perancangan sistem informasi pendataan bencana pada badan

advertisement
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDATAAN
BENCANA PADA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA
ACEH DI BANDA ACEH
BERBASIS DESKTOP APPLICATION
SKRIPSI
Di ajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat-syarat
guna memperoleh gelar Sarjana Komputer
STMIK U’Budiyah Indonesia
Oleh
Nama
Nim
: Iqbal Septyadi
: 09112017
PROGRAM STUDI S1 SISTEM INFORMASI
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA KOMPUTER
STMIK U’BUDIYAH INDONESIA
BANDA ACEH
2013
LEMBAR PENGESAHAN SIDANG
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDATAAN BENCANA PADA
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA ACEH DI BANDA ACEH
BERBASIS DESKTOP APPLICATION
Skripsi oleh Iqbal Septyadi ini telah dipertahankan di depan dewan penguji pada
tanggal 31 Agustus 2013.
Dewan Penguji :
1. Ketua
Nama : Faisal Tifta Zany, M.S
NIDN :
2. Anggota
Nama : Muslim, S.Si.,InfoTech
NIDN :
3. Anggota
Nama : Bukhari, S.Si., MT
NIDN :
ii
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDATAAN
BENCANA PADA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA
ACEH DI BANDA ACEH
BERBASIS DESKTOP APPLICATION
SKRIPSI
Di ajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat-syarat
guna memperoleh gelar Sarjana Komputer
STMIK U’Budiyah Indonesia
Oleh :
Nama : Iqbal Septyadi
Nim : 09112017
Disetujui,
Penguji I
Penguji II
Muslim, S.Si.,InfoTech
Bukhari, S.Si., MT
Ka. Prodi Sistem Informasi,
Pembimbing,
Fathiah, S.T., M.Eng
Faisal Tifta Zany, M.Sc
Mengetahui,
Ka. STMIK U’Budiyah Indonesia
Dr. Amin Haris, M.Pd
iii
LEMBAR PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa skripsi yang saya susun, sebagai syarat memperoleh gelar
sarjana merupakan hasil karya tulis saya sendiri. Adapun bagian-bagian tertentu
dalam penulisan skripsi ini yang saya kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan
sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah.
Saya bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang saya peroleh dan
sanksi-sanksi lainnya sesuain dengan peraturan yang berlaku, apabila dikemudian
hari ditemukan adanya plagiat dalam penulisan skripsi ini.
Banda Aceh, 2 September 2013
Iqbal Septyadi
09112017
iv
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr. Wb
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan proposal skripsi dengan judul Perancangan Sistem Informasi Pendataan
Bencana pada Badan Penanggulangan Bencana Aceh di Banda Aceh Berbasis
Desktop Application.
Adapun penyusunan proposal skripsi ini dilakukan Sebagai Salah Satu Syarat
Penyusunan Skripsi Program Sistem Informasi Pada STMIK U’Budiyah Indonesia
Banda Aceh dan selanjutnya proposal ini sebagai pertimbangan pihak terkait untuk
dilanjutkan kebentuk skripsi.
Penulis menyadari akan kekurangan dalam penyusunan proposal skripsi ini,
oleh karena itu bimbingan dan arahan dari berbagai pihak sangat saya harapkan demi
hasil penelitian yang lebih baik.
Disamping itu bantuan dari berbagai pihak sangat berperan dalam proses
penyusunan proposal skripsi ini, Oleh karena itu dengan rasa penuh hormat, tulus dan
ikhlas penulis haturkan terima kasih kepada :
1.
Kepada Ketua STMIK U’Budiya Indonesia Bapak Dr. Amin Haris, M.Pd.
2.
Kepada Ketua Program Studi Sistem Informasi Bapak Jurnalis J. Hius,
ST.,MBA.
3.
Kepada dosen pembimbing bapak Faisal Tifta Zany, M.Sc.
4.
Kepada dosen penguji 1 bapak Muslim, S.Si.,M.InfoTech.
5.
Kepada dosen penguji 2 bapak Bukhari, S.Si.,MT.
6.
Kepada staf dan pegawai kantor BPBA di Banda Aceh.
7.
Kepada orang tua saya sendiri, dan para sahabat.
Banda Aceh, 2 September 2013
Iqbal Septyadi
v
ABSTRAK
Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) di Banda Aceh merupakan
lembaga penanggulangan bencana yang tergabung dalam Satuan Kerja Perangkat
Aceh (SKPA) yang membantu Gubernur dalam penyelenggaraan Pemerintahan Aceh.
tugas BPBA yaitu menetapkan pedoman dan pengarahan sesuai dengan kebijakan
Pemerintah Aceh dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terhadap
usaha penanggulangan bencana di Provinsi Aceh.
Untuk membantu BPBA khususnya pada ruang pencegahan dan kesiap
siagaan dalam mengatasi proses pendataan bencana yang terhambat dengan adanya
gangguan jaringan internet maupun gangguan server database di kantor pusat, maka
penulis merancang dan mengembangkan sebuah perangkat lunak yang membantu
dalam melakukan proses pendataan bencana di Provinsi Aceh demi mengantisipasi
permasalahan tersebut.
Pengembangan perangkat lunak tersebut menggunakan bahasa pemograman
java dengan menggunakan Netbeans IDE versi 7.1 dan MySQL Server versi 5.5
sebagai basis data. Produk dari pengembangan tersebut adalah Sistem Informasi
Pendataan Bencana (SIPEB). SIPEB merupakan perangkat lunak berbasis aplikasi
desktop, yang memiliki media penyimpanan data di dalam sebuah database. Tidak
hanya fungsi Create Read Update Delete (CRUD) yang terdapat didalam SIPEB,
fungsi lain yang terdapat pada SIPEB yaitu fungsi backup data, restore data, cetak
laporan harian, cetak laporan bulanan dan cetak laporan tahunan.
Perangkat lunak yang dirancang ini berfungsi untuk melakukan pendataan
bencana, penyajian informasi bencana yang pernah terjadi dalam bentuk laporan dan
juga pemeliharaan data dari kerusakan data, kehilangan data maupun penggandaan
data.
Kata Kunci : Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), pencegahan dan
kesiapsiagaan, Sistem Informasi Pendataan Bencana (SIPEB).
vi
ABSTRACT
Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) in Banda Aceh is the disaster
management agencies which are members of the Unit of Work Aceh which helps
within implementation of the Government Aceh Governor. BPBA task is to set
guidelines and directives in accordance with the policy of the Government of Aceh
and Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) to coordinate disaster
management efforts in Aceh province.
To help BPBA particularly in rooms prevention and preparedness in tackling
disaster the data enumeration which hampered by the disruption Internet network or
interruption database server at head quarters, then the authors design and develop a
software to helps in performing the processing of data collection for the disaster in
Aceh Province to anticipate these problems.
The software development using the Java programming language using the
Netbeans IDE version 7.1 and MySQL Server version 5.5 as a database. Product of
the development is the Disaster Information System Data Collection (SIPEB). SIPEB
is a software-based desktop application, which has a data storage medium in a
database. Not only function as Create Read Update Delete (CRUD) contained in
SIPEB, but also other functions contained was the function SIPEP are data backup,
restore data, print daily reports, print monthly reports and print yearly report.
This software is designed to perform data collection serves to disaster, disaster
information presentation that has ever happened in the form of reports and
maintenance data from data corruption, data loss or duplication of data.
Keyword : Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), prevention and
preparedness, the Disaster Information System Data Collection
(SIPEB).
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................
i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ ii
LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... iii
LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................... iv
KATA PENGANTAR.................................................................................... v
ABSTRAK ...................................................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... x
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi
BAB I.
PENDAHULUAN ..........................................................................
1.1 Latar Belakang .........................................................................
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................
1.3 Batasan Masalah.......................................................................
1.4 Tujuan serta manfaat ................................................................
1.5 Sistematika Penulisan...............................................................
1
1
2
3
3
3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................
2.1 Landasan Teoritis .....................................................................
2.1.1 Konsep Dasar Sistem.......................................................
2.1.2 Informasi .........................................................................
2.1.3 Pengertian Sistem Informasi ...........................................
2.1.4 Sistem Informasi Manajemen..........................................
2.2 Metodelogi Pengembangan Sistem ..........................................
2.2.1 Data dan Database Management Sistem .........................
2.2.2 Database ..........................................................................
2.2.3 Perancangan Basis Data ..................................................
2.2.4 Diagram Konteks.............................................................
2.2.5 Diagram alir Data ............................................................
2.2.6 Entity Relationship Diagram ...........................................
2.3 Sekilas Tentang Java ................................................................
2.3.1 Versi Awal ......................................................................
2.3.2 Kelebihan ........................................................................
2.3.3 Kekurangan .....................................................................
5
5
5
7
7
8
8
11
12
13
13
14
14
15
17
17
18
viii
2.4 Sekilas Tentang Netbeans IDE................................................. 19
2.5 Sekilas Tentang MySQL .......................................................... 21
BAB III. METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN ...................
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
3.7
Tempat dan waktu Penelitian ...................................................
Jadwal Penelitian......................................................................
Jenis Penelitian .........................................................................
Metode Pengumpulan Data ......................................................
Diagram Konteks......................................................................
Data Flow Diagram ..................................................................
Entity Relationship Diagram ....................................................
3.8 FlowChart.................................................................................
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .....................................................
4.1 Pembahasan Program yang Dirancang ....................................
4.1.1 Pengguna Sistem .............................................................
4.1.2 Spesifikasi Sistem ...........................................................
4.2 Tabel Final ...............................................................................
4.3 Rancangan Logika Program.....................................................
4.3.1 Koneksi Database Pada Program Yang Dirancang.........
4.4 Hasil Rancangan Sistem ..........................................................
4.4.1 Login ...............................................................................
4.4.2 Menu Utama....................................................................
4.4.3 Master Data .....................................................................
4.4.4 Master Admin .................................................................
4.4.5 Grafik ..............................................................................
4.4.6 Cetak Laporan .................................................................
4.4.7 Kelola Database ..............................................................
4.4.8 Bantuan ...........................................................................
22
22
22
22
23
23
24
25
26
33
33
33
33
34
36
36
38
38
38
40
43
45
45
47
48
BAB V. Kesimpulan Dan Saran ................................................................... 49
5.1 Kesimpulan................................................................................ 49
5.2 Saran .......................................................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 50
LAMPIRAN .................................................................................................. 51
BIODATA PENULIS..................................................................................... 52
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perubahan teknologi pada saat ini merupakan suatu keharusan untuk diikuti
perkembangannya. Penggunaan teknologi menggunakan informasi yang tepat dan
akurat, sehingga teknologi dan informasi merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan. Perkembangan saling mendukung satu dengan yang lainnya, sehingga
informasi yang dihasilkan dari sebuah teknologi dapat menambah pengetahuan bagi
semua pihak yang memerlukannya. Teknologi informasi selalu memberikan
kemudahan akses dan sistem informasi kepada sebuah perusahaan, organisasi,
maupun lembaga pendidikan yang sangat memerlukan kemudahan dalam pengelolaan
kinerja suatu organisasi, perusahaan dan lembaga pendidikan tersebut.
Pengolahan informasi berbasis komputer mampu menghasilkan informasi
yang akurat, tepat dan efektif serta memberikan begitu banyak manfaat bagi Kantor
Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) dalam mencapai tujuannya yaitu,
mempermudah proses kerja dalam pengolahan data di kantor tersebut. Pengolahan
data menggunakan teknologi komputer perlu adanya suatu program yang dapat
membantu proses pengolahan data yang ada pada suatu kantor. Demi mewujudkan
kemudahan dalam kinerja, pengolahan data diperlukan sebagai pengelolaan Sumber
Daya Manusia yang baik dan benar, serta dibantu atau didukung dengan perangkat
komputer dalam pengolahan data agar menghasilkan informasi yang akurat.
Kantor BPBA yang merupakan Instansi Kerja Pemerintah Daerah Provinsi
Aceh. Salah satu permasalahan yang dihadapi BPBA yaitu belum adanya suatu sistem
pendataan bencana untuk Provinsi Aceh secara offline. Oleh karena sistem pendataan
bencana sebelumnya menggunakan sistem online yang terhubung langsung ke server
kantor pusat, maka apabila terjadi gangguan atau permasalahan jaringan internet pada
kantor tersebut akibatnya data-data maupun laporan bencana yang harus di input akan
1
menjadi terlambat sehingga menghambat kelancaran aktivitas operator untuk
menginput laporan pendataan bencana. Sistem yang dibuat berbasis desktop
application menggunakan database sebagai penyimpanan data. Penyimpanan data di
dalam database dapat meminimalisir kemungkinan data tersebut hilang atau terkena
virus computer yang mengakibatkan data itu rusak.
Setelah melakukan analisa permasalahan yang dihadapi kantor tersebut,
mengenai sistem yang berjalan di BPBA Banda Aceh yang ternyata masih
mempunyai kendala dalam pengolahan data. Oleh karena itu dalam penelitian guna
menyusun skripsi ini saya membuat perancangan Entri Data untuk mempermudah
penyimpanan data-data maupun laporan bencana yang sebelumnya berupa sistem
online menjadi sistem offline yang penyimpanan datanya dalam bentuk database.
Berdasarkan uraian di atas, penulis mencoba untuk menganalisis dan
mengkaji serta mengadakan penelitian untuk merancang suatu program pengolahan
data yang berbasis komputer guna dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi.
Agar ruang lingkup penelitian ini semakin jelas maka penulis merumuskan dalam
ruang lingkup yang terbatas dengan judul “Perancangan Sistem Informasi
Pendataan Bencana pada Badan Penanggulangan Bencana Aceh di Banda Aceh
berbasis Desktop Application”.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka dapat diambil rumusan masalah yang
dihadapi pada ruang pencegahan dan Kesiap siagaan BPBA Banda Aceh
membutuhkan sebuah sistem informasi pendataan bencana untuk dapat mengolah dan
mengelola setiap informasi bencana yang terjadi di Provinsi Aceh, maka dibutuhkan
sebuah sistem yang yang dapat menangani permasalahan tersebut.
a. Mengapa BPBA Banda Aceh membutuhkan Sistem Informasi Pendataan
Bencana.
2
b. Sistem Informasi Pendataan Bencana seperti apakah yang dubutuhkan kantor
BPBA Banda Aceh pada ruang Pencegahan dan Kesiap siagaan.
1.3 Batasan Masalah
Supaya pembahasan lebih terarah serta tidak menyimpang dari pokok
permasalahan yang dibahas mengenai bagaimana merancang dan membangun Sistem
Informasi Pendataan Bencana (SIPEB) Pada kantor Badan Penanggulangan Bencana
Aceh berbasis desktop application, maka SIPEB ini dibatasi pada beberapa hal,
antara lain :
a. Bahasa pemograman yang digunakan dalam pembuatan sistem ini adalah
bahasa pemrograman Java, menggunakan software Netbeans IDE untuk
membangun
SIPEB
dan
menggunakan
database
MySQL
sebagai
penyimpanan data.
b. Sistem yang di bangun ini hanya terbatas pada pendataan bencana dan
pencarian data dari bencana yang pernah terjadi, sehingga data tersebut dapat
dijadikan dalam bentuk laporan.
1.4 Tujuan serta Manfaat
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk membangun suatu sistem yang
berguna, memudahkan dalam mengakses data, menterjemahkan proses manual ke
dalam bentuk elektronik dan kemudahan pengelolaan data.
Sedangkan manfaat dari tugas akhir yang dikerjakan adalah dengan
pembuatan sistem ini dapat mendukung proses pendataan bencana yang lebih efisien,
meningkatkan pelayanan kebutuhan akan informasi pencarian data yang lebih akurat
dan, serta dapat memahami dan membangun suatu sistem yang berguna untuk
digunakan pada ruang pencegahan dan kesiap siagaan di BPBA Banda Aceh.
3
1.5 Sistematika Penulisan
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis menguraikan secara singkat pembahasan tentang latar
belakang, batasan masalah, tujuan serta manfaat, dan sistematika penulisan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini penulis menguraikan teori-teori singkat mengenai sistem
informasi, pemrograman Java sebagai bahasa pemograman yang digunakan
penulis dalam pembuatan sistem tersebut dan mysql merupakan database
yang digunakan sebagai penyimpanan data.
BAB III
METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN
Pada bab ini dijelaskan tentang lokasi penelitian, lama waktu penelitian,
metode pengumpulan data, dan komponen-komponen yang mendukung
dalam menjalankan sistem yang dibuat.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan tentang gambaran sistem, perancangan struktur basis
data, perancangan menu, algoritma program, serta perancangan output.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Sebagai bab terakhir penulis akan menguraikan beberapa kesimpulan dari
uraian bab-bab sebelumnya serta beberapa saran yang sekiranya bermanfaat.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teoritis
Landasan teoritis merupakan suatu pandangan umum dalam melaksanakan
dan menyelesaikan suatu studi yang merupakan konsep, definisi dan proposisi yang
disusun secara sistematis, dalam hal ini, penulis mengemukakan beberapa teori yang
diambil dari berbagai kutipan literature baik dari buku maupun dari website yang
sesuai dengan judul skripsi ini.
2.1.1
Konsep Dasar Sistem
Istilah sistem sering digunakan untuk menunjuk pengertian, metode atau cara
dan sesuai himpunan unsur atau komponen yang sailing berhubungan satu sama lain
menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh. Sebagai suatu himpunan, sistempun
didefinisikan bermacam-macam pula. Istilah sistem berasal dari bahasa Yunani
sistema yang mempunyai pengertian sebagai berikut : Sehimpunan bagian atau
komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan satu keseluruhan.
Sesuai dengan maknanya, pengembangan sistem harus ditinjau dari pendekatan
sistem. Hal ini berarti pengembangan sistem itu sendiri dimana proses pengolahan
data berlangsung harus dilihat sebagai sistem.
a. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, saling
bekerja sama membentuk satu kesatuan yang dapat berupa sistem atau sub
sistem.
b. Batas Sistem
Batas sistem adalah suatu daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistem
yang lain. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai
5
suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem
tersebut.
c. Lingkungan Luar Sistem
Lingkunagan luar sistem adalah apapun diluar batas dari suatu sistem yang
mempengaruhi operasi sistem.
d. Penghubung Sistem
Penghubung sistem merupakan media penghubung antar satu sub sistem
dengan sub sistem yang lain. Melalui penghubung ini memungkinkan sumbersumber daya mengalir dari satu sub sistem ke sub sistem yang lainnya.
e. Masukan Sistem
Suatu energi yang dimasukkan ke dalam sistem, merupakan bagian yang
berfungsi untuk menerima data masukkan.
Dalam pemasukkan data terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan :
1) Jenis data yang dimasukkan,
2) Dari mana data dimasukkan,
3) Frekuensi pemasukkan data.
f. Keluaran Sistem
Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang telah selesai diproses atau
tujuan akhir dari suatu sistem yang berguna bagi pemakai.
g. Pengolahan Sistem
Suatu sistem mempunyai suatu bagian yang akan merubah, memasukkan data
menjadi keluaran/ informasi, yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.
h. Sasaran Sistem
Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan
sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sisitem dikatakan
berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuan.
6
2.1.2
Informasi
Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu
bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanyayang menggambarkan
suatu kejadian-kejadian nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Sumber
dari informasi adalah data. Data yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan
kesatuan nyata.
Menurut Jogiyanto. H.M (1999:692) Informasi dapat didefinisikan sebagai
“hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih
berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang
nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan”.
Menurut Richard D. Irwin (1980 : 125 ) Informasi adalah “Data yang telah
diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat
dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang. Informasi juga
merupakan data yang mempunyai nilai tambah”.
2.1.3
Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu koordinasi dan kombinasi
komponen-komponen yang saling berhubungan untuk bekerjasama mencapai tujuan
tertentu yaitu menyajikan informasi. Sistem informasi membentuk satu kesatuan
untuk mengintegrasikan data, memproses dan menyimpan serta mendistribusikan
informasi.
Menurut Jogiyanto. H.M (1989:11) “Suatu sistem di dalam suatu organisasi
yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung
operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan
menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang ditentukan”.
7
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem informasi mencakup
sebuah komponen (manusia, komputer, teknologi informasi dan prosedur kerja) ada
sesuatu yang diproses (data yang diolah menjadi informasi) dan dimaksud untuk
mencapai suatu sasaran atau tujuan yang menghasilkan suatu informasi yang berguna
dan bermanfaat.
2.1.4
Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah sebuah sistem terstruktur yang
digunakan untuk mengolah data secara terkomputerisasi. SIM dapat digunakan
dengan mengguanakan bahasa suatu pemograman. Baik itu Under-DOS atau UnderWindows, tergantung dari keinginan atau keahlian seorang programmer yang
bertindak sebagai perancang atau designer system.
Menurut Jogiyanto. H.M (1999:700) SIM dapat didefinisikan sebagai
“kumpulan dari interaksi sistem-sistem informasi yang bertanggung jawab
mengumpulkan dan mengolah data untuk menyediakan informasi yang
berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan
dan pengendalian.”
2.2 Metodelogi Pengembangan Sistem
Metodelogi pengembangan sistem adalah suatu cara atau metode yang
disarankan untuk melakukan suatau hal. Pendekatan sistem merupakan metodelogi
dasar untuk memecahkan masalah. Metodelogi pengembangan sistem informasi
berarti suatu metode yang digunakan untuk melakukan pengembangan sistem
informasi berbasis komputer. Metode yang paling umum digunakan adalah dengan
siklus hidup pengembangan sistem (system development life cycle) atau disebut siklus
hidup sistem (system life cycle) saja. Metode SDLC menggunakan pendekatan air
8
terjun
(waterfall
approach),
yang
menggunakan
beberapa
tahapan dalam
mengembangkan sistem.
Tahapan dalam mengembangkan sistem sesuai dengan SDLC meliputi tahapan
sebagai berikut :
a. Perancangan Sistem (System Planning)
b. Analisa Sistem (System Analysis)
c. Desain/ Perancangan Sistem (Sistem Design)
d. Penerapan/ Implementasi Sistem (System Implementation)
e. Perawatan Sistem (System Maintenance)
Tahapan tersebut dinamakan tahap air terjun (waterfall) karena pada setiap
tahapan sistem akan dikerjakan secara berurut menurut dari perencanaan, analis,
desain, implementasi, dan perawatan. Dimana pada setiap tahapan sistem bisa
melakukan revisi atau perbaikan sistem sebelumnya. Hal ini dapat digambarkan
sebagai berikut pada Gambar 2.1 :
Perancangan Sistem
Analisa Sistem
Desain Sistem
Penerapan Sistem
Perawatan Sistem
Gambar 2.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem.
9
1) Tahap Perencanaan Sistem
Tahap ini menentukan lingkup proyek atau sistem yang akan ditangani. Hal
ini digunakan untuk menentukan jadwal proyek. Adapun lingkup sistem yang
ditangani dijabarkan dalam bentuk DFD konteks (diagram konteks). DFD
(Data Flow Diagram) sering diterjemahkan menjadi diagram aliran data.
DAD merupakan alat yang biasa dipakai untuk mendokumentasikan proses di
dalam sistem. DAD menekankan pada fungsi-fungsi di dalam sistem, cara
menggunakan informasi yang tersimpan, dan pemindahan informasi antar
fungsi di dalam sistem.
2) Tahap Analisis Sistem
Pada tahapan analisis sistem, analis sistem (orang yang bertanggung jawab
terhadap pengembangan sistem secara menyeluruh) sering berdialog dengan
pengguna untuk memperoleh informasi detail kebutuhan pengguna. Hasil
yang didapat dipakai sebagai bahan untuk menyusun DAD untuk sistem baru.
3) Tahap Implementasi
Tahapan implementasi sistem mencakup pengkodean program, pengujian
program, pemasangan program, dan juga pelatihan kepada pengguna. Setelah
tahap ini berakhir maka akan sampai pada tahap penggunaan.
4) Tahap Pemeliharaan
Tahap pemeliharaan merupakan tahap yang dilakukan setelah tahap
implementasi, yang meliputi pemakai atau penggunaan, audit sistem,
penjagaan, perbaikan, dan peningkatan sistem.
2.2.1
Data dan Database Management Sistem
a. Data
Sumber dari suatu informasi adalah data. Data berasal dari kata datum
yang berarti fakta yang mengandung arti yang dihubungkan dengan
kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, kata-kata huruf-huruf atau
10
yang menunjukkan suatu objek, kondisi atau tujuan yang lain. Data adalah
fakta mengenai objek, orang, dan lain-lain. Biasanya data dinyatakan
dengan nilai (angka, deretan, atau simbol). Menurut kamus besar Bahasa
Indonesia, data adalah keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan
bahan kajian (analisis atau kesimpulan).
b. Database Management System (DBMS)
1) Pengertian DBMS
Secara umum DBMS diartikan sebagai suatu program komputer yang
digunakan untuk memasukkan, mengubah, menghapus, memanipulasi,
dan memperoleh data/informasi dengan praktis dan efisien. Tujuan
DBMS adalah untuk mempermudah penciptaan struktur data dan
membebaskan pemograman dari masalah penyusutan file yang kacau.
Dibandingkan dengan sistem yang berbasis kertas.
2) Komponen Utama DBMS
Komponen utama DBMS dapat dibagi menjadi 4 macam, yaitu :
a) Perangkat keras (hardware)
Perangkat keras berupa komputer dan bagia-bagian dalamnya,
seperti prosesor, memory, dan harddisk. Komponen-komponen
inilah yang melakukan pemrosesan dan juga untuk menyimpan
basis data.
b) Perangkat lunak (software)
Perangkat lunak dalam hal ini merupakan DBMS, berkedudukan
antara basis data (data yang disimpan dalam harddisk) dan
pengguna. Perangkat lunak inilah yang berperan melayani
permintaan-permintaan dari pengguna.
11
c) Data
Data yang terdapat di basis data mempunyai sifat terpadu
(integrated) dan berbagi (shared). Terpadu berarti bahwa berkasberkas data yang ada pada basis data saling terkait, tetapi
penggandaan data tidak akan terjadi atau hanya sedikit yang akan
terjadi. Sedangkan berbagi data berarti bahwa data dapat dipakai
oleh sejumlah pengguna dalam waktu bersamaan.
d) Pengguna (user)
Pengguna dapat diartikan sebagai orang yang dapat memberikan
perintah-perintah dalam sistem yang digunakan pada antarmuka
basis data yang tersedia atau melakukan perintah-perintah melalui
antarmuka berbasis menu pilihan.
2.2.2
Database
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan
menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Database juga merupakan
landasan bagi pembuatan dan pengembangan program aplikasi. Database merupakan
komponen yang penting dalam sistem informasi, karena merupakan basis data dalam
menyediakan informasi bagi para pemakai.
2.2.3
Perancangan Basis Data
Perancangan basis data merupakan tahap awal dalam membangun subuah
sistem, dimana basis data berperan sebagai penyimpanan data dari sistem yang
dibangun. Sebelum membangun sistem informasi, basis data harus dirancang terlebih
dahulu sehingga basis data yang di rancang sesuai dengan system yang akan di
bangun. Di dalam proses perancangan basis data, permasalahan yang ditangani dibagi
menjadi 3 bagian :
12
a. Perancangan basis data secara konseptual
Perancangan basis data secara konseptual merupakan upaya untuk membuat
model yang masih bersifat konsep.
b. Perancangan basis data secara logis
Perancangan basis data secara logis merupakan tahapan untuk menentukan
model konseptual ke model basis data yang akan dipakai.
c. Perancanagn basis data secara fisis
Perancangan basis data secara fisis merupakan tahapan untuk menuangkan
perancangan basis data yang bersifat logis menjadi basis data fisis yang
tersimpan pada media penyimpanan eksternal.
2.2.4
Diagram Konteks
Diagram konteks adalah arus data yang berfungsi untuk menggambarkan
keterkaitan aliran-aliran data antara sistem dengan bagian-bagian luar sistem.
Kesatuan luar ini merupakan sumber arus data atau tujuan data yang berhubungan
dengan sistem informasi tersebut yang memberikan gambaran proses yang terjadi di
dalam sistem.
2.2.5
Diagram alir Data
Diagram alir data atau flow diagram merupakan alat pengembangan sistem
untuk mengembangkan suatu sistem yang telah ada atau yang baru dikembangkan,
secara logikan tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik tempat data tersebut
mengalir atau lingkungan fisik tempat data disimpan dalam simbol-simbol yang ada
dan member gambaran dari proses yang terjadi.
Menurut Jogiyanto. H.M (1989 : 699) “Diagram alir data adalah notasi
diagram untuk memahami suatu sistem yang ada pada semua tingkat
kompleksitasnya”.
13
2.2.6
Entity Relationship Diagram
Entity Relationship Diagram (ERD) adalah salah satu metode pemodelan
basis data yang digunakan untuk menghasilkan skema konseptual untuk jenis/model
data sistem semantik, dimana sistem seringkali memiliki basis data relasional, dan
ketentuannya bersifat top-down. Diagram yang dibuat akan mengilustrasikan
komponen-komponen data di dalam database. ERD dapat membuat sebuah relational
condition/hubungan
antar
elemen
dimana
pada
tahap
selanjutnya
dapat
diimplementasikan kedalam bentuk table relasi.
Untuk memodelkan sebuah sistem kedalam bentuk ERD, maka diperlukan langkahlangkah berikut :
a. Mengumpulkan semua komponen/entitas data dari sistem yang diteliti.
Pada proses ini semua variabel dimasukkan dalam daftar, yaitu semua elemen
data yang terdapat dalam sistem. Pada tahapan selanjutnya menyaring entitasentitas mana saja yang berpengaruh dan digunakan di dalam sistem.
b. Menentukan entitas-entitas yang berpengaruh.
Pada bagian ini hanya entitas tertentu saja yang terlibat pada proses suatu
sistem dalam daftar kegiatan yang dibuat sebelumnya. Akan lebih baik jika
memasukkan entitas seminimal mungkin agar pengguna tidak terbebani oleh
kewajiban-kewajiban yang harus ia lakukan ketika mengakses sebuah sistem
pemasukkan data
c. Menentukan relasi antar entitas.
Penentuan relasi antar entitas yang terkait mempunyai tujuan agar sebuah
entitas yang menjadi penghubung antara 2 (dua) atau lebih entitas terkait
dapat dijadikan sebuah indeks pendefinisian data.
14
Ada beberapa hubunggan antar entitas, yaitu sebagai berikut :
1) Satu ke satu (One to One)
Merupakan sebuah bentuk relasi antara suatu entitas dengan jumlah satu
entitas lain dengan jumlah yang sama.
2) Satu ke banyak (One to Many)
Merupakan bentuk relasi dari suatu entitas dengan jumlah satu ke entitas lain
dengan banyak alternative tujuan (entitas dengan jumlah lebih dari satu).
3) Banyak ke satu (Many to One)
Relasi ini mendefinisikan hubungan antar entitas dengan jumlah lebih dari
satu menuju sebuah entitas dengan jumlah tunggal.
4) Banyak ke banyak (Many to Many)
Relasi ini mendefinisikan permasalahan yang agak kompleks, yaitu hubungan
antara entitas dengan jumlah yang tidak tunggal menuju ke suatu entitas yang
mempunyai anggota jamak.
2.3 Sekilas Tentang Java
Bahasa Pemogramman Java terlahir dari The Green Project, yang berjalan
selama 18 bulan, dari awal tahun 1991 hingga musim panas 1992. Proyek tersebut
belum menggunakan versi yang dinamakan Oak. Proyek ini dimotori oleh Patrick
Naughton, Mike Sheridan, James Gosling dan Zhulfikar Anugrah, beserta sembilan
pemrogram lainnya dari Sun Microsystem. Salah satu hasil proyek ini adalah
maskot Duke yang dibuat oleh Joe Palranga.
Nama Oak, diambil dari pohon oak yang tumbuh di depan jendela ruangan
kerja "Bapak Java", James Gosling. Nama Oak ini tidak dipakai untuk versi release
Java karena sebuah perangkat lunak lain sudah terdaftar dengan merek dagang
tersebut, sehingga diambil nama penggantinya menjadi Java. Nama ini diambil dari
kopi murni yang digiling langsung dari biji kopi tubruk kesukaan Gosling, jadi nama
15
bahasa pemrograman Java tidak lain berasal dari kata Jawa (bahasa Inggris untuk
Jawa adalah Java).
Java adalah
bahasa
pemograman yang
dapat
dijalankan
di
berbagai
komputer termasuk telepon genggam. Bahasa ini awalnya dibuat oleh James Gosling
saat masih bergabung di Sun Microsystem yang saat ini merupakan bagian
dari Oracle dan dirilis tahun 1995. Bahasa ini banyak mengadopsi sintaksis yang
terdapat pada C dan C++ namun dengan sintaksis model objek yang lebih sederhana
serta dukungan rutin-rutin aras bawah yang minimal. Aplikasi-aplikasi berbasis Java
umumnya dikompilasi ke dalam p-code (bytecode) dan dapat dijalankan pada
berbagai Mesin Virtual Java (JVM).
Java merupakan bahasa pemrograman yang bersifat umum/non-spesifik
(general purpose), dan secara khusus didisain untuk memanfaatkan dependensi
implementasi seminimal mungkin. Karena fungsionalitasnya yang memungkinkan
aplikasi Java mampu berjalan di beberapa platform sistem operasi yang berbeda, Java
dikenal pula dengan slogannya, "Tulis sekali, jalankan di mana pun". Saat ini Java
merupakan bahasa pemrograman yang paling populer digunakan, dan secara luas
dimanfaatkan dalam pengembangan berbagai jenis perangkat lunak aplikasi ataupun
aplikasi berbasis web.
2.3.1
Versi Awal
Versi awal Java ditahun 1996 sudah merupakan versi release sehingga
dinamakan Java Versi 1.0. Java versi ini menyertakan banyak paket standar awal
yang terus dikembangkan pada versi selanjutnya:
a. java.lang: Peruntukan kelas elemen-elemen dasar.
b. java.io: Peruntukan kelas input dan output, termasuk penggunaan berkas.
c. java.util: Peruntukan kelas pelengkap seperti kelas struktur data dan kelas
kelas penanggalan.
16
d. java.net: Peruntukan kelas TCP/IP, yang memungkinkan berkomunikasi
dengan komputer lain menggunakan jaringan TCP/IP.
e. java.awt: Kelas dasar untuk aplikasi antarmuka dengan pengguna (GUI)
f. java.applet: Kelas dasar aplikasi antar muka untuk diterapkan pada
penjelajah web.
2.3.2
Kelebihan
a. Multiplatform. Kelebihan utama dari Java ialah dapat dijalankan di
beberapa platform/sistem operasi komputer, sesuai dengan prinsip tulis
sekali, jalankan di mana saja. Dengan kelebihan ini pemrogram cukup
menulis sebuah program Java dan dikompilasi (diubah, dari bahasa yang
dimengerti manusia menjadi bahasa mesin/bytecode) sekali lalu hasilnya
dapat dijalankan di atas beberapa platform tanpa perubahan. Kelebihan ini
memungkinkan sebuah program berbasis Java dikerjakan diatas operating
sistem Linux tetapi dijalankan dengan baik di atas Microsoft Windows.
Platform yang didukung sampai saat ini adalah Microsoft Windows,
Linux, Mac OS dan Sun Solaris.
b. OOP (Object Oriented Programming - Pemrogram Berorientasi Objek).
c. Java
terkenal
dengan
kelengkapan library/perpustakaan (kumpulan
program program yang disertakan dalam pemrograman Java) yang sangat
memudahkan dalam penggunaan oleh para pemrogram untuk membangun
aplikasinya. Kelengkapan perpustakaan ini ditambah dengan keberadaan
komunitas Java yang besar yang terus menerus membuat perpustakaanperpustakaan baru untuk melingkupi seluruh kebutuhan pembangunan
aplikasi.
d. Sintaks bahasa pemograman Java hamper mirip seperti bahasa
pemrograman C++ sehingga menarik banyak pemrogram C++ untuk
17
pindah ke Java. Saat ini pengguna Java sangat banyak, sebagian besar
adalah pemrogram C++ yang pindah ke Java.
e. Pengumpulan sampah otomatis, memiliki fasilitas pengaturan penggunaan
memori sehingga para pemrogram tidak perlu melakukan pengaturan
memori secara.
2.3.3
Kekurangan
a. Tulis sekali, jalankan di mana saja. Masih ada beberapa hal yang tidak
kompatibel antara platform satu dengan platform lain
b. Mudah didekompilasi. Dekompilasi adalah proses membalikkan dari kode
jadi menjadi kode sumber. Ini dimungkinkan karena kode jadi Java
merupakan bytecode yang menyimpan banyak atribut bahasa tingkat
tinggi, seperti nama-nama kelas, metode, dan tipe data. Hal yang sama
juga terjadi pada Microsoft .NET Platform. Dengan demikian, algoritma
yang digunakan program akan lebih sulit disembunyikan dan mudah
dibajak/di reverse-engineer.
c. Penggunaan memori yang banyak. Penggunaan memori untuk program
berbasis Java jauh lebih besar daripada bahasa tingkat tinggi generasi
sebelumnya seperti C/C++ dan Pascal.
2.4 Sekilas Tentang Netbeans IDE
Netbeans mengacu pada dua hal, yakni platform untuk pengembangan
aplikasi desktop java, dan sebuah Integrated Development Environment (IDE) yang
di bangun menggunakan Netbeans. Pengembangan Netbans diawali dari Xelfi,
sebuah proyek mahasiswa tahun 1997 di bawah bimbingan Fakultas Matematika dan
Fisika Universitas Charles, Praha. Sebuah perusahaan kemudian dibentuk untuk
proyek tersebut dan menghasilkan versi komersial Netbeans IDE hingga kemudian
18
dibeli oleh Sun Microsystem pada tahun 1999. Sun kemudian menjadikan Netbeans
open source pada bulan Juni 2000. Sejak itu komunitas Netbeans terus berkembang.
a. Platform Netbeans
Platform
Netbeans
memungkinkan
aplikasi
dibangun
dengan
sekumpulan komponen perangkat lunak moduler yang disebut modul. Sebuah
modul adalah suatu arsip Java (Java archive) yang memuat kelas-kelas Java
untuk berinteraksi dengan Netbeans Open API dan file manifestasi yang
mengidentifikasinya sebagai modul, apliksi yang dibangun dengan modulmodul dapat dikembangkan dengan menambahkan modul-modul baru. Karena
modul dapat dikembangkan secar independen, aplikasi dari platform
Netbeands dapat dengan mudah dikembangkan oleh pihak ketiga secara
mudah dan powerful.
Platform Netbeands adalah framework yang dapat dikembangkan
kembali (reusable) untuk menyederhanakan pengembangan aplikasi desktop.
Ketika aplikasi dari Platform Netbeans dijalankan, kelas Main dan platform
dieksekusi. Modul-modul yang tersedia ditempatkan di sebuah registry di
dalam memori, dan tugas startup modul dijalankan. Secara umum, kode
modul dimuatkan ke dalam memori hanya ketika ia diperlukan.
Aplikasi dari Platform Netbeans dapat menginstal modul secara
dinamais dan dapat memasukkan modul Update Center untuk mengijinkan
pengguna aplikasi men-download digitally-signed upgrade dan fitur-fitur baru
secara langsung ke dalam aplikasi yang berjalan. Penginstalan kembali sebuah
upgrade atau rilis baru tidak memaksa pengguna untuk men-download
keseluruhan aplikasi lagi. Platform Netbeans menawarkan layanan-layanan
yang umum bagi aplikasi desktop, mengijinkan pengembang untuk fokus ke
logika yang spesifik terhadap aplikasi.
19
b. Netbeans IDE
Netbeans IDE adalah IDE open source yang ditulis sepenuhnya
dengan bahasa pemograman Java menggunakan platform Netbeans.
Netbeands IDE mendukung pengembangan semua tipe aplikasi Java (J2SE,
web dan aplikasi mobile). Fitur lainnya adala sistem proyek berbasis Ant,
control versi dan refactoring.
Versi terbaru saat ini adalah Netbeans IDE 7.3 yang dirilis pada
tanggal 21 Februari 2013 Dan memperkenalkan dukungan untuk JavaFX 2.0,
perkakas antarmuka pengguna yang direncanakan akan dijadikan proyek open
source dan dimasukkan di rilis Java selanjutnya. Semua fungsi IDE
disediakan oleh modul-modul. Tiap modul menyediakan fungsi yang
mendefinisikan dengan baik, seperti dukungan untuk dukungan bahasa
pemograman Java, editing atau dukungan bagi CVS. Netbeands memuat
semua modul yang diperlukan dalam pengembangan Java dalam sekali
download, memungkinkan pengguna untuk mulai bekerja segera mungkin.
Java juga mengijinkan Netbeans untuk bisa dikembangkan dan
menambahkan
dengan
menginstal
modul-modul
tambahan
dalam
pemograman Java. Sebagai contoh, Sun Studio, Sun Java Studio Enterprise,
dan Sun Java Studio Creator dari Sun Microsystem semuanya berbasis
Netbeans IDE.
c. Lisensi
Sejak Juli 2006, Netbeans IDE dilisensikan di bawah Common
Development and Distribution License (CDDL), yaitu lisensi yang berbasis
Mozilla Public License (MPL).
20
2.5 Sekilas Tentang MySQL
MySQL dikembangkan sekitar tahun 1994 oleh sebuah perusahaan
pengembang software dan konsultan database bernama MYSQL AB yang berada di
Swedia. Waktu itu perusahaan tersebut masih bernama TcX Data Konsult AB, dan
tujuan awal dikembangkannya MySQL adalah untuk mengembangkan aplikasi
berbasis web pada client.
Awalnya Michael "Monty" Widenius, pengembang satu-satunya di TcX
memiliki sebuah aplikasi UNIREG dan rutin ISAM buatannya sendiri dan sedang
mencari antarmuka SQL yang cocok untuk diimplementasikan ke dalamnya. Mulamula Monty memakai miniSQL (mSQL) pada eksperimennya itu, namun SQL dirasa
kurang sesuai, karena terlalu lambat dalam pemrosesan query. Akhirnya Monty
menghubungi David Hughes, pembuat mSQL yang sedang merilis versi kedua dari
mSQL. Kemudian Monty mencoba membuat sendiri mesin SQL yang memiliki
antarmuka mirip dengan SQL, tetapi dengan kemampuan yang lebih sesuai sehingga
lahirlah MySQL.
21
BAB III
METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Pembuatan Sistem Informasi Pendataan Bencana berbasis desktop aplikasi
sebagai Judul Tugas Akhir dan penelitian dari Tugas Akhir ini dijadwalkan selama
lima bulan yaitu mulai dari Februari 2013 sampai dengan Juni 2013 yang bertempat
di kantor BPBA Banda Aceh.
3.2 Jadwal Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini Penulis menggunakan beberapa langkah antara lain
sebagai berikut:
a. Melakukan studi kepustakaan terhadap berbagai referensi yang berkaitan
dengan topik penelitian yang dilakukan. Topik-topik yang akan dikaji antara
lain meliputi: pengenalan Bahasa Pemograman Java, pengolahan data
kebencanaan untuk kepentingan evaluasi, pengendalian dan pemantauan.
b. Pengumpulan data bencana, data yang berupa informasi kejadian bencana
yang akan diolah menjadi laporan sehingga dari data tersebut dapat dilakukan
pengendalian dan pencegahan apabila bencana terjadi lagi.
c. Melakukan pembuatan/pengujian sistem seperti merancang/pembuatan formform yang terdapat pada sistem yang dibangun dan menampilkan/mencetak
hasil akhir yang berupa laporan.
3.3 Jenis Penelitian
Jenis penelitian dalam penyusunan skripsi ini adalah penelitian dalam hal
pengembangan.
22
Pengembangan merupakan rangkaian proses atau langkah-langkah dalam
rangka mengembangkan suatu sistem baru yang dapat membantu pekerjaan dalam
pengolahah data kebencanaan di Provinsi Aceh, sehingga data yang telah diolah
menjadi sebuah informasi yang berguna dan dapat dipertanggung jawabkan dalam
bentuk laporan.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode Wawancara (interview), yaitu
berupa :
Pengumpulan data berdasarkan tatap muka dan tanya jawab dengan personal,
dalam melakukan wawancara, peneliti memberikan beberapa pertanyaan mengenai
sistem seperti apa yang akan dibangun dan komponen-komponen apa saja yang akan
dibutuhkan dalam proses pembuatan sistem yang akan dibuat tersebut, dengan
melakukan wawancara secara personal.
Data yang telah dikumpulkan dapat digunakan untuk merancang suatu sistem
informasi pendataan bencana pada ruang pencegahan dan kesiap siagaan BPBA
Banda Aceh secara lebih terarah, tanpa harus melakukan perbaikan atau pengulangan
pembuatan sistem yang telah selesai dikerjakan. Selain itu guna memanfaatkan waktu
secara efisien dan tidak mengakibatkan penundaan dalam perancangan serta
pembuatan sistem tersebut.
3.5 Diagram Konteks
Pada perancangan diagram konteks ini, penulis menerapkan kegiatan kerja
yang terjadi menggunakan Sistem Komputerisasi Pendataan. Tujuan dari proses ini
untuk memperoleh dan memproses data yang ada di dalam sistem dan selanjutnya
data-data kegiatan kerja tersebut dijadikan dalam bentuk laporan yang diserahkan
kepada kepala bagian.
23
Gambar 3.1 Diagram Konteks.
3.6 Data Flow Diagram
Setiap proses alir data yang terjadi didalam sistem yang dirancang ini dapat dilihat
pada Gambar 3.2 :
24
Gambar 3.2 Data Flow Diagram.
3.7 Entity Relationship Diagram
Entity Relationship Diagram (ERD) dari sistem yang dibangun ini dapat dilihat
pada Gambar 3.3:
25
Gambar 3.3 Entity Relationship Diagram
3.8 Flow Chart
Flow chart adalah diagram yang menggambarkan proses atau menampilkan
langkah-langkah dalam penggunaan sistem. Gambaran proses dari flow chart dapat
dilihat pada Gambar 3.4.
26
Gambar 3.4 Flow Chart SIPEB.
27
a. Kelola Data Bencana
Gambar 3.5 Flow Chart Tambah dan Ubah Data Bencana.
Gambar 3.5 Flow Chart Cari dan Hapus Data Bencana.
28
b. Kelola data Kode Bencana
Gambar 3.7 Flow Chart Tambah dan Ubah Data Kode Bencana.
Gambar 3.8 Flow Chart Cari dan Hapus Data Kode Bencana.
29
c. Kelola Data Wilayah
Gambar 3.9 Flow Chart Tambah dan Ubah Data Wilayah.
Gambar 3.10 Flow Chart Cari dan Hapus Data Wilayah.
30
d. Kelola Data Operator
Gambar 3.11 Flow Chart Tambah dan Ubah Data Operator.
Gambar 3.12 Flow Chart Hapus data Operator.
31
e. Kelola Database
Gambar 3.13 Flow Chart Backup dan Restore database.
f. Kelola Database
Gambar 3.13 Flow Chart Hapus Tabel database.
32
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pembahasan Program yang Dirancang
4.1.1
Pengguna Sistem
Sistem ini digunakan oleh operator untuk menginput data-data bencana yang
telah terjadi, dengan adanya sistem pendataan secara offline ini akan dapat membantu
kegiatan operator dimana arus keluar masuk data dapat selalu dipantau dan disimpan
dalam database melalui perangkat lunak ini. Sehingga data-data yang telah
dimasukkan kedalam database dapat dipertanggung jawabkan antara
informasi
dengan fakta yang ada.
4.1.2
Spesifikasi Sistem
Perangkat lunak yang dikembangkan ini berbasis desktop application dengan
sistem pendataan secara offline dan menggunakan penyimpanan data di dalam
database, sehingga tingkat keamanan datanya lebih terjamin dari hal yang tidak
diharapkan. Rancangan interface dari perangkat lunak yang dikembangkan ini
menggunakan aplikasi Netbeans IDE 7.1 dengan bahasa pemograman Java dan
database nya menggunakan aplikasi MySQL Server 5.5.
Pengembangan SIPEB diperlukan beberapa dukungan baik dari perangkat
keras maupun perangkat lunak, agar dalam pengoperasian sistem tersebut dapat
berjalan/diterapkan
sesuai
dengan
keinginan
yang
diharapkan
sehingga
meminimalisir kemungkinan terjadinya error atau gangguan yang tidak diinginkan
saat digunakan.
Spesifikasi dari perangkat keras dan perangkat lunak yang dibutuhkan yaitu :
a. Perangkat keras (Hardware)
1) Processor yang digunakan minimal Intel Pentium 4.
2) RAM yang dipakai minimal 512 MB.
3) Monitor VGA minimal yang dapat menampilkan resolusi sebesar 1024x768 pixel.
33
4) Keyboard dan mouse untuk interaksi antara pengguna dengan sistem.
b. Perangkat Lunak (Software)
1) Sistem operasi yang digunakan adalah Windows XP (32-bit) atau Windows 7 (32bit).
2) DBMS yang dipakai adalah MySQL Server v.5.5
3) JDK versi 7 dan JRE versi 1.7.0.9 untuk mendukung dalam menjalankan
aplikasi berbasis Java.
4.2 Tabel Final
Database merupakan tempat penyimpanan data, oleh karena itu setiap tabel
memiliki tipe data dan kebutuhan data yang berbeda. Database yang dirancang ini
memiliki empat tabel yang berbeda dan tabel-tabel tersebut memiliki relasi dari satu
tabel ke tabel yang lainnya. Tabel-tabel yang dirancang tersebut adalah tabel bencana,
tabel kode_bencana, tabel wilayah dan tabel operator.
Gambar 4.1 Mapping Table.
34
a. Tabel bencana.
Tabel bencana merupakan tabel yang menampung data mengenai informasi dari
kejadian bencana yang pernah terjadi.
Tabel 4.1 Nama Field dan Tipe Data pada Tabel bencana
Nama Field
no
kode
jenis_bencana
tanggal_kejadian
waktu_kejadian
bujur_lintang
kode_wilayah
jalan
kelurahan
kecamatan
kabupaten
provinsi
meninggal
menderita
rusak_berat
rusak_sedang
rusak_ringan
fasilitas_pendidikan
fasilitas_peribadatan
fasilita_kesehatan
keterangan
nama_gambar
gambar
Tipe data
Int
Varchar
Varchar
Date
Time
Varchar
Int
Varchar
Varchar
Varchar
Varchar
Varchar
Int
Int
Int
Int
Int
Int
Int
Int
Varchar
Varchar
LongBlob
Length
10
10
20
10
20
10
100
20
20
20
5
5
5
5
5
5
5
5
5
250
20
-
key
Primary
b. Tabel kode_bencana.
Tabel kode_bencana merupakan tabel yang menampung data yang berupa informasi
dari kode bencana. Tabel kode_bencana memiliki relasi dengan tabel bencana.
35
Tabel 4.2 Nama Field dan Tipe Data pada Tabel kode_bencana
Nama Field
Tipe data
Length
key
kode
Varchar
10
Primary
jenis_bencana
Varchar
20
keterangan
Varchar
250
c. Tabel wilayah.
Tabel wilayah merupakan tabel yang menampung data wilayah yang berada pada
Provinsi Aceh. Tabel wilayah memiliki relasi dengan tabel bencana.
Tabel 4.3 Nama Field dan Tipe Data pada Tabel wilayah
Nama Field
Tipe data
Length
key
kode_wilayah
Int
10
Primary
kelurahan
Varchar
20
kecamatan
Varchar
20
kabupaten
Varchar
20
provinsi
Varchar
5
d. Tabel operator.
Tabel operator merupakan tabel yang menampung data admin dan operator. pada tabel
operator ini menyimpan biodata, username dan password yang dipakai untuk login saat
sistem dijalankan.
Tabel 4.4 Nama Field dan Tipe Data pada Tabel operator
Nama Field
Tipe data
Length
key
no
Int
5
Primary
nik
Varchar
20
nama
Varchar
25
36
alamat
Varchar
100
tlp
Varchar
16
status
Varchar
10
akses
Varchar
10
username
Varchar
50
password
Varchar
50
4.3 Rancangan Logika Program
4.3.1
Koneksi Database Pada Program Yang Dirancang
Perintah untuk mengkoneksikan database MySQL dengan bahasa pemrograman Java
dalam sistem yang dibuat adalah sebagai berikut:
public class DatabaseUtilities {
private static Connection conn;
public static Connection getConnection() {
if (conn == null) {
try {
DriverManager.registerDriver(new
com.mysql.jdbc.Driver());
conn = (Connection)
DriverManager.getConnection("jdbc:mysql://localhost
:3306/databasesipeb", "root", "");
} catch (SQLException ex) {
Logger.getLogger(DatabaseUtilities.class.getName())
.log(Level.SEVERE, null, ex);
}
}return conn;
}
37
Public class DatabaseUntilities merupakan kelas yang merupakan definisi
dari pemanggilan lokasi database MySQL. Class DatabaseUntilities ini akan
mengeksekusi perintah untuk menghubungkan sistem dengan database pada sistem
yang di buat. Public class dapat diakses didalam class itu sendiri dan dapat diakses
dengan menggunakan metode extend atau instan pada paket yang sama, serta dapat
diakses dengan metode extend maupun instan dalam paket yang berbeda. Artinya hak
akses public dapat diakses oleh objek manapun dan dimanapun posisinya didalam
suatu poject.
Keyword private merupakan keyword terakhir yang dapat digunakan untuk
hak akses suatu objek, artinya hak akses hanya berlaku di dalam class itu sendiri dan
apabila suatu objek manggunakan keyword ini maka objek yang berada diluar class
tidak akan bisa mengakses objek tersebut.
Keyword Static di Java digunakan untuk mengakses member baik variable
ataupun method (prosedur atau fungsi) pada class tertentu tanpa harus membuat suatu
objek dari class yang dipanggil. Umumnya untuk mengakses member dari class lain
harus membuat objek class yang dipanggil tapi dengan menggunakan keyword static
dapat langsung menggunakan member kelas lain.
4.4 Hasil Rancangan Sistem
4.4.1
Login
Login merupakan bagian dari pengamanan sistem yang di buat bertujuan
untuk membatasi hak akses dalam penggunaan sistem, sehingga dengan adanya
pembatasan hak akses dapat membantu meningkatkan keamanan data, serta
menjamin kerahasiaan data dari lingkungan luar sistem. Pada form login hanya
mengidentifikasi admin dan operator. Admin memiliki hak akses penuh dalam
pengelolaan sistem, sedangkan operator dibatasi hak aksesnya dalam penggunaan
sistem, karena tugas dari operator adalah menggantikan tugas dari admin untuk
38
sementara jika admin tidak ada. Untuk tampilan dari form Login dapat dilihat pada
gambar 4.1.
Gambar 4.2 Form Login.
4.4.2
Menu Utama
Menu Utama merupakan tampilan awal ketika sistem dijalankan pertama kali.
Pada Menu Utama akan menampilkan menu pilihan yang dapat di akses oleh
pengguna yaitu menu Master Data, menu Master Admin, menu Cetak Laporan, menu
Grafik, menu Database dan menu Bantuan.
Menu Master Data memiliki beberapa sub menu, yaitu sub menu Tabel Data
Bencana untuk menampilakan semua data bencana yang telah di entry oleh admin
maupun operator. Sub menu Tabel Kode Bencana untuk menampilkan kode bencana
yang telah di entry oleh admin, yang nantinya kode bencana akan digunakan untuk
mengentry data bencana. Sub menu Tabel Wilayah untuk menampilkan setiap
wilayah yang ada di Provinsi Aceh yang telah di entry oleh admin. Sub menu Log In
untuk mengidentifikasi pengguna dalam menjalankan sistem. Sub menu Log Out dan
Sub menu Keluar.
Menu Master Admin hanya boleh diakses oleh admin. Menu Master Admin
memiliki beberapa sub menu, yaitu sub menu Entry Operator untuk menambah dan
menghapus informasi operator. sub menu Entry Kode Bencana dan sub menu Entry
Data Wilayah. Menu Cetak Laporan memiliki beberapa sub menu yaitu, sub menu
39
cetak laporan harian, sub menu cetak laporan bulanan dan sub menu cetak laporan
tahunan. Menu Grafik merupakan menu yang berfungsi untuk menampilkan
informasi mengenai persentase korban dan kerusakan bangunan akibat bencana
dalam bentuk pie chart yang dapat ditampilkan berdasarkan bulan dan tahun, di
dalam menu Grafik terdapat beberapa pilihan yang berupa sub menu yaitu Grafik
Korban Bencana dan Grafik Kerusakan Bangunan. Pada menu Database memiliki sub
menu backup, restore database dan hapus database. Menu Bantuan merupakan menu
yang menampilkan informasi dari sistem yang di buat. Untuk tampilan Menu Utama
dapat dilihat pada Gambar 4.2.
Gambar 4.3 Menu Utama.
4.4.3
Master Data
Pada bagian Master Data terdapat beberapa menu pilihan yang dapat diakses yaitu
menu Entry Data Bencana, menu Tabel Data Bencana, menu Tabel Kode Bencana,
menu Tabel Wilayah, menu Log In, menu Log Out dan menu Keluar.
40
a. Entry Data Bencana
Form Entry Data Bencana dapat diakses setelah melakukan identifikasi melalui
menu login pada Menu Utama. Form Entry Data Bencana merupakan form untuk
melakukan pendataan, dengan fitur tambah data, merubah data, menghapus data,
mencetak laporan dari data bencana dan pencarian data bencana yang telah
dientry. Untuk tampilan dari form Entry Data Bencana dapat dilihat pada Gambar
4.3.
Gambar 4.4 Entry Data Bencana.
b. Tabel Data Bencana
Tabel Bencana merupakan form yang menampilkan seluruh data bencana yang telah di
entry. Pada form Tabel Bencana terdapat tombol tutup, tombol cetak laporan, tombol
refrest serta fitur pencarian data bencana. Gambar 4.4
41
Gambar 4.5 Tabel Data Bencana.
c. Tabel Kode bencana
Tabel kode Bencana merupakan form yang menampilkan seluruh data dari kode
bencana yang telah di entry. Pada form Tabel Bencana terdapat tombol tutup, tombol
cetak laporan, tombol refrest serta fitur pencarian data bencana. Gambar 4.5.
Gambar 4.6 Tabel Kode Bencana.
42
d. Tabel Data Wilayah
Tabel Data Wilayah merupakan form yang menampilkan seluruh data wilayah yang ada
di Provinsi Aceh. Data wilayah dapat di entry oleh admin yang nantinya akan digunakan
dalam mengentry data bencana. Pada form Tabel Bencana terdapat tombol tutup,
tombol cetak laporan, tombol refrest serta fitur pencarian data bencana. Gambar 4.6.
Gambar 4.7 Tabel Data Wilayah.
4.4.4
Master Admin
Pada bagian Master Admin terdapat beberapa menu pilihan yang dapat diakses yaitu
menu Entry Operator, menu Entry Kode Bencana dan menu Entry Data Wilayah.
a. Entry Operator
Form Entry Operator merupakan form yang dikelola oleh admin. Form ini berfungsi
untuk menambah, mengubah serta menghapus informasi dari operator yang dapat
mengakses sistem. Tampilan dari form Entry Operator dapat dilihat pada Gambar
4.7.
43
Gambar 4.8 Entry Operator.
b. Entry Kode Bencana
Entry Kode Bencana dapat ditambah, dirubah serta dihapus oleh admin yang
mengelola sistem. Kode bencana merupakan data yang wajib ada pada data bencana
yang akan di entry oleh operator. Tampilan form dari Entry Kode Bencana dapat
dilihat pada Gambar 4.8.
Gambar 4.9 Entry Kode Bencana.
44
c. Entry Data Wilayah
Data wilayah adalah data yang merupakan informasi lokasi yang ada pada Provinsi
Aceh. Data wilayah digunakan dalam mengentry data bencana sebagai penunjuk
lokasi bencana terjadi. Data wilayah hanya dapat di kelola oleh admin saja. Untuk
tampilan dari form Entry Data Wilayah dapat dilihat pada Gambar 4.9.
Gambar 4.10 Entry Data Wilayah.
4.4.5
Grafik
Menu Grafik adalah menu yang befungsi untuk menampilakan informasi dalam
bentuk pie chart. Fungsi-fungsi yang terdapat pada menu grafik yaitu grafik korban
meninggal dan hilang grafik korban menderita dan mengunggsi serta grafik total
korban bencana pada sub menu grafik korban bencana. Grafik rusak berat, grafik
rusak sedang, grafik rusak ringan, grafik kerusakan fasilitas peribadatan, grafik
fasilitas pendidikan, grafik total kerusakan bangunan pada sub menu grafik kerusakan
bangunan.
45
4.4.6
Cetak Laporan
Menu Cetak Laporan adalah menu untuk mencetak laporan dari data yang ada, pada
menu ini terdapat beberapa opsi pilihan untuk mencetak laporan yaitu berdasarkan
harian, bulanan maupun mencetak laporan berdasarkan tahun.
a. Harian
Laporan harian merupakan laporan yang dicetak berdasarkan pilihan tanggal, dalam
opsi pilihan cetak berdasarkan harian ini setiap data yang ada pada tanggal yang
dipilih akan dijadikan sebuah laporan.
Gambar 4.11 Cetak Laporan Harian.
b. Bulanan
Laporan bulanan merupakan laporan yang dicetak berdasarkan pilihan bulan dan
tahun, dalam opsi pilihan cetak laporan berdasarkan bulan dan tahun ini setiap data
yang ada pada bulan dan tahun yang dipilih akan dijadikan sebuah laporan.
Gambar 4.12 Cetak Laporan Bulanan.
46
c. Tahunan
Laporan Tahunan merupakan laporan yang dicetak berdasarkan pilihan tahun,
dalam opsi pilihan cetak laporan berdasarkan tahun ini setiap data yang ada pada
tahun yang dipilih akan dijadikan sebuah laporan.
Gambar 4.13 Cetak Laporan Tahunan.
4.4.7
Kelola Database
Menu Database adalah menu untuk mengelola database, dimana database dapat di
backup, di restore dan dihapus oleh admin. Pada menu ini terdapat tiga pilihan sub menu
yang dapat membantu admin yaitu sub menu backup database, sub menu restore database
dan sub menu hapus database.
a. Backup Database
Admin dapat melakukan backup database secara keseluruhan atau hanya memilih
tabel didalam database saja, selanjutnya menekan tombol pilihan Backup/ Backup
All sehingga menampilkan pilihan dimana file yang dibackup akan disimpan.
47
Gambar 4.14 BackUp Database.
b. Restore Database
Restore database hanya dapat dilakukan oleh admin. Restore database berfungsi
untuk mengembalikan keseluruhan data tabel yang telah dibackup sebelumnya oleh
admin.
Gambar 4.15 Restore Database.
c. Hapus Database
Admin dapat menghapus seluruh data didalam tabel database. Fungsi delete
database dapat diakses pada menu Database pada tampilan menu utama.
48
Gambar 4.16 Hapus Database.
4.4.8
Bantuan
Menu Bantuan merupakan menu yang menampilkan form about, pada form about
menampilkan informasi mengenai sistem yang di buat tersebut, pada sudut kanan bawah
terdapat tombol yang akan menampilkan informasi keseluruhan sistem dari tahap instalasi
hingga tahap penggunaan sistem apabila tombol tersebut ditekan.
Gambar 4.17 About.
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada kantor BPBA Banda Aceh
khususnya pada ruang pencegahan dan kesiapsiagaan. Permasalahan yang terjadi
dalam proses pendataan bencana terhambat akibat adanya gangguan jaringan internet
maupun gangguan server database di kantor pusat, dengan adanya sistem pendataan
offline ini dapat meminimalisir kemungkinan terjadinya keterlambatan dalam proses
pendataan bencana yang terjadi di provinsi Aceh. Kemudahan serta keakuratan dalam
pencarian data dibantu dengan adanya fungsi pencarian di dalam sistem, serta
adanyan funsi yang dapat melakukan backup maupun restore data.
Sistem ini juga dilengkapi dengan adanya grafik selain adanyan fungsi cetak
laporan, dengan adanya grafik dapat menampilkan persentase dari korban bencana
maupun kerusakan bangunan akibat bencana sehingga dari data tersebut dapat
dijadikan sebagai bahan dalam pengambilan keputusan guna mengantisipasi dan
penanggulangan bencana di kemudian hari.
5.2 Saran
Demi mendapatkan hasil yang lebih optimal dan efisien dalam melakukan pendataan
bencana serta meningkatkan kinerja dalam penggunaan sistem ini, maka saran yang
dapat penulis sampaikan, yaitu :
Sistem ini dapat dikembangkan lebih lanjut oleh pihak ketiga dari segi tampilan
sistem, pengolahan data bencana dan penyimpanan data untuk sistem dapat
dihubungkan langsung dengan penyimpanan data pada kantor pusat, sehingga
nantinya data yang dientri akan langsung masuk ke dalam penyimpanan data di
kantor pusat. Diharapkan dari pengembangan sistem ini nantinya mampu memproses
data serta menyajikan informasi yang berguna dan dapat menjadi suatu sistem
informasi yang lebih lengkap dari sebelumnya.
50
DAFTAR PUSTAKA
Eri Mardiani. et all. 2011. Aplikasi Penjualan dengan Program Java Netbeans,
Xammp dan iReport. Jakarta : PT Elex media Komputindo.
Jogiyanto H.M. 1991. Analisa & Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur
Teori dan Praktek apliksi Bisnis. Yogyakarta : Andi Offset.
Jogiyanto H.M. 1999. Pengenalan Komputer : Dasar Ilmu Komputer, Pemograman.
Sistem Informasi dan Itelegensi Buatan. Yogyakarta : Andi Offset.
Sri Hartati, G. dkk. 2007. Pemograman GUI Swing Java dengan Netbeans 5.
Yogyakarta : Andi Offset.
Apriliana. 2012. Pengertian database. [Online] Tersedia:
http://www.slideshare.net/aprilliaanantashivana/pengertian-data-base. [10
Maret 2013].
Flexmedia. 2012. Pengertian ERD. [Online] Tersedia :
http://www.flexmedia.co.id/pengertian-erd. [10 Maret 2013].
Maniacms. 2012. Pengertian MYSQL. [Online] Tersedia :
http://www.maniacms.web.id/2012/01/pengertian-mysql.html. [12Februari
2013].
Widada. 2005. Analisis dan perancangan sistem akutansi. [Online] Tersedia :
www.http//:widada.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/13075/FLOWCH
ART.doc. [12 Februari 2013].
51
Download
Study collections