DAFTAR PUSTAKA Bolton, B. 1994. Identification Guide to the Ant

advertisement
DAFTAR PUSTAKA
Bolton, B. 1994. Identification Guide to the Ant Genera of the World. Harvard
University Press. London. 222p.
Crossley, J.R., D.A, Mueller, & K.E Linsenmair. 1992. Biodiversity of
Microarthropods in Agricultural Soil: Relations to Pocesses. Agricultural
Ecosystem. 40: 37-46
Dakir. 2009. Keanekaragaman dan Komposisi Spesies Semut (Hymenoptera:
Formicidae pada Vegetasi Mangrove Kabupaten Kolaka, Sulawesi
Tenggara dan Muara Angke, Jakarta. Tesis. Institut Pertanian Bogor. 77
hal.
Depparaba, F. dan D. Mamesah. 2005. Populasi dan Serangan Penggerek daun
(Phyllocnistis citrella Staint) pada Tanaman Jeruk dan Alternatif
Pengendalianya. Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi
Pertanian, 8 (1): 88-93
Handayani, P. 2008. Inventori Diversitas Makrofauna Tanah Pada Pertanaman
Wortel (Daucus carota L.) yang diberi Berbagai Imbangan Pupuk Organik
dan Anorganik. Skripsi. Program Studi Ilmu Tanah. Fakultas Pertanian
Universitas Sebelas Maret, Surakarta. 96 hal.
Hashimoto, Y & H. Rahman. 2003. Inventory & Collection Total Protocol for
Understanding of Biodiversity. Research and Education Component
BBEC Programme. Sabah. 310p.
Herlinda,S., Waluyo., S. P. Estuningsih., & C. Irsan. 2008. Perbandingan
Keanekaragaman Spesies dan Kelimpahan Arthropoda Predator Penghuni
Tanah di Sawah Leba yang Diaplikasian dan Tanpa Aplikasi Insektisida.
Jurnal Entomologi Indonesia, 5 (2): 96-107
Latumahina, F. S. 2011. Pengaruh Alih Fungsi Lahan Terhadap Keanekaragaman
Semut Alam Hutan Lindung Gunung Nona-Ambon. Jurnal Agroforestri, 4
(1): 18-22
Magurran, A.E., 1988. Ecological diversity and its measurement. Princeton
University Press, New Jersey. 179p.
Noor, M. F. 2008. Diversitas Semut (Hymenoptera: Formicidae) di Beberapa
Ketinggian Vertikal di Kawasan Cagar Alam Telaga Warna Jawa Barat.
Tesis. Institut Pertanian Bogor. 80 hal.
Paris, C.I., M.G. Polo, C. Garbagnoli, P. Martinez, G. S. de Ferre, & P.J.
Folgarait. 2008. Litter decomposition and soil organisms within and
outside of Camponotus punctulatus nests in sown pasture in Northeastern
Argentina. Applied Soil Ecology. 40: 271 – 282.
Peritika, M. Z. 2010. Keanekaragaman Makrofauna Tanah pada Berbagai Pola
Agroforestri Lahan Miring di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Skripsi.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Sebelas
Maret, Surakarta. 124 hal.
Pracaya. 2009. Hama dan Penyakit Tanaman. Penebar Swadaya. Jakarta. 428 hal.
Putra, N. S. 1994. Serangga di Sekitar Kita. Kanisius. Yogyakarta. 118 hal
Riyanto. 2007. Kepadatan, Pola Distribusi, dan Peranan Semut pada Tanaman di
Sekitar Lingkungan Tempat Tinggal. Jurnal Penelitian Sains, 10 (2): 24125
Rizal, S., I. Falahudin., dan T, Endarsih. 2011. Keanekaragaman Semut Predator
Permukaan Tanah (Hymenoptera:Foemicidae) di Perkebunan Kelapa
Sawit SPPN Sembawa Banyuasin. Sainmatika, 8 (1): 37-4
Rizali, A. 2006. Keanekaragaman Semut di Kepulauan Seribu, Indonesia. Tesis.
Program Studi Entomologi dan Fitopatologi. Institut Pertanian Bogor. 66
hal.
Rizali, A., D. Buchori., dan H. Triwidodo. 2010. Keanekaragaman Serangga pada
Lahan Persawahan Tepian Hutan: Indikator Untuk kesehatan Lingkungan.
Hayati, 9 (2) : 41-48
Rosmana, A., C. Waniada., M. Junaidi., dan A. Gassa. 2010. Peranan Semut
Iridomirmex cordatus (Hymenoptera : Formicidae) dalam Menularkan
Patogen Busuk Buah Phytopthora palmivora. Pelita Perkebunan, 26 (3) :
169-176
Ruslan, H. 2009. Komposisi dan Keanekaragaman Serangga Permukaan Tanah
pada Habitat Hutan Homogen dan Heterogen di Pusat Pendidikan
Konservasi Alam (PPKA) Bodogol, Sukabumi, Jawa Barat. Vis Vitalis, 2
(1): 43-53
Sarnat, E.M and E. P. Economo. 2012. The Ants of Fiji. University of California
Press. 402p.
Satria, R. 2010. Jenis Semut (Hymenoptera : Formicidae) di Pulau Marak,
Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Skripsi. Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Andalas. 84 hal.
Setiani, E. A., A. Rizali., Moerfiah., B. Sahari., dan D. Buchori. 2010.
Keanekaragaman Semut pada Persawahan di Daerah Urban: Investigasi
Pengaruh Habitat Sekitar dan Perbedaan Umur Tanaman Padi. Jurnal
Entomologi Indonesia, 7 (2) : 88-99
Shahabudin. 2003. Pemanfaatan Serangga Sebagai Bioindikator Kesehatan
Hutan. Pengantar Falsafah Sains. Institut Pertanian Bogor. Bogor.702 hal.
Srimawab, T. 1997. Serangga Dalam Lingkungan Hidup. Akadoma. 195 hal.
Sugiyarto., M. Efendi., E. Mahajoeno., Y. Sugito., E. Handayanto., dan L.
Agustina. 2007. Preferensi Berbagai Jenis Makrofauna Tanah Terhadap
Sisa Bahan Organik Tanaman pada Intensitas Cahaya Berbeda.
Biodiversitas, 7 (4): 96-100
Suin, N. M. 1997. Ekologi Hewan Tanah. Bumi Aksara. Jakarta. 189 hal.
Sulandjari., Pramono, S., S. Wisnubroto dan D. Indradewa. 2005. “Hubungan
Mikroklimat dengan Pertumbuhan dan Hasil Pule Pandak (Rauvolfia
serpentina Benth.)”. Agrosains, 7 (2): 71-76
Yulminarti., S. Salmah, dan T. S. S. Subahar. 2012. Jumlah Jenis dan Jumlah
Individu Semut di Tanah Gambut Alami dan Tanah Gambut Perkebunan
Sawit di Sungai Pagar, Riau. Biospecies, 5 (2): 21-27
Lampiran 1. Data Analisis Keanekaragaman Semut di Loksi Hutan Sekunder
No
1
Sub Famili
Formicinae
Spesie
Anoplolepis sp.
Camponotus sp.
Paratrechina sp.
Polyrhachis sp.1
Polyrhachis sp.2
Polyrhachis sp.3
Polyrhachis sp.4
2
Myrmicinae Cataulacus sp.
Crematogaster sp.1
Crematogaster sp.2
Pheidole sp.
3
Ponerinae
Anochetus sp.
Odontomachus sp.1
Odontomachus sp.2
Odontoponera sp.
N
S
H’ = -∑ pi.Ln pi = 1.606942955
E’ = H’/Ln S
= 0.593394818
D’ = ∑ pi2
= 0.283995968
Ni
1
67
41
1
18
4
15
1
266
2
149
1
4
2
22
594
15
Pi
0.001683502
0.112794613
0.069023569
0.001683502
0.03030303
0.006734007
0.025252525
0.001683502
0.447811448
0.003367003
0.250841751
0.001683502
0.006734007
0.003367003
0.037037037
pi x Ln pi
-0.010752322
-0.246138904
-0.184521208
-0.010752322
-0.105954775
-0.033673973
-0.092899725
-0.010752322
-0.359764109
-0.019170815
-0.346897338
-0.010752322
-0.033673973
-0.019170815
-0.122068032
-1.606942955
pi²
0.000002835
0.012722625
0.004764253
0.000002835
0.000918274
0.000045347
0.00063769
0.000002835
0.200535093
0.000011337
0.062921584
0.000002835
0.000045347
0.000011337
0.001371742
0.283995968
Lampiran 2. Data Analisis Keanekaragaman Semut di Lokasi Lahan Pertanian.
No
1
Sub Famili
Formicinae
Spesies
Anoplolepis sp.
Camponotus sp.
Paratrechina sp.
Polyrhachis sp.1
Polyrhachis sp.4
2
Myrmicinae Crematogaster sp.2
Meranoplus sp.
Pheidole sp.
Solenopsis sp.
3
Ponerinae
Leptonenys sp.
Odontomachus sp.1
Odontoponera sp.
N
S
H’ = -∑ pi.Ln pi = 1.117586484
E’ = H’/Ln S
= 0.449749887
D’ = ∑ pi2
= 0.510487825
Ni
237
1
5
1
3
2
56
10
12
3
3
9
342
12
Pi
0.692982456
0.002923977
0.014619883
0.002923977
0.00877193
0.005847953
0.16374269
0.029239766
0.035087719
0.00877193
0.00877193
0.026315789
pi x ln pi
-0.254151729
-0.01706085
-0.061774457
-0.01706085
-0.0415456
-0.030068208
-0.296285692
-0.103281452
-0.117540494
-0.0415456
-0.0415456
-0.095725952
-1.117586484
pi²
0.480224685
0.000097029
0.000213741
0.000097029
0.000076947
0.000034199
0.026811669
0.000854964
0.001231148
0.000076947
0.000076947
0.000692521
0.510487825
Lampiran 3. Data Analisis Keanekaragaman Semut di Lokasi Sekitar Bangunan.
No
Sub Famili
1
2
Dolichoderinae
Formicinae
Spesies
Tapinoma sp.
Anoplolepis sp.
Paratrechina sp.
Polyrhachis sp.4
3
Myrmicinae
Solenopsis sp.
4
Ponerinae
Odontomachus sp.1
Odontoponera sp.
N
S
H’ = -∑ pi.Ln pi = 0.743588119
E’ = H’/Ln S
= 0.382128702
D’ = ∑ pi2
= 0.5066851599
Ni
Pi
pi x ln pi
pi²
8
14
1059
2
1563
1
5
2652
7
0.003016591
0.005279035
0.399321267
0.000754148
0.589366516
0.000377074
0.00188537
-0.017507173
-0.027683321
-0.366572533
-0.005422264
-0.311602215
-0.0029725
-0.011828114
-0.743588119
0.000009099
0.000027869
0.159457474
0.000000569
0.34735289
0.000000143
0.000003555
0.506851599
Lampiran 4. Alat dan bahan yang digunakan pada saat Penelitian
a
c
b
e
d
f
g
j
k
o
Keterangan Gambar :
a. Pinning blode
b. Gunting
c. Kamera
d. Karet dan plastik
e. Tisu
f. Botol spesimen
g. Lem
h. Pinset
i. Alkohol dan jarum suntik
j. Jarum serangga
k. Parang
l. Gelas plastik
m. Air deterjen
n. Mikroskop digital
o. Sterofoam
p. Kertas karding
h
l
i
m
p
n
Lampiran 5. Pengambilan Sampel Penelitian di Hutan Sekunder dengan Metode
Pitfall Trap dan Hand Collection
a
b
c
d
e
f
Keterangan Gambar :
a. Hutan sekunder
b. Pembuatan lubang pitfall
c. Pemasangan pitfall
d. Pitall diisi air deterjen
e. Bagian atas pitfall ditutup
f. Hand collection
Lampiran 6. Pengambilan Sampel Penelitian di Lahan Pertanian dengan Metode
Pitfall Trap dan Hand Collection
a
b
c
d
e
f
Keterangan Gambar :
a. Lahan Pertanian
b. Pembuatan lubang pitfall
c. Pemasangan pitfall
d. Pitall diisi air deterjen
e. Bagian atas pitfall ditutup
f. Hand collection
Lampiran 7. Pengambilan Sampel Penelitian di Sekitar Bangunan dengan Metode
Pitfall Trap dan Hand Collection
a
b
c
d
e
f
Keterangan Gambar :
a. Sekitar Bangunan
b. Pembuatan lubang pitfall
c. Pemasangan pitfall
d. Pitall diisi air deterjen
e. Bagian atas pitfall ditutup
f. Hand collection
Download