau
nilai sig < 0,05 (atau nilai t statistic >
1,96 bila ujinya dengan level of signifikan 0,05.
JAGADHITA: Jurnal Ekonomi & Bisnis, Vol. 3 , No 2. September 2016, hal 92
Tabel 8
Path Analisis dan Pengujian Statistik
KONSTRUK
Original
Sample
(O)
Sample
Mean
(M)
Standard
Deviation
(STDEV)
Standard
Error
(STERR)
T Statistics (|O/
STERR|)
KEPEMIMPINAN ->
KINERJA
0,60
0,55
0,15
0,15
3,90
KEPEMIMPINAN ->
LINGKUNGAN
KERJA
0,80
0,80
0,03
0,03
23,77
KEPEMIMPINAN ->
MOTIVASI
0,39
0,11
0,42
0,42
0,93
Tidak Signifikan
LINGKUNGAN
KERJA ->
KINERJA
0,03
0,10
0,16
0,16
0,19
Tidak Signifikan
MOTIVASI > KINERJA
0,19
-0,06
0,22
0,22
0,85
Tidak Signifikan
Signifikan/
Tidak Signifikan
Signifikan
Signifikan
Tabel 8 menunjukkan bahwa :
1.
Kepemimpinan berpengaruh positip
sebesar 0,60 terhadap kinerja, dan
hubungan tersebut signifikan pada
level 0,05, karena nilai t-Statistik
lebih besar dari 1.96 yakni sebesar
3,90.
2.
Kepemimpinan berpengaruh positip
sebesar 0,80 terhadap lingkungan kerja dan hubungan tersebut signifikan
dengan nilai t sebesar 23,77 > 1,96.
3.
Kepemimpinan berpengaruh positip
sebesar 0,39 terhadap motivasi, dan
hubungan tersebut
tidak signifikan
dengan nilai t hitung sebesar 0,93.
4.
Lingkungan kerja berpengaruh positip
sebesar 0,03 terhadap kinerja, dan
hubungan tersebut
tidak signifikan
dengan nilai t hitung sebesar 0,19.
5.
Motivasi berpengaruh positip sebesar
0,19 terhadap kinerja, dan hubungan
tersebut
tidak signifikan dengan
nilai t hitung sebesar 0,85.
KESIMPULAN
Berdasarkan deskripsi dan hasil analisis penelitian, maka dapat dikemukakan
beberapa simpulan dan saran sebagai beri-
kut : Gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai,
artinya semakin baik kepemimpinan maka
akan mampu meningkatkan kinerja pegawai
pada Badan Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Provinsi Bali. Gaya
kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap lingkungan kerja, artinya
semakin baik kepemimpinan maka lingkungan semakin baik pada Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak Provinsi Bali. Gaya kepemimpinan
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap motivasi kerja, artinya semakin baik
kepemimpinan maka motivasi kerja semakin meningkat pada Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak Provinsi Bali. Lingkungan kerja berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja, artinya semakin baik lingkungan kerja maka semakin meningkat
kinerja pegawai pada Badan Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi
Bali. Motivasi berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap kinerja, artinya semakin
tinggi motivasi kinerja semakin meningkat
pada Badan Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Provinsi Bali, bukan
JAGADHITA: Jurnal Ekonomi & Bisnis, Vol. 3 , No 2. September 2016, hal 93
mediasi karena lingkungan kerja dan motivasi tidak mampu menjelaskan pengaruh
kepemimpinan terhadap kinerja organisasi. .
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar besarnya kepada reviewer dan
semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan artikel ini baik dalam bentuk
kritik ataupun masukan yang membangun
untuk perbaikan artikel ini agar menjadi
lebih baik
DAFTAR PUSTAKA
Ari Cahyo Suminar, M. Djudi Mukzam, Ika
Ruhana, 2015, Pengaruh Gaya
Kepemimpinan dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja PT Essentra Indonesia, Sidoarjo, Jurnal Administrasi Bisnis . Vol.26.No.2.
Diah Indriani Suwondo, Eddy Madiono Sutanto, 2015, Hubungan Lingkungan
Kerja, Disiplin Kerja dan Kinerja
Karyawan pada Program Studi Manajemen Universitas Kristen Petra,
Jurnal
Manajemen
dan
Kewirausahaan, Vol.17.No.2.Hal.135
-144
Ghozali, Imam, 2006, Aplikasi Analisis
Multivariate Dengan Program SPSS,
Cetakan keempat, Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro
Gorda, I Gusti Ngurah, 2006, Manajemen
Sumber Daya Manusia, Denpasar :
Astabrata Bali Denpasar dan STIE
Satya Dharma Singaraja.
Handoko,Hani, 2001, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia,
BPFE, Yogyakarta.
Harry Murti, Vironika Agustini Srimulyani,
2013, Pengaruh Motivasi Terhadap
Kinerja Pegawai dengan Variabel
Pemediasi Kepuasan Kerja pada
PDAM Kota Madiun, Jurnal Riset
Manajemen dan Akutansi. Vol.1 No.1
Hasibuan Melayu, 2009, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Penerbit BUMI AKSARA, Jakarta
Heny Sidanti, 2015, Pengaruh Lingkungan
Kerja, Disiplin Kerja dan Motivasi
Kerja Terhadap Kinerja PNS di
Sekretariat DPRD Kabupaten Madiun, Jurnal JIBEKA. Vol 9 No. 1, Hal.
44-53
Judge dan Bono, 2000 “Five Faktor Model
of Personality and Transformational
Leadership” Journal of Applied Psychology, 85(5) : 751-765.
Locke, EA, 1997, Esensi Kepemimpinan
(Alih Bahasa Aris Ananda), Jakarta:
Mitra Utama.
Luthans, F, 2006, Organizational Behavior,
Eight Edition, New York: McGrawHill Co.
Mangkunegara, Anwar Prabu, 2006, Evaluasi Kinerja SDM, Cetakan Kedua
Bandung : PT. Refika Aditama.
_______, 2008, Manajemen Sumber Daya
Manusia
Perusahaan,
Badung:
PT Remaja Rosdakarya.
Marudut Marpaung, 2014, Pengaruh
Kepemimpinan dan Team Work Terhadap Kinerja Karyawan di Koperasi
Sekjen Kemdikbud Senayan Jakarta,
Jurnal Ilmiah WIDYA,Vol.2.No.1
Maryoto, Susila, 2000, Manajemen Sumber
Daya Manusia, Yogyakarta: BPFE
UGM.
Mas’ud, Fuad, 2004, Survei Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi,
Semarang: Badan Penerbit, BPUNDP.
Maya Agustin Madey, Victor P.K
Lengkong, 2015, Pengaruh Kompensasi, Gaya Kepemimpinan dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai.Studi pada Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Unsrat, Jurnal EMBA.
Vol.3.3.Hal.1383-1394
Muchlas M, 2008, Perilaku Organisasi,
Yogyakarta : Gajahmada Pers.
Nawawi, 2008 Perencanaan SDM untuk
Organisasi Profit yang Kompetitif,
Yogyakarta: UGM Press.
Nitisemito, Alex S, 2002. Manajemen Personalia, Edisi Revisi, Penerbit Ghalia
Indonesia.
Noack Pariaribo, 2012, Pengaruh Gaya
Kepemimpinan dan motivasi kerja
JAGADHITA: Jurnal Ekonomi & Bisnis, Vol. 3 , No 2. September 2016, hal 94
Terhadap Kepuasan Kerja Serta Dampaknya Terhadap Kinerja Pegawai
pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah di Kabupaten Supiori. Tesis Program Studi Manajemen
Pasca Sarjana Universitas Atma Jaya,
Yogyakarta.
Ragil Permansari, 2013, Pengaruh Motivasi
dan Lingkungan Kerja Terhadap
Kinerja PT Augrah Raharjo Semarang.
Tesis
Jurusan
Manajemen,Fakultas Ekonomi, Universitas
Negeri Semarang Indonesia.
Robbins, P. Stephen dan Timothy A Judge,
2008, Perilaku Organisasi
Robbins, Stephen P, Timoty A.Judge, 2008,
Perilaku Organisasi, Jakarta: Salemba Empat.
Robbins, Stephen P. 2006, Perilaku Organisasi, Edisi Kesepuluh, Jakarta:
PT. Indeks.
Robbins,S,P, 2006 Organizational Behavior
Concept, Controversiest, Applications, 6 Ed. Pretince Hall, Inc Eaglewood, Cliff, New Jersey.
Sedarmayanti, 2007, Manajemen Sumber
Daya Manusia, Bandung : Refika
Aditama.
Siagian, S.P, 2003, Manajemen Sumber
Daya Manusia, Jakarta: Bumi
Akasara.
Simamora, Henry, 2006, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Ketiga,
Yogyakarta: STIE YKPN.
Siswanto, Bedjo, 2003, Manajemen Tenaga
Kerja : Ancaman Dalam Pendayagunaan Dan Pembangunan Unsur
Tenaga Kerja, Bandung : Sinar Baru.
Sopiah, 2008, Perilaku Organisasi, Yogyakarta : Andi
Sugiyono, 2007, Metode Penelitian Pendidikan
Pendekatan
Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D, Bandung:
Alfabeta.
Suranto, Etty Puji Lestari, 2014, Pengaruh
Motivasi, Gaya Kepemimpinan dan
Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai pada KPPN Percontohan Jambi,
Bangko dan Muara Bungo, Jurnal
Organisasi dan Manajemen, Vol.10.
No.2. Hal. 148-160
Sutrisno, Edy, 2011, Manajemen Sumber
Daya Manusia, Jakarta: Kencana
redana Media Group.
Swastha, Basu, 2000, Pengantar Bisnis
Modern (Pengantar Ekonomi Perusahaan), Edisi Ketiga, Yogyakarta:
Penerbit Liberty.
Thoha, M, 2001, Kepemimpinan dalam Manajemen Suatu Pendekatan Perilaku,
Jakarta: Rajawali Press.
Usman Husaini,2009, Manajemen Teori,
Praktik, dan Riset Pendidikan, Edisi
3, Penerbit PT Bumi Aksara, Jakarta
Wibowo, 2007, Manajemen Kinerja, Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Widi Purnama Sari, 2012, Pengaruh
Disiplin Kerja, Komitmen Organisasi
dan Lingkungan Kerja Terhadap
Kinerja Pegawai Negeri Sipil Balai
Besar Wilayah Sungai Pmali-Juana
Program Studi Manajemen Universitas Dian Nuswantoro Semarang,
Jurnal Manajemen,UDINUS
Wursanto, 2009, Dasar-dasar Ilmu Organisasi, Yogyakarta : Andi.
Yukl, 2007. Kepemimpinan dalam Organisasi Edisi Kelima. Jakarta : PT.
Gramedia.
Download