bupati bima - JDIH Kabupaten Bima

advertisement
BUPATI BIMA
PERATURAN BUPATI BIMA
NOMOR : 35 TAHUN 2013
TENTANG
TARIF LAYANAN RUMAH SAKIT BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BIMA
BUPATI BIMA,
Menimbang
: a. bahwa
pelayanan
kesehatan
merupakan
kewajiban
pemerintah daerah yang harus dipenuhi, maka
untuk
mendukung pelayanan pada rumah sakit umum daerah Bima,
perlu menetapkan tarif;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang
Penetapan Tarif pada Rumah Sakit Umum Daerah Bima;
Mengingat
: 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan
Daerah-Daerah Tingkat II Dalam Wilayah Daerah-Daerah
Tingkat I Bali, Nusa Tenggara barat dan Nusa Tenggara Timur
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor
122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
1655);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);
3. Undang-Undang
Nomor
1
Tahun
2004
tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4355);
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3347) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 59, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4484);
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tetang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3348);
6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
7. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502) ;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008;
10.
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
11.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana
telah diubah kedua kali dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 21 Tahun 2011;
12.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007
tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah;
13.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007
tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Miliik Daerah;
14.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 08/PMK.02/2006
tentang Kewenangan Pengadaan Barang jasa pada Badan
Layanan Umum;
15.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
703/ MENKES/SK/IX/2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa pada Instansi Pemerintah Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum di Lingkungan
Departemen Kesehatan;
16.
Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 6 Tahun 2008
tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah;
17.
Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 2 Tahun 2008
tentang Urusan Pemerintah Daerah Kabupaten Bima
(Lembaran Daerah Kabupaten Bima Tahun 2008 Nomor
2,Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Bima Nomor 25);
18.
Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 3 Tahun 2008
tentang Pembentukan Susunan, Kedudukan, Tugas Pokok dan
Fungsi Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Bima
(Lembaran Daerah Kabupaten Bima Tahun 2008 Nomor 3
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Bima Nomor 26)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 7
Tahun 2010;
19.
Peraturan Bupati Bima Nomor 27 Tahun 2013 tentang
Sistem dan Prosedur Pengelolaan Barang Milik Daerah;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
: PERATURAN BUPATI TENTANG TARIF LAYANAN RUMAH
SAKIT BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PADA RUMAH
SAKIT UMUM KABUPATEN BIMA
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Bima;
2. Bupati adalah Bupati Bima;
3. Rumah Sakit Umum Daerah Bima yang selanjutnya disebut
RSUD Bima adalah Rumah Sakit Umum Daerah Bima;
4. Direktur adalah Direktur RSUD Bima;
5. Pelayanan Medik adalah pelayanan yang bersifat individu
yang diberikan oleh tenaga medik dan perawat berupa
pemeriksaan, konsultasi dan tindakan medik;
6. Pelayanan Rawat Jalan adalah pelayanan pasien untuk
observasi, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi medik dan
pelayanan kesehatan lainnya tanpa menginap di Rumah
Sakit;
7. Pelayanan Rawat Darurat adalah pelayanan kedaruratan
medik
yang
harus
diberikan
secepatnya
untuk
mencegah/menanggulangi risiko kematian atau cacat;
8. Pelayanan Rawat Inap adalah pelayanan pasien untuk
observasi, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi dan atau
pelayanan kesehatan lainnya dengan menginap di Rumah
Sakit;
9. Pelayanan One Day Care adalah pelayanan pasien untuk
observasi, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi mental dan
atau pelayanan kesehatan lain maksimal 12 (dua belas) jam;
10. Rawat Rumah adalah pelayanan pasien di rumah untuk
observasi, pengobatan, rehabilitasi medik pasca rawat inap;
11. Tindakan Medik Operatif adalah tindakan pembedahan
kepada pasien yang menggunakan anestesi umum, regional
block dan lokal;
12. Tindakan Medik Non Operatif adalah tindakan kepada pasien
tanpa pembedahan untuk membantu penegakan diagnosis
dan terapi;
13. Pelayanan Penunjang Medik adalah pelayanan kepada pasien
untuk membantu penegakan diagnosis dan terapi;
14. Pelayanan Penunjang Non Medik adalah pelayanan yang
diberikan kepada pasien di rumah sakit yang secara tidak
langsung berkaitan dengan pelayanan medik;
15. Pelayanan Farmasi (asuhan kefarmasian) adalah pelayanan
yang berorientasi kepada pasien baik dari aspek farmasi
klinik maupun aspek manajemen dalam penyediaan
perbekalan farmasi yang bermutu, aman dan terjangkau bagi
semua lapisan masyarakat;
16. Pelayanan Gigi dan mulut adalah pelayanan paripurna
meliputi upaya pemulihan dan penyembuhan yang selaras
dengan upaya pencegahan penyakit gigi dan mulut serta
peningkatan kesehatan gigi dan mulut pada pasien di
rumah sakit;
17. Pelayanan Rehabilitasi Medik adalah pelayanan yang
diberikan kepada pasien dalam bentuk pelayanan fisioterapi,
terapi
okupasional,
terapi
wicara,
ortotik/prostetik,
bimbingan sosial medis dan jasa psikologi serta rehabilitasi
lainnya;
18. Pelayanan rujukan adalah suatu sistem jaringan pelayanan
kesehatan dimana dimungkinkan terjadinya penyerahan
tanggung jawab atas masalah yang timbul kepada unit
kesehatan yang lebih mampu;
19. Pemulasaraan/Perawatan Jenazah adalah kegiatan yang
meliputi kegiatan perawatan jenazah, konservasi bedah
mayat yang dilakukan oleh rumah sakit untuk kepentingan
pelayanan kesehatan, pemakaman dan kepentingan proses
peradilan;
20. Tarif adalah sebagian atau seluruh biaya penyelenggaraan
kegiatan pelayanan di rumah sakit, yang dibebankan kepada
pasien sebagai imbalan atas jasa pelayanan yang diterima;
21. Jasa Pelayanan adalah imbalan yang diterima oleh pelaksana
pelayanan atas jasa yang diberikan kepada pasien dalam
rangka observasi, diagnosis, pengobatan, konsultasi, visite,
rehabilitasi medik dan atau pelayanan lainnya;
22. Jasa Sarana adalah imbalan yang diterima oleh rumah sakit
atas pemakaian sarana fasilitas dan bahan;
23. Bahan adalah obat-obat, bahan kimia, alat kesehatan habis
pakai yang digunakan secara langsung dalam rangka
pencegahan,
observasi,
diagnosis,
pengobatan
dan
konsultasi, rehabilitasi medik dan atau pelayanan lainnya;
24. Penjamin adalah orang atau badan hukum sebagai
penanggung biaya pelayanan kesehatan dari seseorang yang
menggunakan/mendapatkan pelayanan di rumah sakit;
25. Unit Cost adalah besaran biaya satuan dari setiap kegiatan
pelayanan yang diberikan rumah sakit, yang dihitung
berdasarkan standar akuntansi biaya rumah sakit;
26. Biaya langsung adalah biaya yang timbul akibat adanyan
pelayanan kesehatan yang dilakukan
27. Biaya tidak langsung adalah biaya yang secara tidak
langsung timbul sebagai akibat ada atau tidak adanya
pelayanan kesehatan yang dilakukan
28.
Pelayanan Medico Legal adalah pelayanan rumah sakit yang
menyangkut aspek hukum guna membantu pengadilan
dalam pemutusan suatu perkara;
BAB III
NAMA, OBYEK TARIF, SUBYEK TARIF, WAJIB TARIF DAN
JENIS PELAYANAN
Pasal 3
Setiap pelayanan kesehatan pada RSUD Bima, dipungut tarif
dengan nama Tarif pelayanan kesehatan;
Pasal 4
1)
2)
3)
1)
2)
Objek Tarif pelayanan kesehatan adalah semua
pelayanan kesehatan yang ada di RSUD Bima
Subyek Tarif adalah orang pribadi atau badan
mendapatkan pelayanan kesehatan dari RSUD Bima;
Wajib Tarif adalah orang pribadi atau pihak penjamin
diwajibkan untuk membayar tariff layanan kesehatan
rumah sakit;
Pasal 5
jenis
yang
yang
pada
Jenis pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 dikelompokan ke dalam pelayanan :
a. Rawat Jalan;
b. Rawat Darurat;
c. Rawat Inap;
d. Rawat Satu Hari (One Day Care);
e. Rawat Intensive care unit (ICU)
Jenis pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), terdiri dari:
a. Pelayanan Medik;
b. Pelayanan Penunjang Medik;
c. Pelayanan Kebidanan dan Ginekologi;
1. Persalinan Normal;
2. Persalinan dengan Tindakan;
3. Pelayanan ginekologi;
4. Pelayanan bayi baru lahir;
d. Pelayanan Penunjang Non Medik;
e. Pelayanan Rehabilitasi Medik dan Mental;
f. Pelayanan Medico Legal;
g. Pemulasaraan/Perawatan Jenazah;
h. Pelayanan Farmasi;
i. Pelayanan asuhan keperawatan;
j. Pelayanan rujukan;
Bagian Kesatu
Tarif Rawat Jalan
Pasal 6
1)
2)
Tarif Rawat Jalan di RSUD Bima terdiri dari biaya
pendaftaran dan biaya pemeriksaan dan/atau biaya tindakan
rawat jalan;
Besaran Tarif Rawat Jalan tercantum dalam Lampiran
I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Bupati ini. Bagian Kedua Tarif Rawat
Dar
urat;
Pasal 7
1)
Tarif Rawat Darurat di RSUD Bima terdiri dari biaya
pendaftaran dan biaya pemeriksaan dan/atau biaya tindakan
rawat darurat;
2)
Besaran Tarif Rawat Darurat tercantum dalam Lampiran II
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Bupati ini;
Bagian Kedua
Kelas dan Tarif Rawat Inap;
1)
2)
3)
4)
Pasal 8
Kelas Rawat Inap di RSUD Bima yang tarifnya ditetapkan
dalam Peraturan Bupati ini adalah:
a. Kelas III;
b. Kelas II;
c. Kelas I;
d. Kelas Utama/VIP;
e. Rawat Intensif/ICU;
f. Rawat Intensif/NICU;
Tarif Rawat Inap meliputi:
a. Akomodasi pelayanan perawatan;
b. Visite/konsultasi dokter spesialis;
c. Visite dokter jaga;
d. Asuhan keperawatan;
e. Tindakan keperawatan
f. Administrasi keperawatan;
Direktur RSUD Bima berwenang untuk menambah kelas
rawat inap sesuai dengan kebutuhan;
Besaran Tarif Pelayanan Rawat Inap tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Bupati ini;
Bagian Ketiga
Perhitungan hari perawatan
1) Pelayanan rawat inap dihitung berdasarkan jumlah hari
perawatan
2) Pelayanan rawat inap kurang dari 24 (dua puluh empat)
jam dihitung dengan 1 hari perawatan
Bagian Keempat
Jenis dan Tarif Pelayanan Medik
Pasal 9
(1) Jenis Pelayanan Medik, meliputi :
a. Tindakan Medik Operatif;
b. Tindakan Medik Non Operatif.
(2) Tindakan Medik Operatif meliputi :
a. Tindakan Medik Operatif kecil;
b. Tindakan Medik Operatif Sedang;
c. Tindakan Medik Operatif Besar;
d. Tindakan Medik Operatif Khusus;
(3) Dalam menentukan besaran tarif Tindakan Medik Operatif
dan Non Operatif untuk tindakan kecil, sedang, besar, dan
khusus didasarkan atas perhitungan unit cost dengan
memperhatikan
kemampuan
dan
keadaan
ekonomi
masyarakat setempat dan tarif rumah sakit lain;
(4) Besaran Tarif Pelayanan Medik tercantum dalam Lampiran
IV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Bupati ini. Bagian Keempat Jenis dan Tarif Pelayanan
Penunjang Medis;
Pasal 10
(1) Jenis Pelayanan Penunjang Medik meliputi :
a. Pemeriksaan Laboratorium;
b. Pemeriksaan Radio Diagnostik;
c. Pemeriksaan Diagnostik Elektromedik;
d. Pemeriksaan Diagnostik Khusus;
e. Pemeriksaan Radioterapi;
(2) Besaran Tarif Pelayanan Penunjang Medik tercantum dalam
Lampiran V yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Bupati ini. Bagian Kelima Tarif Pelayanan
Kebidanan Dan Ginekologi;
Pasal 11
(1) Jenis Pelayanan Kebidanan dan Ginekologi meliputi :
a. Pelayanan Persalinan Normal;
b. Pelayanan Persalinan dengan tindakan;
c. Pelayanan Ginekologi;
d. Pelayanan bayi baru lahir;
(2) Besaran Tarif Pelayanan Kebidanan dan Ginekologi
tercantum dalam Lampiran VI yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini;
Bagian Keenam
Jenis dan Tarif Pelayanan Rehabilitasi Medik
Pasal 12
1)
2)
Jenis Pelayanan Rehabilitasi Medik meliputi :
a. Pelayanan Rehabilitasi Medik;
b. Pelayanan Ortotik/Prostetik;
Besaran Tarif Pelayanan Rehabilitasi Medik tercantum dalam
Lampiran VII yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari Peraturan Bupati ini;
Bagian Ketujuh
Tarif Pelayanan Penunjang Non Medik
Pasal 13
Besaran Tarif Pelayanan Penunjang Non Medik tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Bupati ini.
Bagian Kedelapan
Tarif Pelayanan Medico Legal dan Pemulasaraan/ Perawatan
Jenazah;
Pasal 14
Besaran Tarif Medico Legal dan Pemulasaraan/Perawatan
Jenazah tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini;
Bagian Kesembilan
Jenis dan Tarif Pelayanan Farmasi
Pasal 15
(1) Jenis Pelayanan Farmasi meliputi :
a. Manajemen Farmasi;
b. Farmasi Klinis;
(2) Komponen biaya farmasi klinik meliputi :
a. Jasa sarana rumah sakit;
b. Jasa Pelayanan Farmasi;
(3) Besaran Tarif Pelayanan Farmasi tercantum dalam Lampiran
yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Bupati ini;
Bagian Kesepuluh
Pelayanan Pendidikan dan Pelatihan
Pasal 16
(1) Jenis Pelayanan Pendidikan dan Pelatihan meliputi :
a. Praktek klinik;
b. Penelitian;
c. Pelayanan lainnya;
(2) Komponen biaya Pendidikan dan Pelatihan meliputi :
a. Jasa sarana rumah sakit;
b. Jasa pelananan;
(3) Besaran Tarif Pelayanan Farmasi tercantum dalam Lampiran
yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Bupati ini;
BAB III
PRINSIP DALAM PENETAPAN POLA DAN BESARAN TARIF
Bagian Kesatu
Prinsip Dalam Penetapan Struktur dan Besaran Tarif
Pasal 16
(1)
(2)
(3)
(1)
(2)
(3)
Dalam penetapan struktur dan besaran tarif didasarkan
pada prinsip yang bertujuan untuk menutup sebagian atau
seluruh biaya pelayanan kesehatan;
Tarif Pelayanan Kesehatan yang diberikan disusun atas
dasar perhitungan biaya per unit layanan (Unit Cost) untuk
setiap jenis pelayanan;
Struktur
Biaya
Pelayanan
Kesehatan
sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meliputi :
a. Jasa Sarana, yang terdiri atas :
1) Cost/Biaya yang dibutuhkan untuk memberikan
pelayanan sesuai standar di masing masing jenis
pelayanan (Unit Cost/Satuan Biaya);
2) Biaya pengembangan RSUD Bima;
b. Jasa Pelayanan ditetapkan dengan memperhatikan
kemampuan masyarakat serta jasa pelayanan yang
berlaku pada rumah sakit di sekitarnya;
Pasal 17
Besaran Tarif sama dengan hasil analisis unit cost ditambah
biaya pengembangan, ditambah jasa pelayanan, yang
ditetapkan
dengan
memperhatikan
kemampuan
masyarakat;
Biaya pengembangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan paling tinggi 20% (dua puluh per seratus) dari
unit cost;
Biaya Pengembangan sebagaimana tersebut pada ayat (1),
tidak dikenakan pada pasien yang dirawat di kelas III;
Pasal 18
1)
2)
Tarif Pelayanan Medik tidak meliputi biaya obat obatan, alat
habis pakai, dan sewa alat dengan pihak lain;
Dalam hal Tarif pemeriksaan dan tindakan pelayanan yang
belum termasuk di dalam Peraturan Bupati ini, akan
ditetapkan kemudian oleh Direktur dengan persetujuan
Dewan Pengawas;
Bagian Kedua
Pengelolaan Tarif
Pasal 19
(1)
(2)
Pengelolaan Tarif pelayanan kesehatan di RSUD Bima
didasarkan pada ketentuan tata cara pengelolaan keuangan
Badan Layanan Umum sesuai dengan ketentuan Peraturan
Perundangan-undangan;
Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati tersendiri;
BAB IV
MASA WAKTU TARIF
Pasal 20
(1)
(2)
Masa Tarif adalah jangka waktu selama satu kali
pelayanan;
Saat Tarif terhutang adalah pada saat ditertibkannya Surat
Tagihan atau dokumen lain yang dipersamakan;
BAB V
INSTALASI FARMASI
Pasal 21
1.
2.
1.
2.
3.
4.
Pengadaan obat-obatan dan alat kesehatan di RSUD Bima
disediakan oleh instalasi farmasi;
Penetapan harga obat-obatan dan alat kesehatan yang
dikelola RSUD Bima maksimal sebesar harga pembelian
ditambah 20% (dua puluh persen) dari harga pembelian
ditambah dengan jasa pelayanan;
BAB VI
TATA CARA PEMBAYARAN, PENYETORAN DAN TEMPAT
PEMBAYARAN
Tarif layanan kesehatan harus di bayar sesuai dengan
tariff yang berlaku
Setiap pembayaran tariff layanan kesehatan diberikan
tanda bukti pembayaran yang sah
Tarif layanan kesehatan terhutang harus dilunasi oleh
penjamin sesuai dengan ketentuan yang diatur sesuai
perjanjian/ikatan kerjasama yang berlaku
Penyetoran dan tempat pembayaran tarif layanan
kesehatan dilakukan di Kas RSUD Bima melalui kasir
BAB VII
PELAYANAN PASIEN PIHAK KETIGA
1. Pasien peserta asuransi kesehatan atau tanggungan pihak
ketiga diberikan pelayanan sesuai ketentuan perundangundangan.
2. Pasien sebagaimana dimaksud pada ayat 1 (satu) apabila
atas permintaan sendiri memilih kelas perawatan yang
lebih tinggi dari hak yang ditetapkan, wajib membayar
selisih biaya yang disebabkan oleh perbedaan kelas
dimaksud sesuai tarif layanan kesehatan yang berlaku.
BAB VI
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 22
(1)
(2)
Dalam hal terjadi perubahan perhitungan unit cost
sebagaimana ketentuan peraturan perundang-undangan,
maka akan dilakukan penyesuaian terhadap Tarif di dalam
Peraturan Bupati ini;
Penyesuaian Tarif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
paling lambat dilakukan 1 (satu) tahun sejak terjadinya
perubahan unit cost;
BAB VII
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 22
(3)
(4)
Dalam hal terjadi perubahan perhitungan unit cost
sebagaimana ketentuan peraturan perundang-undangan,
maka akan dilakukan penyesuaian terhadap Tarif di dalam
Peraturan Bupati ini;
Penyesuaian Tarif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
paling lambat dilakukan 2 (dua) tahun sejak terjadinya
perubahan unit cost;
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 23
Peraturan
Bupati
ini
mulai
berlaku
pada
tanggal
diundangkan. Agar setiap orang mengetahui dan memerintahkan
pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya
dalam Berita Daerah Kabupaten Bima.
Ditetapkan di Bima
pada tanggal 17 Desember 2013
BUPATI BIMA,
ttd
H. FERRY ZULKARNAIN
Diundangkan di Bima
Pada tanggal 17 Desember 2013
Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BIMA
ttd
Drs. H. ABDUL WAHAB
NIP. 195712221986111001
PANGKAT PEMBINA UTAMA MUDA (IVc)
BERITA DAERAH KAB.BIMA TAHUN 2011 NOMOR : 226
Download