DownloadAtur Importasi Bawang Putih, Kemendag Terbitkan

advertisement
SIARAN PERS
Biro Hubungan Masyarakat
Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110
Telp: 021-3860371/Fax: 021-3508711
www.kemendag.go.id
Atur Importasi Bawang Putih,
Kemendag Terbitkan Permendag Tentang Ketentuan Impor Produk Hortikultura
Jakarta, 31 Mei 2017 – Kementerian Perdagangan menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan
Nomor 30/M-DAG/PER/5/2017 tentang Ketentuan Impor Produk Hortikultura. Peraturan ini
bertujuan mengatur dan mendata lalu-lintas impor dan distribusi produk hortikultura, termasuk
bawang putih yang beberapa waktu lalu sempat mengalami fluktuasi harga.
"Sebelumnya tidak ada regulasi yang mengatur importasi bawang putih. Permendag Nomor 30
Tahun 2017 ini terutama dimaksudkan untuk memberikan jaminan atas ketersediaan dan
stabilitas harga bawang putih yang beredar di pasar dalam negeri, serta mendata lalu-lintas impor
dan distribusinya. Hal ini didasarkan atas gejolak harga bawang putih yang melonjak cukup tinggi
beberapa waktu lalu," tegas Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.
Selain bawang putih, beberapa komoditas yang juga diatur impornya antara lain kentang segar
atau dingin, bawang bombay, bawang merah, dan sayuran sejenis lainnya segar atau dingin,
wortel, lobak cina, dan beberapa jenis buah-buahan.
Sesuai dengan ketentuan ini, lanjut Mendag, yang bisa melakukan impor produk hortikultura
adalah perusahan pemilik Angka Pengenal Importir (API) dan BUMN yang mendapat penugasan
dari Menteri BUMN.
"Penugasan kepada BUMN untuk melakukan impor produk hortikultura dimaksudkan untuk
menjamin pasokan dan stabilitas harga. Impor produk hortikultura oleh BUMN dilakukan atas
usulan dari Menteri Perdagangan berdasarkan hasil kesepakatan rapat koordinasi tingkat menteri
bidang perekonomian," jelasnya.
Mendag juga menyampaikan, setiap perusahan pemilik API-Umum dan BUMN yang mendapat
penugasan hanya dapat memperoleh Persetujuan Impor produk hortikultura segar untuk
konsumsi dan atau untuk olahan. Sementara itu, pemilik API-P hanya dapat memperoleh
Persetujuan Impor produk hortikultura segar untuk bahan baku industri dan atau olahan.
Untuk memperoleh persetujuan impor, perusahaan pemilik API-U dan API-P, serta BUMN harus
mengajukan permohonan secara elektronik kepada Menteri dalam hal ini Koordinator Pelaksana
UPTP I. Mereka juga antara lain harus memiliki Rekomendasi Impor Produk Hortikulura (RIPH) dari
Kementerian Pertanian. Selain itu, perusahaan pemilik API-U dan API-P wajib melampirkan
rencana impor produk hortikultura yang mencakup jenis barang, pos tarif/HS, jumlah, negara asal,
pelabuhan muat, serta pelabuhan tujuan. Pemilik API-U bahkan harus melampirkan rencana
distribusi produk hortikultura.
Dalam menerbitkan Persetujuan Impor bagi perusahaan pemilik API-U dan API-P, Koordinator
Pelaksana UPTP I atas nama Menteri akan memperhatikan realisasi impor produk hortikultura
yang dilakukan sebelumnya.
Permendag tersebut juga mewajibkan perusahaan pemilik API dan BUMN yang telah
mendapatkan Persetujuan Impor untuk menyampaikan laporan secara elektronik atas
pelaksanaan impor produk hortikultura, baik yang terealisasi maupun yang tidak terealisasi.
Sedangkan bagi perusahaan pemilik API-U dan BUMN yang telah mendapat penugasan yang telah
mendapat persetujuan impor wajib menyampaikan laporan realisasi distribusi produk hortikultura.
Bagi perusahaan pemilik API dan BUMN yang tidak melaksanakan kewajiban penyampaian laporan
sebanyak dua kali akan terkena sanksi. "Sanksinya berupa penangguhan penerbitan Persetujuan
Impor selama enam bulan," pungkas Mendag.
Permendag Nomor 30/M-DAG/PER/5/2017 mulai berlaku saat diundangkan pada 19 Mei 2017.
Dengan berlakunya permendag ini, maka Permendag Nomor 71/M-DAG/PER/9/2015 Tentang
Ketentuan Impor Produk Hortikultura dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
--selesai-Informasi lebih lanjut hubungi:
Luther Palimbong
Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Perdagangan
Telp/Fax: 021-3860371/021-3508711
Email: [email protected]
Veri Anggriono Sutiarto
Direktur Impor
Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri
Kementerian Perdagangan
Telp/Fax: 021-23528400/021-3858194
Email: [email protected]
Download