BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Tujuan kelahiran bayi

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tujuan kelahiran bayi ialah lahirnya seorang individu yang sehat dari
seorang ibu yang sehat. Bayi lahir sehat artinya tidak mempunyai gejala sisa
atau tidak mempunyai kemungkinan mendapatkan gejala yang penyebabnya
dapat dicegah dengan pengawasan antenatal dan perinatal yang baik.
(FKUI.2007.H.1042)
Saat di lahirkan bayi biasanya aktif dan segera sesudah tali pusat di
jepit
bayi
menangis
yang
dapat
merangsang
pernafasan.
(Sarwono.2006.H.347). Tangisan bayi dapat memberikan keterangan tentang
keadaan bayi dimana tangisan yang lemah atau merintih menandakan bahwa
bayi kesulitan bernafas. (IDAI.2010.H.75)
Sebagian besar bayi baru lahir akan bernafas pada menit pertama
setelah lahir (bahkan menangis) secara spontan dan membentuk sirkulasi
yang efektif kurang lebih segera setelah lahir. (David drew.2009.H.1 dan
H.3).
Bayi normal yang sehat harus bernafas dalam waktu 0,5 hingga 1,0
menit setelah dilahirkan. (Harry oxorn.2010.H.660). Denyut jantung akan
menjadi stabil pada frekuensi 120-160 x/menit (Manuaba.2010.H.421) dan
sianosis sentral menghilang dengan cepat. (Sarwono.2006.H.347)
Sebagian kecil bayi tidak mampu bernafas efektif secara spontan saat
lahir, hal ini paling sering disebabkan oleh Asfiksia. (David drew.2009.H.6).
Asfiksia adalah keadaan bayi tidak dapat bernafas spontan dan teratur,
1
Asuhan Kebidanan Bayi..., Lina Dwi Jayanti, Kebidanan DIII UMP, 2012
sehingga dapat menurunkan oksigen (O₂) dan makin meningkatkan
karbondioksida (CO₂) yang dapat menimbulkan buruk dalam kehidupan lebih
lanjut. (Manuaba.2010.h.421)
Pada beberapa kasus bayi Asfiksia mengalami depresi saat dilahirkan
dengan menunjukkan gejala tonus otot yang menurun dan mengalami
kesulitan mempertahankan pernafasan yang wajar, bayi dapat mengalami
apnu atau menunjukkan upaya pernafasan yang tidak cukup untuk
kebutuhan ventilasi paru-paru sehingga dapat menyebabkan kurangnya
pengambilan
oksigen
(O₂)
dan
pengeluaran
karbondioksida
(CO₂).
(Sarwono.2006.H.347)
Menurut WHO, setiap tahunnya, kira-kira 3% (3,6 juta) dari 120 juta
bayi lahir mengalami Asfiksia, hampir 1 juta bayi kemudian meninggal. Di
Indonesia dari seluruh kematian bayi sebanyak 57% meninggal pada masa
BBL (usia di bawah 1 bulan). Setiap 6 menit terdapat satu bayi BBL yang
meninggal. Penyebab kematian BBL di Indonesia adalah bayi berat lahir
rendah (BBLR) 29%, Asfiksia 27% dan di sebabkan oleh penyebab lain
seperti trauma lahir, tetanus neonaturum, infeksi lain dan kelainan kongenital.
(JNPK-KN.2008.H.145)
Di RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo dari daftar rekam medik
menyebutkan bahwa tahun 2010-2011 terdapat 2540 kelahiran bayi, dari
2540 kelahiran tersebut terdapat bayi baru lahir dengan asfiksia sebanyak
105 atau 4,13%, bayi baru lahir dengan asfiksia sedang 152 atau 5,98% dan
bayi baru lahir dengan asfiksia berat 68 atau 2,51% dan terdapat 4 bayi yang
meninggal, sedangkan ikterus 87 bayi atau 3,23% dan BBLR 111 bayi atau
4,37%. Dapat di simpulkan bahwa kejadian asfiksia khususnya asfiksia
Asuhan Kebidanan Bayi..., Lina Dwi Jayanti, Kebidanan DIII UMP, 2012
sedang merupakan permasalahan yang paling utama atau dominan dalam
kegawat daruratan pada neonatal di RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo.
Cara yang paling aman dan efektif untuk mencegah dan mengatasi
penyebab utama kematian BBL adalah pelayanan antenatal yang berkualitas,
asuhan persalinan normal atau dasar dan pelayanan kesehatan neonatal
oleh tenaga profesional, sedangkan cara menurunkan kematian BBL karena
Asfiksia adalah persalinan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
memiliki kemampuan dan ketrampilan manajemen asfiksia pada bayi baru
lahir
yang
digunakan
setiap
kali
menolong
persalinan.
(JNPK-
KR.2008.H.145).
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik mengambil kasus “Asuhan
Kebidanan Bayi Baru Lahir Pada Bayi NY.S Dengan Asfiksia Sedang Di
Ruang Peristi RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo” dengan harapan untuk
mengetahui penanganan yang tepat dan aman di berikan pada bayi baru
lahir dengan Asfiksia Sedang sebagai salah satu cara untuk mengurangi
angka kematian bayi baru lahir khususnya dengan Asfiksia.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah
sebagai berikut “Bagaimana Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir dengan
Asfiksia Sedang pada Bayi Ny. S umur 0 jam di ruang peristi RSUD KRT
Setjonegoro Wonosobo?’’
Asuhan Kebidanan Bayi..., Lina Dwi Jayanti, Kebidanan DIII UMP, 2012
C. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Mampu menerapkan manajemen kebidanan pada “Bayi Baru Lahir
dengan Asfiksia Sedang” menggunakan pendekatan tujuh langkah
varney.
2. TUJUAN KHUSUS
a. Mampu melaksanakan pengkajian dengan mengumpulkan semua
data pada bayi baru lahir dengan Asfiksia Sedang.
b. Mampu menginterpretasi data dengan identifikasi pada bayi baru lahir
dengan Asfiksia Sedang.
c. Mampu mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial yang dapat
terjadi pada bayi baru lahir dengan Asfiksia Sedang.
d. Mampu
mengidentifikasi
dan
menetapkan
kebutuhan
yang
memerlukan penanganan segera pada bayi baru lahir dengan
Asfiksia Sedang.
e. Mampu merencanakan asuhan yang menyeluruh yang akan diberikan
pada bayi baru lahir dengan Asfiksia Sedang.
f.
Mampu melaksanakan perencanaan asuhan kebidanan sesuai
kebutuhan dan masalah pada bayi baru lahir dengan Asfiksia
Sedang.
g. Mampu mengevaluasi hasil tindakan asuhan kebidanan pada bayi
baru lahir dengan Asfiksia Sedang.
Asuhan Kebidanan Bayi..., Lina Dwi Jayanti, Kebidanan DIII UMP, 2012
D. RUANG LINGKUP
1. SASARAN
Sasaran pengambilan kasus ini adalah ”Bayi Baru Lahir Dengan Asfiksia
Sedang” pada bayi Ny.S umur 0 jam di ruang Peristi RSUD KRT
Setjonegoro Wonosobo.
2. TEMPAT
Pengambilan kasus pada bayi Ny.S umur 0 jam di ruang Peristi RSUD
KRT Setjonegoro Wonosobo.
3. WAKTU
Penyusunan KTI bulan Januari sampai 2 Agustus 2012, pengambilan
kasus tanggal 18 April 2012 sampai 23 Agustus 2012 di Ruang Peristi
RSUD KRT Setjonegoro, Laporan pembuatan kasus tanggal 18 April
2012 sampai 2 Agustus.
E. MANFAAT
1. Manfaat Praktis
a. Bagi Nakes
Diharapkan
mampu
menambah
informasi
sebagai
cara
meningkatkan pelayanan asuhan kebidanan yang sudah ada menjadi
lebih berkembang terutama pada bayi baru lahir dengan Asfiksia
Sedang, sehingga dapat mengurangi komplikasi yang terjadi akibat
asfiksia sedang.
b. Bagi Bidan
Diharapkan dapat memberi informasi tentang manajemen asuhan
kebidanan khususnya Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir
Asuhan Kebidanan Bayi..., Lina Dwi Jayanti, Kebidanan DIII UMP, 2012
dengan Asfiksia Sedang, sehingga dapat memberikan standar
manajemen Asfiksia Sedang secara tepat .
c. Bagi Institusi
Diharapkan dapat menambah wacana serta tambahan informasi
tentang Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir dengan Asfiksia
Sedang.
2. Manfaat Teoritis
a. Bagi Mahasiswa
Memperluas
dan
menambah
wawasan
ilmu
pengetahuan
khususnya tentang bayi baru lahir dengan Asfiksia Sedang dan
diharapkan mahasiswa mampu melakukan asuhan kebidanan pada
bayi baru lahir dengan asfiksia sedang.
F. MENGUMPULKAN DATA
Metode pengumpulan data menggunakan manajemen varney yaitu 7
Langkah : Pengumpulan data dasar, Interpretasi data untuk mengidentifikasi
diagnosa atau masalah, Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial
dan mengantisipasi penanganannya, Menetapkan kebutuhan terhadap
tindakan segera, untuk melakukan konsultasi, Menyusun rencana asuhan
yang menyeluruh, pelaksanaan langsung asuhan dengan efisien dan aman
dan Mengevaluasi. Cara mengumpulkan data antara lain :
Asuhan Kebidanan Bayi..., Lina Dwi Jayanti, Kebidanan DIII UMP, 2012
1. Data Primer
a. Wawancara
Wawancara adalah penulis dalam mendapatkan data melalui
bercakap-cakap dan berhadapan muka dengan responden. (DRS.
Moch. Imron, 2010, hal:90)
Wawancara adalah suatu metode yang dipergunakan untuk
mengumpulkan data, di mana penulis mendapatkan keteranagn atau
informasi secara lisan dari seseorang sasaran peneliti (responden),
atau bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang tersebut atau
pasien secara face to face. (Notoatmodjo, 2010, hal. 139)
b. Pemeriksaan fisik
Yaitu ketrampilan untuk pengkajian fisik yang meliputi inspeksi,
palpasi, perkusi dan auskultasi, rangkaian pengkajian pemeriksaan
abdomen adalah inspeksi, auskultasi, perkusi dan palpasi. (Aticeh,
2009, hal. 4)
Pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan yang dilakukan pada seluruh
tubuh, dari ujung rambut sampai ujung kaki, namun tidak harus dengan
urutan
tertentu.
Pemeriksaan
yang
menggunakan
alat
seperti
pemeriksaan tenggorokan, mulut, telinga, suhu tubuh, tekanan darah
dan lain-lain nya.
(prof.Dr,Corry S.Matondang.2009.hal 19)
Inspeksi adalah esensial pada permulaan pengkajian kesehatan
yang
melibatkan
penggunaan
penglihatan,
pendengaran
pada
pengkajian yang sistematik pada bayi untuk mendeteksi dengan jelas
keluhan dan untuk menentukan prioritas. (Aticeh. 2009. hal. 5)
Asuhan Kebidanan Bayi..., Lina Dwi Jayanti, Kebidanan DIII UMP, 2012
Inspeksi dapat dibagi menjadi inspeksi umum dan inspeksi
lokal.Pada inspeksi umum pemeriksaan melihat perubahan yang terjadi
secara umum, sehingga dapat diperoleh kesan keadaan umum pasien.
Pada inspeksi lokal, dilihat perubahan-perubahan lokal sampai yang
sekecil-kecilnya.
(Prof.DR.Dr.Iskandar Wahidayat.2009.hal.19)
Inspeksi merupakan proses observasi dengan menggunakan mata.
Inspeksi
dilakukan
untuk
mendeteksi
tanda-tanda
fisik
yang
berhubungan dengan status fisik. (Priharjo, 2007, hal. 25)
Palpasi adalah melakukan tindakan dengan jari dan telapak tangan
untuk menentukan suhu, hidrasi, tekstur, bentuk, gerakan dan area
nyeri tekan. (Aticeh. 2009. hal. 5)
Palpasi adalah pemeriksaan dengan meraba, mempergunakan
telapak tangan dan memanfaatkan alat peraba yang terdapat pada
telapak dan jari tangan.
(Prof.DR.Dr.Sudigdo sastroasmoro.2009.hal.19)
Palpasi dilakukan dengan menggunakan sentuhan atau rabaan.
(Priharjo, 2007, hal. 26)
Perkusi adalah melakukan dengan ketukan untuk menghasilkan
gelombang bunyi, yang ditandai dengan intensitas, nada, durasi dan
kualitas. (Aticeh. 2009. hal. 6)
Perkusi adalah suatu pemeriksaan untuk mengetahui perbedaan
suara ketuk, sehingga dapat ditentukan batas-batas suatu organ
misalnya paru, jantung dan hati atau mengetahui batas-batas massa
Asuhan Kebidanan Bayi..., Lina Dwi Jayanti, Kebidanan DIII UMP, 2012
yang
abnormal
di
rongga
abdomen.
(Prof.DR.Dr.Iskandar
Wahidayat.2009.hal.20)
Perkusi adalah metode pemeriksaan dengan cara mengetuk,
dimana dapat menentukan batas-batas organ atau bagian tubuh
dengan cara merasakan vibrasi yang ditimbulkan akibat adanya
gerakan yang diberikan ke bawah jaringan. (Priharjo, 2007, hal. 28)
Auskultasi adalah proses mendengarkan bunyi tubuh menggunakan
stetoskop
untuk
mendengarkan
bunyi
dengan
nada
rendah
(contoh:bunyi kardiovaskuler), diafragma (bagian datar) dan nada
tinggi (contoh : gangguan pada paru-paru dan usus). (Acticeh, 2009,
hal. 7)
Auskultasi adalah pemeriksaan dengan mempergunakan stetoskop.
Dengan cara Auskultasi dapat didengar suara pernafasan, bunyi dan
bising jantung, peristaltik usus dan aliran darah dalam pembuluh
darah.
(Prof.Dr.corry S.matondang.2009.hal.22)
Auskultasi merupakan metode pengkajian yang menggunakan
stetoskop untuk memperjelas pendengaran. (Priharjo, 2007, hal. 29)
c. Pengamatan (Observasi)
Suatu perbuatan jiwa yang aktif dan penuh perhatian untuk
menyadari adanya suatu rangsangan atau gejala nyata. (Drs. Moch.
Imron TA, 2010, hal:90)
Dalam
pengamatan
atau
observasi
ini
menggunakan
jenis
pengamatan Terlibat (observasi partisipatif) yaitu pengamat (observer)
benar-benar
mengambil
bagian
dalam
kegiatan-kegiatan
yang
Asuhan Kebidanan Bayi..., Lina Dwi Jayanti, Kebidanan DIII UMP, 2012
dilakukan oleh sasaran pengamatan (observee). (Notoatmodjo, 2010,
hal. 133)
2. Data Skunder
a.
Dokumentasi
Adalah suatu cara pengumpulan data yang diperoleh dari
dokumen-dokumen yang ada atau catatan-catatan yang tersimpan,
baik itu berupa catatan transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,
notulen, agenda dan lain sebagainya. (aadesanjaya, 2011, hal. 1)
Contohnya status pasien, register ibu besalin dan pemeriksaan
penunjang (USG staff), rekam medic klien yang ada di RSUD
Wonosobo.
b.
Studi pustaka(Literatur Review)
Yaitu mencari informasi lain dari buku-buka untuk mendukung
permasalahan yang akan diungkapkan dalam suatu permasalahan
yang akan di angkat sebagai referensi dan penambah informasi
khususnya ”Bayi Baru Lahir dengan Asfiksia Sedang”. (Notoatmodjo,
2010, hal. 82)
G. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I PENDAHULUAN
Terdiri dari pendahuluan yang menguraikan latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penulisan, ruang lingkup, manfaat penulisan,
metode pengumpulan data dan sistematika penuliusan.
Asuhan Kebidanan Bayi..., Lina Dwi Jayanti, Kebidanan DIII UMP, 2012
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan pustaka membahas tentang :
a. Tinjauan Medis
Tinjauan medis meliputi batasan/definisi, etiologi/faktor predisposisi,
fisiologi atau patofisiologi, tanda dan gejala, pemeriksaan penunjang dan
penatalaksanaan medis.
b. Tinjauan Asuhan Kebidanan
Tinjauan asuhan kebidanan menggunakan kerangka berfikir varney
yang terdiri 7 langkah yaitu pengumpulan data dasar, interpretasi data
(diagnose dan masalah), diagnosa potensial dan tindakan antisipasi
segera untuk mencegahnya, menetapkan kebutuhan terhadap tindakan
segera, penyusunan rencana tindakan dan evaluasi.
c. Aspe Hukum
Berisi landasan hukum baik undang-undang maupun kepmenkes dan
standar pelayanan kebidanan yang mengatur tugas pokok
dan
kompetensi bidan serta wewenang bidan sesuai kasus yang diambil.
BAB III TINJAUAN KASUS
Terdiri dari tinjauan kasus meliputi penerapan asuhan kebidanan pada
bayi baru lahir dengan asfiksia sedang mulai pengumpulan data dasar,
interpretasi data (diagnose dan masalah), diagnosa potensial dan tindakan
antisipasi segera untuk mencegahnya, menetapkan kebutuhan terhadap
tindakan segera, penyusunan rencana tindakan dan evaluasi serta mencatat
perkembangan menggunakan SOAP.
Asuhan Kebidanan Bayi..., Lina Dwi Jayanti, Kebidanan DIII UMP, 2012
BAB IV PEMBAHASAN
Terdiri
dari
pembahasan
kasus
meliputi
pembahasan
masalah
kesenjangan teori dan kenyataan di lapangan pada asuhan kebidanan yang
diberikan pada bayi baru lahir dengan asfiksia sedang.
BAB V PENUTUP
Berisi kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Asuhan Kebidanan Bayi..., Lina Dwi Jayanti, Kebidanan DIII UMP, 2012
Download