Sistem Penguji Kualitas Air Minum Berdasarkan Nilai Konduktivitas

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Tujuan
Merancang dan merealisasikan suatu sistem penguji kualitas air minum isi ulang
berdasarkan Nilai Konduktivitas dan pH serta pengatur otomatis apakah memerlukan
proses Reverse Osmosis atau tidak.
1.2. Latar Belakang
Air minum merupakan kebutuhan yang penting bagi makhluk hidup, termasuk
manusia. Air sangat dibutuhkan oleh tubuh kita dalam proses pembentukan sel tubuh.
Dengan mengkonsumsi air setiap hari tubuh kita dapat beregenerasi dengan baik. Oleh
sebab itu kualitas air yang kita konsumsi perlu diperhatikan, karena dengan mengkonsumsi
air minum yang tidak sehat akan merugikan kesehatan. Parameter air sehat, salah satunya
diukur dari kadar mineral yang larut dalam air atau TDS (Total Dissolved Solids) serta
juga dari organisme yang terkandung dalam air.
Melihat dari kebutuhan air minum yang tinggi maka banyak produk air minum
yang ditawarkan, beberapa di antaranya berupa air minum isi ulang (AMIU) dalam bentuk
galon. Air minum isi ulang memiliki tempat pengisian yang menggunakan sinar Ultra
Violet (UV) sebagai penetralisir air minum dari organisme yang tidak menguntungkan bagi
tubuh dan juga Reverse Osmosis (RO) untuk mengurangi kadar mineral yang berlebihan.
Umumnya para pengusaha air minum isi ulang sebelum air dijual kepada para
consumer , air baku akan dilewatkan pada proses Reverse Osmosis dan Ultra Violet. Proses
Reverse Osmosis berfungsi untuk mengurangi kadar mineral pada air minum. Sedangkan
proses Ultra Violet berfungsi untuk menghilangkan organisme merugikan yang terbawa ke
dalam air minum [1].
Dengan mengetahui besar nilai konduktivitas air baku terlebih dahulu, akan
diketahui kadar mineralnya. Dalam hal ini, polutan yang dipergunakan dalam pengujian
adalah mineral garam NaCl. Setelah diketahui kadar mineralnya , dapat kita tentukan
proses Reverse Osmosis diperlukan atau tidak, dan jika tidak diperlukan, air akan langsung
menuju proses Ultra Violet. Seperti diketahui proses Reverse Osmosis memakan waktu
1
dalam proses penyaringannya dan untuk satu set alat penyaring tersebut memiliki harga
yang mahal. Sehingga jika air baku tersebut tidak memerlukan proses Reverse Osmosis,
biaya operasional dan waktu penyaringan dapat dikurangi sehingga dapat meningkatkan
efisiensi produksi air minum isi ulang.
Sensor konduktivitas (elektroda besi) dan pH membutuhkan pembersihan yang
berkala untuk menghilangkan ion-ion yang menempel pada elektroda jika digunakan dalam
periode waktu tertentu, dan hal ini akan memberikan nilai yang kurang benar. Sehingga
dalam sistem ini diberikan pengatur otomatis, jika sensor mulai memberikan nilai yang
tidak sesuai dengan standar, akan dilakukan pembersihan dengan menggunakan air murni
tanpa mineral (distilled water).
Sebagai parameter tambahan pengujian kualitas, ditambahkan pula pembacaan nilai
pH dan temperatur pada air baku tersebut. Sistem pendeteksi kualitas air minum isi ulang
ini dapat ditambahkan tanpa merubah alat pengisian ulang yang sudah ada dan bersifat
otomatis sehingga pengguna tidak perlu mengukur kandungan mineral ke sumber air baku
secara manual.
1.3. Spesifikasi Alat
Sesuai dengan surat tugas skripsi yang dikeluarkan oleh Fakultas Teknik Elektronika
dan Komputer Universitas Kristen Satya Wacana dengan nomor 19/I.3/FTEK/IV/2014
pada tanggal 14 April 2014, Spesifikasi skripsi ini adalah sebagai berikut :
1. Alat berbasis mikrokontroler dan menggunakan catu daya PLN 220V.
2. Alat memiliki tampilan LCD karakter 20x4 untuk menampilkan pengaturan pengujian
dan hasil pengukuran TDS dan pH pada air.
3. Jangkauan pengukuran TDS adalah 0-200 ppm dengan resolusi 1ppm.
4. Jangkauan pengukuran pH adalah 0-14 dengan resolusi 0,25.
5. Alat yang dirancang hanya dapat bekerja pada air minum.
6. Elektroda menggunakan sepasang karbon (C).
7. Alat dapat dipasang tanpa mengubah konstruksi alat pengisian ulang air minum yang
sudah ada.
8. Selang waktu pengujian 1-2 menit.
2
1.4. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan pada skripsi ini terdiri dari lima bab, berikut
adalah penjelasan dari kelima bab tersebut.
BAB I Pendahuluan, pada bab ini akan dijelaskan tentang tujuan dan latar belakang
permasalahan yang mendasari pembuatan skripsi ini, spesifikasi alat dan sistematika
penulisan skripsi.
BAB II Dasar Teori, pada bab ini akan dijelaskan tentang beberapa dasar teori yang
mendukung pembuatan skripsi.
BAB III Perancangan Alat, pada bab ini akan dijelaskan tentang perancangan alat,
yaitu perancangan perangkat keras dan perangkat lunak. Perancangan perangkat keras
terdiri dari perangkat elektronik dan instalasi tempat pengujian.
BAB IV Pengujian dan Analisis, pada bab ini dijelaskan tentang pengujian dan hasil
pengujian terhadap alat yang telah dirancang dan direalisasikan.
BAB V Penutup, pada bagian penutup berisi tentang kesimpulan dan saran-saran
pengembangan.
3
Download