Unik dan Istimewa

advertisement
Unik dan Istimewa
Ditulis oleh Manati I. Zega
Senin, 27 April 2009 23:45
Kata istimewa bukanlah kata yang asing bagi kita. Misalnya, di
perjalanan, ada Bus
Ekonomi atau AC. Di tempat hiburan ada kursi
biasa atau VIP. Di restoran ada menu
biasa atau special. Tentunya,
kita senang dengan yang istimewa.
Lalu, bagaimana jika yang mengistimewakan kita adalah Tuhan. Apakah
ini bisa
terjadi? Kalau mungkin, bagaimana caranya menjadi orang
istimewa di hadapan Tuhan.
Apabila kita membaca Injil Lukas 5:1-11, dengan cepat kita menemukan
bahwa
Petrus dan perahunya, tidaklah istimewa. Ia sama seperti orang
lain yang ada
disekitarnya. Setelah bekerja mencari ikan semalam
suntuk. Dan tidak mendapatkan
apa-apa (Lukas 5:5), maka merekapun
meminggirkan perahunya, membereskan
jalanya. Petrus sama seperti
nelayan yang lainnya. Ia biasa saja - tidak istimewa. Tetapi
kisah
Petrus menjadi Istimewa karena beberapa hal berikut ini.
· Memberikan waktu dan tempat bagi Yesus.
Lukas 5:3 mencatat, "Ia naik ... perahu Simon". Ini
menepi" "jala
dibereskan" waktu istirahat "Perahu
Mungkin Petrus lelah karena telah bekerja semalam suntuk. Mungkin
kecewa
karena tidak mendapatkan apa-apa (5:5). Petrus ingin
istirahat, tidak mau diganggu.
Tetapi, Yesus datang naik ke dalam
perahunya, dan menyuruh menolakkan perahu ke
pantai. Lalu Yesus
'duduk dan mengajar orang banyak' (5:3). Dalam kelelahan dan
kegagalan Petrus, Yesus ingin meminjam perahunya untuk dipakai
sebagai mimbar.
Tidak jelas berapa lama "kebaktian" ini
berlangsung, tetapi Petrus bersedia untuk
menyerahkan perahunya, dan
ia juga mendengarkan FirmanNya.
Inilah awal istimewa: Tatkala kita memberikan waktu dan tempat bagi
Dia.
Mendengarkan FirmanNya. Contoh praktis bagaimana kita
memberikan waktu dan
tempat untuk Dia. Misalnya dengan mengadakan
saat teduh, mengikuti persekutuan
doa, hadir aktif dalam kebaktian
gereja dll.
Perahu Petrus tetap sama, tidak berbeda dengan perahu lainnya,
kerena Tuhan
Yesus memakaiNya untuk memberitakan Firman Allah
menjadi istimewa. Demikian juga kita akan menjadi istimewa bila kita memberikan waktu
tempat bagi Tuhan berfirman dalam hidup kita.
dan
· Mentaati FirmanNya
Setelah Tuhan Yesus "berkhotbah", Yesus menyuruh Simon
agar membawa
perahu ke tempat yang dalam. Perintah ini di telinga
Simon agaknya janggal. Mengapa?
Karena Simon orang Betsaida artinya
"Rumah Nelayan". Ia ahli mencari ikan, tetapi
gagal.
Sebagai nelayan Simon paham, kapan waktu yang tepat untuk mencari
ikan, yaitu mulai sore hingga pagi, bukan siang yang panas! Ini
mustahil. Lagi pula
Yesus secara manusiawi tidak dari keturunan
nelayan, melainkan anak tukang kayu. Ia
yang menyuruh mencari ikan,
belum memiliki reputasi serta skill khusus untuk mencari
ikan.
Tentunya, perintah Yesus bertentangan dengan logika nelayan.
1/3
Unik dan Istimewa
Ditulis oleh Manati I. Zega
Senin, 27 April 2009 23:45
Jika kita membaca Injil Lukas 5:5, disana kita menemukan argumentasi
Simon
yang sangat logis, namun ketaatan kepada Tuhan menjadi
prioritas. Satu kata kuncinya
adalah "tetapi". Satu kata
kontras yang menentukan prioritas.
Kita punya banyak alasan untuk meminta Yesus memaklumi kondisi kita.
Contoh: Capek, Sulit, Sudah maksimal, Tidak masuk akal, dan lain
sebagainya. Tetapi
... Kalau Yesus menyuruhnya, aku akan menebarkan
jala juga. Ini sebuah keataan,
walau tidak masuk akal. Dan hasilnya?
Lukas 5:6 mencatat, setelah melakukannya ...
Simon mendapat ikan
sangat banyak bahkan jalanya hampir koyak! Mujizat. Ketaatan
kepada
Firman Tuhan mendatangkan mujizat.
Dalam kehidupan sehari-hari, mungkin banyak hal yang sudah kita
lakukan
namun tidak membawa hasil. Tidak mendapat apa-apa? Ikutilah
PerintahNya, taatilah,
maka akan ada berkat, hasil yang luar biasa.
Jala Petrus tetap sama, tidak berbeda dengan jala yang lainnya.
Tetapi karena
Tuhan Yesus memerintahkan dan Petrus mentaati
FirmanNya, maka hasilnya menjadi
istimewa.
Demikian juga kita, marilah kita mentaati Firman Tuhan, contoh
praktis untuk
ditaati: jujur, setia, memberi maaf, menolong, dll.
Jangan hanya menjadi pendengar
Firman saja, melainkan harus menjadi
pelaku (Yakobus 1:22)
· Melayani sesuai panggilanNya
Perahunya sudah istimewa, jalanya istimewa, namun orangnya
belum. Ia masih
rendah diri (5:8) Yesus ingin menjadikan Simon
istimewa. Caranya? Menjadikan
"penjala manusia" (5:10).
Apa artinya menjadi penjala manusia? Menjadi penjala Jiwa?
MelayaniNya? Bagi Simon tantangan ini menjadi pelayan Tuhan Full
time. Itulah
sebabnya Simon melakukan "meninggalkan segala
sesuatu, lalu mengikuti Dia" (5:11)
Tantangan untuk mencari
jiwa ini berlaku bagi semua. Yaitu mencari jiwa sesuai dengan
panggilan kita masing-masing. Yaitu melayani Tuhan. Sesuai dengan
karunia
kita. Kita ada yang terpanggil menjadi full time dengan
meninggalkan segala sesuatu
lalu mengikuti Dia. Tetapi ada yang
terpanggil menjadi aktifis, yaitu tetap melakukan
tugas/pekerjaan
sehari-hari tetapi aktif membantu pelayanan.
Yang terpenting adalah "terpanggil melayani Tuhan untuk mencari
jiwa". Contoh
praktis yang bisa kita lakukan dalam melayani
Tuhan adalah: menjadi petugas usher
dan kolektan, team visitasi,
team doa, pengurus dan sebagainya.
Petrus orangnya tetap sama, tidak berbeda dengan orang lainnya.
Tetapi
karena Tuhan Yesus menjadikannya penjala manusia maka Petrus
menjadi istimewa.
Kita mungkin tidak menjadi istimewa karena intelektual kita, status
sosial kita,
kecakapan kita, penampilan kita, dan segala potensi
kita. Yang menjadikan kita
istimewa karena kita dipanggil untuk
melayani Tuhan.
2/3
Unik dan Istimewa
Ditulis oleh Manati I. Zega
Senin, 27 April 2009 23:45
Kita tidak usah menyesali diri atau menyalahkan diri atas kegagalan
dan masa
lalu kita. Apalagi kita mencoba mengubah diri dengan
kekuatan kita, maka hasilnya
"tidak mendapat apa-apa"
(5:5).
Marilah kita meneladani sikap Petrus ini. Berikan waktu dan tempat
bagi Yesus.
Taatilah FirmanNya dan melayani-Nya sesuai dengan
talenta kita. Maka kita adalah
istimewa di hadapan-Nya. Dengan
menjadi orang istimewa di hadapan Tuhan, maka
kita diberkati bahkan
kita menjadi berkat.
Solo, 20 Maret 2003
Manati I. Zega
3/3
Download